2. Pengertian
Pembangunan nasional harus berwawasan kesehatan yaitu setiap kebijakan publik selalu memperhatikan
dampaknya terhadap kesehatan.
Pembangunan yang berwawasan lingkungan
adalah upaya sadar dan terencana menggunakan dan
mengelola sumber daya secara bijaksana dalam
pembangunan yang terencana dan berkesinambungan
untuk meningkatkan mutu hidup manusia.
Pembangunan berwawasan
lingkungan adalah pembangunan berkelanjutan yang
mengoptimalkan manfaat sumber daya alam dan sumber
daya manusia dengan cara menserasikan aktivitas
manusia dengan kemampuan sumber daya alam untuk
menopangnya.
3. Visi Kementerian Kesehatan 2020-2024
3
Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat,
Mandiri, dan Berkepribadian, Berlandaskan Gotong Royong
Kementerian Kesehatan telah menjabarkan Misi Presiden Tahun 2020-2024, sebagai berikut:
1. Meningkatkan Kesehatan Reproduksi, Ibu, Anak, dan Remaja
2. Perbaikan Gizi Masyarakat
3. Meningkatkan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
4. Pembudayaan GERMAS.
5. Memperkuat Sistem Kesehatan
4. 4
Kementerian Kesehatan memiliki tujuan yang akan dicapai selama
periode 2022-2024 yaitu :
1. Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Primer yang Komprehensif dan
Berkualitas, serta Penguatan Pemberdayaan Masyarakat
2. Tersedianya Pelayanan Kesehatan Rujukan yang Berkualitas
3. Terciptanya Sistem Ketahanan Kesehatan yang Tangguh
4. Terciptanya Sistem Pembiayaan Kesehatan yang Efektif, Efisien dan
Berkeadilan
5. Terpenuhinya SDM Kesehatan yang Kompeten dan Berkeadilan
6. Terbangunnya Tata Kelola, Inovasi, dan Teknologi Kesehatan yang
Berkualitas dan Efektif.
6. DASAR HUKUM
1. Undang No. 17 Tahun 2007 tentangRencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional Tahun 2005–2025
2. Undang-Undang No. 25 Tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN)
3. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012, Tentang Sistem
Kesehatan Nasional
4. Peraturan Presiden No. 18 TAhun 2020Tentang RPJMN 2020-2024
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun
2020tentangRenstraKementerianKesehatanTahun 2020-2024.
7. ARAH KEBIJAKAN & STRATEGI RPJMN 2020-2024
BIDANG KESEHATAN
Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta
dengan penekanan pada penguatan pelayanan kesehatan dasar (Primary Health Care) dan
peningkatan upaya promotif dan preventif didukung oleh inovasi dan pemanfaatan teknologi
Peningkatan
kesehatan ibu, anak
KB, dan kesehatan
reproduksi
Percepatan
perbaikan gizi
masyarakat
Peningkatan
pengendalian
penyakit
Penguatan Gerakan
Masyarakat Hidup
Sehat (Germas)
Penguatan sistem
kesehatan dan
pengawasan obat dan
makanan
STRATEGI RPJMN 2020-2024
8. Prevalensi stunting
pada balita (%)
Prevalensi wasting
pada balita (%)
5
6
21st century skills-based education cluster to strengthen education to employment
5 prioritias
untuk meningkatkan pelayanan kesehatan terutama pelayanan kesehatan dasar dengan
peningkatan upaya promotif dan preventif, didukung inovasi dan pemanfaatan teknologi
Angka kematian ibu
(per 100000KH)
1
Angka kematian bayi
(per 1000 KH)
Angka kematian
neonatal (per 1000 KH)
% Imunisasi Dasar
Lengkap pada anak
usia 12-23 bulan
2
3
4
Insidensi TB (per
100.000 penduduk)
Insidensi HIV (per
1000 penduduk yang
tidak terinfeksi HIV)
Eliminasi malaria
(kab/kota)
7
8
9
Persentase merokok
penduduk usia 10-18
tahun
Prevalensi obesitas
pada penduduk
umur >= 18
Jumlah
kabupaten/kota sehat
(kabupaten/kota)
10
11
12
% fasilitas kesehatan
FTKP terstandar
% RS terakreditasi
% puskesmas dengan
jenis tenaga kesehatan
sesuai standar
% puskesmas tanpa
dokter
% puskesmas dengan
ketersediaan obat
esensial
13
14
15
16
17
8 area reformasi dan strategi kunci
Peningkatan
kesehatan ibu,
anak reproduksi
Percepatan
perbaikan gizi
masyarakat
Peningkatan
pengendalian
penyakit
Pembudayaan
Gerakan
Masyarakat Sehat
Penguatan
Sistem
Kesehatan
Target dan Strategi Kemenkes
17 indikator sasaran pokok pembangunan kesehatan
Pendidikan &
Penempatan
Nakes
Penguatan
Puskesmas
Peningkatan RS
& Yankes di
DTPK
Kemandirian
Farmasi dan Alat
Kesehatan
Ketahanan
Kesehatan
(Health Security)
Pengendalian
Penyakit &
Imunisasi
Pembiayaan
Kesehatan
Teknologi
Informasi &
Pemberdayaan
Masyarakat
9. INDIKATOR-INDIKATOR RPJMN BIDANG KESEHATAN 2020-2024 (1/3)
NO INDIKATOR STATUS AWAL TARGET
2024
1 Angka kematian ibu(per 100.000 kelahiran
hidup)
305 (SUPAS 2015) 183
2 Angka kematian bayi (per 1000 kelahiran hidup) 24 (SDKI2017) 16
3 Prevalensi stunting (pendek dan sangat
pendek)pada balita(%)
27,7 (SSGBI2019) 14 %
4 Prevalensi wasting (kurus dans angat kurus)
pada balita (%)
10,2(Riskesdas 2018) 7
5 Insidensi HIV(per1000 penduduk yang tidak
terinfeksi HIV)
0,24 (Kemkes, 2018) 0,18
6 Insidensi tuberkulosis (per100.000 penduduk) 319 (Global TB Report
2017)
190
10. INDIKATOR-INDIKATOR RPJMN BIDANG KESEHATAN 2020-2024 (2/3)
NO INDIKATOR STATUS AWAL TARGET 2024
7 Eliminasi malaria (kabupaten/kota) 285
(Kemkes, 2018)
405
8 Persentase merokok penduduk usia10-18 tahun
(%)
9,1
(Riskesdas 2018)
8,7
9 Prevalensi obesitas pada penduduk umur >18
tahun (%)
21,8
(Riskesdas 2018)
21,8
10 Persentase imunisasi dasarl engkap pada anak
usia12-23 bulan (%)
57,9
(Riskesdas 2018)
90
11 Persentase fasilitas kesehatan tingkat pertama
terakreditasi (%)
40
(Kemkes, 2018)
100
12 Persentase rumah sakit terakreditasi 63(Kemkes, 2018) 100
11. INDIKATOR-INDIKATOR RPJMN BIDANG KESEHATAN 2020-2024 (3/3)
NO INDIKATOR STATUS AWAL TARGET 2024
13 Persentase puskesmas dengan jenis tenaga
kesehatan sesuai standar (%)
40 (Kemkes, 2018) 100
14 Persentase puskesmas tanpa dokter (%) 63(Kemkes, 2018) 100
15 Persentase puskesmas dengan ketersediaan obat
esensial (%)
23(Kemkes, 2018) 83
12. Arah Kebijakan dan Strategi
12
Arah Kebijakan Nasional dalam RPJMN
“Meningkatkan Sumber Daya Manusia Berkualitas dan Berdaya Saing”.
PN ini diturunkan kedalam Proyek Prioritas Strategis (major project)
bidang Kesehatan yaitu penurunan kematian ibu dan stunting.
Kegiatan prioritas yang terdiri dari 5 yaitu Peningkatan kesehatan ibu,
anak, KB, dan kesehatan reproduksi, Percepatan perbaikan gizi
masyarakat, Peningkatan pengendalian penyakit, Pembudayaan
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), Penguatan sistem
kesehatan & pengawasan obat dan makana
13. 13
Arah kebijakan ditetapkan untuk
“Menguatkan sistem kesehatan dengan meningkatkan akses dan mutu
pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta, dengan
penekanan pada penguatan pelayanan kesehatan dasar (Primary
Health Care), melalui penyediaan pelayanan kesehatan primer dan
sekunder yang berkualitas.
14. 14
Arah kebijakan dirumuskan dalam melalui 6 pilar
transformasi Kesehatan, yaitu:
1. Transformasi pelayanan kesehatan primer menuju penguatan dan
peningkatan pelayanan yang lebih berkualitas.
2. Transformasi pelayanan kesehatan rujukan dalam rangka
penyediaan layanan rujukan yang lebih berkualitas
3. Transformasi menuju ke sistem ketahanan kesehatan yang tangguh
4. Transformasi pembiayaan kesehatan dilakukan untuk menuju
pembiayaan kesehatan yang lebih terintegrasi untuk mewujudkan
ketersediaan, kecukupan, keberlanjutan, keadilan serta efektivitas
dan efisiensi pada penyelenggaraan pembiayaan.
5. Transformasi SDM kesehatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
SDM kesehatan yang kompeten, merata serta berkeadilan
6. Transformasi teknologi kesehatan menuju pada digitalisasi
kesehatan dan pemanfaatan teknologi yang lebih luas pada sektor
kesehatan
15. Pelayanan Kesehatan Baik Kegiatan Promotif/Preventif, Maupun
Kuratif/Rehabilitatif Dengan Prioritas Mendukung Upaya
Penurunan
Angka Prevalensi
Stunting;
Penanganan
Pandemi Corona
Virus Disease
2019 (COVID-
19).
Peningkatan
Vaksinasi dan
Imunisasi.
Peningkatan
Kualitas
Pelayanan
Kesehatan bagi
Ibu dan Anak di
bawah lima tahun
Penanggulangan
dan Penanganan
Penyakit Paru
dan Saluran
Pernapasan;
16. 16
No Kegiatan Riancian Kegiatan
1 Penyediaan / peningkatan sarana/
prasarana fasilitas
kesehatan
a. Pengadaan;
b. Pembangunan Baru;
c. Penambahan Ruangan;
d. Rehabilitasi Bangunan;
e. Pemeliharaan Bangunan/Peralatan;
f. Kalibrasi/ Sertifikasi/ Akreditasi; dan/ atau
g. Pembelian Suku Cadang.
2 Penyediaan/ peningkatan sarana/
prasarana fasilitas
sanitasi, pengelolaan limbah, dan air
bersih
a. pengadaan;
b. pembangunan baru;
c. rehabilitasi;
d. pemeliharaan; dan/ atau
e. pembelian suku cadang.
3 Sarana/prasarana fasilitas kesehatan
berupa alat dan/atau
tempat yang digunakan untuk
mendukung upaya
pelayanan kesehatan
a. bangunan/gedung/ruang;
b. alat kesehatan;
c. obat-obatan, bahan habis pakai, bahan kimia atau reagen;
d. sarana transportasi rujukan; dan/ atau
e. peralatan operasional yang dapat dipindahkan untuk pelayanan
kesehatan baik yang promotif, preventif, maupun kuratif / rehabilitatif
17. ISU-ISU REGULASI BERKAITAN DENGAN PENGGUNAAN DANA DBH CHT
Bagaimana membangun
sinergisme pencapaian
antara indikator RPJMN
2020-2024 dengan
Perencanaan Daerah
Editor's Notes
Dalam rangka mendanai Kegiatan khusus fisik yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional, dialokasikan dana DAK Fisik kepada daerah menyesuaikan dengan menu-menu yang ditetapkan oleh Kemenkes.
Pemilihan Menu untuk Dak fisik tahun 2022 sudah selaras dengan pilar-pilar Transformasi Kesehatan Kemenkes yang baru.
Pilar transformasi Kesehatan yang termasuk ruang lingkup dalam DAK Fisik tahun 2022 adalah transformasi layanan primer, rujukan, sistem ketahanan Kesehatan, dan kefarmasian
Menu-menu yang tercantum dalam masing-masing sub bidang sudah disepakati sebelumnya.