Dokumen tersebut membahas posisi strategis Jawa Timur dalam arus perdagangan internasional dan peran strategisnya sebagai pintu gerbang pergerakan barang dan jasa ke kawasan Timur Indonesia serta pelabuhan utama untuk kegiatan ekspor impor. Juga dibahas mengenai target dan pencapaian pertumbuhan ekonomi, indeks pembangunan manusia, tingkat kemiskinan, tingkat pengangguran terbuka dan indeks disparitas Jawa Timur pada tahun 2009-2012.

1. PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
2013

3. KAPET baru
KAPET lama Rencana Terusan
KRA
ROUTE EXPOR IMPOR :
• China
• Amerika Serikat
• Jepang
• Thailand
ROUTE EXPOR IMPOR :
• Eropa
• Timur Tengah
• Afrika
Singapura
Route Ekspor Impor
Route ALKI
POSISI STRATEGIS JAWA TIMUR DALAM ALUR
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
PERAN STRATEGIS JAWA TIMUR :
1. Pintu Gerbang pergerakan barang &
jasa ke/dari Kawasan Timur Indonesia;
2. Tj. Perak merupakan Pelabuhan Utama
kegiatan Export-Import
3

4. No Provinsi 2010 Data Tw I 2011
1. DKI Jakarta 17,81 % 17,92 %
2. Jawa Timur 15,41 % 15,55 %
3. Jawa Barat 14,49 % 14, 49 %
4. Jawa Tengah 8,5 % 8,57 %
Sumber : BPS, 2011
Banda Aceh
Medan
Pekanbaru
Padang
Bengkulu
Palembang
Bandar Lampung
Serang Jakarta
Bandung
Semarang
Surabaya
Yogyakarta
Denpasar
Mataram
Kupang
Makassar
Mamuju
Kendari
Palu
Gorontalo
Manado
Banjarmasin
Palangkaraya
Pontianak
Samarinda Sofifi
Ambon
Manokwari
Jayapura
Jambi
Tanjung Pinang
Pangkal Pinang
Pusat Ekonomi Utama
Pusat Ekonomi
Kesatuan Ekonomi Wil
Sumber: MP3EI, 2011
•Jangka Pendek “Dekonsentrasi Ekonomi”
•Jangka Panjang “Desentralisasi Ekonomi”

5. Kontribusi gula 41,82%,
Kontribusi PDRB ADHB
terhadap PDB thn 2009Sumber: BPS, BPS Jatim, BKP Jatim
Kontribusi padi 17,65 %, jagung 31,31%, kedele
37,51%, kacang tanah 27,46%, buah 24,29 %Kontribusi susu 51,95%,
telur 18,28%, daging 14%
21,07%
8.57%
4,81% 1,74%
2,77%
(JA-LI) 61,05 % : Tw I Th
2011
DKI 17,81% 17,92 %
Jatim 15,41% 15,55 %
Jabar 14,49% 14, 49 %
Jateng 8,50% 8,57 %

6.  Jumlah Penduduk : 37.476.011  terbanyak ke-2 se Indonesia (15,78 %)
 Luas Wilayah : 47.154 km2  terluas di Pulau Jawa
 Wilayah Administrasi : 38 Lab/Kota  terbanyak kab/kotanya
 Garis Pantai sepanjang : 1.902,52 Km  terpanjang di Pulau Jawa

8. 2009
2010
2011
2012
Pemulihan Perekonomian
Jawa Timur dalam rangka
Peningkatan Kemakmuran
yang lebih baik
Percepatan Pengurangan Kemiskinan
dan Pengangguran Menuju Perluasan
Pembangunan Ekonomi Yang
Berkeadilan Dalam Rangka
mewujudkan Kemakmuran Rakyat
Jawa Timur yang Lebih Baik
8
8
Target (T) & Capaian (C) 2009 :
- Growth (T) : 4,00-4,50%
(C) : 5,01 %
- IPM (T) : 68,90-69,00
(C) : 71,06
- % Kemiskinan (T) : 16,50-16,90%
(C) : 16,68 %
- TPT (T) : 6,20-6,40 %
(C) : 5,08 %
-Indek Disparitas (T) : 115,1 - 115,3
(C) : 115,86
Target (T) & Capaian (C) 2012 :
- Growth (T) : 5,00 - 5,50%
(C) : 7,23 % *)
- IPM (T) : 69,90 – 70,10
(C) : -
- % Kemiskinan (T) : 14,50– 15,00%
(C) : 13,08
- TPT (T) : 5,60 – 5,80
(C) : 4,12
-Indek Disparitas (T) : 114,1-114,4
Target (T) & Capaian (C) 2011 :
- Growth (T) : 5,00–5,50
(C) : 7,22% *)
- IPM (T) : 69,90-70,10
(C) : 72,15 *)
- % Kemiskinan (T) : 15,00-15,50%
(C) : 13,85 (sept)
- TPT (T) : 5,80-6,00
(C) : 4,16 (agust)
-Indek Disparitas (T) : 114,4-114,7
(C) : 112,5
Pemerataan pembangunan dan
percepatan pertumbuhan ekonomi
yang didukung pemantapan tata Kelola
Kepemerintahan dalam rangka
mewujudkan kemakmuran yang Lebih
Baik
Target (T) & Capaian (C) 2010 :
- Growth (T) : 4,00-4,50 %
(C) : 6,68 %
- IPM (T) : 69,00-69,50
(C) : 71,62
- % Kemiskinan (T) : 15,50-16,50%
(C) : 15,26
- TPT (T) : 6,00-6,20
(C) : 4,25
-Indek Disparitas (T) : 114,7-115,1
(C) : 115,1
Memperkokoh Sendi-sendi
Kesejahteraan Masyarakat dan
Peningkatan Upaya Penanganan
Kemiskinan
*) Sumber : Angka Prediksi BPS Jatim Des 2012

9. 2). TEMA RKPD 2013
9
Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat Jawa Timur
Melalui Perluasan Dan Penguatan UMKMK, Pasar
Dalam Negeri Serta Perbaikan Infrastruktur
Daya saing
Daya tahan ekonomi
Memperkuat UMKMK
Memperluas Pasar Dalam Negeri
Bersinergi
dengan
potensi
kedaerahan
(domestic value)
UNSUR TEMA RKPD 2013
Perbaikan Infrastruktur
Stabilitas sosial dan politik
Kesejahteraan Rakyat Jatim Meningkat
9

10. 10
Pert Ekon
(%)
Kemiskinan
(%)
TPT
(%)
IPM Disparitas
Target RPJMD 5,5 – 6,0 14,00 – 14,50 5,40 – 5,60 70,10 – 70,50 113,80 -114,10
Adjusment 7,5 – 7,7 12,0 – 11,00 3,50 – 4,00 73,00 – 73,15 112,0
18
PRIORITAS
10
AGENDA PEMBANGUNAN
1. Peningkatan Aksesibilitas &
Kualitas Layanan Pendidikan &
Kesehatan
2. Perluasan Lapangan Kerja &
Penanggulangan Kemiskinan
3. Revitalisasi Pertanian &
Penyediaan Infrastruktur
Pedesaan
4. Pemeliharaan Kualitas & Fungsi
Lingkungan Hidup
5. Reformasi Administrasi &
Peningkatan Pelayanan Publik
6. Peningkatan Kesalehan Sosial
7. Peningkatan Kesetaraan Gender
8. Peningkatan Keamanan &
Ketertiban, Supremasi Hukum &
Penghormatan HAM
9. Percepatan Penanganan Dampak
Sosial Ekonomi Lumpur Lapindo

11. 11
No. Uraian APBD 2013
1 PENDAPATAN DAERAH 14.996.873.944.645,00
1.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 9.523.901.967.476,00
1.1.1 PAJAK DAERAH 7.863.719.633.500,00
1.1.2 RETRIBUSI DAERAH 126.405.755.500,00
1.1.3 HASIL PENGELOLAAN KEKAYAAN DAERAH YANG DIPISAHKAN 328.891.596.516,00
1.1.4 LAIN-LAIN PENDAPATAN ASLI DAERAH YANG SAH 1.204.884.981.960,00
1.2 DANA PERIMBANGAN 2.606.703.364.134,00
1.2.1 DANA BAGI HASIL PAJAK/BAGI HASIL BUKAN PAJAK 888.410.647.134,00
1.2.2 DANA ALOKASI UMUM 1.632.648.287.000,00
1.2.3 DANA ALOKASI KHUSUS 85.644.430.000,00
1.3 LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH 2.866.268.613.035,00
1.3.1 PENDAPATAN HIBAH 10.615.698.035,00
1.3.4 DANA PENYESUAIAN DAN OTONOMI KHUSUS 2.855.652.915.000,00
Jumlah pendapatan daerah 14.996.873.944.645,00

12. 12
12
No. Uraian APBD 2013
2 BELANJA DAERAH 15.356.564.202.217,00
2.1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 9.340.218.708.293,00
2.1.1 BELANJA PEGAWAI 1.725.859.316.000,00
2.1.2 BELANJA BUNGA 5.516.766.111,00
2.1.3 BELANJA SUBSIDI -
2.1.4 BELANJA HIBAH 4.193.687.850.000,00
2.1.5 BELANJA BANTUAN SOSIAL 77.198.000.000,00
2.1.6 BELANJA BAGI HASIL KEPADA PROVINSI/KABUPATEN/ KOTA
DAN PEMERINTAHAN DESA
2.372.920.511.382,00
2.1.7 BELANJA BANTUAN KEUANGAN KEPADA PEMERINTAH DAERAH
DAN PEMERINTAHAN DESA
903.036.264.800,00
2.1.8 BELANJA TIDAK TERDUGA 62.000.000.000,00
2.2 BELANJA LANGSUNG 6.016.345.493.924,00
2.2.1 BELANJA PEGAWAI 1.081.354.807.410,00
2.2.2 BELANJA BARANG DAN JASA 3.942.848.122.869,00
2.2.3 BELANJA MODAL 992.142.563.645,00
Jumlah belanja daerah 15.356.564.202.217,00
Surplus / (Defisit) (359.690.257.572,00)

13. 13
No. Uraian APBD 2013
3 PEMBIAYAAN DAERAH 359.690.257.572,00
3.1 PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH 867.923.590.906,00
3.1.1 SISA LEBIH PERHITUNGAN ANGGARAN TAHUN ANGGARAN
SEBELUMNYA
867.923.590.906,00
Jumlah penerimaan pembiayaan daerah 867.923.590.906,00
3.2 PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH 508.233.333.334,00
3.2.1 PEMBENTUKAN DANA CADANGAN 500.000.000.000,00
3.2.2 PENYERTAAN MODAL (INVESTASI) PEMERINTAH DAERAH -
3.2.3 PEMBAYARAN POKOK UTANG 8.233.333.334,00
3.2.4 PEMBERIAN PINJAMAN DAERAH -
3.2.5 PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH LAIN YANG DIPERLUKAN -
Jumlah pengeluaran pembiayaan daerah 508.233.333.334,00
Pembiayaan Netto 359.690.257.572,00
3.3 Sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berkenaan (SILPA) 0,00

15. Keterangan s/d Juni 2010 s/d Juni 2011 Growth (%)
 Total Aset Perbankan : Rp. 229,896 Trilyun 266,127 Trilyun 15,76
 DPK ( Dana Pihak Ketiga ) : Rp. 196,31 Trilyun 224,374 Trilyun 14,30
 Kredit : Rp. 142,82 Trilyun 169,465 Trilyun 18,65
 LDR : 72,8 % 75,5 %
 NPL : 2,89 % 3,59 %
Penggunaan Kredit :
 Modal Kerja : Rp. 87,20 Trilyun Rp. 100,52 Triliyun 15,28
 Investasi : Rp. 19,42 Trilyun Rp. 22,37 Triliyun 15,15
 Konsumsi : Rp. 36,26 Trilyun Rp. 46,58 Triliyun 28,66
 Kredit UMKM : Rp. 80,77 Trilyun Rp. 90,89 Trilyun 21,20
 NPL UMKM : 2,78 % 3,39 %

16. SEMESTER I – TAHUN 2011
Realisasi semester I 2011 dibanding Total 2010 :
Izin Prinsip mencapai 58 %
Realisasi mencapai 43%
catatan : Laporan Investasi Triwulan II Daerah Baru 29 Kab/Kota
KINERJA INVESTASI DI JAWA TIMUR
3
2008 2009 2010 2011
PMDN 19.91 25.41 41.01 6.57
PMA 23.18 14.05 18.45 27.94
TOTAL 43.09 39.46 59.46 34.51
-
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
TriliunRupiah
IZIN PRINSIP INVESTASI
2008 2009 2010 2011
Investasi Daerah 27.19 38.77 56.26 14.01
PMDN 2.78 4.29 9.59 12.62
PMA 4.12 3.8 16.73 8.82
TOTAL 34.09 46.86 82.58 35.45
-
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
80.00
90.00
TriliunRupiah
REALISASI INVESTASI

17. 88,803
Trilyun
TRW
II
2010
111,703
Trilyun
80,456
Trilyun
2010
105,874
Trilyun
Ekspor Ke Luar Jatim :
Impor Ke Jatim :
Naik 31,59 %
SURPLUS
Rp. 5,829 Trilyun
Naik 25,79 %
TRW
II
2010
TRW
II
2011
TRW
II
2011
Sumber : BPS, 2011

18. SEMESTER I TAHUN 2011
South Korea
15%
United
Kingdom
13%
RRC
13%
Singapore
13%
Taiwan
13%Japan
3%
Netherland
3%
Luxemburg
1%
Denmark
1%
Arab Saudi
1%
Joint
Countries
24%
Nilai Investasi Jumlah Tenaga Kerja
Singapore
62%
Joint
Countries
15%
United
Kingdom
13%
RRC
5%
Netherland
2%
Arab Saudi
1%
Luxemburg
1%
Japan
1%South
Korea
0%
Taiwan
0%
Denmark
0%
10
No Negara Asal Perusahaan
Investasi TK
(US$ Juta) (Orang)
1 Singapore 11 1,936.03 1.451
2 United Kingdom 3 399.92 1.537
3 RRC 6 160.45 1.492
4 Netherland 2 55.79 308
5 Arab Saudi 1 40.15 62
6 Luxemburg 1 19.3 150
7 Japan 5 17.3 356
8 South Korea 4 7.86 1.750
9 Taiwan 3 4.58 1.445
10 Denmark 1 1.00 100
11 Joint Countries 19 454.35 2.794
Total 56 3,104.42 11.694
MINAT NEGARA ASAL PMA (berdasarkan Izin Prinsip)

19. SEMESTER I TAHUN 2011
17
NO SEKTOR JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JUMLAH %
1 PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH 1 2 1 6 0 0 10 0.08
2 PENANAMAN MODAL 9 13 9 11 10 11 63 0.49
3 KESEHATAN 3.354 1.496 1.366 1.684 797 547 9.244 71.97
4 PEKERJAAN UMUM BINA MARGA 1 4 9 0 4 1 19 0.15
5 PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN 14 11 18 12 22 10 87 0.68
6 PERHUBUNGAN & LLAJ 30 34 40 37 41 56 238 1.85
7 SOSIAL 29 51 52 57 31 29 249 1.94
8 KETENAGAKERJAAN & KEPENDUDUKAN 153 104 173 69 213 183 895 6.97
9 KOPRASI & UMKM 9 18 19 10 11 12 79 0.62
10 KEBUDAYAAN DAN PERIWISATA 4 6 20 6 7 2 45 0.35
11 PERTANIAN 2 0 0 13 0 1 16 0.12
12 PETERNAKAN 61 72 77 140 157 129 636 4.95
13 PERIKANAN 52 25 66 57 104 35 339 2.64
14 KEHUTANAN 6 0 5 7 1 4 23 0.18
15 ENERGI & SUMBER DAYA MINERAL 59 53 47 71 66 27 323 2.51
16 PERINDUSTRIAN & PERDAGANGAN 3 5 2 3 4 3 20 0.16
17 LINGKUNGAN HIDUP 3 5 1 3 22 1 35 0.27
JUMLAH 3.790 1.899 1.905 2.186 1.490 1.051 12.844 100
PERIZINAN YANG DITERBITKAN P2T

21. Renc. Pel.Laut Tj. Bulupandan
Renc. Pel.Laut Socah
Pel. Teluk Lamong
Pengemb.Pel. Brondong
Pengemb.Pel.Laut Tj. Tembaga
Pengemb.Pel.Laut Tj. Wangi
Renc.Pel.Laut Sendang Biru
Renc. Pel.Laut Pacitan
Pelabuhan Laut
Jalan Nasional
Pengemb.Pel.Laut Boom
NO PROGRAM BIAYA
(2011-
2014)
SUMBER
DANA
1 Pengembangan APBS 1,7 T APBN/
SWASTA ?
2 Pemb. Pel. Tel. Lamong
Pemb. Pel. Socah
2,8 T
3,5 T
SWASTA
SWASTA
3 Pengembangan pelabuhan
Tj.Tembaga Probolinggo,
Tj.Wangi dan Boom
Banyuwangi, Tamban
(Malang), Pacitan
3 T APBN,
APBD,
SWASTA
Issue:
1. Pipa Kodeco
2. Kabel PLN
Alternatif Alur
Pelayaran
KONDISI PIPA
KODECO YG
TERGELAR
REALISASI PENDALAMAN PIPA (crossing 2
kp 44-26) baru 20%
• Sedang dilakukan tender tahap II
• Perlu dukungan Presiden untuk
mendorong percepatan pelaksanaan
pendalaman pipa
REALISASI PENDALAMAN PIPA
(Crossing 1 kp 35-36) sudah
100%
Lokasi Kabel PLN
Posisi Gresik : 7 10’ 0,33’’ LS
113 39’ 50,46’’ BT
Posisi Madura : 7 9’ 11,85’’ LS
113 41’ 26,1’’ BT
Tegangan : 150 KV
Jenis kabel : Oil Filled Submarine Cable
Diameter : 151 mm
Berat : 58.500 Kg/Km
Kondisi : tertanam 2 m
dibawah dasar laut
DENAH ALUR PELAYARAN
DAN ALUR PIPA GAS MILIK
KODECO ENERGY Co. Ltd.
ALUR
PELAYARAN

22. NO PROGRAM BIAYA SUMBER
DANA
1 (1. a.) Jalan Tol Legundi-Bunder (22 Km)
(1. b.) Jalan Tol Gresik-Tuban (85 Km)
2,3 T
7,2 T
KPS
2 (2.a.) Jalan Tembus Lawang-Batu
(2.b.) Akses menuju Pelabuhan Socah
(2.c.) Akses Pelabuhan Plumbungan
Pacitan
(2.d.) JLS ruas Pacitan-Malang
1 T APBN, APBD
3 (3.a.) Fly Over Kletek (Puspa Agro)
(3.b.) Fly Over Japanan-Gempol
24 M
30 M
APBN, APBD
4 Pemb. Jembatan Ploso-Jombang 28,5 M APBN, APBD
Tol Legundi Bunder >
Perlu segera ditambahkan dalam RTRWN,
mendahului revisi RTRWN lima tahunan
1.a
1.b
2.a
2.c
3.a
3.b
4
2.d
2.b

23. 4
6
25
3
7
1
8
9
2.000 Ha
2.000 Ha
Kawasan Industri Existing :
 PT. SIER : 400 Ha
 PIER : 500 Ha, baru terisi 210 Ha
 Ngoro-Mjkt : 200 Ha, expansi tambahan 200 Ha
 KIG-Gresik : 30 Ha
 Maspion : 70 Ha
Rencana Penanganan Simpang :
1. Flyover Pasar Kembang (Konstruksi, selesai 2013)
2. Flyover Wonokromo (DED)
3. Flyover Jemursari (FS)
4. Flyover Kenjeran (DED)
5. Flyover Margorejo (FS)
6. Flyover Waru (DED)
7. Demak Kalibutuh (DED)
8. Letjend. Suprapto (Studi JETRO)
9. Diponegoro/Darmoraya (Studi JETRO)
4
6
2
5
3
7
1
8
9
Rencana pengemb.
Kaw. Industri di
Kab. Gresik &
Mojokerto

24. 24
TANJUNG PERAK
SURAMADU
ELEVATED TOLL
ROAD Sepanjang
Sungai Kalimas
Toll Gate
Kalimas
Toll Gate
Sepanjang
Menuju
Sidoarjo
K9+815-TOLL GATE NGAGEL
K12+795-TOLL GATE GUBENG
K8+200-TOLL GATE WONOKROMO
K5+876-TOLL GATE GUNUNG SARI
K0+000-TOLL GATE SEPANJANG

25. Terminal eksisiting :
luas 62.700 m2
kapasitas 8 juta/thn
Terminal lama :
seluas 29.000 m2,
kapasitas 4 juta / thn
Rencana alternatif
Runway paralel
NO PROGRAM BIAYA SUMBER
DANA
1 Pengembangan Bandara
Juanda (double runway)
1 T APBN,
SWASTA
2 Pengemb. City Link Jawa
Timur (Trunojoyo,
Blimbingsari, Blitar,
Bojonegoro, Pacitan)
1,5 T APBN,
SWASTA
3 Pengembangan Bandara
Abdurrahman Saleh
70 M APBN
NG
AW
I
MAGE
TAN
MADI
UN
SUME
NEP
SITUBO
NDO
BANYUW
ANGI
BOJONE
GORO
TU
BA
N
SUME
NEP
GRESI
K
LAMO
NGAN
PACI
TAN
PONOR
OGO
KEDI
RI
BLITA
R
MALA
NG
TULUNGA
GUNG
NGAN
JUK
JOMB
ANG
MOJOKE
RTO
SIDOAR
JO
PAMEKA
SANSAMPA
NG
JEMB
ER
BONDO
WOSO
PROBOLIN
GGO
PROPINSI
JAWA
TENGAH
SAMUDERA HINDIA
LAUT JAWA
LAUT JAWA
SELAT MADURA
SELAT BALI
PUSAT PENGEMBANGAN
SUB PUSAT PENGEMBANGAN
JALAN KOLEKTOR PRIMER
JALAN ARTERI PRIMER
TRENGGA
LEK
LUMAJAN
G
BJG
BWI
BWN
SMP
BLT
MLG
JBR
JND
Sudah beroperasi
Rencana
IWD
DPS

26. Utara –
Selatan
1 jalur
terbatas
Timur – Barat
tidak ada

27. BRT (BUS RAPID TRANSIT)
RENCANA JALUR :
I.TAHAP I
KORIDOR UTARA – SELATAN
(PURABAYA – A. YANI – WONOKROMO –
JOYOBOYO – DARMO – EMBONG
MALANG – BLAURAN – BUBUTAN –
INDRAPURA – RAJAWALI – KAWASAN
PELABUHAN TJG PERAK)
II.TAHAP II
A. KORIDOR BARAT – TIMUR
1. TO. WILANGON – KENJERAN
2. BENOWO – KERTAJAYA
3. LONTAR WONOREJO
4. WIYUNG RUNGKUT
B. 1. MIDLE EAST RING ROAD
2. OUTER EAST RING ROAD
3. MIDLE WEST RING ROAD
4. OUTER WEAST RING ROAD
PUSAT-PUSAT PERTUMBUHAN
WILAYAH
A
1
A
2
A
3
A
4
B
1
B
2
B
3
B
4

28. Rencana Program Dan Pembiayaan :
• Double Track Elevated Railways (DTER) GKS, Rp. 7,5
T, pembiayaan APBN dan SWASTA
• DTER Gubeng – Juanda, Rp. 2,5 T, pembiayaan APBN dan
SWASTA
• Double Track Regional, melalui pembiayaan APBN
NO. URAIAN PENCAPAIAN & PERMASALAHAN
2011 TARGET
1 Pembangunan KA Gubeng-Bandara Juanda Dokumen perencanaan siap
Dana pemancangan pilar telah
dialokasikan pada APBN 2011 sebesar Rp. 30 M
Operasional 2020
Political Action
2 Pembangunan Jalan KA Double Track Lintas Utara Dokumen perencanaan siap
Telah dimulai pada Tahun 2011
Operasional 2014
3 Pembangunan Jalan KA Double Track Lintas Selatan,
Lintas Timur, Kediri-Kertosono, Surabaya-Malang-
Kepanjen
Sesuai masterplan pembangunan perkeretaapian
nasional
Operasional 2025

29. Upaya percepatan dan perluasan investasi industri memerlukan pembangunan
kawasan-kawasan industri baru oleh BUMN maupun swasta (sekaligus untuk
menahan pengurangan luas lahan pertanian produktif).
Metropolitan
Gerbangkertasusila
berpotensi menjadi pusat
utama kegiatan industri
manufaktur di masa
depan
KIB Migas & Kondensat
KIB Perkapalan
KIB Makanan dan
Minuman
KIB Berbasis
Tebu
KIB Alas Kaki
Klaster
Industri
Makana
n dan
Minuma
n
Klaster
Industri
Migas &
Kondensat
Klaster
Industri
Perkap
alan Kawasan Industri Existing :
1. PT. SIER : 400 Ha
2. PIER : 500 Ha, baru terisi 210 Ha
3. Ngoro-Mjkt: 200 Ha, expansi
tambahan 200 Ha
4. KIG-Gresik : 30 Ha
5. Maspion : 70 Ha
6. Paiton Industrial Estate : 60 Ha
KIB = Kawasan Industri Baru
2
6
5
3
1
4

30. Pembangunan kilang minyak (small and
medium) di Trenggalek, Pacitan,
Situbondo
Potensi Migas :
Dalam 5 –-10 tahun kedepan eksplorasi/eksploitasi minyak
dan gas sudah pada Deep Water
Potensi Industri Perkapalan di Jawa Timur :
Jumlah Industri Menengah-Besar : 27 UU
Kapasitas Terpasang : 170.000 GT atau setara 255. 000
DWT (+ 30 % dari kapasitas terpasang nasional).
Industri perbaikan kapal : 2 unit floating dock, 15 unit dry
dock, 3 unit slipway
KILANG MINYAK
OFF-SHORE FABRICATION YARD
(plus docking kapal besar)

31. 126 Industri
berbasis Petrokimia,
di 10 Kab/Kota
7 Industri Hulu
26 Industri
Antara
96 Industri Hilir
 Pasokan Gas
 Refinery
 FSRU
Satuan : MMSCFD (Million Metric Square Cubic Feed Day)
Pasokan dan Kebutuhan
No. Uraian 2010 2011
1. Pasokan Gas 488 522
2. Kebutuhan Gas 893 925
Kelebihan/Kekurangan - 405 -403
(MMSCFD)

32. Melati
25 MWe
Tiris
147 MWe
Tirtosari
12,5 MWe
Argopuro
295 Mwe
Blawan-Ijen
270 Mwe
Arjuno-Welirang
130 Mwe
Ngebel-Wilis
120 MWe
G. Pandan
25 MWe
Songgoriti
25 MWe
Cangar
110 MWe
Rejosari
25 MWe

33. 33

34. 2011
Pertumbuhan ekonomi : 7,3 - 7,5 %
PDRB : 965,28 Trilyun
PDRB Perkapita : 26,01 Juta
Share :ke Nasional : 16,5 %
2013
Pertumbuhan ekonomi : 7,7 - 8.0 %
PDRB : 1511,12 Trilyun
PDRB Perkapita : 40,04 Juta
Share ke Nasional : 19 %
2025
Jatim Pusat Agrobisnis
Visi 2025
Pusat Agrobisnis (Industri) Terkemuka di Asia, Berdaya Saing Global dan
Berkelanjutan Menuju Jawa Timur Makmur dan Berakhlak
2012
Pertumbuhan ekonomi : 7,5 - 7,70%
PDRB : 1203,1 Trilyun
PDRB Perkapita : 32,26 Juta
Share ke Nasional : 17 %
Sumber : Bahan Rakor Pemerintah dengan Dunia Usaha
Istana Bogor 18-19 april 2011

35. Target (T) & Capaian (C) 2009 :
- Growth (T) : 4 – 4,5 %
(C) : 5,01 %
- IPM (T) : 68,9 – 69,0
(C) : 71,06
- % Kemiskinan (T) : 16,5-16,9 %
(C) : 16,68 %
- TPT (T) : 6,2 – 6,4 %
(C) : 5,08 %
-Indek Disparitas (T) : 115,1-115,3
(C) : 115,86
- Inflasi : 3,62 %
2009
2010
2011
2012
Pemerataan pembangunan dan percepatan
pertumbuhan ekonomi yang didukung pemantapan
tata Kelola Kepemerintahan dalam rangka
mewujudkan kemakmuran yang Lebih Baik
Pemulihan Perekonomian Jawa Timur
dalam rangka Peningkatan Kemakmuran
yang lebih baik
Derivasi Visi-Misi RPJMD 2009-2014
Kedalam
Target (T) & Capaian (C) 2010 :
- Growth (T) : 6,10 %
(C) : 6,67 %
- IPM (T) : 69,0-69,5
(C) : 71,55
- % Kemiskinan (T) : 15,5-16,5
(C) : 15,26 (maret)
- TPT (T) : 6,0 – 6,2
(C) : 4,25 (Agust)
-Indek Disparitas (T) : 114,7-115,1
(C) : 115,1
- Inflasi : 6,96 %
Percepatan Pengurangan Kemiskinan dan
Pengangguran Menuju Perluasan
Pembangunan Ekonomi Yang Berkeadilan
Dalam Rangka mewujudkan Kemakmuran
Rakyat Jawa Timur yang Lebih Baik
Target (T) & Capaian (C) 2011 :
- Growth (T) : 7,0 – 7,3 %
(C) : 7,12% (sem I)
- IPM (T) : 72,34
(C) :
- % Kemiskinan (T) : 15,0-15,5
(C) : 14,23 (mart)
- TPT (T) : 4 – 3,5
(C) : 4,18 (Feb)
-Indek Disparitas (T) : 114,1-114,4
(C) :
- Inflasi : 1,74 %
SemesterI

37. Tahun
Pertumbuhan (%)
Nasional Jatim
2001 3,76 3,64
2002 4,50 3,80
2003 4,78 4,78
2004 5,05 5,83
2005 5,60 5,84
2006 5,48 5,80
2007 6,28 6,11
2008 6,01 5,94
2009 4,55 5,01
2010 6,10 6,68
2011*) 6,50 7,12
Sumber : BPS Jatim, diolah
*) Semester I - 2011
7,12

38. 17.82
2.11
27.83
1.60
3.89
28.00
5.28 4.81
8.65
17.31
2.11
27.2
1.54
4.36
28.97
5.25 4.90
8.37
17.6
2.18
26.64
1.45
4.51
29.30
5.49
4.88
7.95
0
5
10
15
20
25
30
35
2009
2010
2011
Grafik Struktur PDRB Jawa Timur Berdasarkan Sektor
Semester I Tahun 2009 – 2011
(Persen)

39. 67.17
0.64
7.63
17.75
3.09
44.34 40.62
66.64
0.62
7.27
19.18
2.82
46.37
42.9
70.14
0.71
7.76
19.89
-0.59
50.45
48.36
-10
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Konsumsi
Rumah Tangga
Konsumsi
Lembaga Swasta
Non Provit
Konsumsi
Pemerintah
PMTB Perubahan Stok Ekspor Impor
2009
2010
2011
Grafik Struktur PDRB Jawa Timur Menurut Penggunaan
Semester I Tahun 2009 – 2011
(Persen)

40. No Provinsi Data 2010 Data Semester I- 2011
1. DKI Jakarta 17,81 % 17,84%
2. Jawa Timur 15,41 % 15,64 %
3. Jawa Barat 14,49 % 14, 54 %
4. Jawa Tengah 8,5 % 8,52 %
Sumber : BPS, 2011
17

41. Inflasi 2008 2009 2010
Jawa Timur 10,72 3,62 6,96
Nasional 11,06 2,78 6,96
Sumber : BPS Prov. Jatim
Gambar 1.
Inflasi bulanan Jawa Timur
Tahun 2007-2011
0,43
1,37
0,28
1,83
0,62
Jan
P
eb
M
ar
A
pr
M
ei
Juni
Juli
A
gt
S
ept
O
kt
N
op
D
es
2007 2008 2009
2010 2011
 Inflasi Jawa Timur
Januari – Juli 2011 : 1,74 %

43. A. KUR
Tahun 2010
 Target Januari – Desember 2010 : Rp 3,77 Trilyun
 Realisasi KUR Tahun 2010 sebesar : Rp 4,81 Trilyun
 Debitur : 650.670 UMKM
 Kenaikan (%) : 127, 5 %
Tahun 2011
 Target Januari – Desember Tahun 2011 : Rp 2,003 Trilyun ( batas bawah )
 Realisasi Kredit KUR Januari - April 2011 : Rp 6,5 Trilyun ( batas bawah )
B. DAGULIR
Sampai dengan bulan Mei 2011 sebesar Rp. 548,78 Milyar
a. Melalui BANK JATIM
 Realisasi Kredit sebesar : Rp. 351,84 Milyar
 Jumlah Debitur : 16.952 UMKMK
b. Melalui BPR JATIM
 Realisasi Kredit sebesar : Rp. 196,94 Milyar
 Jumlah Debitur : 2.039 UMKMK
C. KINERJA PENJAMINAN KREDIT PT. JAMKRIDA
• Plafon Kredit : Rp. 356 Milyar
• Realisasi sejak 2010 s/d Mei 2011 : Rp. 183.850.621.735,01
• Nilai Penjaminan : Rp. 267 Milyar
• Realisasi sejak 2010 s/d Mei 2011 : Rp. 162.807.184.909,76
• Nasabah : 8.751 UMKM
• Tenaga Kerja : 26.253 orang

44.  Sebagai Lembaga Keuangan Mikro di Desa;
 Meningkatkan akses masyarakat kecil (usaha mikro perorangan)
terhadap permodalan secara CEPAT, MURAH DAN TANPA AGUNAN;
 Bantuan permodalan sebesar Rp. 25 juta/desa/koperasi;
 Realisasi Tahap I tahun 2009 sejumlah 3.750 Kopwan,
 Jumlah anggota : 179.069
 Modal : Rp 93,7 M
 Volume : Rp 164.381.655.149,-
 Perputaran : 1,75 x
 Realisasi Tahap II tahun 2010 sejumlah 4.250 Kopwan,
 Jumlah anggota : 147.932
 Modal : Rp 106,250 M
 Volume : Rp 135.875.120.105,-
 Perputaran : 1,28 x
KINERJA KOPWAN
Tahap
Jumlah Kopwan
yang Dinilai
kriteria Penilaian
Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Lain-Lain
I 1.933 84 655 576 601 17
3,00 % 36,96 % 29,00 % 27,30 % 2,37 %

45. 45
PERKEMBANGAN EKSPOR - IMPORT
Keterangan Nilai Ekspor Non Migas
Mei
2011
Juni
2011
Growth
( % )
Mei
2011
Juni
2011
Growth
( % )
Ekspor (US $ juta) 1.435,85 1.496,86 4,25 1.352,31 1.396,09 3,30
Impor (US $ juta) 2.128,49 1.874,24 11.95 1.472,6 1.398,19 5,05
A. Ekspor - Impor Semester I - 2 011
Keterangan Nilai Ekspor Kumulatif Non Migas
Jan – Juni
2010
Jan – Juni
2011
Growth
( % )
Jan – Juni
2010
Jan – Juni
2011
Growth
( % )
Ekspor
( US $ juta )
6.770,29 10.431,85 54,08 5.936,34 9.673,50 62,95
Impor
( US $ juta )
7.250,92 10.598,88 46,17 5.611,68 7.791,12 38,84
B. Ekspor-Impor Bulan Mei – Juni 2011
Sumber : BPS, Agustus 2011
Sumber : BPS, Agustus 2011
Ekspor Terbesar Juni
2011 : Bahan Kimia

46. 46
PERDAGANGAN ANTAR PULAU
PERDAGANGAN ANTAR PULAU DENGAN NTT
NILAI (Triliun) KOMODITI UTAMA
BONGKAR 3,639 Batu Mangaan, Kopra, Batu Pecah, Kemiri, Hewan Besar, dll
MUAT 13,666 Beras, Mobil, Gula Pasir, Pupuk Urea, Minyak Goreng, Tepung Terigu, dll
PERDAGANGAN ANTAR PULAU DENGAN KALIMANTAN SELATAN
NILAI (Triliun) KOMODITI UTAMA
BONGKAR 4,106 Semen, Semen Curah, Minyak Sawit, Pulp, Kayu Glondongan, dll
MUAT 5,942 Beras, Pupuk, Tiang Pancang, Plat & Besi, Kayu Berlapis, dll

47. PERDAGANGAN ANTAR PULAU DENGAN KALIMANTAN TIMUR
NILAI (Triliun) KOMODITI UTAMA
BONGKAR 7,913 Minyak Sawit, Semen Curah, Pupuk, Kayu, dll
MUAT 11,274 Beras, Pupuk, Tiang Pancang, Barite, Mobil, Garam, Gula Pasir, Besi
Beton, dll
PERDAGANGAN ANTAR PULAU DENGAN SULAWESI SELATAN
NILAI (Triliun) KOMODITI UTAMA
BONGKAR 0,939 Minyak Sawit, Tetes, Kayu Berlapis, Jagung , dll
MUAT 0,428 Beras, Besi Beton, Plat & Besi, Pupuk, Bungkil, Kacang, dll

49. PROD KEB +/- PROD KEB +/- PROD KEB +/- PROD KEB +/-
1 Pacitan 540.516 97.473 16.442 81.030 25.434 16.442 8.991 7.046 16.442 -9.396 129.953 49.327 80.625
2 Ponorogo 854.878 112.123 26.005 86.117 105.098 26.005 79.093 29.358 26.005 3.353 246.579 78.016 168.563
3 Trenggalek 674.521 57.643 20.519 37.124 41.069 20.519 20.550 24.493 20.519 3.974 123.205 61.557 61.648
4 Tulungagung 989.821 85.655 30.110 55.545 79.716 30.110 49.605 37.902 30.110 7.791 203.273 90.331 112.942
5 Blitar 1.116.010 120.240 33.949 86.291 71.027 33.949 37.078 46.858 33.949 12.909 238.125 101.847 136.278
6 Kediri 1.498.803 102.903 45.594 57.309 81.720 45.594 36.127 30.728 45.594 -14.865 215.351 136.781 78.570
7 Malang 2.443.609 110.480 74.335 36.145 86.198 74.335 11.864 81.599 74.335 7.265 278.277 223.004 55.273
8 Lumajang 1.006.563 111.042 30.620 80.422 97.536 30.620 66.916 77.421 30.620 46.801 285.998 91.859 194.139
9 Jember 2.346.498 278.983 71.380 207.602 239.523 71.380 168.143 114.697 71.380 43.317 633.203 214.141 419.062
10 Banyuwangi 1.554.997 193.904 47.303 146.601 133.460 47.303 86.157 177.218 47.303 129.915 504.583 141.909 362.674
11 Bondowoso 736.530 98.445 22.405 76.039 80.468 22.405 58.063 51.179 22.405 28.773 230.091 67.216 162.876
12 Situbundo 647.500 75.688 19.697 55.991 55.640 19.697 35.943 34.224 19.697 14.527 165.551 59.091 106.460
13 Probolinggo 1.095.370 129.682 33.321 96.361 64.495 33.321 31.174 35.970 33.321 2.649 230.147 99.963 130.184
14 Pasuruan 1.510.261 146.621 45.942 100.679 97.282 45.942 51.340 97.919 45.942 51.977 341.822 137.826 203.995
15 Sidoarjo 1.945.252 53.004 59.175 -6.171 37.414 59.175 -21.761 36.669 59.175 -22.506 127.086 177.524 -50.438
16 Mojokerto 1.023.526 94.404 31.136 63.268 75.710 31.136 44.574 27.451 31.136 -3.685 197.565 93.407 104.158
17 Jombang 1.201.557 137.894 36.551 101.342 117.344 36.551 80.793 21.307 36.551 -15.244 276.545 109.654 166.891
18 Nganjuk 1.016.393 151.510 30.919 120.591 144.163 30.919 113.244 25.498 30.919 -5.421 321.171 92.756 228.415
19 Madiun 661.886 108.586 20.135 88.452 131.065 20.135 110.931 72.988 20.135 52.853 312.640 60.404 252.236
20 Magetan 620.146 68.626 18.865 49.761 67.544 18.865 48.679 31.875 18.865 13.010 168.045 56.595 111.451
21 Ngawi 817.076 153.461 24.855 128.606 165.167 24.855 140.311 104.950 24.855 80.095 423.579 74.566 349.012
22 Bojonegoro 1.209.008 277.978 36.778 241.200 211.525 36.778 174.747 29.505 36.778 -7.273 519.008 110.334 408.674
23 Tuban 1.117.539 187.053 33.996 153.057 97.191 33.996 63.195 50.599 33.996 16.603 334.842 101.987 232.856
24 Lamongan 1.179.770 226.562 35.888 190.675 197.726 35.889 161.838 95.949 35.889 60.060 520.237 107.665 412.573
25 Gresik 1.177.201 106.744 35.810 70.933 81.967 35.810 46.156 18.115 35.810 -17.695 206.826 107.431 99.394
26 Bangkalan 907.255 112.275 27.599 84.676 64.165 27.599 36.566 710 27.599 -26.888 177.150 82.796 94.354
27 Sampang 876.950 108.858 26.677 82.181 15.933 26.677 -10.744 272 26.677 -26.405 125.063 80.030 45.032
28 Pamekasan 795.526 81.491 24.200 57.291 6.231 24.200 -17.969 197 24.200 -24.003 87.919 72.600 15.319
29 Sumenep 1.041.915 88.655 31.695 56.960 36.815 31.695 5.120 9.504 31.695 -22.191 134.974 95.085 39.889
30 Kota Kediri 267.435 4.342 8.135 -3.794 5.157 8.135 -2.979 535 8.135 -7.600 10.033 24.406 -14.373
31 Kota Blitar 132.018 4.269 4.016 253 3.963 4.016 -53 1.555 4.016 -2.461 9.788 12.048 -2.260
32 Kota Malang 819.708 3.330 24.936 -21.606 2.000 24.936 -22.936 3.504 24.936 -21.431 8.834 74.807 -65.973
33 Kota P.linggo 216.967 3.439 6.600 -3.162 2.385 6.600 -4.215 133 6.600 -6.467 5.956 19.800 -13.844
34 Kota Pasuruan 186.322 3.497 5.668 -2.171 2.778 5.668 -2.890 5.956 5.668 288 12.231 17.004 -4.773
35 Kota. M.kerto 120.132 1.382 3.654 -2.272 1.195 3.654 -2.460 1.004 3.654 -2.650 3.581 10.963 -7.382
36 Kota Madiun 170.851 3.156 5.197 -2.042 3.308 5.197 -1.890 2.450 5.197 -2.747 8.914 15.592 -6.678
37 Kota.S.baya 2.765.908 3.703 84.139 -80.436 4.731 84.139 -79.408 1.028 84.139 -83.111 9.462 252.417 -242.955
38 Kota Batu 189.793 1.919 5.774 -3.855 1.216 5.774 -4.557 1.753 5.774 -4.020 4.888 17.321 -12.432
Jawa Timur 37.476.011 3.707.017 1.140.019 2.566.998 2.735.358 1.140.020 1.595.338 1.390.119 1.140.020 250.099 7.832.495 3.420.060 4.412.435
SUBROUND II (MEI - AGS 2011) SUBROUND III (SEP-DES 2011) TOTAL (JAN -DES 2011)
No. Kab./Kota
JUMLAH
PENDUDUK
SUBROUND I (JAN-APR 2011)
PROGNOSA KETERSEDIAAN BERAS SELAMA TAHUN 2011
DI JAWA TIMUR
DATA DIANALISIS BERDASARKAN PUBLIKASI ARAM II BPS TAHUN 2011

50. SESUAI SURAT KEPALA BULOG JAWA TIMUR, TANGGAL 14 JULI 2011 NOMOR:
B.1189/II/13030/07/2011 PERIHAL: LAPORAN KEGIATAN PENGADAAN
GABAH/BERAS DALAM NEGERI TAHUN 2011.
REALISASI PENGADAAN GABAH/BERAS DALAM NEGERI (ADA DN) SAMPAI
DENGAN TANGGAL 14 JULI 2011 SEBESAR 318.977 TON SETARA BERAS,
TERDIRI DARI 236.598 TON BERAS MEDIUM DAN 82.379 TON BERAS
KOMERSIAL, SEHINGGA CAPAIAN ADA DN INI BARU SEBESAR 27,74% DARI
PROGNOSA DIVRE JATIM SEBESAR 1.150.000 TON SETARA BERAS.
HARGA GABAH KERING PANEN (GKP) DIBERIKAN TAMBAHAN HARGA
SEBESAR RP. 200,-/KG SEHINGGA PEMBELIAN GKP MENJADI RP.3.200/KG
DIPENGGILINGAN.
HARGA GABAH KERING GILING(GKG) DIBERIKAN TAMBAHAN HARGA
SEBESAR RP. 250,-/KG SEHINGGA HARGA GKG MENJADI RP.3.900/KG
DIGUDANG BULOG.

52. DISTRIBUSI BERAS KELUAR
JAWA TIMUR S/D JUNI 2011
ALUR PERDAGANGAN BERAS DARI JAWA TIMUR
KE BEBERAPA PROVINSI.
DI INDONESIA TAHUN 2011

53. 1 JUNI 6 JUNI
10
JUNI
27
JUNI
1 JULI 6 JULI 8 JULI
11
JULI
13
JULI
15
JULI
GKP 3,017 3,055 3,085 3,217 3,257 3,318 3,361 3,440 3,487 3,553
GKG 3,553 3,597 3,630 3,770 3,797 3,843 3,907 4,020 4,040 4,093
BERAS (PENGGILINGAN) 5,630 5,800 5,840 5,987 6,073 6,127 6,213 6,383 6,417 6,417
BERAS (KONSUMEN) 7,000 7,000 7,000 7,020 7,460 7,680 7,720 7,680 8,060 7,960
-
1,000
2,000
3,000
4,000
5,000
6,000
7,000
8,000
9,000
HARGA
PERKEMBANGAN HARGA GKP,GKG DAN BERAS S/D PERTENGAHAN JULI
TAHUN 2011

54. PENGEMBANGAN JALAN MENUJU
PELABUHAN EKSPOR IMPOR
DI JAWA TIMUR

55. PELABUHAN PERAK
PELABUHAN TANJUNGWANGI
PELABUHAN TANJUNG TEMBAGA
PELABUHAN PLUMBUNGAN
PELABUHAN GRESIK

56. JALAN UTAMA (NASIONAL & PROVINSI) MENUJU
PELABUHAN EKSPOR IMPOR DI JAWA TIMUR
 Akses Menuju Pelabuhan Tanjung Perak :
Raya Gresik – Tanjung Perak (Jalur Barat)
A. Yani – Ngagel – Kapasari – Sidorame – Sarwojala –
Tanjung Perak (Jalur Timur)
 Akses Menuju Pelabuhan Tanjung Tembaga
(Probolinggo)
Surabaya – Sidoarjo – Pasuruan – Probolinggo – Akses
Jalan Ke Pelabuhan
 Akses Menuju Pelabuhan Tanjungwangi
(Banyuwangi)
Surabaya – Sidoarjo – Pasuruan – Probolinggo – Situbondo
– Banyuwangi – Akses Jalan Ke Pelabuhan

57. JALAN UTAMA (NASIONAL & PROVINSI) MENUJU
PELABUHAN EKSPOR IMPOR DI JAWA TIMUR
 Akses Menuju Pelabuhan Gresik :
Surabaya – Tanjung Perak - Raya Gresik – Akses
Jalan Ke Pelabuhan
 Akses Menuju Pelabuhan Plumbungan
(Pacitan) :
Surabaya – Mojokerto – Jombang – Nganjuk –
Madiun – Ponorogo – Pacitan - Akses Jalan Ke
Pelabuhan

58. Target beroperasi Jl Arteri :
H-10 Lebaran

59. 1. PELABUHAN TANJUNG PERAK
FASILITAS EKSISTING PELABUHAN
Zona Terminal
Zona Port Asosiated
Industry
Zona Pusat Bisnis &
Perdagangan
Zona Perkantoran
Bisnis Maritim
Zona Konsolidasi dan
Distribusi Barang
Terminal Truck
Fasilitas Umum
Jalur Hijau, Ruang
Ruang Terbuka &
Taman
59

60. PELABUHAN TANJUNG PERAK
60

61. PELABUHAN TANJUNG PERAK
61

63. 3. PELABUHAN TANJUNG TEMBAGA - PROBOLINGGO
PETA LOKASI PELABUHAN
63
5 ha untuk
terminal kayu

64. PELABUHAN TANJUNG TEMBAGA
FASILITAS
PELABUHAN
No Fasilitas Satuan Tersedia
1. Kolam pelabuhan Ha 5,86
2. Penahan Gelombang Meter 1.158
3. Tambatan
a. Beton
b. Besi/Kayu/Jetty
Meter
Meter
1.024
27
4. Dermaga Meter 3.732
5. Gudang:
a. Sebelah timur
b. Sebelah Barat
M2
M2
18.358
800
6. Lapangan penumpukan M2 8.000
7. Peralatan b/m :
 Tongkang 200 ton
 Tongkang supply air 200 ton
Unit
Unit
1
1
8. Pengusahaan TGAL
a. Tanah :
 Daratan
 Perairan
b. Gedung
c. Air minum
d. Listrik
M2
M2
M2
Ton
KVA
216.809
105.200
1.218
536.112
59
64

65. DIAGRAM KUNJUNGAN KAPAL
KUNJUNGAN KAPAL PERUSAHAAN PELAYARAN DAN PELAYARAN KHUSUS
PELABUHAN TANJUNG TEMBAGA
1700
1750
1800
1850
1900
1950
2000
2050
2100
2150
2200
1 2
UNIT
TAHUN 2009-2010
KUNJUNGAN KAPAL
DI PELABUHAN TANJUNG TEMBAGA
Unit
65

66. DIAGRAM BONGKAR MUAT BARANG
PELABUHAN TANJUNG TEMBAGA
0
20,000
40,000
60,000
80,000
100,000
120,000
140,000
1 2
TON
TAHUN 2009 - 2010
KEGIATAN BONGKAR MUAT
DIPELABUHAN TANJUNG TEMBAGA
Bongkar Muat
66

67. 4. PELABUHAN TANJUNG WANGI - BANYUWANGI
LAY OUT PELABUHAN
PT. BITUMEN
GUDANG BULOG
IMIGRASI
PELNI
KANTOR PELABUHAN
KPPP
ADPEL
SEMEN BOSOWA
GARASI
FASILITAS EXISTING
PELABUHAN TANJUNG WANGI
LAPANGAN
PENUMPUKAN
GUDANG E
LAPANGAN
PENUMPUKAN
GUDANG D
PERKANTORAN
GUDANG
UD. INDAH
RM. CAWANG
INDAH
KARANTINA
GUDANG
PT. INTRA JASA
GUDANG DL
KANTOR DL
PT. SUMA PALM
IAM
GUDANG DL
K. PANDU
DERMAGA UMUM DERMAGA UMUM
GUDANG A
GUDANG B
TERMINAL
PENUMPANG
UPP. PUSRI
PERTAMINA
DERMAGA PUSRI
S E L A T B A L I
67

68. PELABUHAN TANJUNG WANGI
DATA KUNJUNGAN KAPAL
1050
1100
1150
1200
1250
1300
1350
1400
1 2
UNIT
TAHUN 2009-2010
KUNJUNGAN KAPAL
DI PELABUHAN TANJUNG WANGI
Unit
68

69. PELABUHAN TANJUNG WANGI
ARUS BARANG
0
500,000
1,000,000
1,500,000
2,000,000
2,500,000
3,000,000
3,500,000
4,000,000
1 2
TON
TAHUN 2009 - 2010
KEGIATAN BONGKAR MUAT
DIPELABUHAN TANJUNG WANGI
Bongkar Muat
69

70. PELABUHAN TANJUNG WANGI
ARUS BARANG
EKSPOR IMPORT
0
20,000
40,000
60,000
80,000
100,000
120,000
1 2
TON
TAHUN 2009 - 2010
KEGIATAN EKSPOR / IMPOR
DI PELABUHAN TANJUNG WANGI
Impor Ekspor
70

71. PELABUHAN TANJUNG WANGI
ARUS PENUMPANG
0
1,000
2,000
3,000
4,000
5,000
6,000
1
2
ORANG
TAHUN 2009-2010
NAIK TURUN PENUMPANG DIPELABUHAN TANJUNG WANGI
turun naik
71

72. 5. PENGEMBANGAN PELABUHAN DI TELUK LAMONG
RENCANA PEMBANGUNAN TPK II TELUK
LAMONG
RENCANA FASILITAS POKOK (BASIC DESIGN):
1. Tambatan : 1.280 m’
2. Dermaga : 51.100 m2 (1.280 m x 40 m)
3. Trestle : 780 m’ (3 unit @ 260 m’); lebar 12 m
4. Container Yard : 364.800 m2 (285 m x 1.280 m) = 9.600 Ground Slots
5. Kapasitas
terpasang CY : 1.708.200 TEUs/Thn {9.600 GSI x 6 tier x (365/8) x 65%}
6. Chassis Parking : 15.000 m2 (150 m x 100 m)
7. CFS : 2.500 m2
8. Fasilitas
pendukung : Causeway, Bridge/Jembatan, Gate
in/out, Office, Workshop dan Jalan lingkungan

73. PENGEMBANGAN PELABUHAN DI TELUK LAMONG
RENCANA PEMBANGUNAN TPK II TELUK
LAMONG PERKEMBANGAN SAAT INI
1. Rekomendasi dari Gubernur Jawa Timur untuk lahan seluas 50 ha,
dengan Nomor. 552/10673/022/2005, Tanggal 09 Nopember
2005 dan Nomor. 552/13324/022/2005, Tanggal 30 Desember
2005.
2. Rencana induk Pelabuhan Tanjung Perak, telah ditetapkan melalui
Peraturan Menteri Perhubungan No. KM. 54 Tahun 2006, Tanggal
6 Oktober 2006.
3. Izin lokasi akses jalan masuk ke pelabuhan, telah diberikan sesuai
Surat Izin Walikota Surabaya, No. 640/4737/436.5.2/2006,
Tanggal 20 Nopember 2006.
4. Usulan skema dasar pendanaan dan pola kerjasama investasi
pembangunan dan pengoperasian Terminal Peti Kemas (TPK II)
kepada Menteri Negara BUMN.
Yang Telah Dilaksanakan:
A. Aspek Perijinan

74. PENGEMBANGAN PELABUHAN DI TELUK LAMONG
RENCANA PEMBANGUNAN TPK II TELUK
LAMONG PERKEMBANGAN SAAT INI
B. Aspek Proses
1. Pembentukan tim internal untuk pembangunan dan pelelangan
TPK II di Teluk Lamong - Surabaya.
2. Pelaksanaan pembebasan lahan untuk jalan akses masuk ke TPK
II di Teluk Lamong seluas 5,5 Ha, Tanggal 28 Desember 2006.
3. Basic Design Container Terminal II at Teluk Lamong.
4. Initial Feasibility Study (Financial).
5. Information Memorandum (info memo).
6. Dokumen Pelelangan kerjasama pembangunan dan
pengoperasian TPK II di Teluk Lamong.
7. Penawaran partisipasi daerah skema pendanaan dan kerjasama
pembangunan TPK II di Teluk Lamong Surabaya.

75. PENGEMBANGAN PELABUHAN DI TELUK LAMONG
RENCANA PEMBANGUNAN TPK II TELUK
LAMONG PERKEMBANGAN SAAT INI
Yang Masih Diperlukan/Sedang Dilaksanakan:
1. Persetujuan skema pendanaan dan kerjasama dari Menteri
BUMN selaku kuasa pemegang saham;
2. Tanggapan pemerintah daerah terhadap tawaran participating
interest.
3. Review AMDAL, FS dan DED (masuk lingkup kerjasama yang
dilaksanakan secara paralel)  Dalam Proses Pelelangan
4. Pelaksanaan pelelangan umum untuk mencari mitra
kerjasama operasi  Setelah mendapat persetujuan dari
Kuasa Pemegang Saham

77.  Gathering
 Coffe morning
 P2T
 Bosda
 Jamkesmas
 RTLH
 Raskin
 Bantuan Hibah/Sosial
 Bantuan Keuangan
 Kredit Bunga Murah
 Jamkrida
 Peningkatan Nilai Tambah
Kecil
Y = C + I + G + (X-
M)
Strategi
Basic Need
(Charity)
Growth
Growth with Equity
GOVERNMENT FUNCTION
Public Investment
(PDRB)
Public Services

78. 78
PELAJARAN YANG
DIPETIK UNTUK
SUKSES PEMBANGUNAN DI MASA
MENDATANG ( value : ada shifting
paradigm birokrasi dgn kecilnya G)
Y= C + I + G + ( X-M )
Konsumsi
62 - 65 %,
Pengeluaran
Pemerintah
8 - 9,5%
Investasi
24 - 25 %,
Net Ekspor Impor
3,5 – 4%
Teori Keseimbangan Pasar Barang ( good market)
Mendorong produksi
dalam negeri
Membangun pondasi
ekonomi
yang berkualitas
Menstimulasi I dan
X-M
Mendorong perluasan
pasar dalam
dan luar negeri
Komponen 2008 2009 2010 Semest I - 2011
1. Konsumsi Rumah Tangga 65,80 67,50 68,00 70,14
2. Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba 0,64 0,63 0,62 0,71
3. Konsumsi Pemerintah 7,45 7,85 7,76 7,76
4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 17,78 17,86 19,56 19,89
5. Inventory 3,46 1,63 1,14 -0,59
5. Ekspor Barang dan Jasa 44,25 46,23 48,57 50,45
6. Dikurangi: Impor Barang dan Jasa 39,38 41,69 45,64 48,36
Produk Domestik Bruto (PDB) 100,00 100,00 100,00 100,00

79. Y=C+I+G+(X-M)
menstimulasi
• Create MoU Investasi dg Luar negeri
• Optimalisasi kinerja P2T
• Jamkrida
• Kopwan
• Bank Jatim
• Bantuan Keuanga (BK) Desa
• BK Khusus Infrastruktur Kab/Kota
• BK Khusus Ekonomi Produktif
Kab/Kota
Growth
• Rehab Jalan Rp 175 M
• Pembebasan lahan untuk Jalan
Akses Pelab Socah – Jl Nasional Rp 30 M
(Sisa Rp 110 M di RAPBD 2012)
Infrastruktur
& Sektor Riil
• Subsidi Angkutan
• Jalinkesra
• Prog Prioritas Ekon Prod lain
menstimulasi Daya Beli

81. GROWTH
KEMISKINAN DISPARITASPENGANGGURAN
?
Usia harapan
hidup
Pendidikan
(buta huruf)
Daya Beli
IPM
Mengurangi indeks
kedalaman
kemiskinan  charity
Kegiatan (JALIN KESRA
RTSM) +
RTLH, JAMKESDA, PO
NKESDES
Pelayanan dasar
kesehatan 
Jamkesda, Ponkes
des, dll
Pelayanan dasar
Pendidikan 
konsentrasi ke BUTA
HURUF 
pendekatan Teritori
( Kecamatan)
KERANGKA REGULASI ( Menggerakkan
uang /Bank  IKM/UKM (Backbone)
melalui  Dagulir diarahkan ke PT
BPR, Lingkage Program PT Bank Jatim + PT
BPR, BNI, Mandiri
KERANGKA ANGGARAN  Fasilitasi
managemen, sarpras IKM dan UMKM,
KERANGKA REGULASI ( Menggerakkan
uang /Bank  IKM/UKM (Backbone) 
Dagulir ke PT BPR, Lingkage Program PT
Bank Jatim + PT BPR, BNI, Mandiri
DIARAHKAN KE TAPAL KUDA, KORIDOR
BARAT dan SELATAN
KERANGKA ANGGARAN  Infrastruktur
(jalan Provinsi, BK Infrastruktur & Sektor
Riil Kabupaten/Kota, BK Desa untuk
infrastruktur Desa

82. s
s
s
Lanjutan strategi Pembiayaan Pembangunan .....
STRATEGI MUNUMBUHKAN INVESTASI NON FASILITAS ( KERANGKA REGULASI )
Pemutihan Perijinan UMKM di Kab/Kota  mendorong porsi 56,26 Trilyun
( Investasi Non Fasilitas) bergerak lebih besar lagi  Koordinasi semua Dinas
Pendapatan di 38 Kabupaten/Kota.
Strategi Pro – Enviroment  diarahkan untuk menumbuhkembangkan Civil Society di
bidang Lingkungan di lokal- lokal Kabupaten/Kota  fasilitasi dengan belanja Hibah
untuk menumbuhkan partisipatif masyarakat terhadap lingkungan (
advokasi, pelatihan, dem farm, dll)