SlideShare a Scribd company logo
1 of 42
Metode Survey Lalu-Lintas
Arus dan Kapasitas Ruas dan Simpang Bersinyal
Arus Jenuh di Simpang Bersinyal
Kecepatan Setempat
Kecepatan Perjalanan/Gerak
Durasi Parkir
Survey Lalu-Lintas???
Bagian dari studi transportasi yang
bertujuan untuk mengumpulkan data.
Data yang diperoleh kemudian
dianalisis baik untuk keperluan
pengambilan keputusan pada tingkat
perencanaan, perancangan maupun
evaluasi.
Unsur Penting Survey LL
Tujuan
Metode
Surveyor
Peralatan
Tujuan Survey LL
Harus sesuai dengan tujuan studi
transportasi.
Harus dinyatakan dengan jelas karena
berkaitan erat dengan metode.
Harus memperhatikan WAKTU dan
LOKASI.
Metode Survey LL
Harus sesuai dengan tujuan survey.
Memungkinkan untuk dilaksanakan baik
ditinjau dari aspek legal, ketersediaan
teknologi, kondisi lokasi dll.
Mempertimbangkan keterbatasan
biaya, waktu dan personil.
Surveyor
Kualifikasinya (usia, pendidikan, jenis
kelamin, kepribadian, kondisi fisik dll)
harus sesuai dengan karakteristik
survey.
Jumlahnya cukup.
Penempatannya tepat.
Tidak menyulitkan proses mobilisasi.
Peralatan
Dapat mengukur atau mencacah dengan
tingkat ketelitian sesuai dengan tujuan
studi.
Memungkinkan untuk digunakan
(pertimbangan kondisi lingkungan/
kemudahan mobilisasi/instalasi/ operasi
sesuai dengan ketersediaan surveyor).
Pencatatan menerus/periodik, pencatatan
otomatik/manual
Jenis Peralatan Survey
Manual
penghapus, clipboard. Alat tulis: pensil,
Alat pencacah: traffic counter.
Alat ukur panjang: meteran, walking meter.
Alat ukur waktu: stop watch, jam digital.
Kamera video
Video player, VCD player, komputer,
monitor televisi/komputer
Jenis Peralatan Survey
Otomatik
Umumnya terdiri atas komponen
detectordan penyimpan data.
Detector dapat berupa pneumatic tube,
loop detector, laser gun, image
recognition dll.
Persiapan Survey LL
Mempelajari hasil dan metode survey
terdahulu.
Survey pendahuluan untuk membuat
sketsa lokasi, merencanakan posisi
surveyor dan peralatan.
Rekrutmen dan pelatihan surveyor.
Pengadaan peralatan/formulir survey.
Data Umum
Lembaga penyelenggara survey
Jenis survey
Nomor halaman formulir
Lokasi (kota, nama jalan/simpang dll) dan
sketsanya.
Waktu (hari, tanggal, jam)
Cuaca
Identitas surveyor
Survey Arus LL di Ruas
Umumnya pencacahan diklasifikasikan
berdasarkan jenis kendaraan, arah arus
dan terkadang posisi lajur.
Pencacahan dikelompokkan per
periode waktu tertentu (mis: 5’, 15’ dll).
Jumlah dan posisi surveyor dipengaruhi
konfigurasi lajur, detail klasifikasi,
periode pencacahan, perlatan dll.
Formulir Survey Arus LL di
Ruas
Masukan: Data umum/geometrik jalan
Masukan: Pencacahan arus lalu-lintas
Rekapitulasi arus lalu-lintas.
Formulir Data umum/
geometrik ruas
Kota, lokasi, nama surveyor, hari, tanggal,
cuaca, waktu.

Sketsa lokasi ruas.
Penampang melintang ruas, beserta
ukuran lebar jalur lalu-lintas, jarak kerb ke
penghalang atau lebar bahu efektif
(luar/dalam).
Kesinambungan median.
Pengendalian lalu-lintas: batas kecepatan,
larangan melintas bagi kendaraan tertentu,
larangan parkir, larangan berhenti dll.
Formulir Pencacahan
Arus Lalu-Lintas Ruas
Dinas Perhubungan
Survey
Prop. DKI Jakarta
Pencacahan
Lalu-Lintas
Kajian Manajemen &
Ruas
Rekayasa Lalu-Lintas
Kawasan
: …………………………………
Arah Pencatatan
: A ke B / B ke A
Nama Surveyor
: …………………………………
Cuaca
: cerah / mendung / hujan

Sketsa Ruas dan Batas-Batasnya:
1: Jl……………………..
1
3
2: Jl……………………..
A
Jl……………………..
B 3: Jl……………………..
2
4
4: Jl……………………..
Hari
: senin / selasa / rabu / kamis / jum'at / sabtu / minggu
Tanggal
:
- 2004
Waktu
: ……………………….
Hambatan Samping : rendah / sedang / tinggi

Periode 15 mnt

KRP

SM

KRU

KB

KTM
Formulir Rekapitulasi
Arus Lalu-Lintas Ruas
1: Jl
Dinas Perhubungan
Rekapitulasi Sketsa Ruas dan Batas-Batasnya:
1
3
2: Jl
Prop. DKI Jakarta
Pencacahan
A
Jl
B 3: Jl
Lalu-Lintas
Kajian Manajemen &
2
4
4: Jl
Ruas
Rekayasa Lalu-Lintas
Kawasan
:
Hari
:
Arah Pencatatan
:
Tanggal
:
Sepeda K.Ringan K.Ringan
Kend. Kend.Tdk. Kendaraan Bermotor Kumulatif Kumulatif Hambatan CuaPeriode 15 mnt
Motor
Pribadi
Umum
Berat
Bermotor Kend.
smp 4x15' smp 4x15' ktm Samping ca
Survey Kapasitas Ruas
Dapat menggunakan metode yang
dikembangkan IHCM 1997
Untuk jalan kota, informasi yang
dibutuhkan adalah konfigurasi lajur,
lebar jalan, lebar bahu/kerb, kelas
hambatan samping, directional split dan
jumlah penduduk.
Survey Arus LL di Simpang
Umumnya pencacahan diklasifikasikan
berdasarkan jenis kendaraan, kaki simpang
dan arah arus.
Pencacahan dikelompokkan per periode
waktu tertentu (mis: 5’, 15’ dll)
Jumlah dan posisi surveyor dipengaruhi jenis
pengendalian simpang, jumlah kaki simpang,
jumlah pergerakan yang harus dicacah, detail
klasifikasi, periode pencacahan, peralatan dll.
Survey Kapasitas Simpang
Bersinyal
Kapasitas suatu kaki simpang bersinyal
dipengaruhi arus jenuh, waktu hijau efektif
dan panjang siklus.
Untuk mendapatkan arus jenuh, perlu
disketsa detail geometrik simpang, informasi
tata guna lahan, kelas hambatan samping,
keberadaan LTOR dan posisi parkir.
Waktu hijau efektif dan panjang siklus
diperoleh dari survey pewaktuan sinyal.
Formulir Survey Arus LL/
Kapasitas Simpang Bersinyal
Masukan: Data umum/geometrik
simpang
Masukan: Arus Lalu-Lintas
Masukan: Pewaktuan sinyal
Rekapitulasi Arus Lalu-Lintas
Formulir Data Umum/
Geometrik Simpang
Kota, lokasi, nama surveyor, hari, tanggal,
cuaca, waktu.
Sketsa lokasi simpang
Sketsa simpang dengan penjelasan
mengenai lebar lajur/lajur khusus belok
kanan/kanalisasi/median, posisi rambu
larangan belok/larangan parkir dll, posisi
sinyal dan garis henti.
Kondisi kaki simpang, meliputi guna lahan,
kemiringan memanjang, LTOR, jarak
kendaraan parkir ke garis henti.
Formulir Pencacahan
Arus Lalu-Lintas di Simpang
Dinas Perhubungan
Prop. DKI Jakarta
Kajian Manajemen &
Rekayasa Lalu-Lintas
Periode 15 mnt

SM

Survey
Pencacahan
Lalu-Lintas
Simpang

KRP

Sketsa Simpang:
1
4
2
U
3

KRU

KB KTM

1: Jl…………………
2: Jl…………………
3: Jl…………………
4: Jl…………………

SM

KRP

Kawasan
Kode Kaki Simpang
Nama Surveyor
Cuaca

KRU

: ……………………… Hari
:1 / 2 / 3 / 4
Tanggal
: ……………………… Waktu
: cerah / mendung / hujan Hambatan Samping

KB

KTM

SM

KRP

: sn / sl / r / k / j / sb / m
:
- 2004
: ……………………….
: rendah / sedang / tinggi

KRU

KB KTM
Formulir Pewaktuan Sinyal
Dinas Perhubungan
Survey
Prop. DKI Jakarta
Pewaktuan
Sinyal
Kajian Manajemen &
Rekayasa Lalu-Lintas
Kawasan
: …………………………………
Nama Surveyor
: …………………………………
Cuaca
: cerah / mendung / hujan

Sketsa Simpang:
1: Jl…………………………………………………
1
2: Jl…………………………………………………
4
2
3: Jl…………………………………………………
U
3
4: Jl…………………………………………………
Hari
: senin / selasa / rabu / kamis / jum'at / sabtu / minggu
Tanggal
:
- 2004
Waktu
: ……………………….

Pengaturan Fase

Fase 1

Fase 2

Fase 3

Fase 4

Pewaktuan Sinyal (detik)
Nomor Siklus Warna Sinyal
Hijau
1
Kuning
Merah
Semua Merah
Hijau
2
Kuning
Merah
Semua Merah
Hijau
3
Kuning
Merah
Semua Merah

Fase 1

Fase 2

Fase 3

Fase 4

Diagram Pewaktuan Sinyal

Aturan Lalu-Lintas Khusus
Cantumkan keterangan mengenai larangan belok kanan, larangan jenis kendaraan tertentu melintas, belok kiri
langsung, lajur khusus belok kiri/kanan dll berikut dengan jam dan hari berlakunya. Buat sketsa bila perlu.
Formulir Rekapitulasi
Arus LL di Simpang
Dinas Perhubungan
Prop. DKI Jakarta
Kajian Manajemen &
Rekayasa Lalu-Lintas

Periode 15 mnt

Rekapitulasi Sketsa Simpang:
1
Pencacahan
4
2
Lalu-Lintas
3
U
Simpang BS

SM KRP KRU KB KTM

KM
Ken Smp

KKM
Smp

KKTM
Ken

HS

1: Jl
2: Jl
3: Jl
4: Jl

SM KRP KRU KB KTM

Kawasan
Kode Kaki Simpang
Nama Surveyor
Cuaca

KM
Ken Smp

KKM
Smp

KKTM
Ken

:
:
:

Hari
Tanggal
Waktu
Lingkungan Jalan

:

HS

SM KRP KRU KB KTM

:
:
:
:

KM
Ken Smp

KKM
Smp

KKTM
Ken

HS
Survey Arus Jenuh
di Simpang Bersinyal
Arus jenuh suatu kaki simpang
bersinyal adalah jumlah satuan mobil
penumpang maksimum yang dapat
melintasi garis henti per jam, bila diberi
waktu hijau terus menerus.
Survey dilakukan dengan metode time
slice dengan mengamai tayangan
rekaman video suatu kaki simpang.
Model Dasar Arus Jenuh
Waktu Hijau Efektif

Rate of
Discharge

Kurva Arus
Efektif

Kurva Arus Aktual
Start Loss
End Gain

Intergreen

Hijau

Kuning

Merah
Contoh Tabulasi Hasil Satu Siklus
Metode Time Slice
Arus (Kendaraan)
Arus (smp)
Periode
Waktu KR KB SM KM KTM KR KB SM Total
0,0-5,0
1 0
3
4
0 1 0,0 1,2
2,2
5,1-10,0
2 0
4
6
0 2 0,0 1,6
3,6
10,1,15,0 2 1
3
6
0 2 1,3 1,2
4,5
15,1-20,0 3 1
1
5
0 3 1,3 0,4
4,7
20,1-15,0 3 1
2
6
1 3 1,3 0,8
5,1
25,1-30,0 3 1
1
5
1 3 1,3 0,4
4,7
30,1-35,0 2 0
0
2
2 2 0,0 0,0
2,0
35,1-40,0 1 0
0
1
0 1 0,0 0,0
1,0
Total
35
4 Arus Jenuh/Jam=
KTM/KM=0,07
(3600/5)*6,8= 3672
Survey Kecepatan Setempat
Otomatik
Sepasang detector ditempatkan
berdekatan (mis: berjarak 3m). Jarak
dibagi selisih waktu lewatnya gandara
depan pada setiap detector merupakan
kecepatan setempat suatu kendaraan.
Pencatatan menerus dengan peluang
kesalahan ukur saat posisi kendaraan
beriringan secara seri maupun pararel.
Survey Kecepatan Setempat
Semi Otomatik
Speed gun diarahkan ke kendaraan
yang akan diuukur kecepatannya. Pada
layar monitor akan terlihat kecepatan
kendaraan tersebut.
Survey Kecepatan Setempat
Manual
Dua pengamat ditempatkan terpisah sejarak
50 m mengapit simeteris titik pengamatan.
Pengamat 1 memberi tanda kepada
pengamat 2 untuk mengaktifkan stop watch
saat kendaraan melewati pengamat 1.
Pengamat 2 mematikan stop watch saat
kendaraan melewati pengamat 2. 50 m dibagi
waktu tempuh antara posisi pengamat 1 dan2
dianggap sebagai kecapatan setempat.
Penarikan Sampel
Untuk survey kecepatan setempat dengan
cara manual dan semi otomatik, umumnya
tidak seluruh kendaraan dapat diuukur
kecepatannya (perlu penarikan sampel).
Salah satu metode penarikan sampel yang
praktis dan relatif tak biasa adalah
berdasarkan warna mobil. Metode penarikan
sampel secara sistematis (mis: setiap 10
kendaraan diuukur 1 kecepatan kendaraan)
relatif tak bias tapi membutuhkan konsentrasi
surveyor yang tinggi.
Kecepatan Perjalanan
Vp
Vg
Vp
Vg
L
Wp
T

= 3600 x L / Wp
= (3600 x L) / (Wp – T)
= kecepatan perjalanan (km/jam)
= kecepatan gerak (km/jam)
= panjang rute (km)
= lama perjalanan (detik)
= tundaan (detik)
Survey Kecepatan Perjalanan
dan Kecepatan Gerak
Metode floating car: Jumlah kendaraan
yang menyiap dan disiap kendaraan uji
relatif seimbang.
Metode maximizing speed: Kendaraan
uji dijalankan pengemudi dengan
kecepatan maksimum yang masih
dapat dikendalikannya.
Survey Kecepatan Perjalanan
dan Kecepatan Gerak
Jarak diukur dengan alat pengukur
jarak pada speedometer.
Perlu dibiasakan mengukur secara
konsisten dari tengah suatu simpang ke
tengah simpang berikutnya. Hal ini
akam memudahkan penyajian dan
interpertasi data jaringan yang biasanya
dinyatakan ari node ke node.
Formulir Survey
Kecepatan Perjalanan
dan Kecepatan Gerak

Dinas Perhubungan
Survey
Prop. DKI Jakarta
Waktu
Tempuh
Kajian Manajemen &
Rekayasa Lalu-Lintas
Kawasan
: …………………………………
Nama Surveyor
: …………………………………
Cuaca
: cerah / mendung / hujan
Nama Jalan

Dari

Ke

Sketsa Rute:

Hari
Tanggal
Waktu

: senin / selasa / rabu / kamis / jum'at / sabtu / minggu
:
- 2004
: ……………………….

Waktu Awal Waktu Henti Waktu Akhir
J M D
J M D
J M D

Kode Sebab Henti
Survey Durasi Parkir
Parkir di tepi jalan (tanpa gerbang
parkir) disebut on street parking. Survey
parkirnya dilakukan secara patroli.
Parkir di lapangan parkir/gedung parkir
(dengan gerbang parkir) disebut off
street parking. Survey parkirnya
dilakukan di gerbang parkir.
Survey Parkir Berpatroli

Daerah studi dibagi menjadi beberapa daerah
patroli yang ukurannya ditetapkan
sedemikain rupa agar 1 surveyolr dapat
menyelesaikan patroli lengkap setiap periode
waktu tertentu (misalnya 15 menit).
Setiap ruang parkir diberi nomor.
Selama patroli dicatat nomor kendaraan yang
berada pada tiap nomor ruang parkir.
Durasi parkir dihitung dengan mengalikan
periode waktu 1 patroli dengan frekuensi
suatu kendaraan dijumpai secara berturutan.
Formulir Survey Parkir
Berpatroli / di Gerbang
Masukan: Data umum / sketsa sistem
perparkiran.
Masukan: Pencatatan pelat nomor
secara berpatroli.
Masukan: Pencatatan pelat nomor di
gerbang.
Formulir Data Umum /
Sketsa Parkir
Kota, lokasi, nama surveyor, hari, tanggal,
cuaca, waktu.
Sketsa sistem perparkiran dengan indikasi
yang jelas mengenai:
Posisi ruang-ruang parkir dan jumlahnya.
Posisi gedung-gedung dan prasarana
lainnya.
Gerbang masuk/keluar bila ada.
Sirkulasi parkir
Pembagian daerah patroli dan nomor urut
ruang parkirnya.
Formulir Pencatatan Pelat
Nomor Secara Berpatroli
Survey
Laboratorium Jalan
Durasi
dan Transportasi
Parkir
Universitas
Tarumanagara
Kota
: ………………………………
Kawasan Parkir
: ………………………………
Nama Surveyor
: ………………………………

A B
Hari
Tanggal
Waktu

C

D
:
:
:

Masukan Data:
Pencatatan Secara Berpatroli
Kode Daerah Patroli:
E F G H
I
J
K L M N
senin / selasa / rabu / kamis / jum'at / sabtu / minggu
- 2004
……………………….

O

P

Periode Waktu
Posisi
NPK JK
NPK JK
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Catatan:
NPK:
Nomor Pelat Kendaraan
JK:
Jenis Kendaraan

NPK

JK

NPK

JK

NPK

JK

NPK

JK

NPK

JK

NPK

JK
Survey di Gerbang Parkir
Kendaraan yang keluar dan masuk
gerbang parkir dicatat nomor
kendaraannya dan waktu keluar /
masuknya.
Pencatatan waktu dilakukan sampai ke
menit terdekat.
Durasi parkir dihitung dengan
menghitung waktu keluar dan waktu
masuk.
Formulir
Survey di Gerbang Parkir
Survey
Laboratorium Jalan
dan Transportasi
Durasi
Universitas
Parkir
Tarumanagara
Kota
: ………………………………
Kawasan Parkir
: ………………………………
Nama Surveyor
: ………………………………

Jam

Waktu
Menit

Detik

Nomor Pelat
Kendaraan

A B
Hari
Tanggal
Waktu

Masukan Data:
Pencatatan di Gerbang
Kode Gerbang:
Jenis Gerbang:
C D E F G H
Masuk
Keluar
: senin / selasa / rabu / kamis / jum'at / sabtu / minggu
:
- 2004
: ……………………….

Jenis
Kendaraan

Jam

Waktu
Menit

Detik

Nomor Pelat
Kendaraan

Jenis
Kendaraan

More Related Content

What's hot

(MKJI) manual kapasitas jalan indonesia
(MKJI) manual kapasitas jalan indonesia(MKJI) manual kapasitas jalan indonesia
(MKJI) manual kapasitas jalan indonesiaMira Pemayun
 
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)Harsanty Seran
 
04 r1 -_kapasitas_simpang_apill
04 r1 -_kapasitas_simpang_apill04 r1 -_kapasitas_simpang_apill
04 r1 -_kapasitas_simpang_apilla_agung_kartika
 
perancangan geometrik jalan
perancangan geometrik jalanperancangan geometrik jalan
perancangan geometrik jalanDeri
 
Dasar teori tentang jalan
Dasar teori tentang jalanDasar teori tentang jalan
Dasar teori tentang jalanArtdian Hudaya
 
Rsni t 14-2004- geometrik jalan perkotaan (2)
Rsni t 14-2004- geometrik jalan perkotaan (2)Rsni t 14-2004- geometrik jalan perkotaan (2)
Rsni t 14-2004- geometrik jalan perkotaan (2)Harsanty Seran
 
Contoh metode pelaksanaan pekerjaan jalan raya
Contoh metode pelaksanaan pekerjaan jalan rayaContoh metode pelaksanaan pekerjaan jalan raya
Contoh metode pelaksanaan pekerjaan jalan rayaMOSES HADUN
 
Prinsip dasar perencanaan transportasi
Prinsip dasar perencanaan transportasiPrinsip dasar perencanaan transportasi
Prinsip dasar perencanaan transportasiAchmadNurdiansyah3
 
Modul bahan presentasi simpang tak bersinyal perkotaan
Modul bahan presentasi simpang tak bersinyal perkotaanModul bahan presentasi simpang tak bersinyal perkotaan
Modul bahan presentasi simpang tak bersinyal perkotaanRobby Tanjung
 
Manual desain-perkerasan-jalan-2017
Manual desain-perkerasan-jalan-2017Manual desain-perkerasan-jalan-2017
Manual desain-perkerasan-jalan-2017NUR SETIAJI
 
Karakteristik arus lalu lintas
Karakteristik arus lalu lintasKarakteristik arus lalu lintas
Karakteristik arus lalu lintasbangkit bayu
 
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYATUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYAAristo Amir
 
Perencanaan bendung
Perencanaan bendungPerencanaan bendung
Perencanaan bendungironsand2009
 
Mkji simpang bersinyal
Mkji   simpang bersinyalMkji   simpang bersinyal
Mkji simpang bersinyalabay31
 

What's hot (20)

(MKJI) manual kapasitas jalan indonesia
(MKJI) manual kapasitas jalan indonesia(MKJI) manual kapasitas jalan indonesia
(MKJI) manual kapasitas jalan indonesia
 
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
 
04 r1 -_kapasitas_simpang_apill
04 r1 -_kapasitas_simpang_apill04 r1 -_kapasitas_simpang_apill
04 r1 -_kapasitas_simpang_apill
 
perancangan geometrik jalan
perancangan geometrik jalanperancangan geometrik jalan
perancangan geometrik jalan
 
Dasar teori tentang jalan
Dasar teori tentang jalanDasar teori tentang jalan
Dasar teori tentang jalan
 
Rsni t 14-2004- geometrik jalan perkotaan (2)
Rsni t 14-2004- geometrik jalan perkotaan (2)Rsni t 14-2004- geometrik jalan perkotaan (2)
Rsni t 14-2004- geometrik jalan perkotaan (2)
 
Contoh metode pelaksanaan pekerjaan jalan raya
Contoh metode pelaksanaan pekerjaan jalan rayaContoh metode pelaksanaan pekerjaan jalan raya
Contoh metode pelaksanaan pekerjaan jalan raya
 
Jalan Angkut Tambang
Jalan Angkut TambangJalan Angkut Tambang
Jalan Angkut Tambang
 
Prinsip dasar perencanaan transportasi
Prinsip dasar perencanaan transportasiPrinsip dasar perencanaan transportasi
Prinsip dasar perencanaan transportasi
 
Modul bahan presentasi simpang tak bersinyal perkotaan
Modul bahan presentasi simpang tak bersinyal perkotaanModul bahan presentasi simpang tak bersinyal perkotaan
Modul bahan presentasi simpang tak bersinyal perkotaan
 
Manual desain-perkerasan-jalan-2017
Manual desain-perkerasan-jalan-2017Manual desain-perkerasan-jalan-2017
Manual desain-perkerasan-jalan-2017
 
Perancangan Geometrik Jalan
Perancangan Geometrik JalanPerancangan Geometrik Jalan
Perancangan Geometrik Jalan
 
Survey lalu lintas kelompok 6
Survey lalu lintas kelompok 6Survey lalu lintas kelompok 6
Survey lalu lintas kelompok 6
 
Karakteristik arus lalu lintas
Karakteristik arus lalu lintasKarakteristik arus lalu lintas
Karakteristik arus lalu lintas
 
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYATUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
 
Perencanaan bendung
Perencanaan bendungPerencanaan bendung
Perencanaan bendung
 
Mkji simpang bersinyal
Mkji   simpang bersinyalMkji   simpang bersinyal
Mkji simpang bersinyal
 
Metode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah ada
Metode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah adaMetode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah ada
Metode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah ada
 
Persimpangan
PersimpanganPersimpangan
Persimpangan
 
Tugas Besar Geometrik Jalan
Tugas Besar Geometrik JalanTugas Besar Geometrik Jalan
Tugas Besar Geometrik Jalan
 

Viewers also liked

Geolistrik Metode Sclumberger Garut Mei 2014
Geolistrik Metode Sclumberger Garut Mei 2014Geolistrik Metode Sclumberger Garut Mei 2014
Geolistrik Metode Sclumberger Garut Mei 2014Dianora Didi
 
Kapasitas jalan raya
Kapasitas jalan rayaKapasitas jalan raya
Kapasitas jalan rayanovirma_sari
 
Makalah senior
Makalah seniorMakalah senior
Makalah seniordedcay
 
Metode Survey (Psikologi Umum)
Metode Survey (Psikologi Umum)Metode Survey (Psikologi Umum)
Metode Survey (Psikologi Umum)atone_lotus
 
Analisis kinerja ruas jalan
Analisis kinerja ruas jalanAnalisis kinerja ruas jalan
Analisis kinerja ruas jalanEkha Poetra
 
ANALISIS KINERJA RUAS JALAN DIPONEGORO AKIBAT BANGKITAN PERJALANAN SDN 5 PEDU...
ANALISIS KINERJA RUAS JALAN DIPONEGORO AKIBAT BANGKITAN PERJALANAN SDN 5 PEDU...ANALISIS KINERJA RUAS JALAN DIPONEGORO AKIBAT BANGKITAN PERJALANAN SDN 5 PEDU...
ANALISIS KINERJA RUAS JALAN DIPONEGORO AKIBAT BANGKITAN PERJALANAN SDN 5 PEDU...Mira Pemayun
 
Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2006 tentang Jalan
Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2006 tentang JalanPeraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2006 tentang Jalan
Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2006 tentang JalanPenataan Ruang
 
1834 chapter iiAnalisa dan Perencanaan Landside Bandar Udara Wirasaba Purbali...
1834 chapter iiAnalisa dan Perencanaan Landside Bandar Udara Wirasaba Purbali...1834 chapter iiAnalisa dan Perencanaan Landside Bandar Udara Wirasaba Purbali...
1834 chapter iiAnalisa dan Perencanaan Landside Bandar Udara Wirasaba Purbali...chysar
 
Pengantar manajemen rekayasa lalu lintas
Pengantar manajemen rekayasa lalu lintasPengantar manajemen rekayasa lalu lintas
Pengantar manajemen rekayasa lalu lintasbangkit bayu
 
Perhitungan & penilaian hse statistik bagian 1 rev.00
Perhitungan & penilaian hse statistik bagian 1 rev.00Perhitungan & penilaian hse statistik bagian 1 rev.00
Perhitungan & penilaian hse statistik bagian 1 rev.00Fitri Ifony
 
Contoh kuesioner riset perilaku konsumen
Contoh kuesioner riset perilaku konsumenContoh kuesioner riset perilaku konsumen
Contoh kuesioner riset perilaku konsumenIkhsan Bz
 
02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan
02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan
02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaana_agung_kartika
 

Viewers also liked (15)

Geolistrik Metode Sclumberger Garut Mei 2014
Geolistrik Metode Sclumberger Garut Mei 2014Geolistrik Metode Sclumberger Garut Mei 2014
Geolistrik Metode Sclumberger Garut Mei 2014
 
Kapasitas jalan raya
Kapasitas jalan rayaKapasitas jalan raya
Kapasitas jalan raya
 
Analisis dampak lalu lintas
Analisis dampak lalu lintasAnalisis dampak lalu lintas
Analisis dampak lalu lintas
 
Makalah senior
Makalah seniorMakalah senior
Makalah senior
 
Andalalin rs tegal rejo
Andalalin rs tegal rejoAndalalin rs tegal rejo
Andalalin rs tegal rejo
 
Metode Survey (Psikologi Umum)
Metode Survey (Psikologi Umum)Metode Survey (Psikologi Umum)
Metode Survey (Psikologi Umum)
 
Analisis kinerja ruas jalan
Analisis kinerja ruas jalanAnalisis kinerja ruas jalan
Analisis kinerja ruas jalan
 
ANALISIS KINERJA RUAS JALAN DIPONEGORO AKIBAT BANGKITAN PERJALANAN SDN 5 PEDU...
ANALISIS KINERJA RUAS JALAN DIPONEGORO AKIBAT BANGKITAN PERJALANAN SDN 5 PEDU...ANALISIS KINERJA RUAS JALAN DIPONEGORO AKIBAT BANGKITAN PERJALANAN SDN 5 PEDU...
ANALISIS KINERJA RUAS JALAN DIPONEGORO AKIBAT BANGKITAN PERJALANAN SDN 5 PEDU...
 
Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2006 tentang Jalan
Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2006 tentang JalanPeraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2006 tentang Jalan
Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2006 tentang Jalan
 
1834 chapter iiAnalisa dan Perencanaan Landside Bandar Udara Wirasaba Purbali...
1834 chapter iiAnalisa dan Perencanaan Landside Bandar Udara Wirasaba Purbali...1834 chapter iiAnalisa dan Perencanaan Landside Bandar Udara Wirasaba Purbali...
1834 chapter iiAnalisa dan Perencanaan Landside Bandar Udara Wirasaba Purbali...
 
Pengantar manajemen rekayasa lalu lintas
Pengantar manajemen rekayasa lalu lintasPengantar manajemen rekayasa lalu lintas
Pengantar manajemen rekayasa lalu lintas
 
Perhitungan & penilaian hse statistik bagian 1 rev.00
Perhitungan & penilaian hse statistik bagian 1 rev.00Perhitungan & penilaian hse statistik bagian 1 rev.00
Perhitungan & penilaian hse statistik bagian 1 rev.00
 
Contoh kuesioner riset perilaku konsumen
Contoh kuesioner riset perilaku konsumenContoh kuesioner riset perilaku konsumen
Contoh kuesioner riset perilaku konsumen
 
02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan
02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan
02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan
 
TGPL Jalan Semeru Bab III
TGPL Jalan Semeru Bab IIITGPL Jalan Semeru Bab III
TGPL Jalan Semeru Bab III
 

Similar to Metode surveylalu lintas

Form Survei.docx
Form Survei.docxForm Survei.docx
Form Survei.docxDindaNova1
 
STUDI EFEKTIFITAS PELAYANAN LAMPU PENGATUR LALU LINTAS PADA PERSIMPANGAN JL....
STUDI EFEKTIFITAS PELAYANAN LAMPU PENGATUR LALU  LINTAS PADA PERSIMPANGAN JL....STUDI EFEKTIFITAS PELAYANAN LAMPU PENGATUR LALU  LINTAS PADA PERSIMPANGAN JL....
STUDI EFEKTIFITAS PELAYANAN LAMPU PENGATUR LALU LINTAS PADA PERSIMPANGAN JL....Muhammad Iqbal
 
KAK studi kelayakan jalan tol
KAK studi kelayakan jalan tolKAK studi kelayakan jalan tol
KAK studi kelayakan jalan tolEri Wibawa
 
A5ee1 modul 3_dasar-dasar_perencanaan_geometrik_ruas_jalan
A5ee1 modul 3_dasar-dasar_perencanaan_geometrik_ruas_jalanA5ee1 modul 3_dasar-dasar_perencanaan_geometrik_ruas_jalan
A5ee1 modul 3_dasar-dasar_perencanaan_geometrik_ruas_jalanUzzumaki Erfan
 
PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN
PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATANPELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN
PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATANMOSES HADUN
 
2 14092012dasar-dasarperencanaanjalanraya-120914080742-phpapp01
2 14092012dasar-dasarperencanaanjalanraya-120914080742-phpapp012 14092012dasar-dasarperencanaanjalanraya-120914080742-phpapp01
2 14092012dasar-dasarperencanaanjalanraya-120914080742-phpapp01WSKT
 
Fstpt 9 agungkartika 10hal-revisi
Fstpt 9 agungkartika 10hal-revisiFstpt 9 agungkartika 10hal-revisi
Fstpt 9 agungkartika 10hal-revisia_agung_kartika
 
Sop upt terminal bandung
Sop upt terminal bandungSop upt terminal bandung
Sop upt terminal bandungKukuh Setiawan
 
Dokumen Kajian Analisis Dampak Lalu Lintas
Dokumen Kajian Analisis Dampak Lalu LintasDokumen Kajian Analisis Dampak Lalu Lintas
Dokumen Kajian Analisis Dampak Lalu LintasHasanuddin University
 
6. update FORMA T RTL_keswa NTT.docx
6. update FORMA           T RTL_keswa NTT.docx6. update FORMA           T RTL_keswa NTT.docx
6. update FORMA T RTL_keswa NTT.docxMandaRiandi1
 
panduan-survay-perhit-perjalanan-lalu-lintas.pdf
panduan-survay-perhit-perjalanan-lalu-lintas.pdfpanduan-survay-perhit-perjalanan-lalu-lintas.pdf
panduan-survay-perhit-perjalanan-lalu-lintas.pdfaligucci
 
PENYUSUNAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT.pptx
PENYUSUNAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT.pptxPENYUSUNAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT.pptx
PENYUSUNAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT.pptxDocAri1
 
1645 p3-p psp-nautika kapal niaga
1645 p3-p psp-nautika kapal niaga1645 p3-p psp-nautika kapal niaga
1645 p3-p psp-nautika kapal niagaWinarto Winartoap
 

Similar to Metode surveylalu lintas (20)

Form Survei.docx
Form Survei.docxForm Survei.docx
Form Survei.docx
 
STUDI EFEKTIFITAS PELAYANAN LAMPU PENGATUR LALU LINTAS PADA PERSIMPANGAN JL....
STUDI EFEKTIFITAS PELAYANAN LAMPU PENGATUR LALU  LINTAS PADA PERSIMPANGAN JL....STUDI EFEKTIFITAS PELAYANAN LAMPU PENGATUR LALU  LINTAS PADA PERSIMPANGAN JL....
STUDI EFEKTIFITAS PELAYANAN LAMPU PENGATUR LALU LINTAS PADA PERSIMPANGAN JL....
 
KAK studi kelayakan jalan tol
KAK studi kelayakan jalan tolKAK studi kelayakan jalan tol
KAK studi kelayakan jalan tol
 
A5ee1 modul 3_dasar-dasar_perencanaan_geometrik_ruas_jalan
A5ee1 modul 3_dasar-dasar_perencanaan_geometrik_ruas_jalanA5ee1 modul 3_dasar-dasar_perencanaan_geometrik_ruas_jalan
A5ee1 modul 3_dasar-dasar_perencanaan_geometrik_ruas_jalan
 
PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN
PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATANPELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN
PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN
 
2 14092012dasar-dasarperencanaanjalanraya-120914080742-phpapp01
2 14092012dasar-dasarperencanaanjalanraya-120914080742-phpapp012 14092012dasar-dasarperencanaanjalanraya-120914080742-phpapp01
2 14092012dasar-dasarperencanaanjalanraya-120914080742-phpapp01
 
Fstpt 9 agungkartika 10hal-revisi
Fstpt 9 agungkartika 10hal-revisiFstpt 9 agungkartika 10hal-revisi
Fstpt 9 agungkartika 10hal-revisi
 
jalan.pdf
jalan.pdfjalan.pdf
jalan.pdf
 
Sop upt terminal bandung
Sop upt terminal bandungSop upt terminal bandung
Sop upt terminal bandung
 
Outline ta mardi
Outline ta mardiOutline ta mardi
Outline ta mardi
 
Dokumen Kajian Analisis Dampak Lalu Lintas
Dokumen Kajian Analisis Dampak Lalu LintasDokumen Kajian Analisis Dampak Lalu Lintas
Dokumen Kajian Analisis Dampak Lalu Lintas
 
6. update FORMA T RTL_keswa NTT.docx
6. update FORMA           T RTL_keswa NTT.docx6. update FORMA           T RTL_keswa NTT.docx
6. update FORMA T RTL_keswa NTT.docx
 
panduan-survay-perhit-perjalanan-lalu-lintas.pdf
panduan-survay-perhit-perjalanan-lalu-lintas.pdfpanduan-survay-perhit-perjalanan-lalu-lintas.pdf
panduan-survay-perhit-perjalanan-lalu-lintas.pdf
 
BIMBINGAN TEKNIS STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
BIMBINGAN TEKNIS STANDAR OPERASIONAL PROSEDURBIMBINGAN TEKNIS STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
BIMBINGAN TEKNIS STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
 
Aries setijadji
Aries setijadjiAries setijadji
Aries setijadji
 
PENYUSUNAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT.pptx
PENYUSUNAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT.pptxPENYUSUNAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT.pptx
PENYUSUNAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT.pptx
 
BAB 3.pdf
BAB 3.pdfBAB 3.pdf
BAB 3.pdf
 
Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
 
1645 p3-p psp-nautika kapal niaga
1645 p3-p psp-nautika kapal niaga1645 p3-p psp-nautika kapal niaga
1645 p3-p psp-nautika kapal niaga
 
PPT UJIAN.pptx
PPT UJIAN.pptxPPT UJIAN.pptx
PPT UJIAN.pptx
 

More from Alen Pepa

Sumber daya alam
Sumber daya alamSumber daya alam
Sumber daya alamAlen Pepa
 
Problem of seafarers in indonesia
Problem of seafarers in indonesiaProblem of seafarers in indonesia
Problem of seafarers in indonesiaAlen Pepa
 
Presentation3 partial differentials equation
Presentation3  partial differentials equationPresentation3  partial differentials equation
Presentation3 partial differentials equationAlen Pepa
 
Perpindahan panas bu lidia
Perpindahan panas bu lidiaPerpindahan panas bu lidia
Perpindahan panas bu lidiaAlen Pepa
 
Pengantar manajemen bisnis
Pengantar manajemen bisnisPengantar manajemen bisnis
Pengantar manajemen bisnisAlen Pepa
 
Modul manajemen-stratejik-bab-12-mei-2010
Modul manajemen-stratejik-bab-12-mei-2010Modul manajemen-stratejik-bab-12-mei-2010
Modul manajemen-stratejik-bab-12-mei-2010Alen Pepa
 
Mgg 3 morfologi phn
Mgg 3 morfologi phnMgg 3 morfologi phn
Mgg 3 morfologi phnAlen Pepa
 
Met num3 persnonl-inier_baru
Met num3 persnonl-inier_baruMet num3 persnonl-inier_baru
Met num3 persnonl-inier_baruAlen Pepa
 
Met num1 pendahuluan-new
Met num1 pendahuluan-newMet num1 pendahuluan-new
Met num1 pendahuluan-newAlen Pepa
 
Met num s1 (2)
Met num s1 (2)Met num s1 (2)
Met num s1 (2)Alen Pepa
 
Mesin ketam dan mesin serut
Mesin ketam dan mesin serutMesin ketam dan mesin serut
Mesin ketam dan mesin serutAlen Pepa
 
Menggambar mrsin
Menggambar mrsinMenggambar mrsin
Menggambar mrsinAlen Pepa
 
Material teknik 00
Material teknik 00Material teknik 00
Material teknik 00Alen Pepa
 
Materi+kewirausahaan
Materi+kewirausahaanMateri+kewirausahaan
Materi+kewirausahaanAlen Pepa
 
Manusia dan ekosistemnya
Manusia dan ekosistemnyaManusia dan ekosistemnya
Manusia dan ekosistemnyaAlen Pepa
 

More from Alen Pepa (20)

Sumber daya alam
Sumber daya alamSumber daya alam
Sumber daya alam
 
Rotax
RotaxRotax
Rotax
 
Problem of seafarers in indonesia
Problem of seafarers in indonesiaProblem of seafarers in indonesia
Problem of seafarers in indonesia
 
Presentation3 partial differentials equation
Presentation3  partial differentials equationPresentation3  partial differentials equation
Presentation3 partial differentials equation
 
Pp jadi
Pp jadiPp jadi
Pp jadi
 
Perpindahan panas bu lidia
Perpindahan panas bu lidiaPerpindahan panas bu lidia
Perpindahan panas bu lidia
 
Pengantar manajemen bisnis
Pengantar manajemen bisnisPengantar manajemen bisnis
Pengantar manajemen bisnis
 
Modul manajemen-stratejik-bab-12-mei-2010
Modul manajemen-stratejik-bab-12-mei-2010Modul manajemen-stratejik-bab-12-mei-2010
Modul manajemen-stratejik-bab-12-mei-2010
 
Mgg 3 morfologi phn
Mgg 3 morfologi phnMgg 3 morfologi phn
Mgg 3 morfologi phn
 
Metnum 2006
Metnum 2006Metnum 2006
Metnum 2006
 
Met num3 persnonl-inier_baru
Met num3 persnonl-inier_baruMet num3 persnonl-inier_baru
Met num3 persnonl-inier_baru
 
Met num1 pendahuluan-new
Met num1 pendahuluan-newMet num1 pendahuluan-new
Met num1 pendahuluan-new
 
Met num s1
Met num s1Met num s1
Met num s1
 
Met num s1 (2)
Met num s1 (2)Met num s1 (2)
Met num s1 (2)
 
Mesin ketam dan mesin serut
Mesin ketam dan mesin serutMesin ketam dan mesin serut
Mesin ketam dan mesin serut
 
Menggambar mrsin
Menggambar mrsinMenggambar mrsin
Menggambar mrsin
 
Mekanisme
MekanismeMekanisme
Mekanisme
 
Material teknik 00
Material teknik 00Material teknik 00
Material teknik 00
 
Materi+kewirausahaan
Materi+kewirausahaanMateri+kewirausahaan
Materi+kewirausahaan
 
Manusia dan ekosistemnya
Manusia dan ekosistemnyaManusia dan ekosistemnya
Manusia dan ekosistemnya
 

Metode surveylalu lintas

  • 1. Metode Survey Lalu-Lintas Arus dan Kapasitas Ruas dan Simpang Bersinyal Arus Jenuh di Simpang Bersinyal Kecepatan Setempat Kecepatan Perjalanan/Gerak Durasi Parkir
  • 2. Survey Lalu-Lintas??? Bagian dari studi transportasi yang bertujuan untuk mengumpulkan data. Data yang diperoleh kemudian dianalisis baik untuk keperluan pengambilan keputusan pada tingkat perencanaan, perancangan maupun evaluasi.
  • 3. Unsur Penting Survey LL Tujuan Metode Surveyor Peralatan
  • 4. Tujuan Survey LL Harus sesuai dengan tujuan studi transportasi. Harus dinyatakan dengan jelas karena berkaitan erat dengan metode. Harus memperhatikan WAKTU dan LOKASI.
  • 5. Metode Survey LL Harus sesuai dengan tujuan survey. Memungkinkan untuk dilaksanakan baik ditinjau dari aspek legal, ketersediaan teknologi, kondisi lokasi dll. Mempertimbangkan keterbatasan biaya, waktu dan personil.
  • 6. Surveyor Kualifikasinya (usia, pendidikan, jenis kelamin, kepribadian, kondisi fisik dll) harus sesuai dengan karakteristik survey. Jumlahnya cukup. Penempatannya tepat. Tidak menyulitkan proses mobilisasi.
  • 7. Peralatan Dapat mengukur atau mencacah dengan tingkat ketelitian sesuai dengan tujuan studi. Memungkinkan untuk digunakan (pertimbangan kondisi lingkungan/ kemudahan mobilisasi/instalasi/ operasi sesuai dengan ketersediaan surveyor). Pencatatan menerus/periodik, pencatatan otomatik/manual
  • 8. Jenis Peralatan Survey Manual penghapus, clipboard. Alat tulis: pensil, Alat pencacah: traffic counter. Alat ukur panjang: meteran, walking meter. Alat ukur waktu: stop watch, jam digital. Kamera video Video player, VCD player, komputer, monitor televisi/komputer
  • 9. Jenis Peralatan Survey Otomatik Umumnya terdiri atas komponen detectordan penyimpan data. Detector dapat berupa pneumatic tube, loop detector, laser gun, image recognition dll.
  • 10. Persiapan Survey LL Mempelajari hasil dan metode survey terdahulu. Survey pendahuluan untuk membuat sketsa lokasi, merencanakan posisi surveyor dan peralatan. Rekrutmen dan pelatihan surveyor. Pengadaan peralatan/formulir survey.
  • 11. Data Umum Lembaga penyelenggara survey Jenis survey Nomor halaman formulir Lokasi (kota, nama jalan/simpang dll) dan sketsanya. Waktu (hari, tanggal, jam) Cuaca Identitas surveyor
  • 12. Survey Arus LL di Ruas Umumnya pencacahan diklasifikasikan berdasarkan jenis kendaraan, arah arus dan terkadang posisi lajur. Pencacahan dikelompokkan per periode waktu tertentu (mis: 5’, 15’ dll). Jumlah dan posisi surveyor dipengaruhi konfigurasi lajur, detail klasifikasi, periode pencacahan, perlatan dll.
  • 13. Formulir Survey Arus LL di Ruas Masukan: Data umum/geometrik jalan Masukan: Pencacahan arus lalu-lintas Rekapitulasi arus lalu-lintas.
  • 14. Formulir Data umum/ geometrik ruas Kota, lokasi, nama surveyor, hari, tanggal, cuaca, waktu. Sketsa lokasi ruas. Penampang melintang ruas, beserta ukuran lebar jalur lalu-lintas, jarak kerb ke penghalang atau lebar bahu efektif (luar/dalam). Kesinambungan median. Pengendalian lalu-lintas: batas kecepatan, larangan melintas bagi kendaraan tertentu, larangan parkir, larangan berhenti dll.
  • 15. Formulir Pencacahan Arus Lalu-Lintas Ruas Dinas Perhubungan Survey Prop. DKI Jakarta Pencacahan Lalu-Lintas Kajian Manajemen & Ruas Rekayasa Lalu-Lintas Kawasan : ………………………………… Arah Pencatatan : A ke B / B ke A Nama Surveyor : ………………………………… Cuaca : cerah / mendung / hujan Sketsa Ruas dan Batas-Batasnya: 1: Jl…………………….. 1 3 2: Jl…………………….. A Jl…………………….. B 3: Jl…………………….. 2 4 4: Jl…………………….. Hari : senin / selasa / rabu / kamis / jum'at / sabtu / minggu Tanggal : - 2004 Waktu : ………………………. Hambatan Samping : rendah / sedang / tinggi Periode 15 mnt KRP SM KRU KB KTM
  • 16. Formulir Rekapitulasi Arus Lalu-Lintas Ruas 1: Jl Dinas Perhubungan Rekapitulasi Sketsa Ruas dan Batas-Batasnya: 1 3 2: Jl Prop. DKI Jakarta Pencacahan A Jl B 3: Jl Lalu-Lintas Kajian Manajemen & 2 4 4: Jl Ruas Rekayasa Lalu-Lintas Kawasan : Hari : Arah Pencatatan : Tanggal : Sepeda K.Ringan K.Ringan Kend. Kend.Tdk. Kendaraan Bermotor Kumulatif Kumulatif Hambatan CuaPeriode 15 mnt Motor Pribadi Umum Berat Bermotor Kend. smp 4x15' smp 4x15' ktm Samping ca
  • 17. Survey Kapasitas Ruas Dapat menggunakan metode yang dikembangkan IHCM 1997 Untuk jalan kota, informasi yang dibutuhkan adalah konfigurasi lajur, lebar jalan, lebar bahu/kerb, kelas hambatan samping, directional split dan jumlah penduduk.
  • 18. Survey Arus LL di Simpang Umumnya pencacahan diklasifikasikan berdasarkan jenis kendaraan, kaki simpang dan arah arus. Pencacahan dikelompokkan per periode waktu tertentu (mis: 5’, 15’ dll) Jumlah dan posisi surveyor dipengaruhi jenis pengendalian simpang, jumlah kaki simpang, jumlah pergerakan yang harus dicacah, detail klasifikasi, periode pencacahan, peralatan dll.
  • 19. Survey Kapasitas Simpang Bersinyal Kapasitas suatu kaki simpang bersinyal dipengaruhi arus jenuh, waktu hijau efektif dan panjang siklus. Untuk mendapatkan arus jenuh, perlu disketsa detail geometrik simpang, informasi tata guna lahan, kelas hambatan samping, keberadaan LTOR dan posisi parkir. Waktu hijau efektif dan panjang siklus diperoleh dari survey pewaktuan sinyal.
  • 20. Formulir Survey Arus LL/ Kapasitas Simpang Bersinyal Masukan: Data umum/geometrik simpang Masukan: Arus Lalu-Lintas Masukan: Pewaktuan sinyal Rekapitulasi Arus Lalu-Lintas
  • 21. Formulir Data Umum/ Geometrik Simpang Kota, lokasi, nama surveyor, hari, tanggal, cuaca, waktu. Sketsa lokasi simpang Sketsa simpang dengan penjelasan mengenai lebar lajur/lajur khusus belok kanan/kanalisasi/median, posisi rambu larangan belok/larangan parkir dll, posisi sinyal dan garis henti. Kondisi kaki simpang, meliputi guna lahan, kemiringan memanjang, LTOR, jarak kendaraan parkir ke garis henti.
  • 22. Formulir Pencacahan Arus Lalu-Lintas di Simpang Dinas Perhubungan Prop. DKI Jakarta Kajian Manajemen & Rekayasa Lalu-Lintas Periode 15 mnt SM Survey Pencacahan Lalu-Lintas Simpang KRP Sketsa Simpang: 1 4 2 U 3 KRU KB KTM 1: Jl………………… 2: Jl………………… 3: Jl………………… 4: Jl………………… SM KRP Kawasan Kode Kaki Simpang Nama Surveyor Cuaca KRU : ……………………… Hari :1 / 2 / 3 / 4 Tanggal : ……………………… Waktu : cerah / mendung / hujan Hambatan Samping KB KTM SM KRP : sn / sl / r / k / j / sb / m : - 2004 : ………………………. : rendah / sedang / tinggi KRU KB KTM
  • 23. Formulir Pewaktuan Sinyal Dinas Perhubungan Survey Prop. DKI Jakarta Pewaktuan Sinyal Kajian Manajemen & Rekayasa Lalu-Lintas Kawasan : ………………………………… Nama Surveyor : ………………………………… Cuaca : cerah / mendung / hujan Sketsa Simpang: 1: Jl………………………………………………… 1 2: Jl………………………………………………… 4 2 3: Jl………………………………………………… U 3 4: Jl………………………………………………… Hari : senin / selasa / rabu / kamis / jum'at / sabtu / minggu Tanggal : - 2004 Waktu : ………………………. Pengaturan Fase Fase 1 Fase 2 Fase 3 Fase 4 Pewaktuan Sinyal (detik) Nomor Siklus Warna Sinyal Hijau 1 Kuning Merah Semua Merah Hijau 2 Kuning Merah Semua Merah Hijau 3 Kuning Merah Semua Merah Fase 1 Fase 2 Fase 3 Fase 4 Diagram Pewaktuan Sinyal Aturan Lalu-Lintas Khusus Cantumkan keterangan mengenai larangan belok kanan, larangan jenis kendaraan tertentu melintas, belok kiri langsung, lajur khusus belok kiri/kanan dll berikut dengan jam dan hari berlakunya. Buat sketsa bila perlu.
  • 24. Formulir Rekapitulasi Arus LL di Simpang Dinas Perhubungan Prop. DKI Jakarta Kajian Manajemen & Rekayasa Lalu-Lintas Periode 15 mnt Rekapitulasi Sketsa Simpang: 1 Pencacahan 4 2 Lalu-Lintas 3 U Simpang BS SM KRP KRU KB KTM KM Ken Smp KKM Smp KKTM Ken HS 1: Jl 2: Jl 3: Jl 4: Jl SM KRP KRU KB KTM Kawasan Kode Kaki Simpang Nama Surveyor Cuaca KM Ken Smp KKM Smp KKTM Ken : : : Hari Tanggal Waktu Lingkungan Jalan : HS SM KRP KRU KB KTM : : : : KM Ken Smp KKM Smp KKTM Ken HS
  • 25. Survey Arus Jenuh di Simpang Bersinyal Arus jenuh suatu kaki simpang bersinyal adalah jumlah satuan mobil penumpang maksimum yang dapat melintasi garis henti per jam, bila diberi waktu hijau terus menerus. Survey dilakukan dengan metode time slice dengan mengamai tayangan rekaman video suatu kaki simpang.
  • 26. Model Dasar Arus Jenuh Waktu Hijau Efektif Rate of Discharge Kurva Arus Efektif Kurva Arus Aktual Start Loss End Gain Intergreen Hijau Kuning Merah
  • 27. Contoh Tabulasi Hasil Satu Siklus Metode Time Slice Arus (Kendaraan) Arus (smp) Periode Waktu KR KB SM KM KTM KR KB SM Total 0,0-5,0 1 0 3 4 0 1 0,0 1,2 2,2 5,1-10,0 2 0 4 6 0 2 0,0 1,6 3,6 10,1,15,0 2 1 3 6 0 2 1,3 1,2 4,5 15,1-20,0 3 1 1 5 0 3 1,3 0,4 4,7 20,1-15,0 3 1 2 6 1 3 1,3 0,8 5,1 25,1-30,0 3 1 1 5 1 3 1,3 0,4 4,7 30,1-35,0 2 0 0 2 2 2 0,0 0,0 2,0 35,1-40,0 1 0 0 1 0 1 0,0 0,0 1,0 Total 35 4 Arus Jenuh/Jam= KTM/KM=0,07 (3600/5)*6,8= 3672
  • 28. Survey Kecepatan Setempat Otomatik Sepasang detector ditempatkan berdekatan (mis: berjarak 3m). Jarak dibagi selisih waktu lewatnya gandara depan pada setiap detector merupakan kecepatan setempat suatu kendaraan. Pencatatan menerus dengan peluang kesalahan ukur saat posisi kendaraan beriringan secara seri maupun pararel.
  • 29. Survey Kecepatan Setempat Semi Otomatik Speed gun diarahkan ke kendaraan yang akan diuukur kecepatannya. Pada layar monitor akan terlihat kecepatan kendaraan tersebut.
  • 30. Survey Kecepatan Setempat Manual Dua pengamat ditempatkan terpisah sejarak 50 m mengapit simeteris titik pengamatan. Pengamat 1 memberi tanda kepada pengamat 2 untuk mengaktifkan stop watch saat kendaraan melewati pengamat 1. Pengamat 2 mematikan stop watch saat kendaraan melewati pengamat 2. 50 m dibagi waktu tempuh antara posisi pengamat 1 dan2 dianggap sebagai kecapatan setempat.
  • 31. Penarikan Sampel Untuk survey kecepatan setempat dengan cara manual dan semi otomatik, umumnya tidak seluruh kendaraan dapat diuukur kecepatannya (perlu penarikan sampel). Salah satu metode penarikan sampel yang praktis dan relatif tak biasa adalah berdasarkan warna mobil. Metode penarikan sampel secara sistematis (mis: setiap 10 kendaraan diuukur 1 kecepatan kendaraan) relatif tak bias tapi membutuhkan konsentrasi surveyor yang tinggi.
  • 32. Kecepatan Perjalanan Vp Vg Vp Vg L Wp T = 3600 x L / Wp = (3600 x L) / (Wp – T) = kecepatan perjalanan (km/jam) = kecepatan gerak (km/jam) = panjang rute (km) = lama perjalanan (detik) = tundaan (detik)
  • 33. Survey Kecepatan Perjalanan dan Kecepatan Gerak Metode floating car: Jumlah kendaraan yang menyiap dan disiap kendaraan uji relatif seimbang. Metode maximizing speed: Kendaraan uji dijalankan pengemudi dengan kecepatan maksimum yang masih dapat dikendalikannya.
  • 34. Survey Kecepatan Perjalanan dan Kecepatan Gerak Jarak diukur dengan alat pengukur jarak pada speedometer. Perlu dibiasakan mengukur secara konsisten dari tengah suatu simpang ke tengah simpang berikutnya. Hal ini akam memudahkan penyajian dan interpertasi data jaringan yang biasanya dinyatakan ari node ke node.
  • 35. Formulir Survey Kecepatan Perjalanan dan Kecepatan Gerak Dinas Perhubungan Survey Prop. DKI Jakarta Waktu Tempuh Kajian Manajemen & Rekayasa Lalu-Lintas Kawasan : ………………………………… Nama Surveyor : ………………………………… Cuaca : cerah / mendung / hujan Nama Jalan Dari Ke Sketsa Rute: Hari Tanggal Waktu : senin / selasa / rabu / kamis / jum'at / sabtu / minggu : - 2004 : ………………………. Waktu Awal Waktu Henti Waktu Akhir J M D J M D J M D Kode Sebab Henti
  • 36. Survey Durasi Parkir Parkir di tepi jalan (tanpa gerbang parkir) disebut on street parking. Survey parkirnya dilakukan secara patroli. Parkir di lapangan parkir/gedung parkir (dengan gerbang parkir) disebut off street parking. Survey parkirnya dilakukan di gerbang parkir.
  • 37. Survey Parkir Berpatroli Daerah studi dibagi menjadi beberapa daerah patroli yang ukurannya ditetapkan sedemikain rupa agar 1 surveyolr dapat menyelesaikan patroli lengkap setiap periode waktu tertentu (misalnya 15 menit). Setiap ruang parkir diberi nomor. Selama patroli dicatat nomor kendaraan yang berada pada tiap nomor ruang parkir. Durasi parkir dihitung dengan mengalikan periode waktu 1 patroli dengan frekuensi suatu kendaraan dijumpai secara berturutan.
  • 38. Formulir Survey Parkir Berpatroli / di Gerbang Masukan: Data umum / sketsa sistem perparkiran. Masukan: Pencatatan pelat nomor secara berpatroli. Masukan: Pencatatan pelat nomor di gerbang.
  • 39. Formulir Data Umum / Sketsa Parkir Kota, lokasi, nama surveyor, hari, tanggal, cuaca, waktu. Sketsa sistem perparkiran dengan indikasi yang jelas mengenai: Posisi ruang-ruang parkir dan jumlahnya. Posisi gedung-gedung dan prasarana lainnya. Gerbang masuk/keluar bila ada. Sirkulasi parkir Pembagian daerah patroli dan nomor urut ruang parkirnya.
  • 40. Formulir Pencatatan Pelat Nomor Secara Berpatroli Survey Laboratorium Jalan Durasi dan Transportasi Parkir Universitas Tarumanagara Kota : ……………………………… Kawasan Parkir : ……………………………… Nama Surveyor : ……………………………… A B Hari Tanggal Waktu C D : : : Masukan Data: Pencatatan Secara Berpatroli Kode Daerah Patroli: E F G H I J K L M N senin / selasa / rabu / kamis / jum'at / sabtu / minggu - 2004 ………………………. O P Periode Waktu Posisi NPK JK NPK JK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Catatan: NPK: Nomor Pelat Kendaraan JK: Jenis Kendaraan NPK JK NPK JK NPK JK NPK JK NPK JK NPK JK
  • 41. Survey di Gerbang Parkir Kendaraan yang keluar dan masuk gerbang parkir dicatat nomor kendaraannya dan waktu keluar / masuknya. Pencatatan waktu dilakukan sampai ke menit terdekat. Durasi parkir dihitung dengan menghitung waktu keluar dan waktu masuk.
  • 42. Formulir Survey di Gerbang Parkir Survey Laboratorium Jalan dan Transportasi Durasi Universitas Parkir Tarumanagara Kota : ……………………………… Kawasan Parkir : ……………………………… Nama Surveyor : ……………………………… Jam Waktu Menit Detik Nomor Pelat Kendaraan A B Hari Tanggal Waktu Masukan Data: Pencatatan di Gerbang Kode Gerbang: Jenis Gerbang: C D E F G H Masuk Keluar : senin / selasa / rabu / kamis / jum'at / sabtu / minggu : - 2004 : ………………………. Jenis Kendaraan Jam Waktu Menit Detik Nomor Pelat Kendaraan Jenis Kendaraan