Dokumen tersebut membahas berbagai metode survey transportasi, meliputi survey arus lalu lintas di ruas dan simpang, survey kapasitas, survey kecepatan, serta persiapan dan peralatan yang diperlukan. Metode-metode survey dirancang untuk mengumpulkan data transportasi yang akurat guna pengambilan keputusan perencanaan.
1. Metode Survey Lalu-Lintas
Arus dan Kapasitas Ruas dan Simpang Bersinyal
Arus Jenuh di Simpang Bersinyal
Kecepatan Setempat
Kecepatan Perjalanan/Gerak
Durasi Parkir
2. Survey Lalu-Lintas???
Bagian dari studi transportasi yang
bertujuan untuk mengumpulkan data.
Data yang diperoleh kemudian
dianalisis baik untuk keperluan
pengambilan keputusan pada tingkat
perencanaan, perancangan maupun
evaluasi.
4. Tujuan Survey LL
Harus sesuai dengan tujuan studi
transportasi.
Harus dinyatakan dengan jelas karena
berkaitan erat dengan metode.
Harus memperhatikan WAKTU dan
LOKASI.
5. Metode Survey LL
Harus sesuai dengan tujuan survey.
Memungkinkan untuk dilaksanakan baik
ditinjau dari aspek legal, ketersediaan
teknologi, kondisi lokasi dll.
Mempertimbangkan keterbatasan
biaya, waktu dan personil.
6. Surveyor
Kualifikasinya (usia, pendidikan, jenis
kelamin, kepribadian, kondisi fisik dll)
harus sesuai dengan karakteristik
survey.
Jumlahnya cukup.
Penempatannya tepat.
Tidak menyulitkan proses mobilisasi.
7. Peralatan
Dapat mengukur atau mencacah dengan
tingkat ketelitian sesuai dengan tujuan
studi.
Memungkinkan untuk digunakan
(pertimbangan kondisi lingkungan/
kemudahan mobilisasi/instalasi/ operasi
sesuai dengan ketersediaan surveyor).
Pencatatan menerus/periodik, pencatatan
otomatik/manual
8. Jenis Peralatan Survey
Manual
penghapus, clipboard. Alat tulis: pensil,
Alat pencacah: traffic counter.
Alat ukur panjang: meteran, walking meter.
Alat ukur waktu: stop watch, jam digital.
Kamera video
Video player, VCD player, komputer,
monitor televisi/komputer
9. Jenis Peralatan Survey
Otomatik
Umumnya terdiri atas komponen
detectordan penyimpan data.
Detector dapat berupa pneumatic tube,
loop detector, laser gun, image
recognition dll.
10. Persiapan Survey LL
Mempelajari hasil dan metode survey
terdahulu.
Survey pendahuluan untuk membuat
sketsa lokasi, merencanakan posisi
surveyor dan peralatan.
Rekrutmen dan pelatihan surveyor.
Pengadaan peralatan/formulir survey.
11. Data Umum
Lembaga penyelenggara survey
Jenis survey
Nomor halaman formulir
Lokasi (kota, nama jalan/simpang dll) dan
sketsanya.
Waktu (hari, tanggal, jam)
Cuaca
Identitas surveyor
12. Survey Arus LL di Ruas
Umumnya pencacahan diklasifikasikan
berdasarkan jenis kendaraan, arah arus
dan terkadang posisi lajur.
Pencacahan dikelompokkan per
periode waktu tertentu (mis: 5’, 15’ dll).
Jumlah dan posisi surveyor dipengaruhi
konfigurasi lajur, detail klasifikasi,
periode pencacahan, perlatan dll.
13. Formulir Survey Arus LL di
Ruas
Masukan: Data umum/geometrik jalan
Masukan: Pencacahan arus lalu-lintas
Rekapitulasi arus lalu-lintas.
14. Formulir Data umum/
geometrik ruas
Kota, lokasi, nama surveyor, hari, tanggal,
cuaca, waktu.
Sketsa lokasi ruas.
Penampang melintang ruas, beserta
ukuran lebar jalur lalu-lintas, jarak kerb ke
penghalang atau lebar bahu efektif
(luar/dalam).
Kesinambungan median.
Pengendalian lalu-lintas: batas kecepatan,
larangan melintas bagi kendaraan tertentu,
larangan parkir, larangan berhenti dll.
15. Formulir Pencacahan
Arus Lalu-Lintas Ruas
Dinas Perhubungan
Survey
Prop. DKI Jakarta
Pencacahan
Lalu-Lintas
Kajian Manajemen &
Ruas
Rekayasa Lalu-Lintas
Kawasan
: …………………………………
Arah Pencatatan
: A ke B / B ke A
Nama Surveyor
: …………………………………
Cuaca
: cerah / mendung / hujan
Sketsa Ruas dan Batas-Batasnya:
1: Jl……………………..
1
3
2: Jl……………………..
A
Jl……………………..
B 3: Jl……………………..
2
4
4: Jl……………………..
Hari
: senin / selasa / rabu / kamis / jum'at / sabtu / minggu
Tanggal
:
- 2004
Waktu
: ……………………….
Hambatan Samping : rendah / sedang / tinggi
Periode 15 mnt
KRP
SM
KRU
KB
KTM
16. Formulir Rekapitulasi
Arus Lalu-Lintas Ruas
1: Jl
Dinas Perhubungan
Rekapitulasi Sketsa Ruas dan Batas-Batasnya:
1
3
2: Jl
Prop. DKI Jakarta
Pencacahan
A
Jl
B 3: Jl
Lalu-Lintas
Kajian Manajemen &
2
4
4: Jl
Ruas
Rekayasa Lalu-Lintas
Kawasan
:
Hari
:
Arah Pencatatan
:
Tanggal
:
Sepeda K.Ringan K.Ringan
Kend. Kend.Tdk. Kendaraan Bermotor Kumulatif Kumulatif Hambatan CuaPeriode 15 mnt
Motor
Pribadi
Umum
Berat
Bermotor Kend.
smp 4x15' smp 4x15' ktm Samping ca
17. Survey Kapasitas Ruas
Dapat menggunakan metode yang
dikembangkan IHCM 1997
Untuk jalan kota, informasi yang
dibutuhkan adalah konfigurasi lajur,
lebar jalan, lebar bahu/kerb, kelas
hambatan samping, directional split dan
jumlah penduduk.
18. Survey Arus LL di Simpang
Umumnya pencacahan diklasifikasikan
berdasarkan jenis kendaraan, kaki simpang
dan arah arus.
Pencacahan dikelompokkan per periode
waktu tertentu (mis: 5’, 15’ dll)
Jumlah dan posisi surveyor dipengaruhi jenis
pengendalian simpang, jumlah kaki simpang,
jumlah pergerakan yang harus dicacah, detail
klasifikasi, periode pencacahan, peralatan dll.
19. Survey Kapasitas Simpang
Bersinyal
Kapasitas suatu kaki simpang bersinyal
dipengaruhi arus jenuh, waktu hijau efektif
dan panjang siklus.
Untuk mendapatkan arus jenuh, perlu
disketsa detail geometrik simpang, informasi
tata guna lahan, kelas hambatan samping,
keberadaan LTOR dan posisi parkir.
Waktu hijau efektif dan panjang siklus
diperoleh dari survey pewaktuan sinyal.
21. Formulir Data Umum/
Geometrik Simpang
Kota, lokasi, nama surveyor, hari, tanggal,
cuaca, waktu.
Sketsa lokasi simpang
Sketsa simpang dengan penjelasan
mengenai lebar lajur/lajur khusus belok
kanan/kanalisasi/median, posisi rambu
larangan belok/larangan parkir dll, posisi
sinyal dan garis henti.
Kondisi kaki simpang, meliputi guna lahan,
kemiringan memanjang, LTOR, jarak
kendaraan parkir ke garis henti.
22. Formulir Pencacahan
Arus Lalu-Lintas di Simpang
Dinas Perhubungan
Prop. DKI Jakarta
Kajian Manajemen &
Rekayasa Lalu-Lintas
Periode 15 mnt
SM
Survey
Pencacahan
Lalu-Lintas
Simpang
KRP
Sketsa Simpang:
1
4
2
U
3
KRU
KB KTM
1: Jl…………………
2: Jl…………………
3: Jl…………………
4: Jl…………………
SM
KRP
Kawasan
Kode Kaki Simpang
Nama Surveyor
Cuaca
KRU
: ……………………… Hari
:1 / 2 / 3 / 4
Tanggal
: ……………………… Waktu
: cerah / mendung / hujan Hambatan Samping
KB
KTM
SM
KRP
: sn / sl / r / k / j / sb / m
:
- 2004
: ……………………….
: rendah / sedang / tinggi
KRU
KB KTM
23. Formulir Pewaktuan Sinyal
Dinas Perhubungan
Survey
Prop. DKI Jakarta
Pewaktuan
Sinyal
Kajian Manajemen &
Rekayasa Lalu-Lintas
Kawasan
: …………………………………
Nama Surveyor
: …………………………………
Cuaca
: cerah / mendung / hujan
Sketsa Simpang:
1: Jl…………………………………………………
1
2: Jl…………………………………………………
4
2
3: Jl…………………………………………………
U
3
4: Jl…………………………………………………
Hari
: senin / selasa / rabu / kamis / jum'at / sabtu / minggu
Tanggal
:
- 2004
Waktu
: ……………………….
Pengaturan Fase
Fase 1
Fase 2
Fase 3
Fase 4
Pewaktuan Sinyal (detik)
Nomor Siklus Warna Sinyal
Hijau
1
Kuning
Merah
Semua Merah
Hijau
2
Kuning
Merah
Semua Merah
Hijau
3
Kuning
Merah
Semua Merah
Fase 1
Fase 2
Fase 3
Fase 4
Diagram Pewaktuan Sinyal
Aturan Lalu-Lintas Khusus
Cantumkan keterangan mengenai larangan belok kanan, larangan jenis kendaraan tertentu melintas, belok kiri
langsung, lajur khusus belok kiri/kanan dll berikut dengan jam dan hari berlakunya. Buat sketsa bila perlu.
24. Formulir Rekapitulasi
Arus LL di Simpang
Dinas Perhubungan
Prop. DKI Jakarta
Kajian Manajemen &
Rekayasa Lalu-Lintas
Periode 15 mnt
Rekapitulasi Sketsa Simpang:
1
Pencacahan
4
2
Lalu-Lintas
3
U
Simpang BS
SM KRP KRU KB KTM
KM
Ken Smp
KKM
Smp
KKTM
Ken
HS
1: Jl
2: Jl
3: Jl
4: Jl
SM KRP KRU KB KTM
Kawasan
Kode Kaki Simpang
Nama Surveyor
Cuaca
KM
Ken Smp
KKM
Smp
KKTM
Ken
:
:
:
Hari
Tanggal
Waktu
Lingkungan Jalan
:
HS
SM KRP KRU KB KTM
:
:
:
:
KM
Ken Smp
KKM
Smp
KKTM
Ken
HS
25. Survey Arus Jenuh
di Simpang Bersinyal
Arus jenuh suatu kaki simpang
bersinyal adalah jumlah satuan mobil
penumpang maksimum yang dapat
melintasi garis henti per jam, bila diberi
waktu hijau terus menerus.
Survey dilakukan dengan metode time
slice dengan mengamai tayangan
rekaman video suatu kaki simpang.
26. Model Dasar Arus Jenuh
Waktu Hijau Efektif
Rate of
Discharge
Kurva Arus
Efektif
Kurva Arus Aktual
Start Loss
End Gain
Intergreen
Hijau
Kuning
Merah
28. Survey Kecepatan Setempat
Otomatik
Sepasang detector ditempatkan
berdekatan (mis: berjarak 3m). Jarak
dibagi selisih waktu lewatnya gandara
depan pada setiap detector merupakan
kecepatan setempat suatu kendaraan.
Pencatatan menerus dengan peluang
kesalahan ukur saat posisi kendaraan
beriringan secara seri maupun pararel.
29. Survey Kecepatan Setempat
Semi Otomatik
Speed gun diarahkan ke kendaraan
yang akan diuukur kecepatannya. Pada
layar monitor akan terlihat kecepatan
kendaraan tersebut.
30. Survey Kecepatan Setempat
Manual
Dua pengamat ditempatkan terpisah sejarak
50 m mengapit simeteris titik pengamatan.
Pengamat 1 memberi tanda kepada
pengamat 2 untuk mengaktifkan stop watch
saat kendaraan melewati pengamat 1.
Pengamat 2 mematikan stop watch saat
kendaraan melewati pengamat 2. 50 m dibagi
waktu tempuh antara posisi pengamat 1 dan2
dianggap sebagai kecapatan setempat.
31. Penarikan Sampel
Untuk survey kecepatan setempat dengan
cara manual dan semi otomatik, umumnya
tidak seluruh kendaraan dapat diuukur
kecepatannya (perlu penarikan sampel).
Salah satu metode penarikan sampel yang
praktis dan relatif tak biasa adalah
berdasarkan warna mobil. Metode penarikan
sampel secara sistematis (mis: setiap 10
kendaraan diuukur 1 kecepatan kendaraan)
relatif tak bias tapi membutuhkan konsentrasi
surveyor yang tinggi.
32. Kecepatan Perjalanan
Vp
Vg
Vp
Vg
L
Wp
T
= 3600 x L / Wp
= (3600 x L) / (Wp – T)
= kecepatan perjalanan (km/jam)
= kecepatan gerak (km/jam)
= panjang rute (km)
= lama perjalanan (detik)
= tundaan (detik)
33. Survey Kecepatan Perjalanan
dan Kecepatan Gerak
Metode floating car: Jumlah kendaraan
yang menyiap dan disiap kendaraan uji
relatif seimbang.
Metode maximizing speed: Kendaraan
uji dijalankan pengemudi dengan
kecepatan maksimum yang masih
dapat dikendalikannya.
34. Survey Kecepatan Perjalanan
dan Kecepatan Gerak
Jarak diukur dengan alat pengukur
jarak pada speedometer.
Perlu dibiasakan mengukur secara
konsisten dari tengah suatu simpang ke
tengah simpang berikutnya. Hal ini
akam memudahkan penyajian dan
interpertasi data jaringan yang biasanya
dinyatakan ari node ke node.
35. Formulir Survey
Kecepatan Perjalanan
dan Kecepatan Gerak
Dinas Perhubungan
Survey
Prop. DKI Jakarta
Waktu
Tempuh
Kajian Manajemen &
Rekayasa Lalu-Lintas
Kawasan
: …………………………………
Nama Surveyor
: …………………………………
Cuaca
: cerah / mendung / hujan
Nama Jalan
Dari
Ke
Sketsa Rute:
Hari
Tanggal
Waktu
: senin / selasa / rabu / kamis / jum'at / sabtu / minggu
:
- 2004
: ……………………….
Waktu Awal Waktu Henti Waktu Akhir
J M D
J M D
J M D
Kode Sebab Henti
36. Survey Durasi Parkir
Parkir di tepi jalan (tanpa gerbang
parkir) disebut on street parking. Survey
parkirnya dilakukan secara patroli.
Parkir di lapangan parkir/gedung parkir
(dengan gerbang parkir) disebut off
street parking. Survey parkirnya
dilakukan di gerbang parkir.
37. Survey Parkir Berpatroli
Daerah studi dibagi menjadi beberapa daerah
patroli yang ukurannya ditetapkan
sedemikain rupa agar 1 surveyolr dapat
menyelesaikan patroli lengkap setiap periode
waktu tertentu (misalnya 15 menit).
Setiap ruang parkir diberi nomor.
Selama patroli dicatat nomor kendaraan yang
berada pada tiap nomor ruang parkir.
Durasi parkir dihitung dengan mengalikan
periode waktu 1 patroli dengan frekuensi
suatu kendaraan dijumpai secara berturutan.
38. Formulir Survey Parkir
Berpatroli / di Gerbang
Masukan: Data umum / sketsa sistem
perparkiran.
Masukan: Pencatatan pelat nomor
secara berpatroli.
Masukan: Pencatatan pelat nomor di
gerbang.
39. Formulir Data Umum /
Sketsa Parkir
Kota, lokasi, nama surveyor, hari, tanggal,
cuaca, waktu.
Sketsa sistem perparkiran dengan indikasi
yang jelas mengenai:
Posisi ruang-ruang parkir dan jumlahnya.
Posisi gedung-gedung dan prasarana
lainnya.
Gerbang masuk/keluar bila ada.
Sirkulasi parkir
Pembagian daerah patroli dan nomor urut
ruang parkirnya.
40. Formulir Pencatatan Pelat
Nomor Secara Berpatroli
Survey
Laboratorium Jalan
Durasi
dan Transportasi
Parkir
Universitas
Tarumanagara
Kota
: ………………………………
Kawasan Parkir
: ………………………………
Nama Surveyor
: ………………………………
A B
Hari
Tanggal
Waktu
C
D
:
:
:
Masukan Data:
Pencatatan Secara Berpatroli
Kode Daerah Patroli:
E F G H
I
J
K L M N
senin / selasa / rabu / kamis / jum'at / sabtu / minggu
- 2004
……………………….
O
P
Periode Waktu
Posisi
NPK JK
NPK JK
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Catatan:
NPK:
Nomor Pelat Kendaraan
JK:
Jenis Kendaraan
NPK
JK
NPK
JK
NPK
JK
NPK
JK
NPK
JK
NPK
JK
41. Survey di Gerbang Parkir
Kendaraan yang keluar dan masuk
gerbang parkir dicatat nomor
kendaraannya dan waktu keluar /
masuknya.
Pencatatan waktu dilakukan sampai ke
menit terdekat.
Durasi parkir dihitung dengan
menghitung waktu keluar dan waktu
masuk.
42. Formulir
Survey di Gerbang Parkir
Survey
Laboratorium Jalan
dan Transportasi
Durasi
Universitas
Parkir
Tarumanagara
Kota
: ………………………………
Kawasan Parkir
: ………………………………
Nama Surveyor
: ………………………………
Jam
Waktu
Menit
Detik
Nomor Pelat
Kendaraan
A B
Hari
Tanggal
Waktu
Masukan Data:
Pencatatan di Gerbang
Kode Gerbang:
Jenis Gerbang:
C D E F G H
Masuk
Keluar
: senin / selasa / rabu / kamis / jum'at / sabtu / minggu
:
- 2004
: ……………………….
Jenis
Kendaraan
Jam
Waktu
Menit
Detik
Nomor Pelat
Kendaraan
Jenis
Kendaraan