1. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
Kelompok X – Teknik Lingkungan
Alviani Putri (1710943010)
Amara Maharani (1710942030)
M. Jefry Apriza (1710943026)
Rahmad Aulia Hadinata (1710943019)
2.
3. Kata “Individu” berasal dari kata
Latin, yaitu individiuum, berarti
yang tak terbagi. Ini merupakan
suatu kesatuan yang paling kecil
dan terbatas.
Individu itu sejenis tapi tak sama,
semakin tua semakin maju dan
semakin banyak perbedaannya,
terjadi diferensiasi dengan corak
dan sifat serta tabiat yang beraneka
macam.
Timbulnya diferensiasi bukan
hanya pembawaan, tapi
melalui kaitan dengan dunia.
Semua diferensiasi ini akan
turun kepada individu
selanjutnya. Akan tetapi,
betapa pun besarnya pengaruh
lingkungan sosial terhadap
individu, manusia tetap
mempunyai watak dan sifat
tertentu.
4. Disimpulkan, bahwa individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di
dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik
dirinya.
Individu dalam bertingkah laku menurut
pola pribadinya, terdapat tiga
kemungkinan, yaitu menyimpang dari
norma kolektif, takluk terhadap kolektif,
dan mempengaruhi masyarakat seperti
adanya tokok pahlawan atau pengacau.
5. Satuan sosial terkecil yang dimiliki manusia sebagai makhluk sosial.
Menurut William J. Goode, 1983, keluarga memiliki beberapa fungsi yaitu :
6. Incest taboo merupakan larangan hubungan seks antara kerabat yang terlalu
dekat.
Menururt Bronislow Malinowsky, hukum sosial menetapkan, bahwa janganlah
anak itu dilahirkan ke dunia tanpa seorang lelaki yang mengemban tugas
menjadi ayah yang bertanggung jawab.
Jenis – jenis penyimpangan sosial pengaturan seksual menuru William J. Goode
(1983) :
1. Kumpul kebo
2. Pergundikan
3. Hubungan bangsawan dengan gundiknya
4. Melahirkan anak pada masa tunangan
5. Perzinaan
6. Incest (Hubungan seksual dalam satu keluarga)
7. Untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan menambah SDM
Kehadiran anggota baru dapat dipandang sebagai
penunjang atau malapetaka. Misalnya saja di negara
Eropa, kehadiran jumlah anak lebih dari dua dapat
mempengaruhi status sosialnya yang mana ini berkaitan
dengan teori kapilaritas dalam masalah kependudukan.
Pandangan setiap individu terhadap jumlah anak pun
bermacam – macam, ada yang mengharapkan jaminan
hari tua bagi orang tuanya, ada yang bermotivasi agama
dan lain sebagainya.
8. Keefektifan sosialisasi guna mendidik sang anak
terhadap nilai – nilai, sikap – sikap dan tingkah
laku masyarakat dan keluarganya sangatlah
berguna dan dapat memberi dampak yang besar.
Di dalam keluarga, seorang anak haruslah
memperoleh landasan bagi pembentukan
kepribadian, sosial, perilaku dan tangapan
emosinya.
9. Manusia butuh perlindungan dan pemeliharaan untuk menuntut terpenuhinya segala kebutuhan hidupnya. Contohnya ibu yang
sedang hamil dan anak yang baru lahir.
Hal ini didasarkan karena ciri unik manusia seperti :
• Manusia lebih lama dewasa daripada binatang
• Manusia tidak punya naluri untuk
menyederhanakan penyesuaian dengan
lingkungannya
• Memiliki otak yang paling rumit diantara semua
hewan
10. Jangan menentukan penempatan sosial seorang anak, pengaturan
wewenang membantu menentukan kewajiban peranan orang-orang
dewasa terhadap seorang anak. Hal ini atas dasar keanggotaan
keluarga melalui pemberian orientasi hubungan seperti orangtua,
saudara kandung, serta kerabat dan barulah orientasi terhadap
kelompok lain.
11. Dengan terbentuknya keluarga dan memperoleh anak, suami
istri dapat menutupi kekurangan - kekurangan alamiah
masing-masing, dan persatuan ini melindungi mereka dari
kesulitan yang dihadapi seseorang jika hidup sendiri.
Perkawinan yang sah dan terhormat dapat memuaskan keinginan seksual
perseorangan.
Setiap orangtua akan menjalin hubungan emosional yang erat setelah kelahiran
seorang bayi.
12. Keluaraga berfungsi dalam sosialisasi, yaitu bagi setiap individu pada saat tumbuh
dewasa, memerlukan suatu sistem nilai sebagai semacam tuntunan umum untuk
mengarahkan aktivitasnya dalam masyarakat dan juga pengembangan kepribadiannya.
Titik berat fungsi kontrol sosial adalah dalam
memepertahankan dan melestarikan nilai-nilai
masyarakat melalui peran sosial anggota keluarga.
13. Namun, Menurut William J.Goode, 1983 juga terdapat macam macam kekacauan pada
keluarga :
• Ketidaksahan
• Pembatalan, perpisahan, perceraian, meninggalkan
• Keluarga selaput kosong
• Ketiadaan seseorang dari pasangan karena hal yang tidak diinginkan
• Kegagalan peran penting yang tidak diinginkan
14.
15. Berasal dari kata arab “syirk” yang berarti bergaul.
“Adanya saling bergaul dan interaksi karena
mempunyai nilai – nilai, norma – norma, cara – cara,
dan prosedur yang merupakan kebutuhan bersama
sehingga masyarakat merupakan kesatuan hidup
manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat-
istiadat tertentu, yang bersifat kontinyu dan terikat oleh
suatu rasa identitas bersama”, Maclever, J.L Gillin, dan
J.P Gillin.
Peranan sosial adalah tindakan atau tingkah laku individu yang mementaskan suatu kedudukan tertentu, bersifat khas,
tertentu dalam berhadapan dengan individu – individu dalam kedudukan lain.
16. Adanya aspek organis, psikis, dan sosial yang melekat pada individu mengakibatkan bahwa kodratnya ialah untuk hidup
bersama manusia lain. Untuk itu diperlukan suatu tata hidup yangan mengamankan kepentingan komunal demi
kesejahteraan bersama yang kemudiam berkembang menjadi pranata sosial atau kelembagaan sosial.
Individu barulah individu apabila pola perilaku yang khas didirinya itu
diproyeksikan pada suatu lingkungan sosial secara konsisten tanpa
kehilangan identitas nilai etisnya.
Relasi dalam masyarakat bersifat kompleks, gambaran mengenai
relasi individu dengan lingkungan sosialnya ialah sebagai berikut :
17. Di dalam diri seseorang terdapat tiga sistem kepribadian, yaitu :
Id
Berisi dorongan
primitif
Bersifat
temporer
Selalu
menghendaki
untuk dipenuhi
Ego
Melaksanakan
dorongan Id
Tuntutan dari
Superego
Berprinsip
reltive principle
Superego
Berisi kata hati
Berhubungan
dengan
lingkungan
sosial
Kontrol
terhadap
dorongan Id
18. Ini merupakan relasi mutlak.
Individu dilahirkan, tumbuh dan berkembang kemudian membentuk sendiri keluarga
batinnya.
Peranan – peranan dari setiap anggota keluarga merupakan resultan dari relasi biologi,
psikologis dan sosial.
19. Diartikan sebagai norma yang berintegrasi di sekitar suatu fungsi masyarakat.
Tumbuhnya individu di dalam suatu lembaga disadari dan mempunyai arti sebagai realitas
– realitas yang objektif yang mana setiap individu bertingkah laku spesifik.
20. Menurut Poplin, 1960, memiliki ciri – ciri
Teritorialitas yang terbatas
Keorganisasian tata kehidupan bersama
Berlakunya nilai – nilai dan orientasi nilai yang kolektif
Peranan individu di dalam suatu komunitas tidak lagi bersifat langsung, malah
sebaliknya pengaruh komunitas terhadap individu tersalur melalui lembaga
yang sah.
Komunitas diartikan sebagai satuan
kebersamaan hidup sejumlah orang
banyak
21. Masyarakat merupakan satuan lingkungan sosial sosial yang bersifat
makro. Sifat makro diperoleh dari kenyataan bahwa pada hakikatnya
masyarakat terdiri dari banyak komunitas yang berbeda, sekaligus
mencakup berbagai macam keluarga, lembaga, dan individu-individu.
Relasi individu dengan masyarakat dalam persepsi makro lebih
bersifat abstraksi.
22. Hubungan individu dengan nasionnya diekspresikan melalui posisinya sebagai
warga negara serta peranan-peranan yang ada pada dirinya. Semuanya
tertampung dan tersalurkan melalui unit-unit lingkungan sosial yang lebih makro.
Nasion adalah suatu jiwa, suatu asas
spiritual, suatu solidaritas besar yang
terbentuk oleh perasaan yang timbul
akibat pengorbanan yang telah
diciptakan dan pada masa depan
bersedia diciptakan kembali.( Ernest
Renan, 1823-1892)
Tingkat sistem kepribadian dari setiap
individu menentukan nasion, karena
nasion terwujud sebagai pola-pola
penglihatan,perasaan, dan penilaian
yang merupakan pola ke-Indonesiaan
dan bukan pola-pola kepribadian
masyarakat daerah tertentu
24. Firman Allah S.w.t:
ُكَانْلَعَج َو ىَثنُأ َو ٍرَكَذ نِم مُكَانْقَلَخ اَّنِإ ُاسَّنال اَهُّيَأ اَيَرْكَأ َّنِإ واُف َارَعَتِل َلِئاَبَق َو اًبوُعُش ْمَمِ َّاَّلل َدنِع ْمُك
ٌيرِبَخ ٌميِلَع َ َّاَّلل َّنِإ ْمُكاَقْتَأ﴿١٣﴾
”Wahai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari
seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling
kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di
antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di
antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Mengenal.”. (QS Al Hujurat: 13).