SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
PERTUMBUHAN INDIVIDU, FUNGSI 
KELUARGA, INDIVIDU, KELUARGA DAN 
MASYARAKAT, HUBUNGAN ANTARA INDIVIDU 
KELUARGA DAN MASYARAKAT, URBANISASI
1. PERTUMBUHAN INDIVIDU 
A. PENGETIAN INDIVIDU Individu berasal dari kata latin individuum yang artinya tidak terbagi. Individu 
menekankan penyelidikan kepada kenyataan-kenyataan hidup yang istimewa dan seberapa mempengaruhi 
kehidupan manusia (Abu Ahmadi, 1991: 23). Individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tidak 
dapat dibagi, melainkan sebagi kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia perseorangan. Individu adalah 
seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya,melainkan juga 
mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. 
B. PENGERTIAN PERTUMBUHAN Pertumbuhan dapat diartikan sebagai perubahan kuantitatif pada materil 
sesuatu sebagai akibat dari adanya pengaruh lingkungan. Perubahan kuantitatif ini dapat berupa pembesaran atau 
pertambahan dari tidak ada menjadi tidak ada, dari kecil menjadi besar dari sedikit menjadi banyak, dari sempi t 
menjadi luas, dan lain-lain. 
C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN INDIVIDU Ada beberapa faktor yang mempengaruhi 
pertumbuhan individu, yaitu: 
1. Faktor Biologis Semua manusia normal dan sehat pasti memiliki anggota tubuh yang utuh seperti kepala, 
tangan , kaki dan lainya. Hal ini dapat menjelaskan bahwa beberapa persamaan dalam kepribadian dan perilaku. 
Namun ada warisan biologis yang bersifat khusus. Artinya, setiap individu tidak semua ada yang memiliki 
karakteristik fisik yang sama. 
2. Faktor Geografis Setiap lingkungan fisik yang baik akan membawa kebaikan pula pada penghuninya. 
Sehingga menyebabkan hubungan antar individu bisa berjalan dengan baik dan mencimbulkan kepribadian setiap 
individu yang baik juga. Namun jika lingkungan fisiknya kurang baik dan tidak adanya hubungan baik dengan 
individu yang lain, maka akan tercipta suatu keadaan yang tidak baik pula. 
3. Faktor Kebudayaan Khusus Perbedaan kebuadayaan dapat mempengaruhi kepribadian anggotanya. 
Namun, tidak berarti semua individu yang ada didalam masyarakat yang memiliki kebudayaan yang sama juga 
memiliki kepribadian yang sama juga.
2. FUNGSI KELUARGA 
A. PENGETIAN FUNGSI KELURGA Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan- pekerjaan atau tugas-tugas yang 
harus dilaksanakan di dalam atau oleh keluarga tersebut. Fungsi keluarga menurut Friedman 1998 (dalam 
Setiawati & Santun, 2008) adalah : 
a) Fungsi Afektif Fungsi afektif adalah fungsi internal keluarga sebagai dasar kekuatan keluarga. Didalamnya 
terkait dengan saling mengasihi, saling mendukung dan saling menghargai antar anggota kelurga. 
b) Fungsi Sosialisasi Fungsi sosialisasi adalah fungsi yang mengembangkan proses interaksi dalam keluarga. 
Sosialisasi dimulai sejak lahir dan keluarga merupakan tempat individu untuk belajar bersosialisasi. 
c) Fungsi Reproduksi Fungsi reproduksi adalah fungsi keluarga untuk meneruskan kelangsungan keturunan 
dan menambah sumber daya manusia. 
d) Fungsi Ekomomi Fungsi ekonomi adalah fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota 
keluarganya yaitu : sandang, pangan dan papan. 
e) Fungsi Perawatan Kesehatan Fungsi perawatan kesehatan adalah fungsi keluarga untuk mencegah 
terjadinya masalah kesehatan dan merawat anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan. 
B. MACAM-MACAM FUNGSI KELUARGA 
§ Fungsi Pendidikan Orangtua sebagai anggota keluarga berfungsi untuk mendidik anak-anak, dengan 
menyekolahkan mereka sampai ke jenjang yang tinggi. Selain pendidikan formal, keluarga juga bisa 
memberikan didikan informal diluar sekolah. Hal ini dilakukan Agar kelak mereka bisa menjadi anak-anak 
yang berguna bagi keluarganya sendiri maupun bangsa dan Negara. 
§ Fungsi Religius Keluarga juga berfungsi memperkenalkan agama atau keyakinan kepada ana-anak sejak 
mereka masih kecil. Orangtua wajib menanamkan nilai-nilai agama kepada anak-anak mereka untuk bekal 
kehidupan setelah di dunia ini. Karena harus kita ingat bahwa tidak selamanya manusia hidup di dunia. 
§ Fungsi Ekonomi Fungsi ekonomi ini harus dijalankan oleh kepala keluarga. Ayah sebagai kepala keluarga 
wajib untuk bekerja mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan rumah tangga. Namun, di zaman 
emansipasi wanita sekarang ini tidak jarang kita lihat ada ibu-ibu yang turut membantu memenuhi kebutuhan
C. Individu, Keluarga, dan Masyarakat 
4.1. Pengertian Keluarga 
Keluarga berasal dari bahasa Sanskerta yaitu “kulawarga” “ras” dan “warga” yang berarti anggota adalah 
lingkungan yang terdapat beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah. Keluarga sebagai 
kelompok sosial terdiri dari sejumlah individu, memiliki hubungan antar individu, terdapat ikatan, 
kewajiban, tanggung jawab di antara individu tersebut. 
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang 
yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. 
Menurut Salvicion dan Celis (1998) di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang 
tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, di hidupnya dalam satu 
rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing dan menciptakan 
serta mempertahankan suatu kebudayaan. 
Ada beberapa jenis keluarga, yakni: keluarga inti yang terdiri dari suami, istri, dan anak atau anak-anak, 
keluarga conjugal yang terdiri dari pasangan dewasa (ibu dan ayah) dan anak-anak mereka, di 
mana terdapat interaksi dengan kerabat dari salah satu atau dua pihak orang tua. Selain itu terdapat 
juga keluarga luas yang ditarik atas dasar garis keturunan di atas keluarga aslinya. Keluarga luas ini 
meliputi hubungan antara paman, bibi, keluarga kakek, dan keluarga nenek. 
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku antar pribadi, sifat, kegiatan yang 
berhubungan dengan pribadi dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan pribadi dalam keluarga didasari 
oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat. 
Berbagai peranan yang terdapat dalam keluarga adalah sebagai berikut: 
Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan 
pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai 
anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya. Sebagai istri 
dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh 
dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta 
sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari 
nafkah tambahan dalam keluarganya. Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan 
tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.
4.2. Pengertian Masyarakat 
Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah 
antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata “masyarakat” sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. 
Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang 
interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama 
dalam satu komunitas yang teratur. 
Masyarakat sering diorganisasikan berdasarkan cara utamanya dalam bermata pencaharian. Pakar ilmu sosial mengidentifikasikan ada: 
masyarakat pemburu, masyarakat pastoral nomadis, masyarakat bercocoktana, dan masyarakat agrikultural intensif, yang juga disebut masyarakat 
peradaban. Sebagian pakar menganggap masyarakat industri dan pasca-industri sebagai kelompok masyarakat yang terpisah dari masyarakat 
agrikultural tradisional. Masyarakat dapat pula diorganisasikan berdasarkan struktur politiknya: berdasarkan urutan kompleksitas dan besar, terdapat 
masyarakat band, suku, chiefdom, dan masyarakat negara. 
Kata society berasal dari bahasa latin, societas, yang berarti hubungan persahabatan dengan yang lain. Societas diturunkan dari kata socius yang 
berarti teman, sehingga arti society berhubungan erat dengan kata sosial. Secara implisit, kata society mengandung makna bahwa setiap anggotanya 
mempunyai perhatian dan kepentingan yang sama dalam mencapai tujuan bersama. 
4.3. Golongan Masyarakat 
Masyarakat Majemuk 
Dalam masyarakat majemuk manapun, mereka yang tergolong sebagai minoritas selalu didiskriminasi. Ada yang didiskriminasi secara legal dan 
formal, seperti yang terjadi di negara Afrika Selatan sebelum direformasi atau pada jaman penjajahan Belanda dan penjajahan Jepang di Indonesia. 
Dan, ada yang didiskriminasi secara sosial dan budaya dalam bentuk kebijakan pemerintah nasional dan pemerintah setempat seperti yang terjadi di 
Indonesia dewasa ini. Dalam tulisan singkat ini akan ditunjukkan bahwa perjuangan hak-hak minoritas hanya mungkin berhasil jika masyarakat 
majemuk Indonesia kita perjuangkan untuk dirubah menjadi masyarakat multikultural. Karena dalam masyarakat multikultural itulah, hak-hak untuk 
berbeda diakui dan dihargai. Tulisan ini akan dimulai dengan penjelasan mengenai apa itu masyarakat Indonesia majemuk, yang seringkali salah 
diidentifikasi oleh para ahli dan orang awam sebagai masyarakat multikultural. Uraian berikutnya adalah mengenai dengan penjelasan mengenai apa 
itu golongan minoritas dalam kaitan atau pertentangannya dengan golongan dominan, dan disusul dengan penjelasan mengenai multikulturalisme. 
Tulisan akan diakhiri dengan saran mengenai bagaimana memperjuangkan hak-hak minoritas di Indonesia. 
Masyarakat Majemuk Indonesia 
Masyarakat majemuk terbentuk dari dipersatukannya masyarakat-masyarakat suku bangsa oleh sistem nasional, yang biasanya dilakukan secara 
paksa (by force) menjadi sebuah bangsa dalam wadah negara. Sebelum Perang Dunia kedua, masyarakat-masyarakat negara jajahan adalah contoh 
dari masyarakat majemuk. Sedangkan setelah Perang Dunia kedua contoh-contoh dari masyarakat majemuk antara lain, Indonesia, Malaysia, Afrika 
Selatan, dan Suriname. Ciri-ciri yang menyolok dan kritikal dari masyarakat majemuk adalah hubungan antara sistem nasional atau pemerintah 
nasional dengan masyarakat suku bangsa, dan hubungan di antara masyarakat suku bangsa yang dipersatukan oleh sistem nasional. Dalam 
perspektif hubungan kekuatan, sistem nasional atau pemerintahan nasional adalah yang dominan dan masyarakat-masyarakat suku bangsa adalah 
minoritas. Hubungan antara pemerintah nasional dengan masyarakat suku bangsa dalam masyarakat jajahan selalu diperantarai oleh golongan 
perantara, yang posisi ini di Hindia Belanda dipegang oleh golongan Cina, Arab, dan Timur Asing lainnya untuk kepentingan pasar. Sedangkan para 
sultan dan raja atau para bangsawan yang disukung oleh para birokrat (priyayi) digunakan untuk kepentingan pemerintahan dan penguasaan. Atau 
dipercayakan kepada para bangsawan dan priyayi untuk kelompok-kelompok suku bangsa yang digolongkan sebagai terbelakang atau primitif.
4.4. Perbedaan antara Kelompok Masyarakat Non Industri dan Industri 
1. Masyarakat Non Industri 
Kita telah tahu secara garis besar bahwa, kelompok nasional atau organisasi kemasyarakatan non 
industri dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu kelompok primer (primary group) dan 
kelompok sekunder (secondary group). 
a. Kelompok primer 
Dalam kelompok primer, interaksi antar anggota terjalin lebih intensif, lebih erat, lebih akrab. Di 
karenakan para anggota kelompok sering berdialog, bertatap muka, sehingga mereka mengenal lebih 
dekat, lebih akrab dalam kelompok-kelompok primer bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan 
simpati. Pembagian kerja atau pembagian tugas pada kelompok menerima serta menjalankan tugas 
tidak secara paksa, lebih dititik beratkan pada kesadaran, tanggung jawabpara anggota dan 
berlangsung atas dasar rasasimpati dan secara sukarela. Contoh-contoh kelompok primer, antara lain 
:keluarga, rukun tetangga, kelompok belajar,kelompok agama, dan lain sebagainya. 
b. Kelompok sekunder 
Antara anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tak Iangsung, formal, juga kurang 
bersifat kekeluargaan. Oleh karena yaitu, sifat interaksi, pembagian kerja, pembagian kerja antar 
anggota kelompok di atur atas dasar pertimbangan-pertimbangan rasional, obyektif. 
Para anggota menerima pembagian kerja/pembagian tugas atas dasar kemampuan, keahlian tertentu, 
di samping dituntut dedikasi. Hal-hal semacam itu diperlukan untuk mencapai target dan tujuan 
tertentu yang telah di flot dalam program-program yang telah sama-sama disepakati. Contoh-contoh 
kelompok sekunder, misalnya: partai politik, perhimpunan serikat kerja/serikat buruh, organisasi 
profesi dan sebagainya. Berlatar belakang dari pengertian resmi dan tak resmi, maka tumbuh dan 
berkembang kelompok formal (formal group) atau lebih akrab dengan sebutan kelompok resmi, dan 
kelompok tidak resmi (informal group). Inti perbedaan yang terjadi adalah: Kelompok tidak resmi 
(informal group) tidak berstatus resmi dan tidak didukung oleh Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran 
Rumah tangga (ART) seperti yang lazim berlaku pada kelompok resmi.
D. HUBUNGAN ANTARA INDIVIDU, 
KELUARGA, DAN MASYARAKAT 
5.5. Makna Individu 
Individu merupakan unit terkecil pembentuk masyarakat. Dalam ilmu sosial, individu berarti juga bagian terkecil 
dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Sebagai contoh, 
suatu keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Ayah merupakan individu dalam kelompok sosial tersebut, yang 
sudah tidak dapat dibagi lagi ke dalam satuan yang lebih kecil.Pada dasarnya, setiap individu memiliki ciri-ciri 
yang berbeda. Individu yang saling bergabung akan membentuk kelompok atau masyarakat. Individu tersebut 
akan memiliki karakteristik yang sama dengan kelompok dimana dirinya bergabung. 
5.6. Makna Keluarga 
Keluarga dengan berbagai fungsi yang dijalankan adalah sebagai wahana dimana seorang individu mengalami 
proses sosialisasi yang pertama kali, sangat penting artinya dalam mengarahkan terbentuknya individu menjadi 
seorang yang berpribadi. Sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat, keluarga mempunyai korelasi 
fungsional dengan masyarakat tertentu, oleh karena itu dalam proses pengembangan individu menjadi seorang 
yang berpribadi hendaknya diarahkan sesuai dengan struktur masyarakat yang ada, sehingga seorang 
individu menjadi seorang yang dewasa dalam arti mampu mengendalikan diri dan melakukan hubungan-hubungan 
sosial di dalam masyarakat yang cukup majemuk. 
5.7. Makna Masyarakat 
Masyarakat adalah kelompok manusia yang saling berinteraksi yang memiliki prasarana untuk kegiatan tersebut 
dan adanya saling keterikatan untuk mencapai tujuan bersama. Masyarakat adalah tempat kita bisa melihat 
dengan jelas proyeksi individu sebagai bagian keluarga, keluarga sebagai tempat terprosesnya, dan masyarakat 
adalah tempat kita melihat hasil dari proyeksi tersebut. 
Individu yang berada dalam masyarakat tertentu berarti ia berada pada suatu konteks budaya tertentu. Pada 
tahap inilah arti keunikan individu itu menjadi jelas dan bermakna, artinya akan dengan mudah dirumuskan 
gejala-gejalanya. Karena di sini akan terlibat individu sebagai perwujudan dirinya sendiri dan merupakan
5.8. Hubungan antara Individu, Keluarga, dan Masyarakat 
Aspek individu, keluarga, masyarakat adalah aspek-aspek sosial yang 
tidak bisa dipisahkan. Yakni, tidak akan pernah ada keluarga dan 
masyarakat apabila tidak ada individu. Sementara di pihak lain untuk 
mengembangkan eksistensinya sebagai manusia, maka individu 
membutuhkan keluarga dan masyarakat, yaitu media di mana 
individu dapat mengekspresikan aspek sosialnya serta 
menumbuhkembangkan perilakunya. Karena tak dapat dipungkiri 
bahwa perilaku sosial suatu individu tersebut bergantung dari 
keluarga dan masyarakat disekitarnya. Keluarga sebagai lingkungan 
pertama seorang individu memiliki peran paling besar dalam 
pembentukan sikap suatu individu, sedang masyarakat merupakan 
media sosialisasi seorang individu dalam menyampaikan ekspresinya 
secara lebih luas. Sehingga dapat menjadi suatu tolak ukur apakah 
sikapnya benar atau salah dalam suatu masyarakat tersebut.
E. URBANISASI 
6.1. Pengertian Urbanisasi 
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi adalah 
masalah yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran penduduk yang tidak 
merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan 
kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota yang 
signifikan tanpa didukung dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, 
fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan 
lain sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus segera dicarikan jalan 
keluarnya. 
Berbeda dengan perspektif ilmu kependudukan, definisi Urbanisasi berarti 
persentase penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Perpindahan manusia 
dari desa ke kota hanya salah satu penyebab urbanisasi. perpindahan itu sendiri 
dikategorikan 2 macam, yakni: Migrasi Penduduk dan Mobilitas Penduduk, 
Bedanya Migrasi penduduk lebih bermakna perpindahan penduduk dari desa ke 
kota yang bertujuan untuk tinggal menetap di kota. Sedangkan Mobilitas 
Penduduk berarti perpindahan penduduk yang hanya bersifat sementara atau 
tidak menetap. Untuk mendapatkan suatu niat untuk hijrah atau pergi ke kota 
dari desa, seseorang biasanya harus mendapatkan pengaruh yang kuat dalam 
bentuk ajakan, informasi media massa, impian pribadi, terdesak kebutuhan 
ekonomi, dan lain sebagainya.
Faktor Penarik Terjadinya Urbanisasi 
- Kehidupan kota yang lebih modern 
- Sarana dan prasarana kota lebih lengkap 
- Lapangan pekerjaan di kota yang lebih luas 
- Pendidikan sekolah dan perguruan tinggi lebih baik dan berkualitas 
Faktor Pendorong Terjadinya Urbanisasi 
- Lahan pertanian semakin sempit 
- Merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya 
- Menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan di desa 
- Terbatasnya sarana dan prasarana di desa 
Keuntungan Urbanisasi 
- Memoderenisasikan warga desa 
- Menambah pengetahuan warga desa 
- Menjalin kerja sama yang baik antarwarga suatu daerah 
- Mengimbangi masyarakat kota dengan masyarakat desa
6.2. Proses Terjadinya Urbanisasi 
Pertama, pemerintah berkeinginan untuk sesegera mungkin 
meningkatkan proporsi penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. 
Hal ini berkaitan dengan kenyataan bahwa meningkatnya penduduk 
daerah perkotaan akan berkaitan erat dengan meningkatnya 
pertumbuhan ekonomi negara. Data memperlihatkan bahwa suatu 
negara atau daerah dengan tingkat perekonomian yang lebih tinggi, 
juga memiliki tingkat urbanisasi yang lebih tinggi, dan sebaliknya. 
Negara-negara industri pada umumnya memiliki tingkat urbanisasi di 
atas 75 persen. Bandingkan dengan negara berkembang yang 
sekarang ini. Tingkat urbanisasinya masih sekitar 35 persen sampai 
dengan 40 persen saja. 
Kedua, terjadinya tingkat urbanisasi yang berlebihan, atau tidak 
terkendali, dapat menimbulkan berbagai permasalahan pada 
penduduk itu sendiri. Ukuran terkendali atau tidaknya proses 
urbanisasi biasanya dikenal dengan ukuran primacy rate, yang kurang 
lebih diartikan sebagai kekuatan daya tarik kota terbesar pada suatu 
negara atau wilayah terhadap kota-kota di sekitarnya. Makin besar 
tingkat primacy menunjukkan keadaan yang kurang baik dalam 
proses urbanisasi. Sayangnya data mutahir mengenai primacy rate di 
Indonesia tidak tersedia.
BAB III 
PENUTUP 
7.1. Kesimpulan 
Individu mempunyai peranan penting dalam sebuah lingkungan memikirkan sebuah jalan 
keluar dalam memenuhi semua keinginan yang dia mau dengan cara apa pun semua ia 
lakukan untuk memnuhi keinginan hasratnya, di dalam bersosialisai kita juga tidak boleh 
memikirkan kepentingan diri kita sendiri karena dengannya ada sifat seperti itu lah yang 
akan meembuat suatu lingkungan ada konflik. Manusia sebagai makhluk individu, tidak 
hanya dalam arti makhluk keseluruhan jiwa raga, melainkan juga dalam arti bahwa tiap-tiap 
orang itu merupakan pribadi (individu) yang khas menurut corak kepribadiannya, 
termasuk kelebihan serta kelemahannya. 
Mempunyai suatu keluarga yang harmonis dan juga dipenuhi akan rasa cinta dan kasih 
sayang tentu dambaan para umat kaum manusia di dunia ini, akan tetapi semua itu sudah 
tidak akan lengkap lagi bila tidak dibersamakan dengan interaksi sesama manusia 
keterkaitan terhadap lingkungan sangat lah penting di karenakan demi perkembangan 
pola pikir kita dan juga anggota keluarga. Kalau kita hanya berkeluarga saja tidak berbaur 
dengan orang lain maka tidak akan mungkin apa bila kalau keluarga kita sedang 
membutuhkan orang lain tidak ada yang membantu karena orang lain pun tidak akan tahu 
bila kita sedang mengalami sebuah cobaan, seandainya kita berbaur dan juga peduli 
terhadap orang lain maka tidak akan memungkinkan bila masyarakat akan membantu 
kesusahan kita dengan kemampuan yang ia bisa, masyarakat di sini juga amat sangat 
penting dikarenakan apa bila di suatu linkungan kita tidak mempunyai nilai 
kemasyarakatan yang amat peduli terhadap sesama manusia yang berada di lingkungan 
susah unuk mewujudkan semua itu. 
Kumpulan dari orang-orang tersebut harus ada yang mengatur untuk menjalanjan suatu 
organisai dengan kepemimpinan yang handal dan juga wajib ditiru bagi masyarakat 
lainnya, dengan ada semua itu maka mungkin perubahan pola pikir manusia akan berubah 
untuk menciptakan lingkungan yang berdasarkan niali kebersamaan, persahabatan, dan
DAFTAR PUSTAKA: 
http://www.google.co.id/#hl=en&biw=1280&bih=709&sclient=psy-ab& 
q=pengertian+individu&oq=pengertian+indi&gs_l=hp.1.1.0l4.136927.1406 
46.0.145052.15.12.0.2.2.1.1281.9108.2- 
2j1j0j2j5j2.12.0.les%3B..0.0…1c.1.vvmGDHh049w&pbx=1&bav=on.2,or.r_gc.r_p 
w.r_qf.&fp=a9ee403b7c3ddf86&bpcl=35466521 
http://www.google.co.id/#hl=en&sclient=psy-ab& 
q=faktor+faktor+yang+mempengaruhi+pertumbuhan+individu&oq=faktor 
+faktor+yang+mempengaruhi+pertumbuhan+individu&gs_l=hp.3…11913.140 
41.6.15207.9.9.0.0.0.0.647.2821.4- 
1j4.5.0.les%3B..0.0…1c.1.upDHyfDfM0E&pbx=1&bav=on.2,or.r_gc.r_pw.r_qf.&fp 
=a9ee403b7c3ddf86&bpcl=35466521&biw=1280&bih=673 
http://www.pengertiandefinisi.com/2012/01/pengertian-pertumbuhan.html 
http://id.wikipedia.org/wiki/Keluarga 
http://arfanart.wordpress.com/2011/11/11/makalah-isd-bab-3/ 
http://ginadamar.wordpress.com/2012/10/23/tugas-ilmu-sosial-dasar-iii-pertumbuhan- 
individu/ 
http://rizky-yannuar.blogspot.com/2012/10/pertumbuhan-individu-fungsi-keluarga_ 
22.html

More Related Content

What's hot

Individu, keluarga, dan masyarakat
Individu, keluarga, dan masyarakatIndividu, keluarga, dan masyarakat
Individu, keluarga, dan masyarakatMochammad Taufik
 
PPT Tugas Ilmu Sosial Dasar 3
PPT Tugas Ilmu Sosial Dasar 3PPT Tugas Ilmu Sosial Dasar 3
PPT Tugas Ilmu Sosial Dasar 3sopiannudin
 
Pandangan dan Nilai Masyarakat Terhadap Individu, Keluarga dan Masyarakat
Pandangan dan Nilai Masyarakat Terhadap Individu, Keluarga dan Masyarakat Pandangan dan Nilai Masyarakat Terhadap Individu, Keluarga dan Masyarakat
Pandangan dan Nilai Masyarakat Terhadap Individu, Keluarga dan Masyarakat pjj_kemenkes
 
Individu, keluarga DAN MASyarakat
Individu, keluarga DAN MASyarakatIndividu, keluarga DAN MASyarakat
Individu, keluarga DAN MASyarakatAlviani Putri
 
Ideologi sosial masyarakat
Ideologi sosial masyarakatIdeologi sosial masyarakat
Ideologi sosial masyarakatnoval Sidik
 
2 materi-presentsi-isd-1
2 materi-presentsi-isd-12 materi-presentsi-isd-1
2 materi-presentsi-isd-1Chiee Arviant
 
Manusia individu (isbd 2)
Manusia individu (isbd 2)Manusia individu (isbd 2)
Manusia individu (isbd 2)Pungki Ariefin
 
individu, keluarga , dan masyarakat .M3
individu, keluarga , dan masyarakat .M3individu, keluarga , dan masyarakat .M3
individu, keluarga , dan masyarakat .M3LaniMarpaung
 
manusia sebagai makhluk individu dan sosial
manusia sebagai makhluk individu dan sosialmanusia sebagai makhluk individu dan sosial
manusia sebagai makhluk individu dan sosialMuhyi Nurrasyid
 
POWER POINT SOSIOLOGI PERBEDAAN, KESETARAAN, DAN HARMONI SOSIAL
POWER POINT SOSIOLOGI PERBEDAAN, KESETARAAN, DAN HARMONI SOSIALPOWER POINT SOSIOLOGI PERBEDAAN, KESETARAAN, DAN HARMONI SOSIAL
POWER POINT SOSIOLOGI PERBEDAAN, KESETARAAN, DAN HARMONI SOSIALZulfira Farah Nubua
 
manusia sebagai anggota masyarakat
manusia sebagai anggota masyarakatmanusia sebagai anggota masyarakat
manusia sebagai anggota masyarakatAlifya Sasmi
 
Peran dan fungsi lembaga keluarga, agama, ekonomi, pendidikan, budaya dan lem...
Peran dan fungsi lembaga keluarga, agama, ekonomi, pendidikan, budaya dan lem...Peran dan fungsi lembaga keluarga, agama, ekonomi, pendidikan, budaya dan lem...
Peran dan fungsi lembaga keluarga, agama, ekonomi, pendidikan, budaya dan lem...Akang Juve
 
Dampak dari Perubahan Sosial, globalisasi dan modernisasi.
Dampak dari Perubahan Sosial, globalisasi dan modernisasi.Dampak dari Perubahan Sosial, globalisasi dan modernisasi.
Dampak dari Perubahan Sosial, globalisasi dan modernisasi.Rizky Erliyandi
 
hubungan dan pranata sosial
hubungan dan pranata sosial hubungan dan pranata sosial
hubungan dan pranata sosial Edda Raden
 

What's hot (19)

Individu, keluarga, dan masyarakat
Individu, keluarga, dan masyarakatIndividu, keluarga, dan masyarakat
Individu, keluarga, dan masyarakat
 
PPT Tugas Ilmu Sosial Dasar 3
PPT Tugas Ilmu Sosial Dasar 3PPT Tugas Ilmu Sosial Dasar 3
PPT Tugas Ilmu Sosial Dasar 3
 
Pandangan dan Nilai Masyarakat Terhadap Individu, Keluarga dan Masyarakat
Pandangan dan Nilai Masyarakat Terhadap Individu, Keluarga dan Masyarakat Pandangan dan Nilai Masyarakat Terhadap Individu, Keluarga dan Masyarakat
Pandangan dan Nilai Masyarakat Terhadap Individu, Keluarga dan Masyarakat
 
2 materi-presentsi-isd-1
2 materi-presentsi-isd-12 materi-presentsi-isd-1
2 materi-presentsi-isd-1
 
Individu, keluarga DAN MASyarakat
Individu, keluarga DAN MASyarakatIndividu, keluarga DAN MASyarakat
Individu, keluarga DAN MASyarakat
 
Ideologi sosial masyarakat
Ideologi sosial masyarakatIdeologi sosial masyarakat
Ideologi sosial masyarakat
 
2 materi-presentsi-isd-1
2 materi-presentsi-isd-12 materi-presentsi-isd-1
2 materi-presentsi-isd-1
 
Manusia individu (isbd 2)
Manusia individu (isbd 2)Manusia individu (isbd 2)
Manusia individu (isbd 2)
 
individu, keluarga , dan masyarakat .M3
individu, keluarga , dan masyarakat .M3individu, keluarga , dan masyarakat .M3
individu, keluarga , dan masyarakat .M3
 
Keluarga dan Masyarakat
Keluarga dan MasyarakatKeluarga dan Masyarakat
Keluarga dan Masyarakat
 
Presentasi Ips
Presentasi IpsPresentasi Ips
Presentasi Ips
 
manusia sebagai makhluk individu dan sosial
manusia sebagai makhluk individu dan sosialmanusia sebagai makhluk individu dan sosial
manusia sebagai makhluk individu dan sosial
 
POWER POINT SOSIOLOGI PERBEDAAN, KESETARAAN, DAN HARMONI SOSIAL
POWER POINT SOSIOLOGI PERBEDAAN, KESETARAAN, DAN HARMONI SOSIALPOWER POINT SOSIOLOGI PERBEDAAN, KESETARAAN, DAN HARMONI SOSIAL
POWER POINT SOSIOLOGI PERBEDAAN, KESETARAAN, DAN HARMONI SOSIAL
 
manusia sebagai anggota masyarakat
manusia sebagai anggota masyarakatmanusia sebagai anggota masyarakat
manusia sebagai anggota masyarakat
 
Peran dan fungsi lembaga keluarga, agama, ekonomi, pendidikan, budaya dan lem...
Peran dan fungsi lembaga keluarga, agama, ekonomi, pendidikan, budaya dan lem...Peran dan fungsi lembaga keluarga, agama, ekonomi, pendidikan, budaya dan lem...
Peran dan fungsi lembaga keluarga, agama, ekonomi, pendidikan, budaya dan lem...
 
Dampak dari Perubahan Sosial, globalisasi dan modernisasi.
Dampak dari Perubahan Sosial, globalisasi dan modernisasi.Dampak dari Perubahan Sosial, globalisasi dan modernisasi.
Dampak dari Perubahan Sosial, globalisasi dan modernisasi.
 
Soal dan Jawaban - ISBD
Soal dan Jawaban - ISBDSoal dan Jawaban - ISBD
Soal dan Jawaban - ISBD
 
Pemuda dan sosialisasi
Pemuda dan sosialisasiPemuda dan sosialisasi
Pemuda dan sosialisasi
 
hubungan dan pranata sosial
hubungan dan pranata sosial hubungan dan pranata sosial
hubungan dan pranata sosial
 

Viewers also liked

Mật mã không thời gian
Mật mã không thời gianMật mã không thời gian
Mật mã không thời gianDao Quynh
 
Cách học tiếng anh thần kỳ
Cách học tiếng anh thần kỳCách học tiếng anh thần kỳ
Cách học tiếng anh thần kỳDao Quynh
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1Saran Kh
 
upload test【freee】開始残高の設定(法人・今期設立の場合)
upload test【freee】開始残高の設定(法人・今期設立の場合)upload test【freee】開始残高の設定(法人・今期設立の場合)
upload test【freee】開始残高の設定(法人・今期設立の場合)Koichi Asakoshi
 
Kpi management software
Kpi management softwareKpi management software
Kpi management softwaretednarusmith
 

Viewers also liked (8)

Mật mã không thời gian
Mật mã không thời gianMật mã không thời gian
Mật mã không thời gian
 
book
bookbook
book
 
Cách học tiếng anh thần kỳ
Cách học tiếng anh thần kỳCách học tiếng anh thần kỳ
Cách học tiếng anh thần kỳ
 
Helpdesk kpi
Helpdesk kpiHelpdesk kpi
Helpdesk kpi
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
upload test【freee】開始残高の設定(法人・今期設立の場合)
upload test【freee】開始残高の設定(法人・今期設立の場合)upload test【freee】開始残高の設定(法人・今期設立の場合)
upload test【freee】開始残高の設定(法人・今期設立の場合)
 
Kpi management software
Kpi management softwareKpi management software
Kpi management software
 
Automotive kpi
Automotive kpiAutomotive kpi
Automotive kpi
 

Similar to Pertumbuhan individu, fungsi keluarga, individu,

ppt ISBD kel 2.pptx
ppt ISBD kel 2.pptxppt ISBD kel 2.pptx
ppt ISBD kel 2.pptxSidiqYahya
 
Bab 3 Individu, Keluarga dan Masyarakat
Bab 3 Individu, Keluarga dan MasyarakatBab 3 Individu, Keluarga dan Masyarakat
Bab 3 Individu, Keluarga dan MasyarakatMondo Icon
 
World Tugas Ilmu sosial Dasar 3
World Tugas Ilmu sosial Dasar 3World Tugas Ilmu sosial Dasar 3
World Tugas Ilmu sosial Dasar 3sopiannudin
 
Tugas ilmu sosial dasar pembahasan 3
Tugas ilmu sosial dasar pembahasan 3Tugas ilmu sosial dasar pembahasan 3
Tugas ilmu sosial dasar pembahasan 3Arif Kadarmanto P
 
2 materi-presentsi-isd-1
2 materi-presentsi-isd-12 materi-presentsi-isd-1
2 materi-presentsi-isd-1emi nadjwa
 
Tugas ilmu sosial dasar ii
Tugas ilmu sosial dasar iiTugas ilmu sosial dasar ii
Tugas ilmu sosial dasar iiAlia Nur Afni
 
TUGAS 2 ISD (pertemuan 3)
TUGAS 2 ISD (pertemuan 3)TUGAS 2 ISD (pertemuan 3)
TUGAS 2 ISD (pertemuan 3)rgnaayu
 
Tugas ilmu sosial dasar
Tugas ilmu sosial dasarTugas ilmu sosial dasar
Tugas ilmu sosial dasarDo Dy
 
Tugas ilmu sosial dasar
Tugas ilmu sosial dasarTugas ilmu sosial dasar
Tugas ilmu sosial dasarDo Dy
 
Ilmu Sosial Dasar - Ignatius Aditya - 1B118014
Ilmu Sosial Dasar - Ignatius Aditya - 1B118014Ilmu Sosial Dasar - Ignatius Aditya - 1B118014
Ilmu Sosial Dasar - Ignatius Aditya - 1B118014IgnatiusAdityaKurnia
 
Tugas ilmu sosial dasar pembahasan ppt 3
Tugas ilmu sosial dasar pembahasan ppt 3Tugas ilmu sosial dasar pembahasan ppt 3
Tugas ilmu sosial dasar pembahasan ppt 3Muhammad Ammar Rinjani
 
Konsep konsep asas hubungan etnik
Konsep konsep asas hubungan etnikKonsep konsep asas hubungan etnik
Konsep konsep asas hubungan etnikFirdaus Khalid
 
Manusia dan masyarakat
Manusia dan masyarakatManusia dan masyarakat
Manusia dan masyarakatfeggyernes
 
hubungan-individu-keluarga-dan-masyarakat.ppt
hubungan-individu-keluarga-dan-masyarakat.ppthubungan-individu-keluarga-dan-masyarakat.ppt
hubungan-individu-keluarga-dan-masyarakat.pptPutraAkbarSyah1
 

Similar to Pertumbuhan individu, fungsi keluarga, individu, (20)

ppt ISBD kel 2.pptx
ppt ISBD kel 2.pptxppt ISBD kel 2.pptx
ppt ISBD kel 2.pptx
 
Bab 3 Individu, Keluarga dan Masyarakat
Bab 3 Individu, Keluarga dan MasyarakatBab 3 Individu, Keluarga dan Masyarakat
Bab 3 Individu, Keluarga dan Masyarakat
 
World Tugas Ilmu sosial Dasar 3
World Tugas Ilmu sosial Dasar 3World Tugas Ilmu sosial Dasar 3
World Tugas Ilmu sosial Dasar 3
 
Tugas ilmu sosial dasar pembahasan 3
Tugas ilmu sosial dasar pembahasan 3Tugas ilmu sosial dasar pembahasan 3
Tugas ilmu sosial dasar pembahasan 3
 
Tuesday
TuesdayTuesday
Tuesday
 
2 materi-presentsi-isd-1
2 materi-presentsi-isd-12 materi-presentsi-isd-1
2 materi-presentsi-isd-1
 
Pendahuluan
PendahuluanPendahuluan
Pendahuluan
 
2-materi-presentsi-isd-1.ppt
2-materi-presentsi-isd-1.ppt2-materi-presentsi-isd-1.ppt
2-materi-presentsi-isd-1.ppt
 
Tugas ilmu sosial dasar ii
Tugas ilmu sosial dasar iiTugas ilmu sosial dasar ii
Tugas ilmu sosial dasar ii
 
Makalah isd dosen
Makalah isd dosenMakalah isd dosen
Makalah isd dosen
 
TUGAS 2 ISD (pertemuan 3)
TUGAS 2 ISD (pertemuan 3)TUGAS 2 ISD (pertemuan 3)
TUGAS 2 ISD (pertemuan 3)
 
Tugas ilmu sosial dasar
Tugas ilmu sosial dasarTugas ilmu sosial dasar
Tugas ilmu sosial dasar
 
Tugas ilmu sosial dasar
Tugas ilmu sosial dasarTugas ilmu sosial dasar
Tugas ilmu sosial dasar
 
Tugas 2 isd
Tugas 2 isdTugas 2 isd
Tugas 2 isd
 
Ilmu Sosial Dasar - Ignatius Aditya - 1B118014
Ilmu Sosial Dasar - Ignatius Aditya - 1B118014Ilmu Sosial Dasar - Ignatius Aditya - 1B118014
Ilmu Sosial Dasar - Ignatius Aditya - 1B118014
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Tugas ilmu sosial dasar pembahasan ppt 3
Tugas ilmu sosial dasar pembahasan ppt 3Tugas ilmu sosial dasar pembahasan ppt 3
Tugas ilmu sosial dasar pembahasan ppt 3
 
Konsep konsep asas hubungan etnik
Konsep konsep asas hubungan etnikKonsep konsep asas hubungan etnik
Konsep konsep asas hubungan etnik
 
Manusia dan masyarakat
Manusia dan masyarakatManusia dan masyarakat
Manusia dan masyarakat
 
hubungan-individu-keluarga-dan-masyarakat.ppt
hubungan-individu-keluarga-dan-masyarakat.ppthubungan-individu-keluarga-dan-masyarakat.ppt
hubungan-individu-keluarga-dan-masyarakat.ppt
 

Pertumbuhan individu, fungsi keluarga, individu,

  • 1. PERTUMBUHAN INDIVIDU, FUNGSI KELUARGA, INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT, HUBUNGAN ANTARA INDIVIDU KELUARGA DAN MASYARAKAT, URBANISASI
  • 2. 1. PERTUMBUHAN INDIVIDU A. PENGETIAN INDIVIDU Individu berasal dari kata latin individuum yang artinya tidak terbagi. Individu menekankan penyelidikan kepada kenyataan-kenyataan hidup yang istimewa dan seberapa mempengaruhi kehidupan manusia (Abu Ahmadi, 1991: 23). Individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tidak dapat dibagi, melainkan sebagi kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia perseorangan. Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya,melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. B. PENGERTIAN PERTUMBUHAN Pertumbuhan dapat diartikan sebagai perubahan kuantitatif pada materil sesuatu sebagai akibat dari adanya pengaruh lingkungan. Perubahan kuantitatif ini dapat berupa pembesaran atau pertambahan dari tidak ada menjadi tidak ada, dari kecil menjadi besar dari sedikit menjadi banyak, dari sempi t menjadi luas, dan lain-lain. C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN INDIVIDU Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan individu, yaitu: 1. Faktor Biologis Semua manusia normal dan sehat pasti memiliki anggota tubuh yang utuh seperti kepala, tangan , kaki dan lainya. Hal ini dapat menjelaskan bahwa beberapa persamaan dalam kepribadian dan perilaku. Namun ada warisan biologis yang bersifat khusus. Artinya, setiap individu tidak semua ada yang memiliki karakteristik fisik yang sama. 2. Faktor Geografis Setiap lingkungan fisik yang baik akan membawa kebaikan pula pada penghuninya. Sehingga menyebabkan hubungan antar individu bisa berjalan dengan baik dan mencimbulkan kepribadian setiap individu yang baik juga. Namun jika lingkungan fisiknya kurang baik dan tidak adanya hubungan baik dengan individu yang lain, maka akan tercipta suatu keadaan yang tidak baik pula. 3. Faktor Kebudayaan Khusus Perbedaan kebuadayaan dapat mempengaruhi kepribadian anggotanya. Namun, tidak berarti semua individu yang ada didalam masyarakat yang memiliki kebudayaan yang sama juga memiliki kepribadian yang sama juga.
  • 3. 2. FUNGSI KELUARGA A. PENGETIAN FUNGSI KELURGA Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan- pekerjaan atau tugas-tugas yang harus dilaksanakan di dalam atau oleh keluarga tersebut. Fungsi keluarga menurut Friedman 1998 (dalam Setiawati & Santun, 2008) adalah : a) Fungsi Afektif Fungsi afektif adalah fungsi internal keluarga sebagai dasar kekuatan keluarga. Didalamnya terkait dengan saling mengasihi, saling mendukung dan saling menghargai antar anggota kelurga. b) Fungsi Sosialisasi Fungsi sosialisasi adalah fungsi yang mengembangkan proses interaksi dalam keluarga. Sosialisasi dimulai sejak lahir dan keluarga merupakan tempat individu untuk belajar bersosialisasi. c) Fungsi Reproduksi Fungsi reproduksi adalah fungsi keluarga untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan menambah sumber daya manusia. d) Fungsi Ekomomi Fungsi ekonomi adalah fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarganya yaitu : sandang, pangan dan papan. e) Fungsi Perawatan Kesehatan Fungsi perawatan kesehatan adalah fungsi keluarga untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan dan merawat anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan. B. MACAM-MACAM FUNGSI KELUARGA § Fungsi Pendidikan Orangtua sebagai anggota keluarga berfungsi untuk mendidik anak-anak, dengan menyekolahkan mereka sampai ke jenjang yang tinggi. Selain pendidikan formal, keluarga juga bisa memberikan didikan informal diluar sekolah. Hal ini dilakukan Agar kelak mereka bisa menjadi anak-anak yang berguna bagi keluarganya sendiri maupun bangsa dan Negara. § Fungsi Religius Keluarga juga berfungsi memperkenalkan agama atau keyakinan kepada ana-anak sejak mereka masih kecil. Orangtua wajib menanamkan nilai-nilai agama kepada anak-anak mereka untuk bekal kehidupan setelah di dunia ini. Karena harus kita ingat bahwa tidak selamanya manusia hidup di dunia. § Fungsi Ekonomi Fungsi ekonomi ini harus dijalankan oleh kepala keluarga. Ayah sebagai kepala keluarga wajib untuk bekerja mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan rumah tangga. Namun, di zaman emansipasi wanita sekarang ini tidak jarang kita lihat ada ibu-ibu yang turut membantu memenuhi kebutuhan
  • 4. C. Individu, Keluarga, dan Masyarakat 4.1. Pengertian Keluarga Keluarga berasal dari bahasa Sanskerta yaitu “kulawarga” “ras” dan “warga” yang berarti anggota adalah lingkungan yang terdapat beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah. Keluarga sebagai kelompok sosial terdiri dari sejumlah individu, memiliki hubungan antar individu, terdapat ikatan, kewajiban, tanggung jawab di antara individu tersebut. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Menurut Salvicion dan Celis (1998) di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, di hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan. Ada beberapa jenis keluarga, yakni: keluarga inti yang terdiri dari suami, istri, dan anak atau anak-anak, keluarga conjugal yang terdiri dari pasangan dewasa (ibu dan ayah) dan anak-anak mereka, di mana terdapat interaksi dengan kerabat dari salah satu atau dua pihak orang tua. Selain itu terdapat juga keluarga luas yang ditarik atas dasar garis keturunan di atas keluarga aslinya. Keluarga luas ini meliputi hubungan antara paman, bibi, keluarga kakek, dan keluarga nenek. Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku antar pribadi, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan pribadi dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan pribadi dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat. Berbagai peranan yang terdapat dalam keluarga adalah sebagai berikut: Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya. Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya. Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.
  • 5. 4.2. Pengertian Masyarakat Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata “masyarakat” sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur. Masyarakat sering diorganisasikan berdasarkan cara utamanya dalam bermata pencaharian. Pakar ilmu sosial mengidentifikasikan ada: masyarakat pemburu, masyarakat pastoral nomadis, masyarakat bercocoktana, dan masyarakat agrikultural intensif, yang juga disebut masyarakat peradaban. Sebagian pakar menganggap masyarakat industri dan pasca-industri sebagai kelompok masyarakat yang terpisah dari masyarakat agrikultural tradisional. Masyarakat dapat pula diorganisasikan berdasarkan struktur politiknya: berdasarkan urutan kompleksitas dan besar, terdapat masyarakat band, suku, chiefdom, dan masyarakat negara. Kata society berasal dari bahasa latin, societas, yang berarti hubungan persahabatan dengan yang lain. Societas diturunkan dari kata socius yang berarti teman, sehingga arti society berhubungan erat dengan kata sosial. Secara implisit, kata society mengandung makna bahwa setiap anggotanya mempunyai perhatian dan kepentingan yang sama dalam mencapai tujuan bersama. 4.3. Golongan Masyarakat Masyarakat Majemuk Dalam masyarakat majemuk manapun, mereka yang tergolong sebagai minoritas selalu didiskriminasi. Ada yang didiskriminasi secara legal dan formal, seperti yang terjadi di negara Afrika Selatan sebelum direformasi atau pada jaman penjajahan Belanda dan penjajahan Jepang di Indonesia. Dan, ada yang didiskriminasi secara sosial dan budaya dalam bentuk kebijakan pemerintah nasional dan pemerintah setempat seperti yang terjadi di Indonesia dewasa ini. Dalam tulisan singkat ini akan ditunjukkan bahwa perjuangan hak-hak minoritas hanya mungkin berhasil jika masyarakat majemuk Indonesia kita perjuangkan untuk dirubah menjadi masyarakat multikultural. Karena dalam masyarakat multikultural itulah, hak-hak untuk berbeda diakui dan dihargai. Tulisan ini akan dimulai dengan penjelasan mengenai apa itu masyarakat Indonesia majemuk, yang seringkali salah diidentifikasi oleh para ahli dan orang awam sebagai masyarakat multikultural. Uraian berikutnya adalah mengenai dengan penjelasan mengenai apa itu golongan minoritas dalam kaitan atau pertentangannya dengan golongan dominan, dan disusul dengan penjelasan mengenai multikulturalisme. Tulisan akan diakhiri dengan saran mengenai bagaimana memperjuangkan hak-hak minoritas di Indonesia. Masyarakat Majemuk Indonesia Masyarakat majemuk terbentuk dari dipersatukannya masyarakat-masyarakat suku bangsa oleh sistem nasional, yang biasanya dilakukan secara paksa (by force) menjadi sebuah bangsa dalam wadah negara. Sebelum Perang Dunia kedua, masyarakat-masyarakat negara jajahan adalah contoh dari masyarakat majemuk. Sedangkan setelah Perang Dunia kedua contoh-contoh dari masyarakat majemuk antara lain, Indonesia, Malaysia, Afrika Selatan, dan Suriname. Ciri-ciri yang menyolok dan kritikal dari masyarakat majemuk adalah hubungan antara sistem nasional atau pemerintah nasional dengan masyarakat suku bangsa, dan hubungan di antara masyarakat suku bangsa yang dipersatukan oleh sistem nasional. Dalam perspektif hubungan kekuatan, sistem nasional atau pemerintahan nasional adalah yang dominan dan masyarakat-masyarakat suku bangsa adalah minoritas. Hubungan antara pemerintah nasional dengan masyarakat suku bangsa dalam masyarakat jajahan selalu diperantarai oleh golongan perantara, yang posisi ini di Hindia Belanda dipegang oleh golongan Cina, Arab, dan Timur Asing lainnya untuk kepentingan pasar. Sedangkan para sultan dan raja atau para bangsawan yang disukung oleh para birokrat (priyayi) digunakan untuk kepentingan pemerintahan dan penguasaan. Atau dipercayakan kepada para bangsawan dan priyayi untuk kelompok-kelompok suku bangsa yang digolongkan sebagai terbelakang atau primitif.
  • 6. 4.4. Perbedaan antara Kelompok Masyarakat Non Industri dan Industri 1. Masyarakat Non Industri Kita telah tahu secara garis besar bahwa, kelompok nasional atau organisasi kemasyarakatan non industri dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu kelompok primer (primary group) dan kelompok sekunder (secondary group). a. Kelompok primer Dalam kelompok primer, interaksi antar anggota terjalin lebih intensif, lebih erat, lebih akrab. Di karenakan para anggota kelompok sering berdialog, bertatap muka, sehingga mereka mengenal lebih dekat, lebih akrab dalam kelompok-kelompok primer bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati. Pembagian kerja atau pembagian tugas pada kelompok menerima serta menjalankan tugas tidak secara paksa, lebih dititik beratkan pada kesadaran, tanggung jawabpara anggota dan berlangsung atas dasar rasasimpati dan secara sukarela. Contoh-contoh kelompok primer, antara lain :keluarga, rukun tetangga, kelompok belajar,kelompok agama, dan lain sebagainya. b. Kelompok sekunder Antara anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tak Iangsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan. Oleh karena yaitu, sifat interaksi, pembagian kerja, pembagian kerja antar anggota kelompok di atur atas dasar pertimbangan-pertimbangan rasional, obyektif. Para anggota menerima pembagian kerja/pembagian tugas atas dasar kemampuan, keahlian tertentu, di samping dituntut dedikasi. Hal-hal semacam itu diperlukan untuk mencapai target dan tujuan tertentu yang telah di flot dalam program-program yang telah sama-sama disepakati. Contoh-contoh kelompok sekunder, misalnya: partai politik, perhimpunan serikat kerja/serikat buruh, organisasi profesi dan sebagainya. Berlatar belakang dari pengertian resmi dan tak resmi, maka tumbuh dan berkembang kelompok formal (formal group) atau lebih akrab dengan sebutan kelompok resmi, dan kelompok tidak resmi (informal group). Inti perbedaan yang terjadi adalah: Kelompok tidak resmi (informal group) tidak berstatus resmi dan tidak didukung oleh Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah tangga (ART) seperti yang lazim berlaku pada kelompok resmi.
  • 7. D. HUBUNGAN ANTARA INDIVIDU, KELUARGA, DAN MASYARAKAT 5.5. Makna Individu Individu merupakan unit terkecil pembentuk masyarakat. Dalam ilmu sosial, individu berarti juga bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Sebagai contoh, suatu keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Ayah merupakan individu dalam kelompok sosial tersebut, yang sudah tidak dapat dibagi lagi ke dalam satuan yang lebih kecil.Pada dasarnya, setiap individu memiliki ciri-ciri yang berbeda. Individu yang saling bergabung akan membentuk kelompok atau masyarakat. Individu tersebut akan memiliki karakteristik yang sama dengan kelompok dimana dirinya bergabung. 5.6. Makna Keluarga Keluarga dengan berbagai fungsi yang dijalankan adalah sebagai wahana dimana seorang individu mengalami proses sosialisasi yang pertama kali, sangat penting artinya dalam mengarahkan terbentuknya individu menjadi seorang yang berpribadi. Sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat, keluarga mempunyai korelasi fungsional dengan masyarakat tertentu, oleh karena itu dalam proses pengembangan individu menjadi seorang yang berpribadi hendaknya diarahkan sesuai dengan struktur masyarakat yang ada, sehingga seorang individu menjadi seorang yang dewasa dalam arti mampu mengendalikan diri dan melakukan hubungan-hubungan sosial di dalam masyarakat yang cukup majemuk. 5.7. Makna Masyarakat Masyarakat adalah kelompok manusia yang saling berinteraksi yang memiliki prasarana untuk kegiatan tersebut dan adanya saling keterikatan untuk mencapai tujuan bersama. Masyarakat adalah tempat kita bisa melihat dengan jelas proyeksi individu sebagai bagian keluarga, keluarga sebagai tempat terprosesnya, dan masyarakat adalah tempat kita melihat hasil dari proyeksi tersebut. Individu yang berada dalam masyarakat tertentu berarti ia berada pada suatu konteks budaya tertentu. Pada tahap inilah arti keunikan individu itu menjadi jelas dan bermakna, artinya akan dengan mudah dirumuskan gejala-gejalanya. Karena di sini akan terlibat individu sebagai perwujudan dirinya sendiri dan merupakan
  • 8. 5.8. Hubungan antara Individu, Keluarga, dan Masyarakat Aspek individu, keluarga, masyarakat adalah aspek-aspek sosial yang tidak bisa dipisahkan. Yakni, tidak akan pernah ada keluarga dan masyarakat apabila tidak ada individu. Sementara di pihak lain untuk mengembangkan eksistensinya sebagai manusia, maka individu membutuhkan keluarga dan masyarakat, yaitu media di mana individu dapat mengekspresikan aspek sosialnya serta menumbuhkembangkan perilakunya. Karena tak dapat dipungkiri bahwa perilaku sosial suatu individu tersebut bergantung dari keluarga dan masyarakat disekitarnya. Keluarga sebagai lingkungan pertama seorang individu memiliki peran paling besar dalam pembentukan sikap suatu individu, sedang masyarakat merupakan media sosialisasi seorang individu dalam menyampaikan ekspresinya secara lebih luas. Sehingga dapat menjadi suatu tolak ukur apakah sikapnya benar atau salah dalam suatu masyarakat tersebut.
  • 9. E. URBANISASI 6.1. Pengertian Urbanisasi Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi adalah masalah yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa didukung dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus segera dicarikan jalan keluarnya. Berbeda dengan perspektif ilmu kependudukan, definisi Urbanisasi berarti persentase penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Perpindahan manusia dari desa ke kota hanya salah satu penyebab urbanisasi. perpindahan itu sendiri dikategorikan 2 macam, yakni: Migrasi Penduduk dan Mobilitas Penduduk, Bedanya Migrasi penduduk lebih bermakna perpindahan penduduk dari desa ke kota yang bertujuan untuk tinggal menetap di kota. Sedangkan Mobilitas Penduduk berarti perpindahan penduduk yang hanya bersifat sementara atau tidak menetap. Untuk mendapatkan suatu niat untuk hijrah atau pergi ke kota dari desa, seseorang biasanya harus mendapatkan pengaruh yang kuat dalam bentuk ajakan, informasi media massa, impian pribadi, terdesak kebutuhan ekonomi, dan lain sebagainya.
  • 10. Faktor Penarik Terjadinya Urbanisasi - Kehidupan kota yang lebih modern - Sarana dan prasarana kota lebih lengkap - Lapangan pekerjaan di kota yang lebih luas - Pendidikan sekolah dan perguruan tinggi lebih baik dan berkualitas Faktor Pendorong Terjadinya Urbanisasi - Lahan pertanian semakin sempit - Merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya - Menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan di desa - Terbatasnya sarana dan prasarana di desa Keuntungan Urbanisasi - Memoderenisasikan warga desa - Menambah pengetahuan warga desa - Menjalin kerja sama yang baik antarwarga suatu daerah - Mengimbangi masyarakat kota dengan masyarakat desa
  • 11. 6.2. Proses Terjadinya Urbanisasi Pertama, pemerintah berkeinginan untuk sesegera mungkin meningkatkan proporsi penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Hal ini berkaitan dengan kenyataan bahwa meningkatnya penduduk daerah perkotaan akan berkaitan erat dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi negara. Data memperlihatkan bahwa suatu negara atau daerah dengan tingkat perekonomian yang lebih tinggi, juga memiliki tingkat urbanisasi yang lebih tinggi, dan sebaliknya. Negara-negara industri pada umumnya memiliki tingkat urbanisasi di atas 75 persen. Bandingkan dengan negara berkembang yang sekarang ini. Tingkat urbanisasinya masih sekitar 35 persen sampai dengan 40 persen saja. Kedua, terjadinya tingkat urbanisasi yang berlebihan, atau tidak terkendali, dapat menimbulkan berbagai permasalahan pada penduduk itu sendiri. Ukuran terkendali atau tidaknya proses urbanisasi biasanya dikenal dengan ukuran primacy rate, yang kurang lebih diartikan sebagai kekuatan daya tarik kota terbesar pada suatu negara atau wilayah terhadap kota-kota di sekitarnya. Makin besar tingkat primacy menunjukkan keadaan yang kurang baik dalam proses urbanisasi. Sayangnya data mutahir mengenai primacy rate di Indonesia tidak tersedia.
  • 12. BAB III PENUTUP 7.1. Kesimpulan Individu mempunyai peranan penting dalam sebuah lingkungan memikirkan sebuah jalan keluar dalam memenuhi semua keinginan yang dia mau dengan cara apa pun semua ia lakukan untuk memnuhi keinginan hasratnya, di dalam bersosialisai kita juga tidak boleh memikirkan kepentingan diri kita sendiri karena dengannya ada sifat seperti itu lah yang akan meembuat suatu lingkungan ada konflik. Manusia sebagai makhluk individu, tidak hanya dalam arti makhluk keseluruhan jiwa raga, melainkan juga dalam arti bahwa tiap-tiap orang itu merupakan pribadi (individu) yang khas menurut corak kepribadiannya, termasuk kelebihan serta kelemahannya. Mempunyai suatu keluarga yang harmonis dan juga dipenuhi akan rasa cinta dan kasih sayang tentu dambaan para umat kaum manusia di dunia ini, akan tetapi semua itu sudah tidak akan lengkap lagi bila tidak dibersamakan dengan interaksi sesama manusia keterkaitan terhadap lingkungan sangat lah penting di karenakan demi perkembangan pola pikir kita dan juga anggota keluarga. Kalau kita hanya berkeluarga saja tidak berbaur dengan orang lain maka tidak akan mungkin apa bila kalau keluarga kita sedang membutuhkan orang lain tidak ada yang membantu karena orang lain pun tidak akan tahu bila kita sedang mengalami sebuah cobaan, seandainya kita berbaur dan juga peduli terhadap orang lain maka tidak akan memungkinkan bila masyarakat akan membantu kesusahan kita dengan kemampuan yang ia bisa, masyarakat di sini juga amat sangat penting dikarenakan apa bila di suatu linkungan kita tidak mempunyai nilai kemasyarakatan yang amat peduli terhadap sesama manusia yang berada di lingkungan susah unuk mewujudkan semua itu. Kumpulan dari orang-orang tersebut harus ada yang mengatur untuk menjalanjan suatu organisai dengan kepemimpinan yang handal dan juga wajib ditiru bagi masyarakat lainnya, dengan ada semua itu maka mungkin perubahan pola pikir manusia akan berubah untuk menciptakan lingkungan yang berdasarkan niali kebersamaan, persahabatan, dan
  • 13. DAFTAR PUSTAKA: http://www.google.co.id/#hl=en&biw=1280&bih=709&sclient=psy-ab& q=pengertian+individu&oq=pengertian+indi&gs_l=hp.1.1.0l4.136927.1406 46.0.145052.15.12.0.2.2.1.1281.9108.2- 2j1j0j2j5j2.12.0.les%3B..0.0…1c.1.vvmGDHh049w&pbx=1&bav=on.2,or.r_gc.r_p w.r_qf.&fp=a9ee403b7c3ddf86&bpcl=35466521 http://www.google.co.id/#hl=en&sclient=psy-ab& q=faktor+faktor+yang+mempengaruhi+pertumbuhan+individu&oq=faktor +faktor+yang+mempengaruhi+pertumbuhan+individu&gs_l=hp.3…11913.140 41.6.15207.9.9.0.0.0.0.647.2821.4- 1j4.5.0.les%3B..0.0…1c.1.upDHyfDfM0E&pbx=1&bav=on.2,or.r_gc.r_pw.r_qf.&fp =a9ee403b7c3ddf86&bpcl=35466521&biw=1280&bih=673 http://www.pengertiandefinisi.com/2012/01/pengertian-pertumbuhan.html http://id.wikipedia.org/wiki/Keluarga http://arfanart.wordpress.com/2011/11/11/makalah-isd-bab-3/ http://ginadamar.wordpress.com/2012/10/23/tugas-ilmu-sosial-dasar-iii-pertumbuhan- individu/ http://rizky-yannuar.blogspot.com/2012/10/pertumbuhan-individu-fungsi-keluarga_ 22.html