1. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
1
Kegiatan Belajar III
Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan
Selamat berjumpa .
Masyarakat (sebagai terjemahan
istilah society) adalah sekelompok
orang yang membentuk sebuah sistem
semi tertutup (atau semi terbuka), di-mana
sebagian besar interaksi adalah
antara individu-individu yang berada
dalam kelompok tersebut. Lebih ab-straknya,
sebuah masyarakat adalah
suatu jaringan hubungan-hubungan
antar entitas-entitas. Masyarakat ada-lah
sebuah komunitas yang interde-penden
(saling tergantung satu sama
lain). Umumnya, istilah masyarakat di-gunakan
untuk mengacu sekelompok
orang yang hidup bersama dalam satu
komunitas yang teratur.
Kebudayaan atau budaya menurut
Bapak Antropologi Indonesia
Koenjtaraningrat (1996), adalah
keseluruhan sistem gagasan, tindakan
dan hasil karya manusia dalam rangka
kehidupan masyarakat yang dijadikan
milik diri manusia dengan belajar.
Pengertian tersebut merujuk pada
gagasan J. J Honigmann (1973) tentang
wujud kebudayaan atau disebut juga
‟gejala kebudayaan‟. Honigmann
membagi kebudayan kedalam tiga
wujud, yakni kebudayaan dalam wujud
ide, pola tindakan dan artefak atau
benda-benda.
Mengacu pada konsep diatas, jika
dikembalikan pada realita yang ada
di kehidupan bangsa Indonesia,
kiranya kita bisa memilah setiap wujud
kebudayaan yang ada, minimal dari
yang kita temui setiap harinya. Sejalan
dengan itu, kemudian akan muncul
pertanyaan klasik ”apakah ada yang
namanya budaya Indonesia?”serta
kaitannya dengan masyarakat.
Untuk lebih memahami apa sebenarn-ya
“Masyarakat pedesaan dan perkota-an”.
tersebut, berikut ini akan disajikan
pembahasan mengenai “Masyarakat
pedesaan dan perkotaan”meliputi tu-juh
sub unit pembahasan yaitu: 1) Defi-nisi
Masyarakat. , 2) unsure-unsur mas-yarakat,
3) syarat-syarat masyarakat,
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Kegiatan Belajar 4
2. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Dalam ilmu sosiologi kita mengenal
ada dua macam masyarakat, yaitu
masyarakat paguyuban dan masyarakat
petambayan.Masyarakat paguyuban
terdapat hubungan pribadi antara
anggota- anggota yang menimbulkan
suatu ikatan batin antara mereka.Kalau
pada masyarakat patambayan terdapat
hubungan pamrih antara anggota-anggota
nya.
b) Unsur-unsur suatu masyarakat
Masyarakat mengandung un-sur-
unsur seperti berikut ini :
• Paling tidak ada 2 orang indivi-du;
• Mereka menyadari satu kesatu-an
mereka;
• Jangka waktu dalam berhubun-gan
termasuk lama. Hubungan
itu melahirkan manusia yang
baru yang tetap selalu berko-munikasi
dan membuat berb-agai
aturan yang berhubungan
dengan keterkaitan/hubungan
antar masyarakat tersebut.
• Mereka menjadi sebuah sistem,
yang hidup secara bersama-sa-ma
yang pada akhirnya mela-hirkan
apa yang di sebut kultur
/ kebudayaan serta saling ber-hubungan
antara sesama mas-yarakat.
c) Syarat- Syarat Masyarakat
a. Harus ada perkumpulan manusia
dan harus banyak
b. Telaah bertempat tinggal da-lam
waktu lama disuatu daerah
tertentu.
c. Adanya aturan atau undang-un-dang
yang mengatur masyarakat
untuk menuju kepada kepentin-gan
dan tujuan bersama.
Bila dipandang cara terbentuk nya
masyarakat :
1. Masyarakat paksaan,misalnya
negara, masyarakat tawanan
2. Masyarakat mardeka
3. Masyarakat natur,yaitu masyara-kat
yang terjadi dengan sendiri
nya, seperti: geromboklan (har-de),
suku (stam), yang bertalian
karena hubungan darah atau
keturunan.
4. Masyarakat kultur,yaitu masyara-kat
yang terjadi karena kapan-tingn
kedunian atau kepercay-aan.
Masyarakat dipandang dari sudut
Antropologi terdapat dua type mas-yarakat:
1. Masyarakat kecil yang belum be-gitu
kompleks, belum mengenal
pembagian kerja, belum men-genal
tulisan, dan tehknologi nya
sederhana.
2. Masyarakat sudah kompleks,
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 2
3. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
yang sudah jauh menjalankan
spesialisasi dalam segala ber-masyarakat
bidang, kerena peng-etahuan
modern sudah maju,te-hknologi
pun sudah berkembang
dan sudah mengenal tulisan.
MASYARAKAT PEDESAAN DAN
PERKOTAAN.
Untuk lebih memerkaya pemahaman
Anda tentang Masyarakat pedesaan
dan perkotaan , coba identifikasi un-sur
penting yang terkandung di dalam
gambar di atas.
1…………………………………………………………
……………………………………………………………
…………................................................................
2. ………………………………………………………
……………………………………………………………
…………................................................................
Sekarang, cocokkan jawaban Sauda-ra
dengan uraian berikut di bawah
ini
Masyarakat Pedesaan
Pengertian pedesaan:
a. Menurut Sutardjo kartohadi kusu-ma
mengemukakan, desa adalah
suatu kesatuan hukum di mana
bertempat tinggal suatu mas-yarakat
pemerintahan sendiri.
b. Menurut bintarto,desa merupa-kan
perwujudan atau kesatuan
geografi, sosial ekonomi poli-tik,
dan kultural yang terdapat di
situ, dalam hubungannya dan
pengaruhnya secara timbal balik
dengan daerah lain.
Masyarakat Perkotaan
Masyarakat perkotaan sering di sebut
juga urban community. Pengertian
masyarakat kota lebih di tekankan pada
sifat sifat kehidupannya yang berbeda
dengan masyarakat pedesaan. Penger-tian
kota dapat dikenakan pada daerah
atau lingkungan komunitas tertentu
dengan tingkatan dalam struktur pe-merintahan.
Ciri-ciri Masyarakat Perdesaan dan Per-kotaan
Ciri-ciri Masyarakat Desa
a) Di dalam masyrakat pedesaan
di antara warganya mempunyai
hubungan lebih mendalm dan
erat bila dibandingkandengan
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 3
4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
pedesaan lainya diluar batas-batas
wilayahnya.
b) Sistem kehidupan umumnya
berkelompok dengan dasar
kekeluargaan/paguyuban.
c) Sebagian besar warga masyarakat
pedesaan hidup dari pernian,
pekerjaan –pekejaan yang bukan
pertanian merupakn pekerjaan
sambilan yang biasanya sebagai
pengisi waktu luang.
d) Masyarakat tersebut homogen,
seperti dalam hal mata
pencarian,agama,adat istiadat
dan sebagainya. Tetapi,
sebenarnya di dalam masyarakat
pedesaan kita ini mengenal
bermacam-macam gejala,
diantaranya:
a. Konflik (Pertengkaran)
b. KontraversiPertentangan)
c. Kompetisi (Persiapan)
d. Kegiatan pada masyarakat
pedesaan
Ciri-ciri Masyarakat Perkotaan
1. Kehidupan keagamaan berkurang
bila dibandingkan denganke-hidupan
keagamaan di desa .Cara
kehidupan perkotaanmempunyai
kecenderungan ke arah kedun-iawian,
bila di bandingkan den-gan
kehidupan warga masyarakat
desa yang cenderung ke arah kea-gamaan.
2. Orang kota pada umumnya dapat
mengurus diri sendiri tanpa ber-gantung
pada orang-orang lain.
3. Pembagian kerja di antara war-ga-
warga kota juga lebih tegas
dan mempunyai batas- batas
yang nyata.
4. lebih mudah mendapatkan peker-jaan.
pekerjaan para warga desa
lebih bersifat seragam, terutama
dalam bidang bertani. Lain haln-ya
di kota ,pembagian kerja sudah
meluas, sudah ada macam-ma-cam
kegiatan industri,sehingga
tidak hanya terbatas pada satu
sektor pekerjaan.
5. jalan pikiran rasional yang pada
umumnya di anut oleh masyarakat
perkotaan
6. jalan kehidupan yang cepat di
kota-kota,mengakibatkan pent-ingnya
faktor waktu bagi warga
kota,sehingga pembagian waktu
yang teliti sangat penting.Untuk
mengejar kebutuhan- kebutuhan
seorang individu.
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 4
5. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
7. perubahan-perubahan sosial tam-pak
dengan nyata di kota-kota,
sebab kota-kota biasanya terbuka
dalam menerima pengaru-pen-garuh
dari luar, hal ini sering me-nimbulkan
pertentangan antara
golongan tua dengan golongan
muda. Oleh karena itu golongan
muda yang sepenuhnya belum
terwujud kepribadiannya, lebih
senang mengikuti pola-pola baru-dalam
kehidupannya.
Perbedaan Masyarakat Perdesaan
dan Perkotaan
Dalam masyarakat modern, sering
dibedakan antara masyarakat pedes-aan
(rural community) dan masyarakat
perkotaan (urban community). Perbe-daan
tersebut sebenarnya tidak mem-punyai
hubungan dengan pengertian
masyarakat sederhana, karena dalam
masyarakat modern, betapa pun keciln-ya
suatu desa, pasti ada pengaruh-pen-garuh
dari kota. Perbedaan masyarakat
pedesaan dan masyarakat perkotaan,
pada hakekatnya bersifat gradual.
Kita dapat membedakan antara masya-rakat
desa dan masyarakat kota yang
masing-masing punya karakteristik
tersendiri. Masing-masing punya sistem
yang mandiri, dengan fungsi-fungsi so-sial,
struktur serta proses-proses sosial
yang sangat berbeda, bahkan kadang-kadang
dikatakan “berlawanan” pula.
Perbedaan ciri antara kedua sistem
tersebut dapat diungkapkan secara
singkat sebagai berikut:
Warga suatu masyarakat pedesaan
mempunyai hubungan yang lebih erat
dan lebih mendalam ketimbang hubun-gan
mereka dengan warga masyarakat
pedesaan lainnya. Sistem kehidupan bi-asanya
berkelompok atas dasar sistem
kekeluargaan, Selanjutnya dijelaskan
ciri-ciri relasi sosial yang ada di desa
itu, adalah pertama-tama, hubungan
kekerabatan. Sistem kekerabatan dan
kelompok kekerabatan masih me-megang
peranan penting. Penduduk
masyarakat pedesaan pada umumnya
hidup dari pertanian, walaupun terlihat
adanya tukang kayu, tukang genteng
dan bata, tukang membuat gula, akan
tetapi inti pekerjaan penduduk ada-lah
pertanian. Pekerjaan-pekerjaan di
samping pertanian, hanya merupakan
pekerjaan sambilan saja.
Golongan orang-orang tua pada mas-yarakat
pedesaan umumnya meme-gang
peranan penting. Orang akan
selalu meminta nasihat kepada mereka
apabila ada kesulitan-kesulitan yang di-hadapi.
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 5
6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Ada beberapa ciri yang dapat dipergu-nakan
sebagai petunjuk untuk mem-bedakan
antara desa dan kota. Dengan
melihat perbedaan perbedaan yang
ada mudah mudahan akan dapat men-gurangi
kesulitan dalam menentukan
apakah suatu masyarakat dapat dise-but
sebagi masyarakat pedesaan atau
masyarakat perkotaan.
1) jumlah dan kepadatan penduduk
2) lingkungan hidup
3) mata pencaharian
4) corak kehidupan sosial
5) stratifiksi sosial
6) mobilitas sosial
7) pola interaksi sosial
8) solidaritas sosial
9) kedudukan dalam hierarki sistem
administrasi nasional
Sumber daya yang ada di Pedesaan
dan Perkotaan dalam upaya keseha-tan
ibu dan anak
1) Sumber daya manusia : Jumlah
penduduk yang cukup ting-gi
dapat dipakai sebagai mod-al
dasar pembangunan, bila
dibarengi dengan kwalitas yang
cukup memadai. Bila sebalikn-ya
akan menjadi beban dalam
upaya kesehatan ibu dan anak.
Begitu pula dari segi tenaga
kesehatan baik yang bersumber
dari swadaya masyarakat seperti
kader kesehatan, dukun terlatih
akan mendukung upaya keseha-tan
ibu dan anak.
2) Sumber daya sarana kesehatan :
Kwantitas & kwalitas sarana pe-layanan
kesehatan seperti Ru-mah
sakit, Puskesmas, Puskemas
Pembantu, Polindes, Posyandu
dsb, yang ada baik di perkotaan
dan pedesaan akan mempunyai
arti penting dalam upaya kese-hatan
ibu dan anak. Begitu pula
dalam kesediaan peralatan medis
dan non medis, bahan medis dan
non medis serta obat-obatan.
3) Sumber daya dana kesehatan :
Kecukupan dalam pembiayaan
kesehatan terutama untuk pe-layanan
kesehatan ibu dan anak
mempunyai arti penting yang
sangat besar dalam kelancar-an
program-program kesehatan
yang ada.
4) Teknologi dan pemilihan metode
dalam upaya pelayanan keseha-tan
ibu dan anak akan memban-tu
meningkatkan derajat keseha-tan
masyarakat.
Masalah-masalah Masyarakat Desa
dan Kota
Permasalahan masyarakat di pedes-aan
terkait dengan sektor sosial sep-erti
usaha-usaha perikemanusiaan,
pendidikan yang masih rendah teru-tama
kaum perempuannya dan masih
rendahnya status kesehatan masyarkat.
Dari sektor ekonomi sarana prasana
untuk produksi barang dan jasa masih
kurang begitu pula dari sektor budaya
: masih kentalnya adat-istiadat seh-
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 6
7. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
ingga lebih lambat dalam menerima
perubahan. Untuk itu diperlukan pem-bangunan
masyarakat dan Pembangu-nan
desa dengan pendekatan kepada
masyarakat serta pendekatan organi-sasi
untuk bersama-sama membangun
masyarakat.
Permasalahan daerah perkotaan yang
paling mendasar adalah tingginya ke-padatan
penduduk sebagai akibat dari
tingginya pertumbuhan penduduk.
Hal ini mengakibatkan turunnya kuan-titas
dan kualitas fasilitas masyarakat
kota seperti air minum, kesehatan,
transportasi dsb. Untuk itu diperlukan
program perbaikan kampung, pemba-ngunan
perumahan murah, peningka-tan
kuantitas dan kualitas air minum,
sistem sanitasi, fasilitas pendidikan
dasar & menengah, fasilitas kesehatan,
dan pusat-pusat perbelanjaan.
Hubungan Masyarakat Pedes-aan-
Perkotaan
M a s -
yarakat pedes-aan
dan perko-taan
bukanlah
dua komonitas
yang terpisah
sama sekali
satu sama lain.
Bahkan dalam
keadaan yang
wajar diantara keduanya terdapat
hubungan yang erat. Bersifat ketergan-tungan,
karena diantara mereka saling
membutuhkan. Kota tergantung pada
dalam memenuhi kebutuhan warganya
akan bahan bahan pangan seperti ber-as
sayur mayur , daging dan ikan.
Desa juga merupakan sumber tenaga
kasar bagi bagi jenis jenis pekerjaan
tertentu dikota. Misalnya saja buruh
bangunan dalam proyek proyek pe-rumahan.
Proyek pembangunan atau
perbaikan jalan raya atau jembatan
dan tukang becak. Mereka ini biasanya
adalah pekerja pekerja musiman. Pada
saat musim tanam mereka, sibuk beker-ja
di sawah. Bila pekerjaan dibidang
pertanian mulai menyurut, sementara
menunggu masa panen mereka mer-antau
ke kota terdekat untuk melaku-kan
pekerjaan apa saja yang tersedia.
Sebaliknya, kota menghasilkan ba-rang-
barang yagn juga diperlukan
oleh orang desa seperti bahan-bah-an
pakaian, alat dan obat pembasmi
hama pertanian, minyak tanah, obat-obatn
untuk memelihara kesehatan
dan transportasi. Dalam kenyataannya
hal ideal tersebut kadang-kadang ti-dak
terwujud karena adanya beberapa
pembatas. Jumlah penduduk semakin
meningkat, tidak terkecuali di pedes-aan.
Padahal luas lahan pertanian dan
tanah sulit bertambah, terutama di-daerah
yang seudah lama berkembang
seperti pulau jawa. Peningkatan jum-lah
penduduk tanpa diimbangi dengan
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 7
8. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
perluasan kesempatan kerja ini pada
akhirnya berakibat bahwa di pedes-aan
terdapat banyak orang yangtidak
mempunyai mata pencaharian tetap.
Mereka merupakan pengangguran,
baik sebagai pengangguran penuh
maupun setengah penuh.
“Interface”, dapat diartikan adanya ka-wasan
perkotaan yang tumpang-tindih
dengan kawasan perdesaan, nampa-knya
persoalan tersebut sederhana,
bukankah telah ada alat transportasi,
pelayanan kesehatan, fasilitas pendi-dikan,
pasar, dan rumah makan dan
lain sebagainya, yang mempertemu-kan
kebutuhan serta sifat kedesaan
dan kekotaan.
Hubungan kota-desa cenderung ter-jadi
secara alami yaitu yang kuat akan
menang, karena itu dalam hubungan
desa-kota, makin besar suatu kota ma-kin
berpengaruh dan makin menentu-kan
kehidupan perdesaan.
Secara teoristik, kota merubah atau
paling mempengaruhi desa melalui
beberapa cara seperti:
(i) Ekspansi kota ke desa, atau
boleh dibilang perluasan ka-wasan
perkotaan dengan mer-ubah
atau mengambil kawasan
perdesaan. Ini terjadi di semua
kawasan perkotaan dengan
besaran dan kecepatan yang
beraneka ragam;
(ii) Invasi kota , pembangunan
kota baru seperti misalnya Bat-am
dan banyak kota baru seki-tar
Jakarta merubah perdesaan
menjadi perkotaan. Sifat kede-saan
lenyap atau hilang dan
sepenuhnya diganti dengan
perkotaan;
(iii) Penetrasi kota ke desa, ma-suknya
produk, prilaku dan
nilai kekotaan ke desa. Proses
ini yang sesungguhnya banyak
terjadi;
(iv) ko-operasi kota-desa, pada
umumnya berupa pengangka-tan
produk yang bersifat kede-saan
ke kota.
Dari keempat hubungan desa-kota
tersebut kesemuanya diprakarsai pi-hak
dan orang kota. Proses sebaliknya
hampir tidak pernah terjadi, oleh kare-na
itulah berbagai permasalahan dan
gagasan yang dikembangkan pada
umumnya dikaitkan dalam kehidupan
dunia yang memang akan mengkota.
Perkembangan kota merupakan mani-festasi
dari pola-pola kehidupan sosial,
ekonomi, kebudayaan dan politik. Ke-semuanya
akan tercermin dalam kom-ponen-
komponen yang membentuk
stuktur kota tersebut. Secara umum
dapat dikenal bahwa suatu lingkungan
perkotaan seyogyanya mengandung 5
unsur yang meliputi :
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 8
9. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
1. Wisma : unsur ini merupakan
bagian ruang kota yang diper-gunakan
untuk tempat berlind-ung
terhadap alam sekelilingn-ya,
serta untuk melangsungkan
kegiatan-kegiatan sosial da-lam
keluarga. Unsur wisma ini
menghadapkan
1. dapat mengembangkan
daerah perumahan pen-duduk
yang sesuai den-gan
pertambahan kebu-tuhan
penduduk untu
masa mendatang
2. memperbaiki keadaan
lingkungan perumahan
yang telah ada agar dapat
mencapai standar mutu
kehidpan yang layak, dan
memberikan nilai-nilai
lingkungan yang aman
dan menyenangkan
2. Karya : unsure ini merupakan
syarat yang utama bagi eksis-tensi
suatu kota, karena unsure
ini merupakan jaminan bagi ke-hidupan
bermasyarakat.
3. Marga : unsure ini merupakan
ruang perkotaan yang berfung-si
untuk menyelenggarakan
hubungan antara suatu tempat
dengan tempat lainnya didalam
kota, serta hubungan antara
kota itu dengan kota lain atau
daerah lainnya.
4. Suka : unsure ini merupakan
bagian dari ruang perkotaan
untuk memenuhi kebutuhan
penduduk akan fasilitas hibu-ran,
rekreasi, pertamanan, ke-budayaan
dan kesenian
5. Penyempurna : unsure ini mer-upakan
bagian yang penting
bagi suatu kota, tetapi belum
secara tepat tercakup ke dalam
keempat unsur termasuk fasili-tas
pendidikan dan kesehatan,
fasiltias keagamaan, perkubu-ran
kota dan jaringan utilitas
kota.
Salah satu bentuk hubungan antara
kota dan desa adalah :
a). Urbanisasi dan Urbanisme
b) Sebab-sebab Urbanisasi
1) Faktor-faktor yang men-dorong
penduduk desa un-tuk
meninggalkan daerah ke-diamannya
(Push factors.
2) Faktor-faktor yang ada diko-ta
yang menarik penduduk
TES FORMA-TIF
desa untuk pindah dan men-etap
dikota (pull factors)
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 9
10. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
• Hal – hal yang termasuk push
factor antara lain :
1. Bertambahnya penduduk seh-ingga
tidak seimbang dengan
persediaan lahan pertanian,
2. Terdesaknya kerajinan rumah di
desa oleh produk industri mod-ern.
3. Penduduk desa, terutama kaum
muda, merasa tertekan oleh
oleh adat istiadat yang ketat
sehingga mengakibatkan suatu
cara hidup yang monoton.
4. Didesa tidak banyak kesempa-tan
untuk menambah ilmu pen-getahuan.
5. Kegagalan panen yang disebab-kan
oleh berbagai hal, seperti
banjir, serangan hama, kemarau
panjang, dsb. Sehingga memak-sa
penduduk desa untuk men-cari
penghidupan lain dikota.
• Hal – hal yang termasuk pull
factor antara lain :
1. Penduduk desa kebanyakan be-ranggapan
bahwa dikota ban-yak
pekerjaan dan lebih mudah
untuk mendapatkan penghasi-lan
2. Dikota lebih banyak kesempa-tan
untuk mengembangkan
usaha kerajinan rumah menjadi
industri kerajinan.
3. Pendidikan terutama pendi-dikan
lanjutan, lebih banyak
dikota dan lebih mudah didapat.
4. Kota dianggap mempunyai
tingkat kebudayaan yang lebih
tinggi dan merupakan tempat
pergaulan dengan segala ma-cam
kultur manusianya.
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 10