SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
1 
Kegiatan Belajar III 
Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan 
Selamat berjumpa . 
Masyarakat (sebagai terjemahan 
istilah society) adalah sekelompok 
orang yang membentuk sebuah sistem 
semi tertutup (atau semi terbuka), di-mana 
sebagian besar interaksi adalah 
antara individu-individu yang berada 
dalam kelompok tersebut. Lebih ab-straknya, 
sebuah masyarakat adalah 
suatu jaringan hubungan-hubungan 
antar entitas-entitas. Masyarakat ada-lah 
sebuah komunitas yang interde-penden 
(saling tergantung satu sama 
lain). Umumnya, istilah masyarakat di-gunakan 
untuk mengacu sekelompok 
orang yang hidup bersama dalam satu 
komunitas yang teratur. 
Kebudayaan atau budaya menurut 
Bapak Antropologi Indonesia 
Koenjtaraningrat (1996), adalah 
keseluruhan sistem gagasan, tindakan 
dan hasil karya manusia dalam rangka 
kehidupan masyarakat yang dijadikan 
milik diri manusia dengan belajar. 
Pengertian tersebut merujuk pada 
gagasan J. J Honigmann (1973) tentang 
wujud kebudayaan atau disebut juga 
‟gejala kebudayaan‟. Honigmann 
membagi kebudayan kedalam tiga 
wujud, yakni kebudayaan dalam wujud 
ide, pola tindakan dan artefak atau 
benda-benda. 
Mengacu pada konsep diatas, jika 
dikembalikan pada realita yang ada 
di kehidupan bangsa Indonesia, 
kiranya kita bisa memilah setiap wujud 
kebudayaan yang ada, minimal dari 
yang kita temui setiap harinya. Sejalan 
dengan itu, kemudian akan muncul 
pertanyaan klasik ”apakah ada yang 
namanya budaya Indonesia?”serta 
kaitannya dengan masyarakat. 
Untuk lebih memahami apa sebenarn-ya 
“Masyarakat pedesaan dan perkota-an”. 
tersebut, berikut ini akan disajikan 
pembahasan mengenai “Masyarakat 
pedesaan dan perkotaan”meliputi tu-juh 
sub unit pembahasan yaitu: 1) Defi-nisi 
Masyarakat. , 2) unsure-unsur mas-yarakat, 
3) syarat-syarat masyarakat, 
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Kegiatan Belajar 4
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
Dalam ilmu sosiologi kita mengenal 
ada dua macam masyarakat, yaitu 
masyarakat paguyuban dan masyarakat 
petambayan.Masyarakat paguyuban 
terdapat hubungan pribadi antara 
anggota- anggota yang menimbulkan 
suatu ikatan batin antara mereka.Kalau 
pada masyarakat patambayan terdapat 
hubungan pamrih antara anggota-anggota 
nya. 
b) Unsur-unsur suatu masyarakat 
Masyarakat mengandung un-sur- 
unsur seperti berikut ini : 
• Paling tidak ada 2 orang indivi-du; 
• Mereka menyadari satu kesatu-an 
mereka; 
• Jangka waktu dalam berhubun-gan 
termasuk lama. Hubungan 
itu melahirkan manusia yang 
baru yang tetap selalu berko-munikasi 
dan membuat berb-agai 
aturan yang berhubungan 
dengan keterkaitan/hubungan 
antar masyarakat tersebut. 
• Mereka menjadi sebuah sistem, 
yang hidup secara bersama-sa-ma 
yang pada akhirnya mela-hirkan 
apa yang di sebut kultur 
/ kebudayaan serta saling ber-hubungan 
antara sesama mas-yarakat. 
c) Syarat- Syarat Masyarakat 
a. Harus ada perkumpulan manusia 
dan harus banyak 
b. Telaah bertempat tinggal da-lam 
waktu lama disuatu daerah 
tertentu. 
c. Adanya aturan atau undang-un-dang 
yang mengatur masyarakat 
untuk menuju kepada kepentin-gan 
dan tujuan bersama. 
Bila dipandang cara terbentuk nya 
masyarakat : 
1. Masyarakat paksaan,misalnya 
negara, masyarakat tawanan 
2. Masyarakat mardeka 
3. Masyarakat natur,yaitu masyara-kat 
yang terjadi dengan sendiri 
nya, seperti: geromboklan (har-de), 
suku (stam), yang bertalian 
karena hubungan darah atau 
keturunan. 
4. Masyarakat kultur,yaitu masyara-kat 
yang terjadi karena kapan-tingn 
kedunian atau kepercay-aan. 
Masyarakat dipandang dari sudut 
Antropologi terdapat dua type mas-yarakat: 
1. Masyarakat kecil yang belum be-gitu 
kompleks, belum mengenal 
pembagian kerja, belum men-genal 
tulisan, dan tehknologi nya 
sederhana. 
2. Masyarakat sudah kompleks, 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 2
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
yang sudah jauh menjalankan 
spesialisasi dalam segala ber-masyarakat 
bidang, kerena peng-etahuan 
modern sudah maju,te-hknologi 
pun sudah berkembang 
dan sudah mengenal tulisan. 
MASYARAKAT PEDESAAN DAN 
PERKOTAAN. 
Untuk lebih memerkaya pemahaman 
Anda tentang Masyarakat pedesaan 
dan perkotaan , coba identifikasi un-sur 
penting yang terkandung di dalam 
gambar di atas. 
1………………………………………………………… 
…………………………………………………………… 
…………................................................................ 
2. ……………………………………………………… 
…………………………………………………………… 
…………................................................................ 
Sekarang, cocokkan jawaban Sauda-ra 
dengan uraian berikut di bawah 
ini 
Masyarakat Pedesaan 
Pengertian pedesaan: 
a. Menurut Sutardjo kartohadi kusu-ma 
mengemukakan, desa adalah 
suatu kesatuan hukum di mana 
bertempat tinggal suatu mas-yarakat 
pemerintahan sendiri. 
b. Menurut bintarto,desa merupa-kan 
perwujudan atau kesatuan 
geografi, sosial ekonomi poli-tik, 
dan kultural yang terdapat di 
situ, dalam hubungannya dan 
pengaruhnya secara timbal balik 
dengan daerah lain. 
Masyarakat Perkotaan 
Masyarakat perkotaan sering di sebut 
juga urban community. Pengertian 
masyarakat kota lebih di tekankan pada 
sifat sifat kehidupannya yang berbeda 
dengan masyarakat pedesaan. Penger-tian 
kota dapat dikenakan pada daerah 
atau lingkungan komunitas tertentu 
dengan tingkatan dalam struktur pe-merintahan. 
Ciri-ciri Masyarakat Perdesaan dan Per-kotaan 
Ciri-ciri Masyarakat Desa 
a) Di dalam masyrakat pedesaan 
di antara warganya mempunyai 
hubungan lebih mendalm dan 
erat bila dibandingkandengan 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 3
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
pedesaan lainya diluar batas-batas 
wilayahnya. 
b) Sistem kehidupan umumnya 
berkelompok dengan dasar 
kekeluargaan/paguyuban. 
c) Sebagian besar warga masyarakat 
pedesaan hidup dari pernian, 
pekerjaan –pekejaan yang bukan 
pertanian merupakn pekerjaan 
sambilan yang biasanya sebagai 
pengisi waktu luang. 
d) Masyarakat tersebut homogen, 
seperti dalam hal mata 
pencarian,agama,adat istiadat 
dan sebagainya. Tetapi, 
sebenarnya di dalam masyarakat 
pedesaan kita ini mengenal 
bermacam-macam gejala, 
diantaranya: 
a. Konflik (Pertengkaran) 
b. KontraversiPertentangan) 
c. Kompetisi (Persiapan) 
d. Kegiatan pada masyarakat 
pedesaan 
Ciri-ciri Masyarakat Perkotaan 
1. Kehidupan keagamaan berkurang 
bila dibandingkan denganke-hidupan 
keagamaan di desa .Cara 
kehidupan perkotaanmempunyai 
kecenderungan ke arah kedun-iawian, 
bila di bandingkan den-gan 
kehidupan warga masyarakat 
desa yang cenderung ke arah kea-gamaan. 
2. Orang kota pada umumnya dapat 
mengurus diri sendiri tanpa ber-gantung 
pada orang-orang lain. 
3. Pembagian kerja di antara war-ga- 
warga kota juga lebih tegas 
dan mempunyai batas- batas 
yang nyata. 
4. lebih mudah mendapatkan peker-jaan. 
pekerjaan para warga desa 
lebih bersifat seragam, terutama 
dalam bidang bertani. Lain haln-ya 
di kota ,pembagian kerja sudah 
meluas, sudah ada macam-ma-cam 
kegiatan industri,sehingga 
tidak hanya terbatas pada satu 
sektor pekerjaan. 
5. jalan pikiran rasional yang pada 
umumnya di anut oleh masyarakat 
perkotaan 
6. jalan kehidupan yang cepat di 
kota-kota,mengakibatkan pent-ingnya 
faktor waktu bagi warga 
kota,sehingga pembagian waktu 
yang teliti sangat penting.Untuk 
mengejar kebutuhan- kebutuhan 
seorang individu. 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 4
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
7. perubahan-perubahan sosial tam-pak 
dengan nyata di kota-kota, 
sebab kota-kota biasanya terbuka 
dalam menerima pengaru-pen-garuh 
dari luar, hal ini sering me-nimbulkan 
pertentangan antara 
golongan tua dengan golongan 
muda. Oleh karena itu golongan 
muda yang sepenuhnya belum 
terwujud kepribadiannya, lebih 
senang mengikuti pola-pola baru-dalam 
kehidupannya. 
Perbedaan Masyarakat Perdesaan 
dan Perkotaan 
Dalam masyarakat modern, sering 
dibedakan antara masyarakat pedes-aan 
(rural community) dan masyarakat 
perkotaan (urban community). Perbe-daan 
tersebut sebenarnya tidak mem-punyai 
hubungan dengan pengertian 
masyarakat sederhana, karena dalam 
masyarakat modern, betapa pun keciln-ya 
suatu desa, pasti ada pengaruh-pen-garuh 
dari kota. Perbedaan masyarakat 
pedesaan dan masyarakat perkotaan, 
pada hakekatnya bersifat gradual. 
Kita dapat membedakan antara masya-rakat 
desa dan masyarakat kota yang 
masing-masing punya karakteristik 
tersendiri. Masing-masing punya sistem 
yang mandiri, dengan fungsi-fungsi so-sial, 
struktur serta proses-proses sosial 
yang sangat berbeda, bahkan kadang-kadang 
dikatakan “berlawanan” pula. 
Perbedaan ciri antara kedua sistem 
tersebut dapat diungkapkan secara 
singkat sebagai berikut: 
Warga suatu masyarakat pedesaan 
mempunyai hubungan yang lebih erat 
dan lebih mendalam ketimbang hubun-gan 
mereka dengan warga masyarakat 
pedesaan lainnya. Sistem kehidupan bi-asanya 
berkelompok atas dasar sistem 
kekeluargaan, Selanjutnya dijelaskan 
ciri-ciri relasi sosial yang ada di desa 
itu, adalah pertama-tama, hubungan 
kekerabatan. Sistem kekerabatan dan 
kelompok kekerabatan masih me-megang 
peranan penting. Penduduk 
masyarakat pedesaan pada umumnya 
hidup dari pertanian, walaupun terlihat 
adanya tukang kayu, tukang genteng 
dan bata, tukang membuat gula, akan 
tetapi inti pekerjaan penduduk ada-lah 
pertanian. Pekerjaan-pekerjaan di 
samping pertanian, hanya merupakan 
pekerjaan sambilan saja. 
Golongan orang-orang tua pada mas-yarakat 
pedesaan umumnya meme-gang 
peranan penting. Orang akan 
selalu meminta nasihat kepada mereka 
apabila ada kesulitan-kesulitan yang di-hadapi. 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 5
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
Ada beberapa ciri yang dapat dipergu-nakan 
sebagai petunjuk untuk mem-bedakan 
antara desa dan kota. Dengan 
melihat perbedaan perbedaan yang 
ada mudah mudahan akan dapat men-gurangi 
kesulitan dalam menentukan 
apakah suatu masyarakat dapat dise-but 
sebagi masyarakat pedesaan atau 
masyarakat perkotaan. 
1) jumlah dan kepadatan penduduk 
2) lingkungan hidup 
3) mata pencaharian 
4) corak kehidupan sosial 
5) stratifiksi sosial 
6) mobilitas sosial 
7) pola interaksi sosial 
8) solidaritas sosial 
9) kedudukan dalam hierarki sistem 
administrasi nasional 
Sumber daya yang ada di Pedesaan 
dan Perkotaan dalam upaya keseha-tan 
ibu dan anak 
1) Sumber daya manusia : Jumlah 
penduduk yang cukup ting-gi 
dapat dipakai sebagai mod-al 
dasar pembangunan, bila 
dibarengi dengan kwalitas yang 
cukup memadai. Bila sebalikn-ya 
akan menjadi beban dalam 
upaya kesehatan ibu dan anak. 
Begitu pula dari segi tenaga 
kesehatan baik yang bersumber 
dari swadaya masyarakat seperti 
kader kesehatan, dukun terlatih 
akan mendukung upaya keseha-tan 
ibu dan anak. 
2) Sumber daya sarana kesehatan : 
Kwantitas & kwalitas sarana pe-layanan 
kesehatan seperti Ru-mah 
sakit, Puskesmas, Puskemas 
Pembantu, Polindes, Posyandu 
dsb, yang ada baik di perkotaan 
dan pedesaan akan mempunyai 
arti penting dalam upaya kese-hatan 
ibu dan anak. Begitu pula 
dalam kesediaan peralatan medis 
dan non medis, bahan medis dan 
non medis serta obat-obatan. 
3) Sumber daya dana kesehatan : 
Kecukupan dalam pembiayaan 
kesehatan terutama untuk pe-layanan 
kesehatan ibu dan anak 
mempunyai arti penting yang 
sangat besar dalam kelancar-an 
program-program kesehatan 
yang ada. 
4) Teknologi dan pemilihan metode 
dalam upaya pelayanan keseha-tan 
ibu dan anak akan memban-tu 
meningkatkan derajat keseha-tan 
masyarakat. 
Masalah-masalah Masyarakat Desa 
dan Kota 
Permasalahan masyarakat di pedes-aan 
terkait dengan sektor sosial sep-erti 
usaha-usaha perikemanusiaan, 
pendidikan yang masih rendah teru-tama 
kaum perempuannya dan masih 
rendahnya status kesehatan masyarkat. 
Dari sektor ekonomi sarana prasana 
untuk produksi barang dan jasa masih 
kurang begitu pula dari sektor budaya 
: masih kentalnya adat-istiadat seh- 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 6
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
ingga lebih lambat dalam menerima 
perubahan. Untuk itu diperlukan pem-bangunan 
masyarakat dan Pembangu-nan 
desa dengan pendekatan kepada 
masyarakat serta pendekatan organi-sasi 
untuk bersama-sama membangun 
masyarakat. 
Permasalahan daerah perkotaan yang 
paling mendasar adalah tingginya ke-padatan 
penduduk sebagai akibat dari 
tingginya pertumbuhan penduduk. 
Hal ini mengakibatkan turunnya kuan-titas 
dan kualitas fasilitas masyarakat 
kota seperti air minum, kesehatan, 
transportasi dsb. Untuk itu diperlukan 
program perbaikan kampung, pemba-ngunan 
perumahan murah, peningka-tan 
kuantitas dan kualitas air minum, 
sistem sanitasi, fasilitas pendidikan 
dasar & menengah, fasilitas kesehatan, 
dan pusat-pusat perbelanjaan. 
Hubungan Masyarakat Pedes-aan- 
Perkotaan 
M a s - 
yarakat pedes-aan 
dan perko-taan 
bukanlah 
dua komonitas 
yang terpisah 
sama sekali 
satu sama lain. 
Bahkan dalam 
keadaan yang 
wajar diantara keduanya terdapat 
hubungan yang erat. Bersifat ketergan-tungan, 
karena diantara mereka saling 
membutuhkan. Kota tergantung pada 
dalam memenuhi kebutuhan warganya 
akan bahan bahan pangan seperti ber-as 
sayur mayur , daging dan ikan. 
Desa juga merupakan sumber tenaga 
kasar bagi bagi jenis jenis pekerjaan 
tertentu dikota. Misalnya saja buruh 
bangunan dalam proyek proyek pe-rumahan. 
Proyek pembangunan atau 
perbaikan jalan raya atau jembatan 
dan tukang becak. Mereka ini biasanya 
adalah pekerja pekerja musiman. Pada 
saat musim tanam mereka, sibuk beker-ja 
di sawah. Bila pekerjaan dibidang 
pertanian mulai menyurut, sementara 
menunggu masa panen mereka mer-antau 
ke kota terdekat untuk melaku-kan 
pekerjaan apa saja yang tersedia. 
Sebaliknya, kota menghasilkan ba-rang- 
barang yagn juga diperlukan 
oleh orang desa seperti bahan-bah-an 
pakaian, alat dan obat pembasmi 
hama pertanian, minyak tanah, obat-obatn 
untuk memelihara kesehatan 
dan transportasi. Dalam kenyataannya 
hal ideal tersebut kadang-kadang ti-dak 
terwujud karena adanya beberapa 
pembatas. Jumlah penduduk semakin 
meningkat, tidak terkecuali di pedes-aan. 
Padahal luas lahan pertanian dan 
tanah sulit bertambah, terutama di-daerah 
yang seudah lama berkembang 
seperti pulau jawa. Peningkatan jum-lah 
penduduk tanpa diimbangi dengan 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 7
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
perluasan kesempatan kerja ini pada 
akhirnya berakibat bahwa di pedes-aan 
terdapat banyak orang yangtidak 
mempunyai mata pencaharian tetap. 
Mereka merupakan pengangguran, 
baik sebagai pengangguran penuh 
maupun setengah penuh. 
“Interface”, dapat diartikan adanya ka-wasan 
perkotaan yang tumpang-tindih 
dengan kawasan perdesaan, nampa-knya 
persoalan tersebut sederhana, 
bukankah telah ada alat transportasi, 
pelayanan kesehatan, fasilitas pendi-dikan, 
pasar, dan rumah makan dan 
lain sebagainya, yang mempertemu-kan 
kebutuhan serta sifat kedesaan 
dan kekotaan. 
Hubungan kota-desa cenderung ter-jadi 
secara alami yaitu yang kuat akan 
menang, karena itu dalam hubungan 
desa-kota, makin besar suatu kota ma-kin 
berpengaruh dan makin menentu-kan 
kehidupan perdesaan. 
Secara teoristik, kota merubah atau 
paling mempengaruhi desa melalui 
beberapa cara seperti: 
(i) Ekspansi kota ke desa, atau 
boleh dibilang perluasan ka-wasan 
perkotaan dengan mer-ubah 
atau mengambil kawasan 
perdesaan. Ini terjadi di semua 
kawasan perkotaan dengan 
besaran dan kecepatan yang 
beraneka ragam; 
(ii) Invasi kota , pembangunan 
kota baru seperti misalnya Bat-am 
dan banyak kota baru seki-tar 
Jakarta merubah perdesaan 
menjadi perkotaan. Sifat kede-saan 
lenyap atau hilang dan 
sepenuhnya diganti dengan 
perkotaan; 
(iii) Penetrasi kota ke desa, ma-suknya 
produk, prilaku dan 
nilai kekotaan ke desa. Proses 
ini yang sesungguhnya banyak 
terjadi; 
(iv) ko-operasi kota-desa, pada 
umumnya berupa pengangka-tan 
produk yang bersifat kede-saan 
ke kota. 
Dari keempat hubungan desa-kota 
tersebut kesemuanya diprakarsai pi-hak 
dan orang kota. Proses sebaliknya 
hampir tidak pernah terjadi, oleh kare-na 
itulah berbagai permasalahan dan 
gagasan yang dikembangkan pada 
umumnya dikaitkan dalam kehidupan 
dunia yang memang akan mengkota. 
Perkembangan kota merupakan mani-festasi 
dari pola-pola kehidupan sosial, 
ekonomi, kebudayaan dan politik. Ke-semuanya 
akan tercermin dalam kom-ponen- 
komponen yang membentuk 
stuktur kota tersebut. Secara umum 
dapat dikenal bahwa suatu lingkungan 
perkotaan seyogyanya mengandung 5 
unsur yang meliputi : 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 8
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
1. Wisma : unsur ini merupakan 
bagian ruang kota yang diper-gunakan 
untuk tempat berlind-ung 
terhadap alam sekelilingn-ya, 
serta untuk melangsungkan 
kegiatan-kegiatan sosial da-lam 
keluarga. Unsur wisma ini 
menghadapkan 
1. dapat mengembangkan 
daerah perumahan pen-duduk 
yang sesuai den-gan 
pertambahan kebu-tuhan 
penduduk untu 
masa mendatang 
2. memperbaiki keadaan 
lingkungan perumahan 
yang telah ada agar dapat 
mencapai standar mutu 
kehidpan yang layak, dan 
memberikan nilai-nilai 
lingkungan yang aman 
dan menyenangkan 
2. Karya : unsure ini merupakan 
syarat yang utama bagi eksis-tensi 
suatu kota, karena unsure 
ini merupakan jaminan bagi ke-hidupan 
bermasyarakat. 
3. Marga : unsure ini merupakan 
ruang perkotaan yang berfung-si 
untuk menyelenggarakan 
hubungan antara suatu tempat 
dengan tempat lainnya didalam 
kota, serta hubungan antara 
kota itu dengan kota lain atau 
daerah lainnya. 
4. Suka : unsure ini merupakan 
bagian dari ruang perkotaan 
untuk memenuhi kebutuhan 
penduduk akan fasilitas hibu-ran, 
rekreasi, pertamanan, ke-budayaan 
dan kesenian 
5. Penyempurna : unsure ini mer-upakan 
bagian yang penting 
bagi suatu kota, tetapi belum 
secara tepat tercakup ke dalam 
keempat unsur termasuk fasili-tas 
pendidikan dan kesehatan, 
fasiltias keagamaan, perkubu-ran 
kota dan jaringan utilitas 
kota. 
Salah satu bentuk hubungan antara 
kota dan desa adalah : 
a). Urbanisasi dan Urbanisme 
b) Sebab-sebab Urbanisasi 
1) Faktor-faktor yang men-dorong 
penduduk desa un-tuk 
meninggalkan daerah ke-diamannya 
(Push factors. 
2) Faktor-faktor yang ada diko-ta 
yang menarik penduduk 
TES FORMA-TIF 
desa untuk pindah dan men-etap 
dikota (pull factors) 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 9
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
• Hal – hal yang termasuk push 
factor antara lain : 
1. Bertambahnya penduduk seh-ingga 
tidak seimbang dengan 
persediaan lahan pertanian, 
2. Terdesaknya kerajinan rumah di 
desa oleh produk industri mod-ern. 
3. Penduduk desa, terutama kaum 
muda, merasa tertekan oleh 
oleh adat istiadat yang ketat 
sehingga mengakibatkan suatu 
cara hidup yang monoton. 
4. Didesa tidak banyak kesempa-tan 
untuk menambah ilmu pen-getahuan. 
5. Kegagalan panen yang disebab-kan 
oleh berbagai hal, seperti 
banjir, serangan hama, kemarau 
panjang, dsb. Sehingga memak-sa 
penduduk desa untuk men-cari 
penghidupan lain dikota. 
• Hal – hal yang termasuk pull 
factor antara lain : 
1. Penduduk desa kebanyakan be-ranggapan 
bahwa dikota ban-yak 
pekerjaan dan lebih mudah 
untuk mendapatkan penghasi-lan 
2. Dikota lebih banyak kesempa-tan 
untuk mengembangkan 
usaha kerajinan rumah menjadi 
industri kerajinan. 
3. Pendidikan terutama pendi-dikan 
lanjutan, lebih banyak 
dikota dan lebih mudah didapat. 
4. Kota dianggap mempunyai 
tingkat kebudayaan yang lebih 
tinggi dan merupakan tempat 
pergaulan dengan segala ma-cam 
kultur manusianya. 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 10

More Related Content

What's hot

Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienzulindarisma
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pada ibu hamil
Percakapan konseling antara  bidan dengan pada ibu hamilPercakapan konseling antara  bidan dengan pada ibu hamil
Percakapan konseling antara bidan dengan pada ibu hamilOperator Warnet Vast Raha
 
Perkembangan Pelayanan dan Pendidikan Bidan di luar negeri dan di dalam negeri
Perkembangan Pelayanan dan Pendidikan Bidan di luar negeri dan di dalam negeriPerkembangan Pelayanan dan Pendidikan Bidan di luar negeri dan di dalam negeri
Perkembangan Pelayanan dan Pendidikan Bidan di luar negeri dan di dalam negeripjj_kemenkes
 
Epidemiologi kebidanan
Epidemiologi kebidananEpidemiologi kebidanan
Epidemiologi kebidananHayar Laode
 
Alat alat kebidanan beserta fungsinya
Alat alat kebidanan beserta fungsinyaAlat alat kebidanan beserta fungsinya
Alat alat kebidanan beserta fungsinyafitri fitriani
 
Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6tristyanto
 
Peredaran darah janin
Peredaran darah janinPeredaran darah janin
Peredaran darah janinNs. Lutfi
 
Mekanisme Persalinan
Mekanisme PersalinanMekanisme Persalinan
Mekanisme PersalinanAnna Nisa
 
24 standar asuhan kebidanan
24 standar asuhan kebidanan24 standar asuhan kebidanan
24 standar asuhan kebidananSiti Maimun
 
Perubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifasPerubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifasowik15
 
Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Program Keluarga Berencana
Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Program Keluarga BerencanaPenggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Program Keluarga Berencana
Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Program Keluarga BerencanaCandra Wiguna
 
konsep sehat sakit
konsep sehat sakitkonsep sehat sakit
konsep sehat sakitnuniek20
 
Pembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOMPembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOMAffiZakiyya
 
Isu etik dalam pelayanan kebidanan
Isu etik dalam pelayanan kebidananIsu etik dalam pelayanan kebidanan
Isu etik dalam pelayanan kebidananAl-Ikhlas14
 
Model dan nilai promosi kesehatan
Model dan nilai promosi kesehatanModel dan nilai promosi kesehatan
Model dan nilai promosi kesehatanom_wiez
 
Sistem Pelayanan Kesehatan
Sistem Pelayanan KesehatanSistem Pelayanan Kesehatan
Sistem Pelayanan Kesehatanpjj_kemenkes
 
Dialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramata
Dialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramataDialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramata
Dialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramataOperator Warnet Vast Raha
 

What's hot (20)

Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pada ibu hamil
Percakapan konseling antara  bidan dengan pada ibu hamilPercakapan konseling antara  bidan dengan pada ibu hamil
Percakapan konseling antara bidan dengan pada ibu hamil
 
Perkembangan Pelayanan dan Pendidikan Bidan di luar negeri dan di dalam negeri
Perkembangan Pelayanan dan Pendidikan Bidan di luar negeri dan di dalam negeriPerkembangan Pelayanan dan Pendidikan Bidan di luar negeri dan di dalam negeri
Perkembangan Pelayanan dan Pendidikan Bidan di luar negeri dan di dalam negeri
 
Epidemiologi kebidanan
Epidemiologi kebidananEpidemiologi kebidanan
Epidemiologi kebidanan
 
Alat alat kebidanan beserta fungsinya
Alat alat kebidanan beserta fungsinyaAlat alat kebidanan beserta fungsinya
Alat alat kebidanan beserta fungsinya
 
Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6
 
Peredaran darah janin
Peredaran darah janinPeredaran darah janin
Peredaran darah janin
 
Mekanisme Persalinan
Mekanisme PersalinanMekanisme Persalinan
Mekanisme Persalinan
 
24 standar asuhan kebidanan
24 standar asuhan kebidanan24 standar asuhan kebidanan
24 standar asuhan kebidanan
 
Perubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifasPerubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifas
 
Keluarga berencana
Keluarga berencanaKeluarga berencana
Keluarga berencana
 
Kul6. Model Promosi Kesehatan
Kul6. Model Promosi KesehatanKul6. Model Promosi Kesehatan
Kul6. Model Promosi Kesehatan
 
Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Program Keluarga Berencana
Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Program Keluarga BerencanaPenggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Program Keluarga Berencana
Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Program Keluarga Berencana
 
konsep sehat sakit
konsep sehat sakitkonsep sehat sakit
konsep sehat sakit
 
Pembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOMPembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOM
 
Kebijakan promkes
Kebijakan promkesKebijakan promkes
Kebijakan promkes
 
Isu etik dalam pelayanan kebidanan
Isu etik dalam pelayanan kebidananIsu etik dalam pelayanan kebidanan
Isu etik dalam pelayanan kebidanan
 
Model dan nilai promosi kesehatan
Model dan nilai promosi kesehatanModel dan nilai promosi kesehatan
Model dan nilai promosi kesehatan
 
Sistem Pelayanan Kesehatan
Sistem Pelayanan KesehatanSistem Pelayanan Kesehatan
Sistem Pelayanan Kesehatan
 
Dialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramata
Dialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramataDialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramata
Dialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramata
 

Viewers also liked

Masyarakat pedesaan dan perkotaan tugas isd
Masyarakat pedesaan dan perkotaan tugas isdMasyarakat pedesaan dan perkotaan tugas isd
Masyarakat pedesaan dan perkotaan tugas isdrico1961
 
Masyarakat pedesaan dan masyarkat perkotaan
Masyarakat pedesaan dan masyarkat perkotaanMasyarakat pedesaan dan masyarkat perkotaan
Masyarakat pedesaan dan masyarkat perkotaanwilliam_marthin
 
Era hijau 2005_keluaran_4
Era hijau 2005_keluaran_4Era hijau 2005_keluaran_4
Era hijau 2005_keluaran_4smekem
 
Dinamika Masyarakat Suku Baduy Dalam dan Baduy Luar
Dinamika Masyarakat Suku Baduy Dalam dan Baduy LuarDinamika Masyarakat Suku Baduy Dalam dan Baduy Luar
Dinamika Masyarakat Suku Baduy Dalam dan Baduy LuarNon Formal Education
 
Kelab pencinta alam 1
Kelab  pencinta  alam 1Kelab  pencinta  alam 1
Kelab pencinta alam 1Fatin Idris
 
TUGAS DAN WEWENANG BIDAN
TUGAS DAN WEWENANG BIDANTUGAS DAN WEWENANG BIDAN
TUGAS DAN WEWENANG BIDANrisdiana21
 
Perancangan Aktiviti Sepanjang Tahun Kelab Kreatif Dan Rekacipta 2014
Perancangan Aktiviti Sepanjang Tahun Kelab Kreatif Dan Rekacipta 2014Perancangan Aktiviti Sepanjang Tahun Kelab Kreatif Dan Rekacipta 2014
Perancangan Aktiviti Sepanjang Tahun Kelab Kreatif Dan Rekacipta 2014WanMohdFarhan
 
Pengantar sosiologi
Pengantar sosiologi Pengantar sosiologi
Pengantar sosiologi Chintya M
 
Present inovasi dan reka cipta
Present inovasi dan reka ciptaPresent inovasi dan reka cipta
Present inovasi dan reka ciptasya dien
 
Hak kewajiban serta tanggung jawab warga negara dan perananya
Hak kewajiban serta tanggung jawab warga negara dan perananyaHak kewajiban serta tanggung jawab warga negara dan perananya
Hak kewajiban serta tanggung jawab warga negara dan perananyaRezy Marsellina
 

Viewers also liked (14)

Masyarakat pedesaan dan perkotaan tugas isd
Masyarakat pedesaan dan perkotaan tugas isdMasyarakat pedesaan dan perkotaan tugas isd
Masyarakat pedesaan dan perkotaan tugas isd
 
Masyarakat pedesaan dan masyarkat perkotaan
Masyarakat pedesaan dan masyarkat perkotaanMasyarakat pedesaan dan masyarkat perkotaan
Masyarakat pedesaan dan masyarkat perkotaan
 
Copy of latihan pengukuhan (2)
Copy of latihan pengukuhan (2)Copy of latihan pengukuhan (2)
Copy of latihan pengukuhan (2)
 
Era hijau 2005_keluaran_4
Era hijau 2005_keluaran_4Era hijau 2005_keluaran_4
Era hijau 2005_keluaran_4
 
Dinamika Masyarakat Suku Baduy Dalam dan Baduy Luar
Dinamika Masyarakat Suku Baduy Dalam dan Baduy LuarDinamika Masyarakat Suku Baduy Dalam dan Baduy Luar
Dinamika Masyarakat Suku Baduy Dalam dan Baduy Luar
 
Teka silangkata
Teka silangkataTeka silangkata
Teka silangkata
 
Kretiviti & Rekacipta
Kretiviti & RekaciptaKretiviti & Rekacipta
Kretiviti & Rekacipta
 
Kelab pencinta alam 1
Kelab  pencinta  alam 1Kelab  pencinta  alam 1
Kelab pencinta alam 1
 
TUGAS DAN WEWENANG BIDAN
TUGAS DAN WEWENANG BIDANTUGAS DAN WEWENANG BIDAN
TUGAS DAN WEWENANG BIDAN
 
Perancangan Aktiviti Sepanjang Tahun Kelab Kreatif Dan Rekacipta 2014
Perancangan Aktiviti Sepanjang Tahun Kelab Kreatif Dan Rekacipta 2014Perancangan Aktiviti Sepanjang Tahun Kelab Kreatif Dan Rekacipta 2014
Perancangan Aktiviti Sepanjang Tahun Kelab Kreatif Dan Rekacipta 2014
 
Pengantar sosiologi
Pengantar sosiologi Pengantar sosiologi
Pengantar sosiologi
 
Powerpoint INOVASI
Powerpoint INOVASIPowerpoint INOVASI
Powerpoint INOVASI
 
Present inovasi dan reka cipta
Present inovasi dan reka ciptaPresent inovasi dan reka cipta
Present inovasi dan reka cipta
 
Hak kewajiban serta tanggung jawab warga negara dan perananya
Hak kewajiban serta tanggung jawab warga negara dan perananyaHak kewajiban serta tanggung jawab warga negara dan perananya
Hak kewajiban serta tanggung jawab warga negara dan perananya
 

Similar to Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan

Makalah masyarakat
Makalah masyarakatMakalah masyarakat
Makalah masyarakatPastime.net
 
ETIKA & PENGEMBANGAN DIRI
ETIKA & PENGEMBANGAN DIRIETIKA & PENGEMBANGAN DIRI
ETIKA & PENGEMBANGAN DIRIBaneg Susis
 
Masyarakat majemuk
Masyarakat majemukMasyarakat majemuk
Masyarakat majemukRatna Yunita
 
Makala Masyarakat Desa Dan Kota
Makala Masyarakat Desa Dan KotaMakala Masyarakat Desa Dan Kota
Makala Masyarakat Desa Dan Kotarobiyanto
 
masyarakat Multikultural
masyarakat Multikulturalmasyarakat Multikultural
masyarakat MultikulturalKhamiea Ekamia
 
Masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan
Masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaanMasyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan
Masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaanAldyfebriyanto28
 
Kelompok5isbd 131216144333-phpapp02
Kelompok5isbd 131216144333-phpapp02Kelompok5isbd 131216144333-phpapp02
Kelompok5isbd 131216144333-phpapp02Febri Yatmiko
 
Makal kel 2 dr kel 3
Makal kel 2 dr kel 3Makal kel 2 dr kel 3
Makal kel 2 dr kel 3EriaMarina
 
Modul 7 Konsep Dasar IPS.pdf
Modul 7 Konsep Dasar IPS.pdfModul 7 Konsep Dasar IPS.pdf
Modul 7 Konsep Dasar IPS.pdfFifinFebriani1
 
Manusia sebagai Makhluk Budaya
Manusia sebagai Makhluk Budaya Manusia sebagai Makhluk Budaya
Manusia sebagai Makhluk Budaya pjj_kemenkes
 
Konsep Masyarakat dan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia
Konsep Masyarakat dan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia Konsep Masyarakat dan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia
Konsep Masyarakat dan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia sahraintan
 
Antropologi (makalah masyarakat dan kelompok sosial)
Antropologi (makalah masyarakat dan kelompok sosial)Antropologi (makalah masyarakat dan kelompok sosial)
Antropologi (makalah masyarakat dan kelompok sosial)tita_chubie
 
MANUSIA, KEBUDAYAAN DAN PERADABAN
MANUSIA, KEBUDAYAAN DAN PERADABAN MANUSIA, KEBUDAYAAN DAN PERADABAN
MANUSIA, KEBUDAYAAN DAN PERADABAN pjj_kemenkes
 

Similar to Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan (20)

Makalah masyarakat
Makalah masyarakatMakalah masyarakat
Makalah masyarakat
 
ETIKA & PENGEMBANGAN DIRI
ETIKA & PENGEMBANGAN DIRIETIKA & PENGEMBANGAN DIRI
ETIKA & PENGEMBANGAN DIRI
 
Masyarakat majemuk
Masyarakat majemukMasyarakat majemuk
Masyarakat majemuk
 
Makala Masyarakat Desa Dan Kota
Makala Masyarakat Desa Dan KotaMakala Masyarakat Desa Dan Kota
Makala Masyarakat Desa Dan Kota
 
Aaaaaaaaaaaaaaaaaa
AaaaaaaaaaaaaaaaaaAaaaaaaaaaaaaaaaaa
Aaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Masyarakat
MasyarakatMasyarakat
Masyarakat
 
masyarakat Multikultural
masyarakat Multikulturalmasyarakat Multikultural
masyarakat Multikultural
 
Masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan
Masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaanMasyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan
Masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan
 
Kelompok5isbd 131216144333-phpapp02
Kelompok5isbd 131216144333-phpapp02Kelompok5isbd 131216144333-phpapp02
Kelompok5isbd 131216144333-phpapp02
 
Makal kel 2 dr kel 3
Makal kel 2 dr kel 3Makal kel 2 dr kel 3
Makal kel 2 dr kel 3
 
Modul 7 Konsep Dasar IPS.pdf
Modul 7 Konsep Dasar IPS.pdfModul 7 Konsep Dasar IPS.pdf
Modul 7 Konsep Dasar IPS.pdf
 
Ilmu Budaya Dasar
Ilmu Budaya DasarIlmu Budaya Dasar
Ilmu Budaya Dasar
 
Manusia sebagai Makhluk Budaya
Manusia sebagai Makhluk Budaya Manusia sebagai Makhluk Budaya
Manusia sebagai Makhluk Budaya
 
Konsep Masyarakat dan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia
Konsep Masyarakat dan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia Konsep Masyarakat dan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia
Konsep Masyarakat dan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia
 
Ilmu sosial budaya dasar
Ilmu sosial budaya dasarIlmu sosial budaya dasar
Ilmu sosial budaya dasar
 
Ilmu sosial budaya dasar
Ilmu sosial budaya dasarIlmu sosial budaya dasar
Ilmu sosial budaya dasar
 
Budaya konteks pendidikan
Budaya konteks pendidikanBudaya konteks pendidikan
Budaya konteks pendidikan
 
Antropologi (makalah masyarakat dan kelompok sosial)
Antropologi (makalah masyarakat dan kelompok sosial)Antropologi (makalah masyarakat dan kelompok sosial)
Antropologi (makalah masyarakat dan kelompok sosial)
 
MANUSIA, KEBUDAYAAN DAN PERADABAN
MANUSIA, KEBUDAYAAN DAN PERADABAN MANUSIA, KEBUDAYAAN DAN PERADABAN
MANUSIA, KEBUDAYAAN DAN PERADABAN
 
Persentasi pesos pp
Persentasi pesos ppPersentasi pesos pp
Persentasi pesos pp
 

More from pjj_kemenkes

Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 

More from pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 

Recently uploaded

soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 

Recently uploaded (20)

soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 

Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan

  • 1. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 1 Kegiatan Belajar III Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan Selamat berjumpa . Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), di-mana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Lebih ab-straknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat ada-lah sebuah komunitas yang interde-penden (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat di-gunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur. Kebudayaan atau budaya menurut Bapak Antropologi Indonesia Koenjtaraningrat (1996), adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar. Pengertian tersebut merujuk pada gagasan J. J Honigmann (1973) tentang wujud kebudayaan atau disebut juga ‟gejala kebudayaan‟. Honigmann membagi kebudayan kedalam tiga wujud, yakni kebudayaan dalam wujud ide, pola tindakan dan artefak atau benda-benda. Mengacu pada konsep diatas, jika dikembalikan pada realita yang ada di kehidupan bangsa Indonesia, kiranya kita bisa memilah setiap wujud kebudayaan yang ada, minimal dari yang kita temui setiap harinya. Sejalan dengan itu, kemudian akan muncul pertanyaan klasik ”apakah ada yang namanya budaya Indonesia?”serta kaitannya dengan masyarakat. Untuk lebih memahami apa sebenarn-ya “Masyarakat pedesaan dan perkota-an”. tersebut, berikut ini akan disajikan pembahasan mengenai “Masyarakat pedesaan dan perkotaan”meliputi tu-juh sub unit pembahasan yaitu: 1) Defi-nisi Masyarakat. , 2) unsure-unsur mas-yarakat, 3) syarat-syarat masyarakat, Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Kegiatan Belajar 4
  • 2. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Dalam ilmu sosiologi kita mengenal ada dua macam masyarakat, yaitu masyarakat paguyuban dan masyarakat petambayan.Masyarakat paguyuban terdapat hubungan pribadi antara anggota- anggota yang menimbulkan suatu ikatan batin antara mereka.Kalau pada masyarakat patambayan terdapat hubungan pamrih antara anggota-anggota nya. b) Unsur-unsur suatu masyarakat Masyarakat mengandung un-sur- unsur seperti berikut ini : • Paling tidak ada 2 orang indivi-du; • Mereka menyadari satu kesatu-an mereka; • Jangka waktu dalam berhubun-gan termasuk lama. Hubungan itu melahirkan manusia yang baru yang tetap selalu berko-munikasi dan membuat berb-agai aturan yang berhubungan dengan keterkaitan/hubungan antar masyarakat tersebut. • Mereka menjadi sebuah sistem, yang hidup secara bersama-sa-ma yang pada akhirnya mela-hirkan apa yang di sebut kultur / kebudayaan serta saling ber-hubungan antara sesama mas-yarakat. c) Syarat- Syarat Masyarakat a. Harus ada perkumpulan manusia dan harus banyak b. Telaah bertempat tinggal da-lam waktu lama disuatu daerah tertentu. c. Adanya aturan atau undang-un-dang yang mengatur masyarakat untuk menuju kepada kepentin-gan dan tujuan bersama. Bila dipandang cara terbentuk nya masyarakat : 1. Masyarakat paksaan,misalnya negara, masyarakat tawanan 2. Masyarakat mardeka 3. Masyarakat natur,yaitu masyara-kat yang terjadi dengan sendiri nya, seperti: geromboklan (har-de), suku (stam), yang bertalian karena hubungan darah atau keturunan. 4. Masyarakat kultur,yaitu masyara-kat yang terjadi karena kapan-tingn kedunian atau kepercay-aan. Masyarakat dipandang dari sudut Antropologi terdapat dua type mas-yarakat: 1. Masyarakat kecil yang belum be-gitu kompleks, belum mengenal pembagian kerja, belum men-genal tulisan, dan tehknologi nya sederhana. 2. Masyarakat sudah kompleks, Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 2
  • 3. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan yang sudah jauh menjalankan spesialisasi dalam segala ber-masyarakat bidang, kerena peng-etahuan modern sudah maju,te-hknologi pun sudah berkembang dan sudah mengenal tulisan. MASYARAKAT PEDESAAN DAN PERKOTAAN. Untuk lebih memerkaya pemahaman Anda tentang Masyarakat pedesaan dan perkotaan , coba identifikasi un-sur penting yang terkandung di dalam gambar di atas. 1………………………………………………………… …………………………………………………………… …………................................................................ 2. ……………………………………………………… …………………………………………………………… …………................................................................ Sekarang, cocokkan jawaban Sauda-ra dengan uraian berikut di bawah ini Masyarakat Pedesaan Pengertian pedesaan: a. Menurut Sutardjo kartohadi kusu-ma mengemukakan, desa adalah suatu kesatuan hukum di mana bertempat tinggal suatu mas-yarakat pemerintahan sendiri. b. Menurut bintarto,desa merupa-kan perwujudan atau kesatuan geografi, sosial ekonomi poli-tik, dan kultural yang terdapat di situ, dalam hubungannya dan pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah lain. Masyarakat Perkotaan Masyarakat perkotaan sering di sebut juga urban community. Pengertian masyarakat kota lebih di tekankan pada sifat sifat kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Penger-tian kota dapat dikenakan pada daerah atau lingkungan komunitas tertentu dengan tingkatan dalam struktur pe-merintahan. Ciri-ciri Masyarakat Perdesaan dan Per-kotaan Ciri-ciri Masyarakat Desa a) Di dalam masyrakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan lebih mendalm dan erat bila dibandingkandengan Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 3
  • 4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan pedesaan lainya diluar batas-batas wilayahnya. b) Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan/paguyuban. c) Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pernian, pekerjaan –pekejaan yang bukan pertanian merupakn pekerjaan sambilan yang biasanya sebagai pengisi waktu luang. d) Masyarakat tersebut homogen, seperti dalam hal mata pencarian,agama,adat istiadat dan sebagainya. Tetapi, sebenarnya di dalam masyarakat pedesaan kita ini mengenal bermacam-macam gejala, diantaranya: a. Konflik (Pertengkaran) b. KontraversiPertentangan) c. Kompetisi (Persiapan) d. Kegiatan pada masyarakat pedesaan Ciri-ciri Masyarakat Perkotaan 1. Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan denganke-hidupan keagamaan di desa .Cara kehidupan perkotaanmempunyai kecenderungan ke arah kedun-iawian, bila di bandingkan den-gan kehidupan warga masyarakat desa yang cenderung ke arah kea-gamaan. 2. Orang kota pada umumnya dapat mengurus diri sendiri tanpa ber-gantung pada orang-orang lain. 3. Pembagian kerja di antara war-ga- warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas- batas yang nyata. 4. lebih mudah mendapatkan peker-jaan. pekerjaan para warga desa lebih bersifat seragam, terutama dalam bidang bertani. Lain haln-ya di kota ,pembagian kerja sudah meluas, sudah ada macam-ma-cam kegiatan industri,sehingga tidak hanya terbatas pada satu sektor pekerjaan. 5. jalan pikiran rasional yang pada umumnya di anut oleh masyarakat perkotaan 6. jalan kehidupan yang cepat di kota-kota,mengakibatkan pent-ingnya faktor waktu bagi warga kota,sehingga pembagian waktu yang teliti sangat penting.Untuk mengejar kebutuhan- kebutuhan seorang individu. Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 4
  • 5. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 7. perubahan-perubahan sosial tam-pak dengan nyata di kota-kota, sebab kota-kota biasanya terbuka dalam menerima pengaru-pen-garuh dari luar, hal ini sering me-nimbulkan pertentangan antara golongan tua dengan golongan muda. Oleh karena itu golongan muda yang sepenuhnya belum terwujud kepribadiannya, lebih senang mengikuti pola-pola baru-dalam kehidupannya. Perbedaan Masyarakat Perdesaan dan Perkotaan Dalam masyarakat modern, sering dibedakan antara masyarakat pedes-aan (rural community) dan masyarakat perkotaan (urban community). Perbe-daan tersebut sebenarnya tidak mem-punyai hubungan dengan pengertian masyarakat sederhana, karena dalam masyarakat modern, betapa pun keciln-ya suatu desa, pasti ada pengaruh-pen-garuh dari kota. Perbedaan masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan, pada hakekatnya bersifat gradual. Kita dapat membedakan antara masya-rakat desa dan masyarakat kota yang masing-masing punya karakteristik tersendiri. Masing-masing punya sistem yang mandiri, dengan fungsi-fungsi so-sial, struktur serta proses-proses sosial yang sangat berbeda, bahkan kadang-kadang dikatakan “berlawanan” pula. Perbedaan ciri antara kedua sistem tersebut dapat diungkapkan secara singkat sebagai berikut: Warga suatu masyarakat pedesaan mempunyai hubungan yang lebih erat dan lebih mendalam ketimbang hubun-gan mereka dengan warga masyarakat pedesaan lainnya. Sistem kehidupan bi-asanya berkelompok atas dasar sistem kekeluargaan, Selanjutnya dijelaskan ciri-ciri relasi sosial yang ada di desa itu, adalah pertama-tama, hubungan kekerabatan. Sistem kekerabatan dan kelompok kekerabatan masih me-megang peranan penting. Penduduk masyarakat pedesaan pada umumnya hidup dari pertanian, walaupun terlihat adanya tukang kayu, tukang genteng dan bata, tukang membuat gula, akan tetapi inti pekerjaan penduduk ada-lah pertanian. Pekerjaan-pekerjaan di samping pertanian, hanya merupakan pekerjaan sambilan saja. Golongan orang-orang tua pada mas-yarakat pedesaan umumnya meme-gang peranan penting. Orang akan selalu meminta nasihat kepada mereka apabila ada kesulitan-kesulitan yang di-hadapi. Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 5
  • 6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Ada beberapa ciri yang dapat dipergu-nakan sebagai petunjuk untuk mem-bedakan antara desa dan kota. Dengan melihat perbedaan perbedaan yang ada mudah mudahan akan dapat men-gurangi kesulitan dalam menentukan apakah suatu masyarakat dapat dise-but sebagi masyarakat pedesaan atau masyarakat perkotaan. 1) jumlah dan kepadatan penduduk 2) lingkungan hidup 3) mata pencaharian 4) corak kehidupan sosial 5) stratifiksi sosial 6) mobilitas sosial 7) pola interaksi sosial 8) solidaritas sosial 9) kedudukan dalam hierarki sistem administrasi nasional Sumber daya yang ada di Pedesaan dan Perkotaan dalam upaya keseha-tan ibu dan anak 1) Sumber daya manusia : Jumlah penduduk yang cukup ting-gi dapat dipakai sebagai mod-al dasar pembangunan, bila dibarengi dengan kwalitas yang cukup memadai. Bila sebalikn-ya akan menjadi beban dalam upaya kesehatan ibu dan anak. Begitu pula dari segi tenaga kesehatan baik yang bersumber dari swadaya masyarakat seperti kader kesehatan, dukun terlatih akan mendukung upaya keseha-tan ibu dan anak. 2) Sumber daya sarana kesehatan : Kwantitas & kwalitas sarana pe-layanan kesehatan seperti Ru-mah sakit, Puskesmas, Puskemas Pembantu, Polindes, Posyandu dsb, yang ada baik di perkotaan dan pedesaan akan mempunyai arti penting dalam upaya kese-hatan ibu dan anak. Begitu pula dalam kesediaan peralatan medis dan non medis, bahan medis dan non medis serta obat-obatan. 3) Sumber daya dana kesehatan : Kecukupan dalam pembiayaan kesehatan terutama untuk pe-layanan kesehatan ibu dan anak mempunyai arti penting yang sangat besar dalam kelancar-an program-program kesehatan yang ada. 4) Teknologi dan pemilihan metode dalam upaya pelayanan keseha-tan ibu dan anak akan memban-tu meningkatkan derajat keseha-tan masyarakat. Masalah-masalah Masyarakat Desa dan Kota Permasalahan masyarakat di pedes-aan terkait dengan sektor sosial sep-erti usaha-usaha perikemanusiaan, pendidikan yang masih rendah teru-tama kaum perempuannya dan masih rendahnya status kesehatan masyarkat. Dari sektor ekonomi sarana prasana untuk produksi barang dan jasa masih kurang begitu pula dari sektor budaya : masih kentalnya adat-istiadat seh- Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 6
  • 7. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan ingga lebih lambat dalam menerima perubahan. Untuk itu diperlukan pem-bangunan masyarakat dan Pembangu-nan desa dengan pendekatan kepada masyarakat serta pendekatan organi-sasi untuk bersama-sama membangun masyarakat. Permasalahan daerah perkotaan yang paling mendasar adalah tingginya ke-padatan penduduk sebagai akibat dari tingginya pertumbuhan penduduk. Hal ini mengakibatkan turunnya kuan-titas dan kualitas fasilitas masyarakat kota seperti air minum, kesehatan, transportasi dsb. Untuk itu diperlukan program perbaikan kampung, pemba-ngunan perumahan murah, peningka-tan kuantitas dan kualitas air minum, sistem sanitasi, fasilitas pendidikan dasar & menengah, fasilitas kesehatan, dan pusat-pusat perbelanjaan. Hubungan Masyarakat Pedes-aan- Perkotaan M a s - yarakat pedes-aan dan perko-taan bukanlah dua komonitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan dalam keadaan yang wajar diantara keduanya terdapat hubungan yang erat. Bersifat ketergan-tungan, karena diantara mereka saling membutuhkan. Kota tergantung pada dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan bahan pangan seperti ber-as sayur mayur , daging dan ikan. Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi bagi jenis jenis pekerjaan tertentu dikota. Misalnya saja buruh bangunan dalam proyek proyek pe-rumahan. Proyek pembangunan atau perbaikan jalan raya atau jembatan dan tukang becak. Mereka ini biasanya adalah pekerja pekerja musiman. Pada saat musim tanam mereka, sibuk beker-ja di sawah. Bila pekerjaan dibidang pertanian mulai menyurut, sementara menunggu masa panen mereka mer-antau ke kota terdekat untuk melaku-kan pekerjaan apa saja yang tersedia. Sebaliknya, kota menghasilkan ba-rang- barang yagn juga diperlukan oleh orang desa seperti bahan-bah-an pakaian, alat dan obat pembasmi hama pertanian, minyak tanah, obat-obatn untuk memelihara kesehatan dan transportasi. Dalam kenyataannya hal ideal tersebut kadang-kadang ti-dak terwujud karena adanya beberapa pembatas. Jumlah penduduk semakin meningkat, tidak terkecuali di pedes-aan. Padahal luas lahan pertanian dan tanah sulit bertambah, terutama di-daerah yang seudah lama berkembang seperti pulau jawa. Peningkatan jum-lah penduduk tanpa diimbangi dengan Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 7
  • 8. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan perluasan kesempatan kerja ini pada akhirnya berakibat bahwa di pedes-aan terdapat banyak orang yangtidak mempunyai mata pencaharian tetap. Mereka merupakan pengangguran, baik sebagai pengangguran penuh maupun setengah penuh. “Interface”, dapat diartikan adanya ka-wasan perkotaan yang tumpang-tindih dengan kawasan perdesaan, nampa-knya persoalan tersebut sederhana, bukankah telah ada alat transportasi, pelayanan kesehatan, fasilitas pendi-dikan, pasar, dan rumah makan dan lain sebagainya, yang mempertemu-kan kebutuhan serta sifat kedesaan dan kekotaan. Hubungan kota-desa cenderung ter-jadi secara alami yaitu yang kuat akan menang, karena itu dalam hubungan desa-kota, makin besar suatu kota ma-kin berpengaruh dan makin menentu-kan kehidupan perdesaan. Secara teoristik, kota merubah atau paling mempengaruhi desa melalui beberapa cara seperti: (i) Ekspansi kota ke desa, atau boleh dibilang perluasan ka-wasan perkotaan dengan mer-ubah atau mengambil kawasan perdesaan. Ini terjadi di semua kawasan perkotaan dengan besaran dan kecepatan yang beraneka ragam; (ii) Invasi kota , pembangunan kota baru seperti misalnya Bat-am dan banyak kota baru seki-tar Jakarta merubah perdesaan menjadi perkotaan. Sifat kede-saan lenyap atau hilang dan sepenuhnya diganti dengan perkotaan; (iii) Penetrasi kota ke desa, ma-suknya produk, prilaku dan nilai kekotaan ke desa. Proses ini yang sesungguhnya banyak terjadi; (iv) ko-operasi kota-desa, pada umumnya berupa pengangka-tan produk yang bersifat kede-saan ke kota. Dari keempat hubungan desa-kota tersebut kesemuanya diprakarsai pi-hak dan orang kota. Proses sebaliknya hampir tidak pernah terjadi, oleh kare-na itulah berbagai permasalahan dan gagasan yang dikembangkan pada umumnya dikaitkan dalam kehidupan dunia yang memang akan mengkota. Perkembangan kota merupakan mani-festasi dari pola-pola kehidupan sosial, ekonomi, kebudayaan dan politik. Ke-semuanya akan tercermin dalam kom-ponen- komponen yang membentuk stuktur kota tersebut. Secara umum dapat dikenal bahwa suatu lingkungan perkotaan seyogyanya mengandung 5 unsur yang meliputi : Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 8
  • 9. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 1. Wisma : unsur ini merupakan bagian ruang kota yang diper-gunakan untuk tempat berlind-ung terhadap alam sekelilingn-ya, serta untuk melangsungkan kegiatan-kegiatan sosial da-lam keluarga. Unsur wisma ini menghadapkan 1. dapat mengembangkan daerah perumahan pen-duduk yang sesuai den-gan pertambahan kebu-tuhan penduduk untu masa mendatang 2. memperbaiki keadaan lingkungan perumahan yang telah ada agar dapat mencapai standar mutu kehidpan yang layak, dan memberikan nilai-nilai lingkungan yang aman dan menyenangkan 2. Karya : unsure ini merupakan syarat yang utama bagi eksis-tensi suatu kota, karena unsure ini merupakan jaminan bagi ke-hidupan bermasyarakat. 3. Marga : unsure ini merupakan ruang perkotaan yang berfung-si untuk menyelenggarakan hubungan antara suatu tempat dengan tempat lainnya didalam kota, serta hubungan antara kota itu dengan kota lain atau daerah lainnya. 4. Suka : unsure ini merupakan bagian dari ruang perkotaan untuk memenuhi kebutuhan penduduk akan fasilitas hibu-ran, rekreasi, pertamanan, ke-budayaan dan kesenian 5. Penyempurna : unsure ini mer-upakan bagian yang penting bagi suatu kota, tetapi belum secara tepat tercakup ke dalam keempat unsur termasuk fasili-tas pendidikan dan kesehatan, fasiltias keagamaan, perkubu-ran kota dan jaringan utilitas kota. Salah satu bentuk hubungan antara kota dan desa adalah : a). Urbanisasi dan Urbanisme b) Sebab-sebab Urbanisasi 1) Faktor-faktor yang men-dorong penduduk desa un-tuk meninggalkan daerah ke-diamannya (Push factors. 2) Faktor-faktor yang ada diko-ta yang menarik penduduk TES FORMA-TIF desa untuk pindah dan men-etap dikota (pull factors) Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 9
  • 10. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan • Hal – hal yang termasuk push factor antara lain : 1. Bertambahnya penduduk seh-ingga tidak seimbang dengan persediaan lahan pertanian, 2. Terdesaknya kerajinan rumah di desa oleh produk industri mod-ern. 3. Penduduk desa, terutama kaum muda, merasa tertekan oleh oleh adat istiadat yang ketat sehingga mengakibatkan suatu cara hidup yang monoton. 4. Didesa tidak banyak kesempa-tan untuk menambah ilmu pen-getahuan. 5. Kegagalan panen yang disebab-kan oleh berbagai hal, seperti banjir, serangan hama, kemarau panjang, dsb. Sehingga memak-sa penduduk desa untuk men-cari penghidupan lain dikota. • Hal – hal yang termasuk pull factor antara lain : 1. Penduduk desa kebanyakan be-ranggapan bahwa dikota ban-yak pekerjaan dan lebih mudah untuk mendapatkan penghasi-lan 2. Dikota lebih banyak kesempa-tan untuk mengembangkan usaha kerajinan rumah menjadi industri kerajinan. 3. Pendidikan terutama pendi-dikan lanjutan, lebih banyak dikota dan lebih mudah didapat. 4. Kota dianggap mempunyai tingkat kebudayaan yang lebih tinggi dan merupakan tempat pergaulan dengan segala ma-cam kultur manusianya. Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 10