Hubungan individu, keluarga, dan masyarakat saling terkait. Individu membutuhkan keluarga untuk berkembang, sedangkan keluarga membentuk dasar masyarakat. Masyarakat memberikan lingkungan bagi individu untuk berinteraksi dan mengekspresikan diri. Semua unsur saling mempengaruhi untuk membentuk identitas diri seseorang.
1. NAMA
: ROSMINAR
NIM
: 20404110084
KELAS
: FISIKA 5
TUGAS
: III
Membuat dekskripsi tentang hubungan individu, keluarga, dan masyarakat.
Jawaban:
Dekskripsi tentang hubungan individu, keluarga dan masyarakat:
Manusia adalah makhluk individu. Makhluk individu berarti makhluk yang
tidak dapat dibagi-bagi, tidak dapat dipisah-pisahkan antara jiwa dan raganya.
Para ahli psikologi modern menegaskan bahwa manusia itu merupakan suatu
kesatuan jiwa raga yang kegiatannya sebagai keseluruhan, sebagai kesatuan
keseluruhan jiwa raganya. Bukan hanya aktivitas dari kemampuan-kemampuan
jiwa satu persatu terlepas daripada hanya dalam arti makhluk keseluruhan jiwa
raga, melainkan juga dalam arti bahwa tiap-tiap orang itu merupakan pribadi
(individu) yang khas menurut corak keprobadiannya, termasuk kecakapankecakapan serta kelemahan-kelemahannya. Sehubungan dengan itu, Fallport
merumuskan kepribadian manusia sebagai makhluk individu adalah sebagai
berikut: kepribadian adalah organisasi dinamis daripada system-sistem psycophysik dalam individu yang turut menentukan cara-caranya yang unik (khas)
dalam menyesuaikan dirinya dengan lingkungan. Kenyataan-kenyataan yang kita
yang dapati dalam kehidupan sehari-hari setiap individu berkembang sejalan
dengan ciri khasnya, walaupun dalam kehidupan lingkungan yang sama. Untuk
menjadi satu individu yang mandiri harus melalui proses. Proses yang dilaluinya
adalah proses pemantapan dalam pergaulan dilingkungan keluarga pada taahap
pertama. Karakter yang khas itu terbentuk dalam lingkungan keluarga secara
bertahap dan akan mengendap melalui sentuhan-sentuhan interksi: etika, estetika,
2. dan moral agama. Sejak anak manusia dilahirkan ia membutuhkan proses
pergaulan dengan orang-orang lain untuk memenuhi kebutuhan batiniah dan
lahiriah yang membentuk dirinya. Menurut Sigmund Freud, superego pribadi
manusia sudah mulai terbentuk pada saat manusia berumur 5-6 tahun.
Keluarga adalah merupakan kelompok primer yang paling penting di dalam
masyarakat. Keluarga merupakan sebuah group yang terbentuk dari perhubungan
laki-laki dan wanita, perhubungan mana sedikit banyak berlangsung lama untuk
menciptakan dan membesarkan anak-anak. Jadi keluarga dalam bentuk yang
paling murni merupakan satu kesatuan sosial, ini mempunyai sifat-sifat tertentu
yang sama, di mana saja dalam satuan masyarakat manusia.
Menurut R. linton seorang ahli antropologi mengemukakan, bahwa
masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan
bekerjasama, sehingga mereka itu dapat mengorganisasikan dirinya dan berfikir
tentang dirinya sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu. Dari
penjelasan Linton, maka masyarakat itu itu timbul dari setiap kumpulan individu,
yang telah cukup lama hidup dan bekerja sama dalam waktu lama. kelompok
manusia yang dimaksud di atas yang belum terorganisasikan mengalami proses
yang fundamental yaitu adaptasi dan organisasi dari tingklah laku para anggota;
timbul perasaan berkelompok secara lambat laun atau lesprit de coprs. Manusia
sebagai makhluk sosial manapun tersusun dalam kelompok-kelompok. Fakta ini
menunjukkan manusia mempunyai sosial akan pembawaan kemasyarakatan
(sejumlah sifat-sifat dapat berkembang dalam pergaulan dengan sesamanya)
seperti hasrat bergaul dan sebagainya. Kecenderungan sosial ini merupakan
keanehan, yaitu perasaan yang lain. Suatu himpunan manusia supaya merupakan
kelompok sosial harus memenuhi syarat-syarat, antara lain setiap anggotanya
harus sadar bahwa ia merupakan bagian lain kelompoknya; ada hubungan
hubungan timbal balik antara anggota-anggotanya; dan ada satu factor yang
dimiliki bersama, seperti nasib yang sama, kepentingan yang sama, ideology yang
sama dan sebagainya. Jadi masyarakat itu dibentuk oleh individu-individu yang
beradab dalam keadaan sadar. individu-individu yang hilang ingatan, individu-
3. individu yang fikirannya rusak, individu-individu type pertapa tidak dapat
menjadi anggota masyarakat yang permanen, melainkan hanyalah kepada mereka
yang benar-benar saling mengikatkan dirinya dengan individu-individu lainnya.
Membentuk satu kesatuan dapat disebut individu sebagai anggota masyarakat.
Dapatlah kita membedakan pengertian antara individu sebagai perseorangan dan
individu sebagai makhluk sosial. Individu perseorangan berarti individu berbeda
dalam keadaan tidak berhubungan dengan imdividu lainnya. Atau dengan kata
lain individu yang sedang dalam keadaan memutuskan hubungannya dengan alam
sekitarnya, khususnya masyarakat. Sedang individu sebagai makhluk sosial berarti
individu yang sedang mengadakan hubungan dengan alam sekitarnya, khususnya
masyarakat. Aspek individu, keluarga, dan masyarakat adalah aspek-aspek sosial
yang tidak bisa dipisahkan. Keempatnya mempunyai keterkaitan yang sangat erat.
Tidak akan pernah ada keluarga, masyarakat maupun kebudayaan apabila tidak
ada individu. Sementara di pihak lain untuk mengembangkan eksistensinya
sebagai manusia, maka individu membutuhkan keluarga dan masyarakat, yaitu
media di mana individu dapat mengekspresikan aspek sosialnya. Di samping itu,
individu juga membutuhkan kebudayaan yakni wahana bagi individu untuk
mengembangkan dan mencapai potensinya sebagai manusia. Lingkungan sosial
yang pertama kali dijumpai individu dalam hidupnya adalah lingkungan keluarga.
Di dalam keluargalah individu mengembangkan kapasitas pribadinya. Di samping
itu, melalui keluarga pula individu bersentuhan dengan berbagai gejala sosial
dalam rangka mengembangkan kapasitasnya sebagai anggota keluarga. Sementara
itu, masyarakat merupakan lingkungan sosial individu yang lebih luas. Di dalam
masyarakat, individu mengejewantahkan apa-apa yang sudah dipelajari dari
keluarganya. Mengenai hubungan antara individu dan masyarakat ini, terdapat
berbagai pendapat tentang mana yang lebih dominan. Pendapat-pendapat tersebut
diwakili oleh Spencer, Pareto, Ward, Comte, Durkheim, Summer, dan Weber.
Individu belum bisa dikatakan sebagai individu apabila dia belum dibudayakan.
Artinya hanya individu yang mampu mengembangkan potensinya sebagai
individulah yang bisa disebut individu. Untuk mengembangkan potensi