SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
PEPTL A
www.googleslidesppt.com _ 30+ Ready Made Google Slides & PowerPoint Presentation for Free
DESAIN SISTEM AIR BUANGAN DOMESTIK KAWASAN
PERUMAHAN DAN PERKANTORAN PT. CHEVRON PACIFIC
INDONESIA DURI-RIAU
OLEH : REFIANO ANDORES
2010
1. Rihadatul Aisy (1710942033)
2. Intan Panji Lestari (1710942035)
3. Alifqia Zawatil (1710943002)
4. M Raihan Zaky (1710943003)
5. Weni Angraini (1710943008)
6. Besti Bestari (1710943009)
7. Alviani Putri (1710943010)
8. Harry Rizkialdi (1710943014)
Rancangan umum desain sistem air buangan domestik kawasan
perumahan dan perkantoran PT. Chevron Pacific Indonesia Duri-Riau
Rancangan umum meliputi evaluasi sistem pengelolaan air buangan domestik
eksisting dan rancangan desain sistem penyaluran dan pengolahan air buangan
domestik. Pada sistem penyaluran akan dievaluasi periode desain, kedalaman,
waktu tinggal, dan efisiensi pengolahannya. Jika setelah dievaluasi unit
pengolahan eksisting masih memenuhi, maka unit pengolahan tersebut akan
tetap digunakan tanpa perlu mendesain unit oengolahan baru.
Untuk rancangan umumnya penyaluran akan sesuai dengan
tahapaanya dan akan dihitung jumlah penduduk dan debit air buangan
domestik. Dalam rancangan umum pengolahan air buangan domestik, akan
terdiri dari beberapa alternatif dan akan dipilih salah satu yang paling
memenuhi aspek teknis, ekonomis dan lindungan lingkungan.
01
04
1. Evaluasi sistem pengelolaan air buangan domestik eksisting
Kawasan perumahan dan perkantoran PT. Chevron Pacific Indonesia Duri-Riau
telah dibangun dari tahun 1960-an. Pada saat itu kawasan perumahan dan
perkantoran tersebut dibangun sistem pengelolaan air buangan domestiknya
menggunakan sistem setempat yaitu dengan menggunakan tangki septik, pada
tahun 1984, semua sistem setempat di kawasan perumahan dan perkantoran ini
diganti dengan sistem pengelolaan terousat. Sehingga diperkirakan sampai saat ini
sudah hampir 26 tahun sistem penyaluran dan pengolahan air buangan domestik
eksisting ini beroperasi.
01
04
2. Evaluasi sistem penyaluran air buangan domestik eksisting
Sistem penyaluran air buangan eksisting menggunakan jenis sistem
penyaluran air buangan terpisah, yaitu sistem penyaluran air buangan dimana air kotor
dan air hujan dilayani oleh sistem saluran masing-masing secara terpisah. Pengguanaan
sistem ini didasarkan pertimbangan periode musim hujan dan kemarau yang terlalu lama
dan kuantitas yang jauh berbeda antara air buangan dan air hujan
01
04
3.Rancangan umum desain penyaluran air buangan domestik
Dalam upaya mendukung pengelolaan air buangan kawasan perumahan dan perkantoran
PT. Chevron Pacific Indonesia Duri-Riau dibutuhkan sarana dan prasarana sanitasi yang
layak.
Dalam perencanaan penyaluran air buangan domestik, terdapat beberapa tahapan dalam
pengerjaannya, yaitu :
1.Merencanakan layout PAB ; dengan mempertimbangkan jaringan jalan, topografi, lokasi
BPAB, kepadatan penduduk, tata guana lahan dan batas administrasi.
2.Menentukan panjang piapa
01
04
3.Menghitung jumlah penduduk, berdasrkan jumlah rumah dan jumlah penghuni rumah
4.Menghitung debit air buangan dari perhitungan debit air bersih
5.Menghitung diameter pipa
6.Menghitung kemiringan pipa
7.Cek penggelontor
8.Perhitungan penggelontor
01
04
4. Perhitungan jumlah penduduk
Untuk perhitungan jumlah penduduk mengguankan jumlah rumah dan jumlah
penghuninya. Jumlah penghuni diambil berdasarkan asumsi yang mendekati standar
jumlah penghuni yang ada, yaitu 4-8 orang/ rumah. Cara ini digunakan karena sistem
penyaluran air buangan domestik terdapat di kawasan perumahan dan perkantoran yang
tidak akan mengalami pengembangan. Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel :
Jenis rumah Jumlah rumah Jumlah penghuni Penduduk
(orang )
Tipe 1 439 8 3440
Tipe 2 315 6 1890
Tipe 3 560 4 2240
Jumlah total 7570
01
04
5. Perhitungan debit air buangan domestik
Untuk mengetahui debit air buangan domestik yang dihasilkan, maka perlu
diketahuikebutuhan air bersih dari perumahan dan fasilitas perumahan PT. Chevron
Pacific Indonesia Duri-Riau.
Menurut Metcalf & Eddy (2003), jumlah air buangan yang dihasilkan berkisar antara 50-85
% dari pemakaian air bersih. Persentase air buangan yang diambil adalah 85% untuk
semua jenis sumber, baik perumahan maupun fasilitas-fasilitas perumahan. Batas
maksimum ini diambil karena kawasan perumahan dan perkantoran PT. Chevron Pacific
Indonesia Duri-Riau ini merupakan kawasan elit. Semakin elit suatu kawasan maka
semakin tinggi pula air buangannya, dan sebaliknya.
B. Perhitungan Debit Air Buangan Domestik
01
04
1. Perumahan
Untuk menghitung debit air buangan domestik, perlu diperkirakan kebutuhan air bersih
dari kawasan perumahan PT. Chevron Pacifik Indonesia Duri-Riau. Besar kebutuhan
air bersih per orang per harinya diasumsikan berdasarkan Direktorat Jendral Cipta
Karya Departemen Pekerjaan Umum tahun 2000,yaitu kriteria kebutuhan air bersih
kota besar dan kota sedang, 170-150 L/o/h. Untuk lebih jelas perhitungannya, dapat
dilihat pada tabel 5.2 berikut:
01
04
No Jenis Rumah Penduduk (orang)
Kebutuhan Air
Bersih (L/o/h)*
Debit Air Bersih
(L/h)
1. Tipe I 3.440 170 584.800
2. Tipe II 1.890 160 302.400
3. Tipe III 2.240 150 336.000
Jumlah Total 1.223.200
Sumber: *Pekerjaan Umum 2000
01
04
2. Fasilitas Perumahan
No Fasilitas Standar Kebutuhan Air Satuan
1
Rumah Tangga
a.Sambungan Langsung (SR)
b.Hidran Umum
170-150
30
l/o/hr
l/o/hr
2 Sekolah 20 l/o/hr
3 Peribadatan 70 l/o/hr
4 Kesehatan 250 l/tt/hr
5
Industri
a. Pria
b. Wanita
60
100
l/o/hr
l/o/hr
6
Perdagangan
a. Pasar
b. Toko
c. Restaurant
5
5
15
l/m2/hr
l/m2/hr
l/m2/hr
7 Perkantoran 50 l/o/hr
8
Lain-lain
a. Hotel
b. Bioskop
c. Stadion Olahraga
d. Kolam Renang
e. lapanganTenis
f. Terminal Bus
200
5
5
40
5
2,5
l/tt/hr
l/td/hr
l/td/hr
l/o/hr
l/o/hr
Sumber: Direktorat Jendral Cipa Karya
Deoartemen Pekerjaan Umum, 2000
01
04
Menurut Metcalf & Eddy (2003), jumlah air buangan yang dihasilkan berkisar
antara 50-85% dari pemakaian air bersih. Persentase air buangan yang diambil adalah
85% untuk semua jenis sumber, baik perumahan maupun fasilitas perumahan. Batas
maksimum ini diambil karena dikawasan perumahan dan perkantoran PT. Chevron
Pacific Indonesia Duri-Riau ini merupakan kawasan elit. Semakin elit suatu kawasan
maka semakin tinggi pula air buangannya, dan sebalilknya. Untuk lebih jelas dapat
dilihat pada tabel 5.5 berikut:
No Sumber Air Buangan
Debit Air
Bersih (L/h)
Persentase
Air Buangan
(%)
Debit Air
Buangan
(L/h)
Debit Air
Buangan
(m3/h)
Perumahan
1. Tipe I 584.800 85 497.080 497,08
2. Tipe II 302.400 85 257.040 257.04
3. Tipe III 336.000 85 285.600 285, 60
Fasilitas Perumahan
1. Sekolah 398.000 85 338.300 338,30
2 Peribadatan 161.000 85 136.850 136,85
3 Kesehatan 140.000 85 119.000 119
4 Perdagangan 142.500 85 121.125 121,13
5 Perkantoran 650.000 85 552.500 552,5
6 Lain-lain 73.940 85 62.849 62,8
Evaluasi Sistem Pengolahan Air Buangan Eksisting
01
04
Sistem Pengolahan yang digunakan adalah aerated lagoon dan desinfeks. Air buangan
langsung disalurkan ke unit aerated lagoon dan dilanjutkan ke unit desinfeksi. Aerated
Lagoon ini berukuran panjang 266 meter, lebar 222 meter, dan kedalaman 4 meter.
Aerated laggon dilengkapi 5 buah aerator. Sementara itu unit desinfeksi nerupa bak
persegi terdiri dari buffle yang berfungsi untuk mengaduk desinfektan yang diinjeksikan ke
dalamnya. Setelah didesinfeksi air buangan tersebut dibuang ke badan air penerima.
Dari dimensi unit pengolahan eksisting tersebut diperoleh volume aerated lagoon
adalah 237.096 m3. Selain air buangan domestik dari kawsan perumahan dan perkantoran,
aerated lagoon ini juga mengolah air limbah yang bersumber dari Water Treatment Plan
(WTP) yang debitnya 6.344,87 m3/hari.
Add Contents Title
Kriteria desain aerated lagoon
01
04
01
02
 Efisiensi penyisihan BOD5 dan TTS
 Waktu Tinggal
 Kedalaman Lagoon
Add Contents Title
01
04
01
02
Untuk memastikan kinerja dari unit pengolahan air buangan tersebut, PT.
Chevron Pacific Indonesia Duri-Riau melakukan rutinitas pemeriksaan setiap hari
yang harus dilaporkan. Hasil pemeriksaan dapat dilihat :
no Parameter satuan Baku
mutu
Hasil analisis sampel Efisiens
i
penyisi
han
Inlet IPAL Outlet
1 BOD5 mg / L 100 217 50-
120
44 79,72 %
2 TSS mg / L 100 187 25-
185
31 83,42 %
3 Ph - 6-9 6,9 6,2-
7,6
6,11 -
4 Oil and
grease
mg / L 10 6,6 4-6 < 4 -
Berdasarkan hasil pemeriksaan di atas, kinerja dari unit pengolahan air
buangan domestik di kawasan perumahan dan perkantoran tersebut yaitu
Aerated Lagoon dan desinnfeksi masih baik. Hal ini dapat dilihat dari outlet
unit pengolahan yang menunjukkan nilai dibawah baku mutu.
Selain itu dapat dilihat juga bahwa efisiensi penyisihan dari unit pengolahan
air buangan domestik ini sangat baik. Untuk parameter BOD5 efisiensinya
72,92 %. Sementara itu, parameter TTS efisiensi penyisihannya 83,42 %.
Berdasarkan literatur yang didapat efisiensi penyisihan Aerated Lagoon
untuk menyisihkan BOD5 dan TTS cukup tinggi. Menurut Larry D Benefield
(1980), efisiensi BOD5 mencapai 70-80 % sedangkan TSSnya 75-85%, maka
efisiensinya masih memenuhi.
Desain system penyaluran air buangan
domestic
Jenis-jenis pipa
Dalam mendesain system penyaluran air buangan harus dipipa servis,pipa lateral,
pipa cabang, dan pipa induk perhatikan perletakan pipa, arah penyaluran dan
dimensi pipa. Hal tersebut juga harus diterapkan pada semua jenis pipa, diantaranya
pipa persil pipa servis pipa lateral pipa cabang
pipa induk
Desain system penyaluran air buangan
domestic
Bangunan pelengkap
Dalam mendesain system penyaluran air buangan yang harus diperhatikan bukan
hanya jaringan pipanya saja, banguan pelengkapnya juga harus diperhatikan, ada
beberpa bangunan pelengkap yang digunakan dalam desain system jaringan
perpipaan penyaluran air buangan ini, antara lain:
a. Manhole
Untuk perhitungan jumlah menhole berdasarkan tipenya, dihitung
berdasarkan jenis pipanya. Untuk pipa Lateral Menggunakan menhole
tipe B, sementara itu pipa cabang dan induk menggunakan menhole
tipe C. Untk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Jenis pipa Tipe Menhole Jumlah Menhole (buah)
Lateral
Cabang
Induk
Tipe B
Tipe C
Tipe C
70
73
1
Jumlah Total 142
b. Terminal
clean out
Perletakan terminal clean out pada ujung pipa servis yang panjangnya
lebih dari 200meter. Hal ini diterap karena pada pipa servis yang
panjangnya kurang dari 200meter,air buangan akan tergelontor
sendirinya. Dari desain sistem penyaluran air buangan, terdapat 47
buah pipa servis yang lebih dari 200 meter. Sehinnga dibutuhkan 47
buah pemasangan terminal clean out pada awal pipa servis tersebut.
Untuk lebih jelas perletakan dan jumlah terminal celan out tersebut,
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tipe Rumah Kompleks Perumahan Jumlah Terminal Clean Out
(buah)
Tipe I Seulawah
Merapi
Kerinci
Sibayak
Leuser
2
6
4
7
1
Tipe II Krakatau 9
Tipe III Singgalang
Sinabung
Dempo
Sago
Talang
0
1
3
0
14
Jumlah Total 47
c. Bak
Penampung
Sementara
(lift station)Merupakan bak penampung sementara air buangan yang tidak bisa
secara langsung ke Bangunan Pengolahan Air Buangan (BPAB)
karena kondisi topografinya. Lift Station ini dilengkapi dengan pompa.
Pada desain sistem penyaluran ini terdapat Lift Station.
Thank you

More Related Content

What's hot

Petunjuk teknis definisi_operasional_sta
Petunjuk teknis definisi_operasional_staPetunjuk teknis definisi_operasional_sta
Petunjuk teknis definisi_operasional_staegyd welyn
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
 
Baku Mutu Air Limbah
Baku Mutu Air LimbahBaku Mutu Air Limbah
Baku Mutu Air LimbahJoy Irman
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
 
Kebijakan dan Strategi Pengelolaan Air Limbah Permukiman
Kebijakan dan Strategi Pengelolaan Air Limbah PermukimanKebijakan dan Strategi Pengelolaan Air Limbah Permukiman
Kebijakan dan Strategi Pengelolaan Air Limbah PermukimanM Handoko
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 3
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 3Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 3
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 3infosanitasi
 
prasana dasar ipal komunal
prasana dasar ipal komunalprasana dasar ipal komunal
prasana dasar ipal komunalLukman Hakim
 
Pemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/Kota
Pemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/KotaPemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/Kota
Pemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/KotaJoy Irman
 
Notis catuan air
Notis catuan airNotis catuan air
Notis catuan airnkdy
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Opsi Teknologi Sanitasi
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Opsi Teknologi SanitasiSistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Opsi Teknologi Sanitasi
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Opsi Teknologi SanitasiJoy Irman
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Opsi Teknologi Sanitasi Daera...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Opsi Teknologi Sanitasi Daera...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Opsi Teknologi Sanitasi Daera...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Opsi Teknologi Sanitasi Daera...Joy Irman
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Opsi Teknologi Sanitasi Daerah...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Opsi Teknologi Sanitasi Daerah...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Opsi Teknologi Sanitasi Daerah...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Opsi Teknologi Sanitasi Daerah...Joy Irman
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - MCK Umum - Perencanaan Teknis
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - MCK Umum - Perencanaan TeknisSistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - MCK Umum - Perencanaan Teknis
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - MCK Umum - Perencanaan TeknisJoy Irman
 
SPAM Kecamatan Semarang Selatan
SPAM Kecamatan Semarang SelatanSPAM Kecamatan Semarang Selatan
SPAM Kecamatan Semarang SelatanM RiendRa Uslani
 
Instalasi pengelolaan lumpur tinja iplt di kota surabaya
Instalasi pengelolaan lumpur tinja iplt di kota surabayaInstalasi pengelolaan lumpur tinja iplt di kota surabaya
Instalasi pengelolaan lumpur tinja iplt di kota surabayaIndriany ,
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...Joy Irman
 
Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan Lumpur
Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan LumpurPerencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan Lumpur
Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan LumpurJoy Irman
 

What's hot (20)

Petunjuk teknis definisi_operasional_sta
Petunjuk teknis definisi_operasional_staPetunjuk teknis definisi_operasional_sta
Petunjuk teknis definisi_operasional_sta
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Baku Mutu Air Limbah
Baku Mutu Air LimbahBaku Mutu Air Limbah
Baku Mutu Air Limbah
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Kebijakan dan Strategi Pengelolaan Air Limbah Permukiman
Kebijakan dan Strategi Pengelolaan Air Limbah PermukimanKebijakan dan Strategi Pengelolaan Air Limbah Permukiman
Kebijakan dan Strategi Pengelolaan Air Limbah Permukiman
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 3
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 3Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 3
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 3
 
prasana dasar ipal komunal
prasana dasar ipal komunalprasana dasar ipal komunal
prasana dasar ipal komunal
 
Pemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/Kota
Pemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/KotaPemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/Kota
Pemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/Kota
 
Air bersih 2
Air bersih 2Air bersih 2
Air bersih 2
 
Notis catuan air
Notis catuan airNotis catuan air
Notis catuan air
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Opsi Teknologi Sanitasi
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Opsi Teknologi SanitasiSistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Opsi Teknologi Sanitasi
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Opsi Teknologi Sanitasi
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Opsi Teknologi Sanitasi Daera...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Opsi Teknologi Sanitasi Daera...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Opsi Teknologi Sanitasi Daera...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Opsi Teknologi Sanitasi Daera...
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Opsi Teknologi Sanitasi Daerah...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Opsi Teknologi Sanitasi Daerah...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Opsi Teknologi Sanitasi Daerah...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Opsi Teknologi Sanitasi Daerah...
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - MCK Umum - Perencanaan Teknis
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - MCK Umum - Perencanaan TeknisSistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - MCK Umum - Perencanaan Teknis
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - MCK Umum - Perencanaan Teknis
 
SPAM Kecamatan Semarang Selatan
SPAM Kecamatan Semarang SelatanSPAM Kecamatan Semarang Selatan
SPAM Kecamatan Semarang Selatan
 
Instalasi pengelolaan lumpur tinja iplt di kota surabaya
Instalasi pengelolaan lumpur tinja iplt di kota surabayaInstalasi pengelolaan lumpur tinja iplt di kota surabaya
Instalasi pengelolaan lumpur tinja iplt di kota surabaya
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...
 
Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan Lumpur
Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan LumpurPerencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan Lumpur
Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan Lumpur
 

Similar to SISTEM AIR BUANGAN

Tugas pelestarian lingkungan LIMBAH PEBRIK
Tugas pelestarian lingkungan LIMBAH PEBRIKTugas pelestarian lingkungan LIMBAH PEBRIK
Tugas pelestarian lingkungan LIMBAH PEBRIKanitawulandari11
 
Permen lhk no.68 2016 ttg baku mutu air limbah domestik
Permen lhk no.68 2016 ttg baku mutu air limbah domestikPermen lhk no.68 2016 ttg baku mutu air limbah domestik
Permen lhk no.68 2016 ttg baku mutu air limbah domestikRizki Darmawan
 
04-WM-02 Air Limbah Domestik (Jakarta)
04-WM-02 Air Limbah Domestik (Jakarta)04-WM-02 Air Limbah Domestik (Jakarta)
04-WM-02 Air Limbah Domestik (Jakarta)Eni Endri Yeni
 
04-WM-02 Air Limbah Domestik (Jakarta)
04-WM-02 Air Limbah Domestik (Jakarta)04-WM-02 Air Limbah Domestik (Jakarta)
04-WM-02 Air Limbah Domestik (Jakarta)Eni PT BENEFITA
 
Kriteria perencanaan teknis_sistem_distr
Kriteria perencanaan teknis_sistem_distrKriteria perencanaan teknis_sistem_distr
Kriteria perencanaan teknis_sistem_distr112233445566123456789
 
Penyusunan perencanaan sistem pengelolaan air limbah 2013
Penyusunan perencanaan sistem pengelolaan air limbah 2013Penyusunan perencanaan sistem pengelolaan air limbah 2013
Penyusunan perencanaan sistem pengelolaan air limbah 2013Muhammmad AlKholif
 
Pengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah IndustriPengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah Industriguest150909
 
Pengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah IndustriPengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah IndustriPeople Power
 
PPT Of Sewerage System
PPT Of Sewerage SystemPPT Of Sewerage System
PPT Of Sewerage Systemhesli oktavia
 
24 jasa pembuatan sistem penyediaan air minum (spam) di bali
24 jasa pembuatan sistem penyediaan air minum (spam) di bali24 jasa pembuatan sistem penyediaan air minum (spam) di bali
24 jasa pembuatan sistem penyediaan air minum (spam) di baliengineersurveyorIndonesia
 
03. Melaksanakan Pekerjaan Bangunan Air Limbah Permukiman.pdf
03. Melaksanakan Pekerjaan Bangunan Air Limbah Permukiman.pdf03. Melaksanakan Pekerjaan Bangunan Air Limbah Permukiman.pdf
03. Melaksanakan Pekerjaan Bangunan Air Limbah Permukiman.pdfPieterHutagalung1
 

Similar to SISTEM AIR BUANGAN (20)

PERUMAHAN (1).pptx
PERUMAHAN (1).pptxPERUMAHAN (1).pptx
PERUMAHAN (1).pptx
 
Bab10 semi komunal
Bab10 semi komunalBab10 semi komunal
Bab10 semi komunal
 
Tugas pelestarian lingkungan LIMBAH PEBRIK
Tugas pelestarian lingkungan LIMBAH PEBRIKTugas pelestarian lingkungan LIMBAH PEBRIK
Tugas pelestarian lingkungan LIMBAH PEBRIK
 
Laporan praktikum air bersih
Laporan praktikum air bersihLaporan praktikum air bersih
Laporan praktikum air bersih
 
PERUMAHAN.pptx
PERUMAHAN.pptxPERUMAHAN.pptx
PERUMAHAN.pptx
 
61 200-1-pb
61 200-1-pb61 200-1-pb
61 200-1-pb
 
Bab i pendahuluan
Bab i pendahuluanBab i pendahuluan
Bab i pendahuluan
 
Permen lhk no.68 2016 ttg baku mutu air limbah domestik
Permen lhk no.68 2016 ttg baku mutu air limbah domestikPermen lhk no.68 2016 ttg baku mutu air limbah domestik
Permen lhk no.68 2016 ttg baku mutu air limbah domestik
 
Ppt prakerin
Ppt prakerinPpt prakerin
Ppt prakerin
 
04-WM-02 Air Limbah Domestik (Jakarta)
04-WM-02 Air Limbah Domestik (Jakarta)04-WM-02 Air Limbah Domestik (Jakarta)
04-WM-02 Air Limbah Domestik (Jakarta)
 
04-WM-02 Air Limbah Domestik (Jakarta)
04-WM-02 Air Limbah Domestik (Jakarta)04-WM-02 Air Limbah Domestik (Jakarta)
04-WM-02 Air Limbah Domestik (Jakarta)
 
04-WM-02 Air Limbah Domestik (Jakarta)
04-WM-02 Air Limbah Domestik (Jakarta)04-WM-02 Air Limbah Domestik (Jakarta)
04-WM-02 Air Limbah Domestik (Jakarta)
 
Kriteria perencanaan teknis_sistem_distr
Kriteria perencanaan teknis_sistem_distrKriteria perencanaan teknis_sistem_distr
Kriteria perencanaan teknis_sistem_distr
 
Penyusunan perencanaan sistem pengelolaan air limbah 2013
Penyusunan perencanaan sistem pengelolaan air limbah 2013Penyusunan perencanaan sistem pengelolaan air limbah 2013
Penyusunan perencanaan sistem pengelolaan air limbah 2013
 
Pengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah IndustriPengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah Industri
 
Limbah industri
Limbah industriLimbah industri
Limbah industri
 
Pengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah IndustriPengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah Industri
 
PPT Of Sewerage System
PPT Of Sewerage SystemPPT Of Sewerage System
PPT Of Sewerage System
 
24 jasa pembuatan sistem penyediaan air minum (spam) di bali
24 jasa pembuatan sistem penyediaan air minum (spam) di bali24 jasa pembuatan sistem penyediaan air minum (spam) di bali
24 jasa pembuatan sistem penyediaan air minum (spam) di bali
 
03. Melaksanakan Pekerjaan Bangunan Air Limbah Permukiman.pdf
03. Melaksanakan Pekerjaan Bangunan Air Limbah Permukiman.pdf03. Melaksanakan Pekerjaan Bangunan Air Limbah Permukiman.pdf
03. Melaksanakan Pekerjaan Bangunan Air Limbah Permukiman.pdf
 

More from Alviani Putri

PRESENTASI TUGAS BESAR
PRESENTASI TUGAS BESARPRESENTASI TUGAS BESAR
PRESENTASI TUGAS BESARAlviani Putri
 
internaet sebagai media pembelajaran
internaet sebagai media pembelajaraninternaet sebagai media pembelajaran
internaet sebagai media pembelajaranAlviani Putri
 
Pencemaran air oleh limbah industri
Pencemaran air oleh limbah industri Pencemaran air oleh limbah industri
Pencemaran air oleh limbah industri Alviani Putri
 
PENGELOLAAN LINGKUNGAN
PENGELOLAAN LINGKUNGANPENGELOLAAN LINGKUNGAN
PENGELOLAAN LINGKUNGANAlviani Putri
 
Individu, keluarga DAN MASyarakat
Individu, keluarga DAN MASyarakatIndividu, keluarga DAN MASyarakat
Individu, keluarga DAN MASyarakatAlviani Putri
 

More from Alviani Putri (7)

PRESENTASI TUGAS BESAR
PRESENTASI TUGAS BESARPRESENTASI TUGAS BESAR
PRESENTASI TUGAS BESAR
 
internaet sebagai media pembelajaran
internaet sebagai media pembelajaraninternaet sebagai media pembelajaran
internaet sebagai media pembelajaran
 
Pencemaran air oleh limbah industri
Pencemaran air oleh limbah industri Pencemaran air oleh limbah industri
Pencemaran air oleh limbah industri
 
TYPHUS ABDOMINALIS
TYPHUS ABDOMINALISTYPHUS ABDOMINALIS
TYPHUS ABDOMINALIS
 
EKOSISTEM
EKOSISTEMEKOSISTEM
EKOSISTEM
 
PENGELOLAAN LINGKUNGAN
PENGELOLAAN LINGKUNGANPENGELOLAAN LINGKUNGAN
PENGELOLAAN LINGKUNGAN
 
Individu, keluarga DAN MASyarakat
Individu, keluarga DAN MASyarakatIndividu, keluarga DAN MASyarakat
Individu, keluarga DAN MASyarakat
 

SISTEM AIR BUANGAN

  • 1. PEPTL A www.googleslidesppt.com _ 30+ Ready Made Google Slides & PowerPoint Presentation for Free DESAIN SISTEM AIR BUANGAN DOMESTIK KAWASAN PERUMAHAN DAN PERKANTORAN PT. CHEVRON PACIFIC INDONESIA DURI-RIAU OLEH : REFIANO ANDORES 2010 1. Rihadatul Aisy (1710942033) 2. Intan Panji Lestari (1710942035) 3. Alifqia Zawatil (1710943002) 4. M Raihan Zaky (1710943003) 5. Weni Angraini (1710943008) 6. Besti Bestari (1710943009) 7. Alviani Putri (1710943010) 8. Harry Rizkialdi (1710943014)
  • 2. Rancangan umum desain sistem air buangan domestik kawasan perumahan dan perkantoran PT. Chevron Pacific Indonesia Duri-Riau Rancangan umum meliputi evaluasi sistem pengelolaan air buangan domestik eksisting dan rancangan desain sistem penyaluran dan pengolahan air buangan domestik. Pada sistem penyaluran akan dievaluasi periode desain, kedalaman, waktu tinggal, dan efisiensi pengolahannya. Jika setelah dievaluasi unit pengolahan eksisting masih memenuhi, maka unit pengolahan tersebut akan tetap digunakan tanpa perlu mendesain unit oengolahan baru. Untuk rancangan umumnya penyaluran akan sesuai dengan tahapaanya dan akan dihitung jumlah penduduk dan debit air buangan domestik. Dalam rancangan umum pengolahan air buangan domestik, akan terdiri dari beberapa alternatif dan akan dipilih salah satu yang paling memenuhi aspek teknis, ekonomis dan lindungan lingkungan.
  • 3. 01 04 1. Evaluasi sistem pengelolaan air buangan domestik eksisting Kawasan perumahan dan perkantoran PT. Chevron Pacific Indonesia Duri-Riau telah dibangun dari tahun 1960-an. Pada saat itu kawasan perumahan dan perkantoran tersebut dibangun sistem pengelolaan air buangan domestiknya menggunakan sistem setempat yaitu dengan menggunakan tangki septik, pada tahun 1984, semua sistem setempat di kawasan perumahan dan perkantoran ini diganti dengan sistem pengelolaan terousat. Sehingga diperkirakan sampai saat ini sudah hampir 26 tahun sistem penyaluran dan pengolahan air buangan domestik eksisting ini beroperasi.
  • 4. 01 04 2. Evaluasi sistem penyaluran air buangan domestik eksisting Sistem penyaluran air buangan eksisting menggunakan jenis sistem penyaluran air buangan terpisah, yaitu sistem penyaluran air buangan dimana air kotor dan air hujan dilayani oleh sistem saluran masing-masing secara terpisah. Pengguanaan sistem ini didasarkan pertimbangan periode musim hujan dan kemarau yang terlalu lama dan kuantitas yang jauh berbeda antara air buangan dan air hujan
  • 5. 01 04 3.Rancangan umum desain penyaluran air buangan domestik Dalam upaya mendukung pengelolaan air buangan kawasan perumahan dan perkantoran PT. Chevron Pacific Indonesia Duri-Riau dibutuhkan sarana dan prasarana sanitasi yang layak. Dalam perencanaan penyaluran air buangan domestik, terdapat beberapa tahapan dalam pengerjaannya, yaitu : 1.Merencanakan layout PAB ; dengan mempertimbangkan jaringan jalan, topografi, lokasi BPAB, kepadatan penduduk, tata guana lahan dan batas administrasi. 2.Menentukan panjang piapa
  • 6. 01 04 3.Menghitung jumlah penduduk, berdasrkan jumlah rumah dan jumlah penghuni rumah 4.Menghitung debit air buangan dari perhitungan debit air bersih 5.Menghitung diameter pipa 6.Menghitung kemiringan pipa 7.Cek penggelontor 8.Perhitungan penggelontor
  • 7. 01 04 4. Perhitungan jumlah penduduk Untuk perhitungan jumlah penduduk mengguankan jumlah rumah dan jumlah penghuninya. Jumlah penghuni diambil berdasarkan asumsi yang mendekati standar jumlah penghuni yang ada, yaitu 4-8 orang/ rumah. Cara ini digunakan karena sistem penyaluran air buangan domestik terdapat di kawasan perumahan dan perkantoran yang tidak akan mengalami pengembangan. Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel : Jenis rumah Jumlah rumah Jumlah penghuni Penduduk (orang ) Tipe 1 439 8 3440 Tipe 2 315 6 1890 Tipe 3 560 4 2240 Jumlah total 7570
  • 8. 01 04 5. Perhitungan debit air buangan domestik Untuk mengetahui debit air buangan domestik yang dihasilkan, maka perlu diketahuikebutuhan air bersih dari perumahan dan fasilitas perumahan PT. Chevron Pacific Indonesia Duri-Riau. Menurut Metcalf & Eddy (2003), jumlah air buangan yang dihasilkan berkisar antara 50-85 % dari pemakaian air bersih. Persentase air buangan yang diambil adalah 85% untuk semua jenis sumber, baik perumahan maupun fasilitas-fasilitas perumahan. Batas maksimum ini diambil karena kawasan perumahan dan perkantoran PT. Chevron Pacific Indonesia Duri-Riau ini merupakan kawasan elit. Semakin elit suatu kawasan maka semakin tinggi pula air buangannya, dan sebaliknya.
  • 9. B. Perhitungan Debit Air Buangan Domestik 01 04 1. Perumahan Untuk menghitung debit air buangan domestik, perlu diperkirakan kebutuhan air bersih dari kawasan perumahan PT. Chevron Pacifik Indonesia Duri-Riau. Besar kebutuhan air bersih per orang per harinya diasumsikan berdasarkan Direktorat Jendral Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum tahun 2000,yaitu kriteria kebutuhan air bersih kota besar dan kota sedang, 170-150 L/o/h. Untuk lebih jelas perhitungannya, dapat dilihat pada tabel 5.2 berikut:
  • 10. 01 04 No Jenis Rumah Penduduk (orang) Kebutuhan Air Bersih (L/o/h)* Debit Air Bersih (L/h) 1. Tipe I 3.440 170 584.800 2. Tipe II 1.890 160 302.400 3. Tipe III 2.240 150 336.000 Jumlah Total 1.223.200 Sumber: *Pekerjaan Umum 2000
  • 11. 01 04 2. Fasilitas Perumahan No Fasilitas Standar Kebutuhan Air Satuan 1 Rumah Tangga a.Sambungan Langsung (SR) b.Hidran Umum 170-150 30 l/o/hr l/o/hr 2 Sekolah 20 l/o/hr 3 Peribadatan 70 l/o/hr 4 Kesehatan 250 l/tt/hr 5 Industri a. Pria b. Wanita 60 100 l/o/hr l/o/hr 6 Perdagangan a. Pasar b. Toko c. Restaurant 5 5 15 l/m2/hr l/m2/hr l/m2/hr 7 Perkantoran 50 l/o/hr 8 Lain-lain a. Hotel b. Bioskop c. Stadion Olahraga d. Kolam Renang e. lapanganTenis f. Terminal Bus 200 5 5 40 5 2,5 l/tt/hr l/td/hr l/td/hr l/o/hr l/o/hr Sumber: Direktorat Jendral Cipa Karya Deoartemen Pekerjaan Umum, 2000
  • 12. 01 04 Menurut Metcalf & Eddy (2003), jumlah air buangan yang dihasilkan berkisar antara 50-85% dari pemakaian air bersih. Persentase air buangan yang diambil adalah 85% untuk semua jenis sumber, baik perumahan maupun fasilitas perumahan. Batas maksimum ini diambil karena dikawasan perumahan dan perkantoran PT. Chevron Pacific Indonesia Duri-Riau ini merupakan kawasan elit. Semakin elit suatu kawasan maka semakin tinggi pula air buangannya, dan sebalilknya. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel 5.5 berikut: No Sumber Air Buangan Debit Air Bersih (L/h) Persentase Air Buangan (%) Debit Air Buangan (L/h) Debit Air Buangan (m3/h) Perumahan 1. Tipe I 584.800 85 497.080 497,08 2. Tipe II 302.400 85 257.040 257.04 3. Tipe III 336.000 85 285.600 285, 60 Fasilitas Perumahan 1. Sekolah 398.000 85 338.300 338,30 2 Peribadatan 161.000 85 136.850 136,85 3 Kesehatan 140.000 85 119.000 119 4 Perdagangan 142.500 85 121.125 121,13 5 Perkantoran 650.000 85 552.500 552,5 6 Lain-lain 73.940 85 62.849 62,8
  • 13. Evaluasi Sistem Pengolahan Air Buangan Eksisting 01 04 Sistem Pengolahan yang digunakan adalah aerated lagoon dan desinfeks. Air buangan langsung disalurkan ke unit aerated lagoon dan dilanjutkan ke unit desinfeksi. Aerated Lagoon ini berukuran panjang 266 meter, lebar 222 meter, dan kedalaman 4 meter. Aerated laggon dilengkapi 5 buah aerator. Sementara itu unit desinfeksi nerupa bak persegi terdiri dari buffle yang berfungsi untuk mengaduk desinfektan yang diinjeksikan ke dalamnya. Setelah didesinfeksi air buangan tersebut dibuang ke badan air penerima. Dari dimensi unit pengolahan eksisting tersebut diperoleh volume aerated lagoon adalah 237.096 m3. Selain air buangan domestik dari kawsan perumahan dan perkantoran, aerated lagoon ini juga mengolah air limbah yang bersumber dari Water Treatment Plan (WTP) yang debitnya 6.344,87 m3/hari.
  • 14. Add Contents Title Kriteria desain aerated lagoon 01 04 01 02  Efisiensi penyisihan BOD5 dan TTS  Waktu Tinggal  Kedalaman Lagoon
  • 15. Add Contents Title 01 04 01 02 Untuk memastikan kinerja dari unit pengolahan air buangan tersebut, PT. Chevron Pacific Indonesia Duri-Riau melakukan rutinitas pemeriksaan setiap hari yang harus dilaporkan. Hasil pemeriksaan dapat dilihat : no Parameter satuan Baku mutu Hasil analisis sampel Efisiens i penyisi han Inlet IPAL Outlet 1 BOD5 mg / L 100 217 50- 120 44 79,72 % 2 TSS mg / L 100 187 25- 185 31 83,42 % 3 Ph - 6-9 6,9 6,2- 7,6 6,11 - 4 Oil and grease mg / L 10 6,6 4-6 < 4 -
  • 16. Berdasarkan hasil pemeriksaan di atas, kinerja dari unit pengolahan air buangan domestik di kawasan perumahan dan perkantoran tersebut yaitu Aerated Lagoon dan desinnfeksi masih baik. Hal ini dapat dilihat dari outlet unit pengolahan yang menunjukkan nilai dibawah baku mutu. Selain itu dapat dilihat juga bahwa efisiensi penyisihan dari unit pengolahan air buangan domestik ini sangat baik. Untuk parameter BOD5 efisiensinya 72,92 %. Sementara itu, parameter TTS efisiensi penyisihannya 83,42 %. Berdasarkan literatur yang didapat efisiensi penyisihan Aerated Lagoon untuk menyisihkan BOD5 dan TTS cukup tinggi. Menurut Larry D Benefield (1980), efisiensi BOD5 mencapai 70-80 % sedangkan TSSnya 75-85%, maka efisiensinya masih memenuhi.
  • 17. Desain system penyaluran air buangan domestic Jenis-jenis pipa Dalam mendesain system penyaluran air buangan harus dipipa servis,pipa lateral, pipa cabang, dan pipa induk perhatikan perletakan pipa, arah penyaluran dan dimensi pipa. Hal tersebut juga harus diterapkan pada semua jenis pipa, diantaranya pipa persil pipa servis pipa lateral pipa cabang pipa induk
  • 18. Desain system penyaluran air buangan domestic Bangunan pelengkap Dalam mendesain system penyaluran air buangan yang harus diperhatikan bukan hanya jaringan pipanya saja, banguan pelengkapnya juga harus diperhatikan, ada beberpa bangunan pelengkap yang digunakan dalam desain system jaringan perpipaan penyaluran air buangan ini, antara lain:
  • 19. a. Manhole Untuk perhitungan jumlah menhole berdasarkan tipenya, dihitung berdasarkan jenis pipanya. Untuk pipa Lateral Menggunakan menhole tipe B, sementara itu pipa cabang dan induk menggunakan menhole tipe C. Untk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut : Jenis pipa Tipe Menhole Jumlah Menhole (buah) Lateral Cabang Induk Tipe B Tipe C Tipe C 70 73 1 Jumlah Total 142
  • 20. b. Terminal clean out Perletakan terminal clean out pada ujung pipa servis yang panjangnya lebih dari 200meter. Hal ini diterap karena pada pipa servis yang panjangnya kurang dari 200meter,air buangan akan tergelontor sendirinya. Dari desain sistem penyaluran air buangan, terdapat 47 buah pipa servis yang lebih dari 200 meter. Sehinnga dibutuhkan 47 buah pemasangan terminal clean out pada awal pipa servis tersebut. Untuk lebih jelas perletakan dan jumlah terminal celan out tersebut, dapat dilihat pada tabel berikut : Tipe Rumah Kompleks Perumahan Jumlah Terminal Clean Out (buah) Tipe I Seulawah Merapi Kerinci Sibayak Leuser 2 6 4 7 1 Tipe II Krakatau 9 Tipe III Singgalang Sinabung Dempo Sago Talang 0 1 3 0 14 Jumlah Total 47
  • 21. c. Bak Penampung Sementara (lift station)Merupakan bak penampung sementara air buangan yang tidak bisa secara langsung ke Bangunan Pengolahan Air Buangan (BPAB) karena kondisi topografinya. Lift Station ini dilengkapi dengan pompa. Pada desain sistem penyaluran ini terdapat Lift Station.