1. PEPTL A
www.googleslidesppt.com _ 30+ Ready Made Google Slides & PowerPoint Presentation for Free
DESAIN SISTEM AIR BUANGAN DOMESTIK KAWASAN
PERUMAHAN DAN PERKANTORAN PT. CHEVRON PACIFIC
INDONESIA DURI-RIAU
OLEH : REFIANO ANDORES
2010
1. Rihadatul Aisy (1710942033)
2. Intan Panji Lestari (1710942035)
3. Alifqia Zawatil (1710943002)
4. M Raihan Zaky (1710943003)
5. Weni Angraini (1710943008)
6. Besti Bestari (1710943009)
7. Alviani Putri (1710943010)
8. Harry Rizkialdi (1710943014)
2. Rancangan umum desain sistem air buangan domestik kawasan
perumahan dan perkantoran PT. Chevron Pacific Indonesia Duri-Riau
Rancangan umum meliputi evaluasi sistem pengelolaan air buangan domestik
eksisting dan rancangan desain sistem penyaluran dan pengolahan air buangan
domestik. Pada sistem penyaluran akan dievaluasi periode desain, kedalaman,
waktu tinggal, dan efisiensi pengolahannya. Jika setelah dievaluasi unit
pengolahan eksisting masih memenuhi, maka unit pengolahan tersebut akan
tetap digunakan tanpa perlu mendesain unit oengolahan baru.
Untuk rancangan umumnya penyaluran akan sesuai dengan
tahapaanya dan akan dihitung jumlah penduduk dan debit air buangan
domestik. Dalam rancangan umum pengolahan air buangan domestik, akan
terdiri dari beberapa alternatif dan akan dipilih salah satu yang paling
memenuhi aspek teknis, ekonomis dan lindungan lingkungan.
3. 01
04
1. Evaluasi sistem pengelolaan air buangan domestik eksisting
Kawasan perumahan dan perkantoran PT. Chevron Pacific Indonesia Duri-Riau
telah dibangun dari tahun 1960-an. Pada saat itu kawasan perumahan dan
perkantoran tersebut dibangun sistem pengelolaan air buangan domestiknya
menggunakan sistem setempat yaitu dengan menggunakan tangki septik, pada
tahun 1984, semua sistem setempat di kawasan perumahan dan perkantoran ini
diganti dengan sistem pengelolaan terousat. Sehingga diperkirakan sampai saat ini
sudah hampir 26 tahun sistem penyaluran dan pengolahan air buangan domestik
eksisting ini beroperasi.
4. 01
04
2. Evaluasi sistem penyaluran air buangan domestik eksisting
Sistem penyaluran air buangan eksisting menggunakan jenis sistem
penyaluran air buangan terpisah, yaitu sistem penyaluran air buangan dimana air kotor
dan air hujan dilayani oleh sistem saluran masing-masing secara terpisah. Pengguanaan
sistem ini didasarkan pertimbangan periode musim hujan dan kemarau yang terlalu lama
dan kuantitas yang jauh berbeda antara air buangan dan air hujan
5. 01
04
3.Rancangan umum desain penyaluran air buangan domestik
Dalam upaya mendukung pengelolaan air buangan kawasan perumahan dan perkantoran
PT. Chevron Pacific Indonesia Duri-Riau dibutuhkan sarana dan prasarana sanitasi yang
layak.
Dalam perencanaan penyaluran air buangan domestik, terdapat beberapa tahapan dalam
pengerjaannya, yaitu :
1.Merencanakan layout PAB ; dengan mempertimbangkan jaringan jalan, topografi, lokasi
BPAB, kepadatan penduduk, tata guana lahan dan batas administrasi.
2.Menentukan panjang piapa
6. 01
04
3.Menghitung jumlah penduduk, berdasrkan jumlah rumah dan jumlah penghuni rumah
4.Menghitung debit air buangan dari perhitungan debit air bersih
5.Menghitung diameter pipa
6.Menghitung kemiringan pipa
7.Cek penggelontor
8.Perhitungan penggelontor
7. 01
04
4. Perhitungan jumlah penduduk
Untuk perhitungan jumlah penduduk mengguankan jumlah rumah dan jumlah
penghuninya. Jumlah penghuni diambil berdasarkan asumsi yang mendekati standar
jumlah penghuni yang ada, yaitu 4-8 orang/ rumah. Cara ini digunakan karena sistem
penyaluran air buangan domestik terdapat di kawasan perumahan dan perkantoran yang
tidak akan mengalami pengembangan. Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel :
Jenis rumah Jumlah rumah Jumlah penghuni Penduduk
(orang )
Tipe 1 439 8 3440
Tipe 2 315 6 1890
Tipe 3 560 4 2240
Jumlah total 7570
8. 01
04
5. Perhitungan debit air buangan domestik
Untuk mengetahui debit air buangan domestik yang dihasilkan, maka perlu
diketahuikebutuhan air bersih dari perumahan dan fasilitas perumahan PT. Chevron
Pacific Indonesia Duri-Riau.
Menurut Metcalf & Eddy (2003), jumlah air buangan yang dihasilkan berkisar antara 50-85
% dari pemakaian air bersih. Persentase air buangan yang diambil adalah 85% untuk
semua jenis sumber, baik perumahan maupun fasilitas-fasilitas perumahan. Batas
maksimum ini diambil karena kawasan perumahan dan perkantoran PT. Chevron Pacific
Indonesia Duri-Riau ini merupakan kawasan elit. Semakin elit suatu kawasan maka
semakin tinggi pula air buangannya, dan sebaliknya.
9. B. Perhitungan Debit Air Buangan Domestik
01
04
1. Perumahan
Untuk menghitung debit air buangan domestik, perlu diperkirakan kebutuhan air bersih
dari kawasan perumahan PT. Chevron Pacifik Indonesia Duri-Riau. Besar kebutuhan
air bersih per orang per harinya diasumsikan berdasarkan Direktorat Jendral Cipta
Karya Departemen Pekerjaan Umum tahun 2000,yaitu kriteria kebutuhan air bersih
kota besar dan kota sedang, 170-150 L/o/h. Untuk lebih jelas perhitungannya, dapat
dilihat pada tabel 5.2 berikut:
10. 01
04
No Jenis Rumah Penduduk (orang)
Kebutuhan Air
Bersih (L/o/h)*
Debit Air Bersih
(L/h)
1. Tipe I 3.440 170 584.800
2. Tipe II 1.890 160 302.400
3. Tipe III 2.240 150 336.000
Jumlah Total 1.223.200
Sumber: *Pekerjaan Umum 2000
11. 01
04
2. Fasilitas Perumahan
No Fasilitas Standar Kebutuhan Air Satuan
1
Rumah Tangga
a.Sambungan Langsung (SR)
b.Hidran Umum
170-150
30
l/o/hr
l/o/hr
2 Sekolah 20 l/o/hr
3 Peribadatan 70 l/o/hr
4 Kesehatan 250 l/tt/hr
5
Industri
a. Pria
b. Wanita
60
100
l/o/hr
l/o/hr
6
Perdagangan
a. Pasar
b. Toko
c. Restaurant
5
5
15
l/m2/hr
l/m2/hr
l/m2/hr
7 Perkantoran 50 l/o/hr
8
Lain-lain
a. Hotel
b. Bioskop
c. Stadion Olahraga
d. Kolam Renang
e. lapanganTenis
f. Terminal Bus
200
5
5
40
5
2,5
l/tt/hr
l/td/hr
l/td/hr
l/o/hr
l/o/hr
Sumber: Direktorat Jendral Cipa Karya
Deoartemen Pekerjaan Umum, 2000
12. 01
04
Menurut Metcalf & Eddy (2003), jumlah air buangan yang dihasilkan berkisar
antara 50-85% dari pemakaian air bersih. Persentase air buangan yang diambil adalah
85% untuk semua jenis sumber, baik perumahan maupun fasilitas perumahan. Batas
maksimum ini diambil karena dikawasan perumahan dan perkantoran PT. Chevron
Pacific Indonesia Duri-Riau ini merupakan kawasan elit. Semakin elit suatu kawasan
maka semakin tinggi pula air buangannya, dan sebalilknya. Untuk lebih jelas dapat
dilihat pada tabel 5.5 berikut:
No Sumber Air Buangan
Debit Air
Bersih (L/h)
Persentase
Air Buangan
(%)
Debit Air
Buangan
(L/h)
Debit Air
Buangan
(m3/h)
Perumahan
1. Tipe I 584.800 85 497.080 497,08
2. Tipe II 302.400 85 257.040 257.04
3. Tipe III 336.000 85 285.600 285, 60
Fasilitas Perumahan
1. Sekolah 398.000 85 338.300 338,30
2 Peribadatan 161.000 85 136.850 136,85
3 Kesehatan 140.000 85 119.000 119
4 Perdagangan 142.500 85 121.125 121,13
5 Perkantoran 650.000 85 552.500 552,5
6 Lain-lain 73.940 85 62.849 62,8
13. Evaluasi Sistem Pengolahan Air Buangan Eksisting
01
04
Sistem Pengolahan yang digunakan adalah aerated lagoon dan desinfeks. Air buangan
langsung disalurkan ke unit aerated lagoon dan dilanjutkan ke unit desinfeksi. Aerated
Lagoon ini berukuran panjang 266 meter, lebar 222 meter, dan kedalaman 4 meter.
Aerated laggon dilengkapi 5 buah aerator. Sementara itu unit desinfeksi nerupa bak
persegi terdiri dari buffle yang berfungsi untuk mengaduk desinfektan yang diinjeksikan ke
dalamnya. Setelah didesinfeksi air buangan tersebut dibuang ke badan air penerima.
Dari dimensi unit pengolahan eksisting tersebut diperoleh volume aerated lagoon
adalah 237.096 m3. Selain air buangan domestik dari kawsan perumahan dan perkantoran,
aerated lagoon ini juga mengolah air limbah yang bersumber dari Water Treatment Plan
(WTP) yang debitnya 6.344,87 m3/hari.
14. Add Contents Title
Kriteria desain aerated lagoon
01
04
01
02
Efisiensi penyisihan BOD5 dan TTS
Waktu Tinggal
Kedalaman Lagoon
15. Add Contents Title
01
04
01
02
Untuk memastikan kinerja dari unit pengolahan air buangan tersebut, PT.
Chevron Pacific Indonesia Duri-Riau melakukan rutinitas pemeriksaan setiap hari
yang harus dilaporkan. Hasil pemeriksaan dapat dilihat :
no Parameter satuan Baku
mutu
Hasil analisis sampel Efisiens
i
penyisi
han
Inlet IPAL Outlet
1 BOD5 mg / L 100 217 50-
120
44 79,72 %
2 TSS mg / L 100 187 25-
185
31 83,42 %
3 Ph - 6-9 6,9 6,2-
7,6
6,11 -
4 Oil and
grease
mg / L 10 6,6 4-6 < 4 -
16. Berdasarkan hasil pemeriksaan di atas, kinerja dari unit pengolahan air
buangan domestik di kawasan perumahan dan perkantoran tersebut yaitu
Aerated Lagoon dan desinnfeksi masih baik. Hal ini dapat dilihat dari outlet
unit pengolahan yang menunjukkan nilai dibawah baku mutu.
Selain itu dapat dilihat juga bahwa efisiensi penyisihan dari unit pengolahan
air buangan domestik ini sangat baik. Untuk parameter BOD5 efisiensinya
72,92 %. Sementara itu, parameter TTS efisiensi penyisihannya 83,42 %.
Berdasarkan literatur yang didapat efisiensi penyisihan Aerated Lagoon
untuk menyisihkan BOD5 dan TTS cukup tinggi. Menurut Larry D Benefield
(1980), efisiensi BOD5 mencapai 70-80 % sedangkan TSSnya 75-85%, maka
efisiensinya masih memenuhi.
17. Desain system penyaluran air buangan
domestic
Jenis-jenis pipa
Dalam mendesain system penyaluran air buangan harus dipipa servis,pipa lateral,
pipa cabang, dan pipa induk perhatikan perletakan pipa, arah penyaluran dan
dimensi pipa. Hal tersebut juga harus diterapkan pada semua jenis pipa, diantaranya
pipa persil pipa servis pipa lateral pipa cabang
pipa induk
18. Desain system penyaluran air buangan
domestic
Bangunan pelengkap
Dalam mendesain system penyaluran air buangan yang harus diperhatikan bukan
hanya jaringan pipanya saja, banguan pelengkapnya juga harus diperhatikan, ada
beberpa bangunan pelengkap yang digunakan dalam desain system jaringan
perpipaan penyaluran air buangan ini, antara lain:
19. a. Manhole
Untuk perhitungan jumlah menhole berdasarkan tipenya, dihitung
berdasarkan jenis pipanya. Untuk pipa Lateral Menggunakan menhole
tipe B, sementara itu pipa cabang dan induk menggunakan menhole
tipe C. Untk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Jenis pipa Tipe Menhole Jumlah Menhole (buah)
Lateral
Cabang
Induk
Tipe B
Tipe C
Tipe C
70
73
1
Jumlah Total 142
20. b. Terminal
clean out
Perletakan terminal clean out pada ujung pipa servis yang panjangnya
lebih dari 200meter. Hal ini diterap karena pada pipa servis yang
panjangnya kurang dari 200meter,air buangan akan tergelontor
sendirinya. Dari desain sistem penyaluran air buangan, terdapat 47
buah pipa servis yang lebih dari 200 meter. Sehinnga dibutuhkan 47
buah pemasangan terminal clean out pada awal pipa servis tersebut.
Untuk lebih jelas perletakan dan jumlah terminal celan out tersebut,
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tipe Rumah Kompleks Perumahan Jumlah Terminal Clean Out
(buah)
Tipe I Seulawah
Merapi
Kerinci
Sibayak
Leuser
2
6
4
7
1
Tipe II Krakatau 9
Tipe III Singgalang
Sinabung
Dempo
Sago
Talang
0
1
3
0
14
Jumlah Total 47
21. c. Bak
Penampung
Sementara
(lift station)Merupakan bak penampung sementara air buangan yang tidak bisa
secara langsung ke Bangunan Pengolahan Air Buangan (BPAB)
karena kondisi topografinya. Lift Station ini dilengkapi dengan pompa.
Pada desain sistem penyaluran ini terdapat Lift Station.