SlideShare a Scribd company logo
11/11/2011 Askeb Neonatus
imunisasi
Sugi
Purwanti
LATAR BELAKANG
• Imunisasi merupakan upaya kesehatan masyarakat
yg terbukti Cost effective Ind bebas cacar th
1974
• PD3I sdh dpt ditekan cak dipertahankan secara
merata cegah letusan KLB
• Adanya emerging disease (campak), reemerging
disease (Dipteri)  peningkatan cak.imunisasi
population imunity
• Imunisasi mrpk kesepakatan Global
IMUNISASI/VAKSINASI
• Memberikan proteksi terhadap penyakit infeksi spes
ifik (penyakit yang dapat dicegah oleh imunisasi)
• S/u cara guna meningkatkan kekebalan seseorang
thd s/u antigen sehingga bila terpajan antigen serup
a tidak akan menderita penyakit.
• Hak anak
• Orangtua, tenaga kesehatan menjamin imunisasi t
ersedia untuk semua anak
JENIS KEKEBALAN
Imunisasi Aktif
Imunisasi Pasif
Aktif Alami
Pasif Alami
Pasif Buatan
Aktif Buatan
RESPON IMUN
• Primer
Terjadi pada pajanan pertama
kalinya dengan antigen. Jenis
antibody adalah Ig M. Titer lebih
rendah, daya afinitas rendah. Lag
phase lebih pendek.
• Sekunder
Antigen Ig G, titer dan afinitas
tinggi, Lag phase panjang
JENIS VAKSIN
• Live Attenuated (hidup dilemahkan)
Campak, BCG, polio oral)
• Inactivated (bakteri, virus atau komponennya yan
g dibuat tidak aktif)
Ex : Hepatitis B, DPT, Polio injeksi,
TUJUAN IMUNISASI
• Menurunkan angka kesakitan,
kecacatan dan kematian akibat
Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan
Imunisasi (PD3I),sesuai program
meliputi: TBC, Hepatitis B, Difteri,
Pertusis, Tetanus, Polio, Campak
• Menghilangkan penyakit tertentu
pada dunia ex. Eradikasi polio, cacar.
Lanjut
TUJUAN IMUNISASI
• Tercapainya target Universal
Imunization (UCI) yaitu cakupan
imunisasi lengkap minimal 85 %.
• Tercapainya eliminasi tetanus
maternal dan neonatal
• Tercapainya reduksi campak
RACAM
SASARAN IMUNISASI
Berdasar usia :
• Imm.rutin :
– Bayi
– WUS
– Anak SD
• Imm.tambahan :
– Bayi dan anak
Berdasar
tingkat.kekebalan
• Imm.dasar :
– Bayi
• Imm.Lanjutan :
– Anak SD
– WUS
JADWAL IMUNISASI
UMUR VAKSIN
0 bulan HB0
1 bulan BCG, Polio1
2 bulan DPT/HB1, Polio2
3 bulan DPT/HB2, Polio 3
4 bulan DPT/HB3, Polio4
9 bulan Campak
PELAKSANAAN IMUNISASI
• Persiapan Petugas:
– Inventarisasi sasaran
– Persiapan vaksin
– Persiapan Alat dan Safety box
• Persiapan masyarakat
• Pelayanan imunisasi:
– Konseling, Skrining
– Pemberian imunisasi
• Koordinasi
• Tindak lanjut drop out
Program Pengembangan Imunisasi :
 BCG
 Hepatitis B
 DPT
 Polio
 Campak
 Bayi < 2 bulan
 Dosis : 0,05 ml IK /
ID
 Deltoid kanan
 Jika > 2 bulan : tes
Mantoux
 Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi Vaccine
Adverse Events Report
 BCG Ulkus superfisial 3 minggu Krusta
skar 4-8 mm (indurasi kmd menjadi jaringan
parut)
 Limfadenitis – BCG itis
 Disseminated BCG-itis : immunodefisien
berat
 Cegah dipteria, tetanus, pertusis
 Mengandung: Dipteria toxoid,
Tetanus toxoid,
Vaksin Pertusis :
- whole cell
- aselular
 Kombinasi dengan hepatitis B
PERTUSIS
 Cegah dipteria, tetanus, pertusis
 Mengandung: Dipteria toxoid,
Tetanus toxoid,
Vaksin Pertusis :
- whole cell
- aselular
 Absolut:
1. Riwayat reaksi anafilaksis
2. Ensefalopati (penyakit saraf akut berat
dengan kejang lama dan/atau gangguan
kesadaran dan/atau gangguan neurologis
fokal )
•Specific precaution:
1. Riwayat hiperpirexia
2. Hypotonic hyporesponsiveness
dalam 48 jam
3.Menangis terus menerus > 3 jam
4.Riwayat kejang dalam 3 hari
setelah imunisasi
Kontra indikasi DPT
 DPT 1 : umur 2-4 bulan
 DPT 2 : umur 3-5 bulan
 DPT 3 : umur 4-6 bulan
 DPT 4 : umur 1 ½ - 2 tahun
 DPT 5 : umur 5 tahun
 DT 6 : umur 12 tahun
Table 2. Approximate rates of adverse event occurring within 48 hours DTP vaccination
Event Frequency
Local
redness, swelling, pain 1 in 2-3 doses
Mild/moderate systemic
fever, drowsiness, fretfulness 1 in 2-3 doses
vomiting, anorexia 1 in 5-15 doses
More serious systemic
persistent crying, fever 1 in 100-300 doses
collapse, convulsions 1 in 1750 doses
acute encephalopathy 1 in 100,000 doses
permanent neurological deficit 1 in 300,000 doses
 Cegah : poliomielitis
Flaccid paralysis (Lumpuh layu), nyeri di
punggung dan ekstremitas.
 Vaksin polio :
Vaksin virus hidup (Sabin) : oral
Vaksin virus mati (Salk) : parenteral
 Suhu > 38,5º C
 Kortikosteroid, radiasi
 Keganasan
 Infeksi HIV or keluarga
 Saudara atau anggota keluarga yang
kontak dengan anak imunokompromais
 Anak diare atau muntah kadang diulangi
lagi ???
 Ulkus lokal
 Limfadenitis
 Polio 1 : lahir
 DPT 1 + Polio 2: umur 2-4 bulan
 DPT 2 + Polio 3: umur 3-5 bulan
 DPT 3 + Polio 4: umur 4-6 bulan
 DPT 4 + Polio 5: umur 1 ½ - 2 tahun
 DPT 5 + Polio 6: umur 5 tahun
 DT 6 : umur 12 tahun
 Live attenuated virus
 Umur 6-9 bulan (9-11 bulan)
 Dosis 0.5 ml SK
 Indikasi kontra : demam tinggi,
immunosupresi, immunoglobulin atau
pemberian komponen blood, malnutrisi, diare,
infeksi ringan saluran pernafasan
 Ulangan :
umur 5-7 tahun
MMR umur 15-18 bulan
 Demam 15% pada hari ke 8-12 pasca
immunisasi, selama 3 hari
 Rash 5%, hari 7-10, selama 2-4 hari
 Ensefalitis and ensefalopati = 1 : 1 juta dosis
dalam 30 hari pasca imunisasi
 Cegah hepatitis B
Vaksin Hepatitis B :
 Vaksin derivat plasma
 Vaksin rekombinan
 3 dosis
 Jadwal : 0,1, 6 bulan (atau menyesuaikan dg
program)
 Dosis : Engerix-B, Hepa-B : anak 10 ug
B-Hepavac II : anak 5 ug
Hevac-B : anak 2,5 ug
Hepaccine : anak 1,5 ug
 IM 0.5 ml pada anterolateral paha
(pertengahan paha bagian luar)
 Hipersensitif vaksin
 Reaksi lokal ex rasa sakit, kemerahan bila
ringan hilang dalam 2 hari
Rantai Dingin (cold chain)
 Peralatan rantai vaksin adalah seluruh peralatan yg
digunakan dalam pengelolaan vaksin sesuai dengan
prosedur untuk menjaga vaksin pada suhu yang
telah ditetapkan
Berdasar sistem pendinginan lemari es
dibagi 2 jenis :
 Sistem kompresi  lemari es rumah tangga pintu
buka depan
 Sistem absorpsi  lemari es penyimpan vaksin 
pintu buka atas
Beda “buka depan” dan “buka atas”
Pintu buka depan:
• Suhu tidak stabil
• Bila listrik mati tidak dapat
bertahan lama
• Juml vaksin ditampung se
dikit
• Susunan vaksin menjadi
mudah dan mudah terlihat
Pintu buka atas:
• Suhu lebih stabil
• Bila listrik mati suhu rela
tif dpt bertahan lama
• Juml vaksin ditampung
banyak
• Susunan vaksin agak su
lit krn bertumpuktidk
mudah terlihat
Pedoman penggunaan vaksin
1. Indikator Vaccine Vial Monitor (V V M)
2. Tanggal kadaluarsa
3. Prinsip First In First Out (FIFO)
• Perawatan Lemari Es : harian, mingguan
dan bulanan
• Penempatan :
▫ Jarak dinding belakang lemari es minimal 10-
15 cm
▫ Jarak lemari es dg lainnya minimal 15 cm
▫ Tidak terkena sinar matahari langsung
PENYIMPANAN VAKSIN (1)
• Semua vaksin disimpan 2 – 8 ° C
• Bag bawah lemari es diletakan kotak dingin cair
(cool pack)  penahan dan penstabil suhu
• Vaksin Heat Sensitive (HS): BCG, Campak,
Polio  dekat evaporator
• Vaksin Freeze Sensitive (FS):
DPT,TT,DT,HB,DPT-HB  lebih jauh dari
evaporator
PENYIMPANAN VAKSIN (2)
• Beri jarak antara kotak 1-2 cm/satu jari tangan
 sirkulasi udara
• Letakan termometer Muller di bagian tengah 
sbg pantauan suhu
• Simpan vaksin dalam kotak kemasan  hindari
sinar ultra violet
• Pelarut vaksin campak dan BCG simpan pada
suhu kamar dan tidak boleh beku
Potensial/kondisi vaksin
1. Indikator VVM  informasi
ttg kelayakan pemakaian
vaksin terkena paparan
panas
2.Pemeriksaan UJI KOCOK
(Shake Test)  informasi ttg
kelayakan pakai vaksin
dicurigai pernah beku
Vaksin bagus ?....rusak?
Vaksin layak digunakan?
Vaksin tidak layak digunakan?
Uji Kocok (Shake test)
• Pilih vaksin yg dicurigai beku (tersangka beku)
• Bekukan vaksin dari tipe dan no batch yang sama dg
vaksin yang dicurigai (dibekukan)
• Cairkan seluruhnya “tersangka beku” dan “dibekukan”
• Kocok “keduanya”secara bersamaan
• Bandingkan (kecepatan pengendapan):
- “tersangka beku” LEBIH LAMBAT dr yg “dibekukan”
 vaksin dpt digunakan
- “tersangka beku” SAMA atau LEBIH CEPAT dr yang
“dibekukan”  vaksin rusak
Masa pakai “vaksin dibuka”
di pelayanan kesehatan statis
• BCG : < 3 jam*
• CAMPAK : < 8 jam*
• POLIO : < 2 minggu*
• DPT
• TT
• DT
• HB
*= - Vaksin belum kadaluarsa
- Disimpan 2ºC – 8ºC
- Tdk terendam air
- Sterilitas terjaga
- V V M dalam kondisi A atau B
< 4 minggu*
Penanganan vaksin rusak
• Vaksin dg indikator VVM : C dan D
• Vaksin kadaluarsa
• Vaksin beku
• Vaksin pecah
• Penanganan vaksin rusak :
▫ Sedikit  dimusnahkan dg bakar/kubur oleh
klinik
▫ Banyak  dikembalikan ke puskesmas
Imunisasi dasar

More Related Content

What's hot

Penyakit rabies.PPT
Penyakit rabies.PPTPenyakit rabies.PPT
Penyakit rabies.PPT
_Dian
 
249456048 makalah-6-kimia-klinik-feses
249456048 makalah-6-kimia-klinik-feses249456048 makalah-6-kimia-klinik-feses
249456048 makalah-6-kimia-klinik-feses
Eka Selvina
 
Tuberculosis
TuberculosisTuberculosis
Tuberculosis
novaangelia125
 
Kelompok 6
Kelompok 6Kelompok 6
Kelompok 6progsus6
 
Unsur golongan IA IIA IIIA
Unsur golongan IA IIA IIIAUnsur golongan IA IIA IIIA
Unsur golongan IA IIA IIIAEKO SUPRIYADI
 
Skl 33. penyimpangan semu hukum mendel
Skl 33. penyimpangan semu hukum mendelSkl 33. penyimpangan semu hukum mendel
Skl 33. penyimpangan semu hukum mendel
Herfen Suryati
 
Parasitologi
ParasitologiParasitologi
Parasitologi
Widdya Anggraini
 
Cikungunya fever
Cikungunya feverCikungunya fever
Cikungunya fever
Ariyanto Harsono
 
Sintesis protein
Sintesis proteinSintesis protein
Sintesis protein
NURSAPTIA PURWA ASMARA
 
Verifikasi dan Validasi Metode Pemeriksaan Laboratorium Klinik Bagian 1
Verifikasi dan Validasi Metode Pemeriksaan Laboratorium Klinik Bagian 1Verifikasi dan Validasi Metode Pemeriksaan Laboratorium Klinik Bagian 1
Verifikasi dan Validasi Metode Pemeriksaan Laboratorium Klinik Bagian 1
Suryanata Kesuma
 
Sifat fisis alkali
Sifat fisis alkaliSifat fisis alkali
Sifat fisis alkali
Exca Febryanto
 
Penyuluhan HIV/AIDS
Penyuluhan HIV/AIDSPenyuluhan HIV/AIDS
Penyuluhan HIV/AIDS
Height Corporation
 
Praktikum kimia uji daya hantar listrik
Praktikum  kimia uji daya hantar listrikPraktikum  kimia uji daya hantar listrik
Praktikum kimia uji daya hantar listrik
Andrew Hutabarat
 
Laporan praktikum kimia
Laporan praktikum kimiaLaporan praktikum kimia
Laporan praktikum kimia
Novi Widyawati
 
Bakteri GRAM negatif dan bakteri gram positif
Bakteri GRAM negatif dan bakteri gram positifBakteri GRAM negatif dan bakteri gram positif
Bakteri GRAM negatif dan bakteri gram positif
lissura chatami
 
Laporan praktikum reagen
Laporan praktikum reagenLaporan praktikum reagen
Laporan praktikum reagen
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
 
Onkogenesis
Onkogenesis Onkogenesis
Onkogenesis
conesti08com
 
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampelPenanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
AhmadPurnawarmanFais
 
Teori abiogenesis
Teori abiogenesisTeori abiogenesis
Teori abiogenesis
Siti Nur Aeni
 
Pewarnaan Spora Metode Klein
Pewarnaan Spora Metode KleinPewarnaan Spora Metode Klein
Pewarnaan Spora Metode Klein
Auliabcd
 

What's hot (20)

Penyakit rabies.PPT
Penyakit rabies.PPTPenyakit rabies.PPT
Penyakit rabies.PPT
 
249456048 makalah-6-kimia-klinik-feses
249456048 makalah-6-kimia-klinik-feses249456048 makalah-6-kimia-klinik-feses
249456048 makalah-6-kimia-klinik-feses
 
Tuberculosis
TuberculosisTuberculosis
Tuberculosis
 
Kelompok 6
Kelompok 6Kelompok 6
Kelompok 6
 
Unsur golongan IA IIA IIIA
Unsur golongan IA IIA IIIAUnsur golongan IA IIA IIIA
Unsur golongan IA IIA IIIA
 
Skl 33. penyimpangan semu hukum mendel
Skl 33. penyimpangan semu hukum mendelSkl 33. penyimpangan semu hukum mendel
Skl 33. penyimpangan semu hukum mendel
 
Parasitologi
ParasitologiParasitologi
Parasitologi
 
Cikungunya fever
Cikungunya feverCikungunya fever
Cikungunya fever
 
Sintesis protein
Sintesis proteinSintesis protein
Sintesis protein
 
Verifikasi dan Validasi Metode Pemeriksaan Laboratorium Klinik Bagian 1
Verifikasi dan Validasi Metode Pemeriksaan Laboratorium Klinik Bagian 1Verifikasi dan Validasi Metode Pemeriksaan Laboratorium Klinik Bagian 1
Verifikasi dan Validasi Metode Pemeriksaan Laboratorium Klinik Bagian 1
 
Sifat fisis alkali
Sifat fisis alkaliSifat fisis alkali
Sifat fisis alkali
 
Penyuluhan HIV/AIDS
Penyuluhan HIV/AIDSPenyuluhan HIV/AIDS
Penyuluhan HIV/AIDS
 
Praktikum kimia uji daya hantar listrik
Praktikum  kimia uji daya hantar listrikPraktikum  kimia uji daya hantar listrik
Praktikum kimia uji daya hantar listrik
 
Laporan praktikum kimia
Laporan praktikum kimiaLaporan praktikum kimia
Laporan praktikum kimia
 
Bakteri GRAM negatif dan bakteri gram positif
Bakteri GRAM negatif dan bakteri gram positifBakteri GRAM negatif dan bakteri gram positif
Bakteri GRAM negatif dan bakteri gram positif
 
Laporan praktikum reagen
Laporan praktikum reagenLaporan praktikum reagen
Laporan praktikum reagen
 
Onkogenesis
Onkogenesis Onkogenesis
Onkogenesis
 
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampelPenanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
 
Teori abiogenesis
Teori abiogenesisTeori abiogenesis
Teori abiogenesis
 
Pewarnaan Spora Metode Klein
Pewarnaan Spora Metode KleinPewarnaan Spora Metode Klein
Pewarnaan Spora Metode Klein
 

Similar to Imunisasi dasar

Imunisasi 2011
Imunisasi 2011Imunisasi 2011
Imunisasi 2011
ssuser1017eb
 
Imunisasi
ImunisasiImunisasi
Imunisasi
kenggi
 
Imunisasi
ImunisasiImunisasi
Imunisasi
melda amalia
 
017 jadwal imunisasi nasional 2010 [dr.nuri]
017 jadwal imunisasi nasional 2010 [dr.nuri]017 jadwal imunisasi nasional 2010 [dr.nuri]
017 jadwal imunisasi nasional 2010 [dr.nuri]
Nurul Adeatma
 
Pencegahan penyakit infeksi pada anak dengan imunisasi merupakan.ppt
Pencegahan penyakit infeksi pada anak dengan imunisasi merupakan.pptPencegahan penyakit infeksi pada anak dengan imunisasi merupakan.ppt
Pencegahan penyakit infeksi pada anak dengan imunisasi merupakan.ppt
JulianToni4
 
Imunisasi Dasar
Imunisasi DasarImunisasi Dasar
Imunisasi Dasar
Hanifa Rahmadilla
 
imunisasi PADA ANAK.ppt
imunisasi PADA ANAK.pptimunisasi PADA ANAK.ppt
imunisasi PADA ANAK.ppt
PTBOGORSARINUTRISI
 
LP BCG.docx
LP BCG.docxLP BCG.docx
LP BCG.docx
rudhirinaldhi3
 
PPT-7-Konsep-imunisasi-pada-anak sehat.ppt
PPT-7-Konsep-imunisasi-pada-anak sehat.pptPPT-7-Konsep-imunisasi-pada-anak sehat.ppt
PPT-7-Konsep-imunisasi-pada-anak sehat.ppt
erlenstikeskharisma
 
konsep imunisasi pada anak power point.
konsep imunisasi pada anak  power point.konsep imunisasi pada anak  power point.
konsep imunisasi pada anak power point.
andielvi1
 
Microsoft power point vaksinasi revisi [compatibility mode]
Microsoft power point   vaksinasi revisi [compatibility mode]Microsoft power point   vaksinasi revisi [compatibility mode]
Microsoft power point vaksinasi revisi [compatibility mode]Faris Andrianto
 
Imunisasi dasar
Imunisasi dasarImunisasi dasar
Imunisasi dasar
Andriey Setyawan
 
1. vaksinologi.pdf
1. vaksinologi.pdf1. vaksinologi.pdf
1. vaksinologi.pdf
RigaAyuDinar
 
Imunisasi dasar
Imunisasi dasarImunisasi dasar
Imunisasi dasar
Andi Dika Gustri
 
Buku Saku Imunisasi untuk Petugas Kesehatan
Buku Saku Imunisasi untuk Petugas KesehatanBuku Saku Imunisasi untuk Petugas Kesehatan
Buku Saku Imunisasi untuk Petugas Kesehatan
Ditjen P2P
 
Imunisasi campak dan polio
Imunisasi campak dan polioImunisasi campak dan polio
Imunisasi campak dan polioFerdiansah Umar
 
Materi kuliah Neonatus, Bayi dan Balita
Materi kuliah Neonatus, Bayi dan BalitaMateri kuliah Neonatus, Bayi dan Balita
Materi kuliah Neonatus, Bayi dan Balita
StephanieLexyLouis1
 
Imunisasi
ImunisasiImunisasi

Similar to Imunisasi dasar (20)

Imunisasi 2011
Imunisasi 2011Imunisasi 2011
Imunisasi 2011
 
Imunisasi
ImunisasiImunisasi
Imunisasi
 
Imunisasi
ImunisasiImunisasi
Imunisasi
 
017 jadwal imunisasi nasional 2010 [dr.nuri]
017 jadwal imunisasi nasional 2010 [dr.nuri]017 jadwal imunisasi nasional 2010 [dr.nuri]
017 jadwal imunisasi nasional 2010 [dr.nuri]
 
Pencegahan penyakit infeksi pada anak dengan imunisasi merupakan.ppt
Pencegahan penyakit infeksi pada anak dengan imunisasi merupakan.pptPencegahan penyakit infeksi pada anak dengan imunisasi merupakan.ppt
Pencegahan penyakit infeksi pada anak dengan imunisasi merupakan.ppt
 
Imunisasi Dasar
Imunisasi DasarImunisasi Dasar
Imunisasi Dasar
 
imunisasi PADA ANAK.ppt
imunisasi PADA ANAK.pptimunisasi PADA ANAK.ppt
imunisasi PADA ANAK.ppt
 
LP BCG.docx
LP BCG.docxLP BCG.docx
LP BCG.docx
 
PPT-7-Konsep-imunisasi-pada-anak sehat.ppt
PPT-7-Konsep-imunisasi-pada-anak sehat.pptPPT-7-Konsep-imunisasi-pada-anak sehat.ppt
PPT-7-Konsep-imunisasi-pada-anak sehat.ppt
 
konsep imunisasi pada anak power point.
konsep imunisasi pada anak  power point.konsep imunisasi pada anak  power point.
konsep imunisasi pada anak power point.
 
Microsoft power point vaksinasi revisi [compatibility mode]
Microsoft power point   vaksinasi revisi [compatibility mode]Microsoft power point   vaksinasi revisi [compatibility mode]
Microsoft power point vaksinasi revisi [compatibility mode]
 
Immunisasi
Immunisasi Immunisasi
Immunisasi
 
Imunisasi dasar
Imunisasi dasarImunisasi dasar
Imunisasi dasar
 
1. vaksinologi.pdf
1. vaksinologi.pdf1. vaksinologi.pdf
1. vaksinologi.pdf
 
Imunisasi dasar
Imunisasi dasarImunisasi dasar
Imunisasi dasar
 
Imunisasi PPI
Imunisasi PPIImunisasi PPI
Imunisasi PPI
 
Buku Saku Imunisasi untuk Petugas Kesehatan
Buku Saku Imunisasi untuk Petugas KesehatanBuku Saku Imunisasi untuk Petugas Kesehatan
Buku Saku Imunisasi untuk Petugas Kesehatan
 
Imunisasi campak dan polio
Imunisasi campak dan polioImunisasi campak dan polio
Imunisasi campak dan polio
 
Materi kuliah Neonatus, Bayi dan Balita
Materi kuliah Neonatus, Bayi dan BalitaMateri kuliah Neonatus, Bayi dan Balita
Materi kuliah Neonatus, Bayi dan Balita
 
Imunisasi
ImunisasiImunisasi
Imunisasi
 

Recently uploaded

PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)
Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)
Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)
hendityas
 
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
ImanChimonxNurjaman
 
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIFPENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
FredyMaringga1
 
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptxAsuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
hosnuinayati1
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
lala263132
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdfPencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
PramitaHertasning
 
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptxketerampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
pkmcinagara
 
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan JiwaSejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
BayuEkaKurniawan1
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdfMonitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
haniekusuma
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptxPENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
Hamzi Hadi
 
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docxASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
zalfazulfa174
 

Recently uploaded (17)

PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)
Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)
Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)
 
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
 
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIFPENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
 
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptxAsuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdfPencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
 
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptxketerampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
 
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan JiwaSejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdfMonitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptxPENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
 
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docxASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
 

Imunisasi dasar

  • 2. LATAR BELAKANG • Imunisasi merupakan upaya kesehatan masyarakat yg terbukti Cost effective Ind bebas cacar th 1974 • PD3I sdh dpt ditekan cak dipertahankan secara merata cegah letusan KLB • Adanya emerging disease (campak), reemerging disease (Dipteri)  peningkatan cak.imunisasi population imunity • Imunisasi mrpk kesepakatan Global
  • 3. IMUNISASI/VAKSINASI • Memberikan proteksi terhadap penyakit infeksi spes ifik (penyakit yang dapat dicegah oleh imunisasi) • S/u cara guna meningkatkan kekebalan seseorang thd s/u antigen sehingga bila terpajan antigen serup a tidak akan menderita penyakit. • Hak anak • Orangtua, tenaga kesehatan menjamin imunisasi t ersedia untuk semua anak
  • 4. JENIS KEKEBALAN Imunisasi Aktif Imunisasi Pasif Aktif Alami Pasif Alami Pasif Buatan Aktif Buatan
  • 5. RESPON IMUN • Primer Terjadi pada pajanan pertama kalinya dengan antigen. Jenis antibody adalah Ig M. Titer lebih rendah, daya afinitas rendah. Lag phase lebih pendek. • Sekunder Antigen Ig G, titer dan afinitas tinggi, Lag phase panjang
  • 6. JENIS VAKSIN • Live Attenuated (hidup dilemahkan) Campak, BCG, polio oral) • Inactivated (bakteri, virus atau komponennya yan g dibuat tidak aktif) Ex : Hepatitis B, DPT, Polio injeksi,
  • 7. TUJUAN IMUNISASI • Menurunkan angka kesakitan, kecacatan dan kematian akibat Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I),sesuai program meliputi: TBC, Hepatitis B, Difteri, Pertusis, Tetanus, Polio, Campak • Menghilangkan penyakit tertentu pada dunia ex. Eradikasi polio, cacar. Lanjut
  • 8. TUJUAN IMUNISASI • Tercapainya target Universal Imunization (UCI) yaitu cakupan imunisasi lengkap minimal 85 %. • Tercapainya eliminasi tetanus maternal dan neonatal • Tercapainya reduksi campak RACAM
  • 9. SASARAN IMUNISASI Berdasar usia : • Imm.rutin : – Bayi – WUS – Anak SD • Imm.tambahan : – Bayi dan anak Berdasar tingkat.kekebalan • Imm.dasar : – Bayi • Imm.Lanjutan : – Anak SD – WUS
  • 10. JADWAL IMUNISASI UMUR VAKSIN 0 bulan HB0 1 bulan BCG, Polio1 2 bulan DPT/HB1, Polio2 3 bulan DPT/HB2, Polio 3 4 bulan DPT/HB3, Polio4 9 bulan Campak
  • 11. PELAKSANAAN IMUNISASI • Persiapan Petugas: – Inventarisasi sasaran – Persiapan vaksin – Persiapan Alat dan Safety box • Persiapan masyarakat • Pelayanan imunisasi: – Konseling, Skrining – Pemberian imunisasi • Koordinasi • Tindak lanjut drop out
  • 12. Program Pengembangan Imunisasi :  BCG  Hepatitis B  DPT  Polio  Campak
  • 13.  Bayi < 2 bulan  Dosis : 0,05 ml IK / ID  Deltoid kanan  Jika > 2 bulan : tes Mantoux
  • 14.  Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi Vaccine Adverse Events Report  BCG Ulkus superfisial 3 minggu Krusta skar 4-8 mm (indurasi kmd menjadi jaringan parut)  Limfadenitis – BCG itis  Disseminated BCG-itis : immunodefisien berat
  • 15.  Cegah dipteria, tetanus, pertusis  Mengandung: Dipteria toxoid, Tetanus toxoid, Vaksin Pertusis : - whole cell - aselular  Kombinasi dengan hepatitis B
  • 16.
  • 18.  Cegah dipteria, tetanus, pertusis  Mengandung: Dipteria toxoid, Tetanus toxoid, Vaksin Pertusis : - whole cell - aselular
  • 19.  Absolut: 1. Riwayat reaksi anafilaksis 2. Ensefalopati (penyakit saraf akut berat dengan kejang lama dan/atau gangguan kesadaran dan/atau gangguan neurologis fokal )
  • 20. •Specific precaution: 1. Riwayat hiperpirexia 2. Hypotonic hyporesponsiveness dalam 48 jam 3.Menangis terus menerus > 3 jam 4.Riwayat kejang dalam 3 hari setelah imunisasi Kontra indikasi DPT
  • 21.  DPT 1 : umur 2-4 bulan  DPT 2 : umur 3-5 bulan  DPT 3 : umur 4-6 bulan  DPT 4 : umur 1 ½ - 2 tahun  DPT 5 : umur 5 tahun  DT 6 : umur 12 tahun
  • 22. Table 2. Approximate rates of adverse event occurring within 48 hours DTP vaccination Event Frequency Local redness, swelling, pain 1 in 2-3 doses Mild/moderate systemic fever, drowsiness, fretfulness 1 in 2-3 doses vomiting, anorexia 1 in 5-15 doses More serious systemic persistent crying, fever 1 in 100-300 doses collapse, convulsions 1 in 1750 doses acute encephalopathy 1 in 100,000 doses permanent neurological deficit 1 in 300,000 doses
  • 23.  Cegah : poliomielitis Flaccid paralysis (Lumpuh layu), nyeri di punggung dan ekstremitas.  Vaksin polio : Vaksin virus hidup (Sabin) : oral Vaksin virus mati (Salk) : parenteral
  • 24.
  • 25.  Suhu > 38,5º C  Kortikosteroid, radiasi  Keganasan  Infeksi HIV or keluarga  Saudara atau anggota keluarga yang kontak dengan anak imunokompromais  Anak diare atau muntah kadang diulangi lagi ???
  • 26.  Ulkus lokal  Limfadenitis
  • 27.  Polio 1 : lahir  DPT 1 + Polio 2: umur 2-4 bulan  DPT 2 + Polio 3: umur 3-5 bulan  DPT 3 + Polio 4: umur 4-6 bulan  DPT 4 + Polio 5: umur 1 ½ - 2 tahun  DPT 5 + Polio 6: umur 5 tahun  DT 6 : umur 12 tahun
  • 28.  Live attenuated virus  Umur 6-9 bulan (9-11 bulan)  Dosis 0.5 ml SK  Indikasi kontra : demam tinggi, immunosupresi, immunoglobulin atau pemberian komponen blood, malnutrisi, diare, infeksi ringan saluran pernafasan  Ulangan : umur 5-7 tahun MMR umur 15-18 bulan
  • 29.  Demam 15% pada hari ke 8-12 pasca immunisasi, selama 3 hari  Rash 5%, hari 7-10, selama 2-4 hari  Ensefalitis and ensefalopati = 1 : 1 juta dosis dalam 30 hari pasca imunisasi
  • 30.  Cegah hepatitis B Vaksin Hepatitis B :  Vaksin derivat plasma  Vaksin rekombinan
  • 31.  3 dosis  Jadwal : 0,1, 6 bulan (atau menyesuaikan dg program)  Dosis : Engerix-B, Hepa-B : anak 10 ug B-Hepavac II : anak 5 ug Hevac-B : anak 2,5 ug Hepaccine : anak 1,5 ug  IM 0.5 ml pada anterolateral paha (pertengahan paha bagian luar)
  • 32.  Hipersensitif vaksin  Reaksi lokal ex rasa sakit, kemerahan bila ringan hilang dalam 2 hari
  • 33. Rantai Dingin (cold chain)  Peralatan rantai vaksin adalah seluruh peralatan yg digunakan dalam pengelolaan vaksin sesuai dengan prosedur untuk menjaga vaksin pada suhu yang telah ditetapkan Berdasar sistem pendinginan lemari es dibagi 2 jenis :  Sistem kompresi  lemari es rumah tangga pintu buka depan  Sistem absorpsi  lemari es penyimpan vaksin  pintu buka atas
  • 34. Beda “buka depan” dan “buka atas” Pintu buka depan: • Suhu tidak stabil • Bila listrik mati tidak dapat bertahan lama • Juml vaksin ditampung se dikit • Susunan vaksin menjadi mudah dan mudah terlihat Pintu buka atas: • Suhu lebih stabil • Bila listrik mati suhu rela tif dpt bertahan lama • Juml vaksin ditampung banyak • Susunan vaksin agak su lit krn bertumpuktidk mudah terlihat
  • 35. Pedoman penggunaan vaksin 1. Indikator Vaccine Vial Monitor (V V M) 2. Tanggal kadaluarsa 3. Prinsip First In First Out (FIFO)
  • 36. • Perawatan Lemari Es : harian, mingguan dan bulanan • Penempatan : ▫ Jarak dinding belakang lemari es minimal 10- 15 cm ▫ Jarak lemari es dg lainnya minimal 15 cm ▫ Tidak terkena sinar matahari langsung
  • 37. PENYIMPANAN VAKSIN (1) • Semua vaksin disimpan 2 – 8 ° C • Bag bawah lemari es diletakan kotak dingin cair (cool pack)  penahan dan penstabil suhu • Vaksin Heat Sensitive (HS): BCG, Campak, Polio  dekat evaporator • Vaksin Freeze Sensitive (FS): DPT,TT,DT,HB,DPT-HB  lebih jauh dari evaporator
  • 38. PENYIMPANAN VAKSIN (2) • Beri jarak antara kotak 1-2 cm/satu jari tangan  sirkulasi udara • Letakan termometer Muller di bagian tengah  sbg pantauan suhu • Simpan vaksin dalam kotak kemasan  hindari sinar ultra violet • Pelarut vaksin campak dan BCG simpan pada suhu kamar dan tidak boleh beku
  • 39.
  • 40.
  • 41.
  • 42. Potensial/kondisi vaksin 1. Indikator VVM  informasi ttg kelayakan pemakaian vaksin terkena paparan panas 2.Pemeriksaan UJI KOCOK (Shake Test)  informasi ttg kelayakan pakai vaksin dicurigai pernah beku Vaksin bagus ?....rusak? Vaksin layak digunakan? Vaksin tidak layak digunakan?
  • 43.
  • 44.
  • 45. Uji Kocok (Shake test) • Pilih vaksin yg dicurigai beku (tersangka beku) • Bekukan vaksin dari tipe dan no batch yang sama dg vaksin yang dicurigai (dibekukan) • Cairkan seluruhnya “tersangka beku” dan “dibekukan” • Kocok “keduanya”secara bersamaan • Bandingkan (kecepatan pengendapan): - “tersangka beku” LEBIH LAMBAT dr yg “dibekukan”  vaksin dpt digunakan - “tersangka beku” SAMA atau LEBIH CEPAT dr yang “dibekukan”  vaksin rusak
  • 46.
  • 47. Masa pakai “vaksin dibuka” di pelayanan kesehatan statis • BCG : < 3 jam* • CAMPAK : < 8 jam* • POLIO : < 2 minggu* • DPT • TT • DT • HB *= - Vaksin belum kadaluarsa - Disimpan 2ºC – 8ºC - Tdk terendam air - Sterilitas terjaga - V V M dalam kondisi A atau B < 4 minggu*
  • 48. Penanganan vaksin rusak • Vaksin dg indikator VVM : C dan D • Vaksin kadaluarsa • Vaksin beku • Vaksin pecah • Penanganan vaksin rusak : ▫ Sedikit  dimusnahkan dg bakar/kubur oleh klinik ▫ Banyak  dikembalikan ke puskesmas