Makalah ini membahas tentang pemeriksaan feses sebagai alat bantu diagnosis penyakit. Terdapat beberapa poin penting yang dijelaskan yaitu: (1) definisi dan manfaat pemeriksaan feses, (2) indikasi penyakit yang dapat didiagnosis melalui feses, dan (3) prosedur pemeriksaan feses secara makroskopis dan mikroskopis beserta interpretasi hasilnya.
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang disebabkan bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini menyerang paru-paru dan organ lain, menimbulkan gejala seperti batuk berkepanjangan dan demam. Pencegahan TB meliputi vaksinasi BCG dan menutup mulut saat batuk. Pengobatan TB efektif dilakukan dengan regimen obat selama enam bulan untuk mencegah resistensi bakteri.
Dokumen tersebut membahas tentang pendahuluan parasitologi. Parasitologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara parasit dengan inangnya. Parasit hidup menumpang pada inang untuk mendapatkan makanan dan perlindungan. Dokumen ini juga menjelaskan istilah-istilah terkait hubungan parasit-inang, contohnya zoonosis yang menunjukkan kemampuan parasit untuk menginfeksi berbagai jenis inang termasuk man
Virus Chikungunya pertama kali dijelaskan pada wabah di Tanzania pada tahun 1952 dan ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk Aedes. Penyakit ini menyebabkan demam dan nyeri sendi yang parah yang bisa berlangsung selama berminggu-minggu. Diagnosa didasarkan pada tes serologi untuk mendeteksi antibodi virus, dan pencegahannya meliputi penggunaan obat nyamuk.
Proses sintesis protein terdiri dari 5 tahap yaitu aktivasi asam amino, inisiasi rantai polipeptida, pemanjangan rantai, terminasi dan pembebasan, serta pengemasan dan prosesing. Rangkaian tahapan ini melibatkan berbagai faktor dan enzim untuk membentuk rantai polipeptida sesuai kode genetik yang ditentukan mRNA.
Unsur alkali memiliki sifat fisik seperti titik leleh dan didih yang rendah, konduktivitas listrik dan panas yang tinggi, warna putih keperakan, dan memiliki spektrum emisi khas. Sifat-sifat ini dipengaruhi oleh jari-jari ion dan konfigurasi elektronik masing-masing unsur.
Dokumen tersebut membahas tentang HIV/AIDS, gejala, pencegahan, dan penanganannya. Virus HIV dapat menular melalui cairan tubuh tertentu seperti darah, sperma, cairan vagina, dan ASI. Kelompok berisiko tinggi adalah mereka yang melakukan hubungan seks tidak aman dan pengguna narkoba melalui jarum suntik. Pencegahannya adalah dengan abstinensi, kondom, serta menghindari narkoba.
Eksperimen ini bertujuan untuk membedakan larutan elektrolit dan non-elektrolit dengan menguji daya hantar listrik larutan menggunakan alat uji sederhana. Beberapa larutan diuji meliputi asam klorida, gula, urea, air jeruk, asam cuka, natrium hidroksida, kalium hidroksida, dan air garam. Hasilnya menunjukkan larutan asam klorida, natrium hidroksida, kalium hidroksida, dan air gar
Bakteri GRAM negatif dan bakteri gram positiflissura chatami
Dokter Hans Christian Gram mengembangkan teknik perwarnaan untuk membedakan jenis bakteri berdasarkan ketebalan lapisan peptidoglikan dalam dinding selnya, di mana bakteri berwarna ungu dikelompokkan sebagai Gram positif dan merah sebagai Gram negatif.
1. Dokumen tersebut membahas tentang kanker dan pengobatan radioterapi.
2. Kanker adalah penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel yang tidak terkendali yang dapat menyerang jaringan lain.
3. Radioterapi adalah salah satu pengobatan untuk kanker yang menggunakan sinar pengion untuk membunuh sel kanker.
Dokumen tersebut membahas tentang penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel mikrobiologi. Prinsip-prinsip pengambilan spesimen dan pengiriman spesimen dijelaskan secara rinci demikian juga pedoman untuk beberapa jenis spesimen seperti darah, urin, feses, dan sputum."
Makalah ini membahas tentang teori Abiogenesis, yaitu teori yang menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk tak hidup. Teori ini pertama kali dikemukakan oleh Aristoteles pada zaman Yunani Kuno. Meskipun teori ini tumbang karena percobaan ilmuwan seperti Pasteur, teori Abiogenesis tetap berperan sebagai pelopor dalam perkembangan pemikiran tentang asal usul kehidupan.
Spora bakteri tahan terhadap pewarnaan karbol fuchsin karena dinding selnya yang tebal, sehingga diperlukan pemanasan agar zat warna dapat masuk. Sedangkan bakteri vegetatif akan melepaskan karbol fuchsin dan mengambil warna biru dari methylene blue. Hal ini menyebabkan spora berwarna merah dan bakteri vegetatif berwarna biru.
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi, yang merupakan cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang terhadap suatu antigen agar tidak terjadi penyakit bila terpapar antigen serupa. Tujuannya adalah mencegah penyakit tertentu pada individu maupun populasi, bahkan menghilangkan penyakit tertentu. Jenis imunisasi yang dibahas adalah imunisasi aktif dan pasif beserta cara kerjanya."
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi dan vaksinasi. Secara singkat, imunisasi bertujuan untuk mencegah penyakit menular dengan memberikan antigen ke dalam tubuh sehingga dapat memproduksi antibodi. Vaksin dibuat dari kuman yang dilemahkan atau dimatikan untuk merangsang sistem kekebalan tubuh. Indonesia telah melaksanakan program imunisasi sejak tahun 1956 untuk mengendalikan berbagai penyakit menular seperti cacar,
Makalah ini membahas tentang pemeriksaan feses sebagai alat bantu diagnosis penyakit. Terdapat beberapa poin penting yang dijelaskan yaitu: (1) definisi dan manfaat pemeriksaan feses, (2) indikasi penyakit yang dapat didiagnosis melalui feses, dan (3) prosedur pemeriksaan feses secara makroskopis dan mikroskopis beserta interpretasi hasilnya.
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang disebabkan bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini menyerang paru-paru dan organ lain, menimbulkan gejala seperti batuk berkepanjangan dan demam. Pencegahan TB meliputi vaksinasi BCG dan menutup mulut saat batuk. Pengobatan TB efektif dilakukan dengan regimen obat selama enam bulan untuk mencegah resistensi bakteri.
Dokumen tersebut membahas tentang pendahuluan parasitologi. Parasitologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara parasit dengan inangnya. Parasit hidup menumpang pada inang untuk mendapatkan makanan dan perlindungan. Dokumen ini juga menjelaskan istilah-istilah terkait hubungan parasit-inang, contohnya zoonosis yang menunjukkan kemampuan parasit untuk menginfeksi berbagai jenis inang termasuk man
Virus Chikungunya pertama kali dijelaskan pada wabah di Tanzania pada tahun 1952 dan ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk Aedes. Penyakit ini menyebabkan demam dan nyeri sendi yang parah yang bisa berlangsung selama berminggu-minggu. Diagnosa didasarkan pada tes serologi untuk mendeteksi antibodi virus, dan pencegahannya meliputi penggunaan obat nyamuk.
Proses sintesis protein terdiri dari 5 tahap yaitu aktivasi asam amino, inisiasi rantai polipeptida, pemanjangan rantai, terminasi dan pembebasan, serta pengemasan dan prosesing. Rangkaian tahapan ini melibatkan berbagai faktor dan enzim untuk membentuk rantai polipeptida sesuai kode genetik yang ditentukan mRNA.
Unsur alkali memiliki sifat fisik seperti titik leleh dan didih yang rendah, konduktivitas listrik dan panas yang tinggi, warna putih keperakan, dan memiliki spektrum emisi khas. Sifat-sifat ini dipengaruhi oleh jari-jari ion dan konfigurasi elektronik masing-masing unsur.
Dokumen tersebut membahas tentang HIV/AIDS, gejala, pencegahan, dan penanganannya. Virus HIV dapat menular melalui cairan tubuh tertentu seperti darah, sperma, cairan vagina, dan ASI. Kelompok berisiko tinggi adalah mereka yang melakukan hubungan seks tidak aman dan pengguna narkoba melalui jarum suntik. Pencegahannya adalah dengan abstinensi, kondom, serta menghindari narkoba.
Eksperimen ini bertujuan untuk membedakan larutan elektrolit dan non-elektrolit dengan menguji daya hantar listrik larutan menggunakan alat uji sederhana. Beberapa larutan diuji meliputi asam klorida, gula, urea, air jeruk, asam cuka, natrium hidroksida, kalium hidroksida, dan air garam. Hasilnya menunjukkan larutan asam klorida, natrium hidroksida, kalium hidroksida, dan air gar
Bakteri GRAM negatif dan bakteri gram positiflissura chatami
Dokter Hans Christian Gram mengembangkan teknik perwarnaan untuk membedakan jenis bakteri berdasarkan ketebalan lapisan peptidoglikan dalam dinding selnya, di mana bakteri berwarna ungu dikelompokkan sebagai Gram positif dan merah sebagai Gram negatif.
1. Dokumen tersebut membahas tentang kanker dan pengobatan radioterapi.
2. Kanker adalah penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel yang tidak terkendali yang dapat menyerang jaringan lain.
3. Radioterapi adalah salah satu pengobatan untuk kanker yang menggunakan sinar pengion untuk membunuh sel kanker.
Dokumen tersebut membahas tentang penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel mikrobiologi. Prinsip-prinsip pengambilan spesimen dan pengiriman spesimen dijelaskan secara rinci demikian juga pedoman untuk beberapa jenis spesimen seperti darah, urin, feses, dan sputum."
Makalah ini membahas tentang teori Abiogenesis, yaitu teori yang menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk tak hidup. Teori ini pertama kali dikemukakan oleh Aristoteles pada zaman Yunani Kuno. Meskipun teori ini tumbang karena percobaan ilmuwan seperti Pasteur, teori Abiogenesis tetap berperan sebagai pelopor dalam perkembangan pemikiran tentang asal usul kehidupan.
Spora bakteri tahan terhadap pewarnaan karbol fuchsin karena dinding selnya yang tebal, sehingga diperlukan pemanasan agar zat warna dapat masuk. Sedangkan bakteri vegetatif akan melepaskan karbol fuchsin dan mengambil warna biru dari methylene blue. Hal ini menyebabkan spora berwarna merah dan bakteri vegetatif berwarna biru.
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi, yang merupakan cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang terhadap suatu antigen agar tidak terjadi penyakit bila terpapar antigen serupa. Tujuannya adalah mencegah penyakit tertentu pada individu maupun populasi, bahkan menghilangkan penyakit tertentu. Jenis imunisasi yang dibahas adalah imunisasi aktif dan pasif beserta cara kerjanya."
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi dan vaksinasi. Secara singkat, imunisasi bertujuan untuk mencegah penyakit menular dengan memberikan antigen ke dalam tubuh sehingga dapat memproduksi antibodi. Vaksin dibuat dari kuman yang dilemahkan atau dimatikan untuk merangsang sistem kekebalan tubuh. Indonesia telah melaksanakan program imunisasi sejak tahun 1956 untuk mengendalikan berbagai penyakit menular seperti cacar,
Imunisasi adalah memberikan vaksin yang mengandung kuman yang sudah dilemahkan, caranya bisa diteteskan melalui mulut seperti imunisasi polio dan bisa juga melalui injeksi. Vaksin yang masuk dalam tubuh bayi itu akan merangsang tubuh memproduksi antibodi. Antibodi itu akan melawan bibit penyakit yang masuk dalam tubuh. dan memberikan kekebalan bayi dan anak.
1. Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi dan penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi seperti difteri, pertusis, polio, campak, tetanus, tuberkulosis, dan hepatitis B.
2. Juga membahas tentang jenis kekebalan, baik kekebalan pasif maupun aktif, serta jadwal dan cara pemberian berbagai vaksin imunisasi anak dan dewasa.
3. Termasuk penjelasan singkat mengenai karakteristik
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis vaksin dan cara pemberian vaksin yang aman untuk anak, termasuk jenis vaksin yang dilemahkan, dimatikan, atau berisi fraksi antigen, serta tahapan pemberian vaksin dan teknik penyuntikan yang benar."
Dokumen tersebut merangkum jadwal dan jenis imunisasi dasar yang diberikan kepada bayi dan anak, termasuk hepatitis B, polio, BCG, DPT, campak, dan Hib. Imunisasi ini bertujuan untuk mencapai tingkat kekebalan yang memadai untuk mencegah berbagai penyakit menular seperti hepatitis, polio, tuberkulosis, tetanus, pertusis, campak, dan infeksi Hib.
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi yang merupakan metode pencegahan utama penyakit infeksi. Terdapat berbagai jenis vaksin yang diberikan sesuai jadwal untuk meningkatkan kekebalan terhadap penyakit seperti campak, polio, HIB, pneumokokus, hepatitis, dan lainnya. Imunisasi sangat penting untuk menurunkan angka kematian dan kecacatan pada anak.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
2. LATAR BELAKANG
• Imunisasi merupakan upaya kesehatan masyarakat
yg terbukti Cost effective Ind bebas cacar th
1974
• PD3I sdh dpt ditekan cak dipertahankan secara
merata cegah letusan KLB
• Adanya emerging disease (campak), reemerging
disease (Dipteri) peningkatan cak.imunisasi
population imunity
• Imunisasi mrpk kesepakatan Global
3. IMUNISASI/VAKSINASI
• Memberikan proteksi terhadap penyakit infeksi spes
ifik (penyakit yang dapat dicegah oleh imunisasi)
• S/u cara guna meningkatkan kekebalan seseorang
thd s/u antigen sehingga bila terpajan antigen serup
a tidak akan menderita penyakit.
• Hak anak
• Orangtua, tenaga kesehatan menjamin imunisasi t
ersedia untuk semua anak
5. RESPON IMUN
• Primer
Terjadi pada pajanan pertama
kalinya dengan antigen. Jenis
antibody adalah Ig M. Titer lebih
rendah, daya afinitas rendah. Lag
phase lebih pendek.
• Sekunder
Antigen Ig G, titer dan afinitas
tinggi, Lag phase panjang
6. JENIS VAKSIN
• Live Attenuated (hidup dilemahkan)
Campak, BCG, polio oral)
• Inactivated (bakteri, virus atau komponennya yan
g dibuat tidak aktif)
Ex : Hepatitis B, DPT, Polio injeksi,
7. TUJUAN IMUNISASI
• Menurunkan angka kesakitan,
kecacatan dan kematian akibat
Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan
Imunisasi (PD3I),sesuai program
meliputi: TBC, Hepatitis B, Difteri,
Pertusis, Tetanus, Polio, Campak
• Menghilangkan penyakit tertentu
pada dunia ex. Eradikasi polio, cacar.
Lanjut
8. TUJUAN IMUNISASI
• Tercapainya target Universal
Imunization (UCI) yaitu cakupan
imunisasi lengkap minimal 85 %.
• Tercapainya eliminasi tetanus
maternal dan neonatal
• Tercapainya reduksi campak
RACAM
9. SASARAN IMUNISASI
Berdasar usia :
• Imm.rutin :
– Bayi
– WUS
– Anak SD
• Imm.tambahan :
– Bayi dan anak
Berdasar
tingkat.kekebalan
• Imm.dasar :
– Bayi
• Imm.Lanjutan :
– Anak SD
– WUS
10. JADWAL IMUNISASI
UMUR VAKSIN
0 bulan HB0
1 bulan BCG, Polio1
2 bulan DPT/HB1, Polio2
3 bulan DPT/HB2, Polio 3
4 bulan DPT/HB3, Polio4
9 bulan Campak
11. PELAKSANAAN IMUNISASI
• Persiapan Petugas:
– Inventarisasi sasaran
– Persiapan vaksin
– Persiapan Alat dan Safety box
• Persiapan masyarakat
• Pelayanan imunisasi:
– Konseling, Skrining
– Pemberian imunisasi
• Koordinasi
• Tindak lanjut drop out
19. Absolut:
1. Riwayat reaksi anafilaksis
2. Ensefalopati (penyakit saraf akut berat
dengan kejang lama dan/atau gangguan
kesadaran dan/atau gangguan neurologis
fokal )
20. •Specific precaution:
1. Riwayat hiperpirexia
2. Hypotonic hyporesponsiveness
dalam 48 jam
3.Menangis terus menerus > 3 jam
4.Riwayat kejang dalam 3 hari
setelah imunisasi
Kontra indikasi DPT
21. DPT 1 : umur 2-4 bulan
DPT 2 : umur 3-5 bulan
DPT 3 : umur 4-6 bulan
DPT 4 : umur 1 ½ - 2 tahun
DPT 5 : umur 5 tahun
DT 6 : umur 12 tahun
22. Table 2. Approximate rates of adverse event occurring within 48 hours DTP vaccination
Event Frequency
Local
redness, swelling, pain 1 in 2-3 doses
Mild/moderate systemic
fever, drowsiness, fretfulness 1 in 2-3 doses
vomiting, anorexia 1 in 5-15 doses
More serious systemic
persistent crying, fever 1 in 100-300 doses
collapse, convulsions 1 in 1750 doses
acute encephalopathy 1 in 100,000 doses
permanent neurological deficit 1 in 300,000 doses
23. Cegah : poliomielitis
Flaccid paralysis (Lumpuh layu), nyeri di
punggung dan ekstremitas.
Vaksin polio :
Vaksin virus hidup (Sabin) : oral
Vaksin virus mati (Salk) : parenteral
24.
25. Suhu > 38,5º C
Kortikosteroid, radiasi
Keganasan
Infeksi HIV or keluarga
Saudara atau anggota keluarga yang
kontak dengan anak imunokompromais
Anak diare atau muntah kadang diulangi
lagi ???
27. Polio 1 : lahir
DPT 1 + Polio 2: umur 2-4 bulan
DPT 2 + Polio 3: umur 3-5 bulan
DPT 3 + Polio 4: umur 4-6 bulan
DPT 4 + Polio 5: umur 1 ½ - 2 tahun
DPT 5 + Polio 6: umur 5 tahun
DT 6 : umur 12 tahun
28. Live attenuated virus
Umur 6-9 bulan (9-11 bulan)
Dosis 0.5 ml SK
Indikasi kontra : demam tinggi,
immunosupresi, immunoglobulin atau
pemberian komponen blood, malnutrisi, diare,
infeksi ringan saluran pernafasan
Ulangan :
umur 5-7 tahun
MMR umur 15-18 bulan
29. Demam 15% pada hari ke 8-12 pasca
immunisasi, selama 3 hari
Rash 5%, hari 7-10, selama 2-4 hari
Ensefalitis and ensefalopati = 1 : 1 juta dosis
dalam 30 hari pasca imunisasi
30. Cegah hepatitis B
Vaksin Hepatitis B :
Vaksin derivat plasma
Vaksin rekombinan
31. 3 dosis
Jadwal : 0,1, 6 bulan (atau menyesuaikan dg
program)
Dosis : Engerix-B, Hepa-B : anak 10 ug
B-Hepavac II : anak 5 ug
Hevac-B : anak 2,5 ug
Hepaccine : anak 1,5 ug
IM 0.5 ml pada anterolateral paha
(pertengahan paha bagian luar)
33. Rantai Dingin (cold chain)
Peralatan rantai vaksin adalah seluruh peralatan yg
digunakan dalam pengelolaan vaksin sesuai dengan
prosedur untuk menjaga vaksin pada suhu yang
telah ditetapkan
Berdasar sistem pendinginan lemari es
dibagi 2 jenis :
Sistem kompresi lemari es rumah tangga pintu
buka depan
Sistem absorpsi lemari es penyimpan vaksin
pintu buka atas
34. Beda “buka depan” dan “buka atas”
Pintu buka depan:
• Suhu tidak stabil
• Bila listrik mati tidak dapat
bertahan lama
• Juml vaksin ditampung se
dikit
• Susunan vaksin menjadi
mudah dan mudah terlihat
Pintu buka atas:
• Suhu lebih stabil
• Bila listrik mati suhu rela
tif dpt bertahan lama
• Juml vaksin ditampung
banyak
• Susunan vaksin agak su
lit krn bertumpuktidk
mudah terlihat
35. Pedoman penggunaan vaksin
1. Indikator Vaccine Vial Monitor (V V M)
2. Tanggal kadaluarsa
3. Prinsip First In First Out (FIFO)
36. • Perawatan Lemari Es : harian, mingguan
dan bulanan
• Penempatan :
▫ Jarak dinding belakang lemari es minimal 10-
15 cm
▫ Jarak lemari es dg lainnya minimal 15 cm
▫ Tidak terkena sinar matahari langsung
37. PENYIMPANAN VAKSIN (1)
• Semua vaksin disimpan 2 – 8 ° C
• Bag bawah lemari es diletakan kotak dingin cair
(cool pack) penahan dan penstabil suhu
• Vaksin Heat Sensitive (HS): BCG, Campak,
Polio dekat evaporator
• Vaksin Freeze Sensitive (FS):
DPT,TT,DT,HB,DPT-HB lebih jauh dari
evaporator
38. PENYIMPANAN VAKSIN (2)
• Beri jarak antara kotak 1-2 cm/satu jari tangan
sirkulasi udara
• Letakan termometer Muller di bagian tengah
sbg pantauan suhu
• Simpan vaksin dalam kotak kemasan hindari
sinar ultra violet
• Pelarut vaksin campak dan BCG simpan pada
suhu kamar dan tidak boleh beku
39.
40.
41.
42. Potensial/kondisi vaksin
1. Indikator VVM informasi
ttg kelayakan pemakaian
vaksin terkena paparan
panas
2.Pemeriksaan UJI KOCOK
(Shake Test) informasi ttg
kelayakan pakai vaksin
dicurigai pernah beku
Vaksin bagus ?....rusak?
Vaksin layak digunakan?
Vaksin tidak layak digunakan?
43.
44.
45. Uji Kocok (Shake test)
• Pilih vaksin yg dicurigai beku (tersangka beku)
• Bekukan vaksin dari tipe dan no batch yang sama dg
vaksin yang dicurigai (dibekukan)
• Cairkan seluruhnya “tersangka beku” dan “dibekukan”
• Kocok “keduanya”secara bersamaan
• Bandingkan (kecepatan pengendapan):
- “tersangka beku” LEBIH LAMBAT dr yg “dibekukan”
vaksin dpt digunakan
- “tersangka beku” SAMA atau LEBIH CEPAT dr yang
“dibekukan” vaksin rusak
46.
47. Masa pakai “vaksin dibuka”
di pelayanan kesehatan statis
• BCG : < 3 jam*
• CAMPAK : < 8 jam*
• POLIO : < 2 minggu*
• DPT
• TT
• DT
• HB
*= - Vaksin belum kadaluarsa
- Disimpan 2ºC – 8ºC
- Tdk terendam air
- Sterilitas terjaga
- V V M dalam kondisi A atau B
< 4 minggu*
48. Penanganan vaksin rusak
• Vaksin dg indikator VVM : C dan D
• Vaksin kadaluarsa
• Vaksin beku
• Vaksin pecah
• Penanganan vaksin rusak :
▫ Sedikit dimusnahkan dg bakar/kubur oleh
klinik
▫ Banyak dikembalikan ke puskesmas