SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
 Menurut KMK RI No 1059/MENKES/SK/IX/2004
Imunisasi adalah cara untuk meningkatkan kekebalan
seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga
bila ia terpapar dengan penyakit tersebut tidak akan
menderita penyakit tersebut
Kekebalan
 Dibuat oleh tubuh sendiri
 Berlangsung lama
 Misal: - imunisasi
- terpajan secara
alami
Kekebalan Aktif
 Diperoleh dari luar
 Tidak berlangsung lama
 Misal: - kekebalan yang
didapat dari ibu
- setelah suntikan Ig
Kekebalan Pasif
 Mencegah terjadinya penyakit tertentu
 Menghilangkan penyakit tertentu (yang ditularka
melalui manusia)
Berdasarkan Usia
a. Imunisasi Rutin
- Bayi (dibawah satu tahun)
- Anak usia sekolah dasar
b. Imunisasi Tambahan
Bayi dan anak
Tingkat Kekebalan
a. Imunisasi Dasar
- Bayi (dibawah satu tahun)
b. Imunisasi Lanjutan
- Anak usia sekolah dasar
Wilayah/Lokasi
Seluruh desa/kelurahan
Respon tubuh untuk mengeliminasi Ag
Respon Primer
- Respon pada paparan pertama
kali dengan Ag
- Ab membentuk IgM
(titer rendah)
Respon Sekunder
-Respon pada paparan yang
kedua dengan Ag yang sama
- Ab membentuk IgG (titer tinggi)
Tergantung pada:
 Status Imun
 Faktor Genetik Penjamu
 Kualitas-kuantitas Vaksin
Gerakan Akselerasi Imunisai Nasional
Universal Child Immunization 2010-2014
(GAIN UCI 2010-2014)
 DEFINISI
GAIN UCI 2010-2014 adalah upaya percepatan pencapaian
UCI di seluruh desa/kelurahan pada 2014 melalui suatu
gerakan yang dilaksanakan pemerintah dan masyarakat
(Menurut KMK RI No: 482/MENKES/SK/IV/2010)
 TUJUAN
Tercapainya UCI di seluruh desa/kelurahan secara bertahap
tahun 2010-2014 dalam rangka menurunkan angka kematian
dan kesakitan PD3I
 SASARAN
- Seluruh bayi usia 0-11 bulan mendapatkan imunisasi
dasar lengkap
- Seluruh desa/kelurahan mencapai UCI
 INDIKATOR KEBERHASILAN
Tahun 2014:
- mencapai UCI desa/kelurahan 100%
- bayi 0-11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap
90%
Lima Imunisasi
Dasar Lengkap
(LIL)
Bayi 0-11 bulan
Bulan Imunisasi
Anak Sekolah
(BIAS)
Anak usia sekolah
dasar
Macam-macam Imunisasi :
1. BCG
2. Hepatitis B
3. Polio
4. DPT
5. Campak
No. Vaksin Waktu Pemberian
1. HB 0 0 bulan
2. BCG, Polio 1 1 bulan
3. DPT 1, HB 1, Polio 2 2 bulan
4. DPT 2, HB 2, Polio 3 3 bulan
5. DPT 3, HB 3, Polio 4 4 bulan
6. Campak 9 bulan
No. Kelas Imunisasi
1. Kelas I Campak, DT
2. Kelas II TT
3. Kelas III TT
Imunisasi Campak diberikan pada bulan Agustus
Imunisasi DT dan TT diberikan pada bulan November
 Bakteri hidup yang dilemahkan (M bovis)
 Tidak 100% dapat terhindar tapi dapat mencegah
penyebaran lebih lanjut
 Waktu imunisasi:
Usia < 2 bln
Usia > 2 bln tes mantoux: (-)imunisasi BCG
(+)px TB
ragu-raguulang 2 minggu
 Cara pemberian: Intracutan/intradermal
 Lokasi pemberian: Insersio m. Deltoid kanan
1. BCG (Bacille Calmette Guerin)
 Dosis: 0,1 ml > 1 th; 0,05 ml < 1 th
 Sediaan:
Bubuk kering dalam vial/ampul warna kuning
 Penggunaan:
- 1 ampul vaksin diencerkan dengan 4 ml pelarut
NaCl 0,9%
- Vaksin yang telah diencerkan harus dibuang dalam
3 jam
1. BCG (Bacille Calmette Guerin)
 Penyimpanan:
- suhu 2 ºC s/d 8 ºC
- kedaluarsa selama 1 tahun
- dihindari dari sinar matahari langsung ataupun
tidak langsung
- tidak boleh beku
1. BCG (Bacille Calmette Guerin)
 Reaksi setelah imunisasi
Reaksi Normal lokal
2 minggu: indurasi  eritema  pustula
4 minggu: pustula pecah  ulkus
8-12 minggu: ulkus  scar (ø 3-7 mm)
Reaksi Kelenjar
Respon selular pertahanan tubuh
kadang terjadi  di kel axilla, supraklavikula
timbul 2-6 bulan setelah imunisasi
konsistensi: padat, nyeri (-), demam (-)
1. BCG (Bacille Calmette Guerin)
 Komplikasi
1. Cold abses
2. Limfadenitis supurativa
1. BCG (Bacille Calmette Guerin)
 Imunisasi pasif: Hepatitis B immune globulin (HBIg)
 untuk kondisi pasca paparan
 Imunisasi aktif: vaksin (vaksin rekombinan)
 Waktu imunisasi: 0, 1, dan 6 bulan
Imunisasi ulangan: 5 tahun setelah suntikan HBV III
(sebelumnya cek kadar HbsAg)
2. Hepatitis B
 jika ibu HBsAg (-) umur 2 bulan
 jika ibu dengan HbsAg (+) HBV (lengan kiri) dan
0,5 mL HBIg (lengan kanan)  12 jam setelah lahir
 Vaksin HBV dapat diberikan kepada ibu hamil
 bayi prematur bila ibu HbsAg (-) imunisasi ditunda
sampai usia 2 bulan/BB mencapai 2000 gram
2. Hepatitis B
 Cara pemberian:
Intramuskular
 Lokasi pemberian:
Neonatus dan bayi: anterolateral paha
Anak besar dan dewasa: regio deltoid
 Dosis: 0,5 ml
2. Hepatitis B
 Sediaan:
Vaksin berbentuk cairan dalam botol 5 ml untuk 8
dosis
 Penggunaan:
Digunakan dg semprit 2,5 ml
 Penyimpanan:
Disimpan pada suhu 2- 8 º C
2. Hepatitis B
 Virus polio yang dilemahkan: Oral polio vaksin (OPV)
 Virus polio yang dimatikan: Inactive polio vaksin (IPV)
 Waktu Pemberian:
- OPV: Baru lahir, Usia 2 bln, Usia 4 bln, Usia 6 bln
Imunisasi ulangan: 18 bln, 5 thn
- IPV: 3x berturut-turut jarak 2 bulan
3. Polio
 Cara pemberian:
OPV: Oral
IPV: Injeksi subcutan/ intramuscular
 Dosis:
OPV: 2 tetes (0,1 ml )
IPV: 0,5 ml
 Sediaan:
OPV: kemasan 10 dosis dan 20 dosis (vial)
 Penggunaan:
 OPV: diteteskan pada mulut dengan menggunakan pipet
3. Polio
 Anak diare  gangguan penyerapan vaksin
 Penyimpanan:
OPV
- Suhu 2-8 ºC  dapat bertahan 6 bln
- Simpan beku suhu < -20 ºC  dapat bertahan 2 thn
- Setelah dibuka & disimpan (suhu 2-8 ºC) dapat
bertahan 7 hari
IPV
- Disimpan pada suhu 2-8 ºC
- Tidak boleh disimpan beku
3. Polio
 Vaksin difteria toksin yang telah dilemahkan
Vaksin Tetanus  toksin yang telah dilemahkan
dimurnikan
Vaksin Pertusis kuman yang telah dimatikan
DTaP  immunogens dari Bordetella pertussis
DTwP  seluruh komponen bakteri pertusis yang mati
 Waktu pemberian: Usia > 2 bln
Imunisasi dasar: 3x (interval 4-6 minggu)
Imunisasi ulangan:18 bln, 5 thn
4. DPT (Difteri Pertusis Tetanus)
 Cara pemberian: intramuskuler/subcutan yang dalam
 Lokasi pemberian: anterolateral paha atas
 Dosis: 0,5 ml
 Sediaan:
Vial 10 dosis: vaksin cair (putih keruh) mengandung
aluminium fosfat
 Penggunaan: Vaksin harus dikocok dulu
 Penyimpanan:
- suhu 2 ºC s/d 8 ºC
- kedaluarsa selama 2 tahun
- tidak boleh beku
4. DPT (Difteri Pertusis Tetanus)
Vaksin DTwP
 Reaksi Pasca Imunisasi
- Demam, nyeri pada tempat suntikan (1-2 hari) 
analgetik, antipiretik
- Bila terjadi reaksi berlebihan: demam > 40ºC, kejang,
syok  imunisasi selanjutnya DT atau DPaT
4. DPT (Difteri Pertusis Tetanus)
Vaksin DTaP
 2 jenis:
- Vaksin hidup yang dilemahkan
- Vaksin yg dimatikan dalam formalin yang
dicampur dengan garam almunium
 Waktu imunisasi: Usia 9 bln, Usia 6 thn
 Cara pemberian: Subcutan
 Lokasi pemberian: lengan kiri
5. Campak
 Dosis: 0,5 ml
 Sediaan: Serbuk kering warna orange dalam vial 10 dosis
 Penggunaan:
- 1 vial vaksin diencerkan dengan 5 ml aquadest
- Vaksin yang telah diencerkan hanya tahan 8 jam
 Penyimpanan:
- suhu < 8 ºC, kedaluarsa selama 2 tahun
- pelarut tidak boleh dibekukan  disimpan pada
kondisi sejuk
 Efek samping: demam, ruam 7-12 hari pasca imunisasi
5. Campak
Mencegah lebih baik daripada mengobati
017 jadwal imunisasi nasional 2010 [dr.nuri]

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Balans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolitBalans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolit
 
PPT Imunisasi - PowerPoint Imunisasi
PPT Imunisasi - PowerPoint ImunisasiPPT Imunisasi - PowerPoint Imunisasi
PPT Imunisasi - PowerPoint Imunisasi
 
Ppt pneumonia
Ppt pneumoniaPpt pneumonia
Ppt pneumonia
 
Gonorrhea
GonorrheaGonorrhea
Gonorrhea
 
Program TB Paru di puskesmas
Program TB Paru di puskesmasProgram TB Paru di puskesmas
Program TB Paru di puskesmas
 
Prosedur penyuntikan imunisasi
Prosedur penyuntikan imunisasiProsedur penyuntikan imunisasi
Prosedur penyuntikan imunisasi
 
Asuhan keperawatan pada anak dengan bronkopneumonia
Asuhan keperawatan pada anak dengan bronkopneumoniaAsuhan keperawatan pada anak dengan bronkopneumonia
Asuhan keperawatan pada anak dengan bronkopneumonia
 
206432773 case-varicella-kulkel-1
206432773 case-varicella-kulkel-1206432773 case-varicella-kulkel-1
206432773 case-varicella-kulkel-1
 
Fototerapi
FototerapiFototerapi
Fototerapi
 
Preeklampsia berat
Preeklampsia beratPreeklampsia berat
Preeklampsia berat
 
Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2018
Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2018Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2018
Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2018
 
Imunisasi
ImunisasiImunisasi
Imunisasi
 
Imunisasi LENGKAP
Imunisasi LENGKAPImunisasi LENGKAP
Imunisasi LENGKAP
 
Penyuluhan ispa
Penyuluhan ispaPenyuluhan ispa
Penyuluhan ispa
 
Rumus Johnson Toshack Converted
Rumus Johnson Toshack ConvertedRumus Johnson Toshack Converted
Rumus Johnson Toshack Converted
 
Demam tifoid anak
Demam tifoid anakDemam tifoid anak
Demam tifoid anak
 
HIPOGLIKEMIA PADA ANAK
HIPOGLIKEMIA PADA ANAKHIPOGLIKEMIA PADA ANAK
HIPOGLIKEMIA PADA ANAK
 
Distosia Bahu final
Distosia Bahu finalDistosia Bahu final
Distosia Bahu final
 
POWERPOINT TB PARU
POWERPOINT TB PARUPOWERPOINT TB PARU
POWERPOINT TB PARU
 
Ikterus
IkterusIkterus
Ikterus
 

Viewers also liked

05. tennik penyimpanan vaksin
05. tennik penyimpanan vaksin05. tennik penyimpanan vaksin
05. tennik penyimpanan vaksinJoni Iswanto
 
Data kesehatan kementrian kesehatan tahun 2012 mengenai persentase
Data kesehatan kementrian kesehatan tahun 2012 mengenai persentaseData kesehatan kementrian kesehatan tahun 2012 mengenai persentase
Data kesehatan kementrian kesehatan tahun 2012 mengenai persentaserizghi
 
Manajemen logistik imunisasi
Manajemen logistik imunisasiManajemen logistik imunisasi
Manajemen logistik imunisasiJoni Iswanto
 
Profil kesehatan-indonesia-2013
Profil kesehatan-indonesia-2013Profil kesehatan-indonesia-2013
Profil kesehatan-indonesia-2013Kamu Aku
 
Company Profile Sample
Company Profile SampleCompany Profile Sample
Company Profile SampleYagika Madan
 

Viewers also liked (8)

05. tennik penyimpanan vaksin
05. tennik penyimpanan vaksin05. tennik penyimpanan vaksin
05. tennik penyimpanan vaksin
 
Data kesehatan kementrian kesehatan tahun 2012 mengenai persentase
Data kesehatan kementrian kesehatan tahun 2012 mengenai persentaseData kesehatan kementrian kesehatan tahun 2012 mengenai persentase
Data kesehatan kementrian kesehatan tahun 2012 mengenai persentase
 
Minilok pkm
Minilok pkmMinilok pkm
Minilok pkm
 
Manajemen logistik imunisasi
Manajemen logistik imunisasiManajemen logistik imunisasi
Manajemen logistik imunisasi
 
Profil kesehatan-indonesia-2013
Profil kesehatan-indonesia-2013Profil kesehatan-indonesia-2013
Profil kesehatan-indonesia-2013
 
Puskesmas lengkap
Puskesmas lengkapPuskesmas lengkap
Puskesmas lengkap
 
Itc-company profile
Itc-company profileItc-company profile
Itc-company profile
 
Company Profile Sample
Company Profile SampleCompany Profile Sample
Company Profile Sample
 

Similar to 017 jadwal imunisasi nasional 2010 [dr.nuri]

Imunisasi
ImunisasiImunisasi
Imunisasikenggi
 
Promkes imunisasi
Promkes imunisasiPromkes imunisasi
Promkes imunisasiIra Rosita
 
caput succedaneum materi askeb stikes muhammadiyah kudus
caput succedaneum materi askeb stikes muhammadiyah kuduscaput succedaneum materi askeb stikes muhammadiyah kudus
caput succedaneum materi askeb stikes muhammadiyah kudusFania Nisa
 
1. vaksinologi.pdf
1. vaksinologi.pdf1. vaksinologi.pdf
1. vaksinologi.pdfRigaAyuDinar
 
Materi kuliah Neonatus, Bayi dan Balita
Materi kuliah Neonatus, Bayi dan BalitaMateri kuliah Neonatus, Bayi dan Balita
Materi kuliah Neonatus, Bayi dan BalitaStephanieLexyLouis1
 
Imunologi dan vaksin
Imunologi dan vaksin Imunologi dan vaksin
Imunologi dan vaksin Dedi Kun
 
IMUNISASI PADA ANAK.pptx
IMUNISASI PADA ANAK.pptxIMUNISASI PADA ANAK.pptx
IMUNISASI PADA ANAK.pptxAtinzunikah2
 
LEAFLET_IMUNISASI_pdf.pdf
LEAFLET_IMUNISASI_pdf.pdfLEAFLET_IMUNISASI_pdf.pdf
LEAFLET_IMUNISASI_pdf.pdfMimaBaitanu1
 
Imunisasi dasar pada bayi
Imunisasi dasar pada bayiImunisasi dasar pada bayi
Imunisasi dasar pada bayiHenki Ata
 
Vaksinasi 110712062015-phpapp02
Vaksinasi 110712062015-phpapp02Vaksinasi 110712062015-phpapp02
Vaksinasi 110712062015-phpapp02MarrCenllon Hia
 
Program imunisasi4
Program imunisasi4Program imunisasi4
Program imunisasi4eliza293643
 
Imunisasi dasar pada bayi
Imunisasi dasar pada bayiImunisasi dasar pada bayi
Imunisasi dasar pada bayiChaicha Ceria
 

Similar to 017 jadwal imunisasi nasional 2010 [dr.nuri] (20)

Imunisasi
ImunisasiImunisasi
Imunisasi
 
Imunisasi 2011
Imunisasi 2011Imunisasi 2011
Imunisasi 2011
 
Promkes imunisasi
Promkes imunisasiPromkes imunisasi
Promkes imunisasi
 
Imunisasi dasar
Imunisasi dasarImunisasi dasar
Imunisasi dasar
 
caput succedaneum materi askeb stikes muhammadiyah kudus
caput succedaneum materi askeb stikes muhammadiyah kuduscaput succedaneum materi askeb stikes muhammadiyah kudus
caput succedaneum materi askeb stikes muhammadiyah kudus
 
Imunisasi tumbuh kembang 1
Imunisasi tumbuh kembang 1Imunisasi tumbuh kembang 1
Imunisasi tumbuh kembang 1
 
Imunisasi dasar
Imunisasi dasarImunisasi dasar
Imunisasi dasar
 
1. vaksinologi.pdf
1. vaksinologi.pdf1. vaksinologi.pdf
1. vaksinologi.pdf
 
Materi kuliah Neonatus, Bayi dan Balita
Materi kuliah Neonatus, Bayi dan BalitaMateri kuliah Neonatus, Bayi dan Balita
Materi kuliah Neonatus, Bayi dan Balita
 
Imunologi dan vaksin
Imunologi dan vaksin Imunologi dan vaksin
Imunologi dan vaksin
 
LP BCG.docx
LP BCG.docxLP BCG.docx
LP BCG.docx
 
IMUNISASI PADA ANAK.pptx
IMUNISASI PADA ANAK.pptxIMUNISASI PADA ANAK.pptx
IMUNISASI PADA ANAK.pptx
 
Immunisasi
Immunisasi Immunisasi
Immunisasi
 
Imunisasi PPI
Imunisasi PPIImunisasi PPI
Imunisasi PPI
 
LEAFLET_IMUNISASI_pdf.pdf
LEAFLET_IMUNISASI_pdf.pdfLEAFLET_IMUNISASI_pdf.pdf
LEAFLET_IMUNISASI_pdf.pdf
 
Imunisasi dasar pada bayi
Imunisasi dasar pada bayiImunisasi dasar pada bayi
Imunisasi dasar pada bayi
 
Vaksinasi 110712062015-phpapp02
Vaksinasi 110712062015-phpapp02Vaksinasi 110712062015-phpapp02
Vaksinasi 110712062015-phpapp02
 
Program imunisasi4
Program imunisasi4Program imunisasi4
Program imunisasi4
 
Imunisasi
ImunisasiImunisasi
Imunisasi
 
Imunisasi dasar pada bayi
Imunisasi dasar pada bayiImunisasi dasar pada bayi
Imunisasi dasar pada bayi
 

017 jadwal imunisasi nasional 2010 [dr.nuri]

  • 1.
  • 2.  Menurut KMK RI No 1059/MENKES/SK/IX/2004 Imunisasi adalah cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila ia terpapar dengan penyakit tersebut tidak akan menderita penyakit tersebut
  • 3. Kekebalan  Dibuat oleh tubuh sendiri  Berlangsung lama  Misal: - imunisasi - terpajan secara alami Kekebalan Aktif  Diperoleh dari luar  Tidak berlangsung lama  Misal: - kekebalan yang didapat dari ibu - setelah suntikan Ig Kekebalan Pasif
  • 4.  Mencegah terjadinya penyakit tertentu  Menghilangkan penyakit tertentu (yang ditularka melalui manusia)
  • 5. Berdasarkan Usia a. Imunisasi Rutin - Bayi (dibawah satu tahun) - Anak usia sekolah dasar b. Imunisasi Tambahan Bayi dan anak Tingkat Kekebalan a. Imunisasi Dasar - Bayi (dibawah satu tahun) b. Imunisasi Lanjutan - Anak usia sekolah dasar Wilayah/Lokasi Seluruh desa/kelurahan
  • 6. Respon tubuh untuk mengeliminasi Ag Respon Primer - Respon pada paparan pertama kali dengan Ag - Ab membentuk IgM (titer rendah) Respon Sekunder -Respon pada paparan yang kedua dengan Ag yang sama - Ab membentuk IgG (titer tinggi)
  • 7. Tergantung pada:  Status Imun  Faktor Genetik Penjamu  Kualitas-kuantitas Vaksin
  • 8. Gerakan Akselerasi Imunisai Nasional Universal Child Immunization 2010-2014 (GAIN UCI 2010-2014)
  • 9.  DEFINISI GAIN UCI 2010-2014 adalah upaya percepatan pencapaian UCI di seluruh desa/kelurahan pada 2014 melalui suatu gerakan yang dilaksanakan pemerintah dan masyarakat (Menurut KMK RI No: 482/MENKES/SK/IV/2010)  TUJUAN Tercapainya UCI di seluruh desa/kelurahan secara bertahap tahun 2010-2014 dalam rangka menurunkan angka kematian dan kesakitan PD3I
  • 10.  SASARAN - Seluruh bayi usia 0-11 bulan mendapatkan imunisasi dasar lengkap - Seluruh desa/kelurahan mencapai UCI  INDIKATOR KEBERHASILAN Tahun 2014: - mencapai UCI desa/kelurahan 100% - bayi 0-11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap 90%
  • 11. Lima Imunisasi Dasar Lengkap (LIL) Bayi 0-11 bulan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) Anak usia sekolah dasar
  • 12. Macam-macam Imunisasi : 1. BCG 2. Hepatitis B 3. Polio 4. DPT 5. Campak
  • 13. No. Vaksin Waktu Pemberian 1. HB 0 0 bulan 2. BCG, Polio 1 1 bulan 3. DPT 1, HB 1, Polio 2 2 bulan 4. DPT 2, HB 2, Polio 3 3 bulan 5. DPT 3, HB 3, Polio 4 4 bulan 6. Campak 9 bulan
  • 14.
  • 15. No. Kelas Imunisasi 1. Kelas I Campak, DT 2. Kelas II TT 3. Kelas III TT Imunisasi Campak diberikan pada bulan Agustus Imunisasi DT dan TT diberikan pada bulan November
  • 16.  Bakteri hidup yang dilemahkan (M bovis)  Tidak 100% dapat terhindar tapi dapat mencegah penyebaran lebih lanjut  Waktu imunisasi: Usia < 2 bln Usia > 2 bln tes mantoux: (-)imunisasi BCG (+)px TB ragu-raguulang 2 minggu  Cara pemberian: Intracutan/intradermal  Lokasi pemberian: Insersio m. Deltoid kanan 1. BCG (Bacille Calmette Guerin)
  • 17.  Dosis: 0,1 ml > 1 th; 0,05 ml < 1 th  Sediaan: Bubuk kering dalam vial/ampul warna kuning  Penggunaan: - 1 ampul vaksin diencerkan dengan 4 ml pelarut NaCl 0,9% - Vaksin yang telah diencerkan harus dibuang dalam 3 jam 1. BCG (Bacille Calmette Guerin)
  • 18.  Penyimpanan: - suhu 2 ºC s/d 8 ºC - kedaluarsa selama 1 tahun - dihindari dari sinar matahari langsung ataupun tidak langsung - tidak boleh beku 1. BCG (Bacille Calmette Guerin)
  • 19.  Reaksi setelah imunisasi Reaksi Normal lokal 2 minggu: indurasi  eritema  pustula 4 minggu: pustula pecah  ulkus 8-12 minggu: ulkus  scar (ø 3-7 mm) Reaksi Kelenjar Respon selular pertahanan tubuh kadang terjadi  di kel axilla, supraklavikula timbul 2-6 bulan setelah imunisasi konsistensi: padat, nyeri (-), demam (-) 1. BCG (Bacille Calmette Guerin)
  • 20.  Komplikasi 1. Cold abses 2. Limfadenitis supurativa 1. BCG (Bacille Calmette Guerin)
  • 21.  Imunisasi pasif: Hepatitis B immune globulin (HBIg)  untuk kondisi pasca paparan  Imunisasi aktif: vaksin (vaksin rekombinan)  Waktu imunisasi: 0, 1, dan 6 bulan Imunisasi ulangan: 5 tahun setelah suntikan HBV III (sebelumnya cek kadar HbsAg) 2. Hepatitis B
  • 22.  jika ibu HBsAg (-) umur 2 bulan  jika ibu dengan HbsAg (+) HBV (lengan kiri) dan 0,5 mL HBIg (lengan kanan)  12 jam setelah lahir  Vaksin HBV dapat diberikan kepada ibu hamil  bayi prematur bila ibu HbsAg (-) imunisasi ditunda sampai usia 2 bulan/BB mencapai 2000 gram 2. Hepatitis B
  • 23.  Cara pemberian: Intramuskular  Lokasi pemberian: Neonatus dan bayi: anterolateral paha Anak besar dan dewasa: regio deltoid  Dosis: 0,5 ml 2. Hepatitis B
  • 24.  Sediaan: Vaksin berbentuk cairan dalam botol 5 ml untuk 8 dosis  Penggunaan: Digunakan dg semprit 2,5 ml  Penyimpanan: Disimpan pada suhu 2- 8 º C 2. Hepatitis B
  • 25.  Virus polio yang dilemahkan: Oral polio vaksin (OPV)  Virus polio yang dimatikan: Inactive polio vaksin (IPV)  Waktu Pemberian: - OPV: Baru lahir, Usia 2 bln, Usia 4 bln, Usia 6 bln Imunisasi ulangan: 18 bln, 5 thn - IPV: 3x berturut-turut jarak 2 bulan 3. Polio
  • 26.  Cara pemberian: OPV: Oral IPV: Injeksi subcutan/ intramuscular  Dosis: OPV: 2 tetes (0,1 ml ) IPV: 0,5 ml  Sediaan: OPV: kemasan 10 dosis dan 20 dosis (vial)  Penggunaan:  OPV: diteteskan pada mulut dengan menggunakan pipet 3. Polio
  • 27.  Anak diare  gangguan penyerapan vaksin  Penyimpanan: OPV - Suhu 2-8 ºC  dapat bertahan 6 bln - Simpan beku suhu < -20 ºC  dapat bertahan 2 thn - Setelah dibuka & disimpan (suhu 2-8 ºC) dapat bertahan 7 hari IPV - Disimpan pada suhu 2-8 ºC - Tidak boleh disimpan beku 3. Polio
  • 28.  Vaksin difteria toksin yang telah dilemahkan Vaksin Tetanus  toksin yang telah dilemahkan dimurnikan Vaksin Pertusis kuman yang telah dimatikan DTaP  immunogens dari Bordetella pertussis DTwP  seluruh komponen bakteri pertusis yang mati  Waktu pemberian: Usia > 2 bln Imunisasi dasar: 3x (interval 4-6 minggu) Imunisasi ulangan:18 bln, 5 thn 4. DPT (Difteri Pertusis Tetanus)
  • 29.  Cara pemberian: intramuskuler/subcutan yang dalam  Lokasi pemberian: anterolateral paha atas  Dosis: 0,5 ml  Sediaan: Vial 10 dosis: vaksin cair (putih keruh) mengandung aluminium fosfat  Penggunaan: Vaksin harus dikocok dulu  Penyimpanan: - suhu 2 ºC s/d 8 ºC - kedaluarsa selama 2 tahun - tidak boleh beku 4. DPT (Difteri Pertusis Tetanus) Vaksin DTwP
  • 30.  Reaksi Pasca Imunisasi - Demam, nyeri pada tempat suntikan (1-2 hari)  analgetik, antipiretik - Bila terjadi reaksi berlebihan: demam > 40ºC, kejang, syok  imunisasi selanjutnya DT atau DPaT 4. DPT (Difteri Pertusis Tetanus) Vaksin DTaP
  • 31.  2 jenis: - Vaksin hidup yang dilemahkan - Vaksin yg dimatikan dalam formalin yang dicampur dengan garam almunium  Waktu imunisasi: Usia 9 bln, Usia 6 thn  Cara pemberian: Subcutan  Lokasi pemberian: lengan kiri 5. Campak
  • 32.  Dosis: 0,5 ml  Sediaan: Serbuk kering warna orange dalam vial 10 dosis  Penggunaan: - 1 vial vaksin diencerkan dengan 5 ml aquadest - Vaksin yang telah diencerkan hanya tahan 8 jam  Penyimpanan: - suhu < 8 ºC, kedaluarsa selama 2 tahun - pelarut tidak boleh dibekukan  disimpan pada kondisi sejuk  Efek samping: demam, ruam 7-12 hari pasca imunisasi 5. Campak
  • 33. Mencegah lebih baik daripada mengobati