Dokumen ini membahas tentang pan-Islamisme, gerakan yang bertujuan untuk mempersatukan umat Islam di seluruh dunia. Pan-Islamisme muncul di Mesir dan dipopulerkan oleh tokoh-tokoh seperti Jamaluddin al-Afghani dan Muhammad Abduh. Gerakan ini kemudian berkembang ke berbagai negara Islam lainnya dan memiliki pengaruh dalam melawan penjajahan serta memodernisasi pemahaman agama Islam. Semangat persatuan umat Islam
6. Pan-Islamisme adalah suatu paham yang
bertujuan untuk mempersatukan seluruh umat
islam di dunia. Gerakan ini muncul awalnya di
Mesir yang dimotori oleh Syekh Muhammad
Abduh Dan Jamaluddin Al-Afgani.
PENGERTIAN PAN-ISLAMISME
7. • Pan-Islamisme (al-Jami’ah al-Islamiyyah) adalah paham
politik keagamaan yang dikembangkan oleh para
pemimpin muslim pada perempat terakhir abad ke-19
• Secara luas, Pan-Islamisme dapat diartikan sebagai rasa
solidaritas di antara seluruh umat Islam (ukhuwah
islamiyyah) yang telah ditanamkan sejak masa Nabi
Muhammad saw.
8.
9. a. Gambar setengah bola dunia
dan menyerupai bentuk bulan
menggambarkan Al- Afghani
menginginkan islam untuk
seluruh dunia
b. Tulisan Arab berada
dibawah gambar Ialah Al-
Jamiah Al-Islamiyyah yang
berarti Bahasa Arab dari
Pan-Islamisme
10.
11. Penyeru awal gerakan pan Islamisme adalah Sultan Abdul Hamid II yang
menguasai Kesultanan Usmani pada 1876 hingga 1909. Ia berusaha mempersatukan
Islam di bawah panji Usmani, namun setelah Usmani runtuh, pan-Islamisme pun
redup. Pan Islamisme didengungkan kembali setelah kaum muslim terpecah-belah
pada akhir abad ke-19 dan ketika itu sebagian besar negeri muslim berada dalam
cengkeraman kolonialisme imperialisme. Menurut salah seorang penganjurnya,
Jamaluddin al-Afgani (1838-1897), keadaan kaum muslim yang tercerai-berai itu
merupakan salah satu kelemahan kaum muslim.
12. Berkat peran Jamaluddin al-Afgani dalam kehidupan politik dan
keagamaan di banyak wilayah Islam (Turki, Mesir, India, Iran, dan
Asia Tengah), pan-Islamisme benar-benar menemukan personifikasi
(model atau perumpamaan) dan juru bicara yang kuat. Afgani
menyadari bahwa umat muslim secara keseluruhan tengah terancam
oleh kolonialisme. Maka dari itu persatuan yang kuat harus
digalakkan di kalangan umat.
13. Gagasan pan-Islamisme juga
muncul di Mesir melalui organisasi
Ikhwanul Muslimin yang dibentuk
oleh Hasan al Banna (1906-1949).
Gagasan ini lewat Ikhwanul Muslim
meluas hingga ke Suriah, Yordania,
Palestina, dan negara-negara Timur-
Tengah lainnya. Di Mesir sendiri,
gagasan ini ditentang keras ketika
Presiden Gamal Abdel Nasser
mengembangkan pan Arabisme
dan kemudian sosialisme Arab.
14. CIRI-CIRI
PAN-ISLAMISME
Paham politik yang lahir pada
saat Perang Dunia II (April 1936)
Mengingkuti paham yang tertulis
dalam al-a'mal al-Kamilah dari
Jamal-al-Din
1
2
3
Suatu paham yang bertujuan untuk
mempersatukan seluruh umat Muslim
di dunia.
4
Munculnya Organisasi bertajuk
pergerakan dan nasionalisme yang
bertujuan memperjuangkan
kebebasan dari belenggu
penjajahan.
15.
16. Gerakan reformasi Islam di Timur
Tengah berkembang sebagai reaksi
terhadap imperialisme Eropa, dan
Munculnya Liga Dunia Islam (Muslim
Word League atau Rabitah al-Alam
al-Islam Pada 1962 sebagai wadah
penyebaran agama islam .
Munculnya pergerakan nasional
Di Indonesia seperti , Sarekat
Islam, Muhammadiyah, Nahdotul
Ulama, Al Washliyah dll. Sebagai
bentuk perjuangan dalam
menentang imperialisme Belanda
Bagi DuniaBagi Indonesia
17. DAMPAK
PAN-ISLAMISME
Membersihkan Islam dari
pengaruh kebiasaan nonIslam
Reformasi doktrin Islam dengan
pandangan alam modern
Reformasi pendidikan dan ajaran
Islam
Mempertahankan Islam dari
pengaruh dan serangan dari luar.
Melepaskan dari belenggu
penjajahan
Memperbaharui dan menyempurnakan ibadah
dan aqidah serta untuk mencapai kemerdekaan.
1
2
3
4
5
6
18.
19. Jamaluddin Al-Afgani mengungkapkan bahwa Islam
adalah agama yang sesuai untuk semua bangsa
maupun zaman. Kalau kelihatan ada pertentangan
antara ajaran-ajaran Islam dengan kondisi perubahan
zaman, maka penyesuaian dapat diperoleh dengan
mengadakan interpretasi dan pengertian baru tentang
ajaran itu
Kemunduran yang dialami oleh umat Islam tak lain
karena telah meninggalkan ajaran Islam yang
sesungguhnya. Pemahaman terhadap qadha dan
qadar dirusak oleh sebagian ulama, menjadi fatalisme
yang membawa umat Islam kepada keadaan
statis. Pemahaman yang keliru terhadap hadits Nabi
menyatakan bahwa umat Islam akan mengalami
kemunduran di akhir zaman membuat umat Islam tidak
merubah nasibnya.
Jalan keluarnya adalah melenyapkan pengertian yang
salah itu dan kembali kepada ajaran Islam yang
sebenarnya
Sayid Jamaluddin Al-Afgani
20. Syekh Muhammad Abduh
Syekh Muhammad Abduh mengungkapkan
Teori pembaharuannya sebagai berikut:
1. Yang boleh dan harus disembah hanyalah Allah
dan orang menyembah selain Allah adalah
musyrik dan ia harus dibunuh.
2. Orang Islam yang minta pertolongan kepada Wali
atau Syekh atau kekuatan lain selain Allah,
termasuk dia menjadi musyrik.
3. Menyebut nama Nabi, Syekh atau Malaikat dalam
doa juga syirik.
4. Meminta selain kepada Allah adalah syirik.
5. Bernazar selain kepada Allah adalah syirik.
6. Tidak percaya kepada Qadha dan Qadar Allah itu
menyebabkan kekufuran.
Jalan keluarnya adalah melepaskan umat dari
kesesatan ini dan kembali kepada Islam yang
asli
21. Sebagai salah satu Sultan Turki Usmani,
Sultan Abdul Hamid II berusaha
mempertahankan eksistensi Kerajaan
Turki Usmani. Sultan Abdul Hamid II
menuangkan paham Pan-Islamisme
dalam upaya modernisasi yang semakin
gencar dilakukan oleh Kerajaan Turki
Usmani. Menurut Abdul Hamid II, Pan-
Islamisme merupakan suatu wadah untuk
menyatukan umat Islam di seluruh
wilayah Islam tanpa memandang suku,
ras, dan bahasa untuk mewujudkan
kemerdekaan dan kesejahteraan umat
Islam.
Sultan Abdul Hamid II (1876-1908)
22. Rasyid Ridha (1865-1935)
Ia merupakan murid Muhammad Abduh yang
mana banyak terpengaruh oleh pemikiran
Jamaluddin al-Afghani. Bahkan Rasyid Ridha
juga menerbitkan majalah serupa dengan al-
Urwat al-Wusqa dengan nama al-Manar.
Sebagaimana Al-Afghani, Ridha juga
menganjurkan persatuan umat Islam (Pan-
Islamisme). Dasar persatuan ini haruslah
agama, bukan bangsa atau bahasa. Semua
orang Islam hendaknya bersatu di bawah satu
keyakinan, satu sistem moral, satu sistem
pendidikan, dan tunduk pada satu sistem
hukum. Untuk itu ia mengusulkan sistem
khilafah dengan khalifah yang tidak boleh
berkuasa secara absolut.
23.
24. Tahir Jalaluddin Al-Azhari
Syeikh Muhammad Tahir bin
Muhammad bin Jalaluddin Ahmad
bin Abdullah al-Minangkabawi al-
Azhari lahir di Cangking, Agam
Sumatera Barat pada hari Selasa, 4
Ramadan 1286 H/8 Disember 1869 M.
Meninggal dunia di Kuala Kangsar,
Perak, Malaysia.
sesudah sembahyang Subuh pada
hari Jumat, 22 Rabiulawal 1376 H/26
Oktober 1956 M. Selasa.
25. Kyai Haji Ahmad Dahlan
Kyai Haji Ahmad Dahlan atau Muhammad
Darwis (lahir diYogyakarta, 1 Agustus 1868 –
meninggal di Yogyakarta, 23 Februari 1923
pada umur 54 tahun) adalah seorang
Pahlawan Nasional Indonesia. Ia adalah
putra keempat dari tujuh bersaudara dari
keluarga K.H. Abu Bakar.
KH Abu Bakar adalah seorang Ulama dan
khatib dan terkemuka di Masjid Besar
Kesultanan Yogyakarta pada masa itu, dan
ibu dari K.H. Ahmad Dahlan adalah puteri
dari H. Ibrahim yang juga menjabat
penghulu Kesultanan Ngayogyakarta
Hadiningrat pada masa itu.
26.
27. Paham dan semangat
Pan-Islamisme belumlah berakhir
buktinya adalah dengan adanya
konferensi yang dilaksanakan pada
Mei tahun 1926 dihadiri oleh para
perwakilan dari negara-negara Islam
Pertemuan ini berhasil membentuk
sebuah lembaga permanen yang
diberi nama Muslim World League.
Organisasi tersebut Merupakan cikal
bakal berdirinya organisasi-
organisasi islam lainnya sePerti OIC
atau OKI yang dipandang sebagai
upaya maksimal untuk menampung
aspirasi pembaharuan dan
penyatuan umat Islam di seluruh
dunia.