2. PEMBAHASAN
Bani Abbasiyah atau Kekhalifahan Abbasiyah adalah kekhalifan kedua Islam
setelah masa Khulafaur Rasyidin. Bani Abbasiyah berkuasa mulai tahun 750
M sampa 1258 M setelah merebut kekuasaan dari Bani Umayyah dan
menundukkan semua wilayahnya kecuali Andalusia. Nama Abbasiyah merujuk
kepada keturunan dari paman Nabi Muhammad SAW yang termuda, yaitu
Abbas bin Abdul Muthalib, sehingga mereka juga termasuk ke dalam Bani
Hasyim.Bani Abbasiyah mencapai puncak kejayaannya pada masa
pemerintahan Sultan Harun Al-Rasyid dan putranya Al-Makmun. Pada masa
Harun Al-Rasyid Baghdad mulai menjadi pusat peradaban dunia dengan
tingkat kemakmuran dan peran internasional yang luar biasa, sedangkan
kemajuan keilmuan di Baghdad mencapai puncaknya pada Al-Makmun
dengan didirikannya Baitul Hikmah sebagai pusat perputakaan dan kajian
keilmuwan.
3. Pada masa ini, hubungan antara bangsa Arab dengan bangsa Ajam mencapai
puncaknya. Komunikasi yang intens ini melahirkan corak pemikiran yang baru di dunia
Islam.Gerakan penerjemahan filsafat Yunani dan Persia gencar dilakukan. Sehingga
terjadi transfer ilmu pengetahuan yang berasal dari luar Islam. Corak pemikiran baru ini
kemudian berkembang dan oleh para pemikir Islam mengenalnya dengan Ilmu
kalam.Para mutakallimin mulai menulis karya pemikiran mereka dalam bentuk kitab-
kitab yang sistematis. Misalnya Abu Hanifah menulis kitab al-Alim wa al- Muta’alim dan
kitab al-Fiqhu al-Akbar karya Imam asy-Syafi’i untuk mempertahankan ’aqidah Ahlus
Sunnah.Antusiasme para pemikir Ilmu kalam semakin berkembang pesat pada masa
pemerintahan al-Ma’mun. Ilmu Kalam menjadi disiplin ilmu yang mandiri yang
memisahkan diri al-fiqhu fi-ilmi (ilmu hukum), yang sebelumnya masih termasuk dalam
dalam al-Fiqhu al-Akbar.
PEMBAHASAN
4. Aliran Mu’tazilah menjadi faham resmi kekhalifahan Bani Abasiyah pada masa
pemerintahan al-Ma’mun, al-Mu’tashim, dan al-Watsiq. Mereka menguji aqidah para
ulama yang berpengaruh. Sejarah mengenalnya dengan mihnah. Mereka menjatuhi
hukuman bahkan menjebloskan para ulama yang tidak sepaham dengan Mu’tazilah
dalam hal kemakhlukan Al-Qur’an ke dalam penjara.Tindakan al-Ma’mun yang
menggunakan tangan besi tersebut berdampak kepada hilangnya simpatik umat Islam
terhadap Mu’tazilah. Masyarakat pun akhirnya menjauhinya.Dalam keadaan yang
demikian itu muncullah Abu Hasan al-Asy’ari yang merupakan murid utama dari al-
Jubbai al-Mu’tazili mengeluarkan pemikiran garis tengah/wasathiyah dengan
menggunakan dalil-dalil naqli dan aqli untuk menopang argumentasi aqidahnya.
Bersamaan itu muncul tokoh Abu Mansur al-Maturidi yang mempunyai corak pemikiran
yang sama dengan Abu Hasan al-Asy’ari.
PEMBAHASAN
5. KELOMPOK 4
1. Khurotul Aini (12)
2. Muhammad Zahir Ali (14)
3. Maulidita Syarifatun Nadhifah (15)
4. Meutya Magfiroh (16)
5. Mummad Nizar Faizuddin (19)
6. Muhammad Fachrul Hashfi Tohuri (23)
7. Ricky Putra Mahendra (30)
8. Taqillah Maulidiorachmat Arpradistyara (35)