Pernikahan adalah fitrah bagi manusia. Dari pernikahan itu, manusia melestarikan keturunannya dan membangun tatanan masyarakat bergenerasi untuk memakmurkan bumi.
Di awal akad pernikahan, adalah hal yang perlu juga kita kaji, terutama perihal mahar. Sebab, mahar merupakan menjadi hak bagi calon istri dari calon suami yang diatur oleh syara’ secara jelas didalam Al Qur’an dan Al Hadist.
Karnanya sangat penting kita ketahui lebih mendalam mengenai mahar ini, sebagai hak dan kewajiban masing-masing calon pasangan suami istri.
Pernikahan adalah fitrah bagi manusia. Dari pernikahan itu, manusia melestarikan keturunannya dan membangun tatanan masyarakat bergenerasi untuk memakmurkan bumi.
Di awal akad pernikahan, adalah hal yang perlu juga kita kaji, terutama perihal mahar. Sebab, mahar merupakan menjadi hak bagi calon istri dari calon suami yang diatur oleh syara’ secara jelas didalam Al Qur’an dan Al Hadist.
Karnanya sangat penting kita ketahui lebih mendalam mengenai mahar ini, sebagai hak dan kewajiban masing-masing calon pasangan suami istri.
telah dikemas dan dianimasikan dengan cinta dan kasih sayang demi sebuah nilai pai yang rupanya tidak masuk nilai rapot.
tay.
dengan senang hati dipublikasikan daripada membusuk di laptop, siapatau bermanfaat, inshaallah.
Ah tapi ini 1/2 bab, ditambah sumber luar sedikit.
Sesungguhnya ISLAM itu mengatur segala hal. Bahkan urusan hubungan antara perempuan dan laki-laki terdapat syariat yang menjaga kemuliaan personalnya secara utuh.
Baca ini dan dalami lagi arti make relationship antara Laki\i2 dan Perempuan..Semoga Allah senantiasa menjaga kita dari godaan Syetan yang ingin menjerumuskan kita ke dalam Neraka.
telah dikemas dan dianimasikan dengan cinta dan kasih sayang demi sebuah nilai pai yang rupanya tidak masuk nilai rapot.
tay.
dengan senang hati dipublikasikan daripada membusuk di laptop, siapatau bermanfaat, inshaallah.
Ah tapi ini 1/2 bab, ditambah sumber luar sedikit.
Sesungguhnya ISLAM itu mengatur segala hal. Bahkan urusan hubungan antara perempuan dan laki-laki terdapat syariat yang menjaga kemuliaan personalnya secara utuh.
Baca ini dan dalami lagi arti make relationship antara Laki\i2 dan Perempuan..Semoga Allah senantiasa menjaga kita dari godaan Syetan yang ingin menjerumuskan kita ke dalam Neraka.
2. Pengertian Nikah
Bahasa
Al aqd:Akad
Al-wath’: hubungan seksual
Istilah
Suatu akad yang dilakukan oleh seorang laki-laki dan perempuan
atas dasar kerelaan dan kesukaan kedua belah pihak untuk
menghalalkan percampuran antara keduanya dan membangun
kehidupan rumah tangga yang bahagia demi kerelaanAllah SWT
3. Tujuan Pernikahan
Memenuhi hasrat seksual
Memperoleh keturunan
Memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat
Mengikuti sunnah Nabi
Menjalankan perintah Allah SWT
Melaksanakan ibadah
5. Hukum pernikahan
Hukum asal adalah mubah
Hukum yang disepakatai adalah sunnah
Banyaknya hadis yang menganjurkan pernikahan
Tidak ada penekanan kewajiban nikah
Beberapa hukum nikah; sesuai dengan kondisi pelaku
Wajib
Secara ekonomi telah mampu dan hasrat seskual telah mendesak untuk
dipenuhi
6. Makruh
Belum pantas untuk nikah dan belum mempunyai perbekalan untuk
menikah
Telah memiliki perlengkapan, tetapi mempunyai kekurangan secara fisik
Sunnah
Telah berkeinginan untuk nikah dan telah mempunyai pebekalan
Haram
Tidak mempunyai hasrat dan perbekalan; pernikahan tidak akan dapat
memenuhi ketentuan syara dan pernikahan akan merugikan pasangan
Mubah
Belum mempunyai dorongan untuk menikah, tetapi pernikahan tidak akan
merugikan pihak lain
7. Konsep Mahram
Mahram: ahrama, yuhrimu…….,…., mahram
Mahram: yang dilarang
Mahram: sekelompok orang yang dilarang
melakukan pernikahan atai dilarang dinikahi
Mahram muabbad (selamanya)
Mahram ghairu muabbad (muaqqat/ sementara)
8. Mahram muabbad
Keturunan (nasab)
Ibu dan seterusnya, anak dan seterusnya, bibi dan seterusnya, anak kakak dan
seterusnya
Ayah dan seterusnya, paman dan seterusnya, …..
Karena pernikahan (musoharah)
Menantu
Mertua
Kesepakatan para ulama: dilarang
Beberapa menyarakan: dilarang jika telah terjadi hubungan seksual
Anak dari istri atau suami (anak tiri)
Kesepakatan ulama: mutlak dilarang
Beberapa ulama menegakan: dilarang jika anak hidup dan diasuh dalam
keluarga yang sama
9. Karena sesusuan (radaa)
Unsur yang menentukan pelarangan
Usia anak ketika menyusui
o Mayoritas: dua tahun
o Beberapa: lebih dari dua tahun
Kadar dan frekuensi susuan
o Dua hisapan
o Lima hisapan
Kulitas susu
o Tidak tercampur dengan bahan makanan lain
o Langsung dari payudara ibu
10. Mahram ghairu muabbad (sementra)
Dalam masa iddah
Setelah talak tiga
Dalam ihram
Menikahi saudara sekaligus dalam waktu yang bersamaan
Dalam pinangan orang lain
12. Hukum pinangan
Mubah; berdasarkan ayat al-Qur’an
Tidak ada dosa bagi kalian jika kalian menyampaikan kehendak (dengan
sindiran) untuk menikahi wanita-wanita atau kalian menyembunyikannya
Hadis: jika kalian hendak melihat calon istri dan hal itu akan mendorong
kalian untuk menikahinya, lakukanlah
13. Batasan-batasan (aturan) pinangan
Wanita yang boleh dipinang
Tidak sedang dalam pinangan orang lain;
Boleh jika perempuan tidak senang dg laki2 yang meminang
Tidak sedang dalam pernikahan
Tidak dalam masa iddah
Cerai/talak raj’i: tidak boleh sama sekali
Kematian dan talak bain: boleh dengan sindiran
Cara
Sindiran (kinayah)
Terang-terangan (jahrah)
14. Bagian2 tubuh yang boleh dilihat
Telapan tangan dan muka (kesepakatan para ulama)
Tangan: memperlihatkan kesuburan
Muka; kecantikan
Telapak tangan, muka dan telapak kaki
Seluruh tubuh kecuali kemaluannya
Di tempat tertutup
Dengan muhrim
15. Akibat pinangan
Tidak menyebabkan kebolehan saling melihat melebihi batas yang
telah ditentukan
Tidak menimbulkan hak dan kewajiban antara peminang dan yang
dipinang
Pembatalan pinangan
Boleh
Pemberian boleh dikembalikan
Jika ada kesepakatan sebelumnya, pemberian dikembalikan sesusai
dengan kesepakatan:
jika barang masih ada dikembalikan dengan berupa barang tersebut
Jika barang sudah terpakai atau hancur, dikembalikan dengan berupa uang
senilai barang
16. Rukun dan Syarat Nikah
Pembedaan disepakati oleh para‘ulama mayoritas
Keduanya harus dipernuhi dalam pernikahan
Rukun: unsur yang harus ada dalam perbuatan
Syarat: unsur yang harus ada, tapi di luar perbuatan
Syarat yang menempel pada rukun
Syarat terpisah/berdiri sendiri
17. Rukun nikah (mayoritas ulama):
Kedua mempelai
Ijab qaul (akad)
Wali
Saksi
Mahar masuk dalam syarat
Hanafiyah:
Akad (ijab dan qabul)
Selain itu merupakan syarat
In’iqad
Shihah: mahar
Nufuz: wali
Luzum: sekufu’
18. Ijab qabul
Dengan kalimat yang jelas/sorih
Selaras
Dalam satu majlis
berkesinambungan
Wali
Dewasa dan berakal
Laki-laki
Muslim
Merdeka
adil
20. Perpindahan wali aqran ke ab’ad
Jika wali aqrab tidak ada
Jika wali aqrab berhalangan
Jika wali aqrab tidak memenuhi syarat
21. Wali hakim ditentukan dalam beberapa kondisi
Wali aqrab an ab’ad tidak ada semua
Wali aqrab dan ab’ad berhalangan hadir
Wali aqrab dan ab’ad semuanya non Muslim
Wali aqrab enggan/adlal
22. Saksi
Paling kurang dua orang
Beragama Islam
Laki-laki
Boleh diganti permepuan dengan syarat ada laki-laki (hanafiyah)
Boleh semuanya perempuan dengan menganggap dua orang perempuan
sama dengan satu laki-lak
Adil
Mendengar dan melihat
23. Mahar
Hukum mahar
Wajib (diberikan)
Berlakunya mahar
Setelah berlangsungnya akad nikah (kesepakatan para‘ulama)
Bila suami meninggal sebelum dukhul, mahar tetap wajb dibayar
separuhnya
Waktu pembayaran
Setelah terjadinya hugungan kelamin
Matinya salah seorang di antara keduanya
24. Macam-macam mahar
Disebutkan bentuknya, wujud dan nilainya secara jelas dalam
akda (musamma)
Tidak disebutkan bentuk, wujud dan nilainya; mahar mitsil
(dibayarkan sebesar maahr yang biasa diterima oleh saudara,
keluarga aau masyarakatnya