Powerpoint Sejarah Indonesia Kelas X "Penyebaran Islam di Indonesia"wisnuwms
Dibuat Oleh :
-Amanda Vania X MIA 5 / 02
-Khansa Humaira X MIA 5 / 19
-Lusiana Wilianti X MIA 5 / 20
-Maudy Stevania X MIA 5 / 22
-Raissa Samara X MIA 5 / 27
-Wisnu Murti X MIA 5 / 36
X MIA 5, SMAN 68 Jakarta, Tahun 2014-2015
Powerpoint Sejarah Indonesia Kelas X "Penyebaran Islam di Indonesia"wisnuwms
Dibuat Oleh :
-Amanda Vania X MIA 5 / 02
-Khansa Humaira X MIA 5 / 19
-Lusiana Wilianti X MIA 5 / 20
-Maudy Stevania X MIA 5 / 22
-Raissa Samara X MIA 5 / 27
-Wisnu Murti X MIA 5 / 36
X MIA 5, SMAN 68 Jakarta, Tahun 2014-2015
PPT ini merupakan tugas yang diberikan oleh Dosen: Khoirul Anwar, M.Ag
Disusun oleh kelompok 2 kelas IF B1
Dengan tema Al- Qur'an dan wahyu
Terimakasih....
Dalil-Dalil Syariah - Sumber-Sumber Hukum IslamAnas Wibowo
Menurut aqidah Islam, hukum yang wajib dijalankan adalah hukum syariah, yakni hukum Allah, bukan hukum buatan manusia. Karena itu, dalil yang darinya digali hukum harus qath'i/ pasti bersumber dari wahyu.
PPT Pendidikan Agama ISlam: Iman Kepada Hari AkhirUNESA
Pengertian Hari Kiamat. Pengertian Iman Kepada Hari Kiamat. Ciri-Ciri Kiamat. Tanda-Tanda Kiamat. Tanda-Tanda Kecil. Tanda-Tanda Besar. Macam-Macam Hari Akhir. Kehidupan Setelah Kiamat. Surga. Macam-Macam Surga. Neraka. Macam-Macam Neraka. Tanda Penghayatan Iman Kepada Hari Akhir. Persiapan Diri Dan Bekal Hari Akhir. Hikmah Penghayatan Iman Kepada Hari Akhir
PPT ini merupakan tugas yang diberikan oleh Dosen: Khoirul Anwar, M.Ag
Disusun oleh kelompok 2 kelas IF B1
Dengan tema Al- Qur'an dan wahyu
Terimakasih....
Dalil-Dalil Syariah - Sumber-Sumber Hukum IslamAnas Wibowo
Menurut aqidah Islam, hukum yang wajib dijalankan adalah hukum syariah, yakni hukum Allah, bukan hukum buatan manusia. Karena itu, dalil yang darinya digali hukum harus qath'i/ pasti bersumber dari wahyu.
PPT Pendidikan Agama ISlam: Iman Kepada Hari AkhirUNESA
Pengertian Hari Kiamat. Pengertian Iman Kepada Hari Kiamat. Ciri-Ciri Kiamat. Tanda-Tanda Kiamat. Tanda-Tanda Kecil. Tanda-Tanda Besar. Macam-Macam Hari Akhir. Kehidupan Setelah Kiamat. Surga. Macam-Macam Surga. Neraka. Macam-Macam Neraka. Tanda Penghayatan Iman Kepada Hari Akhir. Persiapan Diri Dan Bekal Hari Akhir. Hikmah Penghayatan Iman Kepada Hari Akhir
Ayo sebarluaskan, cegahlah generasi muda kita dari terjerumus ke jurang Zina yang akan mengundang azab Alloh. Dosa besar yang akan menyengsarakan hidup di dunia terlebih lagi di akhirat
3. Anggota kelompok
1.LELY PAULINA PATIUNG (25)
2.LOLYTA NATASHA ALDA S. (26)
3.MEY PURNAMA SARI (27)
4.MUHAMMAD RAFI AL K. (28)
4. PENGERTIAN PERNIKAHAN
A. Menurut Bahasa
Dalam KBBi nikah adalah perjanjian antara laki-laki dan perempuan untuk bersuami
isteri (dengan resmi), dan perkawinan. Kata nika diambil dari bahasa Arab yang
berarti menumpulkan , menyatukan , persetubuhan , perjanjian (al’aqdu).
B. Menurut Istilah
(1)Menurut Abu Hanifah
Akad yang dikukuhkan untuk memperoleh kenikmatan dari seorang perempuan ,
yang dlakukan dengan sengaja.
(2) Menurut ulama Mahzab Maliko
Akad yang dilakukan untuk mendapatkan kenikmatan dari seorang perempuan
(3) Menurut ulama Mahzab Syafi’
Akad yang menjamin diperbolehkan persetubuhan
(4) Menurut ulama Mahzab Hanbali
Akad yang didalamnyaterdapat lafazf pernikahan secara jelas , agar diperbolehkan
bercampur
5. HUKUM PERNIKAHAN
a. Sunnah , yakni bagi orang yang ingin menikah , mampu menikah dan
mampu pula mengendalikan diri dari perzinahan walaupun tidak segera
menikah.
b. Wajib , yakni bagi orang yang ingin menikah , mampu menikah dan ia
khawatir berbuat zina jika tidak segera menikah.
c. Makruh , yakni bagi orang yang ingin menikah tetapi belum mampu
me,beri nafkah kepada isteri dan anaknya kelak.
d. Haram , yakni bagi orang yang bermaksud menyakiti perempuan yang
ingin dinikahinya , berbeda agama dan dilakukan dengan mahram.
6. TUJUAN PERNIKAHAN
a. Tercapainya ketentraman hari dan ketenangan pikiran karena diliputi cinta.
ْنِم َوْهِتٰيٰاْنَاَْقَلَخْمُكَلْنِمْمُكِسُفنَااًجا َوزَااوُنُكسَتِلاَهيَلِاَْلَعَج َوْمُكَنيَبًْةَّد َوَّمًْةَمحَر َّوَِّْْۗناْيِفْٰذَْكِلْتٰيٰ ََلْموَقِلَْنوُرَّكَفَتَّي
"Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari
jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu
rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran
Allah) bagi kaum yang berpikir."
(QS. Ar-Rum 30: Ayat 21
b. Untuk memperoleh keturunan yang sah
ُْ ٰاّلل َوَْلَعَجْمُكـَلْنِمْمُكِسُفنَااًجا َوزَاَّْوَْلَعَجْمُكـَلْنِمْمُك ِاج َوزَاَْنيِنَبًْةَدَفَح َوْمُكَق َز َر َّوَْنِمِْتٰبِيَّالطِْْۗلِاطَبالِبَفَاَْنوُنِمؤُيِْتَمعِنِب َوِْ ٰاّللْمُهَْنوُرُفكَي
"Dan Allah menjadikan bagimu pasangan (suami atau istri) dari jenis kamu sendiri dan menjadikan anak
dan cucu bagimu dari pasanganmu, serta memberimu rezeki dari yang baik. Mengapa mereka beriman
kepada yang batil dan mengingkari nikmat Allah?"
(QS. An-Nahl 16: Ayat 72)
7. c. Sebagai alat kendali manusia agar terhindar dari perzinahan
ََْل َوواُب َرقَتىٰٰٓن ِالزْهَّنِاَْانَكًْةَش ِاحَفَْْۗءٰٓاَس َوًْليِبَس
"Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk."
(QS. Al-Isra' 17: Ayat 32)
d. Memenuhi kebutuhan seksual yang sah dan suci
ْمُكُؤٰٓاَسِنْثرَحْمُكـَّلْۗاوُتأَفْمُكَثرَحىٰنَاْمُتئِشْۗاوُمِدَق َوْمُكِسُفنَ َِلْۗواُقَّتا َوَْ ٰاّللا ٰٓوُمَلاع َوْمُکَّنَاُْهوُقٰلُّمَْْۗوِْرِشَبَْنيِنِمؤُمال
"Istri-istrimu adalah ladang bagimu, maka datangilah ladangmu itu kapan saja dengan cara yang kamu sukai.
Dan utamakanlah (yang baik) untuk dirimu. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu (kelak) akan
menemui-Nya. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang yang beriman."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 223)
e. Untuk mewujudkan keluarga sejahtera (keluarga sakinah)
8. RUKUN DAN SYARAT NIKAH
RUKUN NIKAH
1) Pengantin lelaki (calon suami)
2) Pengantin perempan (calon isteri)
3) Adanya wali
4) Dua orang saksi laki-laki
5) Ijab dan qabul (akad nikah)
Syarat-syarat sah nikah
Syarat calon suami
1) Islam
2) Laki-laki
3) Bukan mahram dengan bakal isteri
4) Dengan kerelaan sendiri (tidak sah jika dipaksa)
5) Mengetahui wali yang sah bagi akad nikah tersebut
6) Tidak memiliki empat orang isteri yang sah dalam satu
masa
Syarat calon isteri
1) Islam
2) Tidak dalam keadaan idah
3) Tidak dalam ihram haji/umrah
4) Dengan rela hati (bukan dipaksa kecuali anak gadis)
5) Bukan perempuan mahram calon suami
6) Bukan isteri orang atau masih ada suami
Syarat Wali
Dalam komplikasi hukum pasal 20 angka (1)
bahwa yang bertindak sebagai wali nikah ialah
seorang laki yang memenuhi syarat hukum islam ,
yakni muslim , aqil dan baligh. Dalam
pelaksanaan akad nikah , penyerahan (ijab )
dilakukan oleh wali nikah perempuan atau yang
mewakili.
9. Syarat Saksi
1) Islam
2) Laki-laki
3) Baligh
4) Berakal
5) Merdeka
6) Sekurang-kurangnya dua orang
Syarat Ijab dan Qabul
Syarat Ijab
1) Pernikahan hendaklah dengan perkataan nikah yang benar dan jelas
2) Tidak diikatkan dengan jangka waktu tertentu
3) Tidak boleh menggunakan perkataan kiasan atau sindiran
4) Dilafazkan oleh wali atau wakilnya
Syarat Qabul
1) Lafaz Qabul(terima) hendaknya sesuai dengan lafaz ijab
2) Dilafazkan denga benar dan jelas
3) Dilafazkan oleh bakal suami
4) Tidak diikat dengan tempo
5) Menyebut nama bakal isteri
6) Tidak diselangi dengan perkataan lain
10. PEREMPUAN YANG HARAM DI NIKAHI
ََْل َواوُحِكنَتاَمَْحَكَنْمُكُؤٰٓاَبٰاَْنِمِْءٰٓاَسِالنََِّْلااَمْدَقَْفَلَسْْۗهَّنِاَْانَكًْةَش ِاحَفَّْواًتقَمَْْۗءٰٓاَس َوًْليِبَس
"Dan janganlah kamu menikahi perempuan-perempuan yang telah dinikahi oleh ayahmu, kecuali
(kejadian pada masa) yang telah lampau. Sungguh, perbuatan itu sangat keji dan dibenci (oleh Allah) dan
seburuk-buruk jalan (yang ditempuh)."
(QS. An-Nisa' 4: Ayat 22)
ْتَم ِرُحْمُكيَلَعْمُكُت ٰهَّمُاْمُكُتٰنَب َوْمُكُت َٰوخَا َوْمُكُتٰمَع َوْمُكُتٰل ٰخ َوُْتٰنَب َوَْاَلِْخُْتٰنَب َوِْتخُاَلُْمُكُت ٰهَّمُا َوْيِتٰلاْمُكَنعَضرَاْمُكُت َٰوخَا َوِْمَْنِْةَعاَضَّالرَْوُْت ٰهَّمُا
ْمُكِئٰٓاَسِنُْمُكُبِئآَب َر َوْيِتٰلاْيِفْمُك ِروُجُحْنِمُْمُكِئٰٓاَسِنْيِتٰلاْمُتَلخَدَّْنِهِبِْْۗناَفْمَّلاوُنوُكَتْمُتَلخَدَّْنِهِبَْلَفَْحَانُجْمُكيَلَعَْْۗلَح َوُْلِئُْمُكِئٰٓاَنبَاَْنِيذَّالْنِم
ْمُكِب َلصَاْْۗنَا َواوُعَمجَتَْنيَبِْنيَتخُاَلََِّْلااَمْدَقَْفَلَسَِّْْۗناَْ ٰاّللَْانَكًْروُفَغااًمي ِحَّر
"Diharamkan atas kamu (menikahi) ibu-ibumu, anak-anakmu yang perempuan, saudara-saudaramu yang
perempuan, saudara-saudara ayahmu yang perempuan, saudara-saudara ibumu yang perempuan, anak-
anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki, anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu
yang perempuan, ibu-ibumu yang menyusui kamu, saudara-saudara perempuanmu sesusuan, ibu-ibu
istrimu (mertua), anak-anak perempuan dari istrimu (anak tiri) yang dalam pemeliharaanmu dari istri
yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu (dan sudah kamu ceraikan),
maka tidak berdosa kamu (menikahinya), (dan diharamkan bagimu) istri-istri anak kandungmu
(menantu), dan (diharamkan) mengumpulkan (dalam pernikahan) dua perempuan yang bersaudara,
kecuali yang telah terjadi pada masa lampau. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."
(QS. An-Nisa' 4: Ayat 23)
11. ـَلَّْل ِحُا َْْۚوْمُكيَلَعِْ ْٰاّللَبٰتِكْْْۚمُكُناَميَاْتَكـَلَمْاَمْ ََِّلاِْءٰٓاَسِْالنَنِْمُتٰنَصحُمال َّوَْر َاْوَّمْمُكَْيغَْنيِن ِصحُّمْمُكِلا َومَاِبْاوُغـَتبَتْنَاْمُكِلْْٰذَءٰٓاْاَمَفَْْْْني ِحِفاَسُمَْر
َْتْاَميِفْمُكيَلَعَْحَانُجْ ََل َْْوًْْْةَضي ِرَفَّْنُهَروُجُاَّْنُهوُتْٰاَفَّْنُهنِْمهِبْمُتعَتمَتاسْهِبْمُتـيَض ٰرَْحْاًميِلَعَْانَكَْ ْٰاّللَِّناِْْْْةَضي ِرَفـِْالدعَبْ ْۢنِماًميِك
"Dan (diharamkan juga kamu menikahi) perempuan yang bersuami, kecuali hamba sahaya perempuan
(tawanan perang) yang kamu miliki sebagai ketetapan Allah atas kamu. Dan dihalalkan bagimu selain
(perempuan-perempuan) yang demikian itu jika kamu berusaha dengan hartamu untuk menikahinya, bukan
untuk berzina. Maka karena kenikmatan yang telah kamu dapatkan dari mereka, berikanlah maskawinnya
kepada mereka sebagai suatu kewajiban. Tetapi tidak mengapa jika ternyata di antara kamu telah saling
merelakannya, setelah ditetapkan. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana."
(QS. An-Nisa' 4: Ayat 24)
12. A. Hubungan Nahsab , yaitu
1) Ibu kandung
2) Anak perempuan kandung
3) Saudara perempuan kandung
4) Saudara perempuan dari bapak
5) Saudara perempuan dari ibi
6) Aanak perempuan dari saudara laki-laki
7) Anak perempuan dari saudara perempuan
B. Hubungan sesusuan
1) Ibu menyusui
2) Saudara sesusuan
C. Hubungan pernikahan
1) Ibu dari isteri
2) Anak tiri
3) Ibu tiri
4) Menantu
D. Hubungan pertalian darah dengan isterinya
13. HIKMAH PERNIKAHAN
a. Memperkokoh huungan individu dan masyarakat
b. Sebagai upaya penerus kelangsungan hidup manusia
c. Merupakah perlindungan bagi terjaganya akhlak dan tata susila
d. Merupakan jalan bagi berlangsungnya proses pembentukan dan penanaman nilai ,
serta pembentukan kepribadian dalam keluarga
e. Tumbuh ketentraman batin dan kasih sayang hakiki