SlideShare a Scribd company logo
KETENTUAN PERNIKAHAN
DALAM PANDANGAN ISLAM
KETENTUAN
PERNIKAHAN DALAM
PANDANGAN ISLAM
XII IPA 1
Anggota kelompok
1.LELY PAULINA PATIUNG (25)
2.LOLYTA NATASHA ALDA S. (26)
3.MEY PURNAMA SARI (27)
4.MUHAMMAD RAFI AL K. (28)
PENGERTIAN PERNIKAHAN
A. Menurut Bahasa
Dalam KBBi nikah adalah perjanjian antara laki-laki dan perempuan untuk bersuami
isteri (dengan resmi), dan perkawinan. Kata nika diambil dari bahasa Arab yang
berarti menumpulkan , menyatukan , persetubuhan , perjanjian (al’aqdu).
B. Menurut Istilah
(1)Menurut Abu Hanifah
Akad yang dikukuhkan untuk memperoleh kenikmatan dari seorang perempuan ,
yang dlakukan dengan sengaja.
(2) Menurut ulama Mahzab Maliko
Akad yang dilakukan untuk mendapatkan kenikmatan dari seorang perempuan
(3) Menurut ulama Mahzab Syafi’
Akad yang menjamin diperbolehkan persetubuhan
(4) Menurut ulama Mahzab Hanbali
Akad yang didalamnyaterdapat lafazf pernikahan secara jelas , agar diperbolehkan
bercampur
HUKUM PERNIKAHAN
a. Sunnah , yakni bagi orang yang ingin menikah , mampu menikah dan
mampu pula mengendalikan diri dari perzinahan walaupun tidak segera
menikah.
b. Wajib , yakni bagi orang yang ingin menikah , mampu menikah dan ia
khawatir berbuat zina jika tidak segera menikah.
c. Makruh , yakni bagi orang yang ingin menikah tetapi belum mampu
me,beri nafkah kepada isteri dan anaknya kelak.
d. Haram , yakni bagi orang yang bermaksud menyakiti perempuan yang
ingin dinikahinya , berbeda agama dan dilakukan dengan mahram.
TUJUAN PERNIKAHAN
a. Tercapainya ketentraman hari dan ketenangan pikiran karena diliputi cinta.
ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫و‬ْ‫ه‬ِ‫ت‬ٰ‫ي‬ٰ‫ا‬ْ‫ن‬َ‫ا‬َْ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫س‬ُ‫ف‬‫ن‬َ‫ا‬‫ا‬ً‫ج‬‫ا‬ َ‫و‬‫ز‬َ‫ا‬‫ا‬‫و‬ُ‫ن‬ُ‫ك‬‫س‬َ‫ت‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫ه‬‫ي‬َ‫ل‬ِ‫ا‬َْ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬ َ‫و‬ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ن‬‫ي‬َ‫ب‬ًْ‫ة‬َّ‫د‬ َ‫و‬َّ‫م‬ًْ‫ة‬َ‫م‬‫ح‬َ‫ر‬ َّ‫و‬َّْْۗ‫ِن‬‫ا‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬ْٰ‫ذ‬َْ‫ك‬ِ‫ل‬ْ‫ت‬ٰ‫ي‬ٰ َ‫َل‬ْ‫م‬‫و‬َ‫ق‬ِ‫ل‬َْ‫ن‬‫و‬ُ‫ر‬َّ‫ك‬َ‫ف‬َ‫ت‬َّ‫ي‬
"Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari
jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu
rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran
Allah) bagi kaum yang berpikir."
(QS. Ar-Rum 30: Ayat 21
b. Untuk memperoleh keturunan yang sah
ُْ ٰ‫اّلل‬ َ‫و‬َْ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ـ‬َ‫ل‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫س‬ُ‫ف‬‫ن‬َ‫ا‬‫ا‬ً‫ج‬‫ا‬ َ‫و‬‫ز‬َ‫ا‬َّْ‫و‬َْ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ـ‬َ‫ل‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫م‬ُ‫ك‬ ِ‫اج‬ َ‫و‬‫ز‬َ‫ا‬َْ‫ن‬‫ي‬ِ‫ن‬َ‫ب‬ًْ‫ة‬َ‫د‬َ‫ف‬َ‫ح‬ َ‫و‬ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ق‬ َ‫ز‬ َ‫ر‬ َّ‫و‬َْ‫ن‬ِ‫م‬ِْ‫ت‬ٰ‫ب‬ِ‫ي‬َّ‫الط‬ِْْۗ‫ل‬ِ‫اط‬َ‫ب‬‫ال‬ِ‫ب‬َ‫ف‬َ‫ا‬َْ‫ن‬‫و‬ُ‫ن‬ِ‫م‬‫ؤ‬ُ‫ي‬ِْ‫ت‬َ‫م‬‫ع‬ِ‫ن‬ِ‫ب‬ َ‫و‬ِْ ٰ‫اّلل‬ْ‫م‬ُ‫ه‬َْ‫ن‬‫و‬ُ‫ر‬ُ‫ف‬‫ك‬َ‫ي‬
"Dan Allah menjadikan bagimu pasangan (suami atau istri) dari jenis kamu sendiri dan menjadikan anak
dan cucu bagimu dari pasanganmu, serta memberimu rezeki dari yang baik. Mengapa mereka beriman
kepada yang batil dan mengingkari nikmat Allah?"
(QS. An-Nahl 16: Ayat 72)
c. Sebagai alat kendali manusia agar terhindar dari perzinahan
َْ‫َل‬ َ‫و‬‫وا‬ُ‫ب‬ َ‫ر‬‫ق‬َ‫ت‬‫ى‬ٰٰٓ‫ن‬ ِ‫الز‬ْ‫ه‬َّ‫ن‬ِ‫ا‬َْ‫ان‬َ‫ك‬ًْ‫ة‬َ‫ش‬ ِ‫اح‬َ‫ف‬َْْۗ‫ء‬ٰٓ‫ا‬َ‫س‬ َ‫و‬ًْ‫ل‬‫ي‬ِ‫ب‬َ‫س‬
"Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk."
(QS. Al-Isra' 17: Ayat 32)
d. Memenuhi kebutuhan seksual yang sah dan suci
ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ؤ‬ٰٓ‫ا‬َ‫س‬ِ‫ن‬ْ‫ث‬‫ر‬َ‫ح‬ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ـ‬َّ‫ل‬ْۗ‫ا‬‫و‬ُ‫ت‬‫أ‬َ‫ف‬ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ث‬‫ر‬َ‫ح‬‫ى‬ٰ‫ن‬َ‫ا‬ْ‫م‬ُ‫ت‬‫ئ‬ِ‫ش‬ْۗ‫ا‬‫و‬ُ‫م‬ِ‫د‬َ‫ق‬ َ‫و‬ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫س‬ُ‫ف‬‫ن‬َ ِ‫َل‬ْۗ‫وا‬ُ‫ق‬َّ‫ت‬‫ا‬ َ‫و‬َْ ٰ‫اّلل‬‫ا‬ ٰٓ‫و‬ُ‫م‬َ‫ل‬‫اع‬ َ‫و‬ْ‫م‬ُ‫ک‬َّ‫ن‬َ‫ا‬ُْ‫ه‬‫و‬ُ‫ق‬ٰ‫ل‬ُّ‫م‬َْْۗ‫و‬ِْ‫ر‬ِ‫ش‬َ‫ب‬َْ‫ن‬‫ي‬ِ‫ن‬ِ‫م‬‫ؤ‬ُ‫م‬‫ال‬
"Istri-istrimu adalah ladang bagimu, maka datangilah ladangmu itu kapan saja dengan cara yang kamu sukai.
Dan utamakanlah (yang baik) untuk dirimu. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu (kelak) akan
menemui-Nya. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang yang beriman."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 223)
e. Untuk mewujudkan keluarga sejahtera (keluarga sakinah)
RUKUN DAN SYARAT NIKAH
RUKUN NIKAH
1) Pengantin lelaki (calon suami)
2) Pengantin perempan (calon isteri)
3) Adanya wali
4) Dua orang saksi laki-laki
5) Ijab dan qabul (akad nikah)
Syarat-syarat sah nikah
Syarat calon suami
1) Islam
2) Laki-laki
3) Bukan mahram dengan bakal isteri
4) Dengan kerelaan sendiri (tidak sah jika dipaksa)
5) Mengetahui wali yang sah bagi akad nikah tersebut
6) Tidak memiliki empat orang isteri yang sah dalam satu
masa
Syarat calon isteri
1) Islam
2) Tidak dalam keadaan idah
3) Tidak dalam ihram haji/umrah
4) Dengan rela hati (bukan dipaksa kecuali anak gadis)
5) Bukan perempuan mahram calon suami
6) Bukan isteri orang atau masih ada suami
Syarat Wali
Dalam komplikasi hukum pasal 20 angka (1)
bahwa yang bertindak sebagai wali nikah ialah
seorang laki yang memenuhi syarat hukum islam ,
yakni muslim , aqil dan baligh. Dalam
pelaksanaan akad nikah , penyerahan (ijab )
dilakukan oleh wali nikah perempuan atau yang
mewakili.
Syarat Saksi
1) Islam
2) Laki-laki
3) Baligh
4) Berakal
5) Merdeka
6) Sekurang-kurangnya dua orang
Syarat Ijab dan Qabul
Syarat Ijab
1) Pernikahan hendaklah dengan perkataan nikah yang benar dan jelas
2) Tidak diikatkan dengan jangka waktu tertentu
3) Tidak boleh menggunakan perkataan kiasan atau sindiran
4) Dilafazkan oleh wali atau wakilnya
Syarat Qabul
1) Lafaz Qabul(terima) hendaknya sesuai dengan lafaz ijab
2) Dilafazkan denga benar dan jelas
3) Dilafazkan oleh bakal suami
4) Tidak diikat dengan tempo
5) Menyebut nama bakal isteri
6) Tidak diselangi dengan perkataan lain
PEREMPUAN YANG HARAM DI NIKAHI
َْ‫َل‬ َ‫و‬‫ا‬‫و‬ُ‫ح‬ِ‫ك‬‫ن‬َ‫ت‬‫ا‬َ‫م‬َْ‫ح‬َ‫ك‬َ‫ن‬ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ؤ‬ٰٓ‫ا‬َ‫ب‬ٰ‫ا‬َْ‫ن‬ِ‫م‬ِْ‫ء‬ٰٓ‫ا‬َ‫س‬ِ‫الن‬َّْ‫َِل‬‫ا‬‫ا‬َ‫م‬ْ‫د‬َ‫ق‬َْ‫ف‬َ‫ل‬َ‫س‬ْْۗ‫ه‬َّ‫ن‬ِ‫ا‬َْ‫ان‬َ‫ك‬ًْ‫ة‬َ‫ش‬ ِ‫اح‬َ‫ف‬َّْ‫و‬‫ا‬ً‫ت‬‫ق‬َ‫م‬َْْۗ‫ء‬ٰٓ‫ا‬َ‫س‬ َ‫و‬ًْ‫ل‬‫ي‬ِ‫ب‬َ‫س‬
"Dan janganlah kamu menikahi perempuan-perempuan yang telah dinikahi oleh ayahmu, kecuali
(kejadian pada masa) yang telah lampau. Sungguh, perbuatan itu sangat keji dan dibenci (oleh Allah) dan
seburuk-buruk jalan (yang ditempuh)."
(QS. An-Nisa' 4: Ayat 22)
ْ‫ت‬َ‫م‬ ِ‫ر‬ُ‫ح‬ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ت‬ ٰ‫ه‬َّ‫م‬ُ‫ا‬ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ت‬ٰ‫ن‬َ‫ب‬ َ‫و‬ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ت‬ ٰ‫َو‬‫خ‬َ‫ا‬ َ‫و‬ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ت‬ٰ‫م‬َ‫ع‬ َ‫و‬ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ت‬ٰ‫ل‬ ٰ‫خ‬ َ‫و‬ُْ‫ت‬ٰ‫ن‬َ‫ب‬ َ‫و‬َْ‫اَل‬ِْ‫خ‬ُْ‫ت‬ٰ‫ن‬َ‫ب‬ َ‫و‬ِْ‫ت‬‫خ‬ُ‫اَل‬ُْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ت‬ ٰ‫ه‬َّ‫م‬ُ‫ا‬ َ‫و‬ْ‫ي‬ِ‫ت‬ٰ‫ل‬‫ا‬ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ن‬‫ع‬َ‫ض‬‫ر‬َ‫ا‬ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ت‬ ٰ‫َو‬‫خ‬َ‫ا‬ َ‫و‬ِْ‫م‬َْ‫ن‬ِْ‫ة‬َ‫ع‬‫ا‬َ‫ض‬َّ‫الر‬َْ‫و‬ُْ‫ت‬ ٰ‫ه‬َّ‫م‬ُ‫ا‬
ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ئ‬ٰٓ‫ا‬َ‫س‬ِ‫ن‬ُْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ب‬ِ‫ئ‬‫آ‬َ‫ب‬ َ‫ر‬ َ‫و‬ْ‫ي‬ِ‫ت‬ٰ‫ل‬‫ا‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬ْ‫م‬ُ‫ك‬ ِ‫ر‬‫و‬ُ‫ج‬ُ‫ح‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ُْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ئ‬ٰٓ‫ا‬َ‫س‬ِ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ت‬ٰ‫ل‬‫ا‬ْ‫م‬ُ‫ت‬‫َل‬‫خ‬َ‫د‬َّْ‫ن‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬ْْۗ‫ِن‬‫ا‬َ‫ف‬ْ‫م‬َّ‫ل‬‫ا‬‫و‬ُ‫ن‬‫و‬ُ‫ك‬َ‫ت‬ْ‫م‬ُ‫ت‬‫َل‬‫خ‬َ‫د‬َّْ‫ن‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬َْ‫ل‬َ‫ف‬َْ‫ح‬‫َا‬‫ن‬ُ‫ج‬ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬َْْۗ‫ل‬َ‫ح‬ َ‫و‬ُْ‫ل‬ِ‫ئ‬ُْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ئ‬ٰٓ‫ا‬َ‫ن‬‫ب‬َ‫ا‬َْ‫ن‬‫ِي‬‫ذ‬َّ‫ال‬ْ‫ن‬ِ‫م‬
ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ب‬ َ‫ل‬‫ص‬َ‫ا‬ْْۗ‫ن‬َ‫ا‬ َ‫و‬‫ا‬‫و‬ُ‫ع‬َ‫م‬‫ج‬َ‫ت‬َْ‫ن‬‫ي‬َ‫ب‬ِْ‫ن‬‫ي‬َ‫ت‬‫خ‬ُ‫اَل‬َّْ‫َِل‬‫ا‬‫ا‬َ‫م‬ْ‫د‬َ‫ق‬َْ‫ف‬َ‫ل‬َ‫س‬َّْْۗ‫ِن‬‫ا‬َْ ٰ‫اّلل‬َْ‫ان‬َ‫ك‬ًْ‫ر‬‫و‬ُ‫ف‬َ‫غ‬‫ا‬‫ا‬ً‫م‬‫ي‬ ِ‫ح‬َّ‫ر‬
"Diharamkan atas kamu (menikahi) ibu-ibumu, anak-anakmu yang perempuan, saudara-saudaramu yang
perempuan, saudara-saudara ayahmu yang perempuan, saudara-saudara ibumu yang perempuan, anak-
anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki, anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu
yang perempuan, ibu-ibumu yang menyusui kamu, saudara-saudara perempuanmu sesusuan, ibu-ibu
istrimu (mertua), anak-anak perempuan dari istrimu (anak tiri) yang dalam pemeliharaanmu dari istri
yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu (dan sudah kamu ceraikan),
maka tidak berdosa kamu (menikahinya), (dan diharamkan bagimu) istri-istri anak kandungmu
(menantu), dan (diharamkan) mengumpulkan (dalam pernikahan) dua perempuan yang bersaudara,
kecuali yang telah terjadi pada masa lampau. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."
(QS. An-Nisa' 4: Ayat 23)
‫ـ‬َ‫ل‬َّْ‫ل‬ ِ‫ح‬ُ‫ا‬ َ‫ْْۚو‬ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ِْ ٰ‫ْاّلل‬َ‫ب‬ٰ‫ت‬ِ‫ك‬ْْْۚ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ن‬‫ا‬َ‫م‬‫ي‬َ‫ا‬ْ‫ت‬َ‫ك‬‫ـ‬َ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ا‬َ‫م‬ْ َّ‫َِل‬‫ا‬ِْ‫ء‬ٰٓ‫ا‬َ‫س‬ِ‫ْالن‬َ‫ن‬ِ‫ْم‬ُ‫ت‬ٰ‫ن‬َ‫ص‬‫ح‬ُ‫م‬‫ال‬ َّ‫و‬َْ‫ر‬ َ‫اْو‬َّ‫م‬ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫َي‬‫غ‬َْ‫ن‬‫ي‬ِ‫ن‬ ِ‫ص‬‫ح‬ُّ‫م‬ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬‫م‬َ‫ا‬ِ‫ب‬ْ‫ا‬‫و‬ُ‫غ‬‫ـ‬َ‫ت‬‫ب‬َ‫ت‬ْ‫ن‬َ‫ا‬ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ل‬ْٰ‫ْذ‬َ‫ء‬ٰٓ‫ا‬ْ‫ا‬َ‫م‬َ‫ف‬َْْْْ‫ن‬‫ي‬ ِ‫ح‬ِ‫ف‬‫ا‬َ‫س‬ُ‫م‬َْ‫ر‬
َْ‫ت‬ْ‫ا‬َ‫م‬‫ي‬ِ‫ف‬ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬َْ‫ح‬‫َا‬‫ن‬ُ‫ج‬ْ َ‫َل‬ َ‫ْْو‬ًْْْ‫ة‬َ‫ض‬‫ي‬ ِ‫ر‬َ‫ف‬َّْ‫ن‬ُ‫ه‬َ‫ر‬‫و‬ُ‫ج‬ُ‫ا‬َّْ‫ن‬ُ‫ه‬‫و‬ُ‫ت‬ْٰ‫ا‬َ‫ف‬َّْ‫ن‬ُ‫ه‬‫ن‬ِ‫ْم‬‫ه‬ِ‫ب‬ْ‫م‬ُ‫ت‬‫ع‬َ‫ت‬‫م‬َ‫ت‬‫اس‬ْ‫ه‬ِ‫ب‬ْ‫م‬ُ‫ت‬‫ـ‬‫ي‬َ‫ض‬ ٰ‫ر‬َْ‫ح‬ْ‫ا‬ً‫م‬‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ع‬َْ‫ان‬َ‫ك‬َْ ٰ‫ْاّلل‬َّ‫ِن‬‫ا‬ِْْْْ‫ة‬َ‫ض‬‫ي‬ ِ‫ر‬َ‫ف‬‫ـ‬‫ِْال‬‫د‬‫ع‬َ‫ب‬ْ ْۢ‫ن‬ِ‫م‬‫ا‬ً‫م‬‫ي‬ِ‫ك‬
"Dan (diharamkan juga kamu menikahi) perempuan yang bersuami, kecuali hamba sahaya perempuan
(tawanan perang) yang kamu miliki sebagai ketetapan Allah atas kamu. Dan dihalalkan bagimu selain
(perempuan-perempuan) yang demikian itu jika kamu berusaha dengan hartamu untuk menikahinya, bukan
untuk berzina. Maka karena kenikmatan yang telah kamu dapatkan dari mereka, berikanlah maskawinnya
kepada mereka sebagai suatu kewajiban. Tetapi tidak mengapa jika ternyata di antara kamu telah saling
merelakannya, setelah ditetapkan. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana."
(QS. An-Nisa' 4: Ayat 24)
A. Hubungan Nahsab , yaitu
1) Ibu kandung
2) Anak perempuan kandung
3) Saudara perempuan kandung
4) Saudara perempuan dari bapak
5) Saudara perempuan dari ibi
6) Aanak perempuan dari saudara laki-laki
7) Anak perempuan dari saudara perempuan
B. Hubungan sesusuan
1) Ibu menyusui
2) Saudara sesusuan
C. Hubungan pernikahan
1) Ibu dari isteri
2) Anak tiri
3) Ibu tiri
4) Menantu
D. Hubungan pertalian darah dengan isterinya
HIKMAH PERNIKAHAN
a. Memperkokoh huungan individu dan masyarakat
b. Sebagai upaya penerus kelangsungan hidup manusia
c. Merupakah perlindungan bagi terjaganya akhlak dan tata susila
d. Merupakan jalan bagi berlangsungnya proses pembentukan dan penanaman nilai ,
serta pembentukan kepribadian dalam keluarga
e. Tumbuh ketentraman batin dan kasih sayang hakiki

More Related Content

What's hot

PPT PERNIKAHAN
PPT PERNIKAHANPPT PERNIKAHAN
PPT PERNIKAHAN
Anggun Puspa Arini
 
Presentasi nikah beda agama
Presentasi nikah beda agamaPresentasi nikah beda agama
Presentasi nikah beda agamaMarhamah Saleh
 
Daftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul FiqhDaftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Suya Yahya
 
Materi Al Qur'an
Materi Al Qur'anMateri Al Qur'an
Materi Al Qur'an
ayudya fitri
 
Masa kejayaan islam ppt
Masa kejayaan islam  pptMasa kejayaan islam  ppt
Masa kejayaan islam ppt
Mya Miranda
 
PPT Ulumul Qur'an, Al-Qur'an dan Wahyu
PPT Ulumul Qur'an, Al-Qur'an dan WahyuPPT Ulumul Qur'an, Al-Qur'an dan Wahyu
PPT Ulumul Qur'an, Al-Qur'an dan Wahyu
Ibanez Sofadella
 
PAI kelas XI Bab Pengurusan Jenazah
PAI kelas XI Bab Pengurusan JenazahPAI kelas XI Bab Pengurusan Jenazah
PAI kelas XI Bab Pengurusan Jenazah
Zainul Akmal
 
Iman kepada qadha dan qadar
Iman kepada qadha dan qadarIman kepada qadha dan qadar
Iman kepada qadha dan qadar
Nurul Wulandari
 
Tugas al quran hadist power point
Tugas al quran hadist power pointTugas al quran hadist power point
Tugas al quran hadist power pointLontongSayoer
 
Dalil-Dalil Syariah - Sumber-Sumber Hukum Islam
Dalil-Dalil Syariah - Sumber-Sumber Hukum IslamDalil-Dalil Syariah - Sumber-Sumber Hukum Islam
Dalil-Dalil Syariah - Sumber-Sumber Hukum Islam
Anas Wibowo
 
toleransi dalam islam
toleransi dalam islamtoleransi dalam islam
toleransi dalam islamRoyyan Faizin
 
Pergaulan remaja yang islami
Pergaulan remaja yang islamiPergaulan remaja yang islami
Pergaulan remaja yang islamidela aristi
 
Indahnya membangun mahligai rumah tangga
Indahnya membangun mahligai rumah tanggaIndahnya membangun mahligai rumah tangga
Indahnya membangun mahligai rumah tangga
AdeShoffafurqan
 
Fikih - Peradilan Islam
Fikih - Peradilan IslamFikih - Peradilan Islam
Fikih - Peradilan Islam
NSS Slide
 
PPT Hari Kiamat - Tugas Agama kelas 9 SMP
PPT Hari Kiamat - Tugas Agama kelas 9 SMPPPT Hari Kiamat - Tugas Agama kelas 9 SMP
PPT Hari Kiamat - Tugas Agama kelas 9 SMPDebby Zalina
 
PPT Pendidikan Agama ISlam: Iman Kepada Hari Akhir
PPT Pendidikan Agama ISlam: Iman Kepada Hari AkhirPPT Pendidikan Agama ISlam: Iman Kepada Hari Akhir
PPT Pendidikan Agama ISlam: Iman Kepada Hari Akhir
UNESA
 
PAI-BAB 11 (Toleransi sebagai Alat pemersatu bangsa )
PAI-BAB 11 (Toleransi sebagai Alat pemersatu bangsa )PAI-BAB 11 (Toleransi sebagai Alat pemersatu bangsa )
PAI-BAB 11 (Toleransi sebagai Alat pemersatu bangsa )
DinaRosdianaFauziah
 
Perkembamngan hadits pada masa rasulullah
Perkembamngan hadits pada masa rasulullahPerkembamngan hadits pada masa rasulullah
Perkembamngan hadits pada masa rasulullahjuniska efendi
 
Munakahat
MunakahatMunakahat
Munakahat
materipptgc
 
PPT BAB 2.pptx
PPT BAB 2.pptxPPT BAB 2.pptx
PPT BAB 2.pptx
HADIIHMALUDIN
 

What's hot (20)

PPT PERNIKAHAN
PPT PERNIKAHANPPT PERNIKAHAN
PPT PERNIKAHAN
 
Presentasi nikah beda agama
Presentasi nikah beda agamaPresentasi nikah beda agama
Presentasi nikah beda agama
 
Daftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul FiqhDaftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul Fiqh
 
Materi Al Qur'an
Materi Al Qur'anMateri Al Qur'an
Materi Al Qur'an
 
Masa kejayaan islam ppt
Masa kejayaan islam  pptMasa kejayaan islam  ppt
Masa kejayaan islam ppt
 
PPT Ulumul Qur'an, Al-Qur'an dan Wahyu
PPT Ulumul Qur'an, Al-Qur'an dan WahyuPPT Ulumul Qur'an, Al-Qur'an dan Wahyu
PPT Ulumul Qur'an, Al-Qur'an dan Wahyu
 
PAI kelas XI Bab Pengurusan Jenazah
PAI kelas XI Bab Pengurusan JenazahPAI kelas XI Bab Pengurusan Jenazah
PAI kelas XI Bab Pengurusan Jenazah
 
Iman kepada qadha dan qadar
Iman kepada qadha dan qadarIman kepada qadha dan qadar
Iman kepada qadha dan qadar
 
Tugas al quran hadist power point
Tugas al quran hadist power pointTugas al quran hadist power point
Tugas al quran hadist power point
 
Dalil-Dalil Syariah - Sumber-Sumber Hukum Islam
Dalil-Dalil Syariah - Sumber-Sumber Hukum IslamDalil-Dalil Syariah - Sumber-Sumber Hukum Islam
Dalil-Dalil Syariah - Sumber-Sumber Hukum Islam
 
toleransi dalam islam
toleransi dalam islamtoleransi dalam islam
toleransi dalam islam
 
Pergaulan remaja yang islami
Pergaulan remaja yang islamiPergaulan remaja yang islami
Pergaulan remaja yang islami
 
Indahnya membangun mahligai rumah tangga
Indahnya membangun mahligai rumah tanggaIndahnya membangun mahligai rumah tangga
Indahnya membangun mahligai rumah tangga
 
Fikih - Peradilan Islam
Fikih - Peradilan IslamFikih - Peradilan Islam
Fikih - Peradilan Islam
 
PPT Hari Kiamat - Tugas Agama kelas 9 SMP
PPT Hari Kiamat - Tugas Agama kelas 9 SMPPPT Hari Kiamat - Tugas Agama kelas 9 SMP
PPT Hari Kiamat - Tugas Agama kelas 9 SMP
 
PPT Pendidikan Agama ISlam: Iman Kepada Hari Akhir
PPT Pendidikan Agama ISlam: Iman Kepada Hari AkhirPPT Pendidikan Agama ISlam: Iman Kepada Hari Akhir
PPT Pendidikan Agama ISlam: Iman Kepada Hari Akhir
 
PAI-BAB 11 (Toleransi sebagai Alat pemersatu bangsa )
PAI-BAB 11 (Toleransi sebagai Alat pemersatu bangsa )PAI-BAB 11 (Toleransi sebagai Alat pemersatu bangsa )
PAI-BAB 11 (Toleransi sebagai Alat pemersatu bangsa )
 
Perkembamngan hadits pada masa rasulullah
Perkembamngan hadits pada masa rasulullahPerkembamngan hadits pada masa rasulullah
Perkembamngan hadits pada masa rasulullah
 
Munakahat
MunakahatMunakahat
Munakahat
 
PPT BAB 2.pptx
PPT BAB 2.pptxPPT BAB 2.pptx
PPT BAB 2.pptx
 

Similar to Pernikahan dalam Islam

Bab 5
Bab 5Bab 5
Munakahat: Pernikahan dalam Islam
Munakahat: Pernikahan dalam IslamMunakahat: Pernikahan dalam Islam
Munakahat: Pernikahan dalam Islam
Vonita Amelia
 
7. fiqh munakahat
7. fiqh munakahat7. fiqh munakahat
7. fiqh munakahat
Masrizal Masril
 
Nikah, talaq, cerai, & rujuk
Nikah, talaq, cerai, & rujukNikah, talaq, cerai, & rujuk
Nikah, talaq, cerai, & rujukAlfin Berrtrand
 
6-munakahat (1).ppt
6-munakahat (1).ppt6-munakahat (1).ppt
6-munakahat (1).ppt
MukhlisMukhlis25
 
Ketentuan munakahat bag1
Ketentuan munakahat bag1Ketentuan munakahat bag1
Ketentuan munakahat bag1
Iyeh Solichin
 
Pernikahan secara Islam
Pernikahan secara IslamPernikahan secara Islam
Pernikahan secara Islam
RantiRiyanti
 
Munakahat kelompok 7
Munakahat   kelompok 7Munakahat   kelompok 7
Munakahat kelompok 7
Mai Hasibuan
 
Fiqh Munakahat
Fiqh MunakahatFiqh Munakahat
Fiqh Munakahat
Abdul Aziz Siswanto
 
Power Point Pernikahan dalam Islam.ppt
Power Point Pernikahan dalam Islam.pptPower Point Pernikahan dalam Islam.ppt
Power Point Pernikahan dalam Islam.ppt
PortalEdukasi1
 
Bekal pernikahan
Bekal pernikahanBekal pernikahan
Bekal pernikahan
Citra Wisastrawati
 
Perintah untuk menikahkan orang yang belum menikah
Perintah untuk menikahkan orang yang belum menikahPerintah untuk menikahkan orang yang belum menikah
Perintah untuk menikahkan orang yang belum menikah
Muhsin Hariyanto
 
anjuran menikah.pptx
anjuran menikah.pptxanjuran menikah.pptx
anjuran menikah.pptx
UjangSaprudin1
 
jjjĥjjjjjjjjjiijgfrdchjoiuffvnkkittrrxvbkooiyfgg
jjjĥjjjjjjjjjiijgfrdchjoiuffvnkkittrrxvbkooiyfggjjjĥjjjjjjjjjiijgfrdchjoiuffvnkkittrrxvbkooiyfgg
jjjĥjjjjjjjjjiijgfrdchjoiuffvnkkittrrxvbkooiyfgg
ayaka29
 
Pernikahan dan Harta Warisan.pptx
Pernikahan dan Harta Warisan.pptxPernikahan dan Harta Warisan.pptx
Pernikahan dan Harta Warisan.pptx
FathanMubina18
 

Similar to Pernikahan dalam Islam (20)

Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
Munakahat: Pernikahan dalam Islam
Munakahat: Pernikahan dalam IslamMunakahat: Pernikahan dalam Islam
Munakahat: Pernikahan dalam Islam
 
Munakahat
MunakahatMunakahat
Munakahat
 
Fiqh nikah
Fiqh nikahFiqh nikah
Fiqh nikah
 
7. fiqh munakahat
7. fiqh munakahat7. fiqh munakahat
7. fiqh munakahat
 
Nikah, talaq, cerai, & rujuk
Nikah, talaq, cerai, & rujukNikah, talaq, cerai, & rujuk
Nikah, talaq, cerai, & rujuk
 
6-munakahat (1).ppt
6-munakahat (1).ppt6-munakahat (1).ppt
6-munakahat (1).ppt
 
Ketentuan munakahat bag1
Ketentuan munakahat bag1Ketentuan munakahat bag1
Ketentuan munakahat bag1
 
Pernikahan secara Islam
Pernikahan secara IslamPernikahan secara Islam
Pernikahan secara Islam
 
Munakahat kelompok 7
Munakahat   kelompok 7Munakahat   kelompok 7
Munakahat kelompok 7
 
Fiqh Munakahat
Fiqh MunakahatFiqh Munakahat
Fiqh Munakahat
 
Power Point Pernikahan dalam Islam.ppt
Power Point Pernikahan dalam Islam.pptPower Point Pernikahan dalam Islam.ppt
Power Point Pernikahan dalam Islam.ppt
 
Bekal pernikahan
Bekal pernikahanBekal pernikahan
Bekal pernikahan
 
Perintah untuk menikahkan orang yang belum menikah
Perintah untuk menikahkan orang yang belum menikahPerintah untuk menikahkan orang yang belum menikah
Perintah untuk menikahkan orang yang belum menikah
 
anjuran menikah.pptx
anjuran menikah.pptxanjuran menikah.pptx
anjuran menikah.pptx
 
jjjĥjjjjjjjjjiijgfrdchjoiuffvnkkittrrxvbkooiyfgg
jjjĥjjjjjjjjjiijgfrdchjoiuffvnkkittrrxvbkooiyfggjjjĥjjjjjjjjjiijgfrdchjoiuffvnkkittrrxvbkooiyfgg
jjjĥjjjjjjjjjiijgfrdchjoiuffvnkkittrrxvbkooiyfgg
 
Pernikahan
PernikahanPernikahan
Pernikahan
 
Training pra nikah
Training pra nikahTraining pra nikah
Training pra nikah
 
Perkahwinan
PerkahwinanPerkahwinan
Perkahwinan
 
Pernikahan dan Harta Warisan.pptx
Pernikahan dan Harta Warisan.pptxPernikahan dan Harta Warisan.pptx
Pernikahan dan Harta Warisan.pptx
 

More from Mey Sari

Pentingnya pendidikan karakter bagi generasi milenial
Pentingnya pendidikan karakter bagi generasi milenialPentingnya pendidikan karakter bagi generasi milenial
Pentingnya pendidikan karakter bagi generasi milenial
Mey Sari
 
Kebijakan Bank Sentral
Kebijakan Bank SentralKebijakan Bank Sentral
Kebijakan Bank Sentral
Mey Sari
 
Perkembangan sosial pada masa demokrasi liberal
Perkembangan sosial pada masa demokrasi liberalPerkembangan sosial pada masa demokrasi liberal
Perkembangan sosial pada masa demokrasi liberal
Mey Sari
 
Pemanasan Global
Pemanasan GlobalPemanasan Global
Pemanasan Global
Mey Sari
 
Pola pola hereditas pautan
Pola pola hereditas pautanPola pola hereditas pautan
Pola pola hereditas pautan
Mey Sari
 
Hereditas pada mansia
Hereditas pada mansiaHereditas pada mansia
Hereditas pada mansia
Mey Sari
 
Amfibi dan Reptil
Amfibi dan ReptilAmfibi dan Reptil
Amfibi dan Reptil
Mey Sari
 
PPT Komposisi darah dan golongan darah
PPT Komposisi darah dan golongan darahPPT Komposisi darah dan golongan darah
PPT Komposisi darah dan golongan darah
Mey Sari
 

More from Mey Sari (8)

Pentingnya pendidikan karakter bagi generasi milenial
Pentingnya pendidikan karakter bagi generasi milenialPentingnya pendidikan karakter bagi generasi milenial
Pentingnya pendidikan karakter bagi generasi milenial
 
Kebijakan Bank Sentral
Kebijakan Bank SentralKebijakan Bank Sentral
Kebijakan Bank Sentral
 
Perkembangan sosial pada masa demokrasi liberal
Perkembangan sosial pada masa demokrasi liberalPerkembangan sosial pada masa demokrasi liberal
Perkembangan sosial pada masa demokrasi liberal
 
Pemanasan Global
Pemanasan GlobalPemanasan Global
Pemanasan Global
 
Pola pola hereditas pautan
Pola pola hereditas pautanPola pola hereditas pautan
Pola pola hereditas pautan
 
Hereditas pada mansia
Hereditas pada mansiaHereditas pada mansia
Hereditas pada mansia
 
Amfibi dan Reptil
Amfibi dan ReptilAmfibi dan Reptil
Amfibi dan Reptil
 
PPT Komposisi darah dan golongan darah
PPT Komposisi darah dan golongan darahPPT Komposisi darah dan golongan darah
PPT Komposisi darah dan golongan darah
 

Pernikahan dalam Islam

  • 3. Anggota kelompok 1.LELY PAULINA PATIUNG (25) 2.LOLYTA NATASHA ALDA S. (26) 3.MEY PURNAMA SARI (27) 4.MUHAMMAD RAFI AL K. (28)
  • 4. PENGERTIAN PERNIKAHAN A. Menurut Bahasa Dalam KBBi nikah adalah perjanjian antara laki-laki dan perempuan untuk bersuami isteri (dengan resmi), dan perkawinan. Kata nika diambil dari bahasa Arab yang berarti menumpulkan , menyatukan , persetubuhan , perjanjian (al’aqdu). B. Menurut Istilah (1)Menurut Abu Hanifah Akad yang dikukuhkan untuk memperoleh kenikmatan dari seorang perempuan , yang dlakukan dengan sengaja. (2) Menurut ulama Mahzab Maliko Akad yang dilakukan untuk mendapatkan kenikmatan dari seorang perempuan (3) Menurut ulama Mahzab Syafi’ Akad yang menjamin diperbolehkan persetubuhan (4) Menurut ulama Mahzab Hanbali Akad yang didalamnyaterdapat lafazf pernikahan secara jelas , agar diperbolehkan bercampur
  • 5. HUKUM PERNIKAHAN a. Sunnah , yakni bagi orang yang ingin menikah , mampu menikah dan mampu pula mengendalikan diri dari perzinahan walaupun tidak segera menikah. b. Wajib , yakni bagi orang yang ingin menikah , mampu menikah dan ia khawatir berbuat zina jika tidak segera menikah. c. Makruh , yakni bagi orang yang ingin menikah tetapi belum mampu me,beri nafkah kepada isteri dan anaknya kelak. d. Haram , yakni bagi orang yang bermaksud menyakiti perempuan yang ingin dinikahinya , berbeda agama dan dilakukan dengan mahram.
  • 6. TUJUAN PERNIKAHAN a. Tercapainya ketentraman hari dan ketenangan pikiran karena diliputi cinta. ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫و‬ْ‫ه‬ِ‫ت‬ٰ‫ي‬ٰ‫ا‬ْ‫ن‬َ‫ا‬َْ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫س‬ُ‫ف‬‫ن‬َ‫ا‬‫ا‬ً‫ج‬‫ا‬ َ‫و‬‫ز‬َ‫ا‬‫ا‬‫و‬ُ‫ن‬ُ‫ك‬‫س‬َ‫ت‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫ه‬‫ي‬َ‫ل‬ِ‫ا‬َْ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬ َ‫و‬ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ن‬‫ي‬َ‫ب‬ًْ‫ة‬َّ‫د‬ َ‫و‬َّ‫م‬ًْ‫ة‬َ‫م‬‫ح‬َ‫ر‬ َّ‫و‬َّْْۗ‫ِن‬‫ا‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬ْٰ‫ذ‬َْ‫ك‬ِ‫ل‬ْ‫ت‬ٰ‫ي‬ٰ َ‫َل‬ْ‫م‬‫و‬َ‫ق‬ِ‫ل‬َْ‫ن‬‫و‬ُ‫ر‬َّ‫ك‬َ‫ف‬َ‫ت‬َّ‫ي‬ "Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir." (QS. Ar-Rum 30: Ayat 21 b. Untuk memperoleh keturunan yang sah ُْ ٰ‫اّلل‬ َ‫و‬َْ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ـ‬َ‫ل‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫س‬ُ‫ف‬‫ن‬َ‫ا‬‫ا‬ً‫ج‬‫ا‬ َ‫و‬‫ز‬َ‫ا‬َّْ‫و‬َْ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ـ‬َ‫ل‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫م‬ُ‫ك‬ ِ‫اج‬ َ‫و‬‫ز‬َ‫ا‬َْ‫ن‬‫ي‬ِ‫ن‬َ‫ب‬ًْ‫ة‬َ‫د‬َ‫ف‬َ‫ح‬ َ‫و‬ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ق‬ َ‫ز‬ َ‫ر‬ َّ‫و‬َْ‫ن‬ِ‫م‬ِْ‫ت‬ٰ‫ب‬ِ‫ي‬َّ‫الط‬ِْْۗ‫ل‬ِ‫اط‬َ‫ب‬‫ال‬ِ‫ب‬َ‫ف‬َ‫ا‬َْ‫ن‬‫و‬ُ‫ن‬ِ‫م‬‫ؤ‬ُ‫ي‬ِْ‫ت‬َ‫م‬‫ع‬ِ‫ن‬ِ‫ب‬ َ‫و‬ِْ ٰ‫اّلل‬ْ‫م‬ُ‫ه‬َْ‫ن‬‫و‬ُ‫ر‬ُ‫ف‬‫ك‬َ‫ي‬ "Dan Allah menjadikan bagimu pasangan (suami atau istri) dari jenis kamu sendiri dan menjadikan anak dan cucu bagimu dari pasanganmu, serta memberimu rezeki dari yang baik. Mengapa mereka beriman kepada yang batil dan mengingkari nikmat Allah?" (QS. An-Nahl 16: Ayat 72)
  • 7. c. Sebagai alat kendali manusia agar terhindar dari perzinahan َْ‫َل‬ َ‫و‬‫وا‬ُ‫ب‬ َ‫ر‬‫ق‬َ‫ت‬‫ى‬ٰٰٓ‫ن‬ ِ‫الز‬ْ‫ه‬َّ‫ن‬ِ‫ا‬َْ‫ان‬َ‫ك‬ًْ‫ة‬َ‫ش‬ ِ‫اح‬َ‫ف‬َْْۗ‫ء‬ٰٓ‫ا‬َ‫س‬ َ‫و‬ًْ‫ل‬‫ي‬ِ‫ب‬َ‫س‬ "Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk." (QS. Al-Isra' 17: Ayat 32) d. Memenuhi kebutuhan seksual yang sah dan suci ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ؤ‬ٰٓ‫ا‬َ‫س‬ِ‫ن‬ْ‫ث‬‫ر‬َ‫ح‬ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ـ‬َّ‫ل‬ْۗ‫ا‬‫و‬ُ‫ت‬‫أ‬َ‫ف‬ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ث‬‫ر‬َ‫ح‬‫ى‬ٰ‫ن‬َ‫ا‬ْ‫م‬ُ‫ت‬‫ئ‬ِ‫ش‬ْۗ‫ا‬‫و‬ُ‫م‬ِ‫د‬َ‫ق‬ َ‫و‬ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫س‬ُ‫ف‬‫ن‬َ ِ‫َل‬ْۗ‫وا‬ُ‫ق‬َّ‫ت‬‫ا‬ َ‫و‬َْ ٰ‫اّلل‬‫ا‬ ٰٓ‫و‬ُ‫م‬َ‫ل‬‫اع‬ َ‫و‬ْ‫م‬ُ‫ک‬َّ‫ن‬َ‫ا‬ُْ‫ه‬‫و‬ُ‫ق‬ٰ‫ل‬ُّ‫م‬َْْۗ‫و‬ِْ‫ر‬ِ‫ش‬َ‫ب‬َْ‫ن‬‫ي‬ِ‫ن‬ِ‫م‬‫ؤ‬ُ‫م‬‫ال‬ "Istri-istrimu adalah ladang bagimu, maka datangilah ladangmu itu kapan saja dengan cara yang kamu sukai. Dan utamakanlah (yang baik) untuk dirimu. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu (kelak) akan menemui-Nya. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang yang beriman." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 223) e. Untuk mewujudkan keluarga sejahtera (keluarga sakinah)
  • 8. RUKUN DAN SYARAT NIKAH RUKUN NIKAH 1) Pengantin lelaki (calon suami) 2) Pengantin perempan (calon isteri) 3) Adanya wali 4) Dua orang saksi laki-laki 5) Ijab dan qabul (akad nikah) Syarat-syarat sah nikah Syarat calon suami 1) Islam 2) Laki-laki 3) Bukan mahram dengan bakal isteri 4) Dengan kerelaan sendiri (tidak sah jika dipaksa) 5) Mengetahui wali yang sah bagi akad nikah tersebut 6) Tidak memiliki empat orang isteri yang sah dalam satu masa Syarat calon isteri 1) Islam 2) Tidak dalam keadaan idah 3) Tidak dalam ihram haji/umrah 4) Dengan rela hati (bukan dipaksa kecuali anak gadis) 5) Bukan perempuan mahram calon suami 6) Bukan isteri orang atau masih ada suami Syarat Wali Dalam komplikasi hukum pasal 20 angka (1) bahwa yang bertindak sebagai wali nikah ialah seorang laki yang memenuhi syarat hukum islam , yakni muslim , aqil dan baligh. Dalam pelaksanaan akad nikah , penyerahan (ijab ) dilakukan oleh wali nikah perempuan atau yang mewakili.
  • 9. Syarat Saksi 1) Islam 2) Laki-laki 3) Baligh 4) Berakal 5) Merdeka 6) Sekurang-kurangnya dua orang Syarat Ijab dan Qabul Syarat Ijab 1) Pernikahan hendaklah dengan perkataan nikah yang benar dan jelas 2) Tidak diikatkan dengan jangka waktu tertentu 3) Tidak boleh menggunakan perkataan kiasan atau sindiran 4) Dilafazkan oleh wali atau wakilnya Syarat Qabul 1) Lafaz Qabul(terima) hendaknya sesuai dengan lafaz ijab 2) Dilafazkan denga benar dan jelas 3) Dilafazkan oleh bakal suami 4) Tidak diikat dengan tempo 5) Menyebut nama bakal isteri 6) Tidak diselangi dengan perkataan lain
  • 10. PEREMPUAN YANG HARAM DI NIKAHI َْ‫َل‬ َ‫و‬‫ا‬‫و‬ُ‫ح‬ِ‫ك‬‫ن‬َ‫ت‬‫ا‬َ‫م‬َْ‫ح‬َ‫ك‬َ‫ن‬ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ؤ‬ٰٓ‫ا‬َ‫ب‬ٰ‫ا‬َْ‫ن‬ِ‫م‬ِْ‫ء‬ٰٓ‫ا‬َ‫س‬ِ‫الن‬َّْ‫َِل‬‫ا‬‫ا‬َ‫م‬ْ‫د‬َ‫ق‬َْ‫ف‬َ‫ل‬َ‫س‬ْْۗ‫ه‬َّ‫ن‬ِ‫ا‬َْ‫ان‬َ‫ك‬ًْ‫ة‬َ‫ش‬ ِ‫اح‬َ‫ف‬َّْ‫و‬‫ا‬ً‫ت‬‫ق‬َ‫م‬َْْۗ‫ء‬ٰٓ‫ا‬َ‫س‬ َ‫و‬ًْ‫ل‬‫ي‬ِ‫ب‬َ‫س‬ "Dan janganlah kamu menikahi perempuan-perempuan yang telah dinikahi oleh ayahmu, kecuali (kejadian pada masa) yang telah lampau. Sungguh, perbuatan itu sangat keji dan dibenci (oleh Allah) dan seburuk-buruk jalan (yang ditempuh)." (QS. An-Nisa' 4: Ayat 22) ْ‫ت‬َ‫م‬ ِ‫ر‬ُ‫ح‬ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ت‬ ٰ‫ه‬َّ‫م‬ُ‫ا‬ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ت‬ٰ‫ن‬َ‫ب‬ َ‫و‬ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ت‬ ٰ‫َو‬‫خ‬َ‫ا‬ َ‫و‬ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ت‬ٰ‫م‬َ‫ع‬ َ‫و‬ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ت‬ٰ‫ل‬ ٰ‫خ‬ َ‫و‬ُْ‫ت‬ٰ‫ن‬َ‫ب‬ َ‫و‬َْ‫اَل‬ِْ‫خ‬ُْ‫ت‬ٰ‫ن‬َ‫ب‬ َ‫و‬ِْ‫ت‬‫خ‬ُ‫اَل‬ُْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ت‬ ٰ‫ه‬َّ‫م‬ُ‫ا‬ َ‫و‬ْ‫ي‬ِ‫ت‬ٰ‫ل‬‫ا‬ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ن‬‫ع‬َ‫ض‬‫ر‬َ‫ا‬ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ت‬ ٰ‫َو‬‫خ‬َ‫ا‬ َ‫و‬ِْ‫م‬َْ‫ن‬ِْ‫ة‬َ‫ع‬‫ا‬َ‫ض‬َّ‫الر‬َْ‫و‬ُْ‫ت‬ ٰ‫ه‬َّ‫م‬ُ‫ا‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ئ‬ٰٓ‫ا‬َ‫س‬ِ‫ن‬ُْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ب‬ِ‫ئ‬‫آ‬َ‫ب‬ َ‫ر‬ َ‫و‬ْ‫ي‬ِ‫ت‬ٰ‫ل‬‫ا‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬ْ‫م‬ُ‫ك‬ ِ‫ر‬‫و‬ُ‫ج‬ُ‫ح‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ُْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ئ‬ٰٓ‫ا‬َ‫س‬ِ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ت‬ٰ‫ل‬‫ا‬ْ‫م‬ُ‫ت‬‫َل‬‫خ‬َ‫د‬َّْ‫ن‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬ْْۗ‫ِن‬‫ا‬َ‫ف‬ْ‫م‬َّ‫ل‬‫ا‬‫و‬ُ‫ن‬‫و‬ُ‫ك‬َ‫ت‬ْ‫م‬ُ‫ت‬‫َل‬‫خ‬َ‫د‬َّْ‫ن‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬َْ‫ل‬َ‫ف‬َْ‫ح‬‫َا‬‫ن‬ُ‫ج‬ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬َْْۗ‫ل‬َ‫ح‬ َ‫و‬ُْ‫ل‬ِ‫ئ‬ُْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ئ‬ٰٓ‫ا‬َ‫ن‬‫ب‬َ‫ا‬َْ‫ن‬‫ِي‬‫ذ‬َّ‫ال‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ب‬ َ‫ل‬‫ص‬َ‫ا‬ْْۗ‫ن‬َ‫ا‬ َ‫و‬‫ا‬‫و‬ُ‫ع‬َ‫م‬‫ج‬َ‫ت‬َْ‫ن‬‫ي‬َ‫ب‬ِْ‫ن‬‫ي‬َ‫ت‬‫خ‬ُ‫اَل‬َّْ‫َِل‬‫ا‬‫ا‬َ‫م‬ْ‫د‬َ‫ق‬َْ‫ف‬َ‫ل‬َ‫س‬َّْْۗ‫ِن‬‫ا‬َْ ٰ‫اّلل‬َْ‫ان‬َ‫ك‬ًْ‫ر‬‫و‬ُ‫ف‬َ‫غ‬‫ا‬‫ا‬ً‫م‬‫ي‬ ِ‫ح‬َّ‫ر‬ "Diharamkan atas kamu (menikahi) ibu-ibumu, anak-anakmu yang perempuan, saudara-saudaramu yang perempuan, saudara-saudara ayahmu yang perempuan, saudara-saudara ibumu yang perempuan, anak- anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki, anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan, ibu-ibumu yang menyusui kamu, saudara-saudara perempuanmu sesusuan, ibu-ibu istrimu (mertua), anak-anak perempuan dari istrimu (anak tiri) yang dalam pemeliharaanmu dari istri yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu (dan sudah kamu ceraikan), maka tidak berdosa kamu (menikahinya), (dan diharamkan bagimu) istri-istri anak kandungmu (menantu), dan (diharamkan) mengumpulkan (dalam pernikahan) dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada masa lampau. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS. An-Nisa' 4: Ayat 23)
  • 11. ‫ـ‬َ‫ل‬َّْ‫ل‬ ِ‫ح‬ُ‫ا‬ َ‫ْْۚو‬ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ِْ ٰ‫ْاّلل‬َ‫ب‬ٰ‫ت‬ِ‫ك‬ْْْۚ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ن‬‫ا‬َ‫م‬‫ي‬َ‫ا‬ْ‫ت‬َ‫ك‬‫ـ‬َ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ا‬َ‫م‬ْ َّ‫َِل‬‫ا‬ِْ‫ء‬ٰٓ‫ا‬َ‫س‬ِ‫ْالن‬َ‫ن‬ِ‫ْم‬ُ‫ت‬ٰ‫ن‬َ‫ص‬‫ح‬ُ‫م‬‫ال‬ َّ‫و‬َْ‫ر‬ َ‫اْو‬َّ‫م‬ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫َي‬‫غ‬َْ‫ن‬‫ي‬ِ‫ن‬ ِ‫ص‬‫ح‬ُّ‫م‬ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬‫م‬َ‫ا‬ِ‫ب‬ْ‫ا‬‫و‬ُ‫غ‬‫ـ‬َ‫ت‬‫ب‬َ‫ت‬ْ‫ن‬َ‫ا‬ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ل‬ْٰ‫ْذ‬َ‫ء‬ٰٓ‫ا‬ْ‫ا‬َ‫م‬َ‫ف‬َْْْْ‫ن‬‫ي‬ ِ‫ح‬ِ‫ف‬‫ا‬َ‫س‬ُ‫م‬َْ‫ر‬ َْ‫ت‬ْ‫ا‬َ‫م‬‫ي‬ِ‫ف‬ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬َْ‫ح‬‫َا‬‫ن‬ُ‫ج‬ْ َ‫َل‬ َ‫ْْو‬ًْْْ‫ة‬َ‫ض‬‫ي‬ ِ‫ر‬َ‫ف‬َّْ‫ن‬ُ‫ه‬َ‫ر‬‫و‬ُ‫ج‬ُ‫ا‬َّْ‫ن‬ُ‫ه‬‫و‬ُ‫ت‬ْٰ‫ا‬َ‫ف‬َّْ‫ن‬ُ‫ه‬‫ن‬ِ‫ْم‬‫ه‬ِ‫ب‬ْ‫م‬ُ‫ت‬‫ع‬َ‫ت‬‫م‬َ‫ت‬‫اس‬ْ‫ه‬ِ‫ب‬ْ‫م‬ُ‫ت‬‫ـ‬‫ي‬َ‫ض‬ ٰ‫ر‬َْ‫ح‬ْ‫ا‬ً‫م‬‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ع‬َْ‫ان‬َ‫ك‬َْ ٰ‫ْاّلل‬َّ‫ِن‬‫ا‬ِْْْْ‫ة‬َ‫ض‬‫ي‬ ِ‫ر‬َ‫ف‬‫ـ‬‫ِْال‬‫د‬‫ع‬َ‫ب‬ْ ْۢ‫ن‬ِ‫م‬‫ا‬ً‫م‬‫ي‬ِ‫ك‬ "Dan (diharamkan juga kamu menikahi) perempuan yang bersuami, kecuali hamba sahaya perempuan (tawanan perang) yang kamu miliki sebagai ketetapan Allah atas kamu. Dan dihalalkan bagimu selain (perempuan-perempuan) yang demikian itu jika kamu berusaha dengan hartamu untuk menikahinya, bukan untuk berzina. Maka karena kenikmatan yang telah kamu dapatkan dari mereka, berikanlah maskawinnya kepada mereka sebagai suatu kewajiban. Tetapi tidak mengapa jika ternyata di antara kamu telah saling merelakannya, setelah ditetapkan. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana." (QS. An-Nisa' 4: Ayat 24)
  • 12. A. Hubungan Nahsab , yaitu 1) Ibu kandung 2) Anak perempuan kandung 3) Saudara perempuan kandung 4) Saudara perempuan dari bapak 5) Saudara perempuan dari ibi 6) Aanak perempuan dari saudara laki-laki 7) Anak perempuan dari saudara perempuan B. Hubungan sesusuan 1) Ibu menyusui 2) Saudara sesusuan C. Hubungan pernikahan 1) Ibu dari isteri 2) Anak tiri 3) Ibu tiri 4) Menantu D. Hubungan pertalian darah dengan isterinya
  • 13. HIKMAH PERNIKAHAN a. Memperkokoh huungan individu dan masyarakat b. Sebagai upaya penerus kelangsungan hidup manusia c. Merupakah perlindungan bagi terjaganya akhlak dan tata susila d. Merupakan jalan bagi berlangsungnya proses pembentukan dan penanaman nilai , serta pembentukan kepribadian dalam keluarga e. Tumbuh ketentraman batin dan kasih sayang hakiki