Presentasi ini membahas tentang wanita yang haram untuk dinikahi dalam Islam (mahram) dan rukun serta syarat sahnya nikah. Ada empat kategori wanita mahram karena keturunan, hubungan ASI, perkawinan, dan pertalian dengan istri. Rukun nikah terdiri dari pengantin, wali, saksi, dan ijab qabul. Syarat sah nikah mencakup syarat bakal suami, istri, wali, saksi, ijab
Dokumen tersebut membahas tentang pernikahan lintas agama dalam perspektif hukum Islam, termasuk definisi ahli kitab, pandangan ulama tentang pernikahan dengan wanita ahli kitab, syarat yang ditetapkan, dan fatwa Majelis Ulama Indonesia yang mengharamkannya.
Dokumen tersebut membahas tentang nikah dalam Islam, mulai dari definisi nikah, dalil disyariatkannya nikah, rukun nikah, syarat nikah, wali nikah, khitbah, kafa'ah, mahar, akad nikah, talak, hukum talak, masa iddah, ruju' dan hikmah nikah. Dokumen ini juga membahas tentang hadis-hadis Nabi saw yang menjelaskan tentang nikah.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, rukun, hukum, tujuan, dan kewajiban pernikahan menurut agama Islam beserta penjelasan mengenai perceraian dan masa iddah. Juga membahas perkawinan menurut perundang-undangan di Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang pernikahan lintas agama dalam perspektif hukum Islam, termasuk definisi ahli kitab, pandangan ulama tentang pernikahan dengan wanita ahli kitab, syarat yang ditetapkan, dan fatwa Majelis Ulama Indonesia yang mengharamkannya.
Dokumen tersebut membahas tentang nikah dalam Islam, mulai dari definisi nikah, dalil disyariatkannya nikah, rukun nikah, syarat nikah, wali nikah, khitbah, kafa'ah, mahar, akad nikah, talak, hukum talak, masa iddah, ruju' dan hikmah nikah. Dokumen ini juga membahas tentang hadis-hadis Nabi saw yang menjelaskan tentang nikah.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, rukun, hukum, tujuan, dan kewajiban pernikahan menurut agama Islam beserta penjelasan mengenai perceraian dan masa iddah. Juga membahas perkawinan menurut perundang-undangan di Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang istilah-istilah dalam hadits seperti sanad, matan, rawi, hadits shahih, hasan dan dha'if. Sanad merupakan rantai para perawi hadits, matan adalah isi hadits, sedangkan rawi adalah orang yang meriwayatkan hadits. Hadits dibedakan menjadi shahih (sahih), hasan dan dha'if berdasarkan kriteria sanad dan rawinya.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai Al-Quran sebagai sumber ajaran Islam, meliputi definisi dalil dan Al-Quran, sejarah turunnya Al-Quran, fungsi Al-Quran, kodifikasi Al-Quran, ilmu Al-Quran, jenis-jenis tafsir Al-Quran, dan pembagian ayat Al-Quran menjadi ayat Mekkah dan Madinah.
Fiqs merupakan ilmu yang mempelajari hukum-hukum syariah yang diambil dari dalil-dalilnya. Terdapat lima kaidah hukum dalam fiqih yaitu wajib, sunnah, mubah, makruh, dan haram. Proses pembentukan hukum fiqih mempertimbangkan sumber utama seperti Alquran dan Hadis serta mempertimbangkan realitas kehidupan masyarakat melalui ijtihad.
Makalah ini membahas tentang khulu' dan fasakh dalam nikah dalam Islam. Khulu' adalah gugatan cerai dari istri dengan pembayaran kompensasi kepada suami. Fasakh adalah perceraian akibat adanya cacat yang menyebabkan tujuan pernikahan tidak tercapai. Keduanya diijinkan dalam beberapa kondisi tertentu seperti ketakutan tidak dapat menjalankan syariat Allah atau adanya penyakit serius pascanikah.
Dokumen tersebut membahas tentang terminologi-terminologi dalam ilmu waris (faraidh) seperti pengertian waris, faraidh, dalil-dalil tentang hukum waris dalam Al-Quran dan hadis, serta bagian-bagian dari ahli waris.
Rangkuman dasar-dasar hukum waris (faraidh) sesuai dengan fiqih. Dimaksudkan sebagai bahan studi pelajar/mahasiswa dan pengantar pengetahuan umum bidang ekonomi syariah.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang masalah pernikahan dalam Islam mulai dari pengertian nikah, hukum pernikahan, khitbah, melihat calon istri, hikmah pernikahan, jenis pernikahan terlarang, kewajiban suami istri dan dasar hukum kedudukan suami istri.
Dokumen tersebut membahas tentang menikah, akibat menikah, hak dan kewajiban suami istri dalam pernikahan menurut agama Islam. Pernikahan adalah ikatan suci antara laki-laki dan perempuan agar dapat saling mencintai dan membangun keluarga sholeh. Dokumen juga menjelaskan bahwa suami dan istri memiliki hak dan kewajiban untuk saling menghormati, melindungi, dan mendukung pasangannya.
Dokumen tersebut membahas tentang ijma' dan qiyas sebagai sumber hukum Islam. Ijma' didefinisikan sebagai kesepakatan para ulama muslim tentang suatu masalah hukum, sedangkan qiyas adalah menyamakan masalah baru dengan masalah lama berdasarkan persamaan alasan hukumnya. Kedua sumber hukum ini diakui oleh kebanyakan ulama sebagai sumber hukum yang sah selama tidak bertentangan dengan Al-
Qiyas merupakan salah satu metode penggalian hukum Islam yang digunakan untuk menetapkan hukum bagi peristiwa-peristiwa yang tidak terdapat nashnya dalam Alquran dan Hadis. Qiyas dilakukan dengan membandingkan kasus yang belum diatur dengan kasus yang sudah diatur berdasarkan kesamaan alasan hukum (illat). Metode ini diterima oleh kebanyakan mazhab, sedangkan mazhab Zahiri dan Syi'ah Imam
Dokumen tersebut membahasikan konsep-konsep penting berkaitan perkahwinan dalam Islam seperti maksud, hukum, rukun, dan tanggungjawab perkahwinan. Termasuk juga menjelaskan tentang wali nikah, calon suami dan isteri, mahar, dan adab-adab walimatul urus."
Dokumen tersebut membahas tentang istilah-istilah dalam hadits seperti sanad, matan, rawi, hadits shahih, hasan dan dha'if. Sanad merupakan rantai para perawi hadits, matan adalah isi hadits, sedangkan rawi adalah orang yang meriwayatkan hadits. Hadits dibedakan menjadi shahih (sahih), hasan dan dha'if berdasarkan kriteria sanad dan rawinya.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai Al-Quran sebagai sumber ajaran Islam, meliputi definisi dalil dan Al-Quran, sejarah turunnya Al-Quran, fungsi Al-Quran, kodifikasi Al-Quran, ilmu Al-Quran, jenis-jenis tafsir Al-Quran, dan pembagian ayat Al-Quran menjadi ayat Mekkah dan Madinah.
Fiqs merupakan ilmu yang mempelajari hukum-hukum syariah yang diambil dari dalil-dalilnya. Terdapat lima kaidah hukum dalam fiqih yaitu wajib, sunnah, mubah, makruh, dan haram. Proses pembentukan hukum fiqih mempertimbangkan sumber utama seperti Alquran dan Hadis serta mempertimbangkan realitas kehidupan masyarakat melalui ijtihad.
Makalah ini membahas tentang khulu' dan fasakh dalam nikah dalam Islam. Khulu' adalah gugatan cerai dari istri dengan pembayaran kompensasi kepada suami. Fasakh adalah perceraian akibat adanya cacat yang menyebabkan tujuan pernikahan tidak tercapai. Keduanya diijinkan dalam beberapa kondisi tertentu seperti ketakutan tidak dapat menjalankan syariat Allah atau adanya penyakit serius pascanikah.
Dokumen tersebut membahas tentang terminologi-terminologi dalam ilmu waris (faraidh) seperti pengertian waris, faraidh, dalil-dalil tentang hukum waris dalam Al-Quran dan hadis, serta bagian-bagian dari ahli waris.
Rangkuman dasar-dasar hukum waris (faraidh) sesuai dengan fiqih. Dimaksudkan sebagai bahan studi pelajar/mahasiswa dan pengantar pengetahuan umum bidang ekonomi syariah.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang masalah pernikahan dalam Islam mulai dari pengertian nikah, hukum pernikahan, khitbah, melihat calon istri, hikmah pernikahan, jenis pernikahan terlarang, kewajiban suami istri dan dasar hukum kedudukan suami istri.
Dokumen tersebut membahas tentang menikah, akibat menikah, hak dan kewajiban suami istri dalam pernikahan menurut agama Islam. Pernikahan adalah ikatan suci antara laki-laki dan perempuan agar dapat saling mencintai dan membangun keluarga sholeh. Dokumen juga menjelaskan bahwa suami dan istri memiliki hak dan kewajiban untuk saling menghormati, melindungi, dan mendukung pasangannya.
Dokumen tersebut membahas tentang ijma' dan qiyas sebagai sumber hukum Islam. Ijma' didefinisikan sebagai kesepakatan para ulama muslim tentang suatu masalah hukum, sedangkan qiyas adalah menyamakan masalah baru dengan masalah lama berdasarkan persamaan alasan hukumnya. Kedua sumber hukum ini diakui oleh kebanyakan ulama sebagai sumber hukum yang sah selama tidak bertentangan dengan Al-
Qiyas merupakan salah satu metode penggalian hukum Islam yang digunakan untuk menetapkan hukum bagi peristiwa-peristiwa yang tidak terdapat nashnya dalam Alquran dan Hadis. Qiyas dilakukan dengan membandingkan kasus yang belum diatur dengan kasus yang sudah diatur berdasarkan kesamaan alasan hukum (illat). Metode ini diterima oleh kebanyakan mazhab, sedangkan mazhab Zahiri dan Syi'ah Imam
Dokumen tersebut membahasikan konsep-konsep penting berkaitan perkahwinan dalam Islam seperti maksud, hukum, rukun, dan tanggungjawab perkahwinan. Termasuk juga menjelaskan tentang wali nikah, calon suami dan isteri, mahar, dan adab-adab walimatul urus."
Dokumen tersebut membahas tentang perkahwinan dalam Islam, meliputi pengertian, hukum, dan hikmah perkahwinan. Juga dibahas tahapan memilih pasangan nikah seperti merisik dan meminang serta rukun-rukun nikah seperti akad, saksi, dan mahar. Dibahas pula syarat-syarat suami, istri, dan wali nikah menurut ajaran Islam. [ringkasan selesai]
1. Dokumen ini membahas tentang tugas pendidikan agama Islam mengenai pernikahan dalam Islam (munakahat).
2. Pernikahan dalam Islam bertujuan untuk mendapatkan kebahagiaan, membina kasih sayang, dan memenuhi kebutuhan seksual secara syar'i.
3. Dokumen ini juga menjelaskan tentang rukun-rukun dan syarat sahnya nikah menurut agama Islam serta kewajiban suami dan istri.
Dokumen tersebut membahas larangan-larangan dalam pernikahan menurut agama Islam. Terdapat dua jenis larangan, yaitu larangan abadi dan larangan sementara. Larangan abadi meliputi hubungan kerabat darah, hubungan pernikahan sebelumnya, dan hubungan persusuan. Larangan sementara antara lain jumlah istri tertentu, mengumpulkan saudara, status hamba, agama yang berbeda, dan kondisi seperti sakit atau masa iddah.
Dokumen tersebut membahas tentang anggota kelompok, pengertian pernikahan dalam Islam, rukun dan syarat nikah, mahram, macam-macam pernikahan terlarang, wali nikah, pengertian dan hukum mahar, walimah, talaq, macam-macam talaq, pembagian harta warisan, istilah-istilah terkait pembagian warisan, dan pembagian bagian ahli waris.
Dokumen tersebut membahas tentang hukum zina dalam Islam. Zina didefinisikan sebagai hubungan seksual antara pria dan wanita di luar nikah. Islam melarang zina dan menetapkan hukuman bagi pelakunya, seperti 100 kali dera untuk zina ghairu muhsan dan rajam sampai mati untuk zina muhsan, asalkan terpenuhi syarat-syarat tertentu seperti adanya 4 orang saksi. Dokumen juga menjelaskan berbag
Pernikahan memerlukan rukun dan syarat tertentu agar sah. Rukun utamanya adalah kesediaan kedua mempelai, tidak ada hubungan darah, adanya wali nikah dan saksi. Suami dan istri mempunyai hak dan kewajiban masing-masing untuk mencapai tujuan pernikahan, seperti memberi nafkah dan taat hukum.
Pernikahan menurut hukum Islam memerlukan rukun dan syarat tertentu untuk sah, termasuk kesediaan kedua mempelai, wali nikah, dan saksi. Ada larangan tertentu seperti dengan kerabat dekat atau selama masa berkabung. Tujuan nikah antara lain membangun keluarga yang harmonis dan menyenangkan di dunia dan akhirat."
Dokumen tersebut membahas tentang hukum keluarga Islam khususnya tentang pernikahan. Terdapat penjelasan mengenai pengertian nikah, tujuan nikah, rukun-rukun nikah, hak dan kewajiban suami istri, serta ketentuan perkawinan menurut hukum Islam dan perundang-undangan di Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang hukum pernikahan menurut Islam, termasuk pengertian pernikahan, rukun dan tujuan pernikahan, kewajiban suami istri, dan cara-cara perceraian seperti talak, fasakh, khulu', li'an, ila', dan zihar. Dokumen ini juga menjelaskan tentang orang-orang yang dilarang menikah (muhrim) karena pertalian darah atau menyusui.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan dasar munakahat (pernikahan) dalam Islam. Pernikahan adalah ikatan antara pria dan wanita untuk hidup bersama sebagai suami istri sesuai syariat Islam. Tujuan pernikahan adalah mewujudkan rumah tangga sakinah, mawaddah, dan warahmah serta bahagia di dunia dan akhirat. Pernikahan memiliki rukun dan syarat tertentu seperti calon suami, istri, wali
BAB 11 menjaga kehormatan manusia dengan menjauhi zinataufikur rohman
1. Dokumen tersebut membahas larangan pergaulan bebas dan zina dalam Islam beserta hukumannya. Termasuk definisi zina, jenis-jenis zina, cara menjaga martabat dan kehormatan diri.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
5. “Menurut pengertian bahasa mahram
berarti yang diharamkan. Menurut
Istilah dalam ilmu fiqh mahram adalah
wanita yang haram dinikahi.
6. Penyebab wanita yang haram dinikahi
ada 4 macam :
○Wanita yang haram dinikahi karena keturunan
○Wanita yang haram dinikahi karena hubungan sesusuan
○Wanita yang haram dinikahi karena perkawinan
○Wanita yang haram dinikahi karena mempunyai pertalian
muhrim dengan istri
7. Wanita yang haram dinikahi
karena keturunan
a. Ibu kandung dan seterusnya ke atas (nenek dari ibu dan nenek dari
ayah).
b. Anak perempuan kandung dan seterusnya ke bawah (cucu dan seterusnya).
c. Saudara perempuan sekandung (sekandung, sebapak atau seibu).
d. Saudara perempuan dari bapak.
e. Saudara perempuan dari ibu.
f. Anak perempuan dari saudara laki-laki dan seterusnya ke bawah.
g. Anak perempuan dari saudara perempuan dan seterusnya ke bawah.
8. Wanita yang haram dinikahi
karena hubungan sesusu
a. Ibu yang menyusui.
b. Saudara perempuan sesusuan
9. Wanita yang haram dinikahi karena
perkawinan
a. Ibu dari istri (mertua)
b. Anak tiri (anak dari istri dengan suami lain), apabila suami sudah kumpul
dengan ibunya.
c. Ibu tiri (istri dari ayah), baik sudah di cerai atau belum. Allah SWT
berfirman yang
Artinya: “Dan janganlah kamu kawini wanita-wanita yang telah dikawini oleh
ayahmu, terkecuali pada masa yang telah lampau. Sesungguhnya perbuatan itu
amat keji dan dibenci Allah dan seburuk-buruk jalan (yang ditempuh)”. (An-Nisa:
22)
d. Menantu (istri dari anak laki-laki), baik sudah dicerai maupun belum.
10. Wanita yang haram dinikahi karena
mempunyai pertalian muhrim dengan
istri
Misalnya haram melakukan poligami (memperistri
sekaligus) terhadap dua orang bersaudara, terhadap perempuan
dengan bibinya, terhadap seorang perempuan dengan
kemenakannya. (lihat An-Nisa : 23)
َخَأ َو ْمُكُتَانَب َو ْمُكُتاَهَّمُأ ْمُكْيَلَع ْتَمِّرُحَب َو ْمُكُتَاالخ َو ْمُكُتاَّمَع َو ْمُكُتا َواألخ َُاتن
َو ْمُكَنْعَض ْرَأ يالالت ُمُكُتاَهَّمُأ َو تْاألخ َُاتنَب َوَّمُأ َو ةَعاَضَّالر َنم ْمُكُتا ََوخَأُاتَه
ْنم ْمُكورُجُح يف يالالت ُمُكُبائَبَر َو ْمُكائَسنَّنهب ْمُتَْلخَد يالالت ُمُكائَسنْمَل ْنإَف
َح َو ْمُكْيَلَع َحَانُج الَف َّنهب ْمُتَْلخَد واُنوُكَتالْصَأ ْنم َينذَّال ُمُكَائنْبَأ ُلالئْنَأ َو ْمُكب
َ َّاّلل َّنإ َفَلَس ْدَق اَم الإ ْنيَتْاألخ َْنيَب واُعَمْجَتاَميحَر اَورًَُو َانَك(٢٣
11. An-Nisa Ayat : 23
Artinya:
Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu; anak-anakmu yang
perempuan saudara-saudaramu yang perempuan, saudara-saudara bapakmu yang
perempuan; saudara-saudara ibumu yang perempuan; anak-anak perempuan dari
saudara-saudaramu yang laki-laki; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu
yang perempuan; ibu-ibumu yang menyusui kamu; saudara perempuan sepersusuan;
ibu-ibu isterimu (mertua); anak-anak isterimu yang dalam pemeliharaanmu dari isteri
yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan isterimu itu (dan
sudah kamu ceraikan), Maka tidak berdosa kamu mengawininya; (dan diharamkan
bagimu) isteri-isteri anak kandungmu (menantu); dan menghimpunkan (dalam
perkawinan) dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada masa
lampau; Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
13. Rukun Nikah dan Syarat
Sah Nikah
Rukun nikah ada 5 :
1. Pengantin lelaki (Suami)
2. Pengantin perempuan (Isteri)
3. Wali
4. Dua orang saksi lelaki
5. Ijab dan kabul (akad nikah)
14. Syarat Sah Nikah
Syarat bakal suami
Syarat bakal istri
Syarat wali
Syarat syarat saksi
Syarat ijab
Syarat qabul
15. Syarat bakal suami
1. Islam
2. Lelaki yang tertentu
3. Bukan lelaki mahram dengan bakal isteri
4. Mengetahui wali yang sebenar bagi akad nikah tersebut
5. Bukan dalam ihram haji atau umrah
6. Dengan kerelaan sendiri dan bukan paksaan
7. Tidak mempunyai empat orang isteri yang sah dalam satu
masa
8. Mengetahui bahawa perempuan yang hendak dikahwini
adalah sah dijadikan isteri
16. Syarat bakal istri
1. Islam
2. Perempuan yang tertentu
3. Bukan perempuan mahram dengan bakal suami
4. Bukan seorang khunsa
5. Bukan dalam ihram haji atau umrah
6. Tidak dalam idah
7. Bukan isteri orang
17. Syarat wali
1. Islam, bukan kafir dan murtad
2. Lelaki dan bukannya perempuan
3. Baligh
4. Dengan kerelaan sendiri dan bukan paksaan
5. Bukan dalam ihram haji atau umrah
6. Tidak fasik
7. Tidak cacat akal fikiran,gila, terlalu tua dan sebagainya
8. Merdeka
9. Tidak ditahan kuasanya daripada membelanjakan hartanya
18. Syarat syarat saksi
1. Sekurang-kurangya dua orang
2. Islam
3. Berakal
4. Baligh
5. Lelaki
6. Memahami kandungan lafaz ijab dan qabul
7. Dapat mendengar, melihat dan bercakap
8. Adil (Tidak melakukan dosa-dosa besar dan tidak berterusan
melakukan dosa-dosa kecil)
9. Merdeka
19. Syarat ijab
1. Pernikahan nikah ini hendaklah tepat
2. Diucapkan oleh wali atau wakilnya
3. Tidak diikatkan dengan tempoh waktu seperti
mutaah(nikah kontrak: perkawinan ikatan suami isteri)
yang sah dalam tempoh tertentu seperti yang dijanjikan
dalam persetujuan nikah muataah)
4. Tidak secara taklik(tiada sebutan prasyarat sewaktu ijab
dilafazkan)
20. Syarat qabul
1. Ucapan mestilah sesuai dengan ucapan ijab
2. Tiada perkataan sindiran
3. Dilafazkan oleh bakal suami atau wakilnya (atas sebab-sebab
tertentu)
4. Tidak diikatkan dengan tempoh waktu seperti mutaah(seperti nikah
kontrak)
5. Tidak secara taklik(tiada sebutan prasyarat sewaktu qabul
dilafazkan)
6. Menyebut nama bakal isteri
7. Tidak diselangi dengan perkataan lain