Bisnis yang kita ambil adalah bisnis kupat tahu.
Saya lulusan 2018 S1 Pendidikan Manajemen Perkantoran di Universitas Pendidikan Indonesia. Disini saya akan membagikan semua materi yang sudah saya dan teman kelas saya kerjakan selama masa kuliah. Semoga bermanfaat. :)
Robbins menyatakan kepemimpinan sebagai kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok ke arah tercapainya tujuan.
Gibsons menyatakan kepemimpinan sebagai suatu usaha menggunakan suatu gaya mempengaruhi dan tidak memaksa untuk memotivasi individu dalam mencapai tujuan
Stoner menyatakan Kepemimpinan Manajerial sebagai suatu proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok anggota yang saling beruhungan tugasnya
Bisnis yang kita ambil adalah bisnis kupat tahu.
Saya lulusan 2018 S1 Pendidikan Manajemen Perkantoran di Universitas Pendidikan Indonesia. Disini saya akan membagikan semua materi yang sudah saya dan teman kelas saya kerjakan selama masa kuliah. Semoga bermanfaat. :)
Robbins menyatakan kepemimpinan sebagai kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok ke arah tercapainya tujuan.
Gibsons menyatakan kepemimpinan sebagai suatu usaha menggunakan suatu gaya mempengaruhi dan tidak memaksa untuk memotivasi individu dalam mencapai tujuan
Stoner menyatakan Kepemimpinan Manajerial sebagai suatu proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok anggota yang saling beruhungan tugasnya
Mengklaim nilai disebut juga βtawar-menawar distributifβ, βzero-sumβ, atau tawar-menawar βmenang-kalahβ adalah strategi negosiasi kompetitif yang digunakan untuk memutuskan bagaimana mendistribusikan sumber daya tetap, seperti uang. Para pihak menganggap bahwa tidak ada cukup waktu untuk pergi berkeliling, dan mereka tidak dapat "memperluas kueβ. Sehingga bila satu pihak memperoleh lebih, maka semakin kurang yang diperoleh pihak lain.
Materi Negosiasi ini merupakan ringkasan dari beberapa bab yang terdapat di buku "Conflict Management A Practical Guide" (Condlife, 1991) & "Managing Conflict in A Negotiated World (Kellet & Dalton, 2001). Materi ini merupakan salah satu tugas dari kuliah saya di Program Intervensi Sosial Fakultas Psikologi Universitas Indonesia
Bagi Pengunjung Slideshare yang Membutuhkan Pelatihan MANAJEMEN KONFLIK ataupun PELATIHAN LAINNYA, dapat Menghubungi Kami HARD-Hi SMART CONSULTING di Hotline : 0878-7063-5053 (Fast Response)
Sasaran Pembelajaran
Sesudah mempelajari bab ini Anda akan dapat:
Membedakan pandangan atas konflik di antara para tradisional dan yang interaksionis.
Menggambarkan tiga tipe konflik dan dua lokus konflik.
Menguraikan proses konflik.
Membedakan perundingan yang distributif dan integratif.
Menerapkan lima tahap dalam proses negosiasi.
Memperlihatkan bagaimana perbedaan individual memengaruhi negosiasi.
Menilai peranan dan fungsi dari negosiasi dengan pihak ketiga.
Bagi Pengunjung Slideshare yang Membutuhkan Pelatihan MANAJEMEN KONFLIK ataupun PELATIHAN LAINNYA, dapat Menghubungi Kami HARD-Hi SMART CONSULTING di Hotline : 0878-7063-5053 (Fast Response)
Konflik menurut Robbins, adalah suatu proses yang dimulai apabila satu pihak merasakan bahwa pihak lain telah mempengaruhi secara negatif atau akan segera mempengaruhi secara negatif pihak lain
2. QUOTES
QUOTES
Bisnis adalah konflik. Itulah proses kreatifnya. Anda tidak
mendapatkan kinerja istimewa dengan mengatakan βYaβ.
Anda mendapatkan cinta, tapi anda tidak mendapatkan
kinerja istimewa.
Richard Snyder, CEO PERUSAHAAN PENERBITAN
3. Konflik
Konflik
β Konflik adalah suatu proses dimana ada satu pihak yang
merasa bahwa pihak yang lain telah mempengaruhi secara
negatif tentang sesuatu yang menjadi perhatian pihak
pertama.
β’ Suatu titik pada setiap kegiatan yang tengah berlangsung bila
suatu interaksi βbersilanganβ dapat menjadi suatu konflik
antar pihak.
β Hal ini meliputi rentang yang luas dari konflik yang dialami
seseorang dalam organisasi.
β’ Ketidakcocokan tujuan
β’ Perbedaan dalam penafsiran makna
β’ Ketidaksetujuan berdasarkan pengharapan perilaku.
4. Transisi dalam Pemikiran Konflik
Transisi dalam Pemikiran Konflik
Pandangan Tradisional
Keyakinan bahwa semua konflik berbahaya dan harus
dihindari.
Penyebab : :
Penyebab
β’β’ Komunikasi yang buruk
Komunikasi yang buruk
β’β’ Kurangnya keterbukaan
Kurangnya keterbukaan
β’β’ Kegagalan dalam
Kegagalan dalam
menafsirkan kebutuhan
menafsirkan kebutuhan
karyawan
karyawan
5. Pandangan Hubungan Manusia
Kepercayaan bahwa konflik adalah sesuatu yang
alami dan tidak dapat dihindari.
Pandangan Interaksionis
Kepercayaan bahwa konflik tidak
hanya kekuatan positif dalam
kelompok tetapi sepenuhnya
dibutuhkan untuk keefektifan
kinerja kelompok.
6. Konflik Fungsional Vs Disfungsional
Konflik Fungsional Vs Disfungsional
Konflik Fungsional
Konflik yang mendukung tujuan
dan memperbaiki kinerja
kelompok
Konflik Disfungsional
Konflik yang
mengganggu kinerja
kelompok
8. Proses Konflik
Proses Konflik
Tahap 1 : :Ketidakcocokan Potensial
Tahap 1 Ketidakcocokan Potensial
ο Komunikasi
β Kesulitan dalam mengartikan kata, kesalahpahaman, dan gangguan
dalam komunikasi (termasuk juga overcommunication)
ο Struktur
β Ukuran dan spesialisasi pekerjaan
β Kejelasan yurisdiksi
β Kecocokan anggota atau tujuan
β Gaya kepemimpinan
β Sistem penghargaan
β Ketergantungan kelompok
ο Varibel Pribadi
β Perbedaan sistem penilaian individu (e.g. kesan pertama)
β Tipe kepribadian
9. Tahap 2 ::Kognisi dan Personalisasi
Tahap 2 Kognisi dan Personalisasi
Konflik yang dipersepsikan Konflik yang dirasakan
Kesadaran satu atau lebih pihak Keterlibatan emosional dalam
mengenai kondisi yang suatu konflik yang menciptakan
menciptakan kesempatan kegelisahan, ketegangan, frustasi
tumbuhnya konflik dan permusuhan.
10. Tahap 3 ::Maksud
Tahap 3 Maksud
Berkompetisi
Keinginan untuk memuaskan kepentingan satu pihak dengan tidak mempedulikan
dampaknya terhadap pihak lain.
Berkolaborasi
Situasi dimana pihak-pihak yang berkonflik, masing-masing ingin memuaskan
sepenuhnya dari semua pihak.
Berkompromi
Situasi dimana tiap pihak dalam konflik bersedia untuk mengorbankan sesuatu
Menghindari
Keinginan untuk menarik diri atau menekan konflik.
Mengakomodasi
Kesediaan dari satu pihak untuk mengutamakan kepentingan lawan.
11. LIMA GAYA PENANGANAN KONFLIK
LIMA GAYA PENANGANAN KONFLIK
ASSERTIF
K
KOMPETISI KOLABORASI
E
T
E
G KOMPROMI
U
H
A
N
TIDAK
MENGHINDAR AKOMODASI
TIDAK KOOPERATIF
KERJA SAMA
12. Tahap 4 ::Perilaku
Tahap 4 Perilaku
Manajemen Konflik
Penggunaan teknik pemecahan dan perangsangan untuk mencapai tingkat konflik yang
diinginkan.
13. Tahap 5 ::Hasil
Tahap 5 Hasil
ο Hasil Fungsional ο Hasil Disfungsional
β Meningkatkan kinerja kelompok β Meningkatkan ketidakpuasan
β Memperbaiki kualitas keputusan β Menurunkan keefektifan kelompok
β Merangsang kreativitas dan β Menghambat komunikasi
inovasi.
β Menurunkan kepaduan kelompok
β Mendorong minat dan
β Pertengkaran antara anggota
keingintahuan.
kelompok
β Penyediaan sarana untuk
penyelesaian masalah.
β Menciptakan lingkungan untuk
evaluasi diri dan perubahan.
14. Bagaimana Menciptakan Konflik Fungsional?
Bagaimana Menciptakan Konflik Fungsional?
ο Reward and Punishment (e.g. HP)
HP memberikan rewards pada karyawannya yang memiliki dan
mempertahankan pendapat/ide yang mereka yakini benar, walaupun
pendapat/ide tersebut ditolak oleh pihak management.
Punishment dapat diberikan pada para avoiders.
ο Formal system (e.g. Herman Miller Inc. & IBM)
Herman Miller Inc. memiliki sistem formal, dimana para bawahan dapat
memberikan evaluasi dan kritik pada para atasannya.
15. Conflict
Conflict
and Unit
and Unit
Performance
Performance
16. Perundingan
Perundingan
Perundingan
Suatu proses dimana dua pihak atau lebih saling
bertukar barang atau jasa dan mencoba
menyepakati nilai tukar barang dan jasa tersebut.
BATNA
The Best Alternative To a
Negotiated Agreement;
Nilai terendah yang bisa
diterima individu untuk
mencapai kesepakatan
perundingan.
17. Strategi Tawar -- Menawar
Strategi Tawar Menawar
Tawar β Menawar Distributif
Perundingan yang mencoba membagi-bagikan
sumber daya dalam jumlah tetap; suatu situasi
kalah-menang.
Tawar β Menawar Integratif
Perundingan yang mencoba mencari satu
penyelesaian atau lebih yang bisa menciptakan
situasi menang-menang
18. Tawar β Menawar Distributif vs Integratif
Tawar β Menawar Distributif vs Integratif
Bargaining Distributive Integrative
Characteristic Characteristic Characteristic
Available resources Fixed amount of Variable amount of
resources to be divided resources to be divided
Primary motivations I win, you lose I win, you win
Primary interests Opposed to each other Convergent or congruent
with each other
Focus of relationships Short term Long term
Source: Based on R. J. Lewicki and J. A. Litterer, Negotiation (Homewood, IL: Irwin, 1985), p. 280.
20. Preparation and Planning
Preparation and Planning
ο What is the nature of the conflict?
ο What is the history leading up the negotiation?
ο Who is involved and what they think?
ο What do you want from the negotiation?
ο What are your goals?
ο Etc.
ο Develop a strategy like expert chess players.
21. Definiton of Ground Rules
Definiton of Ground Rules
ο Who will do the negotiation?
ο Where will it take place?
ο What time constraints, if any, will apply?
ο To what issue will negotiation be limited?
During this phase, the parties will also exchange their
initial proposals or demand.
22. Clarification and Justification
Clarification and Justification
When initial positions have been exchanged, both you
and the other party will explain, amplify, clarify,
bolster and justify your original demand.
This phase need NOT to be confrontational!
Its an opportunity for educating and informing each
other on the issues.
23. Bargaining and Problem Solving
Bargaining and Problem Solving
ο The essence of the negotiation process is actual
give-and-take trying to hash out an agreement.
ο In this phase, CONCESSIONS undoubtedly need to
be made by both parties.
24. Closure and Implementation
Closure and Implementation
ο Formalizing the agreement
ο Develop any procedures for implementing and
monitoring
25. ISSUES IN NEGOTIATION
ISSUES IN NEGOTIATION
ο The role of Mood and Personality in Negotiation
Negotiators who are in the positive moods negotiate better outcome than those who
are in average moods.
ο Gender Differences
Do men and women negotiate differently?
Does gender affect negotiation outcomes?
ο Cultural Differences
β Italians, Germans and French do criticize before they do praise
β Indian executives are used to interrupting one another
β Etc.
26. Perundingan Pihak Ketiga
Perundingan Pihak Ketiga
Mediator
Pihak ketiga yang bersifat netral dan memfasilitasi
penyelesaian perundingan dengan menggunakan
penalaran, persuasi dan saran-saran sebagai
alternatif.
Arbitrator
Pihak ketiga yang memiliki
kewenangan untuk
memaksakan kesepakatan.
27. Pendamai
Pihak ketiga yang dipercayai dimana menyediakan
sambungan komunikasi informal antara negosiator
dan lawannya.
Konsultan
Pihak ketiga yang tidak
memihak, terampil dalam
manajemen konflik, yang
mencoba memberikan
penyeleseian keputusan yang
kreatif melalui komunikasi dan
analisis.