SlideShare a Scribd company logo
KONFLIK DAN PERUNDINGAN
 KONFLIK adalah 
 Suatu proses yang mulai bilamana satu pihak 
merasakan bahwa pihak lain telah mempengaruhi 
secara negatif, sesuatu yang diperhatikan pihak 
pertama 
 Segala macam interaksi pertentangan atau antagonistik 
antara dua pihak atau lebih 
 Konflik tidak dapat dihindari oleh organisasi , konflik 
bisa berdampak positif maupun negatif Organisasi tidak 
harus menghilangkan semua konflik hanya konflik yang 
merugikan yang harus dihilangkan
 Jenis-jenis konflik : 
 Konflik yang terjadi dalam diri seseorang (person 
role conflict). 
 Konflik antar peranan (inter-role conflict). 
 Konflik yg timbul karena seseorang harus memenuhi 
harapan beberapa orang (intersender conflict). 
 Konflik yang timbul karena disampaikannya informasi 
yang bertentangan (intrasender conflict). 
 Konflik menurut pihak-pihak yang bertentangan dlm 
organisasi : 
 Konflik dalam diri individu. 
 Konflik antar individu dlm organisasi yang sama.
 Konflik antara individu dan kelompok. 
 Konflik antar kelompok dlm organisasi yg sama. 
 Konflik antar organisasi. 
 Sumber utama konflik dalam organisasi : 
 Saling ketergantungan kerja 
 Perbedaan dalam berbagai tujuan. 
 Perbedaan nilai-nilai atau persepsi. 
 Meningkatnya kecanggihan, spesialisasi dan kerumutan 
dalam organisasi
Transisi dalam pikiran konflik 
 Pandangan Tradisional ; keyakinan bahwa semua 
konflik merugikan dan harus dihindari. 
 Pandangan Hub. Manusia ; keyakinan bahwa konflik 
merupakan hasil yang wajar dan tidak terelakkan 
dalam setiap kelompok. 
 Pandangan Interaksionis ; bahwa konflik tidak hanya 
suatu kekuatan positif dalam suatu kelompok 
melainkan juga mutlak perlu untuk suatu kelompok 
agar dapat berkinerja efektif.
Perilaku Organisasi 6 
 Jenis – jenis Konflik 
 Konflik Tugas : Konflik yang berhubungan dengan isi dan 
sasaran pekerjaan. 
 Konflik Proses : Konflik yang berhubungan dengan cara 
melakukan pekerjaan. 
 Konflik Hubungan :konflik yang didasarkan atas hubungan 
personal. 
Berdasarkan penelitian konflik hubungan hampir selalu 
menghasilkan konflik disfungsional
 Konflik fungsional & disfungsional 
 Fungsional : Konflik yang mendukung tujuan dan 
memperbaiki kinerja kelompok. Konflik yang konstruktif 
 Disfungsional : Konflik yang merintangi kinerja 
kelompok Konflik yang destruktif dan harus dihilangkan 
oleh manajemen 
 Konflik fungsional dan disfungsional batasan tidak jelas, 
yang membedakan adalah kinerja kelompok atau 
organisasi
 Segi positif dari konflik (Lewis A. Coser) 
 Konflik dalam organisasi ; 
 Pergantian pimpinan yang lebih berwibawa, penuh 
ide baru dan semangat baru. 
 Perubahan tujuan organisasi yang disesuaikan 
dengan perubahan situasi dan kondisi. 
 Konflik dengan organisasi lain ; 
 Lebih mempersatukan para anggota organisasi. 
 Lebih menyadarkan para anggota terhadap 
strategi dan taktik lawan.
 Segi negatif dari konflik, perubahan dalam kelompok : 
 Persepsi yang terganggu. 
 Menurunnya komunikasi. 
 Stereotip negatif. 
Konflik dan Kinerja Kelompok/organisasi 
 Konflik dapat berdampak positif maupun negatif thd 
kinerja organisasi tergantung sifat konflik dan 
bagaimana konflik tersebut dikelola 
 Tingkat konflik optimal dianggap sangat membantu 
kinerja yang positif tetapi tingkat konflik yang sangat 
rendah akan mengancam kehidupan organisasi
 Proses Terjadinya Konflik 
TAHAP I 
OPOSISI 
TAHAP II TAHAP III TAHAP IV TAHAP V 
• KOMKASI 
• STRUKTUR 
• V. PRIBADI 
KOGNISI & 
PERSONALISASI 
Yang 
Dip’sepsikan 
Yang 
Dirasakan 
MAKSUD PERILAKU HASIL 
• B’saing 
• Krjsama 
• B’kompromi 
• M’hindari 
• M’akmdasi 
Prlk phk 
& Reaksi 
Org lain 
Kinerja + 
Kinerja -
 Tahap I Potensi Oposisi dan Ketidakcocokan 
Kondisi yang menciptakan terjadinya konflik meskipun 
kondisi tersebut tidak mengarah langsung ke konflik. 
Kondisi ini antara lain disebabkan oleh 
 Komunikasi ; Komunikasi yg kurang baik dalam 
organisasi shg menimbulkan ketidaknyamanan 
antar anggota organisasi. 
 Struktur ; Tuntutan pekerjaan menyebabkan 
ketidaknyamanan antar anggota organisasi 
mencakup tugas yang diberikan, gaya 
kepemimpinan, sistem ganjaran, wewenang. 
 Variabel pribadi ; ketidak sukaan pribadi atas 
individu lainnya , karakteristik individu, cara bicara, 
sikap.
 Tahap II Kognisi dan Personalisasi 
 Apabila pada tahap I muncul kondisi yang negatif, 
maka pada tahap ini kondisi tersebut didefinisikan, 
sesuai persepsi pihak yang berkonflik. 
 Konflik yang dipersepsikan : kesadaran satu pihak atau 
Lebih atas adanya konflik yang menciptakan peluang 
terjadinya konflik 
 Konflik yang dirasakan : keterlibatan emosional saat 
konflik yang menciptakan kecemasan, ketegangan, 
frustasi, atau kekerasan.
 Tahap III Maksud 
Keputusan u/ bertindak dgn cara tertentu: 
1. Persaingan : keinginan memuaskan kepentingan 
seseorang, Tidak mempedulikan dampak pada pihak 
lain dalam konflik tsb. 
2. Kolaborasi : situasi yg di dalamnya pihak2 yg berkonflik 
sepenuhnya saling memuaskan kepentingan semua 
pihak. 
3. Penghindaran : keinginan menarik diri dari konflik 
4. Akomodasi : kesediaan satu pihak dlm konflik u/ 
memperlakukan kepentingan pesaing di atas 
kepentingannya sendiri. 
5. Kompromi : satu situasi yg di dalamnya masing2 pihak 
yg berkonflik bersedia mengorbankan sesuatu.
6. Mengakomodasi : kesediaan dari suatu pihak dalam 
suatu konflik untuk menaruh kepentingan lawannya 
diatas kepentingannya. 
7. Berkompromi : suatu situasi dalam mana tiap pihak 
pada suatu konflik bersedia melepaskan sesuatu. 
 Tahap IV Perilaku 
Pada tahap ini konflik tampak nyata, mencakup 
pernyataan, tindakan dan reaksi yg dibuat pihak2 yg 
berkonflik. 
 Tahap V Hasil 
Pada tahap ini konflik dapat ditentukan apakah 
merupakan Konflik Fungsional atau Konflik 
Disfungsional.
Perilaku Organisasi 15 
 Konflik Antar – Grup 
 Selain konflik personal dalam organisasi juga 
dimungkinkan adanya konflik antar grup 
(intergroup conflict). 
 Adanya intergroup conflict dapat mempengaruhi kinerja 
organisasi. 
 Hubungan antara intergroup conflict dan kinerja organisasi 
digambarkan dan ditabelkan sbb :
Intergroup Conflict vs Performance
Hubungan Tingkat Konflik Antar Kelompok dengan Kinerja Organisasi 
Perilaku Organisasi 17 
Tingkat 
Konflik 
Dampak pada 
Organisasi 
Ciri Organisasi Kinerja 
Organisasi 
Situasi 
1 
Rendah 
atau 
tidak 
ada 
Tidak 
berfungsi 
Lambat beradaptasi thd perubahan 
lingkungan 
Sediit perubahan 
Sedikit rangsangan gagasan ide 
Apatis dan Stagnasi 
Rendah 
Situasi 
2 
Optimal Berfungsi Pergerakan positif menuju tujuan 
Inovasi dan perubahan 
Mencari pemecahan masalah 
Kreativitas dan cepat beradapstasi 
thd perub lingkungan 
Tinggi 
Situasi 
3 
Tinggi Disfungsional Gangguan kegiatan 
Kesulitan koordinasi 
Kekacauan 
Rendah
 SUMBER KONFLIK 
Faktor-faktor yang dapat menimbulkan adanya konflik 
dalam suatu organisasi antara lain adalah : 
1. Berbagai sumber daya yang langka 
Karena sumber daya yang dimiliki organisasi terbatas / 
langka maka perlu dialokasikan. Dalam alokasi sumber 
daya tersebut suatu kelompok mungkin menerima kurang 
dari kelompok yang lain. Hal ini dapat menjadi 
sumberkonflik. 
2. Perbedaan dalam tujuan 
Dalam suatu organisasi biasanya terdiri dari atas berbagai 
macam bagian yang bisa mempunyai tujuan yang berbeda-beda. 
Perbedaan tujuan dari berbagai bagian ini kalau 
kurang adanya koordinasi dapat menimbulkanadanya 
konflik. Sebagai contoh : bagian penjualan mungkin ingin 
Perilaku Organisasi 18
meningkatkan valume penjualan dengan memberikan 
persyaratan persyaratan pembelian yang lunak, seperti 
kredit dengan bunga rendah, jangka waktu yang lebih 
lama, seleksi calon pembeli yang tidak terlalu ketat dan 
sebagainya. Upaya yang dilakukan oleh bagian penjualan 
semacam ini mungkin akan mengakibatkan peningkatan 
jumlah piutang dalam tingkat yang cukup tinggi. Apabila hal 
ini dipandang dari sudut keuangan, mungkin tidak 
dikehendaki karena akan memerlukan tambahan dana 
yang cukup besar. 
3. Saling ketergantungan dalam menjalankan pekerjaan 
Organisasi merupakan gabungan dari berbagai bagian 
yang saling berinteraksi. Akibatnya kegiatan satu pihak 
mungkin dapat merugikan pihak lain. Dan ini merupakan 
sumber konflik pula. Sebagai contoh : bagian akademik 
telah membuat jadwal ujian beserta pengawanya, setiap 
bagian 
Perilaku Organisasi 19
Tiga kelompok saling ketergantungan kerja : 
 Saling ketergantungan yang dikelompokkan (Pooled 
interdepence) : saling ketergantungan yang tidak 
memerlukan adanya interaksi diantara karena setiap 
kelompok bertugas secara terpisah.Potensi konfliknya 
rendah 
 Saking ketergantungan berurutan (Sequential 
interdepence) , memerlukan satu kelompok untuk 
menyelesaikan tugasnya sebelum kelompok lain dapat 
menyelesaiakan tugasnya.Tugas diselesaikan secara 
berurutan. Potensi konfliknya tinggi 
 Saling ketergantungan timbal balik( Reciprocal 
interdepence) , memerlukan hasil kelompok untuk 
dijadikan masukan bagi kelompok lain dalam organisasi. 
Potensi konfliknya cukup besar. Sehingga diperlukan 
koordinasi efektif yang melibatkan keahlian manajemen 
dalam proses komunikasi organisasi dan pengambilan 
keputusan 
Perilaku Organisasi 20
4. Perbedaan persepsi 
 Perbedaan dalam tujuan biasanya dibarengi dengan 
perbedaan dalam sikap, nilai dan persepsi yang bisa 
mengarah ke timbulnya konflik. Sebagai contoh : 
seorang pimpinan muda mungkin merasa tidak 
senang sewaktu diberi tugas rutin karena dianggap 
kurang menantang kreativitasnya untuk berkembang, 
sementara pimpinan yang lebih senior merasa bahwa 
tugas rutin tersebut adalah bagian dari pelatihan. 
5. Sebab-sebab lain 
 Selain sebab-sebab di atas, sebab-sebab lain yang 
mungkin dapat menimbulkan konflik dalam organisasi 
misalnya gaya seseorang dalam bekerja, 
ketidakjelasan organisasi dan masalah-masalah 
komunikasi. 
Perilaku Organisasi 21
 Konsekuensi Konflik Antar Kelompok Yang 
Disfungsional : 
Perubahan yg dapat terjadi intrakelompok dan antar 
kelompok sebagai hasil konflik antar kelompok yg 
disfungsional 
 A. Perubahan dalam kelompok , perubahan ini umumnya 
menghasilkan konflik yang berlanjut dan berkembang 
 Meningkatkan kohesivitas kelompok, anggota menjadi 
lebih setia kepada kelompok 
 Munculnya kepemimpinan otokratis, ketika ancaman 
terlibat diperlukan kepemimpinan yang kuat dan 
cenderung meninggalkan kepemimpinan demokratis. 
Perilaku Organisasi 22
 Fokus pada aktivitas, kelompok menjadi berorientasi 
pada tugas dimana penekanan pada penyelesaiaan 
tugas kelompok dan mengalahkan musuh 
 Menekankan pada loyalita 
B. Perubahan diantara kelompok 
 Destorsi persepsi, setiap kelompok beranggapan 
bahwa diri mereka paling baik dalam kinerja dan lebih 
penting untuk kelangusngan hidup organisasi dibanding 
kelompok lain. 
 Stereotip negatif, sejalan dengan meningkatnya konflik 
dan persepsi yang menjadi lebih terganggu maka 
stereotip negatif yang pernah ada kembali menguat. 
 Penurunan komunikasi, komunikasi antar kelompok 
dalam konflik terputus 
Perilaku Organisasi 23
 Perundingan : Suatu proses dalam mana dua pihak 
atau lebih bertukar barang atau jasa dan berupaya 
menyepakati nilai untuk barang atau jasa tersebut.
 Pendekatan-pendekatan dalam 
penawaran (R.J Lewicki & J.A Literer) : 
 Tawar-menawar distributif : 
perundingan yang berusaha untuk membagi 
sejumlah tetap sumber daya; situasi kalah-menang. 
 Tawar-menawar integratif : 
perundingan yang mengusahakan satu 
penyelesaian atau yang lebih dapat 
menciptakan suatu pemecahan menang-menang.
Tawar-menawar distributif VS Tawar-menawar 
integratif 
Ciri tawar-menawar 
Distributif Integratif 
Sumber daya Jumlahnya tetap Jumlahnya 
Variabel 
Motivasi Primer Saya menang, 
anda kalah 
Saya menang, 
anda menang 
Kepentingan primer Saling 
berlawanan 
Sama atau cocok 
Fokus hubungan Jangka pendek Jangka panjang
 Proses perundingan 
 Persiapan dan Perencanaan ; apa yang 
diinginkan dari perundingan, dan bagaimana 
sejarah yang mendorong perundingan 
tersebut. 
 Ketentuan aturan-aturan dasar ; siapa 
yang akan terlibat, dimana diadakan, isu-isu 
apa yang akan dibahas. 
 Penjelasan dan pembenaran ; 
menerangkan, menegaskan, memperjelas, 
memperkuat dan membenarkan tuntutannya 
kepada pihak yang lain.
 Tawar-menawar dan pemecahan 
masalah ; hakikat proses perundingan 
adalah beri – ambil yang aktual dalam upaya 
memperbincangkan suatu persetujuan. 
 Penutupan dan implementasi ; langkah 
terakhir dalam proses perudingan 
memformalkan persetujuan yang telah 
dikerjakan dan melakukan pemantauan.
 Perundingan pihak ke-tiga 
 Mediator : pihak ke-tiga yang netral mempermudah 
pemecahan perundingan dengan menggunakan 
penalaran, persuasi dan saran-saran alternatif. 
 Arbitrator : pihak pada suatu perundingan yang 
mempunyai otoritas untuk memaksakan persetujuan. 
 Perujuk : pihak yang dipercaya memberikan suatu 
tautan komunikasi informal antara perunding dengan 
lawannya. 
 Konsultan : pihak yang tidak berat sebelah, terampil 
dalam manajemen konflik yang berupaya 
memudahkan pemecahan masalah yang kreatif lewat 
komunikasi dan analisis.
 Hubungan antar kelompok 
 Koordinasi : Proses penyatuan tujuan organisasi dan 
kegiatan pada tingkat satuan-satuan yang terpisah 
dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan. 
 Metode mengelola hubungan antar kelompok 
(biaya): 
 Aturan dan prosedur. 
 Hirarki. 
 Perencanaan. 
 Peran penghubung. 
 Satuan tugas. 
 Tim. 
 Departemen pemadu.
 Saling kebergantungan antara satuan-satuan 
organisasi (James D. Thomson ): 
 Kebergantungan yang menyatu ; 
suatu faktor bilamana kelompok-kelompok 
berfungsi dengan ketidak bergantungan relatif 
tetapi keluaran gabungan mereka menyokong ke 
tujuan keseluruhan organisasi tersebut. 
(pooled interdependence) 
 Kebergantungan berurutan ; 
suatu faktor dimana suatu kelompok bergantung 
pada suatu kelompok lain untuk masukannya 
tetapi kebergantungan itu hanya satu arah. 
(sequential interdependence) 
 Kebergantungan timbal balik ; 
suatu faktor dimana kelompok-kelompok bertukar 
masukan dan keluaran. 
(reciprocal interdependence)
Hubungan Tingkat Konflik Antar Kelompok dengan Kinerja Organisasi 
Tingkat 
Konflik 
Dampak pada 
Organisasi 
Ciri Organisasi Kinerja 
Organisasi 
Situasi 
1 
Rendah 
atau 
tidak 
ada 
Tidak 
berfungsi 
Lambat beradaptasi thd perubahan 
lingkungan 
Sediit perubahan 
Sedikit rangsangan gagasan ide 
Apatis dan Stagnasi 
Rendah 
Situasi 
2 
Optimal Berfungsi Pergerakan positif menuju tujuan 
Inovasi dan perubahan 
Mencari pemecahan masalah 
Kreativitas dan cepat beradapstasi 
thd perub lingkungan 
Tinggi 
Situasi 
3 
Tinggi Disfungsional Gangguan kegiatan 
Kesulitan koordinasi 
Kekacauan 
Rendah
Manajemen Konflik 
Apabila konflik disfungsional terjadi harus diredakan 
dengan manajemen konflik. 
Manajemen Konflik : penggunaan teknik – teknik 
resolusi dan stimulasi untuk memperoleh level konflik yg 
diinginkan. 
Level tsb digambarkan dalam kontinuum berikut :

More Related Content

What's hot

Manajemen konflik
Manajemen konflikManajemen konflik
Manajemen konflik
Ridwan Arifin
 
manajemen konflik
manajemen konflikmanajemen konflik
manajemen konflik
vika
 
9. manajemen konflik
9. manajemen konflik9. manajemen konflik
9. manajemen konflik
University of Brawijaya
 
Manajemen Konflik
Manajemen KonflikManajemen Konflik
Manajemen Konflik
dmaiia
 
Perilaku organisasi manajemen konflik
Perilaku organisasi manajemen konflikPerilaku organisasi manajemen konflik
Perilaku organisasi manajemen konfliksalehsmknj
 
Teknik Penyelesaian dan Pemulihan Konflik
Teknik Penyelesaian dan Pemulihan KonflikTeknik Penyelesaian dan Pemulihan Konflik
Teknik Penyelesaian dan Pemulihan Konflik
Firman Nugraha
 
Kuliah pengantar manajemen konflik
Kuliah pengantar manajemen konflikKuliah pengantar manajemen konflik
Kuliah pengantar manajemen konflik
Frans Dione
 
Manajemen konflik dalam_organisasi
Manajemen konflik dalam_organisasiManajemen konflik dalam_organisasi
Manajemen konflik dalam_organisasi
Diponegoro University, Indonesia
 
manajemen konflik
manajemen konflikmanajemen konflik
manajemen konflik
Masyrifah Jazm
 
Konflik Management Keperawatan
Konflik Management KeperawatanKonflik Management Keperawatan
Konflik Management Keperawatan
Fransiska Oktafiani
 
OB2013 - chapter 12 konflik dan negosiasi
OB2013 - chapter 12 konflik dan negosiasiOB2013 - chapter 12 konflik dan negosiasi
OB2013 - chapter 12 konflik dan negosiasiAndi Iswoyo
 
Konflik Dalam Organisasi
Konflik Dalam OrganisasiKonflik Dalam Organisasi
Konflik Dalam Organisasi
Eko Mardianto
 
Change Management and Handling Conflict
Change Management and Handling ConflictChange Management and Handling Conflict
Change Management and Handling Conflict
DianKurniawatii
 
MANAJEMEN KONFLIK DAN KOLABORASI
MANAJEMEN KONFLIK DAN KOLABORASIMANAJEMEN KONFLIK DAN KOLABORASI
MANAJEMEN KONFLIK DAN KOLABORASI
93220872
 
Konflik Pemasaran
Konflik PemasaranKonflik Pemasaran
Konflik Pemasarandewantimega
 
Manajemen konflik
Manajemen konflikManajemen konflik
Manajemen konflik
Favian Ahmad
 
Manajemen konflik
Manajemen konflikManajemen konflik
Manajemen konflikgino tugino
 

What's hot (20)

Manajemen konflik
Manajemen konflikManajemen konflik
Manajemen konflik
 
Makalah Manajemen Konflik
Makalah Manajemen KonflikMakalah Manajemen Konflik
Makalah Manajemen Konflik
 
manajemen konflik
manajemen konflikmanajemen konflik
manajemen konflik
 
Manajemen Konflik
Manajemen KonflikManajemen Konflik
Manajemen Konflik
 
9. manajemen konflik
9. manajemen konflik9. manajemen konflik
9. manajemen konflik
 
Manajemen Konflik
Manajemen KonflikManajemen Konflik
Manajemen Konflik
 
Perilaku organisasi manajemen konflik
Perilaku organisasi manajemen konflikPerilaku organisasi manajemen konflik
Perilaku organisasi manajemen konflik
 
Teknik Penyelesaian dan Pemulihan Konflik
Teknik Penyelesaian dan Pemulihan KonflikTeknik Penyelesaian dan Pemulihan Konflik
Teknik Penyelesaian dan Pemulihan Konflik
 
Kuliah pengantar manajemen konflik
Kuliah pengantar manajemen konflikKuliah pengantar manajemen konflik
Kuliah pengantar manajemen konflik
 
Manajemen konflik dalam_organisasi
Manajemen konflik dalam_organisasiManajemen konflik dalam_organisasi
Manajemen konflik dalam_organisasi
 
manajemen konflik
manajemen konflikmanajemen konflik
manajemen konflik
 
Manajemen konflik
Manajemen konflikManajemen konflik
Manajemen konflik
 
Konflik Management Keperawatan
Konflik Management KeperawatanKonflik Management Keperawatan
Konflik Management Keperawatan
 
OB2013 - chapter 12 konflik dan negosiasi
OB2013 - chapter 12 konflik dan negosiasiOB2013 - chapter 12 konflik dan negosiasi
OB2013 - chapter 12 konflik dan negosiasi
 
Konflik Dalam Organisasi
Konflik Dalam OrganisasiKonflik Dalam Organisasi
Konflik Dalam Organisasi
 
Change Management and Handling Conflict
Change Management and Handling ConflictChange Management and Handling Conflict
Change Management and Handling Conflict
 
MANAJEMEN KONFLIK DAN KOLABORASI
MANAJEMEN KONFLIK DAN KOLABORASIMANAJEMEN KONFLIK DAN KOLABORASI
MANAJEMEN KONFLIK DAN KOLABORASI
 
Konflik Pemasaran
Konflik PemasaranKonflik Pemasaran
Konflik Pemasaran
 
Manajemen konflik
Manajemen konflikManajemen konflik
Manajemen konflik
 
Manajemen konflik
Manajemen konflikManajemen konflik
Manajemen konflik
 

Viewers also liked

Negosiasi manajemen konflik
Negosiasi manajemen konflikNegosiasi manajemen konflik
Negosiasi manajemen konflik
Bhekti Agus Ryanto
 
Psikologi Industri dan Organisasi (Tipe-tipe Konflik)
Psikologi Industri dan Organisasi (Tipe-tipe Konflik)Psikologi Industri dan Organisasi (Tipe-tipe Konflik)
Psikologi Industri dan Organisasi (Tipe-tipe Konflik)
Theresia Maryani
 
Manajemen konflik dan kolaborasi
Manajemen konflik dan kolaborasiManajemen konflik dan kolaborasi
Manajemen konflik dan kolaborasi
93220872
 
JURNAL PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI
JURNAL PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASIJURNAL PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI
JURNAL PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI
riskienurul
 
Term 6 strategi, lobi & ngosiasi dalam komunikasi bisnis.potx
Term 6   strategi, lobi & ngosiasi dalam komunikasi bisnis.potxTerm 6   strategi, lobi & ngosiasi dalam komunikasi bisnis.potx
Term 6 strategi, lobi & ngosiasi dalam komunikasi bisnis.potx
yuls1423
 
budaya dan kepelbagaian kelompok di Malaysia
budaya dan kepelbagaian kelompok di Malaysiabudaya dan kepelbagaian kelompok di Malaysia
budaya dan kepelbagaian kelompok di MalaysiaSheeAriep Areila
 

Viewers also liked (8)

Negosiasi manajemen konflik
Negosiasi manajemen konflikNegosiasi manajemen konflik
Negosiasi manajemen konflik
 
Psikologi Industri dan Organisasi (Tipe-tipe Konflik)
Psikologi Industri dan Organisasi (Tipe-tipe Konflik)Psikologi Industri dan Organisasi (Tipe-tipe Konflik)
Psikologi Industri dan Organisasi (Tipe-tipe Konflik)
 
Makalah Konflik dan Negosiasi II
Makalah Konflik dan Negosiasi IIMakalah Konflik dan Negosiasi II
Makalah Konflik dan Negosiasi II
 
Manajemen konflik dan kolaborasi
Manajemen konflik dan kolaborasiManajemen konflik dan kolaborasi
Manajemen konflik dan kolaborasi
 
JURNAL PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI
JURNAL PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASIJURNAL PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI
JURNAL PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI
 
Term 6 strategi, lobi & ngosiasi dalam komunikasi bisnis.potx
Term 6   strategi, lobi & ngosiasi dalam komunikasi bisnis.potxTerm 6   strategi, lobi & ngosiasi dalam komunikasi bisnis.potx
Term 6 strategi, lobi & ngosiasi dalam komunikasi bisnis.potx
 
budaya dan kepelbagaian kelompok di Malaysia
budaya dan kepelbagaian kelompok di Malaysiabudaya dan kepelbagaian kelompok di Malaysia
budaya dan kepelbagaian kelompok di Malaysia
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 

Similar to Kuliah 4

konflik-organisasi dalam teori organisasi.ppt
konflik-organisasi dalam teori organisasi.pptkonflik-organisasi dalam teori organisasi.ppt
konflik-organisasi dalam teori organisasi.ppt
INDIRAARUNDINASARISA
 
konflik-organisasi.ppt
konflik-organisasi.pptkonflik-organisasi.ppt
konflik-organisasi.ppt
ArifinMasruri
 
Materi konflik organisasi
Materi konflik organisasiMateri konflik organisasi
Materi konflik organisasi
Arib Herzi
 
Konflik organisasi
Konflik organisasiKonflik organisasi
Konflik organisasiFokgusta
 
PERILAKU ORGANISASI
PERILAKU ORGANISASI PERILAKU ORGANISASI
PERILAKU ORGANISASI
Aulia Hamunta
 
Konflik keorganisasian fd
Konflik keorganisasian   fdKonflik keorganisasian   fd
Konflik keorganisasian fd
Frans Dione
 
Konflik keorganisasian fd
Konflik keorganisasian   fdKonflik keorganisasian   fd
Konflik keorganisasian fd
Frans Dione
 
Makalah mengatasi dan menyelesaikan konflik dalam perusahaan
Makalah mengatasi dan menyelesaikan konflik dalam perusahaanMakalah mengatasi dan menyelesaikan konflik dalam perusahaan
Makalah mengatasi dan menyelesaikan konflik dalam perusahaan
jamal bae
 
Hubungan Manajemen konflik Dan Manajemen Kinerja
Hubungan Manajemen konflik Dan Manajemen KinerjaHubungan Manajemen konflik Dan Manajemen Kinerja
Hubungan Manajemen konflik Dan Manajemen Kinerja
LailliyaNurjana
 
4. Manajemen_Konflik.ppt
4. Manajemen_Konflik.ppt4. Manajemen_Konflik.ppt
4. Manajemen_Konflik.ppt
DahliaAnnissa
 
Hubungan manajemen konflik dan kinerja
Hubungan manajemen konflik dan kinerjaHubungan manajemen konflik dan kinerja
Hubungan manajemen konflik dan kinerja
FerianWibisono
 
6 manajemen-konflik-sebagai-salah-satu-solusi-dalam-pemecahan-masalah
6 manajemen-konflik-sebagai-salah-satu-solusi-dalam-pemecahan-masalah6 manajemen-konflik-sebagai-salah-satu-solusi-dalam-pemecahan-masalah
6 manajemen-konflik-sebagai-salah-satu-solusi-dalam-pemecahan-masalahSitti Hartinah
 
Konflik dalam kepempimpinan
Konflik dalam kepempimpinanKonflik dalam kepempimpinan
Konflik dalam kepempimpinan
Hafiza .h
 
Manajemen Konflik
Manajemen KonflikManajemen Konflik
Manajemen Konflik
AhmadSopian37
 
Bab 14
Bab 14Bab 14
Materi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan KONFLIK.ppt
Materi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan KONFLIK.pptMateri Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan KONFLIK.ppt
Materi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan KONFLIK.ppt
NurulEfiningsih2
 
Manajemen pengelolaaan konflik-organisasi.ppt
Manajemen pengelolaaan konflik-organisasi.pptManajemen pengelolaaan konflik-organisasi.ppt
Manajemen pengelolaaan konflik-organisasi.ppt
HarisKamsurya1
 
-manajemen-konflik-organisasi-dan-jenisnya.ppt
-manajemen-konflik-organisasi-dan-jenisnya.ppt-manajemen-konflik-organisasi-dan-jenisnya.ppt
-manajemen-konflik-organisasi-dan-jenisnya.ppt
RichzadPrima2
 
konflik-organisasi.ppt
konflik-organisasi.pptkonflik-organisasi.ppt
konflik-organisasi.ppt
SMKTelekomunikasiHar
 

Similar to Kuliah 4 (20)

konflik-organisasi dalam teori organisasi.ppt
konflik-organisasi dalam teori organisasi.pptkonflik-organisasi dalam teori organisasi.ppt
konflik-organisasi dalam teori organisasi.ppt
 
konflik-organisasi.ppt
konflik-organisasi.pptkonflik-organisasi.ppt
konflik-organisasi.ppt
 
Materi konflik organisasi
Materi konflik organisasiMateri konflik organisasi
Materi konflik organisasi
 
Yuyunnnnn
YuyunnnnnYuyunnnnn
Yuyunnnnn
 
Konflik organisasi
Konflik organisasiKonflik organisasi
Konflik organisasi
 
PERILAKU ORGANISASI
PERILAKU ORGANISASI PERILAKU ORGANISASI
PERILAKU ORGANISASI
 
Konflik keorganisasian fd
Konflik keorganisasian   fdKonflik keorganisasian   fd
Konflik keorganisasian fd
 
Konflik keorganisasian fd
Konflik keorganisasian   fdKonflik keorganisasian   fd
Konflik keorganisasian fd
 
Makalah mengatasi dan menyelesaikan konflik dalam perusahaan
Makalah mengatasi dan menyelesaikan konflik dalam perusahaanMakalah mengatasi dan menyelesaikan konflik dalam perusahaan
Makalah mengatasi dan menyelesaikan konflik dalam perusahaan
 
Hubungan Manajemen konflik Dan Manajemen Kinerja
Hubungan Manajemen konflik Dan Manajemen KinerjaHubungan Manajemen konflik Dan Manajemen Kinerja
Hubungan Manajemen konflik Dan Manajemen Kinerja
 
4. Manajemen_Konflik.ppt
4. Manajemen_Konflik.ppt4. Manajemen_Konflik.ppt
4. Manajemen_Konflik.ppt
 
Hubungan manajemen konflik dan kinerja
Hubungan manajemen konflik dan kinerjaHubungan manajemen konflik dan kinerja
Hubungan manajemen konflik dan kinerja
 
6 manajemen-konflik-sebagai-salah-satu-solusi-dalam-pemecahan-masalah
6 manajemen-konflik-sebagai-salah-satu-solusi-dalam-pemecahan-masalah6 manajemen-konflik-sebagai-salah-satu-solusi-dalam-pemecahan-masalah
6 manajemen-konflik-sebagai-salah-satu-solusi-dalam-pemecahan-masalah
 
Konflik dalam kepempimpinan
Konflik dalam kepempimpinanKonflik dalam kepempimpinan
Konflik dalam kepempimpinan
 
Manajemen Konflik
Manajemen KonflikManajemen Konflik
Manajemen Konflik
 
Bab 14
Bab 14Bab 14
Bab 14
 
Materi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan KONFLIK.ppt
Materi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan KONFLIK.pptMateri Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan KONFLIK.ppt
Materi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan KONFLIK.ppt
 
Manajemen pengelolaaan konflik-organisasi.ppt
Manajemen pengelolaaan konflik-organisasi.pptManajemen pengelolaaan konflik-organisasi.ppt
Manajemen pengelolaaan konflik-organisasi.ppt
 
-manajemen-konflik-organisasi-dan-jenisnya.ppt
-manajemen-konflik-organisasi-dan-jenisnya.ppt-manajemen-konflik-organisasi-dan-jenisnya.ppt
-manajemen-konflik-organisasi-dan-jenisnya.ppt
 
konflik-organisasi.ppt
konflik-organisasi.pptkonflik-organisasi.ppt
konflik-organisasi.ppt
 

Kuliah 4

  • 2.  KONFLIK adalah  Suatu proses yang mulai bilamana satu pihak merasakan bahwa pihak lain telah mempengaruhi secara negatif, sesuatu yang diperhatikan pihak pertama  Segala macam interaksi pertentangan atau antagonistik antara dua pihak atau lebih  Konflik tidak dapat dihindari oleh organisasi , konflik bisa berdampak positif maupun negatif Organisasi tidak harus menghilangkan semua konflik hanya konflik yang merugikan yang harus dihilangkan
  • 3.  Jenis-jenis konflik :  Konflik yang terjadi dalam diri seseorang (person role conflict).  Konflik antar peranan (inter-role conflict).  Konflik yg timbul karena seseorang harus memenuhi harapan beberapa orang (intersender conflict).  Konflik yang timbul karena disampaikannya informasi yang bertentangan (intrasender conflict).  Konflik menurut pihak-pihak yang bertentangan dlm organisasi :  Konflik dalam diri individu.  Konflik antar individu dlm organisasi yang sama.
  • 4.  Konflik antara individu dan kelompok.  Konflik antar kelompok dlm organisasi yg sama.  Konflik antar organisasi.  Sumber utama konflik dalam organisasi :  Saling ketergantungan kerja  Perbedaan dalam berbagai tujuan.  Perbedaan nilai-nilai atau persepsi.  Meningkatnya kecanggihan, spesialisasi dan kerumutan dalam organisasi
  • 5. Transisi dalam pikiran konflik  Pandangan Tradisional ; keyakinan bahwa semua konflik merugikan dan harus dihindari.  Pandangan Hub. Manusia ; keyakinan bahwa konflik merupakan hasil yang wajar dan tidak terelakkan dalam setiap kelompok.  Pandangan Interaksionis ; bahwa konflik tidak hanya suatu kekuatan positif dalam suatu kelompok melainkan juga mutlak perlu untuk suatu kelompok agar dapat berkinerja efektif.
  • 6. Perilaku Organisasi 6  Jenis – jenis Konflik  Konflik Tugas : Konflik yang berhubungan dengan isi dan sasaran pekerjaan.  Konflik Proses : Konflik yang berhubungan dengan cara melakukan pekerjaan.  Konflik Hubungan :konflik yang didasarkan atas hubungan personal. Berdasarkan penelitian konflik hubungan hampir selalu menghasilkan konflik disfungsional
  • 7.  Konflik fungsional & disfungsional  Fungsional : Konflik yang mendukung tujuan dan memperbaiki kinerja kelompok. Konflik yang konstruktif  Disfungsional : Konflik yang merintangi kinerja kelompok Konflik yang destruktif dan harus dihilangkan oleh manajemen  Konflik fungsional dan disfungsional batasan tidak jelas, yang membedakan adalah kinerja kelompok atau organisasi
  • 8.  Segi positif dari konflik (Lewis A. Coser)  Konflik dalam organisasi ;  Pergantian pimpinan yang lebih berwibawa, penuh ide baru dan semangat baru.  Perubahan tujuan organisasi yang disesuaikan dengan perubahan situasi dan kondisi.  Konflik dengan organisasi lain ;  Lebih mempersatukan para anggota organisasi.  Lebih menyadarkan para anggota terhadap strategi dan taktik lawan.
  • 9.  Segi negatif dari konflik, perubahan dalam kelompok :  Persepsi yang terganggu.  Menurunnya komunikasi.  Stereotip negatif. Konflik dan Kinerja Kelompok/organisasi  Konflik dapat berdampak positif maupun negatif thd kinerja organisasi tergantung sifat konflik dan bagaimana konflik tersebut dikelola  Tingkat konflik optimal dianggap sangat membantu kinerja yang positif tetapi tingkat konflik yang sangat rendah akan mengancam kehidupan organisasi
  • 10.  Proses Terjadinya Konflik TAHAP I OPOSISI TAHAP II TAHAP III TAHAP IV TAHAP V • KOMKASI • STRUKTUR • V. PRIBADI KOGNISI & PERSONALISASI Yang Dip’sepsikan Yang Dirasakan MAKSUD PERILAKU HASIL • B’saing • Krjsama • B’kompromi • M’hindari • M’akmdasi Prlk phk & Reaksi Org lain Kinerja + Kinerja -
  • 11.  Tahap I Potensi Oposisi dan Ketidakcocokan Kondisi yang menciptakan terjadinya konflik meskipun kondisi tersebut tidak mengarah langsung ke konflik. Kondisi ini antara lain disebabkan oleh  Komunikasi ; Komunikasi yg kurang baik dalam organisasi shg menimbulkan ketidaknyamanan antar anggota organisasi.  Struktur ; Tuntutan pekerjaan menyebabkan ketidaknyamanan antar anggota organisasi mencakup tugas yang diberikan, gaya kepemimpinan, sistem ganjaran, wewenang.  Variabel pribadi ; ketidak sukaan pribadi atas individu lainnya , karakteristik individu, cara bicara, sikap.
  • 12.  Tahap II Kognisi dan Personalisasi  Apabila pada tahap I muncul kondisi yang negatif, maka pada tahap ini kondisi tersebut didefinisikan, sesuai persepsi pihak yang berkonflik.  Konflik yang dipersepsikan : kesadaran satu pihak atau Lebih atas adanya konflik yang menciptakan peluang terjadinya konflik  Konflik yang dirasakan : keterlibatan emosional saat konflik yang menciptakan kecemasan, ketegangan, frustasi, atau kekerasan.
  • 13.  Tahap III Maksud Keputusan u/ bertindak dgn cara tertentu: 1. Persaingan : keinginan memuaskan kepentingan seseorang, Tidak mempedulikan dampak pada pihak lain dalam konflik tsb. 2. Kolaborasi : situasi yg di dalamnya pihak2 yg berkonflik sepenuhnya saling memuaskan kepentingan semua pihak. 3. Penghindaran : keinginan menarik diri dari konflik 4. Akomodasi : kesediaan satu pihak dlm konflik u/ memperlakukan kepentingan pesaing di atas kepentingannya sendiri. 5. Kompromi : satu situasi yg di dalamnya masing2 pihak yg berkonflik bersedia mengorbankan sesuatu.
  • 14. 6. Mengakomodasi : kesediaan dari suatu pihak dalam suatu konflik untuk menaruh kepentingan lawannya diatas kepentingannya. 7. Berkompromi : suatu situasi dalam mana tiap pihak pada suatu konflik bersedia melepaskan sesuatu.  Tahap IV Perilaku Pada tahap ini konflik tampak nyata, mencakup pernyataan, tindakan dan reaksi yg dibuat pihak2 yg berkonflik.  Tahap V Hasil Pada tahap ini konflik dapat ditentukan apakah merupakan Konflik Fungsional atau Konflik Disfungsional.
  • 15. Perilaku Organisasi 15  Konflik Antar – Grup  Selain konflik personal dalam organisasi juga dimungkinkan adanya konflik antar grup (intergroup conflict).  Adanya intergroup conflict dapat mempengaruhi kinerja organisasi.  Hubungan antara intergroup conflict dan kinerja organisasi digambarkan dan ditabelkan sbb :
  • 16. Intergroup Conflict vs Performance
  • 17. Hubungan Tingkat Konflik Antar Kelompok dengan Kinerja Organisasi Perilaku Organisasi 17 Tingkat Konflik Dampak pada Organisasi Ciri Organisasi Kinerja Organisasi Situasi 1 Rendah atau tidak ada Tidak berfungsi Lambat beradaptasi thd perubahan lingkungan Sediit perubahan Sedikit rangsangan gagasan ide Apatis dan Stagnasi Rendah Situasi 2 Optimal Berfungsi Pergerakan positif menuju tujuan Inovasi dan perubahan Mencari pemecahan masalah Kreativitas dan cepat beradapstasi thd perub lingkungan Tinggi Situasi 3 Tinggi Disfungsional Gangguan kegiatan Kesulitan koordinasi Kekacauan Rendah
  • 18.  SUMBER KONFLIK Faktor-faktor yang dapat menimbulkan adanya konflik dalam suatu organisasi antara lain adalah : 1. Berbagai sumber daya yang langka Karena sumber daya yang dimiliki organisasi terbatas / langka maka perlu dialokasikan. Dalam alokasi sumber daya tersebut suatu kelompok mungkin menerima kurang dari kelompok yang lain. Hal ini dapat menjadi sumberkonflik. 2. Perbedaan dalam tujuan Dalam suatu organisasi biasanya terdiri dari atas berbagai macam bagian yang bisa mempunyai tujuan yang berbeda-beda. Perbedaan tujuan dari berbagai bagian ini kalau kurang adanya koordinasi dapat menimbulkanadanya konflik. Sebagai contoh : bagian penjualan mungkin ingin Perilaku Organisasi 18
  • 19. meningkatkan valume penjualan dengan memberikan persyaratan persyaratan pembelian yang lunak, seperti kredit dengan bunga rendah, jangka waktu yang lebih lama, seleksi calon pembeli yang tidak terlalu ketat dan sebagainya. Upaya yang dilakukan oleh bagian penjualan semacam ini mungkin akan mengakibatkan peningkatan jumlah piutang dalam tingkat yang cukup tinggi. Apabila hal ini dipandang dari sudut keuangan, mungkin tidak dikehendaki karena akan memerlukan tambahan dana yang cukup besar. 3. Saling ketergantungan dalam menjalankan pekerjaan Organisasi merupakan gabungan dari berbagai bagian yang saling berinteraksi. Akibatnya kegiatan satu pihak mungkin dapat merugikan pihak lain. Dan ini merupakan sumber konflik pula. Sebagai contoh : bagian akademik telah membuat jadwal ujian beserta pengawanya, setiap bagian Perilaku Organisasi 19
  • 20. Tiga kelompok saling ketergantungan kerja :  Saling ketergantungan yang dikelompokkan (Pooled interdepence) : saling ketergantungan yang tidak memerlukan adanya interaksi diantara karena setiap kelompok bertugas secara terpisah.Potensi konfliknya rendah  Saking ketergantungan berurutan (Sequential interdepence) , memerlukan satu kelompok untuk menyelesaikan tugasnya sebelum kelompok lain dapat menyelesaiakan tugasnya.Tugas diselesaikan secara berurutan. Potensi konfliknya tinggi  Saling ketergantungan timbal balik( Reciprocal interdepence) , memerlukan hasil kelompok untuk dijadikan masukan bagi kelompok lain dalam organisasi. Potensi konfliknya cukup besar. Sehingga diperlukan koordinasi efektif yang melibatkan keahlian manajemen dalam proses komunikasi organisasi dan pengambilan keputusan Perilaku Organisasi 20
  • 21. 4. Perbedaan persepsi  Perbedaan dalam tujuan biasanya dibarengi dengan perbedaan dalam sikap, nilai dan persepsi yang bisa mengarah ke timbulnya konflik. Sebagai contoh : seorang pimpinan muda mungkin merasa tidak senang sewaktu diberi tugas rutin karena dianggap kurang menantang kreativitasnya untuk berkembang, sementara pimpinan yang lebih senior merasa bahwa tugas rutin tersebut adalah bagian dari pelatihan. 5. Sebab-sebab lain  Selain sebab-sebab di atas, sebab-sebab lain yang mungkin dapat menimbulkan konflik dalam organisasi misalnya gaya seseorang dalam bekerja, ketidakjelasan organisasi dan masalah-masalah komunikasi. Perilaku Organisasi 21
  • 22.  Konsekuensi Konflik Antar Kelompok Yang Disfungsional : Perubahan yg dapat terjadi intrakelompok dan antar kelompok sebagai hasil konflik antar kelompok yg disfungsional  A. Perubahan dalam kelompok , perubahan ini umumnya menghasilkan konflik yang berlanjut dan berkembang  Meningkatkan kohesivitas kelompok, anggota menjadi lebih setia kepada kelompok  Munculnya kepemimpinan otokratis, ketika ancaman terlibat diperlukan kepemimpinan yang kuat dan cenderung meninggalkan kepemimpinan demokratis. Perilaku Organisasi 22
  • 23.  Fokus pada aktivitas, kelompok menjadi berorientasi pada tugas dimana penekanan pada penyelesaiaan tugas kelompok dan mengalahkan musuh  Menekankan pada loyalita B. Perubahan diantara kelompok  Destorsi persepsi, setiap kelompok beranggapan bahwa diri mereka paling baik dalam kinerja dan lebih penting untuk kelangusngan hidup organisasi dibanding kelompok lain.  Stereotip negatif, sejalan dengan meningkatnya konflik dan persepsi yang menjadi lebih terganggu maka stereotip negatif yang pernah ada kembali menguat.  Penurunan komunikasi, komunikasi antar kelompok dalam konflik terputus Perilaku Organisasi 23
  • 24.  Perundingan : Suatu proses dalam mana dua pihak atau lebih bertukar barang atau jasa dan berupaya menyepakati nilai untuk barang atau jasa tersebut.
  • 25.  Pendekatan-pendekatan dalam penawaran (R.J Lewicki & J.A Literer) :  Tawar-menawar distributif : perundingan yang berusaha untuk membagi sejumlah tetap sumber daya; situasi kalah-menang.  Tawar-menawar integratif : perundingan yang mengusahakan satu penyelesaian atau yang lebih dapat menciptakan suatu pemecahan menang-menang.
  • 26. Tawar-menawar distributif VS Tawar-menawar integratif Ciri tawar-menawar Distributif Integratif Sumber daya Jumlahnya tetap Jumlahnya Variabel Motivasi Primer Saya menang, anda kalah Saya menang, anda menang Kepentingan primer Saling berlawanan Sama atau cocok Fokus hubungan Jangka pendek Jangka panjang
  • 27.  Proses perundingan  Persiapan dan Perencanaan ; apa yang diinginkan dari perundingan, dan bagaimana sejarah yang mendorong perundingan tersebut.  Ketentuan aturan-aturan dasar ; siapa yang akan terlibat, dimana diadakan, isu-isu apa yang akan dibahas.  Penjelasan dan pembenaran ; menerangkan, menegaskan, memperjelas, memperkuat dan membenarkan tuntutannya kepada pihak yang lain.
  • 28.  Tawar-menawar dan pemecahan masalah ; hakikat proses perundingan adalah beri – ambil yang aktual dalam upaya memperbincangkan suatu persetujuan.  Penutupan dan implementasi ; langkah terakhir dalam proses perudingan memformalkan persetujuan yang telah dikerjakan dan melakukan pemantauan.
  • 29.  Perundingan pihak ke-tiga  Mediator : pihak ke-tiga yang netral mempermudah pemecahan perundingan dengan menggunakan penalaran, persuasi dan saran-saran alternatif.  Arbitrator : pihak pada suatu perundingan yang mempunyai otoritas untuk memaksakan persetujuan.  Perujuk : pihak yang dipercaya memberikan suatu tautan komunikasi informal antara perunding dengan lawannya.  Konsultan : pihak yang tidak berat sebelah, terampil dalam manajemen konflik yang berupaya memudahkan pemecahan masalah yang kreatif lewat komunikasi dan analisis.
  • 30.  Hubungan antar kelompok  Koordinasi : Proses penyatuan tujuan organisasi dan kegiatan pada tingkat satuan-satuan yang terpisah dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan.  Metode mengelola hubungan antar kelompok (biaya):  Aturan dan prosedur.  Hirarki.  Perencanaan.  Peran penghubung.  Satuan tugas.  Tim.  Departemen pemadu.
  • 31.  Saling kebergantungan antara satuan-satuan organisasi (James D. Thomson ):  Kebergantungan yang menyatu ; suatu faktor bilamana kelompok-kelompok berfungsi dengan ketidak bergantungan relatif tetapi keluaran gabungan mereka menyokong ke tujuan keseluruhan organisasi tersebut. (pooled interdependence)  Kebergantungan berurutan ; suatu faktor dimana suatu kelompok bergantung pada suatu kelompok lain untuk masukannya tetapi kebergantungan itu hanya satu arah. (sequential interdependence)  Kebergantungan timbal balik ; suatu faktor dimana kelompok-kelompok bertukar masukan dan keluaran. (reciprocal interdependence)
  • 32. Hubungan Tingkat Konflik Antar Kelompok dengan Kinerja Organisasi Tingkat Konflik Dampak pada Organisasi Ciri Organisasi Kinerja Organisasi Situasi 1 Rendah atau tidak ada Tidak berfungsi Lambat beradaptasi thd perubahan lingkungan Sediit perubahan Sedikit rangsangan gagasan ide Apatis dan Stagnasi Rendah Situasi 2 Optimal Berfungsi Pergerakan positif menuju tujuan Inovasi dan perubahan Mencari pemecahan masalah Kreativitas dan cepat beradapstasi thd perub lingkungan Tinggi Situasi 3 Tinggi Disfungsional Gangguan kegiatan Kesulitan koordinasi Kekacauan Rendah
  • 33. Manajemen Konflik Apabila konflik disfungsional terjadi harus diredakan dengan manajemen konflik. Manajemen Konflik : penggunaan teknik – teknik resolusi dan stimulasi untuk memperoleh level konflik yg diinginkan. Level tsb digambarkan dalam kontinuum berikut :