Dokumen tersebut membahas tentang hipospadia, yaitu kelainan konjenital pada letak lubang uretra pada penis pria. Dokumen menjelaskan penyebab, jenis, gejala, komplikasi, dan penanganannya melalui pembedahan untuk memperbaiki letak lubang uretra dan meluruskan penis.
Hipospadia adalah suatu kelainan bawaan sejak lahir dimana lubang uretra terdapat di penis bagian bawah bukan diujung penis skrotum atau peritonium. Hipospadia sendiri berasal dari dua kata yaitu “hypo” yang berarti “di bawah” dan “spadon“ yang berarti keratan yang panjang.
Seringkali anak laki-laki dengan hipospadia juga memiliki kelainan berupa testis yang belum turun sampai kekantung kemaluannya (undescended testis). Hipospadia merupakan kelainan bawaan yang jarang ditemukan, dengan angka kekerapan 1 kasus hipospadia pada setiap 250-400 kelahiran bayi laki-laki hidup.
• Menurut refrensi lain definisi hipospadia, yaitu:
Hipospadia adalah suatu kelainan bawaan congenital dimana meatus uretra externa terletak di permukaan ventral penis dan lebih ke proksimal dari tempatnya yang normal (ujung glans penis). (Arif Mansjoer, 2000 : 374).
Hipospadia adalah suatu keadaan dimana terjadi hambatan penutupan uretra penis pada kehamilan miggu ke 10 sampai ke 14 yang mengakibatkan orifisium uretra tertinggal disuatu tempat dibagian ventral penis antara skrotum dan glans penis. (A.H Markum, 1991 : 257).
Hipospadia adalah suatu kelainan bawaan berupa lubang uretra yang terletak di bagian bawah dekat pangkal penis. (Ngastiyah, 2005 : 288).
Hipospadia adalah keadaan dimana uretra bermuara pada suatu tempat lain pada bagian belakang batang penis atau bahkan pada perineum ( daerah antara kemaluan dan anus ). (Davis Hull, 1994 ).
Hipospadia adalah salah satu kelainan bawaan pada anak-anak yang sering ditemukan dan mudah untuk mendiagnosanya, hanya pengelolaannya harus dilakukan oleh mereka yang betul-betul ahli supaya mendapatkan hasil yang memuaskan.
Penyebabnya sebenarnya sangat multi factor dan sampai sekarang belum diketahui penyebab pasti dari hipospadia. Namun, ada beberapa faktor yang oleh para ahli dianggap paling berpengaruh antara lain :
Gangguan dan ketidak seimbangan hormone
Hormon yang dimaksud di sini adalah hormon androgen yang mengatur organogenesis kelamin (pria). Atau bisa juga karna reseptor hormon androgennya sendiri di dalam tubuh yang kurang atau tidak ada. Sehingga walaupun hormon androgen sendiri telah terbentuk cukup akan tetapi apabila reseptornya tidak ada tetap saja tidak aka nmemberikan suatu efek yang semestinya. Atau enzim yang berperan dalam sintesis hormon androgen tidak mencukupi pun akan berdampak sama.
Genetika
Terjadi karena gagalnya sintesis androgen. Hal ini biasanya terjadi karena mutasi pada gen yang mengode sintesis androgen tersebut sehingga ekspresi dari gen tersebut tidak terjadi.
Lingkungan
Biasanya factor lingkungan yang menjadi penyebab adalah polutan dan zat yang bersifat terato genik yang dapat mengakibatkan mutasi.
Hipospadia adalah suatu kelainan bawaan sejak lahir dimana lubang uretra terdapat di penis bagian bawah bukan diujung penis skrotum atau peritonium. Hipospadia sendiri berasal dari dua kata yaitu “hypo” yang berarti “di bawah” dan “spadon“ yang berarti keratan yang panjang.
Seringkali anak laki-laki dengan hipospadia juga memiliki kelainan berupa testis yang belum turun sampai kekantung kemaluannya (undescended testis). Hipospadia merupakan kelainan bawaan yang jarang ditemukan, dengan angka kekerapan 1 kasus hipospadia pada setiap 250-400 kelahiran bayi laki-laki hidup.
• Menurut refrensi lain definisi hipospadia, yaitu:
Hipospadia adalah suatu kelainan bawaan congenital dimana meatus uretra externa terletak di permukaan ventral penis dan lebih ke proksimal dari tempatnya yang normal (ujung glans penis). (Arif Mansjoer, 2000 : 374).
Hipospadia adalah suatu keadaan dimana terjadi hambatan penutupan uretra penis pada kehamilan miggu ke 10 sampai ke 14 yang mengakibatkan orifisium uretra tertinggal disuatu tempat dibagian ventral penis antara skrotum dan glans penis. (A.H Markum, 1991 : 257).
Hipospadia adalah suatu kelainan bawaan berupa lubang uretra yang terletak di bagian bawah dekat pangkal penis. (Ngastiyah, 2005 : 288).
Hipospadia adalah keadaan dimana uretra bermuara pada suatu tempat lain pada bagian belakang batang penis atau bahkan pada perineum ( daerah antara kemaluan dan anus ). (Davis Hull, 1994 ).
Hipospadia adalah salah satu kelainan bawaan pada anak-anak yang sering ditemukan dan mudah untuk mendiagnosanya, hanya pengelolaannya harus dilakukan oleh mereka yang betul-betul ahli supaya mendapatkan hasil yang memuaskan.
Penyebabnya sebenarnya sangat multi factor dan sampai sekarang belum diketahui penyebab pasti dari hipospadia. Namun, ada beberapa faktor yang oleh para ahli dianggap paling berpengaruh antara lain :
Gangguan dan ketidak seimbangan hormone
Hormon yang dimaksud di sini adalah hormon androgen yang mengatur organogenesis kelamin (pria). Atau bisa juga karna reseptor hormon androgennya sendiri di dalam tubuh yang kurang atau tidak ada. Sehingga walaupun hormon androgen sendiri telah terbentuk cukup akan tetapi apabila reseptornya tidak ada tetap saja tidak aka nmemberikan suatu efek yang semestinya. Atau enzim yang berperan dalam sintesis hormon androgen tidak mencukupi pun akan berdampak sama.
Genetika
Terjadi karena gagalnya sintesis androgen. Hal ini biasanya terjadi karena mutasi pada gen yang mengode sintesis androgen tersebut sehingga ekspresi dari gen tersebut tidak terjadi.
Lingkungan
Biasanya factor lingkungan yang menjadi penyebab adalah polutan dan zat yang bersifat terato genik yang dapat mengakibatkan mutasi.
Mempelajari tentang pemeriksaan fisik thorax dengan cara inspeksi, pelpasi, perkusi dan auskultasi. serta harus mengetahui suara atau bunyi yang dihasilkan dan batas pemeriksaan antara jantung dan paru. maka perawat dapat mempelajari dan harus mengetahui tentang pemeriksaan paru dan jantung
Mempelajari tentang pemeriksaan fisik thorax dengan cara inspeksi, pelpasi, perkusi dan auskultasi. serta harus mengetahui suara atau bunyi yang dihasilkan dan batas pemeriksaan antara jantung dan paru. maka perawat dapat mempelajari dan harus mengetahui tentang pemeriksaan paru dan jantung
Hipospadia merupakan kondisi yang dapat dijumpai pada pasien anak laki-laki yang belum dikhitan, dengan kondisi terdapat nya lubang penis (OUE) pada bagian yang tidak sewajarnya
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra ReponibilisTenri Ashari Wanahari
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra Reponibilis
SMF Ilmu Bedah
Universitas Sebelas Maret (UNS)/RSUD Dr. Moewardi, Solo, Indonesia
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
2. HIPOSPADIA..??
Hipospadia adalah kelainan kongenital berupa
kelainan letak lubang uretra pada pria dari
ujung penis ke sisi ventral. Keadaan ini dapat
ringan atau ekstrem. Sebagian bayi
memperlihatkan letak meatus (lubang) uretra
di daerah skrotum atau perianus.
3. ETIOLOGI
1. Gangguan dan
ketidakseimbangan
hormon.
Kekurangan/tidak
adanya hormon
androgen yang
mengatur
organogenesis kelamin
(pria).
2. Genetika
Terjadi karena gagalnya
sintesis androgen. Hal ini
biasanya terjadi karena
mutasi pada gen yang
mengkode sintesis androgen
tersebut sehingga ekspresi
dari gen tersebut tidak
terjadi.
4. 3. Lingkungan
Biasanya faktor lingkungan yang menjadi penyebab adalah
polutan dan zat yang bersifat teratogenik yang dapat
mengakibatkan mutasi
4. Faktor eksogen
Antara lain pajanan pranatal terhadap kokain,
alkohol, fenitoin, rubela, atau diabetes gestasional.
7. 2. Tipe Middle
Middle yang terdiri dari distal penile, proksimal
penile, dan pene-escrotal.Meatus terletak antara
glands penis dan scrotum.
Disertai dengan kelainan penyerta, yaitu tidak
adanya kulit prepusium bagian ventral, sehingga
penis terlihat melengkung ke bawah atau glands
penis menjadi pipih.
8. 3. Tipe Posterior
Posterior yang terdiri
dari tipe scrotal dan
perineal.
Pada tipe ini, umumnya
pertumbuhan penis akan
terganggu, kadang disertai
dengan scrotum bifida,
meatus uretra terbuka lebar
dan umumnya testis tidak
turun.
9. Patofisiologi
Kelainan terjadi akibat kegagalan lipatan
uretra untuk berfusi dengan sempurna pada
masa pembentukan saluran uretral embrionik.
Abnormalitas dapat menyebabkan
infertilitas dan masalah psikologis apabila tidak
diperbaiki.
10. Tanda dan Gejala
1. Glans penis bentuknya lebih datar dan ada
lekukan yang dangkal di bagian penis yang
menyerupai meatus uretra eksternus.
2. Preputium (kulup) tidak ada dibagian bawah
penis, menumpuk di bagian punggung penis.
3. Adanya chordee
4. Kulit penis bagian bawah sangat tipis.
11. 6. Sering disertai undescended testis
7. Kadang disertai kelainan kongenital pada ginjal
8. Lubang penis tidak terdapat diujung penis
9. Penis melengkung kebawah.
10.Penis tampak seperti berkerudung, karena
adanya kelainan pada kulit depan penis.
11.Jika berkemih, anak harus duduk.
12.Pembukaan uretra di lokasi selain ujung penis.
13.Pada orang dewasa Semprotan air seni yang
keluar abnormal.
12. Komplikasi
Komplikasi Hipospadia :
• Kriptorkidisme
• Korda biasanya
disertai dengan
bentuk hipospadia
yang lebih parah.
• Hernia inguinalis
Komplikasi Pascaoperasi :
• Edema
• Striktur
• Rambut dalam uretra
• Residual Chordee
• Divertikulum
13. Penanganan
Penanganan hipospadia adalah dengan jalan
pembedahan. Tujuannya adalah :
a) Membuat penis yang lurus
b) Membentuk uretra dan meatusnya yang
bermuara pada ujung penis (Uretroplasti)
c) Untuk mengembalikan aspek normal dari
genitalia eksterna (kosmetik)
14. PENATALAKSANAAN BERDASARKAN
MANAJEMEN VARNEY
1. PENGUMPULAN DATA
Data Subjektif :
a. Biodata
b. Keluhan Utama
1) Lubang penis tidak terdapat di ujung penis
2) Penis melengkung ke bawah
3) Kencing yang merembes ke bawah
4) Penis bayinya tampak seperti berkerudung, karena
adanya kelainan pada kulit depan penis
c. Riwayat penyakit sekarang
15. d. Riwayat penyakit keluarga
e. Riwayat Kehamilan dan Persalinan
f. Riwayat neonatal
g. Riwayat Imunisasi
h. Pola kebiasaan sehari-hari
16. Data Obyektif
• Pemeriksaan umum
• Pemeriksaan tumbuh
kembang
• Pemeriksaan fisik
uretra eksterna berada di
bagian permukaan ventral
penis , testis terbungkus
dalam skrotum, terdapat
bercak merah sekitar
genitalia
• Pemeriksaan Penunjang
– Darah lengkap
– Uteroscopy
– Cytoscopy
– USG sistem perkemihan
– Foto rontgen
– BNO – IVP karena biasanya
pada hipospadia juga disertai
dengan kelainan kongenital
ginjal
– Kultur urine (Anak-
hipospadia)
17. INTERPRETASI DATA
Diagnosa : Neonatus CB/KB/LB, BBLN, SMK/KMK/BMK
dengan hipospadia.
Dasar :
1. Lubang penis tidak terdapat diujung penis, tetapi
berada dibawah atau didasar penis.
2. Penis melengkung kebawah
3. Penis tampak seperti berkerudung, karena adanya
kelainan pada kulit depan penis.
4. Keadaan kencing yang merembes ke bawah.
18. IDENTIFIKASI DIAGNOSA
DAN MASALAH POTENSIAL
Infeksi dan obstruksi uretra.
IDENTIFIKASI KEBUTUHAN
SEGERA
Dilakukan pembedahan.
PERENCANAAN
1. Hindari sirkumsisi (Jaringan preputium mungkin
diperlukan untuk koreksi bedah selanjutnya)
2. Evaluasi radiologi sistem urinaria.
3. Perbaikan bedah biasanya dilakukan antara usia 6
sampai 12 bulan
20. EVALUASI
Setelah menjalani operasi, perawatan paska
operasi adalah tindakan yang amat sangat penting. Orang
tua harus dengan seksama memperhatikan instruksi dari
dokter bedah yang mengoperasi. Biasanya pada lubang
kencing baru (post uretroplasty) masih dilindungi dengan
kateter sampai luka betul-betul menyembuh dan dapat
dialiri oleh air kencing.
Tahapan penyembuhan biasanya kateter diatas di
non fungsikan terlebih dulu sampai seorang dokter yakin
betul bahwa hasil uretroplasty nya dapat berfungsi
dengan baik. Baru setelah itu kateter dilepas