Contoh Risalah Improvement Quality Control Circle (QCC) Manufactur - Tema "Menurunkan Lost time Mold Trouble shoot Coating Karena Wire brush upper side"
Dokumen tersebut merangkum rencana kegiatan grup untuk melakukan perbaikan proses pemeliharaan generator di pabrik. Perbaikan ini bertujuan mengurangi waktu pemeliharaan, jumlah tenaga kerja, dan biaya. Rencananya dilakukan dengan merancang gantry crane baru untuk menggantikan penggunaan scaffolding sebelumnya. Perkiraan hasil perbaikan menunjukkan pengurangan waktu pemeliharaan menjadi satu jam, tenaga kerja
Reduce Liquid Natural Gas Consumption Rate at Ladle Preheating ProcessDeanMardilan
Tim "Kabut" PT Jatim Taman Steel Mfg mengangkat tema menurunkan konsumsi gas di ladle preheater. Beberapa faktor penyebab tingginya konsumsi gas diidentifikasi, yaitu pengaturan PID yang belum terstandarisasi, jarak cup burner-ladle yang tidak terkontrol, serta lamanya proses preheating yang beragam. Rencana penanggulangan mencakup standarisasi pengaturan PID, menentukan jarak cup burner secara terukur, serta menghitung lamanya pre
Contoh Risalah Improvement Quality Control Circle (QCC) Manufactur - Tema "Menurunkan Lost time Mold Trouble shoot Coating Karena Wire brush upper side"
Dokumen tersebut merangkum rencana kegiatan grup untuk melakukan perbaikan proses pemeliharaan generator di pabrik. Perbaikan ini bertujuan mengurangi waktu pemeliharaan, jumlah tenaga kerja, dan biaya. Rencananya dilakukan dengan merancang gantry crane baru untuk menggantikan penggunaan scaffolding sebelumnya. Perkiraan hasil perbaikan menunjukkan pengurangan waktu pemeliharaan menjadi satu jam, tenaga kerja
Reduce Liquid Natural Gas Consumption Rate at Ladle Preheating ProcessDeanMardilan
Tim "Kabut" PT Jatim Taman Steel Mfg mengangkat tema menurunkan konsumsi gas di ladle preheater. Beberapa faktor penyebab tingginya konsumsi gas diidentifikasi, yaitu pengaturan PID yang belum terstandarisasi, jarak cup burner-ladle yang tidak terkontrol, serta lamanya proses preheating yang beragam. Rencana penanggulangan mencakup standarisasi pengaturan PID, menentukan jarak cup burner secara terukur, serta menghitung lamanya pre
Dokumen tersebut membahas tentang Total Productive Maintenance pada mesin Continuous Tandem Cold Mill di pabrik Cold Rolling Mill dengan menggunakan metode Overall Equipment Effectiveness. Dokumen ini menjelaskan tentang Jidoka, sarana-sarananya seperti Andon, Fixed Position Stop System, dan Pokayoke, serta sejarah dan definisi dari Jidoka.
KAIZEN adalah filosofi perbaikan berkelanjutan dari Jepang yang mendorong pengembangan dan penyempurnaan proses bisnis secara terus-menerus untuk meningkatkan kualitas, efisiensi, dan kepuasan pelanggan. Dokumen ini menjelaskan pengertian KAIZEN, prinsip-prinsipnya seperti 5S, PDCA dan DMAIC, serta penerapannya dalam standarisasi proses produksi perusahaan.
1. Presentasi menganalisis penyebab cacat mleset dan flek pada produksi printing. Faktor penyebabnya adalah mesin, manusia, metode dan measurement.
2. Upaya perbaikan yang dilakukan meliputi perbaikan mesin dan proses, pelatihan kualitas, serta peningkatan kebersihan dan pengontrolan kualitas. Namun, hasilnya belum maksimal karena proses produksi yang panjang dan evaluasi yang terlalu mepet.
Perbaikan produktivitas selangkah demi selangkah secara berkesinambungan akan memperkuat Team work di perusahaan sehingga lama kelaman menjadi budaya kerja perusahaan yang ber etos kerja sangat baik dan produkif karena dilandasi saling kerjasama ditempat kerja menuju Visi melalui misi yang dijabarkan dalam aktivitas sehari-hari perusahaan.
Dokumen tersebut membahas berbagai pendekatan untuk menjamin kualitas produk, mulai dari Quality by Inspection, Build In Quality, hingga Total Quality. Pendekatan terbaik adalah Build In Quality di mana setiap karyawan bertanggung jawab atas kualitas pekerjaannya dan melakukan inspeksi secara terus-menerus untuk mencegah cacat. Hal ini mensyaratkan disiplin dan kerja sama seluruh jaringan untuk memastikan produk berkualitas tinggi.
QCC (Quality Control Circle) adalah program perbaikan berkelanjutan yang melibatkan karyawan dalam meningkatkan kualitas, produktivitas, dan keselamatan kerja. Program ini bertujuan untuk mengembangkan diri, tim, dan perusahaan melalui pemecahan masalah secara sistematis menggunakan metode Plan-Do-Check-Act (PDCA).
Teks tersebut menjelaskan tentang metode SCW (Stop-Call-Wait) dalam sistem produksi Toyota. Metode ini digunakan oleh operator ketika menemukan kondisi abnormal untuk menghentikan proses, memanggil atasan, dan menunggu instruksi selanjutnya guna meminimalkan cacat produk dan mencegah kerusakan mesin atau kecelakaan. Metode SCW terdiri dari 3 langkah yaitu berhenti, memanggil, dan menunggu.
Model GKM 3P Gugus Kendali Mutu - sebuah contohAa Renovit
CV Mendong K Craft adalah produsen kerajinan yang mengalami kesulitan memenuhi target produksi shower box sebesar 1.120 unit per hari untuk memenuhi pesanan bulanan sebesar 28.000 unit. Rencana perbaikan meliputi modifikasi alat bantu pembuatan pola, pengeleman, dan pelipatan serta penggunaan jig untuk meningkatkan produktivitas hingga 1.608 unit per hari dan menurunkan tingkat reject menjadi 0,5%. Hal ini mengurangi kerugian perusaha
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai standarisasi kerja (standardized work) yang mencakup pengertian, tiga tipe, dan tabel-tabel standarisasi kerja seperti takt time, urutan kerja, dan stock in process standard. Dokumen juga menjelaskan hubungan standarisasi kerja dengan keselamatan, kualitas, dan produktivitas.
Line balancing merupakan proses menyeimbangkan lintasan produksi untuk mencapai target produksi dengan meminimalkan penumpukan barang dan mengidentifikasi stasiun kerja kritis. Hal ini dilakukan dengan menghitung waktu siklus, merangking operasi berdasarkan bobot posisi, membagikan elemen kerja ke stasiun, dan menghitung delay keseimbangan. Stasiun kerja 1 dan 5 diidentifikasi sebagai stasiun kritis yang perlu diperbaiki metode kerjanya.
ISO 45001:2018 merupakan standar internasional baru untuk sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja yang memperbarui OHSAS 18001. Perubahan utama meliputi struktur dan istilah yang lebih jelas, fokus pada peningkatan kinerja K3 secara proaktif, penekanan partisipasi pekerja, dan konteks organisasi yang lebih luas.
1_SMK Muh 1 Kepanjen_Media Pembelajaran Sistem Hidrolik_Presentasi.pptxSyaifulEfendiNagkMek
Media pembelajaran sistem hidrolik ini membahas tentang inovasi pembelajaran praktik sistem hidrolik di SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Inovasi ini mencakup pelatihan guru, persiapan media sebelum pembelajaran, pembuatan media sistem hidrolik, dan peningkatan pembelajaran praktik. Hasilnya, waktu pembelajaran dapat dipersingkat hingga 40 menit dan biaya operasional berkurang signif
Dokumen tersebut membahas tentang Total Productive Maintenance pada mesin Continuous Tandem Cold Mill di pabrik Cold Rolling Mill dengan menggunakan metode Overall Equipment Effectiveness. Dokumen ini menjelaskan tentang Jidoka, sarana-sarananya seperti Andon, Fixed Position Stop System, dan Pokayoke, serta sejarah dan definisi dari Jidoka.
KAIZEN adalah filosofi perbaikan berkelanjutan dari Jepang yang mendorong pengembangan dan penyempurnaan proses bisnis secara terus-menerus untuk meningkatkan kualitas, efisiensi, dan kepuasan pelanggan. Dokumen ini menjelaskan pengertian KAIZEN, prinsip-prinsipnya seperti 5S, PDCA dan DMAIC, serta penerapannya dalam standarisasi proses produksi perusahaan.
1. Presentasi menganalisis penyebab cacat mleset dan flek pada produksi printing. Faktor penyebabnya adalah mesin, manusia, metode dan measurement.
2. Upaya perbaikan yang dilakukan meliputi perbaikan mesin dan proses, pelatihan kualitas, serta peningkatan kebersihan dan pengontrolan kualitas. Namun, hasilnya belum maksimal karena proses produksi yang panjang dan evaluasi yang terlalu mepet.
Perbaikan produktivitas selangkah demi selangkah secara berkesinambungan akan memperkuat Team work di perusahaan sehingga lama kelaman menjadi budaya kerja perusahaan yang ber etos kerja sangat baik dan produkif karena dilandasi saling kerjasama ditempat kerja menuju Visi melalui misi yang dijabarkan dalam aktivitas sehari-hari perusahaan.
Dokumen tersebut membahas berbagai pendekatan untuk menjamin kualitas produk, mulai dari Quality by Inspection, Build In Quality, hingga Total Quality. Pendekatan terbaik adalah Build In Quality di mana setiap karyawan bertanggung jawab atas kualitas pekerjaannya dan melakukan inspeksi secara terus-menerus untuk mencegah cacat. Hal ini mensyaratkan disiplin dan kerja sama seluruh jaringan untuk memastikan produk berkualitas tinggi.
QCC (Quality Control Circle) adalah program perbaikan berkelanjutan yang melibatkan karyawan dalam meningkatkan kualitas, produktivitas, dan keselamatan kerja. Program ini bertujuan untuk mengembangkan diri, tim, dan perusahaan melalui pemecahan masalah secara sistematis menggunakan metode Plan-Do-Check-Act (PDCA).
Teks tersebut menjelaskan tentang metode SCW (Stop-Call-Wait) dalam sistem produksi Toyota. Metode ini digunakan oleh operator ketika menemukan kondisi abnormal untuk menghentikan proses, memanggil atasan, dan menunggu instruksi selanjutnya guna meminimalkan cacat produk dan mencegah kerusakan mesin atau kecelakaan. Metode SCW terdiri dari 3 langkah yaitu berhenti, memanggil, dan menunggu.
Model GKM 3P Gugus Kendali Mutu - sebuah contohAa Renovit
CV Mendong K Craft adalah produsen kerajinan yang mengalami kesulitan memenuhi target produksi shower box sebesar 1.120 unit per hari untuk memenuhi pesanan bulanan sebesar 28.000 unit. Rencana perbaikan meliputi modifikasi alat bantu pembuatan pola, pengeleman, dan pelipatan serta penggunaan jig untuk meningkatkan produktivitas hingga 1.608 unit per hari dan menurunkan tingkat reject menjadi 0,5%. Hal ini mengurangi kerugian perusaha
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai standarisasi kerja (standardized work) yang mencakup pengertian, tiga tipe, dan tabel-tabel standarisasi kerja seperti takt time, urutan kerja, dan stock in process standard. Dokumen juga menjelaskan hubungan standarisasi kerja dengan keselamatan, kualitas, dan produktivitas.
Line balancing merupakan proses menyeimbangkan lintasan produksi untuk mencapai target produksi dengan meminimalkan penumpukan barang dan mengidentifikasi stasiun kerja kritis. Hal ini dilakukan dengan menghitung waktu siklus, merangking operasi berdasarkan bobot posisi, membagikan elemen kerja ke stasiun, dan menghitung delay keseimbangan. Stasiun kerja 1 dan 5 diidentifikasi sebagai stasiun kritis yang perlu diperbaiki metode kerjanya.
ISO 45001:2018 merupakan standar internasional baru untuk sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja yang memperbarui OHSAS 18001. Perubahan utama meliputi struktur dan istilah yang lebih jelas, fokus pada peningkatan kinerja K3 secara proaktif, penekanan partisipasi pekerja, dan konteks organisasi yang lebih luas.
1_SMK Muh 1 Kepanjen_Media Pembelajaran Sistem Hidrolik_Presentasi.pptxSyaifulEfendiNagkMek
Media pembelajaran sistem hidrolik ini membahas tentang inovasi pembelajaran praktik sistem hidrolik di SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Inovasi ini mencakup pelatihan guru, persiapan media sebelum pembelajaran, pembuatan media sistem hidrolik, dan peningkatan pembelajaran praktik. Hasilnya, waktu pembelajaran dapat dipersingkat hingga 40 menit dan biaya operasional berkurang signif
Tes tengah semester mata kuliah akuntansi manajemen membahas konsep biaya produk, identifikasi biaya per unit, dan analisis biaya desain berdasarkan unit produksi untuk menentukan biaya variabel dan tetap serta fungsi biaya. Metode ABC juga digunakan untuk menghitung biaya overhead per unit produk.
BAHASAN MENGENAI HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS
PENGERTIAN
APA GUNANYA HPS/OE
PERLAKUAN TERHADAP HPS/OE
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENYUSUNAN HPS/OE
TEKNIK PEMBUATAN HPS/OE
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kelompok Quality Control Circle membahas perbaikan proses assembly fanshaft pada tungku furnace yang semula dilakukan secara manual menjadi menggunakan alat bantu berupa fan hoisting jig.
2. Fan hoisting jig dirancang untuk mengurangi risiko kecelakaan kerja, mempercepat proses assembly menjadi satu jam, dan mengurangi jumlah tenaga kerja menjadi dua orang.
3. U
Rab pengukuran Penetapan batas ruang Kereta Api Semarang PekalonganKunto Adji
Dokumen ini berisi rincian biaya pengukuran topografi untuk penetapan batas ruang prasarana jalur kereta api Pekalongan-Semarang sepanjang 88 km. Biaya tersebut mencakup pemasangan BM, Rumija, Rumaja; pengukuran lapangan selama 60 hari oleh geodetic engineer, surveyor, asisten surveyor, dan tenaga lokal; sewa peralatan seperti total station, GPS, mobil; serta biaya logistik seperti akomodasi, komunikasi, dan diskusi. Total biaya
Dokumen tersebut membincangkan pendekatan pembelajaran mastery yang memastikan semua murid menguasai hasil pembelajaran sebelum berpindah ke unit berikutnya. Ia menjelaskan prinsip asasnya seperti menetapkan hasil pembelajaran, penilaian, dan tindakan susulan. Dokumen ini juga mencontohkan penggunaan pendekatan ini dalam topik penghasilan projek berasaskan bahan bukan logam.
Dokumen tersebut merangkum rencana manajemen waktu dan biaya untuk pengembangan Sistem Informasi SBMPTN yang meliputi tahap perencanaan, pembuatan prototype, implementasi, pengujian, dan evaluasi sistem selama kurang lebih satu tahun dengan melibatkan beberapa tenaga kerja dan biaya sewa server cloud computing.
Similar to Heater Quenching Mesin Furnaces (QCC Presentasi) (20)
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025Redis Manik
Buku administrasi guru kelas SD adalah serangkaian dokumen dan catatan yang digunakan oleh guru untuk mengelola kegiatan pembelajaran dan administrasi kelas secara efektif. Buku-buku ini membantu guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi proses pembelajaran serta memastikan kelancaran operasional kelas. Berikut adalah beberapa jenis buku administrasi yang umumnya digunakan oleh guru kelas SD:
Buku Induk Siswa: Berisi data pribadi siswa, seperti nama, tanggal lahir, alamat, nomor induk siswa, dan informasi penting lainnya.
Buku Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP): Dokumen perencanaan yang berisi rencana kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh guru setiap hari atau setiap minggu.
Buku Program Tahunan (Prota): Dokumen yang berisi rencana kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan selama satu tahun ajaran.
Buku Program Semester (Promes): Dokumen yang berisi rencana kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan selama satu semester.
Buku Agenda Harian: Catatan harian tentang kegiatan pembelajaran yang dilakukan setiap hari, termasuk materi yang diajarkan dan kegiatan siswa.
Buku Absensi Siswa: Catatan kehadiran siswa setiap hari, termasuk alasan ketidakhadiran jika ada.
Buku Nilai: Catatan penilaian hasil belajar siswa, termasuk nilai ulangan harian, tugas, ujian tengah semester, dan ujian akhir semester.
Buku Catatan Prestasi dan Pelanggaran Siswa: Berisi catatan tentang prestasi yang diraih siswa serta pelanggaran yang dilakukan dan tindakan yang diambil.
Buku Inventaris Kelas: Catatan inventaris barang-barang yang ada di kelas, seperti peralatan belajar, alat peraga, dan buku-buku.
Buku Kas Kelas: Catatan tentang keuangan kelas, termasuk pemasukan dan pengeluaran dana kelas.
Buku Laporan Harian dan Bulanan: Laporan tentang kegiatan dan perkembangan siswa serta kondisi kelas yang dibuat setiap hari atau setiap bulan.
Buku Piket Guru: Catatan tentang tugas piket harian guru untuk mengawasi kegiatan di sekolah dan kelas.
Buku administrasi ini membantu guru dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan lebih terorganisir dan efisien, serta memudahkan dalam pelaporan dan evaluasi kegiatan pembelajaran.
0851 5645 4808 Info Lowongan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Persyaratan PKL...perusahaan704
Info Perusahaan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Pendaftaran PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Tempat PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Lokasi PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Jadwal PKL Jurusan TKJ Temanggung
2. Nama Group
Dibentuk
Kehadiran
Tema Selesai
: PANDAWA
: 08–03-2014
: 98%
: 4 tema
STRUKTUR ORGANISASI
ERI RAHADIAN
ARIYANTO
M.HUDA
HERDIAN
SANJOYODAPIKI
N
ANJAS ANAS ANAS IDA OKTA
SCHEDULE ACTIVITY : Plan
: Actual
NO 8 STEP QCC Mar 2018 Apr 2018 Mei 2018 Jun 2018
1 PEMILIHAN TEMA
2 ANALISA KONDISI YG ADA
3 MENENTUKAN PENYEBAB
4 MERENCANAKAN PERBAIKAN
5 PENANGGULANGAN
6 EVALUASI HASIL
7 STANDARISASI
8 TINDAK LANJUT
Jul 2018 Agu 2018
Profil Group QCC PANDAWA
0
25
50
75
100
SKILL & MOTIVATION
8 step ( 68% )
7 tool
( 66% )
Spirit
( 81% )
Tanoko
( 65% )
Average : 69 %
3. Step 1. Pemilihan Tema
Mempermudah Pembongkaran Heater Quenching
Memaksimalkan Pengukuran Hearth
Roller
Efisiensi Maintenancec Mesin
TFC-80 (Batchiro)
Pembuatan alat bantu
agitator
Dari 4 tema
yang di usulkan
oleh anggota
maka di
putuskan bahwa
tema no 1 yang
akan diambil
4. Step 1. Pemilihan Tema
MAINTENANCE MESIN BATCH LOST TIME
MAINTENANCE AREA HEATER PART
Mempermuda
h
Pembongkara
n Heater
Quenching
5. Step 2. Analisa Kondisi yang ada
Posisi heater Quenching di
mesin batch
Bagian Mesin Tampak Atas
Bagian mesin Tampak
Samping
Maintenance mesin TFC-80
6. Step 2. Analisa Kondisi yang ada
Tampak mesin bagian
Belakang
Tampak Mesin Bagian
Samping
Tampak Mesin Bagian
Samping
Area heater
Quenching
Posisi heater
Quenching
Posisi Quenching Heater penampakan secara Real
7. 1
2
3
4
5
Area Heater Yang
sempit
Pembongkaran Kabel
heater
Pelepasan Cover
Heater
Pembongkaran heater
Pelepasan heater dari
posisinya
Step 2. Analisa Kondisi yang Ada
Alur proes
Pembongkaran
Heater Quenching
8. Step 2. Analisa Kondisi yang Ada
Untuk saat ini pembongkaran heater quencing Membutuhkan
waktu Lama.Di karenakan Area Kerja yang sempit serta alat
yang tidak optimal
9. Step 2. Analisa Kondisi yang Ada
1.PELEPASAN KABEL
ALAT PERLU WAKTU
10 MENIT/1COVER
10X@4=40 MENIT
2.BONGKAR COVER PERLU
10 MENIT
10X@4=40 MENIT
3.PEMBONGKARAN
HEATER BUTUH 10
MENIT/1 PCS
8X10=80 MENIT
80+80=160
menit/Bongkar
Untuk satu
mesin batch
membutuhka
n waktu 320
menit
10. PROSES PEMBONGKARAN BUTUH WAKTU LAMA
KARENA RUANG HEATER YANG
SEMPIT
PEMBONGKARAN HEATER
HARUS HATI2 (Merusak bagian Heater)
TIDAK ADA SPESIAL TOOL
UNTUK MEMBONGKAR
(HARUS BUKA COVER)
Step 3. Menentukan Penyebab
12. Alat Ukur rumit
BELUM ADA METODE BARU UNTUK
PEMBONGKARAN HEATER
TIDAK ADA SPESIAL TOOL UNTUK
MEMBONGKAR HEATER
Step 3. Menentukan Penyebab
13. Biaya Sebelum Perbaikan
1.Biaya : 1 MP x (420,000-/8 jam) = IDR 52,500/jam
2,5 jam x IDR 52,500 = IDR 131,250/mesin
IDR 131,250- x 2 = IDR 262,500/project
1 tahun biaya yang harus dikeluarkan :
IDR 262,500/project x 20 = IDR 5,250,000
2.Rental alat: IDR 100,000
1 tahun biaya yang harus dikeluarkan :
IDR 100,000/project x 20 = IDR 2,000,000
3. Biaya Conditional Penggantian Heater = IDR 3,000,000
TOTAL = IDR 10,250,000/Tahun
14. DiskusiStep 4. Rencana Perbaikan
Bagaimana caranya
Mempercepat waktu
pembongkaran
heater Quencing?
Ada tidak hal yang
bisa kita lakukan
Untuk Mencari alat
ukur yang
optimal????
Coba mencari cara
Untuk mempercepat
proses pengukuran?
15. Step 4. Rencana Perbaikan
1
2
Melakukan Investigasi ke
gemba,dan mengukur jarak antara
heater dan motor agitator panjang
480 mm
Sementara panjang actual kunci
yang di pakai adalah 580mm
480-580= 100mm
Selisih 100mm
Mencari alat bantu untuk
mempermudah pembongkaran
dan pemasangan heater
16. Menganalisa
bentuk
Heater 45mm
Step 4. Rencana Perbaikan
Menganalisa
kepala heater di
ukur
diameternya
12mm
!#$%!
Ukuran
heater
Akhirnya kami tersinspirasi
dengan kunci sok yang bisa
di pergunakan dalam area
yang sempit,tetapi karena
tidak ada yang sesuai
dengan part heater
quenching jadi kami
melakukan perbaikan lagi
17. Metode ide
Perbaikan
Step 4. Rencana Perbaikan
Di karenakan tidak
ada sok yang
sama dengan
ukuran heater
maka kami
membuat desain
19. Befor After
Step 5. Perbaikan
Berikut
Gambar
sebelum dan
sesudah
pakai special
tool
20. Melaksanakan hasil perbaikanStep 5. Perbaikan
Proses melepas
Kabel
Membutuhkan
waktu 10
menit/set
Pemasangan
Alat
Proses
pembongkaran
5 menit/pcs
Proses melepas
heater
Dengan adanya
special tool jadi
menghilangi
waktu proses
pembongkaran
Alur proes Pembongkaran Heater
Quenching Setelah adanya Spesial Tool
Dengan adanya
special tool jadi
mengurangi
waktu proses
pembongkaran
21. Step 6. Evalusi Hasil Perbaikan
-Menghilangkan
waktu bongkar
cover sebanyak
40 menit
-Mempercepat
pembongkaran
heater dari 10
menit-5 menit
/pcs
BEFORE AFTER
22. Biaya Sesudah Perbaikan
1.Biaya : 1 MP x (420,000-/8 jam) = IDR 52,500/jam
1,3 jam x IDR 52,500 = IDR 68,250/mesin
IDR 68,250- x 2 = IDR 136,500/project
1 tahun biaya yang harus dikeluarkan :
IDR 136,500/project x 20 = IDR 2,730,000
2.Aset = IDR 3,200,000/ 7 tahun
= IDR 457,200 / Tahun
1 tahun biaya yang harus dikeluarkan :
= IDR 457,200
3. Biaya Conditional Penggantian Heater = IDR -
TOTAL = IDR 3.187,200/Tahun
23. MAN POWER
IDR 5.250.00
vs
RENTAL ALAT
IDR 2.000.000
ADD COST
IDR 3.000.000
BEFOR
E
AFTER
MAN POWER
IDR 2.730.000
FIX ASSET
IDR 457.200
ADD COST
0
IDR 10.250.000 IDR 3.187.200
SELAMA 1 TAHUN
COST IDR
7.062.800
COST DOWN
IDR 49.439.600
SELAMA 7 TAHUN
24. DAMPAK POSITIF TERHADAP 5 MAJOR MISSION
Safety
Proses Pembongkaran Heater lebih aman & nyaman
Quality
Possibility part cacat akibat handling dapat dihilangkan
( zerro defect )
Productivity
Reduce time Pembongkaran heater Quenching
Dari sebelumnya 5 JAM” → 2,6 Jam”
Cost
Reduce cost
Dari sebelumnya Rp 10.250.000 → Rp 3.187.200
HR Development Pembuatan ide dapat dipertahankan sesuai target
21
Step 6. Evalusi Hasil Perbaikan
Evaluasi hasil perbaikan di dapati bahwa
perbaikan cukup memenuhi standar
pembongkaran cepat,area sempit tetapi
bisa maksimal,heater kondisi bagus
25. Step 7. Standarisasi
Sudah di lakukan sosialisasi kepada semua
member
Sudah di lakukan percobaan d
gemba
Hal Approved Checked
No
7
pasang kabel heater
5
membersihkan heater
6
memasang heater dan
sebelumnya seal tife di heater
dan di oles dengan ep 5
3
memasang kunci sok di posisi
heater
4 membongkar heater quencing
Item Part Picture
1
Matikan terlebih dahulu power listrik
2
Melepas kabel Heater dengan
kunci pas no 10
INSTRUCTION JOB
Document No Issued
Document NameCARA PEMBONGKARAN HEATER QUENCING
Sudah di buatkan instruksi
kerja