Gugus kendali mutu, merupakan mekanisme formal dan dilembagakan guna mencari pemecahan persoalan dengan memberikan tekanan pada partisipasi dan kretivitas di antara SDM sebagai karyawan/pegawai baik dalam organisasi pemerintah maupun swasta. Kelompok kecil pegawai terlibat dalam suatu proses pengkajian bersama untuk menyikapinya, dan memecahkan persoalan yang berkaitan dengan pekerjaan. Setiap gugus juga bertindak sebagai mekanisme pemantau yang membantu organisasi dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan memantau kesempatan. Mekanisme tersebut meneliti lingkungan sekitarnya untuk melihat kesempatan,tidak menunggu bergerak kalau persoalan timbul, dan tidak menunggu bergerak kalau persoalan timbul,dan tidak menghentikan kegiatannya kalau persoalan telah ditemukan dan dipercahkan. Itu berarti bahwa, untuk kebaikan organisasi sebesar-besarnya, gugus kendali mutu harus bekerja terus-menerus dan tidak tergantung pada proses produksi.
Upaya untuk meingkatkan mutu dan produktivitas serta kinerja suatu satuan kerja naik dunia usaha maupun birokrasi,perlu dilaksanakan terus menerus sedemikian sehingga dapat berfungsi dan mencapai tujuan secara optimal. Sejak dahulu,terutama di Eropa dan Amerika Serikat dikembangkan konsep manajemen dan organisasi yang bertujuan menungkatkan kinerja organisasi. Antara lain dapat dikemukakan adalah konsep Max Weber tentang birokrasi. Konsep Taylor tentang Manajemen Ilmiah,Fanyol dengan empat belas prinsip,serta konsep perilaku manusia yang mengutamakan motivasi dan pendekatan demokrasi. Konsep serta prinsip organisasi dan manajemen ini, telah mampu menungkatkan efisiensi dan organisasi baik pada perusahaan, pemerintah, dan organisasi sosial. Total Quality Control (pengendalian mutu terpadu) diprakrasai oleh Dr.J.M. Juran dan Dr.E.W. deming dan dikembangkan di Jepang oleh Kaora Ishitawa dengan menerapkan Quality Control Circle (QCC) atau Gugus Kendali Mutu.
Gugus kendali mutu, merupakan mekanisme formal dan dilembagakan guna mencari pemecahan persoalan dengan memberikan tekanan pada partisipasi dan kretivitas di antara SDM sebagai karyawan/pegawai baik dalam organisasi pemerintah maupun swasta. Kelompok kecil pegawai terlibat dalam suatu proses pengkajian bersama untuk menyikapinya, dan memecahkan persoalan yang berkaitan dengan pekerjaan. Setiap gugus juga bertindak sebagai mekanisme pemantau yang membantu organisasi dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan memantau kesempatan. Mekanisme tersebut meneliti lingkungan sekitarnya untuk melihat kesempatan,tidak menunggu bergerak kalau persoalan timbul, dan tidak menunggu bergerak kalau persoalan timbul,dan tidak menghentikan kegiatannya kalau persoalan telah ditemukan dan dipercahkan. Itu berarti bahwa, untuk kebaikan organisasi sebesar-besarnya, gugus kendali mutu harus bekerja terus-menerus dan tidak tergantung pada proses produksi.
Upaya untuk meingkatkan mutu dan produktivitas serta kinerja suatu satuan kerja naik dunia usaha maupun birokrasi,perlu dilaksanakan terus menerus sedemikian sehingga dapat berfungsi dan mencapai tujuan secara optimal. Sejak dahulu,terutama di Eropa dan Amerika Serikat dikembangkan konsep manajemen dan organisasi yang bertujuan menungkatkan kinerja organisasi. Antara lain dapat dikemukakan adalah konsep Max Weber tentang birokrasi. Konsep Taylor tentang Manajemen Ilmiah,Fanyol dengan empat belas prinsip,serta konsep perilaku manusia yang mengutamakan motivasi dan pendekatan demokrasi. Konsep serta prinsip organisasi dan manajemen ini, telah mampu menungkatkan efisiensi dan organisasi baik pada perusahaan, pemerintah, dan organisasi sosial. Total Quality Control (pengendalian mutu terpadu) diprakrasai oleh Dr.J.M. Juran dan Dr.E.W. deming dan dikembangkan di Jepang oleh Kaora Ishitawa dengan menerapkan Quality Control Circle (QCC) atau Gugus Kendali Mutu.
Kebutuhan Bisnis dan Kasus Bisnis (3of3).pptxIvonneTanudjaja
Mendapat wawasan mengenai Penilaian Investasi dan Penentuan Lokasi; menjelaskan alat penilaian untuk keputusan kebijakan investasi; membuat Penilaian terhadap pilihan investasi; merekomendasi lokasi sesuai faktor-faktor yang ditentukan.
Kebutuhan Bisnis dan Kasus Bisnis (3of3).pptxIvonneTanudjaja
Mendapat wawasan mengenai Penilaian Investasi dan Penentuan Lokasi; menjelaskan alat penilaian untuk keputusan kebijakan investasi; membuat Penilaian terhadap pilihan investasi; merekomendasi lokasi sesuai faktor-faktor yang ditentukan.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
2. Struktur Group :
1. Arrif Nugroho : Fasilitator
2. Jumirah : Ketua
3. Kristiani : Sekertaris (PRODUKSI)
4. Suwartinah : Anggota (PRODUKSI)
5. Marsidah : Anggota (PRODUKSI)
6. Rukamah : Anggota (PRODUKSI)
7. Monica : Anggota (QC)
8. Komsaroh : Anggota (PRODUKSI)
9. Budi : Anggota (TEKNIK)
3. 1. Jadwal Kegiatan
2. Alur Proses
3. Langkah 1 :
a) Menetukan Thema
b) Menentukan Judul
c) Penetapan Initial Goal
4. Langkah 2 :
a) Menganalisa Penyebab Masalah
Content :
Presentasi ke-1
4. 5. Langkah 3 :
a) Menguji Penyebab Dominan
6. Langkah 4 :
a) Merencanakan Perbaikan
b) Melaksanakan Perbaikan
Content :
Presentasi ke-2
5. 7. Langkah 5 :
a) Meneliti Hasil
b) Menganalisa Dampak
8. Langkah 6 :
a) Membuat Standard Baru
9. Langkah 7 :
a) Menentukan Thema Berikutnya
Content :
Presentasi ke-2
7. RENCANA KERJA DAN REALISASI
Langkah Kegiatan
2017
Apr Mei Juni Juli Agust SEPT Juml Per
P
1
Menentukan tema
dan judul
Plan Akt
3 3
2
Menganalisa
penyebab
4 4
3
Menguji dan
menentukan
penyebab dominan 4 0
D 4
Membuat rencana
perbaikan & melaksanakan
perbaikan
4 1
C 5 Meneliti hasil
4 4
A
6
Membuat standar
baru
2 2
7
Mengumpulkan data
baru dan menentukan
rencana berikutnya 0 0
Week ke - 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Keterangan :
:
Rencana
:
Actual 21 14
17. Kesimpulan : Hasil Pengamatan
menunjukan besarnya r adalah 0,9868 >
0.714 (korelasi positif, dominan)
Kesimpulan : Hasil Pengamatan
menunjukan besarnya r adalah 0,9717 >
0.714 (korelasi positif, dominan)
Hasil pengamatan Ayak Tanpa Blower Hasil pengamatan penggunaan BC
22. 4.2.1 Perhitungan Intermediate Goal
Target Terhadap Biaya
Berdasarkan grafik tersebut diatas, SGA Resik menargetkan
meningkatkan PJO Sortir jagung sebesar 32,43 % atau 20,93
kg/orang
Data kehilangan biaya sortir dari Rp 11.921.250 turun menjadi Rp
8.871.627 sebesar 3.049.622 per 3 bln
KESIMPULAN :
Target Terhadap Peningkatan produktifitas sortir
32,43%
97,92%
97,92%
32,43%
27. Kualitas : Jumlah benda asing semakin berkurang
Cost : Biaya sortir/kg turun dari Rp 129 menjadi Rp 96,-
Delivery : Supply bahan ke produksi tidak terlambat karena stok
terpenuhi
Productivity : Produktifitas meningkat dari 64 kg/orang menjadi 86 kg/orang
Safety : Faktor-faktor teknis penanganan bahan baku jagung berdampak pada
keamanan kerja (semula petugas input ayak berada diatas ampalan bahan baku
yang tingginya 1,5 m beresiko jatuh, menjadi posisinya sekarang dapat berdiri
langsung dilantai)
Moral : Perubahan renovasi mesin sangat berdampak positif pada semangat
kerja
29. Proses Pengambilan benda asing dapat berkurang sehingga hasil sortir lebih optimal dan
standard PJO proses sortir dapat ditingkatnkan menjadi 85kg/orang
1. Menghidupkan mesin blower
2. Memasang BC
3. Memasang tampungan janggel di samping mesin ayak