Ginjal adalah organ utama yang melakukan proses ekskresi. Ginjal juga dapat memproduksi urine. Ginjal berjumlah sepasang letaknya di belakang perut, sebelah kanan dan kiri dari tulang belakang, dibawah hati dan limfa. Letak ginjal sebelah kanan sedikit lebih ke bawah dibandingkan dengan ginjal sebelah kiri, hal ini karena terdapat hati di sebelah kanan. Sistem ekskresi juga sangat berperan penting dalam menjaga homeostatis (kesetimbangan) tubuh dengan cara osmoregulasi. Osmoregulasi adalah mekanisme tubuh untuk mengatur konsentrasi bahan terlarut dalam cairan sel atau tubuh. Ginjal yang memiliki jumlah sepasang ini dilindungi oleh lapisan jaringan ikat, yaitu fasia renal (bungkus terluar), lemak perirenal, lemak pararenal (bantalan ginjal), serta kapsul fibrosa (membran halus transparan yang membungkus ginjal).
Pemakaian diuretik sebagai terapi edema telah dimulai sejak abad ke-16. HgCl2 diperkenalkan oleh Paracelcus sebagai diuretik. 1930 Swartz menemukan bahwa sulfanilamide sebagai antimikrobial dapat juga digunakan untuk mengobati edema pada pasien payah jantung, yaitu dengan meningkatkan eksresi dari Na+. Diuretik modern semakin berkembang sejak ditemukannya efek samping dari obat-obat antimikroba yang mengakibatkan perubahan komposisi dan output urine.Terkecuali spironolakton, diuretik kebanyakan berkembang secara empiris, tanpa mengetahui mekanisme sistem transpor spesifik di nephron. Diuretik adalah obat yang terbanyak diresepkan di USA, cukup efektif, namun memiliki efek samping yang banyak pula.
Diuretik berasal dari kata dioureikos yang berarti merangsang berkemih atau merangsang pengeluaran urin. Dengan kata lain diuretik ialah obat yang dapat menambah kecepatan pembentukan urin. Istilah diuresis memiliki dua pengertian, ialah menunjukkan adanya penambahan volume urin yang diproduksi dan menunjukkan jumlah pengeluaran zat-zat terlarut dan air.
Diuretik adalah suatu sediaan yang dapat meningkatkan laju urinasi dan volume air seni. Penggunaan diuretik dalam pengobatan medis dilakukan untuk menurunkan volume cairan ekstraseluler, khususnya pada penyakit yang berhubungan dengan edema dan hipertensi. Diuretik juga dilaporkan dapat dijadikan sebagai terapi sirosis hati, asites , sindrom nefritis, dan toksemia gagal ginjal. Sediaan diuretik dapat berasal dari senyawa kimia sintetik (buatan) dan alami (sumber hayati).
Materi IPA kls 9 SMP tentang sistem ekskresi pada manusia yang diberikan secara ringkas dalam bentuk power point untuk membantu guru dalam proses pembelajaran serta beberapa soal yang terkait dengan materi.
Ginjal adalah organ utama yang melakukan proses ekskresi. Ginjal juga dapat memproduksi urine. Ginjal berjumlah sepasang letaknya di belakang perut, sebelah kanan dan kiri dari tulang belakang, dibawah hati dan limfa. Letak ginjal sebelah kanan sedikit lebih ke bawah dibandingkan dengan ginjal sebelah kiri, hal ini karena terdapat hati di sebelah kanan. Sistem ekskresi juga sangat berperan penting dalam menjaga homeostatis (kesetimbangan) tubuh dengan cara osmoregulasi. Osmoregulasi adalah mekanisme tubuh untuk mengatur konsentrasi bahan terlarut dalam cairan sel atau tubuh. Ginjal yang memiliki jumlah sepasang ini dilindungi oleh lapisan jaringan ikat, yaitu fasia renal (bungkus terluar), lemak perirenal, lemak pararenal (bantalan ginjal), serta kapsul fibrosa (membran halus transparan yang membungkus ginjal).
Pemakaian diuretik sebagai terapi edema telah dimulai sejak abad ke-16. HgCl2 diperkenalkan oleh Paracelcus sebagai diuretik. 1930 Swartz menemukan bahwa sulfanilamide sebagai antimikrobial dapat juga digunakan untuk mengobati edema pada pasien payah jantung, yaitu dengan meningkatkan eksresi dari Na+. Diuretik modern semakin berkembang sejak ditemukannya efek samping dari obat-obat antimikroba yang mengakibatkan perubahan komposisi dan output urine.Terkecuali spironolakton, diuretik kebanyakan berkembang secara empiris, tanpa mengetahui mekanisme sistem transpor spesifik di nephron. Diuretik adalah obat yang terbanyak diresepkan di USA, cukup efektif, namun memiliki efek samping yang banyak pula.
Diuretik berasal dari kata dioureikos yang berarti merangsang berkemih atau merangsang pengeluaran urin. Dengan kata lain diuretik ialah obat yang dapat menambah kecepatan pembentukan urin. Istilah diuresis memiliki dua pengertian, ialah menunjukkan adanya penambahan volume urin yang diproduksi dan menunjukkan jumlah pengeluaran zat-zat terlarut dan air.
Diuretik adalah suatu sediaan yang dapat meningkatkan laju urinasi dan volume air seni. Penggunaan diuretik dalam pengobatan medis dilakukan untuk menurunkan volume cairan ekstraseluler, khususnya pada penyakit yang berhubungan dengan edema dan hipertensi. Diuretik juga dilaporkan dapat dijadikan sebagai terapi sirosis hati, asites , sindrom nefritis, dan toksemia gagal ginjal. Sediaan diuretik dapat berasal dari senyawa kimia sintetik (buatan) dan alami (sumber hayati).
Materi IPA kls 9 SMP tentang sistem ekskresi pada manusia yang diberikan secara ringkas dalam bentuk power point untuk membantu guru dalam proses pembelajaran serta beberapa soal yang terkait dengan materi.
3. STRUKTUR GINJAL
Ginjal terdiri dari tiga bagian, yaitu korteks (kulit ginjal), medulla
(sumsum ginjal), dan pelvis renal (rongga ginjal).
Korteks merupakan bagian terluar ginjal yang didalamnya terdapat
badan Malpighi
Medulla adalah bagian tengah ginjal
Bagian terdalamnya berupa rongga yang berisi urine yang disebut
pelvis renal (rongga ginjal).
Rongga ginjal merupakan tempat bermuara tubulus penampung
urine (tubulus kolektivus). Urine kemudian disalurkan ke kandung
kemih melalui ureter
5. Fungsi Ginjal
Fungsi ginjal secara umum antara lain:
a. Menyaring darah dan mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna
dalam bentuk urine
b. Mengatur konsentrasi garam dalam darah
c. Mengatur keseimbangan asam dan basa dalam tubuh
d. Mengatur keseimbangan air dalam darah
e. Membuang bahan berbahaya bagi tubuh
6. PROSES PEMBENTUKAN URINE DI DALAM
GINJALTerdiri dari 3 Tahap :
1. Filtrasi/Penyaringan Darah
Darah Ginjal (arteri renal) Glomerulus Filtrat glomerulus/urine
primer Kapsul Bowman Tubulus Ginjal
2. Reabsorpsi
Urine Primer (NaCL, asam amino, H2O, & glukosa) Tubulus Kontortus
Proksimal Filtrat Tubulus/Urine sekunder
3. Augmentasi dan Sekresi
Terjadi di Tubulus Kontortus Distal Urine Sebenarnya (H2O, garam,
urea, dan tidak mengandung protein dan gula)
7. Komposisi dan Jumlah Urine
Urine normal yang dihasilkan ginjal, 95% nya berupa air. Sisanya adalah garam-garam
mineral, terutama garam dapur, urea, dan ammonia yang merupakan sisa-sisa
pembongkaran protein. Urine berwarna kuning disebabkan oleh bilirubin, hasil
pembongkaran hemoglobin sel darah merah.
Benyak sedikitnya urine yang dikeluarkan oleh tubuh dipengaruhi oleh beberapa factor, di
antaranya’
a. Jumlah cairan yang diminum
b. Jumlah pengeluaran garam untuk kestabilan tekanan osmosis
c. Jumlah hormone antidiuretika (ADH)
9. Diabetes melitus
Penyebabnya adalah tingginya kadar gula dalam darah. Penderita mengalami gangguan proses
perubahan glukosa menjadi glikogen karena jumlah hormone insulin terlalu sedikit
10. Penyebabnya adalah pengendapan kalsium pada rongga ginjal atau kandung
kemih. Endapan kalsium muncul antara lain karena kebiasaan menahaan buang
air kecil dan kurang minum.
11. Nefritis
Infeksi pada nefron ini disebabkan oleh bakteri Streptococcus sp. Bakteri masuk ke
nefron melalui saluran pernapasan atau darah yang dibawa ke ginjal. Urine penderita
nefritis biasanya mengandung protein.
13. DIABETES INSIPIDUS
Penyakit ini ditandai dengan peningkatan volume urine karena tubuh kekurangan
hormone antidiuretika. Penyakit diabetes insipidus biasanya sering buang air kecil
SELESAI