Dokumen tersebut membahas tentang genesa endapan nikel laterit, dimulai dari proses pelapukan batuan ultrabasa yang mengandung nikel seperti harzburgit. Proses pelapukan dan pelindian menyebabkan pengkayaan nikel di zona saprolit, membentuk mineral garnierit yang kaya akan nikel. Faktor-faktor seperti iklim, vegetasi, dan topografi mempengaruhi proses pembentukan endapan nikel laterit selama jutaan t
Metode sampling pada jenis – jenis endapankusyanto Anto
Metode sampling pada berbagai jenis endapan meliputi grab sampling, bulk sampling, chip sampling, dan channel sampling. Chip dan channel sampling melibatkan pengambilan conto secara teratur dari permukaan yang memperlihatkan mineralisasi, sedangkan grab dan bulk sampling lebih acak. Faktor seperti pola endapan, tahap proyek, dan lokasi pengambilan conto mempengaruhi metode yang tepat.
Dokumen tersebut membahas tentang geoteknik tambang yang merupakan salah satu alat penting dalam perencanaan tambang. Geoteknik digunakan untuk menganalisis stabilitas lereng tambang dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti geometri lereng, struktur batuan, sifat fisik dan mekanik batuan. Analisis stabilitas lereng diperlukan untuk mencegah terjadinya kerusakan akibat longsoran yang dapat membahayakan kesel
Teks tersebut membahas analisis eksplorasi pertambangan emas. Secara umum dibahas tentang pengertian emas dan proses eksplorasi pertambangan emas, yang meliputi metode geofisika, penginderaan jauh, dan geokimia untuk menemukan deposit emas.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Genesa bahan galian membahas proses pembentukan endapan primer, sekunder, dan sedimenter serta jenis-jenis endapan tersebut seperti endapan magmatis, metasomatik kontak, hidrotermal, vulkanik, dan pegmatit.
Metode sampling pada jenis – jenis endapankusyanto Anto
Metode sampling pada berbagai jenis endapan meliputi grab sampling, bulk sampling, chip sampling, dan channel sampling. Chip dan channel sampling melibatkan pengambilan conto secara teratur dari permukaan yang memperlihatkan mineralisasi, sedangkan grab dan bulk sampling lebih acak. Faktor seperti pola endapan, tahap proyek, dan lokasi pengambilan conto mempengaruhi metode yang tepat.
Dokumen tersebut membahas tentang geoteknik tambang yang merupakan salah satu alat penting dalam perencanaan tambang. Geoteknik digunakan untuk menganalisis stabilitas lereng tambang dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti geometri lereng, struktur batuan, sifat fisik dan mekanik batuan. Analisis stabilitas lereng diperlukan untuk mencegah terjadinya kerusakan akibat longsoran yang dapat membahayakan kesel
Teks tersebut membahas analisis eksplorasi pertambangan emas. Secara umum dibahas tentang pengertian emas dan proses eksplorasi pertambangan emas, yang meliputi metode geofisika, penginderaan jauh, dan geokimia untuk menemukan deposit emas.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Genesa bahan galian membahas proses pembentukan endapan primer, sekunder, dan sedimenter serta jenis-jenis endapan tersebut seperti endapan magmatis, metasomatik kontak, hidrotermal, vulkanik, dan pegmatit.
Tahapan eksplorasi bahan galian terdiri dari beberapa tahap, mulai dari persiapan, pemetaan geologi, penyelidikan geokimia dan geofisika, pembuatan parit uji dan sumur uji, pemetaan topografi, hingga penyelidikan lebih lanjut seperti geoteknik dan lingkungan. Eksplorasi bertujuan mengetahui ukuran, bentuk, posisi, kadar, dan cadangan endapan mineral untuk analisis kelayakan
Dokumen tersebut merupakan draft bahan kuliah tentang Teknik Eksplorasi yang mencakup pengantar tentang tujuan dan materi kuliah serta metode eksplorasi yang ada. Topik utama yang dibahas antara lain proses konsentrasi bahan galian, tahapan kegiatan pertambangan termasuk eksplorasi, dan metode eksplorasi langsung dan tidak langsung seperti geologi, geofisika, dan geokimia.
Pengolahan bahan galian adalah proses di mana bahan galian diolah untuk menghasilkan produk berharga dan tidak berharga tanpa mengubah sifat fisik atau kimia, menggunakan sifat fisika dan kimia mineral. Metalurgi melibatkan proses yang mengubah sifat fisik dan kimia logam, sedangkan pengolahan bahan galian tidak.
Mangan adalah logam abu-abu kehitaman yang digunakan dalam produksi baja dan aluminium untuk meningkatkan kekuatan dan ketahanan. Mangan juga digunakan dalam industri baterai kering, energi, elektronik, keramik, kaca, dan pertanian. Di Indonesia, cadangan mangan tersebar di berbagai wilayah dan bijihnya diekstrak menggunakan penambangan terbuka maupun bawah tanah.
Dokumen ini membahas tentang sifat fisik dan mekanik batuan dalam dunia pertambangan. Sifat-sifat ini meliputi porositas, permeabilitas, densitas, rasio hampa, kuat tekan, kuat tarik, modulus elastisitas, dan rasio Poisson. Penentuan sifat-sifat ini penting untuk pengujian di laboratorium dan aplikasi di lapangan seperti perencanaan konstruksi dan pertambangan.
Dokumen tersebut membahas perkembangan konsep dan klasifikasi endapan mineral, dimulai dari klasifikasi Lindgren pada 1911 hingga modifikasi oleh Graton dan Buddington pada 1930-an. Klasifikasi tersebut didasarkan pada proses pembentukan, kedalaman, temperatur, dan komoditas logamnya."
Makalah ini membahas tentang jenis-jenis mineral logam dan proses pembentukannya serta potensi sumber daya mineral logam di Indonesia. Mineral logam terbentuk melalui proses geologi dalam waktu lama dan merupakan sumber daya tak terbarukan. Indonesia kaya akan sumber daya mineral logam seperti nikel, tembaga, emas, dan bauksit.
Dokumen tersebut membahas tentang struktur dan tekstur endapan mineral. Terdapat beberapa bentuk endapan bijih seperti tubuh bijih diskordan, konkordan, dan sebaran. Juga dibahas tekstur bijih seperti pengisian, penggantian, dan eksolusi yang dapat memberikan petunjuk tentang proses pembentukan bijih.
This document describes several Khmer cultural rites and beliefs. It discusses the rite of housewarming where a clergyman leads participants in walking around a new house and appealing to spirits to protect the homeowners. It also describes a religious rite where monks pray and scatter blessed water around a house. The document notes that these rites are meant to bring good luck and prosperity. It further explains several Khmer beliefs including respecting ancestors, codes of conduct for women, and resolving conflicts or sexual impropriety through apology rituals.
Tahapan eksplorasi bahan galian terdiri dari beberapa tahap, mulai dari persiapan, pemetaan geologi, penyelidikan geokimia dan geofisika, pembuatan parit uji dan sumur uji, pemetaan topografi, hingga penyelidikan lebih lanjut seperti geoteknik dan lingkungan. Eksplorasi bertujuan mengetahui ukuran, bentuk, posisi, kadar, dan cadangan endapan mineral untuk analisis kelayakan
Dokumen tersebut merupakan draft bahan kuliah tentang Teknik Eksplorasi yang mencakup pengantar tentang tujuan dan materi kuliah serta metode eksplorasi yang ada. Topik utama yang dibahas antara lain proses konsentrasi bahan galian, tahapan kegiatan pertambangan termasuk eksplorasi, dan metode eksplorasi langsung dan tidak langsung seperti geologi, geofisika, dan geokimia.
Pengolahan bahan galian adalah proses di mana bahan galian diolah untuk menghasilkan produk berharga dan tidak berharga tanpa mengubah sifat fisik atau kimia, menggunakan sifat fisika dan kimia mineral. Metalurgi melibatkan proses yang mengubah sifat fisik dan kimia logam, sedangkan pengolahan bahan galian tidak.
Mangan adalah logam abu-abu kehitaman yang digunakan dalam produksi baja dan aluminium untuk meningkatkan kekuatan dan ketahanan. Mangan juga digunakan dalam industri baterai kering, energi, elektronik, keramik, kaca, dan pertanian. Di Indonesia, cadangan mangan tersebar di berbagai wilayah dan bijihnya diekstrak menggunakan penambangan terbuka maupun bawah tanah.
Dokumen ini membahas tentang sifat fisik dan mekanik batuan dalam dunia pertambangan. Sifat-sifat ini meliputi porositas, permeabilitas, densitas, rasio hampa, kuat tekan, kuat tarik, modulus elastisitas, dan rasio Poisson. Penentuan sifat-sifat ini penting untuk pengujian di laboratorium dan aplikasi di lapangan seperti perencanaan konstruksi dan pertambangan.
Dokumen tersebut membahas perkembangan konsep dan klasifikasi endapan mineral, dimulai dari klasifikasi Lindgren pada 1911 hingga modifikasi oleh Graton dan Buddington pada 1930-an. Klasifikasi tersebut didasarkan pada proses pembentukan, kedalaman, temperatur, dan komoditas logamnya."
Makalah ini membahas tentang jenis-jenis mineral logam dan proses pembentukannya serta potensi sumber daya mineral logam di Indonesia. Mineral logam terbentuk melalui proses geologi dalam waktu lama dan merupakan sumber daya tak terbarukan. Indonesia kaya akan sumber daya mineral logam seperti nikel, tembaga, emas, dan bauksit.
Dokumen tersebut membahas tentang struktur dan tekstur endapan mineral. Terdapat beberapa bentuk endapan bijih seperti tubuh bijih diskordan, konkordan, dan sebaran. Juga dibahas tekstur bijih seperti pengisian, penggantian, dan eksolusi yang dapat memberikan petunjuk tentang proses pembentukan bijih.
This document describes several Khmer cultural rites and beliefs. It discusses the rite of housewarming where a clergyman leads participants in walking around a new house and appealing to spirits to protect the homeowners. It also describes a religious rite where monks pray and scatter blessed water around a house. The document notes that these rites are meant to bring good luck and prosperity. It further explains several Khmer beliefs including respecting ancestors, codes of conduct for women, and resolving conflicts or sexual impropriety through apology rituals.
This insulated picnic bag contains items for a wine and cheese picnic for two people, including two plates, napkins, wine glasses, utensils, a cutting board, knife, corkscrew, two bottles of wine, gourmet crackers, dipping cheese, cheese bar, peanut brittle, sliced sausage, caramel corn, cookies, and a spread.
This document describes the contents of a $100 Seasons Greetings gift basket intended for office parties or larger gatherings. The basket contains various snacks like gourmet crackers, pretzels, cheeses, sausage, caramel corn, shortbread cookies, chocolates, and candy as well as a bottle of Martinelli sparkling cider.
The document discusses partnerships between different entities within a city to promote the welfare and well-being of the city. It outlines five major entities - private citizens, the church, non-profits, local businesses, and city government. These entities can work together through initiatives and partnerships to address community needs like literacy programs, recreation, sanitation, and more. Effective partnerships require understanding the city and its needs as well as stewarding resources and relationships. The welfare of cities is a biblical theme and partnerships allow for proper stewardship of a city for God's glory.
The author learned a great deal from their preliminary school magazine task to their full music magazine product. For the preliminary task, they conducted little research and planning, used a low quality phone camera for images, and had basic Photoshop skills. However, for the full product the author did extensive research, used a higher quality camera, took more photos with thought for location and costume, and dramatically improved their Photoshop skills to produce higher quality, more professional images and design.
This business plan proposes selling Taiwanese drinks and biscuits in Hong Kong. It identifies strengths such as quality products and competitive pricing, but also weaknesses such as lack of brand recognition and strong competition. Threats include negative public perception of chemicals in other Taiwanese drinks and difficulty competing against established brands. The plan outlines pricing, promotional activities including advertisements and games, and staffing arrangements for morning, afternoon and night shifts.
Mountain Olive Green Comp. saw a decrease in total olive oil sales from 48,742 in 2010 to 40,553 in 2011. However, they gained two new markets in the US and UK. They faced obstacles when a village that provided daily work was closed for 3 weeks due to violence. The company is working to obtain organic certification and a new warehouse, and has future plans to improve marketing, packaging, and develop a website.
Raiza Massó Carracero is a student from Cuba who introduced herself and provided personal information such as where she is from and her hobbies. She asked if the reader had any questions for her.
Kaolin merupakan mineral lempung yang terbentuk dari proses alterasi hidrotermal atau pelapukan, dan memiliki berbagai kegunaan seperti industri kertas, keramik, karet, cat, plastik, dan fiberglass. Kaolin dapat ditemukan di beberapa daerah di Indonesia dan dieksploitasi melalui metode penambangan terbuka atau semprot dengan dilakukannya eksplorasi menggunakan metode geologi, geofisika, dan geokimia.
Jordy Verrill encontra um meteorito em seu quintal e é exposto a radiação que o transforma em uma criatura monstruosa. Sem conseguir pedir ajuda, Jordy fica isolado em sua casa enquanto seu corpo sofre mutações horríveis. Ele eventualmente morre sozinho como uma criatura deformada.
Essays on economic analysis of competition law: theory and practice (Ph.D. di...Dr Danilo Samà
Essays on economic analysis of competition law: theory and practice
Author:
Dr Danilo Samà (LUISS “Guido Carli” University, Law & Economics LAB)
Abstract:
The Ph.D. dissertation, submitted to LUISS “Guido Carli” University of Rome in fulfillment of the requirements for the Degree of Doctor of Philosophy in Economic Analysis of Competition Law (XXV cicle), is the result of a scientific research in the field of the economic analysis of competition law developed through academic experiences at the Erasmus Rotterdam University in the Netherlands, the Ghent University in Belgium, the University of Hamburg in Germany and the Toulouse School of Economics in France, as well as through professional experiences as competition economist at the Antitrust Department of Pavia & Ansaldo and the Directorate-General for Competition (DG COMP) of the European Commission.
Keywords:
antitrust, competition economics, competition law, competition policy
JEL classification:
B21; C01; K21; L00; L4
Year:
2014
Pages:
1-40
Citation:
Samà, Danilo (2014), Essays on economic analysis of competition law: theory and practice, Law & Economics LAB, LUISS “Guido Carli” University, Rome, Italy, pp. 1-40.
When meeting someone for the first time in Australia, it is customary to shake their right hand with your right hand. Eye contact is considered respectful and polite conversation excludes personal topics. Australian cuisine features seafood and meats alongside native fruits and vegetables. Traditional Australian breakfast foods include eggs and bacon while lunch may consist of sandwiches and salad. Popular cultural traditions include celebrating Christmas in the summer due to the differing seasons, and commemorating Anzac Day on April 25th to honor Australians who died in wars.
This document discusses writing a domain specific language (DSL) for data transformations using applicative functors in Scala. It introduces the concepts of Picker, Reader, and Result to parse heterogeneous data formats into a common format. Reader is defined as an applicative functor to allow combining multiple readers. Later, Reader is enhanced to take type parameters for both input and output to avoid reparsing data and support XML parsing. Type lambdas are used to make Reader work as an applicative functor.
Tugas mata kuliah perencanaan pendidkan makalah manajemen pengelolaan sekolahSylvester Saragih
Makalah ini membahas tentang manajemen pengelolaan sekolah yang mencakup 7 komponen utama yaitu manajemen kesiswaan, kurikulum, tenaga kependidikan, sarana prasarana, keuangan, lingkungan sekolah, dan layanan khusus. Makalah ini juga menjelaskan struktur organisasi sekolah dan pembagian tugas kepemimpinan.
Laterit merupakan hasil pelapukan kuat pada daerah tropis yang kaya akan kaolinit dan oksida besi serta aluminium. Laterit mengandung logam aluminium dan nikel, serta dapat mengandung emas. Pembentukan laterit dipengaruhi oleh iklim, vegetasi, struktur batuan, dan waktu pelapukan.
Makalah ini membahas tentang tembaga, mulai dari pengertian, proses pembentukan, sifat fisik dan kimia, hingga pemanfaatannya. Tembaga merupakan logam berwarna merah yang banyak digunakan dalam industri karena sifatnya sebagai konduktor panas dan listrik yang baik."
1. Nikel adalah logam berwarna putih keperak-perakan yang ditemukan dalam mineral pentlandit dan meteorit.
2. Proses pengolahan nikel meliputi crushing, pengeringan, reduksi, peleburan, pemurnian, dan granulasi.
3. Nikel digunakan untuk membuat baja tahan karat dan paduan logam.
Sumber daya alam terdiri atas sumber daya alam hayati dan non-hayati yang dapat dimanfaatkan manusia. Sumber daya alam hayati adalah makhluk hidup, sedangkan non-hayati adalah benda mati seperti mineral.
Proses pembentukan endapan nikel laterit melibatkan pelapukan batuan ultrabasa seperti peridotit akibat pengaruh iklim tropis, yang melarutkan unsur-unsur seperti nikel. Air tanah yang mengandung karbon dioksida kemudian mengangkut dan mengendapkan nikel di zona saprolit, membentuk konsentrasi nikel hingga 7% berat.
Dokumen tersebut membahas tentang unsur-unsur transisi periode ke-4 yang mencakup sifat fisik, sifat kimia, cara pembuatan, nilai ekonomis, dampak negatif dan penanggulangannya. Unsur-unsur tersebut antara lain skandium, titanium, vanadium, kromium, mangan, besi, kobalt, nikel, tembaga dan seng.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai kelimpahan 8 unsur (natrium, magnesium, aluminium, silikon, fosfor, sulfur, klor, argon) di kerak bumi beserta sifat, proses pembuatan, kegunaan, dan dampak penggunaannya. Unsur-unsur tersebut merupakan unsur yang paling melimpah di kerak bumi.
Mangan adalah logam transisi yang mudah teroksidasi, berwarna abu-abu kemerahan, dan merupakan unsur ke-12 paling melimpah di kerak bumi. Mangan dapat membentuk berbagai senyawa dengan tingkat oksidasi antara +2 hingga +7.
Dokumen tersebut membahas tentang kelimpahan berbagai unsur di alam, termasuk distribusi unsur-unsur pada kerak bumi dan yang menyusun udara, serta sifat-sifat umum logam alkali dan alkali tanah."
Batu bara terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan yang terendapkan jutaan tahun lalu di rawa-rawa. Proses pembentukannya melibatkan pembusukan, pengendapan, dekomposisi, dan tekanan geotektonik yang menghasilkan berbagai tipe batu bara tergantung lingkungan pengendapan dan waktunya. Faktor-faktor seperti jenis tumbuhan, iklim, dan struktur cekungan mempengaruhi proses pemb
Dokumen tersebut membahas tentang letak geologis dan kekayaan mineral di wilayah yang sering mengalami gempa bumi serta aktivitas vulkanik. Wilayah-wilayah tersebut diperkirakan kaya akan sumber daya mineral karena terbentuknya cekungan sedimen akibat aktivitas tektonik. Dokumen juga menjelaskan jenis-jenis mineral organik dan anorganik serta contoh sumber daya alam tambang yang dapat diperbarui dan tidak dapat diper
Makalah ini membahas tentang mineral xenotime yang merupakan sumber penting logam tanah jarang. Xenotime adalah yttrium fosfat yang mengandung sekitar 67% oksida logam tanah jarang, terutama elemen berat. Deposit xenotime ditemukan dalam bentuk deposit hidrotermal dan placer di berbagai negara seperti Australia, Brasil, Kanada, dan Cina."
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai 10 unsur transisi periode keempat beserta sifat fisika dan kimianya. Unsur-unsur tersebut adalah skandium, titanium, vanadium, kromium, mangan, besi, kobalt, nikel, tembaga, dan seng. Unsur-unsur ini umumnya berupa logam yang memiliki titik leleh dan didih tinggi, tahan korosi, dan dapat membentuk senyawa berwarna serta ion kompleks. Kebanyakan di ant
1) Dokumen tersebut membahas tentang unsur tanah jarang, termasuk karakteristik, sejarah, mulajadi, dan sumber dayanya.
2) Unsur tanah jarang terdapat dalam berbagai mineral seperti bastnaesit, monasit, dan zirkon, yang umumnya ditemukan sebagai mineral ikutan pada tambangan emas dan timah.
3) China memiliki sumber daya tanah jarang terbesar di dunia, yang berasal dari tambangan bijih besi, endapan al
1. Dokumen ini membahas peranan bijih besi dalam pembuatan baja untuk pembangunan nasional. Bijih besi diolah menjadi besi kasar di dapur tinggi, kemudian menjadi baja di dapur konversi. Baja dipakai untuk infrastruktur seperti bangunan dan transportasi.
Similar to Genesa bahan galian bijih nikel laterit (20)
Tugas Kelompk V Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon media beratDalam pencucian batubabara MK Pencucian Batubara Teknik Pertambangan Universitas Palangkaraya Kalimantan Tengah
Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...Sylvester Saragih
Dokumen tersebut membahas tentang operasi pemisahan batubara dengan bak media berat dan siklon media berat. Operasi pemisahan ini bertujuan untuk memisahkan batubara dari pengotornya dengan menggunakan medium berat seperti magnetit dan air. Siklon media berat lebih efisien dalam memisahkan partikel kecil batubara dibandingkan dengan bak media berat.
Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi dan prinsip ...Sylvester Saragih
Tugas Kelompk III TEORI PENGENDAPAN PARTIKEL UNTUK KONSENTRASI OPERASI DAN PRINSIP FISIKA PEMISAHAN MEDIA BERAT Dalam pencucian batubabara MK Pencucian Batubara Teknik Pertambangan Universitas Palangkaraya Kalimantan Tengah
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis bahan galian industri dan karakteristiknya. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa:
1. Bahan galian industri terbentuk dari proses geologi berbagai batuan seperti sedimen, gunung api, intrusi plutonik, dan endapan residu serta proses hidrotermal.
2. Jenis-jenis bahan galian industri antara lain dolomit, kalsit, fosfat, bentonit, zeolit
Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...Sylvester Saragih
Tugas Kelompk II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian batubabara MK Pencucian Batubara Teknik Pertambangan Universitas Palangkaraya Kalimantan Tengah
Dokumen tersebut memberikan definisi istilah-istilah yang sering digunakan dalam industri tambang batubara. Beberapa istilah yang dijelaskan adalah jenis-jenis batubara seperti antrasit, bitumen, dan lignit; proses-proses seperti penambangan, penggerusan, dan pencucian; serta komposisi batubara seperti kadar abu, karbon, dan belerang. Definisi-definisi tersebut berguna untuk memahami operasi tambang
Tugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambangSylvester Saragih
Dokumen tersebut membahas tentang Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH), khususnya terkait lingkungan tambang. Pasal yang mengatur tentang lingkungan tambang adalah Pasal 22 yang menyatakan bahwa setiap kegiatan tambang yang berdampak penting terhadap lingkungan hidup wajib memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...Sylvester Saragih
Dokumen tersebut membahas mengenai peralatan dan pengangkutan pada tambang bawah tanah, dimulai dari metode tambang bawah tanah, faktor yang mempengaruhi pemilihan metode, aktivitas penambangan seperti peledakan, pemuatan, pengangkutan, sistem pengangkutan, serta peralatan bor yang digunakan.
Humprey spiral adalah alat yang menggunakan gaya sentrifugal dan arus air untuk memisahkan mineral berat dari yang ringan. Ia bekerja dengan memisahkan konsentrat, produk pertengahan, dan tailing berdasarkan berat jenis partikel. Parameter kunci yang mempengaruhi kinerjanya adalah ukuran feed, laju aliran, dan kadar padatan pulp.
Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantanSylvester Saragih
Dokumen tersebut membahas tentang cekungan batubara di Pulau Kalimantan. Secara ringkas, batubara terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan melalui proses pembatubaraan. Cekungan batubara utama di Kalimantan adalah Cekungan Melawi, Cekungan Barito, dan Cekungan Kutai. Batubara di Indonesia terbentuk dari proses paleogen, neogen, dan delta.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
1. BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Endapan laterit nikel Indonesia telah diketahui sejak tahun 1937.Informasi
mengenaiendapan laterit nikel yang tertera pertama kali dalam literatur adalah
Pomalaa padatahun 1916 oleh pemerintah Belanda. Pomalaa adalah sebuah
distrik yang terletak diSulawesi Tenggara. Sejak itu, endapan-endapan laterit nikel
lainnya baru disebut-sebut,seperti Gunung Cycloops (1949) dan Pulau Waigeo (1956) di Irian
Jaya (Papua Barat),Sorowako di Sulawesi (1968), Pulau Gebe (1969), Maluku
(Tanjung Buli) dan Obi diPulau Halmahera (1969) serta Pulau Gag (1982). Pada
pertengahan kedua abad ini,melalui prospeksi yang sistematis telah ditemukan beberapa
endapan lain.
Penambangan dan pengolahan laterit nikel di Indonesia didominasi oleh PT INCO
Tbk dan PT Aneka Tambang Tbk (PT Antam). Pada saat ini PT INCO mengolah laterit nikel
untuk memproduksi nikel dalam bentuk nickel matte(Ni3S2) yang seluruh
produksinyadiekspor ke Jepang, sedangkan PT Antam mengolah laterit nikel
untuk memproduksi nikel dalam bentukferro-nickel(logam paduan FeNi),
selain itu juga mengekspor l a n g s u n g b i j i h n y a k e l u a r
n e g e r i . B e b e r a p a p e r u s a h a n l a i n y a n g m e m i l i k i
l u a s pertambangan lebih kecul di Sulawesi dan Maluku hanya melakukan penambangan
danmengekspor langsung bijih laterit nikel ke Cina untuk pembuatan nickel pig iron.
Ekspor l a n g s u n g b i j i h m e m p u n y a i n i l a i t a m b a h k e c i l d a n b e l u m
s e s u a i d e n g a n y a n g diamanatkan dalam UU nomor 4/2009.
Laterit nikel selain sebagai salah satu sumber utama nikel juga
mengandung unsur-u n s u r i k u t a n ( m i n o r ) s e p e r t i k o b a l ( C o )
y a n g t e l a h d i k e t a h u i d e n g a n b a i k keterdapatannya, dan juga
beberapa unsur minor lain yang mempunyai nilai ekonomi.Namun unsur minor
yang terkandung dalam bijih laterit belum menjadi produk yangbernilai ekonomi
tinggi disebabkan jalur proses pengolahan laterit nikel yang digunakanoleh PT INCO dan
PT Antam menggunakan jalur proses pirometalurgi dengan produkakhir masing-
2. masing berupa nickel matte dan ferronickel (FeNi). Melalui jalur prosespengolahan
laterit nikel dengan pirometalurgi, unsur minor seperti kobal (Co) dianggapsebagai unsur
pengotor yang harus dibuang menjadi terak atau dihitung setara denganunsur nikel,
sehingga unsur-unsur minor yang seharusnya bernilai ekonomi menjaditidak
ekonomis.
Pengembangan teknologi pengolahan laterit nikel melalui jalur proses
hidrometalurgiy a n g b a r u d e n g a n p e l i n d i a n a s a m b e r t e k a n a n
t i n g g i ( H P A L - high-pressure acid leaching) telah memungkinkan mengekstraksi tidak
hanya nikel tetapi juga unsur minor seperti kobal, krom, vanadium, titanium, dan
unsur minor lain yang sangat dibutuhkan oleh industri komponen elektronik
dengan perolehan hingga >90%. Jalur proses hidrometalurgi dengan HPAL
telah memberikan strategi berbeda untuk mengekstraksidan memisahkan unsur-unsur
minor berharga dari larutan pelindian.
HPAL telah merupakan teknologi yang umum dipakai untuk proyek nikel
baru secarahidrometalurgi selama 15 tahun terakhir, seperti yang telah diterapkan di tiga (3)
proyeknikel di Australia: Cawse, Murrin-Murrin, dan Bulong, dan proyek nikel di
KaledoniaBaru: Goro Nickel.
3. Genesa Bahan Galian Bijih Nikel Laterit
BAB II
PEMBAHASAN
II.1. GENESA ENDAPAN NIKEL LATERIT
1. Endapan Nikel Laterit
Endapan nikel laterit merupakan bijih yang dihasilkan dari proses pelapukan batuan
ultrabasa yang ada di atas permukaan bumi. Istilah Laterit sendiri diambil dari bahasa Latin
“later” yang berarti batubata merah, yang dikemukakan oleh M. F. Buchanan (1807), yang
digunakan sebagai bahan bangunan di Mysore, Canara dan Malabr yang merupakan wilayah
India bagian selatan. Material tersebut sangat rapuh dan mudah dipotong, tetapi apabila
terlalu lama terekspos, maka akan cepat sekali mengeras dan sangat kuat.
Smith (1992) mengemukakan bahwa laterit merupakan regolith atau tubuh batuan
yang mempunyai kandungan Fe yang tinggi dan telah mengalami pelapukan, termasuk di
dalamnya profil endapan material hasil transportasi yang masih tampak batuan asalnya.
Sebagian besar endapan laterit mempunyai kandungan logam yang tinggi dan dapat
bernilai ekonomis tinggi, sebagai contoh endapan besi, nikel, mangan dan bauksit.
Dari beberapa pengertian bahwa laterit dapat disimpulkan merupakan suatu material
dengan kandungan besi dan aluminium sekunder sebagai hasil proses pelapukan yang terjadi
pada iklim tropis dengan intensitas pelapukan tinggi. Di dalam industri pertambangan nikel
laterit atau proses yang diakibatkan oleh adanya proses lateritisasi sering disebut sebagai
nikel sekunder.
2. Ganesa Pembentukan Endapan Nikel Laterit
Proses pembentukan nikel laterit diawali dari proses pelapukan batuan ultrabasa,
dalam hal ini adalah batuan harzburgit. Batuan ini banyak mengandung olivin, piroksen,
magnesium silikat dan besi, mineral-mineral tersebut tidak stabil dan mudah mengalami
proses pelapukan.
4. Proses pelapukan dimulai pada batuan ultramafik (peridotit, dunit, serpentinit),
dimana batuan ini banyak mengandung mineral olivin, piroksen, magnesium silikat dan besi
silikat, yang pada umumnya mengandung 0,30 % nikel. Batuan tersebut sangat mudah
dipengaruhi oleh pelapukan lateritik (Boldt ,1967).
Proses laterisasi adalah proses pencucian pada mineral yang mudah larut dan silika
dari profil laterit pada lingkungan yang bersifat asam, hangat dan lembab serta membentuk
konsentrasi endapan hasil pengkayaan proses laterisasi pada unsur Fe, Cr, Al, Ni dan Co
(Rose et al., 1979 dalam Nushantara 2002).
Menurut Hasanudin, 1992, air permukaan yang mengandung CO2 dari atmosfir dan
terkayakan kembali oleh material – material organis di permukaan meresap ke bawah
permukaan tanah sampai pada zona pelindian, dimana fluktuasi air tanah berlangsung. Akibat
fluktuasi ini air tanah yang kaya CO2 akan kontak dengan zona saprolit yang masih
mengandung batuan asal dan melarutkan mineral – mineral yang tidak stabil seperti olivin /
serpentin dan piroksen. Mg, Si dan Ni akan larut dan terbawa sesuai dengan aliran air tanah
dan akan memberikan mineral – mineral baru pada proses pengendapan kembali .Endapan
besi yang bersenyawa dengan oksida akan terakumulasi dekat dengan permukaan tanah,
sedangkan magnesium, nikel dan silika akan tetap tertinggal di dalam larutan dan bergerak
turun selama suplai air yang masuk ke dalam tanah terus berlangsung. Rangkaian proses ini
merupakan proses pelapukan dan pelindihan/leaching.
Pada proses pelapukan lebih lanjut magnesium (Mg), Silika (Si), dan Nikel (Ni) akan
tertinggal di dalam larutan selama air masih bersifat asam . Tetapi jika dinetralisasi karena
adanya reaksi dengan batuan dan tanah, maka zat – zat tersebut akan cenderung mengendap
sebagai mineral hidrosilikat (Ni-magnesium hidrosilicate) yang disebut mineral garnierit
[(Ni,Mg)6Si4O10(OH)8] atau mineral pembawa Ni (Boldt, 1967).
Adanya suplai air dan saluran untuk turunnya air, dalam hal berupa kekar, maka Ni
yang terbawa oleh air turun ke bawah, lambat laun akan terkumpul di zona air sudah tidak
dapat turun lagi dan tidak dapat menembus batuan dasar(bedrock). Ikatan dari Ni yang
berasosiasi dengan Mg, SiO dan H akan membentuk mineral garnierit dengan rumus kimia
(Ni, Mg) Si4O5(OH)4. Apabila proses ini berlangsung terus menerus, maka yang akan terjadi
adalah proses pengkayaan supergen/supergen enrichment. Zona pengkayaan supergen ini
terbentuk di zona Saprolit. Dalam satu penampang vertikal profil laterit dapat juga terbentuk
5. zona pengkayaan yang lebih dari satu, hal tersebut dapat terjadi karena muka air tanah yang
selalu berubah-ubah, terutama tergantung dari perubahan musim.
Di bawah zona pengkayaan supergen terdapat zona mineralisasi primer yang tidak
terpengaruh oleh proses oksidasi maupun pelindihan, yang sering disebut sebagai zona batuan
dasar (bed rock). Biasanya berupa batuan ultramafik seperti Peridotit atau Dunit.
3. Faktor-faktor utama pembentukan bijih nikel laterit adalah :
a. Batuan asal
Merupakan syarat utama untuk terbentuknya endapan nikel laterit, macam batuan
asalnya adalah batuan ultrabasa. Dalam hal ini pada batuan ultrabasa tersebut : terdapat
elemen Ni yang paling banyak diantara batuan lainnya, mempunyai mineral-mineral yang
paling mudah lapuk atau tidak stabil, seperti olivin dan piroksin, mempunyai komponen-
komponen yang mudah larut dan memberikan lingkungan pengendapan yang baik untuk
nikel.
b. Iklim.
Adanya pergantian musim kemarau dan musim penghujan dimana terjadi kenaikan
dan penurunan permukaan air tanah juga dapat menyebabkan terjadinya proses pemisahan
dan akumulasi unsur-unsur. Perbedaan temperatur yang cukup besar akan membantu
terjadinya pelapukan mekanis, dimana akan terjadi rekahan-rekahan dalam batuan yang akan
mempermudah proses atau reaksi kimia pada batuan.
c. Reagen-reagen kimia dan vegetasi.
Yang dimaksud dengan reagen-reagen kimia adalah unsur-unsur dan senyawa-
senyawa yang membantu mempercepat proses pelapukan. Air tanah yang mengandung CO2
memegang peranan penting didalam proses pelapukan kimia. Asam-asam humus
menyebabkan dekomposisi batuan dan dapat merubah pH larutan dan erat kaitannya dengan
vegetasi daerah. Dalam hal ini, vegetasi akan mengakibatkan : penetrasi air dapat lebih dalam
6. dan lebih mudah dengan mengikuti jalur akar pohon-pohonan, akumulasi air hujan akan lebih
banyak, humus akan lebih tebal Keadaan ini merupakan suatu petunjuk, dimana hutannya
lebat pada lingkungan yang baik akan terdapat endapan nikel yang lebih tebal dengan kadar
yang lebih tinggi. Selain itu, vegetasi dapat berfungsi untuk menjaga hasil pelapukan
terhadap erosi mekanis.
d. Struktur
Yang sangat dominan adalah struktur kekar (joint) dibandingkan terhadap struktur
patahannya. Seperti diketahui, batuan beku mempunyai porositas dan permeabilitas yang
kecil sekali sehingga penetrasi air sangat sulit, maka dengan adanya rekahan-rekahan tersebut
akan lebih memudahkan masuknya air dan berarti proses pelapukan akan lebih intensif.
e. Topografi.
Setempat akan sangat mempengaruhi sirkulasi air beserta reagen-reagen lain. Untuk
daerah yang landai, maka air akan bergerak perlahan-lahan sehingga akan mempunyai
kesempatan untuk mengadakan penetrasi lebih dalam melalui rekahan-rekahan atau pori-pori
batuan. Akumulasi andapan umumnya terdapat pada daerah-daerah yang landai sampai
kemiringan sedang, hal ini menerangkan bahwa ketebalan pelapukan mengikuti bentuk
topografi. Pada daerah yang curam, secara teoritis, jumlah air yang meluncur lebih banyak
daripada air yang meresap ini dapat menyebabkan pelapukan kurang intensif.
f. Waktu
Yang cukup lama akan mengakibatkan pelapukan yang cukup intensif karena
akumulasi unsur nikel cukup tinggi.
7. 4. Profil Nikel Laterit
Gambar II.4.1 Nikel Laterit
Profil secara keseluruhan dari nikel laterit terdiri dari 5 zona gradasi sebagai berikut :
a. Iron Capping
Merupakan bagian yang paling atas dari suatu penampang laterit. Komposisinya
adalah akar tumbuhan, humus, oksida besi dan sisa-sisa organik lainnya. Warna khas adalah
coklat tua kehitaman dan bersifat gembur. Kadar nikelnya sangat rendah sehingga tidak
diambil dalam penambangan. Ketebalan lapisan tanah penutup rata-rata 0,3 s/d 6 m. berwarna
merah tua, merupakan kumpulan massa goethite dan limonite. Iron capping mempunyai
kadar besi yang tinggi tapi kadar nikel yang rendah. Terkadang terdapat mineral-mineral
hematite, chromiferous.
b. Limonite Layer
Merupakan hasil pelapukan lanjut dari batuan beku ultrabasa. Komposisinya meliputi
oksida besi yang dominan, goethit, dan magnetit. Ketebalan lapisan ini rata-rata 8-15 m.
Dalam limonit dapat dijumpai adanya akar tumbuhan, meskipun dalam persentase yang
sangat kecil. Kemunculan bongkah-bongkah batuan beku ultrabasa pada zona ini tidak
dominan atau hampir tidak ada, umumnya mineral-mineral di batuan beku basa-ultrabasa
telah terubah menjadi serpentin akibat hasil dari pelapukan yang belum tuntas. fine grained,
merah coklat atau kuning, lapisan kaya besi dari limonit soil menyelimuti seluruh area.
Lapisan ini tipis pada daerah yang terjal, dan sempat hilang karena erosi. Sebagian dari nikel
pada zona ini hadir di dalam mineral manganese oxide, lithiophorite. Terkadang terdapat
mineral talc, tremolite, chromiferous, quartz, gibsite, maghemite.
8. c. Silika Boxwork
Putih – orange chert, quartz, mengisi sepanjang fractured dan sebagian menggantikan
zona terluar dari unserpentine fragmen peridotite, sebagian mengawetkan struktur dan tekstur
dari batuan asal. Terkadang terdapat mineral opal, magnesite. Akumulasi dari garnierite-
pimelite di dalam boxwork mungkin berasal dari nikel ore yang kaya silika. Zona boxwork
jarang terdapat pada bedrock yang serpentinized.
d. Saprolite
Zona ini merupakan zona pengayaan unsur Ni. Komposisinya berupa oksida besi,
serpentin sekitar <0,4% kuarsa magnetit dan tekstur batuan asal yang masih terlihat.
Ketebalan lapisan ini berkisar 5-18 m. Kemunculan bongkah-bongkah sangat sering dan pada
rekahan-rekahan batuan asal dijumpai magnesit, serpentin, krisopras dan garnierit. Bongkah
batuan asal yang muncul pada umumnya memiliki kadar SiO2 dan MgO yang tinggi serta Ni
dan Fe yang rendah. campuran dari sisa-sisa batuan, butiran halus limonite, saprolitic rims,
vein dari endapan garnierite, nickeliferous quartz, mangan dan pada beberapa kasus terdapat
silika boxwork, bentukan dari suatu zona transisi dari limonite ke bedrock. Terkadang
terdapat mineral quartz yang mengisi rekahan, mineral-mineral primer yang terlapukkan,
chlorite. Garnierite di lapangan biasanya diidentifikasi sebagai kolloidal talc dengan lebih
atau kurang nickeliferous serpentin. Struktur dan tekstur batuan asal masih terlihat.
e. Bedrock
Bagian terbawah dari profil laterit. Tersusun atas bongkah yang lebih besar dari 75 cm
dan blok peridotit (batuan dasar) dan secara umum sudah tidak mengandung mineral
ekonomis (kadar logam sudah mendekati atau sama dengan batuan dasar). Batuan dasar
merupakan batuan asal dari nikel laterit yang umumnya merupakan batuan beku ultrabasa
yaitu harzburgit dan dunit yang pada rekahannya telah terisi oleh oksida besi 5-10%, garnierit
minor dan silika > 35%. Permeabilitas batuan dasar meningkat sebanding dengan intensitas
serpentinisasi.Zona ini terfrakturisasi kuat, kadang membuka, terisi oleh mineral garnierite
dan silika. Frakturisasi ini diperkirakan menjadi penyebab adanya root zone yaitu zona high
grade Ni, akan tetapi posisinya tersembunyi.
II.2. Manfaat Bahan Galian Nikel Laterit
Nikel digunakan untuk membuat campuran logam (non Ferros Alloy),missal alloy
nikel-besi dengan kandungan nikel antara 50-80% sisanya besi. Alloy alni yaitu campuran
9. alminium nikel dan besi,yang dalam penggunaanya sama dengan penggunaan baja
karbon,alloy Ferrid yang mengadung nikel oksida dan seng . Alloy tersebut biasanya
dimanfaatkan untuk peralatan elektronika. Disamping itu nikel digunakan untuk pelapis
logam dengan cara elekro pllating,baja tahan karat ,bahan campuran keramik .
II.3. Sistem dan Metode Penambangan dan Pengolahan
Penambangan biji nikel laterit dilakukan dengan penambangan terbuka lapisan tanah
penutup dikupas dengan bulldozer, biji digali dengan power shovel biji nikel sulfida
ditambang dengan tambang terbuka atau dengan tambang dalam tergantung dari keadaan
endapanya. alur proses pengolahan laterit nikel yang diterapkan secara komersial didasarkan
pada kandungan magnesium (Mg) dan rasio nikel-besi (Ni/Fe). Saat ini terdapat dua (2)
pilihan jalur proses ekstraksi, yaitu pirometalurgi dan hidrometalurgi. Jalur proses ekstraksi
pirometalurgi menggunakan tipe laterit nikel saprolit dengan produk nikel berupa ferro-nickel
(FeNi), nickel pig iron, dan nickel sulfide matte (nickel matte). Sedangkan proses
hidrometalurgi paling umum diterapkan untuk laterit limonit.
10. BAB III
PENUTUP
III.1. Kesimpulan
Endapan nikel laterit merupakan hasil pelapukan lanjut dari batuan ultramafik
pembawa Ni-Silikat. Umumnya terdapat pada daerah dengan iklim tropis sampai dengan
subtropis. Pengaruh iklim tropis di Indonesia mengakibatkan proses pelapukan yang intensif,
sehingga beberapa daerah di Indonesia bagian timur memiliki endapan nikel laterit. Proses
konsentrasi nikel pada endapan nikel laterit dikendalikan oleh beberapa faktor yaitu, batuan
dasar, iklim, topografi, airtanah, stabilitas mineral, mobilitas unsur, dan kondisi lingkungan
yang berpengaruh terhadap tingkat kelarutan mineral. Dengan kontrol tersebut akan
didapatkan tiga tipe laterit yaitu oksida, lempung silikat, dan hidrosilikat.
Untuk memperoleh nikel dari tipe deposit laterit terdapat beberapa jalur proses
pengolahan dan dapat diklasifikasikan seperti ditunjukkan pada Gambar 4 dan 5. Komposisi
deposit laterit nikel akan bergantung pada tipe batuan induk, iklim tempat deposit terbentuk
dan proses pelapukan. Hal ini memberikan hubungan yang spesifik antara komponen deposit
dan pilihan proses pengolahannnya disertai kendala kendalanya.
Jalur proses pengolahan laterit nikel yang diterapkan secara komersial didasarkan
pada kandungan magnesium (Mg) dan rasio nikel-besi (Ni/Fe). Saat ini terdapat dua (2)
pilihan jalur proses ekstraksi, yaitu pirometalurgi dan hidrometalurgi (Gambar 5). Jalur
proses ekstraksi pirometalurgi menggunakan tipe laterit nikel saprolit dengan produk nikel
berupa ferro-nickel (FeNi), nickel pig iron, dan nickel sulfide matte (nickel matte). Sedangkan
proses hidrometalurgi paling umum diterapkan untuk laterit limonit.
11. DAFTAR PUSTAKA
www. PILLOW LAVA.com
http://mheea-nck.blogspot.com/2010/06/genesa-nikel.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Nikel_laterit
Rose et al., 1979 dalam Nushantara 2002
referensi : Korps Asisten Geo's O5
http://mandeleyev-rapuan.blogspot.com/2012/06/nikel-laterit.html