SlideShare a Scribd company logo
M4
POINT LOAD
4.1 Tujuan Pengujian Point Load
Point load test dilakukan untuk mengukur kekuatan (strength) dari percontoh
batu secara tidak langsung di lapangan.
4.2 Landaan Teori
Semua material geologi mempunyai kemampuan untuk menahan tegasan
(stress) yang diberikan. Kemampuan ini dikatakan sebagai kekuatan material
tersebut. Kebanyakan nilai yang diukur sebagai kekuatan batuan adalah nilai
tegasan ketika batuan ini gagal menahan tegasan yang diberikan. Batuan
merupakan salah satu unsur geologi yang memegang peranan penting dalam
kehidupan. Gaya-gaya yang disebabkan oleh peristiwa geologi dapat menyebabkan
deformasi. Salah satu penyebab deformasi tersebut adalah pelapukan. Batuan yang
mengalami pelapukan akan berubah menjadi soil dengan intensitas yang berbeda-
beda. Intensitas pelapukan yang berbeda-beda tergantung pada jenis batuan yang
mengalami pelapukan tersebut. Jenis batuan tersebut dipengaruhi oleh genesa
pembentukkannya. Secara teori batuan beku memiliki intensitas pelapukan yang
lebih rendah dibandingkan batuan metamorf dan sedimen. Batuan memiliki
beberapa sifat keteknikan yang terukur dan dapat dikenali. Hal-hal yang dapat diukur
dengan diketahui dengan adanya gaya-gaya yang bekerja pada suatu batuan yang
cenderung akan menyebabkan suatu ketidak stabilan pada daerah dimana batuan
tersebut berada. Dalam prakteknya,seringkali dianggap bahwa mekanisme
keruntuhan akan terjadi pada titik-titik sepanjang daerah yang tidak stabil.Uji geser
langsung dibutuhkan untuk mengestimasi kondisi kesetimbangan batas keamanan
rata-rata sepanjang ketidakstabilan suatu batuan.Sedangkan hasil uji ketahanan
batuan akan mencerminkan tingkat kemudahan batuan untuk mengalami pelapukan.
Selain hal-hal tersebut diatas perlu juga diketahui teksturnya walaupun secara
megaskopis.
Biasanya ujicoba dilakukan memakai sampel kecil pada laboratorium.
Karakteristik batuan dapat digunakan untuk memastikan kelayakan batuan tersebut.
Karekteristik tersebut juga dapat digunakan untuk keperluan keteknikan terutama
teknik sipil, seperti pondasi suatu bangunan, pondasi jalan tol, dll atau dapat juga
dipergunakan dalam ilmu pertambangan dalam membuat besaran nilai slope dari
bench (jenjang penambangan). Untuk kepentingan tersebut kita harus mengetahui
sifat keteknikannya.Kekuatan yang diukur meliputi uniaxial compressive strength
adalah tegasan ketika batuan gagal pada kondisi kompresi, uniaxial tensile strength
adalah tegasan ketika batuan gagal pada kondisi tarikan/tension, triaxial strength
adalah tegasan ketika batuan gagal pada kondisi tertutup/confined. menempatkan
sampel dalam kondisi kompresi dan ditahan secara lateral oleh tegasan horizontal
minor.
As Hoek (1977) menunjukkan, mekanisme dari alat uji beban titik sebenarnya
menyebabkan batuan gagal dalam ketegangan. Akurasi alat uji beban titik dalam
memprediksi UCS itu tergantung pada rasio antara kekuatan UCS dan dan kekuatan
tarik. Untuk batuan yang paling rapuh ratio sekitar 10. Namun untuk mudstones
lembut dan batulempung rasionya bisa lebih dekat dengan 5. Ini menyiratkan bahwa
alat uji beban titik hasilnya mungkin harus ditafsirkan berbeda untuk batuan yang
paling lemah.
Sumber : Blog Spot 2013
Gambar 4.1
Point Load Tester
Salah satu metoda mengetahui kekuatan batuan apabila diberi kompresi
adalah memakai metoda Point load (Uji beban titik). Memakai sistem pembebanan
berupa frame pembebanan, pompa hidrolik, dan silinder penekan yang berbentuk
konus. Cara kerjanya adalah benda uji (batuan) diletakkan diantara dua konus
dalam sistem pembebanan. Menggunakan pompa hidrolik, beban ditingkatkan
sampai batuan pecah (failure). Baca besarnya tekanan saat batuan pecah (P).
Selanjutnya ukur jarak antara kedua konus. Dilanjutkan dengan penghitungan index
franklin yaitu dengan rumus :
Is =
Dimana : Is = Point Load Test Index
P = Beban maksimum hingga percontoh pecah
D2
= Jarak antara dua konus penekan
Menghitung kuat tekan yaitu dengan rumus :
= 23 x Is
Dimana : Is = Point Load Test Index
= kuat tekan batuan
4.3 Alat-alat yang digunakan
• Mesin pengujian point load test, untuk menekan percontoh yang berbentuk
silinder, balok atau bentuk tidak beraturan lainnya dari satu arah secara
menerus/ kontinu hingga perconto pecah.
• Mistar, untuk mengetahui jarak perubahan axial antara dua konsus penekan
pada alat point load.
• Dial gauge, untuk mengukur beban maksimum yang dapat diterima contoh
batuan, hingga contoh tersebut pecah.
4.4 Prosedur
• Contoh batuan yang digunakan dalam uji ini disiapkan dengan ukuran
diameter 50 mm.
• Contoh diletakkan diantara dua konsus penekan alat point load, kemudian
dongkrak hidrolik diberikan tekanan sehingga kedua ujung konsus penekan
tepat menekan permukaan contoh yang akan diuji.
• Catat ukuran mistar pengukuran pada awal kedudukan kedua konsus penekan
mulai menekan contoh.
• Pemberian tekanan dilakukan sedikit demi sedikit hingga specimen pecah.
• Pembebanan dihentikan setelah specimen mengalami pecah dan matikan alat
penekan apabila percontoh batuan sudah pecah.
• Baca jarum penunjuk pembebanan maksimal (dial gauge) yang diberikan alat
sehingga perconto pecah.
• Catat ukuran mistar pada akhir kedudukan, maka akan didapatkan nilai jarak
antara dua konsus penekan.
4.5 Data Hasil Percobaan
• Sampel 1
Diameter sampel = 6 cm
Panjang sampel = 2.96 cm
Tinggi akhir konus = 5 cm
Beban yang diberikan = 25 kg
Luas = 28.26 cm2
• Sampel 2
Diameter sampel = 6.05 cm
Panjang sampel = 2.37 cm
Tinggi akhir konus = 5.2 cm
Beban yang diberikan = 15 kg
Luas = 28.73 cm2
4.6 Pengolahan Data
σ Sampel 1 = beban/ luas
= 25/28.26
= 0.88 kg/cm2
σ Sampel 2 = beban/ luas
= 15/28.73
= 0.52 kg/cm2
Is Sampel 1 =P/D2
= 25/(5)2
= 1 kg/cm2
Is DSampel 2 =P/D2
= 15/(5.2)2
= 0.55 kg/cm2
σc Sampel 1 = 23 x Is
= 23 x 1
= 23 kg/cm2
σc DSampel 2 = 23 x Is
= 23 x 0.55
= 12.65 kg/cm2
4.7 Data Hasil Pengolahan
Sampel Is (kg/cm2
) σc (kg/cm2
) σ (kg/cm2
)
Sampel 1 1 23 0.88
Sampel 2 0.55 12.65 0.52
4.8 Analisa
Dalam percobaan ini data yang kita dapatkan berbeda antara beban sampel
1 dan beban sampel 2 walaupun penekanannya dilakukannya dengan cara yang
sama yaitu secara diameteral. Beban yang diterima oleh beban 2 > dari beban yang
diterima oleh sampel 1, hal ini terjadi kemungkinan karena adanya perbedaan
tingkat kekerasan dari kedua sampel tersebut. Sampel 1 memerlukan tekanan
dengan beban yang lebih besar agar bisa pecah sedangkan sampel 2 tidak perlu
memerlukan beban yang terlalu besar, hal ini terjadi karena sampel 1 lebih keras
daripada sampel 2. Sehingga dapat dianalisa bahwa kekerasan menentukan besar
kecilnya beban yang dapat diterima oleh suatu sampel.
4.9 Kesimpulan
Pada percobaan point load ini hal-hal yang sangat berpengaruh adalah
perbedaan sampel sehingga memungkinkan kita untuk membandingkan sampel
mana yang lebih keras dari sampel lainnya. Dapat disimpulkan data yang didapat
dari percobaan kali ini dimana sampel 1 memiliki beban 25 kg dan sampel 2 memiliki
beban 15 kg. Hal ini juga berpengaruh pada nilai Is dan σc, di mana didapat dari
sampel 1 Is= 1 kg/cm2
dan σc= 23 kg/cm2
, sedangkan sampel 2 memiliki nilai Is=
0.55 kg/cm2
dan σc= 12.65 kg/cm2
.
DAFTAR PUSTAKA
Agung, Murya, 2000, “Point Load”,
http://www.geologimekanika.com/home/pointload. Diakses tanggal 20 Maret
2014 (word, online)
Atikah, Tati, 1995, “Sifat-Sifat Penekanan Tanah”,
http://www.budairi.com/2013/02/sifat-sifat penekanan tanah.html. Diakses
tanggal 13 Maret 2014 (word, online)
Haryati, Gilang 2004, “Jenis Penekanan Tanah”,
http://www.gunapris.net/index.php?route=information/news&news_id=7.
Diakses tanggal 13 Maret 2014 (word, online)

More Related Content

What's hot

Metode penyaliran tambang
Metode penyaliran tambangMetode penyaliran tambang
Metode penyaliran tambang
Noveriady
 
Mekanika batuan 1
Mekanika batuan 1 Mekanika batuan 1
Mekanika batuan 1
Bayu Laoli
 
Komponen dan fungsi alatbor
Komponen dan fungsi alatborKomponen dan fungsi alatbor
Komponen dan fungsi alatbor
TIffani Agustasia Simorangkir
 
Eksplorasi geokimia
Eksplorasi geokimiaEksplorasi geokimia
Eksplorasi geokimia
Sastra Diharlan
 
Uji triaksial
Uji triaksialUji triaksial
Uji triaksial
yuliadiyuliadi2
 
Metode sampling pada jenis – jenis endapan
Metode sampling pada jenis – jenis endapanMetode sampling pada jenis – jenis endapan
Metode sampling pada jenis – jenis endapankusyanto Anto
 
Menentukan lokasi pemboran dan peledakan
Menentukan lokasi pemboran dan peledakanMenentukan lokasi pemboran dan peledakan
Menentukan lokasi pemboran dan peledakan
seed3d
 
GeoTek Kestabilan Lereng
GeoTek Kestabilan LerengGeoTek Kestabilan Lereng
GeoTek Kestabilan LerengAyu Kuleh Putri
 
paper underground mining
paper underground miningpaper underground mining
paper underground miningheny novi
 
Sistem Penambangan
Sistem PenambanganSistem Penambangan
Sistem Penambangan
fridolin bin stefanus
 
Praktikum Kuat geser batuan
Praktikum Kuat geser batuanPraktikum Kuat geser batuan
Praktikum Kuat geser batuan
yuliadiyuliadi2
 
Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1
Sylvester Saragih
 
Bab iii mekanika batuan
Bab iii mekanika batuanBab iii mekanika batuan
Bab iii mekanika batuanEdwin Harsiga
 
SNI Uji Kuat Geser Batuan
SNI Uji Kuat Geser BatuanSNI Uji Kuat Geser Batuan
SNI Uji Kuat Geser Batuan
yuliadiyuliadi2
 
deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen
Wahidin Zuhri
 
Tugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbuka
Tugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbukaTugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbuka
Tugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbukaSylvester Saragih
 
Kuliah genesa bahan galian
Kuliah genesa bahan galianKuliah genesa bahan galian
Kuliah genesa bahan galian
Samuel Exaudy Tondang
 
Humprey spiral
Humprey spiralHumprey spiral
Humprey spiral
Sylvester Saragih
 
Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-
Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-
Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-
feronika purba
 

What's hot (20)

Metode penyaliran tambang
Metode penyaliran tambangMetode penyaliran tambang
Metode penyaliran tambang
 
Mekanika batuan 1
Mekanika batuan 1 Mekanika batuan 1
Mekanika batuan 1
 
Komponen dan fungsi alatbor
Komponen dan fungsi alatborKomponen dan fungsi alatbor
Komponen dan fungsi alatbor
 
1.geoteknik tambang
1.geoteknik tambang1.geoteknik tambang
1.geoteknik tambang
 
Eksplorasi geokimia
Eksplorasi geokimiaEksplorasi geokimia
Eksplorasi geokimia
 
Uji triaksial
Uji triaksialUji triaksial
Uji triaksial
 
Metode sampling pada jenis – jenis endapan
Metode sampling pada jenis – jenis endapanMetode sampling pada jenis – jenis endapan
Metode sampling pada jenis – jenis endapan
 
Menentukan lokasi pemboran dan peledakan
Menentukan lokasi pemboran dan peledakanMenentukan lokasi pemboran dan peledakan
Menentukan lokasi pemboran dan peledakan
 
GeoTek Kestabilan Lereng
GeoTek Kestabilan LerengGeoTek Kestabilan Lereng
GeoTek Kestabilan Lereng
 
paper underground mining
paper underground miningpaper underground mining
paper underground mining
 
Sistem Penambangan
Sistem PenambanganSistem Penambangan
Sistem Penambangan
 
Praktikum Kuat geser batuan
Praktikum Kuat geser batuanPraktikum Kuat geser batuan
Praktikum Kuat geser batuan
 
Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1
 
Bab iii mekanika batuan
Bab iii mekanika batuanBab iii mekanika batuan
Bab iii mekanika batuan
 
SNI Uji Kuat Geser Batuan
SNI Uji Kuat Geser BatuanSNI Uji Kuat Geser Batuan
SNI Uji Kuat Geser Batuan
 
deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen
 
Tugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbuka
Tugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbukaTugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbuka
Tugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbuka
 
Kuliah genesa bahan galian
Kuliah genesa bahan galianKuliah genesa bahan galian
Kuliah genesa bahan galian
 
Humprey spiral
Humprey spiralHumprey spiral
Humprey spiral
 
Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-
Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-
Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-
 

Viewers also liked

Correction for construction Settlement
Correction for construction SettlementCorrection for construction Settlement
Correction for construction Settlement
Sanchari Halder
 
Void Ratio Correlations
Void Ratio CorrelationsVoid Ratio Correlations
Void Ratio Correlations
Ali Rehman
 
hydrometer ( flow fluid lab ) chemical Eng
hydrometer ( flow fluid lab ) chemical Eng hydrometer ( flow fluid lab ) chemical Eng
hydrometer ( flow fluid lab ) chemical Eng
Zhyar Arsalan
 
Artificial neural network ann prediction of one-dimensional consolidation
Artificial neural network  ann  prediction of one-dimensional consolidationArtificial neural network  ann  prediction of one-dimensional consolidation
Artificial neural network ann prediction of one-dimensional consolidationIAEME Publication
 
Petrographical analysis1
Petrographical analysis1Petrographical analysis1
Petrographical analysis1
Abdelrazek Elkomy
 
Mechanical analysis of soil
Mechanical analysis of soilMechanical analysis of soil
Mechanical analysis of soilCharlene Borja
 
Solution for radial consolidation
Solution for radial consolidation Solution for radial consolidation
Solution for radial consolidation
Sanchari Halder
 
Consolidation & Drainage properties
Consolidation & Drainage properties Consolidation & Drainage properties
Consolidation & Drainage properties
Sanchari Halder
 
تجربة الضغط على نقطة Point load test 2013 full copy
تجربة الضغط على نقطة Point load test 2013 full copyتجربة الضغط على نقطة Point load test 2013 full copy
تجربة الضغط على نقطة Point load test 2013 full copy
Ali A. Alzahrani
 
Micromeritics
MicromeriticsMicromeritics
Micromeritics
Amit M Gupta
 
sedimaging for soil classification
sedimaging for soil classificationsedimaging for soil classification
sedimaging for soil classification
Sudarshan Barole
 
Index property of soil
Index property of soilIndex property of soil
Index property of soil
SARASWATI PATHARIYA
 
Consolidation Properties
Consolidation PropertiesConsolidation Properties
Consolidation Properties
Sanchari Halder
 
Schmidt's Hammer Rebound Value Analysis for finding Uniaxial Compressive Stre...
Schmidt's Hammer Rebound Value Analysis for finding Uniaxial Compressive Stre...Schmidt's Hammer Rebound Value Analysis for finding Uniaxial Compressive Stre...
Schmidt's Hammer Rebound Value Analysis for finding Uniaxial Compressive Stre...
Jasmeet Singh Saluja
 
Solution of One Dimentional Consolidation
Solution of One Dimentional  ConsolidationSolution of One Dimentional  Consolidation
Solution of One Dimentional Consolidation
Sanchari Halder
 

Viewers also liked (15)

Correction for construction Settlement
Correction for construction SettlementCorrection for construction Settlement
Correction for construction Settlement
 
Void Ratio Correlations
Void Ratio CorrelationsVoid Ratio Correlations
Void Ratio Correlations
 
hydrometer ( flow fluid lab ) chemical Eng
hydrometer ( flow fluid lab ) chemical Eng hydrometer ( flow fluid lab ) chemical Eng
hydrometer ( flow fluid lab ) chemical Eng
 
Artificial neural network ann prediction of one-dimensional consolidation
Artificial neural network  ann  prediction of one-dimensional consolidationArtificial neural network  ann  prediction of one-dimensional consolidation
Artificial neural network ann prediction of one-dimensional consolidation
 
Petrographical analysis1
Petrographical analysis1Petrographical analysis1
Petrographical analysis1
 
Mechanical analysis of soil
Mechanical analysis of soilMechanical analysis of soil
Mechanical analysis of soil
 
Solution for radial consolidation
Solution for radial consolidation Solution for radial consolidation
Solution for radial consolidation
 
Consolidation & Drainage properties
Consolidation & Drainage properties Consolidation & Drainage properties
Consolidation & Drainage properties
 
تجربة الضغط على نقطة Point load test 2013 full copy
تجربة الضغط على نقطة Point load test 2013 full copyتجربة الضغط على نقطة Point load test 2013 full copy
تجربة الضغط على نقطة Point load test 2013 full copy
 
Micromeritics
MicromeriticsMicromeritics
Micromeritics
 
sedimaging for soil classification
sedimaging for soil classificationsedimaging for soil classification
sedimaging for soil classification
 
Index property of soil
Index property of soilIndex property of soil
Index property of soil
 
Consolidation Properties
Consolidation PropertiesConsolidation Properties
Consolidation Properties
 
Schmidt's Hammer Rebound Value Analysis for finding Uniaxial Compressive Stre...
Schmidt's Hammer Rebound Value Analysis for finding Uniaxial Compressive Stre...Schmidt's Hammer Rebound Value Analysis for finding Uniaxial Compressive Stre...
Schmidt's Hammer Rebound Value Analysis for finding Uniaxial Compressive Stre...
 
Solution of One Dimentional Consolidation
Solution of One Dimentional  ConsolidationSolution of One Dimentional  Consolidation
Solution of One Dimentional Consolidation
 

Similar to Point load

LAPORAN IMPAK.docx
LAPORAN IMPAK.docxLAPORAN IMPAK.docx
LAPORAN IMPAK.docx
SasKba
 
Paper kemampugaruan batuan terhadap uji kuat tekan
Paper kemampugaruan batuan terhadap uji kuat tekanPaper kemampugaruan batuan terhadap uji kuat tekan
Paper kemampugaruan batuan terhadap uji kuat tekanheny novi
 
fdokumen.com_mekanika-batuan-pengantar.ppt
fdokumen.com_mekanika-batuan-pengantar.pptfdokumen.com_mekanika-batuan-pengantar.ppt
fdokumen.com_mekanika-batuan-pengantar.ppt
zaenalabidin291918
 
uJI MEKANIKA BATUAN TRAINING SOLUSI TAMBANG INDONESIA
uJI MEKANIKA BATUAN TRAINING SOLUSI TAMBANG INDONESIAuJI MEKANIKA BATUAN TRAINING SOLUSI TAMBANG INDONESIA
uJI MEKANIKA BATUAN TRAINING SOLUSI TAMBANG INDONESIA
ichsanalfan1
 
Pengetahuan Material Kel 4.pptx
Pengetahuan Material Kel 4.pptxPengetahuan Material Kel 4.pptx
Pengetahuan Material Kel 4.pptx
FarhanHidayat32
 
Laporan pendahuluan tarik
Laporan pendahuluan tarikLaporan pendahuluan tarik
Laporan pendahuluan tarik
Badrul Qomar
 
Sifat material1
Sifat material1Sifat material1
Sifat material1
Indra Septiawan
 
Uji kuat geser langsung
Uji kuat geser langsungUji kuat geser langsung
Uji kuat geser langsung
yuliadiyuliadi2
 
Modul metalurgi-2011-2012
Modul metalurgi-2011-2012Modul metalurgi-2011-2012
Modul metalurgi-2011-2012
Feby Aulia
 
Modul1 mikael timotius kenny 2015041002
Modul1 mikael timotius kenny 2015041002Modul1 mikael timotius kenny 2015041002
Modul1 mikael timotius kenny 2015041002
Michael Kenny
 
PENGUJIAN KUAT TEKAN BEBAS.docx
PENGUJIAN KUAT TEKAN BEBAS.docxPENGUJIAN KUAT TEKAN BEBAS.docx
PENGUJIAN KUAT TEKAN BEBAS.docx
Muh. Aksal
 
Laporan awal uji impak kalih
Laporan awal uji impak kalihLaporan awal uji impak kalih
Laporan awal uji impak kalihKalih Rizki
 
Laporan pengujian bahan
Laporan pengujian bahanLaporan pengujian bahan
Laporan pengujian bahan
Tri Lestari
 
Jbptitbpp gdl-jemmigumil-30922-3-2008ta-2
Jbptitbpp gdl-jemmigumil-30922-3-2008ta-2Jbptitbpp gdl-jemmigumil-30922-3-2008ta-2
Jbptitbpp gdl-jemmigumil-30922-3-2008ta-2
Yoel Begal
 
Laporan Uji Bahan
Laporan Uji BahanLaporan Uji Bahan
Laporan Uji Bahan
tanalialayubi
 
Laporan 2
Laporan 2Laporan 2
Laporan 2
NilaDefita
 
Testing
TestingTesting
Testing
K .
 
1 b 11170163000059_laporan_modulus young dan ayunan puntir.docx
1 b 11170163000059_laporan_modulus young dan ayunan puntir.docx1 b 11170163000059_laporan_modulus young dan ayunan puntir.docx
1 b 11170163000059_laporan_modulus young dan ayunan puntir.docx
umammuhammad27
 
Bab4 mt uji tarik
Bab4 mt uji tarikBab4 mt uji tarik
Bab4 mt uji tarikkaatteell
 

Similar to Point load (20)

LAPORAN IMPAK.docx
LAPORAN IMPAK.docxLAPORAN IMPAK.docx
LAPORAN IMPAK.docx
 
Paper kemampugaruan batuan terhadap uji kuat tekan
Paper kemampugaruan batuan terhadap uji kuat tekanPaper kemampugaruan batuan terhadap uji kuat tekan
Paper kemampugaruan batuan terhadap uji kuat tekan
 
Isi makalah uji kuat tarik
Isi makalah uji kuat tarikIsi makalah uji kuat tarik
Isi makalah uji kuat tarik
 
fdokumen.com_mekanika-batuan-pengantar.ppt
fdokumen.com_mekanika-batuan-pengantar.pptfdokumen.com_mekanika-batuan-pengantar.ppt
fdokumen.com_mekanika-batuan-pengantar.ppt
 
uJI MEKANIKA BATUAN TRAINING SOLUSI TAMBANG INDONESIA
uJI MEKANIKA BATUAN TRAINING SOLUSI TAMBANG INDONESIAuJI MEKANIKA BATUAN TRAINING SOLUSI TAMBANG INDONESIA
uJI MEKANIKA BATUAN TRAINING SOLUSI TAMBANG INDONESIA
 
Pengetahuan Material Kel 4.pptx
Pengetahuan Material Kel 4.pptxPengetahuan Material Kel 4.pptx
Pengetahuan Material Kel 4.pptx
 
Laporan pendahuluan tarik
Laporan pendahuluan tarikLaporan pendahuluan tarik
Laporan pendahuluan tarik
 
Sifat material1
Sifat material1Sifat material1
Sifat material1
 
Uji kuat geser langsung
Uji kuat geser langsungUji kuat geser langsung
Uji kuat geser langsung
 
Modul metalurgi-2011-2012
Modul metalurgi-2011-2012Modul metalurgi-2011-2012
Modul metalurgi-2011-2012
 
Modul1 mikael timotius kenny 2015041002
Modul1 mikael timotius kenny 2015041002Modul1 mikael timotius kenny 2015041002
Modul1 mikael timotius kenny 2015041002
 
PENGUJIAN KUAT TEKAN BEBAS.docx
PENGUJIAN KUAT TEKAN BEBAS.docxPENGUJIAN KUAT TEKAN BEBAS.docx
PENGUJIAN KUAT TEKAN BEBAS.docx
 
Laporan awal uji impak kalih
Laporan awal uji impak kalihLaporan awal uji impak kalih
Laporan awal uji impak kalih
 
Laporan pengujian bahan
Laporan pengujian bahanLaporan pengujian bahan
Laporan pengujian bahan
 
Jbptitbpp gdl-jemmigumil-30922-3-2008ta-2
Jbptitbpp gdl-jemmigumil-30922-3-2008ta-2Jbptitbpp gdl-jemmigumil-30922-3-2008ta-2
Jbptitbpp gdl-jemmigumil-30922-3-2008ta-2
 
Laporan Uji Bahan
Laporan Uji BahanLaporan Uji Bahan
Laporan Uji Bahan
 
Laporan 2
Laporan 2Laporan 2
Laporan 2
 
Testing
TestingTesting
Testing
 
1 b 11170163000059_laporan_modulus young dan ayunan puntir.docx
1 b 11170163000059_laporan_modulus young dan ayunan puntir.docx1 b 11170163000059_laporan_modulus young dan ayunan puntir.docx
1 b 11170163000059_laporan_modulus young dan ayunan puntir.docx
 
Bab4 mt uji tarik
Bab4 mt uji tarikBab4 mt uji tarik
Bab4 mt uji tarik
 

Recently uploaded

436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
rhamset
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
indahrosantiTeknikSi
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Tsabitpattipeilohy
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
AnandhaAdkhaM1
 
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.pptMatematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
AzrilAld
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
jayakartalumajang1
 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
muhammadiswahyudi12
 
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptxPembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
muhhaekalsn
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
HADIANNAS
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
delphijean1
 

Recently uploaded (10)

436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
 
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.pptMatematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
 
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptxPembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
 

Point load

  • 1. M4 POINT LOAD 4.1 Tujuan Pengujian Point Load Point load test dilakukan untuk mengukur kekuatan (strength) dari percontoh batu secara tidak langsung di lapangan. 4.2 Landaan Teori Semua material geologi mempunyai kemampuan untuk menahan tegasan (stress) yang diberikan. Kemampuan ini dikatakan sebagai kekuatan material tersebut. Kebanyakan nilai yang diukur sebagai kekuatan batuan adalah nilai tegasan ketika batuan ini gagal menahan tegasan yang diberikan. Batuan merupakan salah satu unsur geologi yang memegang peranan penting dalam kehidupan. Gaya-gaya yang disebabkan oleh peristiwa geologi dapat menyebabkan deformasi. Salah satu penyebab deformasi tersebut adalah pelapukan. Batuan yang mengalami pelapukan akan berubah menjadi soil dengan intensitas yang berbeda- beda. Intensitas pelapukan yang berbeda-beda tergantung pada jenis batuan yang mengalami pelapukan tersebut. Jenis batuan tersebut dipengaruhi oleh genesa pembentukkannya. Secara teori batuan beku memiliki intensitas pelapukan yang lebih rendah dibandingkan batuan metamorf dan sedimen. Batuan memiliki beberapa sifat keteknikan yang terukur dan dapat dikenali. Hal-hal yang dapat diukur dengan diketahui dengan adanya gaya-gaya yang bekerja pada suatu batuan yang cenderung akan menyebabkan suatu ketidak stabilan pada daerah dimana batuan tersebut berada. Dalam prakteknya,seringkali dianggap bahwa mekanisme keruntuhan akan terjadi pada titik-titik sepanjang daerah yang tidak stabil.Uji geser langsung dibutuhkan untuk mengestimasi kondisi kesetimbangan batas keamanan rata-rata sepanjang ketidakstabilan suatu batuan.Sedangkan hasil uji ketahanan batuan akan mencerminkan tingkat kemudahan batuan untuk mengalami pelapukan.
  • 2. Selain hal-hal tersebut diatas perlu juga diketahui teksturnya walaupun secara megaskopis. Biasanya ujicoba dilakukan memakai sampel kecil pada laboratorium. Karakteristik batuan dapat digunakan untuk memastikan kelayakan batuan tersebut. Karekteristik tersebut juga dapat digunakan untuk keperluan keteknikan terutama teknik sipil, seperti pondasi suatu bangunan, pondasi jalan tol, dll atau dapat juga dipergunakan dalam ilmu pertambangan dalam membuat besaran nilai slope dari bench (jenjang penambangan). Untuk kepentingan tersebut kita harus mengetahui sifat keteknikannya.Kekuatan yang diukur meliputi uniaxial compressive strength adalah tegasan ketika batuan gagal pada kondisi kompresi, uniaxial tensile strength adalah tegasan ketika batuan gagal pada kondisi tarikan/tension, triaxial strength adalah tegasan ketika batuan gagal pada kondisi tertutup/confined. menempatkan sampel dalam kondisi kompresi dan ditahan secara lateral oleh tegasan horizontal minor. As Hoek (1977) menunjukkan, mekanisme dari alat uji beban titik sebenarnya menyebabkan batuan gagal dalam ketegangan. Akurasi alat uji beban titik dalam memprediksi UCS itu tergantung pada rasio antara kekuatan UCS dan dan kekuatan tarik. Untuk batuan yang paling rapuh ratio sekitar 10. Namun untuk mudstones lembut dan batulempung rasionya bisa lebih dekat dengan 5. Ini menyiratkan bahwa alat uji beban titik hasilnya mungkin harus ditafsirkan berbeda untuk batuan yang paling lemah. Sumber : Blog Spot 2013 Gambar 4.1 Point Load Tester
  • 3. Salah satu metoda mengetahui kekuatan batuan apabila diberi kompresi adalah memakai metoda Point load (Uji beban titik). Memakai sistem pembebanan berupa frame pembebanan, pompa hidrolik, dan silinder penekan yang berbentuk konus. Cara kerjanya adalah benda uji (batuan) diletakkan diantara dua konus dalam sistem pembebanan. Menggunakan pompa hidrolik, beban ditingkatkan sampai batuan pecah (failure). Baca besarnya tekanan saat batuan pecah (P). Selanjutnya ukur jarak antara kedua konus. Dilanjutkan dengan penghitungan index franklin yaitu dengan rumus : Is = Dimana : Is = Point Load Test Index P = Beban maksimum hingga percontoh pecah D2 = Jarak antara dua konus penekan Menghitung kuat tekan yaitu dengan rumus : = 23 x Is Dimana : Is = Point Load Test Index = kuat tekan batuan 4.3 Alat-alat yang digunakan • Mesin pengujian point load test, untuk menekan percontoh yang berbentuk silinder, balok atau bentuk tidak beraturan lainnya dari satu arah secara menerus/ kontinu hingga perconto pecah. • Mistar, untuk mengetahui jarak perubahan axial antara dua konsus penekan pada alat point load.
  • 4. • Dial gauge, untuk mengukur beban maksimum yang dapat diterima contoh batuan, hingga contoh tersebut pecah. 4.4 Prosedur • Contoh batuan yang digunakan dalam uji ini disiapkan dengan ukuran diameter 50 mm. • Contoh diletakkan diantara dua konsus penekan alat point load, kemudian dongkrak hidrolik diberikan tekanan sehingga kedua ujung konsus penekan tepat menekan permukaan contoh yang akan diuji. • Catat ukuran mistar pengukuran pada awal kedudukan kedua konsus penekan mulai menekan contoh. • Pemberian tekanan dilakukan sedikit demi sedikit hingga specimen pecah. • Pembebanan dihentikan setelah specimen mengalami pecah dan matikan alat penekan apabila percontoh batuan sudah pecah. • Baca jarum penunjuk pembebanan maksimal (dial gauge) yang diberikan alat sehingga perconto pecah. • Catat ukuran mistar pada akhir kedudukan, maka akan didapatkan nilai jarak antara dua konsus penekan. 4.5 Data Hasil Percobaan • Sampel 1 Diameter sampel = 6 cm Panjang sampel = 2.96 cm Tinggi akhir konus = 5 cm Beban yang diberikan = 25 kg Luas = 28.26 cm2 • Sampel 2 Diameter sampel = 6.05 cm Panjang sampel = 2.37 cm Tinggi akhir konus = 5.2 cm
  • 5. Beban yang diberikan = 15 kg Luas = 28.73 cm2 4.6 Pengolahan Data σ Sampel 1 = beban/ luas = 25/28.26 = 0.88 kg/cm2 σ Sampel 2 = beban/ luas = 15/28.73 = 0.52 kg/cm2 Is Sampel 1 =P/D2 = 25/(5)2 = 1 kg/cm2 Is DSampel 2 =P/D2 = 15/(5.2)2 = 0.55 kg/cm2 σc Sampel 1 = 23 x Is = 23 x 1 = 23 kg/cm2 σc DSampel 2 = 23 x Is = 23 x 0.55 = 12.65 kg/cm2 4.7 Data Hasil Pengolahan Sampel Is (kg/cm2 ) σc (kg/cm2 ) σ (kg/cm2 ) Sampel 1 1 23 0.88 Sampel 2 0.55 12.65 0.52
  • 6. 4.8 Analisa Dalam percobaan ini data yang kita dapatkan berbeda antara beban sampel 1 dan beban sampel 2 walaupun penekanannya dilakukannya dengan cara yang sama yaitu secara diameteral. Beban yang diterima oleh beban 2 > dari beban yang diterima oleh sampel 1, hal ini terjadi kemungkinan karena adanya perbedaan tingkat kekerasan dari kedua sampel tersebut. Sampel 1 memerlukan tekanan dengan beban yang lebih besar agar bisa pecah sedangkan sampel 2 tidak perlu memerlukan beban yang terlalu besar, hal ini terjadi karena sampel 1 lebih keras daripada sampel 2. Sehingga dapat dianalisa bahwa kekerasan menentukan besar kecilnya beban yang dapat diterima oleh suatu sampel. 4.9 Kesimpulan Pada percobaan point load ini hal-hal yang sangat berpengaruh adalah perbedaan sampel sehingga memungkinkan kita untuk membandingkan sampel mana yang lebih keras dari sampel lainnya. Dapat disimpulkan data yang didapat dari percobaan kali ini dimana sampel 1 memiliki beban 25 kg dan sampel 2 memiliki beban 15 kg. Hal ini juga berpengaruh pada nilai Is dan σc, di mana didapat dari sampel 1 Is= 1 kg/cm2 dan σc= 23 kg/cm2 , sedangkan sampel 2 memiliki nilai Is= 0.55 kg/cm2 dan σc= 12.65 kg/cm2 .
  • 7. DAFTAR PUSTAKA Agung, Murya, 2000, “Point Load”, http://www.geologimekanika.com/home/pointload. Diakses tanggal 20 Maret 2014 (word, online) Atikah, Tati, 1995, “Sifat-Sifat Penekanan Tanah”, http://www.budairi.com/2013/02/sifat-sifat penekanan tanah.html. Diakses tanggal 13 Maret 2014 (word, online) Haryati, Gilang 2004, “Jenis Penekanan Tanah”, http://www.gunapris.net/index.php?route=information/news&news_id=7. Diakses tanggal 13 Maret 2014 (word, online)