Gawat janin merupakan kondisi yang membahayakan bagi ibu dan janin yang disebabkan oleh hipoksia. Diagnosis dapat dilakukan melalui pengenalan tanda klinis, mekoneum hijau kental, pemantauan denyut jantung janin, atau pemeriksaan pH darah janin. Penting bagi tenaga medis untuk memahami dan menangani pasien sesuai prosedur standar.
Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan dasar penanganan obstetri dan neonatal darurat yang mencakup definisi dan pengelolaan perdarahan pasca persalinan, masalah-masalah yang dapat menyebabkannya seperti atonia uteri, robekan jalan lahir, dan retensio plasenta, serta tatalaksana meliputi manajemen aktif kala III, kompresi bimanual, pengeluaran plasenta manual, penanganan robekan jalan lahir, dan pengeluaran sisa plasent
Dokumen tersebut membahas tentang kunjungan ulang antenatal care (ANC) yang bertujuan untuk memantau kesehatan ibu hamil dan janin selama kehamilan. Ia menjelaskan tentang frekuensi kunjungan ANC berdasarkan trimester kehamilan, pemeriksaan apa saja yang dilakukan pada setiap kunjungan seperti penimbangan berat badan, pengukuran tekanan darah, dan pemeriksaan fisik lainnya, serta pentingnya mer
Persalinan normal Ny. I berjalan lancar. Ia mengalami kontraksi dan pelepasan lendir sejak malam sebelumnya. Pemeriksaan menunjukkan persalinan Kala I fase laten dengan pembukaan 2 cm. Selama proses, kondisi ibu dan janin baik. Pembukaan terus bertambah hingga mencapai 10 cm malam harinya, menandakan persalinan akan segera selesai.
Dokumen tersebut membahas tentang hipertensi dalam kehamilan, yang menjelaskan pengertian, faktor risiko, patofisiologi, gejala, klasifikasi, diagnosa, komplikasi, dan penanganannya. Hipertensi dalam kehamilan dapat berupa hipertensi karena kehamilan atau hipertensi kronik, dan dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius bagi ibu dan janin.
Gawat janin merupakan kondisi yang membahayakan bagi ibu dan janin yang disebabkan oleh hipoksia. Diagnosis dapat dilakukan melalui pengenalan tanda klinis, mekoneum hijau kental, pemantauan denyut jantung janin, atau pemeriksaan pH darah janin. Penting bagi tenaga medis untuk memahami dan menangani pasien sesuai prosedur standar.
Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan dasar penanganan obstetri dan neonatal darurat yang mencakup definisi dan pengelolaan perdarahan pasca persalinan, masalah-masalah yang dapat menyebabkannya seperti atonia uteri, robekan jalan lahir, dan retensio plasenta, serta tatalaksana meliputi manajemen aktif kala III, kompresi bimanual, pengeluaran plasenta manual, penanganan robekan jalan lahir, dan pengeluaran sisa plasent
Dokumen tersebut membahas tentang kunjungan ulang antenatal care (ANC) yang bertujuan untuk memantau kesehatan ibu hamil dan janin selama kehamilan. Ia menjelaskan tentang frekuensi kunjungan ANC berdasarkan trimester kehamilan, pemeriksaan apa saja yang dilakukan pada setiap kunjungan seperti penimbangan berat badan, pengukuran tekanan darah, dan pemeriksaan fisik lainnya, serta pentingnya mer
Persalinan normal Ny. I berjalan lancar. Ia mengalami kontraksi dan pelepasan lendir sejak malam sebelumnya. Pemeriksaan menunjukkan persalinan Kala I fase laten dengan pembukaan 2 cm. Selama proses, kondisi ibu dan janin baik. Pembukaan terus bertambah hingga mencapai 10 cm malam harinya, menandakan persalinan akan segera selesai.
Dokumen tersebut membahas tentang hipertensi dalam kehamilan, yang menjelaskan pengertian, faktor risiko, patofisiologi, gejala, klasifikasi, diagnosa, komplikasi, dan penanganannya. Hipertensi dalam kehamilan dapat berupa hipertensi karena kehamilan atau hipertensi kronik, dan dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius bagi ibu dan janin.
Mekanisme persalinan normal meliputi penurunan kepala janin ke dalam panggul, fleksi kepala, putaran internal kepala, ekstensi kepala saat melalui lorong panggul, putaran eksternal setelah kelahiran kepala, dan ekspulsi untuk melahirkan tubuh bayi. Proses ini memungkinkan kelahiran bayi dengan aman melalui panggul ibu.
Solusio plasenta adalah pelepasan sebagian atau seluruh plasenta sebelum bayi lahir. Dokumen ini membahas klasifikasi, gejala, komplikasi, dan penatalaksanaan solusio plasenta berdasarkan derajat pelepasan plasenta, bentuk perdarahannya, dan tingkat gejala klinis. Solusio plasenta dapat menyebabkan perdarahan berat dan syok yang membahayakan ibu dan janin, sehingga diperlukan
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Bidan berperan penting dalam mendukung pemberian ASI dengan memastikan bayi mendapat makanan yang cukup dari payudara ibu, membantu ibu menyusui sendiri, dan mengajarkan perawatan payudara agar menyusui lancar.
Asfiksia neonatorum adalah kegagalan bernapas secara spontan dan tidak teratur pada bayi baru lahir yang menyebabkan hipoksia, hiperkapnia, dan asidosis. Penanganannya meliputi resusitasi dengan ventilasi tekanan positif dan pemberian oksigen untuk memulihkan pernapasan dan sirkulasi darah serta mencegah komplikasi seperti edema otak dan perdarahan otak.
Asuhan pada Neonatus, Bayi, dan Anak Balita Normal dan AbnormalGita Kostania
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan pada neonatus, bayi, dan anak balita normal dan abnormal yang mencakup pengkajian data, pencegahan infeksi, rawat gabung, antisipatory guidance, dan konsep bermain."
pengertian
Omfalokel adalah penonjolan dari usus atau isi perut lainnya melalui akar pusar yang hanya dilapisi oleh peritoneum (selaput perut) dan tidak dilapisi oleh kulit.
Usus terlihat dari luar melalui selaput peritoneum yang tipis dan transparan (tembus pandang).
etiologi
Menurut Rosa M. Scharin (2004), etiologi omfalokel yang telah dipostulatkan adalah
Kegagalan kembalinya usus ke dalam abdomen dalam 10-12 minggu
yaitu kegagalan lipatan mesodermal bagian lateral untuk berpindah ke bagian tengah dan menetapnya the body stalk selama gestasi 12 minggu.
Faktor resiko tinggi yang berhubungan dengan omfalokel adalah resiko tinggi kehamilan seperti
Infeksi dan penyakit pada ibu
Penggunaan obat-obatan berbahaya, merokok,
Kelainan genetik
Defesiensi asam folat
Hipoksia
Salisil dapat menyebabkan defek pada dinding abdomen.
Asupan gizi yang tak seimbang
Unsur polutan logam berat dan radioaktif yang masuk ke dalam tubuh ibu hamil.
Patofisiologi
Selama perkembangan embrio,
kelemahan dalam dinding abdomen
herniasi pada isi usus pada salah satu sisi umbilicus (kanan)
organ visera abdomen keluar dari kapasitas abdomen dan tidak tertutup oleh kantong
malrotasi dan menurun nya kapasitas abdomen
Usus sebagian besar bekembang di luar rongga abdomen janin
usia 10 minggu seharusnya usus dari extra peritoneum akan masuk ke rongga perut
Bila terhambat maka.
akan terjadi kantong di pangkal umbilikus yang berisi usus, lambung kadang hati
. Dindingnya tipis terdiri dari lapisan peritoneum dan lapisan amnion
gejala
Jika lubangnya kecil, mungkin hanya usus yang menonjol
jika lubangnya besar, hati juga bisa menonjol melalui lubang tersebut
Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Laboratorium
Prenatal, ultrasound
Pemeriksaan radiology
Echocardiography fetus
komplikasi
Komplikasi dini: infeksi pada kantong yang mudah terjadi pada permukaan yang telanjang.
Kekurangan nutrisi
terjadi sepsis jika nutrisi kurang dan pemasangan ventilator yang lama
Nekrosis: kematian sel sebagai akibat dari adanya kerusakan sel akut atau trauma dan berpotensi terjadi peradangan.
Kelainan kongenital dinding perut
penatalaksanaan
terapi
medis
keperawatan
Dokumen tersebut membahas tentang infeksi pada neonatus. Infeksi neonatus dapat terjadi pada 1-18 per 1000 kelahiran, tergantung negara berkembang atau berkembang. Gejala infeksi neonatus dapat berupa demam, letargi, dan gangguan pernapasan. Diagnosis didasarkan pada riwayat ibu dan bayi, gejala klinis, pemeriksaan laboratorium seperti jumlah leukosit, dan hasil kultur darah. Penatalaksanaan meliputi
58 langkah asuhan persalinan normal (apn) 2013chantieq
Dokumen tersebut merupakan ringkasan 58 langkah asuhan persalinan normal (APN) yang mencakup tahapan persiapan, proses persalinan, penanganan bayi baru lahir, dan penatalaksanaan pascapersalinan. Langkah-langkah tersebut diambil dari pedoman pelatihan klinik APN yang diterbitkan Departemen Kesehatan RI tahun 2008.
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...Operator Warnet Vast Raha
1. Ibu M berusia 21 tahun sedang hamil 20 minggu dan keadaannya baik. 2. Ibu menerima penjelasan tentang keadaannya saat ini, nutrisi yang dibutuhkan, dan tanda-tanda bahaya selama kehamilan. 3. Ibu akan melakukan kontrol berikutnya minggu depan.
Dokumen tersebut merangkum program tindak lanjut masa nifas normal yang meliputi jadwal kunjungan rumah untuk ibu dan bayi, asuhan lanjutan masa nifas di rumah, intervensi yang dilakukan selama dan sesudah kunjungan rumah, serta penyuluhan yang diberikan kepada ibu nifas mengenai gizi, kebersihan, istirahat, pemberian ASI, latihan nifas, hubungan suami istri, keluarga berencana, dan tanda-
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada ibu dengan kasus preeklamsia. Preeklamsia merupakan keadaan kehamilan dimana terdapat tekanan darah tinggi beserta proteinuria. Dokumen menjelaskan definisi, patofisiologi, diagnosa, dan penatalaksanaan preeklamsia. Diberikan pula contoh kasus preeklamsia beserta analisis data keperawatan yang mencakup diagnosis dan rencana tindakan.
Mekanisme persalinan normal meliputi penurunan kepala janin ke dalam panggul, fleksi kepala, putaran internal kepala, ekstensi kepala saat melalui lorong panggul, putaran eksternal setelah kelahiran kepala, dan ekspulsi untuk melahirkan tubuh bayi. Proses ini memungkinkan kelahiran bayi dengan aman melalui panggul ibu.
Solusio plasenta adalah pelepasan sebagian atau seluruh plasenta sebelum bayi lahir. Dokumen ini membahas klasifikasi, gejala, komplikasi, dan penatalaksanaan solusio plasenta berdasarkan derajat pelepasan plasenta, bentuk perdarahannya, dan tingkat gejala klinis. Solusio plasenta dapat menyebabkan perdarahan berat dan syok yang membahayakan ibu dan janin, sehingga diperlukan
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Bidan berperan penting dalam mendukung pemberian ASI dengan memastikan bayi mendapat makanan yang cukup dari payudara ibu, membantu ibu menyusui sendiri, dan mengajarkan perawatan payudara agar menyusui lancar.
Asfiksia neonatorum adalah kegagalan bernapas secara spontan dan tidak teratur pada bayi baru lahir yang menyebabkan hipoksia, hiperkapnia, dan asidosis. Penanganannya meliputi resusitasi dengan ventilasi tekanan positif dan pemberian oksigen untuk memulihkan pernapasan dan sirkulasi darah serta mencegah komplikasi seperti edema otak dan perdarahan otak.
Asuhan pada Neonatus, Bayi, dan Anak Balita Normal dan AbnormalGita Kostania
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan pada neonatus, bayi, dan anak balita normal dan abnormal yang mencakup pengkajian data, pencegahan infeksi, rawat gabung, antisipatory guidance, dan konsep bermain."
pengertian
Omfalokel adalah penonjolan dari usus atau isi perut lainnya melalui akar pusar yang hanya dilapisi oleh peritoneum (selaput perut) dan tidak dilapisi oleh kulit.
Usus terlihat dari luar melalui selaput peritoneum yang tipis dan transparan (tembus pandang).
etiologi
Menurut Rosa M. Scharin (2004), etiologi omfalokel yang telah dipostulatkan adalah
Kegagalan kembalinya usus ke dalam abdomen dalam 10-12 minggu
yaitu kegagalan lipatan mesodermal bagian lateral untuk berpindah ke bagian tengah dan menetapnya the body stalk selama gestasi 12 minggu.
Faktor resiko tinggi yang berhubungan dengan omfalokel adalah resiko tinggi kehamilan seperti
Infeksi dan penyakit pada ibu
Penggunaan obat-obatan berbahaya, merokok,
Kelainan genetik
Defesiensi asam folat
Hipoksia
Salisil dapat menyebabkan defek pada dinding abdomen.
Asupan gizi yang tak seimbang
Unsur polutan logam berat dan radioaktif yang masuk ke dalam tubuh ibu hamil.
Patofisiologi
Selama perkembangan embrio,
kelemahan dalam dinding abdomen
herniasi pada isi usus pada salah satu sisi umbilicus (kanan)
organ visera abdomen keluar dari kapasitas abdomen dan tidak tertutup oleh kantong
malrotasi dan menurun nya kapasitas abdomen
Usus sebagian besar bekembang di luar rongga abdomen janin
usia 10 minggu seharusnya usus dari extra peritoneum akan masuk ke rongga perut
Bila terhambat maka.
akan terjadi kantong di pangkal umbilikus yang berisi usus, lambung kadang hati
. Dindingnya tipis terdiri dari lapisan peritoneum dan lapisan amnion
gejala
Jika lubangnya kecil, mungkin hanya usus yang menonjol
jika lubangnya besar, hati juga bisa menonjol melalui lubang tersebut
Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Laboratorium
Prenatal, ultrasound
Pemeriksaan radiology
Echocardiography fetus
komplikasi
Komplikasi dini: infeksi pada kantong yang mudah terjadi pada permukaan yang telanjang.
Kekurangan nutrisi
terjadi sepsis jika nutrisi kurang dan pemasangan ventilator yang lama
Nekrosis: kematian sel sebagai akibat dari adanya kerusakan sel akut atau trauma dan berpotensi terjadi peradangan.
Kelainan kongenital dinding perut
penatalaksanaan
terapi
medis
keperawatan
Dokumen tersebut membahas tentang infeksi pada neonatus. Infeksi neonatus dapat terjadi pada 1-18 per 1000 kelahiran, tergantung negara berkembang atau berkembang. Gejala infeksi neonatus dapat berupa demam, letargi, dan gangguan pernapasan. Diagnosis didasarkan pada riwayat ibu dan bayi, gejala klinis, pemeriksaan laboratorium seperti jumlah leukosit, dan hasil kultur darah. Penatalaksanaan meliputi
58 langkah asuhan persalinan normal (apn) 2013chantieq
Dokumen tersebut merupakan ringkasan 58 langkah asuhan persalinan normal (APN) yang mencakup tahapan persiapan, proses persalinan, penanganan bayi baru lahir, dan penatalaksanaan pascapersalinan. Langkah-langkah tersebut diambil dari pedoman pelatihan klinik APN yang diterbitkan Departemen Kesehatan RI tahun 2008.
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...Operator Warnet Vast Raha
1. Ibu M berusia 21 tahun sedang hamil 20 minggu dan keadaannya baik. 2. Ibu menerima penjelasan tentang keadaannya saat ini, nutrisi yang dibutuhkan, dan tanda-tanda bahaya selama kehamilan. 3. Ibu akan melakukan kontrol berikutnya minggu depan.
Dokumen tersebut merangkum program tindak lanjut masa nifas normal yang meliputi jadwal kunjungan rumah untuk ibu dan bayi, asuhan lanjutan masa nifas di rumah, intervensi yang dilakukan selama dan sesudah kunjungan rumah, serta penyuluhan yang diberikan kepada ibu nifas mengenai gizi, kebersihan, istirahat, pemberian ASI, latihan nifas, hubungan suami istri, keluarga berencana, dan tanda-
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada ibu dengan kasus preeklamsia. Preeklamsia merupakan keadaan kehamilan dimana terdapat tekanan darah tinggi beserta proteinuria. Dokumen menjelaskan definisi, patofisiologi, diagnosa, dan penatalaksanaan preeklamsia. Diberikan pula contoh kasus preeklamsia beserta analisis data keperawatan yang mencakup diagnosis dan rencana tindakan.
Penyuluhan ini membahas tentang tanda-tanda bahaya pada kehamilan seperti perdarahan, keluarnya air ketuban dini, kejang, gerakan janin berkurang, demam tinggi, nyeri perut hebat, sakit kepala, muntah berkepanjangan, dan mata pucat. Tanda-tanda tersebut perlu diwaspadai karena dapat mengindikasikan kondisi medik yang membahayakan ibu dan janin.
Laporan ini membahas asuhan kebidanan komprehensif yang dilakukan penulis terhadap Ny. P di Puskesmas Balaraja, Tangerang, Banten sejak kehamilan trimester III hingga masa nifas. Laporan ini bertujuan untuk mendokumentasikan asuhan yang diberikan serta manfaatnya bagi pasien, tempat praktik, institusi pendidikan, dan penulis.
Gestational trophoblastic disease (GTD) is a spectrum of conditions that includes complete and partial hydatidiform moles, invasive moles, choriocarcinoma, and placental site trophoblastic tumors. Complete molar pregnancies are most commonly diagnosed based on vaginal bleeding and uterine enlargement greater than expected for gestational age. Ultrasound typically shows a "snowstorm" appearance of multiple small cysts, while beta-hCG levels are often highly elevated. Surgical evacuation using suction curettage is the recommended treatment, with histological examination of the products of conception to confirm the diagnosis. Follow up of beta-hCG levels is needed to monitor for persistent trophoblastic
Tanda bahaya kehamilan muda dan lanjuteriyanti2517
Tanda bahaya kehamilan muda dan lanjut meliputi berbagai gejala seperti perdarahan, mual berlebihan, nyeri perut, anemia, demam tinggi, bengkak, pecahnya air ketuban dini, perdarahan hebat, sakit kepala hebat, berkurangnya gerakan janin, dan penglihatan kabur. Gejala-gejala ini membutuhkan perhatian medis segera karena dapat mengindikasikan kondisi medik yang membahay
Dokumen tersebut membahas tentang tanda-tanda infeksi yang dapat dirasakan seperti nyeri, panas, pembengkakan, kemerahan, perubahan fungsi jaringan, dan timbulnya nanah. Tanda-tanda tersebut muncul karena respon tubuh berupa peningkatan aliran darah ke area infeksi untuk melawan patogen penyebab infeksi.
Penyakit Hashimoto adalah kondisi autoimun kronik yang menyerang kelenjar tiroid, menyebabkan kerusakan sel-sel tiroid dan defisiensi hormon tiroid. Faktor genetik dan lingkungan seperti infeksi atau iodium dapat memicu respon autoimun melawan antigen tiroid, yang mengakibatkan hipotiroidisme. Gejala hipotiroidisme dan pembesaran kelenjar tiroid dapat diobati dengan penggantian hormon tiroid secara lifelong.
Modul 4 kb2 kelas ibu (ibu hamil dan ibu balita), buku kia dan stiker p4 kpjj_kemenkes
Dokumen tersebut membahas tentang Kelas Ibu (Ibu Hamil dan Ibu Balita), Buku KIA dan Stiker P4K. Kelas Ibu adalah kegiatan belajar bersama ibu hamil atau ibu balita yang dipandu oleh fasilitator terlatih untuk meningkatkan pengetahuan mereka tentang kesehatan ibu dan anak. Buku KIA dan Stiker P4K digunakan sebagai alat pembelajaran.
Mahasiswi memberikan asuhan kebidanan komprehensif kepada Ny. F selama kehamilan, persalinan, nifas, dan KB. Terdapat beberapa kesenjangan pada pemberian ANC dan monitoring kehamilan Ny. F. Akan tetapi secara umum asuhan telah dilaksanakan dengan baik meliputi pemeriksaan kehamilan, persalinan, BBL, nifas, serta konseling KB menggunakan pendekatan Varney dan dokumentasi SOAP.
Dokumen tersebut membahas tentang kunjungan antenatal pertama yang meliputi tujuan, standar pelayanan, dan tahapan pemeriksaan fisik yang dilakukan untuk mendeteksi komplikasi kehamilan dan menyiapkan persalinan."
Pasien masuk dengan keluhan nyeri perut dan perdarahan vagina. Pemeriksaan menemukan pembukaan serviks 2 cm dan pelepasan darah dan lendir. Diagnosisnya adalah kehamilan 12-13 minggu dengan abortus inkomplit. Pasien diberi terapi oksitosin dan asam traneksamat. Karena perdarahan berlanjut, dilakukan kuretase untuk mengeluarkan sisa jaringan. Terapi selanjutnya adalah antibiotik dan metilergometr
Solusio plasenta adalah terlepasnya sebagian atau seluruh permukaan plasenta dari dinding rahim sebelum persalinan. Faktor risiko solusio plasenta antara lain hipertensi, riwayat solusio plasenta, dan merokok. Tanda-tanda solusio plasenta meliputi perdarahan, nyeri abdomen, dan DJJ janin menurun. Asuhan kebidanan meliputi rujukan ke dokter, pemantauan kondisi ibu dan janin
1. Kasus ini mendiagnosis pasien dengan cephalopelvic disproportion (CPD) yang disebabkan oleh ukuran kepala janin yang terlalu besar untuk muat melalui panggul sempit ibu.
2. Penatalaksanaan melalui trial of labour gagal mencapai partus alami sehingga dilakukan terminasi kehamilan dengan sectio caesarea.
3. Diagnosis dan tindakan medis yang diambil untuk kasus ini sesuai dengan kondisi klinis dan anamnes
1. Dokumen tersebut membahas berbagai masalah kesehatan ibu dan janin seperti angka kematian ibu dan bayi serta kasus darurat obstetri seperti perdarahan.
2. Dibahas pula penatalaksanaan berbagai kondisi seperti abortus, hiperemesis gravidarum, kehamilan ektopik, perdarahan pra dan pasca melahirkan yang mencakup penilaian, diagnosis dan tindakan.
3. Dokumen ini sangat berguna bagi tenaga kesehatan
Dokumen tersebut berisi tentang rekam medis pasien bayi perempuan berusia 7 bulan dengan keluhan sakit saat buang air besar. Berdasarkan pemeriksaan fisik, didiagnosis atresia ani dengan fistula vestibular. Rencana tindakan yang diajukan adalah kolostomi.
G1P0A0 pasien berusia 27 tahun dengan usia kehamilan 38 minggu datang dengan keluhan air ketuban keluar sejak 2 jam 30 menit sebelumnya. Pasien menjalani operasi sesar pada pukul 12:00 dan melahirkan bayi perempuan sehat berusia lanjut dengan berat 3440 gram.
Pasien berusia 25 tahun masuk dengan keluhan ketuban pecah dini dan kontraksi janin lemah. Didiagnosis KPD dan diberi induksi oxytocin setelah pemberian misoprostol gagal. Persalinan berhasil dengan bantuan oxytocin dan lahir bayi laki-laki.
Pasien wanita berusia 26 tahun dengan keluhan perut terasa kencang selama 8 jam. Pasien sedang hamil anak pertama dengan usia kandungan 37 minggu dan janinnya memiliki letak sungsang. Pasien melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan akhirnya melakukan operasi sectio caesarea untuk melahirkan bayi laki-laki berat 2945 gram.
Dokumen tersebut merupakan laporan kasus mengenai pasien perempuan berusia 12 tahun dengan diagnosis hymen imperforata. Pasien mengeluh nyeri perut dan tidak menstruasi. Pemeriksaan fisik menunjukkan adanya massa di abdomen bawah dan hymen yang menutupi seluruh introitus vagina. Pasien kemudian menjalani pembedahan insisi hymen dan pemasangan drainase. Setelah pembedahan, kondisi pasien membaik dan dapat pulang.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
2. Definisi
• Gawat janin adalah keadaan / reaksi ketika
janin tidak memperoleh oksigen yang cukup
3. Tanda – Tanda Gawat Janin
• · Frekwensi bunyi jantung janin kurang dari 120 x
/ menit atau lebih dari 160 x / menit.
• · Berkurangnya gerakan janin ( janin normal
bergerak lebih dari 10 kali per hari ).
• · Adanya air ketuban bercampur mekonium, warna
kehijauan ( jika bayi lahir dengan letak kepala ).
4. FAKTOR PENYEBAB
• partus lama
• infuse oksitosin
• perdarahan
• Infeksi
• insufiensi plasenta
• ibu diabetes
• kehamilan pre dan posterm
• prolapsus tali pusat
5. Cara mencegah terjadinya
Gawat Janin
• Gunakan partograf untuk memantau persalinan.
• Anjurkan ibu sering berganti posisi selama
persalinan. Ibu hamil yang berbaring terlentang
dapat
• mengurangi aliran darah ke rahimnya.
6. mengidentifikasi Gawat Janin
dalam Persalinan
• Periksa frekwensi bunyi jantung janin setiap
30 menit pada Kala I dan setiap 15 menit
sesudah pembukaan lengkap.
• Periksa ada / tidaknya air ketuban bercampur
mekonium ( warna kehijauan ).
7. PEMERIKSAAN TAMBAHAN
• Pemantauan denyut jantung janin dapat dilakukan dengan pencatatan
denyut jantung janin yang segera dan kontinyu dalam hubungan dengan
kontraksi uterus memberikan suatu penilaian kesehatan janin yang
sangat membantu selama persalinan.
• Akselerasi periodic pada gerakan janin ketenangan dari reaktifitas yang
normal.
• Pemeriksaan tambahan yang dapat dilakukan berupa
kardiografi(pemeriksaan DJJ dan perubahan perubahannya). Dan
kardiotokografi (pemeriksaan DJJ dan perubahan – perubahanya yang
terjadi akibat aktifitas uterus dan atau gerakan janin selama masa
kehamilan dan persalinan).
8. Penanganan Gawat Janin
• Tingkatkan oksigen pada janin dengan cara : Mintalah si
ibu merubah posisi tidurnya;
• Berikan cairan pada ibu secara oral atau IV; Berikan
Oksigen.
• Periksa kembali denyut jantung janin. Bila frekwensi
bunyi jantung janin masih tidak normal, maka dirujuk;
Bila merujuk tidak mungkin, siap-siap untuk menolong
BBL dengan asfiksia.
9. Oksigenasi Intra Uterine
• Anjurkan ibu hamil in-partu berbaring kesisi kiri untuk
meningkatkan aliran oksigen ke janinnya. Hal ini biasanya
meningkatkan aliran darah maupun oksigen melalui
plasenta lalu ke janin.
• Bila posisi miring kekiri tidak membantu. Coba posisi
yang lain ( miring ke kanan, posisi sujud ).
Meningkatkan oksigen ke janin dapat mencegah atau
mengobati Gawat Janin.
11. biodata
• Ny. S umur 29 tahun, berkebangsaan Indonesia,
agama islam, pendidikan SMP, pekerjaan pedagang
yang beralamat di jl. miami Rt/Rw 04/02 Jakarta
Barat.
• Ny.S memiliki suami yang bernama Tn. K, umur 29
tahun, kebangsaan Indonesia, agama islam,
pendidikan SMP, pekerjaan sebagai supir.
12. Tidak ada tanda-tanda Bahaya Nyeri
Menerima Ps pukul 12.00 kepala hebat, pandangan kabur, nyeri ulu
hati, bengkak pd muka Atau ekstrimitas,
pergerakan janin berkurang, perdarahan.
Keluhan
Mules-mules, Lendir
darah Sejak 10.00
QUICK CEK WIB sudah keluar
air – air berwarna
Hijau kental sejak
pukul 10.30 WIB
TIDAK ADA
ADA TANDA HPHT 13 Juni 2010 ANAMNESA TANDA BAHAYA
BAHAYA TP 20 Maret 2011
13. OBSTETRI ANOGENITAL
UMUM
• Perineum belum
• KU : baik
• -TFU 35cm menonjol
• Kes : cm • - Palpasi : • Vulva tidak ada
• TTV : preskep, kelainan
normal Puka, • Anus tidak ada PENUNJANG
divergen hemoroid
4/5 bagian • Px dalam :
• - DJJ : • Vagina tidak ada
180 x/mnt benjolan
• Porsio tebal,
• -His: 2 x 10 Pembukan 1 cm
‘x 20”
• -TBJ: 3565
gram
14. DIAGNOSA
• G1P0A0 H 42 mg inpartu kala I fase laten
• Dg postmatur, gawat janin intrauterine
• JTHIU Preskep
• MP: kematian janin, hipoksia/aspiksia
15. PLANNING
• 1) Informasi hasil pemeriksaan (TD:120/90 mmHg, BB:
80kg) dan janin (DJJ: +, 180 kali/menit), tafsiran berat
badan bayi ± 3565 gram, keadaan ibu baik dan janin kurang
baik karena Djj cepat.
• 2) memberitahu ibu usia kehamilan ibu saat ini 42 minggu,
tanggal taksiran persalinan pada tanggal 20 Maret 2011 dan
saat ini kehamilan ibu sudah melewati dari taksiran persalinan,
• 3) memberitahu kepada pasien dan keluarga tindakan
selanjutnya yang harus dilakukan pada ny. S yaitu ibu segera di
rujuk untuk segera mendapatkan penangan lebih lanjut terhadap
kehamilannya tersebut.
16. • 4.) Memberitahu ibu tanda bahaya kehamilan seperti: pandangan kabur,
sakit kepala yang terus menerus, nyeri ulu hati, janin kurang bergerak
atau tidak bergerak seperti biasanya, bengkak pada bagian muka, tangan
dan kaki dan pengeluaran darah pervaginam.
• 5) Menganjurkan ibu untuk tidak cemas dan tetap rileks.
• 6) Menganjurkan ibu untuk istirahat lebih banyak dan miring ke kiri
pada saat berbaring.
• 7) memberikan oksigen 6 L/mnt.
• 8) mengobservasi nadi, pernafasan, suhu,tekanan darah ibu serta
mengobservasi DJJ .
• 9) Melakukan informed consent kepada pasien dan pengambil keputusan
dalam keluarga untuk dilakukan rujukan ke RS.
• 10) Menulis surat rujukan.
• 11) Melakukan pendokumentasian.
• 12) Merujuk ibu
17. ANALISA KASUS
• diagnosis gawat janin saat persalinan didasarkan pada
denyut jantung janin yang abnormal yaitu Djj kurang dari
100 x/menit atau lebih dari 180 x/menit.
• Pada khasus Ny. S didiagnosis postmatur dan gawat janin
intrauteri karena hasil pemeriksaan didapatkan usia
kehamilannya 42 minggu dan Djj +, 180 x/menit, sudah
keluar air – air warna hijau kental berbau khas.
18. • penilaian klinik untuk menilai pasien yaitu penilaian dalam
menentukan taksiran persalinan : apabila sudah masuk 42
minggu perlu dirujuk ke rumah sakit.
• Penilaian janin: bila kehamilan lewat waktu direncanakan untuk
tidak segera dilahirkan, kita harus mempunyai keyakinan bahwa
janin dapat hidup terus di dalam lingkungan intrauterine.
• Penilaian ini dimungkinkan di lakukan di Rumah Sakit yang
memiliki fasilitas kesehatan lengkap untuk melakukan pemeriksaan
ultrasonografis dan pemeriksaan penampilan jantung janin.
• Pada kasus Ny. S dilakukan penilaian klinik seperti penilaian
dalam menentukan taksiran persalinan dan penilaian janin untuk
menetukan apakah perlu dilakukan rujukan ke Rumah Sakit atau
tidak