SlideShare a Scribd company logo
GAMBAR TEKNIK
(TINGKAT 2)
MODUL
OLEH :
SARWANTO,S.Pd.T
1. Proyeksi Piktorial
 Macam proyeksi, antara lain:
1. Proyeksi piktorial isometri
2. Proyeksi piktorial dimetris
3. Proyeksi piktorial miring
4. Perspektif
Untuk menampilkan gambar-gambar
tiga dimensi.
1.Proyeksi Isometris
Ciri-ciri gambar isometris adalah:
a) Ciri pada sumbu
Sumbu x dan sumbu y mempunyai sudut
30° terhadap garis mendatar.
Sudut antara sumbu satu terhadap sumbu
lainya 120 °.
b) Ciri pada ukuran Panjang gambar pada
masing-masing sumbu sama dengan
panjang benda yang digambarkan
Proyeksi Isometris
Proyeksi isometris dengan
kedudukan terbalik
Proyeksi isometris kedudukan
horizontal
2. Proyeksi Dimetris
 Proyeksi dimetris mempunyai
ketentuan:
a). Sumbu utama mempunyai sudut:
α=7°dan β= 40°-42°
b). Perbandingan skala ukuran pada
sumbu x = 1 : 1, pada sumbu y = 1 : 2,
dan pada sumbu z 1 : 1.
Proyeksi Dimetris
3. Proyeksi Miring (sejajar)
a) Pada proyeksi miring, sumbu x
berimpit dengan garis
horizontal/mendatar dan sumbu y
mernpunyai sudut 450 dengan garis
mendatar.
b) Skala ukuran, yaitu skala pada sumbu
x 1:1, pada sumbu y = 1 : 2, dan skala
pada sumbu z = 1: 1
Proyeksi Miring (sejajar)
Gambar Perspektif
 Gambar perspektif dibagi menjadi tiga
macam, yaitu:
a. perspektif dengan satu titik hilang.
b. Perspektif dengan dua titik hilang.
c. Perspektif dengan tiga titik hilang.
Gambar Perspektif
Proyeksi Ortogonal
 Untuk menampilkan gambar-gambar
dua dimensi.
Memerlukan lebih dari satu bidang proyeksi.
a.Gambar pada bidang proyeksi di depan benda
disebut pandangan depan.
b. Gambar pada bidang proyeksi di atas benda
disebut pandangan atas.
c. Gambar pada bidang proyeksi di sebelah kanan
benda disebut pandangan samping kanan.
Macam-macam pandangan
Bidang-Bidang Proyeksi
a) Proyeksi di Kuadran I (Proyeksi Eropa)
Bila suatu benda diletakkan di atas
bidang horizontal, di depan bidang D,
(depan) dan di sebelah kanan bidang V
(vertikal) maka benda tersebut berada di
kuadran I. jika benda yang terletak di
kuadran I kita proyeksikan terhadap
bidang-bidang H, V, dan D,
Proyeksi di kuadran I
b) Proyeksi di Kuadran III (Proyeksi Amerika)
 Bidang-bidang H, V. dan D untuk proyeksi
di kuadran III (proyeksi Amerika)
1. Pada bidang H
ditempatkan
pandangan atas
2. Pada bidang D
ditempatkan
pandangan depan
3. Fada bidang V
diternpatkan
pandangan samping
kanan
Contoh pandangan proyeksi Amerika
Simbol Proyeksi
Dalam standar ISO (ISO/DIS 128), telah
ditetapkan bahwa cara kedua proyeksi
boleh dipergunakan.
Anak Panah
 Anak panah digunakan untuk menunjukkan
batas ukuran dan tempat/posisi atau arah
pemotongan sedangkan angka ukuran
ditempatkan di atas garis ukur atau di sisi
kiri garis ukur
Penentuan Pandangan
Penetapan Jumlah Pandangan
 Jumlah pandangan dalam satu objek/gambar tidak
semuanya harus digambar misalnya untuk benda-
benda bubutan sederhana, dengan satu pandangan
saja yang dilengkapi dengan simbol (lingkaran)
sudah cukup untuk memberikan informasi yang
jelas.
Gambar Potongan
 Gambar potongan atau irisan fungsinya
untuk menjelaskan bagian-bagian gambar
benda yang tidak kelihatan
 misalnya dari benda yang dibor (baik yang
dibor tembus maupun dibor tidak tembus)
lubanglubang pada flens atau pipa-pipa,
rongga-rongga pada rumah katup, dan
rongga-rongga pada blok mesin.
Gambar potongan atau irisan dapat dijelaskan
dengan menggunakan pemisalan benda yang
dipotong dengan gergaji
Tanda Pemotongan
Tanda pemotongan ini terdiri atas:
a. Tanda pemotongan dengan garis sumbu
dan kedua ujungnya di tebalkan (lihat
Gambar 5.59).
b. Tanda pemotongan dengan garis tipis
bergelombang bebas (lihat Gambar 5.60).
c. Tanda pemotongan dengan garis tipis
berzigzag (lihat Gambar 5.60).
Tanda Pemotongan
Menempatkan Gambar
Penampang/Potongan
Benda-benda yang Tidak Boleh Dipotong
 Benda-benda yang tidak boleh dipotong
yaitu benda-benda pejal, misal : poros pejal,
jari-jari pejal dan semacamnya (lihat
Gambar 5.63a).
 benda-benda tipis, misal: pelat-pelat
penguat pada dudukan poros dan pelat
penguat pada flens (lihat Gambar 5.63b).
 Bagian-bagian yang tidak boleh dipotong
tersebut yaitu bagian-bagian yang tidak
diarsir.
Benda-benda yang Tidak Boleh Dipotong
Jenis-jenis Gambar Potongan
Jenis-jenis gambar potongan/ irisan terdiri atas :
1. Gambar potongan penuh
2. Garnbar potongan separuh
3. Gambar potongan sebagian/setempat atau lokal
4. Gambar potongan putar
5. Gambar potongan bercabang atau meloncat
Gambar Potongan Separuh
1.Gambar Potongan Penuh
Gambar Potongan Sebagian
Gambar Potongan Putar
Gambar Potongan Bercabang
atau Meloncat
Garis Arsiran
 Untuk membedakan gambar proyeksi yang
dipotong dengan gambar pandanagn, maka
gambar potongan/ irisan perlu diarsir. Arsir yaitu
garis-garis miring tipis yang dibatasi oleh garis-garis
batas pemotongan.
Sudut dan Ketebalan Garis Arsiran
 Sudut arsiran yang dibuat adalah 450
terhadap garis sumbu utamanya, atau 450
terhadap garis batas gambar, sedangkan
ketebalan arsiran digunakan garis tipis
Macam-macam Arsiran
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada gambar yang
diarsir antara lain:
1. sudut dan ketebalàn garis arsiran
2. bidang atau pengarsiran pada bidang yang luas
3. pengarsiran bidang yang berdampingan
4. pengarsiran benda-benda tipis
5. peletakan angka ukuran pada gambar yang diarsir
6. macam-macam garis arsiran yang disesuaikan
dengan bendanya.
Sudut dan ketebalan garis arsiran
Arsiran pada bidang luas dan
bidang berdampingan
Angka Ukuran dan Arsiran
 Jika angka ukuran terletak pada
arsiran (karena tidak dapat dihindari),
maka angka ukurannya jangan diarsir
Penulisan Angka Ukuran
 Penulisan angka
ukuran
ditempatkan di
tengah-tengah
bagiar atas garis
ukurnya, atau di
tengah-tengah
sebelah kiri ganis
ukurnya.
Pengukuran Ketirusan
 Untuk mencatumkan ukuran benda
yang mempunyai bentuk miring,
ukuran kemiringannya dicantumkan
dengan harga tangen sudutnya.
Penunjukan ukuran jari-jari
Pengukuran Ketebalan
Penunjukan Ukuran pada bagian
yang dikerjakan khusus
Untuk memberikan keterangan gambar pada
benda-benda yang dikerjakan khusus, misalnya
dikartel pada bagian tertentu atau dihaluskan
dengan ampelas halus, maka pada bagian yang
dikerjakan khusus tadi gambar luarnya diberi garis
tebal bertitik
Jenis-jenis Penulisan Ukuran
 Penulisan ukuran pada gambar kerja,
menurut jenisnya terdiri atas;
1. Ukuran berantai
2. Ukuran paralel (sejajar)
3. Ukuran kombinasi
4. Ukuran berimpit
5. Ukuran koordinat
6. Ukuran yang berjarak sama
7. Ukuran terhadap bidang referensi
1. Ukuran berantai
Kelebihannya adalah mempercepat pembuatan gambar kerja,
Kurangannya adalah dapat mengumpulkan toleransi yang semakin
besar, sehingga pekerjaan tidak teliti.
Oleh karena itu pencantuman ukuran secara berantai ini pada
umumnya dilakukan pada pekerjaan-pekerjaan yang tidak
mernerlukan ketelitian yang tinggi.
2. Ukuran paralel (sejajar)
3. Ukuran kombinasi
4. Ukuran berimpit
Ukuran berimpit yaitu pengukuran dengan garis-garis ukur
yang ditumpangkan (berimpit) satu sama lain. Ukuran
berimpit ini dapat dibuat jika tidak menimbulkan kesalah
pahaman dalam membaca gambarnya
Pada pengukuran berimpit ini, titik pangkal sebagai batas ukuran/patokan
ukuran (bidang referensi)nya harus dibuat lingkaran, dan angka ukurannya
harus diletakkan dekat anak panah sesuai dengan penunjukan ukurannya.
5. Pengukuran koordinat
Jika pengukuran berimpit dilakukan dengan dua arah, yaitu
penunjukan ukuran ke arah sumbu x dan penunjukan ukurah
ke arah sumbu y dengan bidang referensinya di 0, maka akan
didapat pengukuran “koordinat”
6. Pengukuran yang berjarak sama
7. Pengukuran terhadap bidang ‘referensi
Bidang referensi adalah bidang batas ukuran yang digunakan
sebagai jatokan pengukur Contoh : pengukuran benda kerja
bubutan terhadap bidang datar/rata
8. Pengukuran alur pasak
Jika kita memberikan ukuran diameter pada
penampang/potongan yang beralur pasak, misalnya pada
kopling, roda gigi, atau alur pasak pada puli, maka penunjukan
ukuran diameternya seperti
9. Pengukuran pada lubang
10. Pengukuran profil

More Related Content

What's hot

Presentation1 menerapkan aturan teknik gambar
Presentation1 menerapkan aturan teknik gambarPresentation1 menerapkan aturan teknik gambar
Presentation1 menerapkan aturan teknik gambar
Ahmad Lubis
 
(P pt) materi 2. proses kerja bubut (turning)
(P pt) materi 2. proses kerja bubut (turning)(P pt) materi 2. proses kerja bubut (turning)
(P pt) materi 2. proses kerja bubut (turning)Agus Witono
 
Pengukuran kekasaran permukaan bab7
Pengukuran kekasaran permukaan bab7Pengukuran kekasaran permukaan bab7
Pengukuran kekasaran permukaan bab7LAZY MAGICIAN
 
Modul Teknik gambar manufaktur 2018
Modul Teknik gambar manufaktur 2018Modul Teknik gambar manufaktur 2018
Modul Teknik gambar manufaktur 2018
Sarwanto.S.Pd.T
 
MENGENAL PROSES PENGERJAAN PLAT PADA METODE PIERCING ATAU PUNCHING
MENGENAL PROSES PENGERJAAN PLAT PADA METODE PIERCING ATAU PUNCHINGMENGENAL PROSES PENGERJAAN PLAT PADA METODE PIERCING ATAU PUNCHING
MENGENAL PROSES PENGERJAAN PLAT PADA METODE PIERCING ATAU PUNCHING
universitas negri yogyakarta
 
Tipe tipe mesin konvensional
Tipe tipe mesin konvensionalTipe tipe mesin konvensional
Tipe tipe mesin konvensionalZaid Ezza
 
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBAR
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBARATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBAR
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBAR
MOSES HADUN
 
Pengukuran ulir bab4
Pengukuran ulir bab4Pengukuran ulir bab4
Pengukuran ulir bab4LAZY MAGICIAN
 
gambar teknik - pemotongan gambar
gambar teknik - pemotongan gambargambar teknik - pemotongan gambar
gambar teknik - pemotongan gambar
Ardy YM
 
Hamid gambar teknik proyeksi
Hamid gambar teknik proyeksiHamid gambar teknik proyeksi
Hamid gambar teknik proyeksi
Hamid kabete
 
Modul Teknik Pemesinan Frais
Modul Teknik Pemesinan FraisModul Teknik Pemesinan Frais
Modul Teknik Pemesinan Frais
Bambang Utama
 
Materi 2. Etiket Gambar teknik
Materi 2. Etiket Gambar teknikMateri 2. Etiket Gambar teknik
Materi 2. Etiket Gambar teknik
Syaifi Al-Mahfudzi
 
1. fungsi dan standarisasi gambar teknik
1. fungsi dan standarisasi gambar teknik1. fungsi dan standarisasi gambar teknik
1. fungsi dan standarisasi gambar teknikyohaneswahyuusd13
 
Memahami gambar teknik TEKNIK MESIN
Memahami gambar teknik TEKNIK MESINMemahami gambar teknik TEKNIK MESIN
Memahami gambar teknik TEKNIK MESINEko Supriyadi
 
Bab 05a memahami gambar teknik TEKNIK MESIN
Bab 05a memahami gambar teknik TEKNIK MESINBab 05a memahami gambar teknik TEKNIK MESIN
Bab 05a memahami gambar teknik TEKNIK MESINEko Supriyadi
 
Dasar gambar teknik 3
Dasar gambar teknik 3Dasar gambar teknik 3
Dasar gambar teknik 3
MOSES HADUN
 
Ukuran etiket dan garis tepi menurut standar iso
Ukuran etiket dan garis tepi menurut standar isoUkuran etiket dan garis tepi menurut standar iso
Ukuran etiket dan garis tepi menurut standar isoThoharudin Hanafi
 

What's hot (20)

Presentation1 menerapkan aturan teknik gambar
Presentation1 menerapkan aturan teknik gambarPresentation1 menerapkan aturan teknik gambar
Presentation1 menerapkan aturan teknik gambar
 
(P pt) materi 2. proses kerja bubut (turning)
(P pt) materi 2. proses kerja bubut (turning)(P pt) materi 2. proses kerja bubut (turning)
(P pt) materi 2. proses kerja bubut (turning)
 
Pengukuran kekasaran permukaan bab7
Pengukuran kekasaran permukaan bab7Pengukuran kekasaran permukaan bab7
Pengukuran kekasaran permukaan bab7
 
Modul Teknik gambar manufaktur 2018
Modul Teknik gambar manufaktur 2018Modul Teknik gambar manufaktur 2018
Modul Teknik gambar manufaktur 2018
 
MENGENAL PROSES PENGERJAAN PLAT PADA METODE PIERCING ATAU PUNCHING
MENGENAL PROSES PENGERJAAN PLAT PADA METODE PIERCING ATAU PUNCHINGMENGENAL PROSES PENGERJAAN PLAT PADA METODE PIERCING ATAU PUNCHING
MENGENAL PROSES PENGERJAAN PLAT PADA METODE PIERCING ATAU PUNCHING
 
Laporan Praktikum Pemesinan
Laporan Praktikum PemesinanLaporan Praktikum Pemesinan
Laporan Praktikum Pemesinan
 
Tipe tipe mesin konvensional
Tipe tipe mesin konvensionalTipe tipe mesin konvensional
Tipe tipe mesin konvensional
 
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBAR
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBARATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBAR
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBAR
 
Pengukuran ulir bab4
Pengukuran ulir bab4Pengukuran ulir bab4
Pengukuran ulir bab4
 
Proses shearing
Proses shearingProses shearing
Proses shearing
 
gambar teknik - pemotongan gambar
gambar teknik - pemotongan gambargambar teknik - pemotongan gambar
gambar teknik - pemotongan gambar
 
Hamid gambar teknik proyeksi
Hamid gambar teknik proyeksiHamid gambar teknik proyeksi
Hamid gambar teknik proyeksi
 
Iuw 3 pengukuran jarak
Iuw   3 pengukuran jarakIuw   3 pengukuran jarak
Iuw 3 pengukuran jarak
 
Modul Teknik Pemesinan Frais
Modul Teknik Pemesinan FraisModul Teknik Pemesinan Frais
Modul Teknik Pemesinan Frais
 
Materi 2. Etiket Gambar teknik
Materi 2. Etiket Gambar teknikMateri 2. Etiket Gambar teknik
Materi 2. Etiket Gambar teknik
 
1. fungsi dan standarisasi gambar teknik
1. fungsi dan standarisasi gambar teknik1. fungsi dan standarisasi gambar teknik
1. fungsi dan standarisasi gambar teknik
 
Memahami gambar teknik TEKNIK MESIN
Memahami gambar teknik TEKNIK MESINMemahami gambar teknik TEKNIK MESIN
Memahami gambar teknik TEKNIK MESIN
 
Bab 05a memahami gambar teknik TEKNIK MESIN
Bab 05a memahami gambar teknik TEKNIK MESINBab 05a memahami gambar teknik TEKNIK MESIN
Bab 05a memahami gambar teknik TEKNIK MESIN
 
Dasar gambar teknik 3
Dasar gambar teknik 3Dasar gambar teknik 3
Dasar gambar teknik 3
 
Ukuran etiket dan garis tepi menurut standar iso
Ukuran etiket dan garis tepi menurut standar isoUkuran etiket dan garis tepi menurut standar iso
Ukuran etiket dan garis tepi menurut standar iso
 

Viewers also liked

2.2 gambar proyeksi
2.2 gambar proyeksi2.2 gambar proyeksi
2.2 gambar proyeksi
Hendra Arie
 
Bab 5- gambar-teknik
Bab 5- gambar-teknikBab 5- gambar-teknik
Bab 5- gambar-teknik
Slamet Setiyono
 
Tanda gambar potongan
Tanda gambar potonganTanda gambar potongan
Tanda gambar potonganNetroadi Adi
 
Kb 3. Membaca gambar Teknik
Kb 3. Membaca gambar TeknikKb 3. Membaca gambar Teknik
Kb 3. Membaca gambar Teknik
emodul-learning
 
Membaca Gambar Teknik
Membaca Gambar TeknikMembaca Gambar Teknik
Membaca Gambar Teknik
emodul-learning
 
1 gambar teknik tl
1 gambar teknik tl1 gambar teknik tl
1 gambar teknik tl
mas_mud
 
Pengenalan bentuk dan fungsi garis gambar
Pengenalan bentuk dan fungsi garis gambarPengenalan bentuk dan fungsi garis gambar
Pengenalan bentuk dan fungsi garis gambar
Rhynie Babydolphinbluebatctgirl
 
Silabus gambar teknik kelas x kurikulum 2013
 Silabus gambar teknik kelas x kurikulum 2013 Silabus gambar teknik kelas x kurikulum 2013
Silabus gambar teknik kelas x kurikulum 2013
narnar_rantaro
 
RPP SMK Gambar Teknik Kelas X
RPP SMK Gambar Teknik Kelas XRPP SMK Gambar Teknik Kelas X
RPP SMK Gambar Teknik Kelas X
Diva Pendidikan
 
RPP SMK Gambar Teknik Kelas XI
RPP SMK Gambar Teknik Kelas XIRPP SMK Gambar Teknik Kelas XI
RPP SMK Gambar Teknik Kelas XI
Diva Pendidikan
 
Materi 3. penunjukan ukuran oleh syaifi ab
Materi 3. penunjukan ukuran oleh syaifi abMateri 3. penunjukan ukuran oleh syaifi ab
Materi 3. penunjukan ukuran oleh syaifi ab
Syaifi Al-Mahfudzi
 
Materi gamrek-gambr-potongan-5th-0708-ed
Materi gamrek-gambr-potongan-5th-0708-edMateri gamrek-gambr-potongan-5th-0708-ed
Materi gamrek-gambr-potongan-5th-0708-ed
Ardy YM
 
Gambar teknik kelas x semester 1 kd 3.1 dan 4.1
Gambar teknik kelas x semester 1 kd 3.1 dan 4.1Gambar teknik kelas x semester 1 kd 3.1 dan 4.1
Gambar teknik kelas x semester 1 kd 3.1 dan 4.1riyanto riyanto
 
GAMBAR TEKNIK
GAMBAR TEKNIKGAMBAR TEKNIK
GAMBAR TEKNIK
Zainal Abidin
 
Kb1 Standar Gambar Teknik
Kb1 Standar Gambar TeknikKb1 Standar Gambar Teknik
Kb1 Standar Gambar Teknik
emodul-learning
 
PTD_KETRAMPILAN DASAR TEKNIK
PTD_KETRAMPILAN DASAR TEKNIKPTD_KETRAMPILAN DASAR TEKNIK
PTD_KETRAMPILAN DASAR TEKNIK
Hotimah Kusuma
 
Materi 1. standarisasi
Materi 1. standarisasiMateri 1. standarisasi
Materi 1. standarisasi
Syaifi Al-Mahfudzi
 
Hukum arus bolak balik
Hukum arus bolak balikHukum arus bolak balik
Hukum arus bolak balikEko Supriyadi
 

Viewers also liked (20)

2.2 gambar proyeksi
2.2 gambar proyeksi2.2 gambar proyeksi
2.2 gambar proyeksi
 
Materi Dasar Gambar Teknik
Materi Dasar Gambar TeknikMateri Dasar Gambar Teknik
Materi Dasar Gambar Teknik
 
Bab 5- gambar-teknik
Bab 5- gambar-teknikBab 5- gambar-teknik
Bab 5- gambar-teknik
 
Tanda gambar potongan
Tanda gambar potonganTanda gambar potongan
Tanda gambar potongan
 
Gambar proyeksi
Gambar proyeksiGambar proyeksi
Gambar proyeksi
 
Kb 3. Membaca gambar Teknik
Kb 3. Membaca gambar TeknikKb 3. Membaca gambar Teknik
Kb 3. Membaca gambar Teknik
 
Membaca Gambar Teknik
Membaca Gambar TeknikMembaca Gambar Teknik
Membaca Gambar Teknik
 
1 gambar teknik tl
1 gambar teknik tl1 gambar teknik tl
1 gambar teknik tl
 
Pengenalan bentuk dan fungsi garis gambar
Pengenalan bentuk dan fungsi garis gambarPengenalan bentuk dan fungsi garis gambar
Pengenalan bentuk dan fungsi garis gambar
 
Silabus gambar teknik kelas x kurikulum 2013
 Silabus gambar teknik kelas x kurikulum 2013 Silabus gambar teknik kelas x kurikulum 2013
Silabus gambar teknik kelas x kurikulum 2013
 
RPP SMK Gambar Teknik Kelas X
RPP SMK Gambar Teknik Kelas XRPP SMK Gambar Teknik Kelas X
RPP SMK Gambar Teknik Kelas X
 
RPP SMK Gambar Teknik Kelas XI
RPP SMK Gambar Teknik Kelas XIRPP SMK Gambar Teknik Kelas XI
RPP SMK Gambar Teknik Kelas XI
 
Materi 3. penunjukan ukuran oleh syaifi ab
Materi 3. penunjukan ukuran oleh syaifi abMateri 3. penunjukan ukuran oleh syaifi ab
Materi 3. penunjukan ukuran oleh syaifi ab
 
Materi gamrek-gambr-potongan-5th-0708-ed
Materi gamrek-gambr-potongan-5th-0708-edMateri gamrek-gambr-potongan-5th-0708-ed
Materi gamrek-gambr-potongan-5th-0708-ed
 
Gambar teknik kelas x semester 1 kd 3.1 dan 4.1
Gambar teknik kelas x semester 1 kd 3.1 dan 4.1Gambar teknik kelas x semester 1 kd 3.1 dan 4.1
Gambar teknik kelas x semester 1 kd 3.1 dan 4.1
 
GAMBAR TEKNIK
GAMBAR TEKNIKGAMBAR TEKNIK
GAMBAR TEKNIK
 
Kb1 Standar Gambar Teknik
Kb1 Standar Gambar TeknikKb1 Standar Gambar Teknik
Kb1 Standar Gambar Teknik
 
PTD_KETRAMPILAN DASAR TEKNIK
PTD_KETRAMPILAN DASAR TEKNIKPTD_KETRAMPILAN DASAR TEKNIK
PTD_KETRAMPILAN DASAR TEKNIK
 
Materi 1. standarisasi
Materi 1. standarisasiMateri 1. standarisasi
Materi 1. standarisasi
 
Hukum arus bolak balik
Hukum arus bolak balikHukum arus bolak balik
Hukum arus bolak balik
 

Similar to Gambar teknik

gambar persektif.pptx
gambar persektif.pptxgambar persektif.pptx
gambar persektif.pptx
AduhHaay
 
materi ke 4 dan 5.pptx
materi ke 4 dan 5.pptxmateri ke 4 dan 5.pptx
materi ke 4 dan 5.pptx
uchacandra
 
Tugas menggambar teknik kelompok 1
Tugas menggambar teknik kelompok 1Tugas menggambar teknik kelompok 1
Tugas menggambar teknik kelompok 1
MOSES HADUN
 
Bahan bacaan 2.2 gambar proyeksi
Bahan bacaan 2.2 gambar proyeksiBahan bacaan 2.2 gambar proyeksi
Bahan bacaan 2.2 gambar proyeksi
arie eric
 
Bahan bacaan 2.2 gambar proyeksi
Bahan bacaan 2.2 gambar proyeksiBahan bacaan 2.2 gambar proyeksi
Bahan bacaan 2.2 gambar proyeksi
arie eric
 
GAMBAR POTONGAN ringkas.pptx
GAMBAR POTONGAN ringkas.pptxGAMBAR POTONGAN ringkas.pptx
GAMBAR POTONGAN ringkas.pptx
rizalnurikhwani1
 
teknikgambarmanufaktur.pptx
teknikgambarmanufaktur.pptxteknikgambarmanufaktur.pptx
teknikgambarmanufaktur.pptx
pes20226
 
PENGERTIAN GAMBAR TEKNIK BAHAN AJAR MATRIKULASI GAMBAR TEKNIK
PENGERTIAN GAMBAR TEKNIK BAHAN AJAR MATRIKULASI GAMBAR TEKNIKPENGERTIAN GAMBAR TEKNIK BAHAN AJAR MATRIKULASI GAMBAR TEKNIK
PENGERTIAN GAMBAR TEKNIK BAHAN AJAR MATRIKULASI GAMBAR TEKNIK
HimawanSutanto22
 
Gambar Teknik Pertemuan 4.pptx
Gambar Teknik Pertemuan 4.pptxGambar Teknik Pertemuan 4.pptx
Gambar Teknik Pertemuan 4.pptx
johanpambudi1
 
Menggambar teknik materi 5 ready full
Menggambar teknik materi 5 ready fullMenggambar teknik materi 5 ready full
Menggambar teknik materi 5 ready full
mahreza
 
Proyeksi ortogonal
Proyeksi ortogonalProyeksi ortogonal
Proyeksi ortogonal
yurina siswandani
 
PROYEKSI.pptx
PROYEKSI.pptxPROYEKSI.pptx
PROYEKSI.pptx
AkangTanzil1
 
Matematika Kelas 7 BAB 7 Garis, Sudut, dan Hubungan Antarsudut.pptx.pdf
Matematika Kelas 7 BAB 7 Garis, Sudut, dan Hubungan Antarsudut.pptx.pdfMatematika Kelas 7 BAB 7 Garis, Sudut, dan Hubungan Antarsudut.pptx.pdf
Matematika Kelas 7 BAB 7 Garis, Sudut, dan Hubungan Antarsudut.pptx.pdf
ssuser14f01f
 
03 isi gabungan (updated)
03 isi gabungan (updated)03 isi gabungan (updated)
03 isi gabungan (updated)Nuriy Nurhane
 
Menggambar teknik dasar banget ars
Menggambar teknik dasar banget arsMenggambar teknik dasar banget ars
Menggambar teknik dasar banget arsFasrilah Aris
 
Gambar 1 SAMBUNGAN
Gambar 1 SAMBUNGANGambar 1 SAMBUNGAN
Gambar 1 SAMBUNGAN
MOSES HADUN
 
PPT MEMBACA GAMBAR TEKNIK 2.pptx
PPT MEMBACA GAMBAR TEKNIK 2.pptxPPT MEMBACA GAMBAR TEKNIK 2.pptx
PPT MEMBACA GAMBAR TEKNIK 2.pptx
Murdiyono4
 
Menggambar segi-tujuh-beraturan
Menggambar segi-tujuh-beraturanMenggambar segi-tujuh-beraturan
Menggambar segi-tujuh-beraturan
Novia Sumanti
 
Rpp gt kelas x
Rpp gt kelas xRpp gt kelas x
Rpp gt kelas x
Fredi Sukses
 

Similar to Gambar teknik (20)

gambar persektif.pptx
gambar persektif.pptxgambar persektif.pptx
gambar persektif.pptx
 
materi ke 4 dan 5.pptx
materi ke 4 dan 5.pptxmateri ke 4 dan 5.pptx
materi ke 4 dan 5.pptx
 
Tugas menggambar teknik kelompok 1
Tugas menggambar teknik kelompok 1Tugas menggambar teknik kelompok 1
Tugas menggambar teknik kelompok 1
 
Bahan bacaan 2.2 gambar proyeksi
Bahan bacaan 2.2 gambar proyeksiBahan bacaan 2.2 gambar proyeksi
Bahan bacaan 2.2 gambar proyeksi
 
Bahan bacaan 2.2 gambar proyeksi
Bahan bacaan 2.2 gambar proyeksiBahan bacaan 2.2 gambar proyeksi
Bahan bacaan 2.2 gambar proyeksi
 
GAMBAR POTONGAN ringkas.pptx
GAMBAR POTONGAN ringkas.pptxGAMBAR POTONGAN ringkas.pptx
GAMBAR POTONGAN ringkas.pptx
 
teknikgambarmanufaktur.pptx
teknikgambarmanufaktur.pptxteknikgambarmanufaktur.pptx
teknikgambarmanufaktur.pptx
 
PENGERTIAN GAMBAR TEKNIK BAHAN AJAR MATRIKULASI GAMBAR TEKNIK
PENGERTIAN GAMBAR TEKNIK BAHAN AJAR MATRIKULASI GAMBAR TEKNIKPENGERTIAN GAMBAR TEKNIK BAHAN AJAR MATRIKULASI GAMBAR TEKNIK
PENGERTIAN GAMBAR TEKNIK BAHAN AJAR MATRIKULASI GAMBAR TEKNIK
 
Gambar Teknik Pertemuan 4.pptx
Gambar Teknik Pertemuan 4.pptxGambar Teknik Pertemuan 4.pptx
Gambar Teknik Pertemuan 4.pptx
 
Menggambar teknik materi 5 ready full
Menggambar teknik materi 5 ready fullMenggambar teknik materi 5 ready full
Menggambar teknik materi 5 ready full
 
Proyeksi ortogonal
Proyeksi ortogonalProyeksi ortogonal
Proyeksi ortogonal
 
PROYEKSI.pptx
PROYEKSI.pptxPROYEKSI.pptx
PROYEKSI.pptx
 
Gambar mesin
Gambar mesinGambar mesin
Gambar mesin
 
Matematika Kelas 7 BAB 7 Garis, Sudut, dan Hubungan Antarsudut.pptx.pdf
Matematika Kelas 7 BAB 7 Garis, Sudut, dan Hubungan Antarsudut.pptx.pdfMatematika Kelas 7 BAB 7 Garis, Sudut, dan Hubungan Antarsudut.pptx.pdf
Matematika Kelas 7 BAB 7 Garis, Sudut, dan Hubungan Antarsudut.pptx.pdf
 
03 isi gabungan (updated)
03 isi gabungan (updated)03 isi gabungan (updated)
03 isi gabungan (updated)
 
Menggambar teknik dasar banget ars
Menggambar teknik dasar banget arsMenggambar teknik dasar banget ars
Menggambar teknik dasar banget ars
 
Gambar 1 SAMBUNGAN
Gambar 1 SAMBUNGANGambar 1 SAMBUNGAN
Gambar 1 SAMBUNGAN
 
PPT MEMBACA GAMBAR TEKNIK 2.pptx
PPT MEMBACA GAMBAR TEKNIK 2.pptxPPT MEMBACA GAMBAR TEKNIK 2.pptx
PPT MEMBACA GAMBAR TEKNIK 2.pptx
 
Menggambar segi-tujuh-beraturan
Menggambar segi-tujuh-beraturanMenggambar segi-tujuh-beraturan
Menggambar segi-tujuh-beraturan
 
Rpp gt kelas x
Rpp gt kelas xRpp gt kelas x
Rpp gt kelas x
 

More from Wanto D'jogja default

Modul 1. Belajar Vetric.docx
Modul 1. Belajar Vetric.docxModul 1. Belajar Vetric.docx
Modul 1. Belajar Vetric.docx
Wanto D'jogja default
 
Rekayasa teknik
Rekayasa teknikRekayasa teknik
Rekayasa teknik
Wanto D'jogja default
 
Modul CNC dengan simulator
Modul CNC dengan simulatorModul CNC dengan simulator
Modul CNC dengan simulator
Wanto D'jogja default
 
5. kisi2 lks mesin produksi smk se diy nov 2015
5. kisi2 lks mesin produksi smk se diy nov 20155. kisi2 lks mesin produksi smk se diy nov 2015
5. kisi2 lks mesin produksi smk se diy nov 2015
Wanto D'jogja default
 
Mesin produksi (handle) lks diy 2015
Mesin produksi (handle) lks diy 2015Mesin produksi (handle) lks diy 2015
Mesin produksi (handle) lks diy 2015
Wanto D'jogja default
 
Buku soliworks
Buku soliworksBuku soliworks
Buku soliworks
Wanto D'jogja default
 
Buku belajar inventor
Buku belajar inventorBuku belajar inventor
Buku belajar inventor
Wanto D'jogja default
 

More from Wanto D'jogja default (7)

Modul 1. Belajar Vetric.docx
Modul 1. Belajar Vetric.docxModul 1. Belajar Vetric.docx
Modul 1. Belajar Vetric.docx
 
Rekayasa teknik
Rekayasa teknikRekayasa teknik
Rekayasa teknik
 
Modul CNC dengan simulator
Modul CNC dengan simulatorModul CNC dengan simulator
Modul CNC dengan simulator
 
5. kisi2 lks mesin produksi smk se diy nov 2015
5. kisi2 lks mesin produksi smk se diy nov 20155. kisi2 lks mesin produksi smk se diy nov 2015
5. kisi2 lks mesin produksi smk se diy nov 2015
 
Mesin produksi (handle) lks diy 2015
Mesin produksi (handle) lks diy 2015Mesin produksi (handle) lks diy 2015
Mesin produksi (handle) lks diy 2015
 
Buku soliworks
Buku soliworksBuku soliworks
Buku soliworks
 
Buku belajar inventor
Buku belajar inventorBuku belajar inventor
Buku belajar inventor
 

Recently uploaded

ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 

Recently uploaded (20)

ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 

Gambar teknik

  • 2. 1. Proyeksi Piktorial  Macam proyeksi, antara lain: 1. Proyeksi piktorial isometri 2. Proyeksi piktorial dimetris 3. Proyeksi piktorial miring 4. Perspektif Untuk menampilkan gambar-gambar tiga dimensi.
  • 3. 1.Proyeksi Isometris Ciri-ciri gambar isometris adalah: a) Ciri pada sumbu Sumbu x dan sumbu y mempunyai sudut 30° terhadap garis mendatar. Sudut antara sumbu satu terhadap sumbu lainya 120 °. b) Ciri pada ukuran Panjang gambar pada masing-masing sumbu sama dengan panjang benda yang digambarkan
  • 7. 2. Proyeksi Dimetris  Proyeksi dimetris mempunyai ketentuan: a). Sumbu utama mempunyai sudut: α=7°dan β= 40°-42° b). Perbandingan skala ukuran pada sumbu x = 1 : 1, pada sumbu y = 1 : 2, dan pada sumbu z 1 : 1.
  • 9. 3. Proyeksi Miring (sejajar) a) Pada proyeksi miring, sumbu x berimpit dengan garis horizontal/mendatar dan sumbu y mernpunyai sudut 450 dengan garis mendatar. b) Skala ukuran, yaitu skala pada sumbu x 1:1, pada sumbu y = 1 : 2, dan skala pada sumbu z = 1: 1
  • 11. Gambar Perspektif  Gambar perspektif dibagi menjadi tiga macam, yaitu: a. perspektif dengan satu titik hilang. b. Perspektif dengan dua titik hilang. c. Perspektif dengan tiga titik hilang.
  • 13. Proyeksi Ortogonal  Untuk menampilkan gambar-gambar dua dimensi. Memerlukan lebih dari satu bidang proyeksi. a.Gambar pada bidang proyeksi di depan benda disebut pandangan depan. b. Gambar pada bidang proyeksi di atas benda disebut pandangan atas. c. Gambar pada bidang proyeksi di sebelah kanan benda disebut pandangan samping kanan.
  • 16. a) Proyeksi di Kuadran I (Proyeksi Eropa) Bila suatu benda diletakkan di atas bidang horizontal, di depan bidang D, (depan) dan di sebelah kanan bidang V (vertikal) maka benda tersebut berada di kuadran I. jika benda yang terletak di kuadran I kita proyeksikan terhadap bidang-bidang H, V, dan D,
  • 18.
  • 19. b) Proyeksi di Kuadran III (Proyeksi Amerika)  Bidang-bidang H, V. dan D untuk proyeksi di kuadran III (proyeksi Amerika) 1. Pada bidang H ditempatkan pandangan atas 2. Pada bidang D ditempatkan pandangan depan 3. Fada bidang V diternpatkan pandangan samping kanan
  • 21. Simbol Proyeksi Dalam standar ISO (ISO/DIS 128), telah ditetapkan bahwa cara kedua proyeksi boleh dipergunakan.
  • 22. Anak Panah  Anak panah digunakan untuk menunjukkan batas ukuran dan tempat/posisi atau arah pemotongan sedangkan angka ukuran ditempatkan di atas garis ukur atau di sisi kiri garis ukur
  • 24.
  • 25. Penetapan Jumlah Pandangan  Jumlah pandangan dalam satu objek/gambar tidak semuanya harus digambar misalnya untuk benda- benda bubutan sederhana, dengan satu pandangan saja yang dilengkapi dengan simbol (lingkaran) sudah cukup untuk memberikan informasi yang jelas.
  • 26. Gambar Potongan  Gambar potongan atau irisan fungsinya untuk menjelaskan bagian-bagian gambar benda yang tidak kelihatan  misalnya dari benda yang dibor (baik yang dibor tembus maupun dibor tidak tembus) lubanglubang pada flens atau pipa-pipa, rongga-rongga pada rumah katup, dan rongga-rongga pada blok mesin.
  • 27. Gambar potongan atau irisan dapat dijelaskan dengan menggunakan pemisalan benda yang dipotong dengan gergaji
  • 28. Tanda Pemotongan Tanda pemotongan ini terdiri atas: a. Tanda pemotongan dengan garis sumbu dan kedua ujungnya di tebalkan (lihat Gambar 5.59). b. Tanda pemotongan dengan garis tipis bergelombang bebas (lihat Gambar 5.60). c. Tanda pemotongan dengan garis tipis berzigzag (lihat Gambar 5.60).
  • 31. Benda-benda yang Tidak Boleh Dipotong  Benda-benda yang tidak boleh dipotong yaitu benda-benda pejal, misal : poros pejal, jari-jari pejal dan semacamnya (lihat Gambar 5.63a).  benda-benda tipis, misal: pelat-pelat penguat pada dudukan poros dan pelat penguat pada flens (lihat Gambar 5.63b).  Bagian-bagian yang tidak boleh dipotong tersebut yaitu bagian-bagian yang tidak diarsir.
  • 32. Benda-benda yang Tidak Boleh Dipotong
  • 33. Jenis-jenis Gambar Potongan Jenis-jenis gambar potongan/ irisan terdiri atas : 1. Gambar potongan penuh 2. Garnbar potongan separuh 3. Gambar potongan sebagian/setempat atau lokal 4. Gambar potongan putar 5. Gambar potongan bercabang atau meloncat
  • 39. Garis Arsiran  Untuk membedakan gambar proyeksi yang dipotong dengan gambar pandanagn, maka gambar potongan/ irisan perlu diarsir. Arsir yaitu garis-garis miring tipis yang dibatasi oleh garis-garis batas pemotongan.
  • 40. Sudut dan Ketebalan Garis Arsiran  Sudut arsiran yang dibuat adalah 450 terhadap garis sumbu utamanya, atau 450 terhadap garis batas gambar, sedangkan ketebalan arsiran digunakan garis tipis
  • 41. Macam-macam Arsiran Hal-hal yang perlu diperhatikan pada gambar yang diarsir antara lain: 1. sudut dan ketebalàn garis arsiran 2. bidang atau pengarsiran pada bidang yang luas 3. pengarsiran bidang yang berdampingan 4. pengarsiran benda-benda tipis 5. peletakan angka ukuran pada gambar yang diarsir 6. macam-macam garis arsiran yang disesuaikan dengan bendanya.
  • 42. Sudut dan ketebalan garis arsiran
  • 43. Arsiran pada bidang luas dan bidang berdampingan
  • 44. Angka Ukuran dan Arsiran  Jika angka ukuran terletak pada arsiran (karena tidak dapat dihindari), maka angka ukurannya jangan diarsir
  • 45.
  • 46. Penulisan Angka Ukuran  Penulisan angka ukuran ditempatkan di tengah-tengah bagiar atas garis ukurnya, atau di tengah-tengah sebelah kiri ganis ukurnya.
  • 47. Pengukuran Ketirusan  Untuk mencatumkan ukuran benda yang mempunyai bentuk miring, ukuran kemiringannya dicantumkan dengan harga tangen sudutnya.
  • 49. Penunjukan Ukuran pada bagian yang dikerjakan khusus Untuk memberikan keterangan gambar pada benda-benda yang dikerjakan khusus, misalnya dikartel pada bagian tertentu atau dihaluskan dengan ampelas halus, maka pada bagian yang dikerjakan khusus tadi gambar luarnya diberi garis tebal bertitik
  • 50. Jenis-jenis Penulisan Ukuran  Penulisan ukuran pada gambar kerja, menurut jenisnya terdiri atas; 1. Ukuran berantai 2. Ukuran paralel (sejajar) 3. Ukuran kombinasi 4. Ukuran berimpit 5. Ukuran koordinat 6. Ukuran yang berjarak sama 7. Ukuran terhadap bidang referensi
  • 51. 1. Ukuran berantai Kelebihannya adalah mempercepat pembuatan gambar kerja, Kurangannya adalah dapat mengumpulkan toleransi yang semakin besar, sehingga pekerjaan tidak teliti. Oleh karena itu pencantuman ukuran secara berantai ini pada umumnya dilakukan pada pekerjaan-pekerjaan yang tidak mernerlukan ketelitian yang tinggi.
  • 52. 2. Ukuran paralel (sejajar)
  • 54. 4. Ukuran berimpit Ukuran berimpit yaitu pengukuran dengan garis-garis ukur yang ditumpangkan (berimpit) satu sama lain. Ukuran berimpit ini dapat dibuat jika tidak menimbulkan kesalah pahaman dalam membaca gambarnya Pada pengukuran berimpit ini, titik pangkal sebagai batas ukuran/patokan ukuran (bidang referensi)nya harus dibuat lingkaran, dan angka ukurannya harus diletakkan dekat anak panah sesuai dengan penunjukan ukurannya.
  • 55. 5. Pengukuran koordinat Jika pengukuran berimpit dilakukan dengan dua arah, yaitu penunjukan ukuran ke arah sumbu x dan penunjukan ukurah ke arah sumbu y dengan bidang referensinya di 0, maka akan didapat pengukuran “koordinat”
  • 56. 6. Pengukuran yang berjarak sama
  • 57. 7. Pengukuran terhadap bidang ‘referensi Bidang referensi adalah bidang batas ukuran yang digunakan sebagai jatokan pengukur Contoh : pengukuran benda kerja bubutan terhadap bidang datar/rata
  • 58. 8. Pengukuran alur pasak Jika kita memberikan ukuran diameter pada penampang/potongan yang beralur pasak, misalnya pada kopling, roda gigi, atau alur pasak pada puli, maka penunjukan ukuran diameternya seperti