SlideShare a Scribd company logo
PROSES PEMBUBUTAN LOGAMPROSES PEMBUBUTAN LOGAM
PARYANTO,PARYANTO, M.PdM.Pd..
JurJur. PT.. PT. MesinMesin FT UNYFT UNY
ProsesProses bubutbubut adalahadalah prosesproses pemesinanpemesinan untukuntuk menghasilkanmenghasilkan
bagianbagian--bagianbagian mesinmesin ((komponenkomponen)) berbentukberbentuk silindrissilindris yangyang
dikerjakandikerjakan dengandengan menggunakanmenggunakan MesinMesin BubutBubut..
PrinsipPrinsip ::
Benda kerja yang berputarBenda kerja yang berputar
MenggunakanMenggunakan pahatpahat bermatabermata potongpotong tunggaltunggal ((singlesingle--pointpoint
cutting toolcutting tool))
GerakanGerakan pahatpahat sejajarsejajar terhadapterhadap sumbusumbu bendabenda kerjakerja padapada
jarakjarak tertentutertentu sehinggasehingga akanakan membuangmembuang permukaanpermukaan luarluar
bendabenda kerjakerja
ProsesProses bubutbubut permukaanpermukaan//surface turningsurface turning adalahadalah prosesproses
bubutbubut yangyang identikidentik dengandengan prosesproses bubutbubut rata ,rata ,tetapitetapi araharah
gerakangerakan pemakananpemakanan tegaktegak luruslurus terhadapterhadap sumbusumbu bendabenda
kerjakerja..
ProsesProses bubutbubut tirustirus//taper turningtaper turning sebenarnyasebenarnya identikidentik dengandengan
prosesproses bubutbubut ratarata didi atasatas,, hanyahanya jalannyajalannya pahatpahat
membentukmembentuk sudutsudut tertentutertentu terhadapterhadap sumbusumbu bendabenda kerjakerja..
MESIN BUBUT DAN BAGIANMESIN BUBUT DAN BAGIAN--BAGIANNYABAGIANNYA
Gambar 3.2. Gambar skematis Mesin Bubut dan nama bagian-bagiannya
Parameter yang dapat diatur pada mesin bubutParameter yang dapat diatur pada mesin bubut
Tiga parameter utama pada setiap proses bubut adalahTiga parameter utama pada setiap proses bubut adalah
1.1. kecepatan putar spindel (kecepatan putar spindel (speedspeed))
adalah gerakan berputar benda kerja (putaran spindel atauadalah gerakan berputar benda kerja (putaran spindel atau
sumbu utama)sumbu utama)
2. gerak makan (2. gerak makan (feedfeed))
adalah jarak yang ditempuh oleh pahat setiap benda kerjaadalah jarak yang ditempuh oleh pahat setiap benda kerja
berputar satu kali (Gambar 3.4), sehingga satuan f adalahberputar satu kali (Gambar 3.4), sehingga satuan f adalah
mm/putaranmm/putaran
3. kedalaman potong (3. kedalaman potong (depth of cutdepth of cut))
adalah tebal bagian benda kerja yang dibuang dari benda kerja,adalah tebal bagian benda kerja yang dibuang dari benda kerja,
atau jarak antara permukaan yang dipotong terhadapatau jarak antara permukaan yang dipotong terhadap
permukaan yang belum terpotong (lihat Gambar 3.4).permukaan yang belum terpotong (lihat Gambar 3.4).
f
a
f
a
Gambar 3.4. Gerak makan (f) dan kedalaman potong (a)
JENIS PENGERJAAN BENDA KERJA DI MESIN BUBUTJENIS PENGERJAAN BENDA KERJA DI MESIN BUBUT
ProsesProses bubutbubut dikelompokkandikelompokkan dalamdalam duadua kategorikategori,, yaituyaitu
pengerjaanpengerjaan padapada bagianbagian luarluar bendabenda kerjakerja ((OutsideOutside
TurningTurning)) dandan pegerjaanpegerjaan padapada bagianbagian dalamdalam bendabenda kerjakerja
((Inside TurningInside Turning).).
SecaraSecara umumumum prosesproses pengerjaanpengerjaan tersebuttersebut adalahadalah::
PembubutanPembubutan mukamuka ((surface turningsurface turning))
PembubutanPembubutan tirustirus ((taper turningtaper turning))
pembubutanpembubutan pinggulpinggul ((chamferingchamfering),),
pembubutanpembubutan aluralur ((partingparting--offoff),),
pembubutanpembubutan ulirulir ((threadingthreading),),
pembubutanpembubutan lubanglubang ((boringboring),),
pembuatanpembuatan lubanglubang ((drillingdrilling),),
pembuatanpembuatan kartelkartel ((knurlingknurling))
Proses bubut permukaan dan
bubut tirus
(a) pembubutan pinggul (chamfering), (b) pembubutan
alur (parting-off), (c) pembubutan ulir (threading), (d)
pembubutan lubang (boring), (e) pembuatan lubang
(drilling), (f) pembuatan kartel (knurling)
LANGKAHLANGKAH--LANGKAH PROSES PEMBUBUTANLANGKAH PROSES PEMBUBUTAN
Mempelajari gambar kerja untuk menentukan langkah kerjaMempelajari gambar kerja untuk menentukan langkah kerja
yang efektif dan efesien.yang efektif dan efesien.
Menentukan karakteristik bahan yang akan dikerjakanMenentukan karakteristik bahan yang akan dikerjakan
untuk menentukan jenis alat potong dan media pendinginuntuk menentukan jenis alat potong dan media pendingin
yang akan digunakan.yang akan digunakan.
Menetapkan kualitas hasil bubutan yang diinginkan.Menetapkan kualitas hasil bubutan yang diinginkan.
Menentukan macam geometri alatMenentukan macam geometri alat--alat potong yangalat potong yang
digunakan (pahat rata, alur, ulir, dll)digunakan (pahat rata, alur, ulir, dll)
Menentukan alat Bantu yang dibutuhkan.Menentukan alat Bantu yang dibutuhkan.
Menentukan rodaMenentukan roda--roda gigi pengganti apabilaroda gigi pengganti apabila dikehendakidikehendaki
adanya pengerjaanadanya pengerjaan--pengerjaan khusus.pengerjaan khusus.
Menentukan parameterMenentukan parameter--parameter pemotongan yangparameter pemotongan yang
berpengaruh dalam proses pengerjaan (kecepatan potong,berpengaruh dalam proses pengerjaan (kecepatan potong,
kecepatan sayat, kedalaman pemakanan,kecepatan sayat, kedalaman pemakanan, waktuwaktu
pemotonganpemotongan dlldll).).
PAHAT BUBUTPAHAT BUBUT
A.A. MaterialMaterial PahatPahat BubutBubut
bahanbahan dasardasar pahatpahat bubutbubut harusharus mempunyaimempunyai sifatsifat::
1.1. KerasKeras, agar, agar sisisisi potongpotong ((cutting edgecutting edge)) dapatdapat
memotongmemotong bendabenda kerjakerja..
2.2. UletUlet, agar, agar sisisisi potongpotong tidaktidak mudahmudah patahpatah..
3.3. TahanTahan panaspanas, agar, agar sisisisi potongpotong tidaktidak mudahmudah ausaus
4.4. SecaraSecara ekonomisekonomis menguntungkanmenguntungkan
B.B. GeometriGeometri PahatPahat BubutBubut
Geometri/bentuk pahat bubut terutama tergantung padaGeometri/bentuk pahat bubut terutama tergantung pada
material benda kerja dan material pahat. Terminologimaterial benda kerja dan material pahat. Terminologi
standar ditunjukkan pada Gambar 3.6. Untuk pahatstandar ditunjukkan pada Gambar 3.6. Untuk pahat
bubut bermata potong tunggal, sudut pahat yang palingbubut bermata potong tunggal, sudut pahat yang paling
pokok adalah sudut beram (pokok adalah sudut beram (rake anglerake angle), sudut bebas), sudut bebas
((clearance angleclearance angle), dan sudut sisi potong (), dan sudut sisi potong (cutting edgecutting edge
angleangle).).
Gambar 3.6. Geometri pahat bubut HSS (Pahat diasah dengan mesin gerinda pahat).
Rake angleRake angle,, berpengaruhberpengaruh terhadapterhadap pengontrolanpengontrolan
araharah daridari aliranaliran beramberam dandan mempengaruhimempengaruhi
kekuatankekuatan daridari matamata pisaupisau. Rake angle. Rake angle positifpositif
dapatdapat mengurangimengurangi gayagaya yangyang terjaditerjadi dandan
menurunkanmenurunkan temperaturetemperature pemotonganpemotongan..
Cutting edge angleCutting edge angle,, mempengaruhimempengaruhi padapada
pembentukanpembentukan beramberam,, kekuatankekuatan pahatpahat,, dandan gayagaya
pemotonganpemotongan ..
Nose radiusNose radius, mempengaruhi kehalusan, mempengaruhi kehalusan
permukaan dan ketahanan mata pisau. Bilapermukaan dan ketahanan mata pisau. Bila
radiusnya semakin kecil maka permukaan bendaradiusnya semakin kecil maka permukaan benda
kerja semakin kasar dan ketahanan pahat akankerja semakin kasar dan ketahanan pahat akan
menurun.menurun.
ElemenElemen DasarDasar ProsesProses BubutBubut
Elemen dasar proses bubut dapat dihitung/ dianalisaElemen dasar proses bubut dapat dihitung/ dianalisa
dengan menggunakan rumusdengan menggunakan rumus--rumus dan Gambar 3.12rumus dan Gambar 3.12
berikut :berikut :
Keterangan :Keterangan :
Benda kerjaBenda kerja ::
dodo = diameter mula ; mm= diameter mula ; mm
dmdm = diameter akhir; mm= diameter akhir; mm
ltlt = panjang pemotongan; mm= panjang pemotongan; mm
Pahat :Pahat :
χχrr = sudut potong utama/sudut masuk= sudut potong utama/sudut masuk
Mesin Bubut :Mesin Bubut :
aa = kedalaman potong, mm= kedalaman potong, mm
ff = gerak makan; mm/putaran= gerak makan; mm/putaran
nn = putaran poros utama; putaran/menit= putaran poros utama; putaran/menit
ElemenElemen dasardasar dapatdapat dihitungdihitung dengandengan rumusrumus--runusrunus sebagaisebagai
berikutberikut::
a.a. KecepatanKecepatan potongpotong (v)(v)
dimanadimana d = (dod = (do –– dm)/2dm)/2
b.b. KecepatanKecepatan makanmakan ((vvff))
)2.3.....(..................../;
1000
menitmm
dn
v
π
=
)3.3.....(........../;. menitmmnfv f =
c.c. WaktuWaktu pemotonganpemotongan
d.d. KecepatanKecepatan penghasilanpenghasilan tataltatal
di mana : A = a.f mmdi mana : A = a.f mm22
)4.3.........(..........; menit
v
l
t
f
t
c =
)5.3........(........../;. 3
menitcmvAZ =
Pada prinsipnya kecepatan pemotongan suatu material
tidak perlu dihitung. Karena setiap material telah
memiliki kecepatan potong sendiri-sendiri berdasarkan
karakteristiknya
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan
kecepatan potong:
1. Material benda kerja
semakin keras bahan/material benda kerja, kecepatan
potong semakin rendah
2. Material pahat
pahat dengan ketahanan aus lebih tinggi, kecepatan
potong lebih tinggi
3.3. PenampangPenampang daridari tataltatal
semakinsemakin tebaltebal penapangpenapang tataltatal,, kecepatankecepatan potongpotong semakinsemakin
rendahrendah
4.4. PendinginPendingin
dengandengan menggunakanmenggunakan cairancairan pendinginpendingin,, kecepatankecepatan potongpotong
dapatdapat ditingatkanditingatkan
5.5. KemampuanKemampuan mesinmesin
mesinmesin dengandengan kemampuan/kapasitaskemampuan/kapasitas yangyang lebihlebih besarbesar,,
dapatdapat menggunakanmenggunakan kecepatankecepatan potongpotong lebihlebih besarbesar
Kecepatan Potong Untuk Beberapa Jenis Bahan
6060 –– 9090140140 –– 2152153030 –– 45457070 –– 110110AluminiumAluminium
120120 –– 150150185185 –– 2152154545 –– 70708585 –– 110110KuninganKuningan
6060 –– 7575110110 –– 1401402525 –– 30304040 –– 4545BesiBesi corcor kelabukelabu
7575 –– 110110140140 –– 1851852020 –– 40406060 –– 8585BajaBaja karbonkarbon menengahmenengah
9090 –– 120120170170 –– 2152152525 –– 40407070 –– 9090BajaBaja karbonkarbon rendahrendah
110110 –– 140140185185 –– 2302302525 –– 45457575 –– 100100BajaBaja perkakasperkakas
KasarKasarHalusHalusKasarKasarHalusHalus
PahatPahat KarbidaKarbidaPahatPahat HSSHSS
BahanBahan
Proses pembubutan ulir
Nama- nama bagian ulir
Penyetelan pahat ulir menggunakan mal ulir
SettingSetting pahatpahat ulirulir
posisi pahat tegak
lurus terhadap
permukaan sumbu
benda kerja
Eretan atas diatur menyudut (290) terhadap sumbu tegak
lurus benda kerja dan arah pemakanan pahat bubut
Langkah-langkah membubut ulir
1. Tentukan jenis mesin bubut yang sesuai
2. Siapkan benda kerja sesuai dengan diameter luar ulir
3. Pasang benda kerja dengan baik
4. Setel pahat ulir dan eretan atas pada posisi yang benar
5. Tentukan kisar dengan mengatur tuas-tuas pada gearbox
6. Tentukan kecepatan potong, biasanya dipilih 1/3 dari
kecepatan potong pembubutan biasa.
7. Hitung kedalaman pemotongan ulir
8. Beri batasan panjang bagian benda kerja yang diulir
9. Cek kembali kebenaran kisar ulir dengan picth gauge
10. Lakukan pembubutan ulir dengan benar hingga mencapai
kedalaman ulir yang telah ditentukan
11. Cek ulir yang telah dibuat.
Proses penguliran luar
Proses pembubutan tirus
TigaTiga caracara pebubutanpebubutan tirustirus
Memiringkan eretan atas.
gerakan pahat (pemakanan) dilakukan secara manual.
Dengan alat bantu tirus (taper attachment),
untuk benda yang memiliki sudut tirus relatif kecil.
pembuatan tirus lebih cepat.
gerakan pemakanan (feeding) dapat dilakukan secara
otomatis.
Dengan menggeser kepala lepas (tail stock)
proses pembubutan tirus dengan bantuan dua senter.
sumbu kepala lepas tidak sejajar dengan sumbu kepala
tetap.
MemiringkanMemiringkan EretanEretan AtasAtas
Pembubutan tirus dengan Taper
Attachment
Pembubutan tirus dengan
menggeser Kepala Lepas
Perhitungan pergeseran Kepala Lepas
Proses Pembubutan Eksentrik
Bubut permukaan benda kerja hingga mencapai diameter
terbesar dan panjang yang diinginkan.
Bubut bagian muka benda kerja (dua muka) untuk
menentukan sisi penandaan pergeseran senter.
Buat pergeseran senternya pada salah satu sisi penampang
benda kerja
Tempatkan benda kerja pada chuck empat, atur sesuai
posisi senter utama
Atur benda kerja dengan merubah posisi penjepitan sesuai
sumbu eksentriknya, gunakan pointer untuk membantu
pergeserannya.
Bubut bagian eksentriknya
Periksa kebenaran dimensi poros eksentrik yang dibuat
CukupCukup SekianSekian dandan TerimaTerima KasihKasih

More Related Content

What's hot

1 gambar teknik tl
1 gambar teknik tl1 gambar teknik tl
1 gambar teknik tl
mas_mud
 
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESINMACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
Dwi Ratna
 
01.permesinan dan mesin perkakas
01.permesinan dan mesin perkakas01.permesinan dan mesin perkakas
01.permesinan dan mesin perkakas
Mahros Darsin
 
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban PuntirElemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Dewi Izza
 
Tutorial solidworks membuat rangka meja menggunakan weldment
Tutorial solidworks membuat rangka meja menggunakan weldmentTutorial solidworks membuat rangka meja menggunakan weldment
Tutorial solidworks membuat rangka meja menggunakan weldmentZul Abidin
 
Modul Teknik Pemesinan Frais
Modul Teknik Pemesinan FraisModul Teknik Pemesinan Frais
Modul Teknik Pemesinan Frais
Bambang Utama
 
Elemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
Elemen Mesin 3 - Perencanaan KoplingElemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
Elemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
Dewi Izza
 
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)
Modul thermodinamika (penyelesaian soal  siklus pembangkit daya)Modul thermodinamika (penyelesaian soal  siklus pembangkit daya)
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)
Ali Hasimi Pane
 
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan PorosElemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
Dewi Izza
 
Kerja Pelat
Kerja PelatKerja Pelat
Kerja Pelat
Mahros Darsin
 
Presentasi Mesin Bubut
Presentasi Mesin BubutPresentasi Mesin Bubut
Presentasi Mesin Bubut
EssyKarundeng
 
Presentation1 menerapkan aturan teknik gambar
Presentation1 menerapkan aturan teknik gambarPresentation1 menerapkan aturan teknik gambar
Presentation1 menerapkan aturan teknik gambar
Ahmad Lubis
 
Proses pengerolan
Proses pengerolanProses pengerolan
Proses pengerolan
Rissa Deshanty
 
Presentasi Mesin Frais, Bor, Gurdi
Presentasi Mesin Frais, Bor, GurdiPresentasi Mesin Frais, Bor, Gurdi
Presentasi Mesin Frais, Bor, Gurdi
EssyKarundeng
 
Peralatan kerja bangku
Peralatan kerja bangkuPeralatan kerja bangku
Peralatan kerja bangku
Edi Sutanto
 
Pengujian lengkung (bend test)
Pengujian lengkung (bend test)Pengujian lengkung (bend test)
Pengujian lengkung (bend test)
Mukhamad Suwardo
 
Proses pembentukan
Proses pembentukanProses pembentukan
Proses pembentukan
12luthfi
 

What's hot (20)

1 gambar teknik tl
1 gambar teknik tl1 gambar teknik tl
1 gambar teknik tl
 
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESINMACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
 
01.permesinan dan mesin perkakas
01.permesinan dan mesin perkakas01.permesinan dan mesin perkakas
01.permesinan dan mesin perkakas
 
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban PuntirElemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
 
Laporan Praktikum Pemesinan
Laporan Praktikum PemesinanLaporan Praktikum Pemesinan
Laporan Praktikum Pemesinan
 
Tutorial solidworks membuat rangka meja menggunakan weldment
Tutorial solidworks membuat rangka meja menggunakan weldmentTutorial solidworks membuat rangka meja menggunakan weldment
Tutorial solidworks membuat rangka meja menggunakan weldment
 
Modul Teknik Pemesinan Frais
Modul Teknik Pemesinan FraisModul Teknik Pemesinan Frais
Modul Teknik Pemesinan Frais
 
Elemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
Elemen Mesin 3 - Perencanaan KoplingElemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
Elemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
 
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)
Modul thermodinamika (penyelesaian soal  siklus pembangkit daya)Modul thermodinamika (penyelesaian soal  siklus pembangkit daya)
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)
 
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan PorosElemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
 
Kerja Pelat
Kerja PelatKerja Pelat
Kerja Pelat
 
Presentasi Mesin Bubut
Presentasi Mesin BubutPresentasi Mesin Bubut
Presentasi Mesin Bubut
 
Presentation1 menerapkan aturan teknik gambar
Presentation1 menerapkan aturan teknik gambarPresentation1 menerapkan aturan teknik gambar
Presentation1 menerapkan aturan teknik gambar
 
Proses pengerolan
Proses pengerolanProses pengerolan
Proses pengerolan
 
Presentasi Mesin Frais, Bor, Gurdi
Presentasi Mesin Frais, Bor, GurdiPresentasi Mesin Frais, Bor, Gurdi
Presentasi Mesin Frais, Bor, Gurdi
 
Peralatan kerja bangku
Peralatan kerja bangkuPeralatan kerja bangku
Peralatan kerja bangku
 
Pengujian lengkung (bend test)
Pengujian lengkung (bend test)Pengujian lengkung (bend test)
Pengujian lengkung (bend test)
 
Proses pembentukan
Proses pembentukanProses pembentukan
Proses pembentukan
 
Rumus perhitungan roda gigi lurus
Rumus perhitungan roda gigi lurusRumus perhitungan roda gigi lurus
Rumus perhitungan roda gigi lurus
 
Isi makalah uji kuat tarik
Isi makalah uji kuat tarikIsi makalah uji kuat tarik
Isi makalah uji kuat tarik
 

Similar to (P pt) materi 2. proses kerja bubut (turning)

Parameter kecepatan potong mesin bubut
Parameter kecepatan potong mesin bubutParameter kecepatan potong mesin bubut
Parameter kecepatan potong mesin bubut
edo soehendro
 
BAB 2
BAB 2BAB 2
BAB 2
Fahdiar
 
Proses frais (buku 3) 0
Proses frais (buku 3) 0Proses frais (buku 3) 0
Proses frais (buku 3) 0
Zaki Rahman
 
Mengenal proses frais new TEKNIK MESIN
Mengenal proses frais new TEKNIK MESINMengenal proses frais new TEKNIK MESIN
Mengenal proses frais new TEKNIK MESINEko Supriyadi
 
jenis-pengefraisan-pada-benda-kerja_compress.docx
jenis-pengefraisan-pada-benda-kerja_compress.docxjenis-pengefraisan-pada-benda-kerja_compress.docx
jenis-pengefraisan-pada-benda-kerja_compress.docx
TriMurtiYogiPangestu
 
Contoh laporan pratikum proses produksi
Contoh laporan pratikum proses produksi Contoh laporan pratikum proses produksi
Contoh laporan pratikum proses produksi
marsyah18009
 
Modul M Perkakas frais.pdf
Modul M Perkakas frais.pdfModul M Perkakas frais.pdf
Modul M Perkakas frais.pdf
awalsyahrani2
 
Pembuatan roda gigi lurus
Pembuatan roda gigi lurusPembuatan roda gigi lurus
Pembuatan roda gigi lurus
Indra Cecen
 
Menggunakan Mesin Bubut Konvensional.pptx
Menggunakan Mesin Bubut Konvensional.pptxMenggunakan Mesin Bubut Konvensional.pptx
Menggunakan Mesin Bubut Konvensional.pptx
septian616367
 
MATERI AJAR MESIN BUBUT KELAS XI SMK.pptx
MATERI AJAR MESIN BUBUT KELAS XI SMK.pptxMATERI AJAR MESIN BUBUT KELAS XI SMK.pptx
MATERI AJAR MESIN BUBUT KELAS XI SMK.pptx
danisuhenda1
 
MATERI AJAR MESIN BUBUT KELAS XI SMK.pptx
MATERI AJAR MESIN BUBUT KELAS XI SMK.pptxMATERI AJAR MESIN BUBUT KELAS XI SMK.pptx
MATERI AJAR MESIN BUBUT KELAS XI SMK.pptx
danisuhenda1
 
MATERI AJAR MESIN BUBUT KELAS XI SMK.pptx
MATERI AJAR MESIN BUBUT KELAS XI SMK.pptxMATERI AJAR MESIN BUBUT KELAS XI SMK.pptx
MATERI AJAR MESIN BUBUT KELAS XI SMK.pptx
danisuhenda1
 
Lanjutan bab 2
Lanjutan bab 2Lanjutan bab 2
Lanjutan bab 2
Rajda Wardhana
 
Mesin freis
Mesin freisMesin freis
Mesin freis
Dyena Wucruen
 
Modul mesin bubut 7 (7)
Modul mesin bubut 7 (7)Modul mesin bubut 7 (7)
Modul mesin bubut 7 (7)Eko Supriyadi
 
Modul mesin bubut 7 (7)
Modul mesin bubut 7 (7)Modul mesin bubut 7 (7)
Modul mesin bubut 7 (7)Eko Supriyadi
 
Mesin ketam dan mesin serut
Mesin ketam dan mesin serutMesin ketam dan mesin serut
Mesin ketam dan mesin serutAlen Pepa
 
Mesin Perkakas
Mesin PerkakasMesin Perkakas
Mesin Perkakas
Bayu Saputra
 
131223466 perhitungan-waktu-pemesinan-bubut
131223466 perhitungan-waktu-pemesinan-bubut131223466 perhitungan-waktu-pemesinan-bubut
131223466 perhitungan-waktu-pemesinan-bubut
Didi sudiprayitna
 
Mengenal proses bubut TEKNIK MESIN
Mengenal proses bubut TEKNIK MESINMengenal proses bubut TEKNIK MESIN
Mengenal proses bubut TEKNIK MESINEko Supriyadi
 

Similar to (P pt) materi 2. proses kerja bubut (turning) (20)

Parameter kecepatan potong mesin bubut
Parameter kecepatan potong mesin bubutParameter kecepatan potong mesin bubut
Parameter kecepatan potong mesin bubut
 
BAB 2
BAB 2BAB 2
BAB 2
 
Proses frais (buku 3) 0
Proses frais (buku 3) 0Proses frais (buku 3) 0
Proses frais (buku 3) 0
 
Mengenal proses frais new TEKNIK MESIN
Mengenal proses frais new TEKNIK MESINMengenal proses frais new TEKNIK MESIN
Mengenal proses frais new TEKNIK MESIN
 
jenis-pengefraisan-pada-benda-kerja_compress.docx
jenis-pengefraisan-pada-benda-kerja_compress.docxjenis-pengefraisan-pada-benda-kerja_compress.docx
jenis-pengefraisan-pada-benda-kerja_compress.docx
 
Contoh laporan pratikum proses produksi
Contoh laporan pratikum proses produksi Contoh laporan pratikum proses produksi
Contoh laporan pratikum proses produksi
 
Modul M Perkakas frais.pdf
Modul M Perkakas frais.pdfModul M Perkakas frais.pdf
Modul M Perkakas frais.pdf
 
Pembuatan roda gigi lurus
Pembuatan roda gigi lurusPembuatan roda gigi lurus
Pembuatan roda gigi lurus
 
Menggunakan Mesin Bubut Konvensional.pptx
Menggunakan Mesin Bubut Konvensional.pptxMenggunakan Mesin Bubut Konvensional.pptx
Menggunakan Mesin Bubut Konvensional.pptx
 
MATERI AJAR MESIN BUBUT KELAS XI SMK.pptx
MATERI AJAR MESIN BUBUT KELAS XI SMK.pptxMATERI AJAR MESIN BUBUT KELAS XI SMK.pptx
MATERI AJAR MESIN BUBUT KELAS XI SMK.pptx
 
MATERI AJAR MESIN BUBUT KELAS XI SMK.pptx
MATERI AJAR MESIN BUBUT KELAS XI SMK.pptxMATERI AJAR MESIN BUBUT KELAS XI SMK.pptx
MATERI AJAR MESIN BUBUT KELAS XI SMK.pptx
 
MATERI AJAR MESIN BUBUT KELAS XI SMK.pptx
MATERI AJAR MESIN BUBUT KELAS XI SMK.pptxMATERI AJAR MESIN BUBUT KELAS XI SMK.pptx
MATERI AJAR MESIN BUBUT KELAS XI SMK.pptx
 
Lanjutan bab 2
Lanjutan bab 2Lanjutan bab 2
Lanjutan bab 2
 
Mesin freis
Mesin freisMesin freis
Mesin freis
 
Modul mesin bubut 7 (7)
Modul mesin bubut 7 (7)Modul mesin bubut 7 (7)
Modul mesin bubut 7 (7)
 
Modul mesin bubut 7 (7)
Modul mesin bubut 7 (7)Modul mesin bubut 7 (7)
Modul mesin bubut 7 (7)
 
Mesin ketam dan mesin serut
Mesin ketam dan mesin serutMesin ketam dan mesin serut
Mesin ketam dan mesin serut
 
Mesin Perkakas
Mesin PerkakasMesin Perkakas
Mesin Perkakas
 
131223466 perhitungan-waktu-pemesinan-bubut
131223466 perhitungan-waktu-pemesinan-bubut131223466 perhitungan-waktu-pemesinan-bubut
131223466 perhitungan-waktu-pemesinan-bubut
 
Mengenal proses bubut TEKNIK MESIN
Mengenal proses bubut TEKNIK MESINMengenal proses bubut TEKNIK MESIN
Mengenal proses bubut TEKNIK MESIN
 

More from Agus Witono

Hazwoper hazardous waste site 40 hour student initial course manual
Hazwoper hazardous waste site 40 hour student initial course manualHazwoper hazardous waste site 40 hour student initial course manual
Hazwoper hazardous waste site 40 hour student initial course manualAgus Witono
 
Protap dalkarhutlah sumsel 2007
Protap dalkarhutlah sumsel 2007Protap dalkarhutlah sumsel 2007
Protap dalkarhutlah sumsel 2007Agus Witono
 
Digital 20297367 s-sri rezeki
Digital 20297367 s-sri rezekiDigital 20297367 s-sri rezeki
Digital 20297367 s-sri rezekiAgus Witono
 
Emergency response planning guide for public wastewater syst
Emergency response planning guide for public wastewater systEmergency response planning guide for public wastewater syst
Emergency response planning guide for public wastewater systAgus Witono
 
Fireemergegencyman 2
Fireemergegencyman 2Fireemergegencyman 2
Fireemergegencyman 2Agus Witono
 
Digital 114001 [-konten_]-m.82.bagian 3
Digital 114001 [-konten_]-m.82.bagian 3Digital 114001 [-konten_]-m.82.bagian 3
Digital 114001 [-konten_]-m.82.bagian 3Agus Witono
 
Bnpb update on lombok earthquake
Bnpb update on lombok earthquakeBnpb update on lombok earthquake
Bnpb update on lombok earthquakeAgus Witono
 
Tanggap darurat-dan-pencehagan-kebakaran-pertemuan-4
Tanggap darurat-dan-pencehagan-kebakaran-pertemuan-4Tanggap darurat-dan-pencehagan-kebakaran-pertemuan-4
Tanggap darurat-dan-pencehagan-kebakaran-pertemuan-4Agus Witono
 
190371290 tanggap-darurat
190371290 tanggap-darurat190371290 tanggap-darurat
190371290 tanggap-daruratAgus Witono
 
155112208201011561
155112208201011561155112208201011561
155112208201011561Agus Witono
 
Tanggap darurat-di-gedung-perkantoran
Tanggap darurat-di-gedung-perkantoranTanggap darurat-di-gedung-perkantoran
Tanggap darurat-di-gedung-perkantoranAgus Witono
 
Training & konsultasi_hse
Training & konsultasi_hseTraining & konsultasi_hse
Training & konsultasi_hseAgus Witono
 
Osha 3114-hazwoper
Osha 3114-hazwoperOsha 3114-hazwoper
Osha 3114-hazwoperAgus Witono
 
Petunjuk perusahaan rekomendasi izin pengumpulan limbah b3 skala nasional
Petunjuk perusahaan rekomendasi izin pengumpulan limbah b3 skala nasionalPetunjuk perusahaan rekomendasi izin pengumpulan limbah b3 skala nasional
Petunjuk perusahaan rekomendasi izin pengumpulan limbah b3 skala nasionalAgus Witono
 
Social compliance manual
Social compliance manualSocial compliance manual
Social compliance manualAgus Witono
 
Better work-indonesia-synthesis-report-en
Better work-indonesia-synthesis-report-enBetter work-indonesia-synthesis-report-en
Better work-indonesia-synthesis-report-enAgus Witono
 

More from Agus Witono (20)

Hazwoper hazardous waste site 40 hour student initial course manual
Hazwoper hazardous waste site 40 hour student initial course manualHazwoper hazardous waste site 40 hour student initial course manual
Hazwoper hazardous waste site 40 hour student initial course manual
 
Ar2011
Ar2011Ar2011
Ar2011
 
Trblgn25
Trblgn25Trblgn25
Trblgn25
 
9100 mhav
9100 mhav9100 mhav
9100 mhav
 
Protap dalkarhutlah sumsel 2007
Protap dalkarhutlah sumsel 2007Protap dalkarhutlah sumsel 2007
Protap dalkarhutlah sumsel 2007
 
Digital 20297367 s-sri rezeki
Digital 20297367 s-sri rezekiDigital 20297367 s-sri rezeki
Digital 20297367 s-sri rezeki
 
Emergency response planning guide for public wastewater syst
Emergency response planning guide for public wastewater systEmergency response planning guide for public wastewater syst
Emergency response planning guide for public wastewater syst
 
Fireemergegencyman 2
Fireemergegencyman 2Fireemergegencyman 2
Fireemergegencyman 2
 
Digital 114001 [-konten_]-m.82.bagian 3
Digital 114001 [-konten_]-m.82.bagian 3Digital 114001 [-konten_]-m.82.bagian 3
Digital 114001 [-konten_]-m.82.bagian 3
 
Bnpb update on lombok earthquake
Bnpb update on lombok earthquakeBnpb update on lombok earthquake
Bnpb update on lombok earthquake
 
Tanggap darurat-dan-pencehagan-kebakaran-pertemuan-4
Tanggap darurat-dan-pencehagan-kebakaran-pertemuan-4Tanggap darurat-dan-pencehagan-kebakaran-pertemuan-4
Tanggap darurat-dan-pencehagan-kebakaran-pertemuan-4
 
190371290 tanggap-darurat
190371290 tanggap-darurat190371290 tanggap-darurat
190371290 tanggap-darurat
 
Bencana11
Bencana11Bencana11
Bencana11
 
155112208201011561
155112208201011561155112208201011561
155112208201011561
 
Tanggap darurat-di-gedung-perkantoran
Tanggap darurat-di-gedung-perkantoranTanggap darurat-di-gedung-perkantoran
Tanggap darurat-di-gedung-perkantoran
 
Training & konsultasi_hse
Training & konsultasi_hseTraining & konsultasi_hse
Training & konsultasi_hse
 
Osha 3114-hazwoper
Osha 3114-hazwoperOsha 3114-hazwoper
Osha 3114-hazwoper
 
Petunjuk perusahaan rekomendasi izin pengumpulan limbah b3 skala nasional
Petunjuk perusahaan rekomendasi izin pengumpulan limbah b3 skala nasionalPetunjuk perusahaan rekomendasi izin pengumpulan limbah b3 skala nasional
Petunjuk perusahaan rekomendasi izin pengumpulan limbah b3 skala nasional
 
Social compliance manual
Social compliance manualSocial compliance manual
Social compliance manual
 
Better work-indonesia-synthesis-report-en
Better work-indonesia-synthesis-report-enBetter work-indonesia-synthesis-report-en
Better work-indonesia-synthesis-report-en
 

(P pt) materi 2. proses kerja bubut (turning)

  • 1. PROSES PEMBUBUTAN LOGAMPROSES PEMBUBUTAN LOGAM PARYANTO,PARYANTO, M.PdM.Pd.. JurJur. PT.. PT. MesinMesin FT UNYFT UNY
  • 2. ProsesProses bubutbubut adalahadalah prosesproses pemesinanpemesinan untukuntuk menghasilkanmenghasilkan bagianbagian--bagianbagian mesinmesin ((komponenkomponen)) berbentukberbentuk silindrissilindris yangyang dikerjakandikerjakan dengandengan menggunakanmenggunakan MesinMesin BubutBubut.. PrinsipPrinsip :: Benda kerja yang berputarBenda kerja yang berputar MenggunakanMenggunakan pahatpahat bermatabermata potongpotong tunggaltunggal ((singlesingle--pointpoint cutting toolcutting tool)) GerakanGerakan pahatpahat sejajarsejajar terhadapterhadap sumbusumbu bendabenda kerjakerja padapada jarakjarak tertentutertentu sehinggasehingga akanakan membuangmembuang permukaanpermukaan luarluar bendabenda kerjakerja ProsesProses bubutbubut permukaanpermukaan//surface turningsurface turning adalahadalah prosesproses bubutbubut yangyang identikidentik dengandengan prosesproses bubutbubut rata ,rata ,tetapitetapi araharah gerakangerakan pemakananpemakanan tegaktegak luruslurus terhadapterhadap sumbusumbu bendabenda kerjakerja.. ProsesProses bubutbubut tirustirus//taper turningtaper turning sebenarnyasebenarnya identikidentik dengandengan prosesproses bubutbubut ratarata didi atasatas,, hanyahanya jalannyajalannya pahatpahat membentukmembentuk sudutsudut tertentutertentu terhadapterhadap sumbusumbu bendabenda kerjakerja..
  • 3. MESIN BUBUT DAN BAGIANMESIN BUBUT DAN BAGIAN--BAGIANNYABAGIANNYA Gambar 3.2. Gambar skematis Mesin Bubut dan nama bagian-bagiannya
  • 4. Parameter yang dapat diatur pada mesin bubutParameter yang dapat diatur pada mesin bubut Tiga parameter utama pada setiap proses bubut adalahTiga parameter utama pada setiap proses bubut adalah 1.1. kecepatan putar spindel (kecepatan putar spindel (speedspeed)) adalah gerakan berputar benda kerja (putaran spindel atauadalah gerakan berputar benda kerja (putaran spindel atau sumbu utama)sumbu utama) 2. gerak makan (2. gerak makan (feedfeed)) adalah jarak yang ditempuh oleh pahat setiap benda kerjaadalah jarak yang ditempuh oleh pahat setiap benda kerja berputar satu kali (Gambar 3.4), sehingga satuan f adalahberputar satu kali (Gambar 3.4), sehingga satuan f adalah mm/putaranmm/putaran 3. kedalaman potong (3. kedalaman potong (depth of cutdepth of cut)) adalah tebal bagian benda kerja yang dibuang dari benda kerja,adalah tebal bagian benda kerja yang dibuang dari benda kerja, atau jarak antara permukaan yang dipotong terhadapatau jarak antara permukaan yang dipotong terhadap permukaan yang belum terpotong (lihat Gambar 3.4).permukaan yang belum terpotong (lihat Gambar 3.4).
  • 5. f a f a Gambar 3.4. Gerak makan (f) dan kedalaman potong (a)
  • 6. JENIS PENGERJAAN BENDA KERJA DI MESIN BUBUTJENIS PENGERJAAN BENDA KERJA DI MESIN BUBUT ProsesProses bubutbubut dikelompokkandikelompokkan dalamdalam duadua kategorikategori,, yaituyaitu pengerjaanpengerjaan padapada bagianbagian luarluar bendabenda kerjakerja ((OutsideOutside TurningTurning)) dandan pegerjaanpegerjaan padapada bagianbagian dalamdalam bendabenda kerjakerja ((Inside TurningInside Turning).). SecaraSecara umumumum prosesproses pengerjaanpengerjaan tersebuttersebut adalahadalah:: PembubutanPembubutan mukamuka ((surface turningsurface turning)) PembubutanPembubutan tirustirus ((taper turningtaper turning)) pembubutanpembubutan pinggulpinggul ((chamferingchamfering),), pembubutanpembubutan aluralur ((partingparting--offoff),), pembubutanpembubutan ulirulir ((threadingthreading),), pembubutanpembubutan lubanglubang ((boringboring),), pembuatanpembuatan lubanglubang ((drillingdrilling),), pembuatanpembuatan kartelkartel ((knurlingknurling))
  • 7. Proses bubut permukaan dan bubut tirus (a) pembubutan pinggul (chamfering), (b) pembubutan alur (parting-off), (c) pembubutan ulir (threading), (d) pembubutan lubang (boring), (e) pembuatan lubang (drilling), (f) pembuatan kartel (knurling)
  • 8. LANGKAHLANGKAH--LANGKAH PROSES PEMBUBUTANLANGKAH PROSES PEMBUBUTAN Mempelajari gambar kerja untuk menentukan langkah kerjaMempelajari gambar kerja untuk menentukan langkah kerja yang efektif dan efesien.yang efektif dan efesien. Menentukan karakteristik bahan yang akan dikerjakanMenentukan karakteristik bahan yang akan dikerjakan untuk menentukan jenis alat potong dan media pendinginuntuk menentukan jenis alat potong dan media pendingin yang akan digunakan.yang akan digunakan. Menetapkan kualitas hasil bubutan yang diinginkan.Menetapkan kualitas hasil bubutan yang diinginkan. Menentukan macam geometri alatMenentukan macam geometri alat--alat potong yangalat potong yang digunakan (pahat rata, alur, ulir, dll)digunakan (pahat rata, alur, ulir, dll) Menentukan alat Bantu yang dibutuhkan.Menentukan alat Bantu yang dibutuhkan. Menentukan rodaMenentukan roda--roda gigi pengganti apabilaroda gigi pengganti apabila dikehendakidikehendaki adanya pengerjaanadanya pengerjaan--pengerjaan khusus.pengerjaan khusus. Menentukan parameterMenentukan parameter--parameter pemotongan yangparameter pemotongan yang berpengaruh dalam proses pengerjaan (kecepatan potong,berpengaruh dalam proses pengerjaan (kecepatan potong, kecepatan sayat, kedalaman pemakanan,kecepatan sayat, kedalaman pemakanan, waktuwaktu pemotonganpemotongan dlldll).).
  • 9. PAHAT BUBUTPAHAT BUBUT A.A. MaterialMaterial PahatPahat BubutBubut bahanbahan dasardasar pahatpahat bubutbubut harusharus mempunyaimempunyai sifatsifat:: 1.1. KerasKeras, agar, agar sisisisi potongpotong ((cutting edgecutting edge)) dapatdapat memotongmemotong bendabenda kerjakerja.. 2.2. UletUlet, agar, agar sisisisi potongpotong tidaktidak mudahmudah patahpatah.. 3.3. TahanTahan panaspanas, agar, agar sisisisi potongpotong tidaktidak mudahmudah ausaus 4.4. SecaraSecara ekonomisekonomis menguntungkanmenguntungkan B.B. GeometriGeometri PahatPahat BubutBubut Geometri/bentuk pahat bubut terutama tergantung padaGeometri/bentuk pahat bubut terutama tergantung pada material benda kerja dan material pahat. Terminologimaterial benda kerja dan material pahat. Terminologi standar ditunjukkan pada Gambar 3.6. Untuk pahatstandar ditunjukkan pada Gambar 3.6. Untuk pahat bubut bermata potong tunggal, sudut pahat yang palingbubut bermata potong tunggal, sudut pahat yang paling pokok adalah sudut beram (pokok adalah sudut beram (rake anglerake angle), sudut bebas), sudut bebas ((clearance angleclearance angle), dan sudut sisi potong (), dan sudut sisi potong (cutting edgecutting edge angleangle).).
  • 10. Gambar 3.6. Geometri pahat bubut HSS (Pahat diasah dengan mesin gerinda pahat).
  • 11. Rake angleRake angle,, berpengaruhberpengaruh terhadapterhadap pengontrolanpengontrolan araharah daridari aliranaliran beramberam dandan mempengaruhimempengaruhi kekuatankekuatan daridari matamata pisaupisau. Rake angle. Rake angle positifpositif dapatdapat mengurangimengurangi gayagaya yangyang terjaditerjadi dandan menurunkanmenurunkan temperaturetemperature pemotonganpemotongan.. Cutting edge angleCutting edge angle,, mempengaruhimempengaruhi padapada pembentukanpembentukan beramberam,, kekuatankekuatan pahatpahat,, dandan gayagaya pemotonganpemotongan .. Nose radiusNose radius, mempengaruhi kehalusan, mempengaruhi kehalusan permukaan dan ketahanan mata pisau. Bilapermukaan dan ketahanan mata pisau. Bila radiusnya semakin kecil maka permukaan bendaradiusnya semakin kecil maka permukaan benda kerja semakin kasar dan ketahanan pahat akankerja semakin kasar dan ketahanan pahat akan menurun.menurun.
  • 12. ElemenElemen DasarDasar ProsesProses BubutBubut Elemen dasar proses bubut dapat dihitung/ dianalisaElemen dasar proses bubut dapat dihitung/ dianalisa dengan menggunakan rumusdengan menggunakan rumus--rumus dan Gambar 3.12rumus dan Gambar 3.12 berikut :berikut :
  • 13. Keterangan :Keterangan : Benda kerjaBenda kerja :: dodo = diameter mula ; mm= diameter mula ; mm dmdm = diameter akhir; mm= diameter akhir; mm ltlt = panjang pemotongan; mm= panjang pemotongan; mm Pahat :Pahat : χχrr = sudut potong utama/sudut masuk= sudut potong utama/sudut masuk Mesin Bubut :Mesin Bubut : aa = kedalaman potong, mm= kedalaman potong, mm ff = gerak makan; mm/putaran= gerak makan; mm/putaran nn = putaran poros utama; putaran/menit= putaran poros utama; putaran/menit
  • 14. ElemenElemen dasardasar dapatdapat dihitungdihitung dengandengan rumusrumus--runusrunus sebagaisebagai berikutberikut:: a.a. KecepatanKecepatan potongpotong (v)(v) dimanadimana d = (dod = (do –– dm)/2dm)/2 b.b. KecepatanKecepatan makanmakan ((vvff)) )2.3.....(..................../; 1000 menitmm dn v π = )3.3.....(........../;. menitmmnfv f =
  • 15. c.c. WaktuWaktu pemotonganpemotongan d.d. KecepatanKecepatan penghasilanpenghasilan tataltatal di mana : A = a.f mmdi mana : A = a.f mm22 )4.3.........(..........; menit v l t f t c = )5.3........(........../;. 3 menitcmvAZ =
  • 16. Pada prinsipnya kecepatan pemotongan suatu material tidak perlu dihitung. Karena setiap material telah memiliki kecepatan potong sendiri-sendiri berdasarkan karakteristiknya Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan kecepatan potong: 1. Material benda kerja semakin keras bahan/material benda kerja, kecepatan potong semakin rendah 2. Material pahat pahat dengan ketahanan aus lebih tinggi, kecepatan potong lebih tinggi
  • 17. 3.3. PenampangPenampang daridari tataltatal semakinsemakin tebaltebal penapangpenapang tataltatal,, kecepatankecepatan potongpotong semakinsemakin rendahrendah 4.4. PendinginPendingin dengandengan menggunakanmenggunakan cairancairan pendinginpendingin,, kecepatankecepatan potongpotong dapatdapat ditingatkanditingatkan 5.5. KemampuanKemampuan mesinmesin mesinmesin dengandengan kemampuan/kapasitaskemampuan/kapasitas yangyang lebihlebih besarbesar,, dapatdapat menggunakanmenggunakan kecepatankecepatan potongpotong lebihlebih besarbesar
  • 18. Kecepatan Potong Untuk Beberapa Jenis Bahan 6060 –– 9090140140 –– 2152153030 –– 45457070 –– 110110AluminiumAluminium 120120 –– 150150185185 –– 2152154545 –– 70708585 –– 110110KuninganKuningan 6060 –– 7575110110 –– 1401402525 –– 30304040 –– 4545BesiBesi corcor kelabukelabu 7575 –– 110110140140 –– 1851852020 –– 40406060 –– 8585BajaBaja karbonkarbon menengahmenengah 9090 –– 120120170170 –– 2152152525 –– 40407070 –– 9090BajaBaja karbonkarbon rendahrendah 110110 –– 140140185185 –– 2302302525 –– 45457575 –– 100100BajaBaja perkakasperkakas KasarKasarHalusHalusKasarKasarHalusHalus PahatPahat KarbidaKarbidaPahatPahat HSSHSS BahanBahan
  • 19. Proses pembubutan ulir Nama- nama bagian ulir
  • 20. Penyetelan pahat ulir menggunakan mal ulir
  • 21. SettingSetting pahatpahat ulirulir posisi pahat tegak lurus terhadap permukaan sumbu benda kerja
  • 22. Eretan atas diatur menyudut (290) terhadap sumbu tegak lurus benda kerja dan arah pemakanan pahat bubut
  • 23. Langkah-langkah membubut ulir 1. Tentukan jenis mesin bubut yang sesuai 2. Siapkan benda kerja sesuai dengan diameter luar ulir 3. Pasang benda kerja dengan baik 4. Setel pahat ulir dan eretan atas pada posisi yang benar 5. Tentukan kisar dengan mengatur tuas-tuas pada gearbox 6. Tentukan kecepatan potong, biasanya dipilih 1/3 dari kecepatan potong pembubutan biasa. 7. Hitung kedalaman pemotongan ulir 8. Beri batasan panjang bagian benda kerja yang diulir 9. Cek kembali kebenaran kisar ulir dengan picth gauge 10. Lakukan pembubutan ulir dengan benar hingga mencapai kedalaman ulir yang telah ditentukan 11. Cek ulir yang telah dibuat.
  • 26. TigaTiga caracara pebubutanpebubutan tirustirus Memiringkan eretan atas. gerakan pahat (pemakanan) dilakukan secara manual. Dengan alat bantu tirus (taper attachment), untuk benda yang memiliki sudut tirus relatif kecil. pembuatan tirus lebih cepat. gerakan pemakanan (feeding) dapat dilakukan secara otomatis. Dengan menggeser kepala lepas (tail stock) proses pembubutan tirus dengan bantuan dua senter. sumbu kepala lepas tidak sejajar dengan sumbu kepala tetap.
  • 28. Pembubutan tirus dengan Taper Attachment
  • 31. Proses Pembubutan Eksentrik Bubut permukaan benda kerja hingga mencapai diameter terbesar dan panjang yang diinginkan. Bubut bagian muka benda kerja (dua muka) untuk menentukan sisi penandaan pergeseran senter. Buat pergeseran senternya pada salah satu sisi penampang benda kerja
  • 32. Tempatkan benda kerja pada chuck empat, atur sesuai posisi senter utama Atur benda kerja dengan merubah posisi penjepitan sesuai sumbu eksentriknya, gunakan pointer untuk membantu pergeserannya. Bubut bagian eksentriknya Periksa kebenaran dimensi poros eksentrik yang dibuat
  • 33. CukupCukup SekianSekian dandan TerimaTerima KasihKasih