SlideShare a Scribd company logo
1 of 40
TUGAS MENGGAMBAR
TEKNIK KELOMPOK 1
NAMA-NAMA KELOMPK
1. ANGGA ZHENITA KUSUMA
2. ANTONIUS NAHAK
3. ARDINAND ANTONIUS UMBU LELE
4. FRANSISKUS C. CARVALO
5. MARIANUS NGISO
6. MARLINTO UMBU REKU
7. MARTINUS NGONGO DANGGA
ATURAN-ATURAN DASAR UNTUK
MEMBERIKAN UKURAN
Memberi ukuran besaran-besaran geometrik dari bagian benda harus menentukan secara jelas
tujuannya. Untuk itu semua bagian di dalam gambar harus dijelaskan sedetail mungkin agar
gambar tersebut bila dibaca orang lain dapat dengan mudah dimengerti maksudnya.
Menempatkan ukuran suatu objek dapat dilaksanakan pada masing-masing bagian disertai
penunjukan ukuran antara garis sumbu dengan garis sumbu.
 1.1 GARIS UKUR DAN GARIS BANTU
Untuk menentukan ukuran sebuah dimensi linier, ditarik garis-garis bantu melalui batas gambar
pandangan benda, dan garis ukurnya ditarik tegak lurus; ada pengecualiannya, pada garis bantu
(Gambar 9.1). Sebuah garis ukur, dengan mata panahnya, menunjukkan besarnya ukuran dari
suatu permukaan atau garis sejajar dengan garis ukur. Garis bantu dan garis ukur ditarik dengan
garis tipis.
Garis bantu ditarik sedikit melebihi, kira-kira 2 mm, garis ukur.
Dibeberapa negara seperti Amerika, garis bantu tidak langsung berhubungan dengan garis gambar,
tetapi dengan jarak sedikit, untuk membedakan garis gambar dengan garis bantu.
Contoh memberikan ukuran pada
gambar
TINGGI DAN ARAH ANGKA UKUR
 1.2 TINGGI DAN ARAH ANGKA UKUR
Angka ukur atau huruf-huruf harus digambar dengan jelas pada gambar aslinya
maupun pada salinan gambar yang diperkecil. Oleh karena itu angka-angka dan
huruf-huruf harus digambar sebesar mungkin.
Angka-angka dan huruf-huruf harus diletakkan di tengah-tengah dan sedikit di
atas garis ukur.
Hampir seluruh ukuran dari gambar yang diperlukan merupakan ukuran horizontal
atau vertikal. Ukuran yang pertama harus dapat dibaca dari bawah gambar,
sedangkan ukuran yang kedua harus dapat dibaca dari sebelah kanan gambar,
seperti pada Gambar 9.3. Ini berarti bahwa angka ukur horizontal harus terletak
di atas garis ukur, dan ukuran vertikal harus terletak sebelah kiri garis ukur.
Angka dan garis ukur mempunyai jarak sedikit.
Angka-angka ukur yang tidak horizontal maupun vertikal, harus ditulis sesuai
dengan garis ukurnya, seperti tampak pada Gambar 9.3. Sedapatnya ukuran-
ukuran jangan diletakkan di daerah yang diarsir pada gambar 9.3, yaitu daerah
Gambar tinggi dan arah angka ukur
Ukuran pada garis ukur miring
UJUNG DAN PANGKAL GARIS UKUR
1.3 UJUNG DAN PANGKAL GARIS UKUR
Ujung dan pangkal dari garis ukur harus menunjukkan di
mana garis ukur mulai dan berhenti. Ada tiga cara untuk
menunjukkan ini, yaitu dengan anak panah tertutup,
garis miring dan titik (Gambar 9.6). Cara dengan garis
miring seperti pada Gambar 9.6 (b) banyak dipergunakan
dalam bidang sipil dan arsitektur. Dalam bidang
permesinan cara ini tidak dipergunakan, bentuk anak
panah ditentukan oleh perbandingan panjang dan tebal
sebagai 2 : 1, dan harus dihitamkan.
Tanda titik dipakai bilamana tidak cukup tempat untuk
menempatkan anah panah. Ini pada umumnya terdapat
pada ukuran berantai, atau pangkal ukuran beruntun
(Gambar 9.6 (c)).
Gambar ujung dan Pangkal
UKURAN DAN TOLERANSINYA
 1.4 UKURAN DAN TOLERANSINYA
Angka ukuran yang menunjukkan ukuran benda pada umumnya tidak dapat dipenuhi dengan
tepat. Batas-batas ketidak tepatan ini harus dinyatakan dalam gambar juga. Cara-caranya
diperlihatkan pada Gambar 9.7.
(a) Ukuran dengan toleransinya, yang ditentukan dalam ISO 2769 “Penyimpanan ukuran yang
diizinkan pada pengerjaan dengan mesin tanpa penentuan toleransinya”
(b) Ukuran dengan ketentuan toleransi linier
(c) Ukuran dengan lambang toleransi, yang menentukan toleransi, sesuai dengan ISO/R296 ‘
Sistim ISO tentang batas dan suaian: Bagian I Umum, toleransi dan penyimpangan”
Ukuran teoritis tepat tanpa toleransi linier, yang ditentukan oleh ISO 1101/I “Toleransi bentuk
dan posisi: Bagian I Umum, Penunjukan dalam gambar” (Gambar 9.7 (d)). Dalam hal ini toleransi
posisi harus diterapkan pada posisi yang sebenarnya, yamg telah ditentukan oleh ukuran ini.
(d) Ukuran yang biasanya tanpa toleransi; dipakai hanya sebagai bahan informasi Ini disebut
dimensi referensi dan tidak menentukan operasi produksi atau pemeriksaan.
Gambar Macam2 jenis ukur dan
toleransiya
CARA-CARA PEMBERIAN UKURAN
 1. Prinsip Dalam Memberikan Ukuran.
Untuk memberikan penjelasan yang lengkap pada suatu gambar kerja,
maka semua keterangan yang diperlukan harus dicantumkan terhadap
gambar kerja tersebut.
Ukuran dan simbol tanda pengerjakan sebagai kelengkapan gambar
harus diberikan secara lengkap, masuk akal, sederhana dan mudah.
Ukuran yang kurang lengkap atau meragukan akan menghambat
proses produksi karena pelaksanaan dilapangan harus mempertanyakan
kembali kepada perencana sehingga proses produksi menjadi lama dan tidak
efisien.
Oleh karena itu ada beberapa ketentuan yang harus diperhatikan
dalam memberikan ukuran terhadap gambar kerja yaitu sebagai berikut.
a. Harus dipikirkan bagaimana benda tersebut akan dibuat dan ukuran
mana saja yang perlu diberikan.
b. Pemberian ukuran tidak boleh terlalu sedikit atau berlebihan tetapi
harus merata pada semua pandangan proyeksi.
c. Pemberian ukuran harus masuk akal, efektif dan efisien untuk
menghindari kesalahan pada tingkat pelaksanaan dilapangan.
Memberikan Ukuran Pada Gambar Kerja
SMK Bidang Perkapalan Program Keahlian Gambar Rancang Bangun 5
d. Pada benda-benda tuangan perlu juga dipikirkan ukuran-ukuran modelnya.
2. Macam-macam Pemberian Ukuran
Dalam pemberian ukuran gambar kerja yang perlu diperhatikan adalah
: garis-garis penunjukan ukuran, garis bantu ukuran, angka ukuran dan simbol-
simbol dalam penunjukan ukuran.
Contoh gambar pemberian Ukuran
Gambar 1.1: Benda kerja dengan ukuran-ukurannya.
Cara ini biasanya untuk benda kerja yang tidak memerlukan ketelitian
yang tinggi, berarti toleransinya besar.
Ukuran berantai yaitu masing -masing ukuran berfungsi.
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN
DAN GARIS BANTU
ATURAN MEMBERIKAN UKURAN
Dalam memberikan ukuran besaran-besaran geometrik dari bagian benda harus
menentukan secara jelas tujuannya, dan tidak boleh menimbulkan salah tafsir.
Oleh karena itu dibuatlah aturan-aturan dasar untuk memberi ukuran yang
menentukan cara-caranya dalam memberi ukuran.
1. Garis Ukur dan Garis Bantu
Untuk menentukan ukuran sebuah dimensi linier, ditarik
garis-garis bantu melalui batas gambar pandangan
benda, dan garis ukurnya ditarik tegak lurus, hal ini ada
pengecualiannya pada garis bantu. Sebuah garis ukur,
dengan mata panahnya, menunjukkan besarnya ukuran
dari suatu permukaan atau garis sejajar dengan garis
ukur. Garis bantu dan garis ukur ditarik dengan garis
tipis.
Garis bantu ditarik sedikit melebihi, kira-kira 2 mm,
garis ukur. Di beberapa negara seperti Amerika, garis
bantu tidak langsung berhubungan dengan garis gambar,
tetapi dengan jarak sedikit, untuk membedakan garis
gambar dengan garis bantu.
2. Tinggi dan Arah Angka Ukur
Angka ukur dan huruf-huruf harus digambar dengan jelas pada gambar aslinya
maupun pada salinan gambar yang diperkecil. Pada tahun-tahun akhir ini dibuat
microfilm dari gambar, dibesarkan dan dicetak ulang. Walaupun demikian angka-
angka atau huruf-huruf tetap harus dapat dibaca dengan jelas. Oleh karena itu
angka-angka dan huruf-huruf harus digambar sebesar mungkin. Pada peraturan ISO
3098 ditentukan tinggi dan bentuk angka-angka dan huruf-huruf. Angka-angka dan
huruf-huruf harus diletakkan ditengah-tengah dan sedikit di atas garis ukur.
Hampir seluruh ukuran dari gambar yang diperlukan merupakan ukuran horizontal
atau vertical. Ukuran yang pertama harus dapat dibaca dari bawah gambar. Ini
berarti bahwa angka ukur horizontal harus terletak di atas garis ukur, dan ukuran
vertical harus terletak di sebelah kiri garis ukur. Angka dan garis ukur mempunyai
jarak sedikit.
Di beberapa negara semua angka ukur ditulis mendatar, dalam hal ini garis ukur
vertical diputus ditengah-tengah untuk penempatan angka. Dengan demikiian
semua angka dapat dibaca dari bawah kertas gambar.
Angka-angka ukur yang tidak horizontal maupun vertical, harus ditulis sesuai
dengan garis ukurnya. Sedapatnya ukuran-ukuran jangan di letakkan didaerah
yang diarsir. Ukuran Standar (Normal) seperti dibawah ini :
Ukuran sudut, garis ukurnya berupa garis lengkung. Azas dasar yang harus
dipertahankan disini adalah bahwa garis ukur harus merupakan garis tulis. Jadi
angka selalu harus di atas garis ukur.
Gb. 7.2 Ukuran sudut
3. Ujung dan Pangkal Garis Ukur
Ujung dan pangkal garis ukur harus menunjukkan dimana garis ukur mulai dan
berhenti. Ada tiga cara untuk menunjukkan hal ini, yaitu dengan anak panah
tertutup, garis miring dan titik. Cara dengan garis miring banyak dipergunakan
pada bidang sipil dan arsitektur. Pada bidang permesinan cara ini tidak
dipergunakan. Bentuk anak panah ditentukan oleh perbandingan panjang dan
tebal sebagai 2 : 1 dan harus dihitamkan.
Tanda titik dipergunakan bilamana tidak cukup tempat untuk menempatkan anak
panah. Hal ini umumnya terdapat pada ukuran berantai, atau pangkal ukuran
beruntun.
Gb. 7.3 Ujung dan pangkal garis ukur
4. Ukuran dan toleransinya
Angka ukuran yang menunjukkan ukuran benda pada umumnya tidak dapat
dipenuhi dengan tepat. Batas-batas ketidak tepatan ini harus dinyatakan dalam
gambar juga.
1. Ukuran dengan Toleransinya, yang ditentukan dalam ISO 2768 “Penyimpangan
Ukuran yang diizinkan pada pengerjaan dengan mesin tanpa penentuan
toleransinya”.
2. Ukuran dengan ketentuan toleransi linier.
3. Ukuran dengan lambang toleransi, yang menentukan toleransi, sesuai
ISO/R286 “Sistim ISO tentang batas dan suaian : Bagian I Umum, toleransi dan
penyimpangan”
4. Ukuran teoritis tepat tanpa toleransi linear, yang ditentukan oleh ISO 1101/I
“Toleransi bentuk dan posisi : Bagian I Umum, Penunjukkan dalam gambar”
Toleransi posisi harus diterapkan pada posisi yang sebenarnya, yang telah
ditentukan ukurannya.
5. Ukuran yang biasanya tanpa toleransi; dipakai hanya sebagai bahan informasi,
hal ini disebut dimensi referensi dan tidak menentukan operasi produksi atau
pemeriksaan. Sebuah dimensi referensi diturunkan dari nilai-nilai yang tercantum
dalam gambar atau gambar-gambar yang mempunyai hubungan.
5. Dimensi fungsional, non-fungsional dan tambahan
Gb. 7.4 memperlihatkan sebuah tuas (link) yang dihubungkan pada sebuah benda
dengan sebuah pen. Sesuai fungsi dari susunan tersebut, ukuran-ukurannya dibagi
dalam golongan-golongan: ukuran-ukuran fungsional F, ukuran-ukuran bukan
(non) funsional NF dan ukuran- ukuran tambahan Aux.
a) Suatu dimensi fungsional adalah ukuran yang diperlukan untuk fungsi
dari bagian atau komponen, umpamanya bagian-bagian yang disusun,
cara kerja dari bagian dan lain sebagainya.
b) Suatu dimensi non fungsional adalah ukuran yang tidak langsung
mempengaruhi fungsi secara prinsipil.
c) Suatu dimensi tambahan adalah dimensi referansi yang telah disebut
pada bagian sebelumnya. Ukuran ini diberikan dalam tanda kurung tanpa
toleransi, hanya sebagai bahan informasi.
Gb.
Gb. 7.4 Ukuran fungsional
DIMENSNI DAN NON-DIMENSI
Isometrik Menggambar
Representasi dari obyek pada gambar disebut gambar
isometrik. Ini adalah salah satu keluarga dari tiga-
dimensi pandangan yang disebut gambar bergambar.
Dalam gambar isometrik, garis vertikal benda yang
ditarik secara vertikal, dan garis horizontal dalam
pesawat lebar dan kedalaman yang ditampilkan di 30
derajat terhadap horizontal. Ketika ditarik ke dalam
pedoman ini, garis sejajar dengan ketiga sumbu berada
di sejati mereka (skala) panjang. Garis yang tidak sejajar
dengan sumbu tersebut tidak akan panjang sejati
mereka.
Gambar 1 - A Blok machined
Setiap gambar teknik harus menunjukkan segalanya: pemahaman yang lengkap
dari objek harus mungkin dari gambar. Jika gambar isometrik dapat menampilkan
semua detail dan semua dimensi pada satu gambar, sangat ideal. Satu bisa pak
banyak informasi menjadi gambar isometrik. Namun, jika objek dalam gambar 2
memiliki lubang di sisi belakang, itu tidak akan terlihat menggunakan gambar
isometrik tunggal. Dalam rangka untuk mendapatkan pandangan yang lebih
lengkap dari objek, proyeksi ortografi dapat digunakan.
Gambar 2 - Sebuah Drawing Isometric
Yang dilihat harus memilih salah satu untuk menggambar multiview? Pandangan
yang mengungkapkan setiap detail tentang objek. Tiga pandangan tidak selalu
diperlukan, kita hanya perlu sebagai pandangan sebanyak yang diperlukan untuk
menggambarkan objek sepenuhnya. Misalnya, beberapa objek hanya perlu dua
pandangan, sementara yang lain perlu empat. Obyek melingkar pada gambar 3
hanya membutuhkan dua pandangan.
Gambar 3 - Sebuah objek hanya membutuhkan dua pandangan ortogonal
Gambar 4 - Sebuah objek hanya membutuhkan dua
pandangan ortogonal
Gambar 3 - Sebuah gambar multiview dan penjelasannya
Gambar 5 - Sebuah pandangan isometrik dengan dimensi
Kami telah "dimensioned" obyek dalam gambar isometrik
pada Gambar 5. Sebagai pedoman umum untuk dimensi,
cobalah untuk berpikir bahwa Anda akan membuat
sebuah obyek dan dimensi dalam cara yang paling
berguna. Dimasukkan ke dalam persis seperti dimensi
sebanyak yang diperlukan untuk perajin untuk
membuatnya-tidak lebih, tidak kurang. Jangan
dimasukkan ke dalam dimensi berlebihan. Tidak hanya
akan mengacaukan gambar, tetapi jika "toleransi" atau
tingkat akurasi telah dimasukkan, dimensi berlebihan
sering menimbulkan konflik ketika tunjangan toleransi
dapat ditambahkan dengan cara yang berbeda.
Berulang kali mengukur dari satu titik ke titik lain akan
menyebabkan ketidakakuratan. Hal ini sering lebih baik
untuk mengukur dari satu ujung ke berbagai titik. Hal ini
memberikan dimensi standar referensi. Hal ini
membantu untuk memilih penempatan dimensi dalam
urutan di mana masinis akan membuat bagian tersebut.
Konvensi ini mungkin memakan beberapa pengalaman.
Tujuan dari dimensioning adalah untuk memberikan
gambaran yang jelas dan lengkap dari obyek.Sebuah set
lengkap dimensi akan mengizinkan hanya satu penafsiran
yang dibutuhkan untuk membangun bagian. Dimensi
harus mengikuti panduan ini.
Gambar 6 - Potongan melintang
Dasar: Definisi dan Dimensi
Garis dimensi adalah garis tipis, patah di tengah untuk memungkinkan
penempatan nilai dimensi, dengan panah pada tiap ujungnya (gambar 23).
Gambar 7 - dimensioned Menggambar
1. Akurasi: nilai yang benar harus diberikan.
2. Kejelasan: dimensi harus ditempatkan di posisi yang sesuai.
3. Kelengkapan: tidak harus ditinggalkan, dan tidak ada yang digandakan.
4. Keterbacaan: kualitas baris yang sesuai harus digunakan untuk
keterbacaan.
Sebuah panah adalah sekitar 3 mm panjang dan 1 mm. Artinya, panjang
kira-kira tiga kali lebar.Sebuah jalur ekstensi meluas garis pada objek ke
garis dimensi. Baris Dimensi pertama harus sekitar 12 mm (0,6 inci) dari
objek. Perpanjangan garis mulai 1,5 mm dari objek dan memperpanjang 3
mm dari garis dimensi terakhir.
Seorang pemimpin adalah garis tipis yang digunakan untuk menghubungkan
dimensi dengan daerah tertentu (gambar 8).
Gambar 8 - Contoh gambar dengan pemimpin
Seorang pemimpin juga dapat digunakan untuk menunjukkan catatan atau
komentar mengenai suatu daerah tertentu. Ketika ada ruang terbatas, titik
hitam yang berat bisa diganti dengan panah, seperti pada gambar 23. Juga di
gambar ini, dua lubang yang identik, yang memungkinkan "2x" notasi yang
akan digunakan dan dimensi untuk menunjukkan hanya satu dari lingkaran.
Di mana Untuk Pasang Dimensi
Dimensi harus ditempatkan pada wajah yang menggambarkan fitur yang
paling jelas. Contoh penempatan yang tepat dan pantas dari dimensi yang
ditunjukkan pada gambar 9.
Gambar 9 - Contoh dimensioning yang tepat dan pantas
Dalam rangka untuk mendapatkan nuansa apa dimensioning
adalah semua tentang, kita bisa mulai dengan blok persegi
panjang sederhana. Dengan obyek yang sederhana, hanya tiga
dimensi yang diperlukan untuk menggambarkan sepenuhnya
(gambar 10). Ada banyak pilihan di mana untuk menempatkan
dimensi.
Gambar 10 - Simple Object
Kami harus membuat beberapa pilihan ketika kita dimensi blok dengan takik atau
potongan (gambar 11). Hal ini biasanya terbaik untuk dimensi dari garis umum atau
permukaan. Hal ini dapat disebut garis datum permukaan. Ini menghilangkan
penambahan ketidakakuratan pengukuran atau mesin yang akan datang dari "rantai"
atau "seri" dimensioning. Perhatikan bagaimana dimensi berasal pada permukaan
datum. Kami memilih satu permukaan datum dalam gambar 11, dan satu lagi di
angka 28. Selama kita konsisten, tidak ada bedanya. (Kami hanya menunjukkan
pandangan atas).
Gambar 11 - Permukaan contoh datum
Pada gambar 12 kita telah menunjukkan sebuah lubang
yang kita telah memilih untuk dimensi di sisi kiri dari
objek. The Ø singkatan dari "diameter".
Gambar 13 - exampled dari dimensioned lubang
Ketika sisi kiri blok adalah "radiuses" seperti pada gambar 14, kita
melanggar aturan kita bahwa kita tidak boleh menduplikasi dimensi.
Panjang total dikenal karena jari-jari kurva di sisi kiri
diberikan.Kemudian, untuk kejelasan, kami menambahkan panjang
keseluruhan 60 dan kami mencatat bahwa itu adalah referensi (REF)
dimensi. Ini berarti bahwa itu tidak benar-benar diperlukan
Gambar 14 - Contoh langsung dimensioned lubang
Di suatu tempat di atas kertas, biasanya bagian bawah, ada harus
ditempatkan informasi tentang apa sistem pengukuran yang digunakan
(misalnya inci dan milimeter) dan juga skala gambar.
Gambar 15 - Contoh langsung dimensioned lubang
Gambar ini adalah simetris tentang tengah horisontal. Centerlines (chain-
putus-putus) yang digunakan untuk benda simetris, dan juga untuk pusat
lingkaran dan lubang. Kita bisa dimensi langsung ke tengah, seperti pada
gambar 15 di atas. Dalam beberapa kasus metode ini dapat lebih jelas dari
sekedar dimensi antara permukaan.
Gambar 15 - Contoh langsung dimensioned lubang
SEKIAN PRESENTASI DARI KELOMPOK KAMI,
DAN SEMOGA BERMANFAAT BAGI TEMAN-
TEMAN SEMUA, KURANG LEBIHNYA KAMI
MOHON MAAF’
TRIMAKASI

More Related Content

What's hot

Memahami Gambar Teknik
Memahami Gambar TeknikMemahami Gambar Teknik
Memahami Gambar TeknikAhmad Faozi
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 4 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 4 okkMekanika fluida 2 pertemuan 4 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 4 okkMarfizal Marfizal
 
Dasar gambar teknik
Dasar gambar teknikDasar gambar teknik
Dasar gambar teknikMOSES HADUN
 
Bab ii pengukuran titik detail
Bab ii pengukuran titik detailBab ii pengukuran titik detail
Bab ii pengukuran titik detailHendra Supriyanto
 
Barchart dan Penjadwalan proyek
Barchart dan Penjadwalan proyekBarchart dan Penjadwalan proyek
Barchart dan Penjadwalan proyekNurul Angreliany
 
Metrologi pengukuran
Metrologi pengukuranMetrologi pengukuran
Metrologi pengukuranartyudy
 
Contoh kasus poligon tertutup
Contoh kasus poligon tertutupContoh kasus poligon tertutup
Contoh kasus poligon tertutupEqi Arzaqi
 
Pengenalan alat total station (digital theodolite)
Pengenalan alat total station (digital theodolite) Pengenalan alat total station (digital theodolite)
Pengenalan alat total station (digital theodolite) bramantiyo marjuki
 
Memahami gambar teknik TEKNIK MESIN
Memahami gambar teknik TEKNIK MESINMemahami gambar teknik TEKNIK MESIN
Memahami gambar teknik TEKNIK MESINEko Supriyadi
 
Laporan Pembuatan Peta Tematik
Laporan Pembuatan Peta TematikLaporan Pembuatan Peta Tematik
Laporan Pembuatan Peta TematikSally Indah N
 
statika struktur diktat
statika struktur diktatstatika struktur diktat
statika struktur diktatWayan Yase
 
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)andribacotid
 
Tugas III Mekanika Tanah I
Tugas III Mekanika Tanah ITugas III Mekanika Tanah I
Tugas III Mekanika Tanah IZul Anwar
 
Pengukuran sudut cara seri rangkap
Pengukuran sudut cara seri rangkapPengukuran sudut cara seri rangkap
Pengukuran sudut cara seri rangkapRetno Pratiwi
 
Profil memanjang dan melintang (sifat datar)
Profil memanjang dan melintang (sifat datar)Profil memanjang dan melintang (sifat datar)
Profil memanjang dan melintang (sifat datar)Iqrimha Lairung
 

What's hot (20)

Memahami Gambar Teknik
Memahami Gambar TeknikMemahami Gambar Teknik
Memahami Gambar Teknik
 
Laporan Interpretasi Ruang Peta Tematik
Laporan Interpretasi Ruang Peta TematikLaporan Interpretasi Ruang Peta Tematik
Laporan Interpretasi Ruang Peta Tematik
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 4 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 4 okkMekanika fluida 2 pertemuan 4 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 4 okk
 
Dasar gambar teknik
Dasar gambar teknikDasar gambar teknik
Dasar gambar teknik
 
Laporan Praktikhum IUT
Laporan Praktikhum IUTLaporan Praktikhum IUT
Laporan Praktikhum IUT
 
Materi Dasar Gambar Teknik
Materi Dasar Gambar TeknikMateri Dasar Gambar Teknik
Materi Dasar Gambar Teknik
 
Bab ii pengukuran titik detail
Bab ii pengukuran titik detailBab ii pengukuran titik detail
Bab ii pengukuran titik detail
 
Barchart dan Penjadwalan proyek
Barchart dan Penjadwalan proyekBarchart dan Penjadwalan proyek
Barchart dan Penjadwalan proyek
 
Metrologi pengukuran
Metrologi pengukuranMetrologi pengukuran
Metrologi pengukuran
 
Teori perhitungan teodolith
Teori perhitungan teodolithTeori perhitungan teodolith
Teori perhitungan teodolith
 
Rumus perhitungan roda gigi lurus
Rumus perhitungan roda gigi lurusRumus perhitungan roda gigi lurus
Rumus perhitungan roda gigi lurus
 
Contoh kasus poligon tertutup
Contoh kasus poligon tertutupContoh kasus poligon tertutup
Contoh kasus poligon tertutup
 
Pengenalan alat total station (digital theodolite)
Pengenalan alat total station (digital theodolite) Pengenalan alat total station (digital theodolite)
Pengenalan alat total station (digital theodolite)
 
Memahami gambar teknik TEKNIK MESIN
Memahami gambar teknik TEKNIK MESINMemahami gambar teknik TEKNIK MESIN
Memahami gambar teknik TEKNIK MESIN
 
Laporan Pembuatan Peta Tematik
Laporan Pembuatan Peta TematikLaporan Pembuatan Peta Tematik
Laporan Pembuatan Peta Tematik
 
statika struktur diktat
statika struktur diktatstatika struktur diktat
statika struktur diktat
 
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
 
Tugas III Mekanika Tanah I
Tugas III Mekanika Tanah ITugas III Mekanika Tanah I
Tugas III Mekanika Tanah I
 
Pengukuran sudut cara seri rangkap
Pengukuran sudut cara seri rangkapPengukuran sudut cara seri rangkap
Pengukuran sudut cara seri rangkap
 
Profil memanjang dan melintang (sifat datar)
Profil memanjang dan melintang (sifat datar)Profil memanjang dan melintang (sifat datar)
Profil memanjang dan melintang (sifat datar)
 

Similar to Tugas menggambar teknik kelompok 1

Bab vi-memberikan ukuran-pada_gambar_kerja
Bab vi-memberikan ukuran-pada_gambar_kerjaBab vi-memberikan ukuran-pada_gambar_kerja
Bab vi-memberikan ukuran-pada_gambar_kerjagemilang tegar kusuma
 
Bab i-gambar-secara-manual
Bab i-gambar-secara-manualBab i-gambar-secara-manual
Bab i-gambar-secara-manualSaeful Fajri
 
Materi 3. penunjukan ukuran oleh syaifi ab
Materi 3. penunjukan ukuran oleh syaifi abMateri 3. penunjukan ukuran oleh syaifi ab
Materi 3. penunjukan ukuran oleh syaifi abSyaifi Al-Mahfudzi
 
gambar teknik - pemotongan gambar
gambar teknik - pemotongan gambargambar teknik - pemotongan gambar
gambar teknik - pemotongan gambarArdy YM
 
gambar persektif.pptx
gambar persektif.pptxgambar persektif.pptx
gambar persektif.pptxAduhHaay
 
Bab 05a memahami gambar teknik TEKNIK MESIN
Bab 05a memahami gambar teknik TEKNIK MESINBab 05a memahami gambar teknik TEKNIK MESIN
Bab 05a memahami gambar teknik TEKNIK MESINEko Supriyadi
 
Materi Gambar Teknik Pemesinan
Materi Gambar Teknik PemesinanMateri Gambar Teknik Pemesinan
Materi Gambar Teknik PemesinanNovi Antoro
 
Ukur aras-levelling
Ukur aras-levellingUkur aras-levelling
Ukur aras-levellingUTHM
 
MATERI TEKNIK GAMBAR MANUFAKTUR UNTUK SMK MESIN
MATERI TEKNIK GAMBAR MANUFAKTUR UNTUK SMK MESINMATERI TEKNIK GAMBAR MANUFAKTUR UNTUK SMK MESIN
MATERI TEKNIK GAMBAR MANUFAKTUR UNTUK SMK MESINSarwanto.S.Pd.T
 
Modul Teknik gambar manufaktur 2018
Modul Teknik gambar manufaktur 2018Modul Teknik gambar manufaktur 2018
Modul Teknik gambar manufaktur 2018Sarwanto.S.Pd.T
 
Standarisasi menggambar teknik_untuk_ars
Standarisasi menggambar teknik_untuk_arsStandarisasi menggambar teknik_untuk_ars
Standarisasi menggambar teknik_untuk_arsAziz Ariefind A
 
teknikgambarmanufaktur.pptx
teknikgambarmanufaktur.pptxteknikgambarmanufaktur.pptx
teknikgambarmanufaktur.pptxpes20226
 
Gambar 1 SAMBUNGAN
Gambar 1 SAMBUNGANGambar 1 SAMBUNGAN
Gambar 1 SAMBUNGANMOSES HADUN
 
Matematika Kelas 7 BAB 7 Garis, Sudut, dan Hubungan Antarsudut.pptx.pdf
Matematika Kelas 7 BAB 7 Garis, Sudut, dan Hubungan Antarsudut.pptx.pdfMatematika Kelas 7 BAB 7 Garis, Sudut, dan Hubungan Antarsudut.pptx.pdf
Matematika Kelas 7 BAB 7 Garis, Sudut, dan Hubungan Antarsudut.pptx.pdfssuser14f01f
 
TUGAS MENGGAMBAR TEKNIK- Cara memberikan ukuran DAN DIMENSI
TUGAS MENGGAMBAR TEKNIK- Cara memberikan ukuran DAN DIMENSITUGAS MENGGAMBAR TEKNIK- Cara memberikan ukuran DAN DIMENSI
TUGAS MENGGAMBAR TEKNIK- Cara memberikan ukuran DAN DIMENSIMOSES HADUN
 
Materi kd 7
Materi kd 7Materi kd 7
Materi kd 7gona tri
 
Menggambar teknik dasar banget ars
Menggambar teknik dasar banget arsMenggambar teknik dasar banget ars
Menggambar teknik dasar banget arsFasrilah Aris
 
STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR - 2019 (W COVER & PRAKATA).pdf
STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR - 2019 (W COVER & PRAKATA).pdfSTANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR - 2019 (W COVER & PRAKATA).pdf
STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR - 2019 (W COVER & PRAKATA).pdfrzhillanwork
 
Pengukuran sudut bab3
Pengukuran sudut bab3Pengukuran sudut bab3
Pengukuran sudut bab3LAZY MAGICIAN
 

Similar to Tugas menggambar teknik kelompok 1 (20)

Bab vi-memberikan ukuran-pada_gambar_kerja
Bab vi-memberikan ukuran-pada_gambar_kerjaBab vi-memberikan ukuran-pada_gambar_kerja
Bab vi-memberikan ukuran-pada_gambar_kerja
 
Bab i-gambar-secara-manual
Bab i-gambar-secara-manualBab i-gambar-secara-manual
Bab i-gambar-secara-manual
 
Materi 3. penunjukan ukuran oleh syaifi ab
Materi 3. penunjukan ukuran oleh syaifi abMateri 3. penunjukan ukuran oleh syaifi ab
Materi 3. penunjukan ukuran oleh syaifi ab
 
gambar teknik - pemotongan gambar
gambar teknik - pemotongan gambargambar teknik - pemotongan gambar
gambar teknik - pemotongan gambar
 
gambar persektif.pptx
gambar persektif.pptxgambar persektif.pptx
gambar persektif.pptx
 
Bab 05a memahami gambar teknik TEKNIK MESIN
Bab 05a memahami gambar teknik TEKNIK MESINBab 05a memahami gambar teknik TEKNIK MESIN
Bab 05a memahami gambar teknik TEKNIK MESIN
 
Materi Gambar Teknik Pemesinan
Materi Gambar Teknik PemesinanMateri Gambar Teknik Pemesinan
Materi Gambar Teknik Pemesinan
 
Ukur aras-levelling
Ukur aras-levellingUkur aras-levelling
Ukur aras-levelling
 
MATERI TEKNIK GAMBAR MANUFAKTUR UNTUK SMK MESIN
MATERI TEKNIK GAMBAR MANUFAKTUR UNTUK SMK MESINMATERI TEKNIK GAMBAR MANUFAKTUR UNTUK SMK MESIN
MATERI TEKNIK GAMBAR MANUFAKTUR UNTUK SMK MESIN
 
PEMBERIAN UKURAN DAN TOLERANSI.pptx
PEMBERIAN UKURAN DAN TOLERANSI.pptxPEMBERIAN UKURAN DAN TOLERANSI.pptx
PEMBERIAN UKURAN DAN TOLERANSI.pptx
 
Modul Teknik gambar manufaktur 2018
Modul Teknik gambar manufaktur 2018Modul Teknik gambar manufaktur 2018
Modul Teknik gambar manufaktur 2018
 
Standarisasi menggambar teknik_untuk_ars
Standarisasi menggambar teknik_untuk_arsStandarisasi menggambar teknik_untuk_ars
Standarisasi menggambar teknik_untuk_ars
 
teknikgambarmanufaktur.pptx
teknikgambarmanufaktur.pptxteknikgambarmanufaktur.pptx
teknikgambarmanufaktur.pptx
 
Gambar 1 SAMBUNGAN
Gambar 1 SAMBUNGANGambar 1 SAMBUNGAN
Gambar 1 SAMBUNGAN
 
Matematika Kelas 7 BAB 7 Garis, Sudut, dan Hubungan Antarsudut.pptx.pdf
Matematika Kelas 7 BAB 7 Garis, Sudut, dan Hubungan Antarsudut.pptx.pdfMatematika Kelas 7 BAB 7 Garis, Sudut, dan Hubungan Antarsudut.pptx.pdf
Matematika Kelas 7 BAB 7 Garis, Sudut, dan Hubungan Antarsudut.pptx.pdf
 
TUGAS MENGGAMBAR TEKNIK- Cara memberikan ukuran DAN DIMENSI
TUGAS MENGGAMBAR TEKNIK- Cara memberikan ukuran DAN DIMENSITUGAS MENGGAMBAR TEKNIK- Cara memberikan ukuran DAN DIMENSI
TUGAS MENGGAMBAR TEKNIK- Cara memberikan ukuran DAN DIMENSI
 
Materi kd 7
Materi kd 7Materi kd 7
Materi kd 7
 
Menggambar teknik dasar banget ars
Menggambar teknik dasar banget arsMenggambar teknik dasar banget ars
Menggambar teknik dasar banget ars
 
STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR - 2019 (W COVER & PRAKATA).pdf
STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR - 2019 (W COVER & PRAKATA).pdfSTANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR - 2019 (W COVER & PRAKATA).pdf
STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR - 2019 (W COVER & PRAKATA).pdf
 
Pengukuran sudut bab3
Pengukuran sudut bab3Pengukuran sudut bab3
Pengukuran sudut bab3
 

More from MOSES HADUN

LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4
LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4
LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4MOSES HADUN
 
SAMBUNG LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA LAMPIRAN GAMBAR
SAMBUNG LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA LAMPIRAN GAMBARSAMBUNG LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA LAMPIRAN GAMBAR
SAMBUNG LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA LAMPIRAN GAMBARMOSES HADUN
 
Tugas POSTER analisa lingkungan bangunan
Tugas POSTER analisa lingkungan bangunan Tugas POSTER analisa lingkungan bangunan
Tugas POSTER analisa lingkungan bangunan MOSES HADUN
 
BISNIS PLAN Tugas kewirausahaan moses hadun
BISNIS PLAN Tugas kewirausahaan moses hadunBISNIS PLAN Tugas kewirausahaan moses hadun
BISNIS PLAN Tugas kewirausahaan moses hadunMOSES HADUN
 
RENCANA INDUK JARINGAN JALAN KOTA MALANG
RENCANA INDUK JARINGAN JALAN KOTA MALANG RENCANA INDUK JARINGAN JALAN KOTA MALANG
RENCANA INDUK JARINGAN JALAN KOTA MALANG MOSES HADUN
 
Bisnis plann kewirausahaan revisi (1)
Bisnis plann kewirausahaan  revisi (1)Bisnis plann kewirausahaan  revisi (1)
Bisnis plann kewirausahaan revisi (1)MOSES HADUN
 
Ppt tugas kelompok sistem bangunan irigasi
Ppt tugas kelompok sistem bangunan irigasiPpt tugas kelompok sistem bangunan irigasi
Ppt tugas kelompok sistem bangunan irigasiMOSES HADUN
 
Tugas besar konstruksi baja 1
Tugas besar konstruksi baja 1Tugas besar konstruksi baja 1
Tugas besar konstruksi baja 1MOSES HADUN
 
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1MOSES HADUN
 
Modul batang tekan
Modul batang tekanModul batang tekan
Modul batang tekanMOSES HADUN
 
PERATURAN PERENCANAAN KONSTRUKSI BAJA DI INDONESIA
PERATURAN PERENCANAAN KONSTRUKSI BAJA DI INDONESIAPERATURAN PERENCANAAN KONSTRUKSI BAJA DI INDONESIA
PERATURAN PERENCANAAN KONSTRUKSI BAJA DI INDONESIAMOSES HADUN
 
Penentuan kelas kekuatan dan keawetan kayu yang diperdagangkan
Penentuan kelas kekuatan dan keawetan kayu yang diperdagangkanPenentuan kelas kekuatan dan keawetan kayu yang diperdagangkan
Penentuan kelas kekuatan dan keawetan kayu yang diperdagangkanMOSES HADUN
 
Bentuk batu alam
Bentuk batu alamBentuk batu alam
Bentuk batu alamMOSES HADUN
 
JENIS-JENIS BATU ALAM DAN BATU BUATAN
JENIS-JENIS BATU ALAM DAN BATU BUATANJENIS-JENIS BATU ALAM DAN BATU BUATAN
JENIS-JENIS BATU ALAM DAN BATU BUATANMOSES HADUN
 
Bahan bangunan ramah lingkungan
Bahan bangunan ramah lingkunganBahan bangunan ramah lingkungan
Bahan bangunan ramah lingkunganMOSES HADUN
 
BAGIAN-BAGIAN KAYU
BAGIAN-BAGIAN KAYUBAGIAN-BAGIAN KAYU
BAGIAN-BAGIAN KAYUMOSES HADUN
 
TEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNG
TEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNGTEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNG
TEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNGMOSES HADUN
 
Statika per portal
Statika per portal Statika per portal
Statika per portal MOSES HADUN
 

More from MOSES HADUN (20)

LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4
LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4
LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4
 
SAMBUNG LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA LAMPIRAN GAMBAR
SAMBUNG LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA LAMPIRAN GAMBARSAMBUNG LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA LAMPIRAN GAMBAR
SAMBUNG LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA LAMPIRAN GAMBAR
 
Tugas POSTER analisa lingkungan bangunan
Tugas POSTER analisa lingkungan bangunan Tugas POSTER analisa lingkungan bangunan
Tugas POSTER analisa lingkungan bangunan
 
BISNIS PLAN Tugas kewirausahaan moses hadun
BISNIS PLAN Tugas kewirausahaan moses hadunBISNIS PLAN Tugas kewirausahaan moses hadun
BISNIS PLAN Tugas kewirausahaan moses hadun
 
RENCANA INDUK JARINGAN JALAN KOTA MALANG
RENCANA INDUK JARINGAN JALAN KOTA MALANG RENCANA INDUK JARINGAN JALAN KOTA MALANG
RENCANA INDUK JARINGAN JALAN KOTA MALANG
 
Business plan
Business planBusiness plan
Business plan
 
Bisnis plann kewirausahaan revisi (1)
Bisnis plann kewirausahaan  revisi (1)Bisnis plann kewirausahaan  revisi (1)
Bisnis plann kewirausahaan revisi (1)
 
Ppt tugas kelompok sistem bangunan irigasi
Ppt tugas kelompok sistem bangunan irigasiPpt tugas kelompok sistem bangunan irigasi
Ppt tugas kelompok sistem bangunan irigasi
 
Tugas besar konstruksi baja 1
Tugas besar konstruksi baja 1Tugas besar konstruksi baja 1
Tugas besar konstruksi baja 1
 
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
 
Modul batang tekan
Modul batang tekanModul batang tekan
Modul batang tekan
 
PERATURAN PERENCANAAN KONSTRUKSI BAJA DI INDONESIA
PERATURAN PERENCANAAN KONSTRUKSI BAJA DI INDONESIAPERATURAN PERENCANAAN KONSTRUKSI BAJA DI INDONESIA
PERATURAN PERENCANAAN KONSTRUKSI BAJA DI INDONESIA
 
Penentuan kelas kekuatan dan keawetan kayu yang diperdagangkan
Penentuan kelas kekuatan dan keawetan kayu yang diperdagangkanPenentuan kelas kekuatan dan keawetan kayu yang diperdagangkan
Penentuan kelas kekuatan dan keawetan kayu yang diperdagangkan
 
Bentuk batu alam
Bentuk batu alamBentuk batu alam
Bentuk batu alam
 
JENIS-JENIS BATU ALAM DAN BATU BUATAN
JENIS-JENIS BATU ALAM DAN BATU BUATANJENIS-JENIS BATU ALAM DAN BATU BUATAN
JENIS-JENIS BATU ALAM DAN BATU BUATAN
 
Bahan bangunan ramah lingkungan
Bahan bangunan ramah lingkunganBahan bangunan ramah lingkungan
Bahan bangunan ramah lingkungan
 
BAGIAN-BAGIAN KAYU
BAGIAN-BAGIAN KAYUBAGIAN-BAGIAN KAYU
BAGIAN-BAGIAN KAYU
 
TEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNG
TEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNGTEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNG
TEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNG
 
Vektor
VektorVektor
Vektor
 
Statika per portal
Statika per portal Statika per portal
Statika per portal
 

Tugas menggambar teknik kelompok 1

  • 1. TUGAS MENGGAMBAR TEKNIK KELOMPOK 1 NAMA-NAMA KELOMPK 1. ANGGA ZHENITA KUSUMA 2. ANTONIUS NAHAK 3. ARDINAND ANTONIUS UMBU LELE 4. FRANSISKUS C. CARVALO 5. MARIANUS NGISO 6. MARLINTO UMBU REKU 7. MARTINUS NGONGO DANGGA
  • 2. ATURAN-ATURAN DASAR UNTUK MEMBERIKAN UKURAN Memberi ukuran besaran-besaran geometrik dari bagian benda harus menentukan secara jelas tujuannya. Untuk itu semua bagian di dalam gambar harus dijelaskan sedetail mungkin agar gambar tersebut bila dibaca orang lain dapat dengan mudah dimengerti maksudnya. Menempatkan ukuran suatu objek dapat dilaksanakan pada masing-masing bagian disertai penunjukan ukuran antara garis sumbu dengan garis sumbu.  1.1 GARIS UKUR DAN GARIS BANTU Untuk menentukan ukuran sebuah dimensi linier, ditarik garis-garis bantu melalui batas gambar pandangan benda, dan garis ukurnya ditarik tegak lurus; ada pengecualiannya, pada garis bantu (Gambar 9.1). Sebuah garis ukur, dengan mata panahnya, menunjukkan besarnya ukuran dari suatu permukaan atau garis sejajar dengan garis ukur. Garis bantu dan garis ukur ditarik dengan garis tipis. Garis bantu ditarik sedikit melebihi, kira-kira 2 mm, garis ukur. Dibeberapa negara seperti Amerika, garis bantu tidak langsung berhubungan dengan garis gambar, tetapi dengan jarak sedikit, untuk membedakan garis gambar dengan garis bantu.
  • 4. TINGGI DAN ARAH ANGKA UKUR  1.2 TINGGI DAN ARAH ANGKA UKUR Angka ukur atau huruf-huruf harus digambar dengan jelas pada gambar aslinya maupun pada salinan gambar yang diperkecil. Oleh karena itu angka-angka dan huruf-huruf harus digambar sebesar mungkin. Angka-angka dan huruf-huruf harus diletakkan di tengah-tengah dan sedikit di atas garis ukur. Hampir seluruh ukuran dari gambar yang diperlukan merupakan ukuran horizontal atau vertikal. Ukuran yang pertama harus dapat dibaca dari bawah gambar, sedangkan ukuran yang kedua harus dapat dibaca dari sebelah kanan gambar, seperti pada Gambar 9.3. Ini berarti bahwa angka ukur horizontal harus terletak di atas garis ukur, dan ukuran vertikal harus terletak sebelah kiri garis ukur. Angka dan garis ukur mempunyai jarak sedikit. Angka-angka ukur yang tidak horizontal maupun vertikal, harus ditulis sesuai dengan garis ukurnya, seperti tampak pada Gambar 9.3. Sedapatnya ukuran- ukuran jangan diletakkan di daerah yang diarsir pada gambar 9.3, yaitu daerah
  • 5. Gambar tinggi dan arah angka ukur
  • 6. Ukuran pada garis ukur miring
  • 7. UJUNG DAN PANGKAL GARIS UKUR 1.3 UJUNG DAN PANGKAL GARIS UKUR Ujung dan pangkal dari garis ukur harus menunjukkan di mana garis ukur mulai dan berhenti. Ada tiga cara untuk menunjukkan ini, yaitu dengan anak panah tertutup, garis miring dan titik (Gambar 9.6). Cara dengan garis miring seperti pada Gambar 9.6 (b) banyak dipergunakan dalam bidang sipil dan arsitektur. Dalam bidang permesinan cara ini tidak dipergunakan, bentuk anak panah ditentukan oleh perbandingan panjang dan tebal sebagai 2 : 1, dan harus dihitamkan. Tanda titik dipakai bilamana tidak cukup tempat untuk menempatkan anah panah. Ini pada umumnya terdapat pada ukuran berantai, atau pangkal ukuran beruntun (Gambar 9.6 (c)).
  • 9. UKURAN DAN TOLERANSINYA  1.4 UKURAN DAN TOLERANSINYA Angka ukuran yang menunjukkan ukuran benda pada umumnya tidak dapat dipenuhi dengan tepat. Batas-batas ketidak tepatan ini harus dinyatakan dalam gambar juga. Cara-caranya diperlihatkan pada Gambar 9.7. (a) Ukuran dengan toleransinya, yang ditentukan dalam ISO 2769 “Penyimpanan ukuran yang diizinkan pada pengerjaan dengan mesin tanpa penentuan toleransinya” (b) Ukuran dengan ketentuan toleransi linier (c) Ukuran dengan lambang toleransi, yang menentukan toleransi, sesuai dengan ISO/R296 ‘ Sistim ISO tentang batas dan suaian: Bagian I Umum, toleransi dan penyimpangan” Ukuran teoritis tepat tanpa toleransi linier, yang ditentukan oleh ISO 1101/I “Toleransi bentuk dan posisi: Bagian I Umum, Penunjukan dalam gambar” (Gambar 9.7 (d)). Dalam hal ini toleransi posisi harus diterapkan pada posisi yang sebenarnya, yamg telah ditentukan oleh ukuran ini. (d) Ukuran yang biasanya tanpa toleransi; dipakai hanya sebagai bahan informasi Ini disebut dimensi referensi dan tidak menentukan operasi produksi atau pemeriksaan.
  • 10. Gambar Macam2 jenis ukur dan toleransiya
  • 11. CARA-CARA PEMBERIAN UKURAN  1. Prinsip Dalam Memberikan Ukuran. Untuk memberikan penjelasan yang lengkap pada suatu gambar kerja, maka semua keterangan yang diperlukan harus dicantumkan terhadap gambar kerja tersebut. Ukuran dan simbol tanda pengerjakan sebagai kelengkapan gambar harus diberikan secara lengkap, masuk akal, sederhana dan mudah. Ukuran yang kurang lengkap atau meragukan akan menghambat proses produksi karena pelaksanaan dilapangan harus mempertanyakan kembali kepada perencana sehingga proses produksi menjadi lama dan tidak efisien. Oleh karena itu ada beberapa ketentuan yang harus diperhatikan dalam memberikan ukuran terhadap gambar kerja yaitu sebagai berikut. a. Harus dipikirkan bagaimana benda tersebut akan dibuat dan ukuran mana saja yang perlu diberikan.
  • 12. b. Pemberian ukuran tidak boleh terlalu sedikit atau berlebihan tetapi harus merata pada semua pandangan proyeksi. c. Pemberian ukuran harus masuk akal, efektif dan efisien untuk menghindari kesalahan pada tingkat pelaksanaan dilapangan. Memberikan Ukuran Pada Gambar Kerja SMK Bidang Perkapalan Program Keahlian Gambar Rancang Bangun 5 d. Pada benda-benda tuangan perlu juga dipikirkan ukuran-ukuran modelnya.
  • 13. 2. Macam-macam Pemberian Ukuran Dalam pemberian ukuran gambar kerja yang perlu diperhatikan adalah : garis-garis penunjukan ukuran, garis bantu ukuran, angka ukuran dan simbol- simbol dalam penunjukan ukuran.
  • 14. Contoh gambar pemberian Ukuran Gambar 1.1: Benda kerja dengan ukuran-ukurannya.
  • 15. Cara ini biasanya untuk benda kerja yang tidak memerlukan ketelitian yang tinggi, berarti toleransinya besar. Ukuran berantai yaitu masing -masing ukuran berfungsi.
  • 16.
  • 17. ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN DAN GARIS BANTU ATURAN MEMBERIKAN UKURAN Dalam memberikan ukuran besaran-besaran geometrik dari bagian benda harus menentukan secara jelas tujuannya, dan tidak boleh menimbulkan salah tafsir. Oleh karena itu dibuatlah aturan-aturan dasar untuk memberi ukuran yang menentukan cara-caranya dalam memberi ukuran. 1. Garis Ukur dan Garis Bantu Untuk menentukan ukuran sebuah dimensi linier, ditarik garis-garis bantu melalui batas gambar pandangan benda, dan garis ukurnya ditarik tegak lurus, hal ini ada pengecualiannya pada garis bantu. Sebuah garis ukur, dengan mata panahnya, menunjukkan besarnya ukuran dari suatu permukaan atau garis sejajar dengan garis ukur. Garis bantu dan garis ukur ditarik dengan garis tipis. Garis bantu ditarik sedikit melebihi, kira-kira 2 mm, garis ukur. Di beberapa negara seperti Amerika, garis bantu tidak langsung berhubungan dengan garis gambar, tetapi dengan jarak sedikit, untuk membedakan garis gambar dengan garis bantu.
  • 18. 2. Tinggi dan Arah Angka Ukur Angka ukur dan huruf-huruf harus digambar dengan jelas pada gambar aslinya maupun pada salinan gambar yang diperkecil. Pada tahun-tahun akhir ini dibuat microfilm dari gambar, dibesarkan dan dicetak ulang. Walaupun demikian angka- angka atau huruf-huruf tetap harus dapat dibaca dengan jelas. Oleh karena itu angka-angka dan huruf-huruf harus digambar sebesar mungkin. Pada peraturan ISO 3098 ditentukan tinggi dan bentuk angka-angka dan huruf-huruf. Angka-angka dan huruf-huruf harus diletakkan ditengah-tengah dan sedikit di atas garis ukur. Hampir seluruh ukuran dari gambar yang diperlukan merupakan ukuran horizontal atau vertical. Ukuran yang pertama harus dapat dibaca dari bawah gambar. Ini berarti bahwa angka ukur horizontal harus terletak di atas garis ukur, dan ukuran vertical harus terletak di sebelah kiri garis ukur. Angka dan garis ukur mempunyai jarak sedikit. Di beberapa negara semua angka ukur ditulis mendatar, dalam hal ini garis ukur vertical diputus ditengah-tengah untuk penempatan angka. Dengan demikiian semua angka dapat dibaca dari bawah kertas gambar.
  • 19. Angka-angka ukur yang tidak horizontal maupun vertical, harus ditulis sesuai dengan garis ukurnya. Sedapatnya ukuran-ukuran jangan di letakkan didaerah yang diarsir. Ukuran Standar (Normal) seperti dibawah ini :
  • 20. Ukuran sudut, garis ukurnya berupa garis lengkung. Azas dasar yang harus dipertahankan disini adalah bahwa garis ukur harus merupakan garis tulis. Jadi angka selalu harus di atas garis ukur. Gb. 7.2 Ukuran sudut
  • 21. 3. Ujung dan Pangkal Garis Ukur Ujung dan pangkal garis ukur harus menunjukkan dimana garis ukur mulai dan berhenti. Ada tiga cara untuk menunjukkan hal ini, yaitu dengan anak panah tertutup, garis miring dan titik. Cara dengan garis miring banyak dipergunakan pada bidang sipil dan arsitektur. Pada bidang permesinan cara ini tidak dipergunakan. Bentuk anak panah ditentukan oleh perbandingan panjang dan tebal sebagai 2 : 1 dan harus dihitamkan. Tanda titik dipergunakan bilamana tidak cukup tempat untuk menempatkan anak panah. Hal ini umumnya terdapat pada ukuran berantai, atau pangkal ukuran beruntun. Gb. 7.3 Ujung dan pangkal garis ukur
  • 22. 4. Ukuran dan toleransinya Angka ukuran yang menunjukkan ukuran benda pada umumnya tidak dapat dipenuhi dengan tepat. Batas-batas ketidak tepatan ini harus dinyatakan dalam gambar juga. 1. Ukuran dengan Toleransinya, yang ditentukan dalam ISO 2768 “Penyimpangan Ukuran yang diizinkan pada pengerjaan dengan mesin tanpa penentuan toleransinya”. 2. Ukuran dengan ketentuan toleransi linier. 3. Ukuran dengan lambang toleransi, yang menentukan toleransi, sesuai ISO/R286 “Sistim ISO tentang batas dan suaian : Bagian I Umum, toleransi dan penyimpangan” 4. Ukuran teoritis tepat tanpa toleransi linear, yang ditentukan oleh ISO 1101/I “Toleransi bentuk dan posisi : Bagian I Umum, Penunjukkan dalam gambar” Toleransi posisi harus diterapkan pada posisi yang sebenarnya, yang telah ditentukan ukurannya. 5. Ukuran yang biasanya tanpa toleransi; dipakai hanya sebagai bahan informasi, hal ini disebut dimensi referensi dan tidak menentukan operasi produksi atau pemeriksaan. Sebuah dimensi referensi diturunkan dari nilai-nilai yang tercantum dalam gambar atau gambar-gambar yang mempunyai hubungan.
  • 23.
  • 24. 5. Dimensi fungsional, non-fungsional dan tambahan Gb. 7.4 memperlihatkan sebuah tuas (link) yang dihubungkan pada sebuah benda dengan sebuah pen. Sesuai fungsi dari susunan tersebut, ukuran-ukurannya dibagi dalam golongan-golongan: ukuran-ukuran fungsional F, ukuran-ukuran bukan (non) funsional NF dan ukuran- ukuran tambahan Aux. a) Suatu dimensi fungsional adalah ukuran yang diperlukan untuk fungsi dari bagian atau komponen, umpamanya bagian-bagian yang disusun, cara kerja dari bagian dan lain sebagainya. b) Suatu dimensi non fungsional adalah ukuran yang tidak langsung mempengaruhi fungsi secara prinsipil. c) Suatu dimensi tambahan adalah dimensi referansi yang telah disebut pada bagian sebelumnya. Ukuran ini diberikan dalam tanda kurung tanpa toleransi, hanya sebagai bahan informasi. Gb.
  • 25. Gb. 7.4 Ukuran fungsional
  • 26. DIMENSNI DAN NON-DIMENSI Isometrik Menggambar Representasi dari obyek pada gambar disebut gambar isometrik. Ini adalah salah satu keluarga dari tiga- dimensi pandangan yang disebut gambar bergambar. Dalam gambar isometrik, garis vertikal benda yang ditarik secara vertikal, dan garis horizontal dalam pesawat lebar dan kedalaman yang ditampilkan di 30 derajat terhadap horizontal. Ketika ditarik ke dalam pedoman ini, garis sejajar dengan ketiga sumbu berada di sejati mereka (skala) panjang. Garis yang tidak sejajar dengan sumbu tersebut tidak akan panjang sejati mereka. Gambar 1 - A Blok machined
  • 27. Setiap gambar teknik harus menunjukkan segalanya: pemahaman yang lengkap dari objek harus mungkin dari gambar. Jika gambar isometrik dapat menampilkan semua detail dan semua dimensi pada satu gambar, sangat ideal. Satu bisa pak banyak informasi menjadi gambar isometrik. Namun, jika objek dalam gambar 2 memiliki lubang di sisi belakang, itu tidak akan terlihat menggunakan gambar isometrik tunggal. Dalam rangka untuk mendapatkan pandangan yang lebih lengkap dari objek, proyeksi ortografi dapat digunakan. Gambar 2 - Sebuah Drawing Isometric
  • 28. Yang dilihat harus memilih salah satu untuk menggambar multiview? Pandangan yang mengungkapkan setiap detail tentang objek. Tiga pandangan tidak selalu diperlukan, kita hanya perlu sebagai pandangan sebanyak yang diperlukan untuk menggambarkan objek sepenuhnya. Misalnya, beberapa objek hanya perlu dua pandangan, sementara yang lain perlu empat. Obyek melingkar pada gambar 3 hanya membutuhkan dua pandangan. Gambar 3 - Sebuah objek hanya membutuhkan dua pandangan ortogonal Gambar 4 - Sebuah objek hanya membutuhkan dua pandangan ortogonal Gambar 3 - Sebuah gambar multiview dan penjelasannya
  • 29. Gambar 5 - Sebuah pandangan isometrik dengan dimensi
  • 30. Kami telah "dimensioned" obyek dalam gambar isometrik pada Gambar 5. Sebagai pedoman umum untuk dimensi, cobalah untuk berpikir bahwa Anda akan membuat sebuah obyek dan dimensi dalam cara yang paling berguna. Dimasukkan ke dalam persis seperti dimensi sebanyak yang diperlukan untuk perajin untuk membuatnya-tidak lebih, tidak kurang. Jangan dimasukkan ke dalam dimensi berlebihan. Tidak hanya akan mengacaukan gambar, tetapi jika "toleransi" atau tingkat akurasi telah dimasukkan, dimensi berlebihan sering menimbulkan konflik ketika tunjangan toleransi dapat ditambahkan dengan cara yang berbeda. Berulang kali mengukur dari satu titik ke titik lain akan menyebabkan ketidakakuratan. Hal ini sering lebih baik untuk mengukur dari satu ujung ke berbagai titik. Hal ini memberikan dimensi standar referensi. Hal ini membantu untuk memilih penempatan dimensi dalam urutan di mana masinis akan membuat bagian tersebut. Konvensi ini mungkin memakan beberapa pengalaman.
  • 31. Tujuan dari dimensioning adalah untuk memberikan gambaran yang jelas dan lengkap dari obyek.Sebuah set lengkap dimensi akan mengizinkan hanya satu penafsiran yang dibutuhkan untuk membangun bagian. Dimensi harus mengikuti panduan ini. Gambar 6 - Potongan melintang
  • 32. Dasar: Definisi dan Dimensi Garis dimensi adalah garis tipis, patah di tengah untuk memungkinkan penempatan nilai dimensi, dengan panah pada tiap ujungnya (gambar 23). Gambar 7 - dimensioned Menggambar 1. Akurasi: nilai yang benar harus diberikan. 2. Kejelasan: dimensi harus ditempatkan di posisi yang sesuai. 3. Kelengkapan: tidak harus ditinggalkan, dan tidak ada yang digandakan. 4. Keterbacaan: kualitas baris yang sesuai harus digunakan untuk keterbacaan.
  • 33. Sebuah panah adalah sekitar 3 mm panjang dan 1 mm. Artinya, panjang kira-kira tiga kali lebar.Sebuah jalur ekstensi meluas garis pada objek ke garis dimensi. Baris Dimensi pertama harus sekitar 12 mm (0,6 inci) dari objek. Perpanjangan garis mulai 1,5 mm dari objek dan memperpanjang 3 mm dari garis dimensi terakhir. Seorang pemimpin adalah garis tipis yang digunakan untuk menghubungkan dimensi dengan daerah tertentu (gambar 8). Gambar 8 - Contoh gambar dengan pemimpin Seorang pemimpin juga dapat digunakan untuk menunjukkan catatan atau komentar mengenai suatu daerah tertentu. Ketika ada ruang terbatas, titik hitam yang berat bisa diganti dengan panah, seperti pada gambar 23. Juga di gambar ini, dua lubang yang identik, yang memungkinkan "2x" notasi yang akan digunakan dan dimensi untuk menunjukkan hanya satu dari lingkaran.
  • 34. Di mana Untuk Pasang Dimensi Dimensi harus ditempatkan pada wajah yang menggambarkan fitur yang paling jelas. Contoh penempatan yang tepat dan pantas dari dimensi yang ditunjukkan pada gambar 9. Gambar 9 - Contoh dimensioning yang tepat dan pantas
  • 35. Dalam rangka untuk mendapatkan nuansa apa dimensioning adalah semua tentang, kita bisa mulai dengan blok persegi panjang sederhana. Dengan obyek yang sederhana, hanya tiga dimensi yang diperlukan untuk menggambarkan sepenuhnya (gambar 10). Ada banyak pilihan di mana untuk menempatkan dimensi. Gambar 10 - Simple Object Kami harus membuat beberapa pilihan ketika kita dimensi blok dengan takik atau potongan (gambar 11). Hal ini biasanya terbaik untuk dimensi dari garis umum atau permukaan. Hal ini dapat disebut garis datum permukaan. Ini menghilangkan penambahan ketidakakuratan pengukuran atau mesin yang akan datang dari "rantai" atau "seri" dimensioning. Perhatikan bagaimana dimensi berasal pada permukaan datum. Kami memilih satu permukaan datum dalam gambar 11, dan satu lagi di angka 28. Selama kita konsisten, tidak ada bedanya. (Kami hanya menunjukkan pandangan atas).
  • 36. Gambar 11 - Permukaan contoh datum Pada gambar 12 kita telah menunjukkan sebuah lubang yang kita telah memilih untuk dimensi di sisi kiri dari objek. The Ø singkatan dari "diameter".
  • 37. Gambar 13 - exampled dari dimensioned lubang Ketika sisi kiri blok adalah "radiuses" seperti pada gambar 14, kita melanggar aturan kita bahwa kita tidak boleh menduplikasi dimensi. Panjang total dikenal karena jari-jari kurva di sisi kiri diberikan.Kemudian, untuk kejelasan, kami menambahkan panjang keseluruhan 60 dan kami mencatat bahwa itu adalah referensi (REF) dimensi. Ini berarti bahwa itu tidak benar-benar diperlukan
  • 38. Gambar 14 - Contoh langsung dimensioned lubang Di suatu tempat di atas kertas, biasanya bagian bawah, ada harus ditempatkan informasi tentang apa sistem pengukuran yang digunakan (misalnya inci dan milimeter) dan juga skala gambar. Gambar 15 - Contoh langsung dimensioned lubang
  • 39. Gambar ini adalah simetris tentang tengah horisontal. Centerlines (chain- putus-putus) yang digunakan untuk benda simetris, dan juga untuk pusat lingkaran dan lubang. Kita bisa dimensi langsung ke tengah, seperti pada gambar 15 di atas. Dalam beberapa kasus metode ini dapat lebih jelas dari sekedar dimensi antara permukaan. Gambar 15 - Contoh langsung dimensioned lubang
  • 40. SEKIAN PRESENTASI DARI KELOMPOK KAMI, DAN SEMOGA BERMANFAAT BAGI TEMAN- TEMAN SEMUA, KURANG LEBIHNYA KAMI MOHON MAAF’ TRIMAKASI