Dokumen tersebut membahas tentang teknik gambar teknik, khususnya tentang proyeksi ortogonal, potongan, dan penulisan ukuran pada gambar teknik. Metode proyeksi ortogonal digunakan untuk menggambarkan benda tiga dimensi pada bidang datar menggunakan beberapa bidang proyeksi. Dokumen juga menjelaskan berbagai jenis potongan dan aturan penulisan ukuran pada gambar teknik.
Dokumen tersebut membahas aturan dan cara memberi ukuran pada gambar teknik, meliputi:
1) Aturan dasar memberi ukuran seperti penggunaan garis ukur dan bantu, tinggi dan arah angka ukuran
2) Cara-cara khusus memberi ukuran seperti ukuran linear, diameter, radius, bentuk tertentu, dan pemosisian ukuran
3) Contoh-contoh penerapan aturan dan cara memberi ukuran pada berbagai bentuk dan komponen
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang 10 cara khusus untuk menggambar bagian-bagian tertentu pada gambar teknik, seperti menunjukkan bagian yang dikerjakan secara khusus, menggambar garis potongan, gambar bidang datar, benda simetris, gambar yang diputus-putus, penyerdehanaan gambar ulangan, bentuk semula, penggunaan pandangan sebagian, proyeksi putar, dan bagian berdampingan.
Tugas menggambar Teknik Kelompok 1 mencantumkan nama-nama anggota kelompok dan aturan dasar untuk memberikan ukuran pada gambar, seperti penggunaan garis ukur dan bantu, tinggi dan arah angka ukuran, serta ukuran dan toleransinya.
Dokumen tersebut membahas tentang Gambar Potongan yang merupakan salah satu jenis gambar teknik yang digunakan untuk menggambarkan bagian dalam suatu benda yang tidak terlihat. Dokumen tersebut menjelaskan fungsi, jenis, tanda, dan contoh Gambar Potongan serta bagian yang tidak boleh dipotong. Peserta didik diajak untuk membuat dan mengarsir Gambar Potongan secara berkelompok.
materi penunjukkan ukuran membahas mengenai teknik mencantumkan ukuran sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. penunjukkan ukuran ini digunakan untuk memberikan dimensi pada gambar teknik yang dibuat.
Dokumen tersebut membahas aturan dan cara memberi ukuran pada gambar teknik, meliputi:
1) Aturan dasar memberi ukuran seperti penggunaan garis ukur dan bantu, tinggi dan arah angka ukuran
2) Cara-cara khusus memberi ukuran seperti ukuran linear, diameter, radius, bentuk tertentu, dan pemosisian ukuran
3) Contoh-contoh penerapan aturan dan cara memberi ukuran pada berbagai bentuk dan komponen
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang 10 cara khusus untuk menggambar bagian-bagian tertentu pada gambar teknik, seperti menunjukkan bagian yang dikerjakan secara khusus, menggambar garis potongan, gambar bidang datar, benda simetris, gambar yang diputus-putus, penyerdehanaan gambar ulangan, bentuk semula, penggunaan pandangan sebagian, proyeksi putar, dan bagian berdampingan.
Tugas menggambar Teknik Kelompok 1 mencantumkan nama-nama anggota kelompok dan aturan dasar untuk memberikan ukuran pada gambar, seperti penggunaan garis ukur dan bantu, tinggi dan arah angka ukuran, serta ukuran dan toleransinya.
Dokumen tersebut membahas tentang Gambar Potongan yang merupakan salah satu jenis gambar teknik yang digunakan untuk menggambarkan bagian dalam suatu benda yang tidak terlihat. Dokumen tersebut menjelaskan fungsi, jenis, tanda, dan contoh Gambar Potongan serta bagian yang tidak boleh dipotong. Peserta didik diajak untuk membuat dan mengarsir Gambar Potongan secara berkelompok.
materi penunjukkan ukuran membahas mengenai teknik mencantumkan ukuran sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. penunjukkan ukuran ini digunakan untuk memberikan dimensi pada gambar teknik yang dibuat.
Bab 05a memahami gambar teknik TEKNIK MESINEko Supriyadi
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai alat-alat gambar teknik dan cara membaca gambar teknik. Alat-alat gambar yang dijelaskan meliputi kertas gambar, pensil, penggaris, jangka, dan meja gambar. Dokumen juga menjelaskan proyeksi piktorial yang digunakan dalam membuat gambar teknik seperti proyeksi isometris, dimetris, dan miring.
Dokumen tersebut menjelaskan berbagai peralatan dan kelengkapan gambar teknik, termasuk jenis-jenis kertas, pensil, penggaris, mal, jangka, dan fungsi penghapus yang digunakan dalam membuat gambar teknik.
Dokumen tersebut membahas tentang alat-alat gambar dan cara menggunakannya dalam menggambar teknik, jenis-jenis garis dan huruf, serta cara membuat gambar-gambar geometri seperti lingkaran, segi-n, oval, dan ellips.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai teknik gambar potongan yang digunakan untuk menggambarkan bagian dalam benda. Teknik ini melibatkan pemotongan benda secara imajiner untuk mengungkap bagian dalamnya, kemudian menggambar hasil potongan tersebut. Berbagai unsur seperti garis potong, arah pandang, simbol, dan arsiran digunakan untuk menggambarkan hasil potongan dengan jelas. Teknik ini
Teknik garis merupakan aspek penting dalam gambar yang menyusun objek visual. Terdapat beberapa jenis garis dengan fungsi tertentu seperti garis tebal kontinyu, tipis kontinyu, tipis kontinyu bebas, dan bergores yang menunjukkan batas, proyeksi, dan permukaan yang diolah. Ketebalan garis disesuaikan dengan ukuran kertas gambar.
Dokumen tersebut membahas tentang kontur dan pembuatan garis kontur pada peta topografi. Kontur adalah garis yang menghubungkan titik-titik dengan ketinggian yang sama, sedangkan interval kontur adalah jarak antar dua garis kontur berdekatan. Pembuatan garis kontur memerlukan pengukuran titik-titik ketinggian dan interpolasi untuk mendapatkan titik ketinggian yang sama.
BAB I dokumen tersebut membahas tentang menggambar secara manual, mulai dari penggunaan alat gambar manual, jenis garis, simbol bahan, skala gambar, dan cara menggambar bentuk-bentuk geometri dasar seperti sudut, segitiga, dan bujur sangkar.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai berbagai jenis gambar teknik, termasuk gambar isometrik, ortografis, bagian, dan dimensi. Jenis gambar yang tepat dipilih berdasarkan detail yang dibutuhkan untuk menggambarkan objek secara penuh. Dimensi harus ditempatkan dengan jelas dan akurat untuk memberikan petunjuk pembuatan yang lengkap.
Bab 05a memahami gambar teknik TEKNIK MESINEko Supriyadi
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai alat-alat gambar teknik dan cara membaca gambar teknik. Alat-alat gambar yang dijelaskan meliputi kertas gambar, pensil, penggaris, jangka, dan meja gambar. Dokumen juga menjelaskan proyeksi piktorial yang digunakan dalam membuat gambar teknik seperti proyeksi isometris, dimetris, dan miring.
Dokumen tersebut menjelaskan berbagai peralatan dan kelengkapan gambar teknik, termasuk jenis-jenis kertas, pensil, penggaris, mal, jangka, dan fungsi penghapus yang digunakan dalam membuat gambar teknik.
Dokumen tersebut membahas tentang alat-alat gambar dan cara menggunakannya dalam menggambar teknik, jenis-jenis garis dan huruf, serta cara membuat gambar-gambar geometri seperti lingkaran, segi-n, oval, dan ellips.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai teknik gambar potongan yang digunakan untuk menggambarkan bagian dalam benda. Teknik ini melibatkan pemotongan benda secara imajiner untuk mengungkap bagian dalamnya, kemudian menggambar hasil potongan tersebut. Berbagai unsur seperti garis potong, arah pandang, simbol, dan arsiran digunakan untuk menggambarkan hasil potongan dengan jelas. Teknik ini
Teknik garis merupakan aspek penting dalam gambar yang menyusun objek visual. Terdapat beberapa jenis garis dengan fungsi tertentu seperti garis tebal kontinyu, tipis kontinyu, tipis kontinyu bebas, dan bergores yang menunjukkan batas, proyeksi, dan permukaan yang diolah. Ketebalan garis disesuaikan dengan ukuran kertas gambar.
Dokumen tersebut membahas tentang kontur dan pembuatan garis kontur pada peta topografi. Kontur adalah garis yang menghubungkan titik-titik dengan ketinggian yang sama, sedangkan interval kontur adalah jarak antar dua garis kontur berdekatan. Pembuatan garis kontur memerlukan pengukuran titik-titik ketinggian dan interpolasi untuk mendapatkan titik ketinggian yang sama.
BAB I dokumen tersebut membahas tentang menggambar secara manual, mulai dari penggunaan alat gambar manual, jenis garis, simbol bahan, skala gambar, dan cara menggambar bentuk-bentuk geometri dasar seperti sudut, segitiga, dan bujur sangkar.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai berbagai jenis gambar teknik, termasuk gambar isometrik, ortografis, bagian, dan dimensi. Jenis gambar yang tepat dipilih berdasarkan detail yang dibutuhkan untuk menggambarkan objek secara penuh. Dimensi harus ditempatkan dengan jelas dan akurat untuk memberikan petunjuk pembuatan yang lengkap.
130_20221013021140_Pertemuan ke-4 IUT Sudut- Arah- Azimut dan Jarak (2) Kam...
gambar persektif.pptx
1. GAMBAR PERSPEKTIF
Adalah cara menggambar suatu
objek rill atau imajiner yang
menitikberatkan pada penglihatan
mata atau menurut pandangan mata
seorang penggambar
2.
3. Proyeksi Ortogonal
Gambar proyeksi orthogonal adalah salah satu cara penggambaran
benda tiga dimensi pada bidang datar/bidang proyeksi. Cara ini
dipergunakan untuk memberikan informasi yang lengkap dan tepat dari
suatu benda tiga dimensi.
Proyeksi orthogonal pada umumnya tidak memberikan gambaran
lengkap dari benda, jika hanya dengan satu proyeksi saja. Oleh karena
itu diambil beberapa bidang proyeksi (biasanya diambil tiga bidang
proyeksi, dan dapat ditambah dengan bidang bantu apabila diperlukan).
19. POTONGAN (IRISAN)
Potongan (irisan) pada gambar dilakukan dengan maksud untuk
memperli-hatkan bagian dalam suatu benda, atau memperlihatkan
bagian kecil yang berada di dalam sehingga menjadi terlihat jelas.
Potongan
20. Pada umumnya bidang potong dibuat melalui sumbu dasar dan
potongannya disebut potongan utama. Jika diperlukan, maka bidang
potong dapat dibuat di luar sumbu dasar. Dalam hal ini bidang
potongnya harus diberi tanda, dan arah penglihatannya dinyatakan
dengan anak panah. Peraturan-peraturan umum yang berlaku untuk
gambar proyeksi, berlaku juga untuk gambar potongan.
A
22. Macam-macam Potongan
• Potongan dalam satu bidang.
– Potongan oleh bidang potong melalui garis sumbu dasar.
– Potongan yang tidak melalui sumbu dasar.
• Potongan oleh lebih dari satu bidang.
– Potongan meloncat, tujuan potongan ini adalah untuk
penghematan dan penyederhanaan gambar.
– Potongan oleh dua bidang berpotongan.
• Potongan separuh / setengah. Potongan ini
umumnya digunakan untuk benda-benda yang
simetris.
26. Macam-macam Potongan
Potongan setempat / sebagian / local / sobekan. Potongan ini
diperlukan untuk memberikan gambaran sebagian kecil dari
suatu benda atau dapat pula digunakan pada bagian-bagian
benda yang tidak boleh dipotong seluruhnya.
27. Macam-macam Potongan
Potongan yang diputar ditempat atau dipindahkan (untuk
potongan yang diputar ditempat digambarkan dengan garis tipis,
sedangkan potongan yang dipindahkan digambar dengan garis
tebal biasa).
30. Penampang-penampang Tipis
• Penampang-penampang tipis, seperti misalnya benda-benda
yang terbuat dari pelat, baja profil, paking dsb. Dapat
digambar dengan garis tebal atau seluruhnya dihitamkan. Jika
bagian-bagian demikian terletak berdampingan, bagian yang
berbatasan dibiarkan putih.
31. Benda atau Bagian Benda yang Tidak Boleh Dipotong
Bagian-bagian benda seperti rusuk penguat tidak boleh dipotong
dalam arah memanjang. Begitu pula benda-benda seperti baut,
paku keling, pasak, poros dan sebagainya, tidak boleh dipotong
dalam arah memanjang.
32. Arsiran
• Arsiran adalah garis-garis tipis miring 45 derajat terhadap
garis sumbu yang dibuat pada penampang potong. Arsir ini
dibuat untuk membedakan gambar potongan dengan gambar
pandangan, Jarak garis-garis arsir disesuaikan dengan besar-
kecilnya gambar. Bagian-bagian potongan yang terpisah diarsir
dengan sudut yang sama. Arsiran dari bagian-bagian yang
berdampingan harus dibedakan sudutnya agar jelas.
• Penampang-penampang yang luas dapat diarsir secara
terbatas, yaitu hanya pada bagian pinggirnya saja. Potongan-
potongan sejajar dari benda yang sama, yang terdapat pada
potongan meloncat diarsir serupa, tetapi dapat juga digeser
jika dipandang perlu.
• Garis-garis arsir dapat dihilangkan untuk menulis huruf atau
angka. Jika hal ini tidak dapat dilakukan di luar daerah arsir.
33. Tugas : Membuat Gambar Potongan
a. Potongan melalui sumbu dasar (potongan penuh)
34. Tugas : Membuat Gambar Potongan
b. Potongan Separuh (Potongan Setengah)
35. Tugas : Membuat Gambar Potongan
c. Potongan Sebagian (Sobekan)
36. MENULISKAN UKURAN
Aturan-aturan Dasar Menuliskan/Memberikan Ukuran
a. Garis Ukur dan Garis Bantu
Garis ukur dan garis Bantu dibuat dengan garis tipis. Garis bantu
ditarik sedikit melebihi garisukur (kira-kira 2 mm).
37. MENULISKAN UKURAN
Aturan-aturan Dasar Menuliskan/Memberikan Ukuran
b. Tinggi dan Arah Angka Ukur
• Angka ukuran ditulis dengan tinggi 3,3 mm, diletakan di
tengah-tengah dan sedikit di atas garis ukur.
• Pada umumnya ukuran ditulis secara horizontal dan
vertical. Ukuran horizontal harus dapat dibaca dari
bawah gambar, sedangkan ukuran vertical harus dapat
dibaca dari kanan gambar.
• Angka-angka ukur yang tidak horizontal maupun
vertical, harus ditulis sesuai garis ukurnya, sedapat
mungkin ukuran jangan diletakan di daerah yang diarsir,
yaitu daerah antara sudut 30o.
39. MENULISKAN UKURAN
Aturan-aturan Dasar Menuliskan/Memberikan Ukuran
c. Ujung dan Pangkal Garis Ukur
Ujung dan pangkal dari garis ukur harus menunjukkan dimana garis
ukur mulai dan berhenti. Ada tiga cara untuk menunjukkan ini, yaitu
dengan anak panah tertutup (seperti gambar-gambar di atas), garis
miring dan titik. Cara dengan garis miring tidak dipakai dalam gambar
teknik mesin. Cara dengan titik hanya dipakai apabila ruang antara
garis Bantu terlalu sempit untuk menempatkan anak panah.
Sedangkan bentuk anak panah tertutup mengikuti ketentuan sebagai
berikut :
• Keterangan : L = 5 x ukuran ketebalan garis gambar, atau
10 x ukuran garis tipis
42. Cara-cara Menuliskan Ukuran
a. Memberi ukuran dimensi linier
Pada dasarnya dimensi linier harus diperinci oleh garis bantu,
garis ukur dan angka ukur. Jika ruang antara garis bantu terlalu
sempit untuk menempatkan anak panah, anak panahnya dapat
diganti dengan titik, dalam hal ini dianjurkan untuk membuat
gambar detail (gambar yang diperbesar). Dalam beberapa hal
garis ukur dapat langsung ditarik antara garis gambar, tanpa garis
bantu. Garis gambar atau garis sumbu dapat dipergunakan
sebagai garis bantu, tetapi tidak boleh dipakai sebagai garis ukur.