SlideShare a Scribd company logo
GAMBAR PERSPEKTIF
Adalah cara menggambar suatu
objek rill atau imajiner yang
menitikberatkan pada penglihatan
mata atau menurut pandangan mata
seorang penggambar
Proyeksi Ortogonal
Gambar proyeksi orthogonal adalah salah satu cara penggambaran
benda tiga dimensi pada bidang datar/bidang proyeksi. Cara ini
dipergunakan untuk memberikan informasi yang lengkap dan tepat dari
suatu benda tiga dimensi.
Proyeksi orthogonal pada umumnya tidak memberikan gambaran
lengkap dari benda, jika hanya dengan satu proyeksi saja. Oleh karena
itu diambil beberapa bidang proyeksi (biasanya diambil tiga bidang
proyeksi, dan dapat ditambah dengan bidang bantu apabila diperlukan).
Cara Penggambaran
TUGAS MANDIRI 1
TUGAS MANDIRI 2
TUGAS MANDIRI 3
TUGAS MANDIRI 4
Beberapa Konstruksi Dengan Lingkaran
Membuat segi empat beraturan / bujur sangkar
Ditentukan jari-jari lingkaran
Ditentukan salah satu sisinya yaitu garis AB
Membuat segi lima beraturan
Ditentukan jari-jari lingkaran
Membuat segi lima beraturan
Ditentukan salah satu sisinya yaitu garis AB
Membuat segi lima beraturan
Membuat segi enam beraturan
Membuat segi enam beraturan
Membuat segi tujuh beraturan
Membuat lingkaran atau busur lingkaran yang
menyinggung pada dua buah garis lurus.
Membuat lingkaran atau busur lingkaran yang
menyinggung pada dua buah garis lurus.
POTONGAN (IRISAN)
Potongan (irisan) pada gambar dilakukan dengan maksud untuk
memperli-hatkan bagian dalam suatu benda, atau memperlihatkan
bagian kecil yang berada di dalam sehingga menjadi terlihat jelas.
Potongan
Pada umumnya bidang potong dibuat melalui sumbu dasar dan
potongannya disebut potongan utama. Jika diperlukan, maka bidang
potong dapat dibuat di luar sumbu dasar. Dalam hal ini bidang
potongnya harus diberi tanda, dan arah penglihatannya dinyatakan
dengan anak panah. Peraturan-peraturan umum yang berlaku untuk
gambar proyeksi, berlaku juga untuk gambar potongan.
A
Potongan melalui sumbu dasar (potongan penuh)
Macam-macam Potongan
• Potongan dalam satu bidang.
– Potongan oleh bidang potong melalui garis sumbu dasar.
– Potongan yang tidak melalui sumbu dasar.
• Potongan oleh lebih dari satu bidang.
– Potongan meloncat, tujuan potongan ini adalah untuk
penghematan dan penyederhanaan gambar.
– Potongan oleh dua bidang berpotongan.
• Potongan separuh / setengah. Potongan ini
umumnya digunakan untuk benda-benda yang
simetris.
Macam-macam Potongan
Penampang A-A
Potongan oleh dua bidang berpotongan
A
A
Macam-macam Potongan
Macam-macam Potongan
Macam-macam Potongan
Potongan setempat / sebagian / local / sobekan. Potongan ini
diperlukan untuk memberikan gambaran sebagian kecil dari
suatu benda atau dapat pula digunakan pada bagian-bagian
benda yang tidak boleh dipotong seluruhnya.
Macam-macam Potongan
Potongan yang diputar ditempat atau dipindahkan (untuk
potongan yang diputar ditempat digambarkan dengan garis tipis,
sedangkan potongan yang dipindahkan digambar dengan garis
tebal biasa).
Macam-macam Potongan
Potongan Berurutan.
Macam-macam Potongan
Potongan Berurutan.
Penampang-penampang Tipis
• Penampang-penampang tipis, seperti misalnya benda-benda
yang terbuat dari pelat, baja profil, paking dsb. Dapat
digambar dengan garis tebal atau seluruhnya dihitamkan. Jika
bagian-bagian demikian terletak berdampingan, bagian yang
berbatasan dibiarkan putih.
Benda atau Bagian Benda yang Tidak Boleh Dipotong
Bagian-bagian benda seperti rusuk penguat tidak boleh dipotong
dalam arah memanjang. Begitu pula benda-benda seperti baut,
paku keling, pasak, poros dan sebagainya, tidak boleh dipotong
dalam arah memanjang.
Arsiran
• Arsiran adalah garis-garis tipis miring 45 derajat terhadap
garis sumbu yang dibuat pada penampang potong. Arsir ini
dibuat untuk membedakan gambar potongan dengan gambar
pandangan, Jarak garis-garis arsir disesuaikan dengan besar-
kecilnya gambar. Bagian-bagian potongan yang terpisah diarsir
dengan sudut yang sama. Arsiran dari bagian-bagian yang
berdampingan harus dibedakan sudutnya agar jelas.
• Penampang-penampang yang luas dapat diarsir secara
terbatas, yaitu hanya pada bagian pinggirnya saja. Potongan-
potongan sejajar dari benda yang sama, yang terdapat pada
potongan meloncat diarsir serupa, tetapi dapat juga digeser
jika dipandang perlu.
• Garis-garis arsir dapat dihilangkan untuk menulis huruf atau
angka. Jika hal ini tidak dapat dilakukan di luar daerah arsir.
Tugas : Membuat Gambar Potongan
a. Potongan melalui sumbu dasar (potongan penuh)
Tugas : Membuat Gambar Potongan
b. Potongan Separuh (Potongan Setengah)
Tugas : Membuat Gambar Potongan
c. Potongan Sebagian (Sobekan)
MENULISKAN UKURAN
Aturan-aturan Dasar Menuliskan/Memberikan Ukuran
a. Garis Ukur dan Garis Bantu
Garis ukur dan garis Bantu dibuat dengan garis tipis. Garis bantu
ditarik sedikit melebihi garisukur (kira-kira 2 mm).
MENULISKAN UKURAN
Aturan-aturan Dasar Menuliskan/Memberikan Ukuran
b. Tinggi dan Arah Angka Ukur
• Angka ukuran ditulis dengan tinggi 3,3 mm, diletakan di
tengah-tengah dan sedikit di atas garis ukur.
• Pada umumnya ukuran ditulis secara horizontal dan
vertical. Ukuran horizontal harus dapat dibaca dari
bawah gambar, sedangkan ukuran vertical harus dapat
dibaca dari kanan gambar.
• Angka-angka ukur yang tidak horizontal maupun
vertical, harus ditulis sesuai garis ukurnya, sedapat
mungkin ukuran jangan diletakan di daerah yang diarsir,
yaitu daerah antara sudut 30o.
MENULISKAN UKURAN
• Untuk ukuran sudut ditulis seperti contoh dibawah.
MENULISKAN UKURAN
Aturan-aturan Dasar Menuliskan/Memberikan Ukuran
c. Ujung dan Pangkal Garis Ukur
Ujung dan pangkal dari garis ukur harus menunjukkan dimana garis
ukur mulai dan berhenti. Ada tiga cara untuk menunjukkan ini, yaitu
dengan anak panah tertutup (seperti gambar-gambar di atas), garis
miring dan titik. Cara dengan garis miring tidak dipakai dalam gambar
teknik mesin. Cara dengan titik hanya dipakai apabila ruang antara
garis Bantu terlalu sempit untuk menempatkan anak panah.
Sedangkan bentuk anak panah tertutup mengikuti ketentuan sebagai
berikut :
• Keterangan : L = 5 x ukuran ketebalan garis gambar, atau
10 x ukuran garis tipis
Tugas Mandiri 06
Tugas Mandiri 06
Cara-cara Menuliskan Ukuran
a. Memberi ukuran dimensi linier
Pada dasarnya dimensi linier harus diperinci oleh garis bantu,
garis ukur dan angka ukur. Jika ruang antara garis bantu terlalu
sempit untuk menempatkan anak panah, anak panahnya dapat
diganti dengan titik, dalam hal ini dianjurkan untuk membuat
gambar detail (gambar yang diperbesar). Dalam beberapa hal
garis ukur dapat langsung ditarik antara garis gambar, tanpa garis
bantu. Garis gambar atau garis sumbu dapat dipergunakan
sebagai garis bantu, tetapi tidak boleh dipakai sebagai garis ukur.
Tugas Mandiri 07

More Related Content

Similar to gambar persektif.pptx

Bab 05a memahami gambar teknik TEKNIK MESIN
Bab 05a memahami gambar teknik TEKNIK MESINBab 05a memahami gambar teknik TEKNIK MESIN
Bab 05a memahami gambar teknik TEKNIK MESIN
Eko Supriyadi
 
Bab vi-memberikan ukuran-pada_gambar_kerja
Bab vi-memberikan ukuran-pada_gambar_kerjaBab vi-memberikan ukuran-pada_gambar_kerja
Bab vi-memberikan ukuran-pada_gambar_kerja
gemilang tegar kusuma
 
Bahan bacaan 2.1 geometri gambar teknik
Bahan bacaan 2.1 geometri gambar teknikBahan bacaan 2.1 geometri gambar teknik
Bahan bacaan 2.1 geometri gambar teknik
arie eric
 
gambar teknik - pemotongan gambar
gambar teknik - pemotongan gambargambar teknik - pemotongan gambar
gambar teknik - pemotongan gambar
Ardy YM
 
Geometri gambar teknik
Geometri gambar teknikGeometri gambar teknik
Geometri gambar teknik
Hendra Arie
 
gambar teknik increases as you pick a category, fill out a long description ...
gambar teknik  increases as you pick a category, fill out a long description ...gambar teknik  increases as you pick a category, fill out a long description ...
gambar teknik increases as you pick a category, fill out a long description ...
rezaardy2
 
Matematika Kelas 7 BAB 7 Garis, Sudut, dan Hubungan Antarsudut.pptx.pdf
Matematika Kelas 7 BAB 7 Garis, Sudut, dan Hubungan Antarsudut.pptx.pdfMatematika Kelas 7 BAB 7 Garis, Sudut, dan Hubungan Antarsudut.pptx.pdf
Matematika Kelas 7 BAB 7 Garis, Sudut, dan Hubungan Antarsudut.pptx.pdf
ssuser14f01f
 
_PIPING ISOMETRIC COURSE.pdf............
_PIPING ISOMETRIC COURSE.pdf............_PIPING ISOMETRIC COURSE.pdf............
_PIPING ISOMETRIC COURSE.pdf............
AryaKurniawan11
 
Gambar Teknik Pertemuan 2-3.pptx
Gambar Teknik Pertemuan 2-3.pptxGambar Teknik Pertemuan 2-3.pptx
Gambar Teknik Pertemuan 2-3.pptx
TriHutagalung2
 
PIPING ISOMETRIK Dengan Bahasa Indonesia
PIPING ISOMETRIK Dengan Bahasa IndonesiaPIPING ISOMETRIK Dengan Bahasa Indonesia
PIPING ISOMETRIK Dengan Bahasa Indonesia
YudhaAndrieSasiZen2
 
Menggambar teknik dasar banget ars
Menggambar teknik dasar banget arsMenggambar teknik dasar banget ars
Menggambar teknik dasar banget ars
Fasrilah Aris
 
Materi gamrek-gambr-potongan-5th-0708-ed
Materi gamrek-gambr-potongan-5th-0708-edMateri gamrek-gambr-potongan-5th-0708-ed
Materi gamrek-gambr-potongan-5th-0708-ed
Ardy YM
 
Materi Gambar Teknik Pemesinan
Materi Gambar Teknik PemesinanMateri Gambar Teknik Pemesinan
Materi Gambar Teknik Pemesinan
Novi Antoro
 
Materi kd 4
Materi kd 4Materi kd 4
Materi kd 4
gona tri
 
Gambar Teknik Pertemuan 4.pptx
Gambar Teknik Pertemuan 4.pptxGambar Teknik Pertemuan 4.pptx
Gambar Teknik Pertemuan 4.pptx
johanpambudi1
 
Matematika Kelas 7 BAB 7 Garis, Sudut, dan Hubungan Antarsudut.pptx
Matematika Kelas 7 BAB 7 Garis, Sudut, dan Hubungan Antarsudut.pptxMatematika Kelas 7 BAB 7 Garis, Sudut, dan Hubungan Antarsudut.pptx
Matematika Kelas 7 BAB 7 Garis, Sudut, dan Hubungan Antarsudut.pptx
BillyPutro1
 
PERTEMUAN-kontour-2021.ppt
PERTEMUAN-kontour-2021.pptPERTEMUAN-kontour-2021.ppt
PERTEMUAN-kontour-2021.ppt
MuhammadFahruddin6
 
Bab i-gambar-secara-manual
Bab i-gambar-secara-manualBab i-gambar-secara-manual
Bab i-gambar-secara-manual
Saeful Fajri
 
Gambar 1 SAMBUNGAN
Gambar 1 SAMBUNGANGambar 1 SAMBUNGAN
Gambar 1 SAMBUNGAN
MOSES HADUN
 
130_20221013021140_Pertemuan ke-4 IUT Sudut- Arah- Azimut dan Jarak (2) Kam...
130_20221013021140_Pertemuan ke-4  IUT Sudut- Arah- Azimut dan Jarak  (2) Kam...130_20221013021140_Pertemuan ke-4  IUT Sudut- Arah- Azimut dan Jarak  (2) Kam...
130_20221013021140_Pertemuan ke-4 IUT Sudut- Arah- Azimut dan Jarak (2) Kam...
TengkuEmrinaldi19700
 

Similar to gambar persektif.pptx (20)

Bab 05a memahami gambar teknik TEKNIK MESIN
Bab 05a memahami gambar teknik TEKNIK MESINBab 05a memahami gambar teknik TEKNIK MESIN
Bab 05a memahami gambar teknik TEKNIK MESIN
 
Bab vi-memberikan ukuran-pada_gambar_kerja
Bab vi-memberikan ukuran-pada_gambar_kerjaBab vi-memberikan ukuran-pada_gambar_kerja
Bab vi-memberikan ukuran-pada_gambar_kerja
 
Bahan bacaan 2.1 geometri gambar teknik
Bahan bacaan 2.1 geometri gambar teknikBahan bacaan 2.1 geometri gambar teknik
Bahan bacaan 2.1 geometri gambar teknik
 
gambar teknik - pemotongan gambar
gambar teknik - pemotongan gambargambar teknik - pemotongan gambar
gambar teknik - pemotongan gambar
 
Geometri gambar teknik
Geometri gambar teknikGeometri gambar teknik
Geometri gambar teknik
 
gambar teknik increases as you pick a category, fill out a long description ...
gambar teknik  increases as you pick a category, fill out a long description ...gambar teknik  increases as you pick a category, fill out a long description ...
gambar teknik increases as you pick a category, fill out a long description ...
 
Matematika Kelas 7 BAB 7 Garis, Sudut, dan Hubungan Antarsudut.pptx.pdf
Matematika Kelas 7 BAB 7 Garis, Sudut, dan Hubungan Antarsudut.pptx.pdfMatematika Kelas 7 BAB 7 Garis, Sudut, dan Hubungan Antarsudut.pptx.pdf
Matematika Kelas 7 BAB 7 Garis, Sudut, dan Hubungan Antarsudut.pptx.pdf
 
_PIPING ISOMETRIC COURSE.pdf............
_PIPING ISOMETRIC COURSE.pdf............_PIPING ISOMETRIC COURSE.pdf............
_PIPING ISOMETRIC COURSE.pdf............
 
Gambar Teknik Pertemuan 2-3.pptx
Gambar Teknik Pertemuan 2-3.pptxGambar Teknik Pertemuan 2-3.pptx
Gambar Teknik Pertemuan 2-3.pptx
 
PIPING ISOMETRIK Dengan Bahasa Indonesia
PIPING ISOMETRIK Dengan Bahasa IndonesiaPIPING ISOMETRIK Dengan Bahasa Indonesia
PIPING ISOMETRIK Dengan Bahasa Indonesia
 
Menggambar teknik dasar banget ars
Menggambar teknik dasar banget arsMenggambar teknik dasar banget ars
Menggambar teknik dasar banget ars
 
Materi gamrek-gambr-potongan-5th-0708-ed
Materi gamrek-gambr-potongan-5th-0708-edMateri gamrek-gambr-potongan-5th-0708-ed
Materi gamrek-gambr-potongan-5th-0708-ed
 
Materi Gambar Teknik Pemesinan
Materi Gambar Teknik PemesinanMateri Gambar Teknik Pemesinan
Materi Gambar Teknik Pemesinan
 
Materi kd 4
Materi kd 4Materi kd 4
Materi kd 4
 
Gambar Teknik Pertemuan 4.pptx
Gambar Teknik Pertemuan 4.pptxGambar Teknik Pertemuan 4.pptx
Gambar Teknik Pertemuan 4.pptx
 
Matematika Kelas 7 BAB 7 Garis, Sudut, dan Hubungan Antarsudut.pptx
Matematika Kelas 7 BAB 7 Garis, Sudut, dan Hubungan Antarsudut.pptxMatematika Kelas 7 BAB 7 Garis, Sudut, dan Hubungan Antarsudut.pptx
Matematika Kelas 7 BAB 7 Garis, Sudut, dan Hubungan Antarsudut.pptx
 
PERTEMUAN-kontour-2021.ppt
PERTEMUAN-kontour-2021.pptPERTEMUAN-kontour-2021.ppt
PERTEMUAN-kontour-2021.ppt
 
Bab i-gambar-secara-manual
Bab i-gambar-secara-manualBab i-gambar-secara-manual
Bab i-gambar-secara-manual
 
Gambar 1 SAMBUNGAN
Gambar 1 SAMBUNGANGambar 1 SAMBUNGAN
Gambar 1 SAMBUNGAN
 
130_20221013021140_Pertemuan ke-4 IUT Sudut- Arah- Azimut dan Jarak (2) Kam...
130_20221013021140_Pertemuan ke-4  IUT Sudut- Arah- Azimut dan Jarak  (2) Kam...130_20221013021140_Pertemuan ke-4  IUT Sudut- Arah- Azimut dan Jarak  (2) Kam...
130_20221013021140_Pertemuan ke-4 IUT Sudut- Arah- Azimut dan Jarak (2) Kam...
 

gambar persektif.pptx

  • 1. GAMBAR PERSPEKTIF Adalah cara menggambar suatu objek rill atau imajiner yang menitikberatkan pada penglihatan mata atau menurut pandangan mata seorang penggambar
  • 2.
  • 3. Proyeksi Ortogonal Gambar proyeksi orthogonal adalah salah satu cara penggambaran benda tiga dimensi pada bidang datar/bidang proyeksi. Cara ini dipergunakan untuk memberikan informasi yang lengkap dan tepat dari suatu benda tiga dimensi. Proyeksi orthogonal pada umumnya tidak memberikan gambaran lengkap dari benda, jika hanya dengan satu proyeksi saja. Oleh karena itu diambil beberapa bidang proyeksi (biasanya diambil tiga bidang proyeksi, dan dapat ditambah dengan bidang bantu apabila diperlukan).
  • 9. Beberapa Konstruksi Dengan Lingkaran Membuat segi empat beraturan / bujur sangkar Ditentukan jari-jari lingkaran
  • 10. Ditentukan salah satu sisinya yaitu garis AB
  • 11. Membuat segi lima beraturan Ditentukan jari-jari lingkaran
  • 12. Membuat segi lima beraturan Ditentukan salah satu sisinya yaitu garis AB
  • 13. Membuat segi lima beraturan
  • 14. Membuat segi enam beraturan
  • 15. Membuat segi enam beraturan
  • 16. Membuat segi tujuh beraturan
  • 17. Membuat lingkaran atau busur lingkaran yang menyinggung pada dua buah garis lurus.
  • 18. Membuat lingkaran atau busur lingkaran yang menyinggung pada dua buah garis lurus.
  • 19. POTONGAN (IRISAN) Potongan (irisan) pada gambar dilakukan dengan maksud untuk memperli-hatkan bagian dalam suatu benda, atau memperlihatkan bagian kecil yang berada di dalam sehingga menjadi terlihat jelas. Potongan
  • 20. Pada umumnya bidang potong dibuat melalui sumbu dasar dan potongannya disebut potongan utama. Jika diperlukan, maka bidang potong dapat dibuat di luar sumbu dasar. Dalam hal ini bidang potongnya harus diberi tanda, dan arah penglihatannya dinyatakan dengan anak panah. Peraturan-peraturan umum yang berlaku untuk gambar proyeksi, berlaku juga untuk gambar potongan. A
  • 21. Potongan melalui sumbu dasar (potongan penuh)
  • 22. Macam-macam Potongan • Potongan dalam satu bidang. – Potongan oleh bidang potong melalui garis sumbu dasar. – Potongan yang tidak melalui sumbu dasar. • Potongan oleh lebih dari satu bidang. – Potongan meloncat, tujuan potongan ini adalah untuk penghematan dan penyederhanaan gambar. – Potongan oleh dua bidang berpotongan. • Potongan separuh / setengah. Potongan ini umumnya digunakan untuk benda-benda yang simetris.
  • 24. Penampang A-A Potongan oleh dua bidang berpotongan A A Macam-macam Potongan
  • 26. Macam-macam Potongan Potongan setempat / sebagian / local / sobekan. Potongan ini diperlukan untuk memberikan gambaran sebagian kecil dari suatu benda atau dapat pula digunakan pada bagian-bagian benda yang tidak boleh dipotong seluruhnya.
  • 27. Macam-macam Potongan Potongan yang diputar ditempat atau dipindahkan (untuk potongan yang diputar ditempat digambarkan dengan garis tipis, sedangkan potongan yang dipindahkan digambar dengan garis tebal biasa).
  • 30. Penampang-penampang Tipis • Penampang-penampang tipis, seperti misalnya benda-benda yang terbuat dari pelat, baja profil, paking dsb. Dapat digambar dengan garis tebal atau seluruhnya dihitamkan. Jika bagian-bagian demikian terletak berdampingan, bagian yang berbatasan dibiarkan putih.
  • 31. Benda atau Bagian Benda yang Tidak Boleh Dipotong Bagian-bagian benda seperti rusuk penguat tidak boleh dipotong dalam arah memanjang. Begitu pula benda-benda seperti baut, paku keling, pasak, poros dan sebagainya, tidak boleh dipotong dalam arah memanjang.
  • 32. Arsiran • Arsiran adalah garis-garis tipis miring 45 derajat terhadap garis sumbu yang dibuat pada penampang potong. Arsir ini dibuat untuk membedakan gambar potongan dengan gambar pandangan, Jarak garis-garis arsir disesuaikan dengan besar- kecilnya gambar. Bagian-bagian potongan yang terpisah diarsir dengan sudut yang sama. Arsiran dari bagian-bagian yang berdampingan harus dibedakan sudutnya agar jelas. • Penampang-penampang yang luas dapat diarsir secara terbatas, yaitu hanya pada bagian pinggirnya saja. Potongan- potongan sejajar dari benda yang sama, yang terdapat pada potongan meloncat diarsir serupa, tetapi dapat juga digeser jika dipandang perlu. • Garis-garis arsir dapat dihilangkan untuk menulis huruf atau angka. Jika hal ini tidak dapat dilakukan di luar daerah arsir.
  • 33. Tugas : Membuat Gambar Potongan a. Potongan melalui sumbu dasar (potongan penuh)
  • 34. Tugas : Membuat Gambar Potongan b. Potongan Separuh (Potongan Setengah)
  • 35. Tugas : Membuat Gambar Potongan c. Potongan Sebagian (Sobekan)
  • 36. MENULISKAN UKURAN Aturan-aturan Dasar Menuliskan/Memberikan Ukuran a. Garis Ukur dan Garis Bantu Garis ukur dan garis Bantu dibuat dengan garis tipis. Garis bantu ditarik sedikit melebihi garisukur (kira-kira 2 mm).
  • 37. MENULISKAN UKURAN Aturan-aturan Dasar Menuliskan/Memberikan Ukuran b. Tinggi dan Arah Angka Ukur • Angka ukuran ditulis dengan tinggi 3,3 mm, diletakan di tengah-tengah dan sedikit di atas garis ukur. • Pada umumnya ukuran ditulis secara horizontal dan vertical. Ukuran horizontal harus dapat dibaca dari bawah gambar, sedangkan ukuran vertical harus dapat dibaca dari kanan gambar. • Angka-angka ukur yang tidak horizontal maupun vertical, harus ditulis sesuai garis ukurnya, sedapat mungkin ukuran jangan diletakan di daerah yang diarsir, yaitu daerah antara sudut 30o.
  • 38. MENULISKAN UKURAN • Untuk ukuran sudut ditulis seperti contoh dibawah.
  • 39. MENULISKAN UKURAN Aturan-aturan Dasar Menuliskan/Memberikan Ukuran c. Ujung dan Pangkal Garis Ukur Ujung dan pangkal dari garis ukur harus menunjukkan dimana garis ukur mulai dan berhenti. Ada tiga cara untuk menunjukkan ini, yaitu dengan anak panah tertutup (seperti gambar-gambar di atas), garis miring dan titik. Cara dengan garis miring tidak dipakai dalam gambar teknik mesin. Cara dengan titik hanya dipakai apabila ruang antara garis Bantu terlalu sempit untuk menempatkan anak panah. Sedangkan bentuk anak panah tertutup mengikuti ketentuan sebagai berikut : • Keterangan : L = 5 x ukuran ketebalan garis gambar, atau 10 x ukuran garis tipis
  • 42. Cara-cara Menuliskan Ukuran a. Memberi ukuran dimensi linier Pada dasarnya dimensi linier harus diperinci oleh garis bantu, garis ukur dan angka ukur. Jika ruang antara garis bantu terlalu sempit untuk menempatkan anak panah, anak panahnya dapat diganti dengan titik, dalam hal ini dianjurkan untuk membuat gambar detail (gambar yang diperbesar). Dalam beberapa hal garis ukur dapat langsung ditarik antara garis gambar, tanpa garis bantu. Garis gambar atau garis sumbu dapat dipergunakan sebagai garis bantu, tetapi tidak boleh dipakai sebagai garis ukur.