SlideShare a Scribd company logo
www.futurumcorfinan.com
Page 1
Mengenal Transaksi Sale-Leaseback dan Wrap-Lease
Pendahuluan
Jenis transaksi wrap-lease bisa jadi jarang didengar oleh banyak pihak. Tulisan ini akan
mengenalkan struktur dari transaksi ini. Namun sebelum membahas lebih jauh mengenai
transaksi wrap-lease ada baiknya untuk terlebih dahulu berkenalan dengan transaksi sale-
leaseback. Ada beberapa pihak yang juga menyatakan bahwa wrap-lease sendiri merupakan
salah satu variasi dari transaksi sale-leaseback. Akuntansinya juga banyak yang mengacu pada
aturan untuk transaksi sale-leaseback1
.
Transaksi Sale-Leaseback
Beberapa contoh transaksi sale-leaseback:2
1
Lihat EITF 87-7 berjudul “Sale of an Asset Subject to a Lease and Nonrecourse Financing: "Wrap Lease
Transactions”.
2
Contoh diambil dari website: http://www.wpcarey.com/Real-Estate-Financing/Sale-Leaseback-
Financing.aspx.
Muhammad Putrawal & Sukarnen
DILARANG MENG-COPY, MENYALIN,
ATAU MENDISTRIBUSIKAN
SEBAGIAN ATAU SELURUH TULISAN
INI TANPA PERSETUJUAN TERTULIS
DARI PENULIS
Untuk pertanyaan atau komentar bisa
diposting melalui website
www.futurumcorfinan.com
www.futurumcorfinan.com
Page 2
Sale-leaseback diartikan sebagai transaksi dimana pemilik suatu properti menjual properti
tersebut, dan kemudian langsung menyewa kembali properti tersebut dari pihak pembeli
(operating lease, bisa seluruhnya atau hanya sebagian). Transaksi semacam ini bisa terjadi
ketika pihak penjual mengalami kesulitan arus kas atau karena adanya manfaat pajak atas
transaksi yang dilakukan. Yang perlu diperhatikan dari transaksi ini adalah tidak adanya
perubahan atas hak untuk penggunaan properti tersebut (right to use) yang dialihkan kepada
pihak lain. Pihak penjual tetaplah menjadi pihak yang berhak atas penggunaan gedung
tersebut. Hal ini dikarenakan adanya kesepakatan sewa yang langsung dilakukan setelah
penjualan properti tersebut. Ilustrasi transaksi ini bisa dilihat di bagan berikut3
:
3
Epstein, Barry J.; Ralph Nach; dan Steven M. Bragg M. Wiley GAAP 2009: Interpretation and
Application of Generally Accepted Accounting Principles. 2009. New Jersey (USA): John Wiley & Sons,
Inc. 2008. Bab 16: Leases. Halaman 849.
www.futurumcorfinan.com
Page 3
Pada umumnya, ada berapa motivasi dilakukan transaksi sale-leaseback, dimana hak
menggunakan properti tetap berada pada perusahaan, artinya secara kegiatan operasional
tidak akan mengalami perubahan.
Pada intinya, transaksi sale-leaseback bertujuan untuk menghasilkan arus kas masuk bagi
perusahaan atau “membebaskan” properti menjadi uang tunai yang bisa digunakan untuk
alternative lainnya yang lebih mendatangkan keuntungan bagi perusahaan, dan pada saat yang
sama, perusahaan sebagai pengguna properti, akan tetap mempertahankan kendali atas
manfaat ekonomis (economic control and utility), karena manfaat dari penggunaan gedung
tetap mengalir ke perusahaan).
Pertama, pendanaan (financing).
Banyak hal sekitar pendanaan ini, antara lain:
 Properti tersebut dibeli dengan dana fasilitas pinjaman dari perbankan atau institusi
keuangan. Perusahaan dalam kesulitan likuiditas, misalnya memerlukan dana modal
kerja (working capital) dalam kegiatan operasionalnya, sedangkan pada saat yang
sama, nilai pasar properti tersebut telah mengalami kenaikan di atas nilai pada saat di-
appraise pada saat pengajuan fasilitas pinjaman ke institusi perbankan. Perusahaan lalu
menjual aset tersebut di atas nilai bukunya, dan kemudian, dana dari penjualan properti
digunakan untuk melunasi sisa pinjaman dari bank, dan sisanya bisa dimanfaatkan
untuk membiayai perputaran modal kerja.
 Properti tersebut dibeli dengan dana fasilitas pinjaman dari perbankan atau institusi
keuangan, dimana dikenakan tingkat suku bunga tetap (fixed) selama jangka waktu
pinjaman. Tingkat suku bunga pasar untuk pinjaman telah mengalami penurunan.
Perusahaan lalu menjual properti tersebut, dan dana hasil penjualan properti digunakan
untuk melunasi fasilitas pinjaman dengan tingkat suku bunga tetap, yang tidak
menguntungkan perusahaan karena tingkat suku pasar telah turun. Transaksi leaseback
dapat dilakukan dengan memperoleh fasilitas pendanaan dari pembeli properti (yang
lessor) dengan tingkat suku bunga yang baru, dimana akan lebih rendah daripada
tingkat suku bunga fasilitas pinjaman sebelumnya. Dari sudut pandang kewajiban beban
bunga, akan bisa meringankan arus kas perusahaan (yang juga lessee).
Kalau kita perhatikan, bahwa transaksi sale-leaseback akan memberikan kepada perusahaan
100% pendanaan tunai, karena properti dijual pada nilai pasar (market value) dan diterima
www.futurumcorfinan.com
Page 4
dananya 100% oleh perusahaan penjual, sedangkan pendanaan dari perbankan atau institusi
keuangan melalui fasilitas pinjaman tidak mungkin bisa mencapai 100% dari nilai pasar properti.
Kedua, properti itu sendiri.
Ada beberapa hal terkait aspek ini, dimana perusahaan bersedia melepas kepemilikan legal
atas properti namun pada saat yang sama, tidak mau kehilangan hak menggunakan properti
tersebut:
Properti tersebut tidak menghasilkan pendapatan bagi perusahaan. Misalnya, gedung kantor
pusat perusahaan yang sebelumnya dimiliki tapi kemudian di-leaseback tanpa kehilangan
kemanfaatan gedung tersebut bagi perusahaan.
Properti tersebut menghasilkan pendapatan, namun dengan tingkat imbal hasil yang tidak
memuaskan atau cenderung turun. Katakan, tingkat imbal hasil penggunaan properti adalah
5%. Sedangkan pada saat yang sama, perusahaan melihat adanya peluang bisnis yang dapat
mendatangkan tingkat imbal hasil yang lebih tinggi dari 5%.
Peluang bisnis ini dapat mencakup
 Membeli perusahaan lain.
 Membeli gedung lain yang lebih prospek dan strategis dalam jangka panjang bagi bisnis
inti perusahaan.
 Diversifikasi bisnis untuk mengurangi tingkat resiko perusahaan.
 Ekspansi bisnis inti perusahaan ke lokasi yang berbeda guna penetrasi pasar.
Perusahaan dapat melepas properti yang ada, dan tetap mempertahankan hak pakai atau hak
menggunakan properti tersebut, dan pada saat yang sama, dana pelepasan properti dapat
digunakan untuk membiayai dan menangkap peluang bisnis lainnya dengan tingkat imbal hasil
yang lebih tinggi.
Ketiga, adanya perubahan struktur dalam kepemilikan saham perusahaan.
Sebagai contoh:
Adanya pemegang saham atau partner (dalam persekutuan/partnership) yang mengundurkan
diri dari perusahaan atau partnership, dan porsi kepemilikan pemegang saham atau partner
tersebut akan dibeli perusahaan, atau dibeli oleh partner lain. Untuk itu diperlukan dana kas
tunai. Dalam hal ini, perusahaan dapat melepas properti dan leaseback tanpa mengganggu
www.futurumcorfinan.com
Page 5
operasional bisnis yang sedang berjalan, dimana dana pelepasan properti digunakan untuk
dibagikan sebagai dividen kepada para pemegang saham yang ada, atau untuk membeli
saham yang ada (stock repurchase atau treasury stock). Dana dividen yang diperoleh para
pemegang saham, atau partner, dapat digunakan untuk membeli saham dari partner atau
pemegang saham lainnya yang mengundurkan diri.
Keempat, terjadinya perubahan manajemen dalam suatu perusahaan.
Manajemen baru yang menangani perusahaan, tidak selalu “ahli” dalam pengelolaan atau
manajemen properti guna memaksimalkan nilai aset. Untuk itu, manajemen baru perusahaan
dapat saja kemudian melepas properti tersebut, menyerahkan properti tersebut kepada
pihak/perusahaan lain yang “property-oriented management” dan tetap mempertahankan hak
pakai atas properti tersebut. Pengelolaan dan capital budgeting atas properti tersebut sekarang
menjadi tanggungjawab pihak lainnya.
Kelima, faktor perpajakan.
Analisa perusahaan dapat menunjukkan bahwa beban penyusutan dan biaya perawatan
properti, lebih kecil dibandingkan biaya sewa periodik dari pihak pembeli/lessor dalam transaksi
sale-leaseback. Beban sewa periodik yang lebih tinggi, akan menurunkan beban pajak
penghasilan badan perusahaan.
Catatan atas transaksi sale-leaseback
Ada beberapa hal yang menarik terkait motivasi transaksi sale-leaseback di samping motivasi
komersial yang telah dijelaskan di atas, antara lain:
Pertama, nilai jual properti.
Transaksi sales-leaseback dapat distrukturkan dengan harga jual properti lebih tinggi daripada
nilai wajar (fair value) properti. Dampak dari nilai jual yang lebih tinggi ini adalah harga
pembayaran sewa yang juga akan menjadi lebih tinggi. Transaksi ini biasanya menarik karena
adanya manfaat pajak yang bisa didapat oleh kedua belah pihak. Manfaat yang bisa diperoleh
antara lain:
Pihak penjual:
1. Memperoleh keuntungan (gain) atas penjualan properti dengan harga jual yang di atas
nilai wajar.
www.futurumcorfinan.com
Page 6
2. Manfaat pajak penghasilan badan: Munculnya beban akibat pembayaran sewa kepada
pihak pembeli/lessor. Beban sewa ini biasanya lebih besar daripada biaya penyusutan
properti.
Pihak pembeli:
1. Memperoleh keuntungan dari penerimaan uang sewa yang lebih tinggi.
2. Manfaat pajak penghasilan badan: Munculnya biaya penyusutan dari properti yang
dibeli.
Kedua, off-balance sheet dan penurunan rasio Debt-to-Equity
Properti didanai dengan fasilitas pinjaman yang muncul di neraca perusahaan debitor sebagai
hutang, yang berdampak pada rasio Debt-to-Equity, dan akan membatasi kemampuan
perusahaan untuk memperoleh fasilitas pinjaman dari bank atau institusi keuangan lainnya,
atau dengan kata lain, membatasi debt capacity perusahaan. Dengan melepas properti tersebut
kepada pembeli/lessor, dan memperoleh dana yang dapat digunakan untuk melunasi fasilitas
pinjaman, hal ini akan menurunkan rasio Debt-to-Equity perusahaan, dan perusahaan
kemungkinan tetap bisa mengajukan fasilitas pinjaman baru kepada bank atau institusi
keuangan lainnya, karena pada saat yang sama, perusahaan tetap memilik kendali operasional
atas properti tersebut (melalui perjanjian leaseback yang bisa mengakomodasi kebutuhan
perusahaan lessee) tanpa perlu melakukan manajemen properti.
Transaksi Wrap-Lease
Ide dari transaksi ini kurang lebih sama dengan transaksi sale-leaseback, namun transaksi ini
memiliki struktur yang lebih bervariasi. Untuk lebih memudahkan pemahaman mengenai
transaksi ini akan dicontohkan melalui ilustrasi dibawah. Contoh ini akan menggambarkan
kegiatan PT A yang ingin melakukan transaksi terhadap salah satu aset yang dimiliki, dalam hal
ini akan dicontohkan sebuah gedung.
Proses yang dilakukan oleh PT A adalah:
1. PT A membeli sebuah gedung, PT A lalu menyewakan gedungnya kepada user/tenant.
2. PT A menggunakan uang hasil sewa beserta gedung tersebut sebagai jaminan untuk
mendapatkan pinjaman nonrecourse.
3. Pada saat yang bersamaan ataupun di kemudian hari, gedung tersebut lalu dijual ke
pihak investor. Dengan begitu kepemilikan gedung beralih ke pihak investor, berikut
www.futurumcorfinan.com
Page 7
hutang yang menyertainya (karena gedung sebagai jaminan atau collateral). Dengan
demikian, pihak investor menjadi berkewajiban atas pinjaman nonrecourse yang ada.
4. PT A menyewa kembali gedung tersebut dari pihak investor. Kesepakatan sewa antara
PT A dengan user/tenant-nya tetap berjalan seperti biasa.
Bagan dari transaksi ini bisa dilihat di bawah ini4
:
Dari transaksi diatas terlihat ada beberapa aliran kas yang terjadi. Lebih lengkapnya bisa dilihat
di bagan berikut.
4 Epstein, Barry J.; Ralph Nach; dan Steven M. Bragg M. Wiley GAAP 2009: Interpretation and
Application of Generally Accepted Accounting Principles. 2009. New Jersey (USA): John Wiley & Sons,
Inc. 2008. Bab 16: Leases. Halaman 870.
www.futurumcorfinan.com
Page 8
(1) User/tenant membayar uang sewa kepada PT A.
(2) PT A memperoleh pinjaman dari perbankan atau institusi keuangan.
(3) Investor membayar uang kepada PT A atas pembelian gedung dan mengambil alih
pinjaman yang ada.
(4) PT A membayar uang sewa kepada Investor.
(5) Investor membayar beban bunga dan kewajiban pokok pinjaman kepada perbankan
atau institusi keuangan.
Dari bagan di atas terlihat bahwa PT A bisa mendapatkan kas masuk dari tiga sumber:
 Uang sewa user/tenant.
 Dana pinjaman dari perbankan atau institusi keuangan, dimana fasilitas pinjaman ini
turut dialihkan ke pihak investor pada saat gedung dijual.
 Dana penjualan properti, dikurangi saldo pinjaman yang belum dilunasi.
Dalam transaksi wrap-lease, dimungkinkan pihak pemilik gedung semula tetap berhak atas nilai
residual gedung pada saat perjanjian sale-leaseback berakhir, dan bahkan hak atas pemasaran
kembali gedung tersebut (remarketing rights).
~~~~~~ ####### ~~~~~~
www.futurumcorfinan.com
Page 9
Disclaimer
This material was produced by and the opinions expressed are those of FUTURUM as of the date of
writing and are subject to change. The information and analysis contained in this publication have been
compiled or arrived at from sources believed to be reliable but FUTURUM does not make any
representation as to their accuracy or completeness and does not accept liability for any loss arising from
the use hereof. This material has been prepared for general informational purposes only and is not
intended to be relied upon as accounting, tax, or other professional advice. Please refer to your advisors
for specific advice.
This document may not be reproduced either in whole, or in part, without the written permission of the
authors and FUTURUM. For any questions or comments, please post it at www.futurumcorfinan.com
© FUTURUM. All Rights Reserved

More Related Content

What's hot

Instrumen keuangan,kas,dan piutang
Instrumen keuangan,kas,dan piutangInstrumen keuangan,kas,dan piutang
Instrumen keuangan,kas,dan piutangRahmatia Azzindani
 
Psak 30-sewa-isak-8-120212
Psak 30-sewa-isak-8-120212Psak 30-sewa-isak-8-120212
Psak 30-sewa-isak-8-120212
Sri Apriyanti Husain
 
Tugas perbankan syariah UAS
Tugas perbankan syariah UASTugas perbankan syariah UAS
Tugas perbankan syariah UAS
Devia13
 
Laporan sistem informasi akuntansi pada rumah makan basamo
Laporan   sistem informasi akuntansi pada rumah makan basamoLaporan   sistem informasi akuntansi pada rumah makan basamo
Laporan sistem informasi akuntansi pada rumah makan basamo
Rohmad Adi Siaman SST Akt., M.Ec.Dev.
 
AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT
AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBTAKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT
AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT
Miftah Iqtishoduna
 
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahan
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahanKebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahan
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahan
Gendro Budi Purnomo
 
Produk Perbankan Syariah
Produk Perbankan SyariahProduk Perbankan Syariah
Produk Perbankan Syariah
Phuji Maisaroh
 
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatifAkuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatifneeaem
 
Akuntansi Salam Dalam Bank Syari'ah
Akuntansi Salam Dalam Bank Syari'ahAkuntansi Salam Dalam Bank Syari'ah
Akuntansi Salam Dalam Bank Syari'ahmadureh
 
Bab 10 evaluasi pusat investasi
Bab 10 evaluasi pusat investasi Bab 10 evaluasi pusat investasi
Bab 10 evaluasi pusat investasi
apryani rahmawati
 
Laporan keuangan syariah
Laporan keuangan syariahLaporan keuangan syariah
Laporan keuangan syariah
Ulan Safitri
 
Bab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biayaBab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biayaNugroho Adi
 
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditKonsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Dian Rahmah
 
Jawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan iJawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan i
yalifadli98
 
Psak 103 salam
Psak 103 salamPsak 103 salam
Psak 103 salamcitra Joni
 
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaAudit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Nony Saraswati Gendis
 
review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...
review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...
review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...yufendriansyah auriga
 
AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN
AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHANAUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN
AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN
dyna septiani
 

What's hot (20)

Instrumen keuangan,kas,dan piutang
Instrumen keuangan,kas,dan piutangInstrumen keuangan,kas,dan piutang
Instrumen keuangan,kas,dan piutang
 
Psak 30-sewa-isak-8-120212
Psak 30-sewa-isak-8-120212Psak 30-sewa-isak-8-120212
Psak 30-sewa-isak-8-120212
 
Tugas perbankan syariah UAS
Tugas perbankan syariah UASTugas perbankan syariah UAS
Tugas perbankan syariah UAS
 
Laporan sistem informasi akuntansi pada rumah makan basamo
Laporan   sistem informasi akuntansi pada rumah makan basamoLaporan   sistem informasi akuntansi pada rumah makan basamo
Laporan sistem informasi akuntansi pada rumah makan basamo
 
AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT
AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBTAKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT
AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT
 
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahan
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahanKebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahan
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahan
 
Produk Perbankan Syariah
Produk Perbankan SyariahProduk Perbankan Syariah
Produk Perbankan Syariah
 
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatifAkuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
 
Pph 22
Pph 22Pph 22
Pph 22
 
Akuntansi Salam Dalam Bank Syari'ah
Akuntansi Salam Dalam Bank Syari'ahAkuntansi Salam Dalam Bank Syari'ah
Akuntansi Salam Dalam Bank Syari'ah
 
Bab 10 evaluasi pusat investasi
Bab 10 evaluasi pusat investasi Bab 10 evaluasi pusat investasi
Bab 10 evaluasi pusat investasi
 
Laporan keuangan syariah
Laporan keuangan syariahLaporan keuangan syariah
Laporan keuangan syariah
 
Bab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biayaBab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biaya
 
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditKonsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
 
Jawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan iJawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan i
 
Psak 103 salam
Psak 103 salamPsak 103 salam
Psak 103 salam
 
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaAudit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
 
Makalah leasing
Makalah leasingMakalah leasing
Makalah leasing
 
review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...
review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...
review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...
 
AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN
AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHANAUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN
AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN
 

Similar to Mengenal transaksi sale-leaseback dan wrap-lease

Makalah leasing
Makalah leasingMakalah leasing
Makalah leasing
Hikmah Siti Nazwah
 
Futurum analisa keputusan lease vs buy part 1
Futurum   analisa keputusan lease vs buy part 1Futurum   analisa keputusan lease vs buy part 1
Futurum analisa keputusan lease vs buy part 1
Futurum2
 
Analisa keputusan lease vs buy part 1
Analisa keputusan lease vs buy part 1Analisa keputusan lease vs buy part 1
Analisa keputusan lease vs buy part 1
Futurum2
 
Pemilihan Sumber Pembiayaan.docx
Pemilihan Sumber Pembiayaan.docxPemilihan Sumber Pembiayaan.docx
Pemilihan Sumber Pembiayaan.docx
ChelseaAng2
 
HBL 4, SUCI MEIDIANA PRATIWI, HAPZI ALI, LEMBAGA PEMBIAYAAN DAN PERAN KEGIATA...
HBL 4, SUCI MEIDIANA PRATIWI, HAPZI ALI, LEMBAGA PEMBIAYAAN DAN PERAN KEGIATA...HBL 4, SUCI MEIDIANA PRATIWI, HAPZI ALI, LEMBAGA PEMBIAYAAN DAN PERAN KEGIATA...
HBL 4, SUCI MEIDIANA PRATIWI, HAPZI ALI, LEMBAGA PEMBIAYAAN DAN PERAN KEGIATA...
sucimeidianapratiwi
 
Hbl 4, riny triana savitri, prof. hapzi ali, moratorium hutang ( pkpu ) dan b...
Hbl 4, riny triana savitri, prof. hapzi ali, moratorium hutang ( pkpu ) dan b...Hbl 4, riny triana savitri, prof. hapzi ali, moratorium hutang ( pkpu ) dan b...
Hbl 4, riny triana savitri, prof. hapzi ali, moratorium hutang ( pkpu ) dan b...
Rinytrianas21
 
Power point leasing
Power point leasingPower point leasing
Power point leasingAgunggung
 
Power point leasing
Power point leasingPower point leasing
Power point leasingAgunggung
 
Power point leasing
Power point leasingPower point leasing
Power point leasingAgunggung
 
Pengertian leasing
Pengertian leasingPengertian leasing
Pengertian leasingArif Mulyono
 
Manajemen keuangan bab 19
Manajemen keuangan bab 19Manajemen keuangan bab 19
Manajemen keuangan bab 19Lia Ivvana
 
INITIAL PUBLIC OFFERING, INVESTMENT BANKING AND FINANCIAL.pptx
INITIAL PUBLIC OFFERING, INVESTMENT BANKING AND FINANCIAL.pptxINITIAL PUBLIC OFFERING, INVESTMENT BANKING AND FINANCIAL.pptx
INITIAL PUBLIC OFFERING, INVESTMENT BANKING AND FINANCIAL.pptx
Annurwulanpurnama
 
Borrowing borrowing borrowing, why not (draf kasar)
Borrowing borrowing borrowing, why not (draf kasar)Borrowing borrowing borrowing, why not (draf kasar)
Borrowing borrowing borrowing, why not (draf kasar)
Futurum2
 
Manajemen Keuangan - Leasing
Manajemen Keuangan - LeasingManajemen Keuangan - Leasing
Manajemen Keuangan - Leasing
Prabowo Putra
 
Leasing
Leasing Leasing
Leasing
Deandra Zahra
 
Kapan kita tahu meminjam uang baik untuk roe pemegang saham
Kapan kita tahu meminjam uang baik untuk roe pemegang sahamKapan kita tahu meminjam uang baik untuk roe pemegang saham
Kapan kita tahu meminjam uang baik untuk roe pemegang saham
Futurum2
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
iqbaleeeee
 

Similar to Mengenal transaksi sale-leaseback dan wrap-lease (20)

Makalah leasing
Makalah leasingMakalah leasing
Makalah leasing
 
Futurum analisa keputusan lease vs buy part 1
Futurum   analisa keputusan lease vs buy part 1Futurum   analisa keputusan lease vs buy part 1
Futurum analisa keputusan lease vs buy part 1
 
Analisa keputusan lease vs buy part 1
Analisa keputusan lease vs buy part 1Analisa keputusan lease vs buy part 1
Analisa keputusan lease vs buy part 1
 
Pemilihan Sumber Pembiayaan.docx
Pemilihan Sumber Pembiayaan.docxPemilihan Sumber Pembiayaan.docx
Pemilihan Sumber Pembiayaan.docx
 
HBL 4, SUCI MEIDIANA PRATIWI, HAPZI ALI, LEMBAGA PEMBIAYAAN DAN PERAN KEGIATA...
HBL 4, SUCI MEIDIANA PRATIWI, HAPZI ALI, LEMBAGA PEMBIAYAAN DAN PERAN KEGIATA...HBL 4, SUCI MEIDIANA PRATIWI, HAPZI ALI, LEMBAGA PEMBIAYAAN DAN PERAN KEGIATA...
HBL 4, SUCI MEIDIANA PRATIWI, HAPZI ALI, LEMBAGA PEMBIAYAAN DAN PERAN KEGIATA...
 
Hbl 4, riny triana savitri, prof. hapzi ali, moratorium hutang ( pkpu ) dan b...
Hbl 4, riny triana savitri, prof. hapzi ali, moratorium hutang ( pkpu ) dan b...Hbl 4, riny triana savitri, prof. hapzi ali, moratorium hutang ( pkpu ) dan b...
Hbl 4, riny triana savitri, prof. hapzi ali, moratorium hutang ( pkpu ) dan b...
 
Power point leasing
Power point leasingPower point leasing
Power point leasing
 
Power point leasing
Power point leasingPower point leasing
Power point leasing
 
Power point leasing
Power point leasingPower point leasing
Power point leasing
 
Pengertian leasing
Pengertian leasingPengertian leasing
Pengertian leasing
 
Manajemen keuangan bab 19
Manajemen keuangan bab 19Manajemen keuangan bab 19
Manajemen keuangan bab 19
 
INITIAL PUBLIC OFFERING, INVESTMENT BANKING AND FINANCIAL.pptx
INITIAL PUBLIC OFFERING, INVESTMENT BANKING AND FINANCIAL.pptxINITIAL PUBLIC OFFERING, INVESTMENT BANKING AND FINANCIAL.pptx
INITIAL PUBLIC OFFERING, INVESTMENT BANKING AND FINANCIAL.pptx
 
Borrowing borrowing borrowing, why not (draf kasar)
Borrowing borrowing borrowing, why not (draf kasar)Borrowing borrowing borrowing, why not (draf kasar)
Borrowing borrowing borrowing, why not (draf kasar)
 
Manajemen Keuangan - Leasing
Manajemen Keuangan - LeasingManajemen Keuangan - Leasing
Manajemen Keuangan - Leasing
 
Leasing
Leasing Leasing
Leasing
 
Presentasi leasing
Presentasi leasingPresentasi leasing
Presentasi leasing
 
Kapan kita tahu meminjam uang baik untuk roe pemegang saham
Kapan kita tahu meminjam uang baik untuk roe pemegang sahamKapan kita tahu meminjam uang baik untuk roe pemegang saham
Kapan kita tahu meminjam uang baik untuk roe pemegang saham
 
BLK.pptx
BLK.pptxBLK.pptx
BLK.pptx
 
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
ANALISIS LAPORAN KEUANGANANALISIS LAPORAN KEUANGAN
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 

More from Futurum2

Usse average internal rate of return (airr), don't use internal rate of retur...
Usse average internal rate of return (airr), don't use internal rate of retur...Usse average internal rate of return (airr), don't use internal rate of retur...
Usse average internal rate of return (airr), don't use internal rate of retur...
Futurum2
 
Are P/E Ratios a Poor Measure of Value? Valuation LinkedIn Discussion
Are P/E Ratios a Poor Measure of Value? Valuation LinkedIn DiscussionAre P/E Ratios a Poor Measure of Value? Valuation LinkedIn Discussion
Are P/E Ratios a Poor Measure of Value? Valuation LinkedIn Discussion
Futurum2
 
NPV or IRR? (3) CFO Network LinkedIn Discussion
NPV or IRR? (3) CFO Network LinkedIn DiscussionNPV or IRR? (3) CFO Network LinkedIn Discussion
NPV or IRR? (3) CFO Network LinkedIn Discussion
Futurum2
 
Catatan kecil atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.010/2015 tentang ...
Catatan kecil atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.010/2015 tentang ...Catatan kecil atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.010/2015 tentang ...
Catatan kecil atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.010/2015 tentang ...
Futurum2
 
Use average internal rate of return (airr), don't use internal rate of return...
Use average internal rate of return (airr), don't use internal rate of return...Use average internal rate of return (airr), don't use internal rate of return...
Use average internal rate of return (airr), don't use internal rate of return...
Futurum2
 
A quick comment on pablo fernandez' article capm an absurd model draft
A quick comment on pablo fernandez' article capm an absurd model draftA quick comment on pablo fernandez' article capm an absurd model draft
A quick comment on pablo fernandez' article capm an absurd model draft
Futurum2
 
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansiMenggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
Futurum2
 
Summing up about growing and non growing perpetuities wacc levered and tax sa...
Summing up about growing and non growing perpetuities wacc levered and tax sa...Summing up about growing and non growing perpetuities wacc levered and tax sa...
Summing up about growing and non growing perpetuities wacc levered and tax sa...
Futurum2
 
Ignacio Velez-Pareja : From the Slide Rule to the Black Berry
Ignacio Velez-Pareja : From the Slide Rule to the Black BerryIgnacio Velez-Pareja : From the Slide Rule to the Black Berry
Ignacio Velez-Pareja : From the Slide Rule to the Black Berry
Futurum2
 
REIT “rasa indonesia” kontrak investasi kolektif dana investasi real estat
REIT “rasa indonesia”  kontrak investasi kolektif dana investasi real estatREIT “rasa indonesia”  kontrak investasi kolektif dana investasi real estat
REIT “rasa indonesia” kontrak investasi kolektif dana investasi real estat
Futurum2
 
Proyek remodel refresh di sektor ritel kapitalisasi vs dibiayakan psak ias 1...
Proyek remodel refresh di sektor ritel  kapitalisasi vs dibiayakan psak ias 1...Proyek remodel refresh di sektor ritel  kapitalisasi vs dibiayakan psak ias 1...
Proyek remodel refresh di sektor ritel kapitalisasi vs dibiayakan psak ias 1...
Futurum2
 
Surplus revaluasi atau penilaian kembali aset tetap
Surplus revaluasi atau penilaian kembali aset tetapSurplus revaluasi atau penilaian kembali aset tetap
Surplus revaluasi atau penilaian kembali aset tetap
Futurum2
 
Perpetuity and growing pepetuity formula derivation
Perpetuity and growing pepetuity formula derivationPerpetuity and growing pepetuity formula derivation
Perpetuity and growing pepetuity formula derivation
Futurum2
 
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...
Futurum2
 
15 minute lesson formula derivation - reconciling price-to- earnings (pe rati...
15 minute lesson formula derivation - reconciling price-to- earnings (pe rati...15 minute lesson formula derivation - reconciling price-to- earnings (pe rati...
15 minute lesson formula derivation - reconciling price-to- earnings (pe rati...
Futurum2
 
15-minute lesson- watch out the formula that you use for roa (return on assets)
15-minute lesson- watch out the formula that you use for roa (return on assets)15-minute lesson- watch out the formula that you use for roa (return on assets)
15-minute lesson- watch out the formula that you use for roa (return on assets)
Futurum2
 
Akuisisi aset atau akuisisi bisnis asc topic 805
Akuisisi aset atau akuisisi bisnis asc topic 805Akuisisi aset atau akuisisi bisnis asc topic 805
Akuisisi aset atau akuisisi bisnis asc topic 805
Futurum2
 
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...
Futurum2
 
Hutang dagang dengan fasilitas anjak piutang
Hutang dagang dengan fasilitas anjak piutangHutang dagang dengan fasilitas anjak piutang
Hutang dagang dengan fasilitas anjak piutang
Futurum2
 
Apakah perhitungan biaya kapital rata rata tertimbang (wacc) dalam capital bu...
Apakah perhitungan biaya kapital rata rata tertimbang (wacc) dalam capital bu...Apakah perhitungan biaya kapital rata rata tertimbang (wacc) dalam capital bu...
Apakah perhitungan biaya kapital rata rata tertimbang (wacc) dalam capital bu...
Futurum2
 

More from Futurum2 (20)

Usse average internal rate of return (airr), don't use internal rate of retur...
Usse average internal rate of return (airr), don't use internal rate of retur...Usse average internal rate of return (airr), don't use internal rate of retur...
Usse average internal rate of return (airr), don't use internal rate of retur...
 
Are P/E Ratios a Poor Measure of Value? Valuation LinkedIn Discussion
Are P/E Ratios a Poor Measure of Value? Valuation LinkedIn DiscussionAre P/E Ratios a Poor Measure of Value? Valuation LinkedIn Discussion
Are P/E Ratios a Poor Measure of Value? Valuation LinkedIn Discussion
 
NPV or IRR? (3) CFO Network LinkedIn Discussion
NPV or IRR? (3) CFO Network LinkedIn DiscussionNPV or IRR? (3) CFO Network LinkedIn Discussion
NPV or IRR? (3) CFO Network LinkedIn Discussion
 
Catatan kecil atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.010/2015 tentang ...
Catatan kecil atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.010/2015 tentang ...Catatan kecil atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.010/2015 tentang ...
Catatan kecil atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.010/2015 tentang ...
 
Use average internal rate of return (airr), don't use internal rate of return...
Use average internal rate of return (airr), don't use internal rate of return...Use average internal rate of return (airr), don't use internal rate of return...
Use average internal rate of return (airr), don't use internal rate of return...
 
A quick comment on pablo fernandez' article capm an absurd model draft
A quick comment on pablo fernandez' article capm an absurd model draftA quick comment on pablo fernandez' article capm an absurd model draft
A quick comment on pablo fernandez' article capm an absurd model draft
 
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansiMenggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
 
Summing up about growing and non growing perpetuities wacc levered and tax sa...
Summing up about growing and non growing perpetuities wacc levered and tax sa...Summing up about growing and non growing perpetuities wacc levered and tax sa...
Summing up about growing and non growing perpetuities wacc levered and tax sa...
 
Ignacio Velez-Pareja : From the Slide Rule to the Black Berry
Ignacio Velez-Pareja : From the Slide Rule to the Black BerryIgnacio Velez-Pareja : From the Slide Rule to the Black Berry
Ignacio Velez-Pareja : From the Slide Rule to the Black Berry
 
REIT “rasa indonesia” kontrak investasi kolektif dana investasi real estat
REIT “rasa indonesia”  kontrak investasi kolektif dana investasi real estatREIT “rasa indonesia”  kontrak investasi kolektif dana investasi real estat
REIT “rasa indonesia” kontrak investasi kolektif dana investasi real estat
 
Proyek remodel refresh di sektor ritel kapitalisasi vs dibiayakan psak ias 1...
Proyek remodel refresh di sektor ritel  kapitalisasi vs dibiayakan psak ias 1...Proyek remodel refresh di sektor ritel  kapitalisasi vs dibiayakan psak ias 1...
Proyek remodel refresh di sektor ritel kapitalisasi vs dibiayakan psak ias 1...
 
Surplus revaluasi atau penilaian kembali aset tetap
Surplus revaluasi atau penilaian kembali aset tetapSurplus revaluasi atau penilaian kembali aset tetap
Surplus revaluasi atau penilaian kembali aset tetap
 
Perpetuity and growing pepetuity formula derivation
Perpetuity and growing pepetuity formula derivationPerpetuity and growing pepetuity formula derivation
Perpetuity and growing pepetuity formula derivation
 
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...
 
15 minute lesson formula derivation - reconciling price-to- earnings (pe rati...
15 minute lesson formula derivation - reconciling price-to- earnings (pe rati...15 minute lesson formula derivation - reconciling price-to- earnings (pe rati...
15 minute lesson formula derivation - reconciling price-to- earnings (pe rati...
 
15-minute lesson- watch out the formula that you use for roa (return on assets)
15-minute lesson- watch out the formula that you use for roa (return on assets)15-minute lesson- watch out the formula that you use for roa (return on assets)
15-minute lesson- watch out the formula that you use for roa (return on assets)
 
Akuisisi aset atau akuisisi bisnis asc topic 805
Akuisisi aset atau akuisisi bisnis asc topic 805Akuisisi aset atau akuisisi bisnis asc topic 805
Akuisisi aset atau akuisisi bisnis asc topic 805
 
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...
 
Hutang dagang dengan fasilitas anjak piutang
Hutang dagang dengan fasilitas anjak piutangHutang dagang dengan fasilitas anjak piutang
Hutang dagang dengan fasilitas anjak piutang
 
Apakah perhitungan biaya kapital rata rata tertimbang (wacc) dalam capital bu...
Apakah perhitungan biaya kapital rata rata tertimbang (wacc) dalam capital bu...Apakah perhitungan biaya kapital rata rata tertimbang (wacc) dalam capital bu...
Apakah perhitungan biaya kapital rata rata tertimbang (wacc) dalam capital bu...
 

Recently uploaded

Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuanganMakalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
MohammadAthianManan
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
bidakara2016
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Anisa Rizki Rahmawati
 
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdfMATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
IGNATIUSOKIDEWABRATA
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
fadilahsaleh427
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
LidyaManuelia1
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
adjhe17ks1
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
JefryColter
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
AchmadHasanHafidzi
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
AhmadVikriKhoirulAna
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
mariapasaribu13
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
MarkusPiyusmanZebua
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
hoiriyono
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
EnforceA Real Solution
 
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptxPPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
tikasianturi1410
 

Recently uploaded (17)

Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuanganMakalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
 
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdfMATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
 
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptxPPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
 

Mengenal transaksi sale-leaseback dan wrap-lease

  • 1. www.futurumcorfinan.com Page 1 Mengenal Transaksi Sale-Leaseback dan Wrap-Lease Pendahuluan Jenis transaksi wrap-lease bisa jadi jarang didengar oleh banyak pihak. Tulisan ini akan mengenalkan struktur dari transaksi ini. Namun sebelum membahas lebih jauh mengenai transaksi wrap-lease ada baiknya untuk terlebih dahulu berkenalan dengan transaksi sale- leaseback. Ada beberapa pihak yang juga menyatakan bahwa wrap-lease sendiri merupakan salah satu variasi dari transaksi sale-leaseback. Akuntansinya juga banyak yang mengacu pada aturan untuk transaksi sale-leaseback1 . Transaksi Sale-Leaseback Beberapa contoh transaksi sale-leaseback:2 1 Lihat EITF 87-7 berjudul “Sale of an Asset Subject to a Lease and Nonrecourse Financing: "Wrap Lease Transactions”. 2 Contoh diambil dari website: http://www.wpcarey.com/Real-Estate-Financing/Sale-Leaseback- Financing.aspx. Muhammad Putrawal & Sukarnen DILARANG MENG-COPY, MENYALIN, ATAU MENDISTRIBUSIKAN SEBAGIAN ATAU SELURUH TULISAN INI TANPA PERSETUJUAN TERTULIS DARI PENULIS Untuk pertanyaan atau komentar bisa diposting melalui website www.futurumcorfinan.com
  • 2. www.futurumcorfinan.com Page 2 Sale-leaseback diartikan sebagai transaksi dimana pemilik suatu properti menjual properti tersebut, dan kemudian langsung menyewa kembali properti tersebut dari pihak pembeli (operating lease, bisa seluruhnya atau hanya sebagian). Transaksi semacam ini bisa terjadi ketika pihak penjual mengalami kesulitan arus kas atau karena adanya manfaat pajak atas transaksi yang dilakukan. Yang perlu diperhatikan dari transaksi ini adalah tidak adanya perubahan atas hak untuk penggunaan properti tersebut (right to use) yang dialihkan kepada pihak lain. Pihak penjual tetaplah menjadi pihak yang berhak atas penggunaan gedung tersebut. Hal ini dikarenakan adanya kesepakatan sewa yang langsung dilakukan setelah penjualan properti tersebut. Ilustrasi transaksi ini bisa dilihat di bagan berikut3 : 3 Epstein, Barry J.; Ralph Nach; dan Steven M. Bragg M. Wiley GAAP 2009: Interpretation and Application of Generally Accepted Accounting Principles. 2009. New Jersey (USA): John Wiley & Sons, Inc. 2008. Bab 16: Leases. Halaman 849.
  • 3. www.futurumcorfinan.com Page 3 Pada umumnya, ada berapa motivasi dilakukan transaksi sale-leaseback, dimana hak menggunakan properti tetap berada pada perusahaan, artinya secara kegiatan operasional tidak akan mengalami perubahan. Pada intinya, transaksi sale-leaseback bertujuan untuk menghasilkan arus kas masuk bagi perusahaan atau “membebaskan” properti menjadi uang tunai yang bisa digunakan untuk alternative lainnya yang lebih mendatangkan keuntungan bagi perusahaan, dan pada saat yang sama, perusahaan sebagai pengguna properti, akan tetap mempertahankan kendali atas manfaat ekonomis (economic control and utility), karena manfaat dari penggunaan gedung tetap mengalir ke perusahaan). Pertama, pendanaan (financing). Banyak hal sekitar pendanaan ini, antara lain:  Properti tersebut dibeli dengan dana fasilitas pinjaman dari perbankan atau institusi keuangan. Perusahaan dalam kesulitan likuiditas, misalnya memerlukan dana modal kerja (working capital) dalam kegiatan operasionalnya, sedangkan pada saat yang sama, nilai pasar properti tersebut telah mengalami kenaikan di atas nilai pada saat di- appraise pada saat pengajuan fasilitas pinjaman ke institusi perbankan. Perusahaan lalu menjual aset tersebut di atas nilai bukunya, dan kemudian, dana dari penjualan properti digunakan untuk melunasi sisa pinjaman dari bank, dan sisanya bisa dimanfaatkan untuk membiayai perputaran modal kerja.  Properti tersebut dibeli dengan dana fasilitas pinjaman dari perbankan atau institusi keuangan, dimana dikenakan tingkat suku bunga tetap (fixed) selama jangka waktu pinjaman. Tingkat suku bunga pasar untuk pinjaman telah mengalami penurunan. Perusahaan lalu menjual properti tersebut, dan dana hasil penjualan properti digunakan untuk melunasi fasilitas pinjaman dengan tingkat suku bunga tetap, yang tidak menguntungkan perusahaan karena tingkat suku pasar telah turun. Transaksi leaseback dapat dilakukan dengan memperoleh fasilitas pendanaan dari pembeli properti (yang lessor) dengan tingkat suku bunga yang baru, dimana akan lebih rendah daripada tingkat suku bunga fasilitas pinjaman sebelumnya. Dari sudut pandang kewajiban beban bunga, akan bisa meringankan arus kas perusahaan (yang juga lessee). Kalau kita perhatikan, bahwa transaksi sale-leaseback akan memberikan kepada perusahaan 100% pendanaan tunai, karena properti dijual pada nilai pasar (market value) dan diterima
  • 4. www.futurumcorfinan.com Page 4 dananya 100% oleh perusahaan penjual, sedangkan pendanaan dari perbankan atau institusi keuangan melalui fasilitas pinjaman tidak mungkin bisa mencapai 100% dari nilai pasar properti. Kedua, properti itu sendiri. Ada beberapa hal terkait aspek ini, dimana perusahaan bersedia melepas kepemilikan legal atas properti namun pada saat yang sama, tidak mau kehilangan hak menggunakan properti tersebut: Properti tersebut tidak menghasilkan pendapatan bagi perusahaan. Misalnya, gedung kantor pusat perusahaan yang sebelumnya dimiliki tapi kemudian di-leaseback tanpa kehilangan kemanfaatan gedung tersebut bagi perusahaan. Properti tersebut menghasilkan pendapatan, namun dengan tingkat imbal hasil yang tidak memuaskan atau cenderung turun. Katakan, tingkat imbal hasil penggunaan properti adalah 5%. Sedangkan pada saat yang sama, perusahaan melihat adanya peluang bisnis yang dapat mendatangkan tingkat imbal hasil yang lebih tinggi dari 5%. Peluang bisnis ini dapat mencakup  Membeli perusahaan lain.  Membeli gedung lain yang lebih prospek dan strategis dalam jangka panjang bagi bisnis inti perusahaan.  Diversifikasi bisnis untuk mengurangi tingkat resiko perusahaan.  Ekspansi bisnis inti perusahaan ke lokasi yang berbeda guna penetrasi pasar. Perusahaan dapat melepas properti yang ada, dan tetap mempertahankan hak pakai atau hak menggunakan properti tersebut, dan pada saat yang sama, dana pelepasan properti dapat digunakan untuk membiayai dan menangkap peluang bisnis lainnya dengan tingkat imbal hasil yang lebih tinggi. Ketiga, adanya perubahan struktur dalam kepemilikan saham perusahaan. Sebagai contoh: Adanya pemegang saham atau partner (dalam persekutuan/partnership) yang mengundurkan diri dari perusahaan atau partnership, dan porsi kepemilikan pemegang saham atau partner tersebut akan dibeli perusahaan, atau dibeli oleh partner lain. Untuk itu diperlukan dana kas tunai. Dalam hal ini, perusahaan dapat melepas properti dan leaseback tanpa mengganggu
  • 5. www.futurumcorfinan.com Page 5 operasional bisnis yang sedang berjalan, dimana dana pelepasan properti digunakan untuk dibagikan sebagai dividen kepada para pemegang saham yang ada, atau untuk membeli saham yang ada (stock repurchase atau treasury stock). Dana dividen yang diperoleh para pemegang saham, atau partner, dapat digunakan untuk membeli saham dari partner atau pemegang saham lainnya yang mengundurkan diri. Keempat, terjadinya perubahan manajemen dalam suatu perusahaan. Manajemen baru yang menangani perusahaan, tidak selalu “ahli” dalam pengelolaan atau manajemen properti guna memaksimalkan nilai aset. Untuk itu, manajemen baru perusahaan dapat saja kemudian melepas properti tersebut, menyerahkan properti tersebut kepada pihak/perusahaan lain yang “property-oriented management” dan tetap mempertahankan hak pakai atas properti tersebut. Pengelolaan dan capital budgeting atas properti tersebut sekarang menjadi tanggungjawab pihak lainnya. Kelima, faktor perpajakan. Analisa perusahaan dapat menunjukkan bahwa beban penyusutan dan biaya perawatan properti, lebih kecil dibandingkan biaya sewa periodik dari pihak pembeli/lessor dalam transaksi sale-leaseback. Beban sewa periodik yang lebih tinggi, akan menurunkan beban pajak penghasilan badan perusahaan. Catatan atas transaksi sale-leaseback Ada beberapa hal yang menarik terkait motivasi transaksi sale-leaseback di samping motivasi komersial yang telah dijelaskan di atas, antara lain: Pertama, nilai jual properti. Transaksi sales-leaseback dapat distrukturkan dengan harga jual properti lebih tinggi daripada nilai wajar (fair value) properti. Dampak dari nilai jual yang lebih tinggi ini adalah harga pembayaran sewa yang juga akan menjadi lebih tinggi. Transaksi ini biasanya menarik karena adanya manfaat pajak yang bisa didapat oleh kedua belah pihak. Manfaat yang bisa diperoleh antara lain: Pihak penjual: 1. Memperoleh keuntungan (gain) atas penjualan properti dengan harga jual yang di atas nilai wajar.
  • 6. www.futurumcorfinan.com Page 6 2. Manfaat pajak penghasilan badan: Munculnya beban akibat pembayaran sewa kepada pihak pembeli/lessor. Beban sewa ini biasanya lebih besar daripada biaya penyusutan properti. Pihak pembeli: 1. Memperoleh keuntungan dari penerimaan uang sewa yang lebih tinggi. 2. Manfaat pajak penghasilan badan: Munculnya biaya penyusutan dari properti yang dibeli. Kedua, off-balance sheet dan penurunan rasio Debt-to-Equity Properti didanai dengan fasilitas pinjaman yang muncul di neraca perusahaan debitor sebagai hutang, yang berdampak pada rasio Debt-to-Equity, dan akan membatasi kemampuan perusahaan untuk memperoleh fasilitas pinjaman dari bank atau institusi keuangan lainnya, atau dengan kata lain, membatasi debt capacity perusahaan. Dengan melepas properti tersebut kepada pembeli/lessor, dan memperoleh dana yang dapat digunakan untuk melunasi fasilitas pinjaman, hal ini akan menurunkan rasio Debt-to-Equity perusahaan, dan perusahaan kemungkinan tetap bisa mengajukan fasilitas pinjaman baru kepada bank atau institusi keuangan lainnya, karena pada saat yang sama, perusahaan tetap memilik kendali operasional atas properti tersebut (melalui perjanjian leaseback yang bisa mengakomodasi kebutuhan perusahaan lessee) tanpa perlu melakukan manajemen properti. Transaksi Wrap-Lease Ide dari transaksi ini kurang lebih sama dengan transaksi sale-leaseback, namun transaksi ini memiliki struktur yang lebih bervariasi. Untuk lebih memudahkan pemahaman mengenai transaksi ini akan dicontohkan melalui ilustrasi dibawah. Contoh ini akan menggambarkan kegiatan PT A yang ingin melakukan transaksi terhadap salah satu aset yang dimiliki, dalam hal ini akan dicontohkan sebuah gedung. Proses yang dilakukan oleh PT A adalah: 1. PT A membeli sebuah gedung, PT A lalu menyewakan gedungnya kepada user/tenant. 2. PT A menggunakan uang hasil sewa beserta gedung tersebut sebagai jaminan untuk mendapatkan pinjaman nonrecourse. 3. Pada saat yang bersamaan ataupun di kemudian hari, gedung tersebut lalu dijual ke pihak investor. Dengan begitu kepemilikan gedung beralih ke pihak investor, berikut
  • 7. www.futurumcorfinan.com Page 7 hutang yang menyertainya (karena gedung sebagai jaminan atau collateral). Dengan demikian, pihak investor menjadi berkewajiban atas pinjaman nonrecourse yang ada. 4. PT A menyewa kembali gedung tersebut dari pihak investor. Kesepakatan sewa antara PT A dengan user/tenant-nya tetap berjalan seperti biasa. Bagan dari transaksi ini bisa dilihat di bawah ini4 : Dari transaksi diatas terlihat ada beberapa aliran kas yang terjadi. Lebih lengkapnya bisa dilihat di bagan berikut. 4 Epstein, Barry J.; Ralph Nach; dan Steven M. Bragg M. Wiley GAAP 2009: Interpretation and Application of Generally Accepted Accounting Principles. 2009. New Jersey (USA): John Wiley & Sons, Inc. 2008. Bab 16: Leases. Halaman 870.
  • 8. www.futurumcorfinan.com Page 8 (1) User/tenant membayar uang sewa kepada PT A. (2) PT A memperoleh pinjaman dari perbankan atau institusi keuangan. (3) Investor membayar uang kepada PT A atas pembelian gedung dan mengambil alih pinjaman yang ada. (4) PT A membayar uang sewa kepada Investor. (5) Investor membayar beban bunga dan kewajiban pokok pinjaman kepada perbankan atau institusi keuangan. Dari bagan di atas terlihat bahwa PT A bisa mendapatkan kas masuk dari tiga sumber:  Uang sewa user/tenant.  Dana pinjaman dari perbankan atau institusi keuangan, dimana fasilitas pinjaman ini turut dialihkan ke pihak investor pada saat gedung dijual.  Dana penjualan properti, dikurangi saldo pinjaman yang belum dilunasi. Dalam transaksi wrap-lease, dimungkinkan pihak pemilik gedung semula tetap berhak atas nilai residual gedung pada saat perjanjian sale-leaseback berakhir, dan bahkan hak atas pemasaran kembali gedung tersebut (remarketing rights). ~~~~~~ ####### ~~~~~~
  • 9. www.futurumcorfinan.com Page 9 Disclaimer This material was produced by and the opinions expressed are those of FUTURUM as of the date of writing and are subject to change. The information and analysis contained in this publication have been compiled or arrived at from sources believed to be reliable but FUTURUM does not make any representation as to their accuracy or completeness and does not accept liability for any loss arising from the use hereof. This material has been prepared for general informational purposes only and is not intended to be relied upon as accounting, tax, or other professional advice. Please refer to your advisors for specific advice. This document may not be reproduced either in whole, or in part, without the written permission of the authors and FUTURUM. For any questions or comments, please post it at www.futurumcorfinan.com © FUTURUM. All Rights Reserved