SlideShare a Scribd company logo
www.futurumcorfinan.com
Page 1
PENTINGNYA MELAKUKAN NORMALISASI
DALAM PENGERJAAN PROYEKSI DAN VALUASI
BAGIAN 1
“The best way to predict the future is to study the past, or prognosticate. Robert Kiyosaki”
Pendahuluan
Untuk melihat masa depan maka anda perlu juga berkaca pada masa lalu. Hal ini tidak hanya
berlaku dalam kehidupan sehari-hari tetapi hal ini juga berlaku dalam dunia bisnis. Ketika
membuat suatu financial model, melakukan proyeksi untuk melihat kinerja keuangan
perusahaan di masa depan, ataupun melakukan valuasi. Dalam analisa semacam ini
dibutuhkan berbagai macam informasi yang berkaitan dengan perusahaan yang akan dianalisa,
misalnya:
Muhammad Putrawal
DILARANG MENG-COPY, MENYALIN,
ATAU MENDISTRIBUSIKAN
SEBAGIAN ATAU SELURUH TULISAN
INI TANPA PERSETUJUAN TERTULIS
DARI PENULIS
Untuk pertanyaan atau komentar bisa
diposting melalui website
www.futurumcorfinan.com
www.futurumcorfinan.com
Page 2
 Latar belakang perusahaan.
 Informasi mengenai industri dan kompetitor.
 Kekuatan dan kelemahan perusahaan.
 Ekspetasi manajemen terhadap masa depan perusahaan.
 Informasi finansial (historis) dan data serupa yang berkaitan dengan perusahaan.
Untuk kepentingan valuasi dari kelima informasi diatas, data yang berkaitan dengan informasi
finansial merupakan sumber utama yang dapat dijadikan sebagai acuan untuk valuasi yang
akan dilakukan. Informasi finansial yang dimaksudkan disini adalah laporan keuangan, baik
neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas. Laporan keuangan ini nantinya akan menjadi
titik awal proyeksi yang akan dilakukan. Meski begitu perlu diperhatikan bahwa laporan
keuangan ini tidak bisa ditelan mentah-mentah begitu saja, perlu ada analisa lebih mendalam
untuk mendapatkan gambaran yang lengkap dari laporan keuangan ini.
Pada praktiknya seringkali terdapat anggapan bahwa laporan keuangan yang sudah diaudit dan
resmi dikeluarkan oleh perusahaan sudah cukup untuk digunakan untuk melakukan valuasi. Ini
tidak sepenuhnya tepat, YA benar bahwa laporan keuangan ini dapat digunakan, tetapi
merupakan hal yang keliru jika kita hanya menyalin angka-angka yang terdapat dalam laporan
keuangan ini ke dalam kertas kerja kita. Perlu diketahui bahwa suatu laporan keuangan
walaupun sudah disusun berdasarkan ketentuan akutansi yang berlaku (PSAK/IFRS) terkadang
memberikan gambaran yang berbeda dengan realita yang ada.
Untuk itu sebelum melakukan valuasi ada baiknya untuk terlebih dahulu menghabiskan waktu
memahami data pada laporan keuangan. Mengetahui darimana angka-angka ini berasal dan
juga melakukan penyesuaian agar nantinya laporan keuangan ini bisa digunakan untuk
keperluan valuasi. Proses penyesuaian ini dalam valuasi dikenal juga dengan sebutan
normalisasi. Sayangnya terkadang pengerjaan normalisasi ini tidak menjadi fokus dalam
pengerjaan valuasi. Analis lebih suka menghabiskan waktunya untuk menganalisa hal-hal yang
berkaitan dengan angka dimasa depan, misalnya berapa besarnya asumsi pertumbuhan
penjualan yang akan dipakai, tingkat diskonto, inflasi dan sebagainya. Analis lebih fokus kepada
hal yang belum terjadi, ini tidak salah tetapi ada baiknya untuk juga fokus kepada transaksi
yang sudah terjadi di masa lalu dimana hal ini tercermin dalam laporan keuangan. Tentunya
angka dalam laporan keuangan ini lebih mudah untuk dipertanggungjawabkan dibandingkan
angka-angka proyeksi masa depan yang belum diketahui kebenarannya.
www.futurumcorfinan.com
Page 3
Apa tujuan dilakukan normalisasi?
Terdapat beberapa tujuan dilakukannya normalisasi, tetapi jika ingin disederhanakan dapat kita
kutip pernyataan dari National Association of Certified Valuators and Analysts (NACVA) yang
menyebutkan tujuan normalisasi adalah:
“To adjust the financial statements or income tax returns of a business to more
closely reflect its true economic financial position and results of operations on a
historical and current basis.”
Jadi intinya adalah agar laporan keuangan yang didapatkan benar-benar mencerminkan posisi
riil dari keuangan perusahaan (dilihat dari neraca) dan hasil riil dari kegiatan operasional yang
telah dilakukan (dilihat dari laporan laba rugi). Yang ingin diketahui adalah kinerja perusahaan
yang “normal” atau “rill” bukan kinerja yang terjadi pada kondisi tidak normal (anomali/luar
biasa). Jika kinerja perusahaan pada kondisi “normal” sudah diketahui barulah laporan
keuangan ini dapat digunakan sebagai alat pengambil keputusan.
Dengan melakukan proses normalisasi analis juga akan lebih memberikan perhatian terhadap
data yang disajikan laporan keuangan dan mengidentifikasi darimana saja angka-angka dalam
laporan keuangan berasal. Hal ini akan membantu analis untuk mengidentifikasi kekuatan dan
kelemahan bisnis serta melihat tren bisnis dari waktu ke waktu. Dua hal ini nantinya akan
bermanfaat ketika analis ingin menentukan berapa tingkat asumsi yang ingin dipakai dalam
proyeksi.
Tujuan normalisasi yang tidak kalah pentingnya adalah untuk menyelaraskan laporan keuangan
yang dimiliki mengikuti ketentuan yang dipakai oleh perusahaan pesaing dalam industri sejenis.
Misalnya dengan menyamakan metode akuntansi untuk pencatatan persediaan (LIFO atau
FIFO) dan juga penyusutan. Dengan melakukan hal ini analis dapat melakukan perbandingan
yang lebih “apple to aple” terhadap perusahaan pesaing.
Seberapa pentingkah melakukan normalisasi?
www.futurumcorfinan.com
Page 4
Apakah data dari laporan keuangan tidak bisa langsung digunakan? Seberapa besar dampak
yang ditimbulkan jika tidak melakukan normalisasi? Seperti disebutkan diawal, data dari laporan
keuangan ini akan menjadi titik awal proyeksi yang dilakukan. Apabila titik awal yang dipakai
sudah tidak tepat maka hasil ke depannya juga akan menjadi kurang tepat. Contoh di bawah
dapat memberikan sedikit gambaran dari hal ini.
Gambar diatas menunjukkan proyeksi penjualan untuk tiap tahunnya dengan asumsi
pertumbuhan per tahun sebesar 10%. Terlihat bahwa kesalahan menentukan nilai penjualan di
tahun ke-0 akan memberikan kesalahan yang terus menggulung ke tahun-tahun berikutnya.
Angka penjualan antara sebelum dinormalisasi dan setelah dinormalisasi akan berbeda setiap
tahunnya. Hal ini juga berlaku untuk komponen biaya, jika nilai biaya yang dijadikan patokan
awal sudah salah maka ke depanya hasilnya juga akan salah. Pada akhirnya ini akan
mempengaruhi perhitungan dalam valuasi. Contohnya bisa dilihat dibawah, untuk contoh
dibawah penentuan nilai suatu perusahaan dilakukan melalui pendekatan mengalikan arus kas
dengan efek multiple. Arus kas didapatkan setelah dilakukan proyeksi terhadap semua
komponen di laporan keuangan. Disini terlihat perbandingan jika sebelumnya telah dilakukan
normalisasi dan tidak dilakukan normalisasi. Terdapat perbedaan arus kas sebesar $ 500.000
dan jika dikalikan dengan efek multiple (x5) maka perbedaan nilai perusahaan sebesar
$ 2.500.000. Tentu anda tidak ingin kecolongan menilai suatu perusahaan lebih tinggi
$ 2.500.000 dari nilai wajarnya. Untuk itu berikanlah fokus yang lebih pada pengerjaan
normalisasi ini.
Sales Growth Assumption per Year 10%
Before Normalize
Year 0 1 2 3 4 5
Sales ($) 8,000 8,800 9,680 10,648 11,713 12,884
After Normalize
Year 0 1 2 3 4 5
Sales ($) 6,500 7,150 7,865 8,652 9,517 10,468
Effect of wrong starting point will be
accumulated thru the forecasting period
www.futurumcorfinan.com
Page 5
Dengan melakukan normalisasi akan memastikan bahwa data keuangan yang diterima sudah
siap digunakan untuk analisa. Hal ini juga sesuai dengan paradigma GIGO “Garbage In
Garbage Out”, jika data yang digunakan salah maka hasilnya pasti akan salah. Jika data yang
digunakan benar maka hasil analisa akan benar (dengan catatan model proyeksi yang
dilakukan juga benar).
Bagaimana cara melakukan normalisasi?
Sesuai dengan arti katanya, normalisasi adalah untuk membuat normal. Jadi hal yang perlu
dikerjakan adalah mengembalikan angka yang ada dalam laporan keuangan menjadi nilai yang
normal sesuai kegiatan operasional perusahaan dan sesuai dengan ketentuan di market. Untuk
penyesuaian neraca tampilkanlah angka yang sesuai nilai pasar terkini, baik dari sisi aset
maupun liabilitasnya. Sedangkan untuk laporan laba rugi tunjukkanlah angka yang normal
sejalan dengan kegiatan operasional yang telah dijalankan. Ada banyak contoh penyesuaian
www.futurumcorfinan.com
Page 6
yang bisa dilakukan dalam normalisasi tetapi pada dasarnya penyesuaian ini terkait dengan
empat hal, yaitu:
 Kebijakan akuntansi (Accounting policy).
 Kejadian luar biasa & tidak berulang (Extraordinary & Non-recurring item).
 Kompensasi yang terkait dengan pemilik perusahaan, pemegang saham, manajeman
dan pihak terkait lainnya (Owners, shareholers, family members or management
compensation).
 Aset/Liabilitas non-operasional (Non-operating assets/liabilities) dan Pendapatan/biaya
non-operasional (Non-operating income/expense).
Kebijakan akuntansi (Accounting policy)
Hal ini dilakukan dengan cara menyesuaikan laporan keuangan berdasarkan kebijakan
akuntansi yang ingin dipakai untuk tujuan valuasi dan dengan tujuan mempermudah
perbandingan dengan industri/kompetitor perusahaan. Contoh penyesuaian yang bisa
dilakukan:
 Memeriksa apakah pencatatan dilakukan dengan metode cash basis atau accrual basis.
 Melakukan penyesuaian pengakuan pendapatan, pengakuan pendapatan harus
konsisten. Contohnya untuk keperluan pajak terdapat beberapa perusahaan yang
menunda pengakuan pendapatan ke tahun berikutnya. Hal ini juga berlaku untuk biaya,
apakah ada biaya yang dibebankan terlalu cepat?
 Memeriksa bagaimana untuk pengakuan pendapatan pada kontrak jangka panjang?
Apakah dilakukan amortisasi terhadap pendapatan?
 Melakukan penyesuaian metode perhitungan persediaan antara FIFO atau LIFO agar
sesuai dengan yang umumnya berlaku di industri.
 Penyesuaian metode penyusutan agar sesuai dengan yang umumnya berlaku di
industri.
 Melakukan penyesuaian terhadap kebijakan terkait terkait kapitalisasi versus
pembebanan. Perlu diperiksa apakah kebijakan yang dipakai konsisten atau tidak.
Kebijakan ini biasanya terkait dengan aset tetap, persediaan, dan biaya riset.
 Mengidentifikasi apakah ada aset dan liabitias yang belum dicatat (off-balance sheet
items)? Apakah ada asset yang perlu diappraisal ulang? Aset tak berwujud (Intangible)
perlu disesuaikan dengan harga market? Apakah ada piutang yang perlu diwrite-off?
www.futurumcorfinan.com
Page 7
 Memeriksa pencatatan terhadap capital lease dan operating lease, perlu diperhatikan
kembali apakah penggolongan yang dilakukan sudah tepat.
 Memeriksa pencatatan untuk pajak (actual vs deffered tax).
Kejadian luar biasa (Extraordinary & Non-recurring item)
Kejadian luar biasa lebih ditekankan kepada kejadian yang sifatnya berbeda jika dibandingkan
dengan kegiatan operasional utama perusahaan, sedangkan tidak berulang berkaitan dengan
kejadian yang hanya sesekali terjadi dan diperkirakan tidak akan terulang kembali di masa
mendatang. Dikarenakan karateristik yang tidak normal maka kejadian seperti ini dikeluarkan
dari perhitungan. Contoh – contohnya kejadian luar biasa & tidak berulang antara lain:
 Penjualan yang menurun karena dampak dari mogok kerja buruh atau kekurangan
bahan baku.
 Keuntungan/kerugian yang disebabkan penjualan aset tetap.
 Suatu ketika sebuah perusahaan security mendapatkan satu kali project untuk
mengamankan event konser musik internasional.
 Pendapatan yang didapatkan dari kompensasi atas tuntutan hukum yang sifatnya sekali
 Biaya terkait kerusakan pabrik yang disebabkan oleh bencana alam.
Kompensasi yang terkait dengan pemilik perusahaan, pemegang saham, manajeman dan pihak
terkait lainnya (Owners, shareholers, family members or management compensation)
Ada kalanya pemilik perusahaan bisa menentukan aliran kas untuk beberapa transaksi yang
kecil. Untuk kepentingan valuasi transaksi-transaksi seperti ini perlu disesuaikan karena
beberapa alasan: (i) hal ini tidak berkaitan langsung dengan kegiatan operasional perusahaan,
(ii) suatu saat kebijakan ini bisa dirubah oleh pemilik perusahaan/manajemen, dan (iii) bisa jadi
kebijakan ini akan dirubah oleh pemilik perusahaan yang baru. Contoh penyesuaian yang dapat
dilakukan:
 Semua pembayaran yang terkait dengan keperluan pribadi pemilik
perusahaan/pemegang saham perlu dikeluarkan dari perhitungan. Misalnya:
Pendapatan perusahaan yang dikompensasikan untuk kepentingan pemilik
perusahaan/pemegang saham, gaji untuk pemilik perusahaan /keluarga, asuransi
www.futurumcorfinan.com
Page 8
pribadi, biaya konsultasi keuangan/pajak/hukum/ untuk keperluan pribadi, kendaraan
pribadi, dan sebagainya.
 Melakukan penyesuaian terhadap biaya sewa aset pemilik perusahaan yang dipakai
oleh perusahaan. Contoh: Perusahaan biasanya akan mendapatkan potongan biaya
sewa ketika menyewa gedung milik owner. Untuk keperluan valuasi harga sewa gedung
perlu disesuaikan mengikuti harga market.
 Melakukan penyesuaian untuk transaksi jual-beli dengan pihak afiliasi.
Aset/Liabilitas non-operasional (Non-operating assets/liabilities) dan Pendapatan/biaya non-
operasional (Non-operating income/expense)
Aset/Liabilitas non-operasional merupakan aset yang tidak bersifat essential untuk
keberlangsungan operasional bisnis, tapi masih dapat menghasilkan pendapatan atau
menghasilkan pengembalian investasi. Aset non-operasional dimiliki oleh perusahaan karena
beberapa alasan diantaranya: (i) merupakan aset yang terkait dengan pemilik perusahaan, (ii)
aset yang mungkin dijual di masa depan dan (iii) Diversifikasi risiko operasional (misalnya
dengan memiliki beberapa real estate atau paten). Beberapa contoh aset/liabilitas non-
operasional
 Tanah atau bangunan yang tidak memiliki manfaat bisnis atau milik pribadi pemegang
saham.
 Pinjaman untuk pemegang saham/manajemen.
Pendapatan/biaya non operasional merupakan pendapatan/biaya yang berasal dari kegiatan
yang tidak berhubungan dengan kegiatan operasional utama perusahaan. Contoh:
 Pendapatan dari dividen.
 Keuntungan (atau kerugian) dari investasi di pasar saham.
 Keuntungan (atau kerugian) yang timbul akibat selisih kurs.
Dalam valuasi baik aset/liabilitas non-operasional dan pendapatan/biaya non-operasional dinilai
secara terpisah dari aset/liabilitas operasional dan pendapatan/biaya operasional. Untuk itu
ketika melakukan normalisasi semua hal di atas dikeluarkan dari perhitungan.
www.futurumcorfinan.com
Page 9
Setelah semua kategori diatas sudah dinormalisasi barulah data dari laporan keuangan
bisa dipakai untuk proyeksi. Artikel ini akan dilanjutkan ke bagian kedua dimana akan
ditunjukkan contoh normalisasi untuk neraca dan laporan laba rugi.
~~~~~~ ####### ~~~~~~
www.futurumcorfinan.com
Page 10
Daftar Bacaan :
Gabehart Valuation Services. Normalization Process Summary/Extended Analysis. 2003.
Halaman 1-16.
GBQ Consulting. Normalization Adjustments and Their Effec on Business Valuation. 2011.
Halaman 1-4.
National Association of Certified Valuators and Analysts (NACVA). Chapter Three: Generating
Economic/Normalized Financial Statements. 2012. Halaman 1-22.
www.futurumcorfinan.com
Page 11
Disclaimer
This material was produced by and the opinions expressed are those of FUTURUM as of the date of
writing and are subject to change. The information and analysis contained in this publication have been
compiled or arrived at from sources believed to be reliable but FUTURUM does not make any
representation as to their accuracy or completeness and does not accept liability for any loss arising from
the use hereof. This material has been prepared for general informational purposes only and is not
intended to be relied upon as accounting, tax, or other professional advice. Please refer to your advisors
for specific advice.
This document may not be reproduced either in whole, or in part, without the written permission of the
authors and FUTURUM. For any questions or comments, please post it at www.futurumcorfinan.com
© FUTURUM. All Rights Reserved

More Related Content

What's hot

Contoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiContoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiFransisco Laben
 
Akuntansi Keuangan 2 - Ekuitas
Akuntansi Keuangan 2 - EkuitasAkuntansi Keuangan 2 - Ekuitas
Akuntansi Keuangan 2 - Ekuitas
Lusi Mei
 
Cover dan pertanyaan kel 4
Cover dan pertanyaan kel 4 Cover dan pertanyaan kel 4
Cover dan pertanyaan kel 4 erlineili
 
Akuntansi Keuangan Lanjut II (Perubahan Kepemilikan)
Akuntansi Keuangan Lanjut II (Perubahan Kepemilikan)Akuntansi Keuangan Lanjut II (Perubahan Kepemilikan)
Akuntansi Keuangan Lanjut II (Perubahan Kepemilikan)
Tika Evitasuhri
 
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah Daerah
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah DaerahModul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah Daerah
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah Daerah
Deddi Nordiawan
 
Analisis Laporan Keuangan
Analisis Laporan KeuanganAnalisis Laporan Keuangan
Analisis Laporan Keuangan
Judianto Nugroho
 
Penjelasan COSO & COBIT
Penjelasan COSO & COBITPenjelasan COSO & COBIT
Penjelasan COSO & COBIT
Muhamad Ardiansyah
 
6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka
6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka
6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka
Indra Tugus
 
Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditing
Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditingPengendalian internal perusahaan bab 5 auditing
Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditing
Asep suryadi
 
Analisis titik impas
Analisis titik impasAnalisis titik impas
Analisis titik impas
Atha Meidy
 
Manajemen keuangan
Manajemen keuanganManajemen keuangan
Manajemen keuangan
KakkanNgg Ryee
 
PPT Modul 4.pptx
PPT Modul 4.pptxPPT Modul 4.pptx
PPT Modul 4.pptx
ssuser6f074b
 
Contoh penganggaran pada perusahaan
Contoh penganggaran pada perusahaanContoh penganggaran pada perusahaan
Contoh penganggaran pada perusahaan
STIE ICHSAN SIDENRENG RAPPANG
 
Analisis aktivitas bisnis
Analisis aktivitas bisnis Analisis aktivitas bisnis
Analisis aktivitas bisnis
Arkam Syahrir
 
Perubahan akuntansi dan analisis kesalahan
Perubahan akuntansi dan analisis kesalahanPerubahan akuntansi dan analisis kesalahan
Perubahan akuntansi dan analisis kesalahan
DIAN WAHYU KARTIKA CANIAGO
 
Penilaian saham
Penilaian sahamPenilaian saham
Penilaian saham
Benny Siallagan
 
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis MahasiswaContoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
Syafril Djaelani,SE, MM
 
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fixPpt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Perum Perumnas
 

What's hot (20)

Contoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiContoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasi
 
Analisis aktivitas operasi
Analisis aktivitas operasiAnalisis aktivitas operasi
Analisis aktivitas operasi
 
Akuntansi Keuangan 2 - Ekuitas
Akuntansi Keuangan 2 - EkuitasAkuntansi Keuangan 2 - Ekuitas
Akuntansi Keuangan 2 - Ekuitas
 
Cover dan pertanyaan kel 4
Cover dan pertanyaan kel 4 Cover dan pertanyaan kel 4
Cover dan pertanyaan kel 4
 
Akuntansi Keuangan Lanjut II (Perubahan Kepemilikan)
Akuntansi Keuangan Lanjut II (Perubahan Kepemilikan)Akuntansi Keuangan Lanjut II (Perubahan Kepemilikan)
Akuntansi Keuangan Lanjut II (Perubahan Kepemilikan)
 
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah Daerah
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah DaerahModul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah Daerah
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah Daerah
 
Analisis Laporan Keuangan
Analisis Laporan KeuanganAnalisis Laporan Keuangan
Analisis Laporan Keuangan
 
Penjelasan COSO & COBIT
Penjelasan COSO & COBITPenjelasan COSO & COBIT
Penjelasan COSO & COBIT
 
6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka
6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka
6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka
 
Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditing
Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditingPengendalian internal perusahaan bab 5 auditing
Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditing
 
Analisis titik impas
Analisis titik impasAnalisis titik impas
Analisis titik impas
 
Manajemen keuangan
Manajemen keuanganManajemen keuangan
Manajemen keuangan
 
PPT Modul 4.pptx
PPT Modul 4.pptxPPT Modul 4.pptx
PPT Modul 4.pptx
 
Contoh penganggaran pada perusahaan
Contoh penganggaran pada perusahaanContoh penganggaran pada perusahaan
Contoh penganggaran pada perusahaan
 
Analisis aktivitas bisnis
Analisis aktivitas bisnis Analisis aktivitas bisnis
Analisis aktivitas bisnis
 
Perubahan akuntansi dan analisis kesalahan
Perubahan akuntansi dan analisis kesalahanPerubahan akuntansi dan analisis kesalahan
Perubahan akuntansi dan analisis kesalahan
 
Penilaian saham
Penilaian sahamPenilaian saham
Penilaian saham
 
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis MahasiswaContoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
 
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fixPpt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
 
Latihan soal akuntansi lanjutan 1
Latihan soal akuntansi lanjutan 1Latihan soal akuntansi lanjutan 1
Latihan soal akuntansi lanjutan 1
 

Viewers also liked

SRGE-support vector machine parameters tuning using greywolf optimization
SRGE-support vector machine parameters tuning using greywolf optimization SRGE-support vector machine parameters tuning using greywolf optimization
SRGE-support vector machine parameters tuning using greywolf optimization
Esraa M. El-hariri
 
التقدم في تكنولوجيا المعلومات للكشف عن أمراض النباتات Advances in Informatio...
التقدم في تكنولوجيا المعلومات للكشف عن أمراض النباتات Advances in Informatio...التقدم في تكنولوجيا المعلومات للكشف عن أمراض النباتات Advances in Informatio...
التقدم في تكنولوجيا المعلومات للكشف عن أمراض النباتات Advances in Informatio...
Mohamed Mostafa
 
Automatic Nile Tilapia Fish Classification Approach using Machine Learning Tec...
Automatic Nile Tilapia Fish Classification Approachusing Machine Learning Tec...Automatic Nile Tilapia Fish Classification Approachusing Machine Learning Tec...
Automatic Nile Tilapia Fish Classification Approach using Machine Learning Tec...
Mohamed Mostafa
 
My thesis defence. Department of CSE, RUET
My thesis defence. Department of CSE, RUETMy thesis defence. Department of CSE, RUET
My thesis defence. Department of CSE, RUET
Md Nahiduzzaman Rose
 
Thesis seminar
Thesis seminarThesis seminar
Thesis seminargvesom
 
Breast Thermograms Features Analysis based on Grey Wolf Optimizer
Breast Thermograms Features Analysis  based on Grey Wolf OptimizerBreast Thermograms Features Analysis  based on Grey Wolf Optimizer
Breast Thermograms Features Analysis based on Grey Wolf Optimizer
Aboul Ella Hassanien
 
Abdominal CT Liver Parenchyma Segmentation Based on Particle Swarm Optimization
Abdominal CT Liver Parenchyma Segmentation Based on Particle Swarm OptimizationAbdominal CT Liver Parenchyma Segmentation Based on Particle Swarm Optimization
Abdominal CT Liver Parenchyma Segmentation Based on Particle Swarm Optimization
Gehad Ismail
 
Michal Erel's SIFT presentation
Michal Erel's SIFT presentationMichal Erel's SIFT presentation
Michal Erel's SIFT presentation
wolf
 
ABC, an effective tool for selective harmonic elimination in multilevel inve...
ABC, an effective tool for selective  harmonic elimination in multilevel inve...ABC, an effective tool for selective  harmonic elimination in multilevel inve...
ABC, an effective tool for selective harmonic elimination in multilevel inve...
Shridhar kulkarni
 
Neural Network Based Brain Tumor Detection using MR Images
Neural Network Based Brain Tumor Detection using MR ImagesNeural Network Based Brain Tumor Detection using MR Images
Neural Network Based Brain Tumor Detection using MR Images
Aisha Kalsoom
 
BRAIN TUMOR MRI IMAGE SEGMENTATION AND DETECTION IN IMAGE PROCESSING
BRAIN TUMOR MRI IMAGE SEGMENTATION AND DETECTION IN IMAGE PROCESSINGBRAIN TUMOR MRI IMAGE SEGMENTATION AND DETECTION IN IMAGE PROCESSING
BRAIN TUMOR MRI IMAGE SEGMENTATION AND DETECTION IN IMAGE PROCESSING
Dharshika Shreeganesh
 
PPT on BRAIN TUMOR detection in MRI images based on IMAGE SEGMENTATION
PPT on BRAIN TUMOR detection in MRI images based on  IMAGE SEGMENTATION PPT on BRAIN TUMOR detection in MRI images based on  IMAGE SEGMENTATION
PPT on BRAIN TUMOR detection in MRI images based on IMAGE SEGMENTATION
khanam22
 
Artificial Bee Colony algorithm
Artificial Bee Colony algorithmArtificial Bee Colony algorithm
Artificial Bee Colony algorithm
Ahmed Fouad Ali
 

Viewers also liked (13)

SRGE-support vector machine parameters tuning using greywolf optimization
SRGE-support vector machine parameters tuning using greywolf optimization SRGE-support vector machine parameters tuning using greywolf optimization
SRGE-support vector machine parameters tuning using greywolf optimization
 
التقدم في تكنولوجيا المعلومات للكشف عن أمراض النباتات Advances in Informatio...
التقدم في تكنولوجيا المعلومات للكشف عن أمراض النباتات Advances in Informatio...التقدم في تكنولوجيا المعلومات للكشف عن أمراض النباتات Advances in Informatio...
التقدم في تكنولوجيا المعلومات للكشف عن أمراض النباتات Advances in Informatio...
 
Automatic Nile Tilapia Fish Classification Approach using Machine Learning Tec...
Automatic Nile Tilapia Fish Classification Approachusing Machine Learning Tec...Automatic Nile Tilapia Fish Classification Approachusing Machine Learning Tec...
Automatic Nile Tilapia Fish Classification Approach using Machine Learning Tec...
 
My thesis defence. Department of CSE, RUET
My thesis defence. Department of CSE, RUETMy thesis defence. Department of CSE, RUET
My thesis defence. Department of CSE, RUET
 
Thesis seminar
Thesis seminarThesis seminar
Thesis seminar
 
Breast Thermograms Features Analysis based on Grey Wolf Optimizer
Breast Thermograms Features Analysis  based on Grey Wolf OptimizerBreast Thermograms Features Analysis  based on Grey Wolf Optimizer
Breast Thermograms Features Analysis based on Grey Wolf Optimizer
 
Abdominal CT Liver Parenchyma Segmentation Based on Particle Swarm Optimization
Abdominal CT Liver Parenchyma Segmentation Based on Particle Swarm OptimizationAbdominal CT Liver Parenchyma Segmentation Based on Particle Swarm Optimization
Abdominal CT Liver Parenchyma Segmentation Based on Particle Swarm Optimization
 
Michal Erel's SIFT presentation
Michal Erel's SIFT presentationMichal Erel's SIFT presentation
Michal Erel's SIFT presentation
 
ABC, an effective tool for selective harmonic elimination in multilevel inve...
ABC, an effective tool for selective  harmonic elimination in multilevel inve...ABC, an effective tool for selective  harmonic elimination in multilevel inve...
ABC, an effective tool for selective harmonic elimination in multilevel inve...
 
Neural Network Based Brain Tumor Detection using MR Images
Neural Network Based Brain Tumor Detection using MR ImagesNeural Network Based Brain Tumor Detection using MR Images
Neural Network Based Brain Tumor Detection using MR Images
 
BRAIN TUMOR MRI IMAGE SEGMENTATION AND DETECTION IN IMAGE PROCESSING
BRAIN TUMOR MRI IMAGE SEGMENTATION AND DETECTION IN IMAGE PROCESSINGBRAIN TUMOR MRI IMAGE SEGMENTATION AND DETECTION IN IMAGE PROCESSING
BRAIN TUMOR MRI IMAGE SEGMENTATION AND DETECTION IN IMAGE PROCESSING
 
PPT on BRAIN TUMOR detection in MRI images based on IMAGE SEGMENTATION
PPT on BRAIN TUMOR detection in MRI images based on  IMAGE SEGMENTATION PPT on BRAIN TUMOR detection in MRI images based on  IMAGE SEGMENTATION
PPT on BRAIN TUMOR detection in MRI images based on IMAGE SEGMENTATION
 
Artificial Bee Colony algorithm
Artificial Bee Colony algorithmArtificial Bee Colony algorithm
Artificial Bee Colony algorithm
 

Similar to Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagian 1

Ek4245 bab 4_perencanaan_keuangan
Ek4245 bab 4_perencanaan_keuanganEk4245 bab 4_perencanaan_keuangan
Ek4245 bab 4_perencanaan_keuangan
Thubby's Hubbyy
 
Budgeting for planning and control
Budgeting for planning and controlBudgeting for planning and control
Budgeting for planning and control
Jeniffer Young
 
Pasar Saham - Equity Research (bagian 1)
Pasar Saham - Equity Research (bagian 1)Pasar Saham - Equity Research (bagian 1)
Pasar Saham - Equity Research (bagian 1)
KuliahKita
 
ppt mata kuliah kewirwusahaan kwlompok 5.pptx
ppt mata kuliah kewirwusahaan kwlompok 5.pptxppt mata kuliah kewirwusahaan kwlompok 5.pptx
ppt mata kuliah kewirwusahaan kwlompok 5.pptx
fidelhandini
 
Makalah Analisis Bisnis dan Kinerja Keuangan PT Indosat Tbk dan PT Telkom Tbk...
Makalah Analisis Bisnis dan Kinerja Keuangan PT Indosat Tbk dan PT Telkom Tbk...Makalah Analisis Bisnis dan Kinerja Keuangan PT Indosat Tbk dan PT Telkom Tbk...
Makalah Analisis Bisnis dan Kinerja Keuangan PT Indosat Tbk dan PT Telkom Tbk...
destaputranto
 
Budgeting for Planning and Control
Budgeting for Planning and ControlBudgeting for Planning and Control
Budgeting for Planning and Control
stephanietj96
 
Budgeting for planning and control Celine (1642069) - Akuntansi Manajemen
Budgeting for planning and control   Celine (1642069) - Akuntansi ManajemenBudgeting for planning and control   Celine (1642069) - Akuntansi Manajemen
Budgeting for planning and control Celine (1642069) - Akuntansi Manajemen
Celine Lin
 
Akmen ii budgeting for planning and controlling
Akmen ii budgeting for planning and controllingAkmen ii budgeting for planning and controlling
Akmen ii budgeting for planning and controlling
Jenychen96
 
Budgeting for planning and controlling
Budgeting for planning and controllingBudgeting for planning and controlling
Budgeting for planning and controlling
suyanti1802
 
Budgeting for Planning And Control
Budgeting for Planning And ControlBudgeting for Planning And Control
Budgeting for Planning And Control
Megawati -
 
Budgeting for Planning and Controlling Solution
Budgeting for Planning and Controlling SolutionBudgeting for Planning and Controlling Solution
Budgeting for Planning and Controlling Solution
anita kie
 
Budgeting for planning and control
Budgeting for planning and controlBudgeting for planning and control
Budgeting for planning and control
Jessy Christianti
 
Tugas akmen mariani 1642033
Tugas akmen mariani 1642033Tugas akmen mariani 1642033
Tugas akmen mariani 1642033
Mariani Herlin
 
9. Laporan Keuangan.pptx
9. Laporan Keuangan.pptx9. Laporan Keuangan.pptx
9. Laporan Keuangan.pptx
TeguhSetiawan64
 
Ok contoh-laporan-analisis-keuangan
Ok contoh-laporan-analisis-keuanganOk contoh-laporan-analisis-keuangan
Ok contoh-laporan-analisis-keuanganyulia_ulfa
 
Analisis rasio profitabilitas terhadap pendapatan laba pt. indoritel makmur i...
Analisis rasio profitabilitas terhadap pendapatan laba pt. indoritel makmur i...Analisis rasio profitabilitas terhadap pendapatan laba pt. indoritel makmur i...
Analisis rasio profitabilitas terhadap pendapatan laba pt. indoritel makmur i...
IsnaniaAnggunRahayu
 
Assalamualaikum wr
Assalamualaikum wrAssalamualaikum wr
Assalamualaikum wr
nurhidayarusman
 
modul-manajemen-stratejik-bab-9-mei-2010.ppt
modul-manajemen-stratejik-bab-9-mei-2010.pptmodul-manajemen-stratejik-bab-9-mei-2010.ppt
modul-manajemen-stratejik-bab-9-mei-2010.ppt
AxellaLivi
 
Vandryana danat 1642058
Vandryana danat   1642058Vandryana danat   1642058
Vandryana danat 1642058
Vandryana Danat
 

Similar to Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagian 1 (20)

Ek4245 bab 4_perencanaan_keuangan
Ek4245 bab 4_perencanaan_keuanganEk4245 bab 4_perencanaan_keuangan
Ek4245 bab 4_perencanaan_keuangan
 
Budgeting for planning and control
Budgeting for planning and controlBudgeting for planning and control
Budgeting for planning and control
 
Pasar Saham - Equity Research (bagian 1)
Pasar Saham - Equity Research (bagian 1)Pasar Saham - Equity Research (bagian 1)
Pasar Saham - Equity Research (bagian 1)
 
ppt mata kuliah kewirwusahaan kwlompok 5.pptx
ppt mata kuliah kewirwusahaan kwlompok 5.pptxppt mata kuliah kewirwusahaan kwlompok 5.pptx
ppt mata kuliah kewirwusahaan kwlompok 5.pptx
 
Makalah Analisis Bisnis dan Kinerja Keuangan PT Indosat Tbk dan PT Telkom Tbk...
Makalah Analisis Bisnis dan Kinerja Keuangan PT Indosat Tbk dan PT Telkom Tbk...Makalah Analisis Bisnis dan Kinerja Keuangan PT Indosat Tbk dan PT Telkom Tbk...
Makalah Analisis Bisnis dan Kinerja Keuangan PT Indosat Tbk dan PT Telkom Tbk...
 
Budgeting for Planning and Control
Budgeting for Planning and ControlBudgeting for Planning and Control
Budgeting for Planning and Control
 
Budgeting for planning and control Celine (1642069) - Akuntansi Manajemen
Budgeting for planning and control   Celine (1642069) - Akuntansi ManajemenBudgeting for planning and control   Celine (1642069) - Akuntansi Manajemen
Budgeting for planning and control Celine (1642069) - Akuntansi Manajemen
 
Akmen ii budgeting for planning and controlling
Akmen ii budgeting for planning and controllingAkmen ii budgeting for planning and controlling
Akmen ii budgeting for planning and controlling
 
Budgeting for planning and controlling
Budgeting for planning and controllingBudgeting for planning and controlling
Budgeting for planning and controlling
 
Budgeting for Planning And Control
Budgeting for Planning And ControlBudgeting for Planning And Control
Budgeting for Planning And Control
 
Budgeting for Planning and Controlling Solution
Budgeting for Planning and Controlling SolutionBudgeting for Planning and Controlling Solution
Budgeting for Planning and Controlling Solution
 
Budgeting for planning and control
Budgeting for planning and controlBudgeting for planning and control
Budgeting for planning and control
 
Tugas akmen mariani 1642033
Tugas akmen mariani 1642033Tugas akmen mariani 1642033
Tugas akmen mariani 1642033
 
9. Laporan Keuangan.pptx
9. Laporan Keuangan.pptx9. Laporan Keuangan.pptx
9. Laporan Keuangan.pptx
 
Ok contoh-laporan-analisis-keuangan
Ok contoh-laporan-analisis-keuanganOk contoh-laporan-analisis-keuangan
Ok contoh-laporan-analisis-keuangan
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Analisis rasio profitabilitas terhadap pendapatan laba pt. indoritel makmur i...
Analisis rasio profitabilitas terhadap pendapatan laba pt. indoritel makmur i...Analisis rasio profitabilitas terhadap pendapatan laba pt. indoritel makmur i...
Analisis rasio profitabilitas terhadap pendapatan laba pt. indoritel makmur i...
 
Assalamualaikum wr
Assalamualaikum wrAssalamualaikum wr
Assalamualaikum wr
 
modul-manajemen-stratejik-bab-9-mei-2010.ppt
modul-manajemen-stratejik-bab-9-mei-2010.pptmodul-manajemen-stratejik-bab-9-mei-2010.ppt
modul-manajemen-stratejik-bab-9-mei-2010.ppt
 
Vandryana danat 1642058
Vandryana danat   1642058Vandryana danat   1642058
Vandryana danat 1642058
 

More from Futurum2

Usse average internal rate of return (airr), don't use internal rate of retur...
Usse average internal rate of return (airr), don't use internal rate of retur...Usse average internal rate of return (airr), don't use internal rate of retur...
Usse average internal rate of return (airr), don't use internal rate of retur...
Futurum2
 
Are P/E Ratios a Poor Measure of Value? Valuation LinkedIn Discussion
Are P/E Ratios a Poor Measure of Value? Valuation LinkedIn DiscussionAre P/E Ratios a Poor Measure of Value? Valuation LinkedIn Discussion
Are P/E Ratios a Poor Measure of Value? Valuation LinkedIn Discussion
Futurum2
 
NPV or IRR? (3) CFO Network LinkedIn Discussion
NPV or IRR? (3) CFO Network LinkedIn DiscussionNPV or IRR? (3) CFO Network LinkedIn Discussion
NPV or IRR? (3) CFO Network LinkedIn Discussion
Futurum2
 
Catatan kecil atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.010/2015 tentang ...
Catatan kecil atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.010/2015 tentang ...Catatan kecil atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.010/2015 tentang ...
Catatan kecil atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.010/2015 tentang ...
Futurum2
 
Use average internal rate of return (airr), don't use internal rate of return...
Use average internal rate of return (airr), don't use internal rate of return...Use average internal rate of return (airr), don't use internal rate of return...
Use average internal rate of return (airr), don't use internal rate of return...
Futurum2
 
A quick comment on pablo fernandez' article capm an absurd model draft
A quick comment on pablo fernandez' article capm an absurd model draftA quick comment on pablo fernandez' article capm an absurd model draft
A quick comment on pablo fernandez' article capm an absurd model draft
Futurum2
 
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansiMenggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
Futurum2
 
Summing up about growing and non growing perpetuities wacc levered and tax sa...
Summing up about growing and non growing perpetuities wacc levered and tax sa...Summing up about growing and non growing perpetuities wacc levered and tax sa...
Summing up about growing and non growing perpetuities wacc levered and tax sa...
Futurum2
 
Ignacio Velez-Pareja : From the Slide Rule to the Black Berry
Ignacio Velez-Pareja : From the Slide Rule to the Black BerryIgnacio Velez-Pareja : From the Slide Rule to the Black Berry
Ignacio Velez-Pareja : From the Slide Rule to the Black Berry
Futurum2
 
REIT “rasa indonesia” kontrak investasi kolektif dana investasi real estat
REIT “rasa indonesia”  kontrak investasi kolektif dana investasi real estatREIT “rasa indonesia”  kontrak investasi kolektif dana investasi real estat
REIT “rasa indonesia” kontrak investasi kolektif dana investasi real estat
Futurum2
 
Proyek remodel refresh di sektor ritel kapitalisasi vs dibiayakan psak ias 1...
Proyek remodel refresh di sektor ritel  kapitalisasi vs dibiayakan psak ias 1...Proyek remodel refresh di sektor ritel  kapitalisasi vs dibiayakan psak ias 1...
Proyek remodel refresh di sektor ritel kapitalisasi vs dibiayakan psak ias 1...
Futurum2
 
Surplus revaluasi atau penilaian kembali aset tetap
Surplus revaluasi atau penilaian kembali aset tetapSurplus revaluasi atau penilaian kembali aset tetap
Surplus revaluasi atau penilaian kembali aset tetap
Futurum2
 
Perpetuity and growing pepetuity formula derivation
Perpetuity and growing pepetuity formula derivationPerpetuity and growing pepetuity formula derivation
Perpetuity and growing pepetuity formula derivation
Futurum2
 
15 minute lesson formula derivation - reconciling price-to- earnings (pe rati...
15 minute lesson formula derivation - reconciling price-to- earnings (pe rati...15 minute lesson formula derivation - reconciling price-to- earnings (pe rati...
15 minute lesson formula derivation - reconciling price-to- earnings (pe rati...
Futurum2
 
15-minute lesson- watch out the formula that you use for roa (return on assets)
15-minute lesson- watch out the formula that you use for roa (return on assets)15-minute lesson- watch out the formula that you use for roa (return on assets)
15-minute lesson- watch out the formula that you use for roa (return on assets)
Futurum2
 
Akuisisi aset atau akuisisi bisnis asc topic 805
Akuisisi aset atau akuisisi bisnis asc topic 805Akuisisi aset atau akuisisi bisnis asc topic 805
Akuisisi aset atau akuisisi bisnis asc topic 805
Futurum2
 
Hutang dagang dengan fasilitas anjak piutang
Hutang dagang dengan fasilitas anjak piutangHutang dagang dengan fasilitas anjak piutang
Hutang dagang dengan fasilitas anjak piutang
Futurum2
 
Apakah perhitungan biaya kapital rata rata tertimbang (wacc) dalam capital bu...
Apakah perhitungan biaya kapital rata rata tertimbang (wacc) dalam capital bu...Apakah perhitungan biaya kapital rata rata tertimbang (wacc) dalam capital bu...
Apakah perhitungan biaya kapital rata rata tertimbang (wacc) dalam capital bu...
Futurum2
 
15-minute lesson overview to understand npv
15-minute lesson overview to understand npv15-minute lesson overview to understand npv
15-minute lesson overview to understand npv
Futurum2
 
Psak 22 (revisi 2010) - bab 3 goodwill
Psak 22 (revisi 2010) - bab 3 goodwillPsak 22 (revisi 2010) - bab 3 goodwill
Psak 22 (revisi 2010) - bab 3 goodwill
Futurum2
 

More from Futurum2 (20)

Usse average internal rate of return (airr), don't use internal rate of retur...
Usse average internal rate of return (airr), don't use internal rate of retur...Usse average internal rate of return (airr), don't use internal rate of retur...
Usse average internal rate of return (airr), don't use internal rate of retur...
 
Are P/E Ratios a Poor Measure of Value? Valuation LinkedIn Discussion
Are P/E Ratios a Poor Measure of Value? Valuation LinkedIn DiscussionAre P/E Ratios a Poor Measure of Value? Valuation LinkedIn Discussion
Are P/E Ratios a Poor Measure of Value? Valuation LinkedIn Discussion
 
NPV or IRR? (3) CFO Network LinkedIn Discussion
NPV or IRR? (3) CFO Network LinkedIn DiscussionNPV or IRR? (3) CFO Network LinkedIn Discussion
NPV or IRR? (3) CFO Network LinkedIn Discussion
 
Catatan kecil atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.010/2015 tentang ...
Catatan kecil atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.010/2015 tentang ...Catatan kecil atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.010/2015 tentang ...
Catatan kecil atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.010/2015 tentang ...
 
Use average internal rate of return (airr), don't use internal rate of return...
Use average internal rate of return (airr), don't use internal rate of return...Use average internal rate of return (airr), don't use internal rate of return...
Use average internal rate of return (airr), don't use internal rate of return...
 
A quick comment on pablo fernandez' article capm an absurd model draft
A quick comment on pablo fernandez' article capm an absurd model draftA quick comment on pablo fernandez' article capm an absurd model draft
A quick comment on pablo fernandez' article capm an absurd model draft
 
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansiMenggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
 
Summing up about growing and non growing perpetuities wacc levered and tax sa...
Summing up about growing and non growing perpetuities wacc levered and tax sa...Summing up about growing and non growing perpetuities wacc levered and tax sa...
Summing up about growing and non growing perpetuities wacc levered and tax sa...
 
Ignacio Velez-Pareja : From the Slide Rule to the Black Berry
Ignacio Velez-Pareja : From the Slide Rule to the Black BerryIgnacio Velez-Pareja : From the Slide Rule to the Black Berry
Ignacio Velez-Pareja : From the Slide Rule to the Black Berry
 
REIT “rasa indonesia” kontrak investasi kolektif dana investasi real estat
REIT “rasa indonesia”  kontrak investasi kolektif dana investasi real estatREIT “rasa indonesia”  kontrak investasi kolektif dana investasi real estat
REIT “rasa indonesia” kontrak investasi kolektif dana investasi real estat
 
Proyek remodel refresh di sektor ritel kapitalisasi vs dibiayakan psak ias 1...
Proyek remodel refresh di sektor ritel  kapitalisasi vs dibiayakan psak ias 1...Proyek remodel refresh di sektor ritel  kapitalisasi vs dibiayakan psak ias 1...
Proyek remodel refresh di sektor ritel kapitalisasi vs dibiayakan psak ias 1...
 
Surplus revaluasi atau penilaian kembali aset tetap
Surplus revaluasi atau penilaian kembali aset tetapSurplus revaluasi atau penilaian kembali aset tetap
Surplus revaluasi atau penilaian kembali aset tetap
 
Perpetuity and growing pepetuity formula derivation
Perpetuity and growing pepetuity formula derivationPerpetuity and growing pepetuity formula derivation
Perpetuity and growing pepetuity formula derivation
 
15 minute lesson formula derivation - reconciling price-to- earnings (pe rati...
15 minute lesson formula derivation - reconciling price-to- earnings (pe rati...15 minute lesson formula derivation - reconciling price-to- earnings (pe rati...
15 minute lesson formula derivation - reconciling price-to- earnings (pe rati...
 
15-minute lesson- watch out the formula that you use for roa (return on assets)
15-minute lesson- watch out the formula that you use for roa (return on assets)15-minute lesson- watch out the formula that you use for roa (return on assets)
15-minute lesson- watch out the formula that you use for roa (return on assets)
 
Akuisisi aset atau akuisisi bisnis asc topic 805
Akuisisi aset atau akuisisi bisnis asc topic 805Akuisisi aset atau akuisisi bisnis asc topic 805
Akuisisi aset atau akuisisi bisnis asc topic 805
 
Hutang dagang dengan fasilitas anjak piutang
Hutang dagang dengan fasilitas anjak piutangHutang dagang dengan fasilitas anjak piutang
Hutang dagang dengan fasilitas anjak piutang
 
Apakah perhitungan biaya kapital rata rata tertimbang (wacc) dalam capital bu...
Apakah perhitungan biaya kapital rata rata tertimbang (wacc) dalam capital bu...Apakah perhitungan biaya kapital rata rata tertimbang (wacc) dalam capital bu...
Apakah perhitungan biaya kapital rata rata tertimbang (wacc) dalam capital bu...
 
15-minute lesson overview to understand npv
15-minute lesson overview to understand npv15-minute lesson overview to understand npv
15-minute lesson overview to understand npv
 
Psak 22 (revisi 2010) - bab 3 goodwill
Psak 22 (revisi 2010) - bab 3 goodwillPsak 22 (revisi 2010) - bab 3 goodwill
Psak 22 (revisi 2010) - bab 3 goodwill
 

Recently uploaded

Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
EnforceA Real Solution
 
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.pptCost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
meincha1152
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
AhmadVikriKhoirulAna
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
fadilahsaleh427
 
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplinEKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
anthoniusaldolemauk
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
hoiriyono
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
LidyaManuelia1
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Anisa Rizki Rahmawati
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
adjhe17ks1
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
JefryColter
 
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
IndahMeilani2
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
AchmadHasanHafidzi
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
MarkusPiyusmanZebua
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
mariapasaribu13
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
bidakara2016
 
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptxPPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
f4hmizakaria123
 

Recently uploaded (18)

Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
 
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.pptCost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
 
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplinEKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
 
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
 
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptxPPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
 

Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagian 1

  • 1. www.futurumcorfinan.com Page 1 PENTINGNYA MELAKUKAN NORMALISASI DALAM PENGERJAAN PROYEKSI DAN VALUASI BAGIAN 1 “The best way to predict the future is to study the past, or prognosticate. Robert Kiyosaki” Pendahuluan Untuk melihat masa depan maka anda perlu juga berkaca pada masa lalu. Hal ini tidak hanya berlaku dalam kehidupan sehari-hari tetapi hal ini juga berlaku dalam dunia bisnis. Ketika membuat suatu financial model, melakukan proyeksi untuk melihat kinerja keuangan perusahaan di masa depan, ataupun melakukan valuasi. Dalam analisa semacam ini dibutuhkan berbagai macam informasi yang berkaitan dengan perusahaan yang akan dianalisa, misalnya: Muhammad Putrawal DILARANG MENG-COPY, MENYALIN, ATAU MENDISTRIBUSIKAN SEBAGIAN ATAU SELURUH TULISAN INI TANPA PERSETUJUAN TERTULIS DARI PENULIS Untuk pertanyaan atau komentar bisa diposting melalui website www.futurumcorfinan.com
  • 2. www.futurumcorfinan.com Page 2  Latar belakang perusahaan.  Informasi mengenai industri dan kompetitor.  Kekuatan dan kelemahan perusahaan.  Ekspetasi manajemen terhadap masa depan perusahaan.  Informasi finansial (historis) dan data serupa yang berkaitan dengan perusahaan. Untuk kepentingan valuasi dari kelima informasi diatas, data yang berkaitan dengan informasi finansial merupakan sumber utama yang dapat dijadikan sebagai acuan untuk valuasi yang akan dilakukan. Informasi finansial yang dimaksudkan disini adalah laporan keuangan, baik neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas. Laporan keuangan ini nantinya akan menjadi titik awal proyeksi yang akan dilakukan. Meski begitu perlu diperhatikan bahwa laporan keuangan ini tidak bisa ditelan mentah-mentah begitu saja, perlu ada analisa lebih mendalam untuk mendapatkan gambaran yang lengkap dari laporan keuangan ini. Pada praktiknya seringkali terdapat anggapan bahwa laporan keuangan yang sudah diaudit dan resmi dikeluarkan oleh perusahaan sudah cukup untuk digunakan untuk melakukan valuasi. Ini tidak sepenuhnya tepat, YA benar bahwa laporan keuangan ini dapat digunakan, tetapi merupakan hal yang keliru jika kita hanya menyalin angka-angka yang terdapat dalam laporan keuangan ini ke dalam kertas kerja kita. Perlu diketahui bahwa suatu laporan keuangan walaupun sudah disusun berdasarkan ketentuan akutansi yang berlaku (PSAK/IFRS) terkadang memberikan gambaran yang berbeda dengan realita yang ada. Untuk itu sebelum melakukan valuasi ada baiknya untuk terlebih dahulu menghabiskan waktu memahami data pada laporan keuangan. Mengetahui darimana angka-angka ini berasal dan juga melakukan penyesuaian agar nantinya laporan keuangan ini bisa digunakan untuk keperluan valuasi. Proses penyesuaian ini dalam valuasi dikenal juga dengan sebutan normalisasi. Sayangnya terkadang pengerjaan normalisasi ini tidak menjadi fokus dalam pengerjaan valuasi. Analis lebih suka menghabiskan waktunya untuk menganalisa hal-hal yang berkaitan dengan angka dimasa depan, misalnya berapa besarnya asumsi pertumbuhan penjualan yang akan dipakai, tingkat diskonto, inflasi dan sebagainya. Analis lebih fokus kepada hal yang belum terjadi, ini tidak salah tetapi ada baiknya untuk juga fokus kepada transaksi yang sudah terjadi di masa lalu dimana hal ini tercermin dalam laporan keuangan. Tentunya angka dalam laporan keuangan ini lebih mudah untuk dipertanggungjawabkan dibandingkan angka-angka proyeksi masa depan yang belum diketahui kebenarannya.
  • 3. www.futurumcorfinan.com Page 3 Apa tujuan dilakukan normalisasi? Terdapat beberapa tujuan dilakukannya normalisasi, tetapi jika ingin disederhanakan dapat kita kutip pernyataan dari National Association of Certified Valuators and Analysts (NACVA) yang menyebutkan tujuan normalisasi adalah: “To adjust the financial statements or income tax returns of a business to more closely reflect its true economic financial position and results of operations on a historical and current basis.” Jadi intinya adalah agar laporan keuangan yang didapatkan benar-benar mencerminkan posisi riil dari keuangan perusahaan (dilihat dari neraca) dan hasil riil dari kegiatan operasional yang telah dilakukan (dilihat dari laporan laba rugi). Yang ingin diketahui adalah kinerja perusahaan yang “normal” atau “rill” bukan kinerja yang terjadi pada kondisi tidak normal (anomali/luar biasa). Jika kinerja perusahaan pada kondisi “normal” sudah diketahui barulah laporan keuangan ini dapat digunakan sebagai alat pengambil keputusan. Dengan melakukan proses normalisasi analis juga akan lebih memberikan perhatian terhadap data yang disajikan laporan keuangan dan mengidentifikasi darimana saja angka-angka dalam laporan keuangan berasal. Hal ini akan membantu analis untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan bisnis serta melihat tren bisnis dari waktu ke waktu. Dua hal ini nantinya akan bermanfaat ketika analis ingin menentukan berapa tingkat asumsi yang ingin dipakai dalam proyeksi. Tujuan normalisasi yang tidak kalah pentingnya adalah untuk menyelaraskan laporan keuangan yang dimiliki mengikuti ketentuan yang dipakai oleh perusahaan pesaing dalam industri sejenis. Misalnya dengan menyamakan metode akuntansi untuk pencatatan persediaan (LIFO atau FIFO) dan juga penyusutan. Dengan melakukan hal ini analis dapat melakukan perbandingan yang lebih “apple to aple” terhadap perusahaan pesaing. Seberapa pentingkah melakukan normalisasi?
  • 4. www.futurumcorfinan.com Page 4 Apakah data dari laporan keuangan tidak bisa langsung digunakan? Seberapa besar dampak yang ditimbulkan jika tidak melakukan normalisasi? Seperti disebutkan diawal, data dari laporan keuangan ini akan menjadi titik awal proyeksi yang dilakukan. Apabila titik awal yang dipakai sudah tidak tepat maka hasil ke depannya juga akan menjadi kurang tepat. Contoh di bawah dapat memberikan sedikit gambaran dari hal ini. Gambar diatas menunjukkan proyeksi penjualan untuk tiap tahunnya dengan asumsi pertumbuhan per tahun sebesar 10%. Terlihat bahwa kesalahan menentukan nilai penjualan di tahun ke-0 akan memberikan kesalahan yang terus menggulung ke tahun-tahun berikutnya. Angka penjualan antara sebelum dinormalisasi dan setelah dinormalisasi akan berbeda setiap tahunnya. Hal ini juga berlaku untuk komponen biaya, jika nilai biaya yang dijadikan patokan awal sudah salah maka ke depanya hasilnya juga akan salah. Pada akhirnya ini akan mempengaruhi perhitungan dalam valuasi. Contohnya bisa dilihat dibawah, untuk contoh dibawah penentuan nilai suatu perusahaan dilakukan melalui pendekatan mengalikan arus kas dengan efek multiple. Arus kas didapatkan setelah dilakukan proyeksi terhadap semua komponen di laporan keuangan. Disini terlihat perbandingan jika sebelumnya telah dilakukan normalisasi dan tidak dilakukan normalisasi. Terdapat perbedaan arus kas sebesar $ 500.000 dan jika dikalikan dengan efek multiple (x5) maka perbedaan nilai perusahaan sebesar $ 2.500.000. Tentu anda tidak ingin kecolongan menilai suatu perusahaan lebih tinggi $ 2.500.000 dari nilai wajarnya. Untuk itu berikanlah fokus yang lebih pada pengerjaan normalisasi ini. Sales Growth Assumption per Year 10% Before Normalize Year 0 1 2 3 4 5 Sales ($) 8,000 8,800 9,680 10,648 11,713 12,884 After Normalize Year 0 1 2 3 4 5 Sales ($) 6,500 7,150 7,865 8,652 9,517 10,468 Effect of wrong starting point will be accumulated thru the forecasting period
  • 5. www.futurumcorfinan.com Page 5 Dengan melakukan normalisasi akan memastikan bahwa data keuangan yang diterima sudah siap digunakan untuk analisa. Hal ini juga sesuai dengan paradigma GIGO “Garbage In Garbage Out”, jika data yang digunakan salah maka hasilnya pasti akan salah. Jika data yang digunakan benar maka hasil analisa akan benar (dengan catatan model proyeksi yang dilakukan juga benar). Bagaimana cara melakukan normalisasi? Sesuai dengan arti katanya, normalisasi adalah untuk membuat normal. Jadi hal yang perlu dikerjakan adalah mengembalikan angka yang ada dalam laporan keuangan menjadi nilai yang normal sesuai kegiatan operasional perusahaan dan sesuai dengan ketentuan di market. Untuk penyesuaian neraca tampilkanlah angka yang sesuai nilai pasar terkini, baik dari sisi aset maupun liabilitasnya. Sedangkan untuk laporan laba rugi tunjukkanlah angka yang normal sejalan dengan kegiatan operasional yang telah dijalankan. Ada banyak contoh penyesuaian
  • 6. www.futurumcorfinan.com Page 6 yang bisa dilakukan dalam normalisasi tetapi pada dasarnya penyesuaian ini terkait dengan empat hal, yaitu:  Kebijakan akuntansi (Accounting policy).  Kejadian luar biasa & tidak berulang (Extraordinary & Non-recurring item).  Kompensasi yang terkait dengan pemilik perusahaan, pemegang saham, manajeman dan pihak terkait lainnya (Owners, shareholers, family members or management compensation).  Aset/Liabilitas non-operasional (Non-operating assets/liabilities) dan Pendapatan/biaya non-operasional (Non-operating income/expense). Kebijakan akuntansi (Accounting policy) Hal ini dilakukan dengan cara menyesuaikan laporan keuangan berdasarkan kebijakan akuntansi yang ingin dipakai untuk tujuan valuasi dan dengan tujuan mempermudah perbandingan dengan industri/kompetitor perusahaan. Contoh penyesuaian yang bisa dilakukan:  Memeriksa apakah pencatatan dilakukan dengan metode cash basis atau accrual basis.  Melakukan penyesuaian pengakuan pendapatan, pengakuan pendapatan harus konsisten. Contohnya untuk keperluan pajak terdapat beberapa perusahaan yang menunda pengakuan pendapatan ke tahun berikutnya. Hal ini juga berlaku untuk biaya, apakah ada biaya yang dibebankan terlalu cepat?  Memeriksa bagaimana untuk pengakuan pendapatan pada kontrak jangka panjang? Apakah dilakukan amortisasi terhadap pendapatan?  Melakukan penyesuaian metode perhitungan persediaan antara FIFO atau LIFO agar sesuai dengan yang umumnya berlaku di industri.  Penyesuaian metode penyusutan agar sesuai dengan yang umumnya berlaku di industri.  Melakukan penyesuaian terhadap kebijakan terkait terkait kapitalisasi versus pembebanan. Perlu diperiksa apakah kebijakan yang dipakai konsisten atau tidak. Kebijakan ini biasanya terkait dengan aset tetap, persediaan, dan biaya riset.  Mengidentifikasi apakah ada aset dan liabitias yang belum dicatat (off-balance sheet items)? Apakah ada asset yang perlu diappraisal ulang? Aset tak berwujud (Intangible) perlu disesuaikan dengan harga market? Apakah ada piutang yang perlu diwrite-off?
  • 7. www.futurumcorfinan.com Page 7  Memeriksa pencatatan terhadap capital lease dan operating lease, perlu diperhatikan kembali apakah penggolongan yang dilakukan sudah tepat.  Memeriksa pencatatan untuk pajak (actual vs deffered tax). Kejadian luar biasa (Extraordinary & Non-recurring item) Kejadian luar biasa lebih ditekankan kepada kejadian yang sifatnya berbeda jika dibandingkan dengan kegiatan operasional utama perusahaan, sedangkan tidak berulang berkaitan dengan kejadian yang hanya sesekali terjadi dan diperkirakan tidak akan terulang kembali di masa mendatang. Dikarenakan karateristik yang tidak normal maka kejadian seperti ini dikeluarkan dari perhitungan. Contoh – contohnya kejadian luar biasa & tidak berulang antara lain:  Penjualan yang menurun karena dampak dari mogok kerja buruh atau kekurangan bahan baku.  Keuntungan/kerugian yang disebabkan penjualan aset tetap.  Suatu ketika sebuah perusahaan security mendapatkan satu kali project untuk mengamankan event konser musik internasional.  Pendapatan yang didapatkan dari kompensasi atas tuntutan hukum yang sifatnya sekali  Biaya terkait kerusakan pabrik yang disebabkan oleh bencana alam. Kompensasi yang terkait dengan pemilik perusahaan, pemegang saham, manajeman dan pihak terkait lainnya (Owners, shareholers, family members or management compensation) Ada kalanya pemilik perusahaan bisa menentukan aliran kas untuk beberapa transaksi yang kecil. Untuk kepentingan valuasi transaksi-transaksi seperti ini perlu disesuaikan karena beberapa alasan: (i) hal ini tidak berkaitan langsung dengan kegiatan operasional perusahaan, (ii) suatu saat kebijakan ini bisa dirubah oleh pemilik perusahaan/manajemen, dan (iii) bisa jadi kebijakan ini akan dirubah oleh pemilik perusahaan yang baru. Contoh penyesuaian yang dapat dilakukan:  Semua pembayaran yang terkait dengan keperluan pribadi pemilik perusahaan/pemegang saham perlu dikeluarkan dari perhitungan. Misalnya: Pendapatan perusahaan yang dikompensasikan untuk kepentingan pemilik perusahaan/pemegang saham, gaji untuk pemilik perusahaan /keluarga, asuransi
  • 8. www.futurumcorfinan.com Page 8 pribadi, biaya konsultasi keuangan/pajak/hukum/ untuk keperluan pribadi, kendaraan pribadi, dan sebagainya.  Melakukan penyesuaian terhadap biaya sewa aset pemilik perusahaan yang dipakai oleh perusahaan. Contoh: Perusahaan biasanya akan mendapatkan potongan biaya sewa ketika menyewa gedung milik owner. Untuk keperluan valuasi harga sewa gedung perlu disesuaikan mengikuti harga market.  Melakukan penyesuaian untuk transaksi jual-beli dengan pihak afiliasi. Aset/Liabilitas non-operasional (Non-operating assets/liabilities) dan Pendapatan/biaya non- operasional (Non-operating income/expense) Aset/Liabilitas non-operasional merupakan aset yang tidak bersifat essential untuk keberlangsungan operasional bisnis, tapi masih dapat menghasilkan pendapatan atau menghasilkan pengembalian investasi. Aset non-operasional dimiliki oleh perusahaan karena beberapa alasan diantaranya: (i) merupakan aset yang terkait dengan pemilik perusahaan, (ii) aset yang mungkin dijual di masa depan dan (iii) Diversifikasi risiko operasional (misalnya dengan memiliki beberapa real estate atau paten). Beberapa contoh aset/liabilitas non- operasional  Tanah atau bangunan yang tidak memiliki manfaat bisnis atau milik pribadi pemegang saham.  Pinjaman untuk pemegang saham/manajemen. Pendapatan/biaya non operasional merupakan pendapatan/biaya yang berasal dari kegiatan yang tidak berhubungan dengan kegiatan operasional utama perusahaan. Contoh:  Pendapatan dari dividen.  Keuntungan (atau kerugian) dari investasi di pasar saham.  Keuntungan (atau kerugian) yang timbul akibat selisih kurs. Dalam valuasi baik aset/liabilitas non-operasional dan pendapatan/biaya non-operasional dinilai secara terpisah dari aset/liabilitas operasional dan pendapatan/biaya operasional. Untuk itu ketika melakukan normalisasi semua hal di atas dikeluarkan dari perhitungan.
  • 9. www.futurumcorfinan.com Page 9 Setelah semua kategori diatas sudah dinormalisasi barulah data dari laporan keuangan bisa dipakai untuk proyeksi. Artikel ini akan dilanjutkan ke bagian kedua dimana akan ditunjukkan contoh normalisasi untuk neraca dan laporan laba rugi. ~~~~~~ ####### ~~~~~~
  • 10. www.futurumcorfinan.com Page 10 Daftar Bacaan : Gabehart Valuation Services. Normalization Process Summary/Extended Analysis. 2003. Halaman 1-16. GBQ Consulting. Normalization Adjustments and Their Effec on Business Valuation. 2011. Halaman 1-4. National Association of Certified Valuators and Analysts (NACVA). Chapter Three: Generating Economic/Normalized Financial Statements. 2012. Halaman 1-22.
  • 11. www.futurumcorfinan.com Page 11 Disclaimer This material was produced by and the opinions expressed are those of FUTURUM as of the date of writing and are subject to change. The information and analysis contained in this publication have been compiled or arrived at from sources believed to be reliable but FUTURUM does not make any representation as to their accuracy or completeness and does not accept liability for any loss arising from the use hereof. This material has been prepared for general informational purposes only and is not intended to be relied upon as accounting, tax, or other professional advice. Please refer to your advisors for specific advice. This document may not be reproduced either in whole, or in part, without the written permission of the authors and FUTURUM. For any questions or comments, please post it at www.futurumcorfinan.com © FUTURUM. All Rights Reserved