SlideShare a Scribd company logo
1 of 51
PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIS
(PPOK)
PROGRAM STUDI PULMONOLOGI DAN ILMU KEDOKTERAN RESPIRASI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
2020
1
Saat ini PPOK adalah penyebab kematian ke-4 di dunia1, dengan
perkiraan prevalensi global adalah 11.7%
Diperkirakan kematian terkait PPOK akan meningkat sebanyak
4.5 juta pada tahun 2030
WHO (2010) : PPOK penyebab kecacatan ke-12 →(Tahun
2020 -> 5)
PPOK berdampak pada aspek sosial dan ekonomi
DI EROPA 36,8 MILIAR EURO/TH UNTUK MENGOBATI
PPOK
2
3
Chronic Respiratory Disease is a Leading Cause of
Chronic Disease Deaths Worldwide
Adapted from: World Health Organization. Preventing chronic diseases: a vital investment. (2005) Available at:
http://www.who.int/chp/chronic_disease_report/contents/en/index.html (accessed June 2009).
The World Health Organization (WHO) projected that, in 2005, chronic respiratory disease would be the third-
leading cause of deaths from chronic disease worldwide
SYM/030/Okt12-Okt13/RD
4
Tahun 2020
PPOK diperkirakan menjadi penyebab kematian ketiga penyakit kronis di seluruh dunia 1
1990
2020
SYM/030/Okt12-Okt13/RD
MurrayCJL et al. Lancet 1997; 349:1498-1504
Ischaemic heart
disease
Cerebrovaskular
disease
COPD lower respiratory
infection
trachea,
bronchus and
lung infection
Road traffic
accidents
5
PERMASALAHAN PPOK
 Faktor resiko penyebab PPOK masih banyak ditemukan di
masyarakat  meningkatkan kemungkinan jumlah penderita.
 Angka harapan hidup meningkat  peningkatan jumlah pasien
 Jumlah perokok yang banyak  PPOK
20 %– 25 % perokok akan menderita PPOK
6
Penyakit Paru Obstruktif Kronis
“Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) adalah penyakit atau sindrom
yang heterogen, dapat dicegah dan diobati yang ditandai dengan
gejala pernapasan persisten dan keterbatasan aliran udara yang
disebabkan oleh saluran napas dan / atau kelainan alveolar yang
biasanya disebabkan oleh paparan signifikan terhadap partikel atau
gas yang berbahaya.”
Faktor risiko Keterangan
Genetik Defisiensi α-1 antitripsin
Umur & jenis kelamin Pria = wanita, namun wanita lebih rentan terhadap efek dari asap
tembakau dibandingkan laki-laki
Paparan terhadap
partikel
Rokok tembakau sebagai faktor risiko yang paling umum terhadap COPD
Status sosio-ekonomi Terdapat bukti yang kuat perihal korelasi yang terbalik antara
perkembangan COPD dengan status sosio-ekonomi seseorang
Asma Orang dewasa dengan asma memiliki risiko yang 12 kali lebih besar dalam
mendapatkan COPD, setelah penyesuaian faktor merokok
Bronkitis kronis Terdapat hubungan antara hipersekresi mukus dengan penurunan FEV1
Infeksi Riwayat infeksi saluran pernafasan, TB, dan HIV
Faktor Risiko PPOK
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan penyakit PPOK
adalah:
30%
populasi Indonesia
adalah perokok
Riskesdas2018
berdasarkan setiap hari
merokokdan kadang
kadang merokok
Polusi udara di
Indonesia
menempati posisi
ke-11 di Dunia.
World Air Quality
Report, 2018
Berdasarkan estimasi
rata-rata konsentrasi
OM2.5((µg/m³)
PrevalensiPPOK
adalah 3.7%*
(dibandingkan asma
4.5%* dan TB 0.4%**)
Riskesdas2013
* Berdasar gejala; **
berdasar diagnosa
dokter
KondisiIndonesia
9
ETIOLOGY, PATHOGENESIS & PATHOLOGY IN COPD
CHRONIC
INFLAMMATION
DESTRUCTION, REPAIR
& REMODELLING
ABNORMAL FUNCTION
& SYMPTOMS
NOXIOUS
STIMULATION
Alv macrophage Ep cells
CD8+ cell
(Tc1)
Neutrophil
Irreversible
Kelainan pada saluran napas
kecil
 Inflamasi
 Fibrosis , luminal plugs
 Peningkatan hambatan udara
Kerusakan Parenkim
• Kerusakan septa alveolar
• Penurunan elastisiti recoil
Global Strategy for Diagnosis, Management and Prevention of COPD
Mekanisme yang Mendasari Pembatasan
Aliran Udara pada PPOK
Hambatan Aliran Udara
Karakteristik dari radang saluran napas berbeda pada
pasien PPOK dan Asma
Wedzicha JA, Seemungal TA. Lancet 2007; Barnes PJ. Therapy 2009
Welte T, et al. Exp Toxicol Pathol 2006
Larsson K. Clin Respir J 2008
bronchiole
bronchus
WALL THICKENING
INFLAMMATION
MUCUS
GLANDHYPERTROPHY
 SECRETIONS
WALL THICKENING
INFLAMMATION
REPAIR
REMODELLING
LOSS OF ALVEOLAR
ATTACHMENTS
WALL THINNING
INFLAMMATION
ELASTOLYSIS
 ELASTICITY
alveoli
Diagnosis PPOK
GOLD 2019 GOLD 2019
Gejala
• Sesak napas
• Batuk kronis
• Sputum
Spirometri
Dibutuhkan untuk
menentukan
diagnosis
Faktor Risiko
• Faktor individu
• Tembakau
• Pekerjaan
• Polusi di dalam
atau luar ruangan
INDIKATOR KUNCI MEMPERTIMBANGKAN DIAGNOSIS PPOK
Sesak yang Meningkat dari waktu ke waktu
Memburuk dengan aktifitas
persisten
Batuk kronis Mungkin intermiten dan mungkin tidak produktif
Wheezing berulang
Produksi sputum
kronis
Beberapa pola dari produksi sputum kronis mungkin
mengindikasikan PPOK
Infeksi saluran napas bawah berulang
Riwayat faktor risiko Faktor host ( Genetik, abnormalitas kongenital)
Rokok tembakau ( Termasuk sediaan local yang popular)
Asap dari masak rumahan
Debu kerja, vapor, gas atau bahan kimia lain
Riwayat keluarga
PPOK
BBLR, infeksi saluran napas masa anak
Global Strategy for Diagnosis, Management and Prevention of COPD
Penilaian pada PPOK
1. Menilai gejala pasien
2. Menilai derajat keparahan melalui
abnormalitas spirometry
3. Menilai resiko eksaserbasi
4. Menentukan ada atau tidaknya komorbiditas
Penilaian gejala dan keluhan PPOK (1/2)
COPD Assessment Test
(CATTM)
Chronic Respiratory
Questionnaire (CCQ® )
St George’s Respiratory
Questionnaire (SGRQ)
Chronic Respiratory
Questionnaire (CRQ)
Modified Medical
Research Council
(mMRC) questionnaire
= digunakan dalam GOLD untuk
menentukan kelompok PPOK
19
Penilaian gejala dan keluhan PPOK mMRC (2/2)
COPD Assessment Test
(CATTM)
Chronic Respiratory
Questionnaire (CCQ® )
St George’s Respiratory
Questionnaire (SGRQ)
Chronic Respiratory
Questionnaire (CRQ)
Modified Medical
Research Council
(mMRC) questionnaire
= digunakan dalam GOLD untuk
menentukan kelompok PPOK
Skor Deskripsi sesak napas pasien
Centang kotak yang sesuai dengan kondisi pasien (hanya 1 kotak saja)
0 “Saya hanya susah bernapas jika aktivitas berat”
1 “Napas saya menjadi pendek jika naik tangga dengan
bergegas atau berjalan ke tanjakan”
2 “Saya berjalan lebih lambat dibandingkan teman sebaya
karena susah bernapas, atau saya harus berhenti untuk
mengambil napas ketika berjalan di tangga”
3 “Setelah berjalan 100 meter atau beberapa menit di
tangga, saya harus berhenti untuk mengambil napas”
4 “Saya tidak bias keluar rumah karena susah bernapas atau
tidak bisa mengganti baju karena susah bernapas”
18
Spirometry: Penyakit Obstruktif
Setelah pemberian bronkodilator didapatkan nilai FEV1/FVC <0,70
→ menegaskan adanya hambatan aliran udara.
2. Menilai derajat keparahan melalui
abnormalitas spirometri
Gunakan spirometri untuk menilai
derajat obstruksi, menggunakan
empat tingkat (GOLD 1- 4) : 80%,
50% dan 30% nilai prediksi
Global Strategy for Diagnosis, Management and Prevention of COPD
Penilaian PPOK
Global Strategy for Diagnosis, Management and Prevention of COPD
Klasifikasi tingkat keparahan
pembatasan aliran udara pada PPOK*
Pada pasien dengan nilai FEV1/FVC <0.70
Tingkat obstruksi Nilai Spirometri
GOLD 1 Mild / Ringan FEV1 ≥ 80%prediksi
GOLD 2 Moderate /Sedang 50% ≤ FEV1 < 80%prediksi
GOLD 3 Severe /Berat 30% ≤ FEV1 < 50%prediksi
GOLD 4 Very Severe /Sangat berat FEV1< 30% prediksi
*Based on Post-Bronchodilator FEV1
 Berdasarkan riwayat eksaserbasi dan spirometri
 Dua kali eksaserbasi atau lebih dalam satu tahun terakhir atau
FEV1 <50% dari nilai prediksi merupakan indikator risiko tinggi.
 Perburukan keterbatasan aliran udara dikaitkan dengan
peningkatan prevalensi eksaserbasi dan resiko kematian
 Perawatan di rumah sakit karena eksaserbasi PPOK dikaitkan
dengan prognosis yang buruk dengan peningkatan kematian.
3. Menilai risiko eksaserbasi
.
Global Strategy for Diagnosis, Management and Prevention of COPD
Penilaian PPOK
Global Strategy for Diagnosis, Management andPrevention of
COPD
Gabungan Penilaian PPOK
Menggabungkan penilaian
gejala, tingkat hambatan
aliran udara dan frekuensi
eksaserbasi bertujuan untuk
memperbaiki manajemen
PPOK
Penilaian pasien PPOK berdasarkan GOLD 2020
Diagnosis yang telah
dikonfirmasi dengan
spirometri
Uji keterbatasan aliran
udara
Uji gejala / risiko eksaserbasi
Pasca bronkodilator
FEV1/FVC < 0.7
Grade FEV1
(% predicted)
Gold 1 ≥ 80
Gold 2 50-79
Gold 3 30-49
Gold 4 < 30
Eksaserbasi
sedang ke berat
≥2 atau ≥1
hingga di
rawat di
rumah sakit
0 atau 1 tidak
di rawat di
rumah sakit
mMRC 0-1
CAT <10
mMRC ≥2
CAT ≥10
Risiko
Gejala
FEV1 (L) FVC (L) FEV1 / FVC
Normal 4.0 5.0 80%
PPOK 1.8 3.2 56%
Hasil spirometry normal dibandingkan dengan pasien
penderita PPOK
5
4
3
2
1
1 2 3 4 5 6
Liter
PPOK
Normal
FEV1
Detik
FEV1
FVC
FVC
Spirometri: mengidentifikasi abnormalitas berdasarkan
kurva flow-volume
The pattern observed in the
expiratory trace of a patient with
restrictive defect is normal in
shape but there is an absolute
reduction in volume
Peak Expiratory Flow ( PEF ) is
reduced and the decline in
airflow to complete exhalation
follows a distinctive dipping (
or concave ) curve
Obstructive disorder
Expiratory
flow
rate
(L/sec)
Volume (L)
Severe obstructive disorder
Expiratory
flow
rate
(L/sec)
Volume (L)
Restrictive disorder
Expiratory
flow
rate
(L/sec)
Volume (L)
In a severe airflow obstruction,
particularly with emphysema, the
characteristic ‘ steeple pattern ‘ is
seen in the expiratory flow trace
Tingkat Kriteria
GOLD 1: Ringan FEV1  80% predicted
GOLD 2: Sedang 50%  FEV1 < 80% predicted
GOLD 3: Parah 30%  FEV1 < 50% predicted
GOLD 4: Sangat parah FEV1 < 30% predicted
Klasifikasi keparahan aliran udara berdasarkan GOLD
2020
Penilaian pasien PPOK berdasarkan GOLD 2020
Eksaserbasi sedang ke
berat
≥2 atau ≥1 hingga
di rawat di rumah
sakit
0 atau 1 tidak di
rawat di rumah
sakit
mMRC 0-1
CAT <10
mMRC ≥2
CAT ≥10
Risiko
Gejala
Global Strategy for Diagnosis, Management and Prevention of COPD
Menentukan Komorbiditi pada PPOK
Penderita PPOK memiliki peningkatan risiko
Penyakit kardiovaskular
Osteoporosis
Infeksi saluran pernapasan
Kecemasan dan Depresi
Diabetes
Kanker paru-paru
Bronkiektasis
Kondisi komorbiditi ini dapat mempengaruhi mortaliti dan rawat
inap, harus dilihat secara rutin, dan diobati dengan tepat.
© 2016 Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease
Global Strategy for Diagnosis, Management and Prevention of COPD
Pilihan Terapi: Poin Utama
Berhenti merokok berpengaruh besar dalam riwayat PPOK. Tenaga
kesehatan harus mendorong semua pasien yang merokok untuk berhenti.
Terapi farmakologis yang tepat dapat
1.mengurangi gejala PPOK,
2.mengurangi frekuensi dan tingkat keparahan
eksaserbasi, dan
3.meningkatkan status kesehatan dan
4.toleransi latihan.
Tujuan utama terapi pada pasien PPOK
GOLD 2019
dan
• Mencegah progresivitas penyakit
• Mencegah dan mengobati
eksaserbasi
• Mengurangi mortalitas
• Meringankan gejala
• Meningkatkan toleransi olah-raga
• Meningkatkan status kesehatan
Mengurangi risiko
Mengurangi gejala
Tata laksana PPOK GOLD 2020: Terapi farmakologi awal
35
B
Global Strategy for Diagnosis, Management and Prevention of COPD
Pengelolaan PPOK Stabil :Non-farmakologi
Patient
Group
Essential Rekomendasi Tergantung pada
Pedoman Lokal
A
Berhenti merokok
(termasuk pengobatan
farmakologi)
Aktivitas fisik
Vaksinasi flu
Vaksinasi
pneumococcal
B, C, D
Berhenti merokok
(termasuk pengobatan
farmakologi), Rehabilitasi
paru
Aktivitas fisik
Vaksinasi flu
Vaksinasi
pneumococcal
JOURNAL READING SUBDIVISI PARU KERJA 37
PPOKEksaserbasi:
Definisi:
•Kejadian akut
•Perburukan gejala pada pasien
•Bervariasi
•Berdampak pada perubahan terapi
Derajat Eksaserbasi PPOK dibagi menjadi :
Derajat 1 : Terjadi peningkatan gejala batuk, sesak napas serta perubahan
jumlah sputum
Derajat 2 : terdapat dua dari tiga gejala diatas
Derajat 3 : Terdapat satu dari 3
PPOK Berbahaya dan Perlu Terapi Sedini Mungkin
• Terapi sebaiknya segera diberikan karena berdampak pada
eksaserbasi dan kualitas hidup
Eksaserbasi PPOK dapat terjadi
tiba- tiba dan kapan saja
1. Siklus eksaserbasi PPOK biasanya
terjadi karena adanya eksaserbasi
sebelumnya
2. Setiap kejadian eksaserbasi PPOK
akan berdampak pada semakin
memburuknya penyakit
3. Eksaserbasi berkaitan dengan kualitas
hidup
Dampak pada
gejala dan
fungsi paru
Dampak
Negatif Pada
Kualitas Hidup
Akibat Eksaserbasi
Meningkatnya
Biaya
Mempercepat
Penurunan
Fungsi Paru
Meningkatnya
Risiko Kematian
EKSASER
BASI
Penilaian pada eksaserbasi
Penilaian Eksaserbasi PPOK: Riwayat Pengobatan
1. keparahan COPD Berdasarkan tingkat
keterbatasan aliran udara
2. Durasi gejala yang memburuk atau gejala baru
3. Jumlah episode sebelumnya (total / rawat
inap)
4. Komorbid
5. rejimen pengobatan sebelumnya
6. Riwayat penggunaan ventilasi medis
Penilaian Eksaserbasi PPOK: Tanda keparahan
1. Penggunaan otot pernapasan tambahan
2. Gerakan dinding dada yang paradox
3. sianosis sentral awal yang memburuk atau
baru
4. edema perifer
5. ketidakstabilan hemodinamik
6. Memburuknya status mental
Managemen eksaserbasi berat tetapi tidak mengancam jiwa
1. menilai keparahan gejala, gas bloog, foto rontgen dada
2. berikan terapi oksigen tambahan dan dapatkan pengukuran gas darah arteri
serial
3. bronkodilator
- meningkatkan dosis dan / atau frekuensi bronkodilator kerja singkat
- menggabungkan beta2 agonis kerja pendek dan antikolinergik
- gunakan spacer atau nebulisator yang digerakkan udara
4. tambahkan kortikosteroid oral atau intravena
5. pertimbangkan antibiotik (oral atau kadang intravena) ketika tanda-tanda
infeksi bakteri
6. pertimbangkan ventilasi mekanis noninvasive
Managemen eksaserbasi berat tetapi tidak mengancam jiwa
PEMANTAUAN KOMPREHENSIV :
1. Pantau keseimbangan cairan dan nutrisi
2. Pertimbangkan heparin subkutan atau heparin dengan berat
molekul rendah
3. mengidentifikasi dan mengobati kondisi terkait (mis. Gagal
jantung, arrhythmias)
4. Pemantauan kondisi pasien dengan cermat
Komponen pada terapi di RS
1. Terapi Pendukung
- Oksigen terapi
- Ventilator (mekanik dan non mekanik)
2. Terapi Farmakologi
- Bronkodilator
- Kortikosteroid
- Antibiotik
1. dispnea berat yang tidak berespons terhadap terapi darurat awal
2. perubahan status mental (kebingungan, kelesuan, koma)
3. hipoksemia yang terus menerus yang memburuk (PaO2 <5,3 kPa, 40
mmHg) dan / atau asidosis respiratorik berat / (pH <7,25) meskipun
oksigen tambahan dan ventilasi non invasive
4. membutuhkan untuk ventilasi mekanik invasive
5. ketidakstabilan hemodinamik - kebutuhan akan vasopresor
Indikasi masuk ICU
Kriteria pulang
1. Dapat menggunakan LABA / LABACS / LAMA
2. Penggunaan SABA lebih dari 4 jam sekali
3. Pasien dapat berjalan melintasi ruangan (bila sebelumnya hanya rawat jalan)
4. Dapat makan dan tidur tanpa gangguan sesak
5. Sudah stabil secara klinis dalam 12-24 jam
6. Gas darah stabil dalam 12-24 jam
7. Pasien atau penjaganya mengerti cara pemakaian obat
8. Edukasi yang lengkap untuk pulang telah diketahui
9. Pasien dan keluarga mampu merawat dirumah.
Cara mencegah eksaserbasi
www.themegaller
y.com
1. Berhenti merokok
2. Vaksin influenza dan pneumonia
3. Cara penggunaan obat inhalasi yang
tepat
4. Penggunaan LABA dengan atau tanpa
kortikosteroid
JOURNAL READING SUBDIVISI PARU KERJA 50
TERIMA KASIH
51

More Related Content

What's hot

Anemia mikrositik hipokrom
Anemia mikrositik hipokromAnemia mikrositik hipokrom
Anemia mikrositik hipokrom
Gabriella Jermia
 
Buku dosis obat anak
Buku dosis obat anakBuku dosis obat anak
Buku dosis obat anak
dr.Ade Adra
 
Efek samping-obat-anti-tuberkulosis
Efek samping-obat-anti-tuberkulosisEfek samping-obat-anti-tuberkulosis
Efek samping-obat-anti-tuberkulosis
M Putera
 
Anemia Defisiensi Besi
Anemia Defisiensi BesiAnemia Defisiensi Besi
Anemia Defisiensi Besi
Imron Rosyadi
 

What's hot (20)

Anemia mikrositik hipokrom
Anemia mikrositik hipokromAnemia mikrositik hipokrom
Anemia mikrositik hipokrom
 
Buku dosis obat anak
Buku dosis obat anakBuku dosis obat anak
Buku dosis obat anak
 
Cairan infuse
Cairan infuseCairan infuse
Cairan infuse
 
Perdarahan Saluran Cerna
Perdarahan Saluran CernaPerdarahan Saluran Cerna
Perdarahan Saluran Cerna
 
Pemeriksaan fisik abdomen anang
Pemeriksaan fisik abdomen anangPemeriksaan fisik abdomen anang
Pemeriksaan fisik abdomen anang
 
DETEKSI DINI PPOK 30 AGUS 2022.pptx
DETEKSI DINI PPOK 30 AGUS 2022.pptxDETEKSI DINI PPOK 30 AGUS 2022.pptx
DETEKSI DINI PPOK 30 AGUS 2022.pptx
 
Kasus Kecil Interna : CKD, Hipertensi, Diabetes Melitus, CHF
Kasus Kecil Interna : CKD, Hipertensi, Diabetes Melitus, CHFKasus Kecil Interna : CKD, Hipertensi, Diabetes Melitus, CHF
Kasus Kecil Interna : CKD, Hipertensi, Diabetes Melitus, CHF
 
Efek samping-obat-anti-tuberkulosis
Efek samping-obat-anti-tuberkulosisEfek samping-obat-anti-tuberkulosis
Efek samping-obat-anti-tuberkulosis
 
Kartu skor poedji rochjati
Kartu skor poedji rochjatiKartu skor poedji rochjati
Kartu skor poedji rochjati
 
Demam tifoid anak
Demam tifoid anakDemam tifoid anak
Demam tifoid anak
 
Keratitis mata
Keratitis mataKeratitis mata
Keratitis mata
 
SINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIKSINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIK
 
Algoritma Takikardi ACLS
Algoritma Takikardi ACLSAlgoritma Takikardi ACLS
Algoritma Takikardi ACLS
 
Dermato terapi
Dermato terapiDermato terapi
Dermato terapi
 
Anemia Defisiensi Besi
Anemia Defisiensi BesiAnemia Defisiensi Besi
Anemia Defisiensi Besi
 
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologi
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologiUkuran ukuran frekuensi epidemiologi
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologi
 
Ppt glaukoma
Ppt glaukomaPpt glaukoma
Ppt glaukoma
 
Konjungtivitis
KonjungtivitisKonjungtivitis
Konjungtivitis
 
Sindrom metabolik dr anjang
Sindrom metabolik dr anjangSindrom metabolik dr anjang
Sindrom metabolik dr anjang
 
Pembedahan pada mata
Pembedahan pada mataPembedahan pada mata
Pembedahan pada mata
 

Similar to [FIX NEW] PPOK STABIL dan EKSASERBASI.pptx

Webinar PDPI 11 June - Dr Amira - COPD Management in COVID-19-era.pdf
Webinar PDPI 11 June - Dr Amira - COPD Management in COVID-19-era.pdfWebinar PDPI 11 June - Dr Amira - COPD Management in COVID-19-era.pdf
Webinar PDPI 11 June - Dr Amira - COPD Management in COVID-19-era.pdf
MbakRocker
 
ppt_Blok_11_Respiratory_Penyakit_Paru_Ob (1).pptx
ppt_Blok_11_Respiratory_Penyakit_Paru_Ob (1).pptxppt_Blok_11_Respiratory_Penyakit_Paru_Ob (1).pptx
ppt_Blok_11_Respiratory_Penyakit_Paru_Ob (1).pptx
ssusera02307
 
212-Article Text-1185-4-10-20220306.pdf
212-Article Text-1185-4-10-20220306.pdf212-Article Text-1185-4-10-20220306.pdf
212-Article Text-1185-4-10-20220306.pdf
rezaamahoru
 
Presentasi PPOK dr RINA.pptx
Presentasi PPOK dr RINA.pptxPresentasi PPOK dr RINA.pptx
Presentasi PPOK dr RINA.pptx
EkaArtha1
 
Blok xii pbl 3.2 cover + pengantar + latar blkg + skenario + notulen hari i +...
Blok xii pbl 3.2 cover + pengantar + latar blkg + skenario + notulen hari i +...Blok xii pbl 3.2 cover + pengantar + latar blkg + skenario + notulen hari i +...
Blok xii pbl 3.2 cover + pengantar + latar blkg + skenario + notulen hari i +...
Devina Ciayadi
 
penatalaksanaan-tb-paru-pada-pasien-hiv.pptx
penatalaksanaan-tb-paru-pada-pasien-hiv.pptxpenatalaksanaan-tb-paru-pada-pasien-hiv.pptx
penatalaksanaan-tb-paru-pada-pasien-hiv.pptx
wisnukuncoro11
 

Similar to [FIX NEW] PPOK STABIL dan EKSASERBASI.pptx (20)

ppok
ppokppok
ppok
 
Webinar PDPI 11 June - Dr Amira - COPD Management in COVID-19-era.pdf
Webinar PDPI 11 June - Dr Amira - COPD Management in COVID-19-era.pdfWebinar PDPI 11 June - Dr Amira - COPD Management in COVID-19-era.pdf
Webinar PDPI 11 June - Dr Amira - COPD Management in COVID-19-era.pdf
 
Asuhan keperawatan penyakit paru obstruktif kronik
Asuhan keperawatan penyakit paru obstruktif kronikAsuhan keperawatan penyakit paru obstruktif kronik
Asuhan keperawatan penyakit paru obstruktif kronik
 
Copd dr irene
Copd dr ireneCopd dr irene
Copd dr irene
 
ppt_Blok_11_Respiratory_Penyakit_Paru_Ob (1).pptx
ppt_Blok_11_Respiratory_Penyakit_Paru_Ob (1).pptxppt_Blok_11_Respiratory_Penyakit_Paru_Ob (1).pptx
ppt_Blok_11_Respiratory_Penyakit_Paru_Ob (1).pptx
 
PPT-PPOK.pptx
PPT-PPOK.pptxPPT-PPOK.pptx
PPT-PPOK.pptx
 
penyakit paru obstruksi kronis
penyakit paru obstruksi kronispenyakit paru obstruksi kronis
penyakit paru obstruksi kronis
 
PPOK
PPOKPPOK
PPOK
 
COPD sibolga.pptx
COPD sibolga.pptxCOPD sibolga.pptx
COPD sibolga.pptx
 
Ppok
PpokPpok
Ppok
 
PPOK
PPOKPPOK
PPOK
 
Copd
CopdCopd
Copd
 
Tutik_Kusmiati.pptx
Tutik_Kusmiati.pptxTutik_Kusmiati.pptx
Tutik_Kusmiati.pptx
 
212-Article Text-1185-4-10-20220306.pdf
212-Article Text-1185-4-10-20220306.pdf212-Article Text-1185-4-10-20220306.pdf
212-Article Text-1185-4-10-20220306.pdf
 
Materi 5 Askep PPOK.pptx
Materi 5 Askep PPOK.pptxMateri 5 Askep PPOK.pptx
Materi 5 Askep PPOK.pptx
 
Presentasi PPOK dr RINA.pptx
Presentasi PPOK dr RINA.pptxPresentasi PPOK dr RINA.pptx
Presentasi PPOK dr RINA.pptx
 
Blok xii pbl 3.2 cover + pengantar + latar blkg + skenario + notulen hari i +...
Blok xii pbl 3.2 cover + pengantar + latar blkg + skenario + notulen hari i +...Blok xii pbl 3.2 cover + pengantar + latar blkg + skenario + notulen hari i +...
Blok xii pbl 3.2 cover + pengantar + latar blkg + skenario + notulen hari i +...
 
1620 3030-1-sm
1620 3030-1-sm1620 3030-1-sm
1620 3030-1-sm
 
Intensif Covid.pptx
Intensif Covid.pptxIntensif Covid.pptx
Intensif Covid.pptx
 
penatalaksanaan-tb-paru-pada-pasien-hiv.pptx
penatalaksanaan-tb-paru-pada-pasien-hiv.pptxpenatalaksanaan-tb-paru-pada-pasien-hiv.pptx
penatalaksanaan-tb-paru-pada-pasien-hiv.pptx
 

Recently uploaded

Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerjaContoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
IniiiHeru
 
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshKISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
DosenBernard
 
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
TaufikTito
 
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).pptSIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
EndangNingsih7
 
Diac & Triac untuk memenuhi tugas komponen
Diac & Triac untuk memenuhi tugas komponenDiac & Triac untuk memenuhi tugas komponen
Diac & Triac untuk memenuhi tugas komponen
BangMahar
 
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotecAbortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.pptKeracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
DIGGIVIO2
 
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 

Recently uploaded (20)

514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
 
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerjaContoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
 
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.pptDATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
 
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjanacontoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
 
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MAMateri Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
 
Hasil wawancara usaha lumpia basah tugas PKWU
Hasil wawancara usaha lumpia basah tugas PKWUHasil wawancara usaha lumpia basah tugas PKWU
Hasil wawancara usaha lumpia basah tugas PKWU
 
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshKISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
 
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
 
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdfAlur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
 
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa IndonesiaSalinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
 
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIFPPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
 
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).pptSIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
 
Diac & Triac untuk memenuhi tugas komponen
Diac & Triac untuk memenuhi tugas komponenDiac & Triac untuk memenuhi tugas komponen
Diac & Triac untuk memenuhi tugas komponen
 
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotecAbortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
 
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppTPERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
 
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.pptKeracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
 
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
 
PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC
PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCCPERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC
PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC
 
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda 2024.pptx
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda  2024.pptxBimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda  2024.pptx
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda 2024.pptx
 
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
 

[FIX NEW] PPOK STABIL dan EKSASERBASI.pptx

  • 1. PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIS (PPOK) PROGRAM STUDI PULMONOLOGI DAN ILMU KEDOKTERAN RESPIRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS 2020 1
  • 2. Saat ini PPOK adalah penyebab kematian ke-4 di dunia1, dengan perkiraan prevalensi global adalah 11.7% Diperkirakan kematian terkait PPOK akan meningkat sebanyak 4.5 juta pada tahun 2030 WHO (2010) : PPOK penyebab kecacatan ke-12 →(Tahun 2020 -> 5) PPOK berdampak pada aspek sosial dan ekonomi DI EROPA 36,8 MILIAR EURO/TH UNTUK MENGOBATI PPOK 2
  • 3. 3 Chronic Respiratory Disease is a Leading Cause of Chronic Disease Deaths Worldwide Adapted from: World Health Organization. Preventing chronic diseases: a vital investment. (2005) Available at: http://www.who.int/chp/chronic_disease_report/contents/en/index.html (accessed June 2009). The World Health Organization (WHO) projected that, in 2005, chronic respiratory disease would be the third- leading cause of deaths from chronic disease worldwide SYM/030/Okt12-Okt13/RD
  • 4. 4 Tahun 2020 PPOK diperkirakan menjadi penyebab kematian ketiga penyakit kronis di seluruh dunia 1 1990 2020 SYM/030/Okt12-Okt13/RD MurrayCJL et al. Lancet 1997; 349:1498-1504 Ischaemic heart disease Cerebrovaskular disease COPD lower respiratory infection trachea, bronchus and lung infection Road traffic accidents
  • 5. 5 PERMASALAHAN PPOK  Faktor resiko penyebab PPOK masih banyak ditemukan di masyarakat  meningkatkan kemungkinan jumlah penderita.  Angka harapan hidup meningkat  peningkatan jumlah pasien  Jumlah perokok yang banyak  PPOK 20 %– 25 % perokok akan menderita PPOK
  • 6. 6 Penyakit Paru Obstruktif Kronis “Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) adalah penyakit atau sindrom yang heterogen, dapat dicegah dan diobati yang ditandai dengan gejala pernapasan persisten dan keterbatasan aliran udara yang disebabkan oleh saluran napas dan / atau kelainan alveolar yang biasanya disebabkan oleh paparan signifikan terhadap partikel atau gas yang berbahaya.”
  • 7. Faktor risiko Keterangan Genetik Defisiensi α-1 antitripsin Umur & jenis kelamin Pria = wanita, namun wanita lebih rentan terhadap efek dari asap tembakau dibandingkan laki-laki Paparan terhadap partikel Rokok tembakau sebagai faktor risiko yang paling umum terhadap COPD Status sosio-ekonomi Terdapat bukti yang kuat perihal korelasi yang terbalik antara perkembangan COPD dengan status sosio-ekonomi seseorang Asma Orang dewasa dengan asma memiliki risiko yang 12 kali lebih besar dalam mendapatkan COPD, setelah penyesuaian faktor merokok Bronkitis kronis Terdapat hubungan antara hipersekresi mukus dengan penurunan FEV1 Infeksi Riwayat infeksi saluran pernafasan, TB, dan HIV Faktor Risiko PPOK Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan penyakit PPOK adalah:
  • 8. 30% populasi Indonesia adalah perokok Riskesdas2018 berdasarkan setiap hari merokokdan kadang kadang merokok Polusi udara di Indonesia menempati posisi ke-11 di Dunia. World Air Quality Report, 2018 Berdasarkan estimasi rata-rata konsentrasi OM2.5((µg/m³) PrevalensiPPOK adalah 3.7%* (dibandingkan asma 4.5%* dan TB 0.4%**) Riskesdas2013 * Berdasar gejala; ** berdasar diagnosa dokter KondisiIndonesia
  • 9. 9
  • 10. ETIOLOGY, PATHOGENESIS & PATHOLOGY IN COPD CHRONIC INFLAMMATION DESTRUCTION, REPAIR & REMODELLING ABNORMAL FUNCTION & SYMPTOMS NOXIOUS STIMULATION
  • 11. Alv macrophage Ep cells CD8+ cell (Tc1) Neutrophil Irreversible
  • 12. Kelainan pada saluran napas kecil  Inflamasi  Fibrosis , luminal plugs  Peningkatan hambatan udara Kerusakan Parenkim • Kerusakan septa alveolar • Penurunan elastisiti recoil Global Strategy for Diagnosis, Management and Prevention of COPD Mekanisme yang Mendasari Pembatasan Aliran Udara pada PPOK Hambatan Aliran Udara
  • 13. Karakteristik dari radang saluran napas berbeda pada pasien PPOK dan Asma Wedzicha JA, Seemungal TA. Lancet 2007; Barnes PJ. Therapy 2009 Welte T, et al. Exp Toxicol Pathol 2006 Larsson K. Clin Respir J 2008
  • 14. bronchiole bronchus WALL THICKENING INFLAMMATION MUCUS GLANDHYPERTROPHY  SECRETIONS WALL THICKENING INFLAMMATION REPAIR REMODELLING LOSS OF ALVEOLAR ATTACHMENTS WALL THINNING INFLAMMATION ELASTOLYSIS  ELASTICITY alveoli
  • 15. Diagnosis PPOK GOLD 2019 GOLD 2019 Gejala • Sesak napas • Batuk kronis • Sputum Spirometri Dibutuhkan untuk menentukan diagnosis Faktor Risiko • Faktor individu • Tembakau • Pekerjaan • Polusi di dalam atau luar ruangan
  • 16. INDIKATOR KUNCI MEMPERTIMBANGKAN DIAGNOSIS PPOK Sesak yang Meningkat dari waktu ke waktu Memburuk dengan aktifitas persisten Batuk kronis Mungkin intermiten dan mungkin tidak produktif Wheezing berulang Produksi sputum kronis Beberapa pola dari produksi sputum kronis mungkin mengindikasikan PPOK Infeksi saluran napas bawah berulang Riwayat faktor risiko Faktor host ( Genetik, abnormalitas kongenital) Rokok tembakau ( Termasuk sediaan local yang popular) Asap dari masak rumahan Debu kerja, vapor, gas atau bahan kimia lain Riwayat keluarga PPOK BBLR, infeksi saluran napas masa anak
  • 17. Global Strategy for Diagnosis, Management and Prevention of COPD Penilaian pada PPOK 1. Menilai gejala pasien 2. Menilai derajat keparahan melalui abnormalitas spirometry 3. Menilai resiko eksaserbasi 4. Menentukan ada atau tidaknya komorbiditas
  • 18. Penilaian gejala dan keluhan PPOK (1/2) COPD Assessment Test (CATTM) Chronic Respiratory Questionnaire (CCQ® ) St George’s Respiratory Questionnaire (SGRQ) Chronic Respiratory Questionnaire (CRQ) Modified Medical Research Council (mMRC) questionnaire = digunakan dalam GOLD untuk menentukan kelompok PPOK
  • 19. 19
  • 20. Penilaian gejala dan keluhan PPOK mMRC (2/2) COPD Assessment Test (CATTM) Chronic Respiratory Questionnaire (CCQ® ) St George’s Respiratory Questionnaire (SGRQ) Chronic Respiratory Questionnaire (CRQ) Modified Medical Research Council (mMRC) questionnaire = digunakan dalam GOLD untuk menentukan kelompok PPOK Skor Deskripsi sesak napas pasien Centang kotak yang sesuai dengan kondisi pasien (hanya 1 kotak saja) 0 “Saya hanya susah bernapas jika aktivitas berat” 1 “Napas saya menjadi pendek jika naik tangga dengan bergegas atau berjalan ke tanjakan” 2 “Saya berjalan lebih lambat dibandingkan teman sebaya karena susah bernapas, atau saya harus berhenti untuk mengambil napas ketika berjalan di tangga” 3 “Setelah berjalan 100 meter atau beberapa menit di tangga, saya harus berhenti untuk mengambil napas” 4 “Saya tidak bias keluar rumah karena susah bernapas atau tidak bisa mengganti baju karena susah bernapas”
  • 21. 18
  • 22. Spirometry: Penyakit Obstruktif Setelah pemberian bronkodilator didapatkan nilai FEV1/FVC <0,70 → menegaskan adanya hambatan aliran udara.
  • 23. 2. Menilai derajat keparahan melalui abnormalitas spirometri Gunakan spirometri untuk menilai derajat obstruksi, menggunakan empat tingkat (GOLD 1- 4) : 80%, 50% dan 30% nilai prediksi Global Strategy for Diagnosis, Management and Prevention of COPD Penilaian PPOK
  • 24. Global Strategy for Diagnosis, Management and Prevention of COPD Klasifikasi tingkat keparahan pembatasan aliran udara pada PPOK* Pada pasien dengan nilai FEV1/FVC <0.70 Tingkat obstruksi Nilai Spirometri GOLD 1 Mild / Ringan FEV1 ≥ 80%prediksi GOLD 2 Moderate /Sedang 50% ≤ FEV1 < 80%prediksi GOLD 3 Severe /Berat 30% ≤ FEV1 < 50%prediksi GOLD 4 Very Severe /Sangat berat FEV1< 30% prediksi *Based on Post-Bronchodilator FEV1
  • 25.  Berdasarkan riwayat eksaserbasi dan spirometri  Dua kali eksaserbasi atau lebih dalam satu tahun terakhir atau FEV1 <50% dari nilai prediksi merupakan indikator risiko tinggi.  Perburukan keterbatasan aliran udara dikaitkan dengan peningkatan prevalensi eksaserbasi dan resiko kematian  Perawatan di rumah sakit karena eksaserbasi PPOK dikaitkan dengan prognosis yang buruk dengan peningkatan kematian. 3. Menilai risiko eksaserbasi . Global Strategy for Diagnosis, Management and Prevention of COPD Penilaian PPOK
  • 26. Global Strategy for Diagnosis, Management andPrevention of COPD Gabungan Penilaian PPOK Menggabungkan penilaian gejala, tingkat hambatan aliran udara dan frekuensi eksaserbasi bertujuan untuk memperbaiki manajemen PPOK
  • 27. Penilaian pasien PPOK berdasarkan GOLD 2020 Diagnosis yang telah dikonfirmasi dengan spirometri Uji keterbatasan aliran udara Uji gejala / risiko eksaserbasi Pasca bronkodilator FEV1/FVC < 0.7 Grade FEV1 (% predicted) Gold 1 ≥ 80 Gold 2 50-79 Gold 3 30-49 Gold 4 < 30 Eksaserbasi sedang ke berat ≥2 atau ≥1 hingga di rawat di rumah sakit 0 atau 1 tidak di rawat di rumah sakit mMRC 0-1 CAT <10 mMRC ≥2 CAT ≥10 Risiko Gejala
  • 28. FEV1 (L) FVC (L) FEV1 / FVC Normal 4.0 5.0 80% PPOK 1.8 3.2 56% Hasil spirometry normal dibandingkan dengan pasien penderita PPOK 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 Liter PPOK Normal FEV1 Detik FEV1 FVC FVC
  • 29. Spirometri: mengidentifikasi abnormalitas berdasarkan kurva flow-volume The pattern observed in the expiratory trace of a patient with restrictive defect is normal in shape but there is an absolute reduction in volume Peak Expiratory Flow ( PEF ) is reduced and the decline in airflow to complete exhalation follows a distinctive dipping ( or concave ) curve Obstructive disorder Expiratory flow rate (L/sec) Volume (L) Severe obstructive disorder Expiratory flow rate (L/sec) Volume (L) Restrictive disorder Expiratory flow rate (L/sec) Volume (L) In a severe airflow obstruction, particularly with emphysema, the characteristic ‘ steeple pattern ‘ is seen in the expiratory flow trace
  • 30. Tingkat Kriteria GOLD 1: Ringan FEV1  80% predicted GOLD 2: Sedang 50%  FEV1 < 80% predicted GOLD 3: Parah 30%  FEV1 < 50% predicted GOLD 4: Sangat parah FEV1 < 30% predicted Klasifikasi keparahan aliran udara berdasarkan GOLD 2020
  • 31. Penilaian pasien PPOK berdasarkan GOLD 2020 Eksaserbasi sedang ke berat ≥2 atau ≥1 hingga di rawat di rumah sakit 0 atau 1 tidak di rawat di rumah sakit mMRC 0-1 CAT <10 mMRC ≥2 CAT ≥10 Risiko Gejala
  • 32. Global Strategy for Diagnosis, Management and Prevention of COPD Menentukan Komorbiditi pada PPOK Penderita PPOK memiliki peningkatan risiko Penyakit kardiovaskular Osteoporosis Infeksi saluran pernapasan Kecemasan dan Depresi Diabetes Kanker paru-paru Bronkiektasis Kondisi komorbiditi ini dapat mempengaruhi mortaliti dan rawat inap, harus dilihat secara rutin, dan diobati dengan tepat. © 2016 Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease
  • 33. Global Strategy for Diagnosis, Management and Prevention of COPD Pilihan Terapi: Poin Utama Berhenti merokok berpengaruh besar dalam riwayat PPOK. Tenaga kesehatan harus mendorong semua pasien yang merokok untuk berhenti. Terapi farmakologis yang tepat dapat 1.mengurangi gejala PPOK, 2.mengurangi frekuensi dan tingkat keparahan eksaserbasi, dan 3.meningkatkan status kesehatan dan 4.toleransi latihan.
  • 34. Tujuan utama terapi pada pasien PPOK GOLD 2019 dan • Mencegah progresivitas penyakit • Mencegah dan mengobati eksaserbasi • Mengurangi mortalitas • Meringankan gejala • Meningkatkan toleransi olah-raga • Meningkatkan status kesehatan Mengurangi risiko Mengurangi gejala
  • 35. Tata laksana PPOK GOLD 2020: Terapi farmakologi awal 35 B
  • 36. Global Strategy for Diagnosis, Management and Prevention of COPD Pengelolaan PPOK Stabil :Non-farmakologi Patient Group Essential Rekomendasi Tergantung pada Pedoman Lokal A Berhenti merokok (termasuk pengobatan farmakologi) Aktivitas fisik Vaksinasi flu Vaksinasi pneumococcal B, C, D Berhenti merokok (termasuk pengobatan farmakologi), Rehabilitasi paru Aktivitas fisik Vaksinasi flu Vaksinasi pneumococcal
  • 37. JOURNAL READING SUBDIVISI PARU KERJA 37
  • 38.
  • 39. PPOKEksaserbasi: Definisi: •Kejadian akut •Perburukan gejala pada pasien •Bervariasi •Berdampak pada perubahan terapi
  • 40. Derajat Eksaserbasi PPOK dibagi menjadi : Derajat 1 : Terjadi peningkatan gejala batuk, sesak napas serta perubahan jumlah sputum Derajat 2 : terdapat dua dari tiga gejala diatas Derajat 3 : Terdapat satu dari 3
  • 41. PPOK Berbahaya dan Perlu Terapi Sedini Mungkin • Terapi sebaiknya segera diberikan karena berdampak pada eksaserbasi dan kualitas hidup Eksaserbasi PPOK dapat terjadi tiba- tiba dan kapan saja 1. Siklus eksaserbasi PPOK biasanya terjadi karena adanya eksaserbasi sebelumnya 2. Setiap kejadian eksaserbasi PPOK akan berdampak pada semakin memburuknya penyakit 3. Eksaserbasi berkaitan dengan kualitas hidup
  • 42. Dampak pada gejala dan fungsi paru Dampak Negatif Pada Kualitas Hidup Akibat Eksaserbasi Meningkatnya Biaya Mempercepat Penurunan Fungsi Paru Meningkatnya Risiko Kematian EKSASER BASI
  • 43. Penilaian pada eksaserbasi Penilaian Eksaserbasi PPOK: Riwayat Pengobatan 1. keparahan COPD Berdasarkan tingkat keterbatasan aliran udara 2. Durasi gejala yang memburuk atau gejala baru 3. Jumlah episode sebelumnya (total / rawat inap) 4. Komorbid 5. rejimen pengobatan sebelumnya 6. Riwayat penggunaan ventilasi medis Penilaian Eksaserbasi PPOK: Tanda keparahan 1. Penggunaan otot pernapasan tambahan 2. Gerakan dinding dada yang paradox 3. sianosis sentral awal yang memburuk atau baru 4. edema perifer 5. ketidakstabilan hemodinamik 6. Memburuknya status mental
  • 44. Managemen eksaserbasi berat tetapi tidak mengancam jiwa 1. menilai keparahan gejala, gas bloog, foto rontgen dada 2. berikan terapi oksigen tambahan dan dapatkan pengukuran gas darah arteri serial 3. bronkodilator - meningkatkan dosis dan / atau frekuensi bronkodilator kerja singkat - menggabungkan beta2 agonis kerja pendek dan antikolinergik - gunakan spacer atau nebulisator yang digerakkan udara 4. tambahkan kortikosteroid oral atau intravena 5. pertimbangkan antibiotik (oral atau kadang intravena) ketika tanda-tanda infeksi bakteri 6. pertimbangkan ventilasi mekanis noninvasive
  • 45. Managemen eksaserbasi berat tetapi tidak mengancam jiwa PEMANTAUAN KOMPREHENSIV : 1. Pantau keseimbangan cairan dan nutrisi 2. Pertimbangkan heparin subkutan atau heparin dengan berat molekul rendah 3. mengidentifikasi dan mengobati kondisi terkait (mis. Gagal jantung, arrhythmias) 4. Pemantauan kondisi pasien dengan cermat
  • 46. Komponen pada terapi di RS 1. Terapi Pendukung - Oksigen terapi - Ventilator (mekanik dan non mekanik) 2. Terapi Farmakologi - Bronkodilator - Kortikosteroid - Antibiotik
  • 47. 1. dispnea berat yang tidak berespons terhadap terapi darurat awal 2. perubahan status mental (kebingungan, kelesuan, koma) 3. hipoksemia yang terus menerus yang memburuk (PaO2 <5,3 kPa, 40 mmHg) dan / atau asidosis respiratorik berat / (pH <7,25) meskipun oksigen tambahan dan ventilasi non invasive 4. membutuhkan untuk ventilasi mekanik invasive 5. ketidakstabilan hemodinamik - kebutuhan akan vasopresor Indikasi masuk ICU
  • 48. Kriteria pulang 1. Dapat menggunakan LABA / LABACS / LAMA 2. Penggunaan SABA lebih dari 4 jam sekali 3. Pasien dapat berjalan melintasi ruangan (bila sebelumnya hanya rawat jalan) 4. Dapat makan dan tidur tanpa gangguan sesak 5. Sudah stabil secara klinis dalam 12-24 jam 6. Gas darah stabil dalam 12-24 jam 7. Pasien atau penjaganya mengerti cara pemakaian obat 8. Edukasi yang lengkap untuk pulang telah diketahui 9. Pasien dan keluarga mampu merawat dirumah.
  • 49. Cara mencegah eksaserbasi www.themegaller y.com 1. Berhenti merokok 2. Vaksin influenza dan pneumonia 3. Cara penggunaan obat inhalasi yang tepat 4. Penggunaan LABA dengan atau tanpa kortikosteroid
  • 50. JOURNAL READING SUBDIVISI PARU KERJA 50