Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis reseptor, termasuk fotoreseptor, kemoreseptor, dan elektroreseptor. Fotoreseptor berfungsi untuk menerima rangsangan berupa cahaya dan terdapat di mata. Kemoreseptor berperan dalam pembauan dan pengecapan dengan menerima molekul kimia. Elektroreseptor dapat mendeteksi medan listrik dan terdapat pada hewan akuatik seperti ikan
3. Inspirasi Qurani
• Kulit (al-jild sebagai alat peraba dan al-
lams (Q.S. Al-An'am/6:7
• Hidung (al-anf) sebagai alat pencium dan
pembau (al-syumm) (Q.S Yusuf/ 12: 94)
• Mata (Al-'ain) berguna sebagai alat
penglihatan (Al-absar) (Q.S Al-A'raf/ 7 : 185 ;
Yunus / 10 : 101 ; Al-Sajadah / 32 : 27)
• Lidah (Lisan) dan kedua bibir (Al-syafatain)
serta mulut (Al-famm) berguna sebagai alat
pengecap (Q.S Al-Balad / 90 : 9-10 ;Taha / 20 :
27-28 ; Al-Fath / 48 : 11)
4. RESEPTOR
• Unit sensoris yang berfungsi menyampaikan
informasi dunia luar kesusunan saraf pusat
saraf pusat
• Struktur ini mengubah rangsangan (panas,
tekanan, cahaya, suara & lain2 menjadi sinyal
yang mencetuskan potensial aksi pada saraf
sensoris
• Alat penerima rangsang reseptor, alat
penghasil respon efektor
• Reseptor bekerja khusus beda reseptor,
beda jenis rangsang yang diterima
5. Klasifikasi berdasarkan struktur
• Berdasarkan struktur:
• Mekanoreseptor
• Termoreseptor
• Magnetoreseptor
• Fotoreseptor
• Kemoreseptor
• Elektroreseptor
12. MATA
FUNGSI MATA :
• Sebagai indera penglihatan yang
menerima rangsangan berupa berkas
cahaya pada retina dengan perantaraan
n. optikus dan menghantarkan
rangsangan ini ke pusat penglihatan di
otak untuk ditafsirkan.
13. MATA
BAGIAN LUAR MATA
• Fungsi : melindungi mata dari iritan dan
cedera.
• Terdiri dari :
1. KELENJAR LAKRIMALIS
2. KONJUNGTIVA
3. KELOPAK MATA
14. MATA
BAGIAN – BAGIAN MATA
• SKLERA
• Kantong tebal terdiri dari jaringan
fibrosa membungkus bola mata.
• Mempertahankan bentuk bulbus
okuli.
• KORNEA
• Membiaskan berkas cahaya sehingga
tidak berpencar.
15. MATA
• CHOROID
• Membran berpigmen melanin yang
berfungsi mencegah pantulan cahaya.
• Mengandung banyak pembuluh darah.
• AQUEOUS HUMOR = cairan bilik mata
• Cairan di depan lensa cairan ekstrasel
• LENSA KRISTALINA
• Masa tembus cahaya berbentuk bikonkaf
• Fungsi : Memfokuskan cahaya
16. MATA
• VITROUS HUMOR
• Cairan di belakang lensa seperti agar-agar
mengandung mukoprotein.
• RETINA
• Terdapat reseptor peka cahaya.
• IRIS
• Mengandung pigmen berwarna
• PUPIL
• Mengatur masuknya cahaya
• OTOT-OTOT MATA ( 7 buah )
18. RETINA
TERDIRI DARI 10 LAPISAN (dr
luar ke dalam):
1. lapisan pigmen
melanin
2. lapisan sel-sel
fotoreseptor
3. membran pembatas luar
4. lapisan inti luar
5. lapisan fleksiform luar
6. lapisan inti dalam
7. lapisan fleksiform dalam
8. lapisan sel-sel ganglionik
9. serat saraf mata
10. membran pembatas
dalam
19. SEL DI RETINA
• SEL RESEPTOR ( fotoreseptor)
• SEL BATANG bayangan hitam putih, banyak
di perifer retina
• SEL KERUCUT bayangan berwarna, banyak
di fovea sentralis
• SEL HORISONTAL
• Terletak secara lateral menghubungkan sel
kerucut dan sel batang ke satu sama lain dan
ke sel bipolar.
• SEL BIPOLAR
• Meneruskan sinyal dari fotoreseptor ke sel
ganglion.
20. SEL FOTORESEPTOR
Sel Batang (rods)
Bentuk batang tipis
(50x3 um)
Di retina kecuali fovea
Sekitar 120 juta / mata
Pigmen rhodopsin
Peka cahaya intensitas
rendah
Lebih banyak bekerja
malam hari
Sel Kerucut (cones)
Bentuk kerucut panjang
(60x1,5 um)
Di retina pada fovea
Sekitar 6 juta / mata
Pigmen iodopsin (RGB)
Peka cahaya intensitas
tinggi dan warna
Digunakan siang hari
22. BAGIAN FOTORESEPTOR
3 Bagian:
• Segmen luar, berhubungan dengan lapisan pigmen
retina. Di dalamnya terdiri dari ratusan hingga ribuan
lempeng yang mengandung pigmen peka cahaya.
• Segmen dalam, mengandung sitoplasma, mitokondria
beserta organela lainnya dan inti. Mitokondria berperan
dalam menye-diakan energi untuk berfungsinya foto-
reseptor.
• Badan sinaps, berhubungan dengan sel neuron
berikutnya, yaitu sel bipolar dan sel horizontal. Di
dalamnya banyak terkandung neurotransmiter.
23.
24. Komponen kimiawi
penglihatan
1. PIGMEN RHODOPSIN
- Dihasilkan oleh
fotoreseptor yang akan
terurai bila terkena cahaya (
absorpsi energi cahaya).
2. VITAMIN A
- Komponen penting pada
zat fotokimia (sbg prekursor
pigmen rhodopsin).
28. PEMROSESAN INFORMASI VISUAL
Berkas cahaya dari
objek
Pembiasan ke arah
pupil oleh konjungtiva,
kornea, aqueous dan
vitreous humor
Lensa mata memipih
atau mencembung
memfokuskan
bayangan di retina
Sel fotoreseptor
menerima stimulus
Pembentukan impuls
di segmen luar
fotoreseptor
Perambatan impuls
(fotoresepto, bipolar,
ganglion)
Axon sel ganglion Saraf optikal
Bertemu di kiasma
optik
Nukleus genikulata
lateral
Korteks visual primer
(lobus oksipitalis)
30. KEMORESEPTOR
• Proses Kemoresepsi, akibat adanya sensitivitas sel
terhadap molekul kimia
• Kemoresepsi : interaksi bahan kimia dengan
kemoreseptor
• Terdapat pada vertebrata dan invertebrata
• Dua tipe:
• Reseptor olfaktorius (smell/bau)
• Reseptor gustatorius (kontak taste/rasa)
31. KEMORESEPTOR
• Kemoresepsi sistem sensor orisinil
• Kelebihan :
• Tidak perlu ada proses transduksi sesnsoris
• Bersifat spesifik
• Kekurangan :
• Tidak terlalu cepat
• Untuk zat-zat volatil di udara, molekul harus
didapat dalam bentuk solut atau zat terlarut
32. Kemoreseptor Insekta
Pada insekta : di mulut,
antena, kaki
Umumnya berupa rambut,
duri sensoris yang kaku
Struktur rambut sensoris pada
insekta : 5 neuron di dasar
sebagai kemoreseptor
1 reseptor gula
1 reseptor air
1 atau 2 reseptor garam
1 atau 2 reseptor senyawa
lain
33. Kemoreseptor Insekta
• Kemoreseptor juga
mempunyai fungsi memantau
kadar O2 dan CO2 dalam
cairan tubuh serta untuk
menerima rangsangan
feromon
• Feromon Zat kimia, mudah
menguap, dilepaskan hewan
tertentu ke udara, dapat
digunakan untuk sinyal bagi
hewan lain
34.
35. Smell and Taste
• Dipelajari bersama karena merupakan
suatu interaksi sensoris, satu pihak
mempengaruhi yang lain
• Indera pembau dan pengecap memiliki
hubungan kerja yang saling berkaitan
• Seringkali jika kita tidak dapat membaui
makanan, kita tidak dapat mengenal
rasanya
37. Gustasi – Indra Pengecap
• 5 tastan (zat kimia) berbeda:
• Manis – sumber energi
• Asam – asam toksik potensial
• Pahit – berpotensi racun
• Asin – sodium esensial bagi proses
fisiologi
• Umami (Jepang lezat) – protein
untuk pertumbuhan dan perbaikan
jaringan
38. Papillae – Papila
• Tonjolan di lidah
• Membantu
mencengkram makanan
saat mengunyah
• Tiap papila dapat berisi
200 lebih kuncup
pengecap
• Sensitivitas terhadap
rasa masing-masing
individu berbeda
39. Taste buds – Kuncup Pengecap
• Setiap pori kuncup
pengecap memiliki 50-100
sel reseptor kecap dengan
antenna mirip rambut yang
dapat mengindra molekul
makanan
42. Olfaksi – Indra Pembau
• Pembauan : bekerja seperti indra pengecap.
• Stimulus fisik berupa substansi kimia yang dibawa
oleh udara yang dilarutkan dalam cairan, mukosa di
hidung
• Jalur: silia olfaktori impuls neural saraf
olfaktori bulbus olfaktorius di otak
• Silia olfaktori bertindak sebagai reseptor olfaktori yg
terletak di bagian atas saluran hidung, secara
langsung mengirim sinyal ke otak melalui serat-
serat akson di otak
• Olfaksi tidak membutuhkan transduksi sensoris
43.
44. Mekanisme kemoreseptor
Molekul kimia masuk
Diikat oleh kemoreseptor spesifik
Terjadi potensial aksi
Dibawa oleh akson kemoreseptor ke kuncup
olfaktoris di otak
45. Mekanisme Kemoreseptor (Lanjutan)
P. Aksi Mendepolarisasikan membran terminal akson
Ca2+ masuk, Eksositosis vesikel sinaps
Pelepasan neurotransmitter yang mengandung ACh
Reseptor pada Membran Pascasinaps
Peningkatan Permeabilitas Membran
Kanal Na+ terbuka
Depolarisasi
Arus sinaptik mengalir ke dalam sel
Membangkitkan potensial aksi
Transmitter
Asetilkolin
(ACh)
interaksi
48. Elektroreseptor
• Reseptor yang dapat mendeteksi aliran atau medan
listrik di sekitarnya
• Terdapat pada hewan akuatik, seperti hiu, pari, lele,
• Mamalia yang punya elektroreseptor platipus
• Berhubungan erat dengan gurat sisi (pada ikan)
• Elektroresptor medan listrik dari aktivitas otot
yang didalamnya terdapat organ listrik
• Digunakan untuk defense atau bentuk pertahanan
diri
49. Elektroreseptor
• Batas minimum adalah sekitar 0.01 mikrovolt per
cm pada beberapa spesies ikan.
• Elektroreseptor cukup sensitif terhadap rangsangan
mekanik, cahaya, kimiawi, dan suhu.
• beberapa perilaku spesifik elektroresepsi,
termasuk deteksi mangsa, dan penghindaran
terhadap predator.
• Pada beberapa ikan dengan organ elektroreseptor
terspesialisasi, elektroresepsi juga digunakan
sebagai sensor lokasi objek aktif dan komunikasi
sosial.
50. Elektroreseptor
• Beberapa jenis ikan membangkitkan arus listrik dan
menggunakan elektroreseptor untuk menemukan
letak benda, misalnya mangsa, yang mengganggu
arus tersebut.
• Platipus, sejenis mamalia monotrema, memiliki
elektroreseptor di paruhnya yang barangkali
mendeteksi medan listrik yang dihasilkan oleh otot-
otot krustacea, katak, ikan kecil, dan mangsa yang
lain
54. Elektroreseptor pada Ikan
• otot dan cairan tubuh ikan adalah media yang dapat
dialiri arus listrik sehingga ikan bersifat konduktor
listrik.
• lateral line dalam merespon arus listrik dari
lingkungan kedalam tubuh dibantu oleh organ
neuromas dan sel rambut menuju otak kemudian
disampaikan keseluruh bagian tubuh.
• Jika daya hantar ikan lebih kecil atau sama dengan air
maka biota air sulit merespon medan listrik,
sebaliknya d.h. ikan lebih besar daripada air maka
ikan akan lebih mudah merespon medan listrik.
56. Jenis Elektroreseptor
Jenis Ditemukan di Sensitivitas Struktur
Ampullary Hiu dan pari, Non-teleost fishes
(except holosteans);
Certain teleosts (mormyrids,
certain notopterus,
gymnotiforms, catfish);
Amphibians (except frogs and
toads).
0.01 microvolt per cm
in marine
species, 0.01
millivolt/cm in
freshwater; sensitive
to DC fields or to
frequencies less than
50 Hz
Tuberous Mormyrid fish
(Knollenorgan, Mormyromasts);
Gymnotiform fish (burst-
duration coders, phase coders)
0.1 mV to 10 mV/cm.
R.C. = receptor cell; b.m. = basement membrane; n = nerve. The ampullary receptor has a
jelly-filled canal leading to the skin surface; the tuberous recepor has a loose plug of epithelial
cells over the receptor organ.
58. – On the [View] menu, point to [Master],
and then click [Slide Master] or [Notes
Master]. Change images to the one
you like, then it will apply to all the
other slides.
THANKS!
Editor's Notes
Selain kupula dan sel-sel rambut yang menyusun organ neuromas, juga terdapat sel-sel sensor organ neuromas yang tenggelam dalam jaringan kulit dan salah satunya berhubungan dengan neuromas kanal atau permukaan. Organ neuromas khusus ini dapat merespon medan listrik rendah yang dihasilkan oleh kontraksi otot, organ listrik, atau pergerakan air laut melalui medan magnet bumi.