SlideShare a Scribd company logo
1 of 58
– Alfiatun Hasanah
– Abdullah Jadid
Alfiatun Hasanah
Abdullah Jadid
Pokok Bahasan
• Fotoreseptor
• Kemoresptor
• Elektroreseptor
RESEPTOR
Inspirasi Qurani
• Kulit (al-jild sebagai alat peraba dan al-
lams (Q.S. Al-An'am/6:7
• Hidung (al-anf) sebagai alat pencium dan
pembau (al-syumm) (Q.S Yusuf/ 12: 94)
• Mata (Al-'ain) berguna sebagai alat
penglihatan (Al-absar) (Q.S Al-A'raf/ 7 : 185 ;
Yunus / 10 : 101 ; Al-Sajadah / 32 : 27)
• Lidah (Lisan) dan kedua bibir (Al-syafatain)
serta mulut (Al-famm) berguna sebagai alat
pengecap (Q.S Al-Balad / 90 : 9-10 ;Taha / 20 :
27-28 ; Al-Fath / 48 : 11)
RESEPTOR
• Unit sensoris yang berfungsi menyampaikan
informasi dunia luar kesusunan saraf pusat
saraf pusat
• Struktur ini mengubah rangsangan (panas,
tekanan, cahaya, suara & lain2 menjadi sinyal
yang mencetuskan potensial aksi pada saraf
sensoris
• Alat penerima rangsang  reseptor, alat
penghasil respon  efektor
• Reseptor bekerja khusus  beda reseptor,
beda jenis rangsang yang diterima
Klasifikasi berdasarkan struktur
• Berdasarkan struktur:
• Mekanoreseptor
• Termoreseptor
• Magnetoreseptor
• Fotoreseptor
• Kemoreseptor
• Elektroreseptor
FOTORESEPTOR
Sistem Fotoreseptor  Mata
Ocelli
Mata Faset
Mata Majemuk
Sistem Fotoreseptor  Mata
StrukturFotoreseptorHewan
Bintik Mata
(Eyespot)
Ex. Euglena
Mangkuk Mata (Eye
Cup)
Ex. Planaria
Mata Majemuk
(Compound Eye)
Ex. Serangga, Laba2,
Crustacea
Mata Lensa Tunggal
(Single eye lens)
Invertebrata 
Ubur2
Vertebrata  ikan,
burung, manusia
Invertebrata  Planaria
Invertebrata  Mata Majemuk
Sistem Fotoreseptor  MATA
MATA
FUNGSI MATA :
• Sebagai indera penglihatan yang
menerima rangsangan berupa berkas
cahaya pada retina dengan perantaraan
n. optikus dan menghantarkan
rangsangan ini ke pusat penglihatan di
otak untuk ditafsirkan.
MATA
BAGIAN LUAR MATA
• Fungsi : melindungi mata dari iritan dan
cedera.
• Terdiri dari :
1. KELENJAR LAKRIMALIS
2. KONJUNGTIVA
3. KELOPAK MATA
MATA
BAGIAN – BAGIAN MATA
• SKLERA
• Kantong tebal terdiri dari jaringan
fibrosa membungkus bola mata.
• Mempertahankan bentuk bulbus
okuli.
• KORNEA
• Membiaskan berkas cahaya sehingga
tidak berpencar.
MATA
• CHOROID
• Membran berpigmen melanin yang
berfungsi mencegah pantulan cahaya.
• Mengandung banyak pembuluh darah.
• AQUEOUS HUMOR = cairan bilik mata
• Cairan di depan lensa  cairan ekstrasel
• LENSA KRISTALINA
• Masa tembus cahaya berbentuk bikonkaf
• Fungsi : Memfokuskan cahaya
MATA
• VITROUS HUMOR
• Cairan di belakang lensa seperti agar-agar
mengandung mukoprotein.
• RETINA
• Terdapat reseptor peka cahaya.
• IRIS
• Mengandung pigmen berwarna
• PUPIL
• Mengatur masuknya cahaya
• OTOT-OTOT MATA ( 7 buah )
MATA
RETINA
TERDIRI DARI 10 LAPISAN (dr
luar ke dalam):
1. lapisan pigmen 
melanin
2. lapisan sel-sel
fotoreseptor
3. membran pembatas luar
4. lapisan inti luar
5. lapisan fleksiform luar
6. lapisan inti dalam
7. lapisan fleksiform dalam
8. lapisan sel-sel ganglionik
9. serat saraf mata
10. membran pembatas
dalam
SEL DI RETINA
• SEL RESEPTOR ( fotoreseptor)
• SEL BATANG  bayangan hitam putih, banyak
di perifer retina
• SEL KERUCUT  bayangan berwarna, banyak
di fovea sentralis
• SEL HORISONTAL
• Terletak secara lateral menghubungkan sel
kerucut dan sel batang ke satu sama lain dan
ke sel bipolar.
• SEL BIPOLAR
• Meneruskan sinyal dari fotoreseptor ke sel
ganglion.
SEL FOTORESEPTOR
Sel Batang (rods)
Bentuk batang tipis
(50x3 um)
Di retina kecuali fovea
Sekitar 120 juta / mata
Pigmen rhodopsin
Peka cahaya intensitas
rendah
Lebih banyak bekerja
malam hari
Sel Kerucut (cones)
Bentuk kerucut panjang
(60x1,5 um)
Di retina pada fovea
Sekitar 6 juta / mata
Pigmen iodopsin (RGB)
Peka cahaya intensitas
tinggi dan warna
Digunakan siang hari
SEL FOTORESEPTOR
BAGIAN FOTORESEPTOR
3 Bagian:
• Segmen luar, berhubungan dengan lapisan pigmen
retina. Di dalamnya terdiri dari ratusan hingga ribuan
lempeng yang mengandung pigmen peka cahaya.
• Segmen dalam, mengandung sitoplasma, mitokondria
beserta organela lainnya dan inti. Mitokondria berperan
dalam menye-diakan energi untuk berfungsinya foto-
reseptor.
• Badan sinaps, berhubungan dengan sel neuron
berikutnya, yaitu sel bipolar dan sel horizontal. Di
dalamnya banyak terkandung neurotransmiter.
Komponen kimiawi
penglihatan
1. PIGMEN RHODOPSIN
- Dihasilkan oleh
fotoreseptor yang akan
terurai bila terkena cahaya (
absorpsi energi cahaya).
2. VITAMIN A
- Komponen penting pada
zat fotokimia (sbg prekursor
pigmen rhodopsin).
FOTOTRANSDUKSI
FOTOTRANSDUKSI
ISOMERASI RETINAL
OLEH CAHAYA
AKTIVASI
RHODOPSIN
(BLEACHING)
AKTIVASI PROTEIN G
(TRANSDUCIN)
AKTIVASI ENZIM
FOSFODIESTERASE
cGMP LEPAS DARI
KANALNa+
HIDROLISIS cGMP 
GMP
SALURAN Na+
MENUTUP
PERMEABILITAS
MEMBRAN
TERHADAP Na+
MENURUN
FOTORESEPTOR
TERHIPOLARISASI!
FOTOTRANSDUKSI
PEMROSESAN INFORMASI VISUAL
Berkas cahaya dari
objek
Pembiasan ke arah
pupil oleh konjungtiva,
kornea, aqueous dan
vitreous humor
Lensa mata memipih
atau mencembung 
memfokuskan
bayangan di retina
Sel fotoreseptor
menerima stimulus
Pembentukan impuls
di segmen luar
fotoreseptor
Perambatan impuls
(fotoresepto, bipolar,
ganglion)
Axon sel ganglion Saraf optikal
Bertemu di kiasma
optik
Nukleus genikulata
lateral
Korteks visual primer
(lobus oksipitalis)
KEMORESEPTOR
KEMORESEPTOR
• Proses  Kemoresepsi, akibat adanya sensitivitas sel
terhadap molekul kimia
• Kemoresepsi : interaksi bahan kimia dengan
kemoreseptor
• Terdapat pada vertebrata dan invertebrata
• Dua tipe:
• Reseptor olfaktorius (smell/bau)
• Reseptor gustatorius (kontak  taste/rasa)
KEMORESEPTOR
• Kemoresepsi  sistem sensor orisinil
• Kelebihan :
• Tidak perlu ada proses transduksi sesnsoris
• Bersifat spesifik
• Kekurangan :
• Tidak terlalu cepat
• Untuk zat-zat volatil di udara, molekul harus
didapat dalam bentuk solut atau zat terlarut
Kemoreseptor Insekta
Pada insekta : di mulut,
antena, kaki
Umumnya berupa rambut,
duri sensoris yang kaku
Struktur rambut sensoris pada
insekta : 5 neuron di dasar 
sebagai kemoreseptor
1 reseptor gula
1 reseptor air
1 atau 2 reseptor garam
1 atau 2 reseptor senyawa
lain
Kemoreseptor Insekta
• Kemoreseptor juga
mempunyai fungsi memantau
kadar O2 dan CO2 dalam
cairan tubuh serta untuk
menerima rangsangan
feromon
• Feromon  Zat kimia, mudah
menguap, dilepaskan hewan
tertentu ke udara, dapat
digunakan untuk sinyal bagi
hewan lain
Smell and Taste
• Dipelajari bersama karena merupakan
suatu interaksi sensoris, satu pihak
mempengaruhi yang lain
• Indera pembau dan pengecap memiliki
hubungan kerja yang saling berkaitan
• Seringkali jika kita tidak dapat membaui
makanan, kita tidak dapat mengenal
rasanya
Gustasi – Indra Pengecap
• Organ yang terlibat
Gustasi – Indra Pengecap
• 5 tastan (zat kimia) berbeda:
• Manis – sumber energi
• Asam – asam toksik potensial
• Pahit – berpotensi racun
• Asin – sodium esensial bagi proses
fisiologi
• Umami (Jepang  lezat) – protein
untuk pertumbuhan dan perbaikan
jaringan
Papillae – Papila
• Tonjolan di lidah
• Membantu
mencengkram makanan
saat mengunyah
• Tiap papila dapat berisi
200 lebih kuncup
pengecap
• Sensitivitas terhadap
rasa masing-masing
individu berbeda
Taste buds – Kuncup Pengecap
• Setiap pori kuncup
pengecap memiliki 50-100
sel reseptor kecap dengan
antenna mirip rambut yang
dapat mengindra molekul
makanan
Olfaksi – Indra Pembau
• Organ yang terlibat
Olfaksi – Indra Pembau
• Pembauan : bekerja seperti indra pengecap.
• Stimulus fisik berupa substansi kimia yang dibawa
oleh udara yang dilarutkan dalam cairan, mukosa di
hidung
• Jalur: silia olfaktori  impuls neural  saraf
olfaktori  bulbus olfaktorius di otak
• Silia olfaktori bertindak sebagai reseptor olfaktori yg
terletak di bagian atas saluran hidung, secara
langsung mengirim sinyal ke otak melalui serat-
serat akson di otak
• Olfaksi tidak membutuhkan transduksi sensoris
Mekanisme kemoreseptor
Molekul kimia masuk
Diikat oleh kemoreseptor spesifik
Terjadi potensial aksi
Dibawa oleh akson kemoreseptor ke kuncup
olfaktoris di otak
Mekanisme Kemoreseptor (Lanjutan)
P. Aksi Mendepolarisasikan membran terminal akson
Ca2+ masuk, Eksositosis vesikel sinaps
Pelepasan neurotransmitter yang mengandung ACh
Reseptor pada Membran Pascasinaps
Peningkatan Permeabilitas Membran
Kanal Na+ terbuka
Depolarisasi
Arus sinaptik mengalir ke dalam sel
Membangkitkan potensial aksi
Transmitter
Asetilkolin
(ACh)
interaksi
ELEKTRORESEPTOR
Elektroreseptor
• Reseptor yang dapat mendeteksi aliran atau medan
listrik di sekitarnya
• Terdapat pada hewan akuatik, seperti hiu, pari, lele,
• Mamalia yang punya elektroreseptor  platipus
• Berhubungan erat dengan gurat sisi (pada ikan)
• Elektroresptor  medan listrik dari aktivitas otot
yang didalamnya terdapat organ listrik
• Digunakan untuk defense atau bentuk pertahanan
diri
Elektroreseptor
• Batas minimum adalah sekitar 0.01 mikrovolt per
cm pada beberapa spesies ikan.
• Elektroreseptor cukup sensitif terhadap rangsangan
mekanik, cahaya, kimiawi, dan suhu.
• beberapa perilaku spesifik  elektroresepsi,
termasuk deteksi mangsa, dan penghindaran
terhadap predator.
• Pada beberapa ikan dengan organ elektroreseptor
terspesialisasi, elektroresepsi juga digunakan
sebagai sensor lokasi objek aktif dan komunikasi
sosial.
Elektroreseptor
• Beberapa jenis ikan membangkitkan arus listrik dan
menggunakan elektroreseptor untuk menemukan
letak benda, misalnya mangsa, yang mengganggu
arus tersebut.
• Platipus, sejenis mamalia monotrema, memiliki
elektroreseptor di paruhnya yang barangkali
mendeteksi medan listrik yang dihasilkan oleh otot-
otot krustacea, katak, ikan kecil, dan mangsa yang
lain
Elektroreseptor
Elektroreseptor Hiu
Porbeagle
Elektroreseptor
Elektroreseptor
Elektroreseptor pada Ikan
• otot dan cairan tubuh ikan adalah media yang dapat
dialiri arus listrik sehingga ikan bersifat konduktor
listrik.
• lateral line dalam merespon arus listrik dari
lingkungan kedalam tubuh dibantu oleh organ
neuromas dan sel rambut menuju otak kemudian
disampaikan keseluruh bagian tubuh.
• Jika daya hantar ikan lebih kecil atau sama dengan air
maka biota air sulit merespon medan listrik,
sebaliknya d.h. ikan lebih besar daripada air maka
ikan akan lebih mudah merespon medan listrik.
Elektroreseptor
Jenis Elektroreseptor
Jenis Ditemukan di Sensitivitas Struktur
Ampullary Hiu dan pari, Non-teleost fishes
(except holosteans);
Certain teleosts (mormyrids,
certain notopterus,
gymnotiforms, catfish);
Amphibians (except frogs and
toads).
0.01 microvolt per cm
in marine
species, 0.01
millivolt/cm in
freshwater; sensitive
to DC fields or to
frequencies less than
50 Hz
Tuberous Mormyrid fish
(Knollenorgan, Mormyromasts);
Gymnotiform fish (burst-
duration coders, phase coders)
0.1 mV to 10 mV/cm.
R.C. = receptor cell; b.m. = basement membrane; n = nerve. The ampullary receptor has a
jelly-filled canal leading to the skin surface; the tuberous recepor has a loose plug of epithelial
cells over the receptor organ.
Mekanisme Elektroreseptor
impuls Lateral line Neuromast
sarafSel rambutOtak
Tubuh
– On the [View] menu, point to [Master],
and then click [Slide Master] or [Notes
Master]. Change images to the one
you like, then it will apply to all the
other slides.
THANKS!

More Related Content

What's hot

osmoregulasi pada hewan
osmoregulasi pada hewanosmoregulasi pada hewan
osmoregulasi pada hewanikhsan saputra
 
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.Agustin Dian Kartikasari
 
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIA
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIALaporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIA
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIAKlara Tri Meiyana
 
Sistem Otot pada Manusia
Sistem Otot pada ManusiaSistem Otot pada Manusia
Sistem Otot pada ManusiaMichu OH
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan BijiPPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan BijiAgustin Dian Kartikasari
 
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada Mamalia
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada MamaliaLaporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada Mamalia
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada MamaliaUNESA
 
Laporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
Laporan Praktikum 4 Identifikasi ReptilLaporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
Laporan Praktikum 4 Identifikasi ReptilSelly Noviyanty Yunus
 
Coelenterata meandrina meandrites
Coelenterata meandrina meandritesCoelenterata meandrina meandrites
Coelenterata meandrina meandritesSinggih Azwar Anas
 
PPT SISTEM SARAF Presentation1
PPT SISTEM SARAF Presentation1PPT SISTEM SARAF Presentation1
PPT SISTEM SARAF Presentation1indri yetti
 
Kel 3 perbedaan transkripsi dan translasi pada prokariot dan eukariot
Kel 3 perbedaan transkripsi dan translasi pada prokariot dan eukariotKel 3 perbedaan transkripsi dan translasi pada prokariot dan eukariot
Kel 3 perbedaan transkripsi dan translasi pada prokariot dan eukariotSumayyah Nida Azizah
 
Laporan praktikum genetika Keanekaragaman Pada hewan DanHukum Mendel (1&2)
Laporan praktikum genetika Keanekaragaman Pada hewan DanHukum Mendel (1&2)Laporan praktikum genetika Keanekaragaman Pada hewan DanHukum Mendel (1&2)
Laporan praktikum genetika Keanekaragaman Pada hewan DanHukum Mendel (1&2)jackruto
 

What's hot (20)

EKTODERM DAN ENDODERM
EKTODERM DAN ENDODERMEKTODERM DAN ENDODERM
EKTODERM DAN ENDODERM
 
GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora) GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
 
Sistem endokrin
Sistem endokrin Sistem endokrin
Sistem endokrin
 
osmoregulasi pada hewan
osmoregulasi pada hewanosmoregulasi pada hewan
osmoregulasi pada hewan
 
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
 
Sistem Integumen Vertebrata
Sistem Integumen VertebrataSistem Integumen Vertebrata
Sistem Integumen Vertebrata
 
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIA
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIALaporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIA
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIA
 
Sistem Otot pada Manusia
Sistem Otot pada ManusiaSistem Otot pada Manusia
Sistem Otot pada Manusia
 
Suksesi
SuksesiSuksesi
Suksesi
 
FISIOLOGI JARINGAN SARAF
FISIOLOGI JARINGAN SARAFFISIOLOGI JARINGAN SARAF
FISIOLOGI JARINGAN SARAF
 
Gastrula
GastrulaGastrula
Gastrula
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan BijiPPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
 
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada Mamalia
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada MamaliaLaporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada Mamalia
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada Mamalia
 
Sel punca
Sel puncaSel punca
Sel punca
 
Laporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
Laporan Praktikum 4 Identifikasi ReptilLaporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
Laporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
 
Power poiint-hukum-mendel
Power poiint-hukum-mendelPower poiint-hukum-mendel
Power poiint-hukum-mendel
 
Coelenterata meandrina meandrites
Coelenterata meandrina meandritesCoelenterata meandrina meandrites
Coelenterata meandrina meandrites
 
PPT SISTEM SARAF Presentation1
PPT SISTEM SARAF Presentation1PPT SISTEM SARAF Presentation1
PPT SISTEM SARAF Presentation1
 
Kel 3 perbedaan transkripsi dan translasi pada prokariot dan eukariot
Kel 3 perbedaan transkripsi dan translasi pada prokariot dan eukariotKel 3 perbedaan transkripsi dan translasi pada prokariot dan eukariot
Kel 3 perbedaan transkripsi dan translasi pada prokariot dan eukariot
 
Laporan praktikum genetika Keanekaragaman Pada hewan DanHukum Mendel (1&2)
Laporan praktikum genetika Keanekaragaman Pada hewan DanHukum Mendel (1&2)Laporan praktikum genetika Keanekaragaman Pada hewan DanHukum Mendel (1&2)
Laporan praktikum genetika Keanekaragaman Pada hewan DanHukum Mendel (1&2)
 

Viewers also liked

Sistem visualisasi dan komunikasi serangga
Sistem visualisasi dan komunikasi seranggaSistem visualisasi dan komunikasi serangga
Sistem visualisasi dan komunikasi seranggaErwin Permana
 
Reseptor dan jaras sistem indera
Reseptor dan jaras sistem inderaReseptor dan jaras sistem indera
Reseptor dan jaras sistem inderaChun Hee
 
Sistem Koordinasi manusia (Telinga)
Sistem Koordinasi manusia (Telinga)Sistem Koordinasi manusia (Telinga)
Sistem Koordinasi manusia (Telinga)Vella Asbanu
 
intraksi makhluk hidup
intraksi makhluk hidupintraksi makhluk hidup
intraksi makhluk hiduplalurangga
 
Metode analisis kontaminan aflatoksin pd pakan ternak
Metode analisis kontaminan aflatoksin pd pakan ternakMetode analisis kontaminan aflatoksin pd pakan ternak
Metode analisis kontaminan aflatoksin pd pakan ternakNur Eka Oktafiani
 
Penelitian hubungan terapi relaksasi napas dengan hipertensi
Penelitian hubungan terapi relaksasi napas dengan hipertensiPenelitian hubungan terapi relaksasi napas dengan hipertensi
Penelitian hubungan terapi relaksasi napas dengan hipertensiHendy Masjayanto
 
Sistem indra
Sistem indraSistem indra
Sistem indraasrul888
 
Sistem sirkulasi
Sistem sirkulasiSistem sirkulasi
Sistem sirkulasiEva Utami
 
Interaksi spesies
Interaksi spesiesInteraksi spesies
Interaksi spesiescut_lydia
 
Sistem penglihatan manusia
Sistem penglihatan manusiaSistem penglihatan manusia
Sistem penglihatan manusiaShaznie Hasran
 
Memahami Psikologi Remaja Zaman Sekarang
Memahami Psikologi Remaja Zaman SekarangMemahami Psikologi Remaja Zaman Sekarang
Memahami Psikologi Remaja Zaman SekarangAshraf Azim
 
Presentasi Sistem Visual (Leonart M, Ridwan Panji L, Putri Septiani)
Presentasi Sistem Visual (Leonart M, Ridwan Panji L, Putri Septiani)Presentasi Sistem Visual (Leonart M, Ridwan Panji L, Putri Septiani)
Presentasi Sistem Visual (Leonart M, Ridwan Panji L, Putri Septiani)LeonartMaruli
 

Viewers also liked (20)

Sistem visualisasi dan komunikasi serangga
Sistem visualisasi dan komunikasi seranggaSistem visualisasi dan komunikasi serangga
Sistem visualisasi dan komunikasi serangga
 
Reseptor dan jaras sistem indera
Reseptor dan jaras sistem inderaReseptor dan jaras sistem indera
Reseptor dan jaras sistem indera
 
Sistem indera
Sistem inderaSistem indera
Sistem indera
 
Sistem Koordinasi manusia (Telinga)
Sistem Koordinasi manusia (Telinga)Sistem Koordinasi manusia (Telinga)
Sistem Koordinasi manusia (Telinga)
 
intraksi makhluk hidup
intraksi makhluk hidupintraksi makhluk hidup
intraksi makhluk hidup
 
Metode analisis kontaminan aflatoksin pd pakan ternak
Metode analisis kontaminan aflatoksin pd pakan ternakMetode analisis kontaminan aflatoksin pd pakan ternak
Metode analisis kontaminan aflatoksin pd pakan ternak
 
Penelitian hubungan terapi relaksasi napas dengan hipertensi
Penelitian hubungan terapi relaksasi napas dengan hipertensiPenelitian hubungan terapi relaksasi napas dengan hipertensi
Penelitian hubungan terapi relaksasi napas dengan hipertensi
 
Interaksi mikroba 2011
Interaksi mikroba 2011Interaksi mikroba 2011
Interaksi mikroba 2011
 
Bakat khusus
Bakat khususBakat khusus
Bakat khusus
 
Mata
MataMata
Mata
 
Sistem indra
Sistem indraSistem indra
Sistem indra
 
faktor pembatas ekosistem
faktor pembatas ekosistemfaktor pembatas ekosistem
faktor pembatas ekosistem
 
Pengaturan pernafasan
Pengaturan pernafasanPengaturan pernafasan
Pengaturan pernafasan
 
Sistem sirkulasi
Sistem sirkulasiSistem sirkulasi
Sistem sirkulasi
 
Interaksi spesies
Interaksi spesiesInteraksi spesies
Interaksi spesies
 
Sistem penglihatan manusia
Sistem penglihatan manusiaSistem penglihatan manusia
Sistem penglihatan manusia
 
Macam hormon yang dihasilkan sistem endokrin
Macam hormon yang dihasilkan sistem endokrinMacam hormon yang dihasilkan sistem endokrin
Macam hormon yang dihasilkan sistem endokrin
 
Bakat dan minat
Bakat dan minatBakat dan minat
Bakat dan minat
 
Memahami Psikologi Remaja Zaman Sekarang
Memahami Psikologi Remaja Zaman SekarangMemahami Psikologi Remaja Zaman Sekarang
Memahami Psikologi Remaja Zaman Sekarang
 
Presentasi Sistem Visual (Leonart M, Ridwan Panji L, Putri Septiani)
Presentasi Sistem Visual (Leonart M, Ridwan Panji L, Putri Septiani)Presentasi Sistem Visual (Leonart M, Ridwan Panji L, Putri Septiani)
Presentasi Sistem Visual (Leonart M, Ridwan Panji L, Putri Septiani)
 

Similar to RESEPTOR

Indera manusiaku
Indera manusiakuIndera manusiaku
Indera manusiakuAlya Fauzia
 
SISTEM KOORDINASI PADA MANUSIA DAN HEWAN
SISTEM KOORDINASI PADA MANUSIA DAN HEWANSISTEM KOORDINASI PADA MANUSIA DAN HEWAN
SISTEM KOORDINASI PADA MANUSIA DAN HEWANSiti Farida
 
MATERI Sistem indra KELAS XI SMA
MATERI Sistem indra KELAS XI SMAMATERI Sistem indra KELAS XI SMA
MATERI Sistem indra KELAS XI SMAZona Bebas
 
Biologi SMA - Alat Indera
Biologi SMA - Alat InderaBiologi SMA - Alat Indera
Biologi SMA - Alat InderaRifda Latifa
 
Biologi SMA Sistem indera
Biologi SMA Sistem inderaBiologi SMA Sistem indera
Biologi SMA Sistem inderaRifda Latifa
 
BIOLOGI_Sistem_Koordinasi_dan_Alat_Indra.pptx
BIOLOGI_Sistem_Koordinasi_dan_Alat_Indra.pptxBIOLOGI_Sistem_Koordinasi_dan_Alat_Indra.pptx
BIOLOGI_Sistem_Koordinasi_dan_Alat_Indra.pptxLayyouchuangHesty
 
BIOLOGI_Sistem_Koordinasi_dan_Alat_Indra.pptx
BIOLOGI_Sistem_Koordinasi_dan_Alat_Indra.pptxBIOLOGI_Sistem_Koordinasi_dan_Alat_Indra.pptx
BIOLOGI_Sistem_Koordinasi_dan_Alat_Indra.pptxLayyouchuangHesty
 
Biofis - Anatomi Sistem Sensorik
Biofis - Anatomi Sistem SensorikBiofis - Anatomi Sistem Sensorik
Biofis - Anatomi Sistem Sensorikngurahjayaantara
 
Power point makalah kelompok 11
Power point makalah kelompok 11Power point makalah kelompok 11
Power point makalah kelompok 11HRPTAIS
 
Fisiologi Sistem Panca Indera.ppt
Fisiologi Sistem Panca Indera.pptFisiologi Sistem Panca Indera.ppt
Fisiologi Sistem Panca Indera.pptMhmdghiyat
 
Makalah anatomi dan fisiologi indra penglihatan
Makalah anatomi dan fisiologi indra  penglihatanMakalah anatomi dan fisiologi indra  penglihatan
Makalah anatomi dan fisiologi indra penglihatanWulan Yulian
 
Anatomi sistem-panca-indra
Anatomi sistem-panca-indraAnatomi sistem-panca-indra
Anatomi sistem-panca-indrashafhandustur
 
Anatomi sistem-panca-indra
Anatomi sistem-panca-indraAnatomi sistem-panca-indra
Anatomi sistem-panca-indrashafhandustur
 
Sistem Indra Pada Manusia.ppt
Sistem Indra Pada Manusia.pptSistem Indra Pada Manusia.ppt
Sistem Indra Pada Manusia.pptDimasMaesa
 
Ppt sistem sensori
Ppt sistem sensoriPpt sistem sensori
Ppt sistem sensorinita maulida
 
SISTEM REGULAS PADA MANUSIAI (INDERA).ppt
SISTEM REGULAS PADA MANUSIAI (INDERA).pptSISTEM REGULAS PADA MANUSIAI (INDERA).ppt
SISTEM REGULAS PADA MANUSIAI (INDERA).pptAchmadNurcholis5
 
PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA
PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRAPPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA
PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRANafiah RR
 
anatomi-sistem-panca-indra-120118184237-phpapp01 (1).pdf
anatomi-sistem-panca-indra-120118184237-phpapp01 (1).pdfanatomi-sistem-panca-indra-120118184237-phpapp01 (1).pdf
anatomi-sistem-panca-indra-120118184237-phpapp01 (1).pdfZULFIEKAWATY
 

Similar to RESEPTOR (20)

Indera manusiaku
Indera manusiakuIndera manusiaku
Indera manusiaku
 
SISTEM KOORDINASI PADA MANUSIA DAN HEWAN
SISTEM KOORDINASI PADA MANUSIA DAN HEWANSISTEM KOORDINASI PADA MANUSIA DAN HEWAN
SISTEM KOORDINASI PADA MANUSIA DAN HEWAN
 
MATERI Sistem indra KELAS XI SMA
MATERI Sistem indra KELAS XI SMAMATERI Sistem indra KELAS XI SMA
MATERI Sistem indra KELAS XI SMA
 
Sistem panca indera
Sistem panca inderaSistem panca indera
Sistem panca indera
 
Biologi SMA - Alat Indera
Biologi SMA - Alat InderaBiologi SMA - Alat Indera
Biologi SMA - Alat Indera
 
Biologi SMA Sistem indera
Biologi SMA Sistem inderaBiologi SMA Sistem indera
Biologi SMA Sistem indera
 
BIOLOGI_Sistem_Koordinasi_dan_Alat_Indra.pptx
BIOLOGI_Sistem_Koordinasi_dan_Alat_Indra.pptxBIOLOGI_Sistem_Koordinasi_dan_Alat_Indra.pptx
BIOLOGI_Sistem_Koordinasi_dan_Alat_Indra.pptx
 
BIOLOGI_Sistem_Koordinasi_dan_Alat_Indra.pptx
BIOLOGI_Sistem_Koordinasi_dan_Alat_Indra.pptxBIOLOGI_Sistem_Koordinasi_dan_Alat_Indra.pptx
BIOLOGI_Sistem_Koordinasi_dan_Alat_Indra.pptx
 
Biofis - Anatomi Sistem Sensorik
Biofis - Anatomi Sistem SensorikBiofis - Anatomi Sistem Sensorik
Biofis - Anatomi Sistem Sensorik
 
Power point makalah kelompok 11
Power point makalah kelompok 11Power point makalah kelompok 11
Power point makalah kelompok 11
 
Fisiologi Sistem Panca Indera.ppt
Fisiologi Sistem Panca Indera.pptFisiologi Sistem Panca Indera.ppt
Fisiologi Sistem Panca Indera.ppt
 
Makalah anatomi dan fisiologi indra penglihatan
Makalah anatomi dan fisiologi indra  penglihatanMakalah anatomi dan fisiologi indra  penglihatan
Makalah anatomi dan fisiologi indra penglihatan
 
Sistem indra
Sistem indraSistem indra
Sistem indra
 
Anatomi sistem-panca-indra
Anatomi sistem-panca-indraAnatomi sistem-panca-indra
Anatomi sistem-panca-indra
 
Anatomi sistem-panca-indra
Anatomi sistem-panca-indraAnatomi sistem-panca-indra
Anatomi sistem-panca-indra
 
Sistem Indra Pada Manusia.ppt
Sistem Indra Pada Manusia.pptSistem Indra Pada Manusia.ppt
Sistem Indra Pada Manusia.ppt
 
Ppt sistem sensori
Ppt sistem sensoriPpt sistem sensori
Ppt sistem sensori
 
SISTEM REGULAS PADA MANUSIAI (INDERA).ppt
SISTEM REGULAS PADA MANUSIAI (INDERA).pptSISTEM REGULAS PADA MANUSIAI (INDERA).ppt
SISTEM REGULAS PADA MANUSIAI (INDERA).ppt
 
PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA
PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRAPPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA
PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA
 
anatomi-sistem-panca-indra-120118184237-phpapp01 (1).pdf
anatomi-sistem-panca-indra-120118184237-phpapp01 (1).pdfanatomi-sistem-panca-indra-120118184237-phpapp01 (1).pdf
anatomi-sistem-panca-indra-120118184237-phpapp01 (1).pdf
 

Recently uploaded

Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptxFisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptxPutriAriatna
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumfebrie2
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)ratnawijayanti31
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxSDN1Wayhalom
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxSitiRukmanah5
 

Recently uploaded (12)

Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptxFisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
 

RESEPTOR

  • 1. – Alfiatun Hasanah – Abdullah Jadid Alfiatun Hasanah Abdullah Jadid
  • 2. Pokok Bahasan • Fotoreseptor • Kemoresptor • Elektroreseptor RESEPTOR
  • 3. Inspirasi Qurani • Kulit (al-jild sebagai alat peraba dan al- lams (Q.S. Al-An'am/6:7 • Hidung (al-anf) sebagai alat pencium dan pembau (al-syumm) (Q.S Yusuf/ 12: 94) • Mata (Al-'ain) berguna sebagai alat penglihatan (Al-absar) (Q.S Al-A'raf/ 7 : 185 ; Yunus / 10 : 101 ; Al-Sajadah / 32 : 27) • Lidah (Lisan) dan kedua bibir (Al-syafatain) serta mulut (Al-famm) berguna sebagai alat pengecap (Q.S Al-Balad / 90 : 9-10 ;Taha / 20 : 27-28 ; Al-Fath / 48 : 11)
  • 4. RESEPTOR • Unit sensoris yang berfungsi menyampaikan informasi dunia luar kesusunan saraf pusat saraf pusat • Struktur ini mengubah rangsangan (panas, tekanan, cahaya, suara & lain2 menjadi sinyal yang mencetuskan potensial aksi pada saraf sensoris • Alat penerima rangsang  reseptor, alat penghasil respon  efektor • Reseptor bekerja khusus  beda reseptor, beda jenis rangsang yang diterima
  • 5. Klasifikasi berdasarkan struktur • Berdasarkan struktur: • Mekanoreseptor • Termoreseptor • Magnetoreseptor • Fotoreseptor • Kemoreseptor • Elektroreseptor
  • 7. Sistem Fotoreseptor  Mata Ocelli Mata Faset Mata Majemuk
  • 8. Sistem Fotoreseptor  Mata StrukturFotoreseptorHewan Bintik Mata (Eyespot) Ex. Euglena Mangkuk Mata (Eye Cup) Ex. Planaria Mata Majemuk (Compound Eye) Ex. Serangga, Laba2, Crustacea Mata Lensa Tunggal (Single eye lens) Invertebrata  Ubur2 Vertebrata  ikan, burung, manusia
  • 12. MATA FUNGSI MATA : • Sebagai indera penglihatan yang menerima rangsangan berupa berkas cahaya pada retina dengan perantaraan n. optikus dan menghantarkan rangsangan ini ke pusat penglihatan di otak untuk ditafsirkan.
  • 13. MATA BAGIAN LUAR MATA • Fungsi : melindungi mata dari iritan dan cedera. • Terdiri dari : 1. KELENJAR LAKRIMALIS 2. KONJUNGTIVA 3. KELOPAK MATA
  • 14. MATA BAGIAN – BAGIAN MATA • SKLERA • Kantong tebal terdiri dari jaringan fibrosa membungkus bola mata. • Mempertahankan bentuk bulbus okuli. • KORNEA • Membiaskan berkas cahaya sehingga tidak berpencar.
  • 15. MATA • CHOROID • Membran berpigmen melanin yang berfungsi mencegah pantulan cahaya. • Mengandung banyak pembuluh darah. • AQUEOUS HUMOR = cairan bilik mata • Cairan di depan lensa  cairan ekstrasel • LENSA KRISTALINA • Masa tembus cahaya berbentuk bikonkaf • Fungsi : Memfokuskan cahaya
  • 16. MATA • VITROUS HUMOR • Cairan di belakang lensa seperti agar-agar mengandung mukoprotein. • RETINA • Terdapat reseptor peka cahaya. • IRIS • Mengandung pigmen berwarna • PUPIL • Mengatur masuknya cahaya • OTOT-OTOT MATA ( 7 buah )
  • 17. MATA
  • 18. RETINA TERDIRI DARI 10 LAPISAN (dr luar ke dalam): 1. lapisan pigmen  melanin 2. lapisan sel-sel fotoreseptor 3. membran pembatas luar 4. lapisan inti luar 5. lapisan fleksiform luar 6. lapisan inti dalam 7. lapisan fleksiform dalam 8. lapisan sel-sel ganglionik 9. serat saraf mata 10. membran pembatas dalam
  • 19. SEL DI RETINA • SEL RESEPTOR ( fotoreseptor) • SEL BATANG  bayangan hitam putih, banyak di perifer retina • SEL KERUCUT  bayangan berwarna, banyak di fovea sentralis • SEL HORISONTAL • Terletak secara lateral menghubungkan sel kerucut dan sel batang ke satu sama lain dan ke sel bipolar. • SEL BIPOLAR • Meneruskan sinyal dari fotoreseptor ke sel ganglion.
  • 20. SEL FOTORESEPTOR Sel Batang (rods) Bentuk batang tipis (50x3 um) Di retina kecuali fovea Sekitar 120 juta / mata Pigmen rhodopsin Peka cahaya intensitas rendah Lebih banyak bekerja malam hari Sel Kerucut (cones) Bentuk kerucut panjang (60x1,5 um) Di retina pada fovea Sekitar 6 juta / mata Pigmen iodopsin (RGB) Peka cahaya intensitas tinggi dan warna Digunakan siang hari
  • 22. BAGIAN FOTORESEPTOR 3 Bagian: • Segmen luar, berhubungan dengan lapisan pigmen retina. Di dalamnya terdiri dari ratusan hingga ribuan lempeng yang mengandung pigmen peka cahaya. • Segmen dalam, mengandung sitoplasma, mitokondria beserta organela lainnya dan inti. Mitokondria berperan dalam menye-diakan energi untuk berfungsinya foto- reseptor. • Badan sinaps, berhubungan dengan sel neuron berikutnya, yaitu sel bipolar dan sel horizontal. Di dalamnya banyak terkandung neurotransmiter.
  • 23.
  • 24. Komponen kimiawi penglihatan 1. PIGMEN RHODOPSIN - Dihasilkan oleh fotoreseptor yang akan terurai bila terkena cahaya ( absorpsi energi cahaya). 2. VITAMIN A - Komponen penting pada zat fotokimia (sbg prekursor pigmen rhodopsin).
  • 26. FOTOTRANSDUKSI ISOMERASI RETINAL OLEH CAHAYA AKTIVASI RHODOPSIN (BLEACHING) AKTIVASI PROTEIN G (TRANSDUCIN) AKTIVASI ENZIM FOSFODIESTERASE cGMP LEPAS DARI KANALNa+ HIDROLISIS cGMP  GMP SALURAN Na+ MENUTUP PERMEABILITAS MEMBRAN TERHADAP Na+ MENURUN FOTORESEPTOR TERHIPOLARISASI!
  • 28. PEMROSESAN INFORMASI VISUAL Berkas cahaya dari objek Pembiasan ke arah pupil oleh konjungtiva, kornea, aqueous dan vitreous humor Lensa mata memipih atau mencembung  memfokuskan bayangan di retina Sel fotoreseptor menerima stimulus Pembentukan impuls di segmen luar fotoreseptor Perambatan impuls (fotoresepto, bipolar, ganglion) Axon sel ganglion Saraf optikal Bertemu di kiasma optik Nukleus genikulata lateral Korteks visual primer (lobus oksipitalis)
  • 30. KEMORESEPTOR • Proses  Kemoresepsi, akibat adanya sensitivitas sel terhadap molekul kimia • Kemoresepsi : interaksi bahan kimia dengan kemoreseptor • Terdapat pada vertebrata dan invertebrata • Dua tipe: • Reseptor olfaktorius (smell/bau) • Reseptor gustatorius (kontak  taste/rasa)
  • 31. KEMORESEPTOR • Kemoresepsi  sistem sensor orisinil • Kelebihan : • Tidak perlu ada proses transduksi sesnsoris • Bersifat spesifik • Kekurangan : • Tidak terlalu cepat • Untuk zat-zat volatil di udara, molekul harus didapat dalam bentuk solut atau zat terlarut
  • 32. Kemoreseptor Insekta Pada insekta : di mulut, antena, kaki Umumnya berupa rambut, duri sensoris yang kaku Struktur rambut sensoris pada insekta : 5 neuron di dasar  sebagai kemoreseptor 1 reseptor gula 1 reseptor air 1 atau 2 reseptor garam 1 atau 2 reseptor senyawa lain
  • 33. Kemoreseptor Insekta • Kemoreseptor juga mempunyai fungsi memantau kadar O2 dan CO2 dalam cairan tubuh serta untuk menerima rangsangan feromon • Feromon  Zat kimia, mudah menguap, dilepaskan hewan tertentu ke udara, dapat digunakan untuk sinyal bagi hewan lain
  • 34.
  • 35. Smell and Taste • Dipelajari bersama karena merupakan suatu interaksi sensoris, satu pihak mempengaruhi yang lain • Indera pembau dan pengecap memiliki hubungan kerja yang saling berkaitan • Seringkali jika kita tidak dapat membaui makanan, kita tidak dapat mengenal rasanya
  • 36. Gustasi – Indra Pengecap • Organ yang terlibat
  • 37. Gustasi – Indra Pengecap • 5 tastan (zat kimia) berbeda: • Manis – sumber energi • Asam – asam toksik potensial • Pahit – berpotensi racun • Asin – sodium esensial bagi proses fisiologi • Umami (Jepang  lezat) – protein untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan
  • 38. Papillae – Papila • Tonjolan di lidah • Membantu mencengkram makanan saat mengunyah • Tiap papila dapat berisi 200 lebih kuncup pengecap • Sensitivitas terhadap rasa masing-masing individu berbeda
  • 39. Taste buds – Kuncup Pengecap • Setiap pori kuncup pengecap memiliki 50-100 sel reseptor kecap dengan antenna mirip rambut yang dapat mengindra molekul makanan
  • 40.
  • 41. Olfaksi – Indra Pembau • Organ yang terlibat
  • 42. Olfaksi – Indra Pembau • Pembauan : bekerja seperti indra pengecap. • Stimulus fisik berupa substansi kimia yang dibawa oleh udara yang dilarutkan dalam cairan, mukosa di hidung • Jalur: silia olfaktori  impuls neural  saraf olfaktori  bulbus olfaktorius di otak • Silia olfaktori bertindak sebagai reseptor olfaktori yg terletak di bagian atas saluran hidung, secara langsung mengirim sinyal ke otak melalui serat- serat akson di otak • Olfaksi tidak membutuhkan transduksi sensoris
  • 43.
  • 44. Mekanisme kemoreseptor Molekul kimia masuk Diikat oleh kemoreseptor spesifik Terjadi potensial aksi Dibawa oleh akson kemoreseptor ke kuncup olfaktoris di otak
  • 45. Mekanisme Kemoreseptor (Lanjutan) P. Aksi Mendepolarisasikan membran terminal akson Ca2+ masuk, Eksositosis vesikel sinaps Pelepasan neurotransmitter yang mengandung ACh Reseptor pada Membran Pascasinaps Peningkatan Permeabilitas Membran Kanal Na+ terbuka Depolarisasi Arus sinaptik mengalir ke dalam sel Membangkitkan potensial aksi Transmitter Asetilkolin (ACh) interaksi
  • 46.
  • 48. Elektroreseptor • Reseptor yang dapat mendeteksi aliran atau medan listrik di sekitarnya • Terdapat pada hewan akuatik, seperti hiu, pari, lele, • Mamalia yang punya elektroreseptor  platipus • Berhubungan erat dengan gurat sisi (pada ikan) • Elektroresptor  medan listrik dari aktivitas otot yang didalamnya terdapat organ listrik • Digunakan untuk defense atau bentuk pertahanan diri
  • 49. Elektroreseptor • Batas minimum adalah sekitar 0.01 mikrovolt per cm pada beberapa spesies ikan. • Elektroreseptor cukup sensitif terhadap rangsangan mekanik, cahaya, kimiawi, dan suhu. • beberapa perilaku spesifik  elektroresepsi, termasuk deteksi mangsa, dan penghindaran terhadap predator. • Pada beberapa ikan dengan organ elektroreseptor terspesialisasi, elektroresepsi juga digunakan sebagai sensor lokasi objek aktif dan komunikasi sosial.
  • 50. Elektroreseptor • Beberapa jenis ikan membangkitkan arus listrik dan menggunakan elektroreseptor untuk menemukan letak benda, misalnya mangsa, yang mengganggu arus tersebut. • Platipus, sejenis mamalia monotrema, memiliki elektroreseptor di paruhnya yang barangkali mendeteksi medan listrik yang dihasilkan oleh otot- otot krustacea, katak, ikan kecil, dan mangsa yang lain
  • 54. Elektroreseptor pada Ikan • otot dan cairan tubuh ikan adalah media yang dapat dialiri arus listrik sehingga ikan bersifat konduktor listrik. • lateral line dalam merespon arus listrik dari lingkungan kedalam tubuh dibantu oleh organ neuromas dan sel rambut menuju otak kemudian disampaikan keseluruh bagian tubuh. • Jika daya hantar ikan lebih kecil atau sama dengan air maka biota air sulit merespon medan listrik, sebaliknya d.h. ikan lebih besar daripada air maka ikan akan lebih mudah merespon medan listrik.
  • 56. Jenis Elektroreseptor Jenis Ditemukan di Sensitivitas Struktur Ampullary Hiu dan pari, Non-teleost fishes (except holosteans); Certain teleosts (mormyrids, certain notopterus, gymnotiforms, catfish); Amphibians (except frogs and toads). 0.01 microvolt per cm in marine species, 0.01 millivolt/cm in freshwater; sensitive to DC fields or to frequencies less than 50 Hz Tuberous Mormyrid fish (Knollenorgan, Mormyromasts); Gymnotiform fish (burst- duration coders, phase coders) 0.1 mV to 10 mV/cm. R.C. = receptor cell; b.m. = basement membrane; n = nerve. The ampullary receptor has a jelly-filled canal leading to the skin surface; the tuberous recepor has a loose plug of epithelial cells over the receptor organ.
  • 57. Mekanisme Elektroreseptor impuls Lateral line Neuromast sarafSel rambutOtak Tubuh
  • 58. – On the [View] menu, point to [Master], and then click [Slide Master] or [Notes Master]. Change images to the one you like, then it will apply to all the other slides. THANKS!

Editor's Notes

  1. Selain kupula dan sel-sel rambut yang menyusun organ neuromas, juga terdapat sel-sel sensor organ neuromas yang tenggelam dalam jaringan kulit dan salah satunya berhubungan dengan neuromas kanal atau permukaan. Organ neuromas khusus ini dapat merespon medan listrik rendah yang dihasilkan oleh kontraksi otot, organ listrik, atau pergerakan air laut melalui medan magnet bumi.