SlideShare a Scribd company logo
METODE ELEMEN HINGGA
(FINITE ELEMENT METHODS)
Presented by
AHMAD RIDWAN , ST
1820952003
Dosen :
Prof. Dr. Eng. ARIADI HAZMI
NIP. 197503141999031003
Introduction
Metode elemen hingga (Finite elemen Method) adalah
suatu alat numerik yang digunakan dalam menyelesaikan
masalah teknik seperti persamaan diferensial dan
integral dengan metode pendekatan
Finite-Element Methods (FEM)
• Sebelum memodelkan potensial, harus ditentukan
terlebih dahulu fungsi yang menyebabkan nilai dari
fungsi tersebut bernilai maksimum dan minimum
• Kemudian fungsi tersebut diturunkan dan men-
setting turunannya benilai 0
• Pada percobaan akan dicontohkan potensial listrik
pada bidang 2 dimensi
Finite-Element Methods (FEM)
• Umumnya, untuk fungsi yang digunakan untuk kasus medan
electrostatic adalah fungsi energi potensial yang tersimpan pada
medan tersebut
• Seperti yang diketahui, muatan pada sebuah elektroda akan
terdistribusi sehingga energy potensial listrik bernilai minimum.
Adapun energy yang tersimpan dalam element volume ΔV adalah
Finite-Element Methods (FEM)
• Dengan E(r) = -grad ϕ(r) = - dϕ/dr, maka diperoleh
• Untuk medan 2 dimensi seperti gambar diatas,
persamaan menjadi
Finite-Element Methods (FEM)
• Setelah mendefinisikan fungsi yang digunakan kita
melanjutkan proses ke actual finite-element method
• Adapun proses FEM adalah :
Diskritisasi menjadi beberapa elemen
Membuat approximation function untuk potensial pada
elemen
Memprakirakan nilai matrik dari elemen
Memprakirakan nilai matrik dari sistem
Mendapatkan solusi sistem yang dihitung
Finite-Element Methods (FEM)
1. Diskrititsasi
• Diskritisasi adalah salah satu hal
pokok dari kajian metode elemen
hingga, dengan melakukan
diskritisasi menjadi elemen-elemen
kecil kemudian memberikan beban
pada elemen-elemen tersebut
Finite-Element Methods (FEM)
2. Membuat approximation function
• Potensial ϕΔS (x, y) pada sebuah elemen didekati
dengan fungsi
ϕΔS (x, y) = C1 + C2 xi + C3 y
• Dalam sebuah elemen terdapat 3 buah node (i, j,
dan k), dimana
ϕi ΔS (xi, yi) = C1 + C2 xi + C3 yi
ϕj ΔS (xj, yj) = C1 + C2 xj + C3 yj
ϕk ΔS (xk, yk) = C1 + C2 xk + C3 yk
Finite-Element Methods (FEM)
• Selanjutnya, fungsi aproksimasi potensial pada
elemen ΔS akan bernilai
ϕΔS = (x, y) = Ni(x, y)ϕi + Nj(x, y)ϕj + Nk(x, y)ϕk
• Dimana
Ni(x, y) = ((xj, yk – xk, yj) + (yj, yk) x + (xk, xj)y)
Nj(x, y) = ((xi, yk – xk, yi) + (yi, yk) x + (xk, xi)y)
Nk(x, y) = ((xi, yj – xj, yi) + (yi, yj) x + (xj, xk) y)
Finite-Element Methods (FEM)
3. Memprakirakan nilai matrik dari elemen
• Pertama, kita menggunakan turunan parsial dari fungsi pendekatan
φΔS (x, y) terhadap x dan y adalah :
• Jika kita mensubtitusikan persamaan ini ke :
• Maka
XΔS = f(φi, φj, φk)
Finite-Element Methods (FEM)
• Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya kita akan men-setting turunan
XΔS(x,y) bernilai 0
• Turunan ini akan menghasilkan persamaan liniear terhadap φi, φj, φk dan
dinyatakan dalam persamaan berikut
• Dimana Pmn = F (xi, xj, xk, yi, yj, yk)
Finite-Element Methods (FEM)
4. Memprakirakan nilai matrik dari sistem
• Nilai matrik dari elemen tersebut selanjutnya kita
susun menjadi matrix sistem, dilakukan iterasi
untuk mendapatkan nilai ϕ1ϕ2,…,ϕn
Finite-Element Methods (FEM)
• Elemen diagonal dari matriks sistem. misalnya P10,
10, diperoleh sebagai berikut:
P10,10 = P10,10(1) + P10,10(2) + P10,10(3) + … + P10,10(6)
• Sebuah elemen diagonal dari matriks sistem,
misalnya P10,12, diperoleh sebagai
P10,12 = P10,12(2) + P10,12(3)
m n m nP P 
Finite-Element Methods (FEM)
Finite-Element Methods (FEM)
Finite-Element Methods (FEM)
5. Mendapatkan solusi sistem yang dihitung
• Untuk mendapatkan potensial diantra dua noda dapat
dilakukan upsampling menggunakan interpolasi
HUKUM BIO SAVART
• Tahun 1819 Hnas Christian Oersted mengamati bahwa jarum
kompas dapat menyimpang di atas kawat berarus. Arus listrik
sebagai sumber medan magnet.
• Tahun 1920-an Jean-Baptiste Biot dan Felix Savart melakukan
eksperiment menentukan medan magnet di sekitas kawat
berarus tersebut
• Hukum Bio Savart dikelompokkan dalam menjadi
1. Medan magnet disekitar Kawat Berarus
2. Medan magnet di sekitar Kawat Lurus
3. Medan magnet di sekitar Kawat Melingkar
4. Medan magnet pada Selonoida
• Pada kasus kami adalah Medan magnet di sekitar Kawat Lurus
HUKUM BIO SAVART
• Besarnya medan magnet disekitar kawat lurus panjang berarus listrik. Di
pengaruhi oleh besarnya kuat arus dan jarak titik tinjauan terhadap kawat.
Semakin besar kuat arus semakin besar kuat medan magnetnya, semakin
jauh jaraknya terhadap kawat semakin kecil medan magnetnya
Rumus medan magnet (B) yang
ditimbulkan oleh arus i
PROGRAM MATLAB
PROGRAM MATLAB
HASIL SIMULASI
-5
0
5
-5
0
5
-5
0
5
X-axis
B-field of a current wire along X-axis
Y-axis
Z-axis
-5 0 5
-5
0
5
Y-axis
Z-axis
B-field YZ plane

More Related Content

What's hot

Contoh kasus poligon tertutup
Contoh kasus poligon tertutupContoh kasus poligon tertutup
Contoh kasus poligon tertutupEqi Arzaqi
 
FI4184 -- Pengenalan Metode Elemen Hingga
FI4184 -- Pengenalan Metode Elemen HinggaFI4184 -- Pengenalan Metode Elemen Hingga
FI4184 -- Pengenalan Metode Elemen Hingga
Sparisoma Viridi
 
Tugas III Mekanika Tanah I
Tugas III Mekanika Tanah ITugas III Mekanika Tanah I
Tugas III Mekanika Tanah IZul Anwar
 
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran Fluida
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran FluidaModul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran Fluida
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran Fluida
Ali Hasimi Pane
 
Forward Difference, Backward Difference, dan Central
Forward Difference, Backward Difference, dan CentralForward Difference, Backward Difference, dan Central
Forward Difference, Backward Difference, dan Central
Ferdhika Yudira
 
Modul 7-bangunan portal , statika dan mekanika dasar
Modul 7-bangunan portal ,  statika dan mekanika dasar Modul 7-bangunan portal ,  statika dan mekanika dasar
Modul 7-bangunan portal , statika dan mekanika dasar
MOSES HADUN
 
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Kelinci Coklat
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okkMekanika fluida 2 pertemuan 3 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okk
Marfizal Marfizal
 
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
Kelinci Coklat
 
Modul mekanika teknik 1
Modul mekanika teknik 1Modul mekanika teknik 1
Modul mekanika teknik 1Ibrahim Husain
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okkMekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
Marfizal Marfizal
 
perhitungan-atap
perhitungan-atapperhitungan-atap
perhitungan-atap
pratamadika3
 
Hidraulika i
Hidraulika iHidraulika i
Hidraulika itopik152
 
Analisa matriks
Analisa matriksAnalisa matriks
Analisa matriks
Saedi Saputra Siagian
 
Metode numerik pada persamaan diferensial (new)
Metode numerik pada persamaan diferensial (new)Metode numerik pada persamaan diferensial (new)
Metode numerik pada persamaan diferensial (new)Khubab Basari
 
Transformasi Laplace
Transformasi LaplaceTransformasi Laplace
Transformasi Laplace
Kelinci Coklat
 
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)
Bab viii   analisis hidrometer (hydrometer analysis)Bab viii   analisis hidrometer (hydrometer analysis)
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)
candrosipil
 
Presentasi materi-ajar1
Presentasi materi-ajar1Presentasi materi-ajar1
Presentasi materi-ajar1
niwan21
 

What's hot (20)

Contoh kasus poligon tertutup
Contoh kasus poligon tertutupContoh kasus poligon tertutup
Contoh kasus poligon tertutup
 
FI4184 -- Pengenalan Metode Elemen Hingga
FI4184 -- Pengenalan Metode Elemen HinggaFI4184 -- Pengenalan Metode Elemen Hingga
FI4184 -- Pengenalan Metode Elemen Hingga
 
Tugas III Mekanika Tanah I
Tugas III Mekanika Tanah ITugas III Mekanika Tanah I
Tugas III Mekanika Tanah I
 
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran Fluida
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran FluidaModul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran Fluida
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran Fluida
 
Forward Difference, Backward Difference, dan Central
Forward Difference, Backward Difference, dan CentralForward Difference, Backward Difference, dan Central
Forward Difference, Backward Difference, dan Central
 
Modul 7-bangunan portal , statika dan mekanika dasar
Modul 7-bangunan portal ,  statika dan mekanika dasar Modul 7-bangunan portal ,  statika dan mekanika dasar
Modul 7-bangunan portal , statika dan mekanika dasar
 
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okkMekanika fluida 2 pertemuan 3 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okk
 
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
 
Modul mekanika teknik 1
Modul mekanika teknik 1Modul mekanika teknik 1
Modul mekanika teknik 1
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okkMekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
 
perhitungan-atap
perhitungan-atapperhitungan-atap
perhitungan-atap
 
Hidraulika i
Hidraulika iHidraulika i
Hidraulika i
 
Analisa matriks
Analisa matriksAnalisa matriks
Analisa matriks
 
Metode numerik pada persamaan diferensial (new)
Metode numerik pada persamaan diferensial (new)Metode numerik pada persamaan diferensial (new)
Metode numerik pada persamaan diferensial (new)
 
Transformasi Laplace
Transformasi LaplaceTransformasi Laplace
Transformasi Laplace
 
Pengenalan Ilmu Ukur Tanah
Pengenalan Ilmu Ukur TanahPengenalan Ilmu Ukur Tanah
Pengenalan Ilmu Ukur Tanah
 
C.tegangan dan-regangan1
C.tegangan dan-regangan1C.tegangan dan-regangan1
C.tegangan dan-regangan1
 
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)
Bab viii   analisis hidrometer (hydrometer analysis)Bab viii   analisis hidrometer (hydrometer analysis)
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)
 
Presentasi materi-ajar1
Presentasi materi-ajar1Presentasi materi-ajar1
Presentasi materi-ajar1
 

Similar to Finite Element Method (Metode Elemen Hingga)

Materi ke-1 Aljabar Linier
Materi ke-1 Aljabar LinierMateri ke-1 Aljabar Linier
Materi ke-1 Aljabar Linier
eka pandu cynthia
 
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel bBab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Muhammad Ali Subkhan Candra
 
7905 bab 3
7905 bab 37905 bab 3
7905 bab 3muli ani
 
Bab 3 penyl numerik aljabar tunggal
Bab 3 penyl numerik aljabar tunggalBab 3 penyl numerik aljabar tunggal
Bab 3 penyl numerik aljabar tunggalwahyuddin S.T
 
KALKULUS_1.ppt
KALKULUS_1.pptKALKULUS_1.ppt
KALKULUS_1.ppt
sandihermawan12
 
Matematika Teknik - Diferensial
Matematika Teknik - DiferensialMatematika Teknik - Diferensial
Matematika Teknik - DiferensialReski Aprilia
 
Interpolasi Polinom.pdf
Interpolasi Polinom.pdfInterpolasi Polinom.pdf
Interpolasi Polinom.pdf
RustkoyReyhanPutin1
 
Interpolasi Polinom.pdf
Interpolasi Polinom.pdfInterpolasi Polinom.pdf
Interpolasi Polinom.pdf
YusrinaIlmiSalsabila
 
Metnum p 2 compressed
Metnum p 2 compressedMetnum p 2 compressed
Metnum p 2 compressed
AriyantoKembar10
 
BAB II AKAR-AKAR PERSAMAAN.pptx
BAB II AKAR-AKAR PERSAMAAN.pptxBAB II AKAR-AKAR PERSAMAAN.pptx
BAB II AKAR-AKAR PERSAMAAN.pptx
NaufalDhiyaulhaq2
 
Struktur Atom Presentation
Struktur Atom PresentationStruktur Atom Presentation
Struktur Atom Presentation
hafizona
 
Pelajari Konsep Dasar Integral dalam Penyelesaian Masalah
Pelajari Konsep Dasar Integral dalam Penyelesaian MasalahPelajari Konsep Dasar Integral dalam Penyelesaian Masalah
Pelajari Konsep Dasar Integral dalam Penyelesaian Masalah
nadyaGB21
 
Bab 5 interpolasi newton lanjutan
Bab 5 interpolasi newton lanjutanBab 5 interpolasi newton lanjutan
Bab 5 interpolasi newton lanjutan
Kelinci Coklat
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantumkeynahkhun
 
Fisika kuantum edit
Fisika kuantum editFisika kuantum edit
Fisika kuantum edit
Fauzan Amir
 
Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2keynahkhun
 
Matlab 8
Matlab 8Matlab 8
Matlab 8
Hastih Leo
 
Mengungkap radiasi benda hitam menggunakan statistik bose
Mengungkap radiasi benda hitam menggunakan statistik boseMengungkap radiasi benda hitam menggunakan statistik bose
Mengungkap radiasi benda hitam menggunakan statistik boseIda Sonie
 

Similar to Finite Element Method (Metode Elemen Hingga) (20)

Rumus-rumus untuk IPhO
Rumus-rumus untuk IPhORumus-rumus untuk IPhO
Rumus-rumus untuk IPhO
 
Materi ke-1 Aljabar Linier
Materi ke-1 Aljabar LinierMateri ke-1 Aljabar Linier
Materi ke-1 Aljabar Linier
 
Pendahuluan1
Pendahuluan1Pendahuluan1
Pendahuluan1
 
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel bBab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
 
7905 bab 3
7905 bab 37905 bab 3
7905 bab 3
 
Bab 3 penyl numerik aljabar tunggal
Bab 3 penyl numerik aljabar tunggalBab 3 penyl numerik aljabar tunggal
Bab 3 penyl numerik aljabar tunggal
 
KALKULUS_1.ppt
KALKULUS_1.pptKALKULUS_1.ppt
KALKULUS_1.ppt
 
Matematika Teknik - Diferensial
Matematika Teknik - DiferensialMatematika Teknik - Diferensial
Matematika Teknik - Diferensial
 
Interpolasi Polinom.pdf
Interpolasi Polinom.pdfInterpolasi Polinom.pdf
Interpolasi Polinom.pdf
 
Interpolasi Polinom.pdf
Interpolasi Polinom.pdfInterpolasi Polinom.pdf
Interpolasi Polinom.pdf
 
Metnum p 2 compressed
Metnum p 2 compressedMetnum p 2 compressed
Metnum p 2 compressed
 
BAB II AKAR-AKAR PERSAMAAN.pptx
BAB II AKAR-AKAR PERSAMAAN.pptxBAB II AKAR-AKAR PERSAMAAN.pptx
BAB II AKAR-AKAR PERSAMAAN.pptx
 
Struktur Atom Presentation
Struktur Atom PresentationStruktur Atom Presentation
Struktur Atom Presentation
 
Pelajari Konsep Dasar Integral dalam Penyelesaian Masalah
Pelajari Konsep Dasar Integral dalam Penyelesaian MasalahPelajari Konsep Dasar Integral dalam Penyelesaian Masalah
Pelajari Konsep Dasar Integral dalam Penyelesaian Masalah
 
Bab 5 interpolasi newton lanjutan
Bab 5 interpolasi newton lanjutanBab 5 interpolasi newton lanjutan
Bab 5 interpolasi newton lanjutan
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantum
 
Fisika kuantum edit
Fisika kuantum editFisika kuantum edit
Fisika kuantum edit
 
Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2
 
Matlab 8
Matlab 8Matlab 8
Matlab 8
 
Mengungkap radiasi benda hitam menggunakan statistik bose
Mengungkap radiasi benda hitam menggunakan statistik boseMengungkap radiasi benda hitam menggunakan statistik bose
Mengungkap radiasi benda hitam menggunakan statistik bose
 

Recently uploaded

RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
muhammadiswahyudi12
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Tsabitpattipeilohy
 
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
AdityaWahyuDewangga1
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
indahrosantiTeknikSi
 
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptxNADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
nadiafebianti2
 
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptxMetode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
ssuser2537c0
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
rhamset
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
jayakartalumajang1
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
delphijean1
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
HADIANNAS
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
AnandhaAdkhaM1
 

Recently uploaded (11)

RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
 
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
 
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptxNADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
 
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptxMetode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
 

Finite Element Method (Metode Elemen Hingga)

  • 1. METODE ELEMEN HINGGA (FINITE ELEMENT METHODS) Presented by AHMAD RIDWAN , ST 1820952003 Dosen : Prof. Dr. Eng. ARIADI HAZMI NIP. 197503141999031003
  • 2. Introduction Metode elemen hingga (Finite elemen Method) adalah suatu alat numerik yang digunakan dalam menyelesaikan masalah teknik seperti persamaan diferensial dan integral dengan metode pendekatan
  • 3. Finite-Element Methods (FEM) • Sebelum memodelkan potensial, harus ditentukan terlebih dahulu fungsi yang menyebabkan nilai dari fungsi tersebut bernilai maksimum dan minimum • Kemudian fungsi tersebut diturunkan dan men- setting turunannya benilai 0 • Pada percobaan akan dicontohkan potensial listrik pada bidang 2 dimensi
  • 4. Finite-Element Methods (FEM) • Umumnya, untuk fungsi yang digunakan untuk kasus medan electrostatic adalah fungsi energi potensial yang tersimpan pada medan tersebut • Seperti yang diketahui, muatan pada sebuah elektroda akan terdistribusi sehingga energy potensial listrik bernilai minimum. Adapun energy yang tersimpan dalam element volume ΔV adalah
  • 5. Finite-Element Methods (FEM) • Dengan E(r) = -grad ϕ(r) = - dϕ/dr, maka diperoleh • Untuk medan 2 dimensi seperti gambar diatas, persamaan menjadi
  • 6. Finite-Element Methods (FEM) • Setelah mendefinisikan fungsi yang digunakan kita melanjutkan proses ke actual finite-element method • Adapun proses FEM adalah : Diskritisasi menjadi beberapa elemen Membuat approximation function untuk potensial pada elemen Memprakirakan nilai matrik dari elemen Memprakirakan nilai matrik dari sistem Mendapatkan solusi sistem yang dihitung
  • 7. Finite-Element Methods (FEM) 1. Diskrititsasi • Diskritisasi adalah salah satu hal pokok dari kajian metode elemen hingga, dengan melakukan diskritisasi menjadi elemen-elemen kecil kemudian memberikan beban pada elemen-elemen tersebut
  • 8. Finite-Element Methods (FEM) 2. Membuat approximation function • Potensial ϕΔS (x, y) pada sebuah elemen didekati dengan fungsi ϕΔS (x, y) = C1 + C2 xi + C3 y • Dalam sebuah elemen terdapat 3 buah node (i, j, dan k), dimana ϕi ΔS (xi, yi) = C1 + C2 xi + C3 yi ϕj ΔS (xj, yj) = C1 + C2 xj + C3 yj ϕk ΔS (xk, yk) = C1 + C2 xk + C3 yk
  • 9. Finite-Element Methods (FEM) • Selanjutnya, fungsi aproksimasi potensial pada elemen ΔS akan bernilai ϕΔS = (x, y) = Ni(x, y)ϕi + Nj(x, y)ϕj + Nk(x, y)ϕk • Dimana Ni(x, y) = ((xj, yk – xk, yj) + (yj, yk) x + (xk, xj)y) Nj(x, y) = ((xi, yk – xk, yi) + (yi, yk) x + (xk, xi)y) Nk(x, y) = ((xi, yj – xj, yi) + (yi, yj) x + (xj, xk) y)
  • 10. Finite-Element Methods (FEM) 3. Memprakirakan nilai matrik dari elemen • Pertama, kita menggunakan turunan parsial dari fungsi pendekatan φΔS (x, y) terhadap x dan y adalah : • Jika kita mensubtitusikan persamaan ini ke : • Maka XΔS = f(φi, φj, φk)
  • 11. Finite-Element Methods (FEM) • Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya kita akan men-setting turunan XΔS(x,y) bernilai 0 • Turunan ini akan menghasilkan persamaan liniear terhadap φi, φj, φk dan dinyatakan dalam persamaan berikut • Dimana Pmn = F (xi, xj, xk, yi, yj, yk)
  • 12. Finite-Element Methods (FEM) 4. Memprakirakan nilai matrik dari sistem • Nilai matrik dari elemen tersebut selanjutnya kita susun menjadi matrix sistem, dilakukan iterasi untuk mendapatkan nilai ϕ1ϕ2,…,ϕn
  • 13. Finite-Element Methods (FEM) • Elemen diagonal dari matriks sistem. misalnya P10, 10, diperoleh sebagai berikut: P10,10 = P10,10(1) + P10,10(2) + P10,10(3) + … + P10,10(6) • Sebuah elemen diagonal dari matriks sistem, misalnya P10,12, diperoleh sebagai P10,12 = P10,12(2) + P10,12(3)
  • 14. m n m nP P  Finite-Element Methods (FEM)
  • 16. Finite-Element Methods (FEM) 5. Mendapatkan solusi sistem yang dihitung • Untuk mendapatkan potensial diantra dua noda dapat dilakukan upsampling menggunakan interpolasi
  • 17. HUKUM BIO SAVART • Tahun 1819 Hnas Christian Oersted mengamati bahwa jarum kompas dapat menyimpang di atas kawat berarus. Arus listrik sebagai sumber medan magnet. • Tahun 1920-an Jean-Baptiste Biot dan Felix Savart melakukan eksperiment menentukan medan magnet di sekitas kawat berarus tersebut • Hukum Bio Savart dikelompokkan dalam menjadi 1. Medan magnet disekitar Kawat Berarus 2. Medan magnet di sekitar Kawat Lurus 3. Medan magnet di sekitar Kawat Melingkar 4. Medan magnet pada Selonoida • Pada kasus kami adalah Medan magnet di sekitar Kawat Lurus
  • 18. HUKUM BIO SAVART • Besarnya medan magnet disekitar kawat lurus panjang berarus listrik. Di pengaruhi oleh besarnya kuat arus dan jarak titik tinjauan terhadap kawat. Semakin besar kuat arus semakin besar kuat medan magnetnya, semakin jauh jaraknya terhadap kawat semakin kecil medan magnetnya
  • 19. Rumus medan magnet (B) yang ditimbulkan oleh arus i
  • 22. HASIL SIMULASI -5 0 5 -5 0 5 -5 0 5 X-axis B-field of a current wire along X-axis Y-axis Z-axis -5 0 5 -5 0 5 Y-axis Z-axis B-field YZ plane