Dokumen tersebut membahas hubungan antara tegangan dan regangan pada suatu bahan, termasuk diagram tegangan-regangan, hukum Hooke, modulus elastisitas, regangan lateral dan termal, serta tegangan ganda dan total.
Dokumen tersebut membahas tentang tegangan normal dan geser pada penampang miring batang yang mendapat beban tarik. Tegangan normal dan geser dapat dihitung berdasarkan sudut penampang terhadap sumbu batang dan tegangan normal pada sumbu batang. Tegangan geser maksimum terjadi pada sudut 45 derajat.
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)Ali Hasimi Pane
Modul ini berisi contoh soal penyelesaian siklus pembangkit daya termasuk siklus Otto, Diesel, Dual, dan Rankine. Juga membahas analisis manual dasar tentang heat exchanger, sistem uap, dan sistem pendinginan. Buku ini ditujukan untuk mahasiswa teknik, pengajar, dan masyarakat umum yang membutuhkan. [ringkasan 3 kalimat]
1. Lingkaran Mohr digunakan untuk merepresentasikan tegangan dan regangan bidang pada suatu elemen. Lingkaran ini memiliki pusat dan jari-jari yang berhubungan dengan besaran tegangan normal maksimum dan minimum serta tegangan geser.
Ringkasan dari 12 soal getaran bebas tanpa redaman adalah:
1. Soal mengenai hitung konstanta kekakuan pegas dan frekuensi getaran sistem massa-pegas.
2. Soal mengenai hitung periode, defleksi statis, dan kecepatan maksimum sistem massa-pegas yang ditarik dan dilepas.
3. Soal mengenai hitung frekuensi getaran plunyer vertikal yang ditahan 2 pegas.
Dokumen tersebut membahas tentang tegangan normal dan geser pada penampang miring batang yang mendapat beban tarik. Tegangan normal dan geser dapat dihitung berdasarkan sudut penampang terhadap sumbu batang dan tegangan normal pada sumbu batang. Tegangan geser maksimum terjadi pada sudut 45 derajat.
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)Ali Hasimi Pane
Modul ini berisi contoh soal penyelesaian siklus pembangkit daya termasuk siklus Otto, Diesel, Dual, dan Rankine. Juga membahas analisis manual dasar tentang heat exchanger, sistem uap, dan sistem pendinginan. Buku ini ditujukan untuk mahasiswa teknik, pengajar, dan masyarakat umum yang membutuhkan. [ringkasan 3 kalimat]
1. Lingkaran Mohr digunakan untuk merepresentasikan tegangan dan regangan bidang pada suatu elemen. Lingkaran ini memiliki pusat dan jari-jari yang berhubungan dengan besaran tegangan normal maksimum dan minimum serta tegangan geser.
Ringkasan dari 12 soal getaran bebas tanpa redaman adalah:
1. Soal mengenai hitung konstanta kekakuan pegas dan frekuensi getaran sistem massa-pegas.
2. Soal mengenai hitung periode, defleksi statis, dan kecepatan maksimum sistem massa-pegas yang ditarik dan dilepas.
3. Soal mengenai hitung frekuensi getaran plunyer vertikal yang ditahan 2 pegas.
Dokumen tersebut membahas persamaan-persamaan dasar dalam aliran fluida seperti persamaan kontinuitas, momentum, dan energi serta contoh penerapannya dalam pipa dan nozzle."
Dokumen tersebut membahas tentang struktur statis tertentu pada mekanika struktur, dimana struktur tersebut dapat diselesaikan menggunakan persamaan keseimbangan berupa jumlah gaya horizontal, vertikal dan momen yang sama dengan nol. Contoh struktur statis tertentu adalah balok diatas dua perletakan dengan jumlah reaksi yang tidak diketahui maksimal tiga. Dokumen juga menjelaskan tentang gaya-gaya dalam sepert
Makalah Tentang Mekanisme Penguatan Material TeknikHera Rosdiana
Makalah ini membahas tentang empat mekanisme penguatan pada logam, yaitu:
1. Pengerasan regangan (strain hardening) yang meningkatkan kekuatan melalui pembentukan dislokasi selama deformasi plastik
2. Pengerasan endapan (precipitation hardening) yang memanfaatkan endapan fase kedua untuk menghambat gerakan dislokasi
3. Penghalusan butir (grain size reduction) dengan mengurangi ukuran butir kristal
4. Pengu
1. Mekanisme penguatan pada logam meliputi pengerasan regangan, penguatan larutan padat, dan penguatan presipitasi.
2. Pengerasan presipitasi melibatkan pembentukan partikel endapan halus melalui tahapan solusi, pendinginan cepat, dan penuaan untuk meningkatkan kekuatan logam.
3. Contohnya adalah paduan aluminium seri 2xxx yang diperkuat oleh endapan CuAl2 yang dihasilkan melalui proses pen
1. Uji tarik digunakan untuk menguji kekuatan suatu bahan dengan memberikan beban gaya yang berlawanan arah secara linier.
2. Uji ini menghasilkan data kekuatan material seperti kekuatan tarik, kuat luluh, keuletan, dan ketangguhan.
3. Faktor yang mempengaruhi kekuatan tarik antara lain kadar karbon, heat treatment, bidang slip, homogenitas, kecepatan pendinginan, dan unsur paduan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas konsep tegangan, regangan, dan lendutan pada balok. Termasuk definisi tegangan normal, geser, dan lentur serta hubungannya dengan regangan.
2. Juga dibahas cara menentukan titik berat dan momen inersia pada penampang regular dan gabungan yang digunakan untuk menghitung tegangan dan lendutan.
3. Memberikan contoh perhitungan titik berat pada penampang
Dokumen tersebut membahas tentang tegangan dan regangan akibat beban aksial pada bahan. Dijelaskan hubungan antara tegangan, regangan, dan modulus elastisitas berdasarkan hukum Hooke. Juga dibahas perilaku elastis dan plastis bahan, serta pengaruh fatigue terhadap kegagalan bahan. Diuraikan metode pengukuran tegangan-regangan dan contoh perhitungan deformasi akibat beban aksial.
This document discusses different types of bearings used in mechanical systems. It describes sliding contact bearings and rolling contact bearings. Rolling contact bearings are further divided into ball bearings and roller bearings. The key advantages of rolling contact bearings over sliding contact bearings are their lower starting friction and operating friction, ability to withstand shock loads, and reliability. Radial bearings support radial loads while thrust bearings support axial loads. Common types of radial ball bearings are single row deep groove bearings and filling notch bearings.
Dokumen tersebut membahas tentang torsi pada batang. Torsi adalah momen puntir yang dihasilkan oleh gaya yang bekerja pada bidang tegak lurus sumbu batang. Torsi menyebabkan tegangan geser dan regangan geser pada batang. Uji puntir dapat digunakan untuk mengetahui sifat geseran material.
Mekanika kekuatan material ii tabel defleksi dan kemiringan balokRock Sandy
Dokumen ini menjelaskan tabel defleksi dan kemiringan balok kantilever dan balok sederhana untuk memudahkan penggunaan metode superposisi dalam menemukan defleksi dan sudut rotasi untuk berbagai kondisi pembebanan pada balok. Tabel-tabel tersebut meliputi defleksi dan kemiringan balok kantilever, balok sederhana, dan besaran luas bidang untuk berbagai kasus pembebanan.
Bab VII membahas perancangan poros dan asesorinya. Poros digunakan untuk mentransmisikan putaran dan torsi dari satu komponen ke komponen lainnya. Bab ini menjelaskan pembebanan yang terjadi pada poros, material yang digunakan, dan faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam perancangan poros seperti tegangan, defleksi, dan konsentrasi tegangan.
Modul ini membahas perencanaan kopling dan bantalan. Topik utama meliputi definisi dan jenis kopling, perencanaan kopling flens kaku dan kopling karet ban, serta faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan kedua jenis kopling tersebut seperti daya, putaran, material, dan variasi momen.
Mur dan baut adalah sambungan yang sering digunakan karena mudah dibuka dan dipasang kembali. Baut memiliki ulir yang berfungsi untuk mengunci baut dan mur. Ada beberapa jenis ulir seperti ulir tunggal, ganda, dan tripal. Sambungan baut memiliki keuntungan seperti mampu menahan beban tinggi, mudah dipasang, dan efisien untuk manufaktur.
1. Modul ini membahas analisis tegangan dan regangan pada mekanika teknik, termasuk definisi, rumus, dan jenis-jenis tegangan serta hukum Hooke.
2. Ada tiga jenis tegangan yaitu tegangan tarik, tekan, dan geser yang diakibatkan oleh gaya-gaya tertentu.
3. Hukum Hooke menjelaskan hubungan linier antara tegangan dan regangan sampai batas proporsional suatu bahan.
Dokumen tersebut membahas persamaan-persamaan dasar dalam aliran fluida seperti persamaan kontinuitas, momentum, dan energi serta contoh penerapannya dalam pipa dan nozzle."
Dokumen tersebut membahas tentang struktur statis tertentu pada mekanika struktur, dimana struktur tersebut dapat diselesaikan menggunakan persamaan keseimbangan berupa jumlah gaya horizontal, vertikal dan momen yang sama dengan nol. Contoh struktur statis tertentu adalah balok diatas dua perletakan dengan jumlah reaksi yang tidak diketahui maksimal tiga. Dokumen juga menjelaskan tentang gaya-gaya dalam sepert
Makalah Tentang Mekanisme Penguatan Material TeknikHera Rosdiana
Makalah ini membahas tentang empat mekanisme penguatan pada logam, yaitu:
1. Pengerasan regangan (strain hardening) yang meningkatkan kekuatan melalui pembentukan dislokasi selama deformasi plastik
2. Pengerasan endapan (precipitation hardening) yang memanfaatkan endapan fase kedua untuk menghambat gerakan dislokasi
3. Penghalusan butir (grain size reduction) dengan mengurangi ukuran butir kristal
4. Pengu
1. Mekanisme penguatan pada logam meliputi pengerasan regangan, penguatan larutan padat, dan penguatan presipitasi.
2. Pengerasan presipitasi melibatkan pembentukan partikel endapan halus melalui tahapan solusi, pendinginan cepat, dan penuaan untuk meningkatkan kekuatan logam.
3. Contohnya adalah paduan aluminium seri 2xxx yang diperkuat oleh endapan CuAl2 yang dihasilkan melalui proses pen
1. Uji tarik digunakan untuk menguji kekuatan suatu bahan dengan memberikan beban gaya yang berlawanan arah secara linier.
2. Uji ini menghasilkan data kekuatan material seperti kekuatan tarik, kuat luluh, keuletan, dan ketangguhan.
3. Faktor yang mempengaruhi kekuatan tarik antara lain kadar karbon, heat treatment, bidang slip, homogenitas, kecepatan pendinginan, dan unsur paduan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas konsep tegangan, regangan, dan lendutan pada balok. Termasuk definisi tegangan normal, geser, dan lentur serta hubungannya dengan regangan.
2. Juga dibahas cara menentukan titik berat dan momen inersia pada penampang regular dan gabungan yang digunakan untuk menghitung tegangan dan lendutan.
3. Memberikan contoh perhitungan titik berat pada penampang
Dokumen tersebut membahas tentang tegangan dan regangan akibat beban aksial pada bahan. Dijelaskan hubungan antara tegangan, regangan, dan modulus elastisitas berdasarkan hukum Hooke. Juga dibahas perilaku elastis dan plastis bahan, serta pengaruh fatigue terhadap kegagalan bahan. Diuraikan metode pengukuran tegangan-regangan dan contoh perhitungan deformasi akibat beban aksial.
This document discusses different types of bearings used in mechanical systems. It describes sliding contact bearings and rolling contact bearings. Rolling contact bearings are further divided into ball bearings and roller bearings. The key advantages of rolling contact bearings over sliding contact bearings are their lower starting friction and operating friction, ability to withstand shock loads, and reliability. Radial bearings support radial loads while thrust bearings support axial loads. Common types of radial ball bearings are single row deep groove bearings and filling notch bearings.
Dokumen tersebut membahas tentang torsi pada batang. Torsi adalah momen puntir yang dihasilkan oleh gaya yang bekerja pada bidang tegak lurus sumbu batang. Torsi menyebabkan tegangan geser dan regangan geser pada batang. Uji puntir dapat digunakan untuk mengetahui sifat geseran material.
Mekanika kekuatan material ii tabel defleksi dan kemiringan balokRock Sandy
Dokumen ini menjelaskan tabel defleksi dan kemiringan balok kantilever dan balok sederhana untuk memudahkan penggunaan metode superposisi dalam menemukan defleksi dan sudut rotasi untuk berbagai kondisi pembebanan pada balok. Tabel-tabel tersebut meliputi defleksi dan kemiringan balok kantilever, balok sederhana, dan besaran luas bidang untuk berbagai kasus pembebanan.
Bab VII membahas perancangan poros dan asesorinya. Poros digunakan untuk mentransmisikan putaran dan torsi dari satu komponen ke komponen lainnya. Bab ini menjelaskan pembebanan yang terjadi pada poros, material yang digunakan, dan faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam perancangan poros seperti tegangan, defleksi, dan konsentrasi tegangan.
Modul ini membahas perencanaan kopling dan bantalan. Topik utama meliputi definisi dan jenis kopling, perencanaan kopling flens kaku dan kopling karet ban, serta faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan kedua jenis kopling tersebut seperti daya, putaran, material, dan variasi momen.
Mur dan baut adalah sambungan yang sering digunakan karena mudah dibuka dan dipasang kembali. Baut memiliki ulir yang berfungsi untuk mengunci baut dan mur. Ada beberapa jenis ulir seperti ulir tunggal, ganda, dan tripal. Sambungan baut memiliki keuntungan seperti mampu menahan beban tinggi, mudah dipasang, dan efisien untuk manufaktur.
1. Modul ini membahas analisis tegangan dan regangan pada mekanika teknik, termasuk definisi, rumus, dan jenis-jenis tegangan serta hukum Hooke.
2. Ada tiga jenis tegangan yaitu tegangan tarik, tekan, dan geser yang diakibatkan oleh gaya-gaya tertentu.
3. Hukum Hooke menjelaskan hubungan linier antara tegangan dan regangan sampai batas proporsional suatu bahan.
- Peserta didik mempelajari konsep elastisitas pada zat padat dan pegas, termasuk hukum Hooke dan analisis grafik stress-strain/gaya-perubahan panjang. Mereka dapat menjelaskan sifat elastis dan memodelkan elastisitas melalui besaran seperti modulus elastisitas.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep-konsep dasar mekanika bahan seperti tegangan, regangan, hukum Hooke, modulus elastisitas, angka Poisson, tegangan geser dan regangan geser. Juga memberikan contoh perhitungan soal mekanika bahan tentang tegangan pada struktur kapal.
Modul1 mikael timotius kenny 2015041002Michael Kenny
Modul ini membahas pengukuran regangan menggunakan strain gauge. Terdapat tiga sistem pengujian yaitu sistem tarik, torsi, dan bending. Strain gauge ditempelkan pada benda uji untuk mendeteksi perubahan dimensi akibat beban. Hasil pengukuran dibandingkan dengan perhitungan teoritis menggunakan hukum Hooke dan persamaan regangan.
Unit 5 membahas tentang elastisitas dan gerak harmonik sederhana. Materi utama meliputi definisi elastisitas, hukum Hooke, tegangan, regangan, modulus Young, tetapan gaya, dan hukum Hooke untuk sistem pegas. Diberikan juga contoh soal latihan untuk memahami konsep-konsep tersebut.
Gelombang adalah getaran yang menjalar melalui medium tanpa medium itu bergerak. Ada dua jenis gelombang yaitu gelombang transversal dan longitudinal, yang memiliki karakteristik berbeda dalam arah osilasi dan contohnya. Sifat-sifat gelombang meliputi refleksi, refraksi, interferensi dan polarisasi.
1. HUBUNGAN TEGANGANHUBUNGAN TEGANGAN
DAN REGANGANDAN REGANGAN
Hubungan yg terjadi ketika munculHubungan yg terjadi ketika muncul
tegangan dan regangan pada suatutegangan dan regangan pada suatu
penampangpenampang
2. Hubungan antara Tegangan danHubungan antara Tegangan dan
ReganganRegangan
• Hubungan antara tegangan dan regangan yangHubungan antara tegangan dan regangan yang
terjadi pada material dapat digambarkan dalamterjadi pada material dapat digambarkan dalam
suatu grafiksuatu grafik
σ
ε
Diagram tegangan dan regangan baja
3. Diagram Tegangan dan ReganganDiagram Tegangan dan Regangan
Beberapa MaterialBeberapa Material
• BetonBeton
• Tanah liatTanah liat
σ
ε
Diagram Tegangan
dan Regangan
menunjukan sifat
karakteristik dari
masing-masing
material
4. Bagian-Bagian pada DiagramBagian-Bagian pada Diagram TeganganReganganTeganganRegangan
• Kondisi ElastisKondisi Elastis
• Kondisi Strain HardeningKondisi Strain Hardening
• Kondisi PlastisKondisi Plastis
• HancurHancur
5. Hukum HookeHukum Hooke
• Hukum hooke menunjukkan bahwa terjadiHukum hooke menunjukkan bahwa terjadi
hubungan yang linear atau proporsionalhubungan yang linear atau proporsional
antara tegangan dan regangan suatuantara tegangan dan regangan suatu
materialmaterial
σσ = E= E εε
Dimana hubungan antara keduanyaDimana hubungan antara keduanya
ditentukan berdasarkan nilai Modulusditentukan berdasarkan nilai Modulus
Elastisitas / modulus Young (E) dariElastisitas / modulus Young (E) dari
masing masing materialmasing masing material
6. Hukum HookeHukum Hooke
• Hubungan linear seperti yang dinyatakan dalamHubungan linear seperti yang dinyatakan dalam
hukum hooke tidaklah selamanya terjadi.hukum hooke tidaklah selamanya terjadi.
• Hubungan yang linear terjadi hanya pada saatHubungan yang linear terjadi hanya pada saat
kondisi material masih dalam kondisi elastis.kondisi material masih dalam kondisi elastis.
• Kondisi ElastisKondisi Elastis adalah adalah kondisi bahwa jikaadalah adalah kondisi bahwa jika
beban yang bekerja dihapuskan maka tidak akanbeban yang bekerja dihapuskan maka tidak akan
meninggalkan regangan sisa yang permanen.meninggalkan regangan sisa yang permanen.
Dan sifat material masih seperti semula saatDan sifat material masih seperti semula saat
belum ada beban bekerja.belum ada beban bekerja.
• Hukum Hooke tidak berlaku untuk kondisiHukum Hooke tidak berlaku untuk kondisi
diluar kondisi elastis.diluar kondisi elastis.
7. Modulus ElastisitasModulus Elastisitas
• Nilai Modulus Elastisitas merupakan nilai yangNilai Modulus Elastisitas merupakan nilai yang
menunjukkan sifat keelastisitasan materialmenunjukkan sifat keelastisitasan material
• Masing-masing material memiliki nilai ymasingMasing-masing material memiliki nilai ymasing
masingmasing
• Nilai modulus elastisitas berdasarkan HukumNilai modulus elastisitas berdasarkan Hukum
HookeHooke E =E = σ / εσ / ε
• Yang nilainya sama dengan besaran gayaYang nilainya sama dengan besaran gaya
persatuan luaspersatuan luas
8. CONTOHCONTOH
• Nilai modulus Elastisitas beberapa materialNilai modulus Elastisitas beberapa material
BajaBaja : 2,1 x 10: 2,1 x 1066
kg/cmkg/cm22
BetonBeton : 2,0 x 10: 2,0 x 1055
kg/cmkg/cm22
KayuKayu
PlastikPlastik
9. REGANGAN LATERALREGANGAN LATERAL
• Regangan Lateral Merupakan jenis deformasiRegangan Lateral Merupakan jenis deformasi
pada arah lateral ( tegak lurus sb batang) yangpada arah lateral ( tegak lurus sb batang) yang
muncul akibat gaya normal tekanmuncul akibat gaya normal tekan
L
PP
L’
h h’
10. Poisson RatioPoisson Ratio
• Nilai yang menunjukkan besaran perbandinganNilai yang menunjukkan besaran perbandingan
antara regangan aksial dan lateralantara regangan aksial dan lateral
νν = regangan lateral / regangan aksial= regangan lateral / regangan aksial
• SehinggaSehinggaregangan lateral:regangan lateral:
εεrr == νν xx εε
εεrr == νν xx σ / Εσ / Ε
11. Perubahan VolumePerubahan Volume
• Pada saat terjadi deformasi semua dimensiPada saat terjadi deformasi semua dimensi
elemen mengalami perubahan. Sehingga volumeelemen mengalami perubahan. Sehingga volume
elemen juga berubahelemen juga berubah
x
y
P
P
12. Perubahan VolumePerubahan Volume
Vf = aVf = a11bb11cc11(1+(1+ЄЄ)(1-v)(1-v ЄЄ)(1-v)(1-v ЄЄ))
Dimana :Dimana :
aa11bb11cc11 = dimensi yg sdh berubah (dimensi akhir)= dimensi yg sdh berubah (dimensi akhir)
vv = angka poisson= angka poisson
ЄЄ = regangan= regangan
• DisederhanakanDisederhanakan
Vf = aVf = a11bb11cc11(1+(1+ ЄЄ – 2 v– 2 vЄЄ))
ΔΔVf = Vf – Vo = aVf = Vf – Vo = a11bb11cc11ЄЄ(1-2v )(1-2v )
Dimana :Dimana :
Vo = volume semulaVo = volume semula
13. Perubahan Volume satuanPerubahan Volume satuan
• Perubahan Volume dibagi dengan volumePerubahan Volume dibagi dengan volume
semulasemula
e =e = ΔΔV/ Vo =V/ Vo = ЄЄ (1 – 2v)(1 – 2v)
== σσ (1-2v) /E(1-2v) /E
• DimanaDimana
e = dilatasie = dilatasi
σσ = tegangan= tegangan
E = modulus ElastisitasE = modulus Elastisitas
ЄЄ = regangan= regangan
14. Regangan ThermalRegangan Thermal
• Perubahan temperatur dapat menyebabkanPerubahan temperatur dapat menyebabkan
perubahan dimensi pada elemen. Akibatperubahan dimensi pada elemen. Akibat
pemenasan suatu elemen akan terjadi pemuaian.pemenasan suatu elemen akan terjadi pemuaian.
Akibat pendinginan terjadi penyusutanAkibat pendinginan terjadi penyusutan
• Sehingga elemen akan mengalami reganganSehingga elemen akan mengalami regangan
thermal merata (uniform thermal Strain)thermal merata (uniform thermal Strain)
εεt =t = αα ((ΔΔT)T)
DgnDgn αα = koefisien muai thermal= koefisien muai thermal
Perubahan dimensi akhir menjadi :Perubahan dimensi akhir menjadi :
δδt =t = εεtt L =L = αα ((ΔΔT)LT)L
15. Tegangan ThermalTegangan Thermal
• Tegangan yang muncul karena efek perubahanTegangan yang muncul karena efek perubahan
temperaturtemperatur
σσ = R / A =E= R / A =E αα ((ΔΔT)T)
• DimanaDimana
R = gaya yang terjadi pada elemenR = gaya yang terjadi pada elemen
E = modulus Elastisitas bahanE = modulus Elastisitas bahan
αα = koefisien muai thermal= koefisien muai thermal
A = luas penampangA = luas penampang
ΔΔT = perubahan temperaturT = perubahan temperatur
16. HUBUNGAN TEGANGAN REGANGANHUBUNGAN TEGANGAN REGANGAN
PADA BIDANGPADA BIDANG
• Akibat terjadinya gaya pada bidang shg memunculkanAkibat terjadinya gaya pada bidang shg memunculkan
tegangan dan regangan maka tegangan dan regangantegangan dan regangan maka tegangan dan regangan
tersebut terjadi pada seluruh arah pada bidangtersebut terjadi pada seluruh arah pada bidang
• Akan muncul .Akan muncul . σσxxxx σσyyyy dandan σσxyxy
• AkibatAkibat σσxx,xx, timbultimbul εεxxxx == σσxxxx/E/E
εεyyyy = -v= -v εεxxxx = -v= -v σσxxxx / E/ E
• AkibatAkibat σσxx,xx, timbultimbul εεxxxx == σσyyyy/E/E
εεyyyy = -v= -v εεyyyy = -v= -v σσyyyy / E/ E
17. GESER MURNIGESER MURNI
• Deformasi geser adalah ragam deformasi yg terjadiDeformasi geser adalah ragam deformasi yg terjadi
dimana garis sudut mengalami perubahan sudut apitdimana garis sudut mengalami perubahan sudut apit
saat terjadi bebansaat terjadi beban
• Tegangan GeserTegangan Geser ττ = G= G γγ
dimanadimana ττ = tegangan geser= tegangan geser
G = modulus geserG = modulus geser
γ =γ = perubahan sudutperubahan sudut
G = E /2(1+v)G = E /2(1+v)
19. TEGANGAN BIAKSIALTEGANGAN BIAKSIAL
• Keseimbangan MomenKeseimbangan Momen
ττ1=1=ττ2 ;2 ; ττ3=3=ττ4 ;4 ; ττ3 =-3 =-ττ22
ττ4 =-4 =-ττ11
• Keseimbangan Gaya arahKeseimbangan Gaya arah
sb x dan sb y :sb x dan sb y :
σσ3 = -3 = - σσ11
σσ4 = -4 = - σσ22
σ1
σ2
σ3
σ4
τ1
τ2
τ3
τ4
Sistem Tegangan Biaksial
20. Tegangan dan Regangan BiaksialTegangan dan Regangan Biaksial
• Tegangan yang timbulTegangan yang timbul
σσ1 =1 = σσxxxx
σσ2 =2 = σσyyyy
• SehinggaSehingga
σσxxxx σσyxyx
σσxyxy σσyyyy
dimana :dimana :
σσxy =xy = σσyxyx
σ =
• Regangan yang timbulRegangan yang timbul
εεx =x = εεxxxx
εεy =y = εεyyyy
• SehinggaSehingga
εεxxxx εεyxyx
εεxyxy εεyyyy
• dimana :dimana :
εεxy =xy = εεyxyx
σ ε =
21. REGANGAN GESERREGANGAN GESER
• AkibatAkibat σσXY,XY, timbul regangan gesertimbul regangan geser
εεxyxy == σσxyxy / G/ G
εεxyxy == σσxyxy 2(1+v)2(1+v)/ E/ E
• Dimana nilai G adalah modulus geser dari materialDimana nilai G adalah modulus geser dari material