Dokumen tersebut membahas perhitungan struktur atap bangunan yang menggunakan sistem truss dengan bahan baja. Terdapat perhitungan panjang dan tegangan gording, dimensi trekstang penyangga, serta perhitungan ikatan untuk mengamankan atap dari angin.
Perkerasan Jalan Raya Lentur dan Kaku, metode Analisis dan Manual
ANGGOTA KELOMPOK :
DHANES PRABASWARA ( I 0112029)
AYU ISMOYO SOFIANA ( I 0113021)
MUHAMMAD BUDI SANTOSO( I 0113080)
RAKE ADIUTO ( I 0113105)
SITI DWI RAHAYU ( I 0113124)
BEBAN YANG ADA DIATAS TANAH Seperti timbunan (pondasi menerus), bangunan gedung, jembatan (pondasi telapak) dan lain lain menyebabkan terjadi penurunan tanah. Penurunan disebabkan oleh :
Deformasi partikel tanah
Relokasi partikel tanah
Keluarnya air dari rongga pori, dan karena hal lain.
Umumnya penurunan tanah dikatagorikan menjadi 2 yaitu :
Penurunan elastik (Elastic Settlement ).
Penurunan Consolidasi Consolidation settlement)
Perkerasan Jalan Raya Lentur dan Kaku, metode Analisis dan Manual
ANGGOTA KELOMPOK :
DHANES PRABASWARA ( I 0112029)
AYU ISMOYO SOFIANA ( I 0113021)
MUHAMMAD BUDI SANTOSO( I 0113080)
RAKE ADIUTO ( I 0113105)
SITI DWI RAHAYU ( I 0113124)
BEBAN YANG ADA DIATAS TANAH Seperti timbunan (pondasi menerus), bangunan gedung, jembatan (pondasi telapak) dan lain lain menyebabkan terjadi penurunan tanah. Penurunan disebabkan oleh :
Deformasi partikel tanah
Relokasi partikel tanah
Keluarnya air dari rongga pori, dan karena hal lain.
Umumnya penurunan tanah dikatagorikan menjadi 2 yaitu :
Penurunan elastik (Elastic Settlement ).
Penurunan Consolidasi Consolidation settlement)
HOTOGEL - Situs Bandar Togel Terpercaya dan Toto Togel Hadiah Terbesar.pdfHOTOGEL
HOTOGEL merupakan situs bandar togel online resmi terpercaya yang mampu menyediakan bergam jenis pasaran togel terlengkap serta toto togel hadiah terbesar di Indonesia saat ini.
“tahap setelah analisa dari siklus pengembangan sistem yakni berupa pendefin...amallia7
“tahap setelah analisa dari siklus pengembangan sistem yakni berupa pendefinisian dari kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi, dan menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk
1. BAB II
PERHITUNGAN ATAP
1300
108108108108108108
125
125
125
125
125
125
2.1 Perencanaan Gording
a. Tipe kuda-kuda :Truss
b. Bahan kuda-kuda :Baja
c. Bentang kuda-kuda :13,00m
d. Jarak antar kuda-kuda :7 m
e. Jenis penutup atap :Genteng
f. Berat penutup atap :50 kg/ m2
(PPIUG, hal 12)
g. Kemiringan atap :300
h. Beban tekanan angin :25 kg/ m2
(PPIUG, hal 22)
i. Alat sambung :Las
j. Direncanakan menggunakan trekstang :2 buah
2
2. 3
2.2 Perhitungan Gording
2.2.1 Kestabilan Rangka Batang
Syarat : S = 2k - R
45 = 2×24 - 3
45 = 45 → konstruksi stabil
Dimana : S = Jumlah Batang
k = Jumlah Titik Simpul
r = Reaksi Perletakan
2.2.2 Perhitungan Panjang Batang
Tinggi Kuda-Kuda
TC = tan 300
× (13,00/2)
= 3,75 m
Batang Tepi Atas (Sisi Miring Kuda-Kuda AC)
AC = √(AT2
) + (TC2
)
= √(6,502
) + (3,752
)
= 7,50 m
Maka : - panjang masing-masing jarak antar gording
7,50 m : 6 medan = 1,25 m
- Batang tepi bawah
13,00 m : 12 medan = 1,08 m
3. Qx
Q
Qy
Y
X
4
Direncanakan gording C 200 .
75 . 20 . 3,2 dengan data
sebagai berikut: (Tabel Profil
Konstruksi Baja oleh Ir. Rudy
Gunawan : 50)
G = 9,27 kg/m Wx = 72,1 cm3
Ix = 721 cm4
Wy = 16,8 cm3
Iy = 87,5 cm4
2.2.3 Peninjauan Pembebanan:
a. Beban Mati
−Berat sendiri gording = 9,27 kg/m
− Penutup atap : 50 kg/m² × 1,25 m = 62,50
kg/m
− Plafon dan penggantung: 20 kg/m² × 1,08 m = 21,60
kg/m +
Q = 93,37 kg/m
Q total = Q + berat sambungan (10%) = 102,71 kg/m
− qx = q tot × cosα = 102,71 × cos 30 = 88,95 kg/m
− qy = q tot × sinα = 102,71 × sin 30 = 51,36 kg/m
Tanpa menggunakan terkstang
− Mx1 = 1/8 qxL2
= 1/8 × 88,95 × (7)²
= 544,82 kgm
− My1 = 1/8 qy (L)² = 1/8 × 51,36 × (7)²
= 314,58 kgm
4. 5
Mengunakan 3 trekstang
− Mx1 = 1/8 qxL2
= 1/8 × 88,95 × (7)²
= 544,82 kgm
− My1 = 1/8 qy (L)² = 1/8 × 51,36 × (7/4)²
= 19,66 kgm
b. Beban Hidup
Menurut PPIUG : 13 untuk beban terpusat berasal dari seorang
pekerja dan peralatannya minimum 100 kg/m. Dalam
perencanaan ini diperhitungkan dua orang pekerja dan
peralatanya.
− Px = P cosα = 200 × cos 30 = 173,21 kg/m
− Py = P sinα = 200 × sin 30 = 100 kg/m
Tanpa menggunakan trekstang:
− Mx2 = 1/4 Px L = ¼ × 173,21 × (7) = 303,12 kgm
− My2 = 1/4 Py (L/) = ¼ × 100 × (7/) = 175 kgm
Menggunakan 3 trekstang
− Mx2 = 1/4 Px L = ¼ × 173,21 × (7) = 303,12 kgm
− My2 = 1/4 Py (L/4) = ¼ × 100 × (7/4) = 43,75 kgm
5. 6
c. Beban Angin
Berdasarkan PPIUG : 22 dan 28
Jenis bangunan : bangunan tertutup
+0,02a -0,4
-0,4
Gambar 2.3 Arah terjadinya angin hisap dan tekan
Tekanan tiup harus diambil minimum 25 kg/m², kecuali yang
ditentukan dalam ayat-ayat (2), (3), dan (4), maka:
− Koefisien angin tekan = (0,02 × α)– 0,4 = (0,02 × 30) - 0,4 =
0,2
Wx = W . koefisien . jarak gording = 25 × 0,2 × 1,08 = 5,4 kg/m
– Koefisien angin hisab = -0,4
Wy = W . koefisien . jarak gording = 25 × (-0,4) × 1,08 = -10,8
kg/m
Momen yang terjadi:
– Mx3= 1/8 q (L)² = 1/8 x 1,08 x (7)2
= 6,62 kgm
– My3= 0 →tidak ada beban angin pada arah sumbu y
2.2.4 Kombinasi Pembebanan:
Tanpa menggunakan trekstang
Mx,y = Beban Mati + Beban Hidup
6. 7
Mx = Mx1 + Mx2 = 544,82 + 303,12 = 847,94 kgm
My = My1 + My2 = 314,58 + 175 = 489,58 kgm
Mengunakan 3 trekstang
Menurut pembebanan tetap :
Mx,y = Beban Mati + Beban Hidup
Mx = Mx1 + Mx2 = 544,82 + 303,12 = 847,94 kgm
My = My1 + My2 = 19,66 + 43,75 = 63,41 kgm
Menurut pembebanan sementara :
Mx = Beban Mati + Beban Hidup + Beban Angin
My = Beban Mati + Beban Hidup
Mx = Mx1 + Mx2 Mx3 = 544,82 + 303,12 + 6,62= 854,56 kgm
My = My1 + My2 = 19,66 + 43,75 = 63,41 kgm
Menurut PPBBI’84 Hal 5 : 8
Faktor tegangan yang diakibatkan pembebanan sementara = 1,3
tegangan ijin. Sehingga jika :
- MxS : MxT < 1,3 maka momen
yang menentukan adalah momen akibat pembebanan tetap
- MxS : MxT > 1,3 maka momen
yang menentukan adalah momen akibat pembebanan
Sementara
MxS / MxT = 854,56 / 847,94= 1,008 < 1,3
Jadi momen yang menentukan adalah momen pembebanan tetap :
Mx = 847,94 kgm = 84794 kgcm
My = 63,41 kgm = 6341 kgcm
7. 8
2.2.5 Kontrol Tegangan
Tanpa mengunakan trekstang
ijin
Wy
My
Wx
Mx
σσ ≤+=
ijinσσ ≤+=
8,16
48958
1,72
84794
1176,06+2914,17
)(/1600/23,4090 22
ijincmkgcmkg σσ >= ………...(TIDAK OK)
Mengunakan 3 trekstang
ijin
Wy
My
Wx
Mx
σσ ≤+=
ijinσσ ≤+=
8,16
6341
1,72
84794
)(/1600/5,1553 22
ijincmkgcmkg σσ ≤= ………..….(OK)
2.2.6 Kontrol Lendutan
Menurut PBBI ’84 : 155, batas lendutan maksimum arah vertical ≤
360
L
l
Maka lendutan yang terjadi: (Menurut Revantoro, Konstruksi Baja hal :4)
+
=
IE
LP
x
IE
Lq
xf
.
.
48
1
.
.
384
5 34
, dimana:
qx = beban mati (x) = 88,95 kg/m = 0,8895 kg/cm
qy = beban mati (y) = 51,36 kg/m = 0,5136 kg/cm
Px = beban hidup (x) = 173,21kg/m = 1,7321 kg/cm
Py = beban hidup (y) = 100 kg/m = 1 kg/cm
E = 2,1 x 106
kg/cm2
8. 9
L = 7 m = 700 cm
Ix = 721 cm4
Iy = 87,5 cm4
Jadi,
xf =
+
x
x
x
x
IE
LP
x
IE
Lq
x
.
.
48
1
.
.
384
5 34
=
+
721101,2
7007321,1
48
1
721101,2
7008895,0
384
5
6
3
6
4
xx
x
x
xx
x
x
= 1,84 cm < f ijin
250
L
l =2,8 cm
yf =
( ) ( )
+
y
y
y
y
IE
LP
x
IE
Lq
x
.
4/.
48
1
.
4/.
384
5
34
=
+
5,87101,2
4/7001
48
1
5,87101,2
4/7005136,0
384
5
6
3
6
4
xx
x
x
xx
x
x
= 0,03 cm
Sehingga,
22
)()( yx fff += = 22
)03,0()84,1( + = 1,84 cm
f ijin = 1/360.L
= 1/360 x 700 = 1,94 cm > f = 1,84 cm …………………. (OK)
Jadi profil C 200.75.20.3,2 aman untuk gording.
9. 10
2.3 PERHITUNGAN TREKSTANG
2.3.1 Pembebanan:
a. Beban Mati
Q = berat sendiri gording + berat sendiri atap genteng
= 9,27 kg/m + (50 x1,25m)
= 71,77 kg
Qy = Q . sin 30º
= 71,77× sin 30º
= 35,89 kg
b. Beban hidup:
Py = P .sinα = 200.sin 30º = 100 kg
74,183100
4
789,35
4
max =+
×
=+
⋅
= y
yy
P
LQ
P kg
2.3.2 Dimensi trekstang:
Jumlah medan gording,n=4
71,0
75,1
25,1
tan ===
y
x
α
10. F
R
ijin =σ
11
α = arc tan 0,71 = 35,54 ̊
sin α = 0,58
R × sin α = n × Pmax
17,1267
58,0
74,1834
sin
max
==
×
=
xPn
R
α
kg
79,0
1600
17,1267
===
ijin
R
F
σ
2
4
1 dF ⋅⋅= π
m mcm
F
d 101
479,04
7
22
==
×
=
×
=
π
Jadi, diameter trekstang yang digunakan Ø 10mm
2.4 PERHITUNGAN IKATAN ANGIN
Diketahui : - Tekanan angin diperkotaan : 25 kg/m2
- Koefisien Ikatan angin : 0,02α – 0,4
: 0,02.30 – 0,4
: 0,2
- Jarak antar kuda-kuda (dk) : 7 m
- Jarak antar gording (dg) : 1,25 m
- Lebar Bangunan : 13 m
- Panjang Bangunan : 35 m
11. P = 0,01.P kuda-kuda + 0,005.n.q.dk.dg
12
Gaya ‘P’ diambil dari hubungan antara gording dan ikatan angin yang arahnya
sejajar sumbu gording (PPBBI ’84:64),
Besarnya :
Dimana: n = Jumlah Trave antar bentangan ikatan angin
q = beban atap vertikal terbagi rata = 25 kg/m2
dk = Jarak antar kuda-kuda
dg = Jarak antar gording
Pkuda-kuda =((a x b)/2 x tekanan angin) : 2
a = Tinggi kuda-kuda
= 3,75 m
b = tinggi yang di bentuk oleh sudut kemiringan ikatan angin
= tan 30°(
2
1
.l – dg)
= 0,58.(
2
1
.15-1,25) = 3,63 m
Pkuda-kuda = ((3,75 x 3,63)/2 x 25) : 2
= 85,08 Kg
12. 13
Maka:
P’ = (0,01x 85,08)+(0,005 x 6 x 25 x 7 x 1,25)
= 7,41 kg
pada bentang ikatan angin harus memenuhi syarat (PPBBI ’84 : 64)
AtepiE
Q
l
h
.
.25,0
≥
Dimana: A tepi =
( )
2
ba +
xjarak gording
h = Jarak kuda-kuda pada bentang ikatan angin
l = Panjang Tepi antar kuda-kuda
qdk = n.q.L.dk
L = Panjang tepi kuda-kuda
B = nanLebarBangu×
2
1
= 6,5 m
Atepi =
( ) ingxjarakgord
ba
2
+
=
( ) mx
mm
25,1
2
45,175,3 +
= 3,25 m2
qdk = n.q.L.dk
= 2 x 25 kg/m2
x 7,5 m x 7 m
= 2625 kg
( )AtepiE
Q
l
h
.
.25,0
≥
( )26
25,3101,2
262525,0
5,7
7
mx
kgx
m
m
≥
0,93 ≥ 0,01 ⇒ MEMENUHI
Dimensi (F)
13. 14
F = P’/σ
= 7,41/1600
= 0,005
Dimensi Tulangan
F =
2
4
1
dπ
2
4
1
005,0 dπ=
d2
=
7/22
)005,0.(4
= 0,0064 cm2
d = 2
0064,0 cm = 0,08 cm2
= 0,8 mm
Karena diameter sangat kecil, maka digunakan diameter tulangan ikatan angin
minimum yaitu Ø 10 mm.
14. 15
2.5 PENINJAUAN BEBAN KUDA-KUDA RANGKA BATANG
Macam-macam pembebanan:
a. Berat sendiri kuda-kuda ditaksir (L+5)
− Jarak kuda-kuda max (13+5) ×7= 126 kg
− Tiap simpul tengah menerima beban
1/11×126×13= 148,9 kg
− Tiap simpul tepi menerima beban
1/2 × 148,9 = 74,45 kg
b. Berat sendiri penutup atap (genteng = 50 kg/m2
)
− Simpul tengah menerima beban
50 × 1,25 × 7 = 437,5 kg
− Simpul puncak menerima beban
437,5 + (7 x 5) =472,5 kg
− Simpul tepi menerima beban
1/2 × 437,5 = 218,75 kg
c. Beban akibat gording
− Tiap simpul menerima beban
7 × 9,27 = 64,89 kg
− Tiap simpul puncak mrnerima
2 × 64,89 = 129,78 kg
d. Beban berguna
Tiap simpul menerima beban 200 kg
e. Beban akibat plafond dan penggantung(20 kg/m2
)
− Simpul puncak dan tengah menerima beban
1/11 × 20 × 13× 7= 165,46 kg
15. 16
− Simpil tepi menerima beban
1/2 × 165,46 = 82,73 kg
f. Beban akibat berat sendiri kuda-kuda
−P2 =P3=P4=P5=P6
(148,9+437,5+64,89+200+165,46)=1016,75 kg →1017kg
−P1=(74,45+218,75+64,89+200+82,73)=640,82 kg →641 kg
−P7=(148,9+472,5+129,78+200+165,46)=1116,64
kg→1117kg
16. 17
2.6 PERHITUNGAN GAYA RANGKA BATANG DENGAN
MENGGUNAKAN SAP
Gambar
B1 B2 B3 B4 B5 B6
V1
A1
D1
A2
A3
A4
A5
A6
V2
V3
V4
V5
V6
D2
D3
D4
D5
A B
C
P1=641 kg
P6=1017 kg
P7=1117 kg
P5=1017 kg
P4=1017 kg
P3=1017 kg
P2=1017 kg
1300
2.7 KONTROL TERHADAP DIMENSI RANGKA BATANG
− Perhitungan Batang Tekan a1 s/d a6
Gaya max pada batang A1 ; Pmax = 7490,27 kg = 7,491 ton
Rumus pendekatan euler untuk Fe 360;
Imin = 1,69 x P x Lk2
= 1,69 x 7,491 x 1,252
= 19,781 cm4
Untuk satu profil Imin = 1/2.19,781 = 9,891 cm4
Dicoba dengan profil 50.50.5 ,dengan data-data:
Ix =Iy = 11,0 cm4
> 9,891 cm4
imin = 0,98 cm
Fprofil = 4,80 cm2
e = 1,40 cm
w = 35 mm
ix = iy = 1,51 cm
17. d
18
syarat I: pemeriksaan terhadap sumbu bahan (x-x)
λx = 68,68
82,1
125
==
ix
lkx
→(PPBBI,hal12)
ωx = 1,451
Tegangan yang terjadi:
x =
F
Px
2
.ω
= 80,4.2
27,7490.451,1
= 1132,123 kg/cm ijin =1600
kg/cm
= 80,4.2
27,7490
2
=
F
p
= 780,237 kg/cm2
x = 1132,123 kg/cm
Syarat II: Pemeriksaan terhadap sumbu bebas bahan (y-y)
Untuk mengurangi pelengkungan dan pergeseran dalam arah memanjang
batang pada sumbu(y-y),dan untuk memperkecil medan tekuk,maka
perlu dipasang plat kopel (PPBBI 83’)
Dengan syarat: =
mini
lE
50 ; 30
Le max = λmax . imin = 50 x 0,98 = 49 cm
Le min = λmin . imin = 30 x 0,98 = 29,4 cm
Kelangsingan batang dicari setelah dibagi dengan medan ganjil
Iy =
3
Lk
=
3
125
= 41,67 (29,4<Iy<49)
Jarak antar 2 batang karena peamakaian plat simpul:
a = e +1/2 h = 2e +
= 1,40 + ½ 1,0 = 2.1,40 + 1,0
= 1,9 cm = 3,8 cm
18. 19
Momen Inersia dari susunan profil ganda:
Iy-y = 2(Iy+ F.a2
)
= 2(41,67+4,80 .1,92
)
= 117,996 cm4
Jari-Jari minimum(iy)
iy =
F
yIy
2
−
=
80,4.2
996,117
= 3,51 cm
Menentukan angka kelangsingan sebelum plat kopel:
λy = cm
cm
iy
Lk
51,3
125
= = 35,61≈ 36
Setelah dipasang plat kopel :
ly =
3
125 cm
=41,67
λl = 98,0
67,41
min
=
i
ly
= 42,52
Sehingga angka kelangsingan ideal di dapat sbb:
λiy = ( λy2
+
2
m
. λl2
)1/2
= ( 35,612
+
2
2
. 42,522
)1/2
= 55,46
λiy ≥ 1,2 λl
Ternyata : λiy = 55,46 ≥ 1,2 . 42,52 (PPBBI,hal25)
wy = 1,295 (PPBBI,hal25)
σy = 80,4.2
27,7490.295,1
2
.
=
F
Pwiy
19. plat kopel
L
20
= 1010,41 kg/cm2
< σijin = 1600 kg/cm2
σkerja =
F
p
2
= 80,4.2
27,7490
= 780,24 kg/cm < σijin y = 1010,41 kg/cm2
………………..(OK)
Kontrol pemakaian pelat kopel
L max =
h
LiD ×max
, Dmax = 0,02 N = 0,02 x 7490,27 = 149,8 kg
= 8,3
67,418,149 ×
li = 41,67 cm dan h = 3,8 cm
= 1642,68 kg
(N C) - (L b) = 0 maka: b = h .n = 3,8 . 1 = 3,8 cm
N = L b/C = 1642,68 x3,8 / 10 = 623,96 kg
Kontrol pelat kopel
M = ½ L b = ½ 1642,68 x 3,8 = 3121,09 kgm
W = 1/6 s c2
= 1/6 0,5 x 102
= 8,33 cm3
≈ 9 cm3
maxσ =
W
M
=
9
09,3121
= 346,79 kg/cm2
τ max = 3/2 L/S C = 3/2 1642,68/(0,5 x 10) = 492,81 kg/cm2
σi = 22
max)(3max)( τσ +
= 22
)81,492(3)79,346( +
20. 21
= 353,1343099 = 921,33kg/cm2
< 1600 kg/cm2
Jadi besi plat dengan tebal 10 mm dan panjang 9 cm memenuhi
syarat untuk dipakai sebagai kopel.
- Perhitungan Batang Tarik b1 s/d b6
Dicoba profil 35.35.4
Fnetto = 2 . 2,67 = 5,34 cm
imin = 0,68 cm
Gaya max pd batang b1 = 6622,96 kg
Lk = 108 cm
σ = 0,75. σ ijin
= 0,75.1600 = 1200 kg/cm2
Fperlu =
σ
P
=
1200
96,6622
= 5,519 cm2
Tegangan yang bekerja :
σ = 34,5
96,6622
=
Fnetto
P
= 1240.26 kg/cm2
< σijin = 1600 kg/cm2
Kontrol kelangsingan :
λ =
mini
Lk
=
68.0
108
= 158,82 < 240
Jadi Profil 35.35.4 memenuhi syarat.
- Perhitungan Batang Vertikal
Untuk batang-batang vertikal VI – V6 dan D1 - D5 , berhubungan gayanya
sangat kecil maka digunakan baja minimal 35.35.4
21. e1
e2
L1
L2
p
22
2.8 PERHITUNGAN SAMBUNGAN LAS
Dihitung pada titik simpul dengan beban maksimum sebagai pedoman panjang
las (titik simpul A )
gambar
a1
b1
30°
Gaya-gaya yang bekerja :
A1 = -7490,27 kg
B1 = +6622,96 kg
σijin = 1600 kg/cm2
τ = 0,58 . 1600 = 928 kg/cm2
(PPBBI,hal 76)
Baja yang dipakai 50.50.5
a ≤ 1/2 . t . 2 (PPBBI,hal 75)
≤ 1/2 . 0,5. 2
≤ 0.35 → diambil 0,4 cm
Gambar.
e1 = 1,40 cm
e2 = 3,60 cm
a = 0,4 cm
22. 23
S1 = 1/2 . P
e
.
6
2
= 1/2 .
6
60,3
. 7490,27 = 2247,08 kg
S2 = 1/2 . P
e
.
6
1
= 1/2 .
6
40,1
. 6622,96 = 772,68 kg
F1 =
τ
1S
=
928
08,2247
= 2,42 cm2
Ln =
a
F1
= 05,6
4,0
42,2
= cm
Lbrutto = Ln + 3a = 6,05 + 3.0,4 = 7,25 cm 8 cm
F2 =
τ
2S
=
928
68.772
= 0,83 cm2
Ln =
a
F1
= 08,2
4,0
83,0
= cm
Lbrutto = Ln + 3a = 2,08 + 3.0,4 = 3,28 cm 4 cm
Panjang La yang dipakai L1 = 8 cm
L2 = 4 cm
2.9. PERHITUNGAN PANJANG BAUT ANGKER
Direncanakan :
- Diameter baut angker (db) : 16 mm
- Luas tulangan (π . r2
) : 201,14 mm
- Mutu baja (fy) : 320 Mpa
Ibd = fc
fyA..02,0
=
25
320.14,201.02,0
= 257,46
23. 24
Tetapi tidak kurang dari = 0,06 . db . fy
= 0,06 . 16 . 320
= 307,2 mm ~ 300 mm
Dipakai angker Ø16 dengan panjang 300 mm.