SlideShare a Scribd company logo
INDRA PENGLIHATAN
DEFINISI 
INDRA PENGLIHATAN (MATA) 
Mata merupakan organ indra yang berfungsi 
sebagai indra penglihatan yang peka terhadap 
cahaya (fotoreseptor). Mata menerima 
rangsangan berkas-berkas cahaya pada retina 
dengan perantara serabut-serabut nervus 
optikus (serabut yang menghantarkan 
rangsangan ke otak)
BAGIAN – BAGIAN MATA 
1. MATA BAGIAN LUAR : 
1. Alis Mata : Alis Mata berfungsi untuk melindungi mata dari keringat. 
2.Kelopak Mata : Kelopak Mata berfungsi untuk melindungi mata dari 
benda-benda asing semisal debu dan membuang kotoran yang 
menempel pada mata. 
3. Bulu mata : Berfungsi melindungi mata dari debu dan cahaya. 
4. Kelenjar Air mata : Berfungsi untuk menghasilkan air mata yang 
bertugas untuk menjaga mata agar tetap lembab alias tidak 
kekeringan.
2. Mata Bagian Dalam : 
2. Kornea (Selaput Bening) 
• Bagian terluar dari bola mata dan 
tidak berwarna (bening) 
• Kornea berfungsi menerima 
cahaya dari sumber cahaya. 
1. Sklera (selaput putih) 
• Terletak di lapisan luar dan keras. 
• Tebalnya rata-rata 1 mm tetapi pada irensi otot 
menebal menjadi 3 mm 
• Lapisan ini berwarna putih, kecuali dibagian 
depan yaitu tidak berwarna atau bening. 
• Lapisan Sklera terdiri atas serabut kolagen yang 
tidak teratur dan tidak berpembuluh darah kecuali 
pada bgian episklera. 
• Lapisan sklera berfungsi melindungi bola mata 
dan menjadi tempat melekatnya otot mata.
3. Retina 
bagian mata yang paling peka terhadap 
cahaya, khususnya bagian retina yang 
disebut bintik kuning. 
Terletak di bagian belakang bola mata. 
Tempat jatuhnya bayangan sehingga dapat 
melihat. 
Retina berfungsi mengirimkan pesan visual 
melalui saraf optikus ke otak. 
4. Pupil dan Iris 
• Bagian depan dari lapisan iris. 
• Pengaruh kerja ototnya melebar (dilatasi) pada keadaan gelap dan 
menyempit (konstriksi) pada keadaan terang. 
• Pupil berfungsi melewatkan cahaya. 
• Di sebelah dalam pupil terdapat lensa yang berbentuk cakram otot 
yang disebut musculus siliaris. Otot ini sangat kuat untuk 
mendukung fungsi lensa mata yaitu memfokuskan penglihatan. 
• Lebar pupil di pengaruhi oleh iris disekelilingnya. 
• Iris berfungsi sebagai diafragma yaitu mengatur banyak sedikitnya 
cahaya yang masuk pada mata dan memberi warna pigmen pada 
mata.
5. Koroid 
• Selaput yang banyak mengandung pembuluh darah pada mata. 
• Lapisan koroid terletak diantara sklera dan retina, berwarna cokelat 
kehitaman sampai hitam. 
• Koroid berfungsi mengalirkan oksigen dan memberi nutrisi pada 
pada retina. 
• Struktur koroid secara umum dapat dibagi menjadi 4 lapisan : 
1. Lapisan Haller - Bagian terluar dari koroid, banyak mengandung 
pembuluh darah. 
2. Lapisan Sattler - Lapisan dengan pembuluh darah menengah. 
3. Koriokapilaris - Lapisan kapiler. 
4. Membran bruch - Bagian terdalam dari lapisan koroid
6. Lensa Mata 
• Merupakan suatu kristal, berbentuk bikonfek (cembung) dan 
bening, terletak dibelakang iris. 
• Menerima cahaya dari pupil dan maneruskannya pada retina. 
• Terbagi kedalam ruang anterior dan posterior. 
• Lensa mata tersusun dari sel–sel epitel yang dibungkus oleh 
membran elastis, ketebalannya dapat berubah–ubah menjadi 
lensa cembung bila refraksi lebih besar. 
• Lensa mata berfungsi memfokuskan cahaya agar jatuh tepat di 
bintik kuning retina. 
7. Saraf Optik 
Serabut yang menghantarkan rangsangan ke otak.
8. Aqueous Humour 
Cairan yang mengisi bagian depan mata 
serta menjaga bentuk kantong depan 
bola mata. 
9. Vitreous Humour 
cairan yang terletak antara lensa dan 
retina, sehingga bola mata tidak kempes 
serta membantu menjaga bentuk bola 
mata. 
10. Konjungtiva 
• Membran tipis pelindung (lapisan jaringan) pada mata. 
• Konjungtiva berfungsi sebagai membran pelindung kornea 
dari gesekan. 
11. Fovea (Bintik Kuning) 
Bagian retina yang mengandung sel kerucut. 
12. Bintik Buta 
Daerah yang tidak terdapat sel batang maupun sel kerucut.
Otot yang Melekat pada 
Mata : 
1. Muskulus Rektus Superior - menggerakan mata ke atas. 
2. Muskulus Rektus Inferior - menggerakan mata ke bawah. 
3. Muskulus Rektus medial - menggerakan mata ke dalam. 
4. Muskulus Rektus Lateral - menggerakan mata ke sisi luar. 
5. Muskulus Oblikus Superior - menggerakan mata ke atas sisi 
luar. 
6. Muskulus Oblikus Inferior - menggerakan mata ke bawah sisi 
luar.
SEL BATANG DAN SEL KERUCUT
 Sel batang (sel basilus) 
Pada bagian retina terdapat kurang lebih 125 juta sel batang 
(sel basilus) yang tidak dapat membedakan warna. Pada sel 
batang mengandung zat warna jingga yang peka terhadap 
cahaya yang disebut Rodopsin. Artinya jika terkena sinar 
terang rodopsin terurai dan akan terbentuk kembali dalam 
keadaan gelap. Proses pembentukan rodopsin memerlukan 
waktu 20 detik. Dalam waktu tersebut mata kurang dapat 
melihat. Pada umumnya hewan lebih mampu melihat dengan 
baik pada tempat gelap, seperti burung hantu dan kucing, hal 
itu terjadi karena hewan tersebut memiliki banyak sel batang 
sehingga mampu melihat dengan jelas pada tempat gelap.
Sel Kerucut (sel konus) 
Pada bagian retina terdapat 6,5 juta sel kerucut yang mampu 
menerima rangsang sinar kuat dan berwarna. Pada sel kerucut 
mengandung pigmen Iodopsin, yaitu pigmen yang peka 
terhadap cahaya terang dan pengamatan warna. Kerusakan 
pada sel kerucut menyebabkan buta warna. Pada retina sel 
yang paling banyak mengandung sel kerucut adalah fovea. 
Kebalikan dari sela batang burung hantu akan mengalami buta 
warna ketika siang hari karena pada retina burung hantu 
sedikit mengandung sel kerucut. Pada retina mata terdapat 
daerah yang tidak mengandung sel batang dan sel kerucut 
yaitu bintik buta. 
Lensa mata memiliki daya akomodasi, yaitu kemampuan mata 
untuk mencembungkan atau memipihkan lensa mata. 
Kemampuan tersebut karena kontraksi dan relaksasi otot 
siliaris yang melekat pada mata.
Apabila mata melihat benda dekat, maka otot siliaris 
berkontraksi, lensa mata menjadi cembung/tebal dan objek 
difokuskan pada retina. 
Apabila mata melihat benda jauh. Maka otot siliaris berelaksasi, 
lensa mata menjadi cekung/tipis dan objek difokuskan pada retina.
Proses Penglihatan 
Apabila ada rangsang cahaya masuk ke mata maka 
rangsang tersebut akan diteruskan mulai dari kornea, 
aqueous humor, pupil, lensa, vitreous humor dan 
terakhir retina. Kemudian akan diteruskan ke bagian saraf 
penglihat atau saraf optik yang berlanjut dengan lobus 
osipital sebagai pusat penglihatan pada otak besar.
Bagian lobus osipital kanan akan menerima rangsang dari mata kiri dan 
sebaliknya lobus osipital kiri akan menerima rangsang mata kanan. 
Di dalam lobus osipital ini rangsang akan diolah kemudian 
diinterpretasikan. Sehingga apabila seseorang mengalami 
kecelakaan dan mengalami kerusakan lobus osipital ini maka dia 
akan mengalami buta permanen, walaupun bola matanya sehat. 
Pembiasan cahaya dari suatu benda akan membentuk bayangan benda 
jika cahaya tersebut jatuh di bagian bintik kuning pada retina, 
karena cahaya yang jatuh pada bagian ini akan mengenai sel-sel 
batang dan kerucut yang meneruskannya ke saraf optik dan saraf 
optik meneruskannya ke otak sehingga terjadi kesan melihat. 
Sebaliknya, bayangan suatu benda akan tidak nampak, jika 
pembiasan cahaya dari suatu benda tersebut jatuh di bagian bintik 
buta pada retina.
Kelainan / Penyakit Pada Mata 
1. Astigmatisma 
Kecembungan kornea tidak merata sehingga bayangan 
menjadi tidak terfokus (kabur). Untuk mengatasinya 
dengan menggunakan lensa silinder. 
2. Miopi (Rabun Jauh) 
Kelainan pada mata yang tidak dapat 
melihat benda jauh sebab lensa 
mata terlalu cembung. Akibatnya 
bayangan jatuh didepan retina. 
Untuk mengatasinya dengan 
menggunakan lensa negatif (cekung).
3. Hipermetropi ( rabun dekat) 
Kelainan pada mata yang tidak dapat 
melihat benda dekat sebab lensa 
mata terlalu cekung. Akibatnya 
bayangan jatuh dibelakang retina. 
Untuk mengatasinya dengan 
menggunakan lensa positif 
(cembung) 
4. Presbiopi (mata tua) 
Kelainan ini sering diderita oleh orang tua, disebabkan karena 
daya akomodasi berubah-ubah akibat titik proksimum dan 
remotum penglihatan berubah-ubah. Untuk mengatasinya dengan 
menggunkan lensa rangkap (positif dan negatif).
5. Katarak 
Katarak adalah suatu penyakit mata di mana lensa mata menjadi 
buram karena penebalan Lensa Mata dan terjadi pada orang lanjut 
usia (lansia). 
6. Buta Warna 
Buta warna adalah suatu kondisi dimana seseorang sama sekali 
tidak dapat membedakan warna. Yang dapat dilihat hanyalah warna 
hitam, abu-abu, dan putih. Buta warna biasanya merupakan 
penyakit turunan. Artinya jika seseorang buta warna, hampir pasti 
anaknya juga buta warna. 
7. Rabun Senja 
Rabun senja adalah penyakit mata yang disebabkan karena mata 
kekurangan vitamin A. Penderita biasanya tidak bisa melihat pada 
saat sore hari saja.
8. Belekan ( konjungtivitis ) 
Gangguan mata belekan adalah penyakit yang paling sering 
dialami oleh semua orang. Penyebab penyakit ini, yaitu infeksi 
bakteri atau virus. Biasanya orang yang terkena penyakit ini 
matanya akan berubah menjadi merah, rasa nyeri pada otot 
mata, pembengkakan, dan banyaknya kotoran mata yang 
keluar dari pelupuk mata. 
9. Trakom 
Infeksi virus pada selaput pelindung kornea atau konjungtiva 
10. Bintitan (hordeolum) 
Bintitan yaitu penyakit pada mata yang ditimbulkan oleh 
bakteri yang menyebabkan infeksi peradangan kelopak mata 
bagian atas atau bawah. Gejala yang ditimbulkan dari penyakit 
ini adalah terdapat benjolan kecil berwarna merah di 
permukaan atas atau bawah kelopak mata yang disertai 
pembengkakan.
11. Glaukoma 
Penyakit glaukoma terjadi karena peningkatan tekanan di 
dalam bola mata yang menimbulkan kerusakan pada saraf 
penglihatan serta berkurangnya fungsi mata. Ciri orang yang 
terjangkit penyakit ini, yaitu pandangan mata mulai tampak 
tidak jelas atau buram. Penderita glaukoma disarankan harus 
melakukan konsultasi ke dokter mata. Karena penyakit 
glaukoma terkadang dapat menimbulkan kebutaan.
TERIMAKASIH 
WASALAMUALAIKUM Wr. Wb

More Related Content

What's hot

Anatomi dan fisiologi mata
Anatomi dan fisiologi mataAnatomi dan fisiologi mata
Anatomi dan fisiologi mataMawar Adira Lisa
 
Indra penglihatan (mata)
Indra penglihatan (mata)Indra penglihatan (mata)
Indra penglihatan (mata)Siti Nur Aini
 
Makalah alat optik | MATA
Makalah alat optik | MATAMakalah alat optik | MATA
Makalah alat optik | MATAAi Roudatul
 
Persepsi dan Mekanisme penglihatan
Persepsi dan Mekanisme penglihatanPersepsi dan Mekanisme penglihatan
Persepsi dan Mekanisme penglihatan
Navia Fathona
 
Kelompok 5 (indra penglihatan)
Kelompok 5 (indra penglihatan)Kelompok 5 (indra penglihatan)
Kelompok 5 (indra penglihatan)Andi Asri Ainun
 
Presentasi mata
Presentasi mataPresentasi mata
Presentasi mata
sahobby68
 
Makalah anatomi dan fisiologi indra penglihatan
Makalah anatomi dan fisiologi indra  penglihatanMakalah anatomi dan fisiologi indra  penglihatan
Makalah anatomi dan fisiologi indra penglihatanWulan Yulian
 
Sistem panca indera mata dan hidung (29)
Sistem panca indera mata dan hidung (29)Sistem panca indera mata dan hidung (29)
Sistem panca indera mata dan hidung (29)
Okta Milatina
 
Sistem penglihatan pada manusia
Sistem penglihatan pada manusiaSistem penglihatan pada manusia
Sistem penglihatan pada manusia
Laras Kinanti Mutiara Putri
 
Anatomi fisiologi mata dr.Adhita Dwi A
Anatomi fisiologi mata dr.Adhita Dwi AAnatomi fisiologi mata dr.Adhita Dwi A
Anatomi fisiologi mata dr.Adhita Dwi AAdhita Dwi Aryanti
 
Tugas Fisika - alat optik
Tugas Fisika - alat optikTugas Fisika - alat optik
Tugas Fisika - alat optik
Dayana Florencia
 
Makalah alat optik
Makalah alat optikMakalah alat optik
Makalah alat optik
jonni yanra
 
Power point anatomi_&_fisio._mata
Power point anatomi_&_fisio._mataPower point anatomi_&_fisio._mata
Power point anatomi_&_fisio._mata
fikri asyura
 

What's hot (20)

Anatomi dan fisiologi mata
Anatomi dan fisiologi mataAnatomi dan fisiologi mata
Anatomi dan fisiologi mata
 
Indra penglihatan (mata)
Indra penglihatan (mata)Indra penglihatan (mata)
Indra penglihatan (mata)
 
Makalah mata
Makalah mataMakalah mata
Makalah mata
 
Makalah alat optik | MATA
Makalah alat optik | MATAMakalah alat optik | MATA
Makalah alat optik | MATA
 
Kelompok 2 ipa
Kelompok 2 ipaKelompok 2 ipa
Kelompok 2 ipa
 
Persepsi dan Mekanisme penglihatan
Persepsi dan Mekanisme penglihatanPersepsi dan Mekanisme penglihatan
Persepsi dan Mekanisme penglihatan
 
Kelompok 5 (indra penglihatan)
Kelompok 5 (indra penglihatan)Kelompok 5 (indra penglihatan)
Kelompok 5 (indra penglihatan)
 
Gambar bagian mata
Gambar bagian mataGambar bagian mata
Gambar bagian mata
 
Presentasi mata
Presentasi mataPresentasi mata
Presentasi mata
 
Makalah anatomi dan fisiologi indra penglihatan
Makalah anatomi dan fisiologi indra  penglihatanMakalah anatomi dan fisiologi indra  penglihatan
Makalah anatomi dan fisiologi indra penglihatan
 
Sistem panca indera mata dan hidung (29)
Sistem panca indera mata dan hidung (29)Sistem panca indera mata dan hidung (29)
Sistem panca indera mata dan hidung (29)
 
Anatomi fisiologi mata
Anatomi fisiologi mataAnatomi fisiologi mata
Anatomi fisiologi mata
 
Sistem penglihatan pada manusia
Sistem penglihatan pada manusiaSistem penglihatan pada manusia
Sistem penglihatan pada manusia
 
Makalah pengobatan mata
Makalah pengobatan mataMakalah pengobatan mata
Makalah pengobatan mata
 
Biologi ppt (mata)
Biologi ppt (mata)Biologi ppt (mata)
Biologi ppt (mata)
 
Anatomi fisiologi mata dr.Adhita Dwi A
Anatomi fisiologi mata dr.Adhita Dwi AAnatomi fisiologi mata dr.Adhita Dwi A
Anatomi fisiologi mata dr.Adhita Dwi A
 
Tugas Fisika - alat optik
Tugas Fisika - alat optikTugas Fisika - alat optik
Tugas Fisika - alat optik
 
Makalah alat optik
Makalah alat optikMakalah alat optik
Makalah alat optik
 
Indra Pada Manusia
Indra Pada ManusiaIndra Pada Manusia
Indra Pada Manusia
 
Power point anatomi_&_fisio._mata
Power point anatomi_&_fisio._mataPower point anatomi_&_fisio._mata
Power point anatomi_&_fisio._mata
 

Viewers also liked

Makalah alat indra
Makalah alat indraMakalah alat indra
Makalah alat indra
Warnet Raha
 
Makalah sistem indera
Makalah sistem inderaMakalah sistem indera
Makalah sistem indera
Anggi Cahyanti
 
Kimia klinik tutor 2
Kimia klinik tutor 2Kimia klinik tutor 2
Kimia klinik tutor 2
pdspatologikliniksby
 
ANATOMI & FISIOLOGI MATA
ANATOMI & FISIOLOGI MATAANATOMI & FISIOLOGI MATA
ANATOMI & FISIOLOGI MATA
Muhammad Nasrullah
 
Anatomi mata
Anatomi mataAnatomi mata
Anatomi mata
materi-x2
 
Radang dan mekanisme proses Infeksi
Radang dan mekanisme proses InfeksiRadang dan mekanisme proses Infeksi
Radang dan mekanisme proses Infeksi
pjj_kemenkes
 

Viewers also liked (7)

Sistem koordinasi
Sistem koordinasiSistem koordinasi
Sistem koordinasi
 
Makalah alat indra
Makalah alat indraMakalah alat indra
Makalah alat indra
 
Makalah sistem indera
Makalah sistem inderaMakalah sistem indera
Makalah sistem indera
 
Kimia klinik tutor 2
Kimia klinik tutor 2Kimia klinik tutor 2
Kimia klinik tutor 2
 
ANATOMI & FISIOLOGI MATA
ANATOMI & FISIOLOGI MATAANATOMI & FISIOLOGI MATA
ANATOMI & FISIOLOGI MATA
 
Anatomi mata
Anatomi mataAnatomi mata
Anatomi mata
 
Radang dan mekanisme proses Infeksi
Radang dan mekanisme proses InfeksiRadang dan mekanisme proses Infeksi
Radang dan mekanisme proses Infeksi
 

Similar to Alat indra

PANCA INDERA (MATA)
PANCA INDERA (MATA)PANCA INDERA (MATA)
PANCA INDERA (MATA)
Fauzyah Ramadhani
 
indra penglihat
indra penglihatindra penglihat
indra penglihat
AZMILMUFIDAAH
 
5 indera
5 indera5 indera
5 indera
ricky lestari
 
ANFIS_Mata_pptx.pptx
ANFIS_Mata_pptx.pptxANFIS_Mata_pptx.pptx
ANFIS_Mata_pptx.pptx
AhmadRosuli
 
409524135-PPT-Anatomi-Fisiologi-Sistem-Penginderaan.pptx
409524135-PPT-Anatomi-Fisiologi-Sistem-Penginderaan.pptx409524135-PPT-Anatomi-Fisiologi-Sistem-Penginderaan.pptx
409524135-PPT-Anatomi-Fisiologi-Sistem-Penginderaan.pptx
ApraSalsabilaFitri1
 
Tugas biologi ( alat indera)
Tugas biologi ( alat indera)Tugas biologi ( alat indera)
Tugas biologi ( alat indera)HimalaAP
 
Indra mata
Indra mataIndra mata
Indra mata
umi hasanah
 
Indra mata
Indra mataIndra mata
Indra mata
umi hasanah
 
Indra mata
Indra mataIndra mata
Indra mata
umi hasanah
 
Makalah pengobatan mata
Makalah pengobatan mataMakalah pengobatan mata
Makalah pengobatan mata
Warnet Raha
 
Makalah pengobatan mata
Makalah pengobatan mataMakalah pengobatan mata
Makalah pengobatan mata
Septian Muna Barakati
 
Indra Penglihatan & Indra Pengecap
Indra Penglihatan & Indra PengecapIndra Penglihatan & Indra Pengecap
Indra Penglihatan & Indra Pengecap
Aulia Rizqi
 
Pengenalan sistem tubuh dan penyakitnya
Pengenalan sistem tubuh dan penyakitnyaPengenalan sistem tubuh dan penyakitnya
Pengenalan sistem tubuh dan penyakitnya
En Rezan
 
Sistem Penginderaan
Sistem PenginderaanSistem Penginderaan
Sistem Penginderaan
pjj_kemenkes
 
PPT MATA-Pinanti Sulvika Lajany-XIAExc.pptx
PPT MATA-Pinanti Sulvika Lajany-XIAExc.pptxPPT MATA-Pinanti Sulvika Lajany-XIAExc.pptx
PPT MATA-Pinanti Sulvika Lajany-XIAExc.pptx
EstheriaCelesta
 

Similar to Alat indra (20)

Indera Manusia
Indera ManusiaIndera Manusia
Indera Manusia
 
PANCA INDERA (MATA)
PANCA INDERA (MATA)PANCA INDERA (MATA)
PANCA INDERA (MATA)
 
Fisika : Mata
Fisika : MataFisika : Mata
Fisika : Mata
 
indra penglihat
indra penglihatindra penglihat
indra penglihat
 
5 indera
5 indera5 indera
5 indera
 
ANFIS_Mata_pptx.pptx
ANFIS_Mata_pptx.pptxANFIS_Mata_pptx.pptx
ANFIS_Mata_pptx.pptx
 
409524135-PPT-Anatomi-Fisiologi-Sistem-Penginderaan.pptx
409524135-PPT-Anatomi-Fisiologi-Sistem-Penginderaan.pptx409524135-PPT-Anatomi-Fisiologi-Sistem-Penginderaan.pptx
409524135-PPT-Anatomi-Fisiologi-Sistem-Penginderaan.pptx
 
INDRA
INDRAINDRA
INDRA
 
Tugas biologi ( alat indera)
Tugas biologi ( alat indera)Tugas biologi ( alat indera)
Tugas biologi ( alat indera)
 
Anatomi mata
Anatomi mataAnatomi mata
Anatomi mata
 
lina
linalina
lina
 
Indra mata
Indra mataIndra mata
Indra mata
 
Indra mata
Indra mataIndra mata
Indra mata
 
Indra mata
Indra mataIndra mata
Indra mata
 
Makalah pengobatan mata
Makalah pengobatan mataMakalah pengobatan mata
Makalah pengobatan mata
 
Makalah pengobatan mata
Makalah pengobatan mataMakalah pengobatan mata
Makalah pengobatan mata
 
Indra Penglihatan & Indra Pengecap
Indra Penglihatan & Indra PengecapIndra Penglihatan & Indra Pengecap
Indra Penglihatan & Indra Pengecap
 
Pengenalan sistem tubuh dan penyakitnya
Pengenalan sistem tubuh dan penyakitnyaPengenalan sistem tubuh dan penyakitnya
Pengenalan sistem tubuh dan penyakitnya
 
Sistem Penginderaan
Sistem PenginderaanSistem Penginderaan
Sistem Penginderaan
 
PPT MATA-Pinanti Sulvika Lajany-XIAExc.pptx
PPT MATA-Pinanti Sulvika Lajany-XIAExc.pptxPPT MATA-Pinanti Sulvika Lajany-XIAExc.pptx
PPT MATA-Pinanti Sulvika Lajany-XIAExc.pptx
 

Recently uploaded

Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
jualobat34
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
meta emilia surya dharma
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
rifdahatikah1
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
AFMLS
 
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan txPRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
rrherningputriganisw
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
ReniAnjarwati
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
HanifaYR
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
Fracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.pptFracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.ppt
ResidenUrologiRSCM
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
ssuser9f2868
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
fitrianakartikasari5
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
MuhammadAlFarizi88
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
jualobat34
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 

Recently uploaded (20)

Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
 
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan txPRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
Fracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.pptFracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.ppt
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 

Alat indra

  • 1.
  • 3. DEFINISI INDRA PENGLIHATAN (MATA) Mata merupakan organ indra yang berfungsi sebagai indra penglihatan yang peka terhadap cahaya (fotoreseptor). Mata menerima rangsangan berkas-berkas cahaya pada retina dengan perantara serabut-serabut nervus optikus (serabut yang menghantarkan rangsangan ke otak)
  • 4. BAGIAN – BAGIAN MATA 1. MATA BAGIAN LUAR : 1. Alis Mata : Alis Mata berfungsi untuk melindungi mata dari keringat. 2.Kelopak Mata : Kelopak Mata berfungsi untuk melindungi mata dari benda-benda asing semisal debu dan membuang kotoran yang menempel pada mata. 3. Bulu mata : Berfungsi melindungi mata dari debu dan cahaya. 4. Kelenjar Air mata : Berfungsi untuk menghasilkan air mata yang bertugas untuk menjaga mata agar tetap lembab alias tidak kekeringan.
  • 5. 2. Mata Bagian Dalam : 2. Kornea (Selaput Bening) • Bagian terluar dari bola mata dan tidak berwarna (bening) • Kornea berfungsi menerima cahaya dari sumber cahaya. 1. Sklera (selaput putih) • Terletak di lapisan luar dan keras. • Tebalnya rata-rata 1 mm tetapi pada irensi otot menebal menjadi 3 mm • Lapisan ini berwarna putih, kecuali dibagian depan yaitu tidak berwarna atau bening. • Lapisan Sklera terdiri atas serabut kolagen yang tidak teratur dan tidak berpembuluh darah kecuali pada bgian episklera. • Lapisan sklera berfungsi melindungi bola mata dan menjadi tempat melekatnya otot mata.
  • 6. 3. Retina bagian mata yang paling peka terhadap cahaya, khususnya bagian retina yang disebut bintik kuning. Terletak di bagian belakang bola mata. Tempat jatuhnya bayangan sehingga dapat melihat. Retina berfungsi mengirimkan pesan visual melalui saraf optikus ke otak. 4. Pupil dan Iris • Bagian depan dari lapisan iris. • Pengaruh kerja ototnya melebar (dilatasi) pada keadaan gelap dan menyempit (konstriksi) pada keadaan terang. • Pupil berfungsi melewatkan cahaya. • Di sebelah dalam pupil terdapat lensa yang berbentuk cakram otot yang disebut musculus siliaris. Otot ini sangat kuat untuk mendukung fungsi lensa mata yaitu memfokuskan penglihatan. • Lebar pupil di pengaruhi oleh iris disekelilingnya. • Iris berfungsi sebagai diafragma yaitu mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk pada mata dan memberi warna pigmen pada mata.
  • 7. 5. Koroid • Selaput yang banyak mengandung pembuluh darah pada mata. • Lapisan koroid terletak diantara sklera dan retina, berwarna cokelat kehitaman sampai hitam. • Koroid berfungsi mengalirkan oksigen dan memberi nutrisi pada pada retina. • Struktur koroid secara umum dapat dibagi menjadi 4 lapisan : 1. Lapisan Haller - Bagian terluar dari koroid, banyak mengandung pembuluh darah. 2. Lapisan Sattler - Lapisan dengan pembuluh darah menengah. 3. Koriokapilaris - Lapisan kapiler. 4. Membran bruch - Bagian terdalam dari lapisan koroid
  • 8. 6. Lensa Mata • Merupakan suatu kristal, berbentuk bikonfek (cembung) dan bening, terletak dibelakang iris. • Menerima cahaya dari pupil dan maneruskannya pada retina. • Terbagi kedalam ruang anterior dan posterior. • Lensa mata tersusun dari sel–sel epitel yang dibungkus oleh membran elastis, ketebalannya dapat berubah–ubah menjadi lensa cembung bila refraksi lebih besar. • Lensa mata berfungsi memfokuskan cahaya agar jatuh tepat di bintik kuning retina. 7. Saraf Optik Serabut yang menghantarkan rangsangan ke otak.
  • 9. 8. Aqueous Humour Cairan yang mengisi bagian depan mata serta menjaga bentuk kantong depan bola mata. 9. Vitreous Humour cairan yang terletak antara lensa dan retina, sehingga bola mata tidak kempes serta membantu menjaga bentuk bola mata. 10. Konjungtiva • Membran tipis pelindung (lapisan jaringan) pada mata. • Konjungtiva berfungsi sebagai membran pelindung kornea dari gesekan. 11. Fovea (Bintik Kuning) Bagian retina yang mengandung sel kerucut. 12. Bintik Buta Daerah yang tidak terdapat sel batang maupun sel kerucut.
  • 10. Otot yang Melekat pada Mata : 1. Muskulus Rektus Superior - menggerakan mata ke atas. 2. Muskulus Rektus Inferior - menggerakan mata ke bawah. 3. Muskulus Rektus medial - menggerakan mata ke dalam. 4. Muskulus Rektus Lateral - menggerakan mata ke sisi luar. 5. Muskulus Oblikus Superior - menggerakan mata ke atas sisi luar. 6. Muskulus Oblikus Inferior - menggerakan mata ke bawah sisi luar.
  • 11. SEL BATANG DAN SEL KERUCUT
  • 12.  Sel batang (sel basilus) Pada bagian retina terdapat kurang lebih 125 juta sel batang (sel basilus) yang tidak dapat membedakan warna. Pada sel batang mengandung zat warna jingga yang peka terhadap cahaya yang disebut Rodopsin. Artinya jika terkena sinar terang rodopsin terurai dan akan terbentuk kembali dalam keadaan gelap. Proses pembentukan rodopsin memerlukan waktu 20 detik. Dalam waktu tersebut mata kurang dapat melihat. Pada umumnya hewan lebih mampu melihat dengan baik pada tempat gelap, seperti burung hantu dan kucing, hal itu terjadi karena hewan tersebut memiliki banyak sel batang sehingga mampu melihat dengan jelas pada tempat gelap.
  • 13. Sel Kerucut (sel konus) Pada bagian retina terdapat 6,5 juta sel kerucut yang mampu menerima rangsang sinar kuat dan berwarna. Pada sel kerucut mengandung pigmen Iodopsin, yaitu pigmen yang peka terhadap cahaya terang dan pengamatan warna. Kerusakan pada sel kerucut menyebabkan buta warna. Pada retina sel yang paling banyak mengandung sel kerucut adalah fovea. Kebalikan dari sela batang burung hantu akan mengalami buta warna ketika siang hari karena pada retina burung hantu sedikit mengandung sel kerucut. Pada retina mata terdapat daerah yang tidak mengandung sel batang dan sel kerucut yaitu bintik buta. Lensa mata memiliki daya akomodasi, yaitu kemampuan mata untuk mencembungkan atau memipihkan lensa mata. Kemampuan tersebut karena kontraksi dan relaksasi otot siliaris yang melekat pada mata.
  • 14. Apabila mata melihat benda dekat, maka otot siliaris berkontraksi, lensa mata menjadi cembung/tebal dan objek difokuskan pada retina. Apabila mata melihat benda jauh. Maka otot siliaris berelaksasi, lensa mata menjadi cekung/tipis dan objek difokuskan pada retina.
  • 15. Proses Penglihatan Apabila ada rangsang cahaya masuk ke mata maka rangsang tersebut akan diteruskan mulai dari kornea, aqueous humor, pupil, lensa, vitreous humor dan terakhir retina. Kemudian akan diteruskan ke bagian saraf penglihat atau saraf optik yang berlanjut dengan lobus osipital sebagai pusat penglihatan pada otak besar.
  • 16. Bagian lobus osipital kanan akan menerima rangsang dari mata kiri dan sebaliknya lobus osipital kiri akan menerima rangsang mata kanan. Di dalam lobus osipital ini rangsang akan diolah kemudian diinterpretasikan. Sehingga apabila seseorang mengalami kecelakaan dan mengalami kerusakan lobus osipital ini maka dia akan mengalami buta permanen, walaupun bola matanya sehat. Pembiasan cahaya dari suatu benda akan membentuk bayangan benda jika cahaya tersebut jatuh di bagian bintik kuning pada retina, karena cahaya yang jatuh pada bagian ini akan mengenai sel-sel batang dan kerucut yang meneruskannya ke saraf optik dan saraf optik meneruskannya ke otak sehingga terjadi kesan melihat. Sebaliknya, bayangan suatu benda akan tidak nampak, jika pembiasan cahaya dari suatu benda tersebut jatuh di bagian bintik buta pada retina.
  • 17.
  • 18. Kelainan / Penyakit Pada Mata 1. Astigmatisma Kecembungan kornea tidak merata sehingga bayangan menjadi tidak terfokus (kabur). Untuk mengatasinya dengan menggunakan lensa silinder. 2. Miopi (Rabun Jauh) Kelainan pada mata yang tidak dapat melihat benda jauh sebab lensa mata terlalu cembung. Akibatnya bayangan jatuh didepan retina. Untuk mengatasinya dengan menggunakan lensa negatif (cekung).
  • 19. 3. Hipermetropi ( rabun dekat) Kelainan pada mata yang tidak dapat melihat benda dekat sebab lensa mata terlalu cekung. Akibatnya bayangan jatuh dibelakang retina. Untuk mengatasinya dengan menggunakan lensa positif (cembung) 4. Presbiopi (mata tua) Kelainan ini sering diderita oleh orang tua, disebabkan karena daya akomodasi berubah-ubah akibat titik proksimum dan remotum penglihatan berubah-ubah. Untuk mengatasinya dengan menggunkan lensa rangkap (positif dan negatif).
  • 20. 5. Katarak Katarak adalah suatu penyakit mata di mana lensa mata menjadi buram karena penebalan Lensa Mata dan terjadi pada orang lanjut usia (lansia). 6. Buta Warna Buta warna adalah suatu kondisi dimana seseorang sama sekali tidak dapat membedakan warna. Yang dapat dilihat hanyalah warna hitam, abu-abu, dan putih. Buta warna biasanya merupakan penyakit turunan. Artinya jika seseorang buta warna, hampir pasti anaknya juga buta warna. 7. Rabun Senja Rabun senja adalah penyakit mata yang disebabkan karena mata kekurangan vitamin A. Penderita biasanya tidak bisa melihat pada saat sore hari saja.
  • 21. 8. Belekan ( konjungtivitis ) Gangguan mata belekan adalah penyakit yang paling sering dialami oleh semua orang. Penyebab penyakit ini, yaitu infeksi bakteri atau virus. Biasanya orang yang terkena penyakit ini matanya akan berubah menjadi merah, rasa nyeri pada otot mata, pembengkakan, dan banyaknya kotoran mata yang keluar dari pelupuk mata. 9. Trakom Infeksi virus pada selaput pelindung kornea atau konjungtiva 10. Bintitan (hordeolum) Bintitan yaitu penyakit pada mata yang ditimbulkan oleh bakteri yang menyebabkan infeksi peradangan kelopak mata bagian atas atau bawah. Gejala yang ditimbulkan dari penyakit ini adalah terdapat benjolan kecil berwarna merah di permukaan atas atau bawah kelopak mata yang disertai pembengkakan.
  • 22. 11. Glaukoma Penyakit glaukoma terjadi karena peningkatan tekanan di dalam bola mata yang menimbulkan kerusakan pada saraf penglihatan serta berkurangnya fungsi mata. Ciri orang yang terjangkit penyakit ini, yaitu pandangan mata mulai tampak tidak jelas atau buram. Penderita glaukoma disarankan harus melakukan konsultasi ke dokter mata. Karena penyakit glaukoma terkadang dapat menimbulkan kebutaan.