Ekstrak adalah sediaan kering,kental atau cair dibuat dengan menyari simplisia nabati atau hewani menurut cara yang cocok diluar pengaruh cahaya matahari langsung. Tinctura adalahtingtur adalah sediaan cair yang dibuat dengan cara maserasi atau perkolasi
MacronutrientChapter 1. KARBOHIDRAToleh: Asyifa R.A.
Karbohidrat
KLASIFIKASI KARBOHIDRAT
Monosakarida (I)
Monosakarida (II)
Disakarida
Polisakarida I
Polisakarida II
Polisakarida III
FUNGSI KARBOHIDRAT (I)
FUNGSI KARBOHIDRAT (II)
Pencernaan, Penyerapan, Ekskresi, dan Metabolisme Karbohidrat (I)
Pencernaan, Penyerapan, Ekskresi, dan Metabolisme Karbohidrat (II)
KEBUTUHAN KARBOHIDRAT (I)
KEBUTUHAN KARBOHIDRAT (II)
Ekstrak adalah sediaan kering,kental atau cair dibuat dengan menyari simplisia nabati atau hewani menurut cara yang cocok diluar pengaruh cahaya matahari langsung. Tinctura adalahtingtur adalah sediaan cair yang dibuat dengan cara maserasi atau perkolasi
MacronutrientChapter 1. KARBOHIDRAToleh: Asyifa R.A.
Karbohidrat
KLASIFIKASI KARBOHIDRAT
Monosakarida (I)
Monosakarida (II)
Disakarida
Polisakarida I
Polisakarida II
Polisakarida III
FUNGSI KARBOHIDRAT (I)
FUNGSI KARBOHIDRAT (II)
Pencernaan, Penyerapan, Ekskresi, dan Metabolisme Karbohidrat (I)
Pencernaan, Penyerapan, Ekskresi, dan Metabolisme Karbohidrat (II)
KEBUTUHAN KARBOHIDRAT (I)
KEBUTUHAN KARBOHIDRAT (II)
Indera adalah suatu alat tubuh (organ) yang peka terhadapa rangsangan tertentu. Indera ini berfungsi sebagai reseptor terhadap rangsangan dari lingkungan. Berdasarkan fungsinya, sel-sel reseptor pada indera ini dibagi menjadi dua, yaitu interoreseptor dan eksoreseptor.
DOWNLOAD MATERI BIOLOGI KELAS X IPA GRATIS
JANGAN LUPA LIKE SHARE DAN KOMENTAR YA
DAPATKAN JUGA MATERI SBMPTN LAINNYA DENGAN JOIN KE BLOG KAMI ZONA-SBMPTN.BLOGSPOT.COM UNTUK UPDATE MATERI LAINNYA
SELAMAT BELAJAR DAN SEMANGAT !!!!
Indra berperan sebagai reseptor, bagian tubuh yang berfungsi sebagai penerima rangsangan. Ada lima macam alat indra sehingga di sebut panca indra yaitu Mata, Telinga, Hidung, Kulit, Lidh
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxEmohAsJohn
PENGKAJIAN MUSKULOSKELETAL
Gangguan neurologi sangat beragam bentuknya, banyak dari pasien yang menderita gangguan memori dan tidak mampu menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Penyakit-penyakit neurologi kebanyakan memiliki efek melemahkan kehidupan pasien, sehingga memberikan pengobatan neurologis sangat penting bagi kehidupan pasien.
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Sistem indera
1.
2. Alat indera kita berfungsi sebagai
reseptor atau penerima rangsangan
setiap reseptor berfungsi untuk merespon rangsangan
tertentu saja, misalnya mata untuk merespon
rangsangan cahaya, dan hidung sebagai indra
pencium berfungsi untuk merespon rangsangan bau.
3. SISTEM INDERA MANUSIA
Eksoreseptor sel-sel reseptor khusus pada indera untuk
mengenali perubahan lingkungan luar
1. INDERA PEMBAU
Hidung indera pembau pada manusia.
Hidung merupakan indera khusus yang terletak di dalam
rongga hidung.
daerah sensitif indera pembau terletak di bagian atas
rongga hidung
Struktur : sel penyokong berupa sel epitel dan sel pembau
yang berupa neuron sebagi reseptor
4. Struktur indera pembau terdiri dari :
Sel-sel penyokong yang berupa sel-sel epitel.
Sel-sel pembau(sel olfaktori) yang berupa sel saraf sebagai
reseptor.
Sel-sel olfaktori sangat peka terhadap rangsangan gas
kimia (kemoreseptor).
Sel-sel olfaktori memiliki tonjolan ujung dendrit berupa
rambut yang terletak pada selaput lendir hidung,
sedangkan ujung yang lain berupa tonjolan akson
membentuk berkas yang disebut saraf otak I (nervus
olfaktori). Saraf ini akan menembus tulang tapis dan
masuk ke dalam otak manusia.
6. Kelainan indera pembau
Salah satu kelainan pada indera pembau adalah Anosmia.
Akibat kelainan Anosmia ini indera pembau kita dapat kehilangan
sensitivitas terhadap rasa bau, sehingga kita tidak bisa mencium bau
dari sesuatu benda atau zat tertentu.
Anosmia dapat disebabkan oleh :
Penyumbatan rongga hidung akibat pilek.
Terdapat polip atau tumor di rongga hidung.
Sel rambut rusak akibat infeksi kronis.
Gangguan pada saraf olfaktori.
Rinitis alergi adalah kelainan pada hidung dengan gejala-gejala bersin-
bersin, keluarnya cairan dari hidung, rasa gatal dan tersumbat setelah
mukosa hidung terpapar dengan allergen (zat yang menyebabkan
alergi pada orang-orang tertentu).
7. 2. INDERA PENGECAP
Indera pengecap pada manusia adalah lidah.
Permukaan lidah juga dapat merasakan panas, dingin, kasar, halus dan
nyeri.
Pada permukaan lidah terdapat tonjolan kecil yang disebut papila,
sehingga permukaan lidah terlihat kasar.
Indra pembau dan pengecap mempunyai hubungan, jika terjadi
gangguan pada indra pembau maka kita tidak dapat mengecap
dengan baik.
Berdasarkan bentuknya papila dibedakan menjadi tiga jenis yaitu:
1. Papila filiformis
adalah Papila yang berbentuk pada seluruh permukaan lidah.
Pada epitel papila jenis ini tidak mengandung puting kecap (perasa).
2. Papila fungiformis
adalah Papila yang berbentuk tonjolan seperti kepala jamur, papila
ini terdapat pada bagian depan lidah dan bagian sisi lidah.
3. Papila sirkumvalata
adalah Papila yang bentuknya seperti huruf v terbalik dan terdapat
pada pangkal lidah.
8. Di dalam setiap papila terdapat banyak tunas pengecap
atau kuncup pengecap.
Setiap tunas pengecap terdiri dari dua jenis sel yaitu sel
penyokong yang berfungsi untuk menopang dan sel
pengecap yang berfungsi sebagai reseptor dan memiliki
tonjolan seperti rambut yang keluar dari tunas pengecap.
Setiap tunas pengecap akan merespon secara maksimal
terhadap salah satu rasa.
Tunas pengecap dapat membedakan empat macam rasa,
yaitu rasa manis, rasa pahit, rasa asam, dan rasa asin.
Sejumlah tunas pengecap juga terdapat pada tenggorok
dan langit-langit rongga mulut.
10. 3. INDERA PENGLIHATAN
Alat indera penglihat pada manusia adalah mata.
Indera penglihat (mata) disebut juga fotoreseptor karena mata sangat
peka terhadap rangsangan cahaya.
Mata memiliki sejumlah reseptor khusus untuk mengenali perubahan
sinar dan warna.
Terdapat alat tambahan yang terdiri dari :
1. Alis mata
Terdiri dari rambut kasar melintang di atas mata
berfungsi untuk mempercantik wajah dan melindungi mata dari
keringat yang mengalir dari dahi.
2. Bulu mata
Merupakan barisan rambut yang terdapat pada ujung kelopak mata
berfungsi melindungi bola mata dari masuknya debu dan partikel.
Pada bulu mata terdapat kelenjar sebasea(kelenjar minyak) yang
disebut kelenjar zeis, terletak pada akar bulu mata.
Infeksi pada kelenjar sebasea disebut bintik (hordeolum).
11. 3. Otot penggerak bola mata
Pada setiap mata terdapat enam otot lurik yang
menghubungkan bola mata dengan tulang di sekitarnya.
Empat di antaranya disebut otot rektus (rektus inferior,
rektus superior, rektus eksternal, dan rektus internal).
Dua lainnya adalah otot obliq atas (superior) dan otot
obliq bawah (inferior).
Otot ini berfungsi untuk menggerakkan bola mata,
sehingga mata dapat mengerling ke kanan, kiri, atas, dan
bawah.
Gerakan bola mata berada di bawah kesadaran.
12. 4. Kelopak mata
Kelopak mata terdiri dari dua bagian yaitu kelopak mata
atas dan kelopak mata bawah, berfungsi melindungi bola
mata dari kerusakan. Mulai dari dalam menuju ke arah
luar
kelopak mata terdiri atas lima lapis, yaitu:
1. konjungtiva, adalah selaput lendir yang melapisi bagian
dalam kelopak mata dan melapisi juga permukaan bola
mata.
2. Kelenjar meibomian yang dapat menghasilkan lemak
untuk mencegah pelekatan kedua kelopak mata.
3. Lapisan tarsal, yaitu lapisan jaringan ikat yang kuat
untuk menunjang kelopak mata.
4. Otot orbikularis okuli, yaitu otot yang berfungsi
menutup bola mata.
5. Jaringan ikat.
13. 5. Kelenjar air mata (aparatus lakrimalis)
Kelenjar air mata letaknya disudut lateral atas pada rongga
mata
berfungsi untuk menghasilkan air mata. Dari kelenjar ini
keluar kurang lebih dua belas duktus lakrimalis, yaitu
saluran-saluran yang mengalirkan air mata menuju ke
konjungtiva kelopak mata atas.
14. 6. BOLA MATA
Bola mata manusia berdiameter kira-kira 2,5 cm dengan 5/6
bagian nya terbenam dalam rongga mata dan hanya 1/6
bagiannya saja yang tampak dari luar dengan bagian depan
yang bening.
Bola mata bagian luar tersusun atas lapisan jaringan ikat yang
berwarna putih dan kuat yang disebut sklera dan lapisan dalam
mempunyai pigmen tipis dan banyak pembuluh darah yang
disebut koroid.
15. Fungsi bola mata, untuk membentuk bayangan dari benda
yang dilihat, kemudian retina membentuk impuls yang
dijalarkan ke saraf otak II, terus ke otak untuk
diinterpretasikan sebagai penglihatan
Bola mata terdiri dari 3 lapisan :
1. Tunika fibrosa
2. Tunika vaskulosa (uvea)
3. Tunika nervosa (retina)
16. 1. Tunika fibrosa (lapisan luar)
A. Sklera : Melindungi bola mata dari kerusakan
mekanis dan menjadi tempat melekatnya bola
mata
B. Kornea : membantu memfokuskan bayangan
benda pada retina
tidak mengandung pembuluh darah tetapi
mengandung banyak serabut saraf.
Memiliki selaput pelindung konjungtiva
Pada batas kornea dan sklera terdapat kanalis
schlemn, berfungsi untuk menyerap kembali
cairan aqueous humor bola mata
17. 2. Tunika vaskulosa (uvea)
Merupakan lapisan tengah bola mata, terdiri dari :
Koroid
lapisan tengah, megandung banyak pembuluh darah dan pigmen (warna
hitam atau cokelat pada bola mata)
Koroid berfungsi memberi zat makanan pada sel-sel retina
Dalam lapisan koroid terdapat :
Iris (selaput pelangi)
Mengandung banyak pembuluh darah dan pimen
Jumlah pigmen menentukan warna bola mata
Berfungsi untuk mengatur besar kecilnya pupil (dilakukan oleh otot
sfingter)
Dalam iris terdapat :
- otot dilator pupil, berfungsi untuk mempelebar pupil
- otot sfingter, berfungsi untuk memperkecil diameter pupil
Pupil
Terdapat ditengah-tengah iris
Berfugsi untuk mengatur besar kecilnya cahaya yang masuk ke mata
18. 3. Tunika nervosa (retina/selaput jala)
terdapat :
1. LENSA MATA
Lensa berada di tempat tersebut karena di kelilingi oleh ligamentum
suspensorium (jaringan yang mengikat lensa pada tempatnya)
Lensa mata di bagi menjadi 2 :
1. ruang antara kornea dengan lensa (ruang muka) berisi aqueous
humor, yang berfungsi menjaga bola mata serta memberi nutrisi
untuk kornea dan lensa
2. ruang belakang lensa (ruang belakang) berisi vitreus humor, yang
berfungsi untuk menyokong struktur lensa dan bola mata/
mempertahankan tekanan di dalam bola mata agar tetap bundar dan
tidak kempes
Lensa berbentuk cembung, bersifat transparan, dan terdiri dari
lapisan serat protein
Bila lensa menjadi keruh, akan mengganggu penglihatan katarak
19. 2. Bintik kuning : banyak mengandung saraf sehingga sangat peka
untuk menerima sinar.
3. Bintik kuning banyak mengandung sel basilus dan sel konus
4. Bintik buta : tempat masuk dan berbeloknya berkas saraf menuju
ke pusat saraf
5. Cairan pengisi rongga : aqueous humor dan vitreous humor
Retina juga mengandung sel-sel fotoreseptor (penerima cahaya)
yang terdiri atas :
Bacillus (batang)
Menerima rangsangan cahaya dengan intensitas lemah dan tidak
dapat membedakan warna, kecuali warna jingga
Berjumlah 125 sel
Mengandung rodopsin (vit. A dan protein) (warna jingga)
2. Conus (kerucut)
Menerima rangsangan cahaya dengan intensitas kuat dan bisa
membedakan warna
Berjumlah 6,5 juta sel
Mengandung lodopsin (retinin dan opsin)
Ada tiga lodopsin, yaitu merah, hijau dan biru
20. Tahap-tahap terbentuknya bayangan pada mata
Mata kita dapat melihat suatu benda bila menerima
cahaya. Adapun tahap-tahap terbentuknya bayangan pada
mata adalah : cahaya masuk ke dalam mata melalui lubang
pupil, pertama cahaya menembus kornea, aqueous humor,
lensa, dan viterus humor sehingga bayangan jatuh tepat
pada retina. Kemudian retina membentuk impuls yang
dijalarkan ke saraf otak II , lalu ke otak untuk di
interpretasikan sebagai penglihatan.
Rangsangan cahaya kornea aqueus humor
lensa vitreou humor retina (fotoreseptor)
saraf otak kesan melihat
21. GANGGUAN INDERA PENGLIHATAN
1. Hipermetropi rabun dekat, karena lensa mata terlalu pipih sehingga
bayangan jatuh di belakang bintik kuning.
Mata yang hanya mampu melihat jelas pada jarak jauh
Di bantu dengan lensa cembung (+)
2. Miopi rabun jauh, karena lensa mata terlalu cembung sehingga
bayangan jatuh di depan bintik kuning
Mata hanya mampu melihat jelas pada jarak dekat
dibantu dengan lensa cekung (-)
3. Presbiopi mata tua, karena daya akomodasi terlalu lemah
4. Astigmatisma lengkungan permukaan kornea tidak rata sehingga
kabur dalam penglihatan
5. Rabun senja disebabkan oleh kekurangan vitamin A
6. Katarak cacat mata akibat pengapuran pada lensa
7. Buta warna
Buta warna merupakan gangguan penglihatan mata yang bersifat
menurun. Penderita buta warna tidak mampu membedakan warna-
warna tertentu, misalnya warna merah, hijau, atau biru. Buta warna
tidak dapat diperbaiki atau disembuhkan.
22. 8. Mata juling (Strabismus)
keadaan kedudukan kedua bola mata dimana sumbu penglihatannya
tidak sejajar.
Bila satu mata melihat kearah benda yang menjadi pusat perhatiannya
maka mata satunya menyimpang kearah lain.
Arah penyimpangan tersebut ada yang kearah hidung (esotropia),
kearah pelipis (exotropia), kearah atas atau kearah bawah
(hypertropia), bahkan ada yang berputar.
25. BAGIAN-BAGIAN TELINGA DARI LUAR KE DALAM
1. TELINGA LUAR
Berfungsi untuk menangkap bunyi
Terdiri dari :
- daun telinga (pinna)
- saluran telinga luar
- gendang telinga (membrana timpani)
26. 2. TELINGA TENGAH
Berfungsi untuk mnghantarkan bunyi
Terdiri dari :
- terdapat tiga tulang, yaitu :
1. tulang martil (maleus)
2. tulang landasan (incus)
3. tulang sanggurdi (stapes)
- saluran Eustachius, berfungsi untuk menyeimbangkan tekanan
udara telinga tengah dengan lingkungan
27. 3. TELINGA DALAM (LABIRIN)
terdiri dari :
1. Koklea (rumah siput) sebagai reseptor pendengaran
2. Saluran semisirkularis (saluran setengah lingkaran) dan vestibula sebagai
reseptor keseimbangan (gravitasi)
3. Organ korti mengubah getaran suara menjadi impuls
4. Tingkap oval penghubung vetibula dengan tulang sanggurdi
5. Tingkap bulat penghubung telinga tengah dan dalam
28. Pada telinga terdapat 24.000 alat korti
Telinga manusia dapat mendengar bunyi 20-20.000 Hertz
TELING SEBAGAI INDERA KESEIMBANGAN
(EKUILIBRIUM)
Indra keseimbangan merupakan indra khusus yang
terletak di dalam telinga
Indra keseimbangan secara struktural terletak dekat
indera pendengaran, yaitu bagian belakang telinga dalam
yang membentuk struktur utrikulus dan sakulus, serta
kanalis semisirkularis
Struktur tersebut berfungsi dalam pengaturan
keseimbangan dari saraf otak VIII
Saraf otak VIII mengandung dua komponen, yaitu
komponen pendengaran dan komponen keseimbangan
29. INDERA SEBAGAI INDERA PENDENGARAN
Telinga dapat mendengar jika ada gelombang suara
Gelombang suara suatu perubahan rapatan dan
renggangan molekul udara yang disebabkan oleh
bergetarnya suara benda
Keras lemahnya suara bergantung pada besarnya getaran
(amplitudo)
Tinggi rendahnya suara bergantung pada frekuensi
Proses mendengar sebagai berikut :
getaran suara saluran pendengaran membrana
timpani (gendang telinga) tulang martil tulang
landasan tulang sanggurdi tingkap bulat cairan
pada koklea bergetar ujung saraf otak timbul
persepsi suara
30. GANGGUAN PADA INDERA PENDENGARAN
Ada 2 macam jenis gangguan pendengaran :
1. Tuli konduktif
tuli karena gangguan transmisi suara ke dalam koklea
penyebabnya antara lain kerusakan tulang pendengaran, kotoran yang
menumpuk di dalam saluran telinga luar atau peradangan telinga
tengah
Dapat diatasi dengan operasi atau dapat pula dibantu dengan
menggunakan alat pendengaran elektronik
2. Tuli saraf/ tuli neuron sensorik
Jika ada kerusakan pada organon korti, saraf VIII, ataupun korteks
otak daerah pendengaran
Penderita tuli ini memerlukan bantuan yang lebih rumit. Salag
satunya dengan implantasi koklea atau telinga artificial (buatan) yaitu
dengan menempatkan milrofon di telinga
32. Kulit terdiri dari
1. lapisan luar yang disebut epidermis
Pada epidermis tidak terdapat pembuluh darah dan sel saraf.
Epidermis tersusun atas empat lapis sel.
1. Stratum germinativum berfungsi membentuk lapisan di sebelah atasnya.
Stratum germinativum mengadakan pertumbuhan ke daerah dermis membentuk
kelenjar keringat dan akar rambut.
Akar rambut berhubungan dengan pembuluh darah yang membawakan makanan
dan oksigen, selain itu juga berhubungan dengan serabut saraf.
Pada setiap pangkal akar rambut melekat otot penggerak rambut.
Pada waktu dingin atau merasa takut, otot rambut mengerut dan rambut menjadi
tegak.
2. Stratum granulosum yang berisi sedikit keratin yang menyebabkan kulit menjadi
keras dan kering.
Sel-sel dari lapisan granulosum umumnya menghasilkan pigmen hitam (melanin).
Kandungan melanin menentukan derajat warna kulit, kehitaman, atau kecoklatan.
3. Lapisan yang transparan disebut stratum lusidum
4. Lapisan keempat (lapisan terluar) adalah lapisan tanduk disebut stratum
korneum.
33. 2. Lapisan dalam (dermis)
Penyusun utama dari bagian dermis adalah jaringan
penyokong yang terdiri dari serat yang berwarna
putih dan serat yang berwarna kuning.
Serat kuning bersifat elastis/lentur, sehingga kulit
dapat mengembang.
Di sebelah dalam dermis terdapat timbunan lemak
yang berfungsi sebagai bantalan untuk melindungi
bagian dalam tubuh dari kerusakan mekanik.
terletak di kulit, ada yang ujung sarafnya bebas
ada yang berselubung (disebut saraf korpuskel)
34. Macam-macam reseptor pada kulit ;
Kulit berfungsi sebagai alat pelindung bagian dalam, misalnya otot dan
tulang; sebagai alat peraba dengan dilengkapi bermacam reseptor yang
peka terhadap berbagai rangsangan; sebagai alat ekskresi; serta
pengatur suhu tubuh.