Ringkasan dokumen tersebut adalah: Epistemologi membahas sejarah, ruang lingkup, paham, dan teori kebenaran tentang pengetahuan. Dokumen ini menjelaskan sejarah singkat epistemologi dari Yunani Kuno hingga abad ke-20, ruang lingkupnya meliputi kebenaran, kepercayaan, dan justifikasi. Ada dua paham utama yaitu rasionalisme dan empirisisme, sedang teori kebenaran meliputi korespondensi, ko

1. FilsafatIlmudanPendekatanPascadisiplin
Dr. Ahmad Ibrahim Badr y, S.Fil., M.Hum.
School of Global and Strategic Studies
Universitas Indonesia

2. BagianIII:
Epistemologi
Sejarah dan Pengertian
Epistemologi
Ruang Lingkup Kajian
Epistemologi
Paham dalam Epistemologi
Teori Kebenaran
Terapan Bidang Epistemologi

3. SejarahdanPengertianEpistemologi

4. Sejarah Singkat
Setelah Herakleitos menekankan fungsi inderawi untuk
memperoleh pengetahuan, Parmenides kemudian berpaling
pada nalar sebagai cara untuk mendapatkan pengetahuan.
Di abad V SM, Protagoras mengemukakan: “Manusia adalah
ukuran segala sesuatu.”
Mulai diteorikan pertama kali oleh Plato dalam pembahasan
bagaimana suatu pengetahuan itu dapat diperoleh dan
menurutnya bahwa pengetahuan manusia itu berasal dari dunia
idea.
(Hamlyn & Fidor, 2005, pp. 281-282)
episteme = pengetahuan +
logos = pikiran
(Yunani Kuna)
Etimologi
Επιστημολογία

5. RuangLingkupKajianEpistemologi

6. Cakupan
 Kebenaran (truth)
 Kepercayaan (belief)
 Pengukuhan (justification)
Tradisional
 Ilmu Kognisi (Cognitive Science)
 Ilmu Informasi (InformationScience)
Ekspansi

7. PahamdalamEpistemologi

8. Rasionalisme: Pengetahuan berasal dari akal budi manusia, Cogito
ergo sum (René Descartes)
Discourse on Method:
(1) Tidak menerima kebenaran sesuatu yang tidak berupa gagasan
yang jelas dan terpilah,
(2) Analisis masalah,
(3) Mulai dari pikiran sederhana dan pasti agar dapat diproses untuk
sampai pada hal yang lebih kompleks, dan
(4) meninjau bidang secara menyeluruh sehingga tidak ada
pertimbangan yang diabaikan
(Hamlyn & Fidor, 2005, p. 291.)
Empirisisme: Pengetahuan berasal dari pengalaman manusia (John
Locke).
Meskipun demikian, ia tidak mengklaim bahwa semua pengetahuan
berasal dari pengalaman manusia.
Gagasan: Inderawi & Refleksi.Gagasan Refleksi dihasilkan dari
proses beroperasinya pikiran (mind) berdasar Gagasan Inderawi.
(Hamlyn & Fidor, 2005, pp. 298-299.)
DuaAliran
Dasardalam
Epistemologi

9. TeoriKebenaran

10. RagamTeori Kebenaran (dikompilasi dari Bunnin danYu, 2004):
1. Teori Korespondensi (CorrespondencyTheory ofTruth): Sesuatu itu menjadi benar bila ada korelasi
antara sesuatunya dengan apa yang ada pada kenyataannya.Contoh: “Di luar ruangan ini hujan”.
2. Teori Koherensi (CoherencyTheory ofTruth): Sesuatu itu menjadi benar bila sesuatunya itu koheren
(konsisten dan sekaligus bergantung satu sama lain) dengan asumsi atau pernyataan dasar dari sistem
yang melingkupinya.Contoh: “Peraturan perundang-undangan itu telah sesuai dengan UUD 1945”.
3. Teori Pragmatis (PragmaticTheory ofTruth): Sesuatu itu benar kalau sesuatunya itu “bermanfaat”
(expedient) sesuai dengan apa yang kita pikirkan dan sesuatunya juga itu dapat diverifikasi dengan
kenyataan.Contoh: “Tempe mengandung protein yang lebih tinggi daripada daging”.
4. Teori Deflasioner (DeflationaryTheory ofTruth): Sesuatu itu benar tanpa mengandaikan bahwa
sesuatunya itu akan terikat pada suatu benda atau hal ataupun pernyataan. “Kebenaran bukanlah
properti dari sesuatu” (truth is not property of something).

11. 5. Teori Redundansi (RedundancyTheory ofTruth): Sesuatu yang benar itu bersifat “berlebih-lebihan”
(redundant) dan hanya sesuatu yang bersifat “dangkal” (shallow) bila dilihat dari konteks: “Adalah
benar bahwa rumput itu berwarna hijau”.
6. Teori Diskuotasional (DisquotationalTheory ofTruth): Sesuatu itu benar kalau sesuatunya itu jika dan
hanya jika ekuivalen dengan sesuatunya tersebut. Dengan kata lain, kebenaran itu adalah materi dari
aturan linguistik suatu ungkapan daripada suatu hubungan korespondensi eksternal dengan dunia atau
dengan suatu properti.
7. Teori Performatif (PerformativeTheory ofTruth): Sesuatu yang benar itu hanya merupakan bentuk
pengiyaan daripada apa yang dibicarakan. Benar itu tidak lain daripada suatu bentuk “persetujuan”
(agreement), “pengakuan” (conceding), atau “dukungan” (endorsing).
8. Teori Minimalis (MinimalistTheory ofTruth): Sesuatu yang benar itu hanya merupakan properti logis.
“Sesuatu itu benar jika dan hanya jika sesuatunya itu adalah sesuatu itu tersebut” adalah contoh
bagaimana kebenaran yang ada pernyataan itu hanya bersifat logis.
9. Teori Semantik (SemanticTheory ofTruth): Sesuatunya itu benar jika dan hanya jika sesuatunya itu
adalah sesuatu itu tersebut, di mana sesuatunya itu tidak lain daripada nama untuk suatu kalimat dan
hanya ada dalam bahasa.

12. TerapanBidangEpistemologi

13. Dalam artikel yang disusun oleh
Zubiaga & Ji dengan judul “Tweet, but
Verify: Epistemic Study of Information
Verification onTwitter” ini, kita dapat
membaca suatu penerapan teori
epistemologi yang dikembangkan oleh
Don Fallis untuk memverifikasi
informasi atau berita palsu (hoax).
AnalisisHoaxdiTwitter

14. Referensi
Bunnin, N., &Yu, J. (2004). The Blackwell Dictionary ofWestern Philosophy. Malden, MA: Blackwell
Publishing.
Hamlyn, D.W., & Fiedor, B. (2005). “History of Epistemology,” dalam D.M. Borchet. (2006). Encyclopedia of
Philosophy (2nd Ed., vol. 3). Farmington Hills, MI:ThomsonGale.
Zubiaga,A. & Ji, H. (2014). “Tweet, butVerify: Epistemic Study of InformationVerification onTwitter.” Social
Network Analysis and Mining 4(163), pp. 1-12.
Sumber Gambar:
en.wikipedia.org
www.pexels.com

15. Thanks

16. BiografiSingkat
Februari 2017–Sekarang
Dosen Luar Biasa • Sekolah Kajian Strategik dan Global, Universitas Indonesia,
Jakarta.
Agustus 2003–Agustus 2020
DosenTetap • SekolahTinggi Hukum Galunggung,Tasikmalaya.
November 2017–Agustus 2019
Direktur Pendidikan Keunggulan Digital • Sakola,Tangerang.
Agustus 2018–November 2018
Koordinator Penyusun Masterplan Perpustakaan Umum DKI Jakarta 2018 •
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan DKI Jakarta, Jakarta.
Januari 2016–Desember 2016
Tenaga Ahli pada Program Usaha Bersama Komunitas • Kementerian Desa, IDT,
danTransmigrasi, Jakarta.
Juni 2013–Desember 2013
Konsultan Manajemen Organisasi & Koordinator Program Pelatihan Riset •
Desantara Foundation, Depok.
April 2009–Juni 2013
Konsultan Junior UMKM • Pusat Pengembangan dan Pendampingan Usaha Kecil
Menengah (P3UKM) Bank Indonesia,Tasikmalaya.
Catatan: Di Sakola, saya juga merangkap jabatan sebagai Duta Kecerdasan
DigitaI (Digital Intelligence Quotient Ambassador) dari DQ Institute di
Singapore.