SlideShare a Scribd company logo
Teori VSEPR 
(Valence Shell Elektron Pairs Repolsion) 
Nama : Fauziah Harsyah 
NIM : 8136142009 
Prodi : Dik-Kim B/ Pps 
Tugas : Produksi Media 
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 
2014
Teori VSEPR 
Dalam suatu molekul, atom diikat oleh atom yang lainnya 
dengan menggunakan pasangan elektron yang berada 
dalam kulit terluar atom pusat. Pasangan-pasangan 
elektron ini akan berusaha saling menjauhi sehingga 
gaya tolak menolak pasangan elektron menjadi 
minimum. Hal ini menjadi dasar Teori VSEPR yang 
dikemukakan oleh Sidgwick Powell dan Nylholm 
Gillespie. 
Teori VSEPR disebut juga teori domain elektron atau teori 
tolakan pasangan elektron kulit terluar atom.
BENTUK MOLEKUL (TEORI VSEPR) 
Teori Tolakan pasangan elektron (VSEPR) akan menjelaskan susunan 
elektron dalam suatu atom yang berikatan. Posisi elektron ini akan 
mempengaruhi bentuk geometri molekulnya. 
Geometri (bentuk) molekul adalah gambaran tentang susunan atom-atom 
dalam molekul berdasarkan susunan ruang pasangan elektron atom 
dalam pusat dalam molekul, pasangan elektron ini baik yang berikatan 
maupun yang bebas. 
Teori VSEPR (Valence Shell Electron Pain Repulsion) yaitu teori tolak 
menolak pasangan – pasangan elektron pada kulit terluar atom pusat. 
Teori ini menekankan pada kekuatan tolak menolak diantara pasangan - 
pasangan elektron pada atom pusat urutan kekuatannya adalah sebagai 
berikut : 
Pasangan Elektron Ikatan (PEI) ; Pasangan Elektron Bebas (PEB), sehingga 
kekuatan tolakan antara PEI vs PEI< PEI vsPEB < PEB vs PEB.
Teori VSEPR menerangkan beberapa hal, diantaranya adalah sebagai 
berikut; 
1. Pasangan-pasangan elektron pada kulit terluar atom pusat baik 
pasangan elektron bebas (PEB) maupun pasangan elektron terikat 
(PEI) akan tolak menolak satu sama lain sejauh mungkin sehingga 
gaya tolakannya menjadi minimum. 
2. Kekuatan tolakan antar pasangan elektron berbeda-beda. Tolakan 
PEB-PEB > tolakan PEB-PEI > PEI-PEI. Hal ini terjadi karena PEB 
hanya terdapat pada satu atom saja, sehingga dapat bergerak bebas 
dan menempati ruang lebih besar dibandingkan PEI. Akibat dari 
tolakan dari PEB tersebut maka sudut ikatan PEI menjadi lebih kecil. 
3. Teori ini tidak menggunakan orbital atom, yang penting kita 
mengetahui banyaknya pasangan elektron terluar di sekitar atom 
pusat, baik PEB maupun PEI dengan menggunakan struktur titik 
elektronnya (struktur lewis) kemudian menentukan posisi PEI untuk 
meramalkan geometri molekulnya.
Beberapa geometri suatu molekul 
yang dapat diramalkan dengan 
menggunakan teori VSEPR adalah 
sebagai berikut; 
1.Geometri linier : Geometri linier 
adalah bangun ruang molekul yang 
atom-atom penyusun molekulnya 
berada dalam suatu garis lurus. 
Apabila dalam membentuk ikatan 
terdapat 2 pasang elektron, maka 
bentuk molekul yang stabil adalah 
linear, hal ini karena pada molekul 
tersebut tolakan minimum terjadi 
pada sudut 1800.
Contoh geometri linier misalnya pada berilium Florida (BeF2). 
Berilium (Be) mempunyai nomor atom 4. Konfigurasi Be = [He] 2s2 
jadi elektron terluarnya = 2. Dua elektron ini digunakan Be untuk 
berikatan dengan F, sehingga Be menjadi atom pusat yang memiliki 
dua pasang elektron ikatan pada kulit terluarnya. Struktur lewis BeF2 
adalah sebagai berikut; 
Kedua pasangan elektron ikatan tersebut akan menempati posisi 
yang berlawanan untuk meminimalkan tolakan. Sudut F-Be-F 
yang terbentuk sebesar 1800 atau membentuk garis lurus. 
Geometri molekulnya adalah linier seperti tampak pada gambar :
2. Geometri trigonal planar 
Geometri trigonal planar 
merupakan bangun ruang suatu 
molekul dimana atom pusatnya 
dikelilingi oleh tiga atom lainnya. 
Ketiga atom tersebut 
menempati sudut-sudut segitiga 
data. 
Apabila terdapat 3 pasang 
elektron tolakan minimum 
terjadi apabila sudut ikatan 
yang dibentuk adalah 1200, atau 
dengan kata lain bentuk molekul 
yang terbentuk adalah segitiga.
Contoh geometri trigonal planar misalnya pada boron triflorida (BF3). 
Boron (B) mempunyai nomor atom 5. Konfigurasi elektron B = [He] 
2s2 2p1. Jumlah elektron terluar = 3. Ketiga elektron ini digunakan 
untuk berikatan dengan F, sehingga B sebagai atom pusat memiliki 
tiga pasang elektron ikatan pada kulit terluarnya. Struktur lewis BF3 
sebagai berikut; 
Untuk meminimalkan tolakan maka ketiga pasangan elektron 
tersebut masing-masing akan menempati sudut pada segitiga 
sama sisi pada bidang datar. Sudut yang terbentuk sebesar 1200. 
Geometri molekulnya adalah segitiga datar atau trigonal planar 
seperti yang terdapat pada gambar :
3. Geometri tetrahedral : Geometri tetrahedral adalah bangun ruang 
limas empat sisi dengan muka segitiga equilateral. 
Untuk molekul yang terbentuk dengan 4 pasang elektron, bentuk molekul 
yang terbentuk adalah tetrahedral, hal ini karena apabila pada 3 pasang 
elektron bentuknya adalah segitiga, dan apabila terdapat 1 pasang lagi 
ditambahkan, 1 pasang elektron tersebut akan masuk dari atas atau 
bawah sehingga membentuk tetrahedral dengan susut ikatan 109,50. 
Hal ini ditampilkan pada dalam gambar berikut ini :
Contoh geometri tetrahedral misalnya pada molekul metana (CH4). 
Atom karbon (C) dengan nomor atom 6, mempunyai konfigurasi 
elektron [He] 2s2 2p2. elektron terluarnya adalah empat. Keempat 
elektron tersebut digunakan untuk melakukan ikatan dengan H, 
sehinggga atom C sebagai atom pusat memiliki empat pasang 
elektron ikatan di sekitar kulit terluarnya. Keempat pasang 
elektron tersebut meminimalkan tolakan dengan menempatkan 
dirinya pada sudut-sudut tetrahedral. Semua sudut ikatan H-C-H 
sebesar 109,50. Geometri molekulnya adalah tetrahedral.
4. Geometri trigonal bipiramida : Geometri trigonal bipiramida 
merupakan bangun ruang yang tersusun atas dua buah limas 
segitiga dengan bagian mukanya dipersekutukan. 
Pada pembentukan molekul dengan 5 pasang maka bentuk 
tetrahedral (4 pasang elektron) ditambahkan 1 pasang elektron 
dari arah atas atau bawah sehingga akan terbentuk trigonal 
bipiramida (tolakan anatar pasangan elektron mimimum), 
begitipula untuk pembentukan molekul dengan 6 pasang dapat 
dijelaskan dengan bentuk trigonal bipiramida (5 pasang 
elektron) ditambah dengan pasang elektron dari arah (sumbu) 
horisontal sehingga akan membentuk oktahedral (tolakan 
pasanga elektron miminum)
Contoh molekulnya adalah pospor pentaklorida (PCl5). Pospor (P) 
memiliki lima elektron terluar yang seluruhnya digunakan untuk 
berikatan dengan Cl membentuk lima pasang elektron ikatan. 
Kelima pasang elektron tersebut menempati dua posisi yang tidak 
ekivalen untuk meminimalkan tolak menolak antara pasangan 
elektron. Tiga pasang elektron masing-masing akan menempati 
posisi di puncak segitiga equilateral dengan sudut Cl-P-Cl sebesar 
1200 sedangkan dua pasang ikatan lainnya masing-masing 
menempati puncak aksial dengan sudut Cl-P-Cl sebesar 900. 
Jika suatu molekul mempunyai pasangan elektron bebas diantara 
kelima pasangan elektronnya, maka pasangan elektron bebas akan 
menempati posisi equatorial. Hal ini dikarenakan pasangan elektron 
bebas selalu ingin menempati daerah yang lebih luas. Semakin 
banyak pasangan elektron bebasnya maka sudut ikatannya semakin 
kecil. Sebagai contoh pada molekul SF4 , akibat adanya satu pasang 
elektron bebas, sudut ikatan F-S-F pada posisi aksial mengecil 
menjadi 86.80 dan pada posisi equatorial menjadi 101,50. Beberapa 
contoh adanya pengaruh pasangan elektron bebas pada bentuk 
geometri dapat dilihat pada gambar
- 
Gambar geometri untuk PCl5, SF4, ClF3 dan I3
5. Geometri oktahedral 
Geometri oktahedral merupakan suatu 
bangun ruang yang mempunyai 
delapan muka segitiga, dibentuk 
dari dua buah limas dengan alas 
segiempat yang dipersekutukan. 
Contoh molekul dengan geometri 
oktahedral adalah belerang 
heksaflorida (SF6). Dalam molekul 
ini, terdapat enam pasang elektron 
kulit terluar pada atom pusat 
belerang (S). Tolakan antar 
pasangan elektron akan minimal 
jika keenam pasang elektron itu 
berada pada sudut-sudut 
oktahedral. Geometri oktahedral 
memiliki enam puncak dan delapan 
muka berupa segitiga equilateral 
yang identik. Semua sudut F-S-Fnya 
sama yaitu sebesar 900. Perubahan 
geometri akibat adanya pasangan 
elektron bebas dapat dilihat pada 
gambar : 
Gambar geometri molekul SF6, ClF5 
dan XeF4
6. Geometri molekul yang memiliki ikatan rangkap menurut 
model VSEPR dianggap sebagai satu gugusan elektron 
seperti ikatan tunggal. Contohnya molekul CO2. 
Geometrinya linier seperti pada gambar : 
Gambar geometri molekul CO2
7. Pada Senyawa ion, kedudukan muatan ion dalam geometri 
tidak dapat ditunjukkan sebab muatan ion bukan milik salah 
satu spesi dalam molekul itu, tetapi menjadi satu kesatuan 
dengan spesi yang terdapat pada ion itu, sehingga untuk 
menunjukkan bahwa geometri itu adalah ion, hanya dapat 
ditunjukkan pada struktur lewisnya saja. Contoh pada 
molekul H3O+, struktur lewisnya adalah : 
Geometrinya segitiga piramida seperti pada gambar : 
Gambar geometri molekul ion H3O+
Geometri suatu molekul menurut teori VSEPR dapat pula 
diramalkan dengan menghitung jumlah pasangan elektron 
yang terlibat dalam pembentukan ikatan. 
Perumusan umum yang dapat digunakan adalah 
Keterangan : 
A = Atom pusat 
X = atom yang terikat pada atom pusat 
m = jumlah pasangan elektron yang terikat (PEI) 
E = pasangan elektron bebas yang berpengaruh pada bentuk 
molekul karena akan mendorong pasangan elektron ikatan 
untuk lebih saling mendekat satu sama lain sehingga 
membentuk suatu struktur tidak sesuai dengan bentuk 
molekul dasar. 
n = jumlah pasangan elektron bebas (PEB). n = (EV – X)/2 jika 
ikatannya tunggal dan n =(EV – 2X)/2 jika ikatannya rangkap. 
EV = jumlah elektron valensi atom pusat
Pengaruh PEB dapat dijelaskan sebagi berikut :
Bentuk Molekul CH4 
Atom Pusatnya adalah atom C 
Elektron Valensi dari C = 4 
Ada 4 x 1 elektron dari atom H = 4 
Jumlah = 8 elektron 
PEI = 4, PEB = 0, sehingga pasangan elektron = 4 
Bentuk dasar : Tetrahedral 
Bentuk Molekul : Tetrahedral
Bentuk Molekul H2O 
Atom Pusatnya adalah atom O 
Elektron Valensi dari O = 6 
Ada 3 x 1 elektron dari atom H = 2 
Jumlah =8 elektron 
PEI = 2, PEB = 2, sehingga pasangan elektron = 4 
Bentuk dasar : Tetrahedral, karena ada 2 PEB sehingga ada dua 
ikatan yang tidak terlihat (imajiner), sehingga 
Bentuk Molekul : Bentuk V
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Jurnal reaksi redoks
Jurnal reaksi redoksJurnal reaksi redoks
Jurnal reaksi redoks
nurul limsun
 
Analisis spektrometri
Analisis spektrometriAnalisis spektrometri
Analisis spektrometriNozha Diszha
 
Gugus fungsional senyawa organik
Gugus fungsional senyawa organikGugus fungsional senyawa organik
Gugus fungsional senyawa organik
UNIVERSITAS HASANUDDIN
 
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentzKelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Muhammad Ridlo
 
Resonansi1
Resonansi1Resonansi1
Resonansi1
suraya fathin
 
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi KimiaLaporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi KimiaErnalia Rosita
 
Ikatan van der walls
Ikatan van der wallsIkatan van der walls
Ikatan van der walls
idahamidah
 
Perbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan Logam
Perbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan LogamPerbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan Logam
Perbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan Logam
Abdul Ghofur
 
Struktur atom dan ikatan antar atom
Struktur atom dan ikatan antar atomStruktur atom dan ikatan antar atom
Struktur atom dan ikatan antar atomAnam Taktujjuh
 
Struktur kristal ionik
Struktur  kristal ionik Struktur  kristal ionik
Struktur kristal ionik
Ida Farida Ch
 
Ikatan Polar dan Non Polar
Ikatan Polar dan Non PolarIkatan Polar dan Non Polar
Ikatan Polar dan Non Polar
Christina Dwi Rahayu
 
KIMIA DASAR-1. pendahuluan
KIMIA DASAR-1. pendahuluanKIMIA DASAR-1. pendahuluan
KIMIA DASAR-1. pendahuluan
Ardian Muhtar
 
Teori ikatan valensi
Teori ikatan valensiTeori ikatan valensi
Teori ikatan valensi
Devi Sudrajat
 
Model hidrokarbon
Model hidrokarbonModel hidrokarbon
Model hidrokarbonTillapia
 
Stereoisomer Konfigurasional
Stereoisomer KonfigurasionalStereoisomer Konfigurasional
Stereoisomer Konfigurasional
Trisna Firmansyah
 

What's hot (20)

Jurnal reaksi redoks
Jurnal reaksi redoksJurnal reaksi redoks
Jurnal reaksi redoks
 
Analisis spektrometri
Analisis spektrometriAnalisis spektrometri
Analisis spektrometri
 
Gugus fungsional senyawa organik
Gugus fungsional senyawa organikGugus fungsional senyawa organik
Gugus fungsional senyawa organik
 
Ikatan kimia ppt
Ikatan kimia pptIkatan kimia ppt
Ikatan kimia ppt
 
Teori hibridisasi
Teori hibridisasiTeori hibridisasi
Teori hibridisasi
 
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentzKelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
 
Isomer e dan z
Isomer e dan zIsomer e dan z
Isomer e dan z
 
Resonansi1
Resonansi1Resonansi1
Resonansi1
 
Ppt molekul
Ppt molekulPpt molekul
Ppt molekul
 
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi KimiaLaporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
 
Ikatan van der walls
Ikatan van der wallsIkatan van der walls
Ikatan van der walls
 
Perbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan Logam
Perbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan LogamPerbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan Logam
Perbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan Logam
 
Struktur atom dan ikatan antar atom
Struktur atom dan ikatan antar atomStruktur atom dan ikatan antar atom
Struktur atom dan ikatan antar atom
 
Struktur kristal ionik
Struktur  kristal ionik Struktur  kristal ionik
Struktur kristal ionik
 
Ikatan Polar dan Non Polar
Ikatan Polar dan Non PolarIkatan Polar dan Non Polar
Ikatan Polar dan Non Polar
 
KIMIA DASAR-1. pendahuluan
KIMIA DASAR-1. pendahuluanKIMIA DASAR-1. pendahuluan
KIMIA DASAR-1. pendahuluan
 
Kimia Organik semester 7
Kimia Organik semester 7Kimia Organik semester 7
Kimia Organik semester 7
 
Teori ikatan valensi
Teori ikatan valensiTeori ikatan valensi
Teori ikatan valensi
 
Model hidrokarbon
Model hidrokarbonModel hidrokarbon
Model hidrokarbon
 
Stereoisomer Konfigurasional
Stereoisomer KonfigurasionalStereoisomer Konfigurasional
Stereoisomer Konfigurasional
 

Viewers also liked

Kelas 10 007 ikatan kimia
Kelas 10 007 ikatan kimiaKelas 10 007 ikatan kimia
Kelas 10 007 ikatan kimia
Elizabeth Indah P
 
Kelompok 4 bentuk molekul
Kelompok 4 bentuk molekulKelompok 4 bentuk molekul
Kelompok 4 bentuk molekulNur Latifah
 
Teori pasangan elektron
Teori pasangan elektronTeori pasangan elektron
Teori pasangan elektron
Evi Vironita
 
1 gaya antar atom dan molekul
1 gaya antar atom dan molekul1 gaya antar atom dan molekul
1 gaya antar atom dan molekulHafidz Emirudin
 
Hibridisasi
Hibridisasi Hibridisasi
Hibridisasi
Ismail UshMan
 
Kimia Organik Kelas X semester 1
Kimia Organik Kelas  X semester 1Kimia Organik Kelas  X semester 1
Kimia Organik Kelas X semester 1
hasyim baihaqi
 
Kimia Unsur Oksigen dan Nitrogen
Kimia Unsur Oksigen dan NitrogenKimia Unsur Oksigen dan Nitrogen
Kimia Unsur Oksigen dan Nitrogen
Ima Rahmah
 
1748292 634997787893161698
1748292 6349977878931616981748292 634997787893161698
1748292 634997787893161698
arini19
 
Tugas kimia ikatan kovalen polar & nonpolar
Tugas kimia ikatan kovalen polar & nonpolarTugas kimia ikatan kovalen polar & nonpolar
Tugas kimia ikatan kovalen polar & nonpolarhallotugas
 
Bab11 kimia organik
Bab11 kimia organikBab11 kimia organik
Bab11 kimia organikar1f54 sa
 
Power point kimia nitrogen dan oksigen
Power point kimia nitrogen dan oksigenPower point kimia nitrogen dan oksigen
Power point kimia nitrogen dan oksigenTya Caiianqk MlLeqqa
 
Bahan Kimia Dalam Kehidupan Sehari-hari
Bahan Kimia Dalam Kehidupan Sehari-hariBahan Kimia Dalam Kehidupan Sehari-hari
Bahan Kimia Dalam Kehidupan Sehari-hari
SMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 
Ikatan Kimia ppt
Ikatan Kimia pptIkatan Kimia ppt
Ikatan Kimia ppt
hafizona
 
Kd meeting 2
Kd meeting 2Kd meeting 2
Kd meeting 2
Muhammad Luthfan
 
Sistem koloid powerpoint
Sistem koloid powerpointSistem koloid powerpoint
Sistem koloid powerpoint
Ms_Ratnasari
 
Kimia organik 2 (efti kurniawati)
Kimia organik 2 (efti kurniawati)Kimia organik 2 (efti kurniawati)
Kimia organik 2 (efti kurniawati)eftikurnia
 
Ppt ikatan kovalen
Ppt ikatan kovalenPpt ikatan kovalen
Ppt ikatan kovalenzakiahidris
 

Viewers also liked (20)

Kelas 10 007 ikatan kimia
Kelas 10 007 ikatan kimiaKelas 10 007 ikatan kimia
Kelas 10 007 ikatan kimia
 
Kelompok 4 bentuk molekul
Kelompok 4 bentuk molekulKelompok 4 bentuk molekul
Kelompok 4 bentuk molekul
 
Teori pasangan elektron
Teori pasangan elektronTeori pasangan elektron
Teori pasangan elektron
 
1 gaya antar atom dan molekul
1 gaya antar atom dan molekul1 gaya antar atom dan molekul
1 gaya antar atom dan molekul
 
Hibridisasi
Hibridisasi Hibridisasi
Hibridisasi
 
Bentuk geometri molekul
Bentuk geometri molekulBentuk geometri molekul
Bentuk geometri molekul
 
Kimia Organik Kelas X semester 1
Kimia Organik Kelas  X semester 1Kimia Organik Kelas  X semester 1
Kimia Organik Kelas X semester 1
 
Kimia Unsur Oksigen dan Nitrogen
Kimia Unsur Oksigen dan NitrogenKimia Unsur Oksigen dan Nitrogen
Kimia Unsur Oksigen dan Nitrogen
 
1748292 634997787893161698
1748292 6349977878931616981748292 634997787893161698
1748292 634997787893161698
 
Tugas kimia ikatan kovalen polar & nonpolar
Tugas kimia ikatan kovalen polar & nonpolarTugas kimia ikatan kovalen polar & nonpolar
Tugas kimia ikatan kovalen polar & nonpolar
 
Bab11 kimia organik
Bab11 kimia organikBab11 kimia organik
Bab11 kimia organik
 
Bentuk molekul
Bentuk molekulBentuk molekul
Bentuk molekul
 
Power point kimia nitrogen dan oksigen
Power point kimia nitrogen dan oksigenPower point kimia nitrogen dan oksigen
Power point kimia nitrogen dan oksigen
 
Bahan Kimia Dalam Kehidupan Sehari-hari
Bahan Kimia Dalam Kehidupan Sehari-hariBahan Kimia Dalam Kehidupan Sehari-hari
Bahan Kimia Dalam Kehidupan Sehari-hari
 
Ikatan Kimia ppt
Ikatan Kimia pptIkatan Kimia ppt
Ikatan Kimia ppt
 
Kd meeting 2
Kd meeting 2Kd meeting 2
Kd meeting 2
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
Sistem koloid powerpoint
Sistem koloid powerpointSistem koloid powerpoint
Sistem koloid powerpoint
 
Kimia organik 2 (efti kurniawati)
Kimia organik 2 (efti kurniawati)Kimia organik 2 (efti kurniawati)
Kimia organik 2 (efti kurniawati)
 
Ppt ikatan kovalen
Ppt ikatan kovalenPpt ikatan kovalen
Ppt ikatan kovalen
 

Similar to Fauziah harsyah 8136142009

bentuk molekul
bentuk molekulbentuk molekul
bentuk molekul
Shofia Aula
 
bentuk-molekul.ppt
bentuk-molekul.pptbentuk-molekul.ppt
bentuk-molekul.ppt
Yusri54
 
Geometri molekul vespr
Geometri molekul vesprGeometri molekul vespr
Geometri molekul vespr
JhoniBie
 
Bentuk molekul
Bentuk molekulBentuk molekul
Bentuk molekul
Luky Hasibuan
 
Al-As'Adiyah Balikeran 1.6. Bentuk Molekul, Teori VSEPR, dan Domain Elektron ...
Al-As'Adiyah Balikeran 1.6. Bentuk Molekul, Teori VSEPR, dan Domain Elektron ...Al-As'Adiyah Balikeran 1.6. Bentuk Molekul, Teori VSEPR, dan Domain Elektron ...
Al-As'Adiyah Balikeran 1.6. Bentuk Molekul, Teori VSEPR, dan Domain Elektron ...
ZainulHasan13
 
Bentuk Molekul dan Kepolaran Senyawa Kovalen
Bentuk Molekul dan Kepolaran Senyawa KovalenBentuk Molekul dan Kepolaran Senyawa Kovalen
Bentuk Molekul dan Kepolaran Senyawa Kovalen
ElisabethYesi
 
Tugas kimia
Tugas kimiaTugas kimia
Tugas kimia
wongcerme
 
Tabel Periodik dan Ikatan Kimia
Tabel Periodik dan Ikatan KimiaTabel Periodik dan Ikatan Kimia
Tabel Periodik dan Ikatan KimiaAstika Rahayu
 
Buku Ajar Bentuk Molekul.pdf
Buku Ajar Bentuk Molekul.pdfBuku Ajar Bentuk Molekul.pdf
Buku Ajar Bentuk Molekul.pdf
ekocahyono57
 
Bentuk molekul
Bentuk molekulBentuk molekul
Bentuk molekul
fitri amalian
 
Teoridomaindangayaantarmolekul
TeoridomaindangayaantarmolekulTeoridomaindangayaantarmolekul
TeoridomaindangayaantarmolekulEko Supriyadi
 
Teori Domain dan Gaya antar molekul
Teori Domain dan Gaya antar molekulTeori Domain dan Gaya antar molekul
Teori Domain dan Gaya antar molekulEKO SUPRIYADI
 
PPT Bentuk Molekul Kimia kelas 11 kurmer
PPT Bentuk Molekul Kimia kelas 11 kurmerPPT Bentuk Molekul Kimia kelas 11 kurmer
PPT Bentuk Molekul Kimia kelas 11 kurmer
SisiliaFil
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
Ghozi Fata Ulwan
 
Ikatan Kimia Senyawa Organik.pptx
Ikatan Kimia Senyawa Organik.pptxIkatan Kimia Senyawa Organik.pptx
Ikatan Kimia Senyawa Organik.pptx
sallmaa1
 
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field TheoryTeori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory
University Of Jakarta
 
Bentuk molekul (Geometri Molekul).pptx
Bentuk molekul (Geometri Molekul).pptxBentuk molekul (Geometri Molekul).pptx
Bentuk molekul (Geometri Molekul).pptx
MrChem0
 
bentuk molekul pertemuan 16.pptx
bentuk molekul pertemuan 16.pptxbentuk molekul pertemuan 16.pptx
bentuk molekul pertemuan 16.pptx
rinamusfiroh3
 
Kimia koordinasi kel. 1
Kimia koordinasi kel. 1Kimia koordinasi kel. 1
Kimia koordinasi kel. 1
Afdheal BeRlos
 
PP STRUKTUR ATOM HIDROGEN
PP STRUKTUR ATOM HIDROGENPP STRUKTUR ATOM HIDROGEN
PP STRUKTUR ATOM HIDROGEN
Sri Wulan Hidayati
 

Similar to Fauziah harsyah 8136142009 (20)

bentuk molekul
bentuk molekulbentuk molekul
bentuk molekul
 
bentuk-molekul.ppt
bentuk-molekul.pptbentuk-molekul.ppt
bentuk-molekul.ppt
 
Geometri molekul vespr
Geometri molekul vesprGeometri molekul vespr
Geometri molekul vespr
 
Bentuk molekul
Bentuk molekulBentuk molekul
Bentuk molekul
 
Al-As'Adiyah Balikeran 1.6. Bentuk Molekul, Teori VSEPR, dan Domain Elektron ...
Al-As'Adiyah Balikeran 1.6. Bentuk Molekul, Teori VSEPR, dan Domain Elektron ...Al-As'Adiyah Balikeran 1.6. Bentuk Molekul, Teori VSEPR, dan Domain Elektron ...
Al-As'Adiyah Balikeran 1.6. Bentuk Molekul, Teori VSEPR, dan Domain Elektron ...
 
Bentuk Molekul dan Kepolaran Senyawa Kovalen
Bentuk Molekul dan Kepolaran Senyawa KovalenBentuk Molekul dan Kepolaran Senyawa Kovalen
Bentuk Molekul dan Kepolaran Senyawa Kovalen
 
Tugas kimia
Tugas kimiaTugas kimia
Tugas kimia
 
Tabel Periodik dan Ikatan Kimia
Tabel Periodik dan Ikatan KimiaTabel Periodik dan Ikatan Kimia
Tabel Periodik dan Ikatan Kimia
 
Buku Ajar Bentuk Molekul.pdf
Buku Ajar Bentuk Molekul.pdfBuku Ajar Bentuk Molekul.pdf
Buku Ajar Bentuk Molekul.pdf
 
Bentuk molekul
Bentuk molekulBentuk molekul
Bentuk molekul
 
Teoridomaindangayaantarmolekul
TeoridomaindangayaantarmolekulTeoridomaindangayaantarmolekul
Teoridomaindangayaantarmolekul
 
Teori Domain dan Gaya antar molekul
Teori Domain dan Gaya antar molekulTeori Domain dan Gaya antar molekul
Teori Domain dan Gaya antar molekul
 
PPT Bentuk Molekul Kimia kelas 11 kurmer
PPT Bentuk Molekul Kimia kelas 11 kurmerPPT Bentuk Molekul Kimia kelas 11 kurmer
PPT Bentuk Molekul Kimia kelas 11 kurmer
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
Ikatan Kimia Senyawa Organik.pptx
Ikatan Kimia Senyawa Organik.pptxIkatan Kimia Senyawa Organik.pptx
Ikatan Kimia Senyawa Organik.pptx
 
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field TheoryTeori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory
 
Bentuk molekul (Geometri Molekul).pptx
Bentuk molekul (Geometri Molekul).pptxBentuk molekul (Geometri Molekul).pptx
Bentuk molekul (Geometri Molekul).pptx
 
bentuk molekul pertemuan 16.pptx
bentuk molekul pertemuan 16.pptxbentuk molekul pertemuan 16.pptx
bentuk molekul pertemuan 16.pptx
 
Kimia koordinasi kel. 1
Kimia koordinasi kel. 1Kimia koordinasi kel. 1
Kimia koordinasi kel. 1
 
PP STRUKTUR ATOM HIDROGEN
PP STRUKTUR ATOM HIDROGENPP STRUKTUR ATOM HIDROGEN
PP STRUKTUR ATOM HIDROGEN
 

More from FauziahHarsyah

PETA KONSEP LAJU REAKSI
PETA KONSEP LAJU REAKSIPETA KONSEP LAJU REAKSI
PETA KONSEP LAJU REAKSI
FauziahHarsyah
 
Analisis Jurnal : Senyawa kompleks
Analisis Jurnal : Senyawa kompleksAnalisis Jurnal : Senyawa kompleks
Analisis Jurnal : Senyawa kompleks
FauziahHarsyah
 
SILABUS KIMIA KELAS X SEMESTER GANJIL SESUAI K-13
SILABUS KIMIA KELAS X SEMESTER GANJIL SESUAI K-13SILABUS KIMIA KELAS X SEMESTER GANJIL SESUAI K-13
SILABUS KIMIA KELAS X SEMESTER GANJIL SESUAI K-13
FauziahHarsyah
 
RPP KURIKULUM 2013 : KIMIA X BAB PENDAHULUAN
RPP KURIKULUM 2013 : KIMIA X BAB PENDAHULUANRPP KURIKULUM 2013 : KIMIA X BAB PENDAHULUAN
RPP KURIKULUM 2013 : KIMIA X BAB PENDAHULUAN
FauziahHarsyah
 
Diagram Mnemonic Urutan Pengisian Elektron pada Orbital Uncle Wiggly
Diagram Mnemonic Urutan Pengisian Elektron pada Orbital  Uncle WigglyDiagram Mnemonic Urutan Pengisian Elektron pada Orbital  Uncle Wiggly
Diagram Mnemonic Urutan Pengisian Elektron pada Orbital Uncle Wiggly
FauziahHarsyah
 
IKATAN KIMIA
IKATAN KIMIAIKATAN KIMIA
IKATAN KIMIA
FauziahHarsyah
 
PPT "LAJU REAKSI"
PPT "LAJU REAKSI"PPT "LAJU REAKSI"
PPT "LAJU REAKSI"
FauziahHarsyah
 

More from FauziahHarsyah (7)

PETA KONSEP LAJU REAKSI
PETA KONSEP LAJU REAKSIPETA KONSEP LAJU REAKSI
PETA KONSEP LAJU REAKSI
 
Analisis Jurnal : Senyawa kompleks
Analisis Jurnal : Senyawa kompleksAnalisis Jurnal : Senyawa kompleks
Analisis Jurnal : Senyawa kompleks
 
SILABUS KIMIA KELAS X SEMESTER GANJIL SESUAI K-13
SILABUS KIMIA KELAS X SEMESTER GANJIL SESUAI K-13SILABUS KIMIA KELAS X SEMESTER GANJIL SESUAI K-13
SILABUS KIMIA KELAS X SEMESTER GANJIL SESUAI K-13
 
RPP KURIKULUM 2013 : KIMIA X BAB PENDAHULUAN
RPP KURIKULUM 2013 : KIMIA X BAB PENDAHULUANRPP KURIKULUM 2013 : KIMIA X BAB PENDAHULUAN
RPP KURIKULUM 2013 : KIMIA X BAB PENDAHULUAN
 
Diagram Mnemonic Urutan Pengisian Elektron pada Orbital Uncle Wiggly
Diagram Mnemonic Urutan Pengisian Elektron pada Orbital  Uncle WigglyDiagram Mnemonic Urutan Pengisian Elektron pada Orbital  Uncle Wiggly
Diagram Mnemonic Urutan Pengisian Elektron pada Orbital Uncle Wiggly
 
IKATAN KIMIA
IKATAN KIMIAIKATAN KIMIA
IKATAN KIMIA
 
PPT "LAJU REAKSI"
PPT "LAJU REAKSI"PPT "LAJU REAKSI"
PPT "LAJU REAKSI"
 

Recently uploaded

MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 

Recently uploaded (20)

MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 

Fauziah harsyah 8136142009

  • 1. Teori VSEPR (Valence Shell Elektron Pairs Repolsion) Nama : Fauziah Harsyah NIM : 8136142009 Prodi : Dik-Kim B/ Pps Tugas : Produksi Media UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2014
  • 2. Teori VSEPR Dalam suatu molekul, atom diikat oleh atom yang lainnya dengan menggunakan pasangan elektron yang berada dalam kulit terluar atom pusat. Pasangan-pasangan elektron ini akan berusaha saling menjauhi sehingga gaya tolak menolak pasangan elektron menjadi minimum. Hal ini menjadi dasar Teori VSEPR yang dikemukakan oleh Sidgwick Powell dan Nylholm Gillespie. Teori VSEPR disebut juga teori domain elektron atau teori tolakan pasangan elektron kulit terluar atom.
  • 3. BENTUK MOLEKUL (TEORI VSEPR) Teori Tolakan pasangan elektron (VSEPR) akan menjelaskan susunan elektron dalam suatu atom yang berikatan. Posisi elektron ini akan mempengaruhi bentuk geometri molekulnya. Geometri (bentuk) molekul adalah gambaran tentang susunan atom-atom dalam molekul berdasarkan susunan ruang pasangan elektron atom dalam pusat dalam molekul, pasangan elektron ini baik yang berikatan maupun yang bebas. Teori VSEPR (Valence Shell Electron Pain Repulsion) yaitu teori tolak menolak pasangan – pasangan elektron pada kulit terluar atom pusat. Teori ini menekankan pada kekuatan tolak menolak diantara pasangan - pasangan elektron pada atom pusat urutan kekuatannya adalah sebagai berikut : Pasangan Elektron Ikatan (PEI) ; Pasangan Elektron Bebas (PEB), sehingga kekuatan tolakan antara PEI vs PEI< PEI vsPEB < PEB vs PEB.
  • 4. Teori VSEPR menerangkan beberapa hal, diantaranya adalah sebagai berikut; 1. Pasangan-pasangan elektron pada kulit terluar atom pusat baik pasangan elektron bebas (PEB) maupun pasangan elektron terikat (PEI) akan tolak menolak satu sama lain sejauh mungkin sehingga gaya tolakannya menjadi minimum. 2. Kekuatan tolakan antar pasangan elektron berbeda-beda. Tolakan PEB-PEB > tolakan PEB-PEI > PEI-PEI. Hal ini terjadi karena PEB hanya terdapat pada satu atom saja, sehingga dapat bergerak bebas dan menempati ruang lebih besar dibandingkan PEI. Akibat dari tolakan dari PEB tersebut maka sudut ikatan PEI menjadi lebih kecil. 3. Teori ini tidak menggunakan orbital atom, yang penting kita mengetahui banyaknya pasangan elektron terluar di sekitar atom pusat, baik PEB maupun PEI dengan menggunakan struktur titik elektronnya (struktur lewis) kemudian menentukan posisi PEI untuk meramalkan geometri molekulnya.
  • 5.
  • 6. Beberapa geometri suatu molekul yang dapat diramalkan dengan menggunakan teori VSEPR adalah sebagai berikut; 1.Geometri linier : Geometri linier adalah bangun ruang molekul yang atom-atom penyusun molekulnya berada dalam suatu garis lurus. Apabila dalam membentuk ikatan terdapat 2 pasang elektron, maka bentuk molekul yang stabil adalah linear, hal ini karena pada molekul tersebut tolakan minimum terjadi pada sudut 1800.
  • 7. Contoh geometri linier misalnya pada berilium Florida (BeF2). Berilium (Be) mempunyai nomor atom 4. Konfigurasi Be = [He] 2s2 jadi elektron terluarnya = 2. Dua elektron ini digunakan Be untuk berikatan dengan F, sehingga Be menjadi atom pusat yang memiliki dua pasang elektron ikatan pada kulit terluarnya. Struktur lewis BeF2 adalah sebagai berikut; Kedua pasangan elektron ikatan tersebut akan menempati posisi yang berlawanan untuk meminimalkan tolakan. Sudut F-Be-F yang terbentuk sebesar 1800 atau membentuk garis lurus. Geometri molekulnya adalah linier seperti tampak pada gambar :
  • 8. 2. Geometri trigonal planar Geometri trigonal planar merupakan bangun ruang suatu molekul dimana atom pusatnya dikelilingi oleh tiga atom lainnya. Ketiga atom tersebut menempati sudut-sudut segitiga data. Apabila terdapat 3 pasang elektron tolakan minimum terjadi apabila sudut ikatan yang dibentuk adalah 1200, atau dengan kata lain bentuk molekul yang terbentuk adalah segitiga.
  • 9. Contoh geometri trigonal planar misalnya pada boron triflorida (BF3). Boron (B) mempunyai nomor atom 5. Konfigurasi elektron B = [He] 2s2 2p1. Jumlah elektron terluar = 3. Ketiga elektron ini digunakan untuk berikatan dengan F, sehingga B sebagai atom pusat memiliki tiga pasang elektron ikatan pada kulit terluarnya. Struktur lewis BF3 sebagai berikut; Untuk meminimalkan tolakan maka ketiga pasangan elektron tersebut masing-masing akan menempati sudut pada segitiga sama sisi pada bidang datar. Sudut yang terbentuk sebesar 1200. Geometri molekulnya adalah segitiga datar atau trigonal planar seperti yang terdapat pada gambar :
  • 10. 3. Geometri tetrahedral : Geometri tetrahedral adalah bangun ruang limas empat sisi dengan muka segitiga equilateral. Untuk molekul yang terbentuk dengan 4 pasang elektron, bentuk molekul yang terbentuk adalah tetrahedral, hal ini karena apabila pada 3 pasang elektron bentuknya adalah segitiga, dan apabila terdapat 1 pasang lagi ditambahkan, 1 pasang elektron tersebut akan masuk dari atas atau bawah sehingga membentuk tetrahedral dengan susut ikatan 109,50. Hal ini ditampilkan pada dalam gambar berikut ini :
  • 11. Contoh geometri tetrahedral misalnya pada molekul metana (CH4). Atom karbon (C) dengan nomor atom 6, mempunyai konfigurasi elektron [He] 2s2 2p2. elektron terluarnya adalah empat. Keempat elektron tersebut digunakan untuk melakukan ikatan dengan H, sehinggga atom C sebagai atom pusat memiliki empat pasang elektron ikatan di sekitar kulit terluarnya. Keempat pasang elektron tersebut meminimalkan tolakan dengan menempatkan dirinya pada sudut-sudut tetrahedral. Semua sudut ikatan H-C-H sebesar 109,50. Geometri molekulnya adalah tetrahedral.
  • 12. 4. Geometri trigonal bipiramida : Geometri trigonal bipiramida merupakan bangun ruang yang tersusun atas dua buah limas segitiga dengan bagian mukanya dipersekutukan. Pada pembentukan molekul dengan 5 pasang maka bentuk tetrahedral (4 pasang elektron) ditambahkan 1 pasang elektron dari arah atas atau bawah sehingga akan terbentuk trigonal bipiramida (tolakan anatar pasangan elektron mimimum), begitipula untuk pembentukan molekul dengan 6 pasang dapat dijelaskan dengan bentuk trigonal bipiramida (5 pasang elektron) ditambah dengan pasang elektron dari arah (sumbu) horisontal sehingga akan membentuk oktahedral (tolakan pasanga elektron miminum)
  • 13. Contoh molekulnya adalah pospor pentaklorida (PCl5). Pospor (P) memiliki lima elektron terluar yang seluruhnya digunakan untuk berikatan dengan Cl membentuk lima pasang elektron ikatan. Kelima pasang elektron tersebut menempati dua posisi yang tidak ekivalen untuk meminimalkan tolak menolak antara pasangan elektron. Tiga pasang elektron masing-masing akan menempati posisi di puncak segitiga equilateral dengan sudut Cl-P-Cl sebesar 1200 sedangkan dua pasang ikatan lainnya masing-masing menempati puncak aksial dengan sudut Cl-P-Cl sebesar 900. Jika suatu molekul mempunyai pasangan elektron bebas diantara kelima pasangan elektronnya, maka pasangan elektron bebas akan menempati posisi equatorial. Hal ini dikarenakan pasangan elektron bebas selalu ingin menempati daerah yang lebih luas. Semakin banyak pasangan elektron bebasnya maka sudut ikatannya semakin kecil. Sebagai contoh pada molekul SF4 , akibat adanya satu pasang elektron bebas, sudut ikatan F-S-F pada posisi aksial mengecil menjadi 86.80 dan pada posisi equatorial menjadi 101,50. Beberapa contoh adanya pengaruh pasangan elektron bebas pada bentuk geometri dapat dilihat pada gambar
  • 14. - Gambar geometri untuk PCl5, SF4, ClF3 dan I3
  • 15. 5. Geometri oktahedral Geometri oktahedral merupakan suatu bangun ruang yang mempunyai delapan muka segitiga, dibentuk dari dua buah limas dengan alas segiempat yang dipersekutukan. Contoh molekul dengan geometri oktahedral adalah belerang heksaflorida (SF6). Dalam molekul ini, terdapat enam pasang elektron kulit terluar pada atom pusat belerang (S). Tolakan antar pasangan elektron akan minimal jika keenam pasang elektron itu berada pada sudut-sudut oktahedral. Geometri oktahedral memiliki enam puncak dan delapan muka berupa segitiga equilateral yang identik. Semua sudut F-S-Fnya sama yaitu sebesar 900. Perubahan geometri akibat adanya pasangan elektron bebas dapat dilihat pada gambar : Gambar geometri molekul SF6, ClF5 dan XeF4
  • 16. 6. Geometri molekul yang memiliki ikatan rangkap menurut model VSEPR dianggap sebagai satu gugusan elektron seperti ikatan tunggal. Contohnya molekul CO2. Geometrinya linier seperti pada gambar : Gambar geometri molekul CO2
  • 17. 7. Pada Senyawa ion, kedudukan muatan ion dalam geometri tidak dapat ditunjukkan sebab muatan ion bukan milik salah satu spesi dalam molekul itu, tetapi menjadi satu kesatuan dengan spesi yang terdapat pada ion itu, sehingga untuk menunjukkan bahwa geometri itu adalah ion, hanya dapat ditunjukkan pada struktur lewisnya saja. Contoh pada molekul H3O+, struktur lewisnya adalah : Geometrinya segitiga piramida seperti pada gambar : Gambar geometri molekul ion H3O+
  • 18. Geometri suatu molekul menurut teori VSEPR dapat pula diramalkan dengan menghitung jumlah pasangan elektron yang terlibat dalam pembentukan ikatan. Perumusan umum yang dapat digunakan adalah Keterangan : A = Atom pusat X = atom yang terikat pada atom pusat m = jumlah pasangan elektron yang terikat (PEI) E = pasangan elektron bebas yang berpengaruh pada bentuk molekul karena akan mendorong pasangan elektron ikatan untuk lebih saling mendekat satu sama lain sehingga membentuk suatu struktur tidak sesuai dengan bentuk molekul dasar. n = jumlah pasangan elektron bebas (PEB). n = (EV – X)/2 jika ikatannya tunggal dan n =(EV – 2X)/2 jika ikatannya rangkap. EV = jumlah elektron valensi atom pusat
  • 19. Pengaruh PEB dapat dijelaskan sebagi berikut :
  • 20. Bentuk Molekul CH4 Atom Pusatnya adalah atom C Elektron Valensi dari C = 4 Ada 4 x 1 elektron dari atom H = 4 Jumlah = 8 elektron PEI = 4, PEB = 0, sehingga pasangan elektron = 4 Bentuk dasar : Tetrahedral Bentuk Molekul : Tetrahedral
  • 21. Bentuk Molekul H2O Atom Pusatnya adalah atom O Elektron Valensi dari O = 6 Ada 3 x 1 elektron dari atom H = 2 Jumlah =8 elektron PEI = 2, PEB = 2, sehingga pasangan elektron = 4 Bentuk dasar : Tetrahedral, karena ada 2 PEB sehingga ada dua ikatan yang tidak terlihat (imajiner), sehingga Bentuk Molekul : Bentuk V
  • 22.
  • 23.
  • 24.
  • 25.
  • 26.