Teori orbital molekul merupakan teori yang paling lengkap karena menyangkut interaksi elektrostatik dan interaksi kovalen . Berdasarkan teori orbital molekul, pada pembentukkan senyawa kompleks, orbital-orbital pada atom pusat dengan orbital-orbital dari ligan saling berinteraksi membentuk orbital-orbital molekul baru. Berdasarkan pedekatan linier, orbital-orbital molekul senyawa kompleks dianggap merupakan kombinasi linier dari orbital-orbital atom pusat dan orbital-orbital ligan. Perbedaan energy antara orbital-orbital atom pusat dengan ligan dapat diabaikan oleh karena itu dalam menggambarkan orbital molekul senyawa kompleks cukup digambarkan dengan orbital-orbital valensinya
FIle ini berisi soa-soal latihan USBN dan UN kimia berdasarkan silabus nasional tahun 2018-2019.
silahkan dimanfaatkan untuk kepentingan kemajuan pendidikan Indonesia
Teori orbital molekul merupakan teori yang paling lengkap karena menyangkut interaksi elektrostatik dan interaksi kovalen . Berdasarkan teori orbital molekul, pada pembentukkan senyawa kompleks, orbital-orbital pada atom pusat dengan orbital-orbital dari ligan saling berinteraksi membentuk orbital-orbital molekul baru. Berdasarkan pedekatan linier, orbital-orbital molekul senyawa kompleks dianggap merupakan kombinasi linier dari orbital-orbital atom pusat dan orbital-orbital ligan. Perbedaan energy antara orbital-orbital atom pusat dengan ligan dapat diabaikan oleh karena itu dalam menggambarkan orbital molekul senyawa kompleks cukup digambarkan dengan orbital-orbital valensinya
FIle ini berisi soa-soal latihan USBN dan UN kimia berdasarkan silabus nasional tahun 2018-2019.
silahkan dimanfaatkan untuk kepentingan kemajuan pendidikan Indonesia
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
2. Muatan atom-atom dalam suatu molekul sesuai dengan
keelektronegatifannya dan keelektronegatifan atom-atom di sekitarnya,
yang menunjukkan kecenderungan atom tersebut untuk membentuk ion (+)
atau (-) pada saat terjadi ionisasi.
Untuk atom A dalam molekul AB
QA = NA - NM
XA
QA = NA - NLP + 2.åB
XA + XB
QA = muatan formal atom A dalam molekul AB
NA = Jumlah elektron valensi atom A,
NM = Jumlah elektron atom A dalam molekul AB
NLP = Jumlah elektron bebas atau jumlah elektron tak berikatan
åB = jumlah bonding (jumlah ikatan)
X, X, = berturut-turut elektronegatifitas atom A dan B
3. Tentukan muatan parsial atom H dan Cl dalam molekul HCl
Elektronegtifitas H = 2,1 dan Cl = 3,0
Jawaban:
1H : 1
17Cl : 2 8 7
Struktur Lewis : H ― Cl
2,1
QH = 1 - 0 + 2. å1 = 1 - 0,82 = +0,18
2,1 + 3,0
3,0
QCl = 7 - 6 + 2. å1 = 1 - 1,18 = -0,18
2,1 + 3,0
4. Ramalkan dan buktikan besarnya muatan formal atom H
dalam masing-masing molekul berikut ini:
δ+ δ-
H ¾ F
2,1 4,0 δ+ δ-
H ¾ Cl
2,1 3,0 δ+ δ-
H ¾ Br
2,1 2,8 δ+ δ-
H ¾ I
2,1 2,5
5. Ramalkan dan buktikan besarnya muatan formal atom H
dalam masing-masing molekul berikut ini:
HNO3
H2CO3
H2SO4
HClO4
H3PO4
6. Muatan atom-atom dalam suatu molekul sesuai dengan
keelektronegatifannya dan keelektronegatifan atom-atom di sekitarnya,
yang menunjukkan kecenderungan atom tersebut untuk membentuk ion (+)
atau (-) pada saat terjadi ionisasi.
Untuk atom C dalam molekul ACD
QC = NC - NM
XC XC
QC = NC - NLP + 2.åB + 2.åB
XC + XA XC + XD
QC = muatan formal atom C dalam molekul ACD
NC = Jumlah elektron valensi atom C,
NM = Jumlah elektron atom C dalam molekul ACD
NLP = Jumlah elektron bebas atau jumlah elektron tak berikatan
åB = jumlah bonding (jumlah ikatan)
X, X, X= berturut-turut elektronegatifitas atom C, A dan D
7.
8. O δ-
Hδ+— Oδ–—Nδ+
O δ-
+ H2O H+
(aq) + NO3
—
(aq)
X: 2,1 3,5 3,0 3,5
9. Tentukan muatan formal atom-atom penyusun senyawa asam nitrat (HNO3)!
(Elektronegativitas atom H = 2,1 ; N = 3,0 ; O = 3,5)
O δ-
Hδ+— Oδ–—Nδ+
O δ-
Struktur Lewis senyawa HNO3 :
2,1
QH = 1 — 0 + 2.1 —————— = +0,250
2,1+ 3,5
3,5 3,5
QO = 6 — 4 + 2.1 —————— + 2.1 —————— = -0,327
3,5 + 2,1 3,5 + 3,0
10. 3,0
QN = 5 — 0 + 2.5 —————— = +0,385
3,0 + 3,5
3,5
QO=O = 6 — 4 + 2.2 —————— = -0,154
3,5 + 3,0
Untuk membuktikan atau memeriksa bahwa muatan formal setiap atom hasil
perhitungan sudah tepat, dapat dilakukan dengan cara menghitung muatan
total senyawanya menggunakan rumusan:
Qtotal Senyawa = Σ Qatom-atom penyusunnya = 0
QHNO3 = QH + QN + QO + QO + QO
QHNO3 = (+0,250) + (+0,385) + (-0,327) + (-0,154) + (-0,154)
= +0,635 – 0,635 = 0