SlideShare a Scribd company logo
Adde Oriza Rio
  Program Studi Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
   Universitas Kristen Indonesia
 Teori ini dikreasikan oleh
  Judee Burgoon (1948 - ….)
 Burgoon adalah alumni Iowa
  State University (S1), Illinois
  State University (S2), dan
  West Virginia University (S3).
 Saat ini, Burgoon adalah
  salah seorang profesor
  komunikasi dari University of
  Arizona.
 Selain EVT, Burgoon juga
  terlibat dalam terciptanya
  Interpersonal Adaptation
  Theory dan Interpersonal
  Deception Theory
 Burgoon menyadari bahwa bagaimana cara kita
  mengatakan sesuatu seringkali lebih mempengaruhi
  proses komunikasi ketimbang isi dari perkataan kita itu
  sendiri.
 Maksudnya penerimaan dan penafsiran pesan-pesan verbal
  seringkali lebih dipengaruhi oleh komunikasi non verbal
  yang menyertainya.
 Bagi Burgoon, salah satu perilaku komunikasi non verbal
  yang sangat mempengaruhi komunikasi interpersonal
  adalah jarak (distance).
 Jarak (distance) menjadi penting karena perubahan jarak
  yang tidak diharapkan atau tidak disangka-sangka
  (unexpected) bisa menjadi sangat ambigu atau
  membangkitkan nuansa tertentu sedangkan pada sisi yang
  lain setiap orang diyakini memiliki harapan/sangkaan
  (expectancy) yang berbeda-beda tentang jarak dan
  penggunaannya.
 Burgoon ingin mengetahui pengaruh penggunaan jarak
  (distance) sebagai komunikasi non-verbal terhadap percakapan
  (conversation) sebagai komunikasi verbal dengan memberikan
  penekanan pada harapan/sangkaan (expectancy) para
  partisipannya mengenai penggunaan jarak.
 Burgoon kemudian mulai dengan premis bahwa manusia punya
  dua kebutuhan dasar yakni: (1) afiliasi (affiliation) dan (2) ruang
  pribadi (personal space).
 Kebutuhan ini sebenarnya membawa kita pada satu dilema.
  Pada satu sisi kita ingin dekat dengan manusia lain, bersama-
  sama dengan manusia lain. Tapi, pada saat yang sama, kita juga
  selalu ingin punya privasi dan ruang gerak yang cukup.
 EVT karena ingin melihat pengaruh penggunaan jarak terhadap
  komunikasi, menjadikan konsep ruang pribadi (personal space)
  sebagai konsep intinya (core concepts).
 Konsep personal space EVT berasal atau dipinjam dari proxemics
    (studi mengenai penggunaan manusia akan ruang) yang
    dikembangkan oleh seorang antropolog bernama Edward Hall.
   Hall dalam studinya menemukan bahwa ada 4 zona proxemics
    yang digunakan oleh manusia dalam relasinya/interaksinya
    dengan orang lain.
   4 zona itu adalah:
   (1) jarak intim (intimate distance) sekitar 0 - 18 inchi/0 - 0,5 m.
   (2) jarak personal (personal distance) sekitar 18 inchi - 4 kaki/0,5
    - 1,2 m.
   (3) jarak sosial (social distance) sekitar 4 -12 kaki/1,2 – 3 m.
   (4) jarak publik (public distance) di atas 12 kaki/3 m.
 Personal space juga sangat terkait dengan teritorialitas
    (territoriality). Sebab, ternyata harapan/sangkaan
    (expectancy) orang terhadap penggunaan jarak dan ruang
    sangat dipengaruhi juga oleh teritorialitas yaitu
    kepemilikan/kekuasaan seseorang/sekelompok orang
    terhadap suatu area atau objek tertentu.
   Setidaknya, ada 3 jenis teritori yakni:
   (1) primary territories (teritori primer) yakni domain
    ekslusif seseorang atas suatu area atau objek.
   (2) secondary territories (teritori sekunder) yakni rasa
    afiliasi seseorang atas suatu area atau objek.
   (3) public territories (teritori publik) yakni area atau objek
    yang terbuka bagi siapa saja.
 Teritorialitas sangat terkait erat dengan perilaku
  preventif (pencegahan) dan reaksi. Maksudnya, setiap
  orang berupaya mencegah agar orang tidak masuk
  dalam teritorinya dan akan memberikan reaksi apabila
  tindakan preventifnya gagal.
 Ada 4 cara manusia menjaga teritorinya yakni:
1. Marking (menandai)
2. Labeling (menamai)
3. Offensive display (menunjukkan sikap ofensif)
4. Tenure (berada paling awal dan meninggalkan paling
    akhir).
 Harapan/sangkaan (expectancy) mengarahkan
  interaksi manusia
 Harapan/sangkaan (expectancy) adalah sesuatu yang
  dipelajari
 Manusia membuat prediksi tentang perilaku-perilaku
  non verbal.
 Asumsi ini menyatakan bahwa manusia selalu memiliki
     harapan-harapan/sangkaan-sangkaan (expectancy) yang akan
     dibawanya dalam interaksinya dan mempengaruhi perilakunya
     dalam interaksi itu.
    Expectancy sendiri adalah pikiran-pikiran dan perilaku yang
     telah diantisipasi dalam percakapan. Maksudnya adalah sesuatu
     yang menurut pemiliknya harus dipikirkan dan dikerjakan oleh
     lawan bicaranya.
    Expectancy sendiri dipengaruhi oleh 3 faktor yakni:
1.     Faktor individual (jender, personalitas, umur, penampilan,
       reputasi)
2.     Faktor relasional (sejarah relasi, perbedaan status, tingkat rasa
       ketertarikan dan rasa menyukai)
3.     Faktor konteks (formal/non formal, fungsi sosial/fungsi tugas,
       batasan lingkungan, norma-norma budaya)
 Expectancy itu sendiri ada 2 jenis yakni:
1.   Pre-interactional expectancy yakni expectancy yang
     sudah dimiliki sebelum terjadinya interaksi. Lebih
     tegasnya, kemampuan yang dimiliki orang yang
     dipergunakan untuk memulai interaksi.
2.   Interactional expectancy yakni expectancy yang
     dijalankan orang dalam suatu interaksi. Lebih tegasnya,
     kemampuan yang dimiliki orang yang dipergunakan
     untuk menjalankan interaksi.
    Dua jenis expectancy ini membawa kita pada asumsi EVT
     yang kedua yakni expectancy adalah sesuatu yang
     dipelajari.
 Asumsi ini menyatakan bahwa expectancy bukanlah
  bawaan lahir atau bersumber dari sesuatu yang alamiah.
 Expectancy adalah sesuatu yang dipelajari manusia dari
  budaya masyarakatnya atau individu-individu yang ada
  dalam/menjadi anggota dari kebudayaan itu.
 Misalnya, dalam budaya AS/Barat diajarkan bahwa
  hubungan antara dosen dan mahasiswa adalah hubungan
  profesional. Dosen mendapatkan status dan kekuasaan
  yang lebih tinggi (sebagai pendidik) sedangkan mahasiswa
  tidak (sebagai peserta didik). Maka, komunikasi antara
  dosen dan mahasiswa tidak boleh berada dalam jarak
  intim. Expectancynya berada dalam kisaran itu.
 Asumsi ini menyatakan bahwa perilaku non verbal
  sangat mempengaruhi jalannya percakapan.
 Melalui perilaku non verbal itu orang memprediksi
  apa yang akan terjadi berikutnya atau apa perilaku non
  verbal berikutnya dan memberi reaksi sesuai dengan
  pemaknaannya terhadap perilaku non verbal yang
  diprediksinya itu.
 Pertanyaannya kemudian: apa yang terjadi jika expectancy kita
    dilanggar?
   Sebenarnya itulah tujuan EVT yang hendak bercerita apa yang terjadi
    apa bila expectancy di-violations (dilanggar) dalam sebuah
    percakapan.
   Burgoon percaya bahwa, pelanggaran itu tidak selalu membawa
    dampak negatif. Malah bisa jadi positif. Semua tergantung pada
    communicator reward valence-nya.
   Communicator reward valence adalah penjumlahan dari karakteristik
    positif dan negatif dari seseorang dan potensinya untuk memberikan
    ganjaran atau sanksi.
   Misalnya, apabila seseorang berdiri terlalu dekat dengan anda di dalam
    lift, padahal lift itu kapasitasnya 12 orang namun saat itu isinya hanya
    2 orang saja, mesti anda merasa sangat tidak nyaman, aneh dan bisa
    jadi kesal. Tapi, kalau anda berdiri dengan sangat dekat (jarak intim)
    dengan orang asing karena berada di atas bus yang penuh sesak, anda
    bisa jadi tidak merasa ada masalah.
 Arousal adalah konsekuensi yang muncul dari
  terlanggarnya (violations) harapan/sangkaan
  (expectancy).
 Ada dua jenis arousal yakni cognitive arousal dan
  physical arousal.
 Cognitive arousal adalah kesadaran mental bahwa
  terjadi violations atas expectancy kita.
 Physical arousal adalah perubahan tubuh yang
  disebabkan oleh adanya pelanggaran/violations
  terhadap expectancy.
 Apabila suatu violations terhadap expectancy
  mendatangkan perasaan tidak nyaman, tidak senang,
  aneh dalam diri seseorang, maka pelanggaran itu
  dianggap sebagai ancaman (threat).
 Dalam EVT konsep ini dikenal dengan nama ambang
  batas ancaman (threat treshold). Yakni, sampai batas
  apa violations dapat dikatakan mengancam.
 Ketika violatons sudah menjadi ancaman, maka
  semakin dekat jarak maka akan situasi akan dianggap
  membahayakan, begitu juga sebaliknya.
 Bagaimana pun, tidak semua violations bisa dijadikan atau
    dianggap sebagai threat (ancaman).
   Ada juga yang dinamakan violations valence.
   Violations valence ini adalah pemberian nilai positif atau negatif
    (positive or negative value) dari violations terhadap expectancy.
   Violations valence lahir dari proses interpretasi dan evaluasi.
   Artinya, melihat sejauh apa violations dilakukan, siapa yang
    melakukan, dan dalam konteks apa.
   Misalnya, saya tidak suka bila ada orang asing duduk terlalu
    dekat dengan saya. Apa lagi sampai memasuki jarak personal
    saya. Tetapi, ketika yang memasuki jarak personal saya itu gadis
    cantik yang kebetulan juga seorang selebritas nasional, maka
    saya bisa menganggap violations itu sebagai sesuatu yang positif.
감사합니다
ありがとう

Danke

More Related Content

What's hot

Coordinated Management of Meaning Theory
Coordinated Management of Meaning TheoryCoordinated Management of Meaning Theory
Coordinated Management of Meaning Theorymankoma2013
 
Teori penetrasi
Teori penetrasiTeori penetrasi
Teori penetrasi
Teddy Ayomi
 
Teori pelanggaran harapan dan teori manajeman makna terkoordinasi
Teori pelanggaran harapan dan teori manajeman makna terkoordinasiTeori pelanggaran harapan dan teori manajeman makna terkoordinasi
Teori pelanggaran harapan dan teori manajeman makna terkoordinasiPipin Asm
 
Bab 12 dialektika relasional
Bab 12 dialektika relasionalBab 12 dialektika relasional
Bab 12 dialektika relasional
Fins Purnama
 
Communication Privacy Management Theory
Communication Privacy Management TheoryCommunication Privacy Management Theory
Communication Privacy Management Theory
mankoma2012
 
Relational dialectics theory
Relational dialectics theoryRelational dialectics theory
Relational dialectics theoryRonzzy Kevin
 
Uncertainty Reduction Theory
Uncertainty Reduction TheoryUncertainty Reduction Theory
Uncertainty Reduction Theory
mankoma2012
 
Teori Dialektika Relasional
Teori Dialektika RelasionalTeori Dialektika Relasional
Teori Dialektika Relasionalmankoma2013
 
Social Exchange Theory
Social Exchange TheorySocial Exchange Theory
Social Exchange Theory
mankoma2012
 
Penetrasi Sosial
Penetrasi SosialPenetrasi Sosial
Penetrasi Sosialmankoma2013
 
Chapter 12 ppt (relational dialectics)
Chapter 12 ppt (relational dialectics)Chapter 12 ppt (relational dialectics)
Chapter 12 ppt (relational dialectics)
Jaya Purnama
 
Teori Penetrasi Sosial
Teori Penetrasi SosialTeori Penetrasi Sosial
Teori Penetrasi Sosial
mankoma2012
 
TEORI PENETRASI SOSIAL
TEORI PENETRASI SOSIALTEORI PENETRASI SOSIAL
TEORI PENETRASI SOSIALPipit Wiartman
 
Teori dialektika relasional (KAP)
Teori dialektika relasional (KAP)Teori dialektika relasional (KAP)
Teori dialektika relasional (KAP)
Sari Gultom
 
Uncertainty Reduction Theory - Annissa Savira Mankom B Fikom Unpad 2013
Uncertainty Reduction Theory - Annissa Savira Mankom B Fikom Unpad 2013Uncertainty Reduction Theory - Annissa Savira Mankom B Fikom Unpad 2013
Uncertainty Reduction Theory - Annissa Savira Mankom B Fikom Unpad 2013
Annissa Savira II
 
130313 spiral of silence
130313 spiral of silence130313 spiral of silence
130313 spiral of silence
Liesbeth Aritonang
 
Teori pengelolaan makna
Teori pengelolaan maknaTeori pengelolaan makna
Teori pengelolaan makna
Restuads
 
Teori pertimbangan sosial (social judgement theory)
Teori pertimbangan sosial (social judgement theory)Teori pertimbangan sosial (social judgement theory)
Teori pertimbangan sosial (social judgement theory)
Nida Sabila Rafa
 
Chapter 16 ppt (elaboration likelihood model)
Chapter 16 ppt (elaboration likelihood model)Chapter 16 ppt (elaboration likelihood model)
Chapter 16 ppt (elaboration likelihood model)
Jaya Purnama
 
Uses and Gratification Theory
Uses and Gratification TheoryUses and Gratification Theory
Uses and Gratification Theorymankoma2013
 

What's hot (20)

Coordinated Management of Meaning Theory
Coordinated Management of Meaning TheoryCoordinated Management of Meaning Theory
Coordinated Management of Meaning Theory
 
Teori penetrasi
Teori penetrasiTeori penetrasi
Teori penetrasi
 
Teori pelanggaran harapan dan teori manajeman makna terkoordinasi
Teori pelanggaran harapan dan teori manajeman makna terkoordinasiTeori pelanggaran harapan dan teori manajeman makna terkoordinasi
Teori pelanggaran harapan dan teori manajeman makna terkoordinasi
 
Bab 12 dialektika relasional
Bab 12 dialektika relasionalBab 12 dialektika relasional
Bab 12 dialektika relasional
 
Communication Privacy Management Theory
Communication Privacy Management TheoryCommunication Privacy Management Theory
Communication Privacy Management Theory
 
Relational dialectics theory
Relational dialectics theoryRelational dialectics theory
Relational dialectics theory
 
Uncertainty Reduction Theory
Uncertainty Reduction TheoryUncertainty Reduction Theory
Uncertainty Reduction Theory
 
Teori Dialektika Relasional
Teori Dialektika RelasionalTeori Dialektika Relasional
Teori Dialektika Relasional
 
Social Exchange Theory
Social Exchange TheorySocial Exchange Theory
Social Exchange Theory
 
Penetrasi Sosial
Penetrasi SosialPenetrasi Sosial
Penetrasi Sosial
 
Chapter 12 ppt (relational dialectics)
Chapter 12 ppt (relational dialectics)Chapter 12 ppt (relational dialectics)
Chapter 12 ppt (relational dialectics)
 
Teori Penetrasi Sosial
Teori Penetrasi SosialTeori Penetrasi Sosial
Teori Penetrasi Sosial
 
TEORI PENETRASI SOSIAL
TEORI PENETRASI SOSIALTEORI PENETRASI SOSIAL
TEORI PENETRASI SOSIAL
 
Teori dialektika relasional (KAP)
Teori dialektika relasional (KAP)Teori dialektika relasional (KAP)
Teori dialektika relasional (KAP)
 
Uncertainty Reduction Theory - Annissa Savira Mankom B Fikom Unpad 2013
Uncertainty Reduction Theory - Annissa Savira Mankom B Fikom Unpad 2013Uncertainty Reduction Theory - Annissa Savira Mankom B Fikom Unpad 2013
Uncertainty Reduction Theory - Annissa Savira Mankom B Fikom Unpad 2013
 
130313 spiral of silence
130313 spiral of silence130313 spiral of silence
130313 spiral of silence
 
Teori pengelolaan makna
Teori pengelolaan maknaTeori pengelolaan makna
Teori pengelolaan makna
 
Teori pertimbangan sosial (social judgement theory)
Teori pertimbangan sosial (social judgement theory)Teori pertimbangan sosial (social judgement theory)
Teori pertimbangan sosial (social judgement theory)
 
Chapter 16 ppt (elaboration likelihood model)
Chapter 16 ppt (elaboration likelihood model)Chapter 16 ppt (elaboration likelihood model)
Chapter 16 ppt (elaboration likelihood model)
 
Uses and Gratification Theory
Uses and Gratification TheoryUses and Gratification Theory
Uses and Gratification Theory
 

Viewers also liked

Theories focusing on Social Engineering Effective Outcomes
Theories focusing on Social Engineering Effective OutcomesTheories focusing on Social Engineering Effective Outcomes
Theories focusing on Social Engineering Effective Outcomes
Shara Guape
 
Expectancy violation theory
Expectancy violation theoryExpectancy violation theory
Expectancy violation theory
asricha13
 
Introduction to communication theories lecture 8
Introduction to communication theories lecture 8Introduction to communication theories lecture 8
Introduction to communication theories lecture 8
Marvin Evangelista
 
Theories About Behavior An Attempt To Identify With General Situation
Theories About Behavior An Attempt To Identify With General SituationTheories About Behavior An Attempt To Identify With General Situation
Theories About Behavior An Attempt To Identify With General Situation
Dr Aneek Gupta
 
Communication Accommodation Theory
Communication Accommodation TheoryCommunication Accommodation Theory
Communication Accommodation TheorySheena Bautista
 
Intercultural communication shpresa
Intercultural communication shpresaIntercultural communication shpresa
Intercultural communication shpresairidabualli
 
Communication accommodation theory
Communication accommodation theoryCommunication accommodation theory
Communication accommodation theorySydney Nelson
 
Introduction to communication theories lecture 7
Introduction to communication theories lecture 7Introduction to communication theories lecture 7
Introduction to communication theories lecture 7
Marvin Evangelista
 
Interaction Adaptation Theory of Interpersonal Communication
Interaction Adaptation Theory of Interpersonal CommunicationInteraction Adaptation Theory of Interpersonal Communication
Interaction Adaptation Theory of Interpersonal Communication
Anam Tanvir
 
Expectancy Violations Theory
Expectancy Violations TheoryExpectancy Violations Theory
Expectancy Violations Theory
Arun Jacob
 
Identity Negotiation Theory
Identity Negotiation TheoryIdentity Negotiation Theory
Identity Negotiation Theory
University of the Philippines Diliman
 
Communication accommodation theory
Communication accommodation theoryCommunication accommodation theory
Communication accommodation theorysellis36
 
Interpersonal Communication
Interpersonal CommunicationInterpersonal Communication
Interpersonal Communication
Dr. Aitza Haddad Nuñez
 
Communication Accommodation Theory
Communication Accommodation TheoryCommunication Accommodation Theory
Communication Accommodation Theorydnlowry
 
Face Negotiation Theory
Face Negotiation TheoryFace Negotiation Theory
Verbal and non verbal communication
Verbal and non verbal communicationVerbal and non verbal communication
Verbal and non verbal communication
Gull Zareen Khan
 

Viewers also liked (16)

Theories focusing on Social Engineering Effective Outcomes
Theories focusing on Social Engineering Effective OutcomesTheories focusing on Social Engineering Effective Outcomes
Theories focusing on Social Engineering Effective Outcomes
 
Expectancy violation theory
Expectancy violation theoryExpectancy violation theory
Expectancy violation theory
 
Introduction to communication theories lecture 8
Introduction to communication theories lecture 8Introduction to communication theories lecture 8
Introduction to communication theories lecture 8
 
Theories About Behavior An Attempt To Identify With General Situation
Theories About Behavior An Attempt To Identify With General SituationTheories About Behavior An Attempt To Identify With General Situation
Theories About Behavior An Attempt To Identify With General Situation
 
Communication Accommodation Theory
Communication Accommodation TheoryCommunication Accommodation Theory
Communication Accommodation Theory
 
Intercultural communication shpresa
Intercultural communication shpresaIntercultural communication shpresa
Intercultural communication shpresa
 
Communication accommodation theory
Communication accommodation theoryCommunication accommodation theory
Communication accommodation theory
 
Introduction to communication theories lecture 7
Introduction to communication theories lecture 7Introduction to communication theories lecture 7
Introduction to communication theories lecture 7
 
Interaction Adaptation Theory of Interpersonal Communication
Interaction Adaptation Theory of Interpersonal CommunicationInteraction Adaptation Theory of Interpersonal Communication
Interaction Adaptation Theory of Interpersonal Communication
 
Expectancy Violations Theory
Expectancy Violations TheoryExpectancy Violations Theory
Expectancy Violations Theory
 
Identity Negotiation Theory
Identity Negotiation TheoryIdentity Negotiation Theory
Identity Negotiation Theory
 
Communication accommodation theory
Communication accommodation theoryCommunication accommodation theory
Communication accommodation theory
 
Interpersonal Communication
Interpersonal CommunicationInterpersonal Communication
Interpersonal Communication
 
Communication Accommodation Theory
Communication Accommodation TheoryCommunication Accommodation Theory
Communication Accommodation Theory
 
Face Negotiation Theory
Face Negotiation TheoryFace Negotiation Theory
Face Negotiation Theory
 
Verbal and non verbal communication
Verbal and non verbal communicationVerbal and non verbal communication
Verbal and non verbal communication
 

Similar to Expectancy violation theory (evt)

Expectancy violations theory
Expectancy violations theoryExpectancy violations theory
Expectancy violations theoryRonzzy Kevin
 
Persepsi Inti Komunikasi
Persepsi Inti KomunikasiPersepsi Inti Komunikasi
Persepsi Inti Komunikasi
Nofri Aldi
 
Komunikasi Antar Pribadi
Komunikasi Antar PribadiKomunikasi Antar Pribadi
Komunikasi Antar Pribadi
QulubSidiq
 
Jurnal KONFLIK KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI PADA HUBUNGAN PERTEMANAN
Jurnal KONFLIK KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI PADA HUBUNGAN     PERTEMANAN     Jurnal KONFLIK KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI PADA HUBUNGAN     PERTEMANAN
Jurnal KONFLIK KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI PADA HUBUNGAN PERTEMANAN
QulubSidiq
 
KONFLIK KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI PADA HUBUNGAN PERTEMANAN
KONFLIK KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI PADA HUBUNGAN PERTEMANAN        KONFLIK KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI PADA HUBUNGAN PERTEMANAN
KONFLIK KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI PADA HUBUNGAN PERTEMANAN
ArrafiShafaat
 
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal wordLingga - Universitas Riau
 
Makalah atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
Makalah atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal wordMakalah atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
Makalah atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal wordLingga - Universitas Riau
 
KOMUNIKASI DASAR DALAM KEPERAWATTAN.pptx
KOMUNIKASI DASAR DALAM KEPERAWATTAN.pptxKOMUNIKASI DASAR DALAM KEPERAWATTAN.pptx
KOMUNIKASI DASAR DALAM KEPERAWATTAN.pptx
KianSantang21
 
Pelatihan Komunikasi Efektif.ppt
Pelatihan Komunikasi Efektif.pptPelatihan Komunikasi Efektif.ppt
Pelatihan Komunikasi Efektif.ppt
DownloadFilm5
 
Komunikasi Efektif
Komunikasi EfektifKomunikasi Efektif
Komunikasi Efektif
DownloadFilm5
 
Uncertainty reduction theory
Uncertainty reduction theoryUncertainty reduction theory
Uncertainty reduction theoryRonzzy Kevin
 
Makalah kap
Makalah kapMakalah kap
Makalah kapSaid Jie
 
Komunikasi_Dalam_Pelayanan_Kesehatan.pptx
Komunikasi_Dalam_Pelayanan_Kesehatan.pptxKomunikasi_Dalam_Pelayanan_Kesehatan.pptx
Komunikasi_Dalam_Pelayanan_Kesehatan.pptx
rina894444
 
Komunikasi-Antar-Budaya-Pertemuan-3.ppt
Komunikasi-Antar-Budaya-Pertemuan-3.pptKomunikasi-Antar-Budaya-Pertemuan-3.ppt
Komunikasi-Antar-Budaya-Pertemuan-3.ppt
AdiKurniawan670637
 
Interpersonal
InterpersonalInterpersonal
Interpersonalseti4budi
 
Presentation kuliah perdana
Presentation kuliah perdanaPresentation kuliah perdana
Presentation kuliah perdana
rizky_de
 
Presentation kuliah
Presentation kuliah Presentation kuliah
Presentation kuliah
rizky_de
 
Listening to non verbal messages 4520210014-muhammad aldiansyah
Listening to non verbal messages 4520210014-muhammad aldiansyahListening to non verbal messages 4520210014-muhammad aldiansyah
Listening to non verbal messages 4520210014-muhammad aldiansyah
MuhammadAldiansyah22
 
Materi I - Komunikasi dalam pelayanan kesehatan.pptx
Materi I - Komunikasi dalam pelayanan kesehatan.pptxMateri I - Komunikasi dalam pelayanan kesehatan.pptx
Materi I - Komunikasi dalam pelayanan kesehatan.pptx
YuliaSantikaYS
 
Makalah sapta
Makalah saptaMakalah sapta
Makalah sapta
Anisa Oktari
 

Similar to Expectancy violation theory (evt) (20)

Expectancy violations theory
Expectancy violations theoryExpectancy violations theory
Expectancy violations theory
 
Persepsi Inti Komunikasi
Persepsi Inti KomunikasiPersepsi Inti Komunikasi
Persepsi Inti Komunikasi
 
Komunikasi Antar Pribadi
Komunikasi Antar PribadiKomunikasi Antar Pribadi
Komunikasi Antar Pribadi
 
Jurnal KONFLIK KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI PADA HUBUNGAN PERTEMANAN
Jurnal KONFLIK KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI PADA HUBUNGAN     PERTEMANAN     Jurnal KONFLIK KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI PADA HUBUNGAN     PERTEMANAN
Jurnal KONFLIK KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI PADA HUBUNGAN PERTEMANAN
 
KONFLIK KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI PADA HUBUNGAN PERTEMANAN
KONFLIK KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI PADA HUBUNGAN PERTEMANAN        KONFLIK KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI PADA HUBUNGAN PERTEMANAN
KONFLIK KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI PADA HUBUNGAN PERTEMANAN
 
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
 
Makalah atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
Makalah atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal wordMakalah atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
Makalah atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
 
KOMUNIKASI DASAR DALAM KEPERAWATTAN.pptx
KOMUNIKASI DASAR DALAM KEPERAWATTAN.pptxKOMUNIKASI DASAR DALAM KEPERAWATTAN.pptx
KOMUNIKASI DASAR DALAM KEPERAWATTAN.pptx
 
Pelatihan Komunikasi Efektif.ppt
Pelatihan Komunikasi Efektif.pptPelatihan Komunikasi Efektif.ppt
Pelatihan Komunikasi Efektif.ppt
 
Komunikasi Efektif
Komunikasi EfektifKomunikasi Efektif
Komunikasi Efektif
 
Uncertainty reduction theory
Uncertainty reduction theoryUncertainty reduction theory
Uncertainty reduction theory
 
Makalah kap
Makalah kapMakalah kap
Makalah kap
 
Komunikasi_Dalam_Pelayanan_Kesehatan.pptx
Komunikasi_Dalam_Pelayanan_Kesehatan.pptxKomunikasi_Dalam_Pelayanan_Kesehatan.pptx
Komunikasi_Dalam_Pelayanan_Kesehatan.pptx
 
Komunikasi-Antar-Budaya-Pertemuan-3.ppt
Komunikasi-Antar-Budaya-Pertemuan-3.pptKomunikasi-Antar-Budaya-Pertemuan-3.ppt
Komunikasi-Antar-Budaya-Pertemuan-3.ppt
 
Interpersonal
InterpersonalInterpersonal
Interpersonal
 
Presentation kuliah perdana
Presentation kuliah perdanaPresentation kuliah perdana
Presentation kuliah perdana
 
Presentation kuliah
Presentation kuliah Presentation kuliah
Presentation kuliah
 
Listening to non verbal messages 4520210014-muhammad aldiansyah
Listening to non verbal messages 4520210014-muhammad aldiansyahListening to non verbal messages 4520210014-muhammad aldiansyah
Listening to non verbal messages 4520210014-muhammad aldiansyah
 
Materi I - Komunikasi dalam pelayanan kesehatan.pptx
Materi I - Komunikasi dalam pelayanan kesehatan.pptxMateri I - Komunikasi dalam pelayanan kesehatan.pptx
Materi I - Komunikasi dalam pelayanan kesehatan.pptx
 
Makalah sapta
Makalah saptaMakalah sapta
Makalah sapta
 

More from maneicon22

Otonomi daerah dan demokrasi
Otonomi daerah dan demokrasiOtonomi daerah dan demokrasi
Otonomi daerah dan demokrasimaneicon22
 
Kelompok kepentingan
Kelompok kepentinganKelompok kepentingan
Kelompok kepentinganmaneicon22
 
Komunikasi antar budaya 2
Komunikasi antar budaya 2Komunikasi antar budaya 2
Komunikasi antar budaya 2maneicon22
 
Komunikasi antar budaya 1
Komunikasi antar budaya 1Komunikasi antar budaya 1
Komunikasi antar budaya 1maneicon22
 
Kab 14 (bahan uas smtr 3
Kab 14 (bahan uas smtr 3Kab 14 (bahan uas smtr 3
Kab 14 (bahan uas smtr 3maneicon22
 
Psikologi gestalt
Psikologi gestaltPsikologi gestalt
Psikologi gestaltmaneicon22
 

More from maneicon22 (7)

Otonomi daerah dan demokrasi
Otonomi daerah dan demokrasiOtonomi daerah dan demokrasi
Otonomi daerah dan demokrasi
 
Kelompok kepentingan
Kelompok kepentinganKelompok kepentingan
Kelompok kepentingan
 
Komunikasi antar budaya 2
Komunikasi antar budaya 2Komunikasi antar budaya 2
Komunikasi antar budaya 2
 
Komunikasi antar budaya 1
Komunikasi antar budaya 1Komunikasi antar budaya 1
Komunikasi antar budaya 1
 
Kab 14 (bahan uas smtr 3
Kab 14 (bahan uas smtr 3Kab 14 (bahan uas smtr 3
Kab 14 (bahan uas smtr 3
 
Psikologi gestalt
Psikologi gestaltPsikologi gestalt
Psikologi gestalt
 
Metodologi
MetodologiMetodologi
Metodologi
 

Recently uploaded

Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 

Recently uploaded (20)

Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 

Expectancy violation theory (evt)

  • 1. Adde Oriza Rio Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Kristen Indonesia
  • 2.  Teori ini dikreasikan oleh Judee Burgoon (1948 - ….)  Burgoon adalah alumni Iowa State University (S1), Illinois State University (S2), dan West Virginia University (S3).  Saat ini, Burgoon adalah salah seorang profesor komunikasi dari University of Arizona.  Selain EVT, Burgoon juga terlibat dalam terciptanya Interpersonal Adaptation Theory dan Interpersonal Deception Theory
  • 3.  Burgoon menyadari bahwa bagaimana cara kita mengatakan sesuatu seringkali lebih mempengaruhi proses komunikasi ketimbang isi dari perkataan kita itu sendiri.  Maksudnya penerimaan dan penafsiran pesan-pesan verbal seringkali lebih dipengaruhi oleh komunikasi non verbal yang menyertainya.  Bagi Burgoon, salah satu perilaku komunikasi non verbal yang sangat mempengaruhi komunikasi interpersonal adalah jarak (distance).  Jarak (distance) menjadi penting karena perubahan jarak yang tidak diharapkan atau tidak disangka-sangka (unexpected) bisa menjadi sangat ambigu atau membangkitkan nuansa tertentu sedangkan pada sisi yang lain setiap orang diyakini memiliki harapan/sangkaan (expectancy) yang berbeda-beda tentang jarak dan penggunaannya.
  • 4.  Burgoon ingin mengetahui pengaruh penggunaan jarak (distance) sebagai komunikasi non-verbal terhadap percakapan (conversation) sebagai komunikasi verbal dengan memberikan penekanan pada harapan/sangkaan (expectancy) para partisipannya mengenai penggunaan jarak.  Burgoon kemudian mulai dengan premis bahwa manusia punya dua kebutuhan dasar yakni: (1) afiliasi (affiliation) dan (2) ruang pribadi (personal space).  Kebutuhan ini sebenarnya membawa kita pada satu dilema. Pada satu sisi kita ingin dekat dengan manusia lain, bersama- sama dengan manusia lain. Tapi, pada saat yang sama, kita juga selalu ingin punya privasi dan ruang gerak yang cukup.  EVT karena ingin melihat pengaruh penggunaan jarak terhadap komunikasi, menjadikan konsep ruang pribadi (personal space) sebagai konsep intinya (core concepts).
  • 5.  Konsep personal space EVT berasal atau dipinjam dari proxemics (studi mengenai penggunaan manusia akan ruang) yang dikembangkan oleh seorang antropolog bernama Edward Hall.  Hall dalam studinya menemukan bahwa ada 4 zona proxemics yang digunakan oleh manusia dalam relasinya/interaksinya dengan orang lain.  4 zona itu adalah:  (1) jarak intim (intimate distance) sekitar 0 - 18 inchi/0 - 0,5 m.  (2) jarak personal (personal distance) sekitar 18 inchi - 4 kaki/0,5 - 1,2 m.  (3) jarak sosial (social distance) sekitar 4 -12 kaki/1,2 – 3 m.  (4) jarak publik (public distance) di atas 12 kaki/3 m.
  • 6.
  • 7.  Personal space juga sangat terkait dengan teritorialitas (territoriality). Sebab, ternyata harapan/sangkaan (expectancy) orang terhadap penggunaan jarak dan ruang sangat dipengaruhi juga oleh teritorialitas yaitu kepemilikan/kekuasaan seseorang/sekelompok orang terhadap suatu area atau objek tertentu.  Setidaknya, ada 3 jenis teritori yakni:  (1) primary territories (teritori primer) yakni domain ekslusif seseorang atas suatu area atau objek.  (2) secondary territories (teritori sekunder) yakni rasa afiliasi seseorang atas suatu area atau objek.  (3) public territories (teritori publik) yakni area atau objek yang terbuka bagi siapa saja.
  • 8.  Teritorialitas sangat terkait erat dengan perilaku preventif (pencegahan) dan reaksi. Maksudnya, setiap orang berupaya mencegah agar orang tidak masuk dalam teritorinya dan akan memberikan reaksi apabila tindakan preventifnya gagal.  Ada 4 cara manusia menjaga teritorinya yakni: 1. Marking (menandai) 2. Labeling (menamai) 3. Offensive display (menunjukkan sikap ofensif) 4. Tenure (berada paling awal dan meninggalkan paling akhir).
  • 9.  Harapan/sangkaan (expectancy) mengarahkan interaksi manusia  Harapan/sangkaan (expectancy) adalah sesuatu yang dipelajari  Manusia membuat prediksi tentang perilaku-perilaku non verbal.
  • 10.  Asumsi ini menyatakan bahwa manusia selalu memiliki harapan-harapan/sangkaan-sangkaan (expectancy) yang akan dibawanya dalam interaksinya dan mempengaruhi perilakunya dalam interaksi itu.  Expectancy sendiri adalah pikiran-pikiran dan perilaku yang telah diantisipasi dalam percakapan. Maksudnya adalah sesuatu yang menurut pemiliknya harus dipikirkan dan dikerjakan oleh lawan bicaranya.  Expectancy sendiri dipengaruhi oleh 3 faktor yakni: 1. Faktor individual (jender, personalitas, umur, penampilan, reputasi) 2. Faktor relasional (sejarah relasi, perbedaan status, tingkat rasa ketertarikan dan rasa menyukai) 3. Faktor konteks (formal/non formal, fungsi sosial/fungsi tugas, batasan lingkungan, norma-norma budaya)
  • 11.  Expectancy itu sendiri ada 2 jenis yakni: 1. Pre-interactional expectancy yakni expectancy yang sudah dimiliki sebelum terjadinya interaksi. Lebih tegasnya, kemampuan yang dimiliki orang yang dipergunakan untuk memulai interaksi. 2. Interactional expectancy yakni expectancy yang dijalankan orang dalam suatu interaksi. Lebih tegasnya, kemampuan yang dimiliki orang yang dipergunakan untuk menjalankan interaksi.  Dua jenis expectancy ini membawa kita pada asumsi EVT yang kedua yakni expectancy adalah sesuatu yang dipelajari.
  • 12.  Asumsi ini menyatakan bahwa expectancy bukanlah bawaan lahir atau bersumber dari sesuatu yang alamiah.  Expectancy adalah sesuatu yang dipelajari manusia dari budaya masyarakatnya atau individu-individu yang ada dalam/menjadi anggota dari kebudayaan itu.  Misalnya, dalam budaya AS/Barat diajarkan bahwa hubungan antara dosen dan mahasiswa adalah hubungan profesional. Dosen mendapatkan status dan kekuasaan yang lebih tinggi (sebagai pendidik) sedangkan mahasiswa tidak (sebagai peserta didik). Maka, komunikasi antara dosen dan mahasiswa tidak boleh berada dalam jarak intim. Expectancynya berada dalam kisaran itu.
  • 13.
  • 14.  Asumsi ini menyatakan bahwa perilaku non verbal sangat mempengaruhi jalannya percakapan.  Melalui perilaku non verbal itu orang memprediksi apa yang akan terjadi berikutnya atau apa perilaku non verbal berikutnya dan memberi reaksi sesuai dengan pemaknaannya terhadap perilaku non verbal yang diprediksinya itu.
  • 15.
  • 16.  Pertanyaannya kemudian: apa yang terjadi jika expectancy kita dilanggar?  Sebenarnya itulah tujuan EVT yang hendak bercerita apa yang terjadi apa bila expectancy di-violations (dilanggar) dalam sebuah percakapan.  Burgoon percaya bahwa, pelanggaran itu tidak selalu membawa dampak negatif. Malah bisa jadi positif. Semua tergantung pada communicator reward valence-nya.  Communicator reward valence adalah penjumlahan dari karakteristik positif dan negatif dari seseorang dan potensinya untuk memberikan ganjaran atau sanksi.  Misalnya, apabila seseorang berdiri terlalu dekat dengan anda di dalam lift, padahal lift itu kapasitasnya 12 orang namun saat itu isinya hanya 2 orang saja, mesti anda merasa sangat tidak nyaman, aneh dan bisa jadi kesal. Tapi, kalau anda berdiri dengan sangat dekat (jarak intim) dengan orang asing karena berada di atas bus yang penuh sesak, anda bisa jadi tidak merasa ada masalah.
  • 17.  Arousal adalah konsekuensi yang muncul dari terlanggarnya (violations) harapan/sangkaan (expectancy).  Ada dua jenis arousal yakni cognitive arousal dan physical arousal.  Cognitive arousal adalah kesadaran mental bahwa terjadi violations atas expectancy kita.  Physical arousal adalah perubahan tubuh yang disebabkan oleh adanya pelanggaran/violations terhadap expectancy.
  • 18.  Apabila suatu violations terhadap expectancy mendatangkan perasaan tidak nyaman, tidak senang, aneh dalam diri seseorang, maka pelanggaran itu dianggap sebagai ancaman (threat).  Dalam EVT konsep ini dikenal dengan nama ambang batas ancaman (threat treshold). Yakni, sampai batas apa violations dapat dikatakan mengancam.  Ketika violatons sudah menjadi ancaman, maka semakin dekat jarak maka akan situasi akan dianggap membahayakan, begitu juga sebaliknya.
  • 19.  Bagaimana pun, tidak semua violations bisa dijadikan atau dianggap sebagai threat (ancaman).  Ada juga yang dinamakan violations valence.  Violations valence ini adalah pemberian nilai positif atau negatif (positive or negative value) dari violations terhadap expectancy.  Violations valence lahir dari proses interpretasi dan evaluasi.  Artinya, melihat sejauh apa violations dilakukan, siapa yang melakukan, dan dalam konteks apa.  Misalnya, saya tidak suka bila ada orang asing duduk terlalu dekat dengan saya. Apa lagi sampai memasuki jarak personal saya. Tetapi, ketika yang memasuki jarak personal saya itu gadis cantik yang kebetulan juga seorang selebritas nasional, maka saya bisa menganggap violations itu sebagai sesuatu yang positif.