Event management melibatkan 5 tahapan utama yaitu penelitian, desain, perencanaan, koordinasi, dan evaluasi untuk mengelola acara khusus secara profesional dan memberikan pengalaman terbaik bagi peserta acara.
dasar manajemen event
1. Penentuan tema dan tujuan event: Penentuan tema dan tujuan event harus dilakukan sebelum proses manajemen dimulai untuk memastikan bahwa seluruh aspek dari event berjalan tepat waktu.
2. Penjadwalan dan rancangan timeline: Selanjutnya harus menyusun timeline untuk memastikan bahwa semua aspek dari event dapat diselesaikan sebelum waktu terakhir.
3. Menyusun anggaran dan mengendalikan pengeluaran: Penting untuk mengatur anggaran dan memastikan bahwa kegiatan event dapat berjalan maksimal tetapi tetap dalam batas anggaran yang disepakati.
4. Perekrutan tim event: Tim yang kuat dibutuhkan untuk membantu mengorganisir event dan memastikan bahwa semua elemen dari event berjalan baik.
5. Registrasi peserta: Perencanaan registrasi peserta event perlu disusun sebelumnya, dengan tujuan untuk termotivasi dan beradaptasi dengan masukan berkelanjutan dari pemegang registrasi.
6. Perencanaan dan pemasangan tempat untuk event: Tempat untuk event perlu disiapkan dengan ahli agar sesuai dengan jumlah dan standar yang disepakati.
7. Komunikasi yang efektif dengan peserta: Komunikasi yang tepat dan berkualitas dengan peserta akan memastikan bahwa event berjalan dengan benar dan konsisten.
8. Pemantauan dan review: Layanan pelanggan saat event berlangsung juga dapat digunakan untuk mengevaluasi performa dan meningkatkan mutu event.
dasar manajemen event
1. Penentuan tema dan tujuan event: Penentuan tema dan tujuan event harus dilakukan sebelum proses manajemen dimulai untuk memastikan bahwa seluruh aspek dari event berjalan tepat waktu.
2. Penjadwalan dan rancangan timeline: Selanjutnya harus menyusun timeline untuk memastikan bahwa semua aspek dari event dapat diselesaikan sebelum waktu terakhir.
3. Menyusun anggaran dan mengendalikan pengeluaran: Penting untuk mengatur anggaran dan memastikan bahwa kegiatan event dapat berjalan maksimal tetapi tetap dalam batas anggaran yang disepakati.
4. Perekrutan tim event: Tim yang kuat dibutuhkan untuk membantu mengorganisir event dan memastikan bahwa semua elemen dari event berjalan baik.
5. Registrasi peserta: Perencanaan registrasi peserta event perlu disusun sebelumnya, dengan tujuan untuk termotivasi dan beradaptasi dengan masukan berkelanjutan dari pemegang registrasi.
6. Perencanaan dan pemasangan tempat untuk event: Tempat untuk event perlu disiapkan dengan ahli agar sesuai dengan jumlah dan standar yang disepakati.
7. Komunikasi yang efektif dengan peserta: Komunikasi yang tepat dan berkualitas dengan peserta akan memastikan bahwa event berjalan dengan benar dan konsisten.
8. Pemantauan dan review: Layanan pelanggan saat event berlangsung juga dapat digunakan untuk mengevaluasi performa dan meningkatkan mutu event.
Kilasan:
•Kewirausahaan
•Tubuh Pengetahuan Kewirausahaan
•Rancangan Program Studi Kewirausahaan
•Hasil Akreditasi Program Studi Kewirausahaan (kaji banding)
•Pengembangan Program Studi Kewirausahaan
Contoh Proposal Sponsorship Event Konser Musikdhechaaditya
Berikut adalah contoh proposal sponsorship untuk keperluan event konser musik. Untuk event selain konser bisa dimodifikasi, secara template sama. Semoga bermanfaat.
Kilasan:
•Kewirausahaan
•Tubuh Pengetahuan Kewirausahaan
•Rancangan Program Studi Kewirausahaan
•Hasil Akreditasi Program Studi Kewirausahaan (kaji banding)
•Pengembangan Program Studi Kewirausahaan
Contoh Proposal Sponsorship Event Konser Musikdhechaaditya
Berikut adalah contoh proposal sponsorship untuk keperluan event konser musik. Untuk event selain konser bisa dimodifikasi, secara template sama. Semoga bermanfaat.
Menurut Prof. Komaruddin dalam Kamus Ensiklopedia Manajemen :
Struktur Organisasi
adalah suatu susunan yang terdiri atas fungsi-fungsi dan hubungan-hubungan yang menyatakan keseluruhan kegiatan untuk mencapai suatu tujuan.
Menurut Winardi dalam bukunya “ Teori Organisasi & Pengorganisasian”
Struktur suatu Organisasi
adalah spesifikasi dari aktivitas-aktivitas kerja serta menunjukkan bagaimana fungsi atau aktivitas-aktivitas yang berbeda berkaitan satu sama lain dalam suatu organisasi tersebut”.
Proposal ini merupakan contoh proposal yang saya gunakan untuk mengajukan funding kepada beberapa instansi penyedia kegiatan pendidian seperi Kemendikbud RI, Kemenpora. Semoga dapat bermanfaat dan dimudahkan dalam mengumpulkan dana guna mengikuti kegiatan pendidikan, konferensi dan kepemudaan.
"Ini adalah ringkasan yang saya buat untuk Project Management Body of Knowledge edisi 6 (edisi 7 rilis 1 Agustus 2021 kemarin, btw). Edisi 6 itu process based, edisi 7 kabarnya value-based (nggak sabar untuk kulik).
Pun demikian, PMBOK 6 masih tetap adalah salah satu referensi super tentang best practise menjalankan project management. Ringkasan saya atas PMBOK 6 ini, semoga ada manfaatnya. Silakan digunakan, all permission granted."
Unggahan ini adalah lanjutan dari unggahan Modul 1. Modul 2 ini berisi 75 slides, dan saya recall sebentar/sedikit di slide awal terkait dengan proses Initiating. Sisanya, tentang proses Planning (which is a lot to be put attention onto).
Ingat, PMBOK ini adalah best practices. Tidak semua yang ada di PMBOK harus dilakukan. Mengetahui semuanya tentu saja adalah hal yang baik bagi seorang PM, tapi gunakan-lah practises yang relevan dengan ukuran, kompleksitas, dan constraint yang Anda kelola di project. Dan segala perencanaan selalu dilakukan bertahap. Dokumen perencanaan adalah dokumen hidup.
Sapa saya di awal@eCampuz.com atau di awaludin.zakaria@gmail.com ya. Lets talk. ^^
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Fundamental gerakan pramuka merupakan dasar dasar apa saja yang harus dimiliki oleh seorang pramuka
Fundamental Gerakan Pramuka meliputi :
1. Definisi dari istilah Pramuka, Pendidikan Kepramukaan, Kepramukaan dan Gerakan Pramuka
2. Tujuan Gerakan Pramuka ( Karakter, Keterampilan, Kebangsaan)
3. Kurikulum Pendidikan Kepramukaan ( SKU, SKK, SPG )
4. PDK dan MK (PDK= Prinsip Dasar Kepramukaan , MK= Metode Kepramukaan )
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
6. Pengembangan Karakter SESOSIF
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
8. Indikator Ketercapaian Tujuan ( Happy, Healthy, Helpful, Handycraft )
9. Tujuan Akhir (Hidup Bahagia, Mati Bahagia )
Tentang Fundamental Gerakan Pramuka tersebut dapat dijabarkan sbb :
1. Definisi
a. Pramuka adalah setiap warga negara Indonesia yang secara sukarela aktif dalam pendidikan Kepramukaan serta berusaha mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka.
b. Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan.
c. Kepramukaan adalah proses pendidikan nonformal di luar lingkungan sekolah dan diluar linkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka denga Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti luhur (SK Kwarnas No. 231 Tahun 2017)
d. Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan Kepramukaan
b. 8 MK (Metode Kepramukaan), meliputi:
1. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
2. Belajar sambil melakukan;
3. Kegiatan berkelompok, bekerjasama, dan berkompetisi;
4. Kegiatan yang menarik dan menantang;
5. Kegiatan di alam terbuka;
6. Kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan;
7. Penghargaan berupa tanda kecakapan; dan
8. Satuan terpisah antara putra dan putri.
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
Dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan digunakan Sistem Among.
Sistem Among merupakan proses pendidikan kepramukaan yang membentuk peserta didik agar berjiwa merdeka, disiplin, dan mandiri dalam hubungan timbal balik antarmanusia.
Sistem Among memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan diri dengan bimbingan orang dewasa melalui prinsip kepemimpinan sebagai berikut:
Ing ngarso sung tulodo maksudnya di depan menjadi teladan;
Ing madyo mangun karso maksudnya di tengah membangun kemauan; dan
Tutwuri handayani maksudnya di belakang memberi dorongan ke arah kemandirian yang lebih baik.
. Pengembangan Karakter SESOSIF
Di dalam SKU, SKK, dan SPG mengandung inti SESOSIF, yaitu : Spiritual, Emosional, Sosial, Intelektual, dan Fisik.
Yang kesemuanya itu ditumbuhkembangkan dalam diri seorang pramuka. Keterpaduan kelima area pengembangan diri itu akan mengantarkan sang Pramuka menjadi generasi bangsa yang unggul.
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
2. PENDAHULUAN
• Event:
– Kegiatan / Acara
• Management:
– Planning, organizing, allocating, directing, creating &
controlling resources to achieves goals & objectives.
3. Pendahuluan (lanjutan)
Event / Kegiatan / Acara dibagi menjadi 2 jenis:
• Routine Event (Acara Rutin)
– Suatu kegiatan yang SELALU dilaksanakan sehingga menjadi
rutinitas eq: Proses KBM, Sidang Parlemen / Kabinet, RUPS, dll
• Special Event (Acara Khusus)
– Suatu kegiatan yang dilaksanakan secara khusus untuk tujuan &
sasaran khusus dan dilakukan secara khusus pula.
4. Pendahuluan (lanjutan)
• Special Event (Acara Khusus)
– Special event dibagi menjadi 3 jenis event:
• Scheduled Special Event
– Sebuah event direncanakan dalam jangka waktu panjang dan telah
ditentukan (scheduled) waktu pelaksanaan (ditentukan dalam waktu
masa/waktu) eq: Tahunan, 2 tahunan, 4 tahunan, dan lain – lain (Piala
Dunia, PON, Pameran tahunan, dll)
– Tingkat kesuksesan pada model ini sangat terpengaruh dari Bentuk
event, pengorganisasian event, kreativitas dan selera audiensinya
5. Pendahuluan (lanjutan)
• Un-Scheduled Special Event
– Sebuah event direncanakan dalam jangka tertentu dan dimana waktu
pelaksanaannya ditentukan untuk memenuhi tujuan dan sasaran tertentu.
– Konsep ini yang sering dilakukan PCO/EO dalam membuat event –
event tertentu eq: Pagelaran musik atau lainnya, Product Launching dan
lain – lain
– Tingkat kesuksesan event ini sangat terpengaruh dari Bentuk
event, pengorganisasian event, kreativitas dan selera audiensinya
6. Pendahuluan (lanjutan)
• Spontaneous Special Event
– Dibuat berdasarkan isu – isu yang sedang terjadi saat itu, dimana masa
persiapannya sangat pendek sekali
– Pada model event ini, kreativitas tidak terlalu menentukan (walaupun
harus tetap dilakukan agar event tetap segar)
– Tingkat kesuksesan pada model ini sangat ditentukan dari UP DATE /
TIDAK UP DATE nya isu yang diusung serta pembicara serta nara
sumber yang digunakan.
7. Definisi
• Special Event:
– Act of human assembly for the purpose of celebration,
education, marketing, and/or reunion
9. The Process
• RESEARCH : Determine Expectation
• DESIGN : Design the Concept
• PLANNING : Develop the Experience
• COORDINATION : Deliver the Dream
• EVALUATION : Describe the Result
10. The Process Cycle
(the Goldblatt event management cycle)
Phase 1
RESEARCH
Phase 2
DESIGN
Phase 3
PLANNING
Phase 4
COORDINATION
Phase 5
EVALUATION
11. Phase 1
RESEARCH
• Pengumpulan sejarah dari
event sebelumnya.
• Identifikasi Event sejenis.
• Observasi “baik & buruk” dari
pelaksanaannya.
• Analisa data yang terkumpul.
• Pertahankan data yang telah
ditemukan.
PENILAIAN EVENT
Dibutuhkan penilaian (tentukan
“nilai”) untuk:
Study Kelayakan Event
Sumber – sumber yang
digunakan.
Penggunaan waktu &
pembatasannya.
Pemilihan Lokasi (Site /
Venue).
13. Phase 1
RESEARCH (lanjutan)
Verify the purpose (pengujian tujuan)
Identify Resources & Obstacles (Identifikasi sumber & hambatan)
Apply the SWOT analysis (Penerapan analisa SWOT)
Balance Time, Space & Tempo (seimbangkan antara waktu, ruang & tempo)
List Logical Contingencies (data kemungkinan – kemungkinan yang logis)
Examine & Evaluate (uji dan evaluasi)
14. Phase 1
RESEARCH (lanjutan)
SWOT analysis dalam Event:
STRENGTH
are those historical factors that improve or support the event’s success such as “Well
Funded, Experienced Staff, Good Venue”.
WEAKNESSES
are those historical factors that weaken the event’s success such as “under funded, not
enough volunteers”.
OPPORTUNITIES
are future predictable that enable the event to benefit from complimentary events such
as sharing resources.
THREATS
are future predictable factors such as weather condition or economic uncertainty.
15. Phase 1
RESEARCH (lanjutan)
GOALS & OBJECTIVES
Penentuan tujuan & sasaran
Event harus memperhatikan:
• Identifikasi Tujuan & Sasaran
yang diharapkan
• Prioritas Tujuan & Sasaran
• SMART Objectives
• Perangkat pengukuran
SMART OBJECTIVES
Specific
Measurable
Acceptance
Realistic
Time Sensitive
16. Phase 1
RESEARCH (lanjutan)
IMPORTANT…
DETERMINE TARGET MARKET
( Menentukan target pasar)
EXAMINE EXPECTATION
( Menguji tujuan yang diharapkan)
FINANCIAL FRAMEWORK
( Kerangka Keuangan)
INTERVIEW STAKEHOLDER
(Wawancara pemilik kegiatan)
NEGOTIATE PRIORITIES
(Negosiasikan prioritas)
EXCEED EXPECTATION
(Usahakan untuk mendapat hasil lebih baik dari yang diharapkan)
17. Phase 1
RESEARCH (lanjutan)
(Goals & Objectives types)
Beberapa Tipe tujuan dan sasaran
Edukasi
Membangun konsensus, penguasaan produk,teknik atau kasus ilmu-ilmu yang berkorelasi
Motivasi
Pengumpulan dana : untuk menjual/ membeli produk/jasa;bergabung/mendukung sebuah kasus
atau kebijakan/keputusan
Perayaan
Kegiatan rutin; pembandingan hasil/prestasi;perjalanan sejarah
Penghargaan
Pemberian penghargaan;pengenalan prestasi; expresi apresiasi
Sirkulasi
Untuk bertemu & membangun hubungan; membangun interaksi sosial; pemastian kedatangan
18. Phase 2
DESIGN
Dalam mendesign suatu event harus ada kombinasi antara:
• Tujuan & Sasaran kegiatan
• Demografi peserta / Partsipan
• Psikografi peserta / Partisipan
• Logistik
Kemudian semuanya diaplikasikan dengan Imajinasi.
Yang perlu diperhatikan :
Satisfy the Needs ( Memuaskan semua yang membutuhkannya )
Tantalize The Sense (menggoda cita rasa)
Analyze the Site (analisa lokasi)
Guide Guest Impressions (arahkan impresi tamu)
Establish the Atmosphere (bangun atmosfir event)
19. Phase 2
DESIGN (lanjutan)
1. Antisipasi Kegiatan
• Persiapan rencana cadangan &
cepat mengambil keputusan saat
menghadapi masalah.
2. Kedatangan Peserta
• Penyambutan, registrasi dan lain
– lain.
3. Atmosfir / Suasana Event
• Suasana event yang menunjang
tema event
4. Selera Peserta
• Penyesuaian dengan segmen
pasar.
5. Aktivitas Event / Peserta
• Adanya kegiatan interaktif
6. Amenities / Souvenir
• Pemberian souvenir / kenang -
kenangan
6 Layer of an Event Experiences
(6 Lapis Pengalaman Event)
20. Phase 2
DESIGN (lanjutan)
Tema Design
• Mulai dengan yang familiar
• Gunakan Ikon Budaya
• Gunakan yang berhubungan dengan Panca Indera
• Usahakan untuk simpel (Keep it Simple)
• Sumber inspirasi dalam mendesign Tema antara lain:
• Entertainment / Hiburan
– Film / Televisi
– Musik, buku / Literatur
– Teater, Sport
• Masa Sejarah & masa yang sedang berlangsung
• Manusia / tempat
• Musim / Kegiatan Keagamaan
21. Phase 2
DESIGN (lanjutan)
BRAIN STORMING
Include Your Experts
sertakan ahlinya dalam mendesign tema (substansial event, Script Writer).
Develop Exercises
Bangun latihan – latihan dalam mendesign Event.
Encourage Creativity
Beranikan untuk lebih kreatif dalam mendesign suatu event.
Accept All Suggestions
Terima semua masukan – masukan dari pihak lain.
Select the Best Components
Pilih dan tentukan komponen terbaik
22. Phase 2
DESIGN (lanjutan)
Yang juga perlu diperhatikan dalam mendesign suatu event antara lain:
PROGRAM TAMBAHAN
– Program bagi pendamping
– Optional Side Trip
– Mini Event
PROTOKOLER
– Identifikasi lingkup kerja
– Kumpulkan sumber – sumber informasi mengenai kegiatan Protokoler yang akan
dilakukan.
– Siapkan rencana Protokoler
– Integrasikan rencana Protokoler
23. Phase 3
PLANNING
Yang dilakukan saat melakukan perencanaan antara lain:
Cocokan dan padukan rencana kerja event dengan tujuan dan sasaran secara
spesifik.
Fokus pada hasil yang dapat diukur.
Siapkan “Time Frame” yang realistik / masuk akal.
Identifikasikan peranan Stake Holder.
Monitor Kinerja dari semua rencana yang telah ditentukan.
Bentuk sebuah team kerja (Event team) dan siapkan:
Struktur tanggung jawab (structure of responsibilities)
Struktur organisasi (organizational chart)
Garis wewenang (Lines of Authority)
Jalur – jalur komunikasi (communication channels)
24. Phase 3
PLANNING (lanjutan)
IMPORTANT…
Show Rules on Chart
Buat seluruh aturan & peraturan dalam tabel.
Think Relationship
Pikirkan hubungan yang terbentuk.
Assign & Prioritize
Penugasan dan prioritas.
Find Natural Linkage
Temukan hubungan alami.
Final approval & Distribution
Persetujuan akhir dan distribusikan.
25. Phase 3
PLANNING (lanjutan)
Event Time Lines (batas waktu event)
• Planning Time Lines (Perencanaan Batas Waktu).
• Performance Chart (Tabel Kinerja)
• Production Schedule (Jadwal Produksi)
DEVELOP SITE PLAN
Transportation
Parking
Registration
Support Staff
VIP Services
Communication
Support Services
Handicap Services
Medical Services
Emergency Services
Security
Décor
Design
Seating
Equipment
Catering
Power Services
Water Management
Recycling
Storage
Set – Up & Tear Down
26. Phase 3
PLANNING (lanjutan)
UNIQUE VENUES
• Venue yang unik akan menambah pengalaman event
• Perkirakan kebutuhan – kebutuhan yang mungkin harus didatangkan dari luar
venue seperti fasilitas toilet dan power generator (out door event).
• Mengoptimalisasi décor maupun apapun yang telah ada di Venue akan
meringankan biaya.
• Tunjukan kelebihan venue dengan menampilkan keunikan venue tersebut,
atau…
• Kejutkan audiens dengan merubah secara “extreme” venue tersebut sehingga
mendapatkan suasana yang tak pernah terpikirkan sebelumnya.
27. Phase 3
PLANNING (lanjutan)
Selain itu yang juga harus di “Planning” kan adalah:
• PRODUKSI
• Staging / Panggung
• Entertainment / Hiburan
• Lighting
• Special Effect
• Permit & Labor Need / Perizinan & Kebutuhan Tenaga
SUPPORT SERVICES
– Speakers / Artist
– Master of Ceremony
– Presenters
– Prizes
– Gift & Amenities
28. Phase 4
COORDINATION
Yang harus diperhatikan ketika melakukan koordinasi dalam suatu penyelenggaraan
event antara lain:
KOMUNIKASI
Komunikasi aktif harus dibentuk dengan:
• Committee / Panitia
• Client / Stakeholder
• Vendor / Supplier
• Sponsor
Perlu diperhatikan saat berkomunikasi dengan vendor / supplier:
• Pemilihan vendor
• Kontrak dengan vendor
• Monitor jasa pengantaran
• Damage Control
29. Phase 4
COORDINATION (lanjutan)
MEETINGS / RAPAT KOORDINASI
• Staff & Volunteers
• Temp. & Tech. Personnel
• Providers
• Performers
• Orientation
• Rehearsal
• Pre Con – Post Con
HOSPITALITY
Identifikasi “hospitality” yang di butuhkan:
• Dalam Program – program yang diorganisasikan (Organize Programs)
• Client & Sponsor
• Personnel dan Performers
• Participants
30. Phase 4
COORDINATION (lanjutan)
PENTING…
Identify Reporting Procedures
– Identifikasi prosedur pelaporan
Notify & Update Clients
– Informasikan setiap perkembangan kepada klien
Follow Up on Communication
– Efektifkan media komunikasi sebagai media follow up
Obtain Confirmation
– Lakukan selalu konfirmasi dari setiap hasil yang didapat
Require Meeting Agendas
– Agendakan seluruh hasil meeting / rapat
Monitor All Communication
– Monitor seluruh jalur komunikasi
31. Phase 5
EVALUATION
Dalam melakukan evaluasi kegiatan suatu event, yang sebaiknya diperhatikan
adalah:
– Hubungan langsung dengan research.
– Butuh Baseline / Pondasi.
– Butuh Specific Plan.
– Butuh Sumber yang dapat dipercaya.
– Sumber – sumber dari laporan proses.
Lakukan kegiatan:
– Analisa Proses kegiatan.
– Evaluasi Proses kegiatan.
– Evaluasi Instrument / Perangkat kerja.
– Evaluasi Strategi (pemasaran, Penjualan dan lain – lain).
32. Phase 5
EVALUATION (lanjutan)
BRAIN STORMING…
Document
• Analisa dokumen – dokumen yang terkait dengan event
Review
• Review semua kegiatan yang telah dilakukan
Evaluate
• Evaluasi seluruh kegiatan yang terkait dan yang telah dilakukan
Analyze
• Analisa evaluasi yang telah dilakukan dari kegiatan event
Make Recommendation
• Buat rekomendasi untuk keseluruhan jalannya event
33. Phase 5
EVALUATION (lanjutan)
EVALUATION PROCESS
Review Each Phase
– Review setiap phase yang telah dilakukan
Examine & Measure Element
– Lakukan pengujian & pengukuran dari setiap elemen kegiatan
View Objectively
– Lakukan secara objektif
Interview Stakeholder
– Lakukan wawancara dengan stakeholder mengenai jalannya event
Establish New Goal
– Jika akan menjadi / sudah menjadi event rutin, buat tujuan baru
Write it Down
– Semua harus dalam bentuk tertulis!
BUSINESS