Dokumen tersebut membahas perkembangan bisnis MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition) secara global, regional, dan di Indonesia. Secara khusus dijelaskan potensi besar bisnis MICE di Indonesia karena keanekaragaman destinasi dan fasilitas yang tersedia."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan dan program pembangunan kepariwisataan daerah untuk pemasaran pariwisata berbasis teknologi dan komunikasi, termasuk strategi pemasaran digital dan penggunaan bahasa promosi yang efektif.
Travel agent bertugas sebagai penghubung antara perusahaan pariwisata dan wisatawan dengan menyediakan informasi, memesan tiket transportasi dan akomodasi, serta membantu mengatur perjalanan wisata. Mereka memberikan layanan kepada wisatawan di negara asal maupun tujuan wisata.
Dokumen tersebut membahas perkembangan bisnis MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition) secara global, regional, dan di Indonesia. Secara khusus dijelaskan potensi besar bisnis MICE di Indonesia karena keanekaragaman destinasi dan fasilitas yang tersedia."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan dan program pembangunan kepariwisataan daerah untuk pemasaran pariwisata berbasis teknologi dan komunikasi, termasuk strategi pemasaran digital dan penggunaan bahasa promosi yang efektif.
Travel agent bertugas sebagai penghubung antara perusahaan pariwisata dan wisatawan dengan menyediakan informasi, memesan tiket transportasi dan akomodasi, serta membantu mengatur perjalanan wisata. Mereka memberikan layanan kepada wisatawan di negara asal maupun tujuan wisata.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Model pengembangan pariwisata berkelanjutan di Kawasan Danau Toba mencakup perencanaan strategis yang terintegrasi secara lintas pemerintahan dan partisipatif untuk meningkatkan daya tarik wisata, layanan, dan kapasitas masyarakat serta melindungi lingkungan setempat. Institut Teknologi Del berperan sebagai mitra pemerintah, masyarakat, dan swasta dalam pendampingan dan pelati
1. Membangun pariwisata dengan media digital melibatkan pendekatan go digital dengan prinsip lebih digital lebih personal, profesional, dan global.
2. Strategi pemasaran online meliputi konten pemasaran, promosi di media sosial, pemasaran personal, dan berbayar seperti iklan untuk meningkatkan lalu lintas dan konversi wisatawan.
3. Dibutuhkan skema pemasaran online yang terintegrasi antara konten, website, dan media sosial untuk mencapai target wisatawan se
Materi dalam Talkshow : Menata Pariwisata Berkelanjutan Ramah Anak dalam Agenda Pemulihan Sektor Travel & Tourism Pasca Pandemi Covid-19. Tujuan penyelenggaraan kegiatan ini adalah sebagai refleksi upaya perlindungan anak di wilayah pariwisata yang selama ini telah dilakukan, serta agenda kedepan yang ingin dicapai oleh pemerintah dan masyarakat Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip-prinsip pengembangan ekowisata, termasuk definisi ekowisata sebagai wisata berkelanjutan yang mendukung pelestarian lingkungan dan peningkatan partisipasi masyarakat setempat, serta prinsip-prinsip kepariwisataan berkelanjutan seperti berbasis masyarakat dan berwawasan budaya."
Contoh Proposal Event Kegiatan Acara KulinerPena Tama
This document outlines the plan for a culinary event called "Yummy Culinary Sensation" to celebrate National Day. The event will take place on December 13th from 1-8pm at a tentative location, and will feature Indonesian cuisine, education sessions, celebrity chefs, and culinary competitions for a limited number of ticketed participants. It also discusses promotion strategies across various media and provides contact information for further details.
Dokumen tersebut membahas tentang produk wisata, usaha pariwisata, dan perencanaan pariwisata. Produk wisata meliputi jasa perjalanan, akomodasi, makanan, hiburan, daya tarik wisata, dan souvenir. Usaha pariwisata mencakup jasa wisata, pengusahaan objek wisata, dan sarana wisata seperti akomodasi dan transportasi. Perencanaan pariwisata bertujuan mengorganisasi pengembangan fasilitas wisata untuk memenuhi ke
Studi Kelayakan Bisnis Pariwisata - Sumber Daya AlamIrwan Haribudiman
Dokumen tersebut membahas sumber daya alam dan budaya Indonesia yang beragam dan kaya sebagai aset pariwisata nasional, serta komitmen pemerintah dalam memajukan pariwisata sebagai sektor ekonomi utama.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi pariwisata dan unsur-unsurnya, meliputi sejarah perjalanan, pengertian wisatawan, visa, biro perjalanan wisata, agen perjalanan wisata, serta jenis-jenis kawasan konservasi alam dan pramuwisata.
1. Dokumen tersebut membahas tahapan perkembangan pariwisata pada suatu daerah, mulai dari tahap awal ketika pariwisata dipandang sebagai sektor yang menjanjikan, hingga mencapai titik jenuh dan masa sulit bagi pengusaha pariwisata.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi industri perhotelan dan karakteristiknya. Industri perhotelan adalah industri jasa yang bertugas memuaskan tamu dengan menyediakan makanan, minuman dan akomodasi. Industri ini kompleks dan terdiri atas empat sektor yaitu makanan minuman, penginapan, rekreasi dan pariwisata. Tujuan utamanya adalah memberikan pelayanan yang baik kepada tamu.
Dokumen tersebut membahas tentang MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition) yang merupakan kegiatan bisnis pariwisata yang melibatkan pertemuan kelompok orang untuk tujuan bisnis atau keilmuan. Dokumen tersebut menjelaskan pengertian, bentuk, pertimbangan pelaksanaan, dan tahapan menyelenggarakan event organizer dalam MICE.
Pemasaran pariwisata melibatkan koordinasi antara perusahaan untuk memuaskan wisatawan dengan menawarkan paket wisata yang lengkap. Hal ini melibatkan identifikasi wisatawan, komunikasi tentang tujuan wisata, dan penyediaan fasilitas seperti transportasi, akomodasi, dan daya tarik. Tiga hal penting dalam pemasaran pariwisata adalah penawaran paket wisata, perantara seperti biro perjalanan wisata, dan promosi tujuan
Dokumen tersebut memberikan panduan untuk mengadakan event online yang efektif dengan menjelaskan langkah-langkah penting seperti menentukan konten, alasan, audiens target, waktu, platform dan cara publikasi. Langkah-langkah ini meliputi mempertimbangkan tren terkini, menentukan pembicara dan narasumber yang tepat, memilih tanggal yang sesuai dengan ketersediaan audiens, serta memilih alat komunikasi seperti Zoom dan media s
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Model pengembangan pariwisata berkelanjutan di Kawasan Danau Toba mencakup perencanaan strategis yang terintegrasi secara lintas pemerintahan dan partisipatif untuk meningkatkan daya tarik wisata, layanan, dan kapasitas masyarakat serta melindungi lingkungan setempat. Institut Teknologi Del berperan sebagai mitra pemerintah, masyarakat, dan swasta dalam pendampingan dan pelati
1. Membangun pariwisata dengan media digital melibatkan pendekatan go digital dengan prinsip lebih digital lebih personal, profesional, dan global.
2. Strategi pemasaran online meliputi konten pemasaran, promosi di media sosial, pemasaran personal, dan berbayar seperti iklan untuk meningkatkan lalu lintas dan konversi wisatawan.
3. Dibutuhkan skema pemasaran online yang terintegrasi antara konten, website, dan media sosial untuk mencapai target wisatawan se
Materi dalam Talkshow : Menata Pariwisata Berkelanjutan Ramah Anak dalam Agenda Pemulihan Sektor Travel & Tourism Pasca Pandemi Covid-19. Tujuan penyelenggaraan kegiatan ini adalah sebagai refleksi upaya perlindungan anak di wilayah pariwisata yang selama ini telah dilakukan, serta agenda kedepan yang ingin dicapai oleh pemerintah dan masyarakat Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip-prinsip pengembangan ekowisata, termasuk definisi ekowisata sebagai wisata berkelanjutan yang mendukung pelestarian lingkungan dan peningkatan partisipasi masyarakat setempat, serta prinsip-prinsip kepariwisataan berkelanjutan seperti berbasis masyarakat dan berwawasan budaya."
Contoh Proposal Event Kegiatan Acara KulinerPena Tama
This document outlines the plan for a culinary event called "Yummy Culinary Sensation" to celebrate National Day. The event will take place on December 13th from 1-8pm at a tentative location, and will feature Indonesian cuisine, education sessions, celebrity chefs, and culinary competitions for a limited number of ticketed participants. It also discusses promotion strategies across various media and provides contact information for further details.
Dokumen tersebut membahas tentang produk wisata, usaha pariwisata, dan perencanaan pariwisata. Produk wisata meliputi jasa perjalanan, akomodasi, makanan, hiburan, daya tarik wisata, dan souvenir. Usaha pariwisata mencakup jasa wisata, pengusahaan objek wisata, dan sarana wisata seperti akomodasi dan transportasi. Perencanaan pariwisata bertujuan mengorganisasi pengembangan fasilitas wisata untuk memenuhi ke
Studi Kelayakan Bisnis Pariwisata - Sumber Daya AlamIrwan Haribudiman
Dokumen tersebut membahas sumber daya alam dan budaya Indonesia yang beragam dan kaya sebagai aset pariwisata nasional, serta komitmen pemerintah dalam memajukan pariwisata sebagai sektor ekonomi utama.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi pariwisata dan unsur-unsurnya, meliputi sejarah perjalanan, pengertian wisatawan, visa, biro perjalanan wisata, agen perjalanan wisata, serta jenis-jenis kawasan konservasi alam dan pramuwisata.
1. Dokumen tersebut membahas tahapan perkembangan pariwisata pada suatu daerah, mulai dari tahap awal ketika pariwisata dipandang sebagai sektor yang menjanjikan, hingga mencapai titik jenuh dan masa sulit bagi pengusaha pariwisata.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi industri perhotelan dan karakteristiknya. Industri perhotelan adalah industri jasa yang bertugas memuaskan tamu dengan menyediakan makanan, minuman dan akomodasi. Industri ini kompleks dan terdiri atas empat sektor yaitu makanan minuman, penginapan, rekreasi dan pariwisata. Tujuan utamanya adalah memberikan pelayanan yang baik kepada tamu.
Dokumen tersebut membahas tentang MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition) yang merupakan kegiatan bisnis pariwisata yang melibatkan pertemuan kelompok orang untuk tujuan bisnis atau keilmuan. Dokumen tersebut menjelaskan pengertian, bentuk, pertimbangan pelaksanaan, dan tahapan menyelenggarakan event organizer dalam MICE.
Pemasaran pariwisata melibatkan koordinasi antara perusahaan untuk memuaskan wisatawan dengan menawarkan paket wisata yang lengkap. Hal ini melibatkan identifikasi wisatawan, komunikasi tentang tujuan wisata, dan penyediaan fasilitas seperti transportasi, akomodasi, dan daya tarik. Tiga hal penting dalam pemasaran pariwisata adalah penawaran paket wisata, perantara seperti biro perjalanan wisata, dan promosi tujuan
Dokumen tersebut memberikan panduan untuk mengadakan event online yang efektif dengan menjelaskan langkah-langkah penting seperti menentukan konten, alasan, audiens target, waktu, platform dan cara publikasi. Langkah-langkah ini meliputi mempertimbangkan tren terkini, menentukan pembicara dan narasumber yang tepat, memilih tanggal yang sesuai dengan ketersediaan audiens, serta memilih alat komunikasi seperti Zoom dan media s
Proposal ini menyarankan program distribusi masker gratis untuk seluruh masyarakat Indonesia guna mencegah penyebaran Covid-19. Program ini melibatkan produksi masker oleh UMKM dan pekerja terdampak, didistribusikan melalui posko-posko yang disediakan, dan diikuti kampanye serta razia penggunaan masker.
Promosi Pariwisata Indonesia melalui Generasi Pesona Indonesia Jawa TengahShafigh Lontoh
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas strategi pemasaran pariwisata Indonesia secara digital melalui generasi pesona Indonesia. Beberapa strategi yang disebutkan antara lain membangun komunitas online, kompetisi, loyalitas konsumen, dan memanfaatkan influencer pariwisata untuk mempromosikan destinasi wisata secara online. Dokumen ini juga menyoroti potensi besar pemasaran pariwisata secara digital mengingat jumlah pengguna internet di Indonesia yang terus meningkat.
Borobudur International Festival 2017 akan diselenggarakan di kaki Candi Borobudur dan menampilkan pertunjukan seni budaya. Festival ini juga mengadakan beberapa lomba foto, blog, dan drone untuk mempromosikan pesona Candi Borobudur.
GenPI Spartan Pariwisata...
Pemuda adalah Garda terdepan untuk memajukan Pariwisata Indonesia... GenPI merupakan Wadah Generasi Pesona Indonesia merupakan relawan blogger - socmed dan penggiat pariwisata. GenPI binaan dari Kementrian Pariwisata...
Association of Even Organizer Company ( AEOC )Shafigh Lontoh
Dokumen tersebut membahas tentang Asosiasi Organizer Event di Jawa Tengah (AIEIOIC) yang bertujuan untuk menjadi wadah bagi perusahaan jasa event organizer serta mendukung perekonomian Jawa Tengah, di antaranya melalui kegiatan edukatif, hiburan, dan sosial untuk masyarakat Semarang dalam rangka menyambut Visit Jateng 2013."
Gelar Apel Pemuda Se Jawa Tengah akan diselenggarakan oleh DPD KNPI Kota Semarang pada bulan Desember 2012 di Lapangan Tri Lomba Juang Semarang dengan peserta 2000 orang pemuda dari 35 kabupaten dan kota Jawa Tengah. Acara ini mencakup gelar apel pemuda, penyambutan tamu VVIP, defile dan upacara pemuda, serta jamuan makan malam bersama Plt. Walikota Semarang.
M7 Production Semarang adalah perusahaan jasa perencanaan dan pelaksanaan acara seperti seminar, peluncuran produk, pameran, dan hiburan. Mereka menyediakan solusi kreatif dengan mengoptimalkan imajinasi dan teknologi untuk membentuk citra klien.
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfZainul Ulum
Sekelumit cerita tentang ekspresi kegelisahan kaum muda desa atas kondisi negara, yang memilih menyalakan lilin-lilin kecil sebisanya daripada mengutuk kegelapan yang memiskinkannya selama beberapa generasi
2. PERATURAN MENTERI PARIWISATA
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 2 TAHUN 2017
Pedoman Tempat Penyelenggaraan Kegiatan (Venue) Pertemuan, Perjalanan Insentif,
Konvensi dan Pameran
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 31 Januari 2017
3. • PP No 2 Tahun 2017 menjadi acuan bagi Pemerintah, Pemerintah
Daerah, Biro Konvensi dan Pameran, Pelaku Usaha, dan
Masyarakat dalam menyiapkan dan menyediakan tempat
penyelenggaraan kegiatan (venue) pertemuan, perjalanan insentif,
konvensi dan pameran dengan klasifikasi venue mandiri (stand-
alone venue).
4. VENUE MICE
Tempat penyelenggaraan kegiatan (venue)
Pertemuan, Perjalanan Insentif, Konvensi dan
Pameran
(Meeting, Incentive, Convention and Exhibition) dalam
hal ini selanjutnya disebut
Venue MICE
merupakan aspek penting dan menjadi salah satu
barometer dalam perkembangan industri MICE, baik
pada taraf regional maupun global menunjukkan
adanya tren standarisasi dengan menerapkan kriteria-
kriteria tertentu dalam industri MICE, khususnya
dalam standarisasi sebuah venue yang menjadi pusat
tempat penyelenggaraan kegiatan MICE tersebut.
5. Tingkat Regional
• disepakatinya Masyarakat Ekonomi ASEAN/ASEAN Economy
Community (MEA/AEC), melahirkan program aksi strategis
(strategic action programme) yang salah satunya adalah :
Penyusunan standar tempat penyelenggaraan kegiatan (venue)
Pertemuan, Perjalanan Insentif, Konvensi dan Pameran
(MICE Venue Standards) .
• berdasarkan Program Aksi ASEAN Tourism Strategic Plan (ATSP)
2016 - 2025.
6. • destinasi MICE Indonesia mengalami perkembangan pesat dengan keberadaan
Venue MICE di beberapa daerah seperti di Jakarta dan sekitarnya, Bali, Medan,
Surabaya, dan beberapa daerah lainnya. Hal ini ditandai dengan adanya Venue
MICE, baik itu Venue MICE yang termasuk ke dalam klasifikasi
• venue mandiri (stand-alone venue), venue yang berada di hotel bintang 4
(empat) dan 5 (lima) yang disebut hotel convention, maupun venue khusus
(special venue) di beberapa daerah tersebut.
8. KRITERIA DAN INDIKATOR VENUE MICE
• Venue MICE yang diatur dalam pedoman ini adalah Venue MICE
yang termasuk ke dalam klasifikasi Venue MICE Mandiri (stand-
alone venue) yaitu sebuah tempat khusus yang dibangun dan
ditujukan sebagai pusat penyelenggaraan kegiatan gabungan
konvensi dan pameran.
• Tempat tersebut menyediakan berbagai ruangan yang dirancang
untuk sidang paripurna (plenary session), ruang pertemuan, ruang
terbuka, ruang pameran, dilengkapi dengan fasilitas makanan dan
minuman, business centre, dan ruang administrasi.
10. 1 .Fasilitas Minimum Venue,
merupakan kapasitas sebuah Venue MICE Mandiri (stand-
alone venue) dengan kelengkapan area/ruangan yang harus
dimiliki.
11. Fasilitas Minimum Venue
• Memiliki ruang utama dengan daya tampung minimum 300
(tiga ratus) orang dalam bentuk classroom.
• Tersedia fasilitas pendukung dan pelayanan konvensi yang
baik untuk sesi yang dibutuhkan seperti plenary, breakout,
banquet, dan exhibition.
• Memiliki breakout room dengan daya tampung minimum
80% (delapan puluh persen) dari kapasitas ruang utama.
• Tersedia ruangan sekretariat dengan fasilitas memadai
seluas 20m2 (dua puluh meter persegi) yang berada
terpisah dan dekat dengan ruang utama.
• Memiliki ruang/area makan dengan kapasitas 60% (enam
puluh persen) dari kapasitas ruang utama.
12. • Tersedia foyer/lobby dan circulation area dengan
ketersediaan listrik, telepon dan internet yang dapat
digunakan untuk melaksanakan kegiatan antara lain:
1) registrasi.
2) rehat kopi.
3) poster session.
4) information counter.
5) pra-resepsi.
6) display materi promosi.
13. • Tersedia akses yang terpisah dari akses tamu
untuk masa persiapan dan masa pembongkaran
kegiatan yang memadai.
• Memiliki fasilitas keamanan dan sistem proteksi
kebakaran sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
• Tersedia board room, ruang singgah (VVIP dan
VIP room), dan gudang.
14. • Tersedia sistem cadangan sumber tenaga listrik
(genset) sesuai dengan karakteristik penggunaan
venue sebagai berikut:
1) untuk fungsi venue convention harus mampu menyuplai seluruh
kebutuhan tenaga listrik;
2) untuk fungsi venue exhibition mampu menyuplai minimum public area,
sistem pengendali suhu udara dan general lighting pada area/ruang tempat
dilangsungkannya kegiatan/event.
• Tersedia fasilitas parkir sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
15. 2. Spesifikasi Standar Ruangan
merupakan fasilitas ruangan yang mampu menunjang aktivitas
operasional Venue MICE Mandiri (stand-alone venue) dan
mempermudah kegiatan bagi pelaksana dan peserta kegiatan
(event).
16. 2. Spesifikasi Standar Ruangan
• Tinggi minimum plafon (ceiling) ruang utama adalah
6 (enam) meter.
• Memiliki sistem pengendalian suhu udara dengan
kapasitas minimum 1000 btu/hr/sq.m (seribu british
thermal unit perhour per square meter).
• Tersedia floor box atau titik outlet untuk instalasi
pemasangan mikrofon dan listrik 10 (sepuluh)
ampere dengan jumlah yang memadai sesuai dengan
fungsi tiap-tiap area dalam ruangan.
• Tersedia perangkat tambahan untuk mensuplai listrik
ke area yang sulit dijangkau, sesuai dengan
karakteristik penggunaan venue.
17. • Memiliki sistem tata suara dengan kualifikasi:
1) terpasang tetap (built-in) yang disesuaikan dengan kapasitas
ruangan.
2) suara dapat terdengar merata di seluruh ruangan.
3) tingkat tekanan rata-rata suara sebesar 80dB (delapan puluh
desibel) pada bidang datar setinggi 1 m (satu meter) dari lantai.
18. • Tersedia jaringan koneksi internet yang mudah diakses di seluruh area
venue.
• Ruang konvensi dan ruang pertemuan memiliki standar akustik
reverberation time 60dB (RT60) < 1.2 S (kurang dari satu koma dua
detik).
• Ruang konvensi dan ruang pertemuan memiliki pemisah dengan
spesifikasi minimum:
1) dinding solid dengan kemampuan meredam suara dari luar ruangan lebih dari 70 dbA
(tujuh puluh a weighted decibels).
• 2) partisi antar ruangan dengan kemampuan meredam suara antar ruang lebih dari 48
dbA (empat puluh delapan a weighted decibels).
• Memiliki sistem pencahayaan dimmable dengan in room control dengan
minimum cahaya ruang sebesar 400 (empat ratus) lux dan sistem zona
pencahayaan ruang yang terpisah dan dapat dikendalikan secara fleksibel antara
zona presentasi dan zona peserta.
• Tersedia fasilitas dan aksesibilitas yang mudah, aman dan nyaman bagi
penyandang disabilitas dan lanjut usia ke seluruh ruang dan fasilitas venue.
19. • Memiliki sistem pencahayaan dimmable dengan in
room control dengan minimum cahaya ruang
sebesar 400 (empat ratus) lux dan sistem zona
pencahayaan ruang yang terpisah dan dapat
dikendalikan secara fleksibel antara zona presentasi
dan zona peserta.
• Tersedia fasilitas dan aksesibilitas yang mudah,
aman dan nyaman bagi penyandang disabilitas dan
lanjut usia ke seluruh ruang dan fasilitas venue.
20. 3. Peralatan Ruangan Konvensi
merupakan fasilitas dan peralatan Ruang Konvensi yang mampu
menunjang aktivitas operasional Venue MICE Mandiri (stand-alone
venue) dan mempermudah kegiatan bagi pelaksana dan peserta
kegiatan (event).
21. 3. Peralatan Ruang Konvensi
• Memiliki perlengkapan Furniture, Fixture &
Equipment (FF&E) namun tidak terbatas pada
panggung, kursi, meja podium.
• Tersedia fasilitas audio visual equipment,
simultaneous interpreter, discussion system dan
kelengkapan lainnya.
22. 4. Area Khusus Pameran
merupakan fasilitas pameran yang mampu menunjang aktivitas
operasional Venue MICE Mandiri (stand-alone venue) dan
mempermudah kegiatan bagi pelaksana dan peserta kegiatan (event).
23. 4. Area Khusus Pameran
• Tinggi minimum plafon (ceiling) area pameran adalah 6 m (enam meter), dengan luas
minimum 1000 m2 (seribu meter persegi).
• Lantai area pameran memiliki daya tahan minimum terhadap tekanan dari benda
bergerak sebesar 10 KN/m2 (sepuluh kilo newton per meter persegi).
• Tersedia jaringan atau sistem yang dapat menyediakan tenaga listrik, koneksi internet,
dan koneksi telepon untuk setiap stand (booth) pameran.
• Tersedia panel listrik yang tersebar di beberapa tempat dengan kapasitas 1 (satu) phase
dan 3 (tiga) phase disesuaikan dengan kebutuhan pameran.
• Tersedia perangkat tambahan untuk mensuplai listrik ke area yang sulit dijangkau sesuai
layout pameran dengan bekerjasama dengan stand contractor yang ditunjuk oleh
penyelenggara acara
• Memiliki akses yang dapat dilalui kendaraan dari dan/atau menuju ke area pameran.
• Area loading dan unloading barang dilengkapi peralatan memadai yang memperhatikan
aspek keamanan.
• Venue memiliki area parkir yang dapat difungsikan sebagai loading dan unloading barang
yang berada dekat dengan area pameran.
• Memiliki lift barang dengan tinggi minimum 2,5 m (dua koma lima meter) dan luas
minimum 4 m2 (empat meter persegi) untuk area pameran pada venue dua lantai atau
lebih.
25. 5. Manajemen Venue
• Memiliki profil perusahaan yang terdiri atas:
1) visi dan misi.
2) struktur organisasi yang lengkap dan terdokumentasi.
3) uraian tugas dan fungsi yang lengkap untuk setiap jabatan dan
terdokumentasi.
• Menerapkan program manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
serta sistem dan prosedur penanggulangan bahaya dan evakuasi
(emergency and evacuation).
• Memiliki ketentuan prosedur dalam sistem perbaikan, perawatan (repair
and maintanance) dan kebersihan fasilitas infrastruktur venue yang
dilakukan secara berkala.
• Memiliki prosedur dalam mengakomodasi tamu penyandang disabilitas.
• Memiliki sistem pendidikan dan latihan aplikatif bagi seluruh staf dalam
meningkatkan kemampuan pelayanan yang efektif dan efisien.
• Melakukan pengelolaan venue sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.
26. 6. Standar Operasional Venue,
merupakan fasilitas dan infrastruktur operasional Venue MICE
Mandiri (stand-alone venue) yang mampu menunjang
aktivitas dan mempermudah kegiatan (event).
27. 6. Standar Operasional Venue
• Tersedia petunjuk arah ruang dan fasilitas venue di seluruh public area.
• Mampu menyediakan ruang kesehatan dan staf medis (medical staff)
yang dapat dipanggil.
• Tersedia tempat untuk penempatan informasi dalam area venue.
• Memiliki business centre.
• Memahami konsep green building pada prosedur operasional venue.
• Tersedia ruang atau tempat ibadah dengan kelengkapannya yang
memadai.
• Tersedia tempat khusus merokok sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.
• Tersedia fasilitas keamanan dan mampu melakukan koordinasi
pengamanan tamu very very important person (VVIP) dan very important
person (VIP).
• Tersedia toilet yang terpisah antara pria dan wanita, dengan kelengkapan
dan jumlah sesuai dengan standar dan/atau ketentuan peraturan
perundang- undangan.
28. • Tersedia informasi nomor layanan penting dan darurat
(important and emergency call) yang meliputi:
1) fasilitas layanan kesehatan;
2) kantor polisi;
3) pemadam kebakaran.
4) pusat penanggulangan bencana.
• Tersedia sarana evakuasi yang meliputi sistem peringatan
bahaya (emergency allert), jalur evakuasi, pintu keluar
darurat (emergency exit sign), dan tempat/titik berkumpul
(assembly point) sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
• Memiliki staf operasional dalam melaksanakan pelayanan
sesuai detail arrangement yang telah disepakati dengan
pihak customer baik pada saat masa persiapan, selama
acara berlangsung dan masa pembongkaran.
• Memiliki staf teknis internal (in-house technical staff) dan
ruang kendali khusus, untuk mengoperasikan lighting
system, audio-video system, dan visual equipment.
29. • Memiliki petugas teknisi yang bertugas untuk
1) mengoperasikan lighting system, audio-video system, dan visual equipment, tata
suara.
2) mengoperasikan listrik dan penyejuk ruangan / air conditioner (AC).
3) melakukan perbaikan dan perawatan (repair maintenance).
• Memiliki petugas keamanan (staff security) untuk pengamanan gedung
• Memiliki staf yang mampu berkomunikasi dengan baik, berkepribadian
dan berperilaku baik, berpakaian bersih dan rapi, ramah, sopan dan siap
melayani.
• Staf memiliki pemahaman mengenai:
1) prinsip dasar pelayanan prima;
2) proses penyelenggaraan konvensi, konvensi dan pameran serta acara lainnya.
3) informasi daerah lokal (tempat venue berada )
4) karakter budaya dan silang budaya (cross culture) para peserta dari dalam dan
luar negeri; dan
5) penggunaan alat pemadam kebakaran dan prosedur evakuasi bencana.
• Duty manager/service manager selalu berada di tempat ketika masa
persiapan, pelaksanaan dan pembongkaran sebuah acara.
30. 7. Penjualan dan Pemasaran
merupakan proses dan aktivitas transaksi yang dilakukan
dalam menjalankan manajemen operasi Venue MICE Mandiri
(stand-alone venue).
31. 7. Penjualan dan Pemasaran
• Tersedia informasi mengenai:
1)kapasitas tiap ruangan, fasilitas pelayanan, informasi teknis
tiap ruangan, harga sewa, jadwal yang tersedia serta syarat dan
ketentuan sewa-menyewa.
2) keimigrasian, kepabeanan dan perpajakan sesuai peraturan
perundang-undangan.
• Memiliki sistem reservasi dan penjualan.
• Memiliki proses administrasi reservasi acara.
• Memiliki ketentuan prosedur tentang pengaduan
(complaint) dan penilaian pelayanan (guest
satisfaction) yang terdokumentasi.
32. 8. Infrastruktur Pendukung Kota,
merupakan infrastruktur dalam kota tempat Venue MICE
Mandiri (Stand-alone Venue) berada yang mampu menunjang
aktivitas operasional Venue dan mempermudah kegiatan bagi
pelaksana dan peserta kegiatan (event).
33. 8.Infrastruktur Pendukung Dalam Kota
• Tersedia akomodasi hotel minimum kategori bintang 3 (tiga) di
sekitar venue yang dapat ditempuh dengan berjalan kaki atau
menggunakan taksi/bis/transportasi umum lainnya secara singkat.
• Tersedia transportasi umum dari bandar udara (airport) terdekat,
atau pintu masuk lain seperti terminal, pelabuhan, atau stasiun
kereta api.
• Tersedia atraksi dan tempat daya tarik wisata di lokasi/kota tempat
venue berada.
• Tersedia fasilitas pelayanan kesehatan, kantor polisi, pemadam
kebakaran, tempat penukaran mata uang asing (money changer),
dan pusat perbelanjaan di lokasi/kota tempat venue berada.
• Tersedia usaha jasa pendukung seperti perusahaan transportasi,
professional convention organizer (PCO), professional exhibition
organizer (PEO) serta stand contractor yang berada di lokasi/kota
yang sama dimana venue berada.