Dokumen tersebut membahas latar belakang, profil, dan beberapa kriteria evaluasi rencana normalisasi Banjir Kanal Barat Kota Semarang, termasuk relevansi, ekonomis, efektifitas, dan efisiensi proyek normalisasi tersebut."
2. Pendahuluan
Banjir kanal barat Kota Semarang dibangun pada periode waktu yang berdekatan
dengan Banjir Kanal Timur Semarang. Kedua kanal penanggulangan banjir ini dibangun
sekitar awal abad ke 20 oleh Pemerintah Belanda untuk mengantisipasi kejadian banjir
sungai yang sering terjadi di Semarang di Abad ke 19 dan awal Abad ke 20 (Purwanto,
2005). Banjir Kanal Barat dibuat dengan menyodet Kali Garang dan membuat aliran baru
yang lurus langsung menuju Laut Jawa, tepat di Barat Laut Bukit Bergota (lihat Gambar
1untuk perbandingan kondisi sebelum dan sesudah adanya Banjir Kanal Barat).
Latar Belakang
3. Pendahuluan
Profil Banjir Kanal Barat Kota Semarang
Banjir Kanal Barat dibangun dimulai dari
ujung Sungai Garang di Daerah Simongan ke
arah Laut Jawa melewati sisi barat Kota
Semarang sepanjang 5,3 km (dihitung dari
Bendung Simongan ke muara sungai). Lebar
Banjir Kanal Barat berkisar kurang lebih 50
meter (Gambar 2). Banjir Kanal Barat saat ini
mempunyai fungsi selain sebagai
penanggulangan banjir, juga dimanfaatkan
untuk sumber air PDAM dan aktivitas sehari-
hari penduduk Semarang seperti mencuci,
mandi dan sebagainya. Banjir Kanal Barat
dilihat dari perspektif tata ruang juga
berfungsi sebagai ruang publik perkotaan.
Berbagai fasilitas telah dibangun antara lain
Jogging Track, Tribune, Perahu
Penyeberangan, dan fasilitas lainnya.
6. Relevansi
Normalisasi banjir kanal barat nantinya akan dilihat apakah masih
relevansi normalisasi banjir kanal barat terhadap beberapa jenis kegiatan.
Fungsi banjir kanal barat sebagai penanggulangan banjir, transportasi,
kegiatan ekonomi, kegiatan sosial/budaya dan penggunaan sumber daya
air.
Pada pembahasan ini maka akan ditinjau apakah relevansi
pembangunan normalisasi banjir kanal barat pada beberapa
permasalahan yang ada di Kota Semarang.
7. Relevansi
No Jenis Kegiatan Masa Lampau Masa Sekarang Proyeksi Masa Depan Relevansi
1. Penanggulangan
Banjir (Saluran
Air)
Pada masa kolonial
Belanda pembangunan
banjir kanal barat sudah
dilakukan. Hal ini
menunjukkan sudah
adanya indikasi
terjadinya bencana
banjir. Kejadian banjir
paling besar pada tahun
1990 selama 25 tahun
terakhir.
Pada masa sekarang banjir
kanal barat masih berfungsi
dengan baik. Setelah
normalisasi maka semakin
maksimal kinerja banjir
kanal barat dalam
menampung dan
menyalurkan air menuju
laut jawa.
Pada masa depan,
mengingat pertumbuhan
lahan terbangun yang
sangat cepat, maka perlu
ada tindakan lain terhadap
banjir kanal barat untuk
memaksimalkan fungsinya
sebagai penanggulangan
banjir di Kota Semarang.
Pada kondisi masa lalu,
saat ini dan masa depan
maka dapat disimpulkan
bahwa normalisasi banjir
kanal barat justru
menjadi alasan kuat
dalam menanggulangi
banjir di Kota Semarang.
2. Transportasi Pada masa kolonial
Belanda, banjir kanal
masih digunakan
sebagai sarana
transportasi. Kondisi ini
mengingat bahwa paada
masa lampau masih
menggunakan media
sungai sebagai
transportasi utama.
Pada masa ini penggunaan
transportasi air pada area
banjir kanal barat masih
belum dilirik sebagai
alternatif transportasi.
Pemerintah sebenarnya
sudah bisa memulai untuk
menyediakan transportasi
air, sepertiyang dilakukan
pemerintah DKI jakarta.
Mengingat pada masa
depan akan penuhnya
permintaan terhadap
transportasi, maka media
sungai dapat menjadi
suatu peluang untuk
memenuhi kebutuhan
transportasi. Best practice
sudah coba diterapkan
oleh pemerintah DKI
Jakarta.
Pada kondisi masa lalu,
saat ini dan masa depan
maka dapat disimpulkan
bahwa normalisasi banjir
kanal barat sangat relevan
untuk digunakan sebagai
kegiatan transportasi.
Mengingat permintaan
terhadap transportasi
pada masa depan, media
sungai akan menjadi
pilihan transportasi.
8. No Jenis Kegiatan Masa Lampau Masa Sekarang Proyeksi Masa Depan Relevansi
3. Kegiatan
Ekonomi
Pada masa lampau
pembangunan banjir kanal
barat hanya terfokus dalam
penanggulangan banjir. Fokus
pembangunan masa lalu
sebagai bentuk indikasi
pemerintah kolonial terhadap
bencana banjir yang akan
terjadi bila tidak segera
ditangani dengan segera.
Pada saat ini setelah
kegiatan normalisasi
di laksanakan
meningkat bisnis
kafe. Selain binis
kafe juga ada
kegiatan PKL di
sempadan banjir
kanal barat.
Pada masa depan maka
nanti diharapkan kawasan
banjir kanal barat nantinya
menjadi suatu citra
kawasan ekonomi dan
sejarah. Kawasan ekonomi
berupa kegiatan
perdagangan dan jasa serta
kegiatan distribusi logistik
berupa bongkar muat peti
kemas.
Pada kondisi masa lalu,
saat ini dan masa depan
maka dapat disimpulkan
bahwa normalisasi banjir
kanal barat terhadap
kegiatan ekonomi
relevansinya tidak terlalu
kuat dikarenakan
penentuan kawasan
perekonomian tetap
mengacu pada rencana
tata ruang.
4. Kegiatan
Sosial/Budaya/Pa
riwisata
Pada masa lampau kegiatan
masyarakat pada banjir kanal
barat tidak berdampak pada
kegiatan masyarakat yang
terlalu signifikan.
Telah ada kegiatan
festival banjir kanal
barat, yang
menunjukkan
bahwa adanya
kesadaran
masyarakat untuk
ikut berperan aktif
dalam kegiatan
kebudayaan di banjir
kanal barat Kota
Semarang.
Pada kepentingan kegiatan
sosial budaya, setelah
terlaksananya kegiatan
normalisasi maka akan
semakin menarik minat
masyarakat dalam
beraktivitas disempadan
Banjir Kanal Barat.
Pada pembangunan
banjir kanal barat
memiliki relevansi yang
cukup kuat. Kondisi
tersebut menunjukkan
bila kegiatan masyarakat
tergantung kualitas dan
daya tarik banjir kanal
barat.
9. No Jenis Kegiatan Masa Lampau Masa Sekarang Proyeksi Masa Depan Relevansi
4. Kegiatan
Sosial/Budaya/Pariwisata
Pada masa lampau
kegiatan
masyarakat pada
banjir kanal barat
tidak berdampak
pada kegiatan
masyarakat yang
terlalu signifikan.
Telah ada kegiatan
festival banjir kanal
barat, yang
menunjukkan
bahwa adanya
kesadaran
masyarakat untuk
ikut berperan aktif
dalam kegiatan
kebudayaan di banjir
kanal barat Kota
Semarang. Fasilitas
yang dibangun
disekitar banjir
kanal menjadi daya
tarik masyarakat
untuk
memanfaatkan
fasilitas tersebut.
Pada kepentingan kegiatan
sosial budaya, setelah
terlaksananya kegiatan
normalisasi maka akan
semakin menarik minat
masyarakat dalam
beraktivitas disempadan
Banjir Kanal Barat.
Pada pembangunan
banjir kanal barat
memiliki relevansi yang
cukup kuat. Kondisi
tersebut menunjukkan
bila kegiatan masyarakat
tergantung kualitas dan
daya tarik banjir kanal
barat.
11. Ekonomis
Tidak diperoleh data pasti mengenai
biaya yang dikeluarkan Pemerintah
Belanda untuk membangun kanal
tersebut, tapi dari berbagai sumber
telah disebutkan bahwa
pembangunan proyek itu
memanfaatkan tenaga pribumi untuk
kerja rodi. Sehingga dalam hal ini,
pembangunan Banjir Kanal Barat
telah menginvestasikan tenaga (dan
mungkin sampai memakan korban
jiwa rakyat pribumi) yang tidak
sedikit
Masa Kolonial Belanda
Investasi 288 Milyar yang berasal dari dana
luar negeri dan APBN nampaknya berhasil
memberikan keuntungan ekonomis yang tidak
sedikit. Dengan demikian maka upaya
normalisasi Banjir Kanal Barat secara
ekonomis bisa dianggap layak dan strategis
karena berhasil menunjukkan dampak positif
yang tetap terasa di tahun keempat pasca
normalisasi diselesaikan. Strategi terpadu
hulu-hilir disertai upaya kreatif dalam
memanfaatkan Banjir Kanal Barat akan dapat
mendatangkan keuntungan ekonomi yang
tidak sedikit bagi Kota Semarang,
Masa saat ini
12. Ekonomis
Dampak perekonomian
Sektor lain yang turut merasakan
dampak positif normalisasi Banjir
Kanal Barat adalah sektor
penyediaan air baku, dimana saat
ini telah beroperasi PDAM Tirta
Moedal di Banjir Kanal Barat. Dari
berbagai berita di internet,
performa PDAM saat ini telah
meningkat tajam dengan semakin
menurunnya angka TKA (Tingkat
Kehilangan Air), semakin besarnya
produksi, dan semakin
bertambahnya pelanggan. PDAM
ini bahkan telah melayani 87%
kebutuhan air Kota Semarang.
Selain itu, kegiatan normalisasi dan revitalisasi Banjir
Kanal Barat tampaknya membawa dampak ikutan
yang bersifat positif secara ekonomi. Keberadaan
fasilitas umum dan wisata di bantaran Banjir Kanal
Barat memungkinkan untuk diadakan berbagai
kegiatan, seperti misalnya Festival Banjir Kanal Barat
yang diadakan setiap tahun sejak dimulainya
normalisasi. Festival ini memberikan keuntungan
ekonomi tidak sedikit dengan ikut berpartisipasinya
berbagai pelaku ekonomi dalam festival yang
memungkinkan transaksi perdagangan dengan
nominal rupiah yang tidak sedikit.
14. Efektifitas
Efektifitas adalah suatu ukuran
yang menyatakan seberapa jauh
target (kuantitas, kualitas dan
waktu) yang telah dicapai oleh
manajemen, yang mana target
tersebut sudah ditentukan
terlebih dahulu
Efektifitas = Ouput Aktual/Output
Target >=1
Ø Jika output aktual berbanding
output yang ditargetkan lebih besar atau
sama dengan 1 (satu), maka akan tercapai
efektifitas.
Ø Jika output aktual berbanding
output yang ditargetkan kurang daripada 1
(satu), maka efektifitas tidak tercapai.
Definisi
Efektifitas banjir kanal barat
Penilaian efektifitas kegiatan normalisasi Banjir Kanal Barat (BKB) ini bisa
dikatakan efektif dimana dengan tujuan pengendalian banjir dan rob yang dimulai
pada tahun 2010 dan selesai pada tahun 2013 maka dari segi waktu atau target
telah sesuai dan sampai saat sekarang masih dapat mengatasi pengendalian banjir
dan rob di Kota Semarang. Sehingga kegiatan ini dapat dikatakan memiliki nilai
lebih dimana tidak saja berfungsi sebagai pengendalian banjir dan rob tetapi hasil
kegiatan ini juga dapat mewujudkan destinasi wisata.
15. Efektifitas
Persepsi Masyarakat
mengenai Banjir Kanal Barat
(BKB) Sungai yang dulu dipenuhi
rumput tinggi semraut yang tidak
terurus dengan adanya kegiatan
normalisasi ini sekarang telah
menjelma menjadi tempat favorit
bagi warga Kota Semarang dan
sekitarnya untuk menghabiskan
waktu untuk berekreasi dan
berwisata.
Sepanjang kanan-kiri sungai banjir kanal barat ini
dilengkapi dengan fasilitas jogging track sepanjang 7,3
km dengan lebar 3 meter. Ada juga panggung teater
dengan pelataran terbuka dan betrap berundak
disebelah utara jembatan Banjir Kanal Barat yang bisa
difungsikan untuk tempat kegiatan hiburan dan
kesenian. Selain itu, juga wisata air dan olahraga
air seperti ski air, dayung, dan kano. Pengelolaan Sungai
Banjir kanal Barat untuk wisata air tersebut, akan
dioptimalkan lagi dan diproyeksikan sebagai loka wisata
air di kota Semarang.
17. Efisiensi
Menurut Gerald Vinten, pengertian efisiensi
adalah doing things right. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia, pengertian efisien
adalah tepat atau sesuai untuk mengerjakan
(menghasilkan) sesuatu (dengan tidak
membuang-buang waktu, tenaga, biaya).
Dalam konteks ini, perlu diketahui apakah
dengan normalisasi BKB tersebut efektif dan
efisien dalam menanggulangi masalah banjir di
kota Semarang.
Definisi
Berdasarkan kajian secara intensif, debit
banjir 50 tahunan adalah 960 meter kubik per
detik. Diharapkan, sebanyak 200 meter kubik
per detik bisa ditahan di Waduk Jatibarang di
Kecamatan Gunungpati, sedangkan sebanyak
740 meter kubik per detik akan ditampung di
sungai BKB. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa BKB tidak dapat menjadi
komponen tunggal mengendalikan banjir.
Tujuan normalisasi sungai BKB sebagai
pengendali banjir tercapai jika pembangunan
waduk Jatibarang dan perbaikan drainase kota
Semarang telah selesai dikerjakan.
Dengan selesainya waduk Jatibarang pada tahun 2014, fungsi BKB
sebagai pengendalian banjir untuk sementara dapat dinilai efisien. Hal ini
dibuktikan dengan sejak dilakukannya normalisasi BKB, banjir yang
terjadi di Semarang bagian Barat dan Utara menjadi berkurang. Jika
terjadi genangan, masih dalam batas yang tidak membahayakan jiwa
penduduk. Untuk lebih meningkatkan nilai efektivitas fungsi BKB
sebagai pengendali banjir, maka komponen yang ketiga yaitu perbaikan
drainase kota Semarang harus segera dilaksanakan.
18. Efisiensi
Ditinjau dari aspek efisiensi, masih sulit untuk
mengukur tingkat efisiensi dari aspek biaya.
Sebuah sumber menyebutkan anggaran yang
dikucurkan dalam proyek normalisasi sungai
BKB adalah sebesar 288 milyar rupiah, namun
belum ada kajian ilmiah apakah nilai yang
diinvestasikan tersebut mampu menekan risiko
kerugian yang timbul akibat banjir. Jika kita
melihat dari perspektif lainnya bahwa dengan
melakukan investasi dengan jumlah tersebut
kita tidak hanya melakukan upaya pencegahan
banjir, akan tetapi juga mampu mendatangkan
nilai manfaat lainnya dari aspek, sosial,
ekonomi, budaya, kesehatan dan lingkungan
hidup.
Dari aspek ekonomi yaitu dengan dijadikannya
BKB sebagai lokasi wisata maka akan dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat
khususnya di sekitar sempadan BKB. Dari aspek
kesehatan, kondisi BKB yang tertata rapih bersih
dan tidak kumuh mampu meningkatkan taraf
kesehatan masyarakat, dan dari aspek lingkungan
hidup dengan kondisi BKB yang bersih maka nilai
pencemaran lingkungan menjadi berkurang. Yang
tidak kalah pentingnya adalah manfaat dari aspek
sosial budaya, setelah masyarakat menyadari akan
nilai manfaat yang didatangkan oleh keberadaan
BKB maka diharapkan timbul kesadaran
masyarakat untuk mengubah pola dan budaya
hidup mereka. Misalnya dengan menjaga
kebersihan BKB.
Berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas dapat kami simpulkan bahwa
kebijakan normalisasi BKB dapat dikatakan efisien jika kita tidak hanya menilai
dari nilai potensi kerugian akibat banjir yang bisa cegah. Tetapi juga kita harus
melihat dari manfaat-manfaat ikutan yang bisa dihadirkan dengan kegiatan
normalisasi BKB tersebut.
20. KEBERLANJUTAN NORMALISASI BANJIR KANAL BARAT SEMARANG
Identifikasi Permasalahan yang akan datang
Normalisasi itu dinilai mendesak
untuk mengurangi beban banjir
dan rob khususnya pada sistem
drainase wilayah Semarang
Tengah.
Daerah rendah membentang sepanjang Pantai dengan lebar
antara 3 – 10 km, kelerengan lahan datar sekitar 0 – 2%,
dengan ketinggian maksimal 10 m diatas MSL, beberapa
daerah berada pada ketinggian sekitar 0,70 m di bawah
MSL. Merupakan daerah endapan alluvial yang cukup tebal
(30-45 m), Kendala pengembangan pada daerah ini adalah
banjir (lokal, kiriman, air pasang) serta penurunan
kawasan.
Potensi terhadap erosi dan shock
flooding (banjir kiriman) cukup
besar. Memerlukan penyediaan
sarana infrastrukturr (flood control
dan drainase) yang lebih mahal,
dengan penanganan yang cermat.
Tingginya sedimentasi di Sungai Banjir Kanal Barat. Untuk
mengurangi sedimentasi di Banjir Kanal Barat, padatahun
2012 lalu sudah diantisipasi dengan membuat dua cek
dam di Sungai Kreo dan satu cek dam di Kali Garang.
Perkembangan industri menyebabkan pencemaran
beberapa logam berat seperti Cd dan Pb di aliran sungai,
yang menjadi habitat ikan. Akibat yang lebih parah adalah
ketika manusia yang mengkonsumsi ikan yang telah
mengakumulasi logam berat tersebut, dimana dapat
mengakibatkankeracunan dan kematian.
TPA Jatibarang merupakan tempat
pembuangan akhir di Semarang
yang lokasinya dekat dengan
pemukiman penduduk.
Penumpukan sampah di TPA
Jatibarang yang sudah semakin
banyak dapat mengakibatkan
pencemaran lingkungan
21. KEBERLANJUTAN NORMALISASI BANJIR KANAL BARAT SEMARANG
Rencana Pembangunan Realisasi Pembangunan
Banjir Kanal Barat merupakan paket solusi
mengantisipasi banjir dan rob.
Sampah menumpuk di sungai Banjir Kanal Barat
yang mengakibatkan pendangkalan sungai yang
akhirnya menyebabkan banjir di daerah
sekitarnya.
Pada awalnya kedua drainase induk itu hanya
difungsikan sebagai aliran luapan banjir dari
Gunung Ungaran ke laut Jawa. Sesuai rencana,
kedua sungai itu tak digunakan untuk
pembuangan air yang berasal dari dalam Kota
Semarang. “Sekarang permasalahan menjadi
lebih parah karena mengalami sedimentasi yang
sangat dan kapasitas alur sungai menjadi
berkurang.
Banjir Kanal Barat sudah cukup efektif untuk
mengantisipasi banjir kota semarang, yang awal
nya sungai BKB hanya mampu menampung debit
banjir 2 tahunan, setelah normalisasi menjadi
dapat menampung debit bajir 25 tahunan.
Sampah yang awalnya menumpuk pada sungai
BKB kini sudah sangat berkurang bahkan sungai
dpat dimanfaatkan untuk pariwisata, diman ada
acara festival BKB setiap tahunnya.
Sudah dilakukanya pengerukan sedimentasi pada
sungai BKB, sehingga sungai dapat menampung
air lebih banyak.
23. Normalisasi Banjir Kanal barat sampai dengan saat ini dapat dinilai ekonomis, relevan,
efektif dan efisien karena dengan biaya sebesar 288M yang dikucurkan tidak hanya
mampu mengurangi risiko banjir tetapi juga mendatangkan manfaat ikutan lainnya, yaitu
peningkatan kesejahteraan, perubahan perilaku masyarakat, derajat kesehatan dan
kelestarian lingkungan. Selain itu juga kegiatan ini dapat menghadirkan potensi pariwisata
baru dan alternatif ruang sosial perkotaan yang dapat dimanfaatkan penduduk kota untuk
berbagai aktivitas.
Kesimpulan dan saran
Saran
Saran yang dapat dikemukakan dari hasil kajian ini adalah:
• Perlu pendampingan terhadap masyarakat untuk menjaga keberadaan bkb yang nyata telah
mampu memberikan berbagai manfaat terhadap masyarakat;
• Percepatan pelaksanaan komponen penanggulangan banjir yang belum terlaksana (perbaikan
drainase kota semarang, pembangunan bendungan di hulu) sehingga mampu meningkatkan
efektivitas dan efisiensi fungsi utama bkb sebagai pengendali banjir;
• Peningkatan promosi pariwisata air di Banjir Kanal Barat Semarang untuk lebih
mengoptimalkan potensi yang telah terbangun.
• Peningkatan sosialisasi dan pendidikan kebersihan lingkungan di masyarakat sekitar Banjir
Kanal Barat Semarang agar tidak menggunakan sungai untuk aktivitas yang dapat bermuara
pada pencemaran sungai.
24. Sejak Indonesia merdeka, pemimpin-pemimpin Indonesia berkeyakinan
bahwa RI berdiri di atas warisan-warisan Belanda, termasuk mewariskan sistem
pembangunan KB untuk pertahanan keamanan. Tak dipungkiri bahwa Kota
Jakarta banyak kali terjadi berbagai kejahatan seperti: premanisme, pencurian,
terorisme, korupsi, dll. Setidaknya aktivitas kejahatan ini bisa diredam kalau
banjir sedang meluap dan terjadi di Kota Jakarta.
Peristiwa ini terjadi seperti zaman Nabi Nuh, di mana air bah telah
datang dan telah memusnahkan kejahatan di muka bumi. Bila orang selamat, itu
artinya dia keturunan Nabi Nuh yang diselamatkan Tuhan dari musibah air bah.
Mungkin peristiwa air bah akan terus terulang. Saat memandang air bah yang
melanda Jakarta, orang perlu merefleksikan diri untuk selalu setia dan beriman
pada Tuhan yang selalu menyelamatkan orang baik, seperti yang dahulu dibuat-
Nya dengan Nabi Nuh. Pesannya: bertobatlah dan percayalah kepada Tuhan
sebelum terlambat!
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/1b3las-mk/antara-grachtengordel-
di-amsterdam-dan-banjir-kanal-barat-di-jakarta_54f3551e7455137c2b6c721a
Pesan Moral