Dokumen tersebut membahas tentang etika komunikasi dalam bidang kesehatan dan konseling pasien. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain:
1. Pentingnya berkomunikasi secara etis dan profesional dengan pasien, seperti bersikap sopan, jujur, dan memberikan informasi yang jelas
2. Contoh pelanggaran etika komunikasi seperti tidak memberikan informasi obat dengan benar kepada pasien
3. Prinsip-prinsip dasar etika
Mata kuliah komunikasi dalam praktek kebidanan membahas konsep komunikasi termasuk pengertian, unsur-unsur, komponen, proses, dan faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi. Komunikasi didefinisikan sebagai proses penyampaian pesan, informasi, pikiran, dan perasaan antara komunikator dan komunikan. Unsur-unsur komunikasi meliputi komunikator, pesan, saluran, dan komunikan. Sedangkan komponen proses komunikasi terdiri
I. Promosi kesehatan bertujuan untuk memberdayakan masyarakat agar mampu memelihara dan meningkatkan kesehatannya sendiri melalui proses komunikasi, informasi, dan edukasi.
II. Indikator keberhasilan promosi kesehatan antara lain meningkatnya perilaku hidup bersih dan sehat di kalangan masyarakat.
III. Salah satu perilaku hidup sehat yang perlu ditingkatkan adalah cuci tangan pakai sabun setelah buang air bes
Mata kuliah komunikasi dalam praktek kebidanan membahas konsep komunikasi termasuk pengertian, unsur-unsur, komponen, proses, dan faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi. Komunikasi didefinisikan sebagai proses penyampaian pesan, informasi, pikiran, dan perasaan antara komunikator dan komunikan. Unsur-unsur komunikasi meliputi komunikator, pesan, saluran, dan komunikan. Sedangkan komponen proses komunikasi terdiri
I. Promosi kesehatan bertujuan untuk memberdayakan masyarakat agar mampu memelihara dan meningkatkan kesehatannya sendiri melalui proses komunikasi, informasi, dan edukasi.
II. Indikator keberhasilan promosi kesehatan antara lain meningkatnya perilaku hidup bersih dan sehat di kalangan masyarakat.
III. Salah satu perilaku hidup sehat yang perlu ditingkatkan adalah cuci tangan pakai sabun setelah buang air bes
Pekerjaan kefarmasian adalah pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusi atau penyaluran obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat, dan obat tradisional.
Model PRECEDE-PROCEED adalah model perencanaan program promosi kesehatan yang terdiri atas 9 fase, dimulai dari diagnosis sosial hingga evaluasi hasil. Model ini menekankan partisipasi masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.
Promosi adalah kegiatan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan melalui program, layanan, dan kebijakan yang efektif. Psikoedukasi merupakan salah satu contoh promosi kesehatan yang memberikan edukasi psikologis kepada individu atau kelompok untuk menambah pengetahuan tentang gangguan kesehatan tertentu dan mengembangkan keterampilan untuk mengelola gangguan tersebut.
Kolaborasi antar tenaga kesehatan (IPC) melibatkan berbagai profesi medis bekerja sama untuk memberikan perawatan yang komprehensif dan berkualitas tinggi kepada pasien. IPC bermanfaat untuk meningkatkan keselamatan pasien, kepuasan pasien, dan kualitas pelayanan rumah sakit. Faktor-faktor seperti komunikasi yang efektif, pemahaman peran masing-masing profesi, dan latar belakang pendidikan dapat memp
Manajemen rumah sakit melibatkan koordinasi sumber daya melalui perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian, dan evaluasi untuk mencapai tujuan. Unsur-unsur manajemennya meliputi sumber daya manusia, keuangan, metode, peralatan, pasien, bahan, informasi, layanan, reputasi dokter, dan mutu. Staf medis rumah sakit terdiri atas dokter, dokter gigi, perawat, bidan, dan tenaga
Kemitraan merupakan kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk mencapai tujuan bersama dengan prinsip kesetaraan, keterbukaan, dan saling menguntungkan. Kemitraan dapat berupa universal, nasional, atau lokal di tingkat puskesmas.
Dokumen tersebut membahas evaluasi program promosi kesehatan, termasuk jenis-jenis evaluasi seperti evaluasi proses, dampak, dan hasil serta cara melakukan pengukuran terhadap komponen-komponen program promosi kesehatan seperti capaian target, kepuasan peserta, dan implementasi aktivitas program.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. SBAR merupakan format komunikasi yang awalnya dikembangkan untuk militer dan industri penerbangan untuk mengurangi risiko kesalahan informasi.
2. SBAR digunakan untuk meningkatkan efektivitas komunikasi antar tenaga kesehatan dengan memberikan informasi yang jelas tentang kondisi pasien.
3. Format SBAR terdiri dari empat bagian yaitu Situasi, Latar Belakang
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian promosi kesehatan, ruang lingkupnya, dan strategi yang digunakan seperti advokasi, dukungan sosial, dan pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
Komunikasi Efektif dalam Bidang Pelayanan KesehatanStefanus Nofa
Dokumen ini membahas tentang komunikasi efektif dalam bidang pelayanan kesehatan. Komunikasi penting untuk keselamatan pasien dan mencapai pemahaman yang sama antara tenaga medis dan pasien. Ada beberapa metode komunikasi efektif seperti REACH dan SBAR untuk memastikan pesan disampaikan dengan jelas dan lengkap.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan penggolongan media promosi kesehatan. Media promosi kesehatan adalah sarana untuk menyampaikan pesan kepada sasaran agar pengetahuan mereka meningkat dan berubah perilaku menjadi positif terhadap kesehatan. Media promosi dibedakan menjadi media cetak, elektronik, luar ruang, dan lainnya seperti internet dan SMS. Rangkaian kegiatan perencanaan media promosi kesehatan meliputi penentuan
Pekerjaan kefarmasian adalah pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusi atau penyaluran obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat, dan obat tradisional.
Model PRECEDE-PROCEED adalah model perencanaan program promosi kesehatan yang terdiri atas 9 fase, dimulai dari diagnosis sosial hingga evaluasi hasil. Model ini menekankan partisipasi masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.
Promosi adalah kegiatan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan melalui program, layanan, dan kebijakan yang efektif. Psikoedukasi merupakan salah satu contoh promosi kesehatan yang memberikan edukasi psikologis kepada individu atau kelompok untuk menambah pengetahuan tentang gangguan kesehatan tertentu dan mengembangkan keterampilan untuk mengelola gangguan tersebut.
Kolaborasi antar tenaga kesehatan (IPC) melibatkan berbagai profesi medis bekerja sama untuk memberikan perawatan yang komprehensif dan berkualitas tinggi kepada pasien. IPC bermanfaat untuk meningkatkan keselamatan pasien, kepuasan pasien, dan kualitas pelayanan rumah sakit. Faktor-faktor seperti komunikasi yang efektif, pemahaman peran masing-masing profesi, dan latar belakang pendidikan dapat memp
Manajemen rumah sakit melibatkan koordinasi sumber daya melalui perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian, dan evaluasi untuk mencapai tujuan. Unsur-unsur manajemennya meliputi sumber daya manusia, keuangan, metode, peralatan, pasien, bahan, informasi, layanan, reputasi dokter, dan mutu. Staf medis rumah sakit terdiri atas dokter, dokter gigi, perawat, bidan, dan tenaga
Kemitraan merupakan kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk mencapai tujuan bersama dengan prinsip kesetaraan, keterbukaan, dan saling menguntungkan. Kemitraan dapat berupa universal, nasional, atau lokal di tingkat puskesmas.
Dokumen tersebut membahas evaluasi program promosi kesehatan, termasuk jenis-jenis evaluasi seperti evaluasi proses, dampak, dan hasil serta cara melakukan pengukuran terhadap komponen-komponen program promosi kesehatan seperti capaian target, kepuasan peserta, dan implementasi aktivitas program.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. SBAR merupakan format komunikasi yang awalnya dikembangkan untuk militer dan industri penerbangan untuk mengurangi risiko kesalahan informasi.
2. SBAR digunakan untuk meningkatkan efektivitas komunikasi antar tenaga kesehatan dengan memberikan informasi yang jelas tentang kondisi pasien.
3. Format SBAR terdiri dari empat bagian yaitu Situasi, Latar Belakang
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian promosi kesehatan, ruang lingkupnya, dan strategi yang digunakan seperti advokasi, dukungan sosial, dan pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
Komunikasi Efektif dalam Bidang Pelayanan KesehatanStefanus Nofa
Dokumen ini membahas tentang komunikasi efektif dalam bidang pelayanan kesehatan. Komunikasi penting untuk keselamatan pasien dan mencapai pemahaman yang sama antara tenaga medis dan pasien. Ada beberapa metode komunikasi efektif seperti REACH dan SBAR untuk memastikan pesan disampaikan dengan jelas dan lengkap.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan penggolongan media promosi kesehatan. Media promosi kesehatan adalah sarana untuk menyampaikan pesan kepada sasaran agar pengetahuan mereka meningkat dan berubah perilaku menjadi positif terhadap kesehatan. Media promosi dibedakan menjadi media cetak, elektronik, luar ruang, dan lainnya seperti internet dan SMS. Rangkaian kegiatan perencanaan media promosi kesehatan meliputi penentuan
KOMUNIKASI EFEKTIF DOKTER GIGI DAN PASIENasih gahayu
Berdasarkan dokumen tersebut, terdapat tiga poin penting tentang komunikasi dokter-pasien, yaitu: (1) Komunikasi efektif dapat meningkatkan kepuasan pasien dan kepercayaan pasien kepada dokter, (2) Ada empat langkah komunikasi yang efektif yaitu SAJI (Salam, Ajak bicara, Jelaskan, Ingatkan), (3) Kode etik kedokteran menegaskan pentingnya kemampuan berkomunikasi bagi d
Dokumen ini membincangkan panduan pembangunan pembelajaran murid untuk mata pelajaran Pendidikan Kesihatan Tahun 1. Ia menjelaskan matlamat dan objektif kurikulum Pendidikan Kesihatan untuk membolehkan murid meningkatkan pengetahuan, sikap dan amalan kesihatan diri, keluarga, masyarakat dan persekitaran. Dokumen ini juga membincangkan band pernyataan standard dan tajuk-tajuk yang diajar seperti kesi
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas konsep komunikasi keperawatan pada orang dewasa, termasuk karakteristik, model, dan teknik komunikasi yang tepat.
2. Ada beberapa model komunikasi yang dibahas seperti model Shannon dan Weaver serta model Leary yang diterapkan pada komunikasi dengan pasien dewasa.
3. Teknik komunikasi yang efektif untuk orang dewasa antara lain penyampaian pesan se
kompetensi dokter indonesia (modul etika, profesional dan humaniora)fikri asyura
Dokumen tersebut membahas tentang kompetensi lulusan fakultas kedokteran dan manfaat standar kompetensi dokter bagi mahasiswa. Beberapa kompetensi yang disebutkan antara lain komunikasi efektif, keterampilan klinis, etika dan profesionalisme, serta pengelolaan informasi dan diri sendiri."
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya komunikasi antar profesi kesehatan dan komunikasi dengan pasien dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Komunikasi yang buruk dapat menyebabkan diagnosis dan terapi yang salah serta menurunkan kepuasan pasien. Berbagai faktor seperti role stress, ketidakpahaman peran, dan persaingan otonomi dapat menghambat komunikasi antar profesi kesehatan.
Dokumen tersebut membahas tentang sifat-sifat yang mendukung terbentuknya empati, termasuk pemahaman dan penerimaan terhadap orang lain, serta pentingnya mengembangkan sikap penerimaan dan pengertian dalam memberikan pelayanan kesehatan yang baik.
Modul4 kb2 penerapan komunikasi terapeutik pada pasien dengan gangguan pengin...pjj_kemenkes
Modul ini membahas penerapan komunikasi terapeutik pada pasien dengan gangguan penginderaan, khususnya gangguan wicara dan pendengaran. Tujuannya adalah meningkatkan kemampuan perawat dalam berkomunikasi dengan pasien tersebut dengan menggunakan strategi seperti mendengarkan secara aktif, kontak mata, dan bahasa singkat. Contoh kasus yang diberikan adalah anak perempuan yang mengalami isolasi sosial karena gangguan
Training _Kesalahan yang sering terjadi dalam Komunikasi Efektif di Rumah Sakit.Kanaidi ken
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya komunikasi efektif di rumah sakit dan beberapa kesalahan yang sering terjadi dalam komunikasi yang dapat menghambat tujuan komunikasi untuk mengurangi kecemasan pasien dan membuat pasien lebih kooperatif. Dokumen ini juga memberikan solusi untuk menghindari kesalahan-kesalahan tersebut seperti dengan melakukan klarifikasi, menggunakan bahasa sederhana, mencat
Tips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluargaSulai Sulaiman
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang tips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluarga. Beberapa tips yang disebutkan antara lain mendengarkan dengan perhatian, memberikan pesan yang konsisten, menciptakan iklim emosional yang mendukung komunikasi, serta mengekspresikan dan berbagi perasaan.
Similar to ETIKA KOMUNIKASI DALAM BIDANG KESEHATAN (20)
PERBANDINGAN AKRILAMIDA KOPI BUBUK TRADISIONAL DAN KOPI BUBUK LUWAK DENGAN ME...SofiaNofianti
1. Penelitian ini membandingkan kadar akrilamida dalam enam sampel kopi bubuk tradisional dan luwak menggunakan metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT).
2. Hasil analisis menunjukkan kadar akrilamida berkisar antara 128-1461 μg/g, di atas batas aman menurut WHO.
3. Metode KCKT terbukti valid dan dapat digunakan untuk menganalisis kandungan akrilamida d
MASALAH DAN SOLUSI COMPOUNDING AND DISPENSING SEDIAAN PADAT SEMIPADAT STERIL ...SofiaNofianti
Masalah dan solusi yang terjadi saat compounding dan dispensing berbagai jenis sediaan obat ditinjau dari beberapa kasus yang ada. Kasus-kasus tersebut meliputi masalah ketidaktepatan dosis pemberian obat, kontaminasi obat, inkompatibilitas bahan, dan masalah stabilitas sediaan. Solusi yang diberikan antara lain memberikan informasi yang jelas kepada pasien, menjaga kebersihan dan suhu penyimpanan obat, serta memisahkan
Dokumen tersebut membahas tentang tinjauan berbagai aspek farmasi seperti praktik profesional, penggunaan sediaan farmasi, komunikasi kesehatan masyarakat, dan pengelolaan obat. Juga dibahas tentang tinjauan kognitif, kondisi pasien seperti usia dan penyakit, bentuk sediaan farmasi, dan gangguan kesehatan. Terdapat beberapa kasus yang dijelaskan beserta pertanyaan dan jawabannya untuk menguji pem
Mr. Thomson berusia 32 tahun datang ke apotek karena asmanya yang tidak terkendali. Ia terbangun karena batuk dan menggunakan inhaler beberapa kali sehari. Aliran puncaknya rata-rata 580 L/mnt pagi dan 540 L/mnt malam. Rencana perawatan mencakup meningkatkan obat asmanya, memantau gejala dan aliran puncak, serta memberikan instruksi penggunaan obat yang tepat.
Makalah ini membahas tentang viskometer cone and plate (viskometer Brookfield) yang digunakan untuk mengukur viskositas suatu cairan. Dibahas mengenai definisi, bagian-bagian, prinsip kerja, kelebihan dan kekurangan viskometer ini. Juga dibahas faktor-faktor yang mempengaruhi viskositas dan konsep fisika terkait viskometer Brookfield.
Masalah dan solusi yang terjadi saat compounding dan dispensing berbagai jenis sediaan obat ditinjau dari beberapa kasus yang ada. Kasus-kasus tersebut meliputi masalah ketidaktepatan dosis pemberian obat, kontaminasi obat, inkompatibilitas bahan, dan masalah stabilisasi sediaan. Solusi yang diberikan antara lain memberikan edukasi yang jelas kepada pasien, menyesuaikan bentuk sediaan, dan memisahkan bahan yang tidak komp
1. TUGAS KOMUNIKASI DAN KONSELING
Tugas terkait topik Pertemuan 2
1. Buat kesimpulan untuk kuliah hari ini dalam bentuk resume minimal 2 halaman. Resume
bukan copypaste dari tugas/ resume teman sendiri dan slide yang ibu berikan. Resume
yang dibuat merupakan penjelasan dari materi yang ibu berikan ditulis dengan kalimat
sendiri.
2. Tuliskan contoh kasus yang saudara ketahui terkait pelanggaran terhadap etika
komunikasi !
Petunjuk soal:
Tugas dikumpulkan dalam bentuk pdf
Jawaban:
RESUME
ETIKA KOMUNIKASI DALAM BIDANG KESEHATAN
ETIKA (ethos)adalah menunjukkan karakter, sikap, watak baik buruknya
seseorang terhadap sesama individu atau masyarakat dalam berkomunikasi atau
berinteraksi dengan seseorang.
Etika = moral = kebiasaan
Etiket = sopan santun, tata krama
Dalam berkomunikasi kita harus beretika yang sopan santun karena itu
mencerminkan bagaimana pribadi kita selama ini dimana moral dan etika sudah
menjadi adat kebiasaan kita dalam sehari
Berkomunikasi salah satu kebiasaan kita dengan seseorang, setiap orang memiliki
kebiasaan komunikasi yang berbeda tergantung daerah dimana mereka tinggal
Sejak kecil dari ditingkat Sekolah Dasar (SD) kita sudah diajarkan oleh guru
bagaimana berbicara dengan baik dan sopan dan menggambarkan kalau
seseorang itu baik dilihat dari caranya berkomunikasi
2. Etika menggambarkan norma perbuatan baik buruknya seseorang dan bersifat
absolut tidak dapat ditawar menawar
Etiket bersifat relatif yang dianggap berbeda oleh masing masing daerah tempat
tinggal seseorang, misalkan: di daerah padang berbeda cara menunjukkan
kesopanannya dengan daerah bukittinggi dan memiliki pandangan yang berbeda
dari mereka, bisa saja mereka menggangap daerah padang tidak sopan dan
mengganggap lebih sopan daerah Bukittinggi karena tempat mereka tinggal dari
lahir.
ETIKA PROFESI
Seseorang yang melanggar kode etik dalam praktek kesehatan dalam
menyebabkan malpraktek atau kesalahan fatal bahkan sampai pasien
meninggal dunia
Seseorang yang berpengaruh besar atau yang mempunyai pekerjaan
sebagai dokter atau guru disekolah untuk dapat dipercayai
kemampuannya oleh orang lain haruslah memiliki etika dan moral dalam
berkomunikasi memberikan jasa, pelayanan terhadap masyarakat yang
memerlukan , namun jika mereka tidak bersikap lemah lembut dalam
berkomunikasi mereka tidaklah dihargai profesinya sebagai dokter
ataupun guru.
Seseorang yang berpendidikan tinggi akan berbeda cara bebicaranya
dengan seseorang yang tidak bersekolah hal ini dibentuk dari kebiasaan
seseorang dalam berperilaku dan terlihat dari cara mereka berbicara,
mengutarakan pendapat, dan bagaimana perilaku seseorang dalam
kesehariannya
ASAS-ASAS ETIKA MEDIS
1. Harus menghormati keadaan dan kebiasaan pasien
2. Harus menegakkan keadilan. Misalnya jangan karena seseorang itu
berasal dari keluarga kaya raya jadi pelayanan mereka didahului
dari pada keluarga miskin yang lebih dahulu datang ketika berobat.
3. 3. Harus jujur sesuai dengan fakta dan tidak boleh berbohong
sehingga kepercayaan itu akan saling terjalin antara si pasien
dengan tenaga kesehatan
SAAT BERKOMUNIKASI HARUSLAH BERETIKA YANG BAIK
1. Apa adanya
2. Bersikap profesional tidak kekanan-kananan atau plin paln
3. Harus sabar dalam berkomunikasi terutama pada pasien yang memiliki
gangguan mental
4. Tidak boleh pemarah
5. Menggunaan perkataan yang baik, ramah, dan sopan
6. Menggunakan panggilan yang baik tidak boleh menggunakan panggilan
yang membuat pasien malu
7. Mendahulukan menyapa pasien dari pada pasien yang dahulu menyapa
kita dan tunjukan wajah ceria dalam berkomunikasi
8. Menggunakan pakaian yang sopan
9. Berkelakuan yang baik saat berhubungan dengan pasien
CARA BERKOMUNIKASI YANG BAIK
1. Mendahulukan menyapa pasien terlebih dahulu dan gunakan ekspresi
wajah dan mimik bicara yang baik
2. Gunakan gaya berbicara yang lembut, ramah dan sopan
3. Jangan gunakan kata kata istilah yang sulit dimengerti oleh orang awam
tapi gunakanlah kata kata yang mudah dimengerti
4. Gunakan pakaian yang tertutup dan sopan
5. Jangan gerakkan tubuh yang berlebihan dan terlihat seperti menggoda
seseorang tapi
Berbicaralah dengan gerakan tubuh yang sopan santun dan sewajarnya
6. Berbicaralah hanya mengenai topik yang diperlukan saja jangan
menggosip atau berbicara hal hal lain tentang orang lain
7. Tidak mudah marah jika ada pasien berbicara kasar
8. Menerima segala perbedaan pasien dan menyesuaikan gaya berbicara
dengan keadaan pasien agar pasien tidak mudah tersinggung
9. Gunakan komunikasi yang sesuai bidaya tempat tinggal sehingga mudah
dimengerti pasien
4. 10.Menggunakan nada bicara, volume, dan intonasi suara yang jelas agar
dapat dipercayai oleh pasien
11.Jangan menggunakan bahasa yang kasar atau bahasa gaul
12.Jangan mudah terpancing oleh gaya bahasa seseorang seperti marah tapi
sebenarnya mereka tidak marah
INFORMASI KESEHATAN DAN PERSETUJUAN PASIEN
Salah satu hak pasien adalah menerima informasi yang diperlukan selama
masa pengobatan, dan wajib memberikan pelayanan yang terbaik kepada
pasien yang membutuhkan. Misalkan saat pasien berobat maka si
apoteker wajib memberikan konseling informasi obat yang akan
diminumnya gunak menghindari kesalahan dalam pengobatan dan harus
mengutamakan kepentingan pasien.
Konsultasikan informasi lengkap kepada pasien agar pasien tidak
menghentikan pengobatannya jika merasa gejala penyakitnya sudah
berkurang
Jika kita menggunakan gaya bahasa yang tidak sopan dan tidak ramah saat
berkomunikasi kepada pasien maka pasien tidak akan mendengarkan
saran dari kita dan bisa bisa pasien tidak patuh dalam menggunakan
obatnya bahkan bisa bisa terjadi kekacauan ataupun perkelahian yang
merugikan
Jika komunikasi antar tenaga kesehatan seperti apoteker dengan perawat
tidak lancar maka akan terjadi kesalahan pemberian indikasi obat karena
perawat tidak mengetahui lebih jelas tantang obat
Jika komunikasi tidak lancar antara seorang apoteker QA/QC di sebuah
industri maka akan terjadi kesalahan dalam analisis obat yang diproduksi
atau bisa saja terjadi kesalahan dalam pelabelan obat yang diprodusi yang
akan menyebabkan pasien meninggal dunia
5. Gunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh pasien,jangan sengaja
gunakan bahasa istilah medis saat konseling yang akan membuat pasien
bingung dan tidak mengerti cara penggunaan obat nya. Jika pasien takut
untuk berbicara cobalah minta ulangi kembali apa yang telah disampaikan
tadi.
CONTOH KASUS TENTANG PELANGGARAN TERHADAP ETIKA KOMUNIKASI
1. Kasus pelanggaran etika profesi apoteker di rumah sakit yang tidak
memberikan pelayanan informasi obat yang akan digunakan pak Anton.
Pak Anton mendapatkan Resep Amoxicilin Dry sirup dari poklinik anak
rumah sakit amanah untuk putranya berusia 8 tahun. Menurut petugas yang
menyerahkan obat tersebut (yang bukanlah seorang apoteker melainkan perawat
gigi) sirup ini habis dalam 4 hari dan harus diminum terus selama 4 hari 3 x sehari
1 sendok obat 5 mL, tetapi ternyata setelah 2 hari penyakitnya malah tambah
parah sehingga harus opname. Permasalahan pada kasus diatas adalah apoteker
belum memenuhi hak pasien dalam berkomunikasi penyampaian informasi obat
yang jelas dan benar mengenai cara pemakaian obat, penyimpanan, efek
samping obat yang diresepkan dokter sehingga memberkan efek yang buruk
karena pasien tidak mendapatkan kenyamanan dan keselamatan dalam
penggunaan obat , hal tersebut melanggar kode etik apoteker indonesia pasal 7
dan pasal 9.
2. Kasus penyerahan obat yang tidak sempat memberikan informasi yang cukup
dikarenakan banyaknya pasien yang akan dilayani sementara apotekernya
selalu datang tiga jam terakhir penutupan apotek bahkan tidak datang.
Pada kasus tersebut apoteker melanggar etika komunikasi dan sekaligus
melanggar sumpah profesi, karena apoteker tidak menjalankan tugas sebaik-
baiknya, dan apoteker datang terlambat dan tidak memberikan informasi obat
kepada pasien, sehingga penggunaan obat oleh pasien tidak dilakukan dengan
benar, hak pasien juga tidak terpenuhi, akibatnya MESO tidak terlaksanakan
sehingga memungkinkan terjadinya pelanggaran pada profesi apoteker.
3. Kasus kekeliruan membaca resep dokter
Hubungan antara apoteker dengan dokter tidak baik, maka dalam resep
dokter yang tidak jelas diterka terka sehingga terjadi kesalahan dalam pemberian
obat dan penyakit pasien bertambah parah dan tidak kunjung sembuh
6. 4. Kasus kesalahan pemberian obat oleh apoteker yang salah memberikan obat
kepada pasien karena merek obat yang terlihat sama mirip menyebabkan
pasien meninggal setelah minum obat dan akhirnya apoteker tersebut dijatuhi
hukuman penjara dan pencabutan gelar apoteker.
5. Kasus kesalahan pemberian label obat yang dikarenakan apoteker sebagai QC
tidak berhubungan baik dengan staff tempat kerja akibatnya pasien dirumah
sakit yang meninggal
6. Apoteker saat melakukan konseling mengangkat kakinya atau sambil makan
atau merokok dan tidak menatap mata pasien sehingga terkesan tidak sopan
dan informasi yang disampaikan tidak akan terserap dengan baik oleh pasien
dan pasien jadi malas meminum obatnya