SlideShare a Scribd company logo
BAB I 
PENDAHULUAN 
1.1.Latar Belakang Masalah 
Manusia dalam proses perkembangannya membutuhkan pasangan hidup yang 
dapat memberikan keturunan untuk meneruskan jenisnya. Perkawinan sebagai jalan 
yang bisa ditempuh oleh manusia untuk membentuk suatu keluarga atau rumah 
tangga bahagia yang berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Hal ini dimaksudkan 
bahwa perkawinan itu dilaksanakan sekali seumur hidup dan tidak berakhir begitu 
saja. 
Perkawinan bagi manusia merupakan hal yang penting, karena dengan 
perkawinan seseorang akan memperoleh keseimbangan hidup baik secara psikologis, 
sosial, maupun sosial biologis. Seseorang yang melangsungkan perkawinan, maka 
dengan sendirinya semua kebutuhan biologisnya bisa terpenuhi. 
Kematangan emosi merupakan aspek yang sangat penting untuk menjaga 
kelangsungan perkawinan. Keberhasilan suatu rumah tangga banyak ditentukan oleh 
kematangan emosi baik suami maupun istri. Dengan dilangsungkannya suatu 
perkawinan, maka status sosialnya diakui dalam kehidupan bermasyarakat dan sah 
secara hukum. 
Banyak dikalangan masyarakat yang melakukan pernikahan dini,terutama 
didaerah-daerah khususnya daerah Sumatera barat.Status perkawinannya diusia dini 
semakin meningkat dari tahun-ketahun.Masalah ini akan kita bahas dalam makalah 
ini. 
1.2.Rumusan Masalah 
1. Faktor-faktor apakah yang mendorong terjadinya perkawinan usia dini? 
2. Apa dampak yang dialami mereka yang melangsungkan perkawinan pada usia 
muda?
1.3.Tujuan 
Berdasarkan permasalahan diatas maka maksud dan tujuan makalah ini adalah 
1. Untuk mendeskripsikan faktor-faktor yang mendorong terjadinya perkawinan 
usia dini. 
2. Untuk mendeskripsikan dampak yang timbul dari mereka yang 
melangsungkan perkawinan usia dini.
BAB II 
PEMBAHASAN 
2.1. Pengertian Perkawinan 
Perkawinan adalah pertalian yang sah antara seorang lelaki dan seorang 
perempuan untuk waktu yang lama. Undang-undang memandang perkawinan hanya 
dari hubungan keperdataan, demikian menurut pasal 26 KUHPerdata 
Menurut UU No. 1 Tahun 1974 tentang perkawinan pasal 1 bahwa 
perkawinan adalah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorang wanita 
sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia 
dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. 
Sedangkan menurut agama Islam, Perkawinan adalah salah satu bentuk ibadah 
yang kesuciannya perlu dijaga oleh kedua belah pihak baik suami maupun istri. 
Perkawinan bertujuan untuk membentuk keluarga yang bahagia sejahtera dan kekal 
selamanya. Perkawinan memerlukan kematangan dan persiapan fisik dan mental 
karena menikah / kawin adalah sesuatu yang sakral dan dapat menentukan jalan hidup 
seseorang. 
UU No. 1 Tahun 1974 tentang perkawinan dan hukum islam memandang 
bahwa perkawinan itu tudak hanya dilihat dari aspek formal semata-mata, tetapi juga 
dilihat dari aspek agama dan sosial. Aspek agama menetapkan tentang keabsahan 
perkawinan, sedangkan aspek formal adalah menyangkut aspek administratif, yaitu 
pencatatan di KUA dan catatan sipil. 
2.2.Tujuan Perkawinan 
Tujuan perkawinan adalah untuk membentuk keluarga yang bahagia dan kekal 
berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Ini berarti bahwa perkawinan itu: (1) 
berlangsung seumur hidup, (2) cerai diperlukan syarat-syaratyang ketat dan 
merupakan jalan terakhir, dan (3) suami-istri membantu untuk mengembangkan diri. 
Suatu keluarga dikatakan bahagia apabila terpenuhi dua kebutuhan pokok, yaitu 
kebutuhan jasmaniah dan rohaniah. Yang termasuk kebutuhan jasmaniah, seperti 
papan, sandang, pangan, kesehatan dan pendidikan, sedangkan esensi kebutuhan
rohaniah, contohnya adanya seorang anak yang berasal dari darah daging mereka 
sendiri. 
Syarat-syarat Perkawinan 
Syarat-syarat yang perlu dipenuhi oleh seseorang sebelum melangsungkan 
perkawinan itu ada enam, yaitu sebagai berikut : 
a.Persetujuan kedua belah pihak tanpa paksaan 
b.Dewasa 
c.Kesamaan agama Islam 
d.Tidak dalam hubungan nasab 
e.Tidak ada hubungan rodhoah 
f.Tidak semenda (mushoharoh) 
PERNIKAHAN USIA DINI 
2.3 Pernikahan Dini 
Pernikahan Usia Dini adalah pernikahan yang dilakukan oleh salah satu pasangan 
yang memiliki usia dibawah umur yang biasanya dibawah 17 tahun.Pernikahan dini 
tidak hanya terjadi diperkotaan namun juga didesa-desa.contohnya didaerah-daerah 
provinsi sumatera barat banyak juga melakukan hal yang demikian. 
A. Perkawinan Usia Dini Dalam Perspektif Psikologi 
Pernikahan dini adalah pernikahan yang dilakukan oleh salah satu pasangan 
yang memiliki usia dibawah umur yang biasanya dibawah 17 tahun.Pernikahan dini 
tidak hanya terjadi diperkotaan namun juga didesa-desa.contohnya didaerah-daerah 
provinsi sumatera barat banyak juga melakukan hal yang demikian. 
Faktor terjadinya pernikan diusia dini: 
1.Ekonomi 
2.Orang tua 
3.Media massa
4.Pendidikan 
5.Perjodohan 
6.MBA(Married by Accident) 
M. Fauzil Adhim dalam bukunya “Indahnya Pernikahan Dini”, juga oleh 
Clarke-Stewart & Koch lewat bukunya “Children Development Through”: bahwa 
pernikahan di usia remaja dan masih di bangku sekolah bukan sebuah penghalang 
untuk meraih prestasi yang lebih baik, bahwa usia bukan ukuran utama untuk 
menentukan kesiapan mental dan kedewasaan seseorang bahwa menikah bisa menjadi 
solusi alternatif untuk mengatasi kenakalan kaum remaja yang kian tak terkendali. 
Berikut Data Badan Pusat Statistik tahun 2010 tentang Pernikahan Dini 
Provinsi Sumatera Barat
Dari data tabel dan grafik diatas dapat dilihat perkembangan pernikahan dini 
pada setiap daerah-daerah yang terdapat pada provinsi Sumatera Barat pada tahun 
2010,pernikahan dini yang terbanyak terdapat pada kota Padang yaitu yang belum 
kawin ±320.000 orang dan yang kawin sebanyak ±640.000 atau lebih dari 320.000 
orang,sedangkan yang tidak ditanyakan lebih sedikit. 
M. Fauzil Adhim dalam bukunya “Indahnya Pernikahan Dini”, juga oleh 
Clarke-Stewart & Koch lewat bukunya “Children Development Through”: bahwa 
pernikahan di usia remaja dan masih di bangku sekolah bukan sebuah penghalang 
untuk meraih prestasi yang lebih baik, bahwa usia bukan ukuran utama untuk 
menentukan kesiapan mental dan kedewasaan seseorang bahwa menikah bisa menjadi 
solusi alternatif untuk mengatasi kenakalan kaum remaja yang kian tak terkendali. 
Di kedua buku itu ada banyak bukti empiris bahwa menikah di usia dini tidak 
menghambat studi, bahkan justru bisa menjadi motivasi untuk meraih puncak prestasi 
yang lebih cemerlang (seperti tertera sederet nama orang sukses yang melakukan
pernikahan dini). Selain itu, menurut bukti-bukti psikologis, pernikahan dini juga 
sangat baik untuk pertumbuhan emosi dan mental, sehingga kita akan lebih mungkin 
mencapai kematangan yang puncak. Bahkan menurut Abraham M. Maslow, yang 
menikah di usia 20 tahun, orang yang menikah di usia dini lebih mungkin mencapai 
taraf aktualisasi diri lebih cepat dan lebih sempurna dibanding dengan mereka yang 
selalu menunda pernikahan. Pernikahan yang sebenarnya, menurut Abraham M. 
Maslow, dimulai dari saat menikah. Pernikahan akan mematangkan seseorang 
sekaligus memenuhi separuh dari kebutuhan-kebutuhan psikologis manusia, yang 
pada gilirannya akan menjadikan manusia, mampu mencapai puncak pertumbuhan 
kepribadian yang mengesankan. 
Hasil penelitian di salah satu kota di Yogya bahwa angka perceraian 
meningkat signifikan karena pernikahan dini? Ternyata, setelah diteliti, pernikahan 
dini yang rentan perceraian itu adalah pernikahan yang diakibatkan “kecelakaan” 
(yang disengaja). Hal ini bisa dimaklumi, sebab pernikahan karena kecelakaan lebih 
karena keterpaksaan, bukan kesadaran dan kesiapan serta orientasi nikah yang kuat. 
Adapun urgensi pernikahan terhadap upaya menanggulangi kenakalan remaja 
barangkali tidak bisa dibantah. Ngeri rasanya ketika kita mendengar hasil sebuah 
penelitian bahwa 90% mahasiswi di salah satu kota besar di negara muslim ini sudah 
tidak perawan lagi. Pergaulan bebas atau free sex sama sekali bukan nama yang asing 
di telinga kaum remaja saat ini. Akhirnya, kata Fauzil Adhim, kita akan menyaksikan 
kehancuran yang berlangsung pelan-pelan, tapi sangat mengerikan, para gadis (yang 
sudah tidak gadis lagi) hamil di luar nikah. Na ‘udzubillah! Untuk menanggulangi 
musibah kaum remaja ini hanya satu jawabnya: nikah. 
1.Pernikahan Usia Dini Dalam Perspektif Agama 
Jika menurut psikologis, usia terbaik untuk menikah adalah usia antara 19 
sampai 25, maka bagaimana dengan agama? Rasulullah SAW. bersabda, 
“Wahai para pemuda, barang siapa di antara kalian telah mencapai ba’ah, maka 
kawinlah. Karena sesungguhnya kawin lebih bisa menjaga pada pandangan mata 
dan lebih menjaga kemaluan. Bila tidak mampu melaksanakannya maka berpuasalah 
karena puasa baginya adalah kendali (dari gairah seksual)” (HR. Imam yang lima).
2.Pernikahan Usia Dini Dipandang dari Berbagai Sisi 
Menurut Undang-Undang perkawinan, seorang laki-laki boleh menikah kalau 
sudah mencapai usia minimal 19 tahun, sementara pihak perempuan minimal 16 
tahun. Namun pada masyarakat sumatera barat tidak demikian,banyak yang 
melakukan pernikahan dibawah usia yang telah ditetapkan. Sementara pertimbangan 
dari sisi medis, pernikahan usia dini bisa merugikan pihak perempuan. Kondisi rahim 
perempuan usia dini masih belum cukup kuat untuk melahirkan anak. Sementara 
menurut pakar sosiologi, pernikahan usia dini bisa lebih memicu konflik keluarga. Ini 
disebabkan usia pasangan suami istri yang masih labil, belum matang secara pikiran, 
dan penuh emosi. 
Dalam praktiknya, banyak ditemui praktik pernikahan dini di pedesaan, dan 
kondisi mereka baik-baik saja. Para sosiolog berpendapat, itu karena masalah kultur 
yang tertanam kuat dalam masyarakat desa, dan belum tentu terjadi 
pada masyarakat perkotaan yang punya kultur berbeda. 
2.4.Dampak Pernikahan diusia dini 
Dampak Negatif 
1.Dari segi pendidikan 
2.Dari segi kesehatan 
3.Dari segi psikologis 
1.Dari segi Pendidikan 
Bahwa seseorang yang melakukan pernikahan terutama pada usia yang masih 
muda,tentu akan membawa berbagai dampak,terutama dalam dunia 
pendidikan.Contohnya jika seseorang yang melangsungkan pernikahan ketika baru 
lulus SMP/SMA tentu keinginannya untuk melanjutkan kesekolah yang lebih tinggi 
tidak akan tercapai/tidak akan terwujud. 
2.Dari segi Kesehatan
Perempuan yang menikah di usia dini kurang dari 15 tahun memiliki banyak resiko 
seperti kandungan,kematian keguguran/premature. 
3.Dari segi Psikologis 
Dari sisi social pernikahan dini dapat mengurangi harmonisasi keluarga disebabkan 
oleh emosi yang masih labil,gejolak darah muda dan cara piker yang belum matang. 
Dampak positif 
1.Dukungan Emosional 
Dengan dukungan emosional dapat melatih kecerdasan emosional dan spiritual 
dalam diri setiap pasangan(ESQ). 
2.Dukungan Keuangan 
Dengan menikah diusia dini dapata meringankan beban ekonomi menjadi lebih 
hemat. 
3.Kebebasan yang lebih 
Dengan berada jauh dari rumah maka menjadikan mereka bebas melakukan hal 
yang sesuai keputusannya untuk menjalani hidup mereka secara financial dan 
emosional. 
4.Belajar memikul tanggung jawab 
5.Terbebas dari perbuatan maksiat seperti zina
BAB III 
PENUTUP 
3.1.Kesimpulan 
Perkawinan usia dini menurut para ahli: 
1. RT. Akhmad Jayadiningrat, sebab-sebab utama dari perkawinan usia muda 
adalah: 
a. Keinginan untuk segera mendapatkan tambahan anggota keluarga. 
b. Tidak adanya pengertian mengenai akibat buruk perkawinan terlalu muda, baik 
bagi mempelai itu sendiri maupun keturunannya. 
c. Sifat kolot orang jawa yang tidak mau menyimpang dari ketentuan adat. 
Kebanyakan orang desa mengatakan bahwa mereka itu mengawinkan anaknya begitu 
muda hanya karena mengikuti adat kebiasaan saja. 
Ada beberapa faktor yang mendorong terjadinya perkawinan usia muda yaitu : 
1) Ekonomi 
Perkawinan usia muda terjadi karena keadaan keluarga yang hidup di garis 
kemiskinan, untuk meringankan beban orang tuanya maka anak wanitanya 
dikawinkan dengan orang yang dianggap mampu. 
2) Pendidikan 
Rendahnya tingkat pendidikan maupun pengetahuan orang tua, anak dan masyarakat, 
menyebabkan adanya kecenderungan mengawinkan anaknya yang masih dibawah 
umur. 
3) Faktor orang tua 
Orang tua khawatir kena aib karena anak perempuannya berpacaran dengan laki-laki 
yang sangat lengket sehingga segera mengawinkan anaknya. 
4) Media massa 
Gencarnya ekspose seks di media massa menyebabkan remaja modern kian Permisif 
terhadap seks. 
5) Faktor adat
DAFTAR PUSTAKA 
Syakur, Abdus. 2009. Undang-Undang Dasar 1945 Lengkap. Surabaya: Indah 
Surabaya. 
HS. Salim, 2001. Pengantar Hukum Perdata Tertulis (BW). Yogyakarta: Sinar 
Grafika. 
www.wonosari.com/t2616-pernikahan-di-usia-muda.htm 
www.AnneAhira.com/pernikahan-usia-muda.htm 
www.Bps.go.id
KATA PENGANTAR 
Segala puji bagi Allah SWT,Sang Maha Pencipta dan Pengatur Alam Semesta,berkat 
RidhoNya,penulis akhirnya mampu menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Status 
Perkawinan Daerah Sumatera Barat tahun 2010”.Dalam menyusun makalah ini,tidak sedikit 
kesulitan dan hambatan yang penulis alami,namun berkat dukungan,dorongan dan 
semangat dari orang terdekat,sehingga penulis mampu menyelesaikannya oleh karena itu 
penulis pada kesempatan kali ini mengucapkan terimakasih kepada dosen ibuk Yulia 
Anas,SE.M.Si selaku dosen matakuilah Ekonomi kependudukan yang telah memberikan 
tugas ini kepada penulis. 
Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan 
serta pengetahuan kita mengenai perkembangan status perkawinan dari tahun 
ketahun,pernikahan dini dikalangan masyarakat,dan grafik mengenai data status 
perkawinan didaerah Sumater Barat.Penulis juga menyadari bahwa sepenuhnya didalam 
tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang penulis harapkan.Untuk 
itu,penulis berharap adanya kritik,saran dan usulan demi perbaikan dimasa yang akan 
datang mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun. 
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang 
membacanya.Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang 
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan 
dimasa depan. 
Padang,7 September 2014 
Penulis
DAFTAR ISI 
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………………………………. 
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………………………………… 
BAB I PENDAHULUAN 
1.1.Latar belakang………………………………………………………………………………………………………... 
1.2.Rumusan masalah………………………………………………………………………………………………….. 
1.3.Tujuan…………………………………………………………………………………………………………………….. 
BAB 2 PEMBAHASAN 
2.1.Pengertian perkawinan…………………………………………………………………………………………… 
2.2.Tujuan perkawinan…………………………………………………………………………………………………. 
2.3.Pernikahan dini……………………………………………………………………………………………………….. 
2.4.Dampak pernikahan dini di usia dini………………………………………………………………………… 
BAB 3 PENUTUP 
3.1.Kesimpulan……………………………………………………………………………………………………………… 
DAFTAR PUSTAKA
MAKALAH 
STATUS PERKAWINAN 
PROVINSI SUMATERA BARAT 
TAHUN 2010 
Disusun Oleh: 
AFNI MELISA 
1310511051 
JURUSAN ILMU EKONOMI 
FAKULTAS EKONOMI 
UNIVERSITAS ANDALAS 
Tahun Ajaran 2014/2015
Data BPS tahun 2010 tentang Status Perkawinan usia dini Provinsi Sumatera 
Barat

More Related Content

What's hot

Perkahwinan dalam islam
Perkahwinan dalam islamPerkahwinan dalam islam
Perkahwinan dalam islam
Nur Fatehah
 
Isu Perkahwinan 09
Isu Perkahwinan 09Isu Perkahwinan 09
Isu Perkahwinan 09arizal
 
Pernikahan tekpen
Pernikahan tekpenPernikahan tekpen
Pernikahan tekpen
ikafia maulidia
 
Makalah seks bebas
Makalah seks bebasMakalah seks bebas
Makalah seks bebas
Dwi Wati
 
Etika pergaulan
Etika pergaulanEtika pergaulan
Etika pergaulan
tarwiyah12
 
Makalah Seks Bebas
Makalah Seks BebasMakalah Seks Bebas
Makalah Seks Bebas
Elyn Novta Restiasih
 
Perkahwinan
PerkahwinanPerkahwinan
Perkahwinan
ummulzahida
 
p0ligami
p0ligamip0ligami
p0ligami
Amiey Rosmainie
 
seks bebas
seks bebasseks bebas
seks bebas
Erfi Indriastuti
 
Materi tentang Pacaran oleh PIK R SMANSAKA 2018
Materi tentang Pacaran oleh PIK R SMANSAKA 2018Materi tentang Pacaran oleh PIK R SMANSAKA 2018
Materi tentang Pacaran oleh PIK R SMANSAKA 2018
Mustofa Hidayat
 
Poligami dan Monogami
Poligami dan Monogami Poligami dan Monogami
Poligami dan Monogami
Annis Afifah, S.Pd
 
Ancaman tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak bagi
Ancaman tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak bagiAncaman tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak bagi
Ancaman tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak bagi
dinajenawawi
 
Materi 3 Hukum dan HAM: Hak untuk Menikah dan Melanjutkan Hidup.pptx
Materi 3 Hukum dan HAM:  Hak untuk Menikah dan Melanjutkan Hidup.pptxMateri 3 Hukum dan HAM:  Hak untuk Menikah dan Melanjutkan Hidup.pptx
Materi 3 Hukum dan HAM: Hak untuk Menikah dan Melanjutkan Hidup.pptx
RizalFaharuddin
 
Perlindungan Anak dari Tindak Kekerasan Seksual
Perlindungan Anak dari Tindak Kekerasan SeksualPerlindungan Anak dari Tindak Kekerasan Seksual
Perlindungan Anak dari Tindak Kekerasan Seksual
NimahAzizah
 
Poligami menurut hukum islam dan hukum positif
Poligami menurut hukum islam dan hukum positifPoligami menurut hukum islam dan hukum positif
Poligami menurut hukum islam dan hukum positif
Rizki Gumilar
 
Perkahwinan didalam islam
Perkahwinan didalam islamPerkahwinan didalam islam
Perkahwinan didalam islam
Arra Asri
 

What's hot (20)

isu Kahwen muda
isu Kahwen mudaisu Kahwen muda
isu Kahwen muda
 
Perkahwinan dalam islam
Perkahwinan dalam islamPerkahwinan dalam islam
Perkahwinan dalam islam
 
Isu Perkahwinan 09
Isu Perkahwinan 09Isu Perkahwinan 09
Isu Perkahwinan 09
 
Pernikahan tekpen
Pernikahan tekpenPernikahan tekpen
Pernikahan tekpen
 
Makalah seks bebas
Makalah seks bebasMakalah seks bebas
Makalah seks bebas
 
Etika pergaulan
Etika pergaulanEtika pergaulan
Etika pergaulan
 
Makalah Seks Bebas
Makalah Seks BebasMakalah Seks Bebas
Makalah Seks Bebas
 
Perkahwinan
PerkahwinanPerkahwinan
Perkahwinan
 
p0ligami
p0ligamip0ligami
p0ligami
 
seks bebas
seks bebasseks bebas
seks bebas
 
Free sex
Free sexFree sex
Free sex
 
Materi tentang Pacaran oleh PIK R SMANSAKA 2018
Materi tentang Pacaran oleh PIK R SMANSAKA 2018Materi tentang Pacaran oleh PIK R SMANSAKA 2018
Materi tentang Pacaran oleh PIK R SMANSAKA 2018
 
Poligami dan Monogami
Poligami dan Monogami Poligami dan Monogami
Poligami dan Monogami
 
Ancaman tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak bagi
Ancaman tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak bagiAncaman tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak bagi
Ancaman tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak bagi
 
Kdrt
KdrtKdrt
Kdrt
 
Makalah poligami
Makalah poligami Makalah poligami
Makalah poligami
 
Materi 3 Hukum dan HAM: Hak untuk Menikah dan Melanjutkan Hidup.pptx
Materi 3 Hukum dan HAM:  Hak untuk Menikah dan Melanjutkan Hidup.pptxMateri 3 Hukum dan HAM:  Hak untuk Menikah dan Melanjutkan Hidup.pptx
Materi 3 Hukum dan HAM: Hak untuk Menikah dan Melanjutkan Hidup.pptx
 
Perlindungan Anak dari Tindak Kekerasan Seksual
Perlindungan Anak dari Tindak Kekerasan SeksualPerlindungan Anak dari Tindak Kekerasan Seksual
Perlindungan Anak dari Tindak Kekerasan Seksual
 
Poligami menurut hukum islam dan hukum positif
Poligami menurut hukum islam dan hukum positifPoligami menurut hukum islam dan hukum positif
Poligami menurut hukum islam dan hukum positif
 
Perkahwinan didalam islam
Perkahwinan didalam islamPerkahwinan didalam islam
Perkahwinan didalam islam
 

Similar to ekonomi kependudukan

PPT Pernikahan Dini dan Tekanan ekonomi.pptx
PPT Pernikahan Dini dan Tekanan ekonomi.pptxPPT Pernikahan Dini dan Tekanan ekonomi.pptx
PPT Pernikahan Dini dan Tekanan ekonomi.pptx
RickiAmanda
 
Aku menoba untuk tabah
Aku menoba untuk tabahAku menoba untuk tabah
Aku menoba untuk tabah
esa nugraha
 
Nikah Massal, Nikah Dibawah Umur, Kawin Gantung
Nikah Massal, Nikah Dibawah Umur, Kawin GantungNikah Massal, Nikah Dibawah Umur, Kawin Gantung
Nikah Massal, Nikah Dibawah Umur, Kawin Gantung
AZA Zulfi
 
Dampak Negatif Perkawinan Di Usia Anak
Dampak Negatif Perkawinan Di Usia AnakDampak Negatif Perkawinan Di Usia Anak
Dampak Negatif Perkawinan Di Usia Anak
NimahAzizah
 
PERNIKAHAN DINI DALAM ISLAM.pptx
PERNIKAHAN DINI DALAM ISLAM.pptxPERNIKAHAN DINI DALAM ISLAM.pptx
PERNIKAHAN DINI DALAM ISLAM.pptx
PemerintahDesaBinawa
 
Pernikahan dini pp
Pernikahan dini ppPernikahan dini pp
Pernikahan dini pp
Mas Sukistiono
 
pernikahan dini.pptx
pernikahan dini.pptxpernikahan dini.pptx
pernikahan dini.pptx
AMIR235502
 
pernikahandini-130429075135-phpapp02.pdf
pernikahandini-130429075135-phpapp02.pdfpernikahandini-130429075135-phpapp02.pdf
pernikahandini-130429075135-phpapp02.pdf
MuhammadRanim
 
Buku Saku Persiapan Perkawinan
Buku Saku Persiapan PerkawinanBuku Saku Persiapan Perkawinan
Buku Saku Persiapan Perkawinan
1121fatmaa
 
_Moch. Rafi Zuhri Henditiyana_Filsafat Hukum Islam.pptx
_Moch. Rafi Zuhri Henditiyana_Filsafat Hukum Islam.pptx_Moch. Rafi Zuhri Henditiyana_Filsafat Hukum Islam.pptx
_Moch. Rafi Zuhri Henditiyana_Filsafat Hukum Islam.pptx
RafiZuhri
 
Kasus perkawinan adat berdasarkan uu no. 1 thn 1974
Kasus perkawinan adat berdasarkan uu no. 1 thn 1974Kasus perkawinan adat berdasarkan uu no. 1 thn 1974
Kasus perkawinan adat berdasarkan uu no. 1 thn 1974Rizqy Putra
 
ppt Dampak pernikahan di usia muda.pptx
ppt Dampak pernikahan di usia muda.pptxppt Dampak pernikahan di usia muda.pptx
ppt Dampak pernikahan di usia muda.pptx
NoviaMelaDewi1
 
Makalah Edukasi Pernikahan Dini
Makalah Edukasi Pernikahan DiniMakalah Edukasi Pernikahan Dini
Makalah Edukasi Pernikahan Dini
novitayuang27
 
Penyuluhan fix(2)
Penyuluhan fix(2)Penyuluhan fix(2)
Penyuluhan fix(2)
novitayuang27
 
Makalah mpk agama islam peran keluarga dlm lgbt
Makalah mpk agama islam peran keluarga dlm lgbtMakalah mpk agama islam peran keluarga dlm lgbt
Makalah mpk agama islam peran keluarga dlm lgbt
Khairunnisa Nazhifah
 
Pedoman menciptakan keluarga berdasarkan agama
Pedoman menciptakan keluarga berdasarkan agamaPedoman menciptakan keluarga berdasarkan agama
Pedoman menciptakan keluarga berdasarkan agama
pjj_kemenkes
 
Keperawatan agama modul 3 kb2
Keperawatan agama modul 3 kb2Keperawatan agama modul 3 kb2
Keperawatan agama modul 3 kb2
Anton Saja
 
Perkawinan Menurut Islam
Perkawinan Menurut IslamPerkawinan Menurut Islam
Perkawinan Menurut Islam
YayasanJariPresentation
 
Resensi Jurnal Reni tasari
Resensi Jurnal Reni tasariResensi Jurnal Reni tasari
Resensi Jurnal Reni tasari
regas12
 
Sosialisasi Kesehatan Reproduksi Bagi Calon Pengantin
Sosialisasi Kesehatan Reproduksi Bagi Calon PengantinSosialisasi Kesehatan Reproduksi Bagi Calon Pengantin
Sosialisasi Kesehatan Reproduksi Bagi Calon Pengantin
YadiDuwila1
 

Similar to ekonomi kependudukan (20)

PPT Pernikahan Dini dan Tekanan ekonomi.pptx
PPT Pernikahan Dini dan Tekanan ekonomi.pptxPPT Pernikahan Dini dan Tekanan ekonomi.pptx
PPT Pernikahan Dini dan Tekanan ekonomi.pptx
 
Aku menoba untuk tabah
Aku menoba untuk tabahAku menoba untuk tabah
Aku menoba untuk tabah
 
Nikah Massal, Nikah Dibawah Umur, Kawin Gantung
Nikah Massal, Nikah Dibawah Umur, Kawin GantungNikah Massal, Nikah Dibawah Umur, Kawin Gantung
Nikah Massal, Nikah Dibawah Umur, Kawin Gantung
 
Dampak Negatif Perkawinan Di Usia Anak
Dampak Negatif Perkawinan Di Usia AnakDampak Negatif Perkawinan Di Usia Anak
Dampak Negatif Perkawinan Di Usia Anak
 
PERNIKAHAN DINI DALAM ISLAM.pptx
PERNIKAHAN DINI DALAM ISLAM.pptxPERNIKAHAN DINI DALAM ISLAM.pptx
PERNIKAHAN DINI DALAM ISLAM.pptx
 
Pernikahan dini pp
Pernikahan dini ppPernikahan dini pp
Pernikahan dini pp
 
pernikahan dini.pptx
pernikahan dini.pptxpernikahan dini.pptx
pernikahan dini.pptx
 
pernikahandini-130429075135-phpapp02.pdf
pernikahandini-130429075135-phpapp02.pdfpernikahandini-130429075135-phpapp02.pdf
pernikahandini-130429075135-phpapp02.pdf
 
Buku Saku Persiapan Perkawinan
Buku Saku Persiapan PerkawinanBuku Saku Persiapan Perkawinan
Buku Saku Persiapan Perkawinan
 
_Moch. Rafi Zuhri Henditiyana_Filsafat Hukum Islam.pptx
_Moch. Rafi Zuhri Henditiyana_Filsafat Hukum Islam.pptx_Moch. Rafi Zuhri Henditiyana_Filsafat Hukum Islam.pptx
_Moch. Rafi Zuhri Henditiyana_Filsafat Hukum Islam.pptx
 
Kasus perkawinan adat berdasarkan uu no. 1 thn 1974
Kasus perkawinan adat berdasarkan uu no. 1 thn 1974Kasus perkawinan adat berdasarkan uu no. 1 thn 1974
Kasus perkawinan adat berdasarkan uu no. 1 thn 1974
 
ppt Dampak pernikahan di usia muda.pptx
ppt Dampak pernikahan di usia muda.pptxppt Dampak pernikahan di usia muda.pptx
ppt Dampak pernikahan di usia muda.pptx
 
Makalah Edukasi Pernikahan Dini
Makalah Edukasi Pernikahan DiniMakalah Edukasi Pernikahan Dini
Makalah Edukasi Pernikahan Dini
 
Penyuluhan fix(2)
Penyuluhan fix(2)Penyuluhan fix(2)
Penyuluhan fix(2)
 
Makalah mpk agama islam peran keluarga dlm lgbt
Makalah mpk agama islam peran keluarga dlm lgbtMakalah mpk agama islam peran keluarga dlm lgbt
Makalah mpk agama islam peran keluarga dlm lgbt
 
Pedoman menciptakan keluarga berdasarkan agama
Pedoman menciptakan keluarga berdasarkan agamaPedoman menciptakan keluarga berdasarkan agama
Pedoman menciptakan keluarga berdasarkan agama
 
Keperawatan agama modul 3 kb2
Keperawatan agama modul 3 kb2Keperawatan agama modul 3 kb2
Keperawatan agama modul 3 kb2
 
Perkawinan Menurut Islam
Perkawinan Menurut IslamPerkawinan Menurut Islam
Perkawinan Menurut Islam
 
Resensi Jurnal Reni tasari
Resensi Jurnal Reni tasariResensi Jurnal Reni tasari
Resensi Jurnal Reni tasari
 
Sosialisasi Kesehatan Reproduksi Bagi Calon Pengantin
Sosialisasi Kesehatan Reproduksi Bagi Calon PengantinSosialisasi Kesehatan Reproduksi Bagi Calon Pengantin
Sosialisasi Kesehatan Reproduksi Bagi Calon Pengantin
 

More from Dissa MeLina

Pembukaan
PembukaanPembukaan
Pembukaan
Dissa MeLina
 
Enterprenuer
EnterprenuerEnterprenuer
Enterprenuer
Dissa MeLina
 
Netherlands
NetherlandsNetherlands
Netherlands
Dissa MeLina
 
economic growth II
economic growth IIeconomic growth II
economic growth II
Dissa MeLina
 
economic growth I
economic growth Ieconomic growth I
economic growth I
Dissa MeLina
 
exercise
exerciseexercise
exercise
Dissa MeLina
 
open economy
open economyopen economy
open economy
Dissa MeLina
 
Economic growth resumes
Economic growth resumesEconomic growth resumes
Economic growth resumes
Dissa MeLina
 
Capital flows and international goods
Capital flows and international goodsCapital flows and international goods
Capital flows and international goods
Dissa MeLina
 
Perekonomian Terbuka Kecil
Perekonomian Terbuka KecilPerekonomian Terbuka Kecil
Perekonomian Terbuka Kecil
Dissa MeLina
 
Mengenal Dinamika Penduduk Belanda
Mengenal Dinamika Penduduk BelandaMengenal Dinamika Penduduk Belanda
Mengenal Dinamika Penduduk Belanda
Dissa MeLina
 
Factor-factor migrasi
Factor-factor migrasiFactor-factor migrasi
Factor-factor migrasi
Dissa MeLina
 
Isi
IsiIsi
PENGANTAR MAKRO
PENGANTAR MAKROPENGANTAR MAKRO
PENGANTAR MAKRO
Dissa MeLina
 
PENGANTAR HUKUM BISNIS
PENGANTAR HUKUM BISNISPENGANTAR HUKUM BISNIS
PENGANTAR HUKUM BISNIS
Dissa MeLina
 
ILMU ALAMIAH DASAR
ILMU ALAMIAH DASARILMU ALAMIAH DASAR
ILMU ALAMIAH DASAR
Dissa MeLina
 
pengantar akuntansi 2 Bab 1
pengantar akuntansi 2 Bab 1pengantar akuntansi 2 Bab 1
pengantar akuntansi 2 Bab 1
Dissa MeLina
 
Pengantar Akuntansi 2 Aktiva tetap
Pengantar Akuntansi 2 Aktiva tetapPengantar Akuntansi 2 Aktiva tetap
Pengantar Akuntansi 2 Aktiva tetapDissa MeLina
 
Mnagement Chap 15 motivating employees
Mnagement Chap 15 motivating employeesMnagement Chap 15 motivating employees
Mnagement Chap 15 motivating employees
Dissa MeLina
 
management chapter 11
management chapter 11management chapter 11
management chapter 11
Dissa MeLina
 

More from Dissa MeLina (20)

Pembukaan
PembukaanPembukaan
Pembukaan
 
Enterprenuer
EnterprenuerEnterprenuer
Enterprenuer
 
Netherlands
NetherlandsNetherlands
Netherlands
 
economic growth II
economic growth IIeconomic growth II
economic growth II
 
economic growth I
economic growth Ieconomic growth I
economic growth I
 
exercise
exerciseexercise
exercise
 
open economy
open economyopen economy
open economy
 
Economic growth resumes
Economic growth resumesEconomic growth resumes
Economic growth resumes
 
Capital flows and international goods
Capital flows and international goodsCapital flows and international goods
Capital flows and international goods
 
Perekonomian Terbuka Kecil
Perekonomian Terbuka KecilPerekonomian Terbuka Kecil
Perekonomian Terbuka Kecil
 
Mengenal Dinamika Penduduk Belanda
Mengenal Dinamika Penduduk BelandaMengenal Dinamika Penduduk Belanda
Mengenal Dinamika Penduduk Belanda
 
Factor-factor migrasi
Factor-factor migrasiFactor-factor migrasi
Factor-factor migrasi
 
Isi
IsiIsi
Isi
 
PENGANTAR MAKRO
PENGANTAR MAKROPENGANTAR MAKRO
PENGANTAR MAKRO
 
PENGANTAR HUKUM BISNIS
PENGANTAR HUKUM BISNISPENGANTAR HUKUM BISNIS
PENGANTAR HUKUM BISNIS
 
ILMU ALAMIAH DASAR
ILMU ALAMIAH DASARILMU ALAMIAH DASAR
ILMU ALAMIAH DASAR
 
pengantar akuntansi 2 Bab 1
pengantar akuntansi 2 Bab 1pengantar akuntansi 2 Bab 1
pengantar akuntansi 2 Bab 1
 
Pengantar Akuntansi 2 Aktiva tetap
Pengantar Akuntansi 2 Aktiva tetapPengantar Akuntansi 2 Aktiva tetap
Pengantar Akuntansi 2 Aktiva tetap
 
Mnagement Chap 15 motivating employees
Mnagement Chap 15 motivating employeesMnagement Chap 15 motivating employees
Mnagement Chap 15 motivating employees
 
management chapter 11
management chapter 11management chapter 11
management chapter 11
 

Recently uploaded

Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
MsElisazmar
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
opkcibungbulang
 
425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx
425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx
425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx
MuhamadsyakirbinIsma
 
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
Sathya Risma
 
PERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdf
PERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdfPERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdf
PERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdf
MunirLuvNaAin
 
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptxPPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
SriKuntjoro1
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
juliafnita47
 
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdfKalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
SDNBotoputih
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputihlaporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
SDNBotoputih
 
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan marthaKoneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
johan199969
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdfRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
OswaldusDiwaDoka
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdfDemonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
d2spdpnd9185
 
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdfBiografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
pristayulianabila
 
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan i...
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan   i...Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan   i...
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan i...
PutraDwitara
 
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
nurfaridah271
 
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdfPanduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
NurHasyim22
 

Recently uploaded (20)

Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
 
425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx
425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx
425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx
 
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
 
PERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdf
PERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdfPERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdf
PERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdf
 
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptxPPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
 
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdfKalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputihlaporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
 
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan marthaKoneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdfRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdfDemonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
 
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdfBiografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
 
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan i...
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan   i...Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan   i...
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan i...
 
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
 
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdfPanduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
 

ekonomi kependudukan

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Manusia dalam proses perkembangannya membutuhkan pasangan hidup yang dapat memberikan keturunan untuk meneruskan jenisnya. Perkawinan sebagai jalan yang bisa ditempuh oleh manusia untuk membentuk suatu keluarga atau rumah tangga bahagia yang berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Hal ini dimaksudkan bahwa perkawinan itu dilaksanakan sekali seumur hidup dan tidak berakhir begitu saja. Perkawinan bagi manusia merupakan hal yang penting, karena dengan perkawinan seseorang akan memperoleh keseimbangan hidup baik secara psikologis, sosial, maupun sosial biologis. Seseorang yang melangsungkan perkawinan, maka dengan sendirinya semua kebutuhan biologisnya bisa terpenuhi. Kematangan emosi merupakan aspek yang sangat penting untuk menjaga kelangsungan perkawinan. Keberhasilan suatu rumah tangga banyak ditentukan oleh kematangan emosi baik suami maupun istri. Dengan dilangsungkannya suatu perkawinan, maka status sosialnya diakui dalam kehidupan bermasyarakat dan sah secara hukum. Banyak dikalangan masyarakat yang melakukan pernikahan dini,terutama didaerah-daerah khususnya daerah Sumatera barat.Status perkawinannya diusia dini semakin meningkat dari tahun-ketahun.Masalah ini akan kita bahas dalam makalah ini. 1.2.Rumusan Masalah 1. Faktor-faktor apakah yang mendorong terjadinya perkawinan usia dini? 2. Apa dampak yang dialami mereka yang melangsungkan perkawinan pada usia muda?
  • 2. 1.3.Tujuan Berdasarkan permasalahan diatas maka maksud dan tujuan makalah ini adalah 1. Untuk mendeskripsikan faktor-faktor yang mendorong terjadinya perkawinan usia dini. 2. Untuk mendeskripsikan dampak yang timbul dari mereka yang melangsungkan perkawinan usia dini.
  • 3. BAB II PEMBAHASAN 2.1. Pengertian Perkawinan Perkawinan adalah pertalian yang sah antara seorang lelaki dan seorang perempuan untuk waktu yang lama. Undang-undang memandang perkawinan hanya dari hubungan keperdataan, demikian menurut pasal 26 KUHPerdata Menurut UU No. 1 Tahun 1974 tentang perkawinan pasal 1 bahwa perkawinan adalah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Sedangkan menurut agama Islam, Perkawinan adalah salah satu bentuk ibadah yang kesuciannya perlu dijaga oleh kedua belah pihak baik suami maupun istri. Perkawinan bertujuan untuk membentuk keluarga yang bahagia sejahtera dan kekal selamanya. Perkawinan memerlukan kematangan dan persiapan fisik dan mental karena menikah / kawin adalah sesuatu yang sakral dan dapat menentukan jalan hidup seseorang. UU No. 1 Tahun 1974 tentang perkawinan dan hukum islam memandang bahwa perkawinan itu tudak hanya dilihat dari aspek formal semata-mata, tetapi juga dilihat dari aspek agama dan sosial. Aspek agama menetapkan tentang keabsahan perkawinan, sedangkan aspek formal adalah menyangkut aspek administratif, yaitu pencatatan di KUA dan catatan sipil. 2.2.Tujuan Perkawinan Tujuan perkawinan adalah untuk membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Ini berarti bahwa perkawinan itu: (1) berlangsung seumur hidup, (2) cerai diperlukan syarat-syaratyang ketat dan merupakan jalan terakhir, dan (3) suami-istri membantu untuk mengembangkan diri. Suatu keluarga dikatakan bahagia apabila terpenuhi dua kebutuhan pokok, yaitu kebutuhan jasmaniah dan rohaniah. Yang termasuk kebutuhan jasmaniah, seperti papan, sandang, pangan, kesehatan dan pendidikan, sedangkan esensi kebutuhan
  • 4. rohaniah, contohnya adanya seorang anak yang berasal dari darah daging mereka sendiri. Syarat-syarat Perkawinan Syarat-syarat yang perlu dipenuhi oleh seseorang sebelum melangsungkan perkawinan itu ada enam, yaitu sebagai berikut : a.Persetujuan kedua belah pihak tanpa paksaan b.Dewasa c.Kesamaan agama Islam d.Tidak dalam hubungan nasab e.Tidak ada hubungan rodhoah f.Tidak semenda (mushoharoh) PERNIKAHAN USIA DINI 2.3 Pernikahan Dini Pernikahan Usia Dini adalah pernikahan yang dilakukan oleh salah satu pasangan yang memiliki usia dibawah umur yang biasanya dibawah 17 tahun.Pernikahan dini tidak hanya terjadi diperkotaan namun juga didesa-desa.contohnya didaerah-daerah provinsi sumatera barat banyak juga melakukan hal yang demikian. A. Perkawinan Usia Dini Dalam Perspektif Psikologi Pernikahan dini adalah pernikahan yang dilakukan oleh salah satu pasangan yang memiliki usia dibawah umur yang biasanya dibawah 17 tahun.Pernikahan dini tidak hanya terjadi diperkotaan namun juga didesa-desa.contohnya didaerah-daerah provinsi sumatera barat banyak juga melakukan hal yang demikian. Faktor terjadinya pernikan diusia dini: 1.Ekonomi 2.Orang tua 3.Media massa
  • 5. 4.Pendidikan 5.Perjodohan 6.MBA(Married by Accident) M. Fauzil Adhim dalam bukunya “Indahnya Pernikahan Dini”, juga oleh Clarke-Stewart & Koch lewat bukunya “Children Development Through”: bahwa pernikahan di usia remaja dan masih di bangku sekolah bukan sebuah penghalang untuk meraih prestasi yang lebih baik, bahwa usia bukan ukuran utama untuk menentukan kesiapan mental dan kedewasaan seseorang bahwa menikah bisa menjadi solusi alternatif untuk mengatasi kenakalan kaum remaja yang kian tak terkendali. Berikut Data Badan Pusat Statistik tahun 2010 tentang Pernikahan Dini Provinsi Sumatera Barat
  • 6. Dari data tabel dan grafik diatas dapat dilihat perkembangan pernikahan dini pada setiap daerah-daerah yang terdapat pada provinsi Sumatera Barat pada tahun 2010,pernikahan dini yang terbanyak terdapat pada kota Padang yaitu yang belum kawin ±320.000 orang dan yang kawin sebanyak ±640.000 atau lebih dari 320.000 orang,sedangkan yang tidak ditanyakan lebih sedikit. M. Fauzil Adhim dalam bukunya “Indahnya Pernikahan Dini”, juga oleh Clarke-Stewart & Koch lewat bukunya “Children Development Through”: bahwa pernikahan di usia remaja dan masih di bangku sekolah bukan sebuah penghalang untuk meraih prestasi yang lebih baik, bahwa usia bukan ukuran utama untuk menentukan kesiapan mental dan kedewasaan seseorang bahwa menikah bisa menjadi solusi alternatif untuk mengatasi kenakalan kaum remaja yang kian tak terkendali. Di kedua buku itu ada banyak bukti empiris bahwa menikah di usia dini tidak menghambat studi, bahkan justru bisa menjadi motivasi untuk meraih puncak prestasi yang lebih cemerlang (seperti tertera sederet nama orang sukses yang melakukan
  • 7. pernikahan dini). Selain itu, menurut bukti-bukti psikologis, pernikahan dini juga sangat baik untuk pertumbuhan emosi dan mental, sehingga kita akan lebih mungkin mencapai kematangan yang puncak. Bahkan menurut Abraham M. Maslow, yang menikah di usia 20 tahun, orang yang menikah di usia dini lebih mungkin mencapai taraf aktualisasi diri lebih cepat dan lebih sempurna dibanding dengan mereka yang selalu menunda pernikahan. Pernikahan yang sebenarnya, menurut Abraham M. Maslow, dimulai dari saat menikah. Pernikahan akan mematangkan seseorang sekaligus memenuhi separuh dari kebutuhan-kebutuhan psikologis manusia, yang pada gilirannya akan menjadikan manusia, mampu mencapai puncak pertumbuhan kepribadian yang mengesankan. Hasil penelitian di salah satu kota di Yogya bahwa angka perceraian meningkat signifikan karena pernikahan dini? Ternyata, setelah diteliti, pernikahan dini yang rentan perceraian itu adalah pernikahan yang diakibatkan “kecelakaan” (yang disengaja). Hal ini bisa dimaklumi, sebab pernikahan karena kecelakaan lebih karena keterpaksaan, bukan kesadaran dan kesiapan serta orientasi nikah yang kuat. Adapun urgensi pernikahan terhadap upaya menanggulangi kenakalan remaja barangkali tidak bisa dibantah. Ngeri rasanya ketika kita mendengar hasil sebuah penelitian bahwa 90% mahasiswi di salah satu kota besar di negara muslim ini sudah tidak perawan lagi. Pergaulan bebas atau free sex sama sekali bukan nama yang asing di telinga kaum remaja saat ini. Akhirnya, kata Fauzil Adhim, kita akan menyaksikan kehancuran yang berlangsung pelan-pelan, tapi sangat mengerikan, para gadis (yang sudah tidak gadis lagi) hamil di luar nikah. Na ‘udzubillah! Untuk menanggulangi musibah kaum remaja ini hanya satu jawabnya: nikah. 1.Pernikahan Usia Dini Dalam Perspektif Agama Jika menurut psikologis, usia terbaik untuk menikah adalah usia antara 19 sampai 25, maka bagaimana dengan agama? Rasulullah SAW. bersabda, “Wahai para pemuda, barang siapa di antara kalian telah mencapai ba’ah, maka kawinlah. Karena sesungguhnya kawin lebih bisa menjaga pada pandangan mata dan lebih menjaga kemaluan. Bila tidak mampu melaksanakannya maka berpuasalah karena puasa baginya adalah kendali (dari gairah seksual)” (HR. Imam yang lima).
  • 8. 2.Pernikahan Usia Dini Dipandang dari Berbagai Sisi Menurut Undang-Undang perkawinan, seorang laki-laki boleh menikah kalau sudah mencapai usia minimal 19 tahun, sementara pihak perempuan minimal 16 tahun. Namun pada masyarakat sumatera barat tidak demikian,banyak yang melakukan pernikahan dibawah usia yang telah ditetapkan. Sementara pertimbangan dari sisi medis, pernikahan usia dini bisa merugikan pihak perempuan. Kondisi rahim perempuan usia dini masih belum cukup kuat untuk melahirkan anak. Sementara menurut pakar sosiologi, pernikahan usia dini bisa lebih memicu konflik keluarga. Ini disebabkan usia pasangan suami istri yang masih labil, belum matang secara pikiran, dan penuh emosi. Dalam praktiknya, banyak ditemui praktik pernikahan dini di pedesaan, dan kondisi mereka baik-baik saja. Para sosiolog berpendapat, itu karena masalah kultur yang tertanam kuat dalam masyarakat desa, dan belum tentu terjadi pada masyarakat perkotaan yang punya kultur berbeda. 2.4.Dampak Pernikahan diusia dini Dampak Negatif 1.Dari segi pendidikan 2.Dari segi kesehatan 3.Dari segi psikologis 1.Dari segi Pendidikan Bahwa seseorang yang melakukan pernikahan terutama pada usia yang masih muda,tentu akan membawa berbagai dampak,terutama dalam dunia pendidikan.Contohnya jika seseorang yang melangsungkan pernikahan ketika baru lulus SMP/SMA tentu keinginannya untuk melanjutkan kesekolah yang lebih tinggi tidak akan tercapai/tidak akan terwujud. 2.Dari segi Kesehatan
  • 9. Perempuan yang menikah di usia dini kurang dari 15 tahun memiliki banyak resiko seperti kandungan,kematian keguguran/premature. 3.Dari segi Psikologis Dari sisi social pernikahan dini dapat mengurangi harmonisasi keluarga disebabkan oleh emosi yang masih labil,gejolak darah muda dan cara piker yang belum matang. Dampak positif 1.Dukungan Emosional Dengan dukungan emosional dapat melatih kecerdasan emosional dan spiritual dalam diri setiap pasangan(ESQ). 2.Dukungan Keuangan Dengan menikah diusia dini dapata meringankan beban ekonomi menjadi lebih hemat. 3.Kebebasan yang lebih Dengan berada jauh dari rumah maka menjadikan mereka bebas melakukan hal yang sesuai keputusannya untuk menjalani hidup mereka secara financial dan emosional. 4.Belajar memikul tanggung jawab 5.Terbebas dari perbuatan maksiat seperti zina
  • 10. BAB III PENUTUP 3.1.Kesimpulan Perkawinan usia dini menurut para ahli: 1. RT. Akhmad Jayadiningrat, sebab-sebab utama dari perkawinan usia muda adalah: a. Keinginan untuk segera mendapatkan tambahan anggota keluarga. b. Tidak adanya pengertian mengenai akibat buruk perkawinan terlalu muda, baik bagi mempelai itu sendiri maupun keturunannya. c. Sifat kolot orang jawa yang tidak mau menyimpang dari ketentuan adat. Kebanyakan orang desa mengatakan bahwa mereka itu mengawinkan anaknya begitu muda hanya karena mengikuti adat kebiasaan saja. Ada beberapa faktor yang mendorong terjadinya perkawinan usia muda yaitu : 1) Ekonomi Perkawinan usia muda terjadi karena keadaan keluarga yang hidup di garis kemiskinan, untuk meringankan beban orang tuanya maka anak wanitanya dikawinkan dengan orang yang dianggap mampu. 2) Pendidikan Rendahnya tingkat pendidikan maupun pengetahuan orang tua, anak dan masyarakat, menyebabkan adanya kecenderungan mengawinkan anaknya yang masih dibawah umur. 3) Faktor orang tua Orang tua khawatir kena aib karena anak perempuannya berpacaran dengan laki-laki yang sangat lengket sehingga segera mengawinkan anaknya. 4) Media massa Gencarnya ekspose seks di media massa menyebabkan remaja modern kian Permisif terhadap seks. 5) Faktor adat
  • 11. DAFTAR PUSTAKA Syakur, Abdus. 2009. Undang-Undang Dasar 1945 Lengkap. Surabaya: Indah Surabaya. HS. Salim, 2001. Pengantar Hukum Perdata Tertulis (BW). Yogyakarta: Sinar Grafika. www.wonosari.com/t2616-pernikahan-di-usia-muda.htm www.AnneAhira.com/pernikahan-usia-muda.htm www.Bps.go.id
  • 12. KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT,Sang Maha Pencipta dan Pengatur Alam Semesta,berkat RidhoNya,penulis akhirnya mampu menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Status Perkawinan Daerah Sumatera Barat tahun 2010”.Dalam menyusun makalah ini,tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang penulis alami,namun berkat dukungan,dorongan dan semangat dari orang terdekat,sehingga penulis mampu menyelesaikannya oleh karena itu penulis pada kesempatan kali ini mengucapkan terimakasih kepada dosen ibuk Yulia Anas,SE.M.Si selaku dosen matakuilah Ekonomi kependudukan yang telah memberikan tugas ini kepada penulis. Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai perkembangan status perkawinan dari tahun ketahun,pernikahan dini dikalangan masyarakat,dan grafik mengenai data status perkawinan didaerah Sumater Barat.Penulis juga menyadari bahwa sepenuhnya didalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang penulis harapkan.Untuk itu,penulis berharap adanya kritik,saran dan usulan demi perbaikan dimasa yang akan datang mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dimasa depan. Padang,7 September 2014 Penulis
  • 13. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………………………………. DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………………………………… BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang………………………………………………………………………………………………………... 1.2.Rumusan masalah………………………………………………………………………………………………….. 1.3.Tujuan…………………………………………………………………………………………………………………….. BAB 2 PEMBAHASAN 2.1.Pengertian perkawinan…………………………………………………………………………………………… 2.2.Tujuan perkawinan…………………………………………………………………………………………………. 2.3.Pernikahan dini……………………………………………………………………………………………………….. 2.4.Dampak pernikahan dini di usia dini………………………………………………………………………… BAB 3 PENUTUP 3.1.Kesimpulan……………………………………………………………………………………………………………… DAFTAR PUSTAKA
  • 14. MAKALAH STATUS PERKAWINAN PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2010 Disusun Oleh: AFNI MELISA 1310511051 JURUSAN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS Tahun Ajaran 2014/2015
  • 15. Data BPS tahun 2010 tentang Status Perkawinan usia dini Provinsi Sumatera Barat