Dokumen tersebut membahas tentang perkawinan usia dini, termasuk faktor-faktor yang mendorong pernikahan dini, dampak positif dan negatif dari pernikahan dini, serta pandangan agama dan hukum terhadap pernikahan dini. Dokumen ini menjelaskan bahwa pernikahan dini sering terjadi karena faktor ekonomi, pendidikan, dan tradisi, namun dapat memiliki dampak negatif bagi pendidikan, kesehatan, dan psikologi
Pernikahan dini memiliki berbagai dampak negatif secara hukum, biologis, dan psikologis. Secara hukum melanggar ketentuan umur minimal menikah. Secara biologis anak belum siap untuk hubungan seks dan kehamilan. Secara psikologis anak belum dewasa untuk menghadapi tanggung jawab pernikahan."
Dokumen tersebut membahas tentang pernikahan dini di Indonesia, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti tradisi, budaya eksploitatif, hukum, lingkungan, ekonomi, sosial, agama, dan pendidikan. Dokumen tersebut juga membahas dampak pernikahan dini terhadap kesehatan reproduksi remaja dan strategi pemecahan masalahnya seperti meningkatkan pendidikan seks, memberikan penyuluhan kepada orang tua dan m
Norma dan Praktik Budaya Kekerasan dalam Rumah Tangga pjj_kemenkes
Modul ini membahas tentang norma dan praktik budaya kekerasan dalam rumah tangga. Topik yang dibahas antara lain definisi kekerasan terhadap perempuan, bentuk-bentuk kekerasan, faktor penyebab, dampak terhadap kesehatan reproduksi, dan implikasi untuk pencegahan kekerasan. Modul ini menjelaskan bahwa kekerasan dalam rumah tangga merupakan masalah serius yang memerlukan tanggapan hukum dan sosial.
Dokumen tersebut membahas tentang pernikahan dini dan dampaknya. Pernikahan dini didefinisikan sebagai pernikahan di bawah usia yang seharusnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi pernikahan dini antara lain ekonomi, pendidikan, dan mencegah pergaulan bebas. Dampak pernikahan dini secara fisik adalah gangguan ekonomi rumah tangga, risiko kanker leher rahim dan kehamilan yang tinggi. Secara psikolog
Penyuluhan hukum akibat perkawinan di bawah umurDian Vebyanti
Dokumen tersebut membahas tentang pernikahan anak di bawah umur, khususnya perempuan. Beberapa faktor penyebab pernikahan dini diantaranya adalah budaya, ekonomi, pendidikan, dan emosionalitas remaja. Pernikahan anak dibawah umur beresiko terhadap kesehatan ibu hamil dan janin serta menyebabkan putus sekolah dan kesulitan beradaptasi. Undang-undang pidana Indonesia melarang persetubuhan dengan anak di b
Pernikahan dini memiliki berbagai dampak negatif secara hukum, biologis, dan psikologis. Secara hukum melanggar ketentuan umur minimal menikah. Secara biologis anak belum siap untuk hubungan seks dan kehamilan. Secara psikologis anak belum dewasa untuk menghadapi tanggung jawab pernikahan."
Dokumen tersebut membahas tentang pernikahan dini di Indonesia, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti tradisi, budaya eksploitatif, hukum, lingkungan, ekonomi, sosial, agama, dan pendidikan. Dokumen tersebut juga membahas dampak pernikahan dini terhadap kesehatan reproduksi remaja dan strategi pemecahan masalahnya seperti meningkatkan pendidikan seks, memberikan penyuluhan kepada orang tua dan m
Norma dan Praktik Budaya Kekerasan dalam Rumah Tangga pjj_kemenkes
Modul ini membahas tentang norma dan praktik budaya kekerasan dalam rumah tangga. Topik yang dibahas antara lain definisi kekerasan terhadap perempuan, bentuk-bentuk kekerasan, faktor penyebab, dampak terhadap kesehatan reproduksi, dan implikasi untuk pencegahan kekerasan. Modul ini menjelaskan bahwa kekerasan dalam rumah tangga merupakan masalah serius yang memerlukan tanggapan hukum dan sosial.
Dokumen tersebut membahas tentang pernikahan dini dan dampaknya. Pernikahan dini didefinisikan sebagai pernikahan di bawah usia yang seharusnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi pernikahan dini antara lain ekonomi, pendidikan, dan mencegah pergaulan bebas. Dampak pernikahan dini secara fisik adalah gangguan ekonomi rumah tangga, risiko kanker leher rahim dan kehamilan yang tinggi. Secara psikolog
Penyuluhan hukum akibat perkawinan di bawah umurDian Vebyanti
Dokumen tersebut membahas tentang pernikahan anak di bawah umur, khususnya perempuan. Beberapa faktor penyebab pernikahan dini diantaranya adalah budaya, ekonomi, pendidikan, dan emosionalitas remaja. Pernikahan anak dibawah umur beresiko terhadap kesehatan ibu hamil dan janin serta menyebabkan putus sekolah dan kesulitan beradaptasi. Undang-undang pidana Indonesia melarang persetubuhan dengan anak di b
Dokumen tersebut membahasakan konsep perkahwinan dalam Islam, termasuk definisi, hukum, dan hikmah perkahwinan. Ia juga menyentuh implikasi perkahwinan yang tidak mengikut undang-undang keluarga Islam dan langkah-langkah untuk mengatasinya. Perkahwinan dalam Islam bertujuan untuk memenuhi keperluan manusia, menjalin silaturrahim, dan membesarkan zuriat secara sah.
Makalah ini membahas seks bebas di kalangan remaja dan peranan guru BK dalam mencegahnya. Seks bebas di kalangan remaja semakin marak karena faktor peer pressure, kurangnya pendidikan seks, dan perhatian orang tua. Guru BK berperan penting dalam memberikan konseling dan pendidikan seks yang tepat guna mencegah dampak buruk seperti penyakit menular dan kehamilan di luar nikah.
Dokumen tersebut melarang berpacaran karena dianggap mendekati zina dan dapat menimbulkan berbagai akibat negatif bagi individu dan masyarakat. Berpacaran dianggap dapat mengarah pada hubungan seksual di luar nikah, membuang waktu, dan menghalangi pencarian jodoh yang sah. Larangan ini didasarkan pada beberapa ayat Al-Quran.
Prosedur poligami menurut undang-undang keluarga Islam di Malaysia memerlukan permohonan kepada mahkamah syariah disertai akuan yang menyatakan alasan, kemampuan kewangan, tanggungan dan persetujuan isteri. Mahkamah akan mempertimbangkan kemandulan isteri, kemampuan membiayai dan layanan yang adil sebelum memberi kelulusan.
Makalah ini membahas tentang seks bebas di kalangan remaja dan mahasiswa. Faktor-faktor yang mendorong seks bebas antara lain kurangnya pengetahuan agama, kurang perhatian orang tua, tekanan pasangan, dan kurangnya pengetahuan tentang dampak seks bebas. Makalah ini juga menjelaskan pandangan Islam yang melarang seks sebelum nikah.
Materi tentang Pacaran oleh PIK R SMANSAKA 2018Mustofa Hidayat
Dokumen tersebut membahas tentang pacaran yang sehat dan tidak sehat pada remaja. Pacaran sehat ditandai dengan saling menghormati privasi, terbuka, dan mengendalikan emosi, serta tidak melanggar norma sosial. Sebaliknya, pacaran yang tidak sehat ditandai dengan posesif, intimidasi seksual, dan kekerasan fisik/verbal. Dokumen ini menyarankan remaja untuk mengisi waktu dengan kegiatan bermanfaat dan memperkenalkan pac
Materi 3 Hukum dan HAM: Hak untuk Menikah dan Melanjutkan Hidup.pptxRizalFaharuddin
Dokumen ini membahas hak untuk menikah dan melanjutkan keturunan sebagai hak alami dan hak yang diatur dalam instrumen HAM serta peraturan perundang-undangan. Dokumen ini juga membahas hak perempuan dalam perkawinan, isu pernikahan dini, dan poligami.
Perlindungan Anak dari Tindak Kekerasan SeksualNimahAzizah
Dokumen tersebut membahas upaya pencegahan tindak kekerasan seksual terhadap anak, dengan menjelaskan berbagai bentuk kekerasan seksual, dampaknya, dan langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh anak, orang tua, dan masyarakat untuk mencegah terjadinya kekerasan seksual terhadap anak.
Poligami menurut hukum islam dan hukum positifRizki Gumilar
Makalah ini membahas tentang poligami menurut hukum Islam dan hukum positif Indonesia. Poligami dijelaskan sebagai pernikahan dengan lebih dari satu istri, yang diperbolehkan dalam agama Islam dengan batasan empat istri dan suami harus berlaku adil. Namun, hukum perkawinan Indonesia menganut asas monogami dan hanya mengizinkan poligami dengan syarat ketat seperti persetujuan istri dan jaminan keadilan suami.
Dokumen tersebut membahasikan topik perkahwinan dalam Islam, meliputi tujuan perkahwinan menurut pandangan al-Ghazali, konsep dan hukum perkahwinan Islam, hikmah perkahwinan, dan praktik pra-perkahwinan. Ia juga membincangkan pembahagian harta pusaka menurut hukum faraid dalam Islam.
PPT Pernikahan Dini dan Tekanan ekonomi.pptxRickiAmanda
Dokumen tersebut membahas tentang pernikahan dini dan tekanan ekonomi. Dokumen menjelaskan bahwa pernikahan dini di Indonesia dianggap wajar karena menandakan persatuan dua keluarga, meskipun hukum negara menetapkan batas usia pernikahan. Dokumen juga membahas faktor-faktor yang mendorong pernikahan dini seperti faktor ekonomi, pendidikan, dan kebiasaan serta dampak negatifnya seperti terhadap kesehatan,
Pernikahan dini di Desa Nglamuk disebabkan oleh beberapa faktor, seperti mitos bahwa perempuan yang belum menikah di atas usia 20 tahun dianggap sebagai "perawan tua", rendahnya pendidikan orang tua yang mendorong anak-anak untuk menikah dini, dan adat istiadat desa yang menganggap menikah muda sebagai hal yang normal. Pernikahan dini berdampak negatif pada kesehatan remaja dan psikologis s
Dokumen tersebut membahasakan konsep perkahwinan dalam Islam, termasuk definisi, hukum, dan hikmah perkahwinan. Ia juga menyentuh implikasi perkahwinan yang tidak mengikut undang-undang keluarga Islam dan langkah-langkah untuk mengatasinya. Perkahwinan dalam Islam bertujuan untuk memenuhi keperluan manusia, menjalin silaturrahim, dan membesarkan zuriat secara sah.
Makalah ini membahas seks bebas di kalangan remaja dan peranan guru BK dalam mencegahnya. Seks bebas di kalangan remaja semakin marak karena faktor peer pressure, kurangnya pendidikan seks, dan perhatian orang tua. Guru BK berperan penting dalam memberikan konseling dan pendidikan seks yang tepat guna mencegah dampak buruk seperti penyakit menular dan kehamilan di luar nikah.
Dokumen tersebut melarang berpacaran karena dianggap mendekati zina dan dapat menimbulkan berbagai akibat negatif bagi individu dan masyarakat. Berpacaran dianggap dapat mengarah pada hubungan seksual di luar nikah, membuang waktu, dan menghalangi pencarian jodoh yang sah. Larangan ini didasarkan pada beberapa ayat Al-Quran.
Prosedur poligami menurut undang-undang keluarga Islam di Malaysia memerlukan permohonan kepada mahkamah syariah disertai akuan yang menyatakan alasan, kemampuan kewangan, tanggungan dan persetujuan isteri. Mahkamah akan mempertimbangkan kemandulan isteri, kemampuan membiayai dan layanan yang adil sebelum memberi kelulusan.
Makalah ini membahas tentang seks bebas di kalangan remaja dan mahasiswa. Faktor-faktor yang mendorong seks bebas antara lain kurangnya pengetahuan agama, kurang perhatian orang tua, tekanan pasangan, dan kurangnya pengetahuan tentang dampak seks bebas. Makalah ini juga menjelaskan pandangan Islam yang melarang seks sebelum nikah.
Materi tentang Pacaran oleh PIK R SMANSAKA 2018Mustofa Hidayat
Dokumen tersebut membahas tentang pacaran yang sehat dan tidak sehat pada remaja. Pacaran sehat ditandai dengan saling menghormati privasi, terbuka, dan mengendalikan emosi, serta tidak melanggar norma sosial. Sebaliknya, pacaran yang tidak sehat ditandai dengan posesif, intimidasi seksual, dan kekerasan fisik/verbal. Dokumen ini menyarankan remaja untuk mengisi waktu dengan kegiatan bermanfaat dan memperkenalkan pac
Materi 3 Hukum dan HAM: Hak untuk Menikah dan Melanjutkan Hidup.pptxRizalFaharuddin
Dokumen ini membahas hak untuk menikah dan melanjutkan keturunan sebagai hak alami dan hak yang diatur dalam instrumen HAM serta peraturan perundang-undangan. Dokumen ini juga membahas hak perempuan dalam perkawinan, isu pernikahan dini, dan poligami.
Perlindungan Anak dari Tindak Kekerasan SeksualNimahAzizah
Dokumen tersebut membahas upaya pencegahan tindak kekerasan seksual terhadap anak, dengan menjelaskan berbagai bentuk kekerasan seksual, dampaknya, dan langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh anak, orang tua, dan masyarakat untuk mencegah terjadinya kekerasan seksual terhadap anak.
Poligami menurut hukum islam dan hukum positifRizki Gumilar
Makalah ini membahas tentang poligami menurut hukum Islam dan hukum positif Indonesia. Poligami dijelaskan sebagai pernikahan dengan lebih dari satu istri, yang diperbolehkan dalam agama Islam dengan batasan empat istri dan suami harus berlaku adil. Namun, hukum perkawinan Indonesia menganut asas monogami dan hanya mengizinkan poligami dengan syarat ketat seperti persetujuan istri dan jaminan keadilan suami.
Dokumen tersebut membahasikan topik perkahwinan dalam Islam, meliputi tujuan perkahwinan menurut pandangan al-Ghazali, konsep dan hukum perkahwinan Islam, hikmah perkahwinan, dan praktik pra-perkahwinan. Ia juga membincangkan pembahagian harta pusaka menurut hukum faraid dalam Islam.
PPT Pernikahan Dini dan Tekanan ekonomi.pptxRickiAmanda
Dokumen tersebut membahas tentang pernikahan dini dan tekanan ekonomi. Dokumen menjelaskan bahwa pernikahan dini di Indonesia dianggap wajar karena menandakan persatuan dua keluarga, meskipun hukum negara menetapkan batas usia pernikahan. Dokumen juga membahas faktor-faktor yang mendorong pernikahan dini seperti faktor ekonomi, pendidikan, dan kebiasaan serta dampak negatifnya seperti terhadap kesehatan,
Pernikahan dini di Desa Nglamuk disebabkan oleh beberapa faktor, seperti mitos bahwa perempuan yang belum menikah di atas usia 20 tahun dianggap sebagai "perawan tua", rendahnya pendidikan orang tua yang mendorong anak-anak untuk menikah dini, dan adat istiadat desa yang menganggap menikah muda sebagai hal yang normal. Pernikahan dini berdampak negatif pada kesehatan remaja dan psikologis s
Perkawinan pada usia anak memiliki berbagai dampak negatif secara biologis, psikologis, sosial, dan dapat mengganggu harmoni pasangan serta menimbulkan dampak buruk pada anak-anak. Upaya pencegahan perlu dilakukan antara lain dengan sosialisasi hukum perkawinan, pengawasan orang tua, dan penanganan dampaknya.
Pernikahan adalah ikatan suami istri yang sah secara agama dan hukum untuk membentuk keluarga bahagia. UU menetapkan batas usia menikah adalah 19 tahun, meskipun sering terjadi pernikahan dini karena faktor ekonomi, tekanan orang tua, atau tradisi. Pernikahan dini berdampak negatif bagi kesehatan, pendidikan, dan psikologi remaja. Keduabelah pihak sebaiknya siap secara
Pernikahan dini memiliki berbagai dampak negatif secara hukum, biologis, dan psikologis. Secara hukum melanggar ketentuan umur minimal menikah. Secara biologis dan psikologis, anak-anak belum siap menanggung tanggung jawab perkawinan. Dampaknya dapat berupa trauma, gangguan kesehatan reproduksi, dan menghambat pertumbuhan si anak.
Bimbingan perkawinan pranikah untuk remaja membahas pentingnya mencegah pernikahan dini dan menunda usia perkawinan. Pernikahan dini memiliki berbagai dampak negatif bagi kesehatan, pendidikan, dan ekonomi remaja. Upaya yang dilakukan saat ini adalah memberikan pembekalan keterampilan hidup dan pengetahuan tentang pernikahan bagi remaja.
Buku Saku mengenai persiapan perkawinan
Pemaparan Materi oleh Kelas Psikologi Perkawinan
1. Fatma Nurbaiti 6018210064
2. Salsabila Ananda 6018210079
3. Aura Chintya 6018210069
4. Laila Sari A 6018210091
1. Pernikahan adalah ikatan antara pria dan wanita untuk membentuk keluarga bahagia berdasarkan agama.
2. Pernikahan remaja dipengaruhi oleh faktor pribadi, keluarga, budaya, pendidikan, dan ekonomi.
3. Pernikahan dini berdampak buruk pada kesehatan ibu dan anak, serta menimbulkan konflik rumah tangga.
Laporan ini membahas edukasi pernikahan dini di Desa Gunung Rejo Kecamatan Singosari. Pernikahan dini dipengaruhi faktor sosial budaya dan ekonomi. Penyuluhan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pernikahan dan dampak negatif pernikahan dini.
Laporan ini membahas edukasi pernikahan dini di Desa Gunung Rejo Kecamatan Singosari. Pernikahan dini dipengaruhi oleh faktor sosial budaya dan ekonomi. Penyuluhan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang dampak negatif pernikahan dini dan peraturan perkawinan.
Pernikahan merupakan amanat dari Allah swt : diserahkan kepada pihak lain dengan rasa aman yakin bahwa apa yang diamanatkannya akan dipelihara dengan baik
This Haiku Deck presentation contains 8 photos credited to different photographers and encourages the viewer to create their own Haiku Deck presentation on SlideShare. It displays photos by Pink Sherbet Photography, MuddzBoy, euthman, MightyBoyBrian, ecstaticist, Luigi_Alesi, mrehan, and mindfulness without captions and concludes by prompting the viewer to get started making their own Haiku Deck presentation.
Mie bola tahu merupakan usaha makanan gorengan yang dikelola oleh tiga mahasiswi. Usaha ini memproduksi mie bola tahu yang berisi sayuran seperti wortel dan kentang untuk menjaga kesehatan konsumen. Usaha ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan makanan mahasiswa di kampus dengan harga terjangkau. Rencana pemasarannya adalah mempromosikan produk secara langsung ke konsumen di kampus dan lingkungan sekitar
Negara Belanda terletak di Eropa Barat dengan iklim sedang. Ekonominya kuat di bidang pertanian, peternakan, pertambangan, industri, dan transportasi. Penduduknya terdiri dari berbagai suku dengan kepercayaan mayoritas Katolik dan Protestan. Pemerintah menerapkan kebijakan integrasi imigran dan pendidikan berkualitas untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
1. Model pertumbuhan Solow menunjukkan bagaimana akumulasi modal, pertumbuhan angkatan kerja, dan kemajuan teknologi berinteraksi dan mempengaruhi output total suatu negara.
2. Pada kondisi mapan, investasi hanya cukup untuk mengganti modal yang habis dipakai dan menyediakan modal untuk pekerja baru.
3. Tingkat tabungan tinggi hanya menghasilkan pertumbuhan sementara; pertumbuhan berkelanjutan membutuhkan
Dokumen tersebut berisi soal-soal teori ekonomi makro yang meliputi berbagai konsep penting seperti produk domestik bruto, siklus bisnis, kebijakan fiskal dan moneter, model permintaan agregat dan penawaran agregat, serta berbagai teori ekonomi makro lainnya seperti teori konsumsi Fisher dan model IS-LM.
Dokumen tersebut membahas tentang perekonomian terbuka dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, seperti arus modal, barang, dan neraca perdagangan internasional. Dibahas pula model perekonomian terbuka kecil dengan mobilitas modal sempurna dan bagaimana kebijakan fiskal dan pergeseran permintaan investasi dapat mempengaruhi neraca perdagangan negara.
Dokumen tersebut merangkum teori pertumbuhan ekonomi menurut model Solow. Model ini menjelaskan bagaimana akumulasi modal, pertumbuhan angkatan kerja, dan kemajuan teknologi berinteraksi untuk menentukan output suatu negara. Pertumbuhan ekonomi berkelanjutan hanya dapat terjadi jika model ini memperhitungkan pertumbuhan populasi sebagai sumber pertumbuhan selain akumulasi modal. Tingkat tabungan berpengaruh positif ter
Dokumen tersebut membahas tentang kurs nominal dan kurs riil antara dua negara. Kurs nominal adalah harga relatif mata uang dua negara, sedangkan kurs riil adalah harga relatif barang-barang antara dua negara. Kurs riil dihitung dari kurs nominal dan tingkat harga di masing-masing negara, dan dipengaruhi oleh faktor seperti kebijakan fiskal dan permintaan investasi.
Dokumen tersebut membahas dinamika kependudukan di Belanda, mencakup angka kelahiran, kematian, kemiskinan, pengangguran, dan migrasi. Pemerintah Belanda menerapkan kebijakan kesehatan yang berhasil meningkatkan harapan hidup penduduk. Belanda juga memiliki tingkat kemiskinan dan pengangguran yang relatif rendah.
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya migrasi penduduk antara lain faktor ekonomi, sosial budaya, politik, dan bencana alam. Dibedakan antara faktor penarik dan pendorong migrasi. Migrasi dapat memberikan dampak positif maupun negatif di daerah asal dan tujuan seperti perubahan struktur penduduk, kepadatan penduduk, dan masalah sosial. Pemerintah perlu
Faktor-faktor yang mempengaruhi migrasi antara lain faktor ekonomi, sosial budaya, politik, dan bencana alam. Migrasi memiliki dampak positif seperti transfer ilmu dan negatif seperti kepadatan penduduk di daerah tujuan.
Bab 1 membahas pengantar akuntansi dan bisnis. Menguraikan karakteristik perusahaan, peran akuntansi, etika bisnis, profesi akuntansi, dan prinsip-prinsip akuntansi. Juga menjelaskan jenis perusahaan, organisasi perusahaan, strategi bisnis, rantai nilai, pihak berkepentingan, sistem informasi akuntansi, dan contoh transaksi bisnis.
The document outlines the importance of human resource management (HRM) and the HRM process. It discusses how HRM helps organizations gain a competitive advantage through high-performing work practices that improve individual and organizational performance. The HRM process involves ensuring competent employees are selected, providing employees with up-to-date skills training, and retaining high-performing employees. Environmental factors like unions and government regulations can influence the HRM process. The document also describes the key aspects of managing human resources such as HR planning, recruitment, selection, orientation, and training.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
1. BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Manusia dalam proses perkembangannya membutuhkan pasangan hidup yang
dapat memberikan keturunan untuk meneruskan jenisnya. Perkawinan sebagai jalan
yang bisa ditempuh oleh manusia untuk membentuk suatu keluarga atau rumah
tangga bahagia yang berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Hal ini dimaksudkan
bahwa perkawinan itu dilaksanakan sekali seumur hidup dan tidak berakhir begitu
saja.
Perkawinan bagi manusia merupakan hal yang penting, karena dengan
perkawinan seseorang akan memperoleh keseimbangan hidup baik secara psikologis,
sosial, maupun sosial biologis. Seseorang yang melangsungkan perkawinan, maka
dengan sendirinya semua kebutuhan biologisnya bisa terpenuhi.
Kematangan emosi merupakan aspek yang sangat penting untuk menjaga
kelangsungan perkawinan. Keberhasilan suatu rumah tangga banyak ditentukan oleh
kematangan emosi baik suami maupun istri. Dengan dilangsungkannya suatu
perkawinan, maka status sosialnya diakui dalam kehidupan bermasyarakat dan sah
secara hukum.
Banyak dikalangan masyarakat yang melakukan pernikahan dini,terutama
didaerah-daerah khususnya daerah Sumatera barat.Status perkawinannya diusia dini
semakin meningkat dari tahun-ketahun.Masalah ini akan kita bahas dalam makalah
ini.
1.2.Rumusan Masalah
1. Faktor-faktor apakah yang mendorong terjadinya perkawinan usia dini?
2. Apa dampak yang dialami mereka yang melangsungkan perkawinan pada usia
muda?
2. 1.3.Tujuan
Berdasarkan permasalahan diatas maka maksud dan tujuan makalah ini adalah
1. Untuk mendeskripsikan faktor-faktor yang mendorong terjadinya perkawinan
usia dini.
2. Untuk mendeskripsikan dampak yang timbul dari mereka yang
melangsungkan perkawinan usia dini.
3. BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Perkawinan
Perkawinan adalah pertalian yang sah antara seorang lelaki dan seorang
perempuan untuk waktu yang lama. Undang-undang memandang perkawinan hanya
dari hubungan keperdataan, demikian menurut pasal 26 KUHPerdata
Menurut UU No. 1 Tahun 1974 tentang perkawinan pasal 1 bahwa
perkawinan adalah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorang wanita
sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia
dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Sedangkan menurut agama Islam, Perkawinan adalah salah satu bentuk ibadah
yang kesuciannya perlu dijaga oleh kedua belah pihak baik suami maupun istri.
Perkawinan bertujuan untuk membentuk keluarga yang bahagia sejahtera dan kekal
selamanya. Perkawinan memerlukan kematangan dan persiapan fisik dan mental
karena menikah / kawin adalah sesuatu yang sakral dan dapat menentukan jalan hidup
seseorang.
UU No. 1 Tahun 1974 tentang perkawinan dan hukum islam memandang
bahwa perkawinan itu tudak hanya dilihat dari aspek formal semata-mata, tetapi juga
dilihat dari aspek agama dan sosial. Aspek agama menetapkan tentang keabsahan
perkawinan, sedangkan aspek formal adalah menyangkut aspek administratif, yaitu
pencatatan di KUA dan catatan sipil.
2.2.Tujuan Perkawinan
Tujuan perkawinan adalah untuk membentuk keluarga yang bahagia dan kekal
berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Ini berarti bahwa perkawinan itu: (1)
berlangsung seumur hidup, (2) cerai diperlukan syarat-syaratyang ketat dan
merupakan jalan terakhir, dan (3) suami-istri membantu untuk mengembangkan diri.
Suatu keluarga dikatakan bahagia apabila terpenuhi dua kebutuhan pokok, yaitu
kebutuhan jasmaniah dan rohaniah. Yang termasuk kebutuhan jasmaniah, seperti
papan, sandang, pangan, kesehatan dan pendidikan, sedangkan esensi kebutuhan
4. rohaniah, contohnya adanya seorang anak yang berasal dari darah daging mereka
sendiri.
Syarat-syarat Perkawinan
Syarat-syarat yang perlu dipenuhi oleh seseorang sebelum melangsungkan
perkawinan itu ada enam, yaitu sebagai berikut :
a.Persetujuan kedua belah pihak tanpa paksaan
b.Dewasa
c.Kesamaan agama Islam
d.Tidak dalam hubungan nasab
e.Tidak ada hubungan rodhoah
f.Tidak semenda (mushoharoh)
PERNIKAHAN USIA DINI
2.3 Pernikahan Dini
Pernikahan Usia Dini adalah pernikahan yang dilakukan oleh salah satu pasangan
yang memiliki usia dibawah umur yang biasanya dibawah 17 tahun.Pernikahan dini
tidak hanya terjadi diperkotaan namun juga didesa-desa.contohnya didaerah-daerah
provinsi sumatera barat banyak juga melakukan hal yang demikian.
A. Perkawinan Usia Dini Dalam Perspektif Psikologi
Pernikahan dini adalah pernikahan yang dilakukan oleh salah satu pasangan
yang memiliki usia dibawah umur yang biasanya dibawah 17 tahun.Pernikahan dini
tidak hanya terjadi diperkotaan namun juga didesa-desa.contohnya didaerah-daerah
provinsi sumatera barat banyak juga melakukan hal yang demikian.
Faktor terjadinya pernikan diusia dini:
1.Ekonomi
2.Orang tua
3.Media massa
5. 4.Pendidikan
5.Perjodohan
6.MBA(Married by Accident)
M. Fauzil Adhim dalam bukunya “Indahnya Pernikahan Dini”, juga oleh
Clarke-Stewart & Koch lewat bukunya “Children Development Through”: bahwa
pernikahan di usia remaja dan masih di bangku sekolah bukan sebuah penghalang
untuk meraih prestasi yang lebih baik, bahwa usia bukan ukuran utama untuk
menentukan kesiapan mental dan kedewasaan seseorang bahwa menikah bisa menjadi
solusi alternatif untuk mengatasi kenakalan kaum remaja yang kian tak terkendali.
Berikut Data Badan Pusat Statistik tahun 2010 tentang Pernikahan Dini
Provinsi Sumatera Barat
6. Dari data tabel dan grafik diatas dapat dilihat perkembangan pernikahan dini
pada setiap daerah-daerah yang terdapat pada provinsi Sumatera Barat pada tahun
2010,pernikahan dini yang terbanyak terdapat pada kota Padang yaitu yang belum
kawin ±320.000 orang dan yang kawin sebanyak ±640.000 atau lebih dari 320.000
orang,sedangkan yang tidak ditanyakan lebih sedikit.
M. Fauzil Adhim dalam bukunya “Indahnya Pernikahan Dini”, juga oleh
Clarke-Stewart & Koch lewat bukunya “Children Development Through”: bahwa
pernikahan di usia remaja dan masih di bangku sekolah bukan sebuah penghalang
untuk meraih prestasi yang lebih baik, bahwa usia bukan ukuran utama untuk
menentukan kesiapan mental dan kedewasaan seseorang bahwa menikah bisa menjadi
solusi alternatif untuk mengatasi kenakalan kaum remaja yang kian tak terkendali.
Di kedua buku itu ada banyak bukti empiris bahwa menikah di usia dini tidak
menghambat studi, bahkan justru bisa menjadi motivasi untuk meraih puncak prestasi
yang lebih cemerlang (seperti tertera sederet nama orang sukses yang melakukan
7. pernikahan dini). Selain itu, menurut bukti-bukti psikologis, pernikahan dini juga
sangat baik untuk pertumbuhan emosi dan mental, sehingga kita akan lebih mungkin
mencapai kematangan yang puncak. Bahkan menurut Abraham M. Maslow, yang
menikah di usia 20 tahun, orang yang menikah di usia dini lebih mungkin mencapai
taraf aktualisasi diri lebih cepat dan lebih sempurna dibanding dengan mereka yang
selalu menunda pernikahan. Pernikahan yang sebenarnya, menurut Abraham M.
Maslow, dimulai dari saat menikah. Pernikahan akan mematangkan seseorang
sekaligus memenuhi separuh dari kebutuhan-kebutuhan psikologis manusia, yang
pada gilirannya akan menjadikan manusia, mampu mencapai puncak pertumbuhan
kepribadian yang mengesankan.
Hasil penelitian di salah satu kota di Yogya bahwa angka perceraian
meningkat signifikan karena pernikahan dini? Ternyata, setelah diteliti, pernikahan
dini yang rentan perceraian itu adalah pernikahan yang diakibatkan “kecelakaan”
(yang disengaja). Hal ini bisa dimaklumi, sebab pernikahan karena kecelakaan lebih
karena keterpaksaan, bukan kesadaran dan kesiapan serta orientasi nikah yang kuat.
Adapun urgensi pernikahan terhadap upaya menanggulangi kenakalan remaja
barangkali tidak bisa dibantah. Ngeri rasanya ketika kita mendengar hasil sebuah
penelitian bahwa 90% mahasiswi di salah satu kota besar di negara muslim ini sudah
tidak perawan lagi. Pergaulan bebas atau free sex sama sekali bukan nama yang asing
di telinga kaum remaja saat ini. Akhirnya, kata Fauzil Adhim, kita akan menyaksikan
kehancuran yang berlangsung pelan-pelan, tapi sangat mengerikan, para gadis (yang
sudah tidak gadis lagi) hamil di luar nikah. Na ‘udzubillah! Untuk menanggulangi
musibah kaum remaja ini hanya satu jawabnya: nikah.
1.Pernikahan Usia Dini Dalam Perspektif Agama
Jika menurut psikologis, usia terbaik untuk menikah adalah usia antara 19
sampai 25, maka bagaimana dengan agama? Rasulullah SAW. bersabda,
“Wahai para pemuda, barang siapa di antara kalian telah mencapai ba’ah, maka
kawinlah. Karena sesungguhnya kawin lebih bisa menjaga pada pandangan mata
dan lebih menjaga kemaluan. Bila tidak mampu melaksanakannya maka berpuasalah
karena puasa baginya adalah kendali (dari gairah seksual)” (HR. Imam yang lima).
8. 2.Pernikahan Usia Dini Dipandang dari Berbagai Sisi
Menurut Undang-Undang perkawinan, seorang laki-laki boleh menikah kalau
sudah mencapai usia minimal 19 tahun, sementara pihak perempuan minimal 16
tahun. Namun pada masyarakat sumatera barat tidak demikian,banyak yang
melakukan pernikahan dibawah usia yang telah ditetapkan. Sementara pertimbangan
dari sisi medis, pernikahan usia dini bisa merugikan pihak perempuan. Kondisi rahim
perempuan usia dini masih belum cukup kuat untuk melahirkan anak. Sementara
menurut pakar sosiologi, pernikahan usia dini bisa lebih memicu konflik keluarga. Ini
disebabkan usia pasangan suami istri yang masih labil, belum matang secara pikiran,
dan penuh emosi.
Dalam praktiknya, banyak ditemui praktik pernikahan dini di pedesaan, dan
kondisi mereka baik-baik saja. Para sosiolog berpendapat, itu karena masalah kultur
yang tertanam kuat dalam masyarakat desa, dan belum tentu terjadi
pada masyarakat perkotaan yang punya kultur berbeda.
2.4.Dampak Pernikahan diusia dini
Dampak Negatif
1.Dari segi pendidikan
2.Dari segi kesehatan
3.Dari segi psikologis
1.Dari segi Pendidikan
Bahwa seseorang yang melakukan pernikahan terutama pada usia yang masih
muda,tentu akan membawa berbagai dampak,terutama dalam dunia
pendidikan.Contohnya jika seseorang yang melangsungkan pernikahan ketika baru
lulus SMP/SMA tentu keinginannya untuk melanjutkan kesekolah yang lebih tinggi
tidak akan tercapai/tidak akan terwujud.
2.Dari segi Kesehatan
9. Perempuan yang menikah di usia dini kurang dari 15 tahun memiliki banyak resiko
seperti kandungan,kematian keguguran/premature.
3.Dari segi Psikologis
Dari sisi social pernikahan dini dapat mengurangi harmonisasi keluarga disebabkan
oleh emosi yang masih labil,gejolak darah muda dan cara piker yang belum matang.
Dampak positif
1.Dukungan Emosional
Dengan dukungan emosional dapat melatih kecerdasan emosional dan spiritual
dalam diri setiap pasangan(ESQ).
2.Dukungan Keuangan
Dengan menikah diusia dini dapata meringankan beban ekonomi menjadi lebih
hemat.
3.Kebebasan yang lebih
Dengan berada jauh dari rumah maka menjadikan mereka bebas melakukan hal
yang sesuai keputusannya untuk menjalani hidup mereka secara financial dan
emosional.
4.Belajar memikul tanggung jawab
5.Terbebas dari perbuatan maksiat seperti zina
10. BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Perkawinan usia dini menurut para ahli:
1. RT. Akhmad Jayadiningrat, sebab-sebab utama dari perkawinan usia muda
adalah:
a. Keinginan untuk segera mendapatkan tambahan anggota keluarga.
b. Tidak adanya pengertian mengenai akibat buruk perkawinan terlalu muda, baik
bagi mempelai itu sendiri maupun keturunannya.
c. Sifat kolot orang jawa yang tidak mau menyimpang dari ketentuan adat.
Kebanyakan orang desa mengatakan bahwa mereka itu mengawinkan anaknya begitu
muda hanya karena mengikuti adat kebiasaan saja.
Ada beberapa faktor yang mendorong terjadinya perkawinan usia muda yaitu :
1) Ekonomi
Perkawinan usia muda terjadi karena keadaan keluarga yang hidup di garis
kemiskinan, untuk meringankan beban orang tuanya maka anak wanitanya
dikawinkan dengan orang yang dianggap mampu.
2) Pendidikan
Rendahnya tingkat pendidikan maupun pengetahuan orang tua, anak dan masyarakat,
menyebabkan adanya kecenderungan mengawinkan anaknya yang masih dibawah
umur.
3) Faktor orang tua
Orang tua khawatir kena aib karena anak perempuannya berpacaran dengan laki-laki
yang sangat lengket sehingga segera mengawinkan anaknya.
4) Media massa
Gencarnya ekspose seks di media massa menyebabkan remaja modern kian Permisif
terhadap seks.
5) Faktor adat
11. DAFTAR PUSTAKA
Syakur, Abdus. 2009. Undang-Undang Dasar 1945 Lengkap. Surabaya: Indah
Surabaya.
HS. Salim, 2001. Pengantar Hukum Perdata Tertulis (BW). Yogyakarta: Sinar
Grafika.
www.wonosari.com/t2616-pernikahan-di-usia-muda.htm
www.AnneAhira.com/pernikahan-usia-muda.htm
www.Bps.go.id
12. KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT,Sang Maha Pencipta dan Pengatur Alam Semesta,berkat
RidhoNya,penulis akhirnya mampu menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Status
Perkawinan Daerah Sumatera Barat tahun 2010”.Dalam menyusun makalah ini,tidak sedikit
kesulitan dan hambatan yang penulis alami,namun berkat dukungan,dorongan dan
semangat dari orang terdekat,sehingga penulis mampu menyelesaikannya oleh karena itu
penulis pada kesempatan kali ini mengucapkan terimakasih kepada dosen ibuk Yulia
Anas,SE.M.Si selaku dosen matakuilah Ekonomi kependudukan yang telah memberikan
tugas ini kepada penulis.
Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai perkembangan status perkawinan dari tahun
ketahun,pernikahan dini dikalangan masyarakat,dan grafik mengenai data status
perkawinan didaerah Sumater Barat.Penulis juga menyadari bahwa sepenuhnya didalam
tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang penulis harapkan.Untuk
itu,penulis berharap adanya kritik,saran dan usulan demi perbaikan dimasa yang akan
datang mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya.Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan
dimasa depan.
Padang,7 September 2014
Penulis
13. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………………………………….
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang………………………………………………………………………………………………………...
1.2.Rumusan masalah…………………………………………………………………………………………………..
1.3.Tujuan……………………………………………………………………………………………………………………..
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1.Pengertian perkawinan……………………………………………………………………………………………
2.2.Tujuan perkawinan………………………………………………………………………………………………….
2.3.Pernikahan dini………………………………………………………………………………………………………..
2.4.Dampak pernikahan dini di usia dini…………………………………………………………………………
BAB 3 PENUTUP
3.1.Kesimpulan………………………………………………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA
14. MAKALAH
STATUS PERKAWINAN
PROVINSI SUMATERA BARAT
TAHUN 2010
Disusun Oleh:
AFNI MELISA
1310511051
JURUSAN ILMU EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ANDALAS
Tahun Ajaran 2014/2015
15. Data BPS tahun 2010 tentang Status Perkawinan usia dini Provinsi Sumatera
Barat