SlideShare a Scribd company logo
TEORI EKONOMI MAKRO I 
Resume Pertumbuhan Ekonomi I 
Oleh : 
Dissa Melina 
1310511083 
Ilmu Ekonomi 
Universitas Andalas
PERTUMBUHAN EKONOMI 
Pertumbuhan ekonomi adalah adanya peningkatan ekonomi 
Penyebab terjadinya pertumbuhan ekonomi : 
1. Akumulasi Modal 
Model Pertumbuhan Solow 
Model pertumbuhan Solow (Solow Growth Model) dirancang untuk menunjukkan bagaimana 
pertumbuhan persediaan modal, pertumbuhan angkatan kerja, dan kemajuan teknologi 
berinteraksi dalam suatu perekonomian, dan bagaimana pengaruhnya terhadap output total 
barang dan jasa suatu Negara secara keseluruhan. 
Penawawaran dan permintaan barang 
Dapat menentukan banyaknya output yang diproduksi pada waktu tertentu dan 
bagaimana output ini dialokasikan diantara beberapa alternative pengguna 
Fungsi Produksi 
Fungsi produksi merepresentasikan transformasi dari input (angkatan kerja (L), modal (K), 
teknologi produksi) ke dalam output (barang jadi dan jasa pada waktu tertentu). 
Representasi aljabarnya : 
Y = F ( K , L ) 
Asumsi penting: Fungsi Produksi memiliki skala hasil konstan. 
Besar kecilnya output yang dihasilksn tergantunga pada besar kecil variable K dan L 
Skala Hasil Konstan 
Asumsi ini memungkinkan kita menganalisis semua kuantitas relatif terhadap ukuran 
angkatan kerja. Set z = 1/L. 
Y/ L = F ( K / L , 1 ) 
Skala hasil konstan mengimplikasikan bahwa ukuran perekonomian 
sebagaimana diukur oleh jumlah pekerja tak mempengaruhi hubungan antara output 
tiap pekerja dan modal tiap pekerja. Jadi, dari sekarang, kita notasikan semua 
kuantitas dalam istilah tiap pekerja dalam huruf kecil. Di sini fungsi produksi kita :
y = f( k ) , di mana f(k) = F(k,1). 
Produk Marjinal Modal (MPK): Kelandaian Fungsi Produksi 
MPK = f(k + 1) – f (k) 
Fungsi produksi menunjukkan bagaimana jumlah modal tiap pekerja k menentukan 
jumlah output tiap pekerja y = f(k). 
Kelandaian fungsi produksi adalah produk marjinal modal : jika k meningkat 
sebesar 1 unit, y meningkat sebesar MPK unit. 
Permintaan terhadap Barang dan Fungsi Konsumsi 
y = c + i 
c = (1-s)y 
y = (1-s)y + i 
i = sy 
Investasi = tabungan. Tingkat tabungan s adalah bagian dari output yang digunakan 
untuk investasi.
Pertumbuhan Persediaan Modal dan Kondisi Mapan 
Berikut adalah dua kekuatan yang mempengaruhi persediaan 
modal : 
• Investasi: pengeluaran tempat usaha dan peralatan. 
• Depresiasi : menuanya modal lama; menyebabkan persediaan modal 
menurun. 
Investasi tiap pekerja i = s y. 
Mari kita substitusi fungsi produksi untuk y, kita dapat mengungkapkan 
investasi tiap pekerja sebagai fungsi dari persediaan modal tiap pekerja : 
i = s f(k) 
Persamaan ini menghubungkan persediaan modal yang ada k dengan akumulasi 
modal baru i. 
Output, Konsumsi dan Investasi 
Tingkat tabungan s menentukan alokasi output antara 
konsumsi dan investasi. Untuk setiap tingkat k, output adalah f(k), 
investasi adalah s f(k), dan konsumsi adalah f(k) – sf(k). 
Depresiasi 
Dampak investasi dan depresiasi pada persediaan modal : Dk = i –dk 
Ingat investasi sama dengan 
tabungan jadi, bisa ditulis : 
Dk = s f(k) – dk 
Depresiasi oleh karenanya proporsional 
terhadap persediaan modal.
Kondisi Mapan, k* 
Ekuilibrium jangka-panjang perekonomian 
Di bawah k*, investasi melebihi depresiasi, jadi persediaan modal tumbuh. 
Di atas k*, depresiasi melebihi investasi, jadi persediaan modal menurun. 
Bagaimana Tabungan Mempengaruhi Pertumbuhan 
Model Solow menunjukkan bahwa jika tingkat tabungan tinggi, per-ekonomian akan 
memiliki persediaan modal besar dan tingkat output tinggi. Jika tingkat tabungan rendah, 
perekonomian akan memiliki persediaan modal kecil dan tingkat output rendah. 
Kenaikan tingkat tabungan menyebabkan persediaan modal tumbuh ke kondisi 
mapan baru.
Tingkat Modal Kaidah Emas 
Nilai kondisi-mapan k yang memaksimalkan konsumsi disebut Tingkat 
Modal Kaidah Emas (Golden Rule Level of Capital). Untuk menemukan konsumsi 
tiap pekerja pada kondisi-mapan, kita mulai dengan identitas pos pendapatan nasional 
: dan disusun ulang : 
c = y - i. 
Persamaan ini menyatakan konsumsi adalah output dikurangi investasi. 
Karena kita ingin menemukan konsumsi kondisi-mapan, kita substitusi nilai kondisi-mapan 
untuk output dan investasi. Output tiap pekerja pada kondisi-mapan adalah f 
(k*) di mana k* adalah persediaan modal tiap pekerja pada kondisi-mapan. Lalu, 
karena persediaan modal tidak berubah pada kondisi-mapan, investasi sama dengan 
depresiasi dk*. Mensubstitusi f (k*) untuk y dan dk* untuk i, konsumsi tiap pekerja 
pada kondisi mapan: 
c* = f (k*) - dk*. 
Konsumsi pada Kondisi-Mapan 
c*= f (k*) - dk*. 
Menurut persamaan ini, konsumsi pada kondisi-mapan adalah sisa dari output 
kondisi-mapan dikurangi depresiasi kondisi-mapan. Ini lebih jauh menunjukkan bahwa 
kenaikan modal kondisi-mapan memiliki dua efek berlawanan pada konsumsi kondisi-mapan. 
Di satu sisi, lebih banyak modal berarti lebih banyak output. Di sisi lain, lebih 
banyak modal juga berarti lebih banyak output yang harus digunakan untuk mengganti modal 
yang habis dipakai.
Output perekonomian digunakan untuk konsumsi atau investasi. Di kondisi-mapan, 
investasi sama dengan depresiasi. Jadi, kon- sumsi adalah selisih antara output f (k*) dan 
depresiasi dk*. Konsumsi kondisi-mapan di- maksimalkan pada kondisi mapan Kaidah Emas. 
Persediaan modal Kaidah Emas dino- tasikan k*emas, dan konsumsi Kaidah Emas adalah 
c*emas. 
Kita buat kondisi sederhana yang mencirikan tingkat modal Kaidah Emas 
Ingat kemiringan fungsi produksi adalah produk marjinal modal MPK. Kemiringan garis 훿k* 
adalah 훿Karena dua kemiringan ini sama pada k* 
emas 
, Kaidah Emas dapat dijelaskan dengan 
persamaan : MPK = 훿 
Pada tingkat modal Kaidah Emas, produk marjinal modal sama dengan tingkat 
depresiasi. 
Ingat perekonomian tidak otomatis bergravitasi menuju kondisi mapan Kaidah Emas. 
Jika kita ingin persediaan modal kondisi mapan tertentu, seperti Kaidah Emas, kita butuh 
tingkat tabungan tertentu untuk mendukungnya. 
Pertumbuhan Populasi 
Model Solow dasar menunjukkan bahwa akumulasi modal, sendiri, tak bisa 
menjelaskan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan : tingkat tabungan tinggi menyebabkan 
pertumbuhan tinggi sementara, tapi perekonomian akhirnya mendekati kondisi mapan di 
mana modal dan output konstan.
Untuk menjelaskan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, kita harus memperluas 
model Solow untuk mencakup dua sumber lain dari pertumbuhan ekonomi. 
Jadi, kita tambahkan pertumbuhan populasi pada model. Kita akan mengasumsikan bahwa 
populasi dan angkatan kerja tumbuh dengan tingkat konstan n. 
Kondisi Mapan dengan Pertumbuhan Populasi 
Seperti depresiasi, pertumbuhan populasi adalah salah satu alasan mengapa 
persediaan modal per pekerja menurun. Jika n adalah tingkat pertumbuhan populasi dan 
n)k adalah investasi impas (break-even investment) 
- jumlah yang diperlukan untuk mem- pertahankan persediaan modal per pekerja k 
konstan. 
perekonomian ada di kondisi mapan, investasi s f(k) harus mengatasi dampak 
depresiasi dan pertumbuhan populasi (d + n)k. Ini ditunjukkan oleh perpotongan dua kurva. 
Kenaikan tingkat tabungan menyebabkan persediaan modal tumbuh ke kondisi mapan. 
Dampak Pertumbuhan Populasi 
Kenaikan tingkat pertumbuhan populasi menggeser garis yang mewakili 
pertumbuhan populasi dan depresiasi ke atas. Kondisi mapan baru memiliki tingkat modal 
per pekerja lebih rendah daripada kondisi awal. Jadi, model Solow memprediksi 
perekonomian dengan tingkat pertumbuhan populasi lebih tinggi akan memiliki tingkat 
modal per pekerja lebih rendah dan karenanya pendapatan lebih rendah. 
Kenaikan tingkat pertumbuhan populasi dari n 
1 
ke n 
2 
mengurangi persediaan modal 
kondisi-mapan dari k* 
1 
ke k* 
2 
. 
Pertumbuhan Populasi (n) 
Perubahan persediaan modal per pekerja : k = i – ( n)k 
kita substitusi sf(k) untuk i: k = (sfk) – (n)k 
Persamaan ini menunjukkan bagaimana investasi, depresiasi dan pertumbuhan 
populasi baru mempengaruhi persediaan modal per-pekerja. Investasi baru meningkatkan k, 
sementara depresiasi dan pertumbuhan populasi menurunkan k. Ketika kita tidak 
memasukkan variabel “n” dalam versi sederhana kita—kita sedang mengasumsikan kasus 
khusus di mana pertumbuhan populasi adalah 0.
Di kondisi mapan, dampak positif investasi pada modal per pekerja hanya 
menyeimbangkan dampak negatif depresiasi dan pertumbuhan populasi. Begitu 
perekonomian ada pada kondisi mapan, investasi memiliki dua maksud : 
1) 
2) Sisanya, (nk*), menyediakan pekerja baru dengan jumlah modal kondisi mapan. 
Point-poin akhir tentang Tabungan 
Dalam jangka panjang, tabungan perekonomian menentukan ukuran dari k dan kemudian y. 
Semakin tinggi tingkat tabungan, semakin tinggi persediaan modal dan semakin tinggi 
tingkat y. 
Kenaikan tingkat tabungan menyebabkan periode pertumbuhan cepat tapi akhirnya 
pertumbuhan itu melambat seiring kondisi mapan baru tercapai. 
Kesimpulan : meskipun tingkat tabungan tinggi menghasilkan tingkat output kondisi-mapan 
yang tinggi, tabungan sendiri saja tidak bisa membangkitkan pertumbuhan ekonomi 
yang berkelanjutan.

More Related Content

What's hot

Chap19 en-id
Chap19 en-idChap19 en-id
Chap19 en-id
Judianto Nugroho
 
Modul Makroekonomi Mankiw Bab 5
Modul Makroekonomi Mankiw Bab 5Modul Makroekonomi Mankiw Bab 5
Modul Makroekonomi Mankiw Bab 5
Yesica Adicondro
 
Chap06 en-id
Chap06 en-idChap06 en-id
Chap06 en-id
Judianto Nugroho
 
ANALISIS KESEIMBANGAN EKONOMI
ANALISIS KESEIMBANGAN EKONOMIANALISIS KESEIMBANGAN EKONOMI
ANALISIS KESEIMBANGAN EKONOMI
Biyah Djauhar
 
08 soal ekonomi 1990 2008
08 soal ekonomi 1990   200808 soal ekonomi 1990   2008
08 soal ekonomi 1990 2008
Arif Wicaksono
 
Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatPermintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregat
Rizki Prisandi
 
Chap05 en-id
Chap05 en-idChap05 en-id
Chap05 en-id
Judianto Nugroho
 
Chap09 en-id
Chap09 en-idChap09 en-id
Chap09 en-id
Judianto Nugroho
 
Chap12 en-id
Chap12 en-idChap12 en-id
Chap12 en-id
Judianto Nugroho
 
Chap13 en-id
Chap13 en-idChap13 en-id
Chap13 en-id
Judianto Nugroho
 
Pengantar Fluktuasi Ekonomi Mankiw
Pengantar Fluktuasi Ekonomi MankiwPengantar Fluktuasi Ekonomi Mankiw
Pengantar Fluktuasi Ekonomi Mankiw
Yesica Adicondro
 
Konsumsi dan investasi
Konsumsi dan investasiKonsumsi dan investasi
Konsumsi dan investasiwardayadi007
 
Konsumsi dan Tabungan
Konsumsi dan TabunganKonsumsi dan Tabungan
Konsumsi dan Tabungan
Fair Nurfachrizi
 
11 konsumsi-tabungan-invest
11 konsumsi-tabungan-invest11 konsumsi-tabungan-invest
11 konsumsi-tabungan-investFathur Marah
 
Chap17 en-id
Chap17 en-idChap17 en-id
Chap17 en-id
Judianto Nugroho
 
Ekonomi Teknik (Analisa IS-LM)
Ekonomi Teknik (Analisa IS-LM)Ekonomi Teknik (Analisa IS-LM)
Ekonomi Teknik (Analisa IS-LM)
Nimas Putri
 
Konsumsi, tabungan, dan investasi
Konsumsi, tabungan, dan investasiKonsumsi, tabungan, dan investasi
Konsumsi, tabungan, dan investasi
Ika Maya Susanti
 
6 mankiw09
6 mankiw096 mankiw09
6 mankiw09
Haidar Bashofi
 
Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatPermintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregat
Haidar Bashofi
 
exercise
exerciseexercise
exercise
Dissa MeLina
 

What's hot (20)

Chap19 en-id
Chap19 en-idChap19 en-id
Chap19 en-id
 
Modul Makroekonomi Mankiw Bab 5
Modul Makroekonomi Mankiw Bab 5Modul Makroekonomi Mankiw Bab 5
Modul Makroekonomi Mankiw Bab 5
 
Chap06 en-id
Chap06 en-idChap06 en-id
Chap06 en-id
 
ANALISIS KESEIMBANGAN EKONOMI
ANALISIS KESEIMBANGAN EKONOMIANALISIS KESEIMBANGAN EKONOMI
ANALISIS KESEIMBANGAN EKONOMI
 
08 soal ekonomi 1990 2008
08 soal ekonomi 1990   200808 soal ekonomi 1990   2008
08 soal ekonomi 1990 2008
 
Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatPermintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregat
 
Chap05 en-id
Chap05 en-idChap05 en-id
Chap05 en-id
 
Chap09 en-id
Chap09 en-idChap09 en-id
Chap09 en-id
 
Chap12 en-id
Chap12 en-idChap12 en-id
Chap12 en-id
 
Chap13 en-id
Chap13 en-idChap13 en-id
Chap13 en-id
 
Pengantar Fluktuasi Ekonomi Mankiw
Pengantar Fluktuasi Ekonomi MankiwPengantar Fluktuasi Ekonomi Mankiw
Pengantar Fluktuasi Ekonomi Mankiw
 
Konsumsi dan investasi
Konsumsi dan investasiKonsumsi dan investasi
Konsumsi dan investasi
 
Konsumsi dan Tabungan
Konsumsi dan TabunganKonsumsi dan Tabungan
Konsumsi dan Tabungan
 
11 konsumsi-tabungan-invest
11 konsumsi-tabungan-invest11 konsumsi-tabungan-invest
11 konsumsi-tabungan-invest
 
Chap17 en-id
Chap17 en-idChap17 en-id
Chap17 en-id
 
Ekonomi Teknik (Analisa IS-LM)
Ekonomi Teknik (Analisa IS-LM)Ekonomi Teknik (Analisa IS-LM)
Ekonomi Teknik (Analisa IS-LM)
 
Konsumsi, tabungan, dan investasi
Konsumsi, tabungan, dan investasiKonsumsi, tabungan, dan investasi
Konsumsi, tabungan, dan investasi
 
6 mankiw09
6 mankiw096 mankiw09
6 mankiw09
 
Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatPermintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregat
 
exercise
exerciseexercise
exercise
 

Similar to Economic growth resumes

Building ISLM Model, presented by Prof Mankiw 6Mankiw10.ppt
Building ISLM Model, presented by Prof Mankiw 6Mankiw10.pptBuilding ISLM Model, presented by Prof Mankiw 6Mankiw10.ppt
Building ISLM Model, presented by Prof Mankiw 6Mankiw10.ppt
sayifullahsayifullah
 
Teori investasi
Teori investasiTeori investasi
Teori investasi
NurulHuda719747
 
Rasio modal output (cor), materi ekonomi makro
Rasio modal output (cor), materi ekonomi makroRasio modal output (cor), materi ekonomi makro
Rasio modal output (cor), materi ekonomi makro
Enci Funcky
 
Tugas 2 cash flow
Tugas 2 cash flow Tugas 2 cash flow
Tugas 2 cash flow
irwan zulkifli
 
Resume inovasi berkelanjutan dalam pembangunan sumber daya manusia
Resume  inovasi berkelanjutan dalam pembangunan sumber daya manusiaResume  inovasi berkelanjutan dalam pembangunan sumber daya manusia
Resume inovasi berkelanjutan dalam pembangunan sumber daya manusiaOpissen Yudisyus
 
2964746.ppt review mata kuliah yang akan di tayangkan
2964746.ppt review mata kuliah yang akan di tayangkan2964746.ppt review mata kuliah yang akan di tayangkan
2964746.ppt review mata kuliah yang akan di tayangkan
Tegar Adi
 
Pertemuan 14 neraca pembayaran
Pertemuan 14 neraca pembayaranPertemuan 14 neraca pembayaran
Pertemuan 14 neraca pembayaran
mariatul qibtiyah
 
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makroPenawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
audi15Ar
 
Analisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LMAnalisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LM
gadis sriyamti
 
Capital flows and international goods
Capital flows and international goodsCapital flows and international goods
Capital flows and international goods
Dissa MeLina
 
Homework
HomeworkHomework
open economy
open economyopen economy
open economy
Dissa MeLina
 
Slide 14 (pe)
Slide 14 (pe)Slide 14 (pe)
Slide 14 (pe)
KhairilJaa
 
Perekonomian terbuka
Perekonomian terbukaPerekonomian terbuka
Perekonomian terbuka
9elevenStarUnila
 
Makro-Ekonomi-Pertemuan-1.pptx
Makro-Ekonomi-Pertemuan-1.pptxMakro-Ekonomi-Pertemuan-1.pptx
Makro-Ekonomi-Pertemuan-1.pptx
WindaAprilia12
 
Pendapatan Nasional (mine)
Pendapatan Nasional (mine)Pendapatan Nasional (mine)
Pendapatan Nasional (mine)Tri Yani
 
Sep 204 slide_minggu_ke_-_12_-_penawaran_agregat
Sep 204 slide_minggu_ke_-_12_-_penawaran_agregatSep 204 slide_minggu_ke_-_12_-_penawaran_agregat
Sep 204 slide_minggu_ke_-_12_-_penawaran_agregatHaidar Bashofi
 
Pengantar ekonomi makro
Pengantar ekonomi makroPengantar ekonomi makro
Pengantar ekonomi makroImo Priyanto
 
3._Pengantar_Ekonomi_Makro_Bab_III_azizah (1).pptx
3._Pengantar_Ekonomi_Makro_Bab_III_azizah (1).pptx3._Pengantar_Ekonomi_Makro_Bab_III_azizah (1).pptx
3._Pengantar_Ekonomi_Makro_Bab_III_azizah (1).pptx
AbdulWahid367122
 
Chap08 en-id
Chap08 en-idChap08 en-id
Chap08 en-id
Judianto Nugroho
 

Similar to Economic growth resumes (20)

Building ISLM Model, presented by Prof Mankiw 6Mankiw10.ppt
Building ISLM Model, presented by Prof Mankiw 6Mankiw10.pptBuilding ISLM Model, presented by Prof Mankiw 6Mankiw10.ppt
Building ISLM Model, presented by Prof Mankiw 6Mankiw10.ppt
 
Teori investasi
Teori investasiTeori investasi
Teori investasi
 
Rasio modal output (cor), materi ekonomi makro
Rasio modal output (cor), materi ekonomi makroRasio modal output (cor), materi ekonomi makro
Rasio modal output (cor), materi ekonomi makro
 
Tugas 2 cash flow
Tugas 2 cash flow Tugas 2 cash flow
Tugas 2 cash flow
 
Resume inovasi berkelanjutan dalam pembangunan sumber daya manusia
Resume  inovasi berkelanjutan dalam pembangunan sumber daya manusiaResume  inovasi berkelanjutan dalam pembangunan sumber daya manusia
Resume inovasi berkelanjutan dalam pembangunan sumber daya manusia
 
2964746.ppt review mata kuliah yang akan di tayangkan
2964746.ppt review mata kuliah yang akan di tayangkan2964746.ppt review mata kuliah yang akan di tayangkan
2964746.ppt review mata kuliah yang akan di tayangkan
 
Pertemuan 14 neraca pembayaran
Pertemuan 14 neraca pembayaranPertemuan 14 neraca pembayaran
Pertemuan 14 neraca pembayaran
 
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makroPenawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
 
Analisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LMAnalisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LM
 
Capital flows and international goods
Capital flows and international goodsCapital flows and international goods
Capital flows and international goods
 
Homework
HomeworkHomework
Homework
 
open economy
open economyopen economy
open economy
 
Slide 14 (pe)
Slide 14 (pe)Slide 14 (pe)
Slide 14 (pe)
 
Perekonomian terbuka
Perekonomian terbukaPerekonomian terbuka
Perekonomian terbuka
 
Makro-Ekonomi-Pertemuan-1.pptx
Makro-Ekonomi-Pertemuan-1.pptxMakro-Ekonomi-Pertemuan-1.pptx
Makro-Ekonomi-Pertemuan-1.pptx
 
Pendapatan Nasional (mine)
Pendapatan Nasional (mine)Pendapatan Nasional (mine)
Pendapatan Nasional (mine)
 
Sep 204 slide_minggu_ke_-_12_-_penawaran_agregat
Sep 204 slide_minggu_ke_-_12_-_penawaran_agregatSep 204 slide_minggu_ke_-_12_-_penawaran_agregat
Sep 204 slide_minggu_ke_-_12_-_penawaran_agregat
 
Pengantar ekonomi makro
Pengantar ekonomi makroPengantar ekonomi makro
Pengantar ekonomi makro
 
3._Pengantar_Ekonomi_Makro_Bab_III_azizah (1).pptx
3._Pengantar_Ekonomi_Makro_Bab_III_azizah (1).pptx3._Pengantar_Ekonomi_Makro_Bab_III_azizah (1).pptx
3._Pengantar_Ekonomi_Makro_Bab_III_azizah (1).pptx
 
Chap08 en-id
Chap08 en-idChap08 en-id
Chap08 en-id
 

More from Dissa MeLina

Pembukaan
PembukaanPembukaan
Pembukaan
Dissa MeLina
 
Enterprenuer
EnterprenuerEnterprenuer
Enterprenuer
Dissa MeLina
 
Netherlands
NetherlandsNetherlands
Netherlands
Dissa MeLina
 
ekonomi kependudukan
ekonomi kependudukanekonomi kependudukan
ekonomi kependudukan
Dissa MeLina
 
Perekonomian Terbuka Kecil
Perekonomian Terbuka KecilPerekonomian Terbuka Kecil
Perekonomian Terbuka Kecil
Dissa MeLina
 
Mengenal Dinamika Penduduk Belanda
Mengenal Dinamika Penduduk BelandaMengenal Dinamika Penduduk Belanda
Mengenal Dinamika Penduduk Belanda
Dissa MeLina
 
Factor-factor migrasi
Factor-factor migrasiFactor-factor migrasi
Factor-factor migrasi
Dissa MeLina
 
Isi
IsiIsi
PENGANTAR MAKRO
PENGANTAR MAKROPENGANTAR MAKRO
PENGANTAR MAKRO
Dissa MeLina
 
PENGANTAR HUKUM BISNIS
PENGANTAR HUKUM BISNISPENGANTAR HUKUM BISNIS
PENGANTAR HUKUM BISNIS
Dissa MeLina
 
ILMU ALAMIAH DASAR
ILMU ALAMIAH DASARILMU ALAMIAH DASAR
ILMU ALAMIAH DASAR
Dissa MeLina
 
pengantar akuntansi 2 Bab 1
pengantar akuntansi 2 Bab 1pengantar akuntansi 2 Bab 1
pengantar akuntansi 2 Bab 1
Dissa MeLina
 
Pengantar Akuntansi 2 Aktiva tetap
Pengantar Akuntansi 2 Aktiva tetapPengantar Akuntansi 2 Aktiva tetap
Pengantar Akuntansi 2 Aktiva tetapDissa MeLina
 
Mnagement Chap 15 motivating employees
Mnagement Chap 15 motivating employeesMnagement Chap 15 motivating employees
Mnagement Chap 15 motivating employees
Dissa MeLina
 
management chapter 11
management chapter 11management chapter 11
management chapter 11
Dissa MeLina
 
The habits of people very right time
The habits of people very right timeThe habits of people very right time
The habits of people very right time
Dissa MeLina
 
Ekonomi Koperasi
Ekonomi KoperasiEkonomi Koperasi
Ekonomi Koperasi
Dissa MeLina
 
Management
ManagementManagement
Management
Dissa MeLina
 
pengantar manajement
pengantar manajementpengantar manajement
pengantar manajement
Dissa MeLina
 
Pengantar manajemen
Pengantar manajemenPengantar manajemen
Pengantar manajemen
Dissa MeLina
 

More from Dissa MeLina (20)

Pembukaan
PembukaanPembukaan
Pembukaan
 
Enterprenuer
EnterprenuerEnterprenuer
Enterprenuer
 
Netherlands
NetherlandsNetherlands
Netherlands
 
ekonomi kependudukan
ekonomi kependudukanekonomi kependudukan
ekonomi kependudukan
 
Perekonomian Terbuka Kecil
Perekonomian Terbuka KecilPerekonomian Terbuka Kecil
Perekonomian Terbuka Kecil
 
Mengenal Dinamika Penduduk Belanda
Mengenal Dinamika Penduduk BelandaMengenal Dinamika Penduduk Belanda
Mengenal Dinamika Penduduk Belanda
 
Factor-factor migrasi
Factor-factor migrasiFactor-factor migrasi
Factor-factor migrasi
 
Isi
IsiIsi
Isi
 
PENGANTAR MAKRO
PENGANTAR MAKROPENGANTAR MAKRO
PENGANTAR MAKRO
 
PENGANTAR HUKUM BISNIS
PENGANTAR HUKUM BISNISPENGANTAR HUKUM BISNIS
PENGANTAR HUKUM BISNIS
 
ILMU ALAMIAH DASAR
ILMU ALAMIAH DASARILMU ALAMIAH DASAR
ILMU ALAMIAH DASAR
 
pengantar akuntansi 2 Bab 1
pengantar akuntansi 2 Bab 1pengantar akuntansi 2 Bab 1
pengantar akuntansi 2 Bab 1
 
Pengantar Akuntansi 2 Aktiva tetap
Pengantar Akuntansi 2 Aktiva tetapPengantar Akuntansi 2 Aktiva tetap
Pengantar Akuntansi 2 Aktiva tetap
 
Mnagement Chap 15 motivating employees
Mnagement Chap 15 motivating employeesMnagement Chap 15 motivating employees
Mnagement Chap 15 motivating employees
 
management chapter 11
management chapter 11management chapter 11
management chapter 11
 
The habits of people very right time
The habits of people very right timeThe habits of people very right time
The habits of people very right time
 
Ekonomi Koperasi
Ekonomi KoperasiEkonomi Koperasi
Ekonomi Koperasi
 
Management
ManagementManagement
Management
 
pengantar manajement
pengantar manajementpengantar manajement
pengantar manajement
 
Pengantar manajemen
Pengantar manajemenPengantar manajemen
Pengantar manajemen
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
DinaSetiawan2
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
inganahsholihahpangs
 
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdfObservasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
andikuswandi67
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
OcitaDianAntari
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
nimah111
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
abdinahyan
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
 
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdfObservasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 

Economic growth resumes

  • 1. TEORI EKONOMI MAKRO I Resume Pertumbuhan Ekonomi I Oleh : Dissa Melina 1310511083 Ilmu Ekonomi Universitas Andalas
  • 2. PERTUMBUHAN EKONOMI Pertumbuhan ekonomi adalah adanya peningkatan ekonomi Penyebab terjadinya pertumbuhan ekonomi : 1. Akumulasi Modal Model Pertumbuhan Solow Model pertumbuhan Solow (Solow Growth Model) dirancang untuk menunjukkan bagaimana pertumbuhan persediaan modal, pertumbuhan angkatan kerja, dan kemajuan teknologi berinteraksi dalam suatu perekonomian, dan bagaimana pengaruhnya terhadap output total barang dan jasa suatu Negara secara keseluruhan. Penawawaran dan permintaan barang Dapat menentukan banyaknya output yang diproduksi pada waktu tertentu dan bagaimana output ini dialokasikan diantara beberapa alternative pengguna Fungsi Produksi Fungsi produksi merepresentasikan transformasi dari input (angkatan kerja (L), modal (K), teknologi produksi) ke dalam output (barang jadi dan jasa pada waktu tertentu). Representasi aljabarnya : Y = F ( K , L ) Asumsi penting: Fungsi Produksi memiliki skala hasil konstan. Besar kecilnya output yang dihasilksn tergantunga pada besar kecil variable K dan L Skala Hasil Konstan Asumsi ini memungkinkan kita menganalisis semua kuantitas relatif terhadap ukuran angkatan kerja. Set z = 1/L. Y/ L = F ( K / L , 1 ) Skala hasil konstan mengimplikasikan bahwa ukuran perekonomian sebagaimana diukur oleh jumlah pekerja tak mempengaruhi hubungan antara output tiap pekerja dan modal tiap pekerja. Jadi, dari sekarang, kita notasikan semua kuantitas dalam istilah tiap pekerja dalam huruf kecil. Di sini fungsi produksi kita :
  • 3. y = f( k ) , di mana f(k) = F(k,1). Produk Marjinal Modal (MPK): Kelandaian Fungsi Produksi MPK = f(k + 1) – f (k) Fungsi produksi menunjukkan bagaimana jumlah modal tiap pekerja k menentukan jumlah output tiap pekerja y = f(k). Kelandaian fungsi produksi adalah produk marjinal modal : jika k meningkat sebesar 1 unit, y meningkat sebesar MPK unit. Permintaan terhadap Barang dan Fungsi Konsumsi y = c + i c = (1-s)y y = (1-s)y + i i = sy Investasi = tabungan. Tingkat tabungan s adalah bagian dari output yang digunakan untuk investasi.
  • 4. Pertumbuhan Persediaan Modal dan Kondisi Mapan Berikut adalah dua kekuatan yang mempengaruhi persediaan modal : • Investasi: pengeluaran tempat usaha dan peralatan. • Depresiasi : menuanya modal lama; menyebabkan persediaan modal menurun. Investasi tiap pekerja i = s y. Mari kita substitusi fungsi produksi untuk y, kita dapat mengungkapkan investasi tiap pekerja sebagai fungsi dari persediaan modal tiap pekerja : i = s f(k) Persamaan ini menghubungkan persediaan modal yang ada k dengan akumulasi modal baru i. Output, Konsumsi dan Investasi Tingkat tabungan s menentukan alokasi output antara konsumsi dan investasi. Untuk setiap tingkat k, output adalah f(k), investasi adalah s f(k), dan konsumsi adalah f(k) – sf(k). Depresiasi Dampak investasi dan depresiasi pada persediaan modal : Dk = i –dk Ingat investasi sama dengan tabungan jadi, bisa ditulis : Dk = s f(k) – dk Depresiasi oleh karenanya proporsional terhadap persediaan modal.
  • 5. Kondisi Mapan, k* Ekuilibrium jangka-panjang perekonomian Di bawah k*, investasi melebihi depresiasi, jadi persediaan modal tumbuh. Di atas k*, depresiasi melebihi investasi, jadi persediaan modal menurun. Bagaimana Tabungan Mempengaruhi Pertumbuhan Model Solow menunjukkan bahwa jika tingkat tabungan tinggi, per-ekonomian akan memiliki persediaan modal besar dan tingkat output tinggi. Jika tingkat tabungan rendah, perekonomian akan memiliki persediaan modal kecil dan tingkat output rendah. Kenaikan tingkat tabungan menyebabkan persediaan modal tumbuh ke kondisi mapan baru.
  • 6. Tingkat Modal Kaidah Emas Nilai kondisi-mapan k yang memaksimalkan konsumsi disebut Tingkat Modal Kaidah Emas (Golden Rule Level of Capital). Untuk menemukan konsumsi tiap pekerja pada kondisi-mapan, kita mulai dengan identitas pos pendapatan nasional : dan disusun ulang : c = y - i. Persamaan ini menyatakan konsumsi adalah output dikurangi investasi. Karena kita ingin menemukan konsumsi kondisi-mapan, kita substitusi nilai kondisi-mapan untuk output dan investasi. Output tiap pekerja pada kondisi-mapan adalah f (k*) di mana k* adalah persediaan modal tiap pekerja pada kondisi-mapan. Lalu, karena persediaan modal tidak berubah pada kondisi-mapan, investasi sama dengan depresiasi dk*. Mensubstitusi f (k*) untuk y dan dk* untuk i, konsumsi tiap pekerja pada kondisi mapan: c* = f (k*) - dk*. Konsumsi pada Kondisi-Mapan c*= f (k*) - dk*. Menurut persamaan ini, konsumsi pada kondisi-mapan adalah sisa dari output kondisi-mapan dikurangi depresiasi kondisi-mapan. Ini lebih jauh menunjukkan bahwa kenaikan modal kondisi-mapan memiliki dua efek berlawanan pada konsumsi kondisi-mapan. Di satu sisi, lebih banyak modal berarti lebih banyak output. Di sisi lain, lebih banyak modal juga berarti lebih banyak output yang harus digunakan untuk mengganti modal yang habis dipakai.
  • 7. Output perekonomian digunakan untuk konsumsi atau investasi. Di kondisi-mapan, investasi sama dengan depresiasi. Jadi, kon- sumsi adalah selisih antara output f (k*) dan depresiasi dk*. Konsumsi kondisi-mapan di- maksimalkan pada kondisi mapan Kaidah Emas. Persediaan modal Kaidah Emas dino- tasikan k*emas, dan konsumsi Kaidah Emas adalah c*emas. Kita buat kondisi sederhana yang mencirikan tingkat modal Kaidah Emas Ingat kemiringan fungsi produksi adalah produk marjinal modal MPK. Kemiringan garis 훿k* adalah 훿Karena dua kemiringan ini sama pada k* emas , Kaidah Emas dapat dijelaskan dengan persamaan : MPK = 훿 Pada tingkat modal Kaidah Emas, produk marjinal modal sama dengan tingkat depresiasi. Ingat perekonomian tidak otomatis bergravitasi menuju kondisi mapan Kaidah Emas. Jika kita ingin persediaan modal kondisi mapan tertentu, seperti Kaidah Emas, kita butuh tingkat tabungan tertentu untuk mendukungnya. Pertumbuhan Populasi Model Solow dasar menunjukkan bahwa akumulasi modal, sendiri, tak bisa menjelaskan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan : tingkat tabungan tinggi menyebabkan pertumbuhan tinggi sementara, tapi perekonomian akhirnya mendekati kondisi mapan di mana modal dan output konstan.
  • 8. Untuk menjelaskan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, kita harus memperluas model Solow untuk mencakup dua sumber lain dari pertumbuhan ekonomi. Jadi, kita tambahkan pertumbuhan populasi pada model. Kita akan mengasumsikan bahwa populasi dan angkatan kerja tumbuh dengan tingkat konstan n. Kondisi Mapan dengan Pertumbuhan Populasi Seperti depresiasi, pertumbuhan populasi adalah salah satu alasan mengapa persediaan modal per pekerja menurun. Jika n adalah tingkat pertumbuhan populasi dan n)k adalah investasi impas (break-even investment) - jumlah yang diperlukan untuk mem- pertahankan persediaan modal per pekerja k konstan. perekonomian ada di kondisi mapan, investasi s f(k) harus mengatasi dampak depresiasi dan pertumbuhan populasi (d + n)k. Ini ditunjukkan oleh perpotongan dua kurva. Kenaikan tingkat tabungan menyebabkan persediaan modal tumbuh ke kondisi mapan. Dampak Pertumbuhan Populasi Kenaikan tingkat pertumbuhan populasi menggeser garis yang mewakili pertumbuhan populasi dan depresiasi ke atas. Kondisi mapan baru memiliki tingkat modal per pekerja lebih rendah daripada kondisi awal. Jadi, model Solow memprediksi perekonomian dengan tingkat pertumbuhan populasi lebih tinggi akan memiliki tingkat modal per pekerja lebih rendah dan karenanya pendapatan lebih rendah. Kenaikan tingkat pertumbuhan populasi dari n 1 ke n 2 mengurangi persediaan modal kondisi-mapan dari k* 1 ke k* 2 . Pertumbuhan Populasi (n) Perubahan persediaan modal per pekerja : k = i – ( n)k kita substitusi sf(k) untuk i: k = (sfk) – (n)k Persamaan ini menunjukkan bagaimana investasi, depresiasi dan pertumbuhan populasi baru mempengaruhi persediaan modal per-pekerja. Investasi baru meningkatkan k, sementara depresiasi dan pertumbuhan populasi menurunkan k. Ketika kita tidak memasukkan variabel “n” dalam versi sederhana kita—kita sedang mengasumsikan kasus khusus di mana pertumbuhan populasi adalah 0.
  • 9. Di kondisi mapan, dampak positif investasi pada modal per pekerja hanya menyeimbangkan dampak negatif depresiasi dan pertumbuhan populasi. Begitu perekonomian ada pada kondisi mapan, investasi memiliki dua maksud : 1) 2) Sisanya, (nk*), menyediakan pekerja baru dengan jumlah modal kondisi mapan. Point-poin akhir tentang Tabungan Dalam jangka panjang, tabungan perekonomian menentukan ukuran dari k dan kemudian y. Semakin tinggi tingkat tabungan, semakin tinggi persediaan modal dan semakin tinggi tingkat y. Kenaikan tingkat tabungan menyebabkan periode pertumbuhan cepat tapi akhirnya pertumbuhan itu melambat seiring kondisi mapan baru tercapai. Kesimpulan : meskipun tingkat tabungan tinggi menghasilkan tingkat output kondisi-mapan yang tinggi, tabungan sendiri saja tidak bisa membangkitkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.