Pernikahan adalah ikatan suami istri yang sah secara agama dan hukum untuk membentuk keluarga bahagia. UU menetapkan batas usia menikah adalah 19 tahun, meskipun sering terjadi pernikahan dini karena faktor ekonomi, tekanan orang tua, atau tradisi. Pernikahan dini berdampak negatif bagi kesehatan, pendidikan, dan psikologi remaja. Keduabelah pihak sebaiknya siap secara
1. Pengertian pernikahan
Pernikahan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan wanita sbagai
suami istri dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia dan kekal (UU no
1 tahun 1974 tentang perkawinan)
Nikah berasal dari kata adh dhom yang berarti mengumpulkan
Secara fiqh pernikahan adalah akad (perjanjian) yang menjadikan halal
hubungan seksual sebagai sepasang suami istri atau seorang pria dan seorang
wanita
Hukum asal pernikahan adalah sunah namun bisa menjadi wajib atau haram
tergantung situasi dan kondisi yang melatarbelakangi
2. Batasan umur pernikahan
Dalam islam tidak ada batasan mengenai umur seseorang melakukan
pernikahan, bahkan anak kecil pun sah untuk dinikahkan
Batasan umur diatur dalam undang-undang No 1 Tahun 1974 tentang
perkawinan
Laki-laki 19 sedangkan perempuan 16
Aturan tersebut dirubah dengan UU No 16 Tahun 2019 menjadi:
Batasan usia menikah bagi laki-laki ataupun perempuan
adalah 19 tahun
3. usia pernikahan yang ideal bagi perempuan ada lah 21-25 tahun
- organ reproduksi pada perempuan sudah berkembang dengan baik
- secara psikologis sudah dianggap matang untuk menjadi calon orang tua bagi
anaknya
sedangkan bagi laki-laki adalah 25-28 tahun
pada usia tersebut juga sudah kuat sehingga mampu menopang kehidupan keluarga
dan melindunginya baik secara psikis emosional, ekonomi, dan sosial
4. Pernikahan dini di Indonesia
dalam prakteknya di masyarakat secara umum
masih banyak yang melangsungkan per nikahan di
usia muda atau di bawah umur
Pernikahan bawah umur dilakukan melalui
permohonan dispensasi di pengadilan atau nikah
bawah tangan
5. FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI
1. Faktor ekonomi
2. Orang Tua (Perjodohan)
3. married by accident
4. Tradisi Keluarga
5. Adat Istiadat setempat
6. Rendahnya pengetahuan
6. Bagaimanapun juga pernikahan di bawah umur akan memiliki dampak baik
positif ataupun negatif
Dalam kaidah fiqh kemadharatan harus dihilangkan
Adl dlararu yuzaalu
Mencegah erusakan lebih diutamakan daripada menarik kemashlahatan
7. Dampak Pernikahan Dini
Kesehatan (mudah terkena penyakit).
Psikologis dan Sosial.
Konflik yang berujung perceraian.
Ekonomi (yang kurang).
8. Dampak Pernikahan Dini
Remaja yang hamil akan lebih mudah menderita anemia selagi hamil dan
melahirkan, inilah salah satu penyebab tingginya kematian ibu dan bayi
Kehilangan kesempatan mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi
Interaksi dengan lingkungan teman sebaya berkurang.
Kemiskinan
Kekerasan rumah tangga
Akan terganggunya kesehatan reproduksi
9. KESIAPAN DAMA MENIKAH
LAKI-LAKI :
(a) Kesiapan ilmu, yaitu kesiapan pemahaman hukum-hukum masalah pernikahan
(b) Kesiapan harta atau materi, yang dimaksud dengan harta di sini ada dua
macam yaitu harta sebagai mahar dan harta untuk memenuhi kebutuhan
pokok
(c) kesehatan, yaitu mampu menjalani tugasnya sebagai suami
10. Wanita :
a. Kesiapan ilmu, yaitu kesiapan pemahaman hukum-hukum
masalah pernikahan
b. Siap secara fisik
c. Siap secara mental dan terdidik untuk dapat memenuhi
tanggung jawab