1. Dokumen tersebut membahas tentang arsitektur ekonomi Islam yang berfokus pada tujuan kesejahteraan dunia dan akhirat (al-falah) yang dicapai melalui keadilan, keseimbangan, dan kemaslahatan dengan menghindari praktik-praktik seperti riba, maysir, dan gharar.
2. Dibahas pula tiga pilar ekonomi Syariah yaitu keadilan, keseimbangan, dan kemaslahatan serta fondasi-f
Informasi Kelas Kuliah Karyawan Biaya Murah dan BerkualitasKuliah Karyawan
PROGRAM PERKULIAHAN KARYAWAN
Kuliah karyawan atau kelas karyawan sering pula disebut kelas ekstensi. Kuliah karyawan adalah program perkuliahan yang dirancang bagi para pekerja atau pegawai yang memiliki waktu luang terbatas dan juga dana yang terbatas. Meskipun demikian, bagi mereka yang belum bekerja pun sangat dianjurkan pula mengikuti program perkuliahan karyawan.
Program perkuliahan karyawan waktu kuliahnya sangat flexibel, biaya pendidikannya sangat terjangkau dan pembayarannya dapat diangsur perbulan sehingga dapat mengakomodir kebutuhan para karyawan yang ingin melanjutkan kuliah. Kuliah karyawan merupakan Solusi cerdas untuk meningkatkan karir, mendapatkan pekerjaan baru dan menambah penghasilan. Bagi masyarakat yang BELUM BEKERJA dan relatif kesulitan dalam memperoleh pekerjaan, mengikuti Program Perkuliahan Karyawan merupakan solusi utama untuk memperoleh pekerjaan dengan cara meningkatkan pengalaman melalui rekan-rekannya (kakak kelasnya) yang sudah bekerja, dan akhirnya memperoleh pekerjaan dari rekan-rekan mahasiswanya tersebut. Bagi masyarakat yang SUDAH BEKERJA dan relatif kesulitan dalam meningkatkan karir serta meningkatkan penghasilan, mengikuti Perkuliahan Karyawan merupakan solusi utama untuk meningkatkan diri, meningkatkan pendidikan formalnya sekaligus meningkatkan pengalaman, karir, dan penghasilan.
Anda dapat mengikuti program perkuliahan karyawan di Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang, Bekasi, Subang, Bandung, Blitar, Surabaya, Yogyakarta dan Bali.
Anda dapat mendaftar Program Perkuliahan Karyawan dengan mengisi formulir pendaftaran di sekretariat masing - masing kampus tersebut. Biaya pendaftaran Program Perkuliahan Karyawan Rp 100.000,-. Dengan membayar biaya pendaftaran Rp 100.000,- anda sudah dipastikan mendapatkan tempat (booking fee), karena sistem seleksi masuknya menggunakan QUOTA. Bagi anda yang tidak sempat datang ke sekretariat, pendaftaran dapat melalui online (KLIK DI SINI). Biaya pendidikan program perkuliahan karyawan sangat murah dan terjangkau, serta pembayarannya dapat diangsur/bulan. Biaya pendidikan Program Perkuliahan Karyawan Rp 500.000an/bln (sudah termasuk uang gedung, SPP, SKS, ujian, Praktikum).
Bagi anda yang ingin mengetahui informasi lebih lanjut mengenai Kuliah karyawan atau Kelas karyawan, silahkan hubungi:
Sdra Yandi/Irwan
0-800-1234-000 (BEBAS PULSA)
www.P2K.co.id
Follow on Twitter @kuliahkaryawan
SMS : 0817 9854203, 0815 14578119, 0815 9655695.
HP : 02171699907, 02170704824
Pin BB :266A1113, 29E9E651
Facebook, Twitter, LinkedIn voor politici. Kansen en valkuilen. Vertel anderen jouw verhaal. 11 geboden om succesvol met social media om te gaan. #goedgezind
Roadmap pengembangan keuangan syariah indonesia 2017 2019Dr. Zar Rdj
Pengembangan keuangan syariah tentunya perlu mengoptimalkan seluruh potensi keuangan syariah di masing-masing sektor yang ada baik perbankan syariah, pasar modal syariah, serta industri keuangan non-bank syariah. Sinergi pengembangan yang terintegrasi di ketiga sektor tersebut diharapkan dapat membuka peluang dan sekaligus saling mendukung pengembangan di masing-masing sektor sehingga pada akhirnya dapat memperbesar peran dan pangsa pasar keuangan syariah di industri keuangan Indonesia. Hal lain yang juga penting dalam pengembangan keuangan syariah ini adalah bahwa industri keuangan syariah harus dapat menjadi industri keuangan yang inklusif. Industri keuangan syariah harus dapat memenuhi kebutuhan pembiayaan dalam skala kecil dan menengah hingga skala pembiayaan yang besar untuk menunjang pembangunan nasional. Di samping itu, keuangan syariah juga dipercaya akan berkembang lebih cepat dan berkelanjutan bila didukung dengan integrasi dan sinergi antara sektor riil, sektor keuangan, dan sektor religius/sosial sehingga ketiga sektor tersebut dapat tumbuh lebih cepat secara bersama-sama. Sejalan dengan itu maka kemudahan akses masyarakat terhadap produk, kualitas pelayanan, serta infrastruktur di industri keuangan syariah juga ditingkatkan. Dengan demikian, industri keuangan syariah dapat berperan secara siginifikan dalam pembangunan nasional dan menyejahterakan masyarakat.
EKONOMI SYARI'AH DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA.pptxnisa626314
Ekonomi syariah di Indonesia tergolong relatif baru, dibandingkan dengan industri-industri keuangan dan bisnis konvensional. Baru, tetapi dalam waktu yang relatif singkat, ia tumbuh dan berkembang sangat pesat, dan pada saat ini telah menjadi bagian terpenting dan strategis sebagai salah satu motor penggerak roda perekonomian Indonesia. Ekonomi syari’ah adalah satu kesatuan tak terpisahkan dengan ajaran Islam yang komprehensif dan universal, sifat dan cakupannya yang luas serta fleksibel khususnya di bidang mu’amalah sehingga dapat diterapkan pada setiap komunitas termasuk non muslim. Secara historis eksistensi ekonomi syariah telah ada dan dipraktikkan sejak eksisnya Islam di Nusantara. Sedangkan secara yuridis formal ekonomi syariah diakui sejak 26 tahun silam, ditandai dengan berdirinya Bank Muamalah Indonesia tanggal 1 Mei 1992, merupakan Bank Islam pertama di Indonesia berbasis syariah sebagai salah satu bagian dari lembaga pengelola kegiatan ekonomi syariah.
3. Arsitektur Ekonomi Islam
Falah
Kesejahteraan dunia dan akhirat
Keadilan Kemaslahatan
Keseimbangan
Menghindari
Riil-finansial Iman/takwa
Riba
Maysir
Risk-return Regenerasi
Bisnis-sosial Jiwa
Gharar
Material-spiritual Harta
Dzalim
Manfaat-lestari
Haram Akal
UKHUWAH
SYARIAH AKHLAQ
AQIDAH
3
4. Al-Falah yaitu kesuksesan yang
hakiki berupa tercapainya
kebahagiaan dalam segi material
dan spiritual serta tercapainya
kesejahteraan di dunia dan
akhirat. Suatu kesuksesan dalam
1 Tujuan
1 Tujuan aspek material tidaklah menjadi
sesuatu yang bermakna apabila
mengakibatkan kerusakan dalam
aspek kemanusiaan lainnya
seperti persaudaraan dan
moralitas.
5. Tiga Pilar Ekonomi Syariah adalah
Keadilan, Keseimbangan dan
Kemaslahatan yang tercermin dari
aktifitas ekonomi yang menghindari
riba,maysir,gharar,dzalim dan
haram, adanya keseimbangan
aktivitas di sektor riil-finansial,
pengelolaan risk-return, aktivitas
bisnis-sosial, aspek spiritual-
material dan azas manfaat-
3 Pilar
kelestarian lingkungan, serta
melindungi keselamatan kehidupan
beragama, proses regenarasi,
perlindungan jiwa, harta daan akal.
6. Fondasi Ekonomi Syariah:
Ukhuwwah yang meletakkan tata
hubungan bisnis dalam konteks
persaudaraan universal untuk mencapai
kesuksesan bersama.
Syariah yang membimbing aktivitas
ekonomi sehingga sesuai dg kaidah-
4 Fondasi
4 Fondasi kaidah syariah.
Akhlaq yang membimbing aktivitas
ekonomi senantiasa mengedepankan
moralitas sbg cara mencapai tujuan.
Aqidah membentuk integritas yang
membentuk good governance dan market
discipline yang baik.
7. Perspektif Ekonomi Islam
Level individu
Konsep syariah mewarnai proses pembangunan sistem ekonomi
mulai dari tingkat mikro-ekonomi dalam hal pembentukan
preferensi pelaku.
Fathanah : mendorong terbentuknya perilaku profesional dan kompeten
untuk mempertahankan kualitas dan efisiensi operasi yang tinggi.
Amanah : menciptakan disiplin dan komitmen yang akan meningkatkan
akuntabilitas dan tingkat keandalan lembaga keuangan.
Shidiq : menciptakan integritas dan konsistensi yang diharapkan
dapat meningkatkan keamanan transaksi keuangan yang akan
berpengaruh pada tingkat kepercayaan masyarakat yang tinggi.
Tabligh : mewujudkan perilaku transparan dan komunikatif yang secara
konstruktif akan mengurangi intensitas agency problem yang ada
akibat asymmetric information. Nilai-nilai yang dibangun tentunya
sangat sejalan dengan konsep Good Corporate Governance (GCG)
dan market discipline yang telah menjadi semangat pengembangan
sistem keuangan dan perbankan secara internasional
7
8. Perspektif Ekonomi Islam
Level makro
Kerangka umum syariah dalam kegiatan ekonomi yang ditopang
oleh tiga pilar utama memberikan implikasi sbb:
1. Harta dalam ekonomi syariah memiliki peran yang efektif dalam
memfasilitasi kegiatan investasi, perdagangan, dan peningkatan
kesejahteraan sosial masyarakat.
2. Ekonomi syariah menekankan kebersamaan dalam memperoleh manfaat
(sharing economics).
3. Esensi pembatasan bentuk transaksi yang mengandung maysir melarang
lembaga untuk terlibat dalam transaksi keuangan yang tidak memiliki kaitan
yang jelas dengan sektor riil.
4. Orientasi kegiatan perdagangan dan investasi ditujukan pada hal-hal yang
halal dan thayyib.
8
9. Perspektif Ekonomi Islam
Level makro
5. Produk-produk keuangan/perbankan yang disusun
mencitrakan tujuan ekonomi syariah yang telah
ditetapkan. Produk-produk perbankan syariah secara
garis besar dibagi dua yaitu yang bersifat profit motive
dan yang bersifat social motive. Keduanya memiliki
keterkaitan dan saling mendukung terutama sekali dalam
melayani usaha mikro dan kecil.
6. Arah pengembangan perbankan syariah didasarkan
pada tujuan yang lebih luas dimana perbankan syariah
dapat memiliki akses ke arah sinergi yang lebih luas
dengan lembaga-lembaga keuangan syariah non bank
lainnya. 9
10. Pengembangan Perbankan Syariah
1. Keberadaan perbankan syariah di Indonesia benar-benar merupakan aspirasi rakyat
dan mendapat dukungan ulama yang menghendaki adanya sistem perbankan yang
sesuai dengan syariah dan dapat memberikan kontribusi bagi pembangunan
nasional.
2. Disain Arsitektur Perbankan Indonesia (API) yang telah dirumuskan oleh Bank
Indonesia, telah pula memasukkan perbankan syariah sebagai bagian integral dari
sistem perbankan nasional. Upaya sinkronisasi kebijakan pengembangan perbankan
syariah dengan kebijakan perbankan nasional sangat penting dilakukan tidak hanya
untuk kepentingan sistem perbankan namun lebih luas menjangkau sistem
keuangan.
3. Cetak Biru Pengembangan Perbankan Syariah 2005-2015, yang sedang dirumuskan
oleh Bank Indonesia sebagai acuan bagi Bank Indonesia khususnya dan stakeholder
perbankan syariah pada umumnya dalam mengembangkan industri perbankan
syariah nasional.
10
11. Visi, Misi dan Paradigma
(Blue Print Perbankan Syariah 2005-2015)
Lama Baru
Baru
Visi
“Terwujudnya sistem
perbankan syariah yang “Terwujudnya sistem perbankan
“Terwujudnya sistem perbankan
kompetitivf, efisien dan syariah yang sehat, kuat dan
syariah yang sehat, kuat dan
memenuhi prinsip kehati- istiqamah terhadap prinsip
istiqamah terhadap prinsip
hatian yang mampu syariah dalam kerangka
syariah dalam kerangka
mendukung sektor riil secara keadilan, kemaslahatan dan
keadilan, kemaslahatan dan
nyata melalui kegiatan keseimbangan guna mencapai
pembiayaan berbasis bagi keseimbangan guna mencapai
masyarakat yang sejahtera
masyarakat yang sejahtera
hasil (share based financing)
dan transaksi riil dalam secara material dan spiritual
secara material dan spiritual
kerangka keadilan, tolong (falah).”
(falah).”
menolong dan menuju
kebaikan guna mencapai
kemaslahatan masyarakat” 11
12. Misi
Lama
Lama Baru
“Mewujudkan iklim yang kondusif untuk
“Mewujudkan iklim yang kondusif untuk “Mewujudkan iklim yang
pengembangan perbankan syariah yang
pengembangan perbankan syariah yang kondusif untuk pengembangan
istiqomah terhadap prinsip-prinsip syariah dan
istiqomah terhadap prinsip-prinsip syariah dan perbankan syariah yang
mampu berperan dalam sektor riil, yang meliputi:
mampu berperan dalam sektor riil, yang meliputi: kompetitif, efisien, dan memenuhi
prinsip syariah dan prinsip
--Melakukan kajian dan penelitian tentang
Melakukan kajian dan penelitian tentang kehati-hatian, yang mampu
kondisi, potensi serta kebutuhan perbankan
kondisi, potensi serta kebutuhan perbankan mendukung sektor riil melalui
syariah secara berkesinambungan;
syariah secara berkesinambungan; kegiatan pembiayaan berbasis
--Mempersiapkan konsep dan melaksanakan
Mempersiapkan konsep dan melaksanakan bagi hasil dan transaksi riil,
pengaturan dan pengawasan berbasis risiko
pengaturan dan pengawasan berbasis risiko dalam rangka mendorong
guna menjamin kesinambungan operasi
guna menjamin kesinambungan operasi pertumbuhan ekonomi nasional.”
perbankan syariah yang sesuai dengan
perbankan syariah yang sesuai dengan
karakteristiknya;
karakteristiknya;
--Mempersiapkan infrastruktur guna
Mempersiapkan infrastruktur guna
meningkatkan efisiensi operasional perbankan
meningkatkan efisiensi operasional perbankan
syariah;
syariah;
--Mendesain kerangka entry dan exit perbankan
Mendesain kerangka entry dan exit perbankan
syariah yang mendukung stabilitas sistem
syariah yang mendukung stabilitas sistem
perbankan.
perbankan.
13. Visi, Misi dan Paradigma
(Blue Print Perbankan
Syariah 2005-2015)
Paradigma kebijakan
(i) Market driven – industri perbankan syariah tumbuh sebagai realisasi dari
kebutuhan masyarakat yang membutuhkan jasa pelayanan keuangan dan
perbankan yang sesuai dengan prinsip syariah. Dalam masa awal
pertumbuhan, Bank Indonesia bersama dengan stakeholder yang lain dapat
pula melakukan public education kepada masyarakat untuk mendukung
proses positioning.
(ii) Fair treatment – pengembangan kerangka ketentuan maupun upaya bagi
penyempurnaan infrastruktur industri dilakukan berdasarkan konsep fair
treatment yang mengakomodasi ciri-ciri operasional khusus perbankan
syariah serta penyusunan program pengembangan yang disesuaikan dengan
tahapan pertumbuhan industri.
(iii) Gradual and sustainable approach - program pengembangan perbankan
dapat dipandang sebagai suatu upaya transformasi suatu industri yang
dilakukan menurut fokus dan prioritas dalam suatu tahapan yang terstruktur
dan berkesinambungan.
(iv) Comply to sharia principles – salah satu argumen utama keberadaan industri
perbankan syariah di masyarakat adalah kepatuhan terhadap prinsip-prinsip
syariah. Adapun implementasi kepatuhan terhadap prinsip syariah dimulai
dari upaya untuk menginkorporasi nilai-nilai syariah baik dalam skema
transaksi keuangan sampai kepada implementasinya dalam cara pengelolaan
usaha yang tercermin dalam corporate governance yang baik industri 13
perbankan syariah.
14. Visi, Misi dan Paradigma
(Blue Print Perbankan Syariah
2005-2015)
Kerangka pengembangan
14