Perbankan syariah adalah institusi keuangan yang bergerak dan beroperasi dengan mengacu pada hukum-hukum syariat. produk perbankan syariah tentunya mencerminkan semangat anti riba di masyarakat
PESAN: Jangan langsung di-copy tanpa cross-check dan meng-update informasi baru ya. PLUS, jangan lupa ubah template-nya. :)
Sumber: Siswa biasa.
Bila ada informasi yang kurang, dapat ditambahkan. Kritik dan pesan dapat langsung menghubungi saya. :) Semoga bermanfaat!
Perbankan syariah adalah institusi keuangan yang bergerak dan beroperasi dengan mengacu pada hukum-hukum syariat. produk perbankan syariah tentunya mencerminkan semangat anti riba di masyarakat
PESAN: Jangan langsung di-copy tanpa cross-check dan meng-update informasi baru ya. PLUS, jangan lupa ubah template-nya. :)
Sumber: Siswa biasa.
Bila ada informasi yang kurang, dapat ditambahkan. Kritik dan pesan dapat langsung menghubungi saya. :) Semoga bermanfaat!
TEORI PERUSAHAAN / THEORY OF THE FIRM : KAJIAN TENTANG TEORI BAGI HASIL PERUS...bennyagussetiono
Â
Tulisan ini mencoba mengkaji tentang teori perusahaan/theory of the firm khususnya faktor bagi hasil dengan dasar teori profit and loss sharing dalam kaitannya dengan permintaan tabungan di perbankan syariah.
Kegiatan perniagaan (bisnis) merupakan salah satu fitrah dari manusia karena dengan berniaga manusia dapat memenuhi berbagai keperluannya. Setiap bisnis yang dijalankan oleh manusia pasti akan menimbulkan dua konsekuensi dimasa depan, yaitu keuntungan dan kerugian. Keduanya merupakan dua hal yang tidak terpisahkan dari kegiatan bisnis. Tidak ada satu pun yang bisa menjamin bahwa bisnis yang dijalankan oleh seseorang akan mengalami keuntungan atau kerugian dimasa depan. Dengan demikian, risiko itu sendiri merupakan fitrah yang senantiasa melekat dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu, Islam tidak mengenal adanya transaksi bisnis yang bebas risiko (Rahmawati, 2013)
BPR Syariah merupakan lembaga keuangan bank dengan prinsip syariah, BPRS termasuk dalam materi Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Fakultas Ekonomi jurusan Manajemen.
ada banyak lagi lembaga keuangan syariah, seperti pasar modal syariah, pasar uang syariah, pengadaian syariah, asuransi syariah, lembaga pembiayaan syariah dan ada banyak lagi.
TEORI PERUSAHAAN / THEORY OF THE FIRM : KAJIAN TENTANG TEORI BAGI HASIL PERUS...bennyagussetiono
Â
Tulisan ini mencoba mengkaji tentang teori perusahaan/theory of the firm khususnya faktor bagi hasil dengan dasar teori profit and loss sharing dalam kaitannya dengan permintaan tabungan di perbankan syariah.
Kegiatan perniagaan (bisnis) merupakan salah satu fitrah dari manusia karena dengan berniaga manusia dapat memenuhi berbagai keperluannya. Setiap bisnis yang dijalankan oleh manusia pasti akan menimbulkan dua konsekuensi dimasa depan, yaitu keuntungan dan kerugian. Keduanya merupakan dua hal yang tidak terpisahkan dari kegiatan bisnis. Tidak ada satu pun yang bisa menjamin bahwa bisnis yang dijalankan oleh seseorang akan mengalami keuntungan atau kerugian dimasa depan. Dengan demikian, risiko itu sendiri merupakan fitrah yang senantiasa melekat dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu, Islam tidak mengenal adanya transaksi bisnis yang bebas risiko (Rahmawati, 2013)
BPR Syariah merupakan lembaga keuangan bank dengan prinsip syariah, BPRS termasuk dalam materi Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Fakultas Ekonomi jurusan Manajemen.
ada banyak lagi lembaga keuangan syariah, seperti pasar modal syariah, pasar uang syariah, pengadaian syariah, asuransi syariah, lembaga pembiayaan syariah dan ada banyak lagi.
Istilah bank memang tidak dikenal dalam khazanah keilmuan Islam. Yang dikenal adalah istilah jihbiz. Kata jihbiz berasal dari bahasa Persia yang berarti penagih pajak
.
Di zaman Bani Abbasiyah, jihbiz populer sebagai suatu profesi penukaran uang. Pada zaman itu mulai diperkenalkan uang jenis baru yang disebut fulus yang terbuat dari tembaga. Sebelumnya uang yang digunakan adalah dinar (terbuat dari emas) dan dirham (terbuat dari perak).
Menurut schaik (2001) bank syariah adalah sebuah bentuk dari bank modern yang didasarkan pada hukum Islam yang sah, dikembangkan pada abad pertama Islam, menggunakan konsep berbagi resiko dan meniadakan keuangan berdasarkan kepastian serta keuntungan. Sudarsono (2004) berpendapat bahwa yang dimaksud dengan bank syariah ialah lembaga keuangan usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa dalam pembayaran serta peredaran uang yang beroperasi dengan prinsip syariah.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Â
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. KELOMPOK 1
Nama-Nama :
1) Saemayaroh (2012112094)
2) Lilis Setiyarini (2012112095)
3) Dewi Kusumaningrum (2012112105)
3. RUANG LINGKUP PERBANKAN SYARIAH
Hukum Perbankan : Perbankan Syariah adalah segala sesuatu yang
menyangkut tentang Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah, yang
mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam
melaksanakan kegiatan usahanya. Sedangkan pengertian Bank adalah
badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
Simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat yang bentuk
kredit dan/atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf
hidup rakyat. Semua kegiatan perbankan di Indonesia dibawah
naungan dan pengawasan Nank Indonesia dan pengertian Bank
Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.
4. SESUNGGUHPUN DEMIKIAN BANK SYARIAH YANG BERADA DITANAH AIR
TETAP HARUS TUNDUK KEPADA PERATURAN-PERATURAN UMUM
PERBANKAN, YANG BERLAKU ANTARA LAIN :
a. Ketentuan perizinan dalam pengembangan usaha,seperti pembukuan
cabang dan kegiatan usaha.
b. Kewajiban pelaporan ke bank Indonesia
c. Pengawasan intern
d. Pengawasan atas prestasi
e. Pengenaan sankki atas pelanggaran
5. TIGA FUNGSI POKOK DALAM KEGIATAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT.
KETIGA FUNGSI TERSEBUT ADALAH:
a. Fungsi Pengumpulan Dana (Funding)
a. Fungsi Penyaluran Dana ( Finansing )
b. Pelayanan Jasa
Tujuan-tujuan tersebut dapat dilihat dari kata kunci misi-misi bank Islam yang ada
seperti yang dirangkum di bawah ini, misalnya:
a. Sesuai syariah, pelayanan jasa keuangan, kemitraan yang
menguntungkan (Faysal Islamic Bank of Bahrain)
b. Menciptakan kesejahteraan, kesetaraan dan keadilan pada semua
aktivitas ekonomi (Islami Bank Bangladesh Limited)
c. Sesuai syariah, jasa perbankan dan investasi (Kuwait Finance House)
d. Mempromosikan,memelihara,mengembangkan prinsip-prinsip syariah;
menggalakkan investasi dan enterpreneur yang halal (Faysal Islamic Bank
of Bahrain)
e. Sesuai syariah; penyediaan jasa perbankan, financing, dan investasi
(Jordan Islamic Bank
6. CIRI-CIRI BANK SYARIAH
a. Sama – sama dibina dan diawasi oleh bank Indonesia sebagaimana hal yang
sama dilakukan terhadap bank konvesional.
b. Bagaimanapun berdirinya bank syari’at mempunyai ikatan emosional dengan
masyarakat islam di sekitarnya. Factor ulama mempunyai peran yang besar
dalam menunjang keberhasilan suatu bank syari’ah.
c. Ada lembaga Dewan Pengawas Syari’ah yang mempunyai dua fungsi utama
yaitu:
a) Mengawasi oprasional bank syari’at islam agar tidak menyimpang dari
ajaran agama.
b) Memelihara akhlaq dan moral para pengelola bank syari’ah dan para
nasabahnya, d. Dana jangkau dan penetrasi bank sangat luas sehingga
profesionalisme dalam penerapan prinsip kehati – hatian merupakan factor yang
sangat penting. Produk-Produk Bank Syariah
1. Al-Mudharabah
2. Murabahah
3. Musyarakah
4. Al-Bai Bithman Ajil
5. Al-Ijaroh
6. Istisnha
7. Al-Wadiah
8. Salam
9. Wakalah
10.Hiwalah
7. BANK KONVENSIONAL
Sedangkan pengertian bank Konvensional menurut Undang-undang
Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10
November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank
adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam
bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Jenis-Jenis Bank
Jenis bank dilihat dari segi fungsinya
Menurut Undang-Undang Pokok Perbankan Nomor 10 Tahun 1998, jenis
perbankan menurut fungsinya terdiri dari:
a) Bank Umum
Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Sifat jasa yang diberikan adalah
umum, dalam arti dapat memberikan seluruh jasa perbankan yang ada. Begitu
juga dengan wilayah operasinya dapat dilakukan di seluruh wilayah.
b) Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha
secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya
tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran, artinya disini kegiatan BPR
jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan bank umum.
8. JENIS BANK DILIHAT DARI SEGI KEPEMILIKANNYA
DITINJAU DARI SEGI KEPEMILIKAN MAKSUDNYA ADALAH SIAPA YANG MEMILIKI
BANK TERSEBUT. KEPEMILIKAN INI DAPAT DILIHAT DARI AKTE PENDIRIAN DAN
PENGUASAAN SAHAM YANG DIMILIKI BANK YANG BERSANGKUTAN..
BANK YANG BERDASARKAN PRINSIP KONVENSIONAL
A. MAYORITAS BANK YANG BERKEMBANG DI INDONESIA DEWASA INI
ADALAH BANK YANG BERORIENTASI PADA PRINSIP KONVENSIONAL. DALAM
MENCARI KEUNTUNGAN DAN MENENTUKAN HARGA KEPADA PARA NASABAHNYA,
BANK YANG BERDASARKAN PRINSIP KONVENSIONAL MENGGUNAKAN DUA
METODE, YAITU: MENETAPKAN BUNGA SEBAGAI HARGA, BAIK UNTUK PRODUK
SIMPANAN SEPERTI GIRO, TABUNGAN MAUPUN DEPOSITO. DEMIKIAN PULA
DENGAN HARGA UNTUK PRODUK PINJAMANNYA (KREDIT) JUGA DITENTUKAN
BERDASARKAN TINGKAT SUKU BUNGA TERTENTU. PENENTUAN HARGA INI
DIKENAL DENGAN ISTILAH BASED.
B. UNTUK JASA-JASA BANK LAINNYA PIHAK PERBANKAN BARAT
MENGGUNAKAN ATAU MENERAPKAN BERBAGAI BIAYA-BIAYA DALAM NOMINAL
ATAU PERSENTASE TERTENTU. SISTEM PENGENAAN BIAYA INI DIKENAL DENGAN
ISTILAH FEE BASED.
9. SUMBER-SUMBER HUKUM PERBANKAN SYARIAN DAN
KONVENSIONAL
1) Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan
2) Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 tentang Perubahan atas
Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan
3) Undang-Undang Nomor 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia
4) Undang-Undang Nomor 3 tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-
Undang Nomor 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia
5) Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 tentangPeradilan Agama
6) Undang-Undang Nomor 3 tahun 2006 tentang Perubahan atas Undang-
Undang Nomor 7 tahun 1989 tentangPeradilan Agama
7) Undang-Undang Nomor 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah
10. KONSEP LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH
A. Perbankan Syariah
Lembaga keuangan perbankan adalah salah satu kegiatan usaha
yang paling dominan dan sangat dibutuhkan di dunia ekonomi
dewasa ini. Karena fungsinya sebagai pengumpul dana yang
sangat berperan demi menunjang pertumbuhan ekonomi suatu
bangsa. Sebagai pengumpul dana, lembaga perbankan mampu
ikut serta membantu pembangunan dengan menyalurkan dananya
untuk proyek-proyek pemerintah
11. KONSEP LEMBAGA KEUANGAN KONVENSIONAL
Dari pengertian bank menurut Undang-undang Negara Republik
Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 dapat disimpulkan bahwa
Konsep lembaga Keuangan bank Konvensionalk meliputi tiga
kegiatan, yaitu menghimpun dana, menyalurkan dana, dan
memberikan jasa bank lainnya. Kegiatan menghimpun dan
menyalurkan dana merupakan kegiatan pokok bank sedangkan
memberikan jasa bank lainnya hanya kegiatan pendukung.
Kegiatan menghimpun dana, berupa mengumpulkan dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan giro, tabungan, dan
deposito. Biasanya sambil diberikan balas jasa yang menarik
seperti, bunga dan hadiah sebagai rangsangan bagi
masyarakat agar lebih senang menabung. Kegiatan
menyalurkan dana, berupa pemberian pinjaman kepada
masyarakat. Sedangkan jasa-jasa perbankan lainnya diberikan
untuk mendukung kelancaran kegiatan utama tersebut.